UJI STATISTIK PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI PATIR BATAN PERIODE 2004 s.d 2008

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJI STATISTIK PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI PATIR BATAN PERIODE 2004 s.d 2008"

Transkripsi

1 UJI STATISTIK PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI PATIR BATAN PERIODE s.d Leons Rixson Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN ABSTRAK UJI STATISTIK PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI PATIR BATAN PERIODE s.d. Telah dilakukan uji statistik penerimaan dosis eksterna pada pekerja radiasi PATIR BATAN periode s.d. Pembacaan hasil paparan radiasi setiap tahunnya dilakukan di Laboratorium Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi,( PTKMR BATAN). Jumlah pekerja radiasi yang menjadi subyek evaluasi adalah 183 orang di tahun, 180 orang di tahun, 172 orang di tahun, 170 orang di tahun, dan 158 orang di tahun. Variabel pengujian terdiri dari variabel bebas yaitu pekerja radiasi dan variabel tergantungnya adalah dosis paparan radiasi personil. Analisis statististk uji-t student dan analisis variansi (anova) digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan dengan taraf signifikasi (á ) = 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi penerimaan dosis tahunan personil mengalami kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 0,076 msv. Hasil uji homogenitas dari varians nilai (sig) 0,003 < 0,05. berarti terdapat perbedaan varian dari kelima variabel tersebut. Hasil uji anova didapatkan nilai F-hitung 2,654 dan sig 0,032 sedangkan nilai F-tabel 2,382, oleh karena nilai F-hitung > F-tabel atau (sig) < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji Post Hoc Test (Analisis Komparatif/Multiple Comparisons) terdapat perbedaan rerata dosis radiasi yang berbeda nyata (siginifikan) di antara penerimaan tahun dengan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Penerimaan dosis rerata tertinggi dari masing masing bidang / kelompok adalah: bidang Kebumian dan Lingkungan (KL) terjadi pada tahun sebesar msv, kelompok biologi tahun sebesar 1,21, bidang keselamatan pada tahun sebesar 1,189 msv, bidang Iradiator Karet Alam (IRKA) tahun sebesar 1,099 msv, bidang pertanian tahun sebesar 0,973 msv bidang proses radiasi tahun sebesar 0,917 dan kelompok kimia tahun sebesar 0,8223 msv Secara keseluruhan penerimaan dosis eksterna perorangan pada pekerja dari ketiga bidang yang dimonitor, masih di bawah Nilai Batas Dosis (NBD) yang direkomendasikan BAPETEN (SK No.01/Ka.BAPETEN/V/99) yang besarnya 50 msv per tahun dan ICRP 1990 sebesar 20 msv per tahun. Kata kunci : paparan radiasi personil, thermoluminisensi detektor. ABSTRACT THE STATISTICS TEST OF ACCEPTANCE EXTERNAL DOSE RADIATION WORKER IN PATIR - BATAN PERIOD FROM TO. Statistical test has been performed on workers receiving doses of external radiation, ICRP PATIR-period from to. The reading result of radiation exposure annually performed in the Laboratory Safety, Health and Environment, Safety and Technology Center for Radiation Metrology, (PTKMR - BATAN). The number of radiation workers who become the subject of evaluation is 183 people in the year, 180 people in, 172 persons in, 170 people in, and 158 people in. The variables test consisted of independent variables that radiation workers and the dependent variable is the dose of radiation exposure of personnel. Statistic analysis of student-t test and analysis of variance (ANOVA) was used to test hypotheses that have been filed with the level of significance (á) = The results show that the dose distribution accepted for radiation worker an average increase annually by msv. Homogeneity of variance test of the value (sig) <0.05, that means there is a different variant of the five variables. Anova test results obtained F value sig-count and while the value of the F-table 2.382, because the value of the F-count> F-table or (sig) <0.05 that means there are significant differences in test results. With Post Hoc Test (Comparative Analysis / Multiple Comparisons) there was a difference in the average radiation dose was significantly different (significant) of revenue in to the year, this is evidenced by the probability value (sig) <0.05. Reception highest average dose of each - each sector / group are: the field of terrestrial and Environment (TOS) occurred in the year amounted to msv, biology group in amounted to 1.21, the field of safety in the year amounted to msv, the field of irradiation, Natural Rubber (IRKA) in amounted to PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 144

2 msv, the agricultural sector in amounted to msv field of process radiation in for and groups of chemicals in amounted to msv. Overall acceptance of individual external doses to workers from the three areas that are monitored, still below the limit dose value (NBD) recommended BAPETEN (SK No.01/Ka.BAPETEN/V/99) the amount of 50 msv per year and the ICRP in 1990 amounted 20 msv per year. Keywords : workers receiving doses, thermoluminicence detector. I. PENDAHULUAN PATIR BATAN adalah lembaga penelitian di bidang aplikasi isotop dan radiasi sesuai yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan aplikasi teknologi isotop dan radiasi. (PerKa. BATAN No.392 Tahun ). PATIR BATAN mempunyai visi terwujudnya teknologi isotop dan radiasi yang handal, mempunyai daya saing dan keselamatan tinggi serta berperan nyata dalam pembangunan pertanian, industri, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Selain bermanfaat untuk pengembangan dan aplikasi teknologi isotop dan radiasi di bidang kebumian dan lingkungan, di bidang proses radiasi, dan di bidang pertanian, penggunaan zat radioaktif mengandung bahaya radiasi (alpha, beta maupun gamma) dan juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia jika tidak mengikuti petunjuk dan tata cara pelaksanaan kerja penggunaan zat radioakitif dan/ atau sumber radiasi lainnya. Bahaya yang dimaksud adalah kemungkinan terjadinya akibat biologis yang merugikan bagi orang lain, dirinya dan turunannya. Akibat biologis dimaksud seperti katarak, kerusakan sel pada sumsum tulang merah, kanker dan lain-lain. Oleh sebab itu faktor keselamatan pekerja harus mendapat prioritas utama. Salah satu cara untuk menghindari paparan radiasi pengion yang berlebihan terhadap tubuh manusia adalah dengan pemantuan rutin dosis perorangan pekerja radiasi. Dengan program pemantauan dosis pekerja secara ketat, penerimaan dosis oleh para pekerja radiasi akan tetap terkontrol dan dapat diambil tindakan proteksi secepat mungkin apabila jumlah penerimaan dosis akumulasinya melampaui nilai batas dosis yang telah ditetapkan. Program pemantauan dosis pekerja yang dilaksanakan oleh bidang Keselamatan PATIR - BATAN memegang peranan yang penting dalam rangka pemanfaatan aplikasi isotop dan radiasi dalam berbagai bidang kegiatan dan harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendeteksi setiap kelainan operasional sekecil apapun yang dapat menjurus ke arah terjadinya kecelakaan sehingga menyebabkan terjadinya pemaparan radiasi yang berlebihan terhadap pekerja. Pemantauan radiasi eksterna dilakukan terhadap pekerja yang mempunyai PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 145

3 potensi terpapar radiasi dari sumber eksterna seperti bagi para pekerja radiasi yang menggunakan sumber radiasi baik itu yang terbungkus maupun terbuka yang beraktivitas tinggi atau sangat tinggi atau bekerja dengan mesin pembangkit radiasi dengan laju dosis yang besar. Pemantauan radiasi eksterna dimaksudkan agar dosis akumulasi dari sumber-sumber eksterna yang diterima pekerja selama menjalankan tugas tetap terkontrol. Untuk pemantauan dosis perorangan, manusia mengandalkan sepenuhnya pada dosimeter perorangan. Pengertian Nilai Batas Dosis (NBD) di Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-1999 merupakan jumlah penyinaran eksterna selama masa kerja dan dosis terikat yang berasal dari permukaan zat radioaktif selama masa tersebut. NBD yang telah ditetapkan oleh BAPETEN di dalam SK tersebut, mengacu kepada International Commission on Radiological Protection (ICRP) No. 26 tahun 1977, besarnya nilai batas dosis ditentukan sebesar 50 msv/tahun. Sementara berdasarkan aturan International Atomic Energy Agency (IAEA) safety series No.115 tahun 1996 yang mengacu kepada International Commission Radiological Protection (ICRP) No. 60 Tahun 1990 besarnya NBD adalah 20 msv/tahun rata - rata selama 5 tahun berturut turut dengan tidak melebihi 50 msv dalam 1 tahun tertentu Selanjutnya BAPETEN berencana akan mengeluarkan PERKA yang baru tentang Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi yang besarnya NBD pekerja radiasi 20 msv/tahun (merevisi SK Kepala BAPETEN nomor: 01/Ka-BAPETEN/V-1999). Nilai Batas Dosis bukanlah merupakan pemisah antara aman dan bahaya tetapi jika NBD sedikit saja terlampaui, maka akan menunjukkan telah terjadi suatu kekeliruan dalam pengendalian radiasi, karena itu harus segera dievaluasi ulang atau dilakukan perbaikan. (Suratman, 1994). Apabila pekerja radiasi menerima dosis lebih besar dari nilai nilai batas dosis yang ditetapkan, maka dokter instalasi yang bertanggung jawab menafsirkan pengaruh penerimaan dosis tersebut terhadap kesehatan pekerja, dalam keadaan seperti ini bidang keselamatan yang menaungi masalah kesehatan pekerja harus melaporkan pemantuan dosis tersebut ke Kepala Pusat PATIR untuk selanjutnya laporan tersebut diteruskan ke BAPETEN. Prinsip-prinsip proteksi radiasi yang harus dilakukan yaitu: justifikasi yang berarti setiap pemanfaatan sumber radiasi harus didasarkan pada azas manfaat, limitasi artinya adalah dosis ekivalen yang diterima harus di bawah NBD, sedangkan optimasi ialah penyinaran harus diusahakan serendahrendahnya atau As Low As Reasonable Achievable (ALARA). Dalam ALARA diartikan sebagai keharusan untuk memperhatikan biaya yang diperlukan untuk menurunkan dosis disamping keuntungan yang diperoleh sebagai akibat berkurangnya resiko. Usaha menyeimbangkan biaya PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 146

4 terhadap resiko ini dikenal sebagai mengoptimalkan proteksi radiasi atau mengoptimalkan keselamatan radiasi. Tulisan ini membahas mengenai pemantauan dosis eksterna pekerja radiasi di PATIR BATAN dalam periode s.d dengan menggunakan dosimeter perorangan Thermoluminesence Detector (TLD) buatan Harshaw yang berkemampuan merekam radiasi beta (β) gamma (γ) neutron TLD ini terdiri 4 (empat) elemen filter dengan ketebalan masing-masing 0,015 inchi. Thermoluminesence Detector (TLD) yang digunakan oleh pekerja radiasi selalu di evaluasi 4 (empat) kali dalam setahun, pembacaan dosis pekerja ini di lakukan di Pusat Teknologi Keselamatan Dan Metrologi Radiasi (PTKMR BATAN). II TINJAUAN PUSTAKA 1. Thermoluminicense Dose (TLD) Besaran radiasi yang diukur oleh peralatan radiasi sebenarnya adalah intensitas radiasi. Untuk keperluan proteksi radiasi nilai intensitas tersebut dikonversikan dan ditampilkan menjadi besaran dosis radiasi. Alat ukur proteksi terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok dosimeter perorangan, monitor area dan monitor kontaminasi. Dosimeter perorangan berfungsi untuk mencatat dosis radiasi yang mengenai seorang pekerja radiasi secara akumulasi. Monitor area digunakan untuk melakukan pengukuran pengukuran tingkat radiasi di suatu lokasi secara langsung sedangkan monitor kontaminasi digunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi pada pekerja, alat maupun lingkungan. Dosimeter perorangan terdiri dari empat jenis yaitu pen dose, film badge, Thermoluminicense Dose (TLD), dan dosimeter digital. Gambar 1. Dosimeter perorangan jenis Thermoluminicense Dose (TLD). Sebagai institusi pemerintah yang mengunakan sumber radiasi, PATIR BATAN mewajibkan setiap pekerja radiasi yang bekerja / berada di daerah medan radiasi untuk menggunakan dosimeter perorangan yang berjenis Thermoluminicense Dose (TLD). Bahan dasar dosimeter TLD adalah kristal anorganik thermoluminensi. Pembacaan penerimaan dosis dari TLD dengan cara memanaskan kristal TLD sampai temperatur tertentu, kemudian mendeteksi percikan percikan cahaya yang dipancarkannya. Alat yang digunakan untuk memproses dosimeter ini adalah TLD reader 2. ANOVA Program aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) merupakan salah satu program aplikasi statistik yang digunakan oleh pengguna komputer. Program ini memiliki kemampuan analisis statistik yang cukup tinggi, salah satu kemampuan PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 147

5 analisisnya adalah ANOVA. Analisis ini digunakan untuk memperbandingkan ratarata (compare means) atau tepatnya adalah One Way Anova. Prosedur One-Way Anova merupakan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan analisis variansi satu arah untuk variable dependen dengan tipe data kuantitatif dengan suatu variable independent sebagai variabel faktor. III. TATA KERJA Data dosis TLD pegawai PATIR BATAN dari tahun yang diproses di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR BATAN) diinventarisasi. Inventarisasi dilakukan bedasarkan kelompok / bidang yang bekerja di laboratorium aktif. Evaluasi dosimeter perorangan TLD diambil dari dosis rata rata populasi pekerja radiasi yang dalam 1 (satu) tahun minimal 1 kali dosimeternya diproses di PTKMR. Variabel penelitian terdiri dari Variabel bebas yaitu pekerja radiasi sedangkan Variabel terikatnya adalah dosis paparan radiasi personil dan kriteria tempat kerja. Analisis yang digunakan menggunakan program komputer (SPSS 11.5) pada taraf signifikasi (α) = 0,05. Analisis dilakukan dengan langkah-langkah ; 1) Analisis univariabel, analisis yang dilakukan secara diskriptif dengan menggunakan gambar dan tabel yang memuat besar paparan radiasi pada pekerja, dan 2) Analisis bivariabel, analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan masingmasing variabel terikat. Adapun Uji statistik yang digunakan adalah Uji-t Student (student's t-test), adalah metode statistik untuk menguji signifikasi perbedaan rerata antar pasangan kelompok dan Analisis Variansi (analysis of variance), yaitu untuk menguji perbedaan rerata antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya (analisis komparatif), (Hadi, 2000). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki catatan tentang kondisi peralatan untuk menjamin keselamatan pemakaian, merawat dan melakukan pengujian/kalibrasi secara berkala untuk memastikan alat masih sesuai dengan spesifikasinya. Data hasil pembacaan dosis rata rata Thermoluminescent Dosimeter (TLD) paparan radiasi eksterna untuk pekerja radiasi di PATIR BATAN dalam periode tahun digambarkan dalam bentuk grafik batang di bawah ini: Gambar 2. Pembacaan Thermoluminescent Dosimeter (TLD) pegawai PATIR- BATAN Periode. PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 148

6 Tabel 1. Analisa deskriptif Tahun N Mean Std. Std. 95% Confidence Devisi Error Interval for Mean Lower Upper Minimum Maximum Bound Bound 183 0,8227 0, , ,7333 0,9122 0,05 4, ,9512 0, , ,8094 1,0930 0,14 5, ,0145 1, , ,8547 1,1743 0,15 9, ,0867 0, , ,0073 1,1661 0,13 4, ,1268 1, , ,8971 1,3566 0,21 11,45 Total 863 0,9954 0, , ,9303 1,0606 0,05 11,45 Std Error (standar error of mean) adalah standar deviasi terhadap dari nilai rata-rata sampel. Nilai tersebut adalah sebagai hasil bagi dari standar deviasi terhadap akar dari jumlah data sampel N. Nilai batas selang kepercayaan 95% di dapat dari hasil pengurangan dan penambahan kepercayaan 95%, nilai tersebut di dapat dari hasil kali standar error dengan T kritis yang nilainya pada derajat kebebasan N-1 pada level alpha (a) = 0,05 pada tabel t. Dari grafik dan tabel terlihat bahwa semakin berkurangnya pemakaian TLD oleh pekerja radiasi di PATIR BATAN menyebabkan kenaikan penerimaan dosis rata-rata setiap tahunnya, besar kenaikan penerimaan dosis rata - rata dapat di hitung dengan persamaan: Kenaikan rerata dosis kemungkinan dikarenakan kegiatan pemanfaatan sumber radiasi di PATIR BATAN mengalami peningkatan setiap tahunnya. Test of Homogeneity of Variances DOSISTLD Levene Statistic df1 df2 Sig. 3, ,003 Dari tabel test homogenity varians kita dapat mengecek apakah varian dari kelima variabel dosis/tahun adalah sama. Hal ini dilakukan karena salah satu dasar anova adalah bahwa variannya harus sama. Hipotesis yang diajukan adalah Ho = kelima varibel dosis/tahun mempunyai varian yang sama, Ha = kelima variabel mempunyai varian yang tidak sama. Pengambilan keputusan diambil jika probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho diterima, tetapi jika probabilitas (sig) < 0,05 maka Ho ditolak. Pada tabel di atas besarnya levene statistik adalah 3,957 sedangkan kolom signifikannya adalah 0,003, dengan demikian nilai 0,003 < 0,005 memberi pengertian terdapat perbedaan varian dari kelima variabel tersebut. PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 149

7 Tabel 2. ANOVA DOSISTLD Sum of Squares Mean Square F Sig. df Between Groups 10, ,504 2,654 0,032 Within Groups 809, ,944 Total 819, Metode analisa Analisi Varian (ANOVA) betujuan untuk menguji apakah rata rata kelima variabel dosis radiasi/tahun memiliki nilai yang sama. Tabel di atas terdiri dari 3 baris dan 5 kolom yaitu sum of squares between (SSB), sum of squares within (SSW) dan sum of squares total (SST), df between, df within, df total, mean square between, mean square within dan F ratio. Setiap nilai didalam tabel tersebut diformulasikan dengan rumus rumus berikut ini: k SSB ni ( xi x) SST i 1 k dengan : n i i 1 j 1 2 k n j, 2 SSW ( xij xi ) i 1 j 1 2 ( x x), atau SST = SSB + SSW ij SSB = Sum of squares between adalah penyebaran diantara mean sampel faktor (variasi factor) SSW = Sum of squares within adalah SST k n i x i penyebaran yang terdapat diantara nilai data dalam sebuah level faktor tertentu (variasi random sampling) = Total sum of squares = jumlah populasi = ukuran sampel dari populasi i = mean sampel dari populasi i, xij = pengukuran ke-j dari populasi ke-i df = degree of freedom MSW = Mean square within MSB = Mean square between Dengan bantuan software SPSS perhitungan rumus rumus di atas dapat diselesaikan dengan mudah sehingga didapatkan nilai mean square between 2,504 dan mean square within 0,944. sehingga didapatkanlah nilai F ratio 2,654 dengan probabilitas (sig) 0,032. Hipotesis yang diajukan adalah Ho = selama periode lima tahun penerimaan rata rata dosis pekerja radiasi adalah sama, Ha = selama periode lima tahun penerimaan rata rata dosis pekerja radiasi adalah tidak sama. Pengambilan keputusan dari hipotesis tersebut adalah jika F hitung <F tabel atau probabilitas (sig)>0,05 maka Ho diterima tetapi jika F hitung >F tabel atau probabilitas (sig)<0,05 maka Ho ditolak. F tabel dapat dilihat pada α 0,05 dengan derajat bebas pembilang (k-1) = 4 dan drajat bebas pembilang (n-k) = (863 5) = 858, sehingga di didapatkanlah nilai F tabel = 2,382, oleh karena nilai F hitung >F tabel atau probabilitas (sig) = 0,032 < 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya adalah terdapat perbedaan rata rata dosis radiasi setiap tahunnya. Pengujian selanjutnya adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Metode uji yang digunakan adalah Post Hoc Test (Analisis Komparatif/Multiple Comparisons). Hasil uji ini terlihat pada Table 3, sebagai berikut: x = mean keseluruhan (dari seluruh nilai data) PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 150

8 Dependent Variable: DOSISTLD Tamhane Tabel 3. Multiple comparisons Multiple Comparisons (I) PK_RD (J) PK_RD Mean Difference 95% Confidence Interval (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound -,1285,08497,756 -,3681,1111 -,1918,09278,333 -,4537,0701 -,2640*,06062,000 -,4348 -,0932 -,3041,12483,146 -,6574,0492,1285,08497,756 -,1111,3681 -,0633, ,000 -,3683,2417 -,1355,08236,656 -,3679,0969 -,1756,13672,893 -,5616,2104,1918,09278,333 -,0701,4537,0633, ,000 -,2417,3683 -,0722,09040,996 -,3275,1832 -,1123,14170,996 -,5121,2875,2640*,06062,000,0932,4348,1355,08236,656 -,0969,3679,0722,09040,996 -,1832,3275 -,0401, ,000 -,3886,3084,3041,12483,146 -,0492,6574,1756,13672,893 -,2104,5616,1123,14170,996 -,2875,5121,0401, ,000 -,3084,3886 *. The mean difference is significant at the.05 level. Tanda * mengandung arti bahwa perbedaan rerata dosis radiasi tersebut signifikan, dari tabel terlihat perbedaan rerata dosis radiasi yang berbeda nyata (siginifikan) di antara penerimaan tahun dengan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Kontribusi penerimaan dosis pekerja radiasi di PATIR BATAN di dapat dari kelompok / bidang di PATIR BATAN terlihat dari grafik di bawah ini. 2,0 1,8 1,5 1,3 BIDANG 1,0,8,5,3 KL IRKA KIMIA Keselamatan Pertanian Proses Radiasi 0,0 Biologi Tahun Gambar 3. Penerimaan dosis rerata pekerja radiasi berdasarkan bidang / kelompok tahun PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 151

9 Berdasarkan gambar grafik diatas penerimaan dosis rerata tertinggi dari masing masing bidang / kelompok adalah sebagai berikut: Bidang Kebumian dan Lingkungan (KL) terjadi pada tahun sebesar 1,818 msv, Kelompok Biologi tahun sebesar 1,21, Bidang Keselamatan pada tahun sebesar 1,189 msv, Bidang Iradiator Karet Alam (IRKA) tahun sebesar 1,099 msv, bidang pertanian tahun sebesar 0,973 msv Bidang Proses Radiasi tahun sebesar 0,917 dan Kelompok Kimia tahun sebesar 0,8223 msv. Berdasarkan dosis rerata dari masing masing bidang / kelompok di atas maka tingkat keselamatan radiasi harus terus dioptimalkan, pemanfaatan zat radioaktif yang mempunyai potensi bahaya radiasi harus menerapkan prosedur kerja yang benar, alat untuk menjamin bahwa alat ukur radiasi masih dalam batas spesifikasi yang telah ditetapkan. Dosis pekerja radiasi di PATIR BATAN jika dibandingkan dengan nilai batas dosis yang berdasarkan dari SK. Ka BAPETEN No.1 tahun 1999 maupun ICRP No.60 tahun 1990 masih di bawah batas maksimumnya. V. KESIMPULAN DAN SARAN Dosis pekerja radiasi di PATIR BATAN selama periode s.d mengalami kenaikan dosis rerata 0,076 msv setiap tahunnya. Hasil uji statistik memberikan kesimpulan dosis rerata selama periode tersebut mempunyai varian yang berbeda, oleh karena nilai F hitung (2,654) >F tabel (2,382) atau probabilitas (sig) = 0,032 <0,05 maka Ho ditolak, yang artinya adalah terdapat perbedaan rata rata dosis radiasi setiap tahunnya, hasil post hoct test didapat bahwa perbedaan rerata dosis radiasi yang berbeda nyata (siginifikan) di antara penerimaan tahun dengan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Dosis pekerja radiasi di PATIR BATAN masih di bawah batas NBD yang berlaku. Saran yang dapat direkomendasikan ialah dapat dilakukan pengembangan uji statistik dosis rerata pekerja radiasi antar bidang / kelompok di PATIR BATAN. Pekerja radiasi hendaknya dapat mengoptimalkan penggunaan dosimeter perorangan agar pemonitoran radiasi pada pekerja dimonitor secara periodik, sehingga keselamatan dan kesehatan pekerja dapat terjamin. DAFTAR PUSTAKA 1. BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Keputusan kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Jakarta, INTERNATIONAL COMMISSION ON RADIOLOGICAL PROTECTION, Recommendation of the International Commission on Radiological Protection Publications 60, Pergamon Press, ICRP, PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 152

10 3. PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN - BATAN, Pelatihan Proteksi Radiasi, Pusdiklat BATAN, Jakarta,. 4. DANAPRIATNA, N., dan SETIAWAN, R., Pengantar Statistika, Graha Ilmu, Jakarta,. 5. TEGUH WAHYONO, 25 model Anlisis Statistik dengan SPSS 17, Elex Media Komputindo, Jakarta, TRIKASJONO, T., SUPRIYATNI, E., dan BUDIYONO, B., Studi Penerimaan Dosis Externa Pada Pekerja Radiasi Di Kawasan BATAN Yogyakarta, Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir, Yokyakarta,. 7. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Safety Series No. 115, International Basic Safety Standards for Protection Against Ionizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources, IAEA, Vienna, PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 153

Paparan radiasi dari pekerja radiasi sejak tahun berdasarkan kriteria dan lama kerja

Paparan radiasi dari pekerja radiasi sejak tahun berdasarkan kriteria dan lama kerja Majalah Farmasi Indonesia, 21(2), 106 114, 2010 Paparan radiasi dari pekerja radiasi sejak tahun 1997 2006 berdasarkan kriteria dan lama kerja Radiation exposure of radiation workers from 1997 2006 based

Lebih terperinci

ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007

ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007 ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007 Budi Prayitno (1) dan Suliyanto (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir- BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong,

Lebih terperinci

PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL Suliyanto, Budi Prayitno Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK

Lebih terperinci

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: 46-51 ISSN 1410-5357 Usulan Nilai Pembatas Dosis Bagi Pekerja Radiasi dan Peserta Pelatihan di Pusdiklat BATAN Proposal of Dose Constraint Value for Radiation

Lebih terperinci

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi Telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan kesehatan terhadap pemanfaatan radiasi pengion dan Surat Keputusan Kepala BAPETEN No.01/Ka-BAPETEN/V-99

Lebih terperinci

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) ABSTRAK EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) Elfida, Yanni Andriani Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNA PEKERJA PUSAT

Lebih terperinci

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif)

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif) TUGAS ANALISIS REGRESI (Hal 31-33) NAMA : FADLAN WIDYANANDA NIM : 201432005 SESI : 03 1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif) Roti Roti + Kedele Roti + Kedele

Lebih terperinci

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 212 ISSN 852-2979 EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN NUKLIR ABSTRAK PEKERJA BKTPB 1,27. msv. BEM. merupakan. tahun. ABSTRACTT. for radiation. carried out. on radiation.

PENELITIAN DAN NUKLIR ABSTRAK PEKERJA BKTPB 1,27. msv. BEM. merupakan. tahun. ABSTRACTT. for radiation. carried out. on radiation. PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Yogyakarta, 26 September 2012 EVALUASI PENERIMAAN DOSIS RADIASI EKSTERNA PEKERJA RADIASI DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA TAHUN 2011 Fajar Panuntun, Suparno Pusat Teknologi

Lebih terperinci

STUDI PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI DI KAWASAN BATAN YOGYAKARTA

STUDI PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI DI KAWASAN BATAN YOGYAKARTA STUDI PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI DI KAWASAN BATAN YOGYAKARTA TOTO TRIKASJONO *, ELISABETH SUPRIYATNI **, HENDARTO BUDIYONO*** *Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak

Lebih terperinci

PENGUKURAN DOSIMETER PERORANGAN PEKERJA RADIASI PUSAT REAKTOR SERBA GUNA TAHUN Yanni Andriani, Elfida Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

PENGUKURAN DOSIMETER PERORANGAN PEKERJA RADIASI PUSAT REAKTOR SERBA GUNA TAHUN Yanni Andriani, Elfida Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGUKURAN DOSIMETER PERORANGAN PEKERJA RADIASI PUSAT REAKTOR SERBA GUNA TAHUN 2012 ABSTRAK Yanni Andriani, Elfida Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGUKURAN DOSIMETER PERORANGAN PEKERJA RADIASI

Lebih terperinci

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan

Lebih terperinci

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik)

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik) Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Tanggal 06/Mei/2013 Waktu 07.00-14.00 Nama WIB Proses: Operator Pak. Septian Kebisingan 70-80 db Dicatat Oleh: Jumlah Waktu Penyelesaian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA 50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Keselamatan radiasi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah kesehatan manusia maupun lingkungan yang berkaitan dengan pemberian perlindungan kepada seseorang

Lebih terperinci

TINJAUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL TERHADAP PEKERJA DALAM PERBAIKAN DETEKTOR NEUTRON JKT03 CX 821 DI RSG-GAS

TINJAUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL TERHADAP PEKERJA DALAM PERBAIKAN DETEKTOR NEUTRON JKT03 CX 821 DI RSG-GAS TINJAUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL TERHADAP PEKERJA DALAM PERBAIKAN DETEKTOR NEUTRON JKT03 CX 821 DI RSG-GAS Mashudi, Unggul Hartoyo, Suhartono, Sunarningsih Kawasan Puspiptek, Gd 31, Serpong, Tangerang-Selatan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR

PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR Maria Evalisa dan Zubaidah Alatas Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO Box 7043 JKSKL, Jakarta

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mail : statistikaista@yahoo.com Blog : Contoh Kasus One Way Anova dan Two Way Anova Menggunakan SPSS Lisensi Dokumen: Copyright 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat

Lebih terperinci

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Anova Satu Jalur (One Way Anova) Suatu penelitian dilakukan di SMA N 1 Banjar untuk mengetahui perbedaan rata-rata dengan lima metode pembelajaran

Lebih terperinci

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran

Lebih terperinci

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14

Lebih terperinci

Pengujian One-Way ANOVA dengan manual dan dilengkapi analisis dengan SPSS 19 SOWANTO-KEMPO ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA)

Pengujian One-Way ANOVA dengan manual dan dilengkapi analisis dengan SPSS 19 SOWANTO-KEMPO ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA) ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA) A. Memahami ANOVA Analysis of variance (ANOVA) atau Analisis Variansi (ANAVA) adalah tehnik statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir. R. A. Fisher.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Radiasi merupakan suatu bentuk energi. Ada dua tipe radiasi yaitu radiasi partikulasi dan radiasi elektromagnetik. Radiasi partikulasi adalah radiasi yang melibatkan

Lebih terperinci

KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET

KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET Rr.Djarwanti Rahayu Pipin Sudjarwo Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka BATAN, Gedung 11 kawasan Puspiptek Serpong Sekretaris

Lebih terperinci

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT

SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT Suhaedi Muhammad 1 dan Rr. Djarwanti,RPS 2 1 Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, BATAN Gedung B Lantai 2, Kawasan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION U M U M Peraturan Pemerintah ini, dimaksudkan sebagai

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSONEL DI PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG TAHUN 2005

PENGENDALIAN PERSONEL DI PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG TAHUN 2005 PENGENDALIAN PERSONEL DI PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG TAHUN 2005 Sri Widayati, RS Tedjasari, Elfida, L. Kwin P, Ruminta G, Tri Bambang L., Yanni A. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL DENGAN WBC UNTUK PEKERJA PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF SERPONG TAHUN 2012

PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL DENGAN WBC UNTUK PEKERJA PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF SERPONG TAHUN 2012 PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL DENGAN WBC UNTUK PEKERJA PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF SERPONG TAHUN 2012 ABSTRAK Tri Bambang L Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL

Lebih terperinci

Lampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan

Lampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan Lampiran 1. Langkah Penelitian Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan Masukkan dalam wadah sebanyak 1 liter Masukkan Poly Aluminium Chloride (PAC). Proses Koagulasi

Lebih terperinci

EVALUASI DOSIS RADIASI INTERNAL PEKERJA RADIASI PT-BATAN TEKNOLOGI DENGAN METODE IN-VITRO

EVALUASI DOSIS RADIASI INTERNAL PEKERJA RADIASI PT-BATAN TEKNOLOGI DENGAN METODE IN-VITRO EVALUASI DOSIS RADIASI INTERNAL PEKERJA RADIASI PT-BATAN TEKNOLOGI DENGAN METODE IN-VITRO Ruminta Ginting, Ratih Kusuma Putri Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN ABSTRAK EVALUASI DOSIS RADIASI INTERNAL

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA Suparno -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail:ptapb@batan.go.id ABSTRAK PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging Perlakuan 1 2 3 4 5 total Rata-rata P0 61.50 61.23 61.51 62.00 61.02 307.26 61.45 P1 61.19 62.30 62.06 62.46 62.00 310.01 62.002 P2 62.30 63.20 63.20

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi teknologi nuklir telah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, salah satunya dalam bidang kesehatan atau medik di bagian radiologi khususnya profesi kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). 1 Lampiran 1. Lanjutan 2 3 Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Organoleptis, Daya Lekat, Kekentalan, Susut Pengeringan Ekstrak

Lebih terperinci

PENENTUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL PADA PEKERJA RADIASI DI RUANG PENYINARAN UNIT RADIOTERAPI RUMAH SAKIT DR.KARIADI SEMARANG

PENENTUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL PADA PEKERJA RADIASI DI RUANG PENYINARAN UNIT RADIOTERAPI RUMAH SAKIT DR.KARIADI SEMARANG Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 16, No. 2, April 2013, hal 57 62 PENENTUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL PADA PEKERJA RADIASI DI RUANG PENYINARAN UNIT RADIOTERAPI RUMAH SAKIT DR.KARIADI SEMARANG Dewi Widyaningsih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

MK. Statistik sosial

MK. Statistik sosial MK. Statistik sosial Digunakan untuk membandingkan rata- rata LEBIH dari dua sampel variabel Independen (Contoh : rata- rata lama TV di tonton oleh anak- anak dari beberapa negara : Australia, Inggris,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI LINGKUNGAN DI PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR TAHUN 2011

PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI LINGKUNGAN DI PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR TAHUN 2011 PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI LINGKUNGAN DI PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR TAHUN 2011 ABSTRAK Amir Djuhara, Ngatino, M. Yasin Pusat Pengembangan Geologi Nuklir BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No.9, Ps. Jumat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pada bab IV ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu deskripsi subjek penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistika sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan tapi penerapannya juga sangat aplikatif di dunia sehari-hari. Salah satunya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol) LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik Lampiran 2 Surat keterangan mengenai kitosan dari BATAN. Lampiran 3 Uji normalitas kelompok Perlakuan sel HSC-4 Konsentrasi Chitosan Statistic df Sig. Statistic df

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DOSIS PERORANGAN DI PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI - BATAN BANDUNG

PEMANTAUAN DOSIS PERORANGAN DI PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI - BATAN BANDUNG PEMANTAUAN PERORANGAN DI PUSAT TEKLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI - BATAN BANDUNG Afida Ikawati, Irma Dwi Rahayu, Rini Heroe Oetami Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri, BATAN Jl. Tamansari No.71

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS LAMPIRAN KONVERSI DOSIS Perhitungan dosis jamu ekstrak daun salam produksi pabrik jamu B dalam bentuk kapsul Berat J kapsul = 550 mg Konversi dosis dari manusia 70 kg ke mencit 0 gram = 0,006 Maka, dosis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Pelaksanaan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 antarsubjek (between-subjek). Sampel yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Pemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital.

Pemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital. Lampiran 1 Skema Alur Penelitian Pemilihan sampel Pengajuan informed consent Pengisian kuesioner Pengumpuan saliva dengan metode spitting untuk mengetahui ada tidaknya saliva Pengukuran volume saliva menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif 56 Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif Mukosa normal (perbesaran objektif 4x) Dinding normal(perbesaran objektif 10x) Sel Goblet (+)(perbesaran objektif 40x) 57 Lampiran 2 Jaringan

Lebih terperinci

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS LAMPIRAN 1 61 LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS 1. Larutan Glibenklamid Dosis manusia untuk Glibenklamid sebesar 5 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Sunthornsaj N,et al,

Lebih terperinci

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN BAB 08 ANALISIS VARIAN Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Oleh karena itu pada bagian

Lebih terperinci

EVALUASI PAPARAN RADIASI TERHADAP DOSIS EKSTERNA YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI DI IEBE TAHUN 2008

EVALUASI PAPARAN RADIASI TERHADAP DOSIS EKSTERNA YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI DI IEBE TAHUN 2008 EVALUASI PAPARAN RADIASI TERHADAP DOSIS EKSTERNA YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI DI IEBE TAHUN 2008 SRI WAHYUNINGSIH, SULIYANTO Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Gedung 20, Kawasan Puspiptek - Serpong

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS) LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS) Prosedur pembuatan ekstrak air daun stroberi dilakukan di Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati ITB: 1. 500 gram daun stroberi kering ditumbuk menggunakan

Lebih terperinci

KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP

KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP Suhaedi Muhammad 1 dan Rr. Djarwanti,RPS 2 1 Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, BATAN email: suhaedi.muhammad62@gmail.com

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat Bersama ini kami mohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr selaku orangtua dari anak di Pesantren

Lebih terperinci

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN Salam Hormat, Saya yang bernama Anita, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, ingin melakukan penelitian tentang PERUBAHAN

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN Hasil pengamatan zona inhibisi cakram ekstrak etanol batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) pada Mueller Hinton Agar yang telah diinokulasi oleh mikroorganisme uji Staphylococcus

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI. 1643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi

BAB IV SIMULASI. 1643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi BAB IV SIMULASI Data yang dipakai adalah untuk skripsi ini adalah data fiktif sebanyak 643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi.5. Misalkan ingin diketahui hubungan antara

Lebih terperinci

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 36 Lampiran 1. Sampel Darah Hewan Uji Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 37 Lampiran 2. Hewan Uji Kelinci jantan albino 38 Lampiran 3. Tanaman Jaka Tuwa Tanaman Jaka Tuwa

Lebih terperinci

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Lampiran 1 FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Nama : Tanggal : Nama Produk : Mie Basah Jamur Tiram Dihadapan Saudara terdapat empat sampel produk mie basah. Saudara diminta untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik. LAMPIRAN 1. Surat keterangan lolos kaji etik. 54 55 2. Lembar persetujuan inform consent. LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Assalamualaikum wr.wb Saya mahasisiwa S1 Program Studi Sarjana Kedokteran FK UII Nama

Lebih terperinci

ANALISA RAGAM DATA (UJI ANOVA)

ANALISA RAGAM DATA (UJI ANOVA) MATERI III ANALISA RAGAM DATA (UJI ANOVA) STMIK KAPUTAMA BINJAI Wahyu S. I. Soeparno, SE., M.Si Analisa Ragam Satu Arah (Oneway) Analisa ragam satu arah ( oneway ANOVA) digunakan untuk membandingkan mean

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi teman-teman, saya Diah Okti mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. 59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades. 47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr

Lebih terperinci

OPTIMASI ASPEK KESELAMATAN PADA KALIBRASI PESAWAT RADIOTERAPI

OPTIMASI ASPEK KESELAMATAN PADA KALIBRASI PESAWAT RADIOTERAPI OPTIMASI ASPEK KESELAMATAN PADA KALIBRASI PESAWAT RADIOTERAPI Gatot Wurdiyanto dan C. Tuti Budiantari Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke- LAMPIRAN 1. Data Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Nabati Perasan Daun Kayu Kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap Mortalitas Hama Plutella xylostella pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Tabel.

Lebih terperinci

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG Novita Rosyida Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran 12-16 Malang 65145, Telp. 085784638866

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sangat di pengaruhi oleh upaya pembangunan dan kondisi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sangat di pengaruhi oleh upaya pembangunan dan kondisi lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu unsur yang penting untuk menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Kesehatan bukanlah semata-mata merupakan tanggung

Lebih terperinci

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman L A M P I R A N Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman No Sampel Aquades Susu bubuk Susu cair Susu kental manis d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 d VHN d 1 d 2 d VHN 1 27 31.75 29.375

Lebih terperinci

Analisis of Varians (Anova) dan Chi-Square. 1/26/2010 Pengujian Hipotesis 1

Analisis of Varians (Anova) dan Chi-Square. 1/26/2010 Pengujian Hipotesis 1 Analisis of Varians (Anova) dan Chi-Square /6/00 Pengujian Hipotesis Chi Square Digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih proporsi sama. Pengujian beda proporsi hanya untuk populasi namun chi square

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0404088402 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM II MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN

MODUL PRAKTIKUM II MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN MODUL PRAKTIKUM II MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN Disusun oleh: Dian Ayunita NND Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang 2016 UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI B.Y. Eko Budi Jumpeno Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO Box 7043 JKSKL, Jakarta 12070 PENDAHULUAN Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama 48 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama No. ID Sapi... Selanjutnya Ke Tanggal Tanggal Kawin Pertama Jumlah Servis (Kali) Service Period Lama Kosong Selang 1 776 1 13/08/2009

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 37 38 Lampiran 2 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan hewan coba Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan

Lebih terperinci

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081

Lebih terperinci

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai 1. Seorang mahasiswa melakukan penelitian eksperimen pendidikan dengan judul Perbandingan Model Pembelajaran Picture And Picture Dan Reciprocal Teaching Dengan Media Power Point Terhadap Biologi Pokok

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.672, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Radiasi Proteksi. Keselamatan. Pemanfaatan. Nuklir. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( )

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( ) LAPORAN Analisis Perbedaan Rata-Rata Menggunakan Uji Scheffe Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Eksperimen I Dosen : Yeny Krista Franty, S.Si., M.Si. Oleh: Lulut Sunarya (140610009007)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala

Lebih terperinci