BAB V RENCANA AKSI. ini membahas akifitas apa saja yang dilakukan, kapan dilakukan, termasuk biayabiaya
|
|
- Sugiarto Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V RENCANA AKSI Pada babv ini dijelaskan bagaimana rencana merealisasikan model bisnis pencucian motor yang disebut Cuci Motor Otomatis ini menjadi kenyataan. Bab ini membahas akifitas apa saja yang dilakukan, kapan dilakukan, termasuk biayabiaya yang dibutuhkan, dan bagaimana prospek bisnis ini di masa yang datang jika dilihat dari aspek keuangan. 5.1 Waktu dan Kegiatan Berikut ini di jelaskan bagaimana proses merealisasikan bisnis Cuci Motor Otomatis. 1. Tahap perencanaan kapasitas gerai Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa aliran pendapatan dari bisnis jasa pencucian motor ini adalah melalui penjualan jasa pencucian motor dengan cara menjual keanggotaan/membership untuk masa keanggotaan selama satu tahun. Bagi para karyawan yang mendaftar keanggotaan, dalam satu tahun mendapatkan hak untuk mencuci satu kali setiap harinya, dan dibatasi sebanyak tiga kali pencucian selama satu bulan. Pengambilan keputusan ini didasari oleh hasil survei yang mengatakan bahwa 61% dari total pemilik sepeda motor hanya satu kali mencuci sepeda motornya dalam sebulan, sementara 37% lainnya mencuci sepeda motornya sebanyak dua kali, dan 2% sisanya mencuci sebanyak 4 kali. 76
2 Dengan mempertimbangkan faktor kebiasaan pelanggan tersebut, setiap pelanggan diberikan hak untuk bisa mencuci sebanyak tiga kali dalam sebulan, atau 36 kali dalam setahun. Jika rata-rata dalam satu bulan ada empat minggu, maka pelanggan dapat mencuci motornya hampir tiap minggu. Selain berdasarkan pertimbangan hasil survei, perhitungan ini juga dipengaruhi oleh kapasitas pencucian gerai, yang juga dipengaruhi oleh waktu kerja di perusahaan tersebut, yaitu dari jam 07:15 pagi sampai dengan jam 16:00 sore hari. Total waktu kerja adalah 8 (delapan) jam 45 menit, atau 525 menit waktu kerja. Jika dalam satu hari kerja para pegawai mendapatkan 30 menit waktu istirahat, yaitu pada jam makan siang, maka waktu kerja para karyawan adalah 480 menit. Jika efisiensi kerja para karyawan bisa dipacu di angka 98%, maka waktu kerja efektif adalah lebih kurang 470 menit. Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan, waktu tercepat yang dibutuhkan untuk mencuci satu unit motor adalah 5 (lima) menit/motor. Dengan kapasitas pencucian 5 menit/motor, maka dalam satu shift bisa mencapai 96 kali pencucian sepeda motor. Jika rata-rata satu bulan kerja ada 22 hari kerja, maka dalam satu bulan, gerai tersebut mempunyai kapasitas 2112 kali pencucian dengan menggunakan 1 (satu) unit mesin cuci otomatis dengan tiga orang tenaga kerja. Artinya selama satu bulan kerja, apabila semua member menggunakan 100% hak pemakaiannya, maka gerai tersebut mampu melayani 704 orang member. 77
3 Untuk menekan pengeluaran biaya operasional dan mengoptimalkan keuntungan, perhitungan tenaga kerja yang dibutuhkan juga harus disesuaikan dengan jumlah pelanggan yang sudah mendaftar. Jika ternyata jumlah pendaftar masih sedikit, maka tenaga kerja bisa menggunakan hanya dua orang saja, satu orang sebagai tenaga pencuci, sementara satu orang lagi digunakan sebagai tenaga pemindah motor dari area parkiran ke area pencucian dan sebaliknya. Namun apabila jumlah member bertambah, maka jumlah tenaga kerja juga ditambah menjadi tiga orang, dan apabila masih kurang maka jumlah mesin cuci otomatis juga bisa ditambah. Jika diasumsikan bahwa ada 1500 motor yang diparkir, dan pada tahap pertama 5% dari total pengguna jasa perparikiran di perusahaan tersebut menjadi anggota, dan setiap bulan terjadi pertumbuhan 5% pelanggan, dan jika diasumsikan semua member melakukan pencucian sebanyak tiga kali dalam sebulan, maka pengaturan jumlah tenaga kerja dan mesin yang digunakan dilakukan seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4 Bulan ke - 1 Bulan ke - 2 Bulan ke - 3 Bulan ke - 4 Bulan ke - 5 Bulan ke - 6 Bulan ke - 7 Bulan ke - 8 Bulan ke - 9 Bulan ke - 10 Bulan ke - 11 Bulan ke - 12 Market share 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% 55% 60% Jumlah member baru/bulan Jumlah member (akumulasi) Jika semua member melakukan pencucian 3 kali dalam sebulan, maka: Bulan ke - 1 Bulan ke - 2 Bulan ke - 3 Bulan ke - 4 Bulan ke - 5 Bulan ke - 6 Bulan ke - 7 Bulan ke - 8 Bulan ke - 9 Bulan ke - 10 Bulan ke - 11 Bulan ke - 12 Jumlah pencucian (unit motor) Pengaturan jumlah tenaga kerjanya menjadi: Bulan ke - 1 Bulan ke - 2 Bulan ke - 3 Bulan ke - 4 Bulan ke - 5 Bulan ke - 6 Bulan ke - 7 Bulan ke - 8 Bulan ke - 9 Bulan ke - 10 Bulan ke - 11 Bulan ke - 12 Mesin Cuci otomatis dengan 3 orang tenaga kerja Mesin Cuci otomatis dengan 2 orang tenaga kerja Mesin Cuci otomatis dengan 1 orang tenaga kerja Kapasitas total pencucian Gambar 5.1 Pengaturan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jumlah Pelanggan Sumber: Data Primer 79
5 2. Tahap desain dan pembuatan mesin cuci otomatis Untuk bisa memenuhi value proposition yang ditawarkan kepada pelanggan, perlu didesain suatu alat khusus. Poin penting dari alat ini adalah kecepatan dan kemampuan untuk menghasilkan kualias pencucian yang bersih, dan tidak merusak sepeda motor yang dicuci nantinya. Gambar 5.2 menunjukkan desain mesin cuci motor otomatis. Gambar 5.2 Desain Mesin Cuci Otomatis Selanjutnya merupakan proses pabrkasi dari desain yang sudah digambar. Proses pabrikasi dimulai dari pencarian vendor yang membuat, diskusi mengenai desainnya, dan proses pabrikasi dari alat itu sendiri. 3. Tahap proposal bisnis ke perusahaan Dalam tahap ini dipersiapkan proposal bisnis untuk diajukan ke serikat pekerja dan manajemen perusahaan, serta perjanjian kerjasama dengan pihak koperasi perusahaan. 80
6 4. Tahap desain dan pembangunan gerai Selanjutnya dilakukan proses desain gerai dan proses pembangunan gerai. Setelah dicapai kesepakatan dengan pihak perusahaan tentang dimana dibangun tempat pencucian motornya, maka dilakukan proses pembangunan gerai. 5. Tahap penentuan harga dan proses pembayaran Berdasarkan hasil survei yang dilakukan mengenai harga yang bersedia dibayarkan oleh para pelanggan apabila disediakan jasa pencucian di kantor, muncul tiga jawaban terbanyak. Jawaban terbanyak pertama adalah Rp sebanyak 28% responden, lalu Rp sebanyak 23% responden, dan Rp sebanyak 19% responden. Sementara berdasarkan hasil penelitian di lapangan di beberapa tempat pencucian sepeda motor harga pencucian motor yang paling banyak saat ini di Jakarta dan sekitarnya adalah Rp , Rp , dan Rp Untuk menarik minat dari para karyawan untuk mendaftar sebagai anggota, maka harga pencucian dibuat lebih murah dibandingkan harga pasar, yaitu Rp untuk keanggotaan selama satu tahun. Karyawan yang sudah mendaftarkan diri sebagai anggota tidak perlu membayar apapun setiap kali hendak melakukan proses pencucian. Sehingga apabila setiap bulan para anggota melakukan pencucian 81
7 sebanyak tiga kali, maka perhitungan setiap kali pencuciannya hanya Rp Tahap Perekrutan dan pelatihan tenaga kerja Selanjutnya dilakukan perekrutan dan pelatihan tenaga kerja sesuai dengan flow kerja dan standar operasi kerja yang sudah dibuat sebelumnya. Selanjutnya melalui Gambar 5.3 diperlihatkan schedule total proses realisasi bisnis cuci motor otomatis. Proses perizinan - Pengajuan proposal - Perjanjian kerjasama dengan koperasi Teknis operasional - Perencanaan kapasitas - Desain peralatan - Pabrikasi peralatan - Ujicoba peralatan - Desain outlet - Pembangunan outlet - Installasi peralatan Personalia dan keuangan - Penentuan harga - Perekrutan tenaga kerja - Pelatihan tenaga kerja Start operasi Promosi Tahun Gambar 5.3 Rencana Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan 82
8 5.2 Penanggung Jawab Selama proses pembangunan bisnis, penanggung jawab dari proses itu sendiri dilakuan oleh saya sendiri sebagai pemilik usaha. Sementara pada saat operasi sudah dimulai, maka penanggung jawab operasional dipegang oleh supervisor gerai yang ditunjuk. 5.3 Ukuran kinerja Melalui Tabel 5.1 diperlihatkan pengukuran kinerja terhadap masingmasing aktifitas: Tabel 5.1 Kegiatan dan Ukuran Kinerja masing-masing Kegiatan Item kerja Pengajuan proposal Perjanjian kerjasama dengan koperasi Desain peralatan Pabrikasi peralatan Pembangunan gerai Installasi peralatan Perekrutan tenaga kerja Pelatihan tenaga kerja Ukuran kinerja Proposal diterima Kesepakatan tercapai Desain selesai Mesin berhasil dibuat Gerai berdiri Peralatan terinstallasi Jumlah kebutuhan tenaga kerja tercapai Tenaga kerja mencapai skill yang diharapkan Penghitungan skill karyawan dihitung berdasarkan tiga kategori penilaian. Kategori pertama adalah karyawan mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan metode yang diminta. Kategori ke dua adalah karyawan mampu bekerja mencapai 83
9 hasil yang diharapkan, sementara kategori ke tiga adalah karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan. 5.4 Biaya Investasi Selanjutnya dilakukan penghitungan biaya investasi yang diperlukan untuk membangun gerai pencucian sepeda motor. Tabel 5.2 menunjukkan rincian investasi dan biaya yang dibutuhkan. Tabel 5.2 Rincian Investasi dan Nilainya Item investasi Nilai Mesin Rp Bangunan Rp Komputer Rp Furniture Rp Total Rp Biaya Operasional Selanjutnya dilakukan perhitungan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk operasional bisnis dan dibandingkan dengan pemakaian yang dibutuhkan untuk mencuci satu unit motor. Pada Tabel 5.3 ditunjukkan variabel cost dari bisnis ini. Termasuk dengan gaji karyawan. Siatem penggajian karyawan ditentukan berdasarkan banyak atau tidaknya unit yang dicuci selama satu bulan. Jika jumlah 84
10 pencucian banyak, maka karyawan mendapatkan gaji yang lebih banyak, begitu juga sebaliknya. Namun untuk memotivasi agar para karyawan dapat terus bekerja dengan baik, uang makan setiap harinya Rp Selain itu, pada masa-masa awal pembukaan gerai, kemungkinan jumlah pelanggan belum terlalu banyak. Untuk itu, agar semangat para pekerja dapat tetap terjaga, diberikan bantuan langsung tunai kepada tiap-tiap karyawan sehingga gajinya satu bulan mencapai Rp Tabel 5.3 Rincian Operasional dan Nilainya Biaya operasional Cost/unit Bahan Baku Shampoo Rp. 250 Bahan Baku Semir Ban Rp. 250 Alat kerja Rp. 300 Listrik Rp. 56 Air Rp. 140 Insentif pegawai Rp Biaya operasional/unit Rp Analisis keuangan Selanjutnya dilakukan analisis dari sisi keuangan. Dalam analisis ini pertama sekali dilakukan perhitungan tentang berapa banyak proyeksi karyawan yang menjadi member di tempat pencucian motor ini. Proyeksi melihat ke dalam 85
11 dua kondisi. Kondisi pertama adalah pada saat penerimaan dari karyawan pabrik cukup baik, sehingga di bulan pertama sudah terjaring 5% karyawan yang mau menjadi anggota dan akhirnya sampai mencapai 95% karyawan menjelang di akhir tahun ke dua. Sementara perhitungan kedua dilakukan dengan proyeksi yang kurang baik, yaitu di awal tahun hanya 2% karyawan yang mendaftar, dan cukup berta di bulan-bulan pertama, karena pertumbuhannya juga hanya 2%, dan di akhir tahun ke dua total karyawan yang mendaftar hanya 90%. Dari perhitungan perkembangan jumlah member setiap bulannya, lalu dihitung loading maksimal gerai dengan dua kondisi di atas, dan dilakukan perhitungan kebutuhan biaya operasional dengan kondisi maksimum tersebut. Termasuk gaji pegawai, dan sharing fee yang diterima koperasi karena sudah bekerja sama. Setelah itu dilakukan perhitungan profit di tiap-tiap bulannya, dan dibandingkan dengan investasi awal yang dulu dikeluarkan. Dari hasil perhitungan di dapat, jika pertumbuhan bisnis ini baik, maka dalam jangka waktu kurang dari empat bulan, investasi awal dapat kembali, seperti yang diperlihatkan pada Tabel
12 Tabel 5.4 Analisis Keuangan Optimis (5 tahun pertama) Bulan ke - Tahun ke - 1 Tahun ke - 2 Tahun ke - 3 Tahun ke - 4 Tahun ke ,800, ,800, ,600, Total pendapatan per Tahun 286,200, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Biaya Investasi 75,000,000 Total biaya operasional 101,269, ,272, ,585, ,585, ,585,600 Cash in flow rata-rata 184,930, ,727, ,414, ,414, ,414,400 Pay back period Tahun Sementara jika pertumbuhan kurang baik, maka investasi kembali dalam jangka waktu lima bulan, seperti diperlihatkan oleh Tabel
13 Tabel 5.5 Analisis Keuangan Pesimis (5 tahun pertama) Berdasarkan perhitungan ini diyakini bahwa bisnis ini punya masa depan yang baik melihat tingkat kemacetan di Jakarta yang masih cukup tinggi, ditambah dengan pertumbuhan pemilik kendaraan bermotor roda dua yang cukup baik. Berikutnya bukan tidak mungkin bisnis ini dilakukan di luar perusahaan, dengan membuka gerai di pinggir jalan, menyebar ke tempat-tempat pemukiman yang populasi sepeda motornya besar. 88
VIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciDAFTARISI. BAB I Pendahuluan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian...
DAFTARISI Halaman Judul........................................................................... i Halaman pengesahan pembimbing....ii Halaman Pengesahan penguji.........................................................
Lebih terperinciAnalisis Kelayakan Investasi Usaha Produksi Garam
Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakutas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2004 / 2005 Analisis Kelayakan Investasi Usaha Produksi Garam Erwan. C 0500550115 Rio 0500553483 Abstrak
Lebih terperinci11 S1-TI
KELAS NIM NAMA 11 S1-TI 09 1 1 1 1 5 2 4 0 INSAN DUTA THORA KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG USAHA CUCIAN MOTOR M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Oleh INSAN DUTA THORA 11S1TI09 11.11.5240 Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
24 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Akumulasi Parkir Akumulasi parkir dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu. Data ini diperoleh
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu persiapan selama 1 bulan, dikarenakan modal yang tidak terlalu besar, tempat usaha
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI. Dalam bab ini akan dibahas mengenai rencana realisasi bisnis model
BAB V IMPLEMENTASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai rencana realisasi bisnis model HOMELAND, termasuk didalamnya adalah rencana tidakan, waktu implementasi serta perkiraan penghasilan dan analisis investasi.
Lebih terperincipendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif
A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Wawancara. 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten?
Lampiran 1 Hasil Wawancara 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten? Toko Elektronik Cahaya Banten didirikan di Serang, Banten sejak 1996. Dengan seiring berjalannya waktu dan berkembangnya serta
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Bab ini menjelaskan tentang perencanaan dan realisasi model bisnis Dokter
BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan tentang perencanaan dan realisasi model bisnis Dokter Car Wash yang diantaranya menguraikan kegiatan, waktu pelaksanaan, perencanaan keuangan, dan ukuran kinerja.
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA
STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1
ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Untuk mengimplementasikan ide bisnisnya, CAKRA coworking space akan. kedalam tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
BAB V RENCANA AKSI Dalam bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari bisnis model CAKRA coworking space. Hal yang dibahas termasuk rencana aksi, waktu implementasi, aliran kas dan analisis
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Bab ini menjelaskan rencana aksi inovasi model bisnis konsultan independen
BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi inovasi model bisnis konsultan XYZ yang meliputi kegiatan, penanggung jawab, ukuran kinerja, waktu, dan rencana cash flow anggaran yang dibutuhkan. V.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia otomotif semakin pesat, hal ini dapat ditunjukan dengan semakin banyaknya perusahaan otomotif yang menghasilkan beberapa model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari rencana pembukaan usaha jasa service komputer adalah:
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Contoh proosal usaha. Teknologi yang berkembang begitu pesat menuntut semua pihak yang aktivitas hidupnya terikat dengan perangkat tersebut untuk segera menyesuaikan
Lebih terperinciBAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan
BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan yang cukup pesat pada sarana transportasi. Hal ini diiringi dengan semakin meningkatnya mobilitas
Lebih terperinciBAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL
BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Rincian Modal Awal MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal Dana Start-up yang
Lebih terperinciABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak
ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna
Lebih terperincidipresentasikan pada hari Sabtu dan Senin, sedangkan untuk hari Minggu tingkat
BABVI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : 1. Pada ruas Jalan Bhayangkara tingkat penggunaan area parkir tiap
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN EKSPANSI USAHA INDUSTRI BATAKO PRESS MESIN PADA CV. HAN MAJU JAYA BLOCK DI PERIGI LAMA
Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS KELAYAKAN EKSPANSI USAHA INDUSTRI BATAKO PRESS MESIN PADA CV. HAN MAJU JAYA BLOCK
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata banyaknya rit dan jumlah penumpang yang diamati Trayek Rata-rata Rit per 9 Jam
pukul 1.-16. dan sore hari dilakukan pada pukul 16.-19.. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mencari data awal tentang aturan mengenai angkutan perkotaan, jumlah tiap trayek, dan lintasan
Lebih terperinciBIAYA BAHAN LANGSUNG YANG DIGUNAKAN
LK 6.1 dari 10 L.6.1 Penentuan Pendapatan/Penjualan (Dari lembar kerja L3.8) Bulan : M-1 M-2 M-3 M-4 PENDAPATAN A. Penjualan Kotor B. Komisi (Commissions) max 10% dari penjualan C. Pengembalian (Returns
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUISIONER
0 LAMPIRAN A KUISIONER A-1 LAMPIRAN A KUISIONER Metode penentuan sampling yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan non probability sampling, dimana metode ini lebih tepat digunakan dalam kajian
Lebih terperinciASPEK FINANSIAL Skenario I
VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penjelasan Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang mampu mendominasi
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN OUTLET BARU MAKANAN VEGETARIAN DI MEGA MALL PLUIT (STUDI KASUS EKSPANSI PADA PT RUHUEY INDONABATI)
Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN OUTLET BARU MAKANAN VEGETARIAN DI MEGA MALL PLUIT (STUDI KASUS
Lebih terperinciBahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si
Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII Analisis Break Even Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Break Even Adalah suatu keadaan dimana seluruh penerimaan (total revenues) secara persis
Lebih terperinciKarya ilmiah likungan bisnis. Nama:Vani priabudi utama Nim :
Karya ilmiah likungan bisnis Nama:Vani priabudi utama Nim :10.12.4628 Konsep Dasar sebuah warung internet (warnet) adalah sebuah tempat yang menyediakan akses infrastruktur internet dengan mode berbagi
Lebih terperinciBAB 5 ANALISA KEUANGAN
BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v
DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv Abstract...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak
Lebih terperinciEKONOMI TEKNIK. Pendahuluan
EKONOMI TEKNIK Pendahuluan Kontrak Perkuliahan Keterlambatan 15 menit Mengoperasikan HP dan sejenisnya : di luar kelas Mengerjakan laporan/tugas lain : di luar kelas Nilai = 20% Kuis +30% Tugas + 50%UTS
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa Dalam melakukan analisis biaya relevan, diperlukan pengklasifikasian biaya yang terjadi di dalam suatu perusahaan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Tahapan Penelitian III-1 Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan merupakan tahapan
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini
BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah tahap pengumpulan data dan analisis maka dapat ditarik beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: Konsumen Salon Imelda pada dasarnya mengharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di daerah kota-kota besar di Indonesia contohnya kota Medan. Hal seperti ini sering terjadi pada
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan kegiatan survey pembanding di Hotel Lafayette Yogyakarta untuk rencana pembangunan Hotel Ibis Yogyakarta dengan pertimbangan kesamaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka
BAB V Kesimpulan dan Saran 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah
Lebih terperinciIX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI. yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Suatu pabrik yang
113 IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain keamanan terjamin dan dapat mendatangkan keuntungan. Investasi pabrik merupakan dana
Lebih terperinciBAB IX INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI. yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Suatu pabrik yang
BAB IX INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain keamanan terjamin dan dapat mendatangkan keuntungan. Investasi pabrik merupakan dana atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pegawai sebagai modal investasi yang sangat potensial akan menjadi salah satu penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian adalah suatu proses kegiatan manusia yang memerlukan waktu, tempat dan tujuan yang bersamaan, dimana kegiatan tersebut tidak adanya keseimbangan antara
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang PT. Solid Utama Nusantara PT. Solid Utama Nusantara adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang retail yang meliputi barang
Lebih terperinciBAB IV Rencana Implementasi dan Kebutuhan Sumber Daya
BAB IV Rencana Implementasi dan Kebutuhan Sumber Daya Setelah diperoleh kesimpulan bahwa teknologi yang paling tepat adalah WiMAX, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rencana implementasi dan kebutuhan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambahan penduduk biasanya diikuti pula dengan bertambahnya aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah satu prasana yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh
Lebih terperinciB. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA
A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja
Lebih terperinciBAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal
BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Rincian Modal Awal MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal Dana Start-up yang dibutuhkan jumlah Total Aset Tetap Peralatan Rp 19.516.000 Instalasi Listrik Rp
Lebih terperinciBAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI
BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI 5.1 Struktur Organisasi Pemilik Jahit 1 Jahit 2 Jahit 3 Obras Bag. potong Antar barang Finishing Admin Bagian jahit bertanggung jawab menjahit barang-barang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencukupi kebutuhan mereka. Pada sisi yang lain melalui kebijakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan maupun pemilik perusahaan, hal tersebut dikarenakan dengan kompensasi yang telah diberikan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. realisasi model bisnis Make A Wish Birthday Party Planner yang meliputi empat
BAB V RENCANA AKSI Bab merupakan bagian terakhir yang berisikan tentang uraian perencanaan realisasi model bisnis Make A Wish Birthday Party Planner yang meliputi empat bagian. Bagian pertama adalah kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian dalam penulisan skripsi ini menjelaskan mengenai tahapan atau prosedur penelitian untuk menganalisa besarnya willingness to pay (WTP)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. dengan pesat. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Indonesia adalah sebuah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk terutama
Lebih terperinciPROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran. a. Parkir adalah
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016
FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016 COVER ANALISIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA + (Tuliskan nama usaha yang di survey) BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3.
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan
55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem kompensasi berbasis kinerja telah dilaksanakan di Rumah Sakit Harapan, tetapi implementasi nya yang belum
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PENGGILINGAN PADI UD. KILANG PADI BERSAMA DI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PENGGILINGAN PADI UD. KILANG PADI BERSAMA DI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto)
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009 BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto) Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP Oleh: Azmi Pradipto 061201008 Alpin Anhar 061201031 Devi Sinaga
Lebih terperinciBAB 5 ANALISA KEUANGAN. Equity merupakan total modal usaha yang berasal langsung dari pengusaha.
BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Equity Equity = Asset - liability Equity merupakan total modal usaha yang berasal langsung dari pengusaha. Asset merupakan keseluruhan harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Lebih terperinciRelax, Investasi Anda Aman Dengan Snapy...
Relax, Investasi Anda Aman Dengan Snapy... VISI Menjadi franchise internasional pilihan pertama untuk mid size investor MISI Membangun jaringan center dan digital smart print yang terdepan dan sangat diandalkan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Karya Tama Bakti Mulia merupakan salah satu perusahaan dengan kompetensi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang sedang melakukan pengembangan bisnis dengan perencanaan pembangunan pabrik kelapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peluang bisnis yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu peluang bisnis yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang dan dapat memberikan banyak keuntungan adalah industri daur ulang plastik. Walaupun usaha
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan
Lebih terperinciBAB IX INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
160 BAB IX INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain keamanan terjamin dan dapat mendatangkan keuntungan. Investasi pabrik merupakan dana
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA
Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Untuk merealisasikan seluruh rencana yang telah dirancang, kegiatankegiatan
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Untuk merealisasikan seluruh rencana yang telah dirancang, kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan terdiri dari tiga tahap dengan waktu pelaksanaan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS Gideon Hansen - 0600659515 ABSTRAK Penulisan skripsi ini membahas mengenai rencana pengadaan mesin cetak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR
Lebih terperinciIX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI. yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Suatu pabrik yang
122 IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain keamanan terjamin dan dapat mendatangkan keuntungan. Investasi pabrik merupakan dana
Lebih terperinciMENYUSUN KELAYAKAN USAHA
M O D U L MENYUSUN KELAYAKAN USAHA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PUSAT DATA DAN INFORMASI 2000 MENYUSUN KELAYAKAN USAHA I. PENDAHULUAN II. KAJIAN YANG DIPERLUKAN A. ASPEK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERMASALAHAN PERUMUSAN MASALAH STUDI LITERATURE PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA - VOLUME PARKIR - DURASI PARKIR
BAB III METODOLOGI 3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk setiap penelitian sangat diperlukan. Hal ini ditujukan untuk mempermudah dalam pengambilan data maupun pengolahan data. Selain
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana
BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang akan melakukan ekspansi di antara dua tempat yaitu Cimahi atau Soreang, maka penulis
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... vi. Daftar Tabel...
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat penting. Penggunan waktu secara cermat akan meningkatkan kinerja menjadi lebih baik. Salah satu
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling
BAB V RENCANA AKSI Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling Auto Shine dijelaskan dalam beberapa bagian yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan, penanggung jawab kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini harus di akui hampir semua kalangan masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini harus di akui hampir semua kalangan masyarakat, baik kalangan atas, menengah ataupun bawah di Indonesia sudah mengenal bahkan sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginvestasikan dana yang cukup besar dalam memperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan menginvestasikan dana yang cukup besar dalam memperoleh aktiva tetap yang terdiri dari tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan peralatan/inventaris yang
Lebih terperinci