MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA
|
|
- Deddy Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2 2
3 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR.193.1/Kpts/RC.020/H/05/2016 TENTANG MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 156/Kpts/RC.020/I/04/2016, telah ditetapkan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun ; b. bahwa dalam rangka memonitor capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebagaimana yang tercantum di dalam Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun , perlu ditetapkan manual pengukuran indikator kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 84, tambahan Lembaran Negara Nomor 4219); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 5. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 1
4 6. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5767); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, tambahan Lembaran Negara Nomor 4405); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4406); 10. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 118); 11. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80); 12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 3); 13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 8); 14. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 85); 15. Keputusan Presiden Nomor 75/M Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Madya Di Lingkup Kementerian Pertanian; 16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan /HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun ; 17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan /OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 2
5 18. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 156/Kpts/RC.020/I/04/2016 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun ; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KESATU : Manual Pengukuran Indikator Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun selanjutnya disebut Manual IKU sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA : Manual IKU sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU menjadi acuan dan sebagai pedoman bagi setiap Unit Kerja di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi, penyusunan rencana kerja, penetapan kinerja, penyusunan laporan kinerja serta audit kinerja berdasarkan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun : Pimpinan Unit Kerja wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja, evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan hasilnya disampaikan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. : Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi, penyusunan rencana kerja, penetapan kinerja, penyusunan laporan kinerja serta audit kinerja, dibebankan pada anggaran masing-masing Unit Kerja lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 12 Mei 2016 KEPALA BADAN, MUHAMMAD SYAKIR NIP Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Pertanian; 2. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian; 4. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian; 5. Kepala Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 3
6 4
7 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR: 193.1/Kpts/RC.020/H/06/2016 TENTANG MANUAL INDIKATOR KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
8 6
9 DAFTAR ISI 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Biogenetik dan Sumberdaya Genetika Pertanian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber daya Lahan Pertanian Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
10 8
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 9
12 10
13 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah Varietas dan Galur /klon Unggul Baru Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah varietas, galur atau klon unggul baru komoditas pertanian, baik berupa tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, galur harapan unggul tanaman dan galur unggul harapan ternak dan Tanaman Pakan Ternak (TPT) yang dihasilkan dari kegiatan penelitian pemuliaan Menghitung jumlah hasil perakitan varietas, galur atau klon unggul baru komoditas pertanian yang dihasilkan dan diusulkan pelepasannya oleh Balitbangtan kepada institusi berwenang pada tahun berjalan (VUB/Galur). Badan Litbang Pertanian 11
14 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah teknologi dan inovasi peningkatan produksi pertanian Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah teknologi dan inovasi yang dihasilkan melalui proses penelitian/pengkajian/perekayasaan berupa: teknologi budidaya, panen dan pascapanen primer tanaman pangan, teknologi peternakan dan veteriner berbasis bioindustri, bioscience dan bioengineering, teknologi budidaya tanaman perkebunan, teknologi hortikultura berbasis pertanian bioindustri, teknologi (prototipe, model) mekanisasi pertanian mendukung pengembangan pertanian bioindustri, teknologi spesifik lokasi, teknologi pengelolaan lahan pertanian, teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan), teknologi berbasis bioteknologi dan bioprospeksi. Menghitung jumlah teknologi dan inovasi yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Badan Litbang Pertanian 12
15 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah model pengembangan kelembagaan dan inovasi pertanian Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah tahapan pengembangan model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan, tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan, agroekologi/tipologi lahan, yang dihasilkan dari proses pengkajian adaptif serangkaian komponen teknologi tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, sumberdaya lahan, pasca panen, dan kelembagaan. Menghitung jumlah tahapan pengembangan model pertanian bioindustri yaitu (i) tahap kajian diagnostik serta arsitektur model, (ii) tahap inisiasi konsep fungsional, (iii) analisis sosial ekonomi/usahatani pada setiap lokasi implementasi model pertanian bioindustri (model). Badan Litbang Pertanian 13
16 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) yang dibangun di lokasi unit kerja/unit pelaksana teknis lingkup Balitbangtan (Kebun Percobaan) di tingkat provinsi sebagai tempat pengembangan invensi bidang pertanian untuk menjadi inovasi yang dilengkapi dengan unit percontohan berkala pengembangan, berwawasan agribisnis bersifat holistik dan komprehensif untuk pengembangan, penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana pelatihan dan inkubator bagi pelaku agribisnis. Menghitung jumlah Agro Science Park/ Taman Sains Pertanian (ASP/TTP) yang mulai dibangun pada tahun berjalan (provinsi). Badan Litbang Pertanian 14
17 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah Agro Techno Park/Taman Teknologi Pertanian (ATP/TTP) Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah Agro Techno Park/Taman Teknologi Pertanian (ATP/TTP) yang dibangun di kabupaten/kota sebagai kawasan implemetasi inovasi yang telah dikembangkan pada ATP/TTP, berskala pengembangan dan berwawasan agribisnis yang bersifat spesifik lokasi dengan kegiatannnya meliputi penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta. Menghitung jumlah Agro Techno Park (ATP) yang mulai dibangun pada tahun berjalan (kabupaten) Badan Litbang Pertanian 15
18 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan bidang pengembangan sumberdaya pertanian; peningkatan produksi dan produktivitas serta nilai tambah komoditas pertanian; distribusi, pemasaran hasil dan perdagangan; serta pengembangan kelembagaan; baik yang antisipatif maupun responsif. Menghitung jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian yang dihasilkan pada tahun berjalan (rekomendasi) Badan Litbang Pertanian 16
19 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah benih sumber tanaman Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah benih sumber tanaman hasil penelitian yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber tanaman pangan yang diproduksi Balitbangtan pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (ton); Badan Litbang Pertanian 17
20 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah bibit sumber ternak Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah bibit ternak hasil penelitian yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah bibit sumber ternak yang diproduksi Balitbangtan pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (ekor); Badan Litbang Pertanian 18
21 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna Kepala Badan Litbang Pertanian Jumlah teknologi yang didiseminasikan melalui serangkaian kegiatan di lapangan, maupun penyebarluasan teknologi melalui media cetak, elektronik, serta melalui penyebaran materi diseminasi lainnya (leaflet, booklet, folder, banner, poster, dll). Menghitung jumlah teknologi yang disebarluaskan melalui kegiatan lapangan seperti: temu lapang, temu bisnis usahatani, gelar teknologi, mimbar saresehan, dan kegiatan diseminasi lainnya; atau jumlah teknologi yang didiseminasikan melalui media cetak, elektonik, serta materi diseminasi pada tahun berjalan (teknologi) Badan Litbang Pertanian 19
22 20
23 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOGENETIK DAN SUMBERDAYA GENETIKA PERTANIAN 21
24 22
25 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOGENETIK DAN SUMBERDAYA GENETIKA PERTANIAN Jumlah SDG yang terkarakterisasi dan terdokumentasi Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetika Pertanian Jumlah aksesi SDG yang dikonservasi, dikarakterisasi, dan didokumentasikan Menghitung jumlah aksesi SDG yang dikonservasi, dikarakterisasi, dan didokumentasikan pada tahun berjalan (aksesi) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik 23
26 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOGENETIK DAN SUMBERDAYA GENETIKA PERTANIAN Jumlah galur harapan unggul tanaman Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Jumlah galur tanaman hasil persilangan, mutasi, dan rekayasa genetik dengan keunggulan tertentu yang berhasil dirakit dan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi varietas unggul baru (VUB) Menghitung jumlah galur tanaman hasil persilangan, mutasi, dan rekayasa genetik dengan keunggulan tertentu yang berhasil dirakit pada tahun berjalan dan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi varietas unggul baru (VUB) (galur) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian 24
27 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOGENETIK DAN SUMBERDAYA GENETIKA PERTANIAN Jumlah teknologi berbasis bioteknologi dan bioprospeksi Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Jumlah teknologi dan inovasi yang dihasilkan/dirakit melalui proses penelitian/pengkajian/perekayasaan dan dikembangkan melalui pendekatan bioteknologi (analisis genom, kloning gen, kultur in vitro, dll) dan bioprospeksi Menghitung jumlah teknologi dan inovasi melalui pendekatan bioteknologi (analisis genom, kloning gen, kultur in vitro, dll) dan bioprospeksi yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupu aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian 25
28 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOGENETIK DAN SUMBERDAYA GENETIKA PERTANIAN Jumlah rekomendasi kebijakan pengembangan dan pemanfaatan bioteknologi dan SDG pertanian Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengembangan dan pemanfaatan bioteknologi dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang dihasilkan Menghitung jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengembangan dan pemanfaatan bioteknologi dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang dihasilkan pada tahun berjalan (rekomendasi) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian 26
29 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCA PANEN PERTANIAN 27
30 28
31 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCA PANEN PERTANIAN Jumlah teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasaca Panen Pertanian Jumlah teknologi dan inovasi teknologi pascapanen yang dihasilkan melalui proses penelitian/pengkajian/perekayasaan Menghitung jumlah teknologi dan inovasi pascapanen yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasaca Panen Pertanian 29
32 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCA PANEN PERTANIAN Model Agrobio-industri Terpadu Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Jumlah Model Agrobio-industri terpadu yang terbentuk Menghitung jumlah Model Agrobio-industri Terpadu yang terbentuk pada tahun berjalan (model) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasaca Panen Pertanian 30
33 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCA PANEN PERTANIAN Rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian yang dihasilkan Menghitung jumlah rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian yang dihasilkan pada tahun berjalan (rekomendasi) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian 31
34 BALAI BESAR PENELITIAN PASCA PANEN PERTANIAN Model revitalisasi penggilingan padi kecil dan penanganan pasca panen jagung dan kedelai Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Jumlah model revitalisasi penggilingan padi kecil dan penanganan pasca panen jagung dan kedelai yang dihasilkan Menghitung jumlah tahapan dan perkembangan model revitalisasi penggilingan padi kecil dan penanganan pasca panen jagung dan kedelai yang dihasilkan (unit) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian 32
35 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN 33
36 34
37 BALAI BESAR SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Sistem Informasi Pertanian Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah sistem informasi berbasis web yang dihasilkan. Menghitung jumlah sistem informasi berbasis web yang dihasilkan pada tahun berjalan (sistem informasi) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 35
38 BALAI BESAR SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Informasi geospasial sumberdaya lahan pertanian Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah tematik peta skala 1: yang dihasilkan sebagai suatu teknologi pada kabupaten tertentu Menghitung jumlah tema peta yang dihasilkan pada skala 1: (seperti peta tanah, peta kesesuaian lahan, peta degradasi lahan dan peta arahan penggunaan lahan pertanian) pada kabupaten tertentu pada tahun berjalan. (peta) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 36
39 BALAI BESAR SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan Pertanian Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah teknologi dan inovasi sumberdaya lahan yang dihasilkan melalui proses penelitian/ berupa teknologi pengelolaan lahan, air, iklim, lingkungan pertanian, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Menghitung jumlah teknologi dan inovasi sumberdaya lahan yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 37
40 BALAI BESAR SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Formula dan Produk Pertanian yang ramah lingkungan Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah Formula dan Produk Pertanian yang ramah lingkungan (pupuk anorganik, pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pestisida hayati) yang dihasilkan pada tahun berjalan Menghitung Jumlah Formula dan Produk Pertanian yang ramah lingkungan (pupuk anorganik, pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pestisida hayati) yang dihasilkan pada tahun berjalan (formula); Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 38
41 BALAI BESAR BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Rekomendasi Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Pertanian Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah rekomendasi yang dihasilkan terkait dengan pemanfaatan, pengelolaan sumberdaya lahan, pupuk, serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Menghitung jumlah rekomendasi terkait dengan pemanfaatan, pengelolaan SDL, perpupukan serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dihasilkan pada tahun berjalan (rekomendasi) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 39
42 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Database dan Informasi Sumberdaya Lahan Pertanian Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah database dan informasi Sumberdaya lahan pertanian Menghitung Jumlah database dan informasi Sumberdaya lahan pertanian yang dihasilkan pada tahun berjalan (database) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 40
43 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah model pengembangan pertanian bio-industri berbasis agrokeologi/tipologi lahan Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah model pengembangan pertanian bio-industri berbasis agrokeologi/tipologi lahan Menghitung jumlah tahapan dan perkembangan model pengembangan pertanian bio-industri berbasis agrokeologi/tipologi lahan (model) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 41
44 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Sistem Informasi Pertanian (Kalender Tanam) dan Database Pertanian Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah database dan informasi Sumberdaya lahan pertanian (Kalender Tanam) Menghitung Jumlah database dan informasi Sumberdaya lahan pertanian (Kalender Tanam) yang dihasilkan pada tahun berjalan (Sistem Informasi) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 42
45 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah Agro Science Park/ Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) yang dibangun di lokasi unit kerja/unit pelaksana teknis lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Kebun Percobaan) di tingkat provinsi sebagai tempat pengembangan invensi bidang pertanian untuk menjadi inovasi yang dilengkapi dengan unit percontohan berkala pengembangan, berwawasan agribisnis bersifat holistik dan komprehensif untuk pengembangan, penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana pelatihan dan inkubator bagi pelaku agribisnis. Menghitung jumlah Agro Science Park/ Taman Sains Pertanian (ASP) di lingkup Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian yang mulai dibangun pada tahun berjalan (provinsi). Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 43
46 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN Jumlah Informasi dan Teknologi Pengelolaan Lahan Reklamasi ex. Pertambangan Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jumlah Informasi peta sebaran dan karakteristik lahan bekas tambang dalam kabupaten dan Teknologi Pengelolaan Lahan dan Reklamasi lahan bekas pertambangan (Timah, Batubara, Emas dan Nikel) Menghitung jumlah informasi peta sebaran dan karakteristik lahan bekas tambang dalam kabupaten dan teknologi pengelolaan lahan dan reklamasi lahan bekas pertambangan (Timah, Batubara, Emas dan Nikel) pada tahun berjalan (teknologi) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 44
47 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN 45
48 46
49 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah suatu hasil kegiatan pengkajian yang memenuhi kesesuaian lahan dan agroklimat setempat yang mempunyai potensi sebagai teknologi pertanian spesifik lokasi Menghitung jumlah teknologi spesifik lokasi yang telah dikaji (teknologi adaptif) dan dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 47
50 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Biondustri Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah tahapan pengembangan model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan, tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan, agroekologi/tipologi lahan, yang dihasilkan dari proses pengkajian adaptif berbagai komponen teknologi tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, sumberdaya lahan, pasca panen, dan kelembagaan. Menghitung jumlah tahapan pengembangan model pertanian bioindustri yaitu (i) tahap kajian diagnostik serta arsitektur model, (ii) tahap inisiasi konsep fungsional, (iii) analisis sosial ekonomi/usahatani pada setiap lokasi implementasi model pertanian bioindustri (model). Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 48
51 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke Pengguna Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah teknologi yang didiseminasikan melalui serangkaian kegiatan di lapangan, maupun penyebarluasan teknologi melalui media cetak, elektronik, serta melalui penyebaran materi diseminasi lainnya (leaflet, booklet, folder, banner, poster, dll). Menghitung jumlah teknologi yang disebarluaskan melalui kegiatan lapangan seperti: temu lapang, temu bisnis usahatani, gelar teknologi, mimbar saresehan, dan kegiatan diseminasi lainnya; atau jumlah teknologi yang didiseminasikan melalui media cetak, elektonik, serta materi diseminasi pada tahun berjalan (teknologi) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 49
52 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah hasil rumusan rekomendasi kebijakan mendukung percepatan pembangunan pertanian wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi Menghitung jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan oleh lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian pada tahun berjalan (rekomendasi) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 50
53 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah Produksi Benih Sumber padi, jagung, kedelai Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah produksi benih sumber Jumlah benih sumber tanaman padi, jagung dan kedelai hasil penelitian yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah produksi benih sumber padi, jagung, dan kedelai yang dihasilkan oleh Satker lingkup BB Pengkajian pada tahun berjalan (ton) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 51
54 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah Agro Science Park/Taman Sains pertanian (ASP/TSP) Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah Agro Science Park/Taman Sains pertanian (ASP/TSP) yang dibangun di lokasi unit kerja/unit pelaksana teknis lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Kebun Percobaan) di tingkat provinsi sebagai tempat pengembangan invensi bidang pertanian untuk menjadi inovasi yang dilengkapi dengan unit percontohan berkala pengembangan, berwawasan agribisnis bersifat holistik dan komprehensif untuk pengembangan, penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana pelatihan dan inkubator bagi pelaku agribisnis. Menghitung jumlah Agro Science Park/ Taman Sains pertanian (ASP/TSP) yang mulai dibangun pada tahun berjalan di lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (provinsi). Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 52
55 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah Agro Techno Park/Taman Teknologi Pertanian (ATP/TTP) Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah Agro Techno Park/Taman Teknologi Pertanian (ATP/TTP) yang dibangun di kabupaten/kota sebagai kawasan implemetasi inovasi yang telah dikembangkan pada ATP/TTP, berskala pengembangan dan berwawasan agribisnis yang bersifat spesifik lokasi dengan kegiatannya meliputi penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta. Menghitung jumlah Agro Techno Park/Taman Teknologi Pertanian (ATP) di lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian yang mulai dibangun pada tahun berjalan (kabupaten) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 53
56 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jumlah Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Biondustri di Daerah Perbatasan Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jumlah tahapan pengembangan model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan, tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan, agroekologi/tipologi lahan, yang dihasilkan dari proses pengkajian adaptif berbagai komponen teknologi tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, sumberdaya lahan, pasca panen, dan kelembagaan di daerah perbatasan. Menghitung jumlah tahapan pengembangan model pertanian bioindustri yaitu (i) tahap kajian diagnostik serta arsitektur model, (ii) tahap inisiasi konsep fungsional, (iii) analisis sosial ekonomi/usahatani pada setiap lokasi implementasi model pertanian bioindustri di daerah perbatasan (model). Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 54
57 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN 55
58 56
59 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN Jumlah teknologi (prototipe, model) mekanisasi pertanian mendukung pengembangan pertanian bioindustri Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Jumlah teknologi dan inovasi yang dihasilkan melalui proses penelitian/ pengkajian/perekayasaan berupa blue print design, prototipe alsintan atau model mekanisasi pertanian untuk peningkatan produktivitas, efisiensi, mutu dan nilai tambah komoditas utama pertanian dan limbahnya Menghitung jumlah teknologi dan inovasi berupa blue print design, prototipe alsin, atau model mekanisasi pertanian dari output penelitian/perekayasaan yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari Peneliti/Perekayasa kepada pimpinan Satker (teknologi). Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 57
60 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN Jumlah rekomendasi kebijakan nasional mekanisasi pertanian Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Rekomendasi kebijakan adalah bahan perumusan kebijakan dan strategi pengembangan mekanisasi pertanian dalam mendukung pengembangan pertanian di Indonesia Menghitung jumlah bahan rekomendasi dari suatu studi kebijakan tentang pengembangan mekanisasi terkait dengan isu-isu terkini dan alternatif solusinya yang dituangkan dalam memo dinas melalui Kepala Badan Litbang Pertanian kepada Menteri Pertanian (rekomendasi) Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 58
61 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN Jumlah prototipe alsintan yang siap didiseminasikan Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Prototipe alsintan yang siap diintroduksikan, diadopsi, atau dikerjasamakan dengan pengguna Menghitung jumlah prototipe alsintan yang didiseminasikan (unit) Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 59
62 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN Jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) yang dibangun di lokasi unit kerja Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (Kebun Percobaan) di tingkat provinsi sebagai tempat pengembangan invensi bidang pertanian untuk menjadi inovasi yang dilengkapi dengan unit percontohan berkala pengembangan, berwawasan agribisnis bersifat holistik dan komprehensif untuk pengembangan, penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana pelatihan dan inkubator bagi pelaku agribisnis. Menghitung jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian yang mulai dibangun pada tahun berjalan (provinsi). Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 60
63 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN Jumlah Alat dan Mesin Pertanian yang diuji/sertifikasi kesesuaiannya terhadap standar Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Jumlah Alat dan Mesin Pertanian yang diuji atau disertifikasi kesesuaiannya terhadap standar yang berlaku Menghitug jumlah Alat dan Mesin Pertanian yang diuji atau disertifikasi kesesuaiannya terhadap standar yang berlaku Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
64 62
65 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN 63
66 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 67
67 64
68 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN Jumlah rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian berkelanjutan Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jumlah bahan alternatif rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pertanian seperti penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian, pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian, pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif, makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian, serta dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan Menyajikan jumlah bahan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian dan alternatif solusinya pada tahun berjalan (rekomendasi) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 65
69 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN Jumlah rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jumlah bahan alternatif rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan pembangunan pertanian dalam rangka merespon isu-isu aktual dan mengantisipasi berbagai dampak kebijakan pembangunan pertanian Menyajikan jumlah bahan rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian pada tahun berjalan (rekomendasi) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 66
70 68
71 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah varietas unggul baru (VUB) hortikultura Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah varietas unggul baru hortikultura berupa sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika sesuai dengan preferensi konsumen yang dihasilkan dari kegiatan penelitian pemuliaan Menghitung jumlah hasil perakitan varietas unggul baru komoditas sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika sesuai dengan preferensi konsumen sesuai dengan preferensi konsumen dihasilkan dan diusulkan pelepasannya oleh Balitbangtan kepada institusi berwenang pada tahun berjalan (VUB). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 69
72 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah teknologi hortikultura berbasis pertanian bioindustri Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah teknologi dan inovasi hortikultura komoditas sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika ramah lingkungan berbasis bioindustri yang dihasilkan melalui proses penelitian. Menghitung jumlah teknologi dan inovasi hortikultura komoditas sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika ramah lingkungan berbasis bioindustri yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 70
73 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber durian, mangga, manggis, dan buah tropika lainnya Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber durian, mangga, manggis, dan buah tropika lainnya hasil penelitian yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber durian, mangga, manggis, dan buah tropika lainnya yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (tanaman); Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 71
74 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber anggrek dan tanaman hias lain Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber anggrek dan tanaman hias lain hasil penelitian yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber anggrek dan tanaman hias lain yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (planlet); Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 72
75 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber jeruk dan buah sub tropika Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber jeruk dan buah subtropika hasil penelitian yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber jeruk dan buah sub tropika yang diproduksi lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (tanaman); Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 73
76 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber kentang (G0) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber kentang (G0) yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara massal Menghitung jumlah benih sumber kentang (G0) yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembagan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (planlet); Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 74
77 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber cabai, bawang merah, dan sayuran potensial lain Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber cabai, bawang merah, dan sayuran potensial lain yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara massal Menghitung jumlah benih sumber cabai, bawang merah, dan sayuran potensial lain yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (kg) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 75
78 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber krisan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber krisan yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara massal Menghitung jumlah benih sumber krisan yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (stek) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 76
79 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah rekomendasi kebijakan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan hortikultura Menghitung jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan hortikultura pada tahun berjalan (rekomendasi) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 77
80 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah model pengembangan kawasan agribisnis hortikultura Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah model pengembangan kawasan agribisnis hortikultura yang dihasilkan dari proses penelitian dan pengkajian adaptif serangkaian komponen teknologi hortikultura mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Menghitung jumlah tahapan dan perkembangan model pengembangan kawasan agribisnis hortikultura yang meliputi (i) tahap kajian diagnostik serta arsitektur model, (ii) tahap inisiasi konsep fungsional, (iii) analisis sosial ekonomi/usahatani pada setiap lokasi implementasi mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat (model) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 78
81 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber bawang merah Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber bawang merah yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara massal Menghitung jumlah benih sumber bawang merah yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (kg) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 79
82 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber cabai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber cabai yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara massal Menghitung jumlah benih sumber cabai yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (kg) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 80
83 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber sayuran potensial lainnya Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber sayuran potensial lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara massal Menghitung jumlah benih sumber sayuran potensial lainnya yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (kg) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 81
84 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah varietas unggul baru (VUB) cabai dan bawang merah Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah varietas unggul baru cabai dan bawang merah sesuai dengan preferensi konsumen yang dihasilkan dari kegiatan penelitian pemuliaan Menghitung jumlah hasil perakitan varietas unggul baru komoditas cabai dan bawang merah sesuai dengan preferensi konsumen dihasilkan dan diusulkan pelepasannya oleh Balitbangtan kepada institusi berwenang pada tahun berjalan (VUB). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 82
85 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah varietas unggul baru (VUB) hortikultura lainnya Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah varietas unggul baru hortikultura lainnnya berupa sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika sesuai dengan preferensi konsumen yang dihasilkan dari kegiatan penelitian pemuliaan Menghitung jumlah hasil perakitan varietas unggul baru komoditas sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika sesuai dengan preferensi konsumen sesuai dengan preferensi konsumen dihasilkan dan diusulkan pelepasannya oleh Balitbangtan kepada institusi berwenang pada tahun berjalan (VUB). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 83
86 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah teknologi cabai dan bawang merah berbasis pertanian bioindustri Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah teknologi dan inovasi cabai dan bawang merah ramah lingkungan berbasis bioindustri yang dihasilkan melalui proses penelitian. Menghitung jumlah teknologi dan inovasi komoditas cabai dan bawang merah ramah lingkungan berbasis bioindustri yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 84
87 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah teknologi hortikultura lainnnya Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah teknologi dan inovasi hortikultura lainnya berupa komoditas sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika ramah lingkungan berbasis bioindustri yang dihasilkan melalui proses penelitian. Menghitung jumlah teknologi dan inovasi hortikultura lainnya komoditas sayuran, buah tropika, tanaman hias, serta jeruk dan subtropika ramah lingkungan berbasis bioindustri yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 85
88 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah benih sumber tanaman hortikultura lainnya Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah benih sumber sayuran potensial lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara massal Menghitung jumlah benih sumber sayuran potensial lainnya yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (tanaman) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 86
89 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jumlah Agro Science Park/Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) yang dibangun di lokasi unit kerja/unit pelaksana teknis lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian (Kebun Percobaan) di tingkat provinsi sebagai tempat pengembangan invensi bidang pertanian untuk menjadi inovasi yang dilengkapi dengan unit percontohan berkala pengembangan, berwawasan agribisnis bersifat holistik dan komprehensif untuk pengembangan, penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana pelatihan dan inkubator bagi pelaku agribisnis. Menghitung jumlah Agro Science Park/ Taman Sains Pertanian (ASP/TSP) di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura yang mulai dibangun pada tahun berjalan (provinsi). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 87
90 88
91 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN 89
92 90
93 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Jumlah varietas, galur/klon unggul unggul tanaman perkebunan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jumlah varietas, galur atau klon unggul unggul baru tanaman perkebunan berupa tanaman palma, industri dan penyegar, rempah dan obat, pemanis dan serat, yang dihasilkan dari kegiatan penelitian pemuliaan Menghitung jumlah hasil perakitan varietas, galur atau klon unggul baru komoditas tanaman perkebunan berupa tanaman palma, industri dan penyegar, rempah dan obat, pemanis dan serat yang dihasilkan dan diusulkan pelepasannya oleh Balitbangtan kepada institusi berwenang pada tahun berjalan (VUB/Galur). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 91
94 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Jumlah teknologi budidaya tanaman perkebunan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jumlah teknologi dan inovasi Tanaman Perkebunan berupa : teknologi budidaya, panen dan pasca panen tanaman palma, industri dan penyegar, rempah dan obat, pemanis dan serat yang dihasilkan melalui proses penelitian/pengkajian/perekayasaan Menghitung jumlah teknologi dan inovasi tanaman perkebunan yang dihasilkan pada tahun berjalan dalam bentuk publikasi atau aset berwujud maupun aset tak berwujud yang dicatatkan dalam berita acara serah terima dari peneliti kepada pimpinan Satker (teknologi). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 92
95 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Jumlah formula/prototipe produk tanaman perkebunan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jumlah produk formula/prototipe berbahan baku tanaman perkebunan yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan Menghitung jumlah produk formula/prototipe yang dihasilkan dengan bahan baku dari tanaman perkebunan berupa tanaman palma, industry dan penyegar, rempah dan obat, pemanis dan serat yang dihasilkan yang dihasilkan (formula/produk) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 93
96 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Jumlah benih sumber kelapa Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jumlah benih sumber kelapa hasil Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber sumber kelapa yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (butir); Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 94
97 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Jumlah benih sumber jahe, kunyit, kencur, temulawak, tembakau, kapas, wijen, jarak kepyar, jarak pagar, kenaf, dan rosela Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jumlah benih sumber jahe, kunyit, kencur, temulawak, tembakau, kapas, wijen, jarak kepyar, jarak pagar, dan rosela hasil Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber sumber jahe, kunyit, kencur, temulawak, tembakau, kaps, wijen, jarak kepyar, jarak pagar, dan rosela yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (kg); Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 95
98 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Jumlah benih sumber lada, nilam, seraiwangi, teh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jumlah benih sumber lada, nilam, seraiwangi hasil Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber lada, nilam, seraiwangi yang diproduksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada tahun berjalan untuk tujuan diseminasi (stek); Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 96
99 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Jumlah benih sumber cengkeh, jambu mete, pala Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jumlah produksi benih sumber cengkeh, jambu mete, pala hasil Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang mempunyai keunggulan tertentu untuk diproduksi, didiseminasikan, serta diperbanyak secara masal Menghitung jumlah benih sumber cengkeh, jambu mete, pala yang dihasilkan (pohon) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 97
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.9-/216 DS8-348-263-996 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 17 Maret 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013
Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG
Lebih terperinciRevisi ke 04 Tanggal : 27 November 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 17 Maret 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.09-0/2013 DS 1617-0070-0530-2353 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010
RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Litbang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciInovasi Pertanian 2015
Inovasi Pertanian 2015 Perubahan iklim, konversi dan degradasi lahan pertanian, lemahnya daya saing produk pertanian di pasar domestik dan internasional, kurangnya minat generasi muda untuk berusaha di
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI
Lebih terperinciRevisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 17 Maret 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciLaporan Tahunan Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani i ii Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN JALAN KAMPUS PERTANIAN KALASEY, TELEPON. 0431-838637 FAX. 0431-838637 WEBSITE : www.sulut.litbang.pertanian.go.id, E-MAIL : bptp-sulut@litbang.pertanian.go.id;
Lebih terperinciRevisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciFORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA A. KEMENTRIAN : (18) KEMENTERIAN PERTANIAN FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 215 B.
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 04 Tanggal : 08 Desember 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU Jln. Chr. Soplanit, Rumah Tiga
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciRevisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciII. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian
RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 06 Tanggal : 31 Desember 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016
PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRevisi ke 05 Tanggal : 24 Desember 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun
Lebih terperinciFORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016
FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tiangan di bawah ini : : : Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LKJ)
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang
Lebih terperinci1. Pengembangan Komoditas Unggulan 2. Pengembangan Kawasan dan Sentra Produksi 3. Pengembangan Mutu Produk 4. Pengembangan Perbenihan
KEBIJAKSANAAN UMUM 1. Pengembangan Komoditas Unggulan 2. Pengembangan Kawasan dan Sentra Produksi 3. Pengembangan Mutu Produk 4. Pengembangan Perbenihan 5. Pengembangan Perlindungan Hortikultura 6. Pengembangan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 03 Tanggal : 22 Juli 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinci.000 WALIKOTA BANJARBARU
SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 05 Tanggal : 20 Desember 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 206 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA SELATAN No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target. Tersedianya teknologi pertanian spesifik 2. Dihasilkannya rumusan rekomendasi
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 16 Mei 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciOrganisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI
Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.299/ Kpts/OT.140/7/2005, tugas Badan Litbang Pertanian adalah melaksana kan penelitian dan pengembangan pertanian. Untuk melaksanakan tugas
Lebih terperincidalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013
Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA JALAN PROF. MUH. YAMIN NO. 89 KENDARI 93114 KOTAK POS 55 TELEPON : (0401)325871
Lebih terperinci