PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Erni Baiti SMP Negeri 2 Comal-Pemalang
|
|
- Leony Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SMP Negeri 2 Comal-Pemalang Abstrak Motivasi belajar dan partisipasi aktif terdapat 16 siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Comal dari hasil pengamatan termasuk kategori rendah. Tujuan penelitian adalah apakah motivasi belajar, partisipasi aktif, dan kemampuan mendeskripsikan fungsi pajaksiswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran model NHT dengan pendekatan kontekstual. Subjek penelitian berjumlah 42 siswa dengan metode pengumpulan datanya menggunakan angket, pengamatan, dan tes. Hasil penelitian pembelajaran melalui tipe NHT dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 10,84% ; partisipasi aktif 9%; dan kemampuan mendeskripsikan fungsi pajak 10% Dinamika Kata Kunci: pajak, model pembelajaran NHT, pendekatan kontekstual PENDAHULUAN Hasil pengamatan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan bahwa motivasi belajar dan peran aktif siswa dalam pembelajaran pada kelas VIII SMP Negeri 2 Comal termasuk kategori rendah. Hal ini ditengarai karena pembelajaran yang berlangsung masih kovensional dimana metode ceramah menjadi pilihan utama. Untuk mengatasi masalah tersebut maka harus dicari metode pembelajaran yang dapat memaksimalkan peran/ partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan salah satunya adalah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Dalam kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswanya terdapat interaksi yang harmonis. Siswa di sini tentunya mempunyai peranan yang aktif dalam proses pembelajaran. Guru sebagai pengajar, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Masaki Sato pakar pendidikan Jepang, harus memiliki kemampuan dalam memahami kondisi kelas secara jeli. Seperti yang dikatakan oleh Asep Sapaat dalam Yana Wardhana(2010: 36) guru merupakan agen pembelajar, kelemahan guru di lapangan adalah banyaknya guru yang tidak mempunyai inisiatif untuk belajar, cepat merasa puas diri dengan kemampuan mengajar yang telah dimiliki merupakan jebakan ampuh terwujudnya profil guru yang stagnan dalam beresisten terhadap perubahan dan keengganan untuk terus belajar sepanjang hayat dalam menjalankan peran sebagai pengajar. Untuk itu supaya proses pembelajaran berhasil dengan baik, yang pertama harus diperhatikan adalah metode dan pendekatan yang akan dilakukan sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Menurut Wina Sanjaya dalam Yana Wardhana (2010:40)menyatakan bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata, agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal. Jika netode
2 pembelajaran telah disajikan pada siswa, diharapkan rangkaian respon yang terjadi dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan perubahan tingkah laku akibat dari pengalaman dan pengetahuan baik aktual maupun potensial dan berlaku dalam waktu relatif lama. Selain itu perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif mengupayakan seorang siswa mampu mengajarkan kepada peserta lain. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan, ia menjadi nara sumber bagi teman yang lain. Pengorganisasian pembelajaran dicirikan siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama, dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Mereka akan berbagi penghargaan bila mereka berhasil sebagai kelompok. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode diskusi yang biasanya dilaksanakan di kelas, karena pembelajaran kooperatif menekankan pembelajaran dalam kelompok kecil dimana siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang optimal. Pembelajaran kooperatif meletakkan tanggung jawab individu sekaligus kelompok, sehingga diri siswa tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku saling ketergantungan secara positif. Kondisi ini dapat mendorong siswa untuk belajar, bekerja dan bertanggung jawab secara sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ibrahim (2000: 29) mengemukakan 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT, yaitu: 1. Hasil belajar akademik struktural, bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugastugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman, bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. 3. Pengembangan keterampilan sosial, bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa (seperti: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide/pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya). Langkah-langkah penerapan NHT dalam pembelajaran menurut Ibrahim dalam Herdian (2009) ada 6 (enam) langkah, yaitu: 1. Persiapan. Guru mempersiapkan RPP dan LKS yang sesuai dengan model NHT. 2. Pembentukan kelompok. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3 5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin, dan kemampuan belajar. Selain itu, digunakan nilai tes (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok. 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. 4. Diskusi masalah. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS. Menyadari perlunya konsep scaffolding dari Vigotsky, maka guru harus melakukan pembimbingan secara proporsional kepada kelompok/individu yang membutuhkan. 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. 62 Dinamika Vol. 5. No. 2. (2014)
3 Guru menyebut 1 (satu) nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. 6. Memberi kesimpulan. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18) mengemukakan beberapa manfaat model pembelajaran kooperatif tipe NHT, antara lain: 1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi. 2. Memperbaiki kehadiran. 3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar. 4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. 5. Konflik antar pribadi berkurang. 6. Pemahaman yang lebih mendalam. 7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi. 8. Hasil belajar lebih tinggi. Pembelajaran kontekstual bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lain dan dari satu konteks ke konteks lainnya. Transfer adalah kemampuan untuk berfikir dan berargumentasi tentang situasi baru melalui penggunaan pengetahuan awal. Ia dapat berkonotasi positif jika belajar atau pemecahan masalah ditingkatkan melalui penggunaan pengetahuan awal, dan berkonotasi negative jika pengetahuan awal secara nyata mengganggu proses belajar. Transfer dapat juga terjadi di dalam suatu konteks melalui pemberian tugas yang terkait erat dengan materi pelajaran, atau antar dua atau lebih konteks dimana pengetahuan diperlukan dalam suatu situasi tertentu, dan kemudian digunakan di dalam konteks yang lainnya. Rumusan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran melalui model NHT dengan pendekatan konteks tual dapat meningkatkan: 1. Minat belajar? 2. Partisipasi aktif dalam pembelajaran? 3. Kemampuan mendesktipsikan fungsi pajak? METODE PENELITIAN Prosedur penelitian yang digunakan terdiri dari 2 (dua) siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suharsimi Arikunto, 2006: 6). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Comal semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Untuk menentukan kelompok diskusi digunakan hasil ulangan harian sebelum penelitian dilaksanakan. Penelitian dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mitra/pengamat untuk mendukung kelancaran penelitian dan pengambilan data secara objektif. Penelitian berjalan sesuai dengan kurikulum sekolah. Aspek yang akan diteliti meliputi motivasi belajar, partisipasi aktif dalam pembelajaran, dan kemampuan mendeskripsikan fungsi pajak dengan instrumen pengambilan data sebagai berikut: 1. Angket, untuk mengetahui motivasi belajar 2. Lembar pengamatan, untuk mengetahui partisipasi aktif aktif dalam pembelajaran, dan 3. Tes formatif, untuk mengetahui kemampuan mendeskripsikan fungsi pajak. Penelitian dikatakan berhasil apabila dalam pembelajaran IPS materi pajak melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan kontekstual: 1. Minimal 85% siswa mampu mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional dengan KKM 75. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 63
4 2. Minimal 75% siswa termotivasi dalam pembelajaran pajak. 3. Minimal 75% siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran pajak. Pada siklus 1, perencanaan disusun bersama dengan guru mitra secara cermat. Pada tahap pelaksanaan, guru mitra mengamati secara detail segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa. Pengamatan dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang masih dirasa kurang dan digunakan sebagai bahan perbaikan pada tahap refleksi. Akhir dari pembelajaran dilakukan tes formatif untuk mengetahui kemampuan siswa memahami materi yang disampaikan melalaui model pembelajaran yang dipilih. Semua data yang diperoleh pada siklus 1, dikonfrontasikan dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Apabila belum mencapai indikator yang ditetapkan, penelitian dilanjutkan pada siklus 2 dengan beberapa perbaikan yang direkomendasikan pada tahap refleksi. Pada siklus 2, perencanaan disusun dengan memperhatikan beberapa perbaikan yang direkomendasikan dan dilaksanakan secara cermat. Guru mitra melakukan pengawasan secara detail terutama untuk mengetahui apakah perbaikan-perbaikan yang direkomendasikan dilaksanakan. Akhir siklus 2 diberi tes formatif, dan semua data yang diperoleh dikonfrontasikan dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Apabila belum mencapai indikator yang ditetapkan, penelitian dilanjutkan pada siklus 3. Namun apabila indikator keberhasilan yang ditetapkan telah terlampaui, maka penelitian dianggap cukup. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Motivasi belajar Tabel 4.1: Rekap Motivasi Belajar N o Kategori Nilai Siklus 1 Siklus 2 Keha diran Kesiapan Belajar Tanggung jawab Keha diran Kesiapan Belajar Tanggung jawab 1 Tinggi Sedang Rendah Jumlah skor Nilai 78,57 72,22 68,25 89,68 81,75 80,16 Rata-Rata 73,02 83,86 Hasil pengamatan motivasi belajar siswa secara klasikal pada siklus 1 diperoleh 73,02 dan pada siklus 2 diperoleh 83,86 (mengalami peningkatan 10,84%) sehingga telah melalmpaui indikator keberhasilan yang ditetapkan sebesar 75%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. b. Partisipasi aktif dalam pembelajaran Pengamatan terhadap partisipasi aktif siswa meliputi lima aspek yaitu : 1) Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok 2) Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja 3) Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat 4) Kemampuan siswa dalam memanfaatkan waktu 5) Kemampuan siswa dalam presentasi Masing-masing aspek disediakan skor sebagai berikut : 3 untuk kategori tinggi, 2 untuk kategori sedang dan 1 untuk kategori rendah. 64 Dinamika Vol. 5. No. 2. (2014)
5 Tabel 4.2: Hasil Pengamatan Partisipasi Aktif Siswa No Aspek yang Diamati Prosentse Siklus 1 Prosentase Siklus 2 1 Aktivitas dalam diskusi kelompok 85,83 95,83 2 Kemampuan mengerjakan lembar kerja 85,00 93,33 3 Kemampuan mengemukakan pendapat 60,00 66,67 4 Kemampuan memanfaatkan waktu 74,17 80,00 5 KemampuanPresentasi 65,00 79,17 Prosentase skor klasikal 74,00 83,00 Hasil pengamatan partisipasi aktif didik secara klasikal pada siklus 1 diperoleh 74,00 dan pada siklus 2 diperoleh nilai 83,00 (mengalami peningkatan 9,00%) sehingga telah melalmpaui indikator keberhasilan yang ditetapkan sebesar 75%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa c. Kemampuan mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional Tes formatif Siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, 12 Mei 2014 jam ke 6-7 dan tes formatif Siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Mei 2014 jam ke 3-4. Pada pelaksanaan siklus 1 dan 2 terdapat 2 siswa yang tidak masuk. Hasil dari tes formatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3: Rekap Hasil Tes Formatif No Nilai Banyak Siswa Prosen tase Prosentase Ketercapaian KKM Banyak Siswa Prosen tase % 0 0 % ,50% 1 2,5% ,50% 3 7,50% ,00% 19 47,50% ,00% 80% 17 42,50% % 0 0% Jumlah % % Prosentase Ketercapaian KKM 90% Dari tabel terlihat bahwa prosentase ketercapaian KKM hasil tes formatif siklus 1 sebesar 80% (belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 85%) dan siklus 2 sebesar 90% (indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah terlampaui) 2. Pembahasan a. Peningkatan motivasi belajar Pada pelaksanaan siklus 1, beberapa siswa belum memahami dengan baik model pembelajaran NHT beserta langkah-langkahnya. Hal ini menyebabkan siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menyadari kelemahan tersebut, maka pada pelaksanaan siklus 2 dijelaskan lagi langkah-langkah dan prinsip dasar pembelajaran kooperatif tipe NHT bahwa setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya dan siswa dibekali kembali tentang kemampuan yang harus dimiliki dalam diskusi kelompok, diantaranya keterampilan bertanya, keterampilan menyampaikan ide/gagasan, dan kemampuan mengambil tanggung jawab kelompok. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 65
6 Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat pada grafik di bawah ini b. Peningkatan partisipasi aktif dalam pembelajaran Pada pelaksanaan diskusi kelompok sikus 1, beberapa siswa masih merasa canggung untuk bertanya baik kepada teman sekelompok maupun kepada guru manakala dirinya mengalami kesulitan dalam diskusi kelompok. Munculnya rasa malu bertanya tersebut ditengarai karena memang ada beberapa siswa yang kurang nyaman bila harus berkomunikasi dengan teman berbeda jenis kelamin. Karena itulah dalam pembentukan kelompok diskusi pada siklus 2, diupayakan dalam satu kelompok terdapat gender yang sama (2 putra dan 2 putri) untuk mengantisipasi adanya beberapa siswa yang kurang bebas berdiskusi dengan lawan jenis (sensitif). Hal inipun hanya untuk siswa-siswa yang merasa sensitif tersebut, jadi bukan untuk setiap kelompok. Peningkatan partisipasi aktif dalam pembelajaran dapat dilihat pada grafik di bawah c. Peningkatan kemampuan mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional Kemampuan mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional mengalami peningkatan karena adanya beberapa perbaikan, antara lain: 66 Dinamika Vol. 5. No. 2. (2014)
7 1) Perbaikan pada motivasi belajar siswa 2) Perbaikan pada partisipasi aktif siswa Peningkatan kemampuan mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional dapat dilihat pada grafik di bawah ini PENUTUP Pembelajaran IPS materi pajak melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan: 1) Kemampuan siswa mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional dengan KKM 75 2) Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. 3) Partisipasi aktif siswa dalam pemebelajaran 4) Kinerja guru dalam pembelajaran DAFTAR PUSTAKA, Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Pajak Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Pendekatan Kontekstual. Laporan PTK. SMP Negeri 2 Comal-Pemalang: Pemalang (Tidak Dipublikasikan) M. Ibrahim, dkk Pembelajaran Kooperatif. University Press: Surabaya Herdian, Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together). Diakses tanggal 3 Maret 2013 dari Suharsimi Arikunto, dkk Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara: Jakarta Yana Wardhana, Teori Belajar dan Mengajar. Bandung. Pribumi Mekar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO
232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENCARI KATA DAN ISTILAH. Daryuni
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SMP Negeri 3 Comal, Kab. Pemalang Abstrak Model pembelajaran jigsaw merupakan salah satu dari model
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah
Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI DAN PERAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC. Endah Wigati
Dinamika Vol. 5, No. 4, April 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI DAN PERAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC SMP Negeri 3 Comal - Pemalang Abstrak Pencapaian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Hasil Belajar Pakar psikologi melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan hidup secara alami. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menurut beberapa siswa dinilai sebagai mata pelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) MATERI AJAR PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X Yudi Susilo 1, Siti Khabibah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA SMA Negeri 1 Ulujami
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam
Lebih terperinciYayuk Jatining Rahayu 4
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu
Lebih terperinci17 Media Bina Ilmiah ISSN No
17 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SISWA KELAS VII.3 SMPN 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PRANATA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC. Luwinsih
Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PRANATA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC SMP Negeri 5 Comal Pemalang Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BERBAGAI BENTUK MELAUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BERBAGAI BENTUK MELAUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SD N
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;
III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri
Lebih terperinciLangkah 1 : Penomoran Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Langkah 3 : Berpikir Bersama Langkah 4 : Menjawab METODE PENELITIAN
Guru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran yang dilakukan dikelas. Pembelajaran dikelas haruslah dibuat menyenangkan sehingga siswa menjadi bersemangat dalam menerima pelajaran. Pada mata
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI KEBIASAAN, ADAT, DAN ETIKA PADA NOVEL SITI NURBAYA MELALUI MODEL STAD. Nur Baroroh
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI KEBIASAAN, ADAT, DAN ETIKA SMP Negeri 1 Comal Kab. Pemalang Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar Lampung, diperoleh bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep pada materi pokok ikatan kimia tata nama
Lebih terperinciDisusun oleh : Nurul Fitria Febriyanti ( ) Puput Wulandari ( ) Zafira Syajarotun ( ) Mega Ayu Setyana ( )
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Dosen Pengampu : Ahmad Nasir Ari Bowo, M.Pd Disusun oleh : Nurul Fitria Febriyanti (14144600175)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika di SD merupakan suatu permasalahan yang menarik. Adanya perbedaan karakteristik khususnya
Lebih terperinciFrekuensi Persentase Rata-rata Selang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan menggunakan model NHT, yang merupakan
Lebih terperinciJIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016
Meningkatkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di Kelas VII SMPN 4 Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010 Sulasmi, S.Pd Guru
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Abdul Muiz, H. Aminuddin PP, Ahmad Naparin
90 ABSTRAK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 11 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER Oleh: Abdul
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG FUNGSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER BAGI SISWA SMP
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG FUNGSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER BAGI SISWA SMP Ngatini SMP Negeri I Purwodadi T ABSTRACT he aim of the research is to
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari
Lebih terperinciPENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN. Ida Wati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 1, Januari 2016 ISSN 2477-2240 PENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD SMP Negeri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung nilai penguasaan konsep pada materi pokok asam basa pada tahun pelajaran
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciNurmala SMP NEGERI 2 METRO Abstrak. Kata kunci: Hasil Belajar,Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARIPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS IX.5 SMP NEGERI 2 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nurmala SMP NEGERI 2 METRO Ibunurmala234@gmail.com
Lebih terperinciUsulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERPADU MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MASARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn DENGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGATHER (NHT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn DENGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGATHER (NHT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR ABU RAIS Kepala SDN 017 Tanjung Beringin aburaish0@gmail.com ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung
Lebih terperinciMINARNI SMA Negeri 1 Ngunut Kab. Tulungagung
PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGUNUT TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat pelaksanann penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Wonobodro 01 yang beralamat
Lebih terperinciOleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII.3 SMP NEGERI 11 PEKANBARU Oleh: Mutiara Rizky
Lebih terperinci: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.
24 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK NOVEL REMAJA
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK NOVEL REMAJA
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AK 2 SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: Istiningrum
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diisimpulkan sebagai berikut : 1. Perencanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan dasar
Lebih terperinciAkhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin
Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol.2 No.2, 1 Oktober 2017 193 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KONSEP MEMECAHKAN PERMASALAHAN DAMPAK TEKNOLOGI LEWAT DISKUSI MELALUI
Lebih terperinciTEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 1 Comal Kab. Pemalang, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciSuparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII-1 SMPN 25 PEKANBARU 0823-8848-1697 SMP Negeri 25 Pekanbaru 98
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SETTING DAN KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Terteg Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Satu satunya sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa
Lebih terperinciRiwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 PEKANBARU Riwa Giyantra *) Armis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru matematika
Lebih terperinciOleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK
JRR Tahun 24, No.1, Juni 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN CONTOH HARGA DIRI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VII SLB NEGERI SURAKARTA (Metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.
Lebih terperinciOleh : Sulistyo, Sumartik. Kata Kunci: Pembelajaran NHT, Inkuiri, Motivasi, Hasil Belajar
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 5 MALANG Oleh : Sulistyo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang pada hakikatnya merupakan penelitian yang dilakukan pada
Lebih terperinciPerencanaan Tindakan BAB IV
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan kelas yang di SMP Karya Bhakti yang terletak di desa Bima Sakti Kecamatan Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII F PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL DI SMP NEGERI
Lebih terperinciJUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 halaman 60-65 Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Materi Sistem Pencernaan Makanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Classroom Action Research (CAR) atau lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,
Lebih terperinciOleh: Endang Mayawati SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek
46 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPS MATERI PELAKU EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I pertemuan I Dalam rangka memperbaiki masalah Pembelajaran dikelas VI SD Negeri Pesantren pada mata pelajaran IPA, tentang Bumi
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fisika adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang alam dan sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa kurang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV pada semester I (ganjil) Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 38
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Devi Wahyu Ertanti PGMI, FAI, Universitas Islam Malang (UNISMA)
Lebih terperinciJamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas yakni adanya tindakantindakan tertentu
Lebih terperinciOleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran kimia di sekolah, umumnya masih berorientasi kepada materi yang tercantum pada kurikulum. Bagi para siswa, belajar kimia hanya untuk keperluan menghadapi ulangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini CD yang dimaksud adalah CD pembelajaran yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CD Pembelajaran 1. Pengertian Dalam penelitian ini CD yang dimaksud adalah CD pembelajaran yang menyajikan model pembelajaran NHT dengan contoh materi di dalamnya yaitu kubus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Matematika Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi awal Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Hasil observasi menunjukan bahwa dalam prestasi belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian PTK ini terdiri dari dua siklus dan diawali dengan pra siklus. Setiap siklus terdiri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNGBENTUK ALJABAR
Lebih terperinciOleh: Marfi Ario Susda Heleni Jalinus
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 23 PEKANBARU Oleh: Marfi Ario Susda
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 KUSAMBI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK LITOSFER DAN PEDOSFER Sardila 1, Ramli
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas yakni adanya tindakan-tindakan tertentu
Lebih terperinciVita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 KECAMATAN BUNGKAL Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER SD Negeri Kebandingan
Lebih terperinci