BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Classroom Action Research (CAR) atau lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan dengan pendekatan kualitatif. 2. Desain Penelitian Desain penelitian tindakan kelas ini terbagi-bagi dalam beberapa siklus. Penelitian ini akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yang direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi (2014:17) terdapat empat tahapan dalam tiap siklusnya, yaitu: a. Perencanaan (Plan) b. Pelaksanaan (Act) c. Pengamatan (Observe) d. Refleksi (Reflect) Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut merupakan unsur yang membentuk sebuah siklus tiap satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Untuk lebih jelasnya, tiap siklus tersebut dapat dilihat pada Gambar I. 52

2 Gambar I. Desain Peneitian Tindakan Kelas (Arikunto, Suharsimi, 2014:16) B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Berbah pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Waktu pelaksanaan penilitian ini terlampir pada lampiran 1. C. Subjek dan Objek Penelitian SMP Negeri 2 Berbah memiliki 12 kelas, yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, IX A, IX B, IX C, dan IX D. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Berbah. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar siswa. 53

3 D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang secara garis besar memiliki empat tahapan, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), refleksi (reflect) yang dilakukan dalam dua siklus. Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas tersebut dijabarkan sebagai berikut : 1. Siklus I Pada tahap ini peneliti memberikan tindakan dalam pembelajaran, yaitu melakukan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Secara rinci langkah-langkah tindakan dalam siklus I adalah sebagai berikut : a. Perencanaan (Plan) Pada tahap ini penelitii merancang tindakan yang dilakukan dalam penelitian, diantaranya : 1) Berdiskusi dengan Guru IPA tentang pembelajaran IPA 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mempertimbangkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). 3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang terdiri dari LKS 01 yang berjudul zat aditif pada makanan, LKS 02 Ayo Kita Diskusikan, dan LKS 03 Ayo Kita Coba, LKS 04 Dampak Zat Aditif 54

4 4) Membuat soal PR dan Kuis untuk memperdalam materi. 5) Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi sikap tanggung jawab siswa dan tes hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan (Act) Tahap ini merupakan implementasi dari tahap perencanaan. Pada penelitian ini tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Secara garis besar tindakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Peneliti memberikan pengantar, pengarahan, dan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan dibahas dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). 2) Peneliti menyampaikan materi yang akan diajarkan sekaligus menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). 3) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok. 4) Peneliti membagikan LKS kepada siswa. 5) Peneliti menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. 6) Peneliti memberikan kuis untuk memperdalam memahami materi. 55

5 7) Peneliti memberikan PR c. Pengamatan (Observe) Pengamatan atau observasi yaitu proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh observer. Observer yang berperan dalam pengamatan ini adalah guru, peneliti dan 2 orang teman peneliti. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai upaya mengetahui jalannya pembelajaran. Jadi pada tahap ini yang diamati adalah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan perilaku siswa pada saat mengikuti pembelajaran IPA. Sebagai akhir tahapan pengamatan dilakukan tes hasil belajar I untuk mengerahui perkembangan hasil belajar siswa. d. Refleksi (Reflect) Refleksi merupakan langkah meningkatkan kembali kegiatan yang sudah lampau dilakukan oleh guru maupun siswa. Kekurangankekurangan dan segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran dianalisis kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi merupakan hasil diskusi antara peneliti dengan observer. Hasil refleksi digunakan oleh peneliti dalam merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. 56

6 2. Siklus II Apabila tujuan pada siklus I belum tercapai, maka dilanjutkan ke siklus II. Tahapan ini mengikuti tahapan kerja pada siklus I. Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Kegiatankegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan dan penyempurnaan terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). a. Perencanaan (Plan) Pada tahap ini peneliti merencanakan kembali tindakan pembelajaran yang mengacu pada hasil siklus I dengan tujuan memperbaiki kekurangan-kekurangan dan mempertahankan serta meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I. b. Pelaksanaan (Act) Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan tindakan pada siklus I hanya saja peneliti melakukan beberapa revisi berdasarkan refleksi pada siklus I agar dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa. c. Pengamatan (Observe) Pengamatan pada siklus II hampir sama dengan pengamatan pada siklus I, tetapi pada tahap ini lebih menitikberatkan pada pengamatan perilaku siswa dalam pembelajaran. Sebagai akhir tahapan pengamatan dilakukan tes hasil belajar II untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa. 57

7 d. Refleksi (Reflect) Pada tahapan ini, dilakukan diskusi antara peneliti dengan observer mengenai hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dan tes hasil belajar yang dilakukan pada refleksi siklus I. Siklus III, IV dan seterusnya dimungkinkan akan dilaksanakan jika dari hasil siklus II belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. E. Indikator Keberhasilan Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, keberhasilan penelitian ditandai dengan adanya perubahan ke arah yang lebih baik, baik terkait dengan pelaksanaan pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Adapun indikator dari keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apabila aspek-aspek dalam indikator sikap tanggung jawab siswa mencapai 75%, maka dikatakan dalam kriteria baik. 2. Apabila hasil belajar siswa peningkatan nilai gain skornya mencapai 0,7, maka dikatakan dalam kriteria tinggi. 58

8 F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2014:224). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen. Menurut Sugiyono (2014:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data kemampuan awal siswa sebelum dilakukan tindakan adalah hasil nilai ulangan akhir semester ganjil siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Berbah tahun ajaran 2016/2017. b. Tes Menurut Arikunto, Suharsimi (2013: 46) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Berbah tahun ajaran 2016/2017 setelah diberikan tindakan. 59

9 c. Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini objek yang akan diamati adalah sikap tanggung jawab siswa. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2014: 102). Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa soal tes. Soal tes hasil belajar IPA digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa diakhir penelitian. Pokok bahasan dalam soal tes ini adalah zat aditif pada makanan. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif atau pilihan ganda. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif (Arikunto, Suharsimi, 2013: 179). Pada penelitian ini soal objektif tersedia 4 alternatif jawaban yaitu a, b, c atau d dan hanya ada satu jawaban yang paling tepat, sehingga penskoran diberi nilai 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. 60

10 Untuk menghindari hal-hal yang menyimpang dari materi pembahasan maka dibuatlah kisi-kisi soal tes. Berikut tabel 8, tabel 9, tabel 10 dan tabel 11 adalah kisi-kisinya. Kompetensi Inti 4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan Tabel 8. Kisi-Kisi Soal Pretest 1 Kompetensi Dasar Ranah Nomor Indikator Kognitif Soal Jumlah 4.3 Siswa mampu C2, C2 1, 2 2 Mendeskripsikan menjelaskan bahan kimia alami pengertian zat dan bahan kimia aditif pada buatan dalam makanan kemasan yang Siswa mampu C2, C2, 3, 4, 5, 4 terdapat dalam menjelaskan C2, C2 6 bahan makanan konsep zat aditif pada makanan Siswa mampu menyebutkan macam-macam zat aditif pada makanan Siswa mampu menyebutkan contoh zat aditif pewarna alami dan pewarna buatan C1, C1, C3 C3, C1, C2 7, 8, , 11, 12 3 Siswa mampu C1, C1 13, 14 2 menyebutkan contoh zat aditif pengawet alami dan pengawet buatan Siswa mampu C mengidentifikasi bahan pewarna serta pengawet alami dan buatan yang tercantum pada kemasan dengan benar Jumlah

11 Kompetensi Inti 5. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan Tabel 9. Kisi-Kisi Soal Posttest 1 Kompetensi Dasar Ranah Nomor Indikator Kognitif Soal Jumlah 4.3 Siswa mampu C2 1 1 Mendeskripsikan menjelaskan bahan kimia alami pengertian zat dan bahan kimia aditif pada buatan dalam makanan kemasan yang Siswa mampu C2, C2 2, 3 2 terdapat dalam menjelaskan bahan makanan konsep zat aditif pada makanan Siswa mampu C1, C1 4, 5 2 menyebutkan macam-macam zat aditif pada makanan Siswa mampu menyebutkan contoh zat aditif pewarna alami dan pewarna buatan C2, C1, C1,C2 6, 7, 8, 9 4 Siswa mampu C1, C2, 10, 11, 3 menyebutkan contoh zat aditif pengawet alami C1 12 dan pengawet buatan Siswa mampu C1, C1, 13, 14, 3 mengidentifikasi C1 15 bahan pewarna serta pengawet alami dan buatan yang tercantum pada kemasan dengan benar Jumlah

12 Kompetensi Inti 6. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan Tabel 10. Kisi-Kisi Soal Pretest 2 Kompetensi Ranah Nomor Indikator Dasar Kognitif Soal Jumlah 4.3 Siswa dapat C1, C1 1, 2 2 Mendeskripsikan mengidentifikasi bahan kimia zat aditif pewarna alami dan bahan alami dan kimia buatan pewarna buatan dalam kemasan Siswa dapat C1, C1 3, 4 2 yang terdapat mengidentifikasi dalam bahan zat aditif makanan pengawet alami dan pengawet buatan Siswa dapat membedakan zat aditif pewarna alami dan pewarna buatan Siswa dapat membedakan zat aditif pengawet alami dan pengawet buatan C3, C2, C2 C2, C2, C2 5, 6, 7 2 8, 9, 10 2 Siswa dapat C1, C1, 11, 12, 4 menyebutkan efek samping C1, C1, 13, 14, pengunaan zat C3 15 aditif pewarna dan pengawet buatan bagi kesehatan Jumlah

13 Kompetensi Inti 7. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan Tabel 11. Kisi-Kisi Soal Posttest 2 Kompetensi Ranah Indikator Dasar Kognitif 4.3 Siswa dapat C1, C1, Mendeskripsikan mengidentifikasi C1, C1 bahan kimia zat aditif pewarna alami dan bahan alami dan kimia buatan pewarna buatan dalam kemasan Siswa dapat C1, C1, yang terdapat mengidentifikasi C1 dalam bahan zat aditif makanan pengawet alami dan pengawet buatan Siswa dapat membedakan zat aditif pewarna alami dan pewarna buatan Siswa dapat membedakan zat aditif pengawet alami dan pengawet buatan Siswa dapat C1, C1, menyebutkan efek samping C1, C1 pengunaan zat aditif pewarna dan pengawet buatan bagi kesehatan Nomor Soal 1, 2, 3, 4 Jumlah 4 5, 6, 7 3 C2, C2 8, 9 2 C2, C2 10, , 13, 14, 15 Jumlah

14 b. Lembar Observasi Menurut Arikunto, Suharsimi, (2006 : 179) dalam mengembangkan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Pengamatan dilakukan berdasarkan pedoman observasi dan selama observasi berlangsung yaitu dengan pencatatan untuk mempermudah laporan. Proses pengamatan dilakukan tanpa mengganggu kegiatan individu atau kelompok siswa yang diamati. Proses pengamatan terfokus pada pengamatan sikap tanggungjawab siswa, agar lebih mudah harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan pensekoran. Dalam lembar observasi sikap tanggungjawab terdapat skor 1-4 yaitu Skor 1 yang berarti tidak pernah, apabia tidak pernah melakukan. Skor 2 yang berarti Kadangkadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan. Skor 3 yang berarti Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan. Skor 4 yang berarti Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan. Instrumen lembar observasi sikap tanggungjawab tersebut terdapat indikator sikap tanggung jawab dan aspek yang diamati pada sikap tanggung jawab siswa yang terlihat pada tabel

15 Tabel 12. Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Tanggung Jawab Indikator Pernyataan Jumlah Items Tidak mudah menyalahkan orang lain Menerima pendapat orang lain saat berdiskusi 1 Tidak melakukan Tidak menyontek saat 2 kecurangan dalam ulangan harian berlangsung melaksanakan kegiatan Tidak membiarkan teman pembelajaran melihat jawaban pada saat ulangan Berperan aktif dalam Mengemukakan pendapat 2 kegiatan pembelajaran. saat pembelajaran berlangsung Berani bertanya di kelas jika ada hal yang tidak mengerti Tekun dan selalu mencoba Bersungguh-sungguh 3 serta melakukan yang dalam melakukan diskusi terbaik. kelompok. Tidak terbebani dengan tugas kelompok yang harus dikerjakan bersama. Berdiskusi dengan teman agar mengerti ketika ada Bertanggung jawab atas tindakan dan sikap yang dilakukan. Mengontrol diri dan berdisiplin. Mengerjakan tugas diperintahkan guru. yang Melaksanakan tugas dengan tepat waktu. latihan soal IPA. Berani meminta maaf jika telah melakukan kesalahan Tidak pernah membolos saat pelajaran IPA. Mengerjakan tugas IPA tepat waktu. Tidak terlambat masuk kelas saat pelajaran IPA Mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi guru Mengerjakan PR IPA sebelum pembelajaran IPA di mulai Tidak suka menundanunda mengerjakan tugas IPA

16 G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2014:244). Teknik analisis data merupakan unsur yang sangat penting dalam melakukan penelitian. Dalam teknik analisis data ini, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian serta pembahasan berdasarkan hasil penelitian. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berupa analisis angket sikap tanggung jawab siswa dan analisis tes hasil belajar siswa. 1. Analisis Lembar Observasi Sikap Tanggung Jawab Siswa Data hasil lembar observasi sikap tanggung jawab siswa yang dinilai guru setiap akhir siklus dicari besar presentasenya. Lembar observasi sikap tanggung jawab siswa dianalisis dengan menggunakan rumus : H = J s J k 100% Keterangan : H : Persentase 67

17 J s J k : Jumlah skor akhir siswa : Jumlah skor maksimal Setelah mendapatkan hasil analisis lembar observasi sikap tanggung jawab siswa dari setiap observer, kemudian dirata-rata dengan menggunakan rumus : S = H 4 100% Keterangan : S H : Persentase : Jumlah persentase total dari seluruh observer 4 : Jumlah observer Data persentase lembar observasi sikap tanggung jawab siswa yang diperoleh dikategorikan. Adapun kategorinya menurut Arikunto, Suharsimi (2007:18) dapat dilihat dalam tabel 13 kriteria sikap tanggung jawab siswa Tabel 13. Kriteria Sikap Tanggung Jawab Siswa No. Persentase Kualifikasi 1. 81% P 100% Baik Sekali 2. 61% P 81% Baik 3. 41% P 61% Cukup 4. 21% P 41% Kurang 5. P 21% Kurang Sekali 2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Data yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian hasil belajar IPA yaitu data nilai tes hasil belajar. Data nilai tes hasil belajar dapat dianalisis untuk mengetahui peningkatan ranah kognitif siswa 68

18 dalam materi pembelajaran zat aditif pada makanan disetiap siklusnya. Adapun cara menganalisisnya sudah ditentukan yaitu berdasarkan (Djumarah, 2005:31) adalah sebagai berikut : M = X N Keterangan : M : Mean (Nilai Rata-Rata) X : Jumlah nilai total dari seluruh siswa N : Banyaknya siswa Untuk hasil belajar siswa tidak dapat langsung dibandingkan. Hal itu dikarenakan tes yang diujikan berisi materi yang berbeda dari tiap skilus. Oleh karena itu, dilakukan tes hasil belajar berupa pretest dan posttest. Hasil dari pretes dan postes tiap skilus dicari kenaikan (Gain Skor) dengan rumus berikut : G = Skor Posttest Skor Pretest Skor Maksimum Skor Pretest Keterangan : G : Gain Skor Menurut Richard R. Hake (1999: 1), kriteria peningkatan dapat dituliskan ke dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 14. Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Nilai Gain Kriteria G 0,7 Tinggi 0,3 G < 0,7 Sedang G < 0,7 Rendah 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III mendeskripsikan metode, model, subjek penelitian, prosedur, alat instrumen, dan analisis data pada penerapan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Setting Penelitian Penelitian ini termasuk PTK yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kepoh Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester genap tahun ajaran 2009/2010. Sampel penelitian sebanyak satu kelas. Jumlah siswa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan ini dilakukan tehadap sejumlah siswa dalam satu kelas. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP N 1 Kembaran Kabupaten Banyumas dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 16 siswa lakilaki dan 16 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, setting penelitian dan subjek penelitian, sasaran penelitian, data dan cara pengambilannya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah yang kemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Furchan dalam Hatimah, I (2007:81) adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) kolaborasi. Kasihani Kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian 1. Lokasi : SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati 2. Kelas : Kelas I 3. Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-35 Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together Diana Amirotuz Zuraida

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengubah perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh satu orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di kota Bandung. Subjek penelitian adalah siswa-siswi dalam satu kelas XI IPA dengan jumlah 28

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan kelas yang di SMP Karya Bhakti yang terletak di desa Bima Sakti Kecamatan Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang 37 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012: 63) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODELOGI PENELITAN BAB III METODELOGI PENELITAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Elliot (1991) (dalam Kunandar, 2009:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar 28 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa adalah 24 siswa yang terdiri dari 9 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau Classroom Action Research (CAR) yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sukoharjo 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang. Karakteristik kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Ebbut (dalam Wiriaatmadja, 2005: 12) mengungkapkan: Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berarti kajian sistematik dari upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Sugiono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reklektif terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitiannya sangat ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung nilai penguasaan konsep pada materi pokok asam basa pada tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009). 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metoda Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Hopkins (Komalasari, 2010: 270) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN 1 Blora yang beralamat di jalan Gatot Subruto Km.04 Telp. (0296) 533453 Blora, Jawa Tengah. Dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib (2014: 18) PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wibawa (Taniredja, 2012, hlm.15) menemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya:

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya: 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya: 1. Penguasaan konsep merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan untuk yang memilih penjurusan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan untuk yang memilih penjurusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisika merupakan bagian dari ilmu pasti yang mempelajari alam dan sekitarnya. Pada tingkat SMA, pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melaksanakan Penelitian, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) sudah dikenal lama dalam dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENENLITIAN BAB III METODE PENENLITIAN A. Jenis dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. PTK (CAR-Classroom Action Research), yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pre-experimental design dengan one group pretest posttest design (Sugiyono, 2010). Dalam desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif ini dilaksanakan di SDN Tanjungrejo yang terletak di Desa Tanjungrejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yaitu upaya perbaikan tindakan pembelajaran tertentu yang dikaji secara inkuiri, reflektif,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive 2222 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subyek dengan suatu pertimbangan, berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA Negeri 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA Negeri 1 Bandar 20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 90-93) didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 KECAMATAN BUNGKAL Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Menurut Panggabean (1996: 21) Pre-Experiment yaitu penelitian yang secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa Penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menurut Suharsimi Arikunto (2010:11) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat diskripsi secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari inggris, yaitu Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006: 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti bukan hanya memecahkan persoalan di kelasnya saja, tetapi juga berupaya meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep siswa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci