BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang"

Transkripsi

1 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik sistem antrian Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang dimulai dari jam WIB sampai dengan jam WIB. Pelayanan di frontliner diberikan oleh petugas Customer Service dan petugas Teller serta Satpam. Kegiatan Customer Service secara umumadalah melaksanakan strategi pemasaran, promosi produk dan jasa-jasa bank, mengelola surat-surat berharga, memberikan pelayanan rekening serta membina hubungan baik, berkomunikasi dan menerima keluhan. Kegiatan Teller yang sekarang menjadi objek penalitian, secara umum adalah memberikan pelayanan yang baik, cepat dan benar kepada nasabah, memproses transaksi tunai dan non tunai kepada nasabah, menjaga kebersihan counter teller, menjamin tersedianya uang tunai pada ATM, memastikan semua aktivitas telah dilaksanakan sesuai ketentuan. Dalam pelayanan teller, waktu-waktu pelayanan Teller telah ditetapkan sebagai berikut : Hari waktu pelayanan Senin - jumat WIB WIB

2 42 Hampir semua transaksi Perbankan melibatkan Teller sebagai kasir dan pelaksana pembukuan nasabah. Hal ini dapat kita amati dan lihat dalam transaksi berikut : Penarikan / setoran tunai (tabungan, giro, deposito) Setoran Kliring Penarikan / setoran cek atau bilyet giro Pembayaran Payment Point (Telkom, Satelindo, Telkomsel) Pembayaran Pajak (PBB, PIB, PPN, PPH non impor) Pembayaran Payroll Pembayaran Credit Card Penukaran Uang (Money Changer) Dan sebagainya Dengan cakupan kerja yang relative luas tersebut, petugas Teller dituntut untuk bekerja dengan teliti dan cepat disamping memastikan pelayanan sesuai standard dengan memberikan empati dan responsive. Ketelitian sangat diperlukan karena hampir seluruh aktivitas Teller berhubungan dengan uang yang sangat memungkinkan terjadinya kesalahan penerimaan dan pembayaran, sehingga berisiko untuk menanggung kerugian karena kelebihan atau kekurangan pembayaran. Kegiatan Teller juga tidak lepas dengan pelayanan kepada nasabah, oleh karena itu selain kecepatan, keramah tamahan merupakan suatu hal yang menjadi keharusan. Jika pelayanan berjalan lambat maka akan berdampak pada antrian yang panjang. Dan jika petugas Teller tidak ramah maka akan berakibat

3 43 tidak optimalnya pelayanan serta dapat menimbulkan image yang buruk bagi bank. Untuk membuat kondisi yang nyaman bagi nasabah dalam melakukan transaksi, Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang menata ruang kerjanya sebagai berikut : RUANG TUNGGU TELLER 1 BACK OFFICE TELLER 2 CUSTOMER SERVICE RAK BROSUR Gambar 4.1 Ruang Kantor Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang Dengan ruangan yang ada, pihak bank menata ruangan sedemikian rupa untuk mengatur ketertiban antrian dan memudahkan nasabah dalam memasuki antrian dan memperoleh pelayanan. Disamping itu, kenyamanan nasabah juga menjadi prioritas dalam pelayanan perbankan yaitu dengan menyediakan fasilitasfasilitas penunjang pelayanan seperti bangku tunggu yang disediakan untuk nasabah yang datang membawa anak maupun teman.

4 44 Fasilitas lainnya adalah disediakannya ruang tunggu ber AC dan televisi serta terdapat makanan ringan berupa permen. Rak-rak tempat formulir dan brosur diletakkan ditempat yang mudah dilihat dan dijangkau. Apabila ingin memperoleh informasi dan pelayanan-pelayanan perbankan lainnya atau ingin menyampaikan keluhan dapat dilayani oleh Customer Service. Begitu pula jika nasabah ingin meminta petunjuk pengisian formulir dapat menanyakan kepada Customer Service atau Satpam. Bagi nasabah yang tidak dapat datang ke bank dan memerlukan informasi yang berhubungan dengan keuangan, promo-promo maupun informasi lainnya dapat menanyakan via telepon kepada petugas Customer Sevice. Pada waktu istirahat, petugas Teller secara bergantian melakukan istirahat sehingga pelayanan tetap berjalan. Hal itu dilakukan karena banyak orang yang memiliki waktu untuk melakukan transaksi ke bank pada jam istirahat. Aktivitas Teller di frontliner dikomandani oleh seorang Head Teller yang bertugas sebagai koordinator Teller. Seorang Head Teller dapat menggantikan Teller lainnya apabila sedang ada keperluan seperti sholat, ke tolilet, menghadap pimpinan, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sehingga tidak menggangu pelayanan terhadap nasabah. Head Teller juga menangani masalah-masalah khusus seperti menerima telepon dari nasabah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi teller, serta mengambil alih tugas teller yang perlu penanganan yang cukup lama yang dapat berdampak pada antrian yang panjang.

5 45 Proses Masukan / Pola Kedatangan Sumber masukan merupakan populasi orang yang datang atau dipanggil untuk memperoleh pelayanan, dimana dalam hal ini adalah nasabah atau customer yang datang melakukan transaksi penyetoran atau penarikan uang serta melakukan transaksi jasa-jasa perbankan lainnya yang dilayani oleh petugas teller. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, jumlah kedatangan nasabah tidak terbatas meskipun dari kapasitas ruangan terbatas. Namun karena nasabah dilayani secara optimal (mendapat pelayanan terus-menerus), maka jumlah kedatangan nasabah pun dapat terus-menerus (tidak terbatas). Dalam proses masukan, para nasabah datang satu persatu untuk memperoleh pelayanan sehingga membentuk antrian. Kedatangan tiap-tiap nasabah untuk memperoleh pelayanan di teller disebut proses masukan. Proses masukan merupakan tahap awal nasabah berada dalam antrian. Kedatangan yang terjadi di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang adalah kedatangan satuan-satuan orang (para nasabah) untuk melakukan transaksi pengambilan uang, penyetoran uang, kliring, transfer uang, maupun pelayanan lainnya secara acak (random). Proses masukan atau pola kedatangan dimulai ketika nasabah memasuki kantor pelayanan PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang, karena ketika nasabah memasuki kantor pelayanan, nasabah akan mendapatkan nomor antrian dari petugas Satpam pada pintu masuk kantor. Jumlah nasabah yang datang memasuki garis antrian dapat diketahui dan dianalisa dengan melakukan pengamatan langsung pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng

6 46 Tangerang. Dari pengamatan tersebut diperoleh data sehingga dapat diketahui rata-rata jumlah kedatangan nasabah (λ). Berikut ini data kedatangan nasabah pada PT. Bank Indonesia Unit Gerendeng Tangerang : Tabel 4.1 Pola Kedatangan Nasabah HARI WAKTU NASABAH λ Senin /7 = 35, => Selasa /7 =34, => Rabu /7 =30, => Kamis /7 =31, => Jumat /7 =33, =>

7 47 Dari tabel Pola Kedatangan Nasabah, dapat kita lihat fluktuasi tingkat kedatangan nasabah pada tiap jam pada waktu penelitian dilakukan. Dan pada masing-masing hari memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pola Pelayanan Pada setiap harinya nasabah yang datang ke kantor pelayanan PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang yang akan melakukan transaksi di Counter Teller akan mendapatkan pelayanan oleh satu dari dua Teller yang ada. Pelayanan yang diberikan oleh setiap Teller dalam setiap transaksi bank akan berbeda-beda. Ada Teller yang dapat menyelesaikan pelayanan dengan cepat dan akurat, dan sebaliknya ada Teller yang lambat dalam memberikan pelayanan. Namun lamanya pelayanan juga dapat dipengaruhi oleh jenis transaksi yang dilakukan, besarnya transaksi yang dilakukan, transaksi tunai atau kredit dan fasilitas penunjang yang tersedia. Pelayanan Teller merupakan kunci utama antrian nasabah. Seperti telah disebutkan dimuka bahwa teller dan nasabah adalah pelaku utama situasi antrian didalam penelitian ini, karena jika nasabah yang datang sangat banyak dan pelayanan teller lambat maka akan tercipta antrian yang panjang. Untuk mengukur kinerja Pelayanan pada masing-masing Teller di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah pada saat pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

8 48 Tabel 4.2 Pola Pelayanan Pada Masing-masing Teller HARI WAKTU TELLER 1 TELLER 2 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Dari data Pola Pelayanan pada Masing-masing Teller, dapat kita lihat banyaknya nasabah yang dapat dilayani pada setiap jam nya pada masing-masing

9 49 teller pada saat jam kerja teller sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan antara teller 1 dan teller 2 dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Dalam suatu garis antrian nasabah, panjang antrian merupakan yang paling mudah diamati, karena hanya dibatasi dengan jumlah terbatas atau tidak terbatas. Namun dalam perhitungan matematis, panjang antrian yang terbatas lebih kompleks. Meskipun pada Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang kapasitas ruangannya terbatas, namun panjang antrian yang diterapkan adalah infinite length (tidak terbatas). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pelayanan teller dilakukan terus-menerus atau non-stop dari jam WIB sampai dengan jam WIB sehingga kapasitas antrian dapat dikendalikan. Cara yang digunakan pun cukup efektif, yaitu dengan memberikan nomor antrian pada para nasabah ketika nasabah memasuki kantor Bank Rakyat Indonesia. Setelah itu para nasabah dapat mengisi formulir yang sesuai dengan jenis transaksi yang akan dilakukan. Setelah mendapatkan nomor antrian, para nasabah dipersilahkan untuk menunggu di ruang tunggu yang memang sengaja dipersiapkan untuk nasabah menunggu antrian. Cara ini dilakukan untuk menghindari nasabah berdiri cukup lama dalam antrian yang mengakibatkan nasabah merasa kurang nyaman dan meninggalkan antrian. Meskipun upaya untuk membuat antrian tidak terlalu panjang, akan tetapi bisa terjadi nasabah yang sudah mengantri keluar dari sistem dikarenakan oleh beberapa hal seperti waktu mengantri yang relatif cukup lama, ada hal yang lebih penting dari mengantri, sikap teller yang tidak simpatik, dan lain sebagainya.

10 50 Disiplin antrian yang diterapkan pada Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng tangerang adalah First Come First Served (FCFS) dimana nasabah yang lebih dulu datang mendapat pelayanan lebih dulu. Satpam selain bertugas menjaga keamanan juga mempunyai tugas untuk mengatur antrian atau menegur apabila terjadi nasabah yang memotong antrian (tidak berurutan sesuai nomor antrian). Untuk nasabah-nasabah tertentu yaitu nasabah-nasabah yang masuk kategori Prime Customer, Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang menerapkan kebijakan khusus yang berkaitan dengan service atau pelayanan nasabah secara optimal, disamping itu bertujuan untuk menghindari kesan diskriminatif dan untuk menjaga kontinuitas antrian yang sedang berjalan. Bentuk pelayanan tersebut dengan mengajak nasabah yang akan dilayani di suatu ruangan tersendiri (khusus) sehingga nasabah merasa diperlakukan istimewa. Dengan melakukan hal-hal seperti tersebut diatas secara kesinambungan antrian tetap terjaga. Waktu efektif server Counter pelayanan pada Bank Rakyat Unit Gerendeng Tangerang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu counter Teller dan counter Customer Service. Pada Counter Teller terdapat 2 (dua) orang Teller yang melakukan pelayanan dan terdapat 1 (satu) orang petugas Customer Service pada counter Customer Service yang melayani Customer. Dalam penelitian ini, penulis memilih objek pada counter Teller dengan alasan karena pada counter Teller transaksi yang terjadi lebih banyak dan sering menimbulkan antrian dibandingkan dengan counter

11 51 Customer Service. Kebijakan yang dibuat untuk teller adalah sesuai tugas dan fungsi Teller yang telah dijelaskan sebelumnya. Semua Teller dituntut untuk dapat melayani semua nasabah. Dalam penelitian ini, penulis tidak membatasi pada satu atau dua jenis transaksi. Semua pelayanan yang diberikan teller terhadap nasabah seperti penarikan / penyetoran tunai untuk giro, tabungan, deposito dan transaksi transfer, kliring, jual beli valas, pembayaran pajak, dan sebagainya dijadikan objek untuk mengetahuai aktivitas pelayanan teller yang optimal dan komprehensif terhadap antrian. Pelayanan di teller diberikan secara terus-menerus (kontinue) sesuai jam kas. Hal ini dilakukan karena fungsi pelayanan teller bersifat spesifik. Sebagai contoh bahwa dalam melayani 1 (satu) orang nasabah yang melakukan penyetoran atau pengambilan tunai, lamanya waktu pelayanan yang diberikan akan berbedabeda dikarenakan antara lain perhitungan jumlah uang yang disetor maupun ditarik sangat tergantung jumlahnya (banyak atau sedikit). Bila uangnya dalam jumlah besar maka memerlukan waktu perhitungan yang lebih lama. Waktu kerja efektif para Teller dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari dalam satu hari kerja berdasarkan jam kerja yang berlaku pada PT. Bank Rakyat Indonesia adalah jam WIB sampai dengan jam WIB. Atau dengan kata lain, waktu efektif kerja para Teller adalah 7 (tujuh) jam. Namun pada kenyataanya para Teller juga harus memenuhi kebutuhan pribadinya seperti makan, sholat, ke toilet, menghadap atasan, maupun kebutuhan lainnya. Hal itu tentunya dapat dimengerti dan dapat ditoleransi oleh pihak manajemen bank. Selain itu juga terdapat hambatan lainnya seperti kerusakan mesin, dan

12 52 sebagainya. Tentunya kegiatan-kegiatan tadi berpengaruh pada waktu efektif Teller. Berikut ini adalah data waktu efektif server yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung di lapangan. Tabel 4.3 Waktu Efektif Teller HARI SERVER MULAI SELESAI WAKTU Senin Teller menit = 6 jam 14 menit Teller menit = 6 jam 19 menit Selasa Teller menit = 6 jam 24 menit Teller menit = 6 jam 16 menit rabu Teller menit = 6 jam 22 menit Teller menit = 5 jam 52 menit kamis Teller menit = 6 jam 24 menit Teller menit = 6 jam 6 menit jumat Teller menit = 6 jam 19 menit Teller menit = 6 jam 19 menit

13 53 Dari data pada tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa realisasi rata-rata waktu efektif teller bekerja setelah dikurangi waktu untuk kebutuhan pribadi maupun hambatan lainnya adalah 6 jam 16 menit. Struktur Antrian Struktur antrian atau bentuk antrian yang diterapkan di Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang adalah struktur antrian banyak saluran satu tahap (multichannel-single phase). Bentuk antriannya memiliki dua saluran karena jumlah teller yang melayaninya ada 2 orang, dan tahapan pelayanan yang diberikan hanya 1 tahap. Teller Teller Gambar 4.2 Bentuk antrian seperti ini sudah diterapkan disemua kantor pelayanan Bank Rakyat Indonesia. Dan berdasarkan pengamatan penulis, bentuk seperti ini diterapkan juga pada bank-bank lainnya karena bentuk seperti ini dinilai lebih efektif dalam memberikan pelayanan.

14 54 Data kecepatan pelayanan Berikut ini adalah data Rata-rata Kecepatan Pelayanan pada masingmasing Teller. Tabel 4.4 Rata-rata Kecepatan Pelayanan Hari Waktu pelayanan Jumlah pelanggan Kecepatan pelayanan Rata-rata lama pelayanan Senin T1= 6,2 jam T1= 115 T1 = 115/6,2 T1 = 374/115 = 19 =3 menit 15 detik T2= 6,3 jam T2= 116 T2 = 116/6,3 T2 = 379/116 = 18 =3 menit 16 detik µ = 19 Selasa T1= 6,4 jam T1= 120 T1= 120/6,4 T1= 384/120 = 19 =3 menit 12 detik T2= 6,2 jam T2= 118 T2= 118/6,2 T2= 376/118 = 19 =3 menit 11 detik µ =19 Rabu T1= 6,4 jam T1= 100 T1= 100/6,4 T1= 382/100 = 15 =3 menit 49 detik T2= 5,9 jam T2= 83 T2= 83/5,9 T2= 352/83 = 16 =4 menit 14 detik µ = 16 Kamis T1= 6,4 jam T1= 100 T1= 100/6,4 T1= 384/100 = 16 =3 menit 50 detik T2= 6,1 jam T2= 101 T2= 101/6,1 T2= 366/101 = 17 =3 menit 37 detik µ = 17 Jumat T1= 6,3 jam T1= 119 T1= 119/6,3 T1= 379/119 = 19 =3 menit 11 detik T2= 6,3 jam T2= 120 T2= 120/6,3 T2= 379/120 = 19 =3 menit 10 detik µ =19

15 55 Dari data pada tabel 4.4, dapat kita ketahui bahwa rata-rata lama pelayanan yang diberikan oleh teller kepada setiap nasabah adalah 3 menit 29 detik. Kinerja Sistem Antrian pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang Dari data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 8 Agustus 2009, didapat data-data yang diperlukan untuk menghitung panjang rata-rata antrian dan waktu menunggu nasabah dalam antrian. Data-data tersebut adalah : Tingkat Kegunaan / Utilitas Fasilitas ( ρ ) Tingkat kegunaan fasilitas adalah pemanfaatan atau penggunaan dari sebuah fasilitas pelayanan, dalam hal ini fasilitas yang dimaksud adalah Teller. Jika Teller sangat sibuk melayani nasabah, itu artinya waktu kerja teller sangat efektif dan tingkat kegunaan / utilitas fasilitas (teller) sudah sangat baik. Seberapa sibuk teller dalam melayani nasabah dapat kita ketahui dari data tingkat kegunaan teller berikut ini :

16 56 Tabel 4.5 Utilitas Pelayanan Teller jumlah Kedatangan jumlah jumlah Teller ρ Hari ( λ ) Pelayanan ( M ) Po Senin ,95 0,0256 Selasa ,92 0,0417 Rabu ,94 0,0309 Kamis ,94 0,0309 Jumat ,87 0,0695 Dari data pada Tabel 4.6 dapat kita lihat kedua Teller cukup sibuk, ini dapat dilihat dari tingkat kegunaan rata-rata diatas 0,90. Rata-rata Jumlah Nasabah Dalam Antrian (Lq) Yang dimaksud dengan jumlah nasabah dalam antrian adalah jumlah dimana seorang nasabah harus mengantri sebelumia mendapatkan pelayanan. Setelah probabilitas tidak terdapat pelanggan diketahui, selanjutnya rata-rata jumlah nasabah dalam antrian dapat dihitung. Berikut data dan hasil perhitungannya :

17 57 Tabel 4.6 Jumlah Nasabah Dalam Antrian (Lq) Hari jumlah Kedatangan ( λ ) jumlah Pelayanan jumlah Teller ( M ) Lq Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Dari data Lq, dapat kita ketahui panjangnya antrian yang harus dilalui oleh seorang nasabah sebelum mendapatkan pelayanan pada setiap harinya selama waktu penelitian. Rata-rata Jumlah Nasabah dalam Sistem (Ls) Setelah jumlah nasabah dalam antrian diketahui, selanjutnya dapat dicari jumlah nasabah dalam sistem (menunggu ditambah dengan yang sedang dilayani), dimana jumlah nasabah yang ada dalam antrian sebelum nasabah tersebut mendapat gilirannya untuk dilayani kebutuhan transaksinya termasuk nasabah yang sedang dilayani oleh teller yang tersedia. Berikut adalah data dan hasil perhitungannya :

18 58 Tabel 4.7 Jumlah Pelanggan Dalam Sistem (Ls) jumlah Hari Kedatangan ( λ ) jumlah Pelayanan Lq Ls Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Dari data diatas, dapat dilihat perbedaan antrian dalam sistem pada setiap harinya. Pada hari Senin seorang nasabah harus mengantri sebanyak 18 orang sebelum mendapatkan pelayanan. Ini merupakan jumlah yang cukup besar dalam panjangnya antrian. Hal ini disebabkan karena pada hari Senin merupakan hari kerja pertama setelah libur sehingga orang mengantri cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangannya yang tertunda pada hari sabtu dan minggu, ditambah pada tanggal tersebut masih berada pada tanggal nasabah menerima gaji/pendapatannya. Waktu Tunggu Nasabah Dalam Antrian (Wq) Waktu tunggu nasabah dalam antrian adalah waktu yang diperlukan seorang nasabah untuk menunggu sampai ia mendapatkan pelayanan. Berikut ini data dan perhitungannya :

19 59 Tabel 4.8 Waktu Tunggu nasabah Dalam Antrian (Wq) Hari jumlah Kedatangan ( λ ) Lq Wq Senin menit 24 detik Selasa menit 8 detik Rabu menit 48 detik Kamis menit 12 detik Jumat menit 5 detik Dari data diatas,dapat dilihat waktu nasabah menunggu dalam antrian sebelum ia mendapatkan pelayanan paling lama pada hari kamis yaitu 28 menit 12 detik. Waktu Tunggu Nasabah Dalam Sistem (Ws) Waktu tunggu nasabah dalam sistem adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang nasabah dalam antrian ditambah dengan waktu orang yang sedang dilyani oleh teller sebelum ia mendapatkan pelayanan untuk melakukan transaksinya. Berikut ini data dan perhitungannya:

20 60 Tabel 4.9 Waktu Tunggu Nasabah Dalam Sistem (Ws) Hari jumlah Kedatangan ( λ ) Ls Ws Senin menit Selasa menit 24 detik Rabu menit Kamis menit 52 detik Jumat menit 44 detik Dari data diatas, dapat dilihat waktu nasabah menunggu dalam sistem. Dan waktu yang paling lama adalah pada hari kamis, yaitu 31 menit 52 detik. Ini merupakan waktu yang cukup lama bagi nasabah untuk mendapatkan pelayanan. Berikut ini adalah rekapitulasi dari perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan : 1. Rata-rata kecepatan kedatangan nasabah (λ ) atau pola kedatangan adalah 33 orang per jam pada setiap harinya. 2. Rata-rata kecepatan pelayanan atau Pola pelayanan Teller adalah 18 orang per jam pada setiap harinya. Dan rata-rata lama pelayanan yang diberikan teller kepada setiap nasabah adalah 3 menit 29 detik. 3. Waktu efektif yang digunakan Teller untuk melayani nasabah adalah 6 jam 16 menit.

21 61 4. Tingkat kesibukan teller dalam melayani nasabah atau utilitas fasilitas adalah 0,924 atau 92,4%. 5. Waktu rata-rata yang dihabiskan nasabah untuk menunggu dalam antrian (Wq) adalah 21 menit 19 detik. 6. Waktu rata-rata yang dihabiskan nasabah dalam sistem keseluruhan (Ws) adalah 25 menit. 7. Jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam antrian (Lq) adalah 12 orang. 8. Jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam sistem (Ls) adalah 14 orang. Aspirasi nasabah dalam pelayanan P.T. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng Tangerang. Pelayanan yang baik sangat menentukan kepercayaan bagi nasabah. Pelayanan yang cepat tentunya sangat diharapkan oleh para nasabah sehingga mereka tidak perlu menunggu lama untuk melakukan transaksi. Hal ini juga tentunya dapat meningkatkan citra baik dan kepercayaan bagi para nasabah. Sebaliknya, pelayanan yang lambat akan memberikan citra yang buruk dimata para nasabah. Pelayanan yang baik tentunya ditentukan oleh para nasabah itu sendiri. Dan dalam penelitian ini, penulis telah melakukan wawancara langsung kepada para nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Gerendeng tangerang. Dari hasil wawancara, para nasabah mengharapkan pihak bank meningkatkan pelayanan sehingga pelayanan yang diberikan semakin cepat dan tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan. Waktu maksimal yang diharapkan nasabah untuk

22 62 menunggu dalam sistem keseluruhan (waktu menunggu dalam antrian ditambah waktu pelayanan) adalah selama 15 menit. Ini tentunya sangat berbeda jauh dengan rata-rata waktu tunggu nasabah dalam antrian yang sebenarnya, yaitu selama 25 menit. Tentunya pihak bank harus meningkatkan pelayanan yang ada agar para nasabah tidak beralih pada bank lain dalam melakukan transaksi keuangannya.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah Bank Mega cabang Puri Indah beroperasi dari hari Senin hingga Jumat. Bank Mega cabang Puri Indah mulai beroperasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah PT. Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk (PermataBank) merupakan hasil merger 5 (lima) Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek beroperasi dari hari Senin hingga hari Minggu. Bank Central

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif

Lebih terperinci

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI ANALISIS SISTEM ANTRIAN SEPEDA MOTOR PADA SPBU RAWA LUMBU DI BEKASI TIMUR NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : 19211173 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI Latar Belakang PENDAHULUAN Pertumbuhan manusia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN Nama : Deden Kurniawan NPM : 11210746 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ade Rachmawati SE, MM Latar Belakang Di zaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang penulis pilih dalam penelitian ini adalah Bank Mega cabang Puri Indah. Berlokasi di Rukan Sentra Niaga Puri Indah Blok T-6 No.22 Kembangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota Kegiatan pelayanan di terminal bustransjakarta tujuan Blok M Kota di mulai sejak pukul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Karakteristik Sistem Antrian Populasi pasien merupakan sumber masukan dari suatu sistem antrian, dalam hal ini pasien yang datang pada sistem antrian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan Lokasi Perusahaan Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank Rakyat Indonesia yang berlokasi di Gerendeng Tangerang Banten.

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meningkatnya pertumbuhan jasa di dunia sangatlah berpengaruh pada perkembangan dunia bisnis dimasa sekarang ini. Salah satunya dalam perusahaan jasa keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini dengan semakin berkembangnya dunia perdagangan dan investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,

Lebih terperinci

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour... 1 ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER (Analysis Theory Application on the Payment System at Carrefour Supermarket Hayam Wuruk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan Danau Agung 1 Blok A4, Sunter Agung Jakarta Utara. Penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern ini, kecepatan menjadi salah satu aspek penting untuk melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi penduduk di dunia, perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor usaha. Salah satu pertumbuhan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor usaha. Salah satu pertumbuhan sektor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi indonesia yang sangat gejolak ditunjang oleh perkembangan teknologi, sehingga membuat perusahaan harus memahami teknologi jika ingin

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM :

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : 14211323 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Latar Antrian yang panjang dan menghabiskan waktu yang terlalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia begitu pesat, hal ini ditandai dengan adanya jumlah bank yang semakin banyak dan produk yang semakin variatif. Disamping itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis dimasa sekarang sangat pesat. Perusahaan saling berlomba untuk memberikan kualitas yang terbaik, sehingga memungkinkan terjadi

Lebih terperinci

Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3 Abstrak ABSTRAK Keterbukaan antar negara yang semakin meningkat dalam perdagangan dan investasi secara global menuntut setiap pelaku usaha untuk bersaing baik secara internasional maupun domestik. Persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan ini karena makin banyaknya jumlah antrian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan kondisi antrian. Pada sistem non manufaktur kita jumpai kondisi antrian ketika menunggu pelayanan di depan

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR RUMUS... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PITSTOP Autowash & SPA PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal 14 Juli 2010 dengan notaris R.Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. /

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank 2.1.1 Pengertian Customer Service Bank selalu memberikan produk-produk yang menarik bagi nasabahnya. Dan juga sesuai dengan

Lebih terperinci

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah ANALISIS Pada bab ini akan dikemukakan analisa terhadap pemecahan masalah yang dihadapi dan diperoleh dari pengolahan data serta pembahasan yang ada berdasarkan alternatif yang ada. 4.4 Analisis Tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI PT. BPD ACEH CABANG MEDAN. Oleh WANA SANTINI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI PT. BPD ACEH CABANG MEDAN. Oleh WANA SANTINI ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI PT. BPD ACEH CABANG MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh WANA SANTINI 080423070 P R

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah organisasi dan secara utuh berhubungan dengan

Lebih terperinci

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro Berikut ini adalah pembahasan mengenai sistem antrian teller BRI Cik Ditiro dan optimasinya berdasarkan model tingkat aspirasi. Deskripsi mengenai sistem antrian teller BRI Cik Ditiro dapat diuraikan sebagai

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas

Lebih terperinci

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Menurut. Ukuran Keefektifan Rumus ProModelStudent. Rumus

BAB V PENUTUP. Menurut. Ukuran Keefektifan Rumus ProModelStudent. Rumus BAB V PENUTUP 5.. Kesimpulan Dari pembahasan skripsi dengan judul Analisis Efektivitas Sistem Antrian Bank BCA cabang Jamika Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut. Model antrian yang paling tepat digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel yang diteliti pada penelitian adalah sistem antrian yang ditetapkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang UPI Bandung.

Lebih terperinci

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN ABSTRAKSI Teori Antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian dan barisbaris penengguan, yang formasinya merupakn suatu fenomena biasa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena mengantri sebelum mendapatkan pelayanan jasa ataupun ketika membeli produk yang kita inginkan, seperti

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA ABSTRACT PT Bank Negara Indonesia merupakan salah satu cabang BNI yang memiliki nasabah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana seefisien mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana seefisien mungkin untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari yang dipenuhi dengan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan, waktu merupakan suatu aspek penting dan berharga. Padatnya rutinitas

Lebih terperinci

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Service Excellence oleh Teller Dari hasil pengamatan dan wawancara yang didapat oleh penulis, pelayanan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Objek Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Objek Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Objek Variabel yang diteliti pada penelitian adalah model antrian yang ditetapkan oleh Bank

Lebih terperinci

Analisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara. : Yunita Mentari NPM :

Analisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara. : Yunita Mentari NPM : Analisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara Nama : Yunita Mentari NPM : 17212972 Jurusan Pembimbing : Manajemen - S1 :Tuti Eka Asmarani, SE. MSE LATAR BELAKANG Kota-kota

Lebih terperinci

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA Nama : Arya Yudha Pamungkas Npm : 11212191 Jurusan : S1 / Manajemen Pembimbing : Tuti Eka Asmarani, SE, MSE FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

Lebih terperinci

D.D.Prayoga., J.J.Pondaag.,F.Tumewu. Analisis Sistem Antrian. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT.

D.D.Prayoga., J.J.Pondaag.,F.Tumewu. Analisis Sistem Antrian. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT. BANK SULUTGO ANALYSIS OF QUEUE SYSTEM AND OPTIMIZATION Of TELLER SERVICE AT PT. BANK SULUTGO Oleh : Dimas Dwi Prayogo 1 Jessy J Pondaag

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009 Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode BAB III METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian digunakan dalam rangka mempermudah memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode yang ditempuh selama proses penelitian.

Lebih terperinci

Jurnal Metode 3(1)

Jurnal Metode 3(1) Jurnal Metode 3(1)6-15 017 USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PELAYANAN ANTRIAN PADA KANTOR SAMSAT KOTA SORONG PAPUA BARAT Tamrin Tajuddin 1) Asih Ahistasari ) 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG SKRIPSI Oleh: MASFUHURRIZQI IMAN 24010210141002 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Memodelkan Antrian Analisis atas sistem antrian serta penentuan tingkat kapasitas (teller) yang optimal (seimbang antara kebutuhan nasabah dengan kapasitas perusahaan)

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapapun yang pergi

Lebih terperinci

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

Teori Antrian. Prihantoosa  Pendahuluan.  Teori Antrian : Intro p : 1 Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan dari perkembangan jaman yang semakin modern dan pesatnya pertumbuhan dunia di sektor:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman modern sekarang ini, suatu perusahaan di bidang jasa maupun manufaktur harus mampu memberikan pelayanan yang cepat serta terbaik sesuai dengan keinginan

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris

Lebih terperinci

SIMULASI ANTRIAN : SUATU TINJAUAN KONSEP PUSTAKA

SIMULASI ANTRIAN : SUATU TINJAUAN KONSEP PUSTAKA Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep... SIMULASI ANTRIAN : SUATU TINJAUAN KONSEP PUSTAKA Hendy Tannady, ST., MT E-mail: htannady@bundamulia.ac.id Penulis Hendy Tannady adalah dosen tetap program studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan jasa seperti Bank, kualitas pelayanan itu merupakan kunci keberhasilan, karena dengan adanya pelayanan yang baik maka dapat menumbuhkan citra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI KECEPATAN TRANSAKSI

SISTEM ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI KECEPATAN TRANSAKSI SISTEM ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI KECEPATAN TRANSAKSI Yashinta Mayangsari 1 Estik Hari Prastiwi 2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 194 Surabaya 1 Fakultas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Rincian Transaksi Analisis rincian transaksi menggunakan data transaksi teller (diambil dari record sistem aplikasi) cabang 91-XYZ periode Juni 2008, hasil time

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya maka dapat penulis ambil kesimpulan-kesimpulan antara lain: Peran Customer Service

Lebih terperinci

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami

Lebih terperinci

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 Nasabah ANTRIAN Umum (Sering diterapkan) FCFS (First Come First Served) Kasir Jarang diterapkan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FAKULTAS AGAMA ISLAM EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM TAHUN AJARAN 2014 Deskripsi : Pembukaan Rekening Bank Rekening berarti suatu rekening dalam rupiah atau mata uang asing

Lebih terperinci

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan 5 Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain itu penelitian ini akan menambah pengetahuan dan dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #9 TIN0 ENGANTAR TEKNIK INDUSTRI endahuluan engembangan model matematis dari suatu sistem dunia nyata, menemukan beberapa elemen penting adalah aak dan tidak dapat diabaikan variasinya. Sehingga,

Lebih terperinci

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian ANTRIAN Jika permintaan terhadap suatu jasa melebihi suplai, akan mengakibatkan terjadi antrian. Masalah tersebut dapat terjadi pada berbagai keadaan. Sebagai contoh Kendaraan menunggu lampu lalu lintas,

Lebih terperinci

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) 64-755-01 BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT Siken. H. Eddy Soegiarto K. Adi Suroso Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara BAB II PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia atau BNI merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62 BAB V PEMBAHASAN A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan Berdasarkan hasil penelitian, pada tabel 3 diketahui lebih banyak responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62 responden

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2014/2015

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2014/2015 TIN0 - engantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 04/05 Definisi Analisis antrian merupakan bentuk analisis probabilitas. Hasil dari analisis antrian karakteristik operasional merupakan nilai rata-rata

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU Harliwanti Prisilia Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember The Analysis Queuing Theory Application In Roxy Square- Supermarket-Mandiri Land In Hayam Wuruk Jember

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi MODEL ANTRIAN Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 11 Riani L. JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Teori antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis

Lebih terperinci