Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR, GRAFIK DAN DIAGRAM... xv DAFTAR SIMBOL... xvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Umum Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penulisan Batasan Masalah Manfaat Likasi Proyek... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Analisa Kapasitas Jalan Kapasitas Dasar Faktor Penyesuaian Kapasitas Lebar Jalur Lalu Lintas Faktor Penyesuaian Kapasitas akibat Hambatan Samping Penentuan Kapasitas Pada Kondisi Lapangan Derajat Kejenuhan Kecepatan Rencana Penentuan Jarak Pandang Jarak Pandang Henti Jarak Pandang Menyiap v

2 2.3. Perencanaan Geometrik Jalan Alinyemen Horizontal Jari-Jari Minimum Superelevasi Lengkung Peralihan Jenis Lengkung(Tikungan) Pelebaran Jalur Lalu Lintas di Tikungan Landai Relatif Alinyemen Vertikal Bentuk Alinyemen Vertikal Perencanaan Tebal Perkerasan Umur Rencana Lalu Lintas Jumlak Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan Lalu Lintas Harian Rata-rata dan Lintas Ekivalen Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) Dan CBR Indeks Permukaan Faktor Regional (FR) Indeks Tebal Perkerasan (ITP) Perencanaan Drainase Jalan Analisa Hidrologi Curah Hujan Periode Ulang Hujan(T) Waktu Hujan (t) Intensitas Hujan Rencana Waktu Konsentrasi(Tc) Intensitas Hujan Maksimum.. 40 vi

3 Menentukan Koefisien Pengaliran Debit Aliran Menentukan Dimensi Saluran Drainase Perhitungan Dimensi Saluran Kemiringan Saluran Rencana Anggaran Biaya Volume Pekerjaan Harga Satuan Pekerjaan BAB III. METODOLOGI 3.1. Umum Persiapan Pengumpulan Data Analisa Pembangunan Jalan Data Geometrik Jalan Data Tanah Data Lalu Lintas Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Ringan (LV) Pertumbuhan Lalu Lintas Sepeda Motor (MC) Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Menengah (MHV) Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Berat (HV) Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Bus (LB) Data Curah Hujan Data Curah Hujan Perhitungan Curah Hujan Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Bangkalan vii

4 Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang BAB IV. ANALISA PERENCANAAN JALAN 4.1. Umum Analisa Kapasitas Jalan Analisa Kapasitas Jalan Derajat Kejenuhan Kontrol Geometrik Jalan Alinyemen Horizontal Jari-jari Minimum Perhitungan Lengkung (Tikungan) Alinyemen Vertikal Kontrol Kemiringan Jalan Analisa Tebal Perkerasan Lalu Lintas Harian Rata-rata Lalu Lintas Harian Rata-rata pada Awal Umur Rencana Lalu Lintas Harian Rata-rata pada Akhir Umur Rencana Angka Ekivalen (E) Beban sumbu Kendaraan Perhitungan Lintas Ekivalen Lintas Ekivalen Permukaan(LEP) Lintas Ekivalen Akhir (LEA) Lintas Ekivalen Tengah Lintas Ekivalen Rencana (LER) viii

5 Daya Dukung Tanah Dasar Indeks Tebal Perkerasan Indeks Permukaan Perhitungan Tebal Perkerasan Perencanaan Drainase Jalan Analisa Hidrologi Waktu Konsentrasi(Tc) Intensitas Hujan Rencana (I) Koefisien Aliran Rata-rata Perhitungan Debit Aliran(Q) Perhitungan Dimensi Saluran Drainase Perhitungan Dimensi Saluran Sta Perhitungan Dimensi Saluran Sta Perhitungan Dimensi Goronggorong Gorong-gorong Sta Gorong-gorong Sta Analisa Anggaran Biaya Perhitungan Volume Pekerjaan Tanah Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Perkerasan Berbutir Pekerjaan Perkerasan aspal Pekerjaan Drainase Jalan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor Harga Satuan Dasar Upah,Alat dan Bahan ix

6 Analisa Biaya Pekerjaan Rencana Anggaran Biaya BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran BAB VI. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS x

7 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kapasitas Dasar pada jalan luar kota 4 lajur 2 arah terbagi... 7 Tabel 2.2 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu lintas... 8 Tabel 2.3 Kelas Hambatan Samping (FCsf)... 8 Tabel 2.4 Faktor penyesuaian kapasitas akibat Samping... 9 Tabel 2.5 Fungsi Kelas Jalan dan Kecepatan Rencana Tabel 2.6 Kecepatan Rencana, Vr sesuai Klasifikasi Fungsi dan klasifikasi medan Tabel 2.7 Jarak Pandang Henti Minimum Tabel 2.8 Panjang Jarak Pandang Menyiap Tabel 2.9 Panjang jari-jari Minimum, R min Tabel 2.10 Koefisien Distribusu Kendaraan (C) Tabel 2.11 Rumus Untuk Ekivalen Sumbu Tabel 2.12 Angka Ekivalen (E) Beban sumbu Kendaraan Tabel 2.13 Komposisi Roda dan Unit Ekivalen 8,16 ton Beban As Tunngal Tabel 2.14 Koefisien Distribusi pada Lajur Rencana Tabel 2.15 Indeks Permukaan pada akhir Umur Rencana Tabel 2.16 Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana Tabel 2.17 Penentuan Faktor Regional(FR) Tabel 2.18 Harga Yt Tabel 2.19 Harga Yn Tabel 2.20 Harga Sn Tabel 2.21 Hubungan Kondisi Permukaan dengan Koefisien Hambatan Tabel 2.22 Kecepatan Aliran yang Diizinkan Berdasarkan Jenis Material Tabel 2.23 Hubungan Kondisi Permukaan xi

8 Tanah dan Koefisien Aliran (C) Tabel 2.23 Harga n untuk Rumus Manning Tabel 3.1 Daftar Koordinat Point of Intersection Tabel 3.2 Data CBR Urugan Pilihan Tabel 3.3 Perhitungan CBR Metode Grafik Tabel 3.4 Data Pengguna Kapal Feri Tahunan Tabel 3.5 Data Pengguna Kapal Feri Harian Tabel 3.6 Rincian Kendaraan Pengguna Kapal Feri Tabel 3.7 Kendaraan Ringan (LV) Tabel 3.8 Sepeda Motor (MC) Tabel 3.9 Kendaraan Menengah (MHV) Tabel 3.10 Kendaraan Berat (HV) Tabel 3.11 Bus Besar (LB) Tabel 3.12 Data Curah Hujan Maksimum Stasiun Bangkalan Tabel 3.13 Data Curah Hujan Maksimum Stasiun Tanjung Perak Tabel 3.14 Data Curah Hujan Maksimum Stasiun Sampang Tabel 3.15 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Bangkalan Tabel 3.16 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Tanjung Perak Tabel 3.17 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Sampang Tabel 4.1 Prosentase Kendaraan Rencana dan Pertumbuhan Lalu lintas Tabel 4.2 Tabel Penentuan Sudut PI Tabel 4.3 Tabel Penentuan Sudut PI Tabel 4.4 Kontrol Kelandaian Jalan Tabel 4.5 Prosentase Kendaraan Rencana dan Pertumbuhan Lalu lintas Tabel 4.6 Koefisien Distribusi Kendaraan (C) Tabel 4.7 Nilai CBR Material dan Nilai DDT Tabel 4.8 Indeks Permukaan Awal Umur Rencana(Ipo) Tabel 4.9 Indeks Permukaan Akhir Umur Rencana(Ipt) xii

9 Tabel 4.10 Tabel Penentuan Faktor Regional (FR) Tabel 4.11 Perhitungan Waktu Konsentrasi (Tc) Tabel 4.12 Perhitungan Debit Aliran (Q) Tabel 4.13 Daftar Kebutuhan Dimensi Saluran Drainase Tabel 4.14 Daftar Kemiringan Saluran Tabel 4.15 Dimensi dan Kemiringan Gorong-gorong Tabel 4.16 Rekapitulasi Perhitungan Volume Tabel 4.17 Rekapitulasi Harga Satuan Upah, Bahan dan Alat Tabel 4.18 Analisa Biaya Sewa Peralatan Perjam Kerja Tabel 4.19 Analisa Biaya Galian untuk Drainase Tabel 4.20 Analisa Biaya Galian untuk Gorong-gorong Tabel 4.21 Analisa Biaya Saluran Beton Precast Untuk Gorong-gorong Penurunan dan Pemasangan Tabel 4.22 Analisa Biaya Saluran Beton Precast Untuk saluran Drainase Penurunan dan Pemasangan Tabel 4.23 Analisa Biaya Beton struktur K Tabel 4.24 Analisa Biaya Pembersihan dan Pembongkaran Tabel 4.25 Analisa Biaya Urugan Tanah Biasa Tabel 4.26 Analisa Biaya Urugan Pilihan Tabel 4.27 Analisa Biaya Lapis Pondasi Agregat Kelas A Tabel 4.28 Analisa Biaya Lapis Pondasi Agregat Kelas B Tabel 4.29 Analisa Biaya Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) Tabel 4.30 Analisa Biaya AC (Laston) Tabel 4.31 Analisa Biaya Marka Jalan Tabel 4.32 Analisa Biaya Patok Hektometer Tabel 4.33 Analisa Biaya Patok Kilometer Tabel 4.34 Analisa Biaya Kerb Beton Pracetak Tabel 4.35 Rencana Anggaran Biaya xiii

10 DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK Gambar 1.1 Lokasi Proyek(Sta )... 4 Gambar 1.2 Lokasi Proyek(Sta )... 5 Gambar 2.1 Jarak Pandang Mendahului Gambar 2.2 Ilustrasi Diagram Superelevasi Gambar 2.3 Lengkung Full Circle Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Ciecle-Spiral Gambar 2.5 Jarak Pandang Lengkung Vertikal Cembung (S<L) Gambar 2.6 Jarak Pandang Pada Lengkung Vertikal Cembung (S>L) Gambar 2.7 Lengkung Vertikal Cekung dengan Jarak Gambar 2.8 Pandang Penyinaran Lampu Depan <L Lengkung Vertikal Cekung dengan Jarak Padang Penyinaran Lampu Depan >L Gambar 2.9 Korelasi DDT dan CBR Gambar 2.10 Nomogram Gambar 3.1 Grafik CBR Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Ringan Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Sepeda Motor Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Menengah Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Berat Gambar 3.6 Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Bus besar.. 58 Gambar 3.7 Kurva Basis Gambar 4.1 Korelasi CBR dan DDT Gambar 4.2 Skema Curah Hujan Kab.Bangkalan Gambar 4.3 Nomogram Gambar 4.4 Hasil Ploting pada Nomogram Gambar 4.5 Lapis Perkerasan xiv

11 Gambar 4.6 Dimensi Saluran Sta Sta Gambar 4.7 Dimensi Saluran Sta Sta Gambar 4.8 Dimensi Gorong-gorong Gambar 4.9 Dimensi Gorong-gorong Gambar 4.10 Urugan Tanah Biasa Gambar 4.11 Bahu Jalan Gambar 4.12 U-gutter Saluran Drainase Gambar 4.13 Cover U-Gutter Gorong-gorong Gambar 4.14 U-Gutter Gorong-gorong Gambar 4.15 Marka Jalan xv

12 DAFTAR SIMBOL Vr : kecepatan rencana (km/jam) t : waktu tempuh pada lengkung peralihan (3 detik) PI sta : nomor stasiun (point of intersection) Tc : jarak titik TC dari PI (Point of Intersection) (m) : titik awal peralihan dari posisi lurus ke lengkung R : jari-jari alinyemen horizontal (m) Δ : sudut alinyemen horizontal ( o ) Ec : jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat lingkaran (m) Lc : panjang busur lingkaran (m) Ls : panjang lengkung spiral (m) e : superelevasi (%) e n : kemiringan melintang normal (%) m maks : landai relatif maksimum B : lebar jalur per arah (m) θs : sudut spiral pada titik SC ( o ) Ts : jarak titik Ts dari PI (m) : titik awal mulai masuk ke daerah lengkung Es : jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat lingkaran (m) Xs : koodinat titik peralihan dari spiral ke circle (SC) (m) Ys : koodinat titik peralihan dari spiral ke circle (SC) (m) p : nilai pergeseran posisi lintasan dari bagian jalan yang lurus kearah sebelah dalam (m) k : jarak dari titik p ke titik Ts (m) Fc : gaya sentifugal W : berat kendaraan (kg) G : gaya grafitasi (9,8 m/dt 2 ) g 1, g 2 : kelandaian jalan (%) (i 1- i 2 ) : beda elevasi rencana kedua titik (m) L : panjang antara kedua titik (m) A : perbedaan aljabar untuk kelandaian (%) Jh : jarak pandang henti (m) L : panjang lengkung vertikal cembung (m) PLV : titik peralihan lengkung vertikal xvi

13 PPV : titik pusat perpotongan vertikal PTV : titik peralihan tangen vertikal C : kapasitas (smp/jam) C O : kapasitas dasar (smp/jam) FC W : faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas FC SP : faktor penyesuaian akibat pemisahan arah FC SF : faktor penyesuaian akibat hambatan samping FC CS : faktor penyesuaian ukuran kota Jd : jarak pandang mendahului (m) T : waktu reaksi (2,5 detik) f : koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal, ditetapkan = 0,35 0,55 d 1 : jarak yang ditempuh selama waktu reaksi oleh kendaraan yang hendak mendahului dan membawa kendaraannya yang hendak membelok ke lajur kanan d 2 : jarak yang ditempuh kendaraan yang mendahului selama berada pada lajur sebelah kanan d 3 : jarak bebas yang harus disediakan antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang berlawanan arah setelah gerakan mendahului dilakukan d 4 : jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang berlawanan arah selama 2/3 dari waktu yang diperlukan oleh kendaraan yang mendahului berada pada lajur sebelah kanan t 1 : waktu reaksi yang besarnya tergantung pada kecepatan yang sesuai t 2 : waktu dimana kendaraan yanng mendahului berada pada lajur kanan m : perbedaan kecepatan antara kendaraan yang mendahului dan yang didahului (15 km/jam) V : kecepatan rata-rata kendaraan yang mendahului, dalam perhitungan dapat dianggap sama dengan kecepatan rencana (km/jam) xvii

14 a : percepatan rata-rata yang besarnya tergantung pada kecepatan rata-rata kendaraan yang mendahului LHR : lalu-lintas harian rata rata i : pertumbuhan volume kendaraan per tahun j : jenis kendaraan C : angka koefisien distribusi kendaraan E : angka ekivalen UR : umur rencana FP : faktor penyesuaian a1 ;a2 ;a3 : koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan d1 ;d2 ;d3 : tebal masing - masing lapisan perkerasan (cm) Tc : waktu konsentrasi (menit) t 1 : waktu yang dibutuhkan air limpahan untuk mencapai lokasi fasilitas drainase (Inlet dari titik terjauh yang terletak di catchment area) (menit) t 2 : time of flow (Channel / ditch flow time) yaitu waktu yang diperlukan oleh air limpahan untuk mengalir melalui drainase dari titik ke titik yang lain (menit). Lo : jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m) s : kemiringan daerah pengaliran nd : koefisien hambatan L : panjang saluran (m) V : kecepatan air rata-rata diselokan (m/detik) Q : debit air (m 3 /detik) C : koefisien pengaliran I : intensitas hujan (mm/jam) A : luas daerah pengaliran (km 2 ) Ci : koefisien pengaliran Ai : luas daerah pengaliran (m 2 ) X T : curah hujan untuk periode ulang T tahun (mm)/24 jam X : nilai rata rata aritmatik hujan komulatif S X : standar deviasi Y T : variasi yang merupakan fungsi periode ulang Y n : nilai yang tergantung pada n : standar deviasi yang merupakan fungsi dari n S n xviii

15 Fd : luas penampang basah (m 2 ) b : lebar saluran (m) d : tinggi saluran yang tergenang air (m) W : tinggi jagaan (m) i : kemiringan saluran yang diijinkan n : koefisien kekasaran Manning R : jari jari hidrolis (m) t 1 : tinggi tanah dibagian tertinggi (m) t 2 : tinggi tanah dibagian terendah (m) L : jarak antara t 1 dan t 2 (m) xix