BIMA BINGKAI MANAJEMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BIMA BINGKAI MANAJEMEN"

Transkripsi

1 Penentuan Jumlah Operator Pengisian Ulang Bahan Bakar Yang Optimal Berdasarkan Metode Antrian Tantri Widiastuti 1 tan3widiastuti@gmail.com Tjandra Tirtono 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widyamanggala ABSTRAK Teori antrian adalah salah satu metode analisis dalam mata pelajaran Matematika yang memiliki aplikasi sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapan Teori Antrian dalam pelayanan adalah pada sistem antrian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Oleh karena itu, penelitian ini berlangsung di SPBU COCO Sultan Agung Singamangaraja St. no.27 semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pelayanan di SPBU COCO Sultan Agung. Data yang dibutuhkan berupa data primer, yaitu jumlah pelanggan yang datang dan dilayani setiap hari. Data diperoleh melalui pengamatan terhadap periode pengamatan yang dilakukan mulai 1 Desember 2015 sampai 1-9 Januari 2016 pukul WIB sampai dengan pukul 9.59 WIB. Teknik analisis data menggunakan metode multichannel - single phase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPBU perlu melakukan penambahan layanan, penambahan jumlah barang dari dua menjadi lima operator. Dengan penambahan ini, hal itu menunjukkan penurunan waktu tunggu pelanggan dari 46 menit 5 detik menjadi 4 menit 42 detik, sehingga kinerja layanan bisa dioptimalkan. Kata kunci: Teori Antrian, Sistem Antrian, Operator, Pelanggan, Multi-Channel - Fase Tunggal. ABSTRACT Queueing theory is one of the methods of analysis in the Mathematics subject that has very broad application in everyday life. One application of Queueing Theory in field service is on a queuing system in General Fuel Filling Stations (Gas Station). Theref ore the study took place at the SPBU COCO Sultan Agung Singamangaraja St. no.27 semarang. The purpose of this study was to determine and analyze the level of service at SPBU COCO Sultan Agung. The data required in the form of primary data, namely the number of customers who came in and were served everyday. The data obtained through observation of the observation period that was conducted from December 1, 2015 to l January 9, 2016 at am until 9.59 pm. The techniques of data analysis used the method of multichannel single phase. The results showed that SPBU needed to do additional service, the addition amount of the original from two became five operator. With this addition, it showed the decrease customer wait time from 46 minutes 5 seconds to 4 minutes 42 seconds, so that service performance could be optimized. Keyword: Queue Theory, Queue System, Operator, Customer, Multi-Channel - Single Phase. 559

2 Latar Belakang Pelayanan prima perlu diterapkan khususnya pada perusahaan jasa agar memenangkan hati pelanggan, pelayanan yang prima diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) adalah salah satu ukuran dari kualitas jasa yang disampaikan. Meskipun tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan namun apabila pelanggan tidak puas sama artinya perusahaan gagal untuk mendapatkan keuntungan. Pencapaian keuntungan harus bersamaan dengan tercapainya kepuasan pelanggan, oleh karena itu, perusahaan harus selalu membina komunikasi dengan pelanggan dan berusaha untuk memuaskannya, dengan menangani keluhan-keluhan dari pelanggan secara bijaksana. Perusahaan jasa merupakan suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud (jasa) dengan maksud meraih keuntungan. Jasa tidak berwujud, tidak dapat diraba, dilihat, dirasa, namun kehadirannya dapat dirasakan. Kesan baik atau buruk pada suatu pelayanan jasa dapat dilihat dari segi kinerja para karyawan dan jasa yang dihasilkan. Jasa secara spesifikasi harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga ia akan mendapatkan penilaian apakah telah sesuai dengan harapan atau keinginan pelanggan. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah, menyebabkan peningkatan terhadap kebutuhan yang harus terpenuhi. Tanpa disadari untuk dapat memenuhi kebutuhan, fenomena antri bagi manusia sudah menjadi tradisi. Sering terjadi orang, barang, komponen atau kertas kerja harus menunggu mendapatkan jasa pelayanan. Garis tunggu ini sering disebut antrian (Subagyo, dkk, 1984:255). Antrian merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang ditemui di tempat pelayanan umum. Antrian ini terjadi jika banyak pelanggan yang dilayani melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Beberapa masalah antrian menjadi budaya yang sedikit merugikan bagi pihak yang antri ketika jumlah antriannya sangat panjang. Panjangnya antrian dapat menyebabkan ruangan menjadi penuh sehingga pelanggan dapat mengurungkan niatnya untuk bertransaksi. Meskipun antri sudah menjadi hal yang biasa, dalam kondisi tertentu pelanggan harus menunggu dalam waktu yang bervariasi sehingga menimbulkan keresahan. SPBU Coco Sultan Agung terletak dikawasan stategis yang dikenal sebagai kawasan elite di karena letaknya yang dekat dengan hotel berbintang, Akademi Kepolisian (Akpol), KFC dan jalur strategis lainnya, yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan mobil / kendaraan roda empat sebagai sarana transportasi utama produktif dan efektif saat berangkat kerja dan aktivitas harian. Pom bensin adalah sebutan umum masyarakat di beberapa daerah untuk tempat pengisian bahan bakar, dalam nama resmi pom bensin ini disebut dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU. 560

3 SPBU Coco Sultan Agung menyediakan 7 fasilitas pengisian bahan bakar yaitu : Premium, Pertamax92, Pertamax plus, Pertalite, Solar, Pertamina dex dan V-gas. Pada 7 fasilitas ini SPBU memiliki 5 jalur dengan 10 pulau pompa khusus untuk kendaraan roda empat atau lebih, yang masing masing pulau pompa memiliki 2 sampai 4 selang pengisian bahan bakar pada tiap jalurnya tergantung jenis fasilitas pengisian bahan bakarnya. Namun demikian, hanya 3 jalur yang di operasikan karena terbatasnya jumlah operator yang ada. Untuk kendaraan roda 2 SPBU ini memiliki 1 jalur dengan 3 pulau pompa dengan 2 selang pada tiap pulau pompa, dan 1 jalur khusus yang dapat digunakan untuk kendaraan roda dua dan lebih. Dengan begitu diharapkan dapat mengurangi masalah antrian ketika pelanggan datang pada saat tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan kemajuan jaman di segala sektor yang menyebabkan pengguna kendaraan roda 4 saat ini mengalami peningkatan yang pesat sehingga dalam pemenuhan kebutuhan bahan bakar pada saat tertentu dapat menyebabkan masalah antrian, karena jumlah operator fasilitas yang kurang untuk memenuhi pelayanan pelanggan. Akibat dari kurang optimalnya pelayanan pada antrian tersebut, terlihat beberapa konsumen merasa kurang nyaman karena antrian yang panjang dan akhirnya memilih meninggalkan antrian yang ada. Tujuan Penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan jumlah fasilitas pengisian ulang bahan bakar umum yang optimal di SPBU Coco Sultan Agung. TINJAUAN TEORETIS Jasa Jasa merupakan suatu kinerja penghasilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipsi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat tergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja (penampilan) yang di tawarkan oleh pihak produsen (Supranto, 1997:227). Menurut Tjiptono (1995 : 107), jasa adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak meghasilkan kepemilikan sesuatu. Sedangkan Kotler (1997 : 83), menjelaskan bahwa, jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat di kaitkan atau tidak di kaitkan pada suatu produk fisik. Jasa merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan atau jasa yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. 561

4 Teori Antrian Antrian adalah suatu situasi umum yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari hari dimana konsumen menunggu di depan loket untuk mendapatkan giliran pelayanan atau fasilitas layanan. Deretan mobil yang menunggu untuk mendapatkan giliran membayar jalan tol, orang orang yang sedang berlibur menunggu untuk masuk ke tempat wisata, dan para nasabah yang menunggu untuk melakukan transaksi di bank adalah beberapa contoh dari situasi antrian. Menurut Heizer dan Render (2006:418) antrian adalah ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian dan merupakan orang-orang atau barang dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani atau meliputi bagaimana perusahaan dapat menentukan waktu dan fasilitas yang sebaik-baiknya agar dapat melayani pelanggan dengan efisien. Menurut Ma arif dan Tanjung (2003:119) antrian adalah situasi barisan tunggu dimana jumlah kesatuan fisik (pendatang) sedang berusaha untuk menerima pelayanan dari fasilitas terbatas (pemberi layanan), sehingga pendatang harus menunggu beberapa waktu dalam barisan agar mendapatkan giliran untuk dilayani. Struktur Antrian a. Single Channel Single Phase. Model Single Channel Single phase ini adalah sistem antrian paling sederhana. Single Channel berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu pelayanan. b. Single Channel Multi Phase. Struktur ini memiliki satu jalur pelayanan sehingga disebut Single Channel. Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Setelah menerima pelayanan karena masih ada pelayanan lain yang harus dilakukan agar sempurna. Setelah pelayanan yang diberikan sempurna baru dapat meninggalkan area pelayanan. c. Multi Channel Single Phase. Sistem Multi Channel Single Phase terjadi ketika dua atau lebih fasilitas dialiri oleh antrian tunggal. Sistem ini memiliki lebih dari satu jalur pelayanan atau fasilitas pelayanan sedangkan sistem pelayanannya hanya ada satu fase. d. Multi Channel Multi Phase. Sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu. Pada umumnya jaringan ini terlalu kompleks untuk dianalisis dengan teori antrian. Kerangka Teoretis Bertambahnya jumlah pelanggan yang tidak dapat diantisipasi atau tidak sesuai, dapat mengakibatkan masalah antrian. Jadi, rata-rata tingkat kedatangan pelanggan dapat dijadikan sebagai sebuah parameter dari antrian. Menurut Bronson (1996 : 308) sebuah antrian adalah suatu proses datang dan pergi suatu populasi yang terdiri atas pelanggan yang sedang menunggu mendapatkan pelayanan atau yang sedang dilayani. Suatu kedatangan terjadi apabila seorang pelanggan tiba di suatu fasilitas pelayanan, sedangkan pergi 562

5 apabila pelanggannya meninggalkan fasilitas tersebut. Berikut adalah kerangka teoritis penelitian yang mengacu pada konsep Bronson : Pelanggan Antrian 1 Antrian 2 Pelayanan 1 Pelayanan2 Gambar. Kerangka teoritis penelitian Sumber: Bronson (1996:309) Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penambahan jumlah operator pengisian bahan bakar minyak untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan SPBU Coco Sultan Agung. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian. Di tinjau dari karakteristik pemasalahan yang akan di bahas maka jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, data yang merupakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menghitung jumlah jalur fasilitas yang optimal dan kinerja waktu pelayanan fasilitas pada tingkat optimal saat pengisian ulang bahan bakar umum di SPBU Coco Sultan Agung. Definisi Operasional Model Antrian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jalur Berganda atau model (M/D/S) merupakan model antrian yang terdapat dua atau lebih jalur atau stasiun pelayanan yang tersedia untuk menangani pelanggan yang akan datang (Heizer dan Render 2005:432). Kinerja sistem antrian, dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : a. Tingkat intensitas fasilitas pelayanan (P) merupakan faktor penggunaan pelayan (proporsi waktu pelayanan ketika sedang sibuk) =. μ b. Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem (Lq) merupakan jumlah ratarata pelanggan yang menunggu untuk dilayani oleh fasilitas pelayanan dan termasuk pelanggan yang sedang dilayani. =! (1 )² 563

6 c. Waktu rata-rata antrian dalam sistem (Wq) merupakan rata-rata keseluruhan waktu dari pelanggan yang menunggu pelayanan dan waktu rata-rata fasilitas dalam menyelesaikan pelayanan. untuk menunggu dalam antrian : Jumlah pelanggan rata-rata yang menunggu dalam antrian W : Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam sistem L : Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem d. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit untuk menunggu dalam antrian (W) merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh pelanggan yang datang dan antri untuk mendapat pelayanan = e. Jumlah orang atau unit rata-rata yang menunggu dalam antrian (Lq) merupakan banyaknya (j umlah) permintaan pelayanan yang datang menunggu dari pelanggan untuk dilayani. L = λ. w Keterangan: Tingkat intensitas fasilitas pelayanan Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem : Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem (yang sedang menunggu untuk dilayani : Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu μ : Jumlah orang yang dilayani persatuan waktu : Waktu rata-rata yang dihabiskan Populasi dan Sampel Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif sehingga tidak ada Populasi dan sampel, namun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : - Jumlah pelanggan rata-rata dalam antrian (per jam) - Jumlah kedatangan pelanggan dalam satu satuan waktu (jam) - Jumlah jalur fasilitas yang dibuka - Jumlah rata-rata pelanggan yang di layani perjam - Waktu rata-rata yang dihabiskan dalam antrian - Banyaknya pelanggan yangmenunggu dalam antrian - Jumlah pelanggan yang meninggalkan antrian - Waktu yang dibutuhkan operator dalam melayani pelanggan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini tidak memiliki populasi dan sempel maka dalam penelitian ini tidak ada teknik pengambilan sampel. Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu 564

7 data yang merupakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menghitung jumlah jalur fasilitas yang optimal dan kinerja waktu pelayanan fasilitas pada tingkat optimal saat pengisian ulang bahan bakar umum di SPBU Coco Sultan Agung. Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh penelitilangsung dari sumber datanya yaitu observasi, dengan mendatangi objek yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Sedangkan data sekunder merupakan data dari studi pustaka (Library Research) atau data yang bersumber dari buku-buku dan sumber-sumber lainnya. Penulis membaca dan mempelajari buku-buku dan sumbersumber lainnya yang berhubungan dengan masalah antrian. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Fasilitas Sistem Pelayanan. Pelanggan memasuki area pelayanan, kemudian membentuk suatu antrian di setiap fasilitas yang ada. Pelanggan menunggu sampai tiba waktunya untuk mendapatkan pelayanan pada fasilitas, tahap ini merupakan waktu yang diperhitungkan sebagai waktu tunggu pelanggan di dalam sistem setelah proses transaksi selesai, pelanggan meninggalkan area (sistem). Waktu yang diperlukan setiap fasilitas dalam memberikan pelayanan berbeda-beda untuk masing-masingsistem, dikarenakan kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda pula pada waktu yangsama, hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya antrian. SPBU Coco Sultan Agung beroperasi selama 24 jam setiap harinya, untuk kendaraan roda 2 terdapat 3 fasilitas pengisian bahan bakar yaitu premium, pertamax dan pertalite dengan menggunakan 2 jalur dengan 4 pulau pompa, sedangkan untuk kendaraan roda empat dan lebih inimenyediakan 7 fasilitas pengisian bahan bakar yaitu premium, Pertamax92, Pertamax plus, Pertalite, Solar, Pertamina dex dan V-gas. Pada 7 fasilitas untuk terdapat 5 jalur dengan 10 pulau pompa yang masing-masing pulau pompa memiliki 3 sampai 4 selang pengisian bahan bakar pada tiap jalurnya, hanya saja dari 10 pulau pompa yang ada tidak dapat digunakan seluruhnya, dikarenakan terbatasnya jumlah operator yang ada. SPBU menggunakan pompa dalam operasionalnya setiap hari secara bergantian, untuk menghidari pengurangan fungsi dari keseluruhan pulau pompa dan selang-selang pengisian bahan bakar yang ada. Pembagian shift di SPBU dibagi menjadi 3, yaitu shift pagi dari pukul WIB,shift siang pukul WIB dan shift malam pukul WIB. Pada saat istirahat SPBU Coco Sultan Agung tetap dibuka, karena fasilitas yangada secara bergantian melayani pelanggan sampai waktu istirahat selesai,sehingga pada saat waktu istirahat telah selesai semua fasilitas kembalimelaksanakan tugasnya. Jadi pada waktu istirahat pelanggan tetap bisa memenuhikebutuhan mereka. Tingkat pelayanan yang diberikan oleh setiap jalur 565

8 padafasilitas relatif tidak sama, karena ada pelanggan yang memerlukan waktu yanglama, ada yang cukup lama namun ada juga yang memerlukan waktu yang tidaklama, hal ini terjadi karena kebutuhan setiap pelanggan berbeda-beda. Dalam perhitungan ini yang diambil merupakan rata-rata yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan. Tingkat Kedatangan Tingkat kedatangan merupakan banyaknya pelanggan yang datang untukmendapatkan pelayanan pada fasilitas, dinyatakan dalam berapa banyakpelanggan (orang) dalam periode waktu tertentu. Tingkat kedatangan pelanggandiasumsikan mengikuti distribusi poison yaitu kedatangan pelanggan lain jugatidak tergantung pada waktu (tidak terbatas) dan tingkat kedatangan setiap harinya. tidak sama karena masing-masing pelanggan mempunyai kebutuhan yang berbedasedangkan tingkat pelayanan fasilitas adalah lamanya waktu pelayanan yangdisediakan oleh fasilitas untuk melayani pelanggan. Standart waktu pelayanan yang terapkan pihak SPBU Coco Sultan Agung untuk kendaraan roda 4 atau lebih adalah sebesar 5 menit / kendaraan, sedangkan pada prakteknya sering kali tidak sesuai dengan standart yang telah ditetapkan pihak SPBU. Berikut adalah hasil pengamatan berdasarkan dari hari tersibuk selama 40 periode pengamatan sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Kinerja Sistem Antrian tanggal Jumlah kedatangan Jumlah operator Po/jam Lq / orang Wq /jam L/orang W/jam 01/12/ , ,7 34 0,9 04/12/ , , ,71 12/12/ , , ,71 14/12/ , ,7 34 0,9 21/12/ , ,7 34 0,9 29/12/ , , ,71 01/01/ , ,7 34 0,9 Sumber: data primer yang di olah

9 Parameter Sistem 3 operator 4 operator 5 operator 6 operator Tingkat Intensitas 0,96 0,72 0,55 0,47 Pelayanan (P) Probabilitas tidak ada 0,0093 0,0450 0,0551 0,0589 pelanggan dalam sistem (Po) Jumlah Pelanggan Dalam Antian (Lq) Waktu Pelanggan 0,51 0,027 0,0064 0,00184 Dalam Antrian (Wq) Jumlah Pelanggan yg diharapkan dalam Sistem (L) Rata rata waktu 0,71 0,0937 0,0073 0,0685 yang dihabiskan pelanggan dalam sistem (W) Analisis sistem antrian dengan dengan metode multiple single phase / model antrian jalur berganda dengan penambahan jumlah operator yang optimal, dapat diketahui dengan menghitung tingkat intensitas pelayanan, waktu rata-rata pelanggan yang menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pelayanan dan jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem dengan menambahkan 2 operator lagi menjadi 5 operator sebagaimana tertera pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil kinerja menggunakan 5 operator Tanggal Po / jam Lq / orang Wq / jam L / orang W / jam 01/12/2015 0, , , /12/2015 0, , ,073 12/12/2015 0, , ,073 14/12/2015 0, , , /12/2015 0, , , /12/2015 0, , ,073 01/01/2016 0, , , /01/2015 0, , ,0738 Sumber : Data Primer yang diolah 2016 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perubahan hasil kinerja sistem antrian yang cukup signifikan menggunakan 5 operator dibandingankan ketika menggunakan 3 operator. Berikut ini akan peneliti tampilkan parameter perbandingan 567

10 antrian dengan menggunakan 3,4,5 dan 6 operator pada tanggal-tanggal dengan jumlah antrian tertinggi pada tabel sebagai berikut: 3 operator 4 operator 5 operator 6 operator Biaya Pelayanan Rp ,99 Rp ,32 Rp ,65 Rp ,98 (Sc) Biaya Menunggu Rp Rp Rp Rp (Wc) Biaya Total (Tc) Rp ,99 Rp ,33 Rp ,65 Rp ,98 Analisis Biaya Menunggu. Analisis biaya menunggu diasumsikan berkaitan dengan ketidakpuasan pelanggan dan hilangnya kesempatan SPBU Coco Sultan Agung dengan asumsi pelanggan yang akhirnya memilih pergi meninggalkan antrian dan tidak jadi melakukan transaksi, yang berarti SPBU telah kehilangan pendapatan sebesar Rp /pelanggan yang membelot. - Rp x 15 (µ) x 8 jam kerja = Rp Gaji karyawan UMR kota Rp Dapat diukur dengan perhitungan Rumus sebagai berikut : - = - = - TC = Sc + Wc Dimana : - Tc = total biaya perjam - Sc = biaya pelayanan per jam sebanyak S - Wc = biaya menunggu perjam.. - Cs = biaya pelayanan per jam per operator - Cw = biaya menunggu perjam per pelanggan Hasil perhitungan dan perbandingan analisis biaya dapat dilihat dari tabel berikut : PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1 dan 2 dapat lihat tingkat intensitas pelayanan menurun dari tingkat intensitas pelanggan 0,96% dengan menggunakan 3 operator, menjadi 0,55% pada saat menggunakan 5 operator dan menjadi 0,47 dengan menggunakan 6 operator. Jumlah pelanggan dalam antrian juga menurun dari 31 menjadi 1 pelanggan. Demikianpulapenurunan jumlah pelanggan dari 22 menjadi 1 dan jumlah pelanggan dalam antrianpun mengalami penurunan dari 31 menjadi 3 pelanggan dengan menggunkan 5 dan 6 operator. Waktu konsumen dalam antrian juga mengalami penurunan dari 0,71 jam menjadi 0,073 jam atau 4 menit 42 detik pada saat menggunakan 5 operator pengisian bahan bakar. Dari hasil perhitungan bahwa penambahan operator untuk mengefektifkan pelayanan yaitu cukup 568

11 dengan 5 operator. Penambahan 6 operator tidak efektif karena tidak ada pengurangan jumlah pelanggan dalam antrian dan jumlah pelanggan yang diharapkan dalam sistem secara signifikan dibandingkan dengan penggunaan 4 operator dan 5 operator. Untuk menjaga keefektifan penambahan operator di lakukan pada jam-jam berangkat kerja, pulang kerja, hari-hari besar dan menjelang libur nasional. Atas dasar perhitungan biaya yang terdapat pada tabel dapat dilihat bahwa jumah biaya yang dikeluarkan SPBU dengan mengunakan 5 operator lebih kecil bila dibandingkan dengan mengunakan 3, 4 dan 6 operator. Pada penelitian ini, peneliti tidak berhasil mendapatkan data laporan keuangan dari menejer SPBU Coco Sultan Agung dikarenakan bersifat rahasia. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Novela Sekar Sari (2013) dengan judul Analisis Teori Antrian Pada SPBU Gajah Mada Jember dalam penelitiannya disimpulkan kinerja sistem pelayanan yang sebelumnya menggunakan 4 jalur fasilitas di SPBU Gajah Mada Jember proses pengisian ulang bahan bakar umum dinilai kurang optimal. Berdasarkan perhitungan menggunakan model sistem antrian jalur berganda atau MultipleChannel single phase maka waktu pelayanan yang diperlukan dengan 4 jalur fasilitas pada periode jam sibuk, yaitu periode jam sebesar 0,310 menit dengan rata-rata kedatangan pelanggannya sebesar 284 orang. Kinerja pelayanan pada proses pengisian ulang bahan bakar umum dapat diatasi dengan penambahan satu jalur fasilitas (menjadi 5 jalur fasilitas) pada saat periode jam sibuk. waktu pelayanan yang dibutuhkan sebelum penambahanjalur fasilitas sebesar 0,305 menit sedangkan sesudah penambahan jalur waktu pelayanan yang diperlukan oleh SPBU Gajah Mada Jember pada saat 5 jalur fasilitas adalah 0,304 menit sehingga kinerja sistem pelayanan dengan 5 jalur fasilitas pada jam sibuk menjadi optimal. Biaya yang harusdikeluarkan untuk penambahan 1 jalur fasilitas adalah 0 rupiah, karena SPBU Gajah Mada Jember tidak perlu membangun fasilitas dan juga tidakmemerlukan penambahan sumber daya manusia untuk mengoperasikan 1 jalurfasilitas tambahan pada periode jam sibuk. PENUTUP Kesimpulan 1. SPBU Coco Sultan Agung perlu melakukan penambahan operator pengisian bahan bakar yang baru dengan menambahkan 2 operator lagi sehingga menjadi 5 operator dai semula 3 operator. 2. Kondisi optimal dengan penambahan 2 operator dapat diketahui dari standart waktu pelayanan yang terapkan pihak SPBU yaitu 5 menit/mobil dan juga adanya penurunan waktu tunggu yang sebelumnya 3 operator yaitu 0,776 jam menjadi 0,0738 jam atau 4 menit 42 detik dengan 5 operator. Selain itu dari segi analisis biaya menunggu yang dikeluarkan oleh perusahaan juga mengalami penurunan yaitu dari Rp ,99 dengan menggunakan 3 569

12 operator menjadi Rp ,65 pada waktu menggunakan 5 operator, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh fasilitas pulau pompa yang ada. Saran 1. SPBU Coco Sultan Agung diharapkan perlu melakukan penambahan jumlah operator guna meningkatkan kinerja pelayanan yang diberikan kepada para pelanggan, penambahan operator ini sangat penting untuk mengurangi tingkat antrian yang sangat panjang. Penambahan operator yang dibutuhkan adalah 2 operator sehingga total operator yang beroperasi dari semula 3 menjadi 5 agar kinerja menjadi lebih optimal. 2. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan bisa mendapatkan data laporan keuangan perusahaan agar dapat diketahui secara rinci penambahan profit perusahaan terhadap hasil pengukuran sistem antrian. Selain itu, periode penelitian ini hanya terbatas 40 hari, untuk penelitian yang akan datang supaya diperpanjang lagi periode penelitiannya yaitu 2-4 bulan, sehingga dengan data yang semakin banyak akan bisa dilihat pola kedatangan pelanggan yang lebih akurat, apakah pada minggu pertama hingga minggu terakhir memiliki rata rata yag signifikan pada masing-masing bulan DAFTAR PUSTAKA A.K.Erlang Sejarah Teori Antrian. Modul Manajemen Operasional. Alma, Buchori Manajemen Pemasaran dan Pemesaran Jasa. Bandung : Alfabeta. Heizer, Jay dan Barry Render Operation Management. Terjemahan Dwi anoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, Jay dan Barry Render Operation Management. Terjemahan oleh Dwi anoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I.Jakarta: Salemba Empat. Subagyo, Pangestu dkk, Dasardasar Operations Research Sari, Novela sekar, Analisis Teori Antrian Pada SPBU Gajah Mada Jember, jurnal, fakultas ekonomi,universitas Jember Jayadi, Roby,2011, Penentuan Jumlah Kasir Yang Optimal Berdasarkan Metode Antrian Di Carefour DP Mall,, Widya Manggala. Skripsi tidak dipublikasikan Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Indeks Daulay, iwan nauli, Analisi Model Antrian Dan Kelayakan layout pada SPBU Di Pekanbaru, jurnal, fakultas ekonomi, Universitas Riau 570

Penentuan Jumlah Teller Yang Optimal Berdasarkan Metode Antrian (Studi Pada Bank Mega Cabang Pemuda Semarang)

Penentuan Jumlah Teller Yang Optimal Berdasarkan Metode Antrian (Studi Pada Bank Mega Cabang Pemuda Semarang) Penentuan Jumlah Teller Yang Optimal Berdasarkan Metode Antrian (Studi Pada Bank Mega Cabang Pemuda Semarang) Determination of The Optimal Number of Teller With Queue - Based Method (Study at Bank Mega

Lebih terperinci

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) KEPUH KERTOSONO

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) KEPUH KERTOSONO ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) 54.644.02 KEPUH KERTOSONO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program

Lebih terperinci

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour... 1 ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER (Analysis Theory Application on the Payment System at Carrefour Supermarket Hayam Wuruk

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember The Analysis Queuing Theory Application In Roxy Square- Supermarket-Mandiri Land In Hayam Wuruk Jember

Lebih terperinci

Ahmad Firdaus Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari ABSTRACT

Ahmad Firdaus Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari ABSTRACT ANALISISMODEL ANTRIANPADA PELAYANAN PELANGGAN (STUDI KASUS PENGISIAN BAHAN BAKAR PADA SPBU KOTA JAMBI) Analysis Of The Queueing Models On Customer Service (a Case Study of Refueling at Gas Stations of

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009 Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 65 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 1, April 2017, hlm. 65-71 ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI

Lebih terperinci

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) 64-755-01 BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT Siken. H. Eddy Soegiarto K. Adi Suroso Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU Harliwanti Prisilia Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga dengan kemajuan jaman di berbagai bidang. Selain itu, manusia sebagai makhluk sosial tidak

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah organisasi dan secara utuh berhubungan dengan

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 TEORI ANTRIAN Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 Riset Operasional Riset operasional merupakan cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK BRI TULUNGAGUNG CABANG NGANTRU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS SYSTEM ANTRIAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU AMPERA PALEMBANG

ANALISIS SYSTEM ANTRIAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU AMPERA PALEMBANG ANALISIS SYSTEM ANTRIAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU AMPERA PALEMBANG Liliana *) M. Dede Pitanda Abstrack This research basically discusses

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris

Lebih terperinci

Rodiatus et al., Analisis Penerapan Teori Antrean pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember

Rodiatus et al., Analisis Penerapan Teori Antrean pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember 1 Analisis Penerapan Teori Antrean pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember (The Analysis of Queuing Theory Application at Tax Service Office Pratama Jember) Rodiatus Soleha, Eka Bambang Gusminto, Ariwan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR (Studi Kasus :AHASS ARIES MOTOR KEDIRI).

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR (Studi Kasus :AHASS ARIES MOTOR KEDIRI). ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR (Studi Kasus :AHASS ARIES MOTOR KEDIRI). SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics

Unnes Journal of Mathematics UJM 3 (1) (2014) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm ANALISIS PROSES ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE DI LOKET ADMINISTRASI DAN RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) TRANSITO JAKARTA TIMUR. : R Rizky Iqbal M :

ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) TRANSITO JAKARTA TIMUR. : R Rizky Iqbal M : ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) 34-13418 TRANSITO JAKARTA TIMUR Nama NPM Jurusan Pembimbing : R Rizky Iqbal M : 15212813 : Manajemen : S. Tiwi Anggraeni, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan jaman maka bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas manusia guna memenuhi

Lebih terperinci

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI ANALISIS SISTEM ANTRIAN SEPEDA MOTOR PADA SPBU RAWA LUMBU DI BEKASI TIMUR NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : 19211173 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI Latar Belakang PENDAHULUAN Pertumbuhan manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Jasa Menurut Saladin (2007:71) pengertian jasa yaitu Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE. 68 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 986. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2005. Operations Management. Jakarta : Salemba Empat. Richard B. Chase

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Manajemen Operasional Krajewski dan Ritzman (2002:6) mengemukakan bahwa manajemen operasional adalah the term operation management refers to the direction

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapapun yang pergi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif

Lebih terperinci

Jurnal Metode 3(1)

Jurnal Metode 3(1) Jurnal Metode 3(1)6-15 017 USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PELAYANAN ANTRIAN PADA KANTOR SAMSAT KOTA SORONG PAPUA BARAT Tamrin Tajuddin 1) Asih Ahistasari ) 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere.

Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere. Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere. Oleh Lantara Febriyantotyas S Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem antrian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang peranan penting bagi perusahaan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN MODEL MULTI CHANNEL - SINGEL PHASE DAN OPTIMALISASI LAYANAN AKADEMIK (STUDI KASUS PADA STMIK ASIA MALANG)

ANALISIS ANTRIAN MODEL MULTI CHANNEL - SINGEL PHASE DAN OPTIMALISASI LAYANAN AKADEMIK (STUDI KASUS PADA STMIK ASIA MALANG) ANALISIS ANTRIAN MODEL MULTI CHANNEL - SINGEL PHASE DAN OPTIMALISASI LAYANAN AKADEMIK (STUDI KASUS PADA STMIK ASIA MALANG) Sunu Jatmika ), Broto Poernomo Tri Prasetyo 2) STMIK Asia Malang email : sunu.srg@gmail.com

Lebih terperinci

J. Kakiay, Thomas Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Penerbit Andi (Andi Offset). Yogyakarta.

J. Kakiay, Thomas Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Penerbit Andi (Andi Offset). Yogyakarta. 73 DAFTAR PUSTAKA J. Kakiay, Thomas. 004. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Penerbit Andi (Andi Offset). Yogyakarta. Purnomo, Hari. 004. Pengantar Teknik Industri, Edisi Kedua. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA ABSTRACT PT Bank Negara Indonesia merupakan salah satu cabang BNI yang memiliki nasabah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT. Klaudius Andi 1

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT. Klaudius Andi 1 ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT Klaudius Andi 1 1 Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Operasional Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Kalimantan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Menurut Sugiyono (2009:2) mengemukakan Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014 ANALISIS ANTRIAN PADA SPBU 34-17132 PEDURENAN BANTAR GEBANG BEKASI TIMUR Nama : Diaz Fuaditya Rinaldi NPM : 11210983 Jurusan : Manajemen (S-1) Pembimbing : Handayani, SE, MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN Nama : Deden Kurniawan NPM : 11210746 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ade Rachmawati SE, MM Latar Belakang Di zaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan Danau Agung 1 Blok A4, Sunter Agung Jakarta Utara. Penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan ini karena makin banyaknya jumlah antrian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TELLER PADA PT. BANK RIAU CABANG UTAMA PEKANBARU. Samsir dan Ranti Mustika

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TELLER PADA PT. BANK RIAU CABANG UTAMA PEKANBARU. Samsir dan Ranti Mustika ANALISIS SISTE ANTRIAN TELLER PADA PT. BANK RIAU CABANG UTAA PEKANBARU Samsir dan Ranti ustika Jurusan anajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km,5 Simpang Baru, Pekanbaru 893 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS MODEL ANTRIAN DAN KELAYAKAN LAYOUT STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI PEKANBARU

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS MODEL ANTRIAN DAN KELAYAKAN LAYOUT STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI PEKANBARU ANALISIS MODEL ANTRIAN DAN KELAYAKAN LAYOUT STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI PEKANBARU Iwan Nauli Daulay Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM :

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : 14211323 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Latar Antrian yang panjang dan menghabiskan waktu yang terlalu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI NAMA : FITRIA NOVITA SARI NPM : 12210848 FAKULTAS : EKONOMI JENJANG/JURUSAN : S1/ MANAJEMEN PEMBIMBING : MARTANI SE.,

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management TEKNIK RISET OPERASI William J. Stevenson 8 th edition CONTOH ANTRIAN Pelanggan menunggu pelayanan di kasir Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing Mahasiswa menunggu registrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek beroperasi dari hari Senin hingga hari Minggu. Bank Central

Lebih terperinci

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado Marni Sumarno 1, Yohanes Langi 2, Luther Latumakulita 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, marnisumarno93@gmail.com 2

Lebih terperinci

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut manusia untuk bekerja secara efektif dan efisien, hal ini tentunya dilakukan agar semua orang dapat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Queue process is a process related with the arrival of a customer at a service facility, they wait in a line (queue) when the service is busy, and finally left the facility after getting service.

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan Manajerial

Pengambilan Keputusan Manajerial MODUL PERKULIAHAN Pengambilan Keputusan Manajerial Modul Final Semester Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Tatap Muka 11 Kode MK Disusun Oleh -, ST, MBA Abstract Kompetensi Mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR RUMUS... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN Evi Shofiyatin 1), Ika Nur Oktaviani 1), Khusnul Khanifah Kalana

Lebih terperinci

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) GAJAH MADA JEMBER SKRIPSI

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) GAJAH MADA JEMBER SKRIPSI ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) GAJAH MADA JEMBER Queuing Theory Analysis Of Fuel Station (SPBU) Gajah Mada Jember SKRIPSI Oleh: Novela Sekar Sari 090810201055 FAKULTAS

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi MODEL ANTRIAN Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 11 Riani L. JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Teori antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PITSTOP Autowash & SPA PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal 14 Juli 2010 dengan notaris R.Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. /

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa Menurut Kotler (1993), jasa adalah kegiatan atau manfaat yang bisa ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-7846 Analisis Sistem Antrian dengan Menggunakan Metode Single Channel - Multi Phase untuk Meminimumkan Waktu Tunggu pada Grapari Digilife Dago Bandung Queue System Analysis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga diperlukan. sarana transportasi yang memadai untuk menghubungkan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga diperlukan. sarana transportasi yang memadai untuk menghubungkan daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga diperlukan sarana transportasi yang memadai untuk menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lain.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah PT. Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk (PermataBank) merupakan hasil merger 5 (lima) Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dengan semakin tingginya persaingan di sektor perdagangan dan jasa, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara menjaga efektivitas dan efisiensi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / / 3EA12

ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / / 3EA12 ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / 19210054 / 3EA12 LATAR BELAKANG MASALAH Antrian dalam kehidupan sehari

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR Nama : Syaiful Bahar NPM : 16211978 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto, MM PENDAHULUAN Latar Belakang : Kota-kota besar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian Pengertian manajamen adalah, dalam mengelola suatu sistem manajemen selalu dibutuhkan suatu manajemen yang baik agar tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS. personal (personal service) sampai jasa sebagai produk. Menurut Kotler

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS. personal (personal service) sampai jasa sebagai produk. Menurut Kotler BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Jasa Jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM OPTIMASI PELAYANAN PADA BIOSKOP GOLDEN THEATRE KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM OPTIMASI PELAYANAN PADA BIOSKOP GOLDEN THEATRE KEDIRI SKRIPSI ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM OPTIMASI PELAYANAN PADA BIOSKOP GOLDEN THEATRE KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEORI ANTRIAN 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN Semua jenis bisnis terutama bisnis jasa menginginkan pelanggan untuk menunggu di beberapa titik proses layanan (Dickson et al., 2005).

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR Muhammad Rizky Email : rizky_gokil76@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan kondisi antrian. Pada sistem non manufaktur kita jumpai kondisi antrian ketika menunggu pelayanan di depan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN: Seminar Nasional IENACO-0 ISSN: - SIMULASI MODEL ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE PADA SISTEM PELAYANAN KASIR FIRST COME FIRST SERVE (STUDI KASUS: GIANT HYPERMARKET PANAM PEKANBARU) Wresni Anggraini

Lebih terperinci

Nama : Firman Fadilah NPM : Pembimbing : Supiani, SE., MM

Nama : Firman Fadilah NPM : Pembimbing : Supiani, SE., MM END ANALISIS ANTRIAN PADA PT. BANK MANDIRI TBK KANTOR KAS Nama : Firman Fadilah NPM : 12211894 Pembimbing : Supiani, SE., MM LATAR BELAKANG Kesuksesan dari suatu organisasi perusahaan bergantung pada penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena mengantri sebelum mendapatkan pelayanan jasa ataupun ketika membeli produk yang kita inginkan, seperti

Lebih terperinci

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Volume 19 Nomor 2, 2015 133 ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG: STUDI PADA LOKET PELAYANAN PENCATATAN DAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN BAYI BERUMUR 0-60 HARI Riana

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PELAYANAN OPTIMAL PADA APOTEK SUMBER ANOM WARUJAYENG

ANALISIS ANTRIAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PELAYANAN OPTIMAL PADA APOTEK SUMBER ANOM WARUJAYENG ANALISIS ANTRIAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PELAYANAN OPTIMAL PADA APOTEK SUMBER ANOM WARUJAYENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner

Lebih terperinci

Model Antrian. Queuing Theory

Model Antrian. Queuing Theory Model Antrian Queuing Theory Ada tiga komponen dasar dalam model antrian, yaitu kedatangan, fasilitas pelayanan, dan antrian actual. Permasalahan deret tunggu kebanyakan dipusatkan pada pertanyaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena antrian menjadi hal yang sudah tidak asing terlihat di tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, rumah sakit, bank, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Firdaus Tarigan 1, Susiana 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika, UNIMED E-mail: f_trg@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik sistem antrian Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang dimulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB. Pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Queue System, Public Service, Queue Model ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: Queue System, Public Service, Queue Model ABSTRAK ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG (STUDI PADA LOKET PELAYANAN PENCATATAN DAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN BAYI BERUMUR 0-60 HARI) ABSTRACT A long queue is one

Lebih terperinci