4. Sarana dan Prasarana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4. Sarana dan Prasarana"

Transkripsi

1 4. Sarana dan Prasarana

2

3 Organisasi Sarana dan Prasarana Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai Lembaga Penelitian, Laboratorium merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting untuk menunjang hasil kegiatan penelitian, keberhasilan dan mutu penelitian yang dihasilkan ditunjang oleh kelengkapan laboratorium yang berstandar baik peralatan, SDM serta sistem pengendalian mutu yang memenuhi persyaratan standar baku nasional dan internasional yaitu sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI ISO/ IEC :2005 atau ISO/IEC :2008) yang merupakan adopsi dari ISO/IEC 17025: 1999) dan (SNI 9001: 2001 yang merupakan adopsi dari ISO 9001: 2001). Peningkatan mutu dan kapasitas terus dilakukan hal ini bertujuan untuk dapat menjadikan laboratorium Balitbangtan sebagai laboratorium rujukan yang andal dan absah bagi laboratorium lainnya. Selain itu juga dapat bekerjasama dengan pihak lain, tempat pelatihan, magang dan menjadi pusat penelitian dibidangnya. Pelayanan laboratorium meliputi kegiatan nasional dan internasional. kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi standar yaitu dari aspek dokumentasi sistem mutu dalam bentuk apresiasi dan penyusunan dokumen mutu, dari aspek teknis pengujian dilakukan persiapan berupa kalibrasi peralatan, persiapan personel kalibrator internal, validasi metoda dan uji banding dan atau uji profisiensi serta persiapan SDM serta penilaian (assesment) dan pembinaan dari Komite Nasional terus dilakukan dalam rangka melengkapi :2005 atau ISO/IEC :2008. Statistik Badan Litbang Pertanian

4 Penelitian dan Pengkajian yang dihasilkan dari 66 Satker yang ada di Balitbangtan merupakan hasil yang diperoleh dari Laboratorium yang telah memenuhi standar SNI ISO/ IEC :2005 atau ISO/IEC :2008, Balitbangtan memiliki 169 laboratorium yang tersebar pada satuan kerja yang berlokasi diseluruh Provinsi. Jenis dan kemampuan laboratorium dimasing-masing satker beragam, kemampuan dan kapasitas selalu diupayakan meningkat secara bertahap. Laboratorium Balitbangtan yang sudah mendapatkan sertifikat akreditasi :2005 atau ISO/IEC :2008 dari Komite Nasional (KAN) sebanyak 45 laboratorium yang berarti telah mendapatkan pengakuan formal, baik nasional, regional dan internasional, dalam melaksanakan pengujian tertentu, 6 laboratorium dalam proses akreditasi, dan 118 laboratorium belum terakreditasi. Dengan demikian data analisis yang digunakan untuk menunjang penelitian telah terjamin mutunya dan hasil penelitian terpercaya karena berasal dari data yang akurat, andal dan bermutu. Dengan pengelolaan sesuai dengan standar baku secara terus menerus, maka mutu layanannya dapat dipertahankan secara berkelanjutan. Sasaran jangka panjangnya, laboratorium Balitbangtan dapat menjadi laboratorium rujukan yang andal dan absah bagi laboratorium lainnya. Selain itu juga dapat menjadi tempat untuk pelatihan, magang, dan pusat penelitian di bidangnya. Fasilitas laboratorium dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan nasional, dan kerjasama internasional dapat digiatkan dengan lebih mudah. Sebagai laboratorium rujukan, dapat melakukan koordinasi uji profisiensi baik secara nasional, regional maupun internasional. Kebun Percobaan Balitbangtan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam menghasilkan inovasi pertanian untuk mendorong percepatan pencapaian sasaran program strategis pembangunan pertanian nasional. Selain itu, sejalan dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi pembangunan pertanian ke depan, baik dalam aspek produksi dan ekonomi, maupun sumberdaya dan lingkungan, menuntut perlunya Reorientasi sistem pertanian masa depan. Salah satu bentuk dukungan yang sangat strategis dalam menghasilkan inovasi pertanian yang dimiliki Balitbangtan adalah Kebun Percobaan (KP). Keberadaan KP merupakan ciri khas dari satu lembaga yang mempunyai mandat melaksanakan penelitian dan pengembangan pertanian. KP terdiri atas satu atau beberapa bidang tanah yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung penelitian. Peran KP sangat besar dan memberikan kontribusi nyata bagi Balitbangtan dalam menghasilkan teknologi. Penggunaan dan pemanfaatan lahan KP secara umum mengikuti peraturan perundangundangan yang berlaku, dalam hal ini PP dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Namun demikian, pengelolaan KP Balitbangtan perlu perlakuan tersendiri mengingat komposisi BMN di dalam KP yang spesifik untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengkajian. Strategi optimalisasi pendayagunaan KP antara lain : (1) Aktualisasi pelaksanaan litbang melalui penggunaan kebun percobaan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan 164 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

5 pertanian dan koleksi plasma nutfah, (2) Aktualisasi keunggulan teknologi hasil penelitian dengan menggunakan kebun percobaan untuk diseminasi teknologi melalui show window teknologi, diversifikasi dan ketahanan pangan, dan agro widya wisata hasil Balitbangtan, (3) Pendukung pembiayaan litbang: Pemanfaatan untuk peningkatan PNBP, dan Pemanfaatan untuk kerjasama untuk mendapatkan hibah. Secara fungsi, KP digunakan untuk kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji), konservasi ex-situ sumber daya genetik (SDG), produksi benih sumber, show window inovasi teknologi. Selebihnya, KP dapat dimanfaatkan untuk kebun produksi, pendukung ketahanan pangan, media pendidikan, dan sebagai wahana agrowidyawisata. Dengan demikian, KP berperan sangat strategis sebagai sarana pelaksanaan tugas dan fungsi UPT dan sebagai wahana untuk menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Keberadaan KP pada Unit Kerja lingkup Balitbangtan bernilai sangat strategis khususnya dalam mendukung mandat di bidang penelitian dan pengembangan pertanian. Upaya pendayagunaan KP telah dilakukan sejak tahun 2007 dengan memberikan pendanaan khusus untuk pengembangan sarana dan prasarana KP. UK/UPT pengelola KP mengajukan proposal kegiatan KP untuk kemudian dievaluasi dan diputuskan pendanaannya dari Sekretariat Balitbangtan. Selain itu, pengembangan KP juga didorong dari aspek SDM-nya. Pengembangan SDM KP dilakukan melalui kegiatan-kegiatan workshop dan pelatihan, baik manajemen maupun teknis. Dengan demikian diharapkan terjadi sinergi peningkatan optimalisasi pendayagunaan KP. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis lingkup Balitbangtan, Balitbangtan mengelola 120 KP dengan luas total sebesar 4.665,20 ha tersebar di 45 UPT. Secara umum kondisinya sangat bervariasi, baik luas, status lahan, penggunaan dan pemanfaatan, maupun keragaannya. Kebun-kebun tersebut tersebar di berbagai wilayah pada kondisi agroklimat yang berbeda-beda dengan ketinggian mulai dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Keterbatasan sumberdaya yang teralokasi ke KP (seperti sumber daya manusia, sarana, dan dana), sulitnya jangkauan dan akses ke lokasi KP, kurang relevannya biofisik lahan KP mengakibatkan penggunaan dan pemanfaatan KP di beberapa UPT belum maksimal, ditambah lagi dengan tingginya gangguan keamanan oleh masyarakat sekitar KP. Untuk itu, Balitbangtan secara kontinyu meningkatkan kapasitas KP melalui upaya peningkatan alokasi sumberdaya, baik anggaran, SDM maupun sarana dan prasarana. Balitbangtan telah mengambil kebijakan untuk menggunakan KP sebagai tempat utama dalam melakukan litkaji sehingga dengan sendirinya meningkatkan anggaran kegiatan di KP. Profil Kebun Percobaan lingkup Balitbangtan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Sementara itu, hasil pemutakhiran data dengan menggunakan aplikasi i-aset Badan Litbang Pertanian, terdapat penambahan 3 (tiga) KP yaitu: 1) KP Cimanglid (BB Veteriner), 2) KP Bandongan (BPTP Jateng) dan 3) KP Batang (BPTP Jateng). Statistik Badan Litbang Pertanian

6 Tabel 4.1. Profil Laboratorium Lingkup Balitbangtan No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 1 Laboratorium Fisiologi Hasil Analisis proximat, Mutu fisik gabah dan beras dan mutu benih serta analisis asam amino, dan asam lemak 2 Laboratorium Kultur Antera Perakitan varietas padi/pembentukan galur homozygote melalui kultur anthera Laboratorium Penguji Analisis Proksimat Laboratorium Penguji Pengujian mutu gabah, uji mutu beras (mutu fisik dan fisiko kimia beras) Laboratorium Proteksi Tanaman 6 Laboratorium Aplikasi Marka Molekuler 7 Laboratorium Plasma Nutfah dan Optim 8 LaboratoriumGolden Rice (KP Muara) penelitian dan pengembangan ekobiologi hama padi, skrining hama dan penyakit padi, uji efikasi pestisida, pengembangan biopestisida dan monitoring populasi hama padi sidik jadi DNA varietas unggul, tetua hibrida, dan aksesi koleksi plasma nutfah, serta MAS (Molecular Assisted Selection) untuk karakter ketahanan terhadap WBC (wereng Batang coklat), HDB (hawar daun bakteri), dan sifat ultra genjah pengujian mutu benih dari koleksi plasma Analisis kandungan karotenoid dan analisis molekuler 2. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian 9 Laboratorium Tanah dan Tanaman Analisis KA, ph, DHL, N, P, K, Ca, Mg, Na, Ma, Cu, S, Fe, Zn Laboartorium Hama/ Penyakit Centomology - Menunjang penelitian tentang biopestisida, perbanyakan serangga ptahogen, produksi skala kecil untuk kegiatan penelitian dan pengenalan - Identifikasi Serangga 11 Laboratorium Pemuliaan/ Lab Uji Mutu Benih Pengujian Kadar Air, Kemurnian Fisik dan Daya kecambah Laboratorium Sifat Fisik dan Panas Biji-bijian Mengukur diameter ekuivalen biji kedelai Mengukur volume biji kedelai Mengukur sudut luncur biji kedelai Mengukur porositas biji Mengukur indeks keseragaman biji Mengukur panas jenis biji Mengukur konduktivitas panas biji Mengukur diversifitas panas biji 13 Laboratorium Kimia Pangan Analisa kimia: Air, abu, protein, lemak, gula, pati, amilosa, serat kasar Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

7 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 14 Laboratorium Plasma Nutfah 15 Laboratorium Mikrobiologi Tanah - Menyediakan informasi dan benih/bibit sumberdaya genetik aneka kacang dan umbi - Informasi berupa katalog (data paspor, karakterisasi dan evaluasi SDG kacang dan umbi Melakukan isolasi dan karakterisasi bakteri rhizobium dan pelarut P, perbanyakan isolasi, dan pembuatan inokulasi rhizobium dan pelarut P 3. Balai Penelitian Tanaman Serealia 16 Laboratorium Tanah dan Servis Kimia Analisis lengkap sampel tanah, analsiis lengkap sampel jaringan, analisis proksimat bahan pangan, analisis khusus bahan pangan (amilosa, vitamin C, mineral dan lainnya) 17 Laboratorium Pengujian (Perbenihan) Analisis daya kecambah, kadar air, dan kemurnian fisik Laboratorium Hama dan Penyakit - Menguji dan mengidentifikasi jenis mikroorganisme yang bersifat intogen dan antagonis - Mengevaluasi varietas/galur yang tahan terhadap patogen-patogen (penyakit utama) sehingga bisa dirilis atau screening ketahanan varietas - Menyiapkan atau memperbanyak mikroorganisme antagonis/patogen sebagai bahan penelitian 19 Laboratorium Biologi Molekuler Analisis molekuler, kerasaman genetik, dan sekuensing 4. Loka Penelitian Penyakit Tungro 20 Laboratorium Hama dan Penyakit (Mikrobiologi) Analisis karakterisasi bakteri 5. Balai Penelitian Tanaman Sayuran 21 Laboratorium Sentral Analisis residu pestisida (pengajuan pengujian), perkembangan Callus SE bawang merah, dan uji tekstur tanaman dan produk makanan 22 Laboratorium Fisiologi Hasil Pengujian kadar air, uji kandungan abu, uji kandungan protein, Pengujian kandungan karbohidrat/pati, serat, gula keasaman, lemak vit C, anti oksigen, dam beta karoten Pengujian total soluble solid dan kekentalan Pengujian tekstur, diameter dan berat jenis SNI ISO/ IEC : Laboratorium Tanah Analisa hara makro pada tanah meliputi: ph, unsurunsur C, P, N, Ca dd, Mg dd, K dd, Na dd, KTK, tekstur, Al dd + H dd, P+K total Analisa pupuk anorganik: KA, N, P, K dan Pupuk Organik: KA, ph, C, N, P, K Analisa Tanah (Uji unsur mikro): Fe, Mn, Al, Cu, Zn, S, B, Pb, Ag, N-NH 4, N-NO 3 dan unsur tambahan Analisa pupuk organik dan an organik dan (Uji unsur makro, uji unsur mikro: Ca, Mg, Na, S, CI, Fe, Mn, Cu, Zn, AI, B, Ag, Pb, N-NH 4, N-NO 3 Analisa Tanaman dan Air makro dan mikro (C, N, P, K, Ca, Mg, S, CI, Fe, Mn, Cu, Zn, AI, B, Ag, Pb, N-NH 4, N-NO 3 Ag, Pb. SNI ISO/ IEC : Statistik Badan Litbang Pertanian

8 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 24 Laboratorium Fisiologi Tanaman 25 Laboratorium Bakteriologi Mikologi Pengujian berat, pengujian luas daun, dan pengujian kandungan klorofil Uji kesehatan benih cabe terhadap cendawan Collectroticum sp dan bacteri xantomonas campetris dan Uji kesehatan benih kentang khususnya kandungan bakteri rastonia solanasearum, Erwina Carotofora serta Uji Salmonela dan E. Colli dalam sampel padat dan cair serta uji Rizobium sp, Aspergillus niger, Streptomyces, Saccharomyces 26 Laboratorium Virologi Uji kesehatan benih kentang khusus kandungan virus PLRV, PVY, PVX dan PVS Uji resistensi tanaman terhadap virus CMV Uji kesehatan benih biji cabe dan tomat terhadap penyakit virus terbawa benih (CMV, TMV dan TOMV) Uji kesehatan benih bawang terhadap kandungan virus OYDV dan SYSV 27 Laboratorium Benih Uji kemurnian fisik, uji kadar air, uji daya berkecambah, dan daya berkecambah bawang merah 28 Laboratorium Kultur Jaringan 1 29 Laboratorium Kultur Jaringan 2 30 Laboratorium Kultur Jaringan 3 konservasi plasma nutfah sayuran, penelitian SE bawang merah, dan perbanyakan planlet kentang Penelitian dan produksi benih kentang berkualitas Penelitian dan produksi benih sumber vegetatif Dalam Proses SNI ISO/ IEC :2008 SNI ISO/ IEC :2008 SNI ISO/ IEC :2008 SNI ISO/ IEC :2008 SNI ISO/ IEC :2008 SNI ISO/ IEC : Laboratorium Entomologi Resistensi hama terhadap insektisida skala laboratorium 32 Laboratorium Nematologi Analisis/isolasi nematode dari tanah 33 Laboratorium Hama dan Penyakit (Berastagi) 34 Laboratorium Pascapanen (Berastagi) 35 Laboratorium Pemuliaan dan Kultur Jaringan (Berastagi) Identifikasi jamur dan bakteri, Uji formula mengandung BB dan BT dalam mengendalikan lalat buah, uji media larutan perkembangbiakan jamur antagonis 9Trichoderma, Spp) Analisis vitamin C, analisis total asam, total padatan terlarut dan kadar air Melakukan penelitian dan produksi tanaman Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 36 Laboratorium Hama dan Penyakit Penelitian pengendali serangga, penelitian pupuk hayati, perbanyakan agen hayati, Uji ketahanan tanaman terhadap OPT, Uji efikasi pestisida, Analisa vegetatif compatibylity group (VCG) khusus fusarium pisang, serta Koleksi isolat, identifikasi dan konservasi mikroorganisme, Mass rearing serangga, koleksi serangga 37 Laboratorium Uji Mutu Benih Melakukan indeksing penyakit sistemik BBTV, CVT dan CVPD, uji identifikasi varietas tanaman buah Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

9 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 38 Laboratorium Kimia dan Fisiologi 39 Laboratorium Pemuliaan dan Kultur jaringan Analisisi nutrisi buah, Uji organoleptik buah, Prossesing buah dan biji, karakterisasi buah, pengolahan pasca panen, analisis tanah dan analisis jaringan tanaman Somatic embrio genesis, kultur endosperm, dan konservasi plasma nutfah dan kultur jaringan 40 Laboratorium Produksi Melakukan perbanyakan masal kultur jaringan pisang 7. Balai Penelitian Tanaman Hias 41 Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi Identifikasi tanaman sakit, cendawan pathogen/musuh alami dan bakteri 42 Laboratorium Ekofisiologi Melakukan pengujian unsur hara (N,P,K,Ca,Mg, dll.), bahan organik, ph, EC dan uji fisik 43 Laboratorium Virologi Melakukan deteksi virus krisan, viroid krisan, virus tanaman hias lain, eliminasi penyakit sistemik (virus dan viroid) 44 Laboratorium Biocontrol Identifikasi tanaman sakit, cendawan patogen tanaman, uji pengendalian hayati, dan produksi biopestisida 45 Laboratorium Plasma Nutfah Anggrek Melakukan penelitian kultur jaringan anggrek, hibridisasi anggrek, dan pembuatan media 46 Laboratorium BUSS Melakukan pengujian varietas krisan dalam hal kebaruan,keunikan,keseragaman, dan kestabilan 47 Laboratorium Kultur Jaringan Pemuliaan 48 Laboratorium Kultur Jaringan 49 Laboratorium Kultur Jaringan 50 Laboratorium Kultur Jaringan Pemuliaan 51 Laboratorium Kultur Jaringan 52 Laboratorium Kultur Jaringan Pemuliaan 53 Laboratorium Kultur Jaringan UPBS Melakukan pemuliaan anggrek dan plasma nutfah tanaman hias Analisis jumlah kromosom, eliminasi virus, penyiapan tanaman induk, dan perbanyakan bibit/benih. Melakukan penelitian kultur jaringan anggrek 8. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik 54 Laboratorium Somatik Embriogenesis Melakukan pemuliaan anggrek dan plasma nutfah tanaman hias Melakukan penelitian kultur jaringan tanaman hias Melakukan pemuliaan anggrek dan plasma nutfah tanaman hias Produksi benih sumber tanaman hias, terutama krisan dalam hal kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan Embriogenesis jeruk, organigenesis jeruk, anggur, apel, dan strowberry 55 Laboratorium Fitopatologi Pengujian penyakit CVPD dengan PCR dan Pengujian penyakit CTV dengan ELISA 56 Laboratorium Pemuliaan Tanaman Uji marka molekuler (keragaman/keseragaman), uji identifikasi morfologi (karakrterisasi vegetatif dan karaterisasi generatif) Analisis sihologi 57 Laboratorium Entomologi Uji identifikasi hama, uji efikasi pestisida, dan pengujian resistensi dan toksikologi serangga Dalam Proses Statistik Badan Litbang Pertanian

10 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 9. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 58 Laboratorium Mikrobiologi/ Patologi Analisis kerapatan Populasi Mikroba Tanah, Idantifikasi OPT Tanaman Rempah dan Obat, dan deteksi virus dengan teknik ELISA dan mesin PCR 59 Laboratorium Genetika Melakukan kegiatan DNA Isoenzim, protein 60 Laboratorium Ekofisiologi Pengukuran fotosintesis, stransfusi daun/tanaman, pengukuran potensial air jaringan tanaman, dan pengukuran LAI (leaf area) 61 Laboratorium Penguji (Servis/Kimia) Melakukan analisis: 1. Mutu minyak atsiri Mutu tanaman rempah dan obat 3. Kapang kontaminan 4. Tanah 5. Jaringan tanaman dan pupuk 6. Penyulingan 7. Minyak lemak 10. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan serat 62 Laboratorium Pengujian Benih Uji kadar air benih tembakau, kapas, kenaf, wijen, jarak kepyar dan jarak pagar serta Uji daya berkecambah benih tembakau, kapas, kenaf, wijen, jarak kepyar dan jarak pagar Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar 63 Laboratorium Pemuliaan Tanaman (Kultur Jaringan) 1. Perbanyakan jambu mete melalui embryogenesis somatik ( ) 2. Perbanyakan lada melalui embryogenesis somatik ( ) 3. Perbanyakan kemiri sunan melalui embryogenesis somatik ( ) 4. Optimasi Perbanyakan Kopi dan kakao secara invitro ( ) 5. Penelitian Teknik penyediaan bahan tanaman kopi unggul yang murah secara konvensional dan kultur jaringan (2013) 6. Penelitian Peningkatan Produktivitas Kakao >50% Melalui Penggunaan Bahan Tanam Tahan Hama Penggerek Buah Kakao, Penyakit Vascular Streak Dieback, Dan Busuk Buah (2013) 7. Rekayasa Genetik Kopi dan Kakao 170 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

11 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 64 Laboratorium Proteksi Tanaman 1. Perbanyakan nematoda patogen serangga, Heterorhabditis sp. 2. Perbanyakan hama gudang Ephestia cautella 3. Perbanyakan ulat hongkong, Tenebrio mollitor 4. Perbanyakan penggerek buah kopi, Hypothenemus hampei 5. Perbanyakan pengisap buah kakao, Helopeltis sp. 6. Perbanyakan jamur Trichoderma sp. dan Beauveria bassiana. 7. Perbanyakan jamur akar putih, Rigidoporus microporus 8. Pembuatan ekstrak nabati dari tanaman babadotan dan bawang putih 9. Isolasi bakteri endofit untuk mengendalikan nematoda 10. Koleksi dan koleksi basah serangga yang ditemukan pada tanaman kopi, kakao, dan karet 65 Laboratorium Ekofisiologi analisis kimia tanah, air dan tanaman dan uji kualitas pupuk (organik dan anorganik) dan analisis fisika tanah 12. Balai Penelitian Tanaman Palma 66 Laboratorium Ekofisiologi - Uji hara tanah 67 Laboratorium Pemuliaan/ Benih 68 Laboratorium Kultur Jaringan - Uji Hara Tanaman - Analisa DNA molekuler - Analisa Viabilitas polen - Analisis Kultur Embrio Kelapa - Kultur Jaringan Sagu Dalam proses Dalam proses 69 Laboratorium Teknologi Hasil - Kultur Embrio Aren Penanganan hasil pengkajian 70 Laborotorium Entomologi Identifikasi Hama Tanaman Palma 71 Laboratorium Fitopatologi - Identifikasi patogen pada tanaman palma - Identifiksi patogen Phytophthora 13. Balai Besar Penelitian Veteriner - Identifikasi mikroorganisme sebagai agensia hayati 72 Laboratorium Parasitologi Identifikasi protozoa darah, Identifikasi telur cacing nematode, identifikasi telur cacing trematode, Identifikasi Ookista coccidian endoparasit, Identifikasi endoparasit, Identifikasi ektoparasit dan vektor (tungau, insekta, lalat dan nyamuk) 2011 Statistik Badan Litbang Pertanian

12 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 73 Laboratorium Bakteriologi Titer antibodi terhadap Brucella abortus, Titer antibodi terhadap leptospira sp, Isolasi kuman leptospira sp, dan caliform dan E. colianalisis Enterobacter, Keamanan Pangan, Brucella, Leptospirosis, dan Antrax 74 Laboratorium Patologi Analisis pewarnaan Histopatologi/HP dan Patologi Anatomi/PA 75 Laboratorium Toksikologi dan Mikologi Analisis Aflatoksin (Residu & Kontaminan) Logam Berat (Residu & Kontaminan) Pestisida (Residu & Kontaminan) Antibiotik (Residu) 76 Laboratorium Virologi Pengujian titer antibodi terhadap infectious bovine rhinotrachcheitis (IBR), titer antibody terhadap newcastle disease (ND), titer antibody terhadap egg drop syndrome (EDS), titer antibodi terhadap infectious bronchitis (IB), dan titer antibodi terhadap avian influenza (AI) 77 Laboratorium BB Litvet Culture Collection (BCC) 78 Laboratorium Zoonosis/ BSL3 79 Laboratorium Bioteknologi Veteriner 14. Balai Penelitian Ternak Uji viabilitas, kemurnian dan karakterisasi plasma nutfah mikroba dan konservasi plasma nutfah mikroba Analisi Rabies, Avian Influensa, Nipah, dan Flu Babi, Anthrax dan penyakit zoonosis lainnya Pengujian dioxin (GC MS/MS) pada produk ternak dan lingkungan peternakan, uji mineral dan ultrastruktur patologi dengan electron microscope pada jaringan hewan serta uji sequencing DNA/RNA dari virus/bakteri veteriner yang diamplikasi 80 Laboratorium servis kimia - Analisis air, abu, lemak, energy kasar, crude protein, calcium, phosphor, sert kasar, ADF, NDF, selulose, lignin, mineral (Mg, K, Na, Cu, Fe, Mn, Co, Pb) - Senyawa volatik faty (VFA) persial, kecernaan bahan dan bahan organic secara in-vitroamonia, asam amino, ph, karbohidrat (glukosa, fruktosa dll) phorbol ester Laboratorium Eksplorasi/ penelitian Pengembangan tannin, saponin, enzim, asam pitat, reproduksi 15. Loka Penelitian Sapi Potong, Grati 82 Laboratorium Nutrisi Analisis proksimat (Air, abu, serat, lemak, dan protein) Dalam Proses 16. Loka Penelitian Kambing Potong 83 Laboratorium Inseminasi Buatan 84 Laboratorium Nutrisi dan Reproduksi 85 Labotratorium Haematology Melakukan perbanyakan semen dan pelayanan kawin suntik Proksimat: (BK, BO, DK, Lemak kasar, ADF, NOF, SK) serta Reproduksi: Moleculer (DNA) Analisis kandungan dan jenis cacing pada ternak kambing 172 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

13 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 17. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 86 Laboratorium Mineral Analisis Mineral/Batuan pasir dan liat 87 GIS Analisis Citra oftik untuk penggunaan lahan, Analisis Citra Radar untuk Landform, Lereng serta Analisis Citra untuk alih fungsi lahan, luas tanam dll 88 Laboratorium Agrohidromet Analisis data iklim 18. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 89 AnalisisTanah. Kadar Air, Tekstur 3 Fraksi, BD dan PD, PH H 2 O, PH KCl,DHL, C organic, N total, P tersedia,( bray I), P dan K potensial, KTK, kation dapat tukar(k,na,ca,mg) Kemasaman dapat tukar (Al dan H) Unsur Mikro (Fe dan SO 4 ) Pirit. 90 Analisa Tanaman/ Jaringan KadarAir, Unsur Makromdan Mikro (P,K,Na,Fe,Mg,S,Ca) N total, Kadar Abu. 91 Analisa Pupuk Organik dan An Organik PH H 2 O, C organic,n total, Unsur Makro dan Mikro (P,Ca,Mg,S,KNa,Fe) 92 Analisis Air PH,DHL,Kation,(K,Na,Fe,Ca,Mg) dan Anion(PO 4,SO 4 ) 93 Analisis Gas CO 2 dan CH Balai Penelitian Tanah 94 Laboratorium Fisika Tanah Penetapan fisika tanah 95 Laboratorium Penelitian dan Uji Tanah Analisis kmia tanah, tanaman, pupuk dan air, penelitian pengembangan metode analisis tanah serta melakukan penelitian kimia tanah 96 Laboratorium Biologi Tanah Perhitungan cawan total bakteri aerob dan anaerob, perhitungan jumlah rhizobium, brodyrhizobium, azospirillum, azotobacter, pseudominan, bacillus, e. Colli, salmonella, bakteri penambat N, bakteri planlet P, Perhitungan jumlah fungsi, trichoderma, aspergillus, mikoriza, saccharomyces, Perhitungan jumlah aktinomiset, dan respirasi tanah, aktivitas dehidrogenase, ARA 20. Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 97 Laboratorium Gas Rumah Kaca (GRK) Analisis Gas Rumah kaca Gas N2O, CH4 dan CO2 Analisis C dan N dengan menggunakan suhu tinggi : Statistik Badan Litbang Pertanian

14 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 98 Laboratorium Terpadu Analisis kimia tanah: ph, C-Organik, P, N, K, S, Hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn), KTK, KB, Kation dd (Kdd, Nadd, Ca-dd dan Mgdd), NO3, NH4, Tekstur, Aidd, Hdd, Asam humat, fulvat, dll Analisis residu organoklorin, organofosfat, karbonat di tanah, tanaman, air Analisis logam berat (Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Hg) Analisis kandungan pupuk Laboratoirium Residu Bahan Agrokimia (RBA) Residu pestisida pada contoh tanah, air, dan tanaman serta asam organik pada tanaman Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 100 Laboratorium Biologi Molekuler Melaksanakan analisis : 1. Pemetaan Gen 2. Market asisted selection (MAS) 3. Identifikasi varietas dan studi keragaman genetik 4. Identifikasi, isolasi, kloning, dan karakterisasi gen 5. Studi interaksi tanaman mikroba secara molekuler 6. Konstruksi gen, transformasi, dan studi ekspresi (tanaman transgenik) 7. Deteksi GMO Laboratorium Kultur Jaringan Melaksanakan analisis : 1. Penelitian perbanyakan melalui kultur jaringan tanaman 2. Perbaikan tanaman melalui kultur haploid, keragaman somaklonal, fusi protoplas, fertilasi in vitro, dan penyelamatan embrio 3. Penelitian pelestarian plasma nutfah secara in vitro, eliminasi virus penyebab penyakit tanaman 4. Penelitian regenerasi tanaman 102 Laboratorium Kimia/ Biokimia Melakukan analisis unsur makro dan mikro 103 Fasilitas Bank Gen Melakukan kegiatan : 1. Konversi benih (ortodoks) plasma nutfah tanaman pangan 2. Uji daya tumbuh benih 3. Monitoring kesehatan benih terhadap penyakit 4. Monitoring kesehatan terhadap hama 5. Konversi tanaman ubi-ubian (ubi jalar, ubi kayu dan talas) secara in vitro 6. Pembuatan media kultur jaringan 7. Sterilisasi eksplan/tanaman 8. Sub kultur dari media-manitol-ms Laboratorium Biosafety/ Fasilitas Uji Terbatas Melakukan Kajian/Uji Keamanan Hayati Tanaman Transgenik 174 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

15 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 105 Laboratorium Mikrobiologi Melakukan analisis : 1. Analisis mikrob - Total plate counts mikrob aerobik - Total plate counts mikrob anaerobik - Bakteri penambat N2 - Mikroba selulotik - Mikrob pelarut fosfat - Yeast - Pseudumonas Sp. - Lactobacillis sp. - Mikoriza 2. Deteksi Patogen - Escherichia coli - Salmonella sp. 106 Laboratorium Bioinformatika dan Genomika Melakukan kegiatan analisis data sequen genom 22. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 107 Laboratorium Kimia Biokimia Analisis proksimat, Residu pestisida & Cemaram logam berat, Bahan tambahan pangan & Komponen Mikro (Vitamin bioksib), Lemak & Asam lemak 108 Laboratorium Mikrobiologi Analisis TPC, Salmonella, E Cali/Califarm, B.Cerceus, Vibrio, dll 109 Laboratorium Organoleptik Analisis sensori Laboratorium Uji Mutu Fisik Analisa mutu gabah dan beras, Uji rendaman beras giling, Analisa mutu fisik komoditas tanaman pangan dan hortikultura Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBPMP) 111 Pengujian Traktor Roda 4 Pengujian alsintan 112 Pengujian Traktor Roda 2 Pengujian alsintan Pengujian Pompa Air Irigasi Pengujian alsintan Pengujian Pasca Panen Biji-bijian Pengujian alsintan 2002 Statistik Badan Litbang Pertanian

16 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 24. BPTP Nanggroe Aceh 115 Laboratorium Tanah dan Tanaman Analisis unsur N, P, K, ph, C-organik, Tekstur Tanah, dan Kadar Air. 25. BPTP Sumatera Barat 116 Laboratorium Tanah analisis fisika dan kimia tanah, mutu pupuk, mutu air irigasi, mutu benih dan mutu hasil pertanian 117 Laboratorium Diseminasi 1. Pembibitan tanaman hias Dalam Proses 2. Pembibitan dan pemasaran buah-buahan 3. Penanaman plasma nutfah buah-buahan 4. Peragaan M-KRPL 26. BPTP Sumatera Utara 118 Laboratorium Tanah dan Tanaman Analisis Tanah, Pupuk organik, tanaman, air BPTP Bengkulu 119 Laboratorium Tanah Analisis tanah, analisis pupuk, analisis tanaman, dan analisis air 120 Laboratorium Disemimasi Peneydiaan buku, leaflet dan lain-lain 121 Laboratorium Pascapanen Penanganan pascapanen pertanian 28. BPTP Riau 122 Laboratorium Tanah dan Tanaman 29. BPTP Jambi Analisis tanah, analisis tanaman, dan pupuk 123 Laboratorium Tanah Analisis tanah P, K, C_org, ph, Tekstur, KTK dan KB, Analisis pupuk NPK serta analisis gas rumah kaca 124 Laboratorium Pascapanen Melakukan uji organoleptik dan Pengolahan hasil penelitian 30. BPTP Bangka Belitung 125 Laboratorium Umum Perbanyakan agensi hayati Trichoderma 126 Laboratorium Pascapanen Perbanyakan agensi hayati Trichoderma 31. BPTP Sumatera Selatan 127 Laboratorium Tanah Analisis tanah 176 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

17 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 32. BPTP Lampung 128 Laboratorium Tanah dan Pascapanen Analisis tanah, pupuk kimia dan organik, dan Chroma/ warna produk (makanan) 33. BPTP Jawa Barat 129 Laboratorium Mutu Benih Pengujian Daya Kecambah Benih Pengujian Kadar Air Benih 130 Laboratorium Mutu Hasil dan Olahan Produk Pertanian 34. BPTP Banten 131 Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian 35. BPTP Jakarta Pengujian Kemurnian Fisik Benih, dan Vigor (AAT) Analisis Kadar Air, Kadar Abu, Lemak, protein, serat kasar, dan TDF karbohidrat - Sarana pengkajian internal/eksternal - Sarana pelatihan pengolahan hasil baik internal dan eksternal - Sarana PKL bagi siswa/i SMK Pertanian 132 Laboratorium BPTP Jakarta Pengkajian pascapanen sari buah belimbing 36. BPTP Jawa Tengah 133 Laboratorium Servis/Kimia Analisis tanah, pupuk, jaringan tanaman, dan proximat pakan 37. BPTP Yogyakarta 134 Laboratorium Tanah Analisis Tanah Kimia a. N- total b. C organik c. P potensial d. P Bray-Olsen e. ph (H2O, KCl) f. Al dd g. K potensial h. NPK i. KTK Fisika a. pf b.tekstur c. Permeabilitas d. Berat Volume e. Berat Jenis Analisis Pupuk : Anorganik a. N b. P c. K Organik a. K b. P c. C 2008 Statistik Badan Litbang Pertanian

18 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status Kadar Air ph N Total a. Ca, Mg, Fe, Cu, dll b. Ukuran butiran Analisis Air a. ph b. daya hantar listrik c. C d. N, P, K Analisis Tanaman : Ca, Mg, Fe, Mn, K, Na, Zn, dll Analisis Mikro Fe, Mn, Cu, Zn (total dan tersedia) 135 Laboratorium pasca panen Pengakjian penanganan pascapanen sekunder Belum terakreditasi 38. BPTP Jawa Timur A. Teknis 136 Laboratorium Tanah Uji mutu pupuk cair,tanah dan jaringan tanaman Laboratorium Benih Uji daya kecambah dan mutu benih 138 Laboratorium Kultur Jaringan 139 Laboratorium Budidaya/ Agronomi Produksi bibit Kultur Jaringan&Mono Kultur Observasi dan produksi saprodi 140 Laboratorium Hama Penyakit Identifikasi hama dan penyakit tanaman dan perlakuan Biopestisida 141 Laboratorium Pasca Panen Bimbingan teknis aneka olahan produk pertanian dan uji mutu pangan B. Non Teknis 142 Laboratorium Diseminasi Wonocolo Layanan Informasi pertanian dan produksi materi penyuluhan 39. BPTP Nusa Tenggara Barat 143 Laboratorium Tanah Analisis tanah, analisis mutu pupuk organik/an organik, analisis jaringan tanaman dan analisi air 144 Laboratorium Pengujian Analisis Fisika dan kimia tanah, Analisis pupuk organik, analisis pupuk an-organik dan analisis kimia jaringan tanaman 40. BPTP Nusa Tenggara Timur 145 Laboratorium Tanah Nitrogen, C-organik, tekstur, makro mineral: Ca, Na, P; dan nitrate-nitrogen 146 Laboratorium Pakan Protein kasar, neutral detergent fiber+acid detergent fiber, lemak kasar, dan bahan organik Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

19 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 147 Laboratorium Kultur/ Jaringan 41. BPTP Sulawesi Utara 148 Laboratorium Teknologi Hasil Penelitian perbanyakan melalui kultur jaringan Pengolahan dan analisis 149 Laboratorium Tanah Analisis bahan 150 Laboratorium Pakan Pengolahan dan analisis 151 Laboratorium Pengujian Alsintan 42. BPTP Sulawesi Tengah Alat-alat pengolahan pangan dan pakan 152 Laboratorium Tanah PH, N, PK, BO, Tekstur, Ka, DHL 43. BPTP Sulawesi Selatan 153 Laboratorium BPTP Sulawesi Selatan - Uji tanah - Uji pupuk organik bentuk padat dan cair - Uji jaringan, pakan ternak BPTP Sulawesi Tenggara 154 Laboratorium Tanah dan Tanaman Analisis tanah/pakan ternak 45. BPTP Kalimantan Tengah 155 Lab. Diseminasi Menginformasikan hasil litkaji kepada stakeholder 156 Lab. Teknis/Pascapanen Uji coba pengolahan hasil pertanian 46. BPTP Kalimantan Barat 157 Laboratorium Tanah Analisis rutin (tanah), P dan K potensial, P tersedia, N-total, dan analisis C (bahan organik) 47. BPTP Kalimantan Timur 158 Kimia/Laboratorium Tanah Uji Tanah :2008 No LP-610-IDN 159 Laboratorium Kimia Uji Tanaman, Pupuk dan Proksimat 160 Pascapanen/Laboratorium PengolahanHasil Pertanian Pengolahan Hasil Pertanian 161 Laboratorium Biologi Produksi Bibit Jamur Tiram dan Jamur Trichoderma Statistik Badan Litbang Pertanian

20 Lanjutan Tabel 4.1 No. Jenis Laboratorium Jenis Pelayanan Status 48. BPTP Kalimantan Selatan 162 Laboratorium Pasca Panen Banjarbaru Penanganan Pasca Panen Belum terakreditasi 163 Laboratorium Tanah 49. BPTP Bali Analisis tanah lengkap rutin, analisis pupuk, analisis jaringan/tanaman/proximat dan analisis air Belum terakreditasi 164 Laboratorium Diseminasi Melakukan Diseminasi Hasil Belum terakreditasi 50. BPTP Maluku 165 Laboratorium Pascapanenl Pengolahan hasil penelitian 166 Laboratorium Tanah P dan K, ph H2O dan ph KCL, CaCo3 167 Laboratorium Diseminasi Pembuatan bahan penyuluhan cetak dan elektronik, penyebaran hasil-hasil litkaji, dan pembuatan bahan pameran dan komunikasi 51. BPTP Maluku Utara 168 Laboratorium Pascapanen - Produk Turunan pala, cengkeh, kelapa, - Pengolahan tepung (ubikayu, sukun, pisang, ubi jalar, sagu, dan aren) - Destilasi Minyak atsiri (pala, cengkeh, kayu manis, lada, dan jahe) 52. BPTP Papua 169 Laboratorium Tanah Analisis tanah Jumlah Laboratorium: 169 Laboratorium 180 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

21 Tabel 4.2. Profil Kebun Percobaan Lingkup Balitbangtan No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro-Ekosistem Fasilitas yang Tersedia Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 1. Kuningan 29,30 Sawah Irigasi, tadah hujan, dan lahan 2. Muara 40,16 Sawah irigasi dan lahan Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan lantai jemur Gedung kantor, perumahan negara, jalan, lahan penelitian/percobaan, rumah kaca, dan lantai jemur 3. Pusaka Negara 47,68 Sawah irigasi Gedung kantor, lahan penelitian/percobaan, dan lantai jemur 4. Sukamandi 395,69 Sawah Irigasi, lahan, dan lahan rawa Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Gedung kantor, perumahan negara, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca 5. Genteng 31,35 Sawah irigasi dan lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 6. Jambegede 11,13 Sawah irigasi Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 7. Kendal Payak 28,24 Sawah irigasi dan tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 8. Muneng 28,65 Tadah hujan dan lahan 9. Ngale 48,12 Sawah irigasi dan lahan Balai Penelitian Tanaman Serealia Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 10. Bajeng 50,00 Lahan Lahan penelitian/percobaan 11. Bontobili 20,93 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 12. Maros 142,07 Sawah irigasi dan lahan Loka Penelitian Penyakit Tungro 13. Lanrang 41,69 Tadah hujan dan lahan Balai Penelitian Tanaman Sayuran Gedung kantor, perumahan negara, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 14. Berastagi 25,97 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 15 Margahayu/Cikole 40,53 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 16. Aripan 96,80 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 17. Cukur Gondang 13,02 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 18 Kraton 7,68 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 19 Subang 108,80 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 20 Sumani 25,00 Sawah irigasi dan lahan 21 Pandean 3,42 Lahan dataran rendah Balai Penelitian Tanaman Hias Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, gudang benih dan alat, dan kebun produksi mangga 22. Cipanas 7,50 Lahan Kering Bangunan kantor, laboratorium, gudang, guest house, aula, mushola, mess, rumah dinas, emplasemen, bangunan rumah kaca/sere/plastik permanen, bangunan rumah plastik tidak permanen, lahan penelitian lapangan, dan lahan tanaman produksi. Statistik Badan Litbang Pertanian

22 Lanjutan Tabel 4.2 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro-Ekosistem Fasilitas yang Tersedia 23. Pasar Minggu 0,38 Lahan Kering Bangunan dan emplasemen kantor, laboratorium, rumah sere, rumah kaca, dan lahan penelitian lapangan. 24. Segunung 10,60 Lahan Kering Bangunan kantor, aula, emplasemen, laboratorium, musholla, guest house, mess, rumah dinas, rumah kaca, rumah sere rumah plastik, lahan penelitian/ percobaan, koleksi plasma nutfah, agro widya wisata dan lahan tanaman produksi. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika 25. Banaran 1,21 Lahan basah dataran tinggi 26. Banjarsari 4,76 Sawah irigasi dan lahan 27. Kliran 0,60 Lahan dataran tinggi 28. Punten 2,70 Lahan basah dataran tinggi Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan 29. Tlekung 12,96 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 30. Cibinong 5,12 Lahan Gedung kantor, rumah, dan lahan penelitian 31. Cicurug 9,51 Tadah hujan dan lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 32. Cikampek 14,94 Lahan Gedung kantor, dan lahan penelitian/percobaan 33. Cimanggu 44,63 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 34. Laing 75,00 Lahan Gedung kantor, dan lahan penelitian/percobaan 35. Manoko 20,70 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 36. Sukamulya 48,56 Tadah hujan dan lahan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 37. Asembagus 40,06 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 38. Karangploso 17,89 Sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 39. Muktiharjo 95,21 Lahan Gedung kantor dan lahan penelitian/percobaan 40. Pasirian 4,38 Tadah hujan dan lahan 41. Sumberrejo 26,50 Sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan Balai Penelitian Tanaman Palma Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 42. Kayuwatu 39,23 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 43. Kima Atas 60,99 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 44. Mapanget 47,59 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 45. Paniki 40,08 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar 46. Cahaya Negeri 30,00 Lahan Gedung kantor, perumahan, jalan, lahan penelitian 47. Gunung Putri 6,74 Lahan Gedung kantor, mess, rumah kaca, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 48. Pakuwon 159,60 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 182 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

23 Lanjutan Tabel 4.2 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro-Ekosistem Fasilitas yang Tersedia Balai Penelitian Ternak 49. Ciawi 5,00 Lahan Jalan dan lahan penelitian/percobaan 50. Cicadas 5,88 Lahan Lahan penelitian dan kandang percobaan 51. Cilember 1,11 Lahan sawah Lahan penelitian pakan 52. Paseh Subang 38,03 Lahan Gedung kantor, perumahan negara, dan lahan penelitian/percobaan 53. Pasir Jambu Kaum Pandak 10,48 Lahan tadah hujan Gedung kantor, gudang, alat-alat pertanian, dan lahan penelitian/percobaan Loka Penelitian Sapi Potong 54. Gratitunon 10,05 Lahan, dataran rendah 55. Ranuklindungan 8,67 Lahan, dataran rendah 56. Sumberagung 4,83 Lahan, dataran rendah Loka Penelitian Kambing Potong 57. Sungei Putih 48,80 Lahan, tadah hujan, dan lahan rawa Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 58. Banjarbaru 44,18 Tadah hujan, lahan, dan lahan rawa Gudang dan lahan penelitian dan percobaan Lahan penelitian dan percobaan Gudang dan lahan penelitian dan percobaan Gedung kantor, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 59. Balandean 23,18 Lahan pasang surut Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 60. Binuang 21,57 Tadah hujan, lahan, dan lahan rawa Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 61. Handil Manarap 21,61 Lahan pasang surut Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan 62. Kuala Tanggul 49,00 Lahan rawa Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Balai Penelitian Tanah 63. Taman Bogo 20,14 Sawah irigasi dan lahan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 64. Jakenan 30,90 Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 65 Serpong 35,00 Lahan Bangunan kantor, lahan untuk penelitian dan percobaan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 66. Cikeumeuh 11,66 Lahan Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca 67. Citayam 2,28 Sawah irigasi dan lahan 68. Pacet 2,88 Sawah irigasi dan lahan BPTP Nanggroe Aceh Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 69. Gayo 19,88 Lahan Kantor, Gudang/bengkel, Rumah Dinas Tanaman kopi: kebun plasma nutfah dan kebun produksi. 70. Lampineung 5,61 Lahan sawah tadah hujan Visitor plot Kantor, Rumah Dinas, Gudang UPBS, Bengkel, Statistik Badan Litbang Pertanian

24 Lanjutan Tabel 4.2 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro-Ekosistem Fasilitas yang Tersedia 71. Paya Gajah 141,12 Lahan Kantor, Gudang (UPBS) dan Rumah Dinas BPTP Sumatera Utara Kebun kelapa dan kakao. 72. Gurgur 40,00 Lahan Kantor, rumah dinas, mess, lahan untuk pertanaman 73. Pasar Miring 20,00 Lahan sawah Kantor, rumah dinas, mess, gudang alat, gudang hasil, lantai jemur, lahan sawah untuk pertanaman padi BPTP Sumatera Barat 74. Bandarbuat 1,20 Dataran rendah Kantor, Mess dan Gudang 75. Rambatan 6,94 Lahan kring Gedung kantor, stasiun klimatologi, gudang, bengkel dan lahan penelitian dan pengkajian 76. Sitiung 102,00 Lahan Perkantoran, laboratorium, perpus-takaan, rumah kaca, rumah kawat, bengkel, gudang peralatan, gudang hasil, ruang pertemuan, Guest House, stasiun Klimatologi, waduk, lantai jemur, traktor 77. Sukarami 126,03 Lahan /tadah hujan BPTP Sumatera Selatan 78. Karang Agung 20,00 Pasang Surut/ Dataran rendah Kantor, Auditorium, Laboratorium, dan Perumahan Karyawan Kantor, Rumah dinas, Aula, Dormitory, Lantai jemur, gudang alat/bahan 79. Kayu Agung 26,06 Dataran rendah Kantor, bengkel, rumah genset, lantai jemur, rumah jabatan, rumah dinas, mess. BPTP Lampung 80. Natar 60,00 Dataran rendah Gedung kantor, Mess, lab., show room, green house, bengkel, musholla 81. Tegineneng 10,95 Dataran rendah Gedung Kantor, gudang, Perumahan, embung dan lahan pertanian BPTP Jawa Barat 82 Cipaku 3,57 Lahan Gedung kantor, gudang, traktor, greenhouse dan screenhouse BPTP Jawa Timur 83. Karangploso 8,03 Lahan Kantor, rumah dinas, garasi, green house, rumah mesin pompa air, infrastruktur Koleksi buah-buahan dan tanaman semusim 84. Mojosari 29,94 Lahan sawah irigasi Gudang dan lantai jemur, kandang, bengkel dan peralatan BPTP Bali Koleksi plasma nutfah 85. KP Negara 1,60 Lahan Kering Beriklim Basah Pos Jaga dan Bak Penampungan Air 184 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

25 Lanjutan Tabel 4.2 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro-Ekosistem Fasilitas yang Tersedia BPTP Nusa Tenggara Barat 86. Sandubaya 7,10 Dataran rendah iklim BPTP Nusa Tengara Timur Perkantoran, rumah dinas, green house, aula, lab hama, ruang prosesing, rumah kaca, sumur pompa, rumah genset, lantai jemur, kandang ternak. Koleksi plasma nutfah Koleksi hijauan makanan ternak (HMT) 87. Lili 41,00 Lahan Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, alat besar/traktor dan truk roda Maumere 5,99 Lahan Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, hand tractor, dan peralatan klimatologi 89. Naibonat 40,00 Dataran rendah iklim Gedung perkantoran dan bangunan tempat tinggal 90. Waingapu 100,13 Lahan Gedung kantor, hand tractor, kandang sapi, timbangan sapi dan truk roda 4 BPTP Sulawesi Utara 91. Kalasey 50,00 Lahan Bangunan kantor dan rumah tinggal 92. Pandu 92,50 Dataran rendah Ditetapkan sebagai pusat plasma nutfah kelapa Internasional Asia Tenggara dan Timur BPTP Sulawesi Tengah 93. Sidondo 30,00 Lahan Kantor/laboratorium, green house, lantai jemur, bengkel/garasi, gudang pupuk, gudang benih BPTP Sulawesi Selatan 94. Bone-Bone 36,20 Lahan Tanah kebun, tanah konservasi, mess, rumah tipe 70, gardu listrik, spd motor, traktor besar, generator, power sprayer, mesin potong rumput, pompa air 95. Gowa 96,20 Lahan Rencana kerjasama dengan KepMenriStek untuk membangun pusat informasi dan transfer teknologi pertanian (center of excellencet) Gudang alat, gudang hasil, gudang sortasi, rumah tipe 70, rumah tipe 50, rumah tipe 36, mess, oven tembakau, rumah kaca, head house, rumah genset, jaringan listrik, water thank, lantai jemur, bengkel, laboratorium, kandang domba/sapi, traktor 96. Jeneponto 27,60 Lahan Kantor, mess, rumah tipe 70, rumah tipe 45, rumah tipe 36, rumah kaca, bangunan peneliti, rumah sere, garasi/bengkel, lantai jemur, rumah genset, mini traktor. 97. Luwu 34,00 Lahan Tanah sawah, tanah tegalan, kantor, rumah type 70, gudang, lantai jemur, sepeda motor, traktor besar, traktor mini, traktor tangan, hand sprayer, pemipil jagung, perontok padi Statistik Badan Litbang Pertanian

26 Lanjutan Tabel 4.2 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro-Ekosistem Fasilitas yang Tersedia BPTP Sulawesi Tenggara 98. Onembute 20,00 Lahan Tidak ada bangunan, tanaman jambu mete (terpelihara-plasma nutfah) 99. Wawotobi 19,70 Lahan sawah irigasi Gedung kantor, rumah dinas, gudang BPTP Kalimantan Tengah 100. Unit Tatas 25,00 Lahan pasang surut Gedung kantor, rumah dinas (terbakar oktober 2004), genset, traktor mini BPTP Kalimantan Barat 101. Selakau 49,30 Lahan pasang surut Kantor dan laboratorium, gudang saprodi, bengkel, rumah kaca, jembatan, jalan kebun, bangunan clean drying sistem pembakaran, bangunan clean drying sistem blower, gedung serbaguna/aula, garasi mobil, reservoir/sarana air bersih, pagar kawat dan kayu, rumah jabatan 102. Simpang Monterado 159,90 Lahan Gedung kantor, gudang benih, gudang pupuk, gudang bengkel, bangunan rumah dinas, rumah dinas tipe 50 sebanyak 2 unit, pagar kayu dan kawat, rumah kaca, rumah dinas tipe 70 sebanyak 1 unit, rumah dinas tipe 28 kopel sebanyak 6 unit, stasiun klimatologi 103. Sungai Sakap 12,54 Lahan pasang surut Garasi dan gudang benih, green house, kandang sapi, kandang kambing, kandang itik, rumah pemijahan ikan dan kolam, pagar keliling kebun, rumah dinas BPTP Kalimantan Timur 104. Lempake 10,04 Lahan sawah irigasi Bangunan kantor, perpustakaan, gudang/bengkel, bangunan penunjang, genset, rumah jabatan, lantai jemur 105. Semboja 9,99 Lahan Bangunan kantor, gudang, lantai jemur, kandang, rumah negara tipe C, mess BPTP Kalimantan Selatan 106. Alabio 6,97 Lahan Lebak Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur, Kandang Itik, Sepeda Motor roda Banjarbaru 6,97 Lahan Kering Gedung kantor, Lantai Jemur, Gudang dan alat pertanian 108. Barabai 9,88 Lahan Kering Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur (rusak), Gudang, Hand Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar) 109. Pleihari 12,56 Lahan Sawah Tadah Hujan dan Lahan Kering BPTP Maluku Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur, Gudang Peralatan, Gudang (UPBS),, Hand Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar), Drier 110. Makariki 306,90 Lahan Gedung kantor, mess, rumah dinas (rusak), alat pertanian (rusak) BPTP Papua 111. Jayawijaya 0,19 Lahan dataran tinggi Rumah dinas 186 Statistik Badan Litbang Pertanian 2015

27 Lanjutan Tabel 4.2 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro-Ekosistem Fasilitas yang Tersedia 112. Koya Barat 50,00 Lahan dataran rendah 113. Merauke 0,72 Lahan dataran rendah BPTP Banten Gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan, lab tanah dan tanaman, green house, bengkel, kolam, kandang, lantai jemur, alat pertanian Kantor, rumah dinas, rumah jabatab, guest house 114. Pulau Panjang 0,96 Pesisir pantai Kantor, lahan darat, batu karang, tambak 115. Singamerta 6,98 Dataran rendah Kantor BPTP, kantor KP, Mess, Tempat /lantai jemur, gudang benih, rumah dinas, gudang saprodi, pagar pengaman beton berkawat, lab paengolahan hasil, saung meeting/gazebo,tower instalasi air bersih. BPTP Bangka Belitung 116. Pangkal Pinang 28,33 Dataran rendah Visitor plot dengan jenis tanaman kebun induk durian, kebun kelapa, kebun karet, koleksi lada, tanaman rempah dan obat. BPTP Maluku Utara 117. Bacan 279,00 Lahan Gedung kantor, aula/rapat, gudang bahan, gedung teknisi, ruang genset, gedung bengkel dan bahan, gedung mess, instalasi air bersih dan bak penampung. BPTP Gorontalo 118. Tilong Kabila 3,5 Lahan Lahan penelitian/percobaan BPTP Papua Barat 119. Manokwari 2,00 Lahan dataran rendah 120. Sorong 1,20 Lahan dataran rendah dan rawa Pagar, instalasi air, gedung kantor, rumah negara, guest house, bak air, mesin potong rumput Tanah bangunan kantor, menara/bak air, gedung kantor, gudang alat, rumah dinas, hand tractor, mesin sanyo Statistik Badan Litbang Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi akhir-akhir ini membawa dampak yang cukup besar terhadap tatanan kehidupan. Perubahan cepat dan mendasar terjadi

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Laboratorium Tantangan bangsa Indonesia di masa yang akan datang adalah globalisasi yang menuntut persaingan yang sangat ketat. Unit kerja/upt lingkup Badan Litbang

Lebih terperinci

Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai

Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai lembaga penelitian, sarana dan prasarana merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting untuk menunjang kegiatan penelitian. Keberhasilan dan

Lebih terperinci

Dalam mendukung tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan

Dalam mendukung tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Sarana Sarana dan Prasarana dan Prasarana Badan Profil Laboratorium Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 16/PERMENTAN/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PENJELASAN TEKNIS (Sarana Prasarana)

PENJELASAN TEKNIS (Sarana Prasarana) PENJELASAN TEKNIS (Sarana Prasarana) 1. Sarana adalah Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan. 2. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal

LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT, TAHUN 2010 Lan (Rp. I Sekretariat Badan Litbang 9,326,653 76,024,972 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 23,081,033 23,828,928

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Mengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat

Mengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat I Sekretariat Badan Litbang Pertanian 9,326,653 10,850,949 65,174,023 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 3,760,375 19,320,658 23,828,928 75,659,934 1 Puslitbang 5,659,782 962,600

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.9-/216 DS8-348-263-996 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.09-0/2013 DS 1617-0070-0530-2353 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana Profil Laboratorium Dalam mendukung tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebagai Lembaga Penelitian, Laboratorium merupakan salah satu sumberdaya yang sangat

Lebih terperinci

Inovasi Pertanian 2015

Inovasi Pertanian 2015 Inovasi Pertanian 2015 Perubahan iklim, konversi dan degradasi lahan pertanian, lemahnya daya saing produk pertanian di pasar domestik dan internasional, kurangnya minat generasi muda untuk berusaha di

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 633/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 633/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG 285 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 633/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 350/Kpts/OT.210/6/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

Sekilas Kebun Percobaan Natar

Sekilas Kebun Percobaan Natar PENDAHULUAN Kebun Percobaan (KP) Natar merupakan salah satu dari 3 kebun milik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung yang mempunyai areal paling luas yaitu 60 ha. Menurut sejarahnya, awal

Lebih terperinci

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016 KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN 2017 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016 PERKEMBANGAN SERAPAN ANGGARAN DITJEN. PERKEBUNAN TAHUN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan pelayanan publik utamanya melalui pelayanan masyarakat dibidang penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian secara rutin melakukan

Lebih terperinci

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium Laboratorium Balai Penelitian Ternak berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Balai Penelitian Ternak pada Unit Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan pelayanan publik utamanya melalui pelayanan masyarakat dibidang penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian secara rutin melakukan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Profil Laboratorium Badan Litbang Pertanian merencanakan pengembangan organisasi, sumber daya manusia, dan fasilitas penelitian dan pengembangan seperti yang telah

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian

Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Sarana dan Prasarana Penelitian Pertanian Profil Laboratorium Badan Litbang Pertanian merencanakan pengembangan organisasi, sumber daya manusia, dan fasilitas penelitian dan pengembangan seperti yang telah

Lebih terperinci

MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA

MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA MANUAL PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2015-2019 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 1 2 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan pangan terus menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia. Peningkatan jumlah populasi dunia, peningkatan suhu bumi yang disebabkan efek pemanasan global,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroorganisme Lokal (MOL) Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumput Gajah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman yang dapat tumbuh di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa tambahan nutrien

Lebih terperinci

Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan SASARAN Dinas Tan. Pangan, Horti. & Peternakan Kalimantan Tengah 1 Meningkatkan Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2 Meningkatkan Jumlah

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

Sekilas Kebun Percobaan Natar. BPTP Lampung

Sekilas Kebun Percobaan Natar. BPTP Lampung 0 BPTP Lampung PENDAHULUAN Kebun Percobaan (KP) Natar merupakan salah satu dari 3 kebun milik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung yang mempunyai areal paling luas yaitu 60 ha. Menurut sejarahnya,

Lebih terperinci

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut :

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut : Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut : 1. A. Laboratorium Terakreditasi: Laboratorium Pelayanan Kimia Analitik 1 / 15 Terakreditasi KAN : ISO/IEC 17025-2005 dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Unsur Hara Lambang Bentuk tersedia Diperoleh dari udara dan air Hidrogen H H 2 O 5 Karbon C CO 2 45 Oksigen O O 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen C. KURIKULUM 1. PRODI AGROTEKNOLOGI SEMESTER 1 1 AT101 Pendidikan Pancasila 2 0 2 AT102 Pendidikan Kewarganegaraan 2 0 3 AT103 Pengantar Ilmu Pertanian 2 0 4 AT104 B o t a n i 2 1 5 AT105 Agroklimatologi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PETUNJUK TEKNIS TATACARA PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH/BIBIT/ MIKROBIA DARI DAN KE LUAR NEGERI UNTUK PENELITIAN

KATA PENGANTAR PETUNJUK TEKNIS TATACARA PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH/BIBIT/ MIKROBIA DARI DAN KE LUAR NEGERI UNTUK PENELITIAN PDN No 3 PETUNJUK TEKNIS TATACARA PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH/BIBIT/ MIKROBIA DARI DAN KE LUAR NEGERI UNTUK PENELITIAN KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan hasil pertanian yang memiliki

Lebih terperinci

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA A. KEMENTRIAN : (18) KEMENTERIAN PERTANIAN FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 215 B.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal

PENDAHULUAN. kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki areal lahan perkebunan kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal perkebunan kelapa sawit yang

Lebih terperinci

BAB III.AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III.AKUNTABILITAS KINERJA BAB III.AKUNTABILITAS KINERJA Dalam tahun anggaran 2014, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut yaitu : (1)

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat. Meskipun disadari bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Litbang

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan

Lebih terperinci

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Powerpoint Templates RANCANGAN KOMODITAS DUKUNGAN PSP 1. Sub Sektor Tanaman Pangan: Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Lainnya Diutamakan

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.5-/216 DS995-2521-7677-169 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.299/ Kpts/OT.140/7/2005, tugas Badan Litbang Pertanian adalah melaksana kan penelitian dan pengembangan pertanian. Untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia.

Lebih terperinci

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI SEMESTER I (21 SKS) Kode MATA KULIAH Bobot SKS AET1011 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 2 (2-0) AET1021 Pengantar Ilmu Pertanian 2 (2-0) AET1031 Bahasa Indonesia 2 (2-0) AET1041

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis

Lebih terperinci

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu jenis pakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. Susunan morfologi kedelai terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang berguna untuk bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Selain itu, kacang tanah merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.

Lebih terperinci

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan. Produk Kami: Teknologi Bio-Triba, Bio-Fob, & Mitol 20 Ec Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan. A. Bio TRIBA Teknologi ini adalah hasil penemuan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang berpotensi untuk dikembangkan secara intensif. Permintaan kacang hijau dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

Realisasi (Rp) Tidak Langsung A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ,00-0,00 0,

Realisasi (Rp) Tidak Langsung A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ,00-0,00 0, ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup banyak digemari, karena memiliki kandungan gula yang relatif tinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia

Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia PIP 5 Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia 1. Benih/Bibit unggul 2. Pemupukan 3. Pengairan 4. Penyiangan 5. Perlindungan tanaman CIRI-CIRI BENIH BERMUTU 1. Varietasnya asli. TINGGI 2. Benih bernas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Laporan Tahunan Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani i ii Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Lebih terperinci

SEKILAS LABORATORIUM PENGUJIAN BPTP NTB (LP BPTP NTB)

SEKILAS LABORATORIUM PENGUJIAN BPTP NTB (LP BPTP NTB) SEKILAS LABORATORIUM PENGUJIAN BPTP NTB (LP BPTP NTB) - Fasilitas gedung dan alat dibangun dan diadakan melalui proyek NTAADP Nusa Tenggara TA 1998/1999 - Landasan operasional SK Kepala BPTP NTB No TU.110.0506.5.15.357

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha pengembangan pertanian selayaknya dilakukan secara optimal tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha tersebut, maka produktivitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat meningkatkan kesehatan tanah maupun kualitas ekosistem tanah dan produksi tanaman. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 Disampaikan pada acara : Pramusrenbangtannas Tahun 2016 Auditorium Kementerian Pertanian Ragunan - Tanggal, 12 Mei 201 KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORATJENDERALHORTIKULTURA

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG Urusan : Pertanian SKPD : Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Plafon Anggaran (Rp.) No Program/Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 1 LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014

PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014 PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014 Kentang merupakan unggulan kelima besar dari komoditas sayuran utama yang dikembangkan di Indonesia,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag LAMPIRAN 38 39 Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag Kadar total Satuan BF Slag Korea EF Slag Indonesia Fe 2 O 3 g kg -1 7.9 431.8 CaO g kg -1 408 260.0 SiO 2 g

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia ISI PAPARAN I II III IV PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS LINGKUP DITJEN PSP TA. 2017 REALISASI ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL Gamal Nasir Direktorat Jenderal Perkebunan PENDAHULUAN Kelapa memiliki peran strategis bagi penduduk Indonesia, karena selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan. BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosuml) adalah salah satu komoditi sayuran yang sangat penting Kentang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai cemilan maupun

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I Tahun Anggaran : 2014 : Provinsi Banten 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Fasilitasi Obatobatan Hewan Pengadaan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan-bahan organik yang dibuat menjadi pupuk cair memiliki

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan-bahan organik yang dibuat menjadi pupuk cair memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia penggunaan pupuk anorganik mampu meningkatkan hasil pertanian, namun tanpa disadari penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus berdampak tidak baik bagi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

Spesifikasi, Metode Pengujian, Keterangan yang diuji. yang diukur

Spesifikasi, Metode Pengujian, Keterangan yang diuji. yang diukur AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-121-IDN Telp. (0251) 331048, 334456 Faks. (0251) 336425 Bahan atau produk Jenis pengujian atau sifat-sifat Spesifikasi, Metode Pengujian, Keterangan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Jl. Raya Kendalpayak Km. 8 Kotak Pos 66 Malang Jawa Timur, 65101 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana. MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu merupakan bahan pangan pokok ketiga setelah beras dan jagung. Daunnya dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014-2018 SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KETERANGAN 1 2 3 4 5 1 Tercapainya peningkatan 1 Program

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBERDAYA GENETIK PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN POHON KINERJA DINAS PERTANIAN II 1. Meningkatnya peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan 2. Mengembangkan Kegiatan Agribisnis menuju usaha tani modern 3. Meningkatnya pemanfaatan jaringan irigasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya

Lebih terperinci