BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009) Management involves coordinating and overseeing the work activities of others so that their activities are completed efficiently and effectively. Management diartikan sebagai suatu proses mengkoordinasi dan mengatur segala aktivitas pekerjaan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Fungsi-Fungsi Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009) Manajemen memiliki empat fungsi yang dijalankan, antara lain : 1) Planning Fungsi manajemen yang termasuk dalam menetapkan tujuan, membentuk strategi-strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana untuk mengitegrasikan dan mengkoordinasikan segala aktivitasnya. 2) Orginizing Fungsi manajemen yang termasuk dalam proses aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan 9

2 10 tercapainya aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. 3) Leading Fungsi manajemen yang termasuk dalam bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk menyelesaikan tujuan organisasi. Di tahap ini manager dapat memotivasi karyawannya, membantu memecahkan masalah dalam kelompok kerja, ikut campur dalam pekerjaan secara perorangan maupun individu, memilih saluran komunikasi yang paling efektif dan tentunya memimpin organisasinya ke arah tujuan yang diharapkan 4) Controlling Fungsi manajemen yang termasuk dalam memantau, membandingkan, dan mengkoreksi pelaksanaan pekerjaan, proses penentuan, standar apa yang harus dicapai, pelaksanaan apa yang sedang dilakukan, meniilai pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar Internet Menurut Strauss dan Frost (2009) Internet merupakan sebuah jaringan global yang terhubung dengan jaringan terkoneksi, dimana jaringan yang dihasilkan dari sebuah jaringan internet dapat mencapai banyak perusahaan, pemerintahan, organisasi, dan jaringan pribadi. Menurut Chaffey (2007) Internet adalah komunikasi antara jutaan komputer yang saling terhubung di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan jutaan jaringan terhubung antara satu dengan lainnya. Melalui internet yang terhubung dikomputer, user menjadi lebih mudah dalam bekomunikasi kepada user lain yang

3 11 juga menggunakan komputer di mana saja dan kapan saja. Internet lebih memudahkan user untuk berkomunikasi dengan biaya yang lebih murah. Menurut Green dan Vasarhelyi (2002) Internet adalah infrastruktur yang sangat unik dimana tidak dimiliki oleh setiap orang. Internet selalu berkembang menurut waktu. Jadi definisi dari internet adalah sebuah jaringan yang dapat terhubung dan terkoneksi secara luas dimana dapat digunakan baik dari individu maupun kelompok ataupun organisasi Istilah Dalam Internet Menurut McLeod (2007) ada beberapa istilah yang berhubungan dengan internet, antara lain : 1. Website Menunjukan sebuah komputer yang dihubungkan dengan internet yang membuat hypermedia yang dapat diakses melalui komputer lain yang berbeda dalam jaringan melalui sebuah hypertext links. 1) Homepage Berhubungan dengan sebuah halaman utama dari sebuah website. Halaman lain dari website dapat diakses melalui homepage ini. 2) Electronic mail ( ) Sebuah surat internet yang memungkinkan kita mengirim atau menerima surat dalam format digital. 3) World Wide Web

4 12 WWW ( World Wide Web) merupakan sistem besar terdiri dari server server yang menawarkan berbagai jenis informasi kepada semua orang diinternet. Informasi ini bisa berbentuk teks biasa, gambar, suara, dan tipe data lainnya Website Menurut O'Brien dan Marakas (2008) internet adalah jaringan komputer dari jutaan bisnis, edukasi dan pemerintah yang berkembang dengan cepat yang menghubungkan ratusan juta komputer dan penggunanya di lebih dari 200 negara. Menurut Sardi (2004) website adalah sekumpulan dokumen yang dipublikasikan melalui jaringan internet maupun intranet sehingga dapat diakses oleh user melalui web browser. Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2004) website adalah keseluruhan dari pemeliharaan halaman www oleh organisasi atau individual. Jadi menurut pendapat ahli di atas website merupakan sekumpulan dokumen yang ada pada suatu halaman www yang dapat diakses dengan menggunakan jaringan intranet atau internet baik untuk individu ataupun organisasi Karakteristik Website Yang Baik Menurut Suyanto (2009) suatu website yang baik mempunyai kriteriakriteria sebagai berikut : 1) Usability Usability melibatkan pertanyaan dapatkah user menemukan cara untuk menggunakan situs web tersebut dengan efektif (doing things right). Atau, usability adalah suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan

5 13 aplikasi atau situs web sehingga pengguna dapat mengopresaikannya dengan mudah dan cepat. Situs web harus memenuhi lima syarat untuk mencapai tingkat usability yang ideal, antara lain : o Mudah untuk dimengerti o Efisien dalam penggunaan o Mudah untuk diingat o Tingkat kesalahan rendah o Kepuasan pengguna 2) Sistem navigasi (struktur) Kemudahan bernavigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi dalam situs web secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut. Navigasi membantu pengunjung untuk menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web, memberitahukan dimana mereka berada, kemana mereka bisa pergi. Dengan demikian mereka akan menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan mudah. Berikut adalah syarat navigasi yang baik : o Mudah dipelajari o Tetap konsisten o Memungkinkan feedback o Muncul dalam konteks o Menawarkan alternatif lain o Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan

6 14 o Menyediakan pesan virtual yang jelas o Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami o Mendukung tujuan dan perilaku user 3) Graphic desain Desain yang baik setidaknya memiliki komposisi warna yang baik dan konsisten, layout grafik yang konsisten, teks yang mudah dibaca, penggunaan grafik yang memperkuat isi teks, dan secara keseluruhan membentuk suatu pola yang harmonis 4) Contents Sebaik apapun situs web secara desain grafis, tanpa konten yang berguna dan bermanfaat maka akan kurang berarti. Konten yang baik akan menarik, relevan, dan sesuai target audien situs web tersebut. Gaya penulisan dan bahasa yang digunakan harus sesuai dengan web dan target audien. Hindari kesalahan dalam penulisan, termasuk tata bahasa dan tanda baca, ditiap halaman, header, dan judulnya. Buat daftar penjelasan untuk istilah khusus. 5) Compatibility Situs web harus kompatibel dengan perangkat tampilannya (browser) yang tidak dapat melihat situsnya 6) Loading time Sebuah penelitian yang dilakukan oleh zona research (April 1999), meyatakan bahwa 80% pengunjung akan menutup browser bila halaman web yang ia buka tidak tampil dalam 7-8 detik. Penelitian Jupiter Media

7 15 Metrix (September 2001-Amerika Serikat) mengatakan bahwa 40% pengunjung akan kembali mengunjungi situs web yang tampil lebih cepat. 7) Functionality Seberapa baik situs web yang dari aspek teknologinya, dalam hal ini dapat melibatkan programmer dengan script-nya, misalnya HTML, PHP, ASP. ColdFusion, CGI, SSI, dan lain-lain. 8) Accesbility Halaman web harus dapat dipakai oleh setiap orang, baik anak-anak, orang tua dan muda, termasuk orang cacat. Ada berbagai hambatan yang ditemui dari sisi pengguna untuk menikmati halaman web itu. Desainer setidaknya harus mempertimbangkan masalah ini dan memberikan solusinya, terutama yang berhubungan dengan tugasnya sebagai desainer. 9) Interactivity Buat situs web yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan situs web, kita sebagai pemilik/pembuat,pengunjung lain, dan dengan komputernya. Interaktivitas adalah apa yang melibatkan pengguna situs web sebagai use experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktivitas dalah hyperlinks (link) dan mekanisme feedback Elemen Design Website Menurut Kleindl (2010), menyatakan terdapat 13 poin dalam merancang suatu design web :

8 16 a) Accessbility Akses harus mudah bagi pengguna dengan semua jenis kemampuan fisik dan komputer b) Advertising Jenis dan jumlah iklan pada halaman web harus sesuai dengan kebutuhan pasar c) Content Organisasi dan jenis informasi di situs harus didasarkan pada target pasar d) Customization Memberikan konten pribadi yang baik e) Feedback Informasi kontak harus terlihat, dan tanggapan harus tepat f) Graphics Warna latar belakang, ukuran font, grafis dan waktu beban halaman berdampak pada sikap pengguna situs web g) Links Penyelarasan dan jumlah link harus memenuhi kebutuhan pasar h) Navigation Situs web harus konsisten dari halaman ke halaman i) Ordering Pembelian harus sederhana dan nyaman bagi pengguna j) Privacy Harus ada kebijakan privasi atau keamanan yang efektif

9 17 k) Search Perangkat pencarian harus akurat dan mudah digunakan l) Speed Kecepatan loading grafis dan teks merupakan hal yang penting m) Update Konten situs dan format harus sering di update Interaksi Manusia Dengan Komputer Menurut Yatini (2007) interaksi manusia dengan komputer adalah perihal reka bentuk penilaian dan implementasi sistem komputer interaktif untuk kegunaan manusia dan dengan kajian tentang fenomena yang terlibat didalamnya atau interaksi antara pengguna dengan sistem. Dimana kajiannya sebagai berikut : 1. Manusia Bagaimana manusia menerima dan memproses sistem dan apakah kelebihan dan kekurangan manusia 2. Komputer Teknologi komputer yang dapat digunakan untuk menerima, memproses dan mempersembahkan sistem dengan kelebihan dan kekurangannya 3. Interaksi diantara kedua elemen di atas Jadi kajian interaksi manusia dan komputer adalah bagaimana manusia dan komputer secara interaktif melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan bagaimana sistem yang interaktif itu dibuat

10 World Wide Web (WWW) O'Brien dan Marakas (2008) mengatakan bahwa World Wide Web (www) adalah sebuah jaringan global dari situs internet multimedia yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, hiburan, e-business dan e-commerce WWW ( World Wide Web) merupakan sistem besar terdiri dari serverserver yang menawarkan berbagai jenis informasi kepada semua orang diinternet. Informasi ini bisa berbentuk teks biasa, gambar, suara, dan tipe data lainnya Jasa Pengertian Jasa Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. (Kotler dan Keller, 2009) Berikut ada dua pendekatan yang menangkap esensi kata itu menurut Lovelock dan Wright (2002) : Pertama jasa adalah suatu tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh suatu pihak kepihak lain. Walaupun proses tersebut dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik, kinerja pada dasarnya tidak berwujud. Kedua, jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu sebagai objek penerima layanan. Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

11 19 Menurut Lovelock dalam Arief (2007) dideskripsikan sebagai proses dari pada suatu produk, dimana prosesnya melibatkan input dan merubahnya menjadi output. Jadi dari beberapa pengertian di atas jasa merupakan hal yang tidak berwujud tetapi mempunyai atau memberikan manfaat terhadap pihak pihak yang bersangkutan Klasifikasi Bauran Jasa Kotler dalam Arief (2007) menjelaskan lima pokok klasifikasi bauran jasa sebagai berikut : 1) Pure tangible goods Produk yang ditawarkan adalah barang yang berwujud murni/nyata, tidak ada bentuk jasa-jasa yang menyertai produk jenis ini. Contohnya obat nyamuk, shampo, dan sabun 2) Tangible goods with accompanying maintenance Barang berwujud merupakan barang utama yang ditawarkan, sedangkan pemeliharaan jasa menyertai produk utama tersebut. Pada umumya, barang elektronik kendaraan, dan mesin-mesin diikuti oleh pemeliharaan/ perawatan dari barang-barang tersebut 3) Hybrid Produk barang maupun jasa sama-sama dapat dirasakan, misalnya selain mengharapkan makanan yang khas pengunjung kafe juga ingin mendapatkan pelayanan yang memuaskan

12 20 4) Major services with accompanying minor goods and services Produk utama adalah jasa dengan melibatkan sedikit produk lain berupa jasa, misalnya penumpang kereta api membeli jasa transportasi darat dengan fasilitas makan dan minum yang diberikan secara cuma-cuma 5) Pure service Tidak ada produk lain yang berbentuk produk menyertai produk murni, misalnya jasa escort (pengawalan/teman), psikiater, dan jasa konsultasi Karakteristik Jasa Menurut Tjiptono (2006) ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang, keempat karakteristik tersebut meliputi : 1) Intangibility Jasa berbeda dengan barang, jika barang menggunakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance) atau usaha. Jasa bersifat intangibel yang artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. 2) Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diiproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. 3) Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized output, artinya banyak bentuk variasi, kualitas dan jenis,

13 21 tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada 3 faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa Tjiptono (2006) yaitu kerjasama atau partisipasi konsumen selama penyampaian jasa, moral/motivasi karyawan dalam melayani konsumen, dan beban kerja perusahaan. Penyedia jasa dapat menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya, yaitu : - Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik - Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa - Memantau kepuasan konsumen melalui sistem saran dan keluhan, survey konsumen dan comparison shopping, sehingga pelayanan yang kurang baik dapat dideteksi dan dikoreksi. 4) Perishability Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja Kualitas Layanan Pengertian Kualitas Definisi kualitas menurut Arief (2007) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

14 22 Menurut Kotler (2005) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Jadi kualitas merupakan suatu sifat atau kondisi yang berhubungan baik dengan barang maupun jasa dan memeiliki kemampuan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan Pengertian Pelayanan Menurut Nirwana (2006) mengartikan pelayanan atau jasa sebagai suatu aktivitas atau kinerja yang bersifat tidak nyata yang ditawarkan untuk memenuhi harapan konsumen. Menurut Gerson (2004) mutu dan pelayanan adalah sarana untuk mencapai kepuasan. Tujuan secara keseluruhan bisnis bukan untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu, atau memberikan pelayanan yang prima. Tapi tujuannya adalah menghasilkan konsumen yang setia Jadi pelayanan adalah aktivitas untuk memenuhi segala harapan dan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Dengan tujuan utama adalah untuk membuat pelanggan loyal pada suatu perusahaan Unsur-Unsur Pelayanan Menurut Tjiptono (2006) pelayanan yang baik akan dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang semakin melekat erat dan pelanggan tidak berpaling pada perusahaan lain. Oleh karena itu penjual atau produsen perlu menguasai unsur-unsur berikut :

15 23 1) Kecepatan Kecepatan adalah waktu yang digunakan untuk melayanai konsumen atau pelanggan minimal sama dengan waktu batas standar pelayanan yang ditentukan perusahaan 2) Ketepatan Kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan para pelanggan. Oleh karena itu ketepatan sangatlah penting dalam pelayanan 3) Keamanan Dalam melayani para konsumen diharapkan perusahaan dapat memberikan perasaan aman untuk menggunakan produk jasanya 4) Keramahtamahan Dalam melayani pelanggan, karyawan perusahaan dituntut untuk mempunyai sikap sopan dan ramah. Oleh karena itu keramahtamahan sangatlah penting, apalagi pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa 5) Kenyamanan Rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima apa adanya, dengan demikian, perusahaan harus dapat memberikan rasa nyaman pada konsumen Pengertian Kualitas Pelayanan (Service Quality) Menurut Usmara (2008) menyatakan bahwa kualitas pelayanan digambarkan sebagai suatu sikap dari hasil perbandingan pengharapan kualitas

16 24 jasa konsumen dengan kinerja perusahaan yang dirasakan konsumen. Sikap mempengaruhi keputusan untuk membeli karena adanya pengharapan atau ekspektasi konsumen. Selanjutnya konsumen membentuk suatu perilaku tentang pemberi jasa berdasarkan pengharapan mereka sebelumnya mengenai informasi perusahaan dan perilaku ini mempengaruhi keinginan mereka untuk membeli Menurut Arief (2006) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Definisi kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Utami dan Cristina (2006) mendefinisikan kualitas layanan adalah perspektif konsumen dalam jangka panjang dan merupakan evaluasi kognitif dari transfer jasa.. Menurut Wyckof dalam Tjiptono dan Chandra (2005) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Dengan kata lain, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan, yaitu expected service dan perceived service. Jika pelayanan yang diterima dan dirasakan (perceived) sesuai dengan yang diharapkan (expected), maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik Manfaat Kualitas Layanan Kualitas layanan yang baik menurut Hudiyanto (2002) sering dikatakan sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu bisnis,

17 25 maka tentu saja kualitas layanan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Layanan yang istimewa (nilai layanan yang benar benar dialami melebihi harapan konsumen) atau sangat memuaskan merupakan suatu basis untuk penetapan harga premium. Perusahaan yang memberikan kepuasan tinggi bagi pelanggannya dapat menetapkan suatu harga yang signifikan 2) Layanan istimewa membuka peluang untuk diversifikasi produk dan harga, misalnya pelayanan dibedakan menurut kecepatan pelayanan yang diminta oleh pelanggan, yaitu tarif yang lebih mahal dibebankan terhadap layanan yang membutuhkan penyelesaian yang lebih cepat 3) Menciptakan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal tidak hanya potensial dalam penjualan produk yang sudah ada, tetapi juga untuk produk-produk baru dari perusahaan 4) Pelanggan yang tepuaskan merupakan sumber informasi positif dari perusahaan dan produk-produk bagi pihak luar, bahkan mereka dapat menjadi pembela bagi perusahaan, khususnya dalam menangkal isu-isu negatif 5) Pelanggan merupakan sumber informasi bagi perusahaan, dalam hal intilejen pemasaran dan pengembangan pelayanan atau produk perusahaan pada umumnya 6) Kualitas yang baik berarti menghemat biaya-biaya seperti biaya untuk memperoleh pelanggan baru, untuk memperbaiki kesalahan,

18 26 membangun kembali citra karena wanpretasi, dan sebagainya. Jadi mempertahankan pelanggan yang sudah ada melalui kualitas yang memuaskan merupakan hal yang sangat penting 7) Kualitas pelayanan yang didesain dan diimplementasikan secara memadai bukan hanya memuaskan pelanggan, tetapi juga memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya. Karyawan dapat menerima tuntutan untuk senantiasa memuaskan pelanggan karena dengan cara demikian ia dapat menunjukan keadaan finansial dan ekspresi lainnya. Bagi usaha layanan, kepuasan karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan memegang peranan penting dalam memelihara citra kualitas yang dibangun Model Pengukuran Kualitas Pelayanan (Service Quality) Menurut Kotler dan Keller (2009) lima penentu mutu jasa, yaitu: a. Tangible (berwujud) yaitu penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan dan bahan komunikasi b. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat. c. Responsiveness (daya tanggap) yaitu kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. d. Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan kepercayaan dan keyakinan

19 27 e. Emphaty (empati) yaitu kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing pelanggan E-Service Quality Menurut Hoffman, John, dan Bateson (2006) E-Service adalah jasa elektronik yang dihubungkan melalui internet dan dapat membantu dalam penyelesaian masalah, tugas atau transaksi transaksi. E-service dapat digunakan oleh perseorangan, perusahaan dan E-service lainnya dapat diakses melalui jaringan yang lebih luas dari pada jasa tradisional. Menurut Gera (2011) mengidentifikasi adanya empat faktor prediksi hasil kinerja E-Service yaitu : desain situs web, pemenuhan/kehandalan, privasi/keamanan, customer service. Jadi E-service quality merupakan suatu kegiatan pelayanan yang dilakukan dengan menggunakan jasa elektronik melalui suatu jaringan ataupun fasilitas internet untuk melakukan baik dalam pelayanan, transaksi maupun kegiatan distribusi secara efektif dan efisien Manfaat E-Service Menurut Batagan, Capisizu, dan Pocovnicu (2009) E-Service menawarkan banyak manfaat bagi para penggunanya, yaitu : 1) Membiasakan individu dengna informasi elektronik dan mendidik mereka tentang manfaat dari penggunaan teknologi yang canggih 2) Memungkinkan terjadinya telekomunikasi

20 28 3) Menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan aspek-aspek sosial, budaya, dan ekonomi dari tiap-tiap individu 4) Transparansi informasi 5) Menghilangkan hambatan waktu dan lokasi 6) Meningkatkan akuisisi data, transformasi dan pengambilan, seperti kekacauan data dalam layanan tradisional 7) Meningkatkan penggunaan informasi 8) Mengurangi waktu operasi 9) Mengurangi biaya 10) Meningkatkan akses informasi untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan 11) Menumbuhkan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan 12) Mengurangi biaya overhead seperti manfaat administrasi 13) Kecepatan proses turnover seperti penggantian biaya 14) Memungkinkan pencarian volume data yang besar (seperti dokumen, halaman, database, pesan, dan multimedia) 15) Melibatkan konsumen dalam kegiatan perusahaan untuk menyediakan akses informasi yang mudah melalui penggunaan internet Pengukuran E-Service Quality Menurut Parasuraman et al., dalam Chaffey (2011), dimensi dari SERVQUAL (service quality) dapat digunakan dalam e-service quality. Adapun dimensi SERVQUAL yaitu :

21 29 1. Tangibles Dimensi tangibles dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan dan daya tarik visual berdasarkan desain struktural dan grafis dari situs web. 2. Reliability Dimensi ini bergantung pada ketersediaan website, atau dalam kata lain seberapa mudah pengguna terhubung ke dalam situs web 3. Responsiveness Responsiveness ditunjukkan oleh kinerja website, berapa waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk melakukan page request atau permintaan halaman yang dikirmkan kedalam browser mereka sebagai page impression. 4. Assurance Assurance pada website e-commerce selanjutnya akan lebih berkonsentrasi pada privasi dan keamanan informasi pelanggan. 5. Empathy Penyediaan fasilitas personalisasi juga merupakan indikasi dari empati yang disediakan oleh situs web, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk persepsi nilai pelanggan dari halaman web, yang dibuat secara dinamis untuk memenuhi kebutuhan informasi pelanggan ini. Pendekatan alternatif untuk mempertimbangkan bagaimana kualitas layanan dapat disampaikan melalui e-commerce adalah untuk mempertimbangkan bagaimana situs ini menyediakan layanan

22 30 pelanggan pada berbagai tahap keputusan pembelian. Sehingga kualitas pelayanan tidak hanya tergantung pada seberapa baik pembelian itu sendiri difasilitasi, tetapi juga pada bagaimana mudahnya pelanggan untuk memilih produk dan layanan purna jual, termasuk pemenuhan kualitas Kepuasan Pelanggan Pengertian Kepuasan Menurut Griffin (2005) pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi seiring selama periode waktu tertentu, tanpa adanya hubungan yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan, ia adalah pembeli. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu. Kepuasan merupakan salah satu indikator dalam meningkatkan loyalitas konsumen. Hal ini menunjukan bahwa, semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen maka semakin besar pula loyalitas yang diberikan oleh konsumen. Kepuasan adalah satu indikator yang meningkatkan loyalitas konsumen. Kepuasan memiliki peran penting dalam membentuk loyalitas, terutama loyalitas yang berada pada tahap afektif. Kepuasan yang mendasari kepuasan afektif dapat didasarkan atas (quality based) atau atas dasar harga (price-based). (Hidayat dan Melinda, 2009)

23 Pengertian Pelanggan Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) sesuai dengan pandangan tradisional, konsumen adalah setiap orang yang membeli dan menggunakan produk atau jasa yang berada di perusahaan tersebut. Sesuai dengan pandangan modern, konsumen mencakup konsumen external dan konsumen internal. Konsumen external adalah setiap orang pembeli produk atau jasa dari perusahaan, sedangkan konsumen internal adalah semua pihak yang berada dalam suatu organisasi atau perusahaan yang sama, yang menggunakan jasa suatu bagian atau departemen tertentu Pengertian Kepuasan Pelanggan Konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan dapat memproses yang sederhana maupun kompleks dan rumit. Peranan setiap individu dalam pemberian service sangat penting dan berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk (Arief, 2007) Menurut Hoffman, John, dan Bateson (2006) kepuasan atau ketidakpuasan adalah ekspektasi konsumen kepada persepsi mengenai interaksi jasa( service encounter) yang sebenarnya. Dari pendapat diatas kepuasan merupakan hal yang tidak dapat diukur, hanya para konsumen atau pelanggan yang dapat merasakan apakah sesuai ekspektasi atau persepsi mereka atau tidak. Menurut Siwantara (2011) ada empat pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu : 1) Kesesuaian fitur produk atau jasa dengan harapan pelanggan

24 32 2) Kemudahan dalam mengakses fitur yang disediakan 3) Kesesuaian kualitas produk 4) Kesesuaian kualitas jasa Faktor-Faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan bagian : Menurut Irawan (2002) faktor-faktor kepuasan konsumen terbagi atas lima 1. Kualitas produk Konsumen akan puas setelah membeli atau menggunaka produk yang telah dibelinya ternyata kualitas produk itu sangat baik. Contohnya, konsumen akan merasa puas terhadap makanan yang yang dibeli apabila rasa makanan tersebut memiliki rasa yang enak, dan tidak ada rasa yang tidak mengenakan. 2. Harga Untuk konsumen yang sensitif, biasanya harga yang murah aalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapat nilai uang yang tinggi, komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga 3. Service quality Untuk memuaskan pelanggan, suatu perusahaan hendaknya terlebih dahulu harus dapat memuaskan karyawan agar produk yang dihasilkan tidak rusak kualitasnya dan pelayanan kepada pelanggan dapat dirasakan lebih baik lagi, jika karyawan merasa puas akan lebih mudah

25 33 lagi bagi mereka untuk menerapkan kepada pelanggan bagaimana rasa puas itu 4. Emotional factor Faktor ini relatif penting karena kepuasan pelanggan timbul pada saat ia sedang mengkonsumsi produk tertentu, hal ini disebabkan karena produk tersebut sudah tercipta dengan baik, baik dari segi kualitas, harga yang tidak murah karena harga yang mahal identik dengan kualitas produk yang tinggi dan sebaiknya serta pelayanan yang diberikan. Kepuasan pelanggan sendiri adalah respon emosional setelah melakukan serangkaian evaluasi yang sebagian bersifat rasional dan emosional. Emosional faktor dibagi menjadi tiga dimensi, yaitu estetika, self-expressive value, dan brand personality. Aspek estetika adalah bentuk yang dapat meliputi besar kecilnya, bentuk sudut, proporsi dan kesimetrian. Aspek self-expressive value yaitu kepuasan yang timbul karena lingkungan sosial disekitarnya. Aspek brand personality akan memberikan kepuasan kepada konsumen secara internal bergantung pada dari pandangan orang disekitarnya. 5. Kemudahan Konsumen akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan produk atau layanan

26 Loyalitas Pelanggan Pengertian Loyalitas Menurut Kotler (2005) loyalitas adalah sebuah komitmen untuk membeli kembali produk atau jasa di masa yang akan datang meskipun dipengaruhi oleh situasi dan keadaan pasar yang dapat menyebabkan perubahan perilaku.. Jadi menurut definisi di atas loyalitas merupakan perilaku pelanggan untuk secara konsisten dan mempunyai komitmen terhadap suatu produk/jasa dan akan melakukan pembelian ulang di masa yang akan datang tanpa dipengaruhi oleh faktor apapun Pengertian Loyalitas Pelanggan Menurut Hess (2005) konsumen yang loyal terhadap suatu merek, bertujuan untuk menambah kemungkinan mereka untuk menangani dari segi kegunaan atau biaya (mengurangi risiko,meningkatkan efektifitas proses informasi, menambah keuntungan bersifaat tangible), atau sebagai arti mereka menikmati keuntungan yang berhubungan dengan hubungan koneksi (afiliasi,asosiasi,kesesuaian) Karakteristik Loyalitas Pelanggan Pelanggan yang loyal menurut Griffin (2005) adalah orang yang : a) Melakukan pembelian berulang secara teratur b) Membeli antarlini produk dan jasa c) Mereferensikan kepada orang lain d) Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

27 Tahap Pertumbuhan Loyalitas Menurut Griffin (2005) tahapan loyalitas dibagi menjadi sebagai berikut : 1) Suspect Orang yang mungkin membeli jasa anda disebut tersangka karena dipercaya atau menyangka mereka akan membeli tetapi masih belum cukup yakin. Atau semua orang yang mungkin akan membeli barang atau jasa perusahaan tetapi belum tahu apapun mengenai perusahaan dan barang atau jasa yang ditawarkan. 2) Prospek Prospek adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa anda dan memiliki kemampuan membeli. Pada prospek ini,meskipun mereka belum melakukan pembelian,mereka telah mengetahui keberadaan perusahaan dan barang atau jasa yang ditawarkan, karena seseorang telah merekomendasikan barang atau jasa tersebut kepadanya 3) Prospek yang didiskualifikasi Prospek yang didiskualifikasi adalah prospek yang telah cukup dipelajari untk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan,atau tidak memiliki kemampuan membeli produk atau menggunakan jasa 4) Konsumen pertama kali Konsumen petama kali adalah orang yang telah membeli produk datu kali. Orang tersebut bisa jadi merupakan pelanggan dan juga sekaligus pesaing

28 36 5) Konsumen berulang Konsumen berulang adalah orang-orang yang telah membeli produk atau menggunakan jasa yang kita jual lebih dari dua kali. Mereka mungkin telah membeli produk atau menggunakan jasa yang sama dua kali atau lebih 6) Klien Klien membeli apapun yang dijual dan dapat digunakan. Orang ini membeli secara teratur, memberikan hubungan kuat dan berlanjut, yang menjadikannya kebal terhadap tarikan pesaing 7) Penganjur Seperti klien, pembeli membeli apapun yang dijual dan dapat digunakan serta membelinya secara teratur. Tetapi, penganjur juga mendorong ulang lain untuk membeli, melakukan pemasaran dan membawa pelanggan 8) Pelanggan atau klien yang hilang Seseorang yang pernah menjadi konsumen atau klien tetapi belum membeli kembali dari sedikitnya dalam satu siklus pembelian yang normal Loyalitas dan Siklus Pembelian Setiap kali pelanggan membeli, bergerak melalui siklus pembelian. Menurut Griffin (2005) pembeli pertama kali bergerak melalui lima langkah, yaitu :

29 37 1) Kesadaran Langkah pertama menuju loyalitas dimulai dengan kesadaran pelanggan akan produk. Pada tahap inilah perusahaan mulai membentuk pangsa pikiran yang dibutuhkan untuk memposisikan kedalam pikiran pelanggan bahwa produk atau jasa perusahaan lebih unggul dari pesaing. Kesadaran dapat timbul dengan berbagai cara seperti lewat iklan, komunikasi dari mulut ke mulut serta kegiatan pemasaran lainnya. Pada tahap ini, iklan atau tipu daya pemasaran perusahaan lain dapat merebut pelanggan 2) Pembelian awal Pembelian pertama kali merupakan langkah pertama dalam memelihara loyalitas. Baik secara online maupun offline, pembelian pertama kali merupakan percobaan, perusahaan menambahkan kesan positif atau negatif kepada pelanggan dengan produk atau jasa yang diberikan. Setelah pembelian pertama ini dilakukan, perusahaan berkesempatan untuk mulai menumbuhkan pelanggan yang loyal. 3) Evaluasi pasca pembelian Setelah pembelian dilakukan, pelanggan secara sadar atau tidak sadar akan mengevaluasi transaksi. Bila pelanggan merasa puas, atau ketidakpuasannya tidak perlu mengecewakan sampai

30 38 dapat dijadikan dasar pertimbangan beralih kepesaing,langkah empat (keputusan membeli kembali) merupakan kemungkinan. 4) Keputusan membeli kembali Komitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling penting bagi loyalitas, bahkan lebih penting dari kepuasan. Singkatnya, tanpa pembelian berulang tidak ada loyalitas 5) Pembelian kembali Langkah akhir dari siklus pembelian adalah pembelian kembali yang aktual. Untuk dapat benar-benar loyal, pelanggan harus terus membeli kembali dari perusahaan yang dianggap sama, mengulangi langkah ketiga sampai kelima berkali-kali. Pelanggan yang benar-benar loyal menolak pesaing dan membeli kembali dari perusahaan yang sama ketika dibutuhkan 2.2 Penelitian Terdahulu 1) Cecep Hidayat dan Putri Melinda (2009) melakukan penelitian yang berjudul Kontribusi Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Serta Dampaknya pada Loyalitas Pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi kualitas pelayanan terhadap membangun kepuasan pelanggan, dan kontribusi kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan, dan kontribusi baik kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan secara simultan, dan mencari tahu apakah ada kontribusi kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Jenis

31 39 penelitian yang digunakan adalah asosiatif dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada kontribusi positif dan signifikan dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan, kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan semua secara langsung ataupun tidak langsung. 2) Rajat Gera (2011) melakukan penelitian yang berjudul Effects of Online Service Quality Dimensions on Satisfaction, Value and Behavioral Outcomes. Tujuan penelitian ini adalah untuk memvalidasi dimensi e- service quality pada e-commerce dan menyelidiki keterkaitan dimensi e- service quality dengan kepuasan pelanggan, nilai pelanggan, dan niat perilaku pembelian kembali dan rekomendasi positif. Dimensi e-service quality diekstrak dan divalidasi melalui analisis faktor dengan menggunakan SPSS ver Dimensi Service paling berpengaruh secara signifikan terhadap Customer Value dan Repurchase Intentions. E-Service Quality secara langsung dan tidak langsung berdampak pada Behavioral Intentions. Value tidak berpengaruh signifikan terhadap Satisfaction. 3) I Wayan Siwantara (2011) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Serta Kinerja Customer Relationship Management (Studi pada Halo Corporate PT Telkomsel Bali). Hasil dari penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan serta kinerja Customer Relationship Management (CRM) halo

32 40 Corporate PT Telkomsel Bali, pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kinerja CRM Halo Corporate PT Telkomsel Bali. Data analisis dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pelanggan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kinerja CRM Halo Corporate PT Telkomsel Bali, kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan kinerja CRM Halo Corporate PT Telkomsel Bali, dan loyalitas pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kinerja CRM Halo Corporate PT Telkomsel Bali.

33 Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir dari penelitian ini digambarkan sebagai berikut : SERVICE QUALITY (X 1 ) KEPUASAN PELANGGAN (Y) LOYALITAS PELANGGAN (Z) E-SERVICE QUALITY (X 2 ) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber: Penulis, 2012

34 Hipotesis Hipotesis 1: H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Service Quality terhadap Kepuasan Pelanggan AJB Bumiputera 1912 H a : Ada hubungan yang signifikan antara Service Quality terhadap Kepuasan Pelanggan AJB Bumiputera 1912 Hipotesis 2: H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara E-Service Quality terhadap Kepuasan Pelanggan AJB Bumiputera 1912 H a : Ada hubungan yang signifikan antara E-Service Quality terhadap Kepuasan Pelanggan AJB Bumiputera 1912 Hipotesis 3: H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Service Quality dan E Service Quality terhadap Kepuasan Pelanggan AJB Bumiputera 1912 H a : Ada hubungan yang signifikan antara Service Quality dan E-Service Quality terhadap Kepuasan Pelanggan AJB Bumiputera 1912

35 43 Hipotesis 4: H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Service Quality terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912 H a : Ada hubungan yang signifikan antara Service Quality terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912 Hipotesis 5: H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara E-Service Quality terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912 H a : Ada hubungan yang signifikan antara E-Service Quality terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912 Hipotesis 6: H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912 H a : Ada hubungan yang signifikan antara Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912 Hipotesis 7: H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Service Quality, E-Service

36 44 Quality secara simultan melalui Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912 H a : Ada hubungan yang signifikan antara Service Quality, E-Service Quality secara simultan melalui Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan AJB Bumiputera 1912

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sangat luas, menjangkau seluruh dunia dan memungkinkan terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sangat luas, menjangkau seluruh dunia dan memungkinkan terjadinya BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Internet Menurut Agusli (2008), internet adalah jaringan komputer yang sangat luas, menjangkau seluruh dunia dan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Service Quality (Kualitas Pelayanan) 2.1.1.1 Pengertian Quality (Kualitas) Menurut Yamit (2004) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

KONSEP DAN JENIS WEBSITE SERTA KRITERIA WEBSITE YANG BAIK

KONSEP DAN JENIS WEBSITE SERTA KRITERIA WEBSITE YANG BAIK Minggu, 13 Januari 2013 KONSEP DAN JENIS WEBSITE SERTA KRITERIA WEBSITE YANG BAIK Oleh Sata Aswel Putra, S.Pd Januari 2013 1. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dewasa ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 E-Business E-Business Merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara elektronik. Penggunaan E-Business dapat dijalankan pada computer atau perangkat mobile

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individual dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah keunggulan yang di harapkan dan mengendalikan atas tingkat keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong dikutip oleh Buchari Alma (2009 : 130) pengertian

Lebih terperinci

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada sikap. Bila seseorang merupakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada sikap. Bila seseorang merupakan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Loyalitas Pelanggan 2.1.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan Menurut Kotler (2005:18), menyebutkan bahwa loyalitas pelanggan adalah suatu pembelian ulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling bersaing satu sama lain dalam merebut simpati pelanggannya. Di sisi lain, kondisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Pelanggan Produk dan layanan yang berkualitas berperan penting dalam membentuk kepuasan konsumen, selain itu juga erat kaitannya dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENURUNAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENURUNAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENURUNAN HIPOTESIS A. Pengertian Jasa Jasa merupakan salah satu sektor perekonomian yang saat ini semakin pesat peningkatannya. Peningkatan pertumbuhan dalam industri jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu strategi yang menghubungkan produsen dengan konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik tujuan jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Internet Menurut Chaffey (2009), internet adalah jaringan fisik yang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Internet Menurut Chaffey (2009), internet adalah jaringan fisik yang BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Internet Menurut Chaffey (2009), internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan komputer di seluruh dunia, itu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Internet 2.1.1.1 Pengertian Internet Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet berasal dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan 15 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan oleh Elmasnun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyaknya persaingan dalam dunia usaha baik industri barang atau jasa menyebabkan perusahaan menentukan strategi pemasaran yang dapat memberikan kepuasan

Lebih terperinci

5/19/2008 KUALITAS LAYANAN ONLINE. Tujuan Pembelajaran. Tahapan Pengembangan Situs (Aktifitas Utama)

5/19/2008 KUALITAS LAYANAN ONLINE. Tujuan Pembelajaran. Tahapan Pengembangan Situs (Aktifitas Utama) KUALITAS LAYANAN ONLINE 1 Tujuan Pembelajaran Mengetahui perbedaan tahapan dalam membuat situs baru atau memperbaiki situs yang telah ada Mengetahui elemen-elemen yang perlu diperhatikan agar isi situs

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

Lebih terperinci

CHAPTER 8 MANAGING SERVICES FOR BUSINESS MARKETS. Dr. AMA Suyanto

CHAPTER 8 MANAGING SERVICES FOR BUSINESS MARKETS. Dr. AMA Suyanto CHAPTER 8 MANAGING SERVICES FOR BUSINESS MARKETS Dr. AMA Suyanto JASA adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan A.1 Definisi Kepuasan Pelanggan kepuasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Lovelock dan Writz (1991) mengungkapkan dua pengertian jasa, diantaranya adalah : 1. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Customer Relationship Management ( CRM ) Menurut Buttle (2007) bahwa Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi bisnis inti yang mengintegrasikan proses dan fungsi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi di bidang transportasi semakin banyak alat transportasi yang digunakan pelanggan. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN Pendahuluan Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang kuat Pemasar harus berhubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Karakteristik Jasa Jasa mempunyai banyak arti, mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan konsumen terhadap pembelian suatu barang atau jasa semakin bertambah. Khususnya pada jasa transportasi, kenyamanan, keamanan, pelayanan yang prima, harga,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan perusahaan terutama dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Mursid (2010:26), menyatakan bahwa pengertian dari Pemasaran yaitu pemasaran tidak lain daripada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pikir

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pikir BAB 2 Landasan Teori dan Kerangka Pikir 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Brand Image Brand adalah tanda, simbol, desain, istilah, nama, atau kombinasa dari semua itu yang memungkinkan untuk mempermudah mengenali

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan usaha sektor jasa berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian di Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dalam kehidupan sehari-hari ada sebuah proses dimana saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Minat beli Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran pemasaran (Cho dan Park, 2001). Menganalisis evaluasi pelanggan online belanja sangat menarik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Jasa Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada saat ini semakin meningkat, disertai dengan pesatnya tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Internet Menurut O Brien (2005), Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari kumpulan jutaan jaringan baik itu dari jaringan perusahaan, Pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat di jaman sekarang yang segalanya dituntut agar serba cepat dan efisien. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan bisnis, dimana semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Brech, pemasaran adalah proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa, memotivasi penjualan produk atau jasa tersebut dan mendistribusikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pelaku usaha ataupun perusahaan dalam mempertahankan eksistensi dan kelangsungan kemajuan perusahaan itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang masih berhubungan dengan pembahasan pada penelitian ini. 2.1.1 Definisi Komunikasi Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen terhadap suatu produk/jasa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Kazi Omar Siddiq 2011 Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul Interrelations between Service Quality Attributes,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI Oleh : DIDIK SANTOSO K 100 050 243 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2010

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut David dan George (2001:20) dalam bukunya Marketing Research,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut David dan George (2001:20) dalam bukunya Marketing Research, BAB II LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dan Fungsi Pemasaran Online Menurut David dan George (2001:20) dalam bukunya Marketing Research, kalau Pemasaran internet atau pemasaran online adalah penggunaan network

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Kotler,2009:5), dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang dirasakan memiliki arti dan makna mendalam, sehingga manusia menggelar acara acara untuk merayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi

Lebih terperinci

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan sesuai dengan kebutuhan atau harapan pelanggan maka pelanggan menjadi tidak puas. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang.

Lebih terperinci