Langkah 1 : Penomoran Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Langkah 3 : Berpikir Bersama Langkah 4 : Menjawab METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Langkah 1 : Penomoran Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Langkah 3 : Berpikir Bersama Langkah 4 : Menjawab METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 Guru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran yang dilakukan dikelas. Pembelajaran dikelas haruslah dibuat menyenangkan sehingga siswa menjadi bersemangat dalam menerima pelajaran. Pada mata pelajaran berhitung seperti akuntansi, jika suasana belajar tidak menyenangkan siswa akan merasa bosan dan malas mengikuti pelajaran. Mata pelajaran akuntansi sangat diperlukan siswa dalam membangun perspektif, pemahaman dan keterampilan berhitung akuntansi, khususnya pada siswa SMK jurusan akuntansi. Oleh karena itu, di dalam memberikan materi guru hendaknya berusaha secara maksimal agar apa yang diajarkan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa, sehingga guru harus menemukan cara yang efektif agar siswa dapat belajar secara efektif. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi kelas XI AK di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto diperoleh bahwa pada saat proses kegiatan belajar mengajar siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena kurangnya siswa dalam menanggapi materi yang diberikan oleh guru. Siswa hanya cenderung mendengarkan saja serta kurangnya keberanian siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sehingga siswa kurang berfikir kritis dalam memahami konsep-konsep akuntansi. Hal ini karena proses belajar mengajar masih menggunakan teknik mengajar satu arah dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan dan mengantuk pada saat pembelajaran serta menjadikan pelajaran kurang menarik. Pembelajaran semacam ini juga mengakibatkan siswa kurang kreatif karena siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan keberanian dalam mengemukakan pendapatnya. Disisi lain, cara dan gaya belajar siswa juga kurang diperhatikan guru sehingga siswa sulit untuk memahami materi yang diberikan dan hasil belajar menjadi rendah. Berdasarkan kondisi yang demikian, maka diperlukan suatu pendekatan belajar yang membuat siswa terlibat secara aktif sepenuhnya dalam pembelajaran. Salah satu pendekatan belajar yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan SAVI. Dalam penelitian ini peneliti atau guru mengkombinasikan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Penggunaan pendekatan SAVI dengan model Heads Together) adalah salah satu upaya yang 67

2 dapat dilakukan guru untuk mengajar pada materi akuntansi. Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka masalah yang akan dibahas adalah (1) bagaimana aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, (2) bagaimana aktivitas siswa, (3) bagaimana hasil belajar siswa, (4) bagaimana respon siswa pada penerapan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa, hasil belajar, serta respon siswa. Pendekatan SAVI mengintegrasikan keempat unsur tersebut sedemikian rupa sehingga siswa dan guru dapat secara bersamasama menghidupkan suasana kelas. Menurut Meier (2000:91) pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Sedangkan menurut Nur (2005:11) Pembelajaran kooperatif merupakan teknikteknik kelas praktis yang dapat digunakan guru setiap hari untuk membantu siswanya belajar setiap mata pelajaran, mulai dari ketrampilanketrampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri 1) Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, dan jenis kelamin yang berbeda, 4) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan. Salah satu pendekatan struktural yang telah dikembangkan adalah NHT (Numbered Heads Together). Menurut Ibrahim, dkk (2000:28) menyatakan bahwa Numbered Heads Together adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut. Dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari dapat ditingkatkan. Menurut Ibrahim, dkk (2000:28) menyebutkan bahwa langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Penomoran Siswa dibagi oleh guru 3-5 orang. Kemudian setiap anggota kelompok diberi nomor urut antar 1-5 Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Sebuah pertanyaan di ajukan oleh Guru kepada siswa. Langkah 3 : Berpikir Bersama Siswa secara kolaboratif berargumentasi atas pertanyaan yang diajukan oleh guru. Langkah 4 : Menjawab Siswa dengan nomor tertentu dipanggil guru, kemudian siswa yang nomornya dipanggil mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh guru. Siswa yang dipanggil nomornya ini juga dituntut untuk menjelaskan jawabannya untuk seluruh siswa dalam kelas. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri I Sooko Mojokerto yang terletak di Jalan R.A Basuni No.5 Mojokerto. Proses penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2010 pada semester gasal tahun ajaran 2010/2011. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI AK 1 SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto. 68

3 Sedangkan obyek Penelitian ini adalah implementasi pendekatan SAVI melalui model Heads Together) pada materi mengelola kartu piutang di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga putaran dengan setiap putaran terdiri dari : 1) perencanaan, 2) tindakan dan observasi, 3) refleksi, 4) Revisi. Langkah-langkah penelitian untuk setiap siklus perlakuan pembelajaran akuntansi diilustrasikan dalam siklus seperti pada gambar 1. Sumber : penelitian tindakan kelas (Arikunto, dkk 2008 : 105) Tahap I Perencanaan Penelitian membuat kesepakatan dengan guru mitra, kesepakatan antara guru mata pelajaran dan pengamat peneliti ini meliputi beberapa hal yang akan menunjang kelancaran penelitian, antara lain waktu dan materi yang akan diteliti adalah pokok bahasan mengelola kartu piutang, menyiapkan dan mengembangkan instrumen penelitian menyiapkan lembar pengamatan, angket respon siswa, mengembangkan tes hasil belajar, perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan media pembelajaran. Tahap II Tindakan dan observasi, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together), dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : (1) pretest, pretest dilaksanakan sebelum proses pembelajaran berlangsung, dan digunakan untuk mengetahui kemampuan/ pengetahuan awal siswa. (2) proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dalam tiga kali putaran, setiap putaran berlangsung selama 90 menit atau 2 jam pelajaran dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. (3) posttest, posttest dilaksanakan pada akhir pembelajaran, dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Tahap III : Refleksi, merupakan ulasan dari hasil kegiatan dan pengamatan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan. Melalui refleksi dapat diketahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung pada setiap putaran. Tahap IV : Revisi, rancangan dilaksanakan sesudah mengetahui hasil refleksi setiap putaran, digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar berikutnya agar dapat berlangsung lebih baik dari sebelumnya. Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: lembar pengamatan, tes, dan angket respon siswa. Lembar pengamatan yang digunakan ada dua macam yaitu lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Instrument tes digunakan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa yang diamati. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : dokumentasi, obsevasi, tes, dan angket Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif. Adapun tahapan analisis yang akan dilakukan adalah : Data tentang pengamatan aktivitas guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran direkap dalam suatu tabel untuk melihat peningkatan keterlaksanaan rencana pembelajaran. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran ini dibuat peneliti dengan rentang dari 1 sampai dengan 4. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Analisis pencapaian hasil belajar siswa ditentukan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ketentuan yang sudah 69

4 ditetapkan sekolah yaitu siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah memperoleh nilai >70 dan siswa dikatakan tuntas secara klasikal jika 85% siswa mendapat nilai >70. Analisis Hasil Respon Siswa. Data hasil respon siswa terhadap proses pembelajaran, dianalisis dengan menggunakan prosentase yaitu banyaknya pemilih dibagi dengan jumlah pemilih keseluruhan dikali 100%. Analisis Butir soal : Uji Validitas. Suatu alat evaluasi yang valit apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Validasi berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai, sehingga betulbetul memiliki apa yang seharusnya dimiliki. Sebuah item mempunyai validitas yang tinggi apabila jangka pada skor memiliki kesejajaran dengan skor total. Menurut Arikunto(2003:72) kesejajaran ini dapat diartikan dengan kolerasi product moment, yaitu sebagai berikut: = r = koefisien korelasi antara skor butir soal dan skor total X = butir soal Y = skor total N = banyak siswa Berdasarkan Arikunto (2003:75) interprestasi yang dimungkinkan dari data tersebut ada pada interval dibawah ini : 0,8-1,0 = sangat tinggi 0,6-0,8 = tinggi 0,4-0,6 = cukup 0,2-0,4 = rendah 0,0-0,2 = sangat rendah Reliabilitas soal. Suatu tes dikatakan memiliki taraf realibilitas yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hasil pengukuran relatif serupa jika pengukuran yang dilakukan pada subyek yang sama walaupun dilaksanakan oleh pihak yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda. Menurut Arikunto (2003:103) menguji reliabilitas dapat menggunakan rumus Hyot sebagai berikut: r11 = 1- r11 = reliabilitas instrument V = varians respon siswa dimana V= V = varians sisa dimana V= Jkr = jumlah kuadrat respon dbr = derajat kebebasan respon Jks = jumlah kuadrat sisa dbs = derajat kebebasan sisa Kriteria reabilitas tes : R < 0,20 = reabilitas sangat rendah 0,20 0,40 = reabilitas rendah 0,40 0,60 = reabilitas sedang 0,60 0,80 = reabilitas tinggi 0,80 1,00 = reabilitas sangat tinggi Taraf kesukaran. Taraf kesukaran adalah sejauh mana jumlah siswa yang benar dalam mengerjakan soal yang diteskan. Sehingga dapat diketahui apakah soal yang diujikan nanti terlalu sulit, sedang, atau mudah bagi siswa. Menurut Arikunto (2003:208) taraf kesukaran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : P = P = tingkat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js = jumlah seluruh siswa peserta tes Berdasarkan Arikunto (2003:210) klasifikasinya sebagai berikut: P 0,10 sampai 0,30 adalah soal sukar P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. Daya beda. Daya pembeda suatu item adalah kemampuan item tersebut untuk membedakan antara siswa yang berkemammpuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menujukkan daya pembeda suatu item disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi akan berharga negatif bila kelompok atas yang menjawab benar lebih sedikit dibanding dengan siswa kelompok bawah yang menjawab benar. 70

5 Daya pembeda (Arikunto,2003:213) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : D = -= P-P D = daya beda J A = banyaknya peserta kelompok atas. J B = banyaknya peserta kelompok bawah. B A = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar. B B = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar. Dengan klasifikasi daya pembeda (Arikunto 2003:218), sebagai berikut: Nilai D = 0,00-0,20 = butir soal jelek. Nilai D = 0,20-0,40 = butir soal sedang. Nilai D = 0,40-0,70 = butir soal baik. Nilai D= 0,70-1,00 = butir soal baik sekali. Soal dengan D berharga negatif termasuk soal yang tidak baik dan sebaiknya tidak dipakai. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran Siklus I Pada siklus pertama dengan menerapkan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Guru dalam mengelompokkan siswa dan mengatur siswa dalam kelompok kurang tertib dan banyak menghabiskan waktu saat pengelompokkan, selain itu siswa belum aktif dalam menyampaikan pertanyaan dan siswa belum siap dalam pembelajaran kooperatif ini, dimana pada putaran pertama masih banyak siswa yang pasif. Sehingga pengelolaan waktu dalam kegiatan belajar mengajar kurang terkontrol. Pada hasil nilai rata-rata kelas pada putaran I sebesar 74 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 72,5% dan sebanyak 11 siswa yang kurang nilainya. Guna mengatasi kendala-kendala yang muncul pada putaran I yaitu : guru sebaiknya dapat menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan pembelajaran, guru harus mengelompokkan siswa dengan tertib, misalnya dengan hitungan ketiga siswa harus sudah membentuk kelompok masing-masing tanpa banyak bicara. Guru harus memotivasi siswa agar lebih aktif lagi, dengan memberikan tepuk tangan atau pujian kepada siswa. Siklus II Dalam siklus II dengan menerapkan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Siswa sudah cukup baik dalam menyampaikan pertanyaan, berpikir bersama dan manyampaikan pendapat. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep dan nilai hasil belajar juga lebih baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas siswa. Putaran I sebesar 74 menjadi 81,25 dan ketuntasan klasikal pada putaran I sebesar 72,5% menjadi 82,5%. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar putaran kedua ini masih ada kekurangan-kekurangan maka perlu adanya revisi yang dilaksanakan pada putaran ketiga oleh guru yaitu : pengelolaan waktu harus benar-benar diperhatikan dalam setiap tahapanya. Guru memberikan motivasi pada siswa dengan pujian dan penghargaan kepada siswa atau anggota kelompok yang bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan. Siklus III Dari hasil pengamatan yang terdapat lembar pengamatan yang diisi oleh peneliti dan teman peneliti pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru dan peneliti mengadakan diskusi mengenai belajar mengajar yang telah dilaksanakan pada siklus III. Dari hasil diskusi tersebut diperoleh : Guru sudah menerapkan dengan baik penerapan pendekatan SAVI melalui model Heads Together), guru sudah mengaktifkan semua siswa secara optimal dalam pembelajaran, pengelolaan waktu sudah baik dan setiap tahap model kooperatif sudah terkontrol dengan baik. Dari analisis nilai ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 72,5%, menjadi sebesar 82,5%, dan terakhir meningkat sebesar 97,5%. Revisi untuk putaran ketiga ini yitu : Dari hasil pelaksanaan proses belajar mengajar pada putaran III ini, guru masih perlu mengembangkan 71

6 pembelajaran dengan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) agar diperoleh hasil belajar yang lebih optimal, guru juga harus terus meningkatkan motivasi belajar siswa agar tetap tertarik dalam pembelajaran akuntansi khususnya pada materi mengelola kartu piutang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penerapan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari berlangsungnya kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Rata-rata aktivitas guru dalam setiap putaran juga mengalami peningkatan yaitu pada putaran I sebesar 2,88 pada putaran II sebesar 3,47 dan pada putaran III sebesar 3,91. Melalui penerapan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terbukti dari rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dalam setiap putaran, yaitu pada putaran I sebesar 2,72 pada putaran II sebesar 3,33 dan pada putaran III sebesar 3,82. Dengan penerapan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada putaran I pencapaian ketuntasan secara klasikal sebesar 72,5% dengan rata-rata kelas sebesar 74. Pada putaran II meningkat menjadi 82,5% dengan rata-rata kelas sebesar 81,25. Kemudian pada putaran III meningkat menjadi 97,5% dengan rata-rata kelas sebesar 84,25. Respon siswa terhadap pelaksanaan penerapan pendekatan SAVI melalui model Heads Together) sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari prosentase angket yang diperoleh sebesar 62,5% siswa setuju dengan cara guru melakukan model pembelajaran ini. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saransaran sebagai berikut : tidak semua materi dapat diterapkan dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Heads Together) dengan demikian guru harus pandai dalam memilih materi yang sesuai dengan model pembelajaran ini. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan SAVI hendaknya guru agar lebih memperhatikan aktivitas siswa dan gaya belajar siswa yang paling dominan siswa gunakan dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk Prosedur penelitian. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto,Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Dave, Meier The Accelerated Learning Handbook. Terjemahan oleh Rahmani Astuti. Bandung : Kaifa. Ibrahim, Muslimin dkk Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : PSMS Unesa. Nur, Muhammad Pembelajaran Koooperatif. Surabaya: PSMS Unesa. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfa Beta. Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya. 72

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka memecahkan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan mencoba menerapkan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pendekatan penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. 3.1.2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jalan Kliningan No. 6 Buah Batu Bandung, Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jalan Mahar Martanegara Nomor 48, Leuwigajah Kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Sugiono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menurut beberapa siswa dinilai sebagai mata pelajaran

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SD Negeri 1 Gedong Air kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Alasan

Lebih terperinci

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ? PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada kompetensi dasar Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan kelas X Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai metode

III. METODE PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai metode III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Alternatif untuk pemecahan masalahnya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai metode pembelajaran pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun ajaran 0-03 yang berjumlah 00 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN:

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN: MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 01/013 Ifan Sofian Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode preexperimental. Metode pre-experimental sering disebut sebagai penelitian semu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena A III METODE PENELITIAN A. entuk Penelitian Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK MATERI EKOSISTEM KELAS VII A SMP N 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA DI KELAS X SMAN 3 LAMONGAN Meiliyah Ulfa, Muchlis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

Lebih terperinci

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII. METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII Oleh: FAJAR WARJIANTO X4304009 Pendidikan Biologi Skripsi Ditulis dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran metode problem solving dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah quasi experiment. Dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah quasi experiment. Dengan desain 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah quasi experiment. Dengan desain eksperimen yang digunakan adalah one group before after atau pre-test and

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (Numbered Heads Together) Abstrak

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (Numbered Heads Together) Abstrak UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (Numbered Heads Together) Anisa Nur Khasanah 1), Endang Tri Wahyuni 2), Andari puji Astuti 3) 1 FMIPA, email: annisank721@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2006A DI JURUSAN GEOGRAFI-FIS-UNESA Sri Murtini *) Abstrak : Model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : SRI WIDARYANI X4304022 FAKULTAS

Lebih terperinci

oleh : YOGI RAHAYU NPM : P

oleh : YOGI RAHAYU NPM : P PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI DI MAN KEDIRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah 32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan untuk melihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Akuntansi SMK PGRI 4 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Akuntansi SMK PGRI 4 Bandar 31 III. METODE PENELITIAN A. Subyek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Akuntansi SMK PGRI 4 Bandar Lampung semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa yaitu 35

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 180 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Model cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan untuk siswa (student oriented), dimana siswa belajar dalam kelompokkelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2, Juli 2017 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII A SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2006). Hasil belajar adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai 11 BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pendekatan penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban

Lebih terperinci

Konseling dan Pendidikan

Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 3, November 2016, Hlm 12-17 Info Artikel: Diterima 03/10/2016 Direvisi

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AK 2 SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: Istiningrum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I pertemuan I Dalam rangka memperbaiki masalah Pembelajaran dikelas VI SD Negeri Pesantren pada mata pelajaran IPA, tentang Bumi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menganalisa suatu permasalahan merupakan salah satu langkah utama dalam memahami dan sekaligus memecahkan inti permasalahannya, sehingga dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud dari penelitian ini adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA NAMA: SUPIANDI NIM : E1A012054 ABSTRAK Model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis SAVI merupakan suatu perpaduan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014 31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

Lebih terperinci

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2, Juli 2017 MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1 Agustina Elferasari Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas telah di SMK Ganesha Tama Boyolali. Lokasi penelitian tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pluisen,

Lebih terperinci

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Tindakan Kelas 3.1.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas 4SDN Randuacir 02 semester 2 tahun pelajaran 2012-2013 dengan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI 216 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 216-223 PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI Ersanghono Kusuma,

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci