BAB II METODE PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODE PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dengan berkembangnya berbagai brand atau merek dagang yang banyak di jumpai di berbagai acara event, bazar maupun festival, banyaknya brand produk sejenis yang berlomba lomba untuk mendapatkan tempat dan ingin terlihat bersahabat dengan masyarakat, hingga tak perlu diragukan lagi dari produk yang ditawarkan ke pada konsumen. Di dalam acara tersebut dapat memicu desainer merancang branding sebagai wadah kreatifitas dalam membangun identitas visual perusahaan. Di dalam acara yang di selenggarakan dalam event atau bazar, sebuah identitas visual sangatlah penting untuk memperkenalkan produknya ke pada konsumen agar mudah di ingat sehingga branding dari produk bubble drink ini dapat dikenal oleh masyarakat dan dapat di bedakan dengan produk sejenis. Gambar 1. Logo Produk Sejenis sumber : 3

2 Pada gambar di atas terdapat brand yang berbeda namun masi satu sejenis dengan produk Bubble Drink. Tetapi jika di lihat dari ketiga logo pada gambar, logo yang di gunakan masi terlihat sangat sulit di cerna dari segi elemen visual, terutama pada logo lup lup yg mengutamakan pada logo type yang di tonjolkan namun tidak ada keseimbangan pada logo type tersebut antara typo tulisan lup lup dengan bubble drink, logo yang di gunakan pada J.Cha bubble drink dan Revo bubble drink masih terlihat ribet masi menggunakan layout pada brand yang di gunakan tidak seimbang dengan logo gram yang ditonjolkan atau logo type yang di utamakan jadi penyederhaan terhadap logo masih terbilang kurang dengan elemen visual yang digunakan pada brand bubble drink. Maka dari ketiga brand tersebut sebagai contoh untuk menghindari dari kekurangan bentuk elemen visual sebuah brand pada logo bubble drink, dengan ini desainer membuat brand d Smoothin mengutamakan sebuah elemen visual agar nanti nya logo yang di gunakan brand d Smoothin bubble drink ini tidak mengalami kekurangan dari elemen visual pada bentuk, warna, typo, ilustrasi. B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK 1. Target Audience Target audience atau segmentasi pasar pada dasarnya adalah sebagai strategi untuk memahami dan mengenali struktur pasar (audience). Segmentasi pasar dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu segmentasi demografis (kependudukan), geografis (domisili), psikografis (gaya hidup). a. Demografis 1) Usia : 9 30 tahun 2) Jenis Kelamin : Laki-Laki & Perempuan 3) Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Pekerja 4

3 b. Geografis Segmentasi pasar yang di lihat dari daerah asal tempat event, festival dan bazar yang di gelar di dalam acara-acara tertentu. Lokasi : Acara yang di selenggarakan berada di Jakarta sampai ciputat Tangerang selatan. c. Psikografis Brand d Smoothin bubble drink ini diharapkan dapat meningkatkan brand awareness di masyarakat dengan susasana keseruan berbagai acara-acara tersebut yang terdapat kesenangan berkumpul dengan teman, kerabat, pacar dan keluarga di waktu senggang. Mengikuti perkembangan tren terkini dalam perkembangan zaman yang serba instant, dengan mencari tempat berbagai acara yang menarik perhatian dan mudah untuk di kunjungi. Oleh karena itu yang identik dengan arus informasi yang bisa di andalkan untuk mengembangkan informasi terbaru dari berbagai bidang. d. Behavioural Saat Pembelian : Keinginan mencoba, Membutuhkan Manfaat yang dicari : Kesegaraan, kenikmatan rasa Sikap terhadap produk : Positif 2. Target Market Dalam brand d Smoothin ini di tunjukan untuk kalangan remaja, anak anak hingga sampai dewasa khususnya di tempat-tempat pusat acara event atau bazar terutama di daerah Jakarta samapai daerah ciputat tangerang selatan. 5

4 C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan dari perancangan branding : a. Merancang Desain branding visual identity Bubble Drink dengan menguatkan brand melalui media komunikasi visual. b. Memberikan hasil desain yang sederhana secara grafis, dan terlihat bagus untuk dapat direproduksi dengan baik. Untuk menggambarkan identitas yang jelas dari sebuah bisnis usaha Bubble drink. 2. Manfaat: Perancangan Tugas Akhir, Dengan adanya branding d Smoothin ini seseorang dapat lebih mudah mengetahui dan mengenali dengan baik melalui segi elemen visual dan grafis, guna untuk sebuah brand bisa dijadikan alat komunikasi perusahaan ke luar dan ke dalam. a) Bagi Program Studi Sebagai pengalaman dan pengetahuan di dalam menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah dan juga diperuntukkan terutama dalam bidang Desain Komunikasi Visual. b) Bagi Perusahaan d Smoothin Bubble drink Mendapatkan identitas visual baru untuk sebagai media promosi kepada masyarakat, dan menunjukan suatu brand produk terbaru untuk nanti nya di perkenalkan kepada konsumen/audience. 6

5 c) Bagi Target Audiens Memberikan informasi kepada target audience, bahwa produk bisnis usaha Bubble kini sudah bisa di kenali melalui visual guna untuk mengetahui brand yang sudah ada dan baru berada di pasaran. d) Bagi Desainer Manfaat bagi desainer dalam kegiatan perancangan branding d Smoothin dapat mampu mengembangkan kemampuan desainer dalam merancang identitas brand yang inovatif dan kreatif. D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 1. Logika Dasar Perancangan Dari perkembangan bisnis dengan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang, kini masyarakat gemar dalam mengunjungi dan mendatangi tempat tempat event, bazar, dan tempat festival pada berbagai kesempatan. Maka kita lihat adanya pangsa pasar yang besar tersebut, maka dapat meningkatkan niat para pebisnis untuk pengalaman membuka usaha apapun mau itu dari makanan, minuman, mau pun pakaian. Salah satu produk yang kini sedang mulai berkembang di antara masyarakat, adalah produk bubble tea atau bubble drink, yang pada umum nya usaha bubble drink ini sudah biasa kita jumpai di berbagai acara event-event. Dalam setiap stand booth penjualan bubble drink d Smoothin yang berada diacara event dipastikan akan membutuhkan sebuah pengenalan produk kepada audience, dengan ini desainer merancang sebuah branding untuk mengenalkan dan menarik perhatian masyarakat, maka 7

6 diperlukannya identitas visual yang nantinya dapat diaplikasikan ke berbagai media publikasi acara event atau bazar agar dapat meningkatkan brand awareness sehingga masyarakat dapat mengingat produk brand bubble drink d Smoothin. 2. Teknologi yang Dibutuhkan Dalam pengolahan logo pada branding d Smoothin di perlukan nya sebuah teknologi sebagai perancangan dalam pembuatan desain logo. Guna mendapatkan hasil yang maksimal dan hasil yang diinginkan dari brand perusahaan bubble drink d Smoothin. a. Komputer Gambar 2. Komputer Sumber : Di perlukan nya sebuah komputer sebagai alat mendesain logo. b. Software Software olah grafis digunakan dalam komputer untuk melakukan editing pada logo dan mengolah gambar logo yang nanti nya sebagai proses visualisasi. c. Mesin Digital printing 8

7 Gambar 3. Mesin Digital Printing Sumber : Dari hasil proses visualisasi logo, di butuhkan sebuah mesin digital printing untuk mencetak buku GSM (Graphic Standard Manual), Stiker, Poster, Id card, Daftar menu, x-banner, Packaging, cup drink dll sebagai media yang nantinya digunakan pada perusahaan d Smoothin bubble drink. 3. Material yang Akan Dipergunakan Di bawah ini Material yang di perlukan branding d Smoothin untuk pembuatan buku GSM (Graphic Standard Manual), Id card, Poster, Daftar menu, x-banner, Packaging, dan lain-lainnya. 1) Kertas art carton 260 gram untuk Id Card & Name Card 2) Kertas art carton 260 gr & Kertas Matte Paper 150 gr untuk buku GSM (Graphic Standard Manual) 3) Kertas art Paper 260 gram untuk Daftar menu produk Bubble drink 4) Kertas art carton 210 gram untuk poster A3 d Smoothin Bubble drink 5) Kertas Single Wall Plain fits 16 oz untuk cup drink kertas 6) Kertas Duplex 500 gram untuk Packaging cup drink Bubble drink 7) Bahan Albatros dipakai untuk mencetak mini/x-banner d Smoothin 8) Bahan Sticker Blockout & Sticker Ritrama untuk Stand Booth 9) Bahan Cotton pique untuk seragam Polo shirt d Smoothin 9

8 4. Biaya Perancangan dan produksi a. Anggaran biaya pada buku GSM brand d Smoothin (Graphic Standards Manual), dalam mencetak buku GSM biaya di perlukan dengan rincian : 1) Cetak art carton A3 260 gr + lamitaning doff Rp ) Cetak matte paper A4 150 gr 15 lembar Rp ) Pengerjaan Finishing Rp Jumlah Rp b. Anggaran biaya pada pencetakan lain-lainnya, biaya yang di perlukan dengan rincian : 1) Cetak art carton A4 260 gr, per lembar Rp ) Cetak art Paper A3 260 gr, 5 lembar Rp ) Cetak art carton A3 210 gr, 5 lembar Rp ) Produksi eceran Single Wall Plain fits 16 oz, 2 buah Rp ) Cetak Duplex A3 & A2 500 gr, 4 & 2 lembar Rp ) Cetak Albatros ukuran mini dan normal Rp ) Cetak Sticker Blockout & Sticker Ritrama Rp ) Pengerjaan Finishing Rp jumlah Rp Dari biaya perancangan & produksi di totalkan bisa sampai Rp , namun dari biaya secara keseluruhan belum termasuk biaya transport dan biaya keperluan lainnya. 10

9 E. SKEMA PROSES KERJA 1. Branding Gambar 4. Bagan proses kerja, Konsep Branding D smoothin Sumber : Data pribadi Ichwan Nurcholis A, 2015 a. Konsep Branding D smoothin Bubble Drink Konsep merupakan hasil dari sebuah proses kerja perancangan, tahap ini diperlukan untuk mengetahui elemen-elemen visual apa saja yang berkaitan dengan brand d Smoothin bubble drink, dan brand yang diinginkan mempunyai arti kesan yang berbeda dari produk lain nya. Konsep yang diinginkan brand d Smoothin bubble drink ini adalah pelayanan yang baik, semangat, kebersamaan, keseimbangan, kesegaran kualitas, Higienis, dan Suasana lingkungan dengan memadukan gaya hidup masyarakat saat ini. 11

10 b. Riset Data Perancang Diperlukannya sebuah riset data sebagai perancangan branding, untuk mengumpulkan data yang didapatkan dari refrenshi tentang usaha bubble drink d Smoothin, di olah dari kebenarannya dengan cara survey ketempat yang di jadikan objek penlitian, pengamatan dengan lokasi tujuan dari usaha bubble drink tesebut mewawancarai pemilik dari usaha d Smoothin bubble drink dalam hal untuk mendapatkan validitas data yang di capai sebagai perancangan branding d Smoothin. c. Brainstorming Gambar 5. Mind mapping kerangka berfikir 12

11 Sumber : Ichwan Nurcholis A, 2015 Mencari ide dan konsep logo dari data perancangan yang sudah dipelajari. Proses berfikir kreatif dibutuhkan disini agar terciptanya ideide yang kreatif yang menjadikan brand menarik dan efektif. d. Mood Board Gambar 6. Mood board perancangan branding Sumber : internet dan data Mood board dari perancangan branding d Smoothin bubble drink ini memberikan gambaran mengenai tujuan dari desain yang ingin dibuat seperti pada gambar contoh di atas. e. Konsep Desain Konsep desain yang diinginkan dari usaha d Smoothin bubble drink ini memiliki desain yang simple, unik, dan mempunyai cirikhas dari bentuk logo nya. Berdasarkan moodboar yang dibuat, desainer sudah mendapatkan gambaran pengembangan ide lewat visual. Karakter desain branding yang di harapkan dapat mewakili dari logo usaha bubble tersebut dengan mempunyai arti kesan pelayanan yang baik, semangat, kebersamaan, keseimbangan, kesegaran, kualitas, Higienis, dan Suasana lingkungan dengan memadukan gaya hidup masyarakat. 13

12 Gambar 7. Konsep desain, suasana sekelompok orang-orang Sumber : internet dan data Gambar 8. Konsep desain, suasana sekelompok semut Sumber : Pada konsep desain branding ini sudah dapat penggambarannya, seperti gambar di atas. Lalu desainer meinspirasikan sekelompok semut sebagai visual logo bubble drink yang nanti akan dibuat, karena gambar di atas sekelompok orang-orang mirip dengan sekelompok semut yang berkerumun mengunjungi satu tempat untuk tujuan nya mencari suatu hal yang bisa dinikmati, jadi brand bubble drink d Smoothin ini bisa dinikmati oleh sekelompok orang-orang yang bersama-sama ingin menikmati dari kesegaran dan kualitas produk yang ditawarkan, setia melayani dengan baik terhadap pengunjung. f. Sketsa Logo Proses sketsa merupakan tahap dari sebuah konsep perancangan branding yang di visualisasikan menjadi bentuk dari garis dan goresan dengan menggunakan pensil dan kertas sebagai wadah gambar yang ingin dituangkan lalu disederhanakan hingga menuju penyelesaian desain logo. 14

13 Gambar 9. Sketsa logogram dan logotype Ilustrasi : Ichwan Nurcholis A, 2015 Gambar di atas merupakan tahap proses mevisualisasikan ide-ide kreatif Melalui sketsa kasar sampai sketsa penyederhanaan logo. g. Digitalisasi & Alternatif Logo Setelah proses sketsa beralih ke proses digital yang dimana proses logo dibuat dengan komputer lalu menggunakan software olah grafis yang nanti sebagai proses penempatan, Pewarnaan pada logo type dan logo gram tujuannya agar terlihat sesuai dengan perancangan. 15

14 Gambar 10. Digitalisasi logogram dan logotype Ilustrasi : Ichwan Nurcholis A, 2015 Gambar 11. Desain alternatif logo Ilustrasi : Ichwan Nurcholis A, 2015 Desain logo dibuat menjadi beberapa alternatif yang selanjutnya akan dipilih yang terbaik sesuai dengan konsep desain branding d Smoothin. 16

15 h. Hasil Desain Brand Hasil dari proses desain branding yang sudah ditentukan dan disepakati yang nanti nya digunakan oleh perusahaan dari d Smoothin tersebut sebagai identitas visual yang baru. Di bawah ini adalah hasil desain brand yang dipilih. Gambar 12. Desain logo brand d Smoothin bubble drink Ilustrasi : Ichwan Nurcholis A, 2015 i. Pengaplikasikan Brand Gambar 13. Desain GSM branding d Smoothin bubble drink Ilustrasi : Ichwan Nurcholis A, 2015 Setelah hasil desain branding yang dipilih maka dibuatlah buku GSM (Graphic Standards Manual). Pengaplikasian brand d Smoothin bubble drink dilakukan berdasarkan panduan pada buku GSM. Pengaplikasian logo dapat dilakukan pada beberapa media visual dan publikasi seperti Stiker, Poster, Id card, Daftar menu, x-banner, Packaging, cup drink dll. 17

BAB IV. Konsep Perancangan

BAB IV. Konsep Perancangan BAB IV Konsep Perancangan A. TATARAN LINGKUNGAN /KOMUNITAS Dalam hasil Perancangan brand d Smoothin yang di hasilkan dari brand membentuk image yang menujukan pada penggunaan produk packaging yang dimana

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN SPANDUK PECEL LELE

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN SPANDUK PECEL LELE TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN SPANDUK PECEL LELE Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Trendi Wijaya NIM 42313010111 Program Studi Desain Komunikasi

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Desain 1. Ide Desain Seorang teman penulis memiliki usaha membuat dan menjual cupcake yang masih sangat sederhana. Karena masih berupa usaha rumahan,untuk pemasaran

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis Untuk referensi konsep proses perancangan buku ilustrasi pop-up saya jadikan panduan adalah contoh desain Majalah Best Of Superbus (2010)

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Perancangan & Teknik Perwujudan Karya a. Strategi Desain Media yang digunakan dalam media promosi pada Angel eyes Clothing adalah media yang sesuai kebutuhan dan benar-benar

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.. KONSEP PERANCANGAN 1. Latar Belakang Perencanaan Konsep perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi dalam perancangan karya, yaitu pembuatan identitas visual

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN. tersebut, sehingga nantinya tidak keluar dari tujuan perancangan.

KONSEP PERANCANGAN. tersebut, sehingga nantinya tidak keluar dari tujuan perancangan. IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Sebuah konsep adalah ide utama suatu desain untuk mengkomunikasikan suatu strategi desain secara visual (Marianne & Sandra, 2007: 194). Konsep akan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1. Konsep Komunikasi Rit s Ice Cream Cafe belum terlalu dikenal di kalangan masyarakat kota Bandung. Pada awalnya, Rit s Ice Cream Cafe mempunyai target market semua kalangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Perancangan Penulis membuat perancangan berdasarkan kebutuhan dari MJ Property, MJ Property ingin menampilkan cirri khas yang dimilikinya yaitu ke fleksibelannya yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Riset Bakso Materi Data Visual Data Perancangan Data Verbal Identifikasi dan Analisa Pemecahan Masalah Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Di era globalisasi ini persaingan antar kota menjadi semakin nyata, terlihat dari bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta memaksimalkan potensi-potensi

Lebih terperinci

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Perancangan Visual Branding Pasar Festival Nusukan

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Perancangan Visual Branding Pasar Festival Nusukan BAB V VISUALISASI KARYA A. Perancangan Visual Branding Pasar Festival Nusukan 1. Logo beserta Graphic Standart Manual Gambar 5.1 Logo Pasar Festival Nusukan a. Konsep logo Logo Pasar Festival Nusukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini perkembangan terjadi dengan sangat cepat dan dinamis. Berbagai pihak saling berusaha untuk tampil terdepan dan tetap eksis di dalam bidangnya.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada konsep perancangan media pencegahan HIV/AIDS ini, penulis mencoba membuatnya dengan media Motion Graphic tentang bagaimana cara melakukan pencegahan hiv/aids.

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tataraan Lingkungan Dalam hasil perancangan ini produk yang dihasilkan perancang dalam bentuk apresiasi yang ditujukan kepada penggunanya dalam memberikan wadah dan mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 PERANAN PRAKTIKAN CV. AKSEN GRAPHIC STUDIO memberikan kebebasan dalam mengembangkan peng-aplikasian ilmu desain yang telah diterima praktikan di universitas untuk dapat dipraktekkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Buku GSM Gambar 5.1 Buku GSM Standar grafis manual ini adalah buku yang berisikan penjelasan mengenai logo, mulai dari bentuk, warna, tipografi, proporsi ukuran, aturan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Di Indonesia sudah banyak acara atau event yang menggunakan media promosi sebagai media untuk mempromosikan acara. Dalam proses pembuatan media promosi sudah seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha waralaba menjadi salah satu bisnis yang terus meningkat tiap tahunnya di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha waralaba menjadi salah satu bisnis yang terus meningkat tiap tahunnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha waralaba menjadi salah satu bisnis yang terus meningkat tiap tahunnya di Indonesia. Peningkatan ini dijelaskan lebih lanjut pada situs berita Detik.com yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catering merupakan salah satu bentuk wirausaha yang bergerak dibidang jasa boga di mana produk utamanya adalah penyediaan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa

Lebih terperinci

Ukuran Isi : 21cm x 28cm, dengan punggung 0.5cm. Jenis Bahan : Kertas Art Paper 210 grm, 230 grm. Buku setelah di hard cover

Ukuran Isi : 21cm x 28cm, dengan punggung 0.5cm. Jenis Bahan : Kertas Art Paper 210 grm, 230 grm. Buku setelah di hard cover BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1. Cerita bergambar Dinosaurus IV.1.1. Bentuk Media Utama Media utama adalah buku ilustrasi berupa cerita bergambar dinosaurus yang berisi tentang informasi dinosaurus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat di awal abad ke-21 ini berimbas dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di kota-kota besar di Indonesia. Jakarta yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang terus mengalami pertumbuhan di Indonesia dan berada di peringkat 70 dalam daya saing pariwisata global. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Konsep Tema Perancangan Pada perancangan Desain Label Kemasan Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Susu Kacang Kedelai Milky Soya akan dirancang

Lebih terperinci

PERANCANGAN LOGO DAN GAPURA PADA FESTIVAL RAMADHAN BAKUL UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015

PERANCANGAN LOGO DAN GAPURA PADA FESTIVAL RAMADHAN BAKUL UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 TUGAS AKHIR PERANCANGAN LOGO DAN GAPURA PADA FESTIVAL RAMADHAN BAKUL UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 Diajukan sebagai salah satu syarat dalam mencapai Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Desain Program Studi Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logo adalah identitas yang sangat penting yang wajib diperlukan untuk sebuah perusahaan, karena bertujuan untuk memberikan identitas yang jelas, selain itu juga logo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pizza merupakan salah satu varian makanan cepat saji yang berbentuk bundar, pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa menggunakan peralatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tataraan Lingkungan Dalam hasil perancangan ini produk yang dihasilkan perancang dalam bentuk apresiasi yang ditujukan kepada penggunanya dalam memberikan wadah dan mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / GagasanDesain 1. Ide Desain Dalam Karya Desain ini, saya akan merealisasikannya ke dalam bentuk sebuah Buku Biografi, dimana di dalamnya terdapat Karya Karya illustrasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Penulis akan merancang buku dongeng interaktif dengan mengangkat cerita-cerita dongeng yang ada di Indonesia, seperti Kera dan Ayam, Si Kancil, Timun

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Saat ini sudah banyak jenis komik yang bermunculan. Salah satunya adalah jenis komik strip. Semakin hari jenis komik strip semakin digemari oleh para remaja maupun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (STATE OF THE ART) 1. Ulasan Karya Sejenis Gambar 2. 1 Referensi Kemasan Sumber : www.viazfood.com Untuk referensi kemasan Tempoyak yang saya jadikan panduan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri kuliner adalah salah satu bisnis yang berkembang di Indonesia. Indikatornya adalah banyaknya bermunculan rumah makan di Indonesia yang beragam akibat adanya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Analisa Kecukupan Data Data yang telah didapat, baik itu berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan sebagai referensi dan literatur dari perancangan media promosi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Logo Gambar 5.1 Logo Baru Museum Batik Danar Hadi Dalam promosi Museum Batik Danar Hadi memang diperlukan adanya logo yang berguna sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sebuah buku materi pendidikan yang bersifat akademis umumnya berupa buku formal yang dibuka halaman per halaman. Begitu juga dengan buku teoriteori tentang tipografi,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Metode Perancangan Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan Museum Batik Kuno Danar Hadi ini ditunjukan untuk mengajarkan sejarah perkembangan batik pada

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Proses pembuatan media promosi sudah seharusnya sesuai dengan tema yang di buat dari segi visualisasi, layout ataupun tipografinya, seperti media promosi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia dengan konsep modern hotel pada tahun 1962 di kota Jakarta. Bisnis perhotelan ini mulai

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1 Logo Flavoila Logo Flavoila dibentuk melalui filosofi target konsumen Flavoila, yaitu anak muda. Anak muda sangat suka bersosialisasi, oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu Tauhid adalah nama industri tahu yang berada di kota Lembang sejak tahun 1983. Berada di sebelah selatan Pasar Panorama, pabrik tahu tersebut tepatnya terletak

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Kreatif 1. Konsep Kreatif Perancangan Konsep kreatif adalah proses berpikir dan bertindak untuk menciptakan atau menyusun gagasan baru, baik yang benar-benar baru (belum

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DAN TEKNIS PERANCANGAN BAB IV KONSEP DAN TEKNIS PERANCANGAN 4.1. Konsep Perancangan Logo Pada perangcangan logo yang baru ini, perancangan menggukan logoram dan logotype dimaksudkan agar mudah dimengerti oleh masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1. Proses Kerja CV. CreaThink! memberikan kebebasan dalam mengembangan pengaplikasian ilmu disain yang telah terima praktikan di pendidikan untuk dapat dipraktekan di perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Begitu banyak produk minuman dalam kemasan yang dijual ke pasaran saat ini. Hampir semuanya menyediakan varian produk yang hampir sama. Di tengah persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang baik selalu ditanamkan sejak dini oleh setiap orang tua karena pada usia dini, anak lebih mudah menerima dan menyerap segala informasi dan pengetahuan

Lebih terperinci

II METODOLOGI. Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara

II METODOLOGI. Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara II METODOLOGI Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara untuk melihat suatu masalah sesuai dengan cara untuk menuju hasil tertentu. Metode berkaitan dengan suatu cara kerja

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan 3.1.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah didapatkannya tampilan logo baru dan brand identity yang baik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan makanan, seperti sayur mayur, daging, ikan, buah, rempah-rempah, dan lain-lain. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Jenis Komik Berdasarkan data perancangan yang telah terkumpul, baik data yang berupa data primer maupun data sekunder maka penulis menyimpulkan bahwa penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Analisa Produksi Media Dalam proses analisa produksi media, penulis lebih menganalis melalui wawancara, brainstorming dan mind mapping. Hasil akhir dari langkah

Lebih terperinci

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : 1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki identitas visual yang mencerminkan suatu visi untuk dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan keunikan

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN

II METODE PERANCANGAN II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Negara Indonesia dikenal sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dibidang pariwisata, yang dapat menjadi nilai jual tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan nilai konsumsi roti masyarakat Indonesia pada 2010 tumbuh tertinggi dibandingkan 11 negara Asia Pasifik lainnya. Nilai konsumsi roti tersebut naik 25%

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Pemilihan Hewan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Pemilihan Hewan BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komunitas/Lingkungan Dari hasil Perancangan media kampanye berupa katalog dan informasi mengenai edukasi hewan hewan langka yang berada di Fauna Land Indonesia, dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek sebagai Desainer Grafis saat ini sedang berkembang sangat pesat dan popular di kalangan masyarakat luas, dan pekerjaan sebagai desainer

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan)

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan) 116 BAB IV PERANCANGAN VISUAL 4.1.Visualisasi Karakter A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan) Gambar IV.1 Karakter tokoh utama tampak depan, samping dan belakang 116 117 Gambar IV.2 Karakter tokoh

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam Kampanye Hemat Kertas Demi Hutan Indonesia pastinya mebutuhkan sinergi untuk menarik perhatian-perhatian dalam menciptakan pola pikir masyarakat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. logo hotel dan menggunakan foto menu free breakfast sebagai program promosi

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. logo hotel dan menggunakan foto menu free breakfast sebagai program promosi 80 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Konsep Media pembuatan desain pada media utama dan media pendukung dalam promosi ini menggunakan warna merah dan kuning yang merupakan warna dari logo hotel dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam situs Infovesta (2013, diakses pada 5 Februari 2014), seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat di Indonesia, pertumbuhan industri roti menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI II.1 Identifikasi Masalah II.2 Batasan dan ruang lingkup masalah II.3 Tujuan studi

BAB II METODOLOGI II.1 Identifikasi Masalah II.2 Batasan dan ruang lingkup masalah II.3 Tujuan studi BAB II METODOLOGI II.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dibahas dalam bab sebelumnya. Dapat diidentifikasi bahwa CV. KASABA MOTOR memiliki permasalahan dalam identitas visual,

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Buku lazim disimpan sebagai koleksi bacaan keluarga atau perpustakan, sehingga umur sebuah buku relatif lebih lama daripada media lainnya. Secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat adalah mengenai tentang media informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sebelumnya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Rancangan dan konsep desain yang telah di jabarkan di bab III di implementasikan berupa komunikasi visual yang telah dirancang sesuai dengan keyword Strategy. Dalam hal ini pembahasan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Film animasi merupakan salah satu media hiburan berbasis audio visual yang cukup efektif dan efisien untuk mengenalkan dan menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat

Lebih terperinci

PERANCANGAN RE-BRANDING CV. GASTRAD INDONESIA DESIGN FOR CV. GASTRAD INDONESIA S RE-BRANDING

PERANCANGAN RE-BRANDING CV. GASTRAD INDONESIA DESIGN FOR CV. GASTRAD INDONESIA S RE-BRANDING P e r a n c a n g a n R e - B r a n d i n g C V. G a s t r a d ( D e n n y E k a W i n d a r t o ) 143 E-Journal Prodi : Pendidikan Seni Rupa Edisi : Januari 2017 PERANCANGAN RE-BRANDING CV. GASTRAD INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Konsep Karya

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Konsep Karya BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Karya Sebuah perancangan promosi dan desain kemasan membutuhkan konsep, tema, dan penataan huruf yang terpadu dan dominan sehingga akan mendapatkan perpaduan komposisi

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara 12 BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Branding Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara strategis difokuskan dan disatukan melalui organisasi. Branding

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga,

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi.

Lebih terperinci

II. METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Perancangan 2. Manfaat Perancangan

II. METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Perancangan 2. Manfaat Perancangan II. METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan desain t-shirt animal monster ini antara lain: a. Membuka peluang baru bagi penulis, khususnya dibidang clothing untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Ilustrasi merupakan salah satu jenis desain yang dipakai untuk mengkomunikasikan suatu karya desain ke masyarakat atau pengguna. Dengan menggunakan ilustrasi kita

Lebih terperinci

BAB IV. Teknik Produksi Media. yang digunakan untuk perancangan desain kemasan Bir Pletok Alifah.

BAB IV. Teknik Produksi Media. yang digunakan untuk perancangan desain kemasan Bir Pletok Alifah. BAB IV Teknik Produksi Media 4.1. Proses Teknik Produksi Media Bab ini akan membahas semua proses dan teknis produksi semua media yang digunakan untuk perancangan desain kemasan Bir Pletok Alifah. 4.2.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 24 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Desain identitas visual Ragusa menggunakan style visual yang mencerminkan keunikan Ragusa yang klasik dan nostalgia. 5.1.2 Tipografi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide desain a. Pembuatan identitas visual Angel eyes yang sesuai karakter b. Perancangan material dan media aplikasi yang lebih meyakinkan konsumen.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 21 Logo Ramen Hachimaki yang baru Pada logo Ramen Hachimaki terdiri dari logogram dan logotype yang didesain sesuai dengan filosofi, karakter, esensi dari

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Penentuan Konsep Konsep merupakan dasar utama dalam membuat perancangan desain sebagai acuan pembuatan desain. Untuk itu dalam pembuatan desain Company Profile CV.Hensindo

Lebih terperinci

HASIL KARYA PRIBADI...

HASIL KARYA PRIBADI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra 38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Analisis SWOT Strength : Minimnya Komik Edukatif yang bersifat Nasionalis untuk kalangan Remaja Weakness : Rendahnya minat belajar para Remaja Oportunities : Komik berfungsi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi dari perancangan perancangan buku interaktif dongeng fabel untuk anak-anak usia 7-10 tahun ini adalah sebagai referensi untuk orang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Pada bab ini saya akan menjelaskan konsep desain yang telah saya buat untuk brand dan kemasan es krim Gandaria Homa Ice Cream serta gambaran visual pada item-item yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi susu di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia masih didominasi oleh susu bubuk, namun bila

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Aplikasi final desain dan pedoman sistem identitas dari perancangan karya yang telah dijabarkan pada bab III disajikan bersama konsep dan penempatan pada media- media promosi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia sebagai makhluk hidup. Makanan dan minuman diperlukan sebagai bahan asupan nutrisi yang diperlukan

Lebih terperinci

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Negara Indonesia dikenal sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dibidang pariwisata, yang dapat menjadi nilai jual tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet pada tahun 1998 sebesar 512.000 pengguna meningkat tajam menjadi 16.000.000

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Banyaknya desainer yang berkecimpung di dunia t-shirt yang bertemakan Ilustrasi dan tipografi, akan tetapi mereka masih terpaku dengan bentuk dan layout ilustrasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu 37 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Gambaran Perusahaan Chopinjava adalah sebuah perusahaan pakaian yang menggabungkan warisan budaya Indonesia dan fashion modern. Secara resmi dimulai

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI IV.1 Pra Produksi Sebelum memasuki tahap produksi, tahapan yang dilalui dalam suatu perancangan media yaitu : IV.1.1 Sketsa Yaitu proses awal dari sebuah perancangan yang

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Media Utama 1. Judul Buku Judul buku ini adalah Baco : Serba Tau Tentang Bakso buku ini membahas tentang Bakso mengenalkan tentang apa itu bakso, sejarah bakso dan resep

Lebih terperinci