PENJELASAN TEKNIS (Sarana Prasarana)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJELASAN TEKNIS (Sarana Prasarana)"

Transkripsi

1

2

3 PENJELASAN TEKNIS (Sarana Prasarana) 1. Sarana adalah Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan. 2. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses 3. Sarana Prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan tanpa bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan kegiatan 4. Aset adalah kekayaan (sumber daya) yang dimiliki oleh entitas instansi yang bisa diukur secara jelas menggunakan satuan uang serta sistem pengurutannya berdasar pada seberapa cepat perubahannya dikonversi menjadi satuan uang kas. 5. Kebun Percobaan (KP) merupakan salah satu aset yang potensial dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit pelaksana teknis, Kebun Percobaan digunakan sebagai lokasi untuk pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengkajian teknologi, koleksi plasma nutfah atau sumberdaya genetika tanaman dan ternak, pengadaan benih sumber, kebun produksi dan pengembangan agrowidyawisata, yang secara fisik mencakup sarana dan prasaran didalamnya merupakan sumber daya yang sangat penting bagi Unit Pelayanan Teknis lingkup Balitbangtan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. 6. Laboratorium adalah ruang atau bangunan yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, atau pembuatan obatobatan dan bahan-bahan kimia. 7. Laboratorium bertujuan untuk menjamin pengakuan yang diberikan oleh Badan mengenai kompetensi dan kemampuan laboratorium untuk menghasilkan data yang dapat diterima oleh dunia Perdagangan dan pelaku Industri di seluruh dunia tanpa ada keraguan. 8. Standar Nasional Indonesia (SNI) berisikan ketentuan teknis, pedoman dan karakteristik produk, proses dan/atau jasa yang berlaku secara nasional, dengan tujuan agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas terukur. 9. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International Organization for Standardization) atau disingkat ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. 10.Fungsi Laboratorium di UK/UPT lingkup Balitbangtan adalah menghasilkan data dan informasi yang sahih (accurate, precise) tentang objek penelitian dan pengembangan pertanian. 11. Laboratorium diseminasi merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mendukung pengkajian serta melayani untuk kebutuhan internal BPTP juga melayani masyarakat pengguna dari luar. laboratorium diseminasi untuk mendukung program SL PTT Padi dan Program Peningkatan. Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

4 Tabel 4.1. Profil Laboratorium Lingkup Balitbangtan Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 1 Laboratorium Flavor 2 Laboratorium Hama 3 Laboratorium Kultur Jaringan Anter Perakitan varietas padi/ pembentukan galur homozygote melalui kultur anthera 4 Laboratorium Marked Assested Selection 5 Laboratorium Mutu Beras ISO/IEC 17025: Laboratorium Penyakit 7 Laboratorium Plasma Nutfah/Mutu Benih ISO/IEC 17025: Laboratorium Proximat ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah, Tanaman dan Pupuk 10 Laboratorium Tikus Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 11 Laboratorium Mekanisasi dan Rekayasa 12 Laboratorium Mikrobiologi Melakukan isolasi dan karakterisasi bakteri rhizobium dan pelarut P, perbanyakan isolasi, dan pembuatan inokulasi rhizobium dan pelarut P 13 Laboratorium Pemuliaan / Benih Pengujian Kadar Air, Kemurnian Fisik dan Daya kecambah 14 Laboratorium Plasmanutfah - Menyediakan informasi dan benih/bibit sumberdaya genetik aneka kacang dan umbi - Informasi berupa katalog (data paspor, karakterisasi dan evaluasi SDG kacang dan umbi ISO/IEC 17025: Laboratorium Proteksi 16 Laboratorium Servis / Kimia ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah Analisis KA, ph, DHL, N, P, K, Ca, Mg, Na, Ma, Cu, S, Fe, Zn ISO/IEC 17025: Laboratorium Uji Tanah Balai Penelitian Tanaman Serealia 19 Laboratorium Bio Molekuler Analisis molekuler, kerasaman genetik, dan sekuensing 20 Laboratorium Ekofisiologi 186 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

5 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21 Laboratorium Hama dan Penyakit - Menguji dan mengidentifikasi jenis mikroorganisme yang bersifat intogen dan antagonis - Mengevaluasi varietas/ galur yang tahan terhadap patogenpatogen (penyakit utama) sehingga bisa dirilis atau screening ketahanan varietas - Menyiapkan atau memperbanyak mikroorganisme antagonis/patogen sebagai bahan penelitian 22 Laboratorium Pasca Panen Balitsereal 23 Laboratorium Pengujian Benih Analisis daya kecambah, kadar air, dan kemurnian fisik 24 Laboratorium Servis Kimia Tanah Analisis lengkap sampel tanah, analsiis lengkap sampel jaringan, analisis proksimat bahan pangan, analisis khusus bahan pangan (amilosa, vitamin C, mineral dan lainnya) ISO/IEC 17025: Loka Penelitian Penyakit Tungro 25 Laboratorium Mikrobiologi Analisis karakterisasi bakteri Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 26 Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran 27 Laboratorium Ekofisiologi ISO/IEC 17025: Laboratorium Fisiologi Hasil Pengujian kadar air, uji kandungan abu, uji kandungan protein, Pengujian kandungan karbohidrat/pati, serat, gula keasaman, lemak vit C, anti oksigen, dam beta karoten Pengujian total soluble solid dan kekentalan Pengujian tekstur, diameter dan berat jenis ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

6 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 29 Laboratorium Hama Penyakit Identifikasi jamur dan bakteri, Uji formula mengandung BB dan BT dalam mengendalikan lalat buah, uji media larutan perkembangbiakan jamur antagonis 9Trichoderma, Spp) 30 Laboratorium Kultur Jaringan 1 konservasi plasma nutfah sayuran, penelitian SE bawang merah, dan perbanyakan planlet kentang 31 Laboratorium Kultur Jaringan 2 Penelitian dan produksi benih kentang berkualitas 32 Laboratorium Kultur Jaringan 3 Penelitian dan produksi benih sumber vegetatif 33 Laboratorium Sentral Analisis residu pestisida (pengajuan pengujian), perkembangan Callus SE bawang merah, dan uji tekstur tanaman dan produk makanan 34 Laboratorium Tanah Analisa hara makro pada tanah meliputi: ph, unsur-unsur C, P, N, Ca dd, Mg dd, K dd, Na dd, KTK, tekstur, Al dd + H dd, P+K total Analisa pupuk anorganik: KA, N, P, K dan Pupuk Organik: KA, ph, C, N, P, K Analisa Tanah (Uji unsur mikro): Fe, Mn, Al, Cu, Zn, S, B, Pb, Ag, N-NH 4, N-NO 3 dan unsur tambahan Analisa pupuk organik dan an organik dan (Uji unsur makro, uji unsur mikro: Ca, Mg, Na, S, CI, Fe, Mn, Cu, Zn, AI, B, Ag, Pb, N-NH 4, N-NO 3 Analisa Tanaman dan Air makro dan mikro (C, N, P, K, Ca, Mg, S, CI, Fe, Mn, Cu, Zn, AI, B, Ag, Pb, N-NH 4, N-NO 3 Ag, Pb. ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

7 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 35 Laboratorium Virologi Uji kesehatan benih kentang khusus kandungan virus PLRV, PVY, PVX dan PVS Uji resistensi tanaman terhadap virus CMV Uji kesehatan benih biji cabe dan tomat terhadap penyakit virus terbawa benih (CMV, TMV dan TOMV) Uji kesehatan benih bawang terhadap kandungan virus OYDV dan SYSV Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 36 Laboratorium Kultur In Vitro dan Pemuliaan Somatic embrio genesis, kultur endosperm, dan konservasi plasma nutfah dan kultur jaringan 37 Laboratorium Hama dan Penyakit Penelitian pengendali serangga, penelitian pupuk hayati, perbanyakan agen hayati, Uji ketahanan tanaman terhadap OPT, Uji efikasi pestisida, Analisa vegetatif compatibylity group (VCG) khusus fusarium pisang, serta Koleksi isolat, identifikasi dan konservasi mikroorganisme, Mass rearing serangga, koleksi serangga 38 Laboratorium Kimia dan Fisiologi Analisisi nutrisi buah, Uji organoleptik buah, Prossesing buah dan biji, karakterisasi buah, pengolahan pasca panen, analisis tanah dan analisis jaringan tanaman 39 Laboratorium Melakukan perbanyakan masal kultur jaringan pisang 40 Laboratorium Uji Mutu Benih Melakukan indeksing penyakit sistemik BBTV, CVT dan CVPD, uji identifikasi varietas tanaman buah Balai Penelitian Tanaman Hias 41 Laboratorium Bakteri dan Mikologi Identifikasi tanaman sakit, cendawan pathogen/musuh alami dan bakteri ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

8 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 42 Laboratorium Biokontrol Identifikasi tanaman sakit, cendawan patogen tanaman, uji pengendalian hayati, dan produksi biopestisida 43 Laboratorium Cipanas 1 44 Laboratorium cipanas 2 45 Laboratorium Ekofisiologi Melakukan pengujian unsur hara (N,P,K,Ca,Mg, dll.), bahan organik, ph, EC dan uji fisik Laboratorium Kultur jaringan Pasar Minggu Laboratorium Kultur jaringan Pemuliaan (segunung) 48 Laboratorium Kultur Jaringan Segunung 49 Laboratorium Pengembangan kultur jaringan 50 Laboratorium UPBS benih sumber tanaman hias, terutama krisan dalam hal kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan 51 Laboratorium Virologi Melakukan deteksi virus krisan, viroid krisan, virus tanaman hias lain, eliminasi penyakit sistemik (virus dan viroid) 52 Laboratorium Virologi/Bus Melakukan pengujian varietas krisan dalam hal kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan Dalam Proses 2014 ISO/IEC 17025: Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik 53 Laboratorium Entomologi Uji identifikasi hama, uji efikasi pestisida, dan pengujian resistensi dan toksikologi serangga Dalam Proses Laboratorium Fitopatologi Pengujian penyakit CVPD dengan PCR dan Pengujian penyakit CTV dengan ELISA ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

9 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 55 Laboratorium Pemuliaan Uji marka molekuler (keragaman/ keseragaman), uji identifikasi morfologi (karakrterisasi vegetatif dan karaterisasi generatif) Analisis sihologi ISO/IEC 17025: Laboratorium Pengolah Data 57 Laboratorium Somatic Embriogenesis Embriogenesis jeruk, organigenesis jeruk, anggur, apel, dan strowberry Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Dalam Proses Dalam Proses 58 Laboratorium Bioteknologi dan Molekuler 59 Laboratorium Patologi Dan Mikrobiologi Analisis kerapatan Populasi Mikroba Tanah, Idantifikasi OPT Tanaman Rempah dan Obat, dan deteksi virus dengan teknik ELISA dan mesin PCR 60 Laboratorium Servis/Kimia Melakukan analisis: 1. Mutu minyak atsiri 2. Mutu tanaman rempah dan obat 3. Kapang kontaminan 4. Tanah 5. Jaringan tanaman dan pupuk 6. Penyulingan 7. Minyak lemak ISO/IEC 17025: Laboratorium Ekofisiologi Pengukuran fotosintesis, stransfusi daun/tanaman, pengukuran potensial air jaringan tanaman, dan pengukuran LAI (leaf area) Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 62 Laboratorium Agronomi Ekonomi Dalam Proses 2015 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

10 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Laboratorium Kimia Tanaman/Teknologi Pasca Panen Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Molekuler 65 Laboratorium Riset Kultur Jaringan 66 Laboratorium Ekofisiologi ISO/IEC 17025: Laboratorium Patologi Serangga Balai Penelitian Tanaman Palma 68 Laboratorium Fisiologi ISO/IEC 17025: Laboratorium Pemuliaan/Benih - Analisa DNA molekuler Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar - Analisa Viabilitas polen 70 Laboratorium Ekofisiologi analisis kimia tanah, air dan tanaman dan uji kualitas pupuk (organik dan anorganik) dan analisis fisika tanah 71 Laboratorium Hama Penyakit 72 Laboratorium Kultur Jaringan/Molekuler 1. Perbanyakan jambu mete melalui embryogenesis somatik ( ) 2. Perbanyakan lada melalui embryogenesis somatik ( ) 3. Perbanyakan kemiri sunan melalui embryogenesis somatik ( ) 4. Optimasi Perbanyakan Kopi dan kakao secara invitro ( ) 5. Penelitian Teknik penyediaan bahan tanaman kopi unggul yang murah secara konvensional dan kultur jaringan (2013) 6. Penelitian Peningkatan Produktivitas Kakao >50% Melalui Penggunaan Bahan Tanam Tahan Hama Penggerek Buah Kakao, Penyakit Vascular Streak Dieback, Dan Busuk Buah (2013) 7. Rekayasa Genetik Kopi dan Kakao 192 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

11 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Balai Penelitian Ternak 73 Laboratorium Explorasi Pengembangan tannin, saponin, enzim, asam pitat, reproduksi 74 Laboratorium Fisiologi ISO/IEC 17025: Laboratorium Servis/Kimia - Analisis air, abu, lemak, energy kasar, crude protein, calcium, phosphor, sert kasar, ADF, NDF, selulose, lignin, mineral (Mg, K, Na, Cu, Fe, Mn, Co, Pb) ISO/IEC 17025: Laboratorium Pembenihan ayam serama secara inseminasi Balai Besar Penelitian Veteriner - Senyawa volatik faty (VFA) persial, kecernaan bahan kering dan bahan organic secara in-vitroamonia, asam amino, ph, karbohidrat (glukosa, fruktosa dll) phorbol ester 77 Laboratorium Bakteriologi Titer antibodi terhadap Brucella abortus, Titer antibodi terhadap leptospira sp, Isolasi kuman leptospira sp, dan caliform dan E. colianalisis Enterobacter, Keamanan Pangan, Brucella, Leptospirosis, dan Antrax 78 Laboratorium Bioteknologi/Laboratorium Terpadu 79 Laboratorium BSL3.(Biosepty Lavel 3 ) (Zoonosis) Analisi Rabies, Avian Influensa, Nipah, dan Flu Babi, Anthrax dan penyakit zoonosis lainnya Dalam Proses 2014 ISO/IEC 17025: Laboratorium Biosafety/Zoonosis ISO/IEC 17025: Laboratorium Mikologi ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

12 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 82 Laboratorium Parasitologi Identifikasi protozoa darah, Identifikasi telur cacing nematode, identifikasi telur cacing trematode, Identifikasi Ookista coccidian endoparasit, Identifikasi endoparasit, Identifikasi ektoparasit dan vektor (tungau, insekta, lalat dan nyamuk) 83 Laboratorium Patologi Analisis pewarnaan Histopatologi/HP dan Patologi Anatomi/PA 84 Laboratorium Toksikologi Analisis Aflatoksin (Residu & Kontaminan) Logam Berat (Residu & Kontaminan) Pestisida (Residu & Kontaminan) Antibiotik (Residu) 85 Laboratorium Virologi Pengujian titer antibodi terhadap infectious bovine rhinotrachcheitis (IBR), titer antibody terhadap newcastle disease (ND), titer antibody terhadap egg drop syndrome (EDS), titer antibodi terhadap infectious bronchitis (IB), dan titer antibodi terhadap avian influenza (AI) ISO/IEC 17025: ISO/IEC 17025: ISO/IEC 17025: ISO/IEC 17025: Loka Penelitian Sapi Potong 86 Laboratorium Nutrisi Ternak Analisis proksimat (Air, abu, serat, lemak, dan protein) ISO/IEC 17025: Loka Penelitian Kambing Potong 87 Laboratorium Pakan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian 88 Laboratorium GIS Analisis Citra oftik untuk penggunaan lahan, Analisis Citra Radar untuk Landform, Lereng serta Analisis Citra untuk alih fungsi lahan, luas tanam dll 89 Laboratorium Mineralogi Analisis Mineral/Batuan pasir dan liat Dalam Proses Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

13 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 90 Laboratorium Tanah Kadar Air, Tekstur 3 Fraksi, BD dan PD, PH H 2 O, PH KCl,DHL, C organic, N total, P tersedia,( bray I), P dan K potensial, KTK, kation dapat tukar(k,na,ca,mg) Kemasaman dapat tukar (Al dan H) Unsur Mikro (Fe dan SO 4 ) Pirit. ISO/IEC 17025: Balai Penelitian Tanah 91 Laboratorium Biologi dan Kesehatan Tanah Perhitungan cawan total bakteri aerob dan anaerob, perhitungan jumlah rhizobium, brodyrhizobium, azospirillum, azotobacter, pseudominan, bacillus, e. Colli, salmonella, bakteri penambat N, bakteri planlet P, Perhitungan jumlah fungsi, trichoderma, aspergillus, mikoriza, saccharomyces, Perhitungan jumlah aktinomiset, dan respirasi tanah, aktivitas dehidrogenase, ARA ISO/IEC 17025: Laboratorium Fisika Tanah Penetapan fisika tanah ISO/IEC 17025: Laboratorium Penelitian dan Uji Tanah Analisis kmia tanah, tanaman, pupuk dan air, penelitian pengembangan metode analisis tanah serta melakukan penelitian kimia tanah 94 Laboratorium Servis/Kimia Tanah ISO/IEC 17025: Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 95 Laboratorium AgroHidromet Analisis data iklim Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 96 Laboratorium Gas Rumah Kaca Analisis Gas Rumah kaca Gas N2O, CH4 dan CO2 Analisis C dan N dengan menggunakan suhu tinggi Dalam Proses Laboratorium Residu Bahan Agrokimia Residu pestisida pada contoh tanah, air, dan tanaman serta asam organik pada tanaman ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

14 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 98 Laboratorium Terpadu Analisis kimia tanah: ph, C-Organik, P, N, K, S, Hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn), KTK, KB, Kation dd (Kdd, Nadd, Ca-dd dan Mgdd), NO3, NH4, Tekstur, Aidd, Hdd, Asam humat, fulvat, dll Analisis residu organoklorin, organofosfat, karbonat di tanah, tanaman, air Analisis logam berat (Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Hg) Analisis kandungan pupuk ISO/IEC 17025: Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 99 Laboratorium Bank Gen Melakukan kegiatan : 1. Konversi benih (ortodoks) plasma nutfah tanaman pangan 2. Uji daya tumbuh benih 3. Monitoring kesehatan benih terhadap penyakit 4. Monitoring kesehatan terhadap hama 5. Konversi tanaman ubi-ubian (ubi jalar, ubi kayu dan talas) secara in vitro 6. Pembuatan media kultur jaringan 7. Sterilisasi eksplan/ tanaman 8. Sub kultur dari media-manitol-ms ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

15 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 100 Laboratorium Biologi Molekuler Melaksanakan analisis : 1. Pemetaan Gen 2. Market asisted selection (MAS) 3. Identifikasi varietas dan studi keragaman genetik 4. Identifikasi, isolasi, kloning, dan karakterisasi gen 5. Studi interaksi tanaman mikroba secara molekuler 6. Konstruksi gen, transformasi, dan studi ekspresi (tanaman transgenik) 7. Deteksi GMO 101 Laboratorium Biosafety/FUT Melakukan Kajian/ Uji Keamanan Hayati Tanaman Transgenik 102 Laboratorium Kimia/Biokimia Melakukan analisis unsur makro dan mikro 103 Laboratorium Kultur Jaringan Melaksanakan analisis : 1. Penelitian perbanyakan melalui kultur jaringan tanaman 2. Perbaikan tanaman melalui kultur haploid, keragaman somaklonal, fusi protoplas, fertilasi in vitro, dan penyelamatan embrio 3. Penelitian pelestarian plasma nutfah secara in vitro, eliminasi virus penyebab penyakit tanaman 4. Penelitian regenerasi tanaman ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

16 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) 104 Laboratorium Mikrobiologi Melakukan analisis : 1. Analisis mikrob - Total plate counts mikrob aerobik - Total plate counts mikrob anaerobik - Bakteri penambat N2 - Mikroba selulotik - Mikrob pelarut fosfat - Yeast - Pseudumonas Sp. - Lactobacillis sp. - Mikoriza 2. Deteksi Patogen - Escherichia coli - Salmonella sp. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian 105 Labolatorium Penanganan 106 Laboratorium Fisik Analisa mutu gabah dan beras, Uji rendaman beras giling, Analisa mutu fisik komoditas tanaman pangan dan hortikultura 107 Laboratorium Kimia/Biokimia Analisis proksimat, Residu pestisida & Cemaram logam berat, Bahan tambahan pangan & Komponen Mikro (Vitamin bioksib), Lemak & Asam lemak ISO/IEC 17025: ISO/IEC 17025: Laboratorium Mikrobiologi Analisis TPC, Salmonella, E Cali/Califarm, B.Cerceus, Vibrio, dll 109 Laboratorium Nano Teknologi 110 Laboratorium Organoleptik Analisis sensori 111 Laboratorium Pengembangan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 112 Laboratorium Pengujian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh Pengujian dan Kalibrasi Alsintan 113 Laboratorium Tanah Analisis unsur N, P, K, ph, C-organik, Tekstur Tanah, dan Kadar Air. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara 114 Laboratorium Servis/Kimia Analisis Tanah, Pupuk organik, tanaman, air ISO/IEC 17025: ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

17 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat 115 Laboratorium Servis/Kimia Analisis fisika dan kimia tanah, mutu pupuk, mutu air irigasi, mutu benih dan mutu hasil pertanian ISO/IEC 17025: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 116 Laboratorium Diseminasi Penyediaan buku, leaflet dan lain-lain 117 Laboratorium Pasca Panen Penanganan pascapanen pertanian 118 Laboratorium Tanah Analisis tanah, analisis pupuk, analisis tanaman, dan analisis air Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Dalam Proses Laboratorium Tanah Analisis tanah, analisis tanaman, dan pupuk ISO/IEC 17025: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi 120 Laboratorium Tanah Analisis tanah P, K, C_org, ph, Tekstur, KTK dan KB, Analisis pupuk NPK serta analisis gas rumah kaca Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan 121 Laboratorium Tanah Analisis tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung 122 Laboratorium Tanah Analisis tanah, pupuk kimia dan organik, dan Chroma/warna produk (makanan) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat 123 Laboratorium Mutu Hasil Pertanian Analisis Kadar Air, Kadar Abu, Lemak, protein, serat kasar, dan TDF karbohidrat Dalam Proses Laboratorium Pemuliaan/Benih ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta 126 Laboratorium BPTP Jakarta Pengkajian pascapanen sari buah belimbing Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah 127 Laboratorium Kimia Analisis tanah, pupuk, jaringan tanaman, dan proximat pakan ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

18 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 128 Laboratorium Kimia tanah Analisis Tanah: Kimia ISO/IEC 17025: a. N- total b. C organik c. P potensial d. P Bray-Olsen f. ph (H2O, KCl) g. Al dd h. K potensial i. NPK j. KTK Fisika a. pf b. Tekstur c. Permeabilitas d. Berat Volume f. Berat Jenis Analisis Pupuk : Anorganika. a. N b. P c. K Organik a. K b. P c. C d. Kadar Air e. ph f. N Total g. Ca, Mg, Fe, Cu, dll h. Ukuran butiran Analisis Air a. ph b. daya hantar listrik c. C d. N, P, K Analisis Tanaman : Ca, Mg, Fe, Mn, K, Na, Zn, dll Analisis Mikro Fe, Mn, Cu, Zn (total dan tersedia) 200 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

19 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 129 Laboratorium Budidaya Observasi dan produksi saprodi 130 Laboratorium Diseminasi Surabaya Layanan Informasi pertanian dan produksi materi penyuluhan 131 Laboratorium Kultur/ Jaringan bibit Kultur Jaringan&Mono Kultur 132 Laboratorium Perbenihan Uji daya kecambah dan mutu benih ISO/IEC 17025: Laboratorium Teknologi Hasil Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali 134 Laboratorium Diseminasi Melakukan Diseminasi Hasil Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 135 Laboratorium Servis/Kimia ISO/IEC 17025: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur 136 Laboratorium Tanah Nitrogen, C-organik, tekstur, makro mineral: Ca, Na, P; dan nitratenitrogen Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 137 Laboratorium Paska Panen 138 Laboratorium Pengolahan Hasil Pengolahan dan analisis 139 Laboratorium Tanaman Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah 140 Laboratorium Tanah PH, N, PK, BO, Tekstur, Ka, DHL Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan 141 Laboratorium BPTP Sulawesi Selatan - Uji tanah - Uji pupuk organik bentuk padat dan cair - Uji jaringan, pakan ternak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara 142 Laboratorium Tanah Analisis tanah/pakan ternak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah 143 Laboratorium Diseminasi Menginformasikan hasil litkaji kepada stakeholder 144 Laboratorium Teknis Uji coba pengolahan hasil pertanian ISO/IEC 17025: ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

20 Lanjutan Tabel 4.1 Satuan Kerja dan Nama Lab Jenis Pelayanan Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) (6) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat 145 Laboratorium Tanah Analisis rutin (tanah), P dan K potensial, P tersedia, N-total, dan analisis C (bahan organik) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur 146 Laboratorium Tanah Uji tanah ISO/IEC 17025: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan 147 Laboratorium Pasca Panen Penanganan Pasca Panen 148 Laboratorium Tanah Analisis tanah lengkap rutin, analisis pupuk, analisis jaringan/ tanaman/proximat dan analisis air Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua 149 Laboratorium Pendukung Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten 150 Laboratorium Diseminasi BPTP Banten 151 Laboratorium Teknologi Hasil - Sarana pengkajian internal/eksternal - Sarana pelatihan pengolahan hasil baik internal dan eksternal - Sarana PKL bagi siswa/i SMK Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung 152 Laboratorium BPTP Kepulauan Bangka Belitung Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku - Perbanyakan agensi hayati Trichoderma - Perbanyakan agensi hayati Trichoderma 153 Laboratorium Pascapanenl Pengolahan hasil penelitian 154 Laboratorium Tanah P dan K, ph H2O dan ph KCL, CaCo3 155 Laboratorium Diseminasi Pembuatan bahan penyuluhan cetak dan elektronik, penyebaran hasil-hasil litkaji, dan pembuatan bahan pameran dan komunikasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara 156 Laboratorium Diseminasi 157 Laboratorium Teknologi Hasil 202 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

21 Tabel 4.2. Data Laboratorium yang Sudah Terakreditasi Nama Laboratorium Satker Status (1) (2) (3) (4) (5) 1 Laboratorium Mutu Beras BB Padi Sukamandi ISO/IEC 17025: Laboratorium Plasma Nutfah/Mutu Benih BB Padi Sukamandi ISO/IEC 17025: Laboratorium Proximat BB Padi Sukamandi ISO/IEC 17025: Laboratorium Pemuliaan / Benih Balitkabi ISO/IEC 17025: Laboratorium Servis / Kimia Balitkabi ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah Balitkabi ISO/IEC 17025: Laboratorium Pengujian Benih Balitsereal ISO/IEC 17025: Laboratorium Ekofisiologi Balitsa ISO/IEC 17025: Laboratorium Fisiologi Hasil Balitsa ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah Balitsa ISO/IEC 17025: Laboratorium Uji Mutu Benih Balitbu ISO/IEC 17025: Laboratorium Virologi Balithi ISO/IEC 17025: Laboratorium Fitopatologi Balitjestro ISO/IEC 17025: Laboratorium Pemuliaan Balitjestro ISO/IEC 17025: Laboratorium Servis/Kimia Balittro ISO/IEC 17025: Laboratorium Ekofisiologi Balittas ISO/IEC 17025: Laboratorium Fisiologi Balitpalma ISO/IEC 17025: Laboratorium Fisiologi Balitnak ISO/IEC 17025: Laboratorium Servis/Kimia Balitnak ISO/IEC 17025: Laboratorium Bakteriologi BB Veteriner ISO/IEC 17025: Laboratorium BSL3.(Biosepty Lavel 3 ) (Zoonosis) BB Veteriner ISO/IEC 17025: Laboratorium Mikologi BB Veteriner ISO/IEC 17025: Laboratorium Parasitologi BB Veteriner ISO/IEC 17025: Laboratorium Patologi BB Veteriner ISO/IEC 17025: Laboratorium Toksikologi BB Veteriner ISO/IEC 17025: Laboratorium Virologi BB Veteriner ISO/IEC 17025: Laboratorium Nutrisi Ternak Lolitsapot ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah Balittra ISO/IEC 17025: Laboratorium Biologi dan Kesehatan Tanah Balittanah ISO/IEC 17025: Laboratorium Fisika Tanah Balittanah ISO/IEC 17025: Laboratorium Servis/Kimia Tanah Balittanah ISO/IEC 17025: Laboratorium Residu Bahan Agrokimia Balingtan ISO/IEC 17025: Laboratorium Terpadu Balingtan ISO/IEC 17025: Laboratorium Bank Gen BB Biogen ISO/IEC 17025: Laboratorium Biologi Molekuler BB Biogen ISO/IEC 17025: Laboratorium Fisik BB Pascapanen ISO/IEC 17025: Laboratorium Kimia/Biokimia BB Pascapanen ISO/IEC 17025: Laboratorium Pengujian BB Mektan ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

22 Lanjutan Tabel 4.2 Nama Laboratorium Satker Status (1) (2) (3) (4) (5) 39 Laboratorium Servis/Kimia BPTP Sumut ISO/IEC 17025: Laboratorium Servis/Kimia BPTP Sumbar ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah BPTP Riau ISO/IEC 17025: Laboratorium Pemuliaan/Benih BPTP Jabar ISO/IEC 17025: Laboratorium Kimia BPTP Jateng ISO/IEC 17025: Laboratorium Kimia Tanah BPTP Yogyakarta ISO/IEC 17025: Laboratorium Perbenihan BPTP Jatim ISO/IEC 17025: Laboratorium Servis/Kimia BPTP NTB ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah BPTP NTT ISO/IEC 17025: Laboratorium BPTP Sulsel BPTP Sulsel ISO/IEC 17025: Laboratorium Tanah BPTP Kaltim ISO/IEC 17025: Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

23 Tabel 4.3. Data Laboratorium dalam Proses Nama Laboratorium Satker Status Proses Sejak (1) (2) (3) (4) (5) 1 Laboratorium Kultur Jaringan Segunung Balithi Dalam Proses Laboratorium Entomologi Baltjestro Dalam Proses Laboratorium Pengolah Data Balitjestro Dalam Proses Laboratorium Somatic Embriogenesis Balitjestro Dalam Proses Laboratorium Agronomi Ekonomi Balittas Dalam Proses Laboratorium Pembenihan ayam serama secara inseminasi Balitnak Dalam Proses Laboratorium Pakan Lolitkampot Dalam Proses Laboratorium Gas Rumah Kaca Balingtan Dalam Proses Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu Dalam Proses Laboratorium Tanah BPTP Lampung Dalam Proses 2015 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

24 Tabel 4.4. Data Laboratorium belum Nama Laboratorium Satker Status (1) (2) (3) (4) 1 Laboratorium Flavor 2 Laboratorium Hama 3 Laboratorium Kultur Jaringan Anter 4 Laboratorium Marked Assested Selection 5 Laboratorium Penyakit 6 Laboratorium Tanah, Tanaman dan Pupuk 7 Laboratorium Tikus 8 Laboratorium Mekanisasi dan Rekayasa 9 Laboratorium Mikrobiologi 10 Laboratorium Plasmanutfah 11 Laboratorium Proteksi 12 Laboratorium Uji Tanah 13 Laboratorium Bio Molekuler 14 Laboratorium Ekofisiologi 15 Laboratorium Hama dan Penyakit 16 Laboratorium Pasca Panen Balitsereal 17 Laboratorium Servis Kimia Tanah 18 Laboratorium Mikrobiologi 19 Laboratorium Tanah 20 Laboratorium Hama Penyakit 21 Laboratorium Kultur Jaringan 1 22 Laboratorium Kultur Jaringan 2 23 Laboratorium Kultur Jaringan 3 24 Laboratorium Sentral 25 Laboratorium Virologi BB Padi Sukamandi BB Padi Sukamandi BB Padi Sukamandi BB Padi Sukamandi BB Padi Sukamandi BB Padi Sukamandi BB Padi Sukamandi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Lolittungro Puslitbanghort Balitsa Balitsa Balitsa Balitsa Balitsa Balitsa 206 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

25 Lanjutan Tabel 4.4 Nama Laboratorium Satker Status (1) (2) (3) (4) 26 Laboratorium Kultur In Vitro dan Pemuliaan 27 Laboratorium Hama dan Penyakit 28 Laboratorium Kimia dan Fisiologi 29 Laboratorium 30 Laboratorium Bakteri dan Mikologi 31 Laboratorium Biokontrol 32 Laboratorium Cipanas 1 33 Laboratorium Cipanas 2 34 Laboratorium Ekofisiologi 35 Laboratorium Kultur jaringan Pasar Minggu Balitbu Balitbu Balitbu Balitbu Balithi Balithi Balithi Balithi Balithi Balithi 36 Laboratorium Kultur jaringan Pemuliaan (Segunung) Balithi 37 Laboratorium Pengembangan kultur jaringan 38 Laboratorium UPBS 39 Laboratorium Virologi/Bus 40 Laboratorium Bioteknologi dan Molekuler 41 Laboratorium Patologi Dan Mikrobiologi 42 Laboratorium Ekofisiologi 43 Laboratorium Kimia Tanaman/Teknologi Pasca Panen 44 Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Molekuler 45 Laboratorium Riset Kultur Jaringan 46 Laboratorium Patologi Serangga 47 Laboratorium Pemuliaan/Benih 48 Laboratorium Ekofisiologi 49 Laboratorium Hama Penyakit 50 Laboratorium Kultur Jaringan/Molekuler Balithi Balithi Balithi Balittro Balittro Balittro Balittas Balittas Balittas Balittas Balitpalma Balittri Balittri Balittri Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

26 Lanjutan Tabel 4.4 Nama Laboratorium Satker Status (1) (2) (3) (4) 51 Laboratorium Explorasi 52 Laboratorium Bioteknologi/Laboratorium Terpadu 53 Laboratorium Biosafety/Zoonosis 54 Laboratorium GIS 55 Laboratorium Mineralogi 56 Laboratorium Penelitian dan Uji Tanah 57 Laboratorium AgroHidromet 58 Laboratorium Biosafety/FUT 59 Laboratorium Kimia/Biokimia 60 Laboratorium Kultur Jaringan 61 Laboratorium Mikrobiologi 62 Labolatorium Penanganan 63 Laboratorium Mikrobiologi 64 Laboratorium Nano Teknologi 65 Laboratorium Organoleptik 66 Laboratorium Pengembangan 67 Laboratorium Tanah 68 Laboratorium Diseminasi 69 Laboratorium Pasca Panen 70 Laboratorium Tanah 71 Laboratorium Tanah Balitnak BB Veteriner BB Veteriner BBSDLP BBSDLP Balittanah Balitklimat BB Biogen BB Biogen BB Biogen BB Biogen BB Pascapanen BB Pascapanen BB Pascapanen BB Pascapanen BB Pascapanen BPTP Aceh BPTP Bengkulu BPTP Bengkulu BPTP Jambi BPTP Sumsel 72 Laboratorium Mutu Hasil Pertanian BPTP Jabar 73 Laboratorium Tanah BPTP Jabar 74 Laboratorium BPTP Jakarta BPTP Jakarta 75 Laboratorium Budidaya BPTP Jatim 208 Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

27 Nama Laboratorium Satker Status (1) (2) (3) (4) 76 Laboratorium Diseminasi Surabaya 77 Laboratorium Kultur/ Jaringan 78 Laboratorium Teknologi Hasil 79 Laboratorium Diseminasi 80 Laboratorium Paska Panen 81 Laboratorium Pengolahan Hasil 82 Laboratorium Tanaman 83 Laboratorium Tanah 84 Laboratorium Tanah 85 Laboratorium Diseminasi 86 Laboratorium Teknis 87 Laboratorium Tanah 88 Laboratorium Pasca Panen 89 Laboratorium Tanah 90 Laboratorium Pendukung 91 Laboratorium Diseminasi BPTP Banten 92 Laboratorium Teknologi Hasil 93 Laboratorium BPTP Kepulauan Bangka Belitung 94 Laboratorium Pascapanen 95 Laboratorium Tanah 96 Laboratorium Diseminasi 97 Laboratorium Diseminasi BPTP Jatim BPTP Jatim BPTP Jatim BPTP Bali BPTP Sulut BPTP Sulut BPTP Sulut BPTP Sulteng BPTP Sultra BPTP Kalteng BPTP Kalteng BPTP Kalbar BPTP Kalsel BPTP Kalsel BPTP Papua BPTP Banten BPTP Banten BPTP Babel BPTP Maluku BPTP Maluku BPTP Maluku BPTP Malut 98 Laboratorium Teknologi Hasil BPTP Malut Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

28 Tabel 4.5. Rincian Data Kebun Percobaan Lingkup Balitbangtan Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 1 Sukamandi Sawah Irigasi. lahan kering. dan lahan rawa 2 Kuningan Sawah Irigasi. tadah hujan. dan lahan kering Gedung kantor. perumahan negara. jalan. lahan. dan rumah kaca Gedung kantor. jalan. lahan. dan lantai jemur 3 Pusakanagara Sawah irigasi Gedung kantor. lahan. dan lantai jemur Muara Sawah irigasi dan lahan kering Gedung kantor. perumahan negara. jalan. lahan. rumah kaca. dan lantai jemur Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 5 Kendal Payak Sawah irigasi dan tadah hujan Gedung kantor Jambegede Sawah irigasi Gedung kantor. 7 Muneng Tadah hujan dan lahan kering Gedung kantor Genteng Sawah irigasi dan lahan kering 9 Ngale Sawah irigasi dan lahan kering Gedung kantor. Gedung kantor Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

29 Peruntukan (m²) Satuan Kerja dan Nama KP Show Windows Teknologi Kebun & Model Agribisnis Diversifikasi & Ketahanan Pangan Media Pendidikan /Agro Widyawisata Kantor Perumahan Jalan (1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 1 Sukamandi Kuningan Pusakanagara Muara Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 5 Kendal Payak Jambegede Muneng Genteng Ngale Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

30 Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Balai Penelitian Tanaman Serealia 10 Maros Sawah irigasi dan lahan kering Gedung kantor. perumahan negara. jalan. dan lahan Bajeng Lahan kering Lahan 12 Bontobili Lahan kering Gedung kantor Loka Penelitian Penyakit Tungro 13 Lanrang Tadah hujan dan lahan kering Gedung kantor Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14 Margahayu Lahan kering Gedung kantor. 15 Berastagi Lahan kering Gedung kantor Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 16 Aripan Lahan kering Gedung kantor Sumani Sawah irigasi dan lahan kering Gedung kantor Subang Lahan kering Gedung kantor Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

31 Peruntukan (m²) Satuan Kerja dan Nama KP Show Windows Teknologi Kebun & Model Agribisnis Diversifikasi & Ketahanan Pangan Media Pendidikan /Agro Widyawisata Kantor Perumahan Jalan (1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) Balai Penelitian Tanaman Serealia 10 Maros Bajeng Bontobili Loka Penelitian Penyakit Tungro 13 Lanrang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14 Margahayu Berastagi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 16 Aripan Sumani Subang Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

32 Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 19 Cukur Gondang Lahan kering Gedung kantor. 20 Kraton Lahan kering Gedung kantor. 21 Pandean Lahan kering dataran rendah Gedung kantor. gudang benih dan alat. dan kebun produksi mangga Balai Penelitian Tanaman Hias 22 Segunung Lahan Kering Bangunan kantor. aula. emplasemen. laboratorium. musholla. guest house. mess. rumah dinas. rumah kaca. rumah sere rumah plastik. lahan. koleksi plasma nutfah. agro widya wisata dan lahan tanaman produksi. 23 Cipanas Lahan Kering Bangunan kantor. laboratorium. gudang. guest house. aula. mushola. mess. rumah dinas. emplasemen. bangunan rumah kaca/sere/plastik permanen. bangunan rumah plastik tidak permanen. lahan penelitian lapangan. dan lahan tanaman produksi Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

33 Peruntukan (m²) Satuan Kerja dan Nama KP Show Windows Teknologi Kebun & Model Agribisnis Diversifikasi & Ketahanan Pangan Media Pendidikan /Agro Widyawisata Kantor Perumahan Jalan (1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 19 Cukur Gondang Kraton Pandean Balai Penelitian Tanaman Hias 22 Segunung Cipanas Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

34 Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 24 Pasar Minggu Lahan Kering Bangunan dan emplasemen kantor. laboratorium. rumah sere. rumah kaca. dan lahan penelitian lapangan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik 25 Tlekung Lahan kering Gedung kantor. 26 Punten Lahan basah dataran tinggi Gedung kantor. dan lahan Banjarsari Sawah irigasi dan lahan kering Gedung kantor Banaran Lahan basah dataran tinggi Gedung kantor. gudang benih dan alat. sebagai koleksi pohon induk apel 29 Kliran Lahan kering dataran tinggi Gedung kantor. gudang benih dan alat. sebagai koleksi pohon induk apel Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 30 Cimanggu Lahan kering Gedung kantor. 31 Manoko Lahan kering Gedung kantor Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

35 Peruntukan (m²) Satuan Kerja dan Nama KP Show Windows Teknologi Kebun & Model Agribisnis Diversifikasi & Ketahanan Pangan Media Pendidikan /Agro Widyawisata Kantor Perumahan Jalan (1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 24 Pasar Minggu Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik 25 Tlekung Punten Banjarsari Banaran Kliran Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 30 Cimanggu Manoko Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

36 Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 32 Cicurug Tadah hujan dan lahan kering Gedung kantor. 33 Laing Lahan kering Gedung kantor. dan lahan 34 Sukamulya Tadah hujan dan lahan kering Gedung kantor. 35 Cikampek Lahan kering Gedung kantor. dan lahan 36 Cibinong Lahan kering Gedung kantor. rumah. dan lahan penelitian Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 37 Karangploso Sawah irigasi. tadah hujan. dan lahan kering Gedung kantor Pasirian Tadah hujan dan lahan kering Gedung kantor. 39 Asembagus Lahan kering Gedung kantor Sumberrejo Sawah irigasi. tadah hujan. dan lahan kering Gedung kantor Muktiharjo Lahan kering Gedung kantor dan lahan Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

37 Peruntukan (m²) Satuan Kerja dan Nama KP Show Windows Teknologi Kebun & Model Agribisnis Diversifikasi & Ketahanan Pangan Media Pendidikan /Agro Widyawisata Kantor Perumahan Jalan (1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 32 Cicurug Laing Sukamulya Cikampek Cibinong Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 37 Karangploso Pasirian Asembagus Sumberrejo , Muktiharjo Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

38 Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Balai Penelitian Tanaman Palma 42 Paniki Lahan kering Gedung kantor. 43 Mapanget Lahan kering Gedung kantor. 44 Kayuwatu Lahan kering Gedung kantor. 45 Kima Atas Lahan kering Gedung kantor Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar 46 Pakuwon Lahan kering Gedung kantor. 47 Cahaya Negeri Lahan kering Gedung kantor. perumahan. jalan. lahan penelitian Gunung Putri Lahan kering Gedung kantor. mess. rumah kaca. jalan. dan lahan Balai Penelitian Ternak 49 Ciawi Lahan kering Jalan dan lahan Paseh Subang Lahan kering Gedung kantor. perumahan negara. dan lahan Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

39 Peruntukan (m²) Satuan Kerja dan Nama KP Show Windows Teknologi Kebun & Model Agribisnis Diversifikasi & Ketahanan Pangan Media Pendidikan /Agro Widyawisata Kantor Perumahan Jalan (1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) Balai Penelitian Tanaman Palma 42 Paniki Mapanget Kayuwatu Kima Atas Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar 46 Pakuwon Cahaya Negeri Gunung Putri Balai Penelitian Ternak 49 Ciawi Paseh Subang Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

40 Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 51 Cilember Lahan sawah Lahan penelitian pakan Pasir Jambu Kaum Pandak Lahan tadah hujan Gedung kantor. gudang. alat-alat pertanian. dan lahan 53 Cicadas Lahan kering Lahan penelitian dan kandang Loka Penelitian Kambing Potong 54 Sei Putih Lahan kering. tadah hujan. dan lahan rawa Gedung kantor. dan lahan Loka Penelitian Sapi Potong 55 Ranuklindungan Lahan kering. dataran rendah Lahan penelitian dan Gratitunon Lahan kering. dataran rendah Gudang dan lahan penelitian dan Sumberagung Lahan kering. dataran rendah Gudang dan lahan penelitian dan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 58 Banjarbaru Tadah hujan. lahan kering. dan lahan rawa Gedung kantor Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

41 Peruntukan (m²) Satuan Kerja dan Nama KP Show Windows Teknologi Kebun & Model Agribisnis Diversifikasi & Ketahanan Pangan Media Pendidikan /Agro Widyawisata Kantor Perumahan Jalan (1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 51 Cilember Pasir Jambu Kaum Pandak Cicadas Loka Penelitian Kambing Potong 54 Sei Putih Loka Penelitian Sapi Potong 55 Ranuklindungan Gratitunon Sumberagung Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 58 Banjarbaru Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian

42 Satuan Kerja dan Nama KP Luas KP(m²) Agroekosistem Fasilitas Yang Tersedia Penelitian dan Pengkajian Koleksi Plasma Nutfah Benih Sumber (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 59 Binuang Tadah hujan. lahan kering. dan lahan rawa Gedung kantor Tanggul Lahan rawa Gedung kantor. 61 Belandean Lahan pasang surut Gedung kantor. 62 Handil Manarap Lahan pasang surut Gedung kantor Balai Penelitian Tanah 63 Taman Bogo Sawah irigasi dan lahan kering Gedung kantor Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 64 Jakenan Tadah hujan Gedung kantor Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 65 Pacet Sawah irigasi dan lahan kering Gedung kantor Cikeumeuh Lahan kering Gedung kantor. jalan. lahan. dan rumah kaca Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan pelayanan publik utamanya melalui pelayanan masyarakat dibidang penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian secara rutin melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan pelayanan publik utamanya melalui pelayanan masyarakat dibidang penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian secara rutin melakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal

LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT, TAHUN 2010 Lan (Rp. I Sekretariat Badan Litbang 9,326,653 76,024,972 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 23,081,033 23,828,928

Lebih terperinci

Mengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat

Mengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat I Sekretariat Badan Litbang Pertanian 9,326,653 10,850,949 65,174,023 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 3,760,375 19,320,658 23,828,928 75,659,934 1 Puslitbang 5,659,782 962,600

Lebih terperinci

Dalam mendukung tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan

Dalam mendukung tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Sarana Sarana dan Prasarana dan Prasarana Badan Profil Laboratorium Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, Dalam

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Laboratorium Tantangan bangsa Indonesia di masa yang akan datang adalah globalisasi yang menuntut persaingan yang sangat ketat. Unit kerja/upt lingkup Badan Litbang

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi akhir-akhir ini membawa dampak yang cukup besar terhadap tatanan kehidupan. Perubahan cepat dan mendasar terjadi

Lebih terperinci

Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai

Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai lembaga penelitian, sarana dan prasarana merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting untuk menunjang kegiatan penelitian. Keberhasilan dan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.09-0/2013 DS 1617-0070-0530-2353 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

4. Sarana dan Prasarana

4. Sarana dan Prasarana 4. Sarana dan Prasarana Organisasi Sarana dan Prasarana Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai Lembaga Penelitian, Laboratorium merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG

Lebih terperinci

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium Laboratorium Balai Penelitian Ternak berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Balai Penelitian Ternak pada Unit Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.9-/216 DS8-348-263-996 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI Organisasi Berdasarkan Peraturan Presi den RI No. 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, Badan Litbang Pertanian mempu nyai tugas melaksanakan peneli

Lebih terperinci

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut :

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut : Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut : 1. A. Laboratorium Terakreditasi: Laboratorium Pelayanan Kimia Analitik 1 / 15 Terakreditasi KAN : ISO/IEC 17025-2005 dengan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Unsur Hara Lambang Bentuk tersedia Diperoleh dari udara dan air Hidrogen H H 2 O 5 Karbon C CO 2 45 Oksigen O O 2

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Harga Produsen Sektor Pertanian tahun 1996-2000 merupakan kelanjutan dari seri publikasi sebelumnya, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setiap tahunnya. Mulai

Lebih terperinci

NAMA DAN SINGKATAN UNIT KERJA DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

NAMA DAN SINGKATAN UNIT KERJA DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NAMA DAN SINGKATAN UNIT KERJA DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 1 Badan Penelitian dan Agency for Research Badan Litbang IAARD 2 Sekretariat Badan Penelitian

Lebih terperinci

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.299/ Kpts/OT.140/7/2005, tugas Badan Litbang Pertanian adalah melaksana kan penelitian dan pengembangan pertanian. Untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroorganisme Lokal (MOL) Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jl. Merdeka No. 147 Bogor, 16111 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015 No. 35/06/63/Th.XIX, 1 Juni PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN MEI TURUN 0,36 PERSEN Pada Mei NTP Kalimantan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PETUNJUK TEKNIS TATACARA PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH/BIBIT/ MIKROBIA DARI DAN KE LUAR NEGERI UNTUK PENELITIAN

KATA PENGANTAR PETUNJUK TEKNIS TATACARA PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH/BIBIT/ MIKROBIA DARI DAN KE LUAR NEGERI UNTUK PENELITIAN PDN No 3 PETUNJUK TEKNIS TATACARA PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH/BIBIT/ MIKROBIA DARI DAN KE LUAR NEGERI UNTUK PENELITIAN KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan hasil pertanian yang memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012 No. 32 /06/63/Th.XV, 1 Juni 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN MEI 2012 SEBESAR 108,29 ATAU

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 No. 15/02/63/Th.XVII, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN FEBRUARI 2013 NAIK 0,35

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2016 Penghitungan Nilai

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 103,21

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 103,21 No. 32/06/34/Th.XVIII, 1 Juni 2016 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 103,21 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Mei 2016, NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Inovasi Pertanian 2015

Inovasi Pertanian 2015 Inovasi Pertanian 2015 Perubahan iklim, konversi dan degradasi lahan pertanian, lemahnya daya saing produk pertanian di pasar domestik dan internasional, kurangnya minat generasi muda untuk berusaha di

Lebih terperinci

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen C. KURIKULUM 1. PRODI AGROTEKNOLOGI SEMESTER 1 1 AT101 Pendidikan Pancasila 2 0 2 AT102 Pendidikan Kewarganegaraan 2 0 3 AT103 Pengantar Ilmu Pertanian 2 0 4 AT104 B o t a n i 2 1 5 AT105 Agroklimatologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 No. 03/01/63/Th.XX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN DESEMBER TURUN 0,41 PERSEN Pada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015 No. 9/02/63/Th.XIX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JANUARI 2015 NAIK 1,32

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41 No. 32/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Mei 2017, NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumput Gajah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman yang dapat tumbuh di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa tambahan nutrien

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57 No. 42/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Juli 2016, NTP Daerah

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Profil Laboratorium Badan Litbang Pertanian merencanakan pengembangan organisasi, sumber daya manusia, dan fasilitas penelitian dan pengembangan seperti yang telah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012 No. 50 /09/63/Th.XV, 3 September 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN AGUSTUS 2012 TURUN 0,35

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 05/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2014, NTP BALI TURUN SEBESAR 2,04 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Desember

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana Profil Laboratorium Dalam mendukung tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebagai Lembaga Penelitian, Laboratorium merupakan salah satu sumberdaya yang sangat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI SEMESTER I (21 SKS) Kode MATA KULIAH Bobot SKS AET1011 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 2 (2-0) AET1021 Pengantar Ilmu Pertanian 2 (2-0) AET1031 Bahasa Indonesia 2 (2-0) AET1041

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47 No. 50/09/34/Th.XVIII, 1 September 2016 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Agustus 2016,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014 No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Desember 2014 tercatat 99,63 atau mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Profil Laboratorium Badan Litbang Pertanian merencanakan pengembangan organisasi, sumber daya manusia, dan fasilitas penelitian dan pengembangan seperti yang telah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2015 No. 04/01/Th.X, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2015 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Desember 2015 tercatat 101,01 atau mengalami kenaikan sebesar 0,36

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan

Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Disampaikan dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2016 No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Juli 2016 tercatat 100,64 atau mengalami penurunan sebesar 0,01 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017 No. 31/06/Th.XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Mei 2017 tercatat 94,95 atau mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen dibanding

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN Republik Indonesia SOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Disampaikan dalam Sosialisasi Penyusunan RAD-GRK Balikpapan, 28-29 Februari 2012 KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang berguna untuk bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Selain itu, kacang tanah merupakan

Lebih terperinci

JADWAL SEMINAR MONEV TENGAH TAHUN KONTINGENSI DAN KP4S REGIONAL BARAT BOGOR, SEPTEMBER 2017

JADWAL SEMINAR MONEV TENGAH TAHUN KONTINGENSI DAN KP4S REGIONAL BARAT BOGOR, SEPTEMBER 2017 Kelompok I Hari 3 : Skema Penanggung Jawab Institusi 08.00-08.10 Teknologi Pembuatan Nanobiosilika Cair dari Sekam Padi Kompetisi Terbuka Hoerudin, SP, MFoodSt, PhD BB Pascapanen serta Pengaruh Aplikasinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2014 No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JUNI TURUN 0,23 PERSEN Pada Juni NTP

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015 No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN APRIL TURUN 1,01 PERSEN Pada April NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017 BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Juni 2017 tercatat 94,38 atau mengalami

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat. Meskipun disadari bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan

Lebih terperinci

Varietas Unggul Manggis Bebas Getah Kuning Ratu Tembilahan

Varietas Unggul Manggis Bebas Getah Kuning Ratu Tembilahan Varietas Unggul Manggis Bebas Getah Kuning Ratu Tembilahan Pendahuluan Ellina Mansyah Balai penelitian Tanaman Buah Tropika. Jl. Raya Solok-Aripan Km. 8 PO Box 5. Solok. Sumatera Barat E-mail: ellina_mansyah@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 49/08/52/Th.XI, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN JULI 2017 Penghitungan Nilai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2015 No. 04/12/Th.IX, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2015 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada November 2015 tercatat 100,64 atau mengalami kenaikan sebesar

Lebih terperinci

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan. Produk Kami: Teknologi Bio-Triba, Bio-Fob, & Mitol 20 Ec Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan. A. Bio TRIBA Teknologi ini adalah hasil penemuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan

Lebih terperinci

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012 No. 67 /12/63/Th.XV, 3 Desember 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN NOPEMBER 2012 NAIK 0,19

Lebih terperinci

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang AgroinovasI Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale. L.) merupakan salah satu tanaman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan pangan terus menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia. Peningkatan jumlah populasi dunia, peningkatan suhu bumi yang disebabkan efek pemanasan global,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 Sudi Mardianto, Ketut Kariyasa, dan Mohamad Maulana Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2014 No. 53/09/63/Th.XVIII, 1 September PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN AGUSTUS TURUN 0,29 PERSEN Pada

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang berpotensi untuk dikembangkan secara intensif. Permintaan kacang hijau dalam

Lebih terperinci

Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan

Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan PEMANFAATAN KOMBINASI PEMBERIAN MUTAGEN DAN KULTUR IN VITRO UNTUK PERAKITAN VARIETAS UNGGUL BARU Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan penyakit maupun cekaman lingkungan merupakan

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22 No. 07/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Januari 2017, NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 No. 08/02/63/Th.XX, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JANUARI 2016 NAIK 0,01

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan

Lebih terperinci

Spesifikasi, Metode Pengujian, Keterangan yang diuji. yang diukur

Spesifikasi, Metode Pengujian, Keterangan yang diuji. yang diukur AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-121-IDN Telp. (0251) 331048, 334456 Faks. (0251) 336425 Bahan atau produk Jenis pengujian atau sifat-sifat Spesifikasi, Metode Pengujian, Keterangan

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23 No. 67/12/34/Th.XVIII, 1 Desember 2016 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada November 2016,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 36/07/63/Th.XIX, 1 Juli NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JUNI TURUN 0,18 PERSEN Pada NTP Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan. BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosuml) adalah salah satu komoditi sayuran yang sangat penting Kentang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai cemilan maupun

Lebih terperinci

MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA

MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2015-2019 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 1 2 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 Bahan Rapat Koordinasi Dengan Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Timur Terkait Rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden Tentang Ancaman OPT Dan Progrnosa Produksi Padi Tahun

Lebih terperinci

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 01/Kpts/SR.130/1/2006 TANGGAL 3 JANUARI 2006 TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat meningkatkan kesehatan tanah maupun kualitas ekosistem tanah dan produksi tanaman. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013 No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JULI 2013 TURUN 0,96 PERSEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 11/02/51/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JANUARI 2015, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,01 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Januari

Lebih terperinci

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016 KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN 2017 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016 PERKEMBANGAN SERAPAN ANGGARAN DITJEN. PERKEBUNAN TAHUN

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR No. 36/07/34/Th.XIX, 3 Juli 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR 102.59 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Juni 2017, NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di kayu-kayu yang sudah lapuk. Jamur ini merupakan salah satu

Lebih terperinci