PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON"

Transkripsi

1 Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON HIGH CARBON STEEL PROCESS CONTROL IN BILLET STEEL PLANT OF PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK, CILEGON Riska Asri Pertiwi, Erfiani, Dian Kusumaningrum Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor Ringkasan Process control is used to guarantee a product/service that was produced to meet certain specification and has high uniformity over time. Process control generally uses quality control charts that is used to detect the causes of high variability a product. Quality control charts that was used in this study was Generalized Variance control chart and Individual Hotelling T 2 control chart. The Individual Hotelling T 2 control chart was done after the Generalized Variance control chart was under control. Based on the results of the Generalized Variance (GV) control chart and the Hotelling T 2 control chart using a confidence level of 99.73%, the process of high carbon steel was under control after observations that were outside the control limits were removed, which means variance and average of the process was under control. However, the identification of the previously uncontrolled observations was done first. One way to determine the variables (elements) that affected the out of control observation was to calculate the decomposition value of out of control observations. Based on these values, it indicated that the variables mainly causes out of control observation were Cu, Ni, S, and P. Keywords-Generalized Variance control char; Individual Hotelling T 2 control chart; out of control observation; A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN PT Krakatau Steel merupakan perusahaan penghasil besi baja terbesar di Indonesia yang didirikan pada tanggal 31 Agustus Perusahaan ini mengolah bijih besi dalam bentuk setengah jadi maupun bahan jadi untuk dipasarkan kepada konsumen. Perusahaan ini memiliki enam unit produksi, yaitu pabrik besi spons, pabrik baja slab, pabrik baja lembaran panas, pabrik pengerolan baja lembaran dingin, pabrik billet baja, dan pabrik batang kawat. Unit produksi yang menjadi fokus penelitian ini adalah pabrik billet baja.pabrik billet baja merupakan pabrik yang menghasilkan produk dalam bentuk batangan yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan baja profil, baja tulang beton, dan baja kawat. Pabrik billet baja memproduksi berbagai macam baja dengan grade yang berbeda-beda, salah satunya adalah baja karbon tinggi (high carbon) grade KS1082B2. Baja dengan grade KS1082B2 digunakan untuk kawat, pegas, dan kabel rumah. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan baja karbon tinggi grade KS1082B2 adalah besi spons dan baja bekas (scrap). Pabrik billet baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Cilegon merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi baja karbon tinggi di Indonesia. Baja karbon tinggi yang diproduksi harus memenuhi unsur-unsur kimia utama, yaitu Karbon (C), Silikon (Si), Mangan (Mn), Fosfor (P), Sulfur (S), Tembaga (Cu), Nikel (Ni), Krom (Cr), Vanadium (V), dan senyawa Carbon Equivalen (CE). Komposisi kimia tersebut sangat berpengaruh terhadap sifat mekanis (mechanical properties) dari produk yang dihasilkan. Selain itu, setiap unsur kimia tersebut pada setiap gradejuga memiliki standar spesifikasi masing-masing. Kekurangan dari baja karbon tinggi hasil produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Cilegon adalah besi spons yang merupakan salah satu bahan baku pembuatan baja karbon tinggi grade KS1082B2 masih berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, biaya produksi yang dikeluarkan juga semakin besar. Selain itu, pengendalian proses produksi baja karbon tinggi juga masih sulit dilakukan karena terdapat beberapa baja yang tidak sesuai dengan standar spesifikasi grade yang akan dibuat. Hal tersebut menyebabkan beberapa hal, diantaranya adalah apabila baja yang diproduksi masih dapat diubah menjadi baja dengan grade yang lain maka baja tersebut akan diubah menjadi grade yang sesuai dengan komposisi kimia pada baja yang diproduksi, namun jika tidak dapat dilakukan hal tersebut maka baja tersebut ditolak (reject). Perubahan grade baja tersebut mengakibatkan menurunnya jumlah target pesanan (order). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian proses secara statistika agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar spesifikasi yang telah ditentukan perusahaan sehingga jumlah target pesanan dapat dicapai. Pengendalian proses ditunjukkan untuk menjamin suatu produk/jasa yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi tertentu dan memiliki keseragaman yang tinggi dari waktu ke waktu, serta proses dianggap stabil apabila proses dapat menghasilkan produk dengan keragaman yang hanya disebabkan oleh keragaman umum sehingga keragaman antar unit menjadi keragaman yang dapat diperkirakan. Pada pe-

2 2 Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) Pertiwi et al. ngendalian proses, umumnya menggunakan bagan kendali mutu yang bertujuan mendeteksi adanya penyebab-penyebab yang dapat menimbulkan keragaman yang tinggi pada produk yang dihasilkan. Menurut [1], bagan kendali adalah alat statistika yang bertujuan untuk menunjukkan dan memantau kekonsitenan proses atau produk. Bagan kendali mutu yang digunakan pada penelitian ini adalah bagan kendali mutu Generalized Variance (GV) dan bagan kendali mutu peubah ganda T 2 Hotelling Individual. Bagan kendali T 2 Hotelling Individual dipilih karena peubah yang diteliti jumlahnya lebih dari satu dan beberapa peubah tersebut saling berhubungan, serta ukuran subgrup yang diteliti sebanyak satu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengendalian proses secara statistika terhadap komposisi kimia baja karbon tinggi grade KS1082B2 dan mengidentifikasi pengamatan tidak terkendali. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau evaluasi untuk pengendalian proses yang lebih baik pada Pabrik Billet Baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Cilegon. II. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Melakukan analisis pengendalian proses secara statistika terhadap komposisi kimia baja karbon tinggi grade KS1082B2 di Pabrik Billet Baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Cilegon. 2) Mengidentifikasi pengamatan tidak terkendali pada komposisi kimia baja karbon tinggi grade KS1082B2 di Pabrik Billet Baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Cilegon. A. Baja III. TINJAUAN PUSTAKA Logam dan paduannya dikelompokkan menjadi dua berdasarkan komposisi kimia, yaitu logam-logam besi (ferrous) dan logam bukan besi (non-ferrous). Besi adalah logam dan paduan yang unsur utamanya adalah besi (Fe) sedangkan logam bukan besi merupakan bahan yang mengandung sedikit atau sama sekali tidak mengandung unsur besi (Fe). Klasifikasi logam dan paduan besi adalah besi tuang (cast iron), baja karbon (carbon steel), baja paduan (alloy steel), dan baja spesial (speciality steel). [2] menyatakan baja karbon adalah suatu baja yang mengandung karbon sampai maksimum 2%. Baja karbon dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu: 1) Baja karbon rendah Baja karbon rendah (mild steel) mengandung karbon antara 0.008% - 0.3%. Setiap satu ton baja karbon rendah mengandung kg karbon. 2) Baja karbon sedang (medium) Baja karbon ini mengandung karbon antara 0.30% %. Setiap ton baja karbon ini mengandung karbon antara kg. 3) Baja karbon tinggi A. Data Baja karbon tinggi mengandung karbon antara 0.70% % dan setiap satu ton mengandung karbon antara kg. Komposisi kimia dalam baja memiliki fungsi masingmasing, yaitu: Unsur C berfungsi untuk meningkatkan kekuatan/kekerasan dari baja tetapi keuletannya akan menurun Unsur S berfungsi untuk meningkatkan kekuatan baja tanpa menurunkan keuletannya. Unsur Mn berfungsi untuk mencegah terjadinya hot shortness (kegetasan pada suhu tinggi) terutama pada proses pengolahan panas. Unsur Si, Al berfunsi untuk menghilangkan oksigen terlarut dari lelehan. Unsur Ni, Cu berfungsi untuk meningkatkan ketahan korosi dalam jumlah kecil sedangkan dalam jumlah besar terdapat pada unsur Ti. Unsur Cr, V, Mo berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dengan membentuk fase kedua-karbida. Unsur Ca berfungsi untuk meningkatkan ketangguhan baja. Unsur P berfungsi untuk membuat baja mudah dirol pada saat panas. Unsur Nb merupakan unsur pembentuk karbida kuat. Unsur N mempunyai efek pengerasan dan penggetasan terhadap baja sehingga dalam beberapa hal menguntungkan dan dalam beberapa hal merugikan. IV. METODE Data yang digunakan adalah data sekunder hasil pengujian contoh komposisi kimia baja karbon tinggi grade KS1082B2 di Pabrik Billet Baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Cilegon. Peubah-peubah yang digunakan adalah Karbon (C), Mangan (Mn), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Tembaga (Cu), Nikel (Ni), Krom (Cr), Vanadium (V), dan Carbon Equivalen (CE). Satuan pada komposisi kimia dalam baja karbon tinggi grade KS1082B2 berupa persentase (%). Data tersebut merupakan data hasil pengambilan contoh yang dilakukan pada tanggal 01 Januari 2010 sampai dengan 30 April B. Prosedur Analisis Data Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 1) Melakukan eksplorasi data setiap unsur kimia menggunakan statistika deskriptif. Statistika deskriptif yang digunakan adalah rata-rata, simpangan baku, median, maksimum, dan minimum. 2) Melakukan eksplorasi data dengan menghitung korelasi antar peubah (unsur kimia) dengan menggunakan

3 Pengendalian proses baja karbon tinggi Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) 3 koefisien korelasi Pearson. Menurut [3], ukuran korelasi linear antara dua peubah yang paling banyak digunakan adalah koefisien korelasi Pearson. 3) Membuat bagan kendali mutu Generalized Variance (GV) terhadap kandungan kimia dalam baja karbon tinggi. Bagan kendali mutu Generalized Variance (GV) digunakan untuk menguji keragaman proses. Metode yang digunakan pada bagan kendali mutu GV S menggunakan rata-rata E( S ) dan ragam V( S ), yaitu [4] dengan di mana dan b 1 = A = E( S ) = b 1 Σ V ( S ) = b 2 Σ 2 1 (n 1) p p (n i) i=1 b 2 = A B 1 (n 1) 2p p (n i) i=1 p B = (n j + 2) j=1 p (n j) j=1 Batas kendali bagan kendali mutu GV adalah sebagai berikut: Batas Pengendali Atas(BPA) = Σ (b b 2 ) Batas Pengendali(BP)= Σ b 1 Batas Pengendali Bawah(BPB)= Σ (b 1 3 b 2 ) BPB akan bernilai nol jika hasil perhitungan yang didapat bernilai negatif atau kurang dari nol. 4) Melakukan pengecekan terhadap pemenuhan asumsi kenormalan ganda. Langkah-langkah pengujian asumsi kenormalan ganda adalah sebagai berikut [5]: Hipotesis yang digunakan adalah H 0 : Data berdistribusi normal ganda H 1 : Data tidak berdistribusi normal ganda Mencari nilai rata-rata tiap peubah( x j ) Menghitung matriks ragam peragam (S) dan invers matriks ragam peragam (S 1 ) Menghitung nilai statistik uji d 2 i dengan rumus d 2 i = (x ij x j )S 1 (x ij x j ), i = 1, 2,..., n dengan x ij adalah vektor objek pengamatan ke- i pada peubah ke- j Membandingkan nilai statistik uji d 2 i dengan χ 2 0.5,10 Keputusan untuk mengatakan bahwa data berdistribusi normal ganda jika d 2 i χ2 (0.5,10) lebih dari 50%. 5) Membuat bagan kendali mutu untuk peubah ganda T 2 Hotelling Individual terhadap kandungan kimia dalam baja karbon tinggi. Bagan kendali mutu T 2 Hotelling Individual merupakan salah bagan kendali peubah ganda berdasarkan pengamatan individual. Bagan kendali ini berguna untuk mendeteksi pergeseran rataan proses dengan menggunakan vektor rataan sampel dan matriks ragam peragam. Langkah-langkah pembuatan bagan kendali mutu peubah ganda T 2 Hotelling Individual adalah sebagai berikut [4]: Menghitung matriks ragam peragam (S) dan invers matriks ragam peragam (S 1 ) dengan rumus S = 1 V V 2 (m 1) dengan V adalah selisih antara dua vektor pengamatan yang berurutan atau V = v i = x i+1 x i, i = 1, 2,..., m 1 v 1 v 2. v m 1 (x 2 x 1 ) (x = 3 x 2 ). (x m x m 1 ) dengan m adalah jumlah pengamatan. Menghitung nilai statistik uji T 2 Hotelling Individual dengan rumus T 2 i = (x i x) S 1 (x i x) Menghitung batas kendali Batas Pengendali Atas (BPA) = (m 1) 2 m β α,p/2,(m p 1)/2 Batas Pengendali Bawah (BPB) = 0 6) Menghitung banyaknya pengamatan yang tidak terkendali. 7) Mengidentifikasi peubah yang berpengaruh terhadap adanya pengamatan tidak terkendali dengan rumus P ij = T 2 i T 2 (j) dengan: P ij : nilai dekomposisi pengamatan tidak terkendali pada pengamatan ke-i tanpa pengamatan ke-j Ti 2 : nilai statistik T 2 Hotelling pada pengamatan ke-i T(j) 2 : nilai statistik T 2 Hotelling untuk semua peubah proses tanpa peubah ke-j

4 4 Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) Pertiwi et al. Perbaikan proses difokuskan pada peubah yang memiliki nilai P ij > χ 2 (0.05,1). Jika nilai P ij<χ 2 (0.05,1) maka dapat disimpulkan bahwa peubah ke-j adalah penyebab pengamatan tidak terkendali [4]. A. Eksplorasi Data V. HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi data dilakukan pada data tahun 2010 sampai dengan tahun Eksplorasi data dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif, seperti rata-rata, simpangan baku, median, maksimum, dan minimum. Nilai-nilai tersebut dihitung berdasarkan masing-masing peubah. (Tabel I) menunjukkan bahwa peubah yang memiliki nilai rata-rata, median, maksimum, dan minimum yang paling besar adalah peubah CE. Nilai simpangan baku terbesar adalah peubah C dan peubah CE. Kedua peubah tersebut memiliki nilai simpangan baku yang sama besar, yaitu Peubah C dan peubah CE memiliki nilai rata-rata, simpangan baku, median, maksimum, dan minimum yang terbesar karena peubah-peubah tersebut merupakan peubah yang paling utama dalam proses produksi baja. Peubahpeubah tersebut berpengaruh terhadap sifat mekanis baja, salah satunya adalah kekuatan. Semakin besar nilai peubah C dan CE maka semakin besar pula kekuatan pada baja. Nilai rata-rata, median, maksimum, dan minimum yang paling kecil terlihat pada peubah V. Nilai simpangan baku terkecil adalah peubah S dan peubah V. Kedua peubah tersebut memiliki nilai simpangan baku yang sama besar, yaitu Peubah V memiliki nilai rata-rata, simpangan baku, median, maksimum, dan minimum yang terkecil karena unsur tersebut tidak ditambahkan dalam proses produksi baja karbon tinggi grade KS1082B2. Penambahan unsur Vanadium (V) tidak dilakukan karena harga unsur tersebut sangat mahal. Fungsi dari unsur Vanadium (V) adalah meningkatkan kekuatan dari baja. Fungsi tersebut hampir sama dengan fungsi unsur C dan senyawa CE sehingga kecilnya nilai peubah V tidak menjadi masalah yang besar dalam proses produksi baja karbon tinggi grade KS1082B2 karena nilai-nilai pada peubah C dan CE sudah besar. Selain itu, peubah S dan P juga merupakan peubah-peubah yang memiliki nilai rata-rata, simpangan baku, median, maksimum, dan minimum yang kecil. Hal tersebut disebabkan peubah S dan P merupakan peubah-peubah yang hanya menjadi pengotor dalam proses produksi baja sehingga peubahpeubah tersebut diharapkan nilainya sekecil mungkin dalam proses tersebut. Semakin kecil nilai-nilai peubah S dan P maka semakin baik pula produk baja yang dihasilkan. B. Korelasi antar Peubah Berdasarkan nilai korelasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa peubah-peubah C, Mn, Si, P, S, Cu, Ni, Cr, V, dan CE memiliki nilai korelasi yang beragam. Sebagian besar korelasi yang dihasilkan memiliki nilai yang kecil, baik positif maupun negatif. Namun terdapat empat pasang Tabel I STATISTIKA DESKRIPTIF PADA DATA TAHUN Peubah Rata- Rata Simpangan Baku Median Max Min C Si Mn P S Cu Ni Cr V CE peubah yang memiliki nilai korelasi yang lebih dari 0.5, yaitu peubah C dengan CE, peubah Cu dengan Ni, peubah Cu dengan Cr, dan peubah Ni dengan Cr. Peubah-peubah tersebut memiliki nilai korelasi positif yang lebih dari 0.5, artinya korelasi antar peubah tergolong kuat. Selain itu, nilai korelasi positif yang dihasilkan antar peubah menunjukkan bahwa arahnya berbanding lurus. Adanya beberapa peubah yang berkorelasi kuat menunjukkan bahwa dalam pengendalian proses digunakan bagan kendali peubah ganda. C. Bagan Kendali Generalized Variance (GV) Bagan kendali mutu Generalized Variance (GV) yang dihasilkan merupakan bagan kendali yang digunakan untuk mengendalikan keragaman proses. Bagan kendali tersebut menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan 99.73%. Hal tersebut dilakukan untuk melihat perbedaan banyaknya pengamatan yang berada di luar batas kendali. Tingkat kepercayaan 95% menghasilkan nilai BPA sebesar dan BPB sebesar Batas kendali tersebut mengakibatkan tujuh pengamatan berada di luar batas kendali, yaitu pada pengamatan ke 39, 60, 71, 84, 115, 154, dan 177. Tingkat kepercayaan 99.73% menghasilkan nilai BPA sebesar dan BPB sebesar Nilai BPB dengan tingkat kepercayaan 99.73% bernilai negatif sehingga nilai BPB tersebut diubah menjadi nol. Batas kendali yang dihasilkan dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99.73% mengakibatkan tiga pengamatan berada di luar batas kendali, yaitu pada pengamatan ke 71, 154, dan 177. Lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 1). Oleh karena itu, tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 99.73% karena pengamatan yang berada di luar batas kendali jumlahnya lebih sedikit. Pengamatan yang berada di luar batas kendali menunjukkan bahwa keragaman proses belum terkendali secara statistik. Hal tersebut disebabkan bahan baku yang digunakan untuk pembuatan baja karbon tinggi grade KS1082B2 merupakan baja bekas sehingga baja yang dihasilkan memiliki keragaman yang cukup tinggi. Selain itu, waktu proses pembuatan baja karbon tinggi grade KS1082B2 merupakan salah

5 Pengendalian proses baja karbon tinggi Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) 5 satu faktor yang menyebabkan keragaman tidak terkendali. Waktu yang digunakan untuk proses pembuatan baja tersebut beragam, yaitu pagi dan malam. Kemudian pengamatan yang berada di luar batas kendali tersebut dihilangkan agar menghasilkan bagan GV yang terkendali. Nilai BPA yang dihasilkan sebesar dan BPB sebesar Nilai BPB yang dihasilkan bernilai negatif sehingga nilai BPB diubah menjadi nol. Berdasarkan bagan kendali GV dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99.73% dan nilai batas kendali yang baru terlihat bahwa sudah tidak terdapat lagi pengamatan yang berada di luar batas kendali. Hal tersebut menunjukkan bahwa bagan kendali GV sudah terkendali. Lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2). Gambar 3. Plot kenormalan ganda (Q-Q Plot) Gambar 1. Bagan kendali Generalized Variance (GV) E. Bagan Kendali T 2 Hotelling Bagan kendali peubah ganda T 2 Hotelling merupakan bagan kendali yang digunakan untuk mengendalikan rataan proses. Bagan kendali yang dihasilkan merupakan bagan kendali T 2 Hotelling dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 99.73% atau taraf nyata sebesar Nilai BPA yang dihasilkan sebesar Hasil analisis pada bagan kendali peubah ganda T 2 Hotelling menunjukkan bahwa terdapat tiga pengamatan yang berada di luar batas kendali, yaitu pada pengamatan ke 107, 113, dan 124. Lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 4). Hal tersebut mengindikasikan bahwa proses belum terkendali secara statistik. Penyebab data-data tersebut berada di luar batas kendali adalah masih terdapat beberapa unsur kimia pada baja karbon tinggi grade KS1082B2 yang kandungannya belum sesuai dengan spesifikasi dari baja tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu perbaikan, salah satunya adalah perbaikan terhadap kandungan unsur kimianya. Gambar 2. terkendali Bagan kendali Generalized Variance (GV) yang sudah D. Uji Kenormalan Ganda Asumsi kenormalan ganda dapat diuji dengan melihat nilai statistik uji di 2. Asumsi tersebut terpenuhi apabila minimal 50% dari nilai statistik uji di 2 kurang dari χ α,df. Berdasarkan hasil uji kenormalan ganda yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai di 2 kurang dari χ α,df (α = 0.5 dan df = banyaknya peubah) sebesar 57.14%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa asumsi kenormalan ganda telah terpenuhi karena 57.14% lebih besar dari 50%. Selain itu, pengujian kenormalan ganda dapat dilakukan dengan menggunakan Q-Q plot. Plot yang dihasilkan dapat dilihat pada (Gambar 3). Plot tersebut menunjukkan bahwa plot pada gambar mendekati garis, artinya kandungan unsur kimia C, Mn, Si, P, S, Cu, Ni, Cr, V, dan senyawa CE menyebar dengan sebaran normal ganda. Gambar 4. Bagan kendali T 2 Hotelling F. Identifikasi Pengamatan Tidak Terkendali Identifikasi pengamatan tidak terkendali digunakan untuk mengetahui peubah yang berpengaruh terhadap pengamatan tidak terkendali. (Gambar 4) menunjukkan bahwa proses tidak terkendali sehingga ingin diketahui peubah-peubah yang menjadi penyebab proses tidak terkendali pada pengamatan ke 107, 113, dan 124. Salah satu pendekatannya

6 6 Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) Pertiwi et al. adalah dengan menghitung nilai dekomposisi pengamatan tidak terkendali. Nilai tersebut merupakan selisih antara nilai T 2 Hotelling pada pengamatan yang tidak terkendali kei dengan nilai T 2 Hotelling untuk semua peubah proses tanpa peubah ke-j. Interpretasi pengamatan tidak terkendali dilakukan karena cukup sulit mengetahui penyebab yang berkontribusi untuk kasus peubah ganda. Tabel II URUTAN PEUBAH YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGAMATAN TIDAK TERKENDALI No Banyaknya Pengaruh Peubahterhadap Pengamatan Tidak Terkendali 1 Cu 2 40% 2 Ni 1 20% 3 S 1 20% 4 P 1 20% Persentase Peubah-peubah yang berpengaruh terhadap adanya pengamatan tidak terkendali sebanyak empat peubah, yaitu peubah S, Cu, P, dan Ni. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai statistik uji P ij. Peubah ke-j adalah penyebab pengamatan tidak terkendali jika nilai P ij > χ 2 (0.0027,1). Peubah-peubah yang berpengaruh terhadap pengamatan tidak terkendali dilakukan penghitungan jumlah banyaknya pengaruh adanya pengamatan tidak terkendali dan dilakukan pengurutan berdasarkan jumlahnya. (Tabel II) menunjukkan bahwa urutan peubah-peubahnya adalah Cu, Ni, S, dan P. Sebagian besar peubah-peubah tersebut memiliki peranan yang sama besarnya dalam memengaruhi adanya pengamatan tidak terkendali, yaitu terlihat dari jumlah banyaknya pengaruh adanya pengamatan tidak terkendali yang besarnya sama dengan satu. Namun terdapat satu peubah yang memiliki jumlah lebih besar dan paling banyak memengaruhi adanya pengamatan tidak terkendali, yaitu peubah Cu. Oleh karena itu, peubah Cu merupakan peubah yang diutamakan dalam perbaikan proses karena peubah tersebut cukup penting dalam pembuatan baja karbon tinggi grade KS1082B2. Peubah Cu merupakan unsur pertama yang dilakukan perbaikan proses. Dampak dari penyimpangan unsur Cu adalah dapat mengganggu sifat mekanis yang diinginkan pada baja. Salah satu kegunaan baja karbon tinggi grade KS1082B2 adalah untuk kawat. Penyimpangan pada unsur tersebut akan mengakibatkan kawat sulit untuk dibengkokkan. Peubah Ni merupakan unsur kedua yang dilakukan perbaikan proses. Dampak dari penyimpangan unsur Ni terhadap produk baja yang dihasilkan adalah baja akan memiliki sifat kekuatan yang berlebih yang tidak sesuai dengan spesifikasi grade yang diinginkan sehingga akan dilakukan change grade (disesuaikan dengan komposisi unsur kimianya). Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan target pesanan. Peubah S dan peubah P merupakan unsur ketiga dan keempat yang dilakukan perbaikan proses. Unsur S dan unsur P hanya sebagai pengotor dalam proses produksi baja, artinya unsur-unsur tersebut tidak diinginkan keberadaannya dalam proses produksi baja. Pada kenyataannya sangat sulit untuk menghilangkan unsur S dan unsur P sehingga diharapkan kandungan dari unsur-unsur tersebut sekecil mungkin. Dampak dari penyimpangan unsur S dan unsur P adalah dapat merusak sifat kekuatan yang diinginkan pada baja sehingga baja yang dihasilkan akan mudah patah. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi disebabkan pemilihan bahan baku yang kurang tepat. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan baja karbon tinggi KS1082B2 adalah baja bekas. Setelah diketahui penyebab adanya pengamatan tidak terkendali maka pengamatan tersebut dapat dihilangkan agar dapat menghasilkan bagan kendali T 2 Hotelling yang terkendali secara statistik. (Gambar 5) menunjukkan bahwa bagan kendali T 2 Hotelling yang dihasilkan tidak terdapat lagi pengamatan yang berada di luar batas kendali dengan nilai BPA sebesar Hal tersebut menunjukkan bahwa bagan kendali T 2 Hotelling sudah terkendali secara statistik. Gambar 5. A. Simpulan Bagan kendali T 2 Hotelling yang sudah terkendali VI. SIMPULAN DAN SARAN Pengendalian proses yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan bagan kendali mutu Generalized Variance (GV) dan bagan kendali mutu T 2 Hotelling. Bagan kendali Generalized Variance (GV) digunakan untuk mengendalikan keragaman proses sedangkan bagan kendali T 2 Hotelling digunakan untuk mengendalikan rataan proses. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa bagan kendali Generalized Variance (GV) dan bagan kendali T 2 Hotelling dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 99.73% sudah terkendali setelah pengamatan yang berada di luar batas dihilangkan, artinya ragam dan rataan proses sudah terkendali. Pengamatan yang berada di luar batas kendali menunjukkan bahwa terdapat beberapa baja yang belum sesuai dengan spesifikasi grade yang diinginkan, yaitu pada unsur kimianya. Hal tersebut mengakibatkan jumlah baja yang diproduksi tidak sesuai. Peubah-peubah yang berpengaruh terhadap adanya pengamatan yang tidak terkendali sebanyak empat peubah, yaitu

7 Pengendalian proses baja karbon tinggi Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) 7 Cu, Ni, S, dan P. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi disebabkan pemilihan bahan baku yang kurang tepat. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan baja karbon tinggi KS1082B2 adalah baja bekas. B. Saran Keragaman yang dimiliki pada baja karbon tinggi grade KS1082B2 adalah cukup tinggi. Hal tersebut terlihat pada bagan kendali Generalized Variance (GV) yang menunjukkan bahwa beberapa pengamatan berada di luar batas kendali. Faktor penyebabnya adalah bahan baku yang kurang tepat dan waktu proses pembuatan baja karbon tinggi grade KS1082B2 yang beragam. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan untuk meningkatkan spesifikasi dari bahan baku dan memerhatikan waktu proses pembuatan baja karbon tinggi grade KS1082B2 agar penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat berkurang. Selain itu, saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan dapat dilakukan penelitian untuk produk baja karbon tinggi grade lainnya karena produk tersebut merupakan produk baja yang penting di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Cilegon sehingga masih perlu banyak dilakukan pengendalian proses. PUSTAKA [1] L. S. Aft, Fundamentals of Industrial Quality Control Third Edition, United States of America (US): St. Lucie Press, [2] Rusmardi, Feidihal, Analisa Persentase Kandungan Karbon pada Logam Baja, Jurnal Teknik Mesin 3(1): 35-43, Tersedia pada: [3] R. E. Walpole, Pengantar Statistika Edisi ke-3, Terjemahan dari: Introduction to Statistics Third Edition, Penerjemah: Ir. Bambang Sumantri, Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama, [4] D. C. Montgomery, Statistical Quality Control: A Modern Introduction Sixth Edition, United States (US): John Wiley & Sons, Inc, [5] R. A. Johnson, D. W. Wichern, Applied Multivariate Statistical Analysis, New Jersey (US): Pearson Education, 2007.

PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON RISKA ASRI PERTIWI

PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON RISKA ASRI PERTIWI PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON RISKA ASRI PERTIWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Sebelum Sesudah Gambar 1 Individual value plot unsur N.

Sebelum Sesudah Gambar 1 Individual value plot unsur N. unsur kimia yang paling banyak mengalami keadaan 3. Melakukan eksplorasi pada bagan kendali mutu Moving Range untuk mendeteksi dan mengidentifikasi keragaman pada setiap unsur kimia. 4. Membuat bagan kendali

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing

Lebih terperinci

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT. Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 76 84 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 17 4 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T HOTELLING KLASIK DENGAN T HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIKA PADA PENGUJIAN KOMPOSISI KIMIA DALAM BAJA DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIKA PADA PENGUJIAN KOMPOSISI KIMIA DALAM BAJA DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIKA PADA PENGUJIANN KOMPOSISI KIMIA DALAM BAJAA DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON LILI PUSPITA RAHAYU DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKAA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS HIGH CARBON DAN MICRO ALLOY SLAB STEEL PLANT PT ABC LINDA ERIJAYANTI

PENGENDALIAN KUALITAS HIGH CARBON DAN MICRO ALLOY SLAB STEEL PLANT PT ABC LINDA ERIJAYANTI PENGENDALIAN KUALITAS HIGH CARBON DAN MICRO ALLOY SLAB STEEL PLANT PT ABC LINDA ERIJAYANTI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI PEUBAH GANDA PADA SIFAT- SIFAT MEKANIK BAJA BATANG KAWAT KARBON TINGGI

PENERAPAN REGRESI PEUBAH GANDA PADA SIFAT- SIFAT MEKANIK BAJA BATANG KAWAT KARBON TINGGI PENERAPAN REGRESI PEUBAH GANDA PADA SIFAT- SIFAT MEKANIK BAJA BATANG KAWAT KARBON TINGGI LIBERTY AYU PRATIWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) (Studi Kasus Di CV. Garuda Plastik Karangawen) SKRIPSI Disusun Oleh: Nama : Rahma Kurnia Widyawati

Lebih terperinci

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 7 14 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 31-40 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIATE EXPONENTIALLY WEIGHTED

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda logam yang keras dan kuat (Departemen Pendidikan Nasional, 2005). Sedangkan menurut Setiadji

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Oleh: Wenny Rakhmania 1306 100 032 Jurusan Statistika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENELUSURAN NILAI KORELASI PADA PROSES PRODUKSI TEPUNG BAKU SEMEN

PENELUSURAN NILAI KORELASI PADA PROSES PRODUKSI TEPUNG BAKU SEMEN istt iikkaa i ddaann KK oomm ppuu t aas si ii,,, AA ppr ri iil ll 000055,,, pp: :: 99 -- - 44 IISSSSNN I :: : 008855- -- 8855 VVool ll... 00 NNoo... PENELUSURAN NILAI KORELASI PADA PROSES PRODUKSI TEPUNG

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA Skripsi Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah 24010210120022 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS Oleh: Abrianto Akuan Abstrak Nilai kekerasan tertinggi dari baja mangan austenitik hasil proses perlakuan panas

Lebih terperinci

(MEWMA) Zuhrawati Latif ABSTRAK

(MEWMA) Zuhrawati Latif ABSTRAK Peta Kendali Multivariate Exponentially Weighted Moving Average (MEWMA) Zuhrawati Latif Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Hasanuddin ABSTRAK Proses produksi merupakan serangkaian kegiatan dalam

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS)

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS) Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 104 111 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN

Lebih terperinci

PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON

PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON PENGONTROLAN KUALITAS STATISTIKA PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON ------------------ Aditya rahadian Fachrur 1308 100 017 Ruang Sidang Lantai 4 Gedung U Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Oleh: Sri Sulistyawati Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT

Oleh: Sri Sulistyawati Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT Penerapan Diagram MEWMA Baru Pada Proses Blending Bagian Primary di Perusahaan Rokok X Oleh: Sri Sulistyawati 1306100060 Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN Latar Belakang.. Industri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA PENELITIAN 1. Material Penelitian a. Tipe Baja : A 516 Grade 70 Bentuk : Plat Tabel 7. Komposisi Kimia Baja A 516 Grade 70 Komposisi Kimia Persentase (%) C 0,1895 Si

Lebih terperinci

Diagram ARL W i & W Ri. Varian

Diagram ARL W i & W Ri. Varian maka nilai RL 1 yang ada ditambah satu sampai ditemui adanya out of control. Menentukan 1 dengan menghitung rata-rata RL 1 dari keseluruhan replikasi. Untuk aplikasi data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEUBAH-PEUBAH YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUK BATANG KAWAT BAJA COLD HEADING NUR LAIFAH HASINAH

IDENTIFIKASI PEUBAH-PEUBAH YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUK BATANG KAWAT BAJA COLD HEADING NUR LAIFAH HASINAH IDENTIFIKASI PEUBAH-PEUBAH YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUK BATANG KAWAT BAJA COLD HEADING NUR LAIFAH HASINAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011 PUTU WITRI DEWAYANTI 137131 1 PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MULTIVARIATE EXPONENTIAL WEIGHTED MOVING AVERAGE (MEWMA) PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri,

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 85 92 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan. BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Data Pengujian. 4.1.1. Pengujian Kekerasan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metoda Rockwell C, pengujian kekerasan pada material liner dilakukan dengan cara penekanan

Lebih terperinci

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI Nonik Brilliana P 1, Sudarno 2, dan Suparti 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Undip 2 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Undip Abstrak Pada era globalisasi

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 583-592 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) PROSIDING ISBN : 978 979 6353 6 3 S 0 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) Wirayanti ), Adi Setiawan ), Bambang Susanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material

BAB I PENDAHULUAN. Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material terhadap perpatahan. Suhu merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya perpatahan. Material pada

Lebih terperinci

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM BAB VI L O G A M Baja banyak di gunakan dalam pembuatan struktur atau rangka bangunan dalam bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa, anyaman kawat, atau pada akhir-akhir ini di pakai juga dalam bentuk

Lebih terperinci

Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang 1 Penerapan Metode Regresi New Stepwise untuk Mengetahui Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Metallic Box (Studi Kasus di PT. PINDAD (Persero) Turen) Universitas Negeri Malang E-mail: Nisahidayatul@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 PENGUJIAN AWAL PADA GARDAN IV.1.1 PENGUJIAN KOMPOSISI Pengujian komposisi diperlukan untuk mengetahui komposisi unsur, termasuk unsur-unsur paduan yang terkandung dalam material

Lebih terperinci

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik Definisi 2 Metal Alloys (logam paduan) adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.3 Peta Kendali Hotelling Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali proses produksi yang memiliki karakteristik kualitas lebih dari satu. Proses yang seperti ini disebut dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50 PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50 Sudarmanto Prodi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan Janti Blok R Lanud Adisutjipto, Yogyakarta

Lebih terperinci

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 161 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE BAGAN KENDALI MULTIVARIAT NP DALAM USAHA PENINGKATAN

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN Perbandingan Peta Pengendali Rata-rata Bergerak Dengan Peta Pengendali Rata-rata Bergerak Geometrik (Studi Kasus: Data Lebar Kayu Bangkirai Hasil Produksi Suryadi Moulding Samarinda) The Comparison of

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA MENGGUNAKAN PETA KENDALI T HOTTELING Oleh : PARAMITHA DIAN LINGGANI PUTRI NRP 308 030 008 Dosen Pembimbing Dr. Muhammad Mashuri, MT. LATAR BELAKANG Bidang

Lebih terperinci

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 88 96 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI NILA CHOIROTUNNISA, MAIYASTRI, YUDIANTRI ASDI Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keliatan dan kekuatan yang tinggi. Keliatan atau ductility adalah kemampuan. tarik sebelum terjadi kegagalan (Bowles,1985).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keliatan dan kekuatan yang tinggi. Keliatan atau ductility adalah kemampuan. tarik sebelum terjadi kegagalan (Bowles,1985). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Bahan konstruksi yang mulai diminati pada masa ini adalah baja. Baja merupakan salah satu bahan konstruksi yang sangat baik. Baja memiliki sifat keliatan dan kekuatan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC )

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 48 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) 3.1. Pendahuluan Metode yang akan dipakai dalam pengendalian kualitas benang TS 48 adalah diagram

Lebih terperinci

Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri

Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri Vol. 10, No. 1, 26-34, Juli 2013 Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri Andi Fitri Ayu 1, Erna Tri Herdiani 1, M. Saleh AF 1, Anisa 1, Nasrah Sirajang 1 Abstrak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Juli 03 PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Marlon Stivo Noya Van Delsen, *) dan Muhammad Mashuri ) ) Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT Ir. Kaidir. M. Eng., M.Si, 1) Rizky Arman, ST. MT 2) Julisman 3) Jurusan

Lebih terperinci

Available online at Website

Available online at Website Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Pengaruh PWHT dan Preheat pada Kualitas Pengelasan Dissimilar Metal antara Baja Karbon (A-106) dan Baja Sri Nugroho, Wiko Sudiarso*

Lebih terperinci

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik 1 METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik Tool Steel (Baja Perkakas) 2 W Pengerasan dengan air (Water hardening) Pengerjaan Dingin (Cold Work) O Pengerasan dengan oli (Oil hardening) A Pengerasan dengan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 TIN107 Material Teknik Pembahasan 2 Tool Steel Sidat dan Jenis Stainless Steel Cast Iron Jenis, Sifat, dan Keterbatasan Non-Ferrous Alloys Logam Tahan Panas 1 Tool Steel (Baja Perkakas) 3 W Pengerasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat terjadi dengan berbagai cara, antara lain dengan mekanisme pengerasan regangan (strain hardening),

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki) Standar Nasional Indonesia Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki) ICS 77.140.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1

Lebih terperinci

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG Khairul Anwar Yusuf Umardani Abstrak Hammer mill merupakan alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian komposisi kimia Pengujian komposisi kimia dilakukan dengan mesin spektrum komposisi kimia Optical Emission Spectrometer dan memberikan hasil pembacaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana kehidupan semakin meningkat. Mulai dari peralatan yang paling sederhana sampai pada peralatan yang paling

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Disusun : SUDARMAN NIM : D.200.02.0196 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC

PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC Daniel P. Malau 1*, Saefudin 2 *12 Pusat Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Komposisi Bahan Hasil uji komposisi menunjukan bahwa material piston bekas mempunyai unsur paduan utama 81,60% Al dan 13,0910% Si. Adapun hasil lengkap pengujian

Lebih terperinci

03/01/1438 KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA KLASIFIKASI BAJA 1) BAJA PEGAS. Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya

03/01/1438 KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA KLASIFIKASI BAJA 1) BAJA PEGAS. Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya KLASIFIKASI BAJA KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA L U K H I M U L I A S 1 Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya 1) BAJA PEGAS Baja pegas adalah baja karbon yang mengandung 0,5-1,0% karbon

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM MEWMA BARU PADA PROSES BLENDING BAGIAN PRIMARY DI SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA

PENERAPAN DIAGRAM MEWMA BARU PADA PROSES BLENDING BAGIAN PRIMARY DI SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA PENERAPAN DIAGRAM MEWMA BARU PADA PROSES BLENDING BAGIAN PRIMARY DI SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA Sri Sulistyawati. 1, Muhammad Mashuri 2 1) Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS 2) Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAJA TULANGAN BETON BERSTANDAR SNI 2052:2014

BAJA TULANGAN BETON BERSTANDAR SNI 2052:2014 BAJA TULANGAN BETON BERSTANDAR SNI 2052:2014 Video Hot Rolling pabrik DELI Baja berbentuk batang berpenampang bundar dengan permukaan polos dan sirip yang digunakan untuk penulangan beton, yang

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Putu Witri Dewayanti, Muhammad Mashuri, Wibawati 3 ) Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS,3) Dosen Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor BESI COR Pendahuluan Besi cor adalah bahan yang sangat penting dan dipergunakan sebagai bahan coran lebih dari 80%. Besi cor merupakan paduan besi dan karbon dengan kadar 2 %s/d 4,1% dan sejumlah kecil

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) Taufiq Primananda 1, Slamet Mulyono 2, Dedy Dwi Prastyo 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja 1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja Pembuatan Baja diawali dengan membuat besi kasar (pig iron) di dapur tinggi (blast furnace) di Gbr.1.1 Besi oksida (umumnya, Hematite Fe 2 O 3 atau Magnetite,

Lebih terperinci

Aplikasi Analisa Multivariate dan Analisa Regresi Linier Berganda pada Proses Pengolahan Air Minum

Aplikasi Analisa Multivariate dan Analisa Regresi Linier Berganda pada Proses Pengolahan Air Minum J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 1, No. 2, Nov. 2004, 41 48 Aplikasi Analisa Multivariate dan Analisa Regresi Linier Berganda pada Proses Pengolahan Air Minum Soehardjoepri Jurusan Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK Seminar Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember 011 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK Oleh : Yuanita

Lebih terperinci

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi BAB III PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi variasi yang terjadi dalam suatu proses. Sementara itu,

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut: . Menyiapkan gugus data pencilan dengan membangkitkan peubah acak normal ganda dengan parameter µ yang diekstrimkan dari data contoh dan dengan matriks ragam-peragam yang sama dengan data contoh. Proses

Lebih terperinci

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N 4di ". ; :W -":Es-..3rys\ il., F. ii) I _-- ::...-.ij.jr,-i:lii:{aid{*;f,!.:rtq {'!%EEryryrynr:rirjt'i',r\14:Er:i{Y.ii.. :1 t:irrri,' -.,::ffi.t I A*ikel sleh Dwi Fiuia Subiakti ini Telah diperiksa dan

Lebih terperinci

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201 PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201 Heru Danarbroto 1*, A.P.Bayu Seno 2, Gunawan Dwi Haryadi 2, Seon Jin Kim 3 1 Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

Pengaruh Heat Treatment denganvariasi Media Quenching Oli dan Solar terhadap StrukturMikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

Pengaruh Heat Treatment denganvariasi Media Quenching Oli dan Solar terhadap StrukturMikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135 JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No.0 2, Juli Tahun 2016 Pengaruh Heat Treatment denganvariasi Media Quenching Oli dan Solar terhadap StrukturMikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Seminar Hasil Tugas Akhir PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Febrianto 1308 100 075 Dosen

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti S-25 PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti Departemen Statistika FMIPA IPB Email : Indah_stk@yahoo.com Abstrak Pemodelan multilevel adalah

Lebih terperinci

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 17-22 ISSN: 2303-1751 KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN I MADE ANOM ARIAWAN 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, NI LUH PUTU

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T 2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang)

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T 2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 311-320 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis

Lebih terperinci

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA Paper of The Month PM3I Agustus 2017 ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK BAJA HRC DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA ADDIN HADINATA A Teknik Metalurgi UNTIRTA I. Latar Belakang Hot Strip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas produk memegang peranan penting dalam menentukan maju atau mundurnya perusahaan. Pengendalian kualitas proses produksi merupakan faktor penting dalam kegiatan

Lebih terperinci

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (-%) PADA PRODUK KOPEL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Febi Rahmadianto ), Wisma Soedarmadji ) ) Institut

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di indonesia. BUMN yang didirikan pada tahun 1971, PT Krakatau Steel adalah

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL Pramuko I. Purboputro Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan

Lebih terperinci

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN 4 karena adanya perbedaan satuan pengukuran antar peubah. 1.. Memastikan tidak adanya pencilan pada data dengan mengidentifikasi adanya pencilan pada data. Pengidentifikasian pencilan dilakukan dengan

Lebih terperinci

Monitoring Uji Stabilitas Jenis Tablet Antibiotik Pada Masa Kadaluarsa Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat (Studi Kasus : PT X )

Monitoring Uji Stabilitas Jenis Tablet Antibiotik Pada Masa Kadaluarsa Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat (Studi Kasus : PT X ) Monitoring Uji Stabilitas Jenis Tablet Antibiotik Pada Masa Kadaluarsa Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat (Studi Kasus : PT X ) Rindang Sukmanita dan Muhamad Mashuri Mahasiswa Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja adalah salah satu dari bahan konstruksi yang paling penting. Sifatsifatnya yang penting dalam penggunaan konstruksi adalah kekuatannya yang tinggi dibandingkan terhadap

Lebih terperinci

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys) 14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys) Magnesium adalah logam ringan dan banyak digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan massa jenis yang ringan. Karakteristik : - Memiliki struktur HCP (Hexagonal

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN : PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan bahan dasar velg racing sepeda motor bekas kemudian velg tersebut diremelting dan diberikan penambahan Si sebesar 2%,4%,6%, dan 8%. Pengujian yang

Lebih terperinci

Prosiding Statistika ISSN:

Prosiding Statistika ISSN: Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Diagram Kendali V dari Distribusi Maxwel untuk Pengendalian Kualitas Total Dissolved Solids (TDS) Air Mineral Al-Ma soem V Control Chart of The Maxwel Distribution

Lebih terperinci

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM Bibit Sugito Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab yang keempat ini mengulas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisa pembahasannya. Hasil penelitian ini nantinya akan dipaparkan olahan data berupa grafik

Lebih terperinci

PEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER

PEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER PEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER Lutiyatmi Jurusan Teknik Pengecoran Logam Politeknik Manufaktur Ceper Klaten E-mail : yatmiluti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 184-189 http://j-ptiik.ub.ac.id Klasifikasi Standar Produk Baja PT. Krakatau Steel (Persero)

Lebih terperinci

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *) PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Purnomo *) Abstrak Baja karbon rendah JIS G 4051 S 15 C banyak digunakan untuk bagian-bagian

Lebih terperinci

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN : PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADUAN AL-SI (SERI 4032) TERHADAP HASIL PENGECORAN Ir. Drs Budiyanto Dosen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Proses produksi

Lebih terperinci