ANALISA PULP LOSS DAN PENGARUH BAHAN CHEMICAL RETENTION AID DAN AKD TERHADAP PULP LOSS DALAM PROSES PEMBUATAN KERTAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PULP LOSS DAN PENGARUH BAHAN CHEMICAL RETENTION AID DAN AKD TERHADAP PULP LOSS DALAM PROSES PEMBUATAN KERTAS"

Transkripsi

1 ANALISA PULP LOSS DAN PENGARUH BAHAN CHEMICAL RETENTION AID DAN AKD TERHADAP PULP LOSS DALAM PROSES PEMBUATAN KERTAS LAPORAN KERJA PRAKTEK Disusun oleh : 1. KHOIRUN NISA SAHID ( ) 2. SYAHRI RAHMAN ( ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK CILEGON - BANTEN 2015

2 Analisa Pulp Loss dan Pengaruh Chemical Retention Aid dan AKD terhadap Pulp Loss dalam Proses Pembuatan Kertas ini disusun sebagai syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek dan salah satu syarat menempuh sarjana Strata I Teknik Kimia Universitas Sultan AgengTirtayasa Cilegon Banten Disusun oleh : 1. KHOIRUN NISA SAHID ( ) 2. SYAHRI RAHMAN ( ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK CILEGON - BANTEN 2015

3

4

5

6 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN JURUSAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...viii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Sejarah Perusahaan Tujuan Kerja Praktek Ruang Lingkup kerja Praktek Waktu dan Tempat pelaksanaan Kerja Praktek Tata Letak Pabrik Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan... 7 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Sejarah Umum Kertas Proses Produksi Stock Preparation Paper Machine Finishing Converting Bahan Baku Produksi Bahan Penunjang Produksi Filler AKD ( Alkyl Ketene Dimer ) Cationic Starch OBA ( Optical Brightning Agent ) Dyes... 27

7 2.4.6 SSA (Surface Sizing Agent ) Retention Aid Biocide Defoamer Halaman PVA ( Polyvinyl Alkohol ) Tapioka Enzym NaOH NaOCl Wax Emulsion Flokulan Allum ( Al2(SO4)3.18H2O ) CaCl2 ( Calcium Chloride ) Zinc Sulfat ( ZnSO4 ) BOC ( Boli Out Chemical ) Bahan Bakar Pengawasan Mutu Bahan Pengawasan Mutu Bahan Baku Pengawasan Mutu Bahan dalam Proses Pengawasan Mutu Produk BAB III ALAT PROSES DAN INSTRUMENTASI 3.1 Spesifikasi Alat Unit Stock Preparation Pulper Pulper Chest Magnetic Stirrer Double Disc Refiner High Centrifugal Cleaner Flow Tank Mixing Chest Medium Chest Machine Chest Settling Tank Shower Pit Spesifikasi Alat Unit Paper Machine... 44

8 3.2.1 Fan Pump Centrifugal Cleaner Horizontal Screener Pack Pulper Head Box Screen wire ( Plastic wire ) Press Part Halaman Dryer Size Press Vibro Screen Calender Calender Pit Silo Pit Spesdifikasi Alat Finishing Converting Mesin Cutter Mesin Rewinder Mesin E.C.H Will Mesin Pemco Mesin Tinting Mesin Printing Mesin Embossing BAB IV SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH 4.1 Pengolahan Air Steam Listrik Pengolahan Limbah Maintenance BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran... 59

9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Diagram Alir Stock Preparation Gambar 2.2 Aliran Steam dalam Proses Drying Gambar 2.3 Struktur Molekul OBA ( Optical Brightening Agent) Gambar 2.4 Bagan BOC Alkaline Gambar 2.5 Bagan Boil-out Alkaline Gambar 2.6 Bagan Boil-out Acid Gambar 3.1 Pulper Gambar 3.2 Pulper Chest Gambar 3.3 Double Disc Refiner Gambar 3.4 High Centrifugal Cleaner Gambar 3.5 Settling Tank Gambar 3.6 Centrifugal Cleaner Gambar 3.7 Horizontal Screen Gambar 3.8 Head Box Gambar 3.9 Dryer Gambar 3.10 Size Press Gambar 3.11 Vibro Screen Gambar 3.12 Calender Gambar 3.13 Mesin Rewinder Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Bersih Gambar 4.2 Aliran White Water... 56

10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Temperatur pada Group Dryer Tabel 4.1 Jumlah Konsumsi Bahan Kimia untuk Pengolahan Air Bersih Tabel 4.2 Standar Kualitas Air Limbah Industri Menurut Pemerintah Tabel 4.3 Standar Kualitas Air Limbah Industri di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tanggrang Mill... 57

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Di dalam perkembangan suatu perusahaan baik perusahaan menengah maupun besar untuk memperoleh kualitas produk atau jasa yang dihasilkan menentukan besar atau tidaknya perkembangan perusahaan tersebut. Perusahaan saling berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan dan kualitas yang terbaik dari produknya. Dampak positif akan timbul sejalan dengan baiknya kualitas produk suatu perusahaan. Pada dunia industri, keanekaragaman kualitas dari suatu produk seringkali tidak dapat dielakkan. Bagi perusahaan berskala kecil, menengah maupun yang berskala besar serta dilengkapi peralatan canggih pun tidak dapat menghindari adanya cacat (defect) pada produknya. Untuk mengurangi keanekaragaman dari produk tersebut diperlukan sebuah sistem pengendalian kualitas yang baik. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan perusahaan dapat membuat suatu keputusan agar mendapat produk yang sesuai dengan spesifikasi tertentu. PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk merupakan salah satu perusahaan penghasil kertas yang cukup besar di Indonesia. Untuk menjadi yang terdepan diantara pesaing dengan produk sejenis, PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk perlu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas produk kertas yang dihasilkan. 1.2 Sejarah Perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk, (IKPP) didirikan pada tahun 1976 sebagai perusahaan joint venture oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Berkat Indah Agung dengan dua perusahaan taiwan, Chung Hwa Pulp Corporation dan Yueng Foong Yu Paper Manufacturing Company Ltd. Dua perusahaan taiwan ini menyediakan teknologi proses untuk menggunakan kayu gelondongan dari

12 2 daerah tropis untuk memproduksi kertas tulis dan kertas cetak. Sementara PT. Berkat Indah Agung menyediakan akses ke sumber kayu tersebut. PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk memiliki 3 buah mesin kertas. Pada tahun 1977, pabrik ini mulai berproduksi secara komersial dengan menggunakan 2 buah mesin dengan kapasitas produksi sebesar 100 ton/hari. Pada Juni 1982, pabrik ini menambahkan 1 buah mesin kertas sehingga meningkatnya kapasitas produksi menjadi 150 ton/hari. Pada Maret 1984, perusahaan ini mencapai kesuksesan dalam meproduksi produk komersial. Kemudian bulan April 1988 dilakukan modifikasi dan reparasi mesin kertas sehingga total produksi kertas menjadi 250 ton/hari. Pada bulan Januari 1986 Sinar Mas Group mengakuisisi 67% total saham PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Sedangkan Chung Hwa Pulp International Corporation dan Yuen Foong Yue Global Investment Corporation masingmasing sebesar 23% serta 10% saham sisanya. PT. Indah Kiat Pulp & Paper melakukan saham perdana (IPO) di Indonesia baik di BEJ (Jakarta) maupun BES (Surabaya) pada bulan Juni Perusahaan menawarkan saham perdana senilai US$ 326 juta per 13% dari total sahamnya. Jumlah ini pernah tercatat sebagai yang terbesar di bursa saham. PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk meraih sertifikat ISO 9002 mengenai sistem kualitas dari badan sertifikat Internasional SGS ICS pada bulan Agustus 1995, Sertifikat ISO 14001, BS7750 dan swiss Certification pada bulan September 1996 serta sertifikat OHSAS mengenai sistem kesehatan dan keselamatan kerja pada bulan Oktober Hal ini menjadikan PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk sebagai perusahaan kertas pertama di dunia yang menerima sertifikat-sertifikat diatas. Penghargaan tersebut menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi standar tertinggi sistem manajemen lingkungan. PT.Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. Tangerang memiliki tiga mesin kertas Foudrinier, yang memiliki lebar trim 2,75 m dan total kapasitas produksi sekitar ton/tahun. Jenis kertas yang diproduksi di IKPP Tangerang Mill adalah kertas budaya, antara lain kertas cetak, kertas fotokopi, kertas komputer, kertas duplikator, dll. Pada tahun 2006, saham kepemilikan PT. IKPP dimiliki

13 3 oleh empat perusahaan, antara lain PT. Puri Nusa Eka Persada (57,25%), Chung Hwa Pulp Int (BUI),Co (16,11%), Yuen Foong Yue Invest Co (7,62%) dan publik (19,02%). PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk adalah salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di Asia di luar Jepang dan telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun. Perusahaan ini memiliki tiga pabrik utama yang terletak di Tangerang, Serang dan Perawang serta akses atas hektar konsesi hutan di Sumatera. Perusahaan ini telah mengakuisisi konsesi hutan yang luas dan berhasil menanam hektar Hutan Tanaman Industri (HTI) sampai pada Desember 1996, sehingga menjadikan Indah Kiat mampu memasok sendiri kebutuhan bahan baku kayu mentah. Setiap tahun penanaman kembali HTI nya adalah sekitar hektar. Program penanaman hutan kembali tidak hanya untuk memenuhi suplai kebutuhan bahan baku,tetapi juga merupakan komitmen terhadap sumber daya alam yang sangat berharga serta pelestarian lingkungan ekologi bagi generasi mendatang. Saat ini, PT. IKPP memiliki tiga pabrik yang terletak di tiga lokasi yang berlainan; antara lain pabrik pulp dan kertas terintegrasi di Perawang - Riau, industri pabrik kertas di Serang - Banten, serta IKPP Tangerang yang memiliki kapasitas terkecil di antara dua pabrik lainnya, namun merupakan pabrik yang paling menguntungkan. 1.3 Tujuan Kerja Praktek Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill adalah : 1. Sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi mata kuliah Kerja Praktek. 2. Memperdalam pengetahuan tentang keadaan umum PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang sebagai salah satu industri penghasil kertas budaya di Indonesia. 3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat sewaktu kuliah dan menganalisa permasalahan proses produksi.

14 4 4. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja, serta memperoleh sertifikat (referensi) dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang. 5. Dapat mengetahui bentuk alat-alat pada proses pengolahan kertas di PT.Indah Kiat Pupl & Paper, Tbk Tangerang 1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek Pada pelaksanaan Kerja Praktek ini dilakukan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill dengan pengumpulan data serta pengamatan dilakukan pada seksi Stock Preparation mengenai proses keseluruhan pembuatan bubur pulp sebelum di proses menjadi kertas. 1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja Praktek di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill ini dilakukan mulai dari tanggal 1 Agustus - 31 Agustus 2015 dengan peraturan Kerja Praktek mengikuti jam kerja karyawan non-shift yaitu mulai dari jam WIB hingga jam WIB. 1.6 Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik atau lokasi suatu pabrik merupakan hal penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena menentukan keberlangsungan suatu proses produksi dan distribusi hasil produksi. PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. Tangerang Mill terletak di Jalan Raya Serpong km.8, Desa Pakulonan, Serpong, Tangerang, Banten dengan luas area 28 ha dengan status kepemilikan sertifikat hak dan status peruntukan lahan industri. Lokasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. Tangerang Mill cukup strategis karena letaknya berdekatan dengan jalan tol Tangerang-Merak-Jakarta sehingga mendukung kelancaran transportasi bahanbahan yang diperlukan untuk produksi. Selain itu juga memudahkan mengirimkan barang-barang hasil produksi kepada distributor dan para

15 5 konsumen di luar negeri yang pengirimannya biasa menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Priok. Berikut ini merupakan batas-batas wilayah PT. IKPP Tbk. Tangerang Mill : Barat : Perumahan Gading Serpong, Sungai Cisadane. Timur : Perumahan Alam Sutera Utara : Pemukiman Penduduk Desa Pakulonan Timur Selatan: Pemukiman Penduduk dan Markas Artileri Pertahanan Udara Di dalam kawasan PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill terdapat beberapa bangunan, yaitu : Kantor Utama Bangunan ini terletak di Wisma Indah Kiat yang bersebelahan dengan PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk Tangerang. Bangunan ini merupakan perkantoran untuk departemen yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan proses produksi kertas. Departemen Bisnis terletak di dalam bangunan ini. PT. Dian Swastika Sentosa Perusahaan ini terletak di dalam kawasan PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang Mill dan bergerak dalam bidang memproduksi listrik dan steam yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang Mill. Kantor Pabrik Bangunan ini meliputi Mill Manager Office dan departemen Administrasi (terdiri dari seksi General Affairs dan HRD). Pabrik Yang termasuk di dalam kawasan ini adalah seksi Stock Preparation, seksi Paper Machine, seksi Finishing, dan seksi Converting. Kantor Kantor Seksi

16 6 Lokasi dari kantor-kantor seksi ini berada di tempat yang berbeda-beda. Contohnya seksi workshop, seksi perencanaan, seksi Quality Control, seksi K3, dan lain-lain. Gudang PT. IKPP Tbk. Tangerang Mill memiliki dua gudang, yaitu gudang produksi dan gudang material. Gudang produksi digunakan untuk menyimpan sementara kertas yang telah diproduksi. Sedangkan gudang material digunakan untuk menyimpan persediaan bahan baku dan bahan penunjang yang diperlukan dalam proses produksi. Gudang di PT. IKPP, Tbk. Tangerang memiliki kapasitas ton, memiliki 16 unit forklift, dan 1 set container loading. Water Treatment Pada bangunan ini, terdapat sebuah kantor seksi dan satu set unit pengolahan air sungai Cisadane. Fresh water yang diperoleh akan digunakan untuk proses produksi dan non-produksi. Unit Pengolahan Limbah Pada bangunan ini terdapat sebuah kantor seksi dan satu set unit peralatan untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi. Selain itu juga untuk mengolah limbah rumah tangga. Bangunan bangunan lain Bangunan bangunan lain bersifat sebagai bangunan penunjang, diantaranya adalah: tempat ibadah, mess karyawan, ruang meeting, ruang tamu, sarana olahraga, kantin, koperasi, kamar kecil, tempat parkir, dan lain lain. 1.7 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi produsen pulp dan kertas nomor 1 di dunia. Dedikasi untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan komunitas sekitar.

17 7 Misi Perusahaan Meningkatkan pangsa pasar global. Menggunakan teknologi terkini dalam pengembangan produk-produk baru dan pencapaian efisiensi pabrik. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pembangunan budaya. 1.8 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill dipimpin oleh seorang Mill Head yang membawahi beberapa departemen yang dibantu oleh seorang Mill Manager Office dimana setiap departemen dipimpin oleh General Manager. Mill Head berperan dalam mengatur, merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi seluruh produksi, finansial, marketing, pengembangan produk, dan pengembangan SDM, dalam menjalankan tugasnya. Tugas dan fungsi masing-masing departemen adalah sebagai berikut : 1. Departemen Produksi Tanggung jawab kepala departemen produksi adalah: Melakukan proses produksi sesuai dengan dokumen yang dihasilkan dengan pertimbangan dampak lingkungan. Bekerja sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan. Memenuhi kebijakan perusahaan serta saran perusahaan. Bekerja sama dengan kepala departemen terkait untuk mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap hal hal yang menyimpang. Departemen produksi terdiri dari: a. Stock Preparation Section Bertanggung jawab menyiapkan bahan baku yaitu pulp dengan melakukan penambahan bahan bahan tertentu sehingga dapat memenuhi standar untuk proses Paper Machine. b. Paper Machine Section

18 8 Bertanggung jawab untuk menghasilkan kertas dari buburan pulp dalam bentuk jumbo roll dan kertas dengan ukuran lembaran besar. c. Finishing Cutter-Rewinder Section Seksi ini bertugas untuk melakukan pemotongan kertas dari ukuran jumbo roll menjadi big sheet atau yang lebih kecil. d. Finishing Sortir-Packing Section Bertanggung jawab untuk melakukan pemilahan kertas dari ukuran big sheet berdasarkan standar kualitas sehingga akan diperoleh kertas yang baik dan membuang kertas yang kurang baik (defect). e. Converting Section Tahap terakhir dalam proses pembuatan kertas, yaitu kertas-kertas yang baik akan langsung di proses untuk menghasilkan produk-produk sesuai dengan permintaan customer seperti sticky note, memo blok, amplop, dan lain-lain. 2. Departemen Compliance & Development Tanggung jawab departemen Complience & Development (C&D) adalah: Mengimplementasikan dan menspesifikasikan manajemen lingkungan. Mengkoordinir dan memandu semua aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan. Memeriksa pelaksanaan dan pemenuhan perundang undangan yang telah diuraikan. Koordinasi untuk publikasi dan administrasi manual lingkungan. Melakukan elaborasi, tinjauan atau distribusi prosedur dan lingkungan bersama dengan kepala departemen seksi. Menganalisa masalah masalah lingkungan dan merekomendasikan penyelesaiannya. Merencanakan dan mengkoordinasikan audit lingkungan internal dan eksternal, serta menyiapkan laporan laporan terkait.

19 9 Bekerjasama dengan departemen lain yang terkait untuk mengevaluasi efektivitas tindakan perbaikan dan pencegahan dalam hal penyimpangan lingkungan. Departemen C & D terdiri dari: a. Quality Assurance (QA) Section Bertanggung jawab mengadakan pengujian terhadap kualitas dari kertas yang sudah di produksi. b. Research & Development (R&D) Section Bertanggung jawab terhadap bahan-bahan kimia dalam proses pembuatan kertas terutama dalam pencampuran warna agar sesuai dengan permintaan dari customer. c. Environmental Protection (EP) Section Bertanggung jawab terhadap kelangsungan pelaksanaan sistem manajemen mutu yang berdasarkan standar ISO 9001 dan sistem manajemen lingkungan yang berdasarkan ISO Selain itu, bertanggung jawab mengawasi pengolahan limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan. 3. Departemen Engineering Tanggung jawab kepala departemen engineering adalah koordinasi untuk melakukan maintenance dan koordinasi masalah operasional seperti listrik, steam dan air. Departemen Engineer membawahi 3 section: a. Electrical Engineering Section Bertanggung jawab memperbaiki, memelihara sistem-sistem yang berhubungan dengan listrik dan instrument dalam mesin produksi maupun dalam lingkungan pabrik. b. Mechanical, Maintenance, Manufacture Section Bertanggung jawab memperbaiki, memelihara alat-alat dan mesin produksi serta merencanakan dan mengembangkan pabrik.

20 10 4. Departemen Business Tanggung jawab kepala departemen business adalah : a. Koordinasi penyimpanan dan pengiriman produk kepada pelanggan. b. Penerapan manual lingkungan dan pemenuhan sistem manajemen lingkungan. c. Memenuhi kebijakan perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaan. d. Bertanggung jawab dalam pembelian bahan baku, pencarian pasar untuk memasarkan produk. Departemen bussines terdiri dari : a. Bussiness Unit Section Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan proses produksi suatu produk dari bahan baku sampai barang jadi serta membuat inovasi baru dengan memasarkan produk-produk yang lebih menarik untuk dikonsumsi di pasaran. b. Marketing Section Bertanggung jawab untuk memasarkan produk-produk ke seluruh negara diantaranya kawasan Asia, Timur Tengah, Eropa, dan lain-lain. c. Logistic & Delivery Section Bertanggung jawab untuk menangani produk-produk yang akan dikirim sehingga sampai ke tempat tujuan dengan kondisi yang baik. d. Gudang Produksi (Finish Good Warehouse Section) Bertanggung jawab mengawasi penyimpanan dan pengeluaran hasil produksi kertas yang akan dipasarkan. e. PPIC Section Bertanggung jawab untuk membuat jadwal atau rencana produksi mulai dari stock preparation sampai converting serta mengontrol kegiatan prosuksi yang sedang berlangsung agar sesuai dengan permintaan customer. 5. Departemen Mill Service Tanggung jawab kepala Departemen Mill Service sebagai berikut :

21 11 a. Koordinasi pembuangan limbah padat dan penjualan barang barang bekas dari pabrik. b. Memenuhi sistem manajemen lingkungan, kebijakan perusahaan, serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. c. Koordinasi aktivitas training. d. Koordinasi keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja. e. Koordinasi dalam keadaan darurat. f. Penanganan area penyimpanan barang bekas dalam plastik g. Penyimpanan dan pengawasan untuk barang barang yang masuk. Mill Service Department terdiri dari: a. General Affair Section Bertanggung jawab menangani masalah yang berhubungan dengan karyawan baik di dalam maupun di luar pabrik. Selain itu, Bertanggung jawab melakukan tindakan mengecek, dan mengontrol berbagai upaya tindakan preventif untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan di tempat kerja serta kerusakan lingkungan di PT. IKPP sesuai dengan undang undang yang berlaku. b. Human Resources Section Bertanggung jawab terhadap masalah yang berhubungan dengan karyawan, proses penerimaan karyawan baru dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan termasuk proses pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan. c. Material Management Section Bertanggung jawab dalam pendistriusian bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan untuk kebutuhan produksi di seksi Stock Preparation maupun Paper Machine. d. Finance & Accounting Section Finance & Accounting Section tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Seksi ini bertanggung jawab mengenai cash flow perusahaan, baik dalam pengawasan maupun memberikan pengarahan mengenai biaya

22 12 produksi, selain itu juga bertanggung jawab dalam tender serta pembukuan operasi produksi.

23 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Sejarah Umum Kertas Kertas adalah bahan tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Pulp merupakan hasil dari pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai jenis pengolahannya seperti mekanis, semikimia dan kimia. Kata paper berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu papyros untuk tanaman Papirus Cyperus. Dalam peradaban Mesir Kuno, tanaman Papirus Cyperus biasa digunakan sebagai media tulis menulis dimulai pada masa bangsa Fir aun lalu menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar hingga Eropa. Pada tahun 1979, seorang warga Perancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses pembuatan lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak dan dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini dikenal dengan mesin Fourdrinier. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier. 2.2 Proses Produksi Proses pembuatan kertas di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang dibagi menjadi tiga (3) proses utama yaitu : a. Stock Preparation (proses persiapan bahan baku) b. Paper Machine (proses pembuatan lembaran kertas) c. Finishing-Converting (proses penyelesaian tahap akhir) Stock Preparation Stock Preparation merupakan tahap awal dalam proses pembuatan kertas. Proses yang dilakukan dalam stock preparation sangat menentukan mutu kertas yang akan dihasilkan. Pada seksi ini bahan baku yang digunakan berupa

24 14 lembaran pulp NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp), LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp) dan broke paper yang dihancurkan secara mekanis dan dilakukan penambahan bahan kimia menjadi bubur pulp. Stock Preparation memiliki 3 unit, stock preparation 1 (SP#1) memproduksi kertas order khusus jenis QPP dan produksi kertas Jepang, SP#2 dan SP#3 untuk produksi kertas warna. Secara lengkap proses penyiapan bahan baku di Stock Preparation sebagai berikut : a. Proses Pembuburan (Pulping) Proses penghancuran bahan baku lembaran pulp (pulp sheet) menjadi bubur kertas atau pulp dalam suatu alat pulper. Bahan baku yang dibutuhkan berupa LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp) yaitu pulp serat pendek yang berasal dari pohon yang berdaun lebar tumbuhan tropis. LBKP ini diperoleh dari PT. Indah Kiat Pulp & Pulper, Tbk. Perawang. Untuk penghancuran pulper bahan baku LKBP digunakan air proses (White Water) dan NBKP (Nadelholz Bleached Kraft Pulp) yaitu jenis pulp serat panjang yang berasal dari pohon berdaun jarum. NBKP diimport dari New Zealand, Argentina dan Amerika. Pada proses penghancuran pulper berbahan baku NBKP digunakan air bersih (Fresh Water). Lama proses pulping adalah ± menit. Pada pulper 1, 2, 4, dan pulper 6 terpasang separator magnetic yaitu sebuah alat untuk menyaring kawat pengikat yang ikut terbawa pada pulp. Untuk pulp LBKP kemudian dialirkan ke pulper chest sebagai tempat penampungan sementara sebelum ke High Centrifugal Cleaner (HCC), sedangkan untuk pulp NBKP langsung dialirkan kedalam refiner karena pulp NBKP lebih bersih dibandingkan dengan pulp LBKP. Konsistensi pulp di pulper dan pulper chest masing-masing besarnya 4,5-5% dan 4-4,5%. b. Proses Pembersihan (Cleaning) Proses pembersihan menggunakan High Centrifugal Cleaner (HCC) yang berjumlah 3 unit. Sebelum masuk kedalam High Centrifugal Cleaner (HCC), bubur pulp masuk kedalam CRC ( Consistency Recording Controller) untuk menjaga konsistensi larutan agar tetap konstan. High Centrifugal Cleaner (HCC) digunakan untuk memisahkan kotoran kotoran pada pulp seperti kawat, pasir, dan lain-lainnya. Dalam alat ini pulp dikontakkan dengan air

25 15 menggunakan gaya centrifugal. Kawat dan kotoran lain yang memiliki berat jenis besar (lebih berat dari bubur pulp) akan terdorong kebawah dan terkumpul di junk box dan pulp keluar sebagai outlet. Kemudian dari HCC, bubur pulp dialirkan ke flow tank yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara bubur pulp, sehingga laju alir dan tekanan bubur pulp yang akan masuk kedalam refiner konstan dan kontinyu. c. Proses Penggilingan (Refining) Refining adalah proses penggilingan serat dengan menggunakan Double Disk Refiner (DDR) untuk menghasilkan bubur pulp dengan derajat giling (freeness) sesuai dengan gramatur yang diinginkan dan akan di produksi, serta memperluas permukaan serat sehingga memperkuat ikatan anatra serat atau memperoleh ikatan antar serat yang optimum. Sebelum masuk ke refiner, pulp dilewatkan pada HDC (High Density Cleaner) sehingga kotoran yang berat seperti pasir, logam, gumpalan pulp dan lainnya akan terpisah. Kemudian dikontrol konsistensi bubur pulp dengan alat CRC (Consistensy Recording Controller). d. Proses Pencampuran (Mixing) Pada proses pencampuran, pulp berserat panjang dan pendek dicampur dalam sebuah alat yaitu mixing chest. Tujuan pencampuran ini agar tensile strength (daya tahan kertas terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung kertas), smoothness dan lainnya dapat ditingkatkan. Setelah pulp tercampur lalu dialirkan ke medium chest dengan dicampur cationic starch. Pada medium chest dipasang alat total consistency recorder control yang berfungsi untuk mengetahui total konsistensi campuran pulp. Konsistensi campuran pulp di medium chest yaitu 3-3,5%. Gambar 2.1 Diagram Alir Stock Preparation

26 Paper Machine Pada bagian Paper Machine, bubur pulp mengalami proses menjadi lembaran kertas. Bubur pulp dari Stock Preparation 1 (SP#1) akan diproses di Paper Machine 1 (PM#1), dari SP#2 ke PM#2 dan dari SP#3 ke PM#3. Untuk produk yang dihasilkan adalah : 1. Paper Machine 1 : 100% speciality kertas QPP dan kertas order Jepang 2. Paper Machine 2 : Kertas warna 3. Paper Machine 3 : Kertas warna Secara lengkap uraian proses produksi pada tahapan Paper Machine : a. Machine Chest Setelah dari Stock Preparation bubur pulp ditampung di penampungan semetara yang disebut machine chest,sebelum masuk kedalam machine chest bubur pulp di injeksi bahan kimia yaitu OBA, Anionic dyes dan internalsizing agent (AKD) b. Fan Pump Setelah masuk ke dalam machine chest bubur pulp dipompa ke fan pump yang berfungsi sebagai pengatur jumlah aliran. Dalam fan pump, bubur pulp ditambahkan dengan AKD (Alkyl Ketene Dimer) dan dyes. Dyes yang digunakan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan yang dikandung yaitu Anionic Dyes dan Cationic Dyes. Fungsi Anionic Dyes yang ditambahkan di machine chest sebagai penghomogen bubur pulp sedangkan produk yang dihasilkan berupa kertas warna maka Cationic Dyes dialirkan dari fan pump. Setelah melalui fan pump bubur pulp kemudian dialirkan ke cleaner. c. Centrifugal Cleaner Centrifugal cleaner berfungsi untuk memisahkan bubur pulp dari pasir dan kotoran lainnya dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal dimana beban yang berat akan turun ke bawah dan yang ringan akan ke atas. Masing-masing PM memiliki 4 grup centrifugal cleaner. Pada grup 1 terdiri dari 36 centri cleaner, untuk grup 2 terdiri dari 8 centri cleaner, sedangkan pada grup 3

27 17 terdiri dari 4 centri cleaner, dan grup 4 terdiri dari 1 buah centri cleaner. Aliran pulp yang sudah bersih (accept) dari CC1 (Centrifugal Cleaner Grup 1) akan langsung dialirkan menuju horizontal screen dan aliran pulp yang masih kotor (reject) akan dialirkan menuju CC2. Aliran accept dari CC2 dialirkan menuju silo pit untuk dikembalikan ke CC1 dengan bantuan fan pump, sedangkan aliran reject dari CC2 akan dilanjutkan ke CC3 untuk dibersihkan kembali. Aliran accept dari CC3 dikembalikan ke CC2 sedangkan aliran reject dari CC3 akan dialirkan menuju CC4 sebagai grup terakhir dalam proses pembersihan pulp. Aliran accept dari CC4 dilanjutkan ke CC2 untuk dibersihkan lebih lanjut sebelum masuk ke CC1 dan aliran reject dari CC4 langsung dialirkan menuju WWT (Waste Water Treatment). d. Horizontal Screen Pulp yang sudah bersih hasil dari Centrifugal Cleaner akan disaring kembali menggunakan horizontal screen dengan berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pada horizontal screen ditambahkan CaCO3 yang berfungsi mengisi kekosongan dari bahan dan terjadi proses pemisahan dan penyaringan untuk memisahkan pulp dari gumpalan-gumpalan dan kotoran lainnya. Pulp masuk ke dalam screen karena adanya tekanan dari aliran. Kotoran seperti pasir atau kawat yang masih tertinggal akan tertahan dan langsung dibuang ke pembuangan pertama (primary reject). Selanjutnya serat-serat yang halus dan sama ukurannya lolos melewati celah-celah diantara saringan dan langsung dialirkan ke dalam head box sedangkan yang tidak lolos saringan atau reject akan dialirkan ke pack pulper untuk disaring ulang. Bubur pulp yang lolos di pack pulper akan dialirkan ke dalam silo pit, sedangkan bubur pulp yang tidak lolos akan dialirkan ke WWT (waste water treatment). e. Head Box Tahap selanjutnya adalah pembuatan lembaran kertas yang berawal dari head box. Sistem yang dipakai adalah system closed head box yang merupakan head box bertekanan untuk menjaga agar turbulansi di dalam head box tetap stabil. Tujuan utama head box adalah :

28 18 1. Mengeluarkan aliran yang seragam dari slice opening ke wire dengan sudut dan kecepatan yang benar. 2. Mengalirkan stock secara merata pada wire sesuai arah dan lebar mesin. 3. Menghasilkan turbulensi terkontrol untuk menghilangkan gumpalan fiber. 4. Mengatur grammatur kertas yang diproduksi. Setelah itu bubur pulp akan disebarkan secara merata di atas permukaan plastic wire untuk memasuki proses dewatering. f. Dewatering Proses ini merupakan proses pengurangan kadar air yang terkandung didalam bubur pulp dengan menggunakan dua cara. Pertama, meloloskan air ke bawah plastic wire ketika bergesekan dengan hidrofoil. Sehingga pada wire mulai terbentuk lembaran kertas yang masih basah. Air yang keluar selama proses ini ditampung di wire tank. Setelah terbentuk lembaran kertas yang masih basah, tahap selanjutnya yaitu wire dengan bantuan alat vacuum sehingga sisa air yang masih terdapat pada lembaran kertas dapat terdorong keluar dan ditampung di wire pit. Selama proses dewatering, ada sebagian buburan pulp yang lolos dan tidak menjadi lembaran kertas. Buburan pulp ini ditampung ke dalam couch pit. Kadar air (moisture content) setelah melewati proses dewatering adalah %. Proses yang terjadi dari head box sampai dewatering disebut proses internal sizing karena proses proses tersebut membentuk bagian dalam kertas. Wire juga dibersihkan secara kontinu dengan sistem shower sehingga wire tidak kotor dan selalu bersih. g. Pressing Setelah pengurangan kadar air dalam bubur pulp pada dewatering, buburan digiling lagi di dandy roll agar betul-betul uniform, lalu buburan dibentuk seperti lembaran (sheet). Dari dandy roll, lembaran dipress dengan kekuatan 4-5 bar untuk mengeluarkan air yang terkandung. Lembaran kertas mengalami proses pressing dengan cara dilewatkan pada 3 buah roll silinder yang berputar. Proses pressing dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :

29 19 First press (1P) Pada bagian ini hanya terjadi pengambilan lembaran kertas dengan bantuan felt yang berputar. Pada tahap pressing 1 kadar air pada lembaran kertas akan dikurangi hingga %. Second press (2P) Pada bagian ini terjadi pembentukan atau pengaturan thickness. Pada tahap ini air pada lembaran kertas akan dikurangi hingga %. Third press (3P) Proses ini disebut juga dengan smoothing press. Pada bagian ini terjadi proses penghalusan permukaan kertas terutama untuk produksi kertas diatas 120 gram. h. Drying Lembaran kertas yang telah melewati proses pressing kemudian dilewatkan pada dryer untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalam lembaran kertas. Proses pengeringan kadar air dari lembaran kertas dilakukan dengan menggunakan cylinder drum yang di dalamnya dialiri steam. Proses drying dibagi menjadi 2, yaitu : Drying I Dibagi menjadi 3, yaitu group I, group II, group III. Moisture content yang terkandung dalam lembaran kertas setelah melewati drying I adalah 2-3%. Drying II Proses drying II dibagi menjadi 2 yaitu group IV dan group V. Moisture content yang terkandung dalam lembaran kertas melewati drying II adalah 5-6%. Steam yang ada di dalam cylinder drum berasal dari boiler. Dari group I akan masuk ke flash tank I dan diumpankan kembali untuk group II. Steam dari group II masuk ke flash tank II dan diumpankan lagi untuk group III. Steam dari group III masuk ke flash tank III dan diumpankan kembali untuk group IV. Steam dari group IV masuk ke flash tank IV dan diumpankan kembali untuk

30 20 group V. Sedangkan steam dari group V akan masuk kedalam recovery tank dan akan dikondensasikan ke boiler. Gambar 2.2 Aliran Steam dalam Proses Drying Sebelum melewati drying II, lembaran kertas terlebih dahulu melewati proses surface sizing dengan cara menambahkan starch solution pada lembaran kertas. Starch solution tersebut mengandung : Tapioka SSA Enzym PVA : untuk melapisi dan mengisi pori-pori pada lembaran kertas : untuk memperkuat lembaran kertas : untuk menguraikan rantai kimia dari tapioka : untuk menambah kekakuan kertas (stiffness) Tapioka yang akan ditambahkan ke dalam lembaran kertas harus melalui proses pemasakkan terlebih dahulu. Proses pemasakkan tapioka dilakukan pada rentang suhu 75ᵒC dengan menambahkan enzym. i. Calendering Proses calendering bertujuan untuk menghaluskan permukaan kertas. Pada proses ini digunakan 4 buah roll yang bergerak arah putarannya secara berlawanan. Lembaran kertas yang melewati roll-roll tersebut akan

31 21 mengalami penekanan. Proses calendering digunakan untuk produksi printing paper. j. Reeling Kertas yang sudah kering digulung sehingga membentuk roll yang besar atau disebut juga dengan jumbo roll (roll besar). Panjang jumbo roll itu tidak sama tergantung pada bentuk pada proses finishing dengan kandungan air (moisture content) sebesar 5 6 % Finishing-Converting Kertas jumbo roll yang telah diproduksi pada bagian paper machine diperiksa kualitasnya oleh seksi quality control. Kertas yang telah memenuhi syarat akan dikirim ke bagian finishing-converting yang merupakan tahapan terakhir dalam proses produksi kertas. Seksi Finishing bertanggung jawab dalam mengadakan pengawasan dalam proses penyortiran dan pengepakan secara manual lembaran kertas. Sedangkan seksi converting bertanggung jawab dalam pemotongan roll kertas menjadi sheet atau mini roll sehingga pada departemen Finishing Converting akan dihasilkan kertas dalam bentuk roll, big sheet, dan cut size. a. Finishing Pada bagian finishing terjadi 3 tahapan proses, yaitu proses pemotongan, penyortiran, dan pembungkusan (packing). Pemotongan Jumbo roll yang dihasilkan paper machine dipotong sesuai permintaan konsumen. Umtuk memotong kertas digunakan mesin Rewinder dan cutter. Mesin rewinder digunakan untuk memotong kertas dalam bentuk roll yang lebih kecil. Sedangkan mesin cutter digunakan untuk memotong kertas dalam bentuk lembaran atau sheet besar. Penyortiran Proses penyortiran dilakukan pada kertas dalam bentuk lembaran. Penyortiran dilakukan untuk memisahkan lembaran kertas yang cacat (kotor, bergelombang, sobek, warna belang, terdapat tanda cacat dari alat

32 22 proses). Setelah disortir kemudian lembaran kertas dihitung dalam satuan rim (500 atau 250 lembar) untuk tiap kemasan. Proses penyortiran dilakukan secara manual. Untuk kertas-kertas yang tidak lolos akan dimasukan ke dalam mesin pulper sebagai broke paper bersama kertas sisa hasil pemotongan sedangkan kertas yang lolos dari penyortiran akan dipacking. Pembungkusan (packing) Proses pembungkusan kertas dalam bentuk sheet dilakukan dengan menggunakan wrapping paper dan dipacking dengan wooden pallet dan dilapisi dengan plastik menggunakan mesin pembungkus (Robopac). Setelah itu kertas tersebut sebagian dikirim ke bagian converting untuk dipotong dengan ukuran lebih kecil dan ada juga yang langsung dikirim ke gudang produksi sesuai dengan permintaan konsumen. b. Converting Converting terbagi menjadi 4 bagian yaitu Converting 1, 2, 3 dan 4 yang masing-masing memproduksi produk yang berbeda. Converting 1 : memproduksi kertas origami dan loose leaf Converting 2 : memproduksi kertas kokoru Converting 3 : memproduksi sticky note Converting 4 : mendaur ulang kertas yang masih layak pakai menjadi rainbow paper dan kertas berpola 2.3 Bahan Baku Produksi Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kertas di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk adalah : Pulp Pulp merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan kertas. Pulp yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill didatangkan dari Perawang, Riau. Tampilan fisik pulp

33 23 adalah lembaran kertas yang merupakan hasil langsung dari proses kraft yang diputihkan dengan bahan dasarnya serat kayu. Adapun standar sifat-sifat fisik dan kimia dari pulp yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill adalah sebagai berikut : o Sifat fisik Pulp Fungus yaitu proses pemeriksaan apakah pulp yang baru datang berjamur atau tidak. Packaging (kemasan), hal yang perlu diperhatikan dari packaging adalah kebersihannya, tidak robek dan tidak basah. Rusty Wire yaitu pulp yang baru didatangkan umumnya masih berada dalam tumpukan yang disebut per balle. Tumpukan pulp diikat dengan menggunakan kawat sehingga dapat meninggalkan noda pada pulp. Dirty Problem, balle-balle pulp terkadang masih mengandung kotoran-kotoran yang perlu dibersihkan. Dirt count, dirt atau noda merupakan benda asing pada lembaran pulp yang mempunyai warna yang kontras dengan lembaran pulp dan mempunyai luas titik hitam ekuivalen 0,04 mm 2 atau lebih. Brightness yaitu perbandingan antara intensitas cahaya biru dengan panjang gelombang 457 nm yang dipantulkan oleh permukaan lapisan Magnesium Oksida (MgO) pada sudut datang 45 o C dan sudut pantul 0 o C yang dinyatakan dalam persen GE ( General Electric). Strength Properties Ada beberapa sifat yang termasuk didalam strength properties, yaitu: Surface strength yaitu mengukur kekuatan permukaan kertas atau daya tahan permukaan kertas terhadap kekuatan cabut (picking). Tensile strength yaitu mengukur daya tahan material terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung bahan yang dinyatakan dalam 15 kgf/mm atau 15 kn/m diukur pada kondisi standar.

34 24 Tearing strength yaitu mengukur gaya yang diperlukan untuk merobek pulp pada kondisi standar yang dinyatakan dalam gram gaya (gf) atau mn. Bursting strength yaitu mengukur besarnya tekanan hidrostatik yang diperlukan untuk dapat merusak ( rupture), jika tekanan dinaikan dengan laju konstan. o Sifat-Sifat Kimia Kadar Air (moisture content) Kadar air merupakan jumlah kandungan air yang terkandung didalam pulp yang diukur pada temperatur 105 ± 2 o C. Infrared moisture tester merupakan alat yang digunakan untuk menguji kadar air dengan satuannya adalah gram. Cara menghitung moisture content: MC = ( W1 W2) x 100% W1 ph ph merupakan bilangan yang menyatakan derajat keasaman pulp tersebut. Pulp yang digunakan harus memiliki ph 7 ± 0,2 sehingga pulp yang digunakan tidak bersifat asam. Kadar Chlor Kadar chlor ditentukan dengan cara mentitrasi AgNO3 dengan K2CrO4. AgNO3 digunakan sebagai larutan standar yang sebelumnya telah direaksikan dengan KCl atau NaCl sedangkan K2CrO4 digunakan sebagai indikator. Muatan pulp Muatan pulp (particle charge) merupakan jenis muatan listrik pulp. Pulp sendiri bermuatan negatif. Untuk mengukur muatan pulp digunakan alat PCD Titrator dengan satuan dalam milivolt (mv). Pitch Pitch merupakan kandungan getah yang terkandung di dalam pulp. Getah dapat mempengaruhi kualitas kertas yang akan dihasilkan.

35 25 Selain sifat-sifat diatas, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill menggunakan 2 jenis pulp dari perawang yaitu NBKP dan LBKP. o NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp) NBKP merupakan salah satu jenis pulp yang berasal dari tumbuhan dengan kayu lunak (softwood) yang sering ditemukan di daerah bermusim dingin dan berdaun jarum seperti cemara, pinus ataupun akasia. NBKP memiliki serat yang panjang (2,5 mm) dan kuat sehingga cocok digunakan untuk menghasilkan kertas yang tipis dan kuat, tetapi memiliki permukaan kertas yang kasar dan tidak memiliki kehalusan (smoothness) yang baik. Pulp NBKP yang digunakan ini diimpor dari Brazil dan Kanada dengan kebutuhan perbulan mencapai ± 1000 ton/bulan. o LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp) LBKP merupakan jenis pulp lain yang digunakan dalam pembuatan kertas dengan serat yang lebih pendek ( 1,1 mm) dari tumbuhan berkayu keras (Hardwood). Pulp ini berasal dari tumbuhan Kulim, Kempas, dan Meranti. Tumbuhan jenis ini sering ditemui di daerah tropis dan berdaun lebar. Kertas yang dihasilkan dari pulp ini lebih tebal (BW 80 GSM) seperti karton dan kertas gambar. Pulp jenis ini didatangkan dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Perawang dengan kebutuhan ±6000 ton/bulan. o Broke Paper Broke paper dihasilkan dari sisa-sisa hasil produksi yang tidak terpakai atau yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemesanan dari Paper Machine ataupun Finishing-Converting. Kertas sisa ini biasanya digunakan untuk pembuatan kertas warna, kertas ini dibuburkan kembali sesuai dengan warna yang ingin diproduksi. Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan broke paper antara lain penghematan bahan baku dan meningkatkan kecerahan

36 26 (Brightness). Penggunaa broke paper hanya berkisar pada 20-25% tergantung jenis kertas yang akan diproduksi. 2.4 Bahan Penunjang Produksi Filler CaCO3 dengan struktur Calcite dan ukuran partikelnya berdiameter 1,0-1,2 μm digunakan sebagai filler (bahan pengisi kertas), pemerata pori-pori (porosity) dan memutihkan kertas (whiteness). Kegunaan dari filler adalah sebagi berikut : 1. Menghasilkan struktur atau susunan kertas yang baik 2. Meningkatkan tekstur kertas agar permukaannya lebih halus dan komposisinya seragam. 3. Meningkatkan opacity (daya tahan terhadap sinar) pada kertas 4. Membuat hasil cetakan lebih baik Bahan pengisi (filler) yang digunakan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk terdiri dari 2 jenis, yaitu CaCO3 dan non CaCO3 yang mempunyai kualitas yang lebih baik dan harganya lebih murah. Filler CaCO3 Filler CaCO3 yang didapat dari supplier tidak dapat langsung digunakan karena memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, sehingga perlu untuk diencerkan dengan menggunakan air bersih sampai didapat nilai konsistensi sebesar 30±1% di dalam mixer tank. Lalu larutan CaCO3 disaring untuk memisahkan kotorankotoran yang tersisa, setelah itu larutan dimasukkan ke dalam service tank dan ditambahkan biocide untuk mencegah perkembangan mikroorganisme. Filler Non CaCO3 Filler Non CaCO3 yang didapat dari supplier masih berupa serbuk sehingga terlebih dahulu dilarutkan dengan menggunakan air bersih. Lalu serbuk filler non CaCO3 dan air dialirkan ke dalam

37 27 tangki yang mengalami pengadukan sehingga diperoleh konsistensi sebesar 30±2% AKD (Alkyl Ketene Dimer) AKD (Alkyil Ketene Dimer) berupa larutan berwarna putih dan merupakan Internal Sizing Agent. AKD ini ditambahkan bersamaan dengan dyes, cationic starch dan OBA. Bahan ini digunakan bertujuan agar memberikan ketahanan pada kertas sehingga saat kertas ditulis, tinta tidak akan menyebar. Penggunaan bahan ini tergantung pada gramatur kertas dan biasa digunakan sekitar 5,5-8 kg/ton kertas Cationic Starch Cationic starch termasuk dalam Internal Sizing Agent yang berfungsi untuk menambah kekuatan pada susunan serat kertas, meningkatkan ketahanan kertas terhadap air dan membantu meningkatkan retensi filler dan zat warna. Cationic starch ditambahkan pada seksi stock preparation untuk merekatkan antar serat dan merekatkan AKD dengan serat kertas OBA (Optical Brightening Agent) OBA digunakan untuk meningkatkan parameter kecerahan (brightness) agar kertas terlihat semakin terang. Penambahan OBA dilakukan pada pompa machine chest terutama untuk produksi kertas berwarna putih. Berikut ini merupakan struktur molekul dari OBA : Gambar 2.3 Struktur Molekul OBA (Optical Brightening Agent) Dyes

38 28 Dyes merupakan bahan pewarna pada kertas, selain itu dyes juga dapat membuat warna kertas menjadi lebih putih. Terdapat 3 macam dyes yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang yaitu serbuk dasar, pasta pigment dan serbuk Pergasol. Pewarna yang sering digunakan diantara ketiga tersebut adalah serbuk pergasol. Konsentrasi dyes tergantung pada warna yang diinginkan dan dibantu dengan alat dosing pump SSA (Surface Sizing Agent) SSA digunakan sebagai bahan untuk memberikan ketahanan terhadap penetrasi cairan di permukaan kertas dan meningkatkan kemampuan cetak dari kertas. Penambahan SSA dilakukan saat pemasakan tapioka Retention Aid Retention Aid berupa padatan putih yang digunakan untuk membantu retensi serat-serat halus agar tidak banyak jatuh pada saat penyaringan. Penambahan Retention Aid dilakukan sebelum masuk ke dalam horizontal screen Biocide Biocide berupa larutan putih yang bersifat korosif dan termasuk golongan B3. Biocide digunakan dalam produksi kertas sebagai pembunuh bakteri untuk mencegah penggumpalan bakteri (slime pot). Jenis biocide yang sering digunakan seperti Natrium Hypochlorite (NaOCl). Penambahan biocide ini dilakukan sebelum masuk ke head box seperti dalam wet end, white water pit dan broke chest Defoamer Cairan berwarna putih ini digunakan untuk menghilangkan busabusa pada pulp di dalam silo pit. Busa yang muncul umumnya akibat

39 29 dari penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Selain pada silo pit, defoamer juga digunakan pada proses pengolahan limbah untuk mengurangi suplai oksigen agar menghambat pertumbuhan bakteri aerob PVA (Polivinyl Alkohol) Serbuk PVA ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas kertas terutama di sifat fisik kertas yaitu kekakuan (Stiffness) yang dibutuhkan pada kertas cetak, penambahan PVA bergantung pada jenis kertas dan gramatur kertas yang akan diproduksi Tapioka Tapioka berfungsi untuk mengisi pori-pori pada kertas yang masih kosong. Sebelum digunakan tapioka ini terlebih dahulu diolah dengan cara dimasak dengan enzim untuk memutus rantai panjangnya Enzyme Enzyme digunakan untuk memutus rantai panjang tapioka agar viskositas tapioka sesuai dengan yang diinginkan. Enzym yang digunakan berupa cairan berwarna hitam, korosif dan termasuk bahan B NaOH Larutan berwarna kuning ini didapat dari seksi stock preparation, umumnya digunakan saat boil out pada seksi paper machine untuk membersihkan alat-alat proses dari sisa bahan kimia dan kotoran mikroorganisme NaOCl Larutan ini berfungsi untuk meningkatkan derajat putih kertas dan mengatur kadar klorin bebas pada kertas. Pengaturan kadar klorin

40 30 pada kertas dilakukan agar menghindari serat-serat kertas menjadi rapuh Wax Emulsion Wax emulsion merupakan larutan yang ditambahkan pada kertas dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tinta, mencegah set-off, dan meningkatkan daya rekat tinta Flokulan Flokulan berfungsi untuk membantu mengikat lumpur dan mengendapkan lumpur atau kotoran yang terkandung di dalam air pada process water tratment dan juga pada settling tank. Flokulan yang biasa digunakan adalah kuriflok yang berupa sebuk. Cara pemisahan flokulan adalah sebagai berikut : Masukan flokulan yang telah ditimbang seberat 0,5 kg (± 0,1 kg untuk efisiensi atau perbaikan pengendapan) sedikit demi sedikit ke dalam tangki pelarut yang sudah diisi air bersih dan diadu dengan agitator. Jika telah larut sempurna, alirkan ke tangki penampung. Pemakaina flokulan pada Settling tank : Settling tank 150 A = 1500 cc/30 menit ± 10 Settling tank 150 B = 1500 cc/30 menit ± 15 Settling tank 150 C = 1500 cc/30 menit ± Allum (Al2(SO 4)3.18H2O) Allum berfungsi sebagai koagulan yang digunakan untuk mengendapkan pengotor atau lumpur dalam process water treatment. Selain itu, allum juga digunakan untuk mengikat sizing agent dengan serat kertas. Ikatan ini menghasilkan koloid dalam kertas sehingga penambahan sizing agent lebih efektif dan mengatur ph kertas.

41 CaCl2 (Calsium Chloride) Calcsui Chloride ditambahkan dalam pulper yang berfungsi meningkatkan kekuatan pulp dalam meyerap yang di tambahkan di pulper (yang ada di seksi stock preparation ) yang berfungsi menigkatkan kekuatan pulp dalam meyerap dyes atau pigmen warna. Calsium chloride yang digunakan di PT. IKPP Tbk. Tangerang Mill berupa serbuk Zinc Sulfat (ZnSO4) ZnSO4 berfungsi untuk membantu proses penetrasi enzyme ke dalam tapioka. ZnSO4 yang digunakan berupa serbuk putih dan hanya digunakan pada seksi paper machine. Jumlah penggunaan ZnSO4 adalah sekitar 56 kg/batch BOC ( Boli Out Chemical ) BOC berfungsi untuk membersihkan alat-alat proses dari kotoran mikroorganisme dan sisa bahan kimia. BOC berupa larutan berwarna kuning dan digunakan di seksi Paper Machine. BOC terdiri dari 2 macam, yaitu : 1. BOC alkaline BOC untuk alkaline berfungsi untuk membersihkan sistem dari bakteri dengan ph > 12 dan menggunkan pemanasan. Alkaline boil-out dilakukan sebagai berikut : Alkaline boil-out dilakukan setiap paper machine stop service berkala sesuai jadwal Matikan M/C chest pump dan buka valve steam lalu panaskan air silo pit sampai suhu yang ditentukan 60 ± 10 C. Masukan caustic soda ± 48% ke dalam silo pit sebanyak kg hingga mencapai ph 12.

42 32 Tambahkan boil clean sebanyak ± 5 kg dan sirkulasikan aliran caustic soda ke dalam silo pit dengan temperatur konstan sebesar 60 ± 10 o C dan alkalinity > 8000 ppm selama 2 jam. Periksa tiap 15 menit. Setelah ± 1 jam, tambahan minyak tanah ± 10 kg. Kemudian ± ½ jam berikutnya alirkan ke nash pump seperti bagan : G Gambar 2.4 Bagan BOC alkaline Periksa ph, temperatur, alkalinity, dan turbidity larutan soda, bila turbidity sampai batas jenuh dan tidak bertambah lagi, tutup valve steam kemudian alirkan larutan soda seperti pada bagan hingga soda di silo pit habis. Isi silo pit dengan air bersih secukupnya untuk membilas soda yang tersisa sampai tidak ada busa dalam air silo pit. Setelah itu, tutup sirkulasi ke wire pit dan penuhkan silo pit dengan air bersih. Sirkulasikan ke head box dan kembali lagi ke silo pit. Bila air silo pit sudah cukup penuh, masukan NaOCl ± 10 kg. Setelah ± ½ jam alirkan ke nash pump.

43 33 Setelah ± 1 jam aliran air pembilas seperti pada bagan hingga air pembilas dalam silo pit habis. Boil-out alkaline selesai. Gambar 2.5 Bagan boil-out alkaline 2. BOC Acid BOC untuk acid berfungsi untu membersihkan sistem dari bakteri dengan ph < 3.5 dan tidak menggunakan pemanasan. Acid boil-out dilakukan sebagai berikut : Acid boil-out dilakukan lebih dulu sebelum alkaline boil-out ± dalam tempo 1-4 bulan sesuai kondisi wet end. Matikan M/C chest pump dan buang white water yang berada dalam silo pit dan ganti dengan air bersih. Tambahkan boil clean acid 50 ± 10 kg ke dalam air bersih yang berada dalam silo pit sampai ph menunjukan nilai 3,5. Sirkulasikan ± 2 jam. Setelah ± 2 jam alirkan ke :

44 34 Gambar 2.6 Bagan Boil-out acid Silo pit isi kembali dengan air bersih, bilas secukupnya dan penuhkan kembali. Boil-out acid selesai. 2.5 Bahan Bakar Bahan bakar yang digunakan di PT. IKPP Tbk. Tanggerang Mill adalah solar dan IDO (Industrial Diesel Oil). Bahan bakar ini disimpan dalam 2 buah tangki 900 m 3 dan 1 buah tangki 250 m Pengawasan Mutu Bahan Dalam upaya meningatkan kualitas dan kepuasan konsumen, PT. IKPP Tbk. Tanggerang Mill selalu melakukan uji kualitas bahan dan pengawasan mutu bahan. Pengawasan mutu bahan tersebut ditangani oleh seksi Quality Control. Pengawasan mutu dilaksanakan sesuai standar yang mengharuskan pengawasan mutu terhadap semua bahan yang digunakan dalam produsi kertas, mulai dari bahan baku sampai produk yang dihasilkan.

45 Pengawasan Mutu Bahan Baku Dalam menguji bahan bau yang digunakan dilakukan pengujian terhadap sifat-sifat sebagai berikut : ph yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi keasaman suatu bahan. Alat yang digunakan adalh ph meter Konsistensi Yaitu pengujian yang dilauan untuk menghitung konsentrasi bahan. Alat yag digunakan adalah neraca teknis, oven, corong Buchner. Berat jenis Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui berat jenis bahan baku tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Alat yang digunakan adalah piknometer Viskositas Yaitu pengujian yang dilakukan untu mengetahui kekentalan suatu bahan. Alat yang digunakan adalah viskometer. Moisture Content Yaitu pengujian yang dilaukan untu mengetahui kelembaban filler CaCO3. Bulk Density Yaitu pengujian yang dilauan untuk menghitung densitas bahan atau densitas (gumpalan) Solid Content Yaitu pengujian yang dilaukan untuk mengetahui kandungan padatan filler Pengawasan Mutu Bahan dalam Proses Dalam menguji bahan baku yang digunakan dilakuan pengujian terhadap sifat-sifat sebagai berikut : Konsentrasi

46 36 Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui besarnya konsentrasi bahan dalam proses (satuannya : berat/berat, berat/volume, mol/volume). Alat yang digunakan adalah corong Buchner Viskositas Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekentalan bahan kimia yang digunakan. Alat yang digunakan adalah viskometer. ph yaitu pengujian yang dilakuan untuk menentuan keasaman bahan. Alat yang digunakan adalah ph meter. Fiber Classification Yaitu pengujian yang dilakukan untuk menggolongkan serat-serat berdasarkan panjang serat. Freeness Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui derajat giling. Satuannya cc CSF ( centimeter cubic Canadian Standard Freeness). Semakin tinggi nilai cc CSF, maka serat semakin kasar dan sebaliknya. Alat yang digunakan adalah Freeness Tester. Langah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : 1. Ambil buburan pulp yang akan diuji sampai penuh dengan gayung. 2. Ratakan permukaannya dengan permukaan gayung 3. Encerkan dengan 1000 ml air bersih. 4. Masukkan ke dalam corong silinder peniris. 5. Hasil keluaran ada 2, yaitu pulp yang masak ke gelas ukur dan air bersih yang dibuang. 6. Pulp yang diukur suhunya dan dilihat volumenya. Temperaturnya buburan pulp pada keluaran DD-Refiner diperiksansetiap 30 menit sekali. 7. Koreksi dengan tabel oreksi derajat giling terhadap temperatur 27 o C untuk CSF

47 Pengawasan Mutu Produk Dalm menguji bahan baku yang digunakan, dilakuan pengujian tehadap sifat-sifat sebagai berikut : 1. Density Yaitu pengujian yang dilaukan untuk menghitung massa kertas pervolume kertas tertentu. Densitas kertas dapat ditentukan dari gramatur dan thickness kertas (satuan = gram/cm 3 ). 2. Tearing Strength Yaitu ukuran gaya yang dibutuhkan untuk menyobek kertas. Tearing strenght ditentukan dengan menggunakan pendulum berayun yang dijatuhkan untuk merobek kertas. Melalui pengukuran tinggi pendulum dapat ditentukan energi yang hilang yang berkaitan dengan gaya yang dibutuhkan untuk merobek kertas (satuan = m.n.m 2 /g). Alat yang digunakan adalah Tearing Strenght Tester 3. Gramatur Yaitu ukuran pengujian yang dilakuan untuk menghitung berat kertas perluas daerah permukaan tertentu (satuan = gram/m 2 ). Alat yang digunakan adalah Sample Punch. 4. Tensile strength Yaitu ukuran gaya yang dibutuhkan untuk memutuskan kertas (satuan = kn/m). Alat yang digunaan Tensile Strenght Tester. 5. Bursting strenght Yaitu besarnya gaya yang dibutuhkan untuk menjebolkan kertas. Bursting Strenght ditentukan dengan cara menjepit sampel kertas pada suatu penjepit kertas dan diberikan tekanan (satuan = Kpa). Alat yang digunakan adalah Mullen Burst O Matic Tester. 6. Roughness Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengukur derajat kekasaran permukaan kertas. Roughness diukur dengan cara mengalirkan udara

48 38 melalui anulus logam yang kontak dengan kertas. Tekanan konta anulus dan tekanan udara diamati.sema 7. Dirk count 8. Stiffness 9. Tensile stiffness orientation (TSO) 10. Brightness 11. Porocity 12. Colour testing 13. Water absorbency 14. Thickness 15. ph surface 16. Formation Index 17. Water Resistance 18. Surface Strenght 19. Moisture content 20. Ash content 21. Opacity

49 39 BAB III ALAT PROSES DAN INSTRUMENTASI 3.1 Spesifikasi Alat Unit Stock Preparation Pulper Fungsi : Menghancurkan pulp kering dan broke menjadi bubur kertas. Spesifikasi: Tabung vertikal yang dilengkapi dengan agitator (pengaduk) dan terdapat aliran keluaran (output) untuk bubur pulp. Jumlah : 8 Unit Kapasitas : Pulper 1 & 2 untuk Broke Paper 600 kg/batch Pulper 3 untuk LBKP & Broke Paper kg/batch Pulper 4 untuk LBKP kg/batch Pulper 5 untuk LBKP & Broke Paper kg/batch Pulper 6 & 7 untuk LBKP kg/batch Pulper 8 untuk NBKP kg/batch Volume : 18 m 3 untuk pulper 1, 2, dan 4 22 m 3 untuk pulper untuk pulper 5, 6, 7, dan 8 Gambar 3.1 Pulper

50 Pulper Chest Fungsi : Sebagai tempat penampungan bubur kertas dari pulper sebelum dialirkan ke High Centrifugal Cleaner Spesifikasi: Bak persegi panjang dari beton dan dilapisi dengan keramik serta agitator. Jumlah : 22 Unit Kapasitas : 70 m 3 untuk LBKP 60 m 3 untuk NBKP Jenis : 8500 mm x 4000 mm x 2830 mm Gambar 3.2 Pulper Chest Magnetic Stirer Fungsi : Untuk memisahkan kotoran-kotoran yang terbuat dari logam dalam bubur pulp dengan cara menarik logam dengan magnet. Spesifikasi: Berbentuk segilima dengan 4 buah silinder didalamnya yang dilengkapi dengan magnet. Jumlah : 3 Unit Tekanan : 0,3 Mpa (Pressure Design) Double Disc Refiner Fungsi : untuk vibrilasi serat-serat selulosa yang mungkin masih berada dalam bentuk bundel-bundel serat dan pemotongan serat-serat yang masih panjang untuk memperbaiki sifatsifat fisiknya.

51 41 Bentuk Jumlah Motor : 4 plat yang bergerak memutar dan bergerak maju mundur. : 16 buah : 400 HP x 8 P, 3000 V Gambar 3.3 Double Disc Refiner High Centrifugal Cleaner Fungsi : Untuk memisahkan kotoran seperti kawat dan pasir dalam pulp dengan menggunakan prinsip perbedaan massa. Bentuk : Tabung vertikal bagian bawah berbentuk kerucut untuk mengambil kotoran menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan dorongan air yang dialirkan dari bawah. Jumlah : 3 Unit Debit : 2000/3000 l/menit Gambar 3.4 High Centrifugal Cleaner

52 Flow Tank Fungsi : Untuk menjaga laju aliran pulp menuju refiner agar tetap konstan dan stabil. Bentuk : Tangki berbentuk persegi panjang yang terbagi menjadi 3 bagian. Jumlah : 2 Unit Dimensi : 120 cm x 150 cm x 180 cm Mixing Chest Fungsi : Tempat pencampuran buburan pulp LBKP, NBKP dan broke paper pada SP#3. Bentuk : tangki persegi panjang dilapisi dinding dengan agitator dan dinding terbuat dari keramik. Kapasitas : 70 m Medium Chest Fungsi : sebagai tempat penampungan sementara bubur pulp sebelum dialirkan ke machine chest. Bentuk : tangki persegi panjang dilapisi dinding dengan agitator dan dinding terbuat dari keramik. Kapasitas : 70 m Machine Chest Fungsi : Sebagai tempat penampungan bubur pulp sementara sebelum dialirkam menuju Paper Machine Bentuk : tangki persegi panjang dilapisi dinding dengan agitator dan dinding terbuat dari keramik. Kapasitas : 70 m 3

53 Settling Tank Fungsi : Untuk mengendapkan serat-serat pulp dengan bantuan flokulan sehingga serat-serat pulp dapat dibuburkan kembali dan airnya dapat dialirkan ke shower pit. Umpan yang masuk ke alat ini berasal dari white water pit. Bentuk : Silinder vertical dengan bagian bawah berbentuk kerucut di dalamnya terdapat sebuah diafragma yang berfungsi untuk menahan pulp agar tidak naik ke permukaan. Terbuat dari stainless steel Sus 304 Jumlah : 3 Unit Kapasitas : 150 m 3 Gambar 3.5 Settling Tank Shower Pit Fungsi : Sebagai tempat penampungan air hasil pemisahan pada settling tank Bentuk : Bak persegi panjang dilapisi dengan keramik Kapasitas : 30 m 3

54 Spesifikasi Alat Unit Paper Machine Fan Pump Fungsi : Untuk mendorong buburan pulp dengan kecepatan tinggi menuju cleaner dan sebagai pengatur jumlah aliran buburan pulp Bentuk : Pompa berukuran besar Jumlah : 2 Unit (Paper machine 1 dan 3) Centrifugal Cleaner Fungsi : Memisahkan pasir dan kotoran-kotoran lain yang mungkin masih terkandung dalam bubur pulp dengan gaya sentrifugal berdasarkan berat jenis partikel Bentuk : Cone (mengerucut ke bawah) Jumlah : Tiap paper machine memiliki 4 grup centri cleaner Centri cleaner 1 : terdiri dari 36 buah centri cleaner. Centri cleaner 2 : terdiri dari 8 buah centri cleaner. Centri cleaner 3 : terdiri dari 4 buah centri cleaner. Centri cleaner 4 : terdiri dari 1 buah centri cleaner. Gambar 3.6 Centrifugal Cleaner Horizontal Sceener Fungsi : untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam pulp yang mungkin tersisa dari centri cleaner berdasarkan ukuran partikel. Horizontal screen sangat efektif untuk

55 45 gumpalan-gumpalan fibers (serat), sehingga serat lewat melalui screen dan yang accepted akan disalurkan ke head box dan yang rejected akan disalurkan dan diolah selanjutnya ke pack pulper. Bentuk : 2 lapis silinder yang berjarak satu sama lain dan berlubang. Jumlah : 3 Unit (1 buah tiap PM) Gambar 3.7 Horizontal Screen Pack Pulper Fungsi : Menyaring dan membersihkan kotoran yang mungkin masih lolos dari horizontal screen agar serat yang masih tersisa dapat digunakan kembali, accept dari pack pulper akan dialirkan ke silo pit sedangkan reject-nya langsung dilanjutkan ke waste water treatment. Bentuk : 2 buah kotak ( twin tube pack pulper ) dengan saringan tertutup untuk menyaring dan impeller untuk memecah gumpalan pulp. Jumlah : 3 Unit Head Box Fungsi : Menyebar dan meratakan bahan yang keluar dari horizontal screen agar jumlah alirannya sama dan stabil

56 46 juga untuk menghindari gumpalan-gumpalan pada bubur pulp. Komponen: 1. Evener Roll : Untuk menahan dan meratakan bahan yang mengalir dalam head box 2. Rotary Shower : Untuk membersihkan dinding dan menghilangkan busa di dalam head box 3. Slice : Untuk mengatur aliran bahan dari headbox dan mengatur formasi kertas. 4. Bleed of pipe : Alat ini berfungsi untuk mengatur alirah bahan dari slice mouth agar menyebar. 5. Headbox Vaccum Pump : Berfungsi untuk memberi tekanan dalam headbox agar dapat mengatur aliran pancaran bahan yang keluar dari headbox. Tipe : headbox tutup bertekanan Jumlah : 3 Unit Ukuran : Lebar maksimum 3,12 meter Gambar 3.8 Head Box Screen Wire (Plastic Wire) Fungsi : Untuk mengurangi kadar air dengan hydrofoil Bentuk menggunakan prinsip gaya gravitasi. : Lembaran seperti plastik halus yang terbuat dari bahan polyester monofilamen

57 47 Jumlah : 3 Unit Komponen: 1. Breast Roll : Untuk penahan atau penunjang wire dan terbuat dari stainless steel. 2. Forming Board : Untuk mengurangi kadar air pada bahan di atas permukaan wire yang bergetar untuk mengatur formasi kertas. 3. Hydrofoil : Untuk mengatur jumlah pelepasan air dari bahan di atas permukaan wire. 4. Dandy Roll : Untuk memperbaiki formasi kertas dan menghilangkan busa di atas wire. 5. Wire Suction Box : Berfungsi untuk mengurangi kadar air dengan cara dihisap dengan posisi besar hisapan berurutan dari kecil ke besar dari headbox untuk menghindari bolong pada kertas. 6. Suction Couch Roll : Tahap terakhir pada wire part untuk menghilangkan kadar air sekaligus untuk mengurangi gesekan antara wire dengan couch roll agar kertas tidak terbawa ke atas. Berukuran diameter 660 mm dengan panjang 3,35 m 7. Drive Roll : Untuk menggerakkan wire dan berukuran 750 mm x 3,3 m 8. Wire Roll : Untuk membersihkan bahan yang masih terbawa dari wire ke felt dan terbuat dari stainless steel dan berukuran 314 mm x 3,45 m 9. Wire Glider Roll : mengendalikan posisi wire agar tetap berputar pada jalannya dan berukuran 274 mm x 3,45 m. 10. Shaking Machine : Untuk menyebar dan meratakan lapisan bahan pada permukaan wire agar kekuatan kertas ( tensile strength) meningkat.

58 Press Part Fungsi : Untuk mengurangi kadar air di dalam buburan pulp, sekaligus mengatur ketebalan ( thickness) dan kehalusan (smoothness) Bentuk : Roll Komponen: 1. First Press (Pick Up) 2. Second press untuk menentukan thickness kertas dimana kadar air hingga 50-60% 3. Third press (smoothing) untuk menghaluskan permukaan kertas (untuk kertas dengan gramatur di atas 120 gsm) 4. Suction Press Roll : menghisap dan memindahkan kertas dari wire part ke press part, mengurangi kadar air pada bahan kertas dari 78% menjadi 60%, berukuran 710 mm x 3,5 m 5. Touch Roll : Untuk menghantarkan kertas dari pick up roll ke second press, berukuran 600 mm x 3,5 m 6. Felt : Untuk mengurangi kadar air pada kertas, membantu membawa kertas, dan menghisap kotoran dari kertas. 7. Wringer Roll : Untuk mengeluarkan air dan kotoran dari felt, terbagi menjadi 2 bagian top roll dan bottom roll dengan ukuran 560 mm x 3,15 m 8. Suction Box : Untuk menghisap air dan kotoran dari permukaan felt Dryer Fungsi Bentuk Komponen: : Untuk mengurangi kadar air pada kertas : Silinder 1. Canvas : lebih memperluas permukaan kertas yang bersentuhan dengan permukaan dryer sehingga pengeringan bisa lebih sempurna dan merata, untuk membawa kertas dan menjaga kertas tetap rapi.

59 49 Canvas dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan detergent dan air bertekanan tinggi serta disikat. 2. Dryer Drum : Untuk mengeringkan kertas, terbuat dari besi dengan lapisan krom diluar berukuran 1,524 x 3,15 m. Perawatan dryer dilakukan dengan pemasangan doctor dengan sudut o agar permukaan dryer selalu dalam kondisi kering untuk menjaga kadar air (moisture) kertas. Jumlah: 7 Drum untuk Grup 1 Grup 3 2 Drum untuk Grup 4 (Setelah size press) 10 Drum untuk Grup 5 Tabel 3.1 Temperatur pada Group Dryer Lokasi Temperatur o C Kadar air pada kertas D D D3 D4 D % 38% (sesudah lewat size press) Gambar 3.9 Dryer

60 Size Press Fungsi : Mengisi pori-pori kertas dan meningkatkan kekuatan permukaan kertas dengan cara menambahkan starch solution ke lembaran kertas. Bentuk : Roll, dengan aliran masukan starch solution dari atas dan bawah Gambar 3.10 Size Press Vibroscreen Fungsi : Untuk menyaring sisa starch solution yang tidak terpakai untuk dicampurkan dengan yang baru dari tangki 3. Posisi : Terletak di bawah bagian size press. Gambar 3.11 Vibro Screen

61 Calender Fungsi : Terdiri dari 4 cast iron yang tersusun secara vertikal dan menekan lembaran kertas oleh beratnya sendiri. Lembaran kertas dilewatkan pada calender agar permukaan kertas lebih halus dan lebih licin serta menghilangkan kerutankerutan pada permukaan kertas. Bentuk : Roll Posisi : Setelah proses drying Gambar 3.12 Calender Calender Pit Fungsi : Tempat penampungan dry broke atau kertas yang reject diolah lagi atau dihancurkan lagi. Bentuk : Bak persegi panjang dilapisi dinding keramik Cara Kerja: Pada calender pit, dry broke ditambahkan air yang berasal dari silo pit, setelah itu menuju ke broke chest untuk diolah lebih lanjut di seksi Stock Preparation Silo Pit Fungsi : sebagai tempat penampungan buburan pulp yang lolos dari pack pulper dan process water yang berasal dari unit dewatering.

62 52 Bentuk Jumlah : Persegi panjang yang dilapisi dinding keramik. : 3 Unit (1 unit untuk tiap PM) 3.3 Spesifikasi Alat Unit Finishing Converting Mesin Cutter Fungsi : Memotong kertas dari bentuk roll menjadi lembaran kertas atau sheet besar. Bentuk : Susunan dari beberapa roll yang dilengkapi dengan slitter knife dan cross cutter. Jumlah : 10 Unit Mesin Rewinder Fungsi : Memotong kertas dari ukuran jumbo roll menjadi roll yang lebih kecil ukurannya. Bentuk : Susunan dari beberapa roll yang dilengkapi dengan slitter knife. Mesin rewinder 1 dan 2 terdiri dari 11 set slitter knife. Mesin rewinder 3 terdiri dari 10 set slitter knife. Jumlah : 3 Unit Gambar 3.13 Mesin Rewinder

63 Mesin E.C.H Will Fungsi : memotong kertas roll menjadi lembaran kertas dengan ukuran cut size (seperti A4, F4, letter size) sekaligus untuk menghitung dan mengemas produk kertas. Jumlah : 1 unit Mesin Pemco Fungsi : Membungkus lembaran kertas yang keluar dari mesin E.C.H will. Jumlah : 1 unit Mesin Tinting Fungsi : Mendaur ulang kertas broke dalam bentuk roll dengan mencelupkan ke dalam dyes Jumlah : 2 Unit Mesin Printing Fungsi : untuk mendaur ulang kertas broke dalam bentuk roll dengan cara menyemprotkan dyes pada tiap lembaran kertas. Jumlah : 2 Unit Mesin Embossing Fungsi : Untuk mendaur ulang kertas broke dengan cara memberikan pola dan menambahkan stiffness pada kertas. Jumlah : 3 Unit

64 BAB IV SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH 4.1 Pengolahan Air Air merupakan kebutuhan utama dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill dikarenakan seluruh proses produksi menggunakan air. Air yang digunakan untuk proses produksi maupun non-produksi berasal dari sungai Cisadane dimana sebelum digunakan harus melalui treatment terlebih dahulu. Penggunaan air dari sungai Cisadane pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill sebanyak ± ton/hari. Dalam penggunaan air tersebut ada dua jenis, yaitu : a. Fresh Water Fresh water merupakan air bersih yang diperoleh dari air sungai Cisadane yang telah melewati treatment sehingga diperoleh standar sebagai air untuk produksi maupun non produksi. Tabel 4.1 Jumlah Konsumsi Bahan Kimia Untuk Pengolahan Air Bersih Nama Bahan Jumlah Kebutuhan Alum Caustic Soda NaOCl Flokulan Clarifix 5050 kg/bulan 520 kg/bulan 2015 kg/bulan 41,4 kg/bulan 202 kg/bulan

65 55 Pengolahan air ini menggunakan tangki sedemintasi berbentuk kerucut dengan bantuan bahan kimia, diantaranya adalah : 1. Alum (Al2(SO3)3.18H2O) berfungsi untuk memisahkan kotoran dan lumpur dengan cara menggumpalkan kotoran-kotoran sehingga mudah mengendap (koagulan). 2. Flokulan berfungsi mengikat endapan dalam air agar menyatu menjadi endapan yang lebih besar sehingga endapan akan jatuh ke bawah karena adanya berat dan gaya gravitasi. Flokulan ditambahkan pada bak pengendapan. 3. NaOCl berfungsi dalam menjaga kesetimbangan kadar free chloride dan membunuh atau menghambat mikroorganisme 4. Caustic Soda atau NaOH berfungsi menjaga ph air agar tetap di ph netral (7) Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Bersih b. Air Proses (Process Water) Air proses merupakan air yang digunakan untuk memproduksi kertas sebagai pengganti dari air bersih (fresh water). Proses air proses pada bagian

66 56 paper machine diperoleh dari hasil dewatering yang telah ditampung dalam wire pit, wire tank dan seal pit. Gambar 4.2 Aliran white water 4.2 Steam Dalam produksi kertas steam digunakan untuk proses pengeringan lembaran kertas pada bagian Paper Machine. Steam yang digunakan pada proses ini disuplai dari PT. Dian Swastika Sentosa yang merupakan anak perusahaan dari group Sinar Mas dan bertugas juga menyuplai listrik untuk PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill. Total boiler yang berada di PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill sebanyak 5 unit dan masing-masing pemakaian steam PM 1 sebesar 3,2 ton/ton kertas, PM 2 sebesar 3,1 ton/ton kertas, dan PM 3 sebesar 3 ton/ton kertas. 4.3 Listrik Listrik merupakan utilitas yang penting dalam produksi lembaran kertas. Penggunaan listrik pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill disuplai dari PLN dan PT. Dian Swastika Sentosa. Dalam memproduksi listrik, PT. Dian Swastika Sentosa menggunakan 2 unit turbin gas dan 5 unit engine generator. Seksi utility PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill hanya bertanggung jawab dalam pengadaan komponen listrik dan instalasi listrik.

67 Pengolahan Limbah Limbah merupakan sisa hasil produksi yang pengolahannya tidak memenuhi standar akan merusak lingkungan. Limbah yang dihasilkan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper dibedakan menjadi 2 yaitu, limbah cair dan limbah padat. a. Limbah berwujud cair Limbah yang berupa cairan ini termasuk golongan limbah B3. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi standar yang diizinkan dari segi ph, COD, BOD dan suspended lainnya yang dapat merusak lingkungan. Contoh dari limbah B3 adalah Oli bekas, aki bekas dan bahan-bahan kimia hasil pengujian atau kadaluarsa. Tabel 4.2 Standar Kualitas Air Limbah Industri Menurut Pemerintah Parameter Ph COD BOD Suspended Solid Standar Kualitas Air Limbah ppm 50 ppm 150 ppm Tabel 4.3 Standar Kualitas Air Limbah di PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill Parameter ph COD Standar Kualitas Air Limbah 7,03 130,25 ppm

68 58 BOD Suspended Solid 20,28 ppm 25,8 ppm b. Limbah Berwujud Padat Limbah padat seperti pengikat kawat pulp, dirijen, pelat kayu, seng, potongan wire, plastik dan sisa kertas yang tercampur warnanya. Kertas yang tercampur warnanya dikumpulkan menjadi satu yang akan dibuang ke tempat penampungan untuk dijual kembali. Limbah hasil pengolahan limbah cair yang berupa sluge akan dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman padi, singkong dan lain-lain. Sedangkan limbah kawat besi, plastik akan dikirim ke bagian General Affairs untuk disortir dan dijual. Dari pengolahan limbah hasil produksi yang baik dalam memperhatikan lingkungan sekitarnya, maka PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill memperoleh sertifikasi ISO dalam hal sistem manajemen lingkungan. Untuk permasalahan sampah ditangani oleh seksi general affairs. 4.5 Maintenence Kegiatan maintenence ini dilakukan oleh dua seksi yaitu, seksi workshop dan seksi electrical and instrument. Kegiatan maintenence ini bertujuan untuk mengurangi kerusakan pada mesin-mesin produksi serta sarana dan prasarana. Pada seksi workshop bertugas untuk maintenance, piping, civil, dan welding. Seksi electrical and instrument bertanggung jawab dalam menangani pekerjaan instrument elektronik dan otomasi.

69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan hasil kerja praktek di PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill memproduksi kertas seperti kertas budaya dan kertas warna. Bahan baku pulp pembuatan kertas didapatkan dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Perawang Riau dengan jenis pulp LKBP dan NKBP. 2. Dalam memproduksi kertas, PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill cukup efisien dalam penghematan bahan baku karena menggunakan kembali kertas yang rusak (broke paper) dan penggunaan kembali air produksi. 3. Pengujian dari bahan baku dan bahan penunjang kertas bertujuan untuk menghasilkan produk kertas dengan standar yang berkualitas. 4. Dalam proses produksi ditemukan kendala-kendala salah satunya ketersediaan listrik PLN yang tidak stabil. 5.2 Saran Setelah mendapatkan pengetahuan mengenai proses produksi pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill, hal-hal yang dapat disarankan sebagai berikut : 1. Perlu adanya peninjauan ulang mengenai alat safety seperti ear plug dan helmet para karyawan di area produksi oleh manajemen K3. 2. Memberikan ruangan khusus untuk kontrol sistem alat produksi agar area produksi lebih luas.

70 60 3. Kendala listrik yang tidak stabil mempengaruhi kerja alat produksi sehingga perlu adanya pengalihan listrik ke PT. Dian Swastika Sentosa untuk alat produksi yang penting.

71 DAFTAR PUSTAKA Fitriani,Diah dan Prasetyo,Hermawan,2014..Cilegon: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Suprianto Upe, Latifah dan Meity Dwi, I.P Cilegon: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Venerek,Alois,2004. Filler retention in papermaking by polymeric and microparticulate retention aid systems. Montréal:Department of Chemistry,McGill University

72 ANALISA PULP LOSS DAN PENGARUH CHEMICAL RETENTION AID DAN AKD TERHADAP PULP LOSS DALAM PROSES PEMBUATAN KERTAS TUGAS KHUSUS KERJA PRAKTEK Disusun oleh : 1. KHOIRUN NISA SAHID ( ) 2. SYAHRI RAHMAN ( ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK CILEGON - BANTEN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan dan kualitas yang terbaik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan dan kualitas yang terbaik dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, perusahaan saling berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan dan kualitas yang terbaik dari produknya.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. PMA (Penanaman Modal Asing) yang didirikan atas joint venture sebuah perusahaan

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. PMA (Penanaman Modal Asing) yang didirikan atas joint venture sebuah perusahaan BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PT. IKPP) merupakan bentuk perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang didirikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan produsen kertas terbesar di Jawa Barat berada dibawah naungan Sinar Mas Group yang memiliki dua pabrik, PT.

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan. BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan bagian dari Sinar Mas Grup. Berdiri pada tahun 1967 di Karawang Jawa Barat. PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data ini terdapat

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PURA BARUTAMA KUDUS PM V, VI & IX 30 MEI 30 JUNI 2016 Diajukan Oleh : Stephanie Novina Saputra NRP : 5203013005 Christian Julius Wijaya NRP : 5203013010 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pusaka Prima Mandiri PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) pada awalnya berasal dari PT. Kimsari Paper Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Februari

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Kertas merupakan lembaran yang terdiri dari serat-serat selulosa yang saling menempel dan menjalin. Linberg (2000) dalam Dewi (2006) mendefinisikan kertas sebagai produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambar 2.1 Perusahaan Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Sumber : (Supervisior Dept.PPIC PT.Indah Kiat Pulp & Paper) 2.1 PROFIL PERUSAHAAN PT.INDAH KIAT PULP & PAPER, Tbk Berdiri

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Biaya Produksi Analisis biaya produksi yang dilakukan pada penelitian ini merupakan analisis biaya produksi berdasarkan komponen biaya dan tahapan produksi. Proses

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh gambaran perusahaan industri PT. Indah Kiat Pulp And Paper, Tbk. Berdasarkan pengumpulan data

Lebih terperinci

! "''.IL TI'HIM;. Ii I c,- -1- ;')0/3

! ''.IL TI'HIM;. Ii I c,- -1- ;')0/3 LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk i No. If

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 12 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 didirikan pada tahun 1976, yang diprakarsai oleh 4 serangkai yang berasal dari kota Deli-Serdang,

Lebih terperinci

Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk

Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Selain untuk

Lebih terperinci

INDUSTRI PULP DAN KERTAS. 11/2/2010 Universitas Darma Persada By YC

INDUSTRI PULP DAN KERTAS. 11/2/2010 Universitas Darma Persada By YC INDUSTRI PULP DAN KERTAS 11/2/2010 Universitas Darma Persada By YC 1 A. BAHAN BAKU Selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat) Jenis-jenis selulosa : 1. α-selulosa untuk pembuatan kertas 2. β-selulosa

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PURA BARUTAMA Diajukan Oleh : Maria Bangun R. NRP : 5203013012 Jenni Lie NRP : 5203013022 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSIPULP & PAPER. Sumber : Paper egg try machine production PT. PCP Gambar 3.1. Proses diagram Pulp & Paper

BAB III PROSES PRODUKSIPULP & PAPER. Sumber : Paper egg try machine production PT. PCP Gambar 3.1. Proses diagram Pulp & Paper BAB III PROSES PRODUKSIPULP & PAPER 3.1 Tahapan Proses Pulp & Paper Sumber : Paper egg try machine production PT. PCP Gambar 3.1. Proses diagram Pulp & Paper 3.2 Bahan Baku 3.2.1 Bahan Baku Utama Sumber

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pulp dan kertas terpadu dengan status Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok (cigarette

Lebih terperinci

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada Lampiran 1 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada struktur organisasi di PT Pusaka Prima Mandiri menurut jabatan dan posisinya adalah sebagai

Lebih terperinci

Pengolahan Limbah Pabrik Kertas

Pengolahan Limbah Pabrik Kertas A. Latar Belakang Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan

Lebih terperinci

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI KULIAH UMUM 2010 29 Desember 2010 PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI Oleh: Ir. Yusup Setiawan, M.Eng. Balai Besar Pulp dan Kertas-Bandung

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG VOLUME 4 NO. 2, DESEMBER 2007 ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 2004 PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG Margareta M. Sintorini, Endro Suswantoro, Sinthya Rarasningrum Jurusan

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER SERANG)

STUDI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER SERANG) ABSTRACT STUDI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER SERANG) Winardi Dwi Nugraha *), Ina Susanti Cleaner produktion is minimization of waste from source. That is can do

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Gambar 4.1 Perusahaan Indah Kiat Pulp &Paper, Tbk Sumber : (Supervisior Dept.PPIC PT.Indah Kiat Pulp & Paper)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KERTAS 2.2 KUALITAS

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KERTAS 2.2 KUALITAS II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KERTAS Kertas secara tradisional didefinisikan sebagai lembaran yang dikempa pada screen dari larutan fiber. Produk kertas saat ini umumnya sama dengan definisi tersebut, tetapi

Lebih terperinci

D BOG BANANA PAPER PULP AND PAPER GREEN INCUBATOR

D BOG BANANA PAPER PULP AND PAPER GREEN INCUBATOR D BOG BANANA PAPER D Bog Banana Paper A. PENDAHULUAN Pisang merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di tanah Indonesia yang mempunyai banyak manfaat yaitu dari mulai mengatasi masalah kecanduan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA

PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA Nama Mahasiswa : 1. Denti Bulan Trisna (2310 030 001) 2. Nunki Fathurrozi (2310 030 083) Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT NIP.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu : BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Suparma (SPM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kertas. Produksi kertas tersebut telah menghasilkan berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN THE VIET TRI PAPER, sebuah perusahaan negara, didirikan pada tahun 1961 dan berlokasi di propinsi Phu Tho. Viet Tri berada pada peringkat empat dalam hal kapasitas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SIX SIGMA Kualitas merupakan indikator efisiensi dari sistem ekonomi yang produktif, dimana pada sistem yang efisien memungkinkan diproduksi barang dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing masuk ke indonesia untuk bersaing demi menjadi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digester Digester merupakan alat utama pada proses pembuatan pulp. Reaktor ini sebagai tempat atau wadah dalam proses delignifikasi bahan baku industri pulp sehingga didapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

MINIMISASI LIMBAH PADA INDUSTRI PULP DAN KERTAS

MINIMISASI LIMBAH PADA INDUSTRI PULP DAN KERTAS Minimisasi Limbah pada Industri Pulp dan Kertas (Ali M. & Suciningtias W.) 37 MINIMISASI LIMBAH PADA INDUSTRI PULP DAN KERTAS Ali Masduqi dan Suciningtias Wardhani Jurusan Teknik Lingkungan - Institut

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang

VII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang VII. TATA LETAK PABRIK A. Tata Letak Alat dan Pabrik Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang meliputi tempat bekerja karyawan, tempat penyimpanan bahan baku, dan produk

Lebih terperinci

Asal Usul Kertas. Dibuat Oleh : Patrick Lingga XB / 19. Santo Aloysius Batununggal. Bandung

Asal Usul Kertas. Dibuat Oleh : Patrick Lingga XB / 19. Santo Aloysius Batununggal. Bandung Asal Usul Kertas Dibuat Oleh : Patrick Lingga XB / 19 Santo Aloysius Batununggal Bandung 2013 Kata pengantar Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan karunianya, saya diberikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas pengendalian proses untuk ciri - ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. INDAH KIAT PULP & PAPER TBK PERAWANG

BAB II PROFIL PT. INDAH KIAT PULP & PAPER TBK PERAWANG BAB II PROFIL PT. INDAH KIAT PULP & PAPER TBK PERAWANG A. Sejarah Berdirinya PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perawang Riau PT. Indah Kiat Pulp & Paper (PT. IKPP) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

1.2 Tujuan Untuk mengetahui pengertian CMP Untuk mengetahui bagian bagian proses CMP Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan CMP

1.2 Tujuan Untuk mengetahui pengertian CMP Untuk mengetahui bagian bagian proses CMP Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan CMP BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulp adalah produk utama kayu, terutama digunakan untuk pembuatan kertas, tetapi pulp juga diproses menjadi berbagai turunan selulosa, seperti rayon dan selofan. Pulp

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI

BAB III PROSES PRODUKSI BAB III PROSES PRODUKSI 3.1 PROSES PRODUKSI 3.1.1 Urutan Proses Produksi dari Awal Sampai Jadi a. Persiapan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi lantai keramik adalah jeldspar dan pasir

Lebih terperinci

PROSES UBC. Gambar 1. Bagan Air Proses UBC

PROSES UBC. Gambar 1. Bagan Air Proses UBC Penulis: Datin Fatia Umar dan Bukin Daulay Batubara merupakan energi yang cukup andal untuk menambah pasokan bahan bakar minyak mengingat cadangannya yang cukup besar. Dalam perkembangannya, batubara diharapkan

Lebih terperinci

Disusun oleh : Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP

Disusun oleh : Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP SEMINAR TA 2011 Disusun oleh : Sekarwati Abdul S. Wahyu Utami 2308 030 011 2308 030 053 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP. 19630805 198903 2 002 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FTI-ITS

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses II. DESKRIPSI PROSES A. Macam- Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). memulai kerja sama dengan perusahaan Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan &

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). memulai kerja sama dengan perusahaan Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan & BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan. Perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perawang adalah perusahaan Swasta Nasional yang bergerak dalam bidang Industri Pulp & Kertas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Delitua Paper Mild merupakan perusahaan yang memproduksi kertas rokok. PT Delitua Paper Mild mengalami likuidasi dengan SPP Presiden No. 441/I/PMA/1983,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil perusahaan PT indah kiat PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill merupakan salah satu pabrik kertas yang berada di bawah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada bidang

Lebih terperinci

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi, Analisis, dan Evaluasi Sistem Pengendalian Bahan Baku Tahun 2011 Bahan baku merupakan suatu material yang memiliki peranan penting dalam proses produksi. Ketersediaan

Lebih terperinci

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Disusun oleh : Dina Febriarista 2310 030 015 Fixalis Oktafia 2310 030 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT 19570819 198601 1 001 Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 52 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik PEA adalah unit pengadaan air, unit

Lebih terperinci

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Labaratorium Analisis

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kertas adalah salah satu penemuan paling penting sepanjang masa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan untuk pemilik perusahaan : 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? 3. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selulosa merupakan salah satu komoditi yang cukup banyak dibutuhkan di industri, seperti industri tekstil dan pulp. Serat selulosa ini juga sudah dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas seni merupakan salah satu produk yang semakin diminati baik di dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri, umumnya merupakan hasil produk buatan tangan dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik perlu ditentukan dengan tepat agar dapat memberikan keuntungan, baik secara teknis maupun ekonomis. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan pulp dan kertas Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan pulp dan kertas Indonesia terus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu produk turunan selulosa yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan pulp dan kertas Indonesia terus mengalami

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia di indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan hal itu kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang dalam industri

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Sorting process ( proses manual ) Proses kerja sortir di area finishing-sortir sudah ada sejak awal berdirinya perusahaan dan tidak dapat dihindari sebagai salah satu dari

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI SIDANG TA 2011 PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI Disusun oleh : Renata Permatasari 2308 030 013 Friska Rachmatikawati 2308 030 014 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

BAB 3 PENGUMPULAN DATA BAB 3 PENGUMPULAN DATA Peralatan Quality Control System (QCS) dan sensor-sensor yang terpasang di sepanjang aliran produksi pada industri kertas menghasilkan ribuan data setiap jamnya. Data ini tersimpan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI

BAB III PROSES PRODUKSI BAB III PROSES PRODUKSI 3.1 Proses Produksi 3.1.1 Urutan Proses Produksi dari Awal Sampai Jadi a. Persiapan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi lantai keramik adalah feldspar dan pasir

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok. Pada awalnya,

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS 20.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Eka Andi Saputro ( I 0511018) Muhammad Ridwan ( I 0511030) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Dosen Pembimbing : Ir. Elly Agustiani, M.Eng NIP. 19580819 198503 2 003 Oleh Ricco Aditya S. W (2310 030 044) Rieska Foni

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES (pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok. BAB III PERANCANGAN PROSES Perancangan pabrik home industri ini menghasilkan produk kertas kerajinan yang siap dibuat untuk kerajinan yang unik.

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN 1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PENGARUH PEMILIHAN KERTAS TERHADAP KUALITAS CETAK DALAM INDUSTRI PERCETAKAN KORAN

PENGARUH PEMILIHAN KERTAS TERHADAP KUALITAS CETAK DALAM INDUSTRI PERCETAKAN KORAN 2012 Antono Adhi, Sebastianus Adi Susanto 64 PENGARUH PEMILIHAN KERTAS TERHADAP KUALITAS CETAK DALAM INDUSTRI PERCETAKAN KORAN Antono Adhi, Sebastianus Adi Susanto Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank

Lebih terperinci

PENGARUH PENCAMPURAN SERAT ECENG GONDOK DAN SERAT KERTAS KORAN BEKAS TERHADAP KUALITAS KERTAS YANG DIHASILKAN

PENGARUH PENCAMPURAN SERAT ECENG GONDOK DAN SERAT KERTAS KORAN BEKAS TERHADAP KUALITAS KERTAS YANG DIHASILKAN PENGARUH PENCAMPURAN SERAT ECENG GONDOK DAN SERAT KERTAS KORAN BEKAS TERHADAP KUALITAS KERTAS YANG DIHASILKAN Chatrine, Judy Retti Witono Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci