Disusun oleh : Adi Wahyu Kuncara (X )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disusun oleh : Adi Wahyu Kuncara (X )"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 SURAKARTA DALAM MENYELESAIKAN SOALCERITA MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL TAHUN AJARAN 2011/2012 Disusun oleh : Adi Wahyu Kuncara (X ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

2 digilib.uns.ac.id ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 SURAKARTA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL TAHUN AJARAN 2011/2012 oleh : Adi Wahyu Kuncara NIM : X SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012 i

3 digilib.uns.ac.id ii

4 digilib.uns.ac.id iii

5 digilib.uns.ac.id ABSTRACT Adi Wahyu Kuncara: AN ANALYSIS ON CREATIVE THINKING LEVEL OF THE VIII GRADERS OF SMP NEGERI 26 SURAKARTA IN SOLVING MATHEMATICS NARRATIVE PROBLEM IN TWO-VARIABLE LINEAR EQUATION SYSTEM MATERIAL. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. The objective of research was to find out how the Creative Thinking Level of the VIII graders of SMP Negeri 26 Surakarta in solving mathematics narrative problem in two-variable linear equation system material. This study was a qualitative research with the VIII graders of SMP Negeri 26 Surakarta in the school year of 2011/2012 as the subject of research. The methods of collecting data used were test and interview. The test used in this research was essay test in the form of narrative problem about two-variable linear equation system material. The test was administered to all VIII B graders, thereafter the subject was just selected based on the result of test administered. The subject of research was selected using purposive sampling technique. The data validation was done using method triangulation by comparing the data obtained from test and interview methods. The data analysis was conducted through data reduction, data display and conclusion drawing stages. In this research, the creative thinking level used was Gotoh s creative thinking level. Gotoh s creative thinking level consisted of three stages: creative thinking level 1 (informal), 2 (formal), and 3 (creative). Based on the result of analysis, it could be concluded that (1) the students with creative thinking levels 1 and 2 were found, (2) the characteristics of each creative thinking level were (a) the characteristics of level 1 were consistent with the existing indicators: capable of writing the known and asked things as well as capable of solving the problem with trials, (b) the characteristics of creative thinking level 2 were capable of writing the known and asked things, capable of developing mathematic model as well as of solving the mathematic procedure taught, (2) no subject was capable of achieving creative thinking level 3 (4) the creative thinking level achieved by the subject with low capability was creative thinking level 1 (informal), while the creative thinking level achieved by the subject with medium and high capability was same as the creative thinking level 2 (formal). iv

6 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Adi Wahyu Kuncara : ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 SURAKARTA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Surakarta dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi sistem persamaan linier dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek siswa kelas VIII B SMP Negeri 26 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan metode wawancara. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian dalam bentuk soal cerita tentang materi sistem persamaan linier dua variabel. Tes diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII B, setelah itu baru dilakukan pemelihan subjek berdasarkan hasil tes yang diberikan. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode dengan membandingkan data yang didapatkan dari metode tes dan metode wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini tingkat berpikir kreatif yang dipakai adalah tingkat berpikir kreatif menurut Gotoh. Tingkat berpikir kreatif menurut Gotoh terdiri dari tiga tingkatan yaitu tingkat berpikir kreatif 1 (informal), tingkat berpikir kreatif 2 (formal), tingkat berpikir kreatif 3 (kreatif). Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa (1) Ditemukan siswa yang memiliki tingkat berpikir kreatif 1 dan 2 (2) Karakteristik dari masingmasing tingkat berpikir kreatif adalah (a) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 1 sesuai dengan indikator yang ada yaitu mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan serta mampu menyelesaikan soal dengan cara coba-coba (b) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 2 yaitu mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan, mampu membuat model matematikan serta mampu menyelesaikan masalah dengan prosedur matematika yang sudah diajarkan (2) Tidak ada satupun subjek yang mampu mencapai tingkat berpikir kreatif 3 (4) Tingkat berpikir kreatif yang dicapai subjek berkemampuan rendah adalah tingkat berpikir kreatif 1(informal) sedangkan tingkat berpikir kreatif yang dicapai oleh subjek berkemampuan sedang dan tinggi sama yaitu tingkat berpikir kreatif 2 (formal). v

7 digilib.uns.ac.id MOTTO Setiap manusia diberikan MODAL oleh tuhan sejak lahir yaitu Muter Otak Dengan Akal Luhur, jadi pasti bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi. (Adi Wahyu K) karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al-Insyirah : 5-8) vi

8 digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSEMBAHAN Karya yang tersusun dengan penuh ketulusan ini kupersembahkan kepada : Kedua orang tuaku yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepadaku untuk menggapai impianku. Adikku Dwi Kartika Santi yang selalu memberikan semangat kepadaku. Mbah Putri yang selalu mendukungku. Penyemangatku Etika Wijayanti Pamularsih. Teman-teman Pend.Matematika 07, khususnya kholik, muhari, rizal,ivan. Teman-teman DMD dan LP. vii

9 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Tiada kata yang lebih indah untuk diucapkan selain ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT Dzat yang mengatur setiap desah nafas setiap makhluk di bumi ini. Karena atas limpahan nikmat dan kemurahan-nya skripsi yang berjudul Analisis Tingkat Berpikir Kretaif Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 26 Surakarta dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Tahun Ajaran 2011 / 2012 dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, saran, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada segenap pihak antara lain: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan FKIP UNS yang telah memberi ijin menyusun skripsi ini. 2. Sukarmin,S.Pd, M.Si, Ph.D Ketua Jurusan P. MIPA FKIP UNS yang telah memberikan ijin menyusun skripsi ini. 3. Triyanto, S.Si, Msi, Ketua Program P. Matematika FKIP UNS yang telah memberikan ijin menyusun skripsi ini. 4. Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini. 5. Dwi Maryana, S.Si, M.Kom, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini. 6. Henny Ekana, S.Si, M.Pd, Koordinator Skripsi P. MATEMATIKA FKIP UNS yang telah memberikan kemudahan dalam pengajuan ijin menyusun skripsi ini. 7. Siswa kelas VIIIB SMP Negeri 26 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 viii

10 digilib.uns.ac.id Demikian skripsi ini disusun. Demi sempurnanya sebuah pembelajaran, maka segala keterbatasan perlu senantiasa diperbaiki. Oleh karenanya, saran, ide, dan kritik yang membangun dari semua pihak tetap penulis harapkan. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan memberikan sedikit kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Surakarta,2012 Penulis ix

11 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman Pengajuan.. Halaman Persetujuan Halaman Pengesahan Halaman Abstract. Halaman Abstrak.. Halaman Motto. Halaman Persembahan. Kata Pengantar. Daftar Isi.. Daftar Tabel. Daftar Lampiran.. i ii iii iv v vi vii viii x xiii xiv BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Identifikasi Masalah 3 C. Pembatasan Masalah 3 D. Perumusan Masalah. 4 E. Tujuan Penelitian. 4 F. Maanfaat Penelitian. 5 BAB II LANDASAN TEORI 6 A. Tinjauan Pustaka Hakikat Matematika.. 6 x

12 digilib.uns.ac.id 2. Soal Cerita Matematika Berpikir. 8 a. Pengertian Berpikir.. 8 b. Proses Berpikir. 10 c. Pengertian Berpikir Kreatif d. Aktifitas Mental Membantu Kreatifitas 11 e. Tingkat Berpikir Kreatif dalam Matematika Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 A. Tempat Penelitian. 21 B. Waktu Penelitian.. 21 C. Jenis Penelitian. 21 D. Sumber Data. 22 E. Subjek Penelitian.. 22 F. Metode Pengumpulan Data.. 23 G. Validasi Data. 25 H. Analisis Data. 25 I. Prosedur Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. 28 A. Hasil Validasi Instrumen. 28 B. Pemilihan Subjek. 28 C. Analisis Data Penelitian 29 xi

13 digilib.uns.ac.id D. Ringkasan Tingkat Berpikir Kreatif Subjek. 76 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 82 A. Simpulan.. 82 B. Implikasi C. Saran. 84 DAFTAR PUSTAKA. 86 LAMPIRAN 88 xii

14 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Hal Tabel 1 Tingkat Berpikir Kreatif De Bono 13 Tabel 2 Tingkat Berpikir Matematis dari Gotoh Tabel 3 Daftar siswa yang menjadi subjek penelitian 29 Tabel 4 Analisis data tes tertulis subjek Tabel 5 Analisis wawancara subjek 1 36 Tabel 6 Analisis data tes tertulis subjek Tabel 7 Analisis wawancara subjek 2 44 Tabel 8 Analisis data tes tertulis subjek Tabel 9 Analisis wawancara subjek 3 52 Tabel 10 Analisis data tes tertulis subjek Tabel 11 Analisis wawancara subjek 4 61 Tabel 12 Analisis data tes tertulis subjek Tabel 13 Analisis wawancara subjek 5 69 Tabel 14 Analisis data tes tertulis subjek Tabel 15 Analisis wawancara subjek 6 77 Tabel 16 Tingkat Berpikir Kreatif subjek 80 Tabel 17 Rincian tingkat berpikir kreatif masing-masing subjek.. 84 xiii

15 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1 Kisi-kisi soal tes dan indikator Lampiran 2 Lembar soal tes tertulis.. 89 Lampiran 3 Kunci jawabansoal tes tertulis Lampiran 4 Lembar validasi soal tes tertulis 91 Lampiran 5 Hasil validasi soal tes tertulis 92 Lampiran 6 Lembar jawab tes tertulis subjek 93 Lampiran 7 Lembar pedoman wawancara 94 Lampiran 8 Transkip wawancara subjek.. 95 Lampiran 9 Surat-surat. 96 xiv

16 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai karakteristik tertentu bila dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya. Matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis. Oleh karena itu, belajar matematika harus dilakukan secara bertahap, berurutan dan sistematis serta didasarkan pada pengalaman belajar yang lalu. Matematika bukan sekedar ilmu hitung menghitung, tetapi juga dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran ide dan memecahkan masalah melalui cara berpikir yang logis dan terstruktur. Keterampilan mengerjakan soal matematika sangat diperlukan dalam disiplin ilmu lain, seperti turunan fungsi yang dapat digunakan untuk menentukan percepatan suatu benda. Berdasarkan hal tersebut, matematika dianggap sebagai ilmu yang sangat penting dan diajarkan hampir di semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Dalam mengerjakan soal matematika dibutuhkan keterampilan khusus untuk menyelesaikannya, antara lain kreatifitas berpikir untuk menentukan ide awal pengerjaan soal tersebut. Karena tidak semua soal matematika dapat langsung diselesaikan menggunakan rumus yang sudah ada namun membutuhkan proses pengerjaan sebelum menggunakan rumus. Siswa yang mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam menentukan ide awal pengerjaan soal-soal matematika akan lebih mudah untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, sedangkan siswa dengan kreatifitas rendah akan merasa sulit dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Ide tentang tingkat-tingkat berpikir kreatif telah diungkapkan oleh beberapa ahli. De Bono (dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) mendefinisikan 4 tingkatan pencapaian dari perkembangan ketrampilan berpikir kreatif yaitu kesadaran berpikir, observasi berpikir, strategi berpikir dan refleksi pemikiran. 1

17 digilib.uns.ac.id 2 Gotoh (dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) mengungkapkan tingkatan berpikir matematis dalam memecahkan masalah yang terdiri dari 3 tingkatan yaitu aktivitas empiris (informal), algoritmis (formal) dan konstruktif (kreatif). Krulik & Rudnick (dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono, 2006) menyebutkan bahwa penalaran merupakan bagian dari berpikir yang tingkatnya di atas pengingatan (recall). Penalaran dikategorikan dalam berpikir dasar (basic), berpikir kritis (critical) dan berpikir kreatif. Sistem persamaan linier dua variabel adalah salah satu materi mata pelajaran matematika pada semester ganjil yang dipelajari siswa kelas VIII SMP. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari adalah aplikasi dari materi sistem persamaan linier dua variabel yang pada umumnya berbentuk soal cerita. Tanpa pemahaman soal yang baik, siswa tidak dapat menentukan ide awal pengerjaan apalagi untuk menyelesaikan soal cerita tersebut. Ide awal pengerjaan soal sangat penting dalam membuat model matematika dari soal cerita sistem persamaan linier dua variabel. Dalam soal cerita sistem persamaan linier dua variabel, kreatifitas dalam berpikir berperan penting untuk memudahkan siswa memahami maksud soal sehingga siswa dengan mudah menentukan ide awal pengerjaan dan membuat model matematika dari soal tersebut. Semakin tinggi kreatifitas siswa maka semakin mudah pula dalam menentukan ide awal pengerjaan soal sehingga siswa mudah untuk menyelesaikan soal. SMP Negeri 26 adalah salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Surakarta. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru matematika SMP Negeri 26, kemampuan matematika siswa kelas VIII di sekolah tersebut masuk dalam kategori menengah kebawah. Hal ini ditunjukkan dengan hanya 58,7 % siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 26 Surakarta, hal tersebut dikarenakan siswa kesulitan untuk membaca maksud dari soal. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat menentukan ide awal pengerjaan soal tersebut sehingga mereka tidak bisa menyelesaikan soal tersebut. Kreatifitas

18 digilib.uns.ac.id 3 berperan penting untuk memudahkan siswa memahami maksud soal sehingga siswa dengan mudah menentukan ide awal dari soal tersebut. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang analisis tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan persoalan sistem persamaan linier dua variabel. Dan yang menjadi indikator tingkat berpikir kreatif adalah tingkat berpikir kreatif menurut Gotoh. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, permasalahan yang muncul berkaitan dengan tingkat berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika antara lain : 1. Tidak semua soal matematika dapat langsung diselesaikan dengan menggunakan rumus yang sudah ada namun membutuhkan proses pengerjaan sebelum menggunakan rumus. Sehingga dalam mengerjakan soal matematika dibutuhkan kreatifitas berpikir matematis yang maksimal dalam menyelesaikan berbagai permasalahan matematika. 2. Adanya masalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linier dua variabel. Siswa kesulitan mempresentasikan soal cerita ke dalam model matematika. Untuk itu dibutuhkan kreatifitas dalam berpikir matematis sehingga siswa dapat menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linier tersebut dengan langkah-langkah yang matematis dan terstruktur. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam diperlukan adanya pembatasan-pembatasan sebagai berikut : 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB semester ganjil SMP Negeri 26 Surakarta tahun ajaran 2011/ Materi yang terkait dalam penelitian ini adalah materi sistem persamaan linier dua variabel yang berbentuk soal cerita.

19 digilib.uns.ac.id 4 3. Tingkat berpikir kreatif yang menjadi indikator adalah tingkat bepikir kreatif menurut Gotoh dengan urutan : a. aktivitas empiris (informal) b. algoritmis (formal) c. konstruktif (kreatif). D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang diuraikan sebelumnya, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Surakarta sehubungan dengan materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel? Pertanyaan tersebuat dapat dirinci sebagai berikut: 1. Pada tingkat mana sajakah tingkat berpikir kreatif yang dapat dicapai siswa kelas VIII di SMP Negeri 26 Surakarta menurut Gotoh dalam menyelesaikan persoalan matematika materi sistem persamaan linier dua variabel? 2. Bagaimana karakteristik tingkat berpikir kreatif yang dapat dicapai oleh siswa kelas VIII di SMP Negeri 26 Surakarta menurut Gotoh dalam menyelesaikan persoalan matematika materi sistem persamaan linier dua variabel? 3. Bagaimana tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII di SMP Negeri 26 Surakarta jika ditinjau dari kemampuan awal? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Surakarta dalam memecahkan masalah matematika pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.

20 digilib.uns.ac.id 5 F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan informasi khususnya kepada guru matematika kelas VIII SMP Negeri 26 Surakarta tentang tingkat berpikir kreatif siswanya dalam pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linier dua variabel, sehingga guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan tingkat berpikir kreatif siswa. 2. Memberi wawasan kepada guru matematika pada umumnya akan pentingnya melatih tingkat berpikir kreatif siswa dalam mengerjakan soal matematika khususnya soal cerita. 3. Sebagai referensi bagi peneliti sejenis.

21 digilib.uns.ac.id 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Matematika Hudoyo (1979) mengemukakan bahwa Hakikat matematika berkenan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-konsep yang abstrak. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:637) menyebutkan bahwa Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. R. Soedjadi dalam bukunya yang berjudul Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (2000: 11) mengemukakan beberapa definisi matematika, yaitu: a) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. b) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. c) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. d) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. e) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. f) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Mulyono Abdurrahman (2003:79) mengemukakan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan yang memudahkan manusia berpikir dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai matematika di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak tentang

22 digilib.uns.ac.id 7 bilangan, kalkulasi, penalaran logik, fakta-fakta kuantitatif, masalah tentang ruang dan bentuk, aturan-aturan yang ketat, dan prosedur operasional dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan yang dapat memudahkan manusia berpikir dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. 2. Soal Cerita Matematika Permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata biasanya dituangkan melalui soal-soal berbentuk cerita (verbal). Soal cerita adalah soal yang disajian dalam bentuk cerita pendek. Cerita yang diungkapkan dapat merupakan masalah kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang diungkapkan akan mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut. Makin besar bobot masalah yang diungkapkan, memungkinkan semakin panjang cerita yang disajikan (Abidin, 1989:10). Soal yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang matematika dapat berbentuk cerita dan soal bukan cerita/soal hitungan (Haji, 1994). Dilanjutkannya, soal cerita merupakan modifikasi dari soal-soal hitungan yang berkaitan dengan kenyataan yang ada di lingkungan siswa. Soal cerita matematika adalah soal yang disajikan dalam bentuk uraian atau cerita baik secara lisan maupun tulisan (Solichan, 2000). Soal cerita wujudnya berupa kalimat verbal sehari-hari yang makna dari konsep dan ungkapannya dapat dinyatakan dalam simbol dan relasi matematika. Memahami makna konsep dan ungkapan dalam soal cerita serta mengubahnya dalam simbol dan relasi matematika sehingga menjadi model matematika bukanlah hal yang mudah bagi sebagian siswa. ( Seorang siswa yang diperhadapkan dengan soal cerita harus memahami langkah-langkah sistematik untuk menyelesaikan suatu masalah atau soal cerita matematika. Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar diperlukan kemampuan awal, yaitu kemampuan untuk: a. menentukan hal yang diketahui dalam soal b. menentukan hal yang commit ditanyakan to user

23 digilib.uns.ac.id 8 c. membuat model matematika d. melakukan perhitungan e. menginterpretasikan jawaban model ke permasalahan semula. ( 3. Berpikir a. Pengertian Berpikir Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Berpikir adalah menggunakan akal budi dalam mempertimbangkan atau memutuskan sesuatu. J. W. Santrok (2007) dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Anak Edisi 11 mengemukakan Berpikir adalah proses yang melibatkan manipulasi dan transformasi informasi dalam memori yang merupakan tugas eksekutif sentral. Kita dapat berpikir secara konkrit atau secara abstrak. Kita juga dapat berpikir tentang masa lampau (apa yang terjadi pada kita satu bulan yang lalu) dan tentang masa depan (seperti apa hidup kita pada tahun 2020). Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan antara pengetahuan-pengetahuan kita. Hubungan-hubungan itu adalah : 1) Hubungan sebab akibat 2) Hubungan tempat 3) Hubungan perbandingan 4) Hubungan waktu Proses-proses yang dilalui dalam berpikir antara lain : 1) Pembentukan pengertian; artinya dari satu masalah, pikiran kita membuang ciri-ciri tambahan, sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis pada masalah itu. Yang harus diingat dalam pembentukan pengertian adalah pengertian itu mempunyai isi yang tepat, jika perlu pembentukan pengertian itu harus dibantu dengan hal-hal yang nyata. Pengertian itu sendiri adalah suatu alat pembantu berpikir untuk mendapatkan pandangan yang konkrit dari kenyataan-kenyataan. Pembentukan pendapat ; artinya pikiran kita menggabungkan atau menceraikan beberapa pengertian yang menjadi tanda khas dari masalah commit itu. to user Ada dua macam pendapat :

24 digilib.uns.ac.id 9 a) Pendapat yang positif ialah pendapat yang menggabungkan. Misalnya anak laki-laki, anak pak mamat yang pincang yang sekarang kelas V SD, yang nakal sekali adalah nino. b) Pendapat yang negatif ialah pendapat yang menceraikan. Misalnya nino yang anak pak mamat yang pincang sekarang duduk di kelas V SD adalah anak nakal sekali. 2) Pembentukan keputusan, artinya pikiran kita menggabungkan pendapatpendapat tersebut. Menurut terjadinya, ada 3 macam keputusan, yaitu : a) Keputusan dari pengalaman-pengalaman b) Keputusan dari tanggapan-tanggapan c) Keputusan dari pengertian-pengertian 3) Pembentukan kesimpulan, artinya pikiran kita menarik keputusan dari keputusan-keputusan yang lain. Menurut terjadinya ada 3 macam kesimpulan, yaitu : a) Kesimpulan Induksi adalah kesimpulan yang ditarik dari keputusan-keputusan yang khusus untuk mendapatkan yang umum. Misalnya besi kalau dipanaskan memuai, loyang kalau dipanaskan memuai, tembaga kalau dipanaskan memuai. Kesimpulannya : Semua logam kalau dipanaskan memuai. b) Kesimpulan Deduksi ialah kesimpulan yang ditarik dari keputusan yang umum untuk mendapatkan keputusan yang khusus. Misalnya semua manusia pasti mati, Karta manusia, Karta pasti mati, c) Kesimpulan Analogi ialah kesimpulan yang sama. Sebab analogi dari kata an (=tidak) dan a (=tidak) dan logi (=benar). Jadi analogi berarti benar, atau sama. Artinya kesimpulan analogi adalah kesimpulan yang ditarik dengan jalan membandingkan situasi yanng satu dengan situasi yang lain, yang telah kita kenal. Tetapi karena biasanya pengenalan kita kepada situasi pembanding ini kurang teliti, maka kesimpulan analogi ini biasanya juga kurang benar. (Agus Sujanto, 2001:56)

25 digilib.uns.ac.id 10 b. Proses Berpikir Ilmu jiwa sosial berpendapat bahwa berpikir ini berlangsung secara mekanis. Yaitu tanggapan-tanggapan yang sejenis tarik menarik dan tanggapantanggapan yang tidak sejenis tolak menolak sesamanya, yang ini dapat diukur dengan cara ilmu pasti. Ilmu jiwa apersepsi berpendapat bahwa di dalam proses berpikir, jiwa kita ikut aktif. Yaitu memberi arah dan mengatur proses tersebut.ilmu jiwa berpikir berpendapat bahwa berpikir ialah bergaul dengan pengertian-pengertian. Di dalam proses berpikir : 1) Arah pikiran ditentukan oleh soal yang dihadapi. 2) Berpikir itu menggunakan sejumlah besar pengertian-pengertian, yang kemudian menjadi komplek. 3) Berpikir menggunakan bagan berpikir. 4) Berpikir ialah soal menggunakan metode-metode berpikir. (J. W. Santrok,2007:113) c. Pengertian Berpikir Kreatif Seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencobacoba, berpetualang, suka bermain-main serta intuitif. Dalam masyarakat kita, kita cenderung memandang orang-orang tertentu seperti seniman, ilmuwan, atau penemu, sebagai orang-orang misterius hanya karena mereka itu kreatif. Walaupun demikian, kita semua mempunyai kemampuan untuk menjadi pemikir yang kreatif dan pemecah masalah. Yang diperlukan adalah pikiran yang penuh rasa ingin tahu, kesanggupan untuk mengambil risiko dan dorongan untuk membuat segalanya berhasil. (Bachman, 2005:292) Kreativitas merupakan produk berpikir kreatif seseorang. Tatag Yuli Eko Siswono (2006) dalam jurnal yang berjudul Konstruksi Teoritik Tentang Tingkat Berpikir Kreatif mengemukakan bahwa Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika kita mendatangkan/memunculkan suatu ide baru. Hal itu menggabungkan ide-ide sebelumnya yang belum dilakukan. Pehkonen (1997) dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono (2006) mengemukakan Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran. Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam suatu praktek pemecahan masalah, pemikiran divergen menghasilkan banyak ide-ide. Hal ini akan berguna dalam menemukan penyelesaiannya. Pengertian ini menjelaskan berpikir kreatif memperhatikan berpikir logis maupun intuitif untuk menghasilkan ide-ide. Oleh karena itu, dalam berpikir kreatif dua bagian otak akan sangat

26 digilib.uns.ac.id 11 diperlukan. Keseimbangan antara logika dan intuisi sangat penting. menempatkan deduksi logis terlalu banyak, maka ide-ide kreatif akan terabaikan. Dengan demikian untuk memunculkan kreativitas diperlukan kebebasan berpikir tidak dibawah kontrol atau tekanan. Pemikir kreatif selalu melihat diri mereka tinggal di sebuah konteks, konteks keluarga, sekolah, kota, ekosistem, dan mereka mencoba untuk memperbaiki konteks ini. Orang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Proses berpikir kreatif mengalir melalui lima tahap : 1) Persiapan : Mendefinisikan masalah, tujuan, atau tantangan. 2) Inkubasi : Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran 3) Iluminasi : Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan. 4) Verifikasi : Memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. 5) Aplikasi : Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut. (Bachman,2005:301) d. Aktifitas Mental Membantu Kreatifitas Jika Berpikir kreatif yang membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti : 1) Mengajukan pertanyaan 2) Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan fikiran terbuka. 3) Membangun keterkaitan, khususnya diantara hal hal yang berbeda. 4) Menghubungkan hubungkan berbagai hal dengan bebas. 5) Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda. 6) Mendengarkan intuisi. e. Tingkat Berpikir Kreatif dalam Matematika Hurlock (1999) dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono (2006) mengemukakan bahwa Kreatifitas memiliki berbagai tingkatan sebagaimana mereka memiliki berbagai tingkatan kecerdasan. Karena kreativitas merupakan perwujudan dari proses berpikir kreatif, maka berpikir kreatif juga mempunyai tingkat atau level.

27 digilib.uns.ac.id 12 Velikova, Bilchev dan Georgievadalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono (2006) mengidentifikasi siswa berbakat yang produktif dan kreatif dalam matematika. Karakteristik itu menunjukkan perbedaan antara siswa yang berbakat dalam matematika yang dipelajari sekolah dengan mereka yang memiliki bakat kreatif-produktif dalam matematika. Meskipun ini hanya khusus untuk siswa berbakat, tetapi menunjukkan adanya derajat atau tingkat yang berbeda dalam kreativitas siswa disekolah. 1. Tingkat Berpikir Kreatif Menurut De Bono De Bono (Barak & Doppelt, 2000) dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono (2006) mendefinisikan 4 tingkat pencapaian dari perkembangan ketrampilan berpikir kreatif, yaitu kesadaran berpikir, observasi berpikir, strategi berpikir dan refleksi pemikiran. Tabel 1.Tingkat Berpikir Kreatif De Bono dalam Jurnal T.Y.E Siswono Level 1: Awareness of Thinking General awareness of thinking as a skill. Willingness to think about something. Willingnessto investigate a particular subject. Willingness to listen to others. Level 2: Observation of Thinking Observation of the implications of action and choice, consideration of peers points view, comparison of alternative. Level 3: Thinking strategy Intentional use of a number of thinking tools, organization of thinking as a sequence of steps. Reinforcing the sense of purpose in thinking. Level 4: Reflection on thinking Structured use of tools, clear awareness of reflective thinking, assesment of thinking by thinker himself. Planning thinking tasks and methods to perform them. Pada tingkat 1 merupakan tingkat berpikir kreatif yang rendah, karena hanya mengekspresikan terutama kesadaran siswa terhadap keperluan menyelesaikan tugasnya saja. Sedang tingkat 2 menunjukkan berpikir kreatif yang lebih tinggi karena siswa harus menunjukkan bagaimana mereka mengamati sebuah implikasi

28 digilib.uns.ac.id 13 pilihannya, seperti penggunaan komponen komponen khusus atau algoritmaalgoritma pemrograman. Tingkat 3 merupakan tingkat yang lebih tinggi berikutnya karena siswa harus memilih suatu strategi dan mengkoordinasikan antara bermacam-macam penjelasan dalam tugasnya. Mereka harus memutuskan bagaimana tingkat detail yang diinginkan dan bagaimana menyajikan urutan tindakan atau kondisi-kondisi logis dari sistem tindakan. Tingkat 4 merupakan tingkat tertinggi karena siswa harus menguji sifatsifat produk final membandingkan dengan sekumpulan tujuan. Menjelaskan simpulan terhadap keberhasilan atau kesulitan selama proses pengembangan, dan memberi saran untuk meningkatkan perencanaan dan proses konstruksi. Tingkat berpikir kreatif ini menggambarkan secara umum strategi berpikir tidak hanya dalam matematika. Barak dan Doppelt mengembangkan kriteria tingkat berpikir berdasar ide ini untuk tugas portfolio siswa. 2. Tingkat Berpikir Kreatif Gotoh Gotoh (2004) dalam jurnal Tatag Yuli Eko Siswono (2006) mengemukakan bahwa Tingkatan berpikir matematis dalam memecahkan masalah terdiri 3 tingkat yang dinamakan aktivitas empiris (informal), algoritmis (formal) dan konstruktif (kreatif). Tabel 2.Tingkat Berpikir Matematis dari Gotoh dalam Jurnal T.Y.E Siswono Stage 1: Emperical (informal) activity. In this stage, some kind of tecnical or practical application of mathematical rules and procedures are used to solve problems without a certain kind of awareness. Stage 2: The algoritmic (formal) activity. In this stage, mathematical techniques are used explicitly for carrying out mathematical operations, calculating, manipulating and solving. Stage 3: The constructive (creative) activity. In this stage, a non-algoritmic decision making is performed to solve non-routine problemsuch as a problem of finding and constructing some rule.

29 digilib.uns.ac.id 14 Tahap 1: Aktivitas empiris (informal). Pada tahap ini, beberapa jenis aplikasi dan prosedur dari aturan matematika digunakan untuk memecahkan masalah tanpa jenis kesadaran tertentu. Tahap 2: Kegiatan algoritmik (formal). Pada tahap ini, teknik matematika digunakan secara tegas untuk melakukan operasi matematika yaitu menghitung, memanipulasi untuk memecahkan masalah. Tahap 3: Aktivitas konstruktif(kreatif). Pada tahap ini, pengambilan keputusan non-algoritmik dilakukan untuk memecahkan permasalahan non-rutin sebagai masalah untuk menemukan dan membangun beberapa aturan. Dalam tingkat pertama, berbagai teknik atau aplikasi praktis dari aturan dan prosedur matematis digunakan untuk memecahkan masalah tanpa suatu kesadaran yang pasti/tertentu, sehingga masih dalam coba-coba. Dalam tingkat kedua, teknik-teknik matematis digunakan secara eksplisit untuk menuju operasi, penghitungan, manipulasi dan penyelesaian masalah. Sedang pada tingkat ketiga, pengambilan keputusan yang non-algoritmik ditunjukan dalam memecahkan masalah non rutin seperti suatu masalah penemuan dan pengkonstruksian beberapa aturan. Tingkatan yang dikembangkan ini lebih menekankan pada klasifikasi cara siswa memecahkan masalah matematika dengan memanfaatkan konsepkonsep matematika yang sudah diketahui. Tingkat pertama, siswa memecahkan masalah dengan coba-coba. Tingkat kedua, ia menggunakan langkah matematis yang sudah diketahui dan tingkat ketiga, ia mampu menciptakan langkah matematis sendiri. 4. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Salah satu materi pelajaran matematika yang ada di kelas VIII SMP pada semester ganjil adalah sistem persamaan linier dua variabel.sistem persamaan linier dua variabel dapat digunakan untuk memecahkan masalah aritmatika sosial dalam kehidupan sehari-hari. Seperti permasalahan berikut :

30 digilib.uns.ac.id 15 Harga 3 buku tulis dan 4 pensil adalah Rp13.200,00 sedangkan harga 5 buku tulis dan 2 pensil adalah Rp15.000,00. Berapakah harga satuan buku tulis dan pensil? Apabila terdapat dua persamaan linier dua variabel yang berbentuk ax + by=c dan dx + ey = f atau biasa ditulis ax + by=c dx + ey = f maka dikatakan dua persamaan tersebut membentuk sistem persamaan linier dua variabel. Penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel tersebut adalah pasangan bilangan (x,y) yang memenuhi kedua persamaan tersebut. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat dilakukan dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, dan metode gabungan. a. Metode Grafik Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis tersebut.jika garis-garisnya tidak berpotongan di satu titik tertentu maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Contoh : Dengan metode grafik, tentukan himpunan penye-lesaian sistem persamaan linear dua variabel x + y = 5 dan x y = 1 jika x, y variabel pada himpunan bilangan real? Penyelesaian Untuk memudahkan menggambar grafik dari x + y = 5 dan x y = 1, kita buat tabel nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan tersebut. x + y = 5 x y = 1 x 0 5 x 0 1 y 5 0 y -1 0 (x, y) (0, 5) (5, 0) (x, y) (0, -1) (1, 0)

31 digilib.uns.ac.id 16 Gambar di atas adalah grafik sistem persamaan dari x + y = 5 dan x - y = 1. Dari gambar tampak bahwa koordinat titik potong kedua garis adalah (3, 2).Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x +y= 5 dan x -y= 1 adalah {(3, 2)}. b. Metode Eliminasi Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut.jika variabelnya x dan y, untuk menentukan variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya. Perhatikan bahwa jika koefisien dari salah satu variabel samamaka kita dapat mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain. Perhatikan contoh berikut. Contoh : Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x + 3y= 6 dan x -y= 3? Penyelesaian 2x + 3y= 6 dan x -y= 3 Langkah I (eliminasi variabel y) Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y harus sama,sehingga persaman 2x + 3y= 6 dikalikan 1 dan commit persamaanx to user -y= 3 dikalikan 3.

32 digilib.uns.ac.id 17 2x + 3y = 6 x1 2x + 3y = 6 x - y= 3 x3 3x - 3y= x + 3x = x =15 x=3 Langkah II (eliminasi variabel x) Seperti pada langkah I, untuk mengeliminasi variabel x, koefisien x harus sama, sehingga persaman 2x + 3y= 6 dikalikan 1 dan persamaan x - y = 3 dikalikan 2. 2x + 3y =6 xl 2x + 3y =6 x y = 3 x2 2x 2y = y-(-2y) =3y + 2y=0 5y =0 y =0 Jadi himpunan penvelesaiannva adalah {(3, 0)}. c. Metode Substitusi Perhatikan soal berikut : Carilah nilai x dan y yang memenuhi persamaan 2x + 3y =6 dan x y = 3 Persamaan x - y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3. Dengan menyubstitusi persamaan x = y + 3 ke persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut. 2x+3y=6 2(y+3)}+3y=6 2y y = 6 5y +6 =6 5 y =6-6 5 y =0 y=0 Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke persamaan : x = y + 3, sehingga diperoleh :

33 digilib.uns.ac.id 18 x = y + 3 x = x = 3 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x + 3y = 6 dan x - y = 3adalah {(3, 0)}. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi, terlebih dahulu kita nyatakan variabel yang satu ke dalam variabel yang lain dari suatu persamaan, kemudian mensubstitusikan (menggantikan) variabel itu dalam persamaan yang lainnya. d. Metode Gabungan Metode gabungan adalah metode yang menggabungkan dua metode yang sudah ada sebelumnya, yaitu metode substitusi dan metode eliminasi. Perhatikan contoh berikut. Contoh : Dengan metode gabungan, tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x - 5y = 2 dan x + 5y = 6, jika x,y Є R! Penyelesaian Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh 2x 5y = 2 x1 2x 5y = 2 x 5y = 6 x2 2x 10y = y = -10 y = Selanjutnya substitusikan nilaij ke persamaan x + 5y = 6, sehingga diperoleh x + 5y = 6 2 x 5( ) x x 3

34 digilib.uns.ac.id 19 Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 2x 5y =2 dan x +5y =6 adalah {, }. e. Membuat Model Matematika dan Menyelesaikan Masalah Sehari-Hari yang melibatkan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan dengan perhitungan yang melibatkan sistem persamaan linear dua variabel.permasalahan sehari-hari tersebut biasanya disajikan dalam bentuk soal cerita. Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai berikut: 1) Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi beberapa kalimat matematika (model matematika), sehingga membentuk sistem persamaan linear dua variabel. 2) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. 3) Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan pada soal cerita. Contoh : Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus membayar Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg apel dengan harga Rp18.000,00. Berapakah harga 5 kg mangga dan 3 kg apel? Penyelesaian Misalkan harga 1kg mangga = x harga 1kg apel = y kalimat matematika dari soal di atas adalah 2x + y = x + 2y = selanjutnya selesaikan dengan salah satu metode, misalnya metode gabungan :

35 digilib.uns.ac.id 20 Langkah 1(Metode eliminasi) : 2x + y = x1 2x + y = x + 2y = x2 2x + 4y = y = y = 7000 Langkah 2 (Metode subtitusi) : Subtitusikan nilai y = 7000 ke persamaan 2x + y = x + y = x = x = 9000 x = 4500 diperoleh harga 1kg mangga adalah Rp4.500 dan harga 1kg apel adalah Rp Harga 5kg mangga dan 3kg apel adalah : (5x4500) + (2x7000) = Jadi harga 5kg mangga dan 3kg apel adalah : 36500

36 digilib.uns.ac.id 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan dikelas VIII semester ganjil SMP Negeri 26 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. B. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil, yaitu bulan Juli - Desember Waktu penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu : 1. Tahap Persiapan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi kegiatan permohonan pembimbing, pengajuan proposal penelitian, permohonan ijin penelitian di SMP Negeri 26 Surakarta dan pembuatan instrumen. Kegiatankegiatan tersebut dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Juli sampai bulan September tahun Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengambilan data. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu keempat bulan Oktober sampai minggu keempat bulan November tahun Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan analisis data hasil penelitian, penarikan kesimpulan, penyusunan laporan hasil penelitian, dan konsultasi dengan pembimbing. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada minggu pertama bulan Desember tahun 2011 sampai selesai. C. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Lexy. J Moleong (2008:4) mengungkapkan bahwa Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang commit dan to perilaku user yang dapat diamati.

37 digilib.uns.ac.id 22 Lexy. J. Moleong (2008:8-11) sendiri berpendapat bahwa Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mempunyai ciri-ciri yaitu mempunyai latar alamiah (konteks dari suatu keutuhan), manusia sebagai alat/instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data secara induktif, penyusunan teori subtantif berasal dari data, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain bersifat sementara dan hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama. Pada penelitian ini peneliti berusaha mendeskripsikan dan menganalisis tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Surakarta dalam menyelesaikan soal materi sistem persamaan linier dua variabel. D. Sumber Data Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:157) mengungkapkan bahwa Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data pada penelitian ini diperoleh hasil tes siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel, dan hasil wawancara dengan beberapa siswa terpilih. E. Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel bertujuan (Purposive sampling) dalam penentuan subyek penelitian. Lexy J. Moleong (2007:165) mengatakan bahwa Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam narasumber dan bangunannya (constructions) serta menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Jadi tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada di dalam ramuan konteks yang unik. Sampel bertujuan dapat ditandai dari ciri-cirinya sebagai berikut : 1. Rancangan sampel yang muncul Sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu. 2. Pemilihan sampel secara berurutan Tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring atau dianalisis.

38 digilib.uns.ac.id Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan Jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan sampel sudah harus dihentikan. (Lexy J. Moleong, 2007: 224) Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 26 Surakarta. Pemilihan subyek pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam narasumber serta menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul (Lexy J. Moleong, 2007:165). Pada penelitian ini, pemilihan subyek dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1) Siswa kelas VIII B diberikan tes tertulis. 2) Hasil pekerjaan siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan awal. Kemampuan awal siswa diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran matematika yang di dokumentasikan oleh guru matematika kelas VIIIB. Berikut kriteria kemampuan awal siswa : Rata-rata nilai ulangan (n) n < 50 Kemampuan awal Rendah 50 n 75 Sedang n > 75 Tinggi 3) Dilakukan pemilihan subyek penelitian dengan cara purposive sampling. F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, wawancara dan dokumentasi. 1. Metode Tes Sudjana (1989:35) menyatakan Tes sebagai alat penelitian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes umumnya digunakan untuk

39 digilib.uns.ac.id 24 mengukur proses berpikir siswa, menilai hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitf berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Ada dua macam jenis tes, yaitu tes uraian dan tes obyektif. Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan dan bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dalam penelitian ini digunakan tes uraian untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat proses berpikir kreatif siswa dalam dalam memecahkan masalah matematika pada materi sistem persamaan linier dua variabel. Analisis tes dengan memeriksa kebenaran jawaban yang dibuat siswa. Bila masih terdapat aspek-aspek yang belum jelas dikonfirmasi dengan wawancara. 2. Metode Wawancara Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa Metode wawancara atau interview adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti dengan obyek penelitian/ responden. Dalam hal ini, pewawancara mengadakan percakapan sedemikian sehingga pihak yang diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu. Pada penelitian ini metode wawancara dilakukan pada siswa untuk menggali informasi dari subyek penelitian tentang proses berpikir siswa dalam memahami materi sistem persamaan linier dua variabel. Wawancara dalam penelitian ini merupakan wawancara tak terstruktur, digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Analisis hasil wawancara dilakukan dengan memperhatikan kata kunci yang mengindikasikan aspek-aspek berpikir kreatif kemudian dilakukan pengkodean sesuai indikator tingkat berpikir yang ditetapkan dan disimpulkan karakteristik yang muncul.

40 digilib.uns.ac.id 25 G. Validitas Data Salah satu cara untuk memperoleh keabsahan data adalah dengan triangulasi data. Denzim dalam Lexy J. Moloeng (2007) membedakan triangulasi menjadi empat macam teknik yaitu triangulasi sumber, peneliti, teori, dan metode. Teknik triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi metode dan triangulasi sumber. Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode tes, dan wawancara. Sedangkan triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan karakteristik subyek yang berada pada kemampuan awal sama. H. Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data dianalisis secara non statistik. Bogdan dan Biklen dalam Lexy J. Moloeng (2004:248) mengemukakan bahwa Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Langkah analisis data dalam penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : 1. Reduksi data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulankesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Proses sreduksi data bertujuan untuk menghindari penumpukan data atau informasi yang diperoleh. Setelah direduksi, data akan memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. 2. Penyajian data Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan dengan menyajikan data tersebut secara jelas dan sistematis sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengambil keputusan. Penyajian data dapat berupa kalimat yang sistematis, matriks, grafik, jaringan atau bagan. Penyajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data hasil tes, hasil wawancara, dan hasil triangulasi data.

41 digilib.uns.ac.id Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan didasarkan atas sajian data dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan tingkat berpikir kreatif siswa dalam memahami materi sistem persamaan linier dua variabel. (Milles dan Huberman, 1992: 16) I. Prosedur penelitian Prosedur penelitian adalah sekumpulan langkah secara urut dari awal hingga akhir yang digunakan dalam penelitian agar penelitian berjalan lancar dan sistematis. Berikut adalah prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Penyusunan proposal penelitian 2. Permohonan izin ke lembaga terkait 3. Penyusunan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soal tes uraian dan pedoman wawancara. Langkah-langkah yang dilakukan pada penyusunan instrument penelitian adalah sebagai berikut. a. Menyusun soal tes uraian yang terkait dengan materi sistem persamaan linier dua variabel. b. Menyusun pedoman wawancara. c. Melakukan uji validitas isi soal tes uraian yang telah dibuat dengan bantuan validator. 4. Pelaksanaan penelitian Tes diberikan setelah materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel selesai diajarkan kepada subyek penelitian. Soal tes yang diberikan merupakan tes uraian. Setelah tes dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah memeriksa hasil tes untuk mengetahui jawaban siswa. Subyek wawancara adalah subyek yang dipilih berdasarkan hasil pekerjaan tes uraian.

42 digilib.uns.ac.id Validasi data Validasi data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi metode yaitu dengan membandingkan dan mencocokkan data hasil tes tertulis dan wawancara siswa. 6. Analisis data Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: a. Reduksi data b. Penyajian data c. Penarikan kesimpulan 7. Penyusunan laporan penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:56)

43 digilib.uns.ac.id 28 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Validasi Instrumen Instrumen pada penelitian ini berupa tes yang terdiri dari tiga butir soal. Instrumen tersebut kemudian divalidasi oleh dua validator yaitu Yemi Kuswardi,S.Si M.Pd, dan Tri Purwandari, S.Pd. adalah : Kesimpulan umum yang diberikan validator terhadap instrumen ini a. Soal nomor 1 dinyatakan layak digunakan oleh kedua validator tanpa revisi. b. Soal nomor 2 dinyatakan layak digunakan oleh kedua validator tanpa revisi. c. Soal nomor 3 dinyatakan layak digunakan oleh kedua validator tanpa revisi. Berdasarkan hasil validasi instrumen disimpulkan bahwa instrument tes layak digunakan untuk mengukur tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP dalam mengerjakan soal cerita matematika materi sistem persaamaan linier dua variabel. B. Pemilihan Subyek Proses pemilihan subyek dilakukan dengan cara purposive sampling karena pemilihan subyek pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa dalam memecahkan soal cerita materi sistem persamaan linier dua variabel. Setelah dilakukan analisis peneliti memperoleh enam subyek, seperti pada Tabel 3 : Tabel 3. Daftar siswa yang menjadi subyek penelitian Subyek ke- Jenis Kelamin (L/P) Kemampuan Matematika 1 P Tinggi 2 P Tinggi 3 L Sedang 4 L Sedang 5 P Rendah 6 P Rendah

44 digilib.uns.ac.id 29 Dalam analisis data ini, digunakan pengkodean pada data hasil wawancara untuk mempermudah proses analisis data. Pedoman pengkodean tersebut sebagai berikut : 1. Pewawancara dinyatakan dengan P, yang kemudian disimbolkan dengan P x,y,z dimana : a. x = menyimbolkan subyek penelitian x = (1,2,3,4,5,6) b. y = menyimbolkan nomor soal y = {1,2,3} c. z = menyimbolkan urutan dilakukannya wawancara z = {1,2,3,.} 2. Subyek wawancara dinyatakan dengan S, kemudian disimbolkan dengan S x,y,z dimana : a. x = menyimbolkan subyek penelitian x = (1,2,3,4,5,6) b. y = menyimbolkan nomor soal y = {1,2,3} c. z = menyimbolkan urutan dilakukannya wawancara z = {1,2,3,.} C. Analisis Data Penelitian Analisis data dilakukan terhadap enam subyek. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh kesimpulan capaian tingkat berpikir kreatif masing-masing subyek. Data yang dianalisis yaitu data yang diperoleh melalui hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang paralel dengan tes tertulis yang telah dikerjakan siswa. Setelah memperoleh hasil wawancara, peneliti melakukan triangulasi metode untuk memperoleh kesimpulan tentang capaian tingkat berpikir kreatif dari masing-masing subyek. Secara rinci, analisis data penelitian ini dilakukan commit sebagai to user berikut ini :

45 digilib.uns.ac.id Analisis Data Subyek 1 a. Validitas Data Subyek 1 1) Data Tes Tertulis Tabel 4. Analisis data tes tertulis Pekerjaan Subyek Analisis Dalam mengerjakan soal nomor satu, subyek 1 mengerjakan dengan cara coba-coba dan jawabannya benar. Akan tetapi, subyek 1 tidak menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. Dalam mengerjakan soal nomor dua, metode yang digunakan adalah metode gabungan. Jawaban dari subyek 1 benar, akan tetapi subyek 1 tidak menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. Subyek 1 mampu menuliskan model matematika tetapi belum sempurna.

46 digilib.uns.ac.id 31 Dalam mengerjakan soal nomor tiga, subyek 1 hanya menuliskan hal yang diketahui. Subyek 1 menjawab dengan cara coba-coba dan jawabannya tidak tepat. 2) Data Hasil Wawancara Cuplikan wawancara dari subyek 1 : P 1,1,1 : materi tes kemarin tentang SPLDV, ada berapa metode untuk menyelesaikan masalah pada SPLDV? S 1,1,1 : ada 3 P 1,1,2 : coba sebutkan apa saja? S 1,1,2 : eliminasi, subtitusi, grafik P 1,1,3 : kalau saya punya persoalan seperti ini dua bilangan jumlahnya 14 dan selisihnya 6, berapa hasil kali kedua bilangan itu? S 1,1,3 : sebentar mas (sambil mengerjakan permasalahan tersebut dikertas) S 1,1,3 : bilangannya 10 dan 4 mas P 1,1,4 : saya tanya dulu, apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal itu? S 1,1,4 : yang diketahui ada dua bilangan, kalau dijumlah hasilnya 14 dan selisihnya 6 P 1,1,5 : ya benar, terus yang ditanyakan? S 1,1,5 : dua bilangan itu apa dan apa mas. P 1,1,6 : jawabanmu benar, dengan cara apa kamu memperoleh dua bilangan tersebut?

47 digilib.uns.ac.id 32 S 1,1,6 : Cuma masuk-masukin bilangan aja mas, saya cari yang jumlahnya 14 dan selisihnya 6 P 1,1,7 : bisa tidak kamu menyelesaikan soal itu dengan SPLDV? S 1,1,7 : hmmmm, saya bingung mas P 1,1,8 : coba dengan salah satu metode yang ada di SPLDV S 1,1,8 : (berpikir) S 1,1,8 : saya bingung mas P 1,1,9 : kemarin waktu mengerjakan soal tes itu juga sama caranya? S 1,1,9 : iya mas P 1,2,1 : sekarang kita ke soal nomor dua.(soal tes) Seorang penjual memiliki barang jualannya berupa 5 buah jeruk dan 3 buah pir. Modal yang dikeluarkan penjual untuk membeli barang jualannya tersebut adalah Rp 6.200,00 dan penjual tersebut keuntungan sebesar Rp 2.400,00. Ada dua orang pembeli dan masing-masing membeli 3 jeruk, 1 pir dan 2 jeruk, 2 pir. Sebagai petunjuk dari penjualan 2 jeruk, 3 pir terjual seharga Rp 5.600,00. Tentukan besar uang yang harus dibayarkan masing- masing pembeli! P 1,2,1 : apa yang ditanyakan di soal tersebut? S 1,2,1 : berapa uang yang harus dibayarkan oleh pembeli I dan pembeli II P 1,2,2 : kalau yang diketahui? S 1,2,2 : modalnya 6200, pedagang tersebut menginginkan untung 2400, terus harga 2jeruk dan 3pir 5600 P 1,2,3 : modal dan keuntungan itu maksudnya gimana? S 1,2,3 : modal dari membeli 5 jeruk dan 3 pir, keuntungan dari menjual 5 jeruk dan 3 pir P 1,2,4 : jadi pedagang tersebut harus menjual seluruh dagangannya dengan harga berapa? S 1,2,4 : 8600 P 1,2,5 : yang diketahui ada lagi ga? S 1,2,5 : hehehehe, ada mas P 1,2,6 : apa?

48 digilib.uns.ac.id 33 S 1,2,6 : harga 5 jeruk dan 3 pir jadi 8600 P 1,2,7 : kamu tulis kedalam model matematika bisa? Sudah diajarkan kan? S 1,2,7 : bisa, sudah kok P 1,2,8 : coba kamu tuliskan (subyek 1 mulai menuliskan di kertas) S 1,2,8 : ini mas 1 jeruk = x 1 pir = y 5 jeruk + 3 pir = jeruk + 3 pir = x + 3y = x + 3y = 5600 Ditanya : 3x + y? 2x + 2y? P 1,2,9 : terus kamu selesaikan dengan cara apa? S 1,2,9 : dengan eliminasi mas P 1,2,10 : coba kamu kerjakan ( subyek1 mlai mengerjakan ) 5x + 3y = x + 3y = x = 3000 x = x = y = y = y = 3600 y = y = x + y = commit = 4200 to user

49 digilib.uns.ac.id 34 2x + 2y = = 4400 S 1,2,10 : harga 1 jeruk 1000 dan harga 1 pir 1200, jadi pembeli I membayar 4200 dan pembeli II membayar 4400 P 1,2,11 : kamu tadi mengerjakan dengan cara eliminasi ya? langkah awal kamu eliminasi apa dek? S 1,2,11 : y nya mas P 1,2,12 : lalu kamu eliminasi nilai x nya mana? S 1,2,12 : ini mas ( menunjuk hasil pekerjaannya ) y = 8600 P 1,2,13 : masa itu mengeliminasi x? S 1,2,13 : iya mas, kan x nya hilang P 1,2,14 : itu ga hilang dek, tapi digantikan dengan Itu namanya metode gabungan. S 1,2,14 : owh, iya mas P 1,3,1 : kita ke soal nomor 3 ya, berapa dek nilai dan? Tentukan nilai dan! S 1,3,1 : dan P 1,3,2 : dengan cara apa kamu memperolehnya? S 1,3,2 : Cuma membalik dan Analisis hasil wawancara dengan subyek 1 : Tabel 5. Analisis wawancara subyek 1 Soal Cerita SPLDV Subyek 1 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang commit ditanyakan to user Kode Wawancara S 1,1,4 dan S 1,1,5

50 digilib.uns.ac.id 35 soal nomor satu Subyek 1 mampu menyelsaikan masalah dengan cara coba-coba Subyek 1 menjawab dengan benar Subyek 1 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan soal nomor dua Subyek 1 mampu membuat model matematika soal nomor dua Subyek 1 menyelesaikan soal dengan metode gabungan Subyek 1 menjawab soal dengan benar Subyek 1 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga S 1,1,6 S 1,1,3 S 1,2,1, S 1,2, 2 dan S 1,2,6 S 1,2,8 S 1,2,10 S 1,2,10 S 1,3,1 dan S 1,3,2 3) Triangulasi Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan tertulis dan analisis data wawancara, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 1 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 1 tidak menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal b) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar c) Subyek 1 mampu membuat model matematika akan tetapi model yang dibuat belum sempurna d) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode gabungan dan jawabannya benar e) Subyek 1 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga

51 digilib.uns.ac.id 36 Berdasarkan hasil analisis wawancara subyek 1 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 1 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal b) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar c) Subyek 1 mampu membuat model matematika dari soal nomor dua d) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode gabungan dan jawabannya benar e) Subyek 1 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Dengan membandingkan data hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 1 dan data hasil analisis wawancara dari subyek 1 terlihat bahwa data yang diperoleh menunjukan adanya kesamaan. Data subyek 1 yang sama antara hasil analisis tes tertulis dan hasil analisis wawancara adalah sebagai berikut: 1) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar 2) Subyek 1 mampu membuat model matematika 3) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode gabungan dan jawabannya benar 4) Subyek 1 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Karena data yang diperoleh secara tertulis sama dengan data yang diperoleh melalui wawancara maka data tersebut dikatakan sebagai data yang valid, sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya. b. Pengujian Karakteristik Tingkat Berpikir Kreatif Subyek 1 Data subyek 1 yang valid adalah sebagai berikut : 1) Subyek 1 tidak mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan 2) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar

52 digilib.uns.ac.id 37 3) Subyek 1 mampu membuat model matematika 4) Subyek 1 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode gabungan dan jawabannya benar 5) Subyek 1 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Data subyek 1 yang valid tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik tingkat berpikir kreatif Gotoh, yaitu: 1. Tingkat Berpikir Kreatif 1 Siswa menjawab soal tanpa menggunakan proses atau prosedur yang sudah diajarkan (siswa mengerjakan dengan cara coba-coba). 2. Tingkat Berpikir Kreatif 2 Siswa menjawab soal menggunakan langkah matematis untuk menyelesaikan soal seperti : a. Menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan b. Membuat model matematikanya c. Menyelesaikan soal dengan metode yang sudah diajarkan 3. Tingkat Berpikir Kreatif 3 Siswa mampu menyelesaikan permasalahan non-rutin seperti mengkonstruksi soal ke dalam SPLDV lalu diselesaikan dengan metode yang sudah diajarkan. Hasil pembandingan menunjukan bahwa ada beberapa karakteristik data subyek 1 yang sesuai dengan karakteristik Tingkat berpikir kreatif ke-2 yaitu : 1) Mampu membuat model matematika 2) Mampu menyelesaikan soal dengan metode gabungan 3) Mampu menyelesaikan soal dengan benar Kesimpulan : Subyek 1 berada pada tingkat berpikir kreatif 2 (formal)

53 digilib.uns.ac.id Analisis Data Subyek 2 a. Validitas Data Subyek 2 1) Data Tes Tertulis Table 6. Analisis Data Tes Tertulis Pekerjaan Subyek Analisis Dalam mengerjakan soal nomor satu, subyek 5 mengerjakan dengan cara coba-coba dan jawabannya salah. Akan tetapi, subyek 5 mampu menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. Dalam mengerjakan soal dua, subyek 5 tidak menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan, akan tetapi subyek 5 langsung membuat model matematikanya. Dalam menyelesaikan soal nomor dua, subyek 5 mengerjakan dengan metode gabungan. Subyek 5 benar dalam menentukan jumlah uang yang harus dibayarkan pembeli I dan pembeli II. Subyek 5 menjawab soal nomor

54 digilib.uns.ac.id 39 2 dengan benar Dalam mengerjakan soal nomor tiga, subyek 5 hanya menuliskan hal yang diketahui. Subyek 5 menjawab dengan cara coba-coba dan jawabannya tidak tepat. 2) Data Hasil Wawancara Cuplikan wawancara dari subyek 2 : P 2,1,1 : kalau saya punya persoalan seperti ini dua bilangan jumlahnya 20 dan selisihnya 10, berapa bilangan itu? (subyek mengerjakan permasalahan tersebut dikertas) S 2,1,1 : bilangannya 15 dan 5 mas P 2,1,2 : apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal itu? S 2,1,2 : yang diketahui ada dua bilangan, kalau dijumlah hasilnya 20 dan selisihnya 10 P 2,1,3 : ya benar, terus yang ditanyakan? S 2,1,3 : dua bilangan itu apa. P 2,1,4 : jawabanmu benar, dengan cara apa kamu memperoleh dua bilangan tersebut? S 2,1,4 : Cuma masuk-masukin bilangan aja mas, saya cari yang jumlahnya 20 dan selisihnya 10

55 digilib.uns.ac.id 40 P 2,1,5 : bisa tidak kamu menyelesaikan soal itu dengan SPLDV? S 2,1,5 : ga bisa mas P 2,1,6 : kenapa? S 2,1,6 : lupa P 2,1,7 : kemarin waktu mengerjakan soal tes itu juga sama caranya? S 2,1,7 : iya mas P 2,2,1 : sekarang kita ke soal nomor dua.(soal tes) Seorang penjual memiliki barang jualannya berupa 5 buah jeruk dan 3 buah pir. Modal yang dikeluarkan penjual untuk membeli barang jualannya tersebut adalah Rp 6.200,00 dan penjual tersebut keuntungan sebesar Rp 2.400,00. Ada dua orang pembeli dan masing-masing membeli 3 jeruk, 1 pir dan 2 jeruk, 2 pir. Sebagai petunjuk dari penjualan 2 jeruk, 3 pir terjual seharga Rp 5.600,00. Tentukan besar uang yang harus dibayarkan masingmasing pembeli! P 2,2,1 : apa yang ditanyakan di soal tersebut? S 2,2,1 : berapa uang yang harus dibayarkan oleh pembeli I dan pembeli II P 2,2,2 : kalau yang diketahui? S 2,2,2 : harga 5 jeruk dan 3 pir 8600, terus harga 2jeruk dan 3pir 5600 P 2,2,3 : kamu tulis kedalam model matematika bisa? S 2,2,3 : ga bisa P 2,2,4 : Sudah diajarkan kan? S 2,2,4 : sudah P 2,2,5 : kok ga bisa? S 2,2,5 : lupa mas P 2,2,6 : sekarang kamu selesaikan soal tersebut (subyek 3 mulai mengerjakan) S 2,2,6 : gini mas 5jeruk + 3pir = jeruk + 3pir = jeruk = 300 1jeruk = 1000

56 digilib.uns.ac.id pir = pir = pir = 1200 P 2,2,7 : jadi pembelei I dan pembeli II harus membayar berapa? S 2,2,7 : pembeli I membayar 4200 dan pembeli II membayar 4400 P 2,2,8 : dengan cara apa si kamu menjawab soal tersebut? S 2,2,8 : saya pake metode eliminasi P 2,2,9 : apa yang kamu eliminasi pertama? S 2,2,9 : pir nya mas P 2,2,10 : lalu jeruknya? S 2,2,10 : iya mas P 2,2,11 : bisa ga kamu kerjakan dengan metode yang lain? S 2,2,11 : ga bisa mas P 2,2,12 : kenapa? S 2,2,12 : lupa mas P 2,2,13 : ada berapa si metode yang ada di SPLDV? S 2,2,13 : ada 3 mas, grafik, subtitusi, dan eliminasi P 2,2,14 : nah it tau, kok lupa S 2,2,14 : lupa mas P 2,3,1 : kita ke soal nomor 3 ya, berapa dek nilai dan? Tentukan nilai dan! S 2,3,1 : ga tau mas P 2,3,2 : kemarin kamu menjawab kan? S 2,3,2 : iya mas, kemarin liat punya temen.hehehehe

57 digilib.uns.ac.id 42 Analisis hasil wawancara dengan subyek 2 : Tabel 7. Analisis wawancara subyek 2 Soal Cerita SPLDV Subyek 2 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan soal nomor satu Subyek 2 mampu menyelsaikan masalah dengan cara coba-coba Subyek 2 menjawab dengan benar Subyek 2 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan soal nomor dua Subyek 2 tidak mampu membuat model matematika soal nomor dua Subyek 2 menyelesaikan soal dengan metode yang ada di SPLDV yaitu metode gabungan Subyek 2 menjawab soal dengan benar Subyek 2 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Kode Wawancara S 2,1,2 dan S 2,1,3 S 2,1,4 S 2,1,1 S 2,2,1 dan S 2,2,2 S 2,2,3 S 2,2,8 S 2,2,7 S 2,3,1 3) Triangulasi Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan tertulis dan analisis data wawancara, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 2 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 2 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal nomor satu b) Subyek 2 menyelesaikan soal nomor satu dengan cara coba-coba akan tetapi jawabannya salah c) Subyek 2 membuat model matematika dari soal nomor dua d) Subyek 2 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu metode gabungan e) Subyek 2 tidak mampu commit menyelesaikan to user soal nomor tiga

58 digilib.uns.ac.id 43 Berdasarkan hasil analisis wawancara subyek 2 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 2 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal b) Subyek 2 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar c) Subyek 2 tidak mampu membuat model matematika dari soal nomor dua d) Subyek 2 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu gabungan e) Subyek 2 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Dengan membandingkan data hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 2 dan data hasil analisis wawancara dari subyek 2 terlihat bahwa data yang diperoleh menunjukan adanya kesamaan. Data subyek 2 yang sama antara hasil analisis tes tertulis dan hasil analisis wawancara adalah sebagai berikut: 1) Subyek 2 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba 2) Subyek 2 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu metode gabungan 3) Subyek 2 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Karena data yang diperoleh secara tertulis sama dengan data yang diperoleh melalui wawancara maka data tersebut dikatakan sebagai data yang valid, sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya. b. Pengujian Karakteristik Tingkat Berpikir Kreatif subyek 2 Data subyek 2 yang valid adalah sebagai berikut : 1) Subyek 2 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal nomor satu

59 digilib.uns.ac.id 44 2) Subyek 2 menyelesaikan soal nomor satu dengan cara coba-coba akan tetapi jawabannya salah 3) Subyek 2 tidak mampu membuat model matematikanya 4) Subyek 2 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode gabungan 5) Subyek 2 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Data subyek 2 yang valid tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik tingkat berpikir kreatif Gotoh, yaitu: 1. Tingkat Berpikir Kreatif 1 Siswa menjawab soal tanpa menggunakan proses atau prosedur yang sudah diajarkan (siswa mengerjakan dengan cara coba-coba). 2. Tingkat Berpikir Kreatif 2 Siswa menjawab soal menggunakan langkah matematis untuk menyelesaikan soal seperti : a. Menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan b. Membuat model matematikanya c. Menyelesaikan soal dengan metode yang sudah diajarkan 3. Tingkat Berpikir Kreatif 3 Siswa mampu menyelesaikan permasalahan non-rutin seperti mengkonstruksi soal ke dalam SPLDV lalu diselesaikan dengan metode yang sudah diajarkan. Hasil pembandingan menunjukan bahwa ada beberapa karakteristik data subyek 2 yang sesuai dengan karakteristik Tingkat berpikir kreatif ke-2 yaitu : 1) Mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan 2) Menyelesaikan soal dengan salah satu metode yang ada di SPLDV, yaitu metode gabungan

60 digilib.uns.ac.id 45 Kesimpulan : Walaupun subyek 5 tidak mampu membuat model matematika, tetapi subyek 5 mampu menuliskan hal yang diketahui dan menyelesaikan soal dengan metode gabungan sehingga subyek 5 berada pada tingkat berpikir kreatif 2 (formal) 3. Analisis Data Subyek 3 a. Validitas Data Subyek 3 1) Data Tes Tertulis Tabel 8. Analisis Data Tes Tertulis Pekerjaan Subyek Analisis Dalam mengerjakan soal nomor satu, subyek 3 mengerjakan dengan cara cobacoba dan jawabannya benar. Akan tetapi, subyek 3 tidak menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. Dalam mengerjakan soal dua, subyek 3 tidak menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan.

61 digilib.uns.ac.id 46 Subyek 3 mampu membuat model matematika namun belum sempurna. Dalam menyelesaikan soal nomor dua, subyek 3 mengerjakan dengan metode eliminasi. Dalam menentukan harga 1kg pir, subyek 3 melakukan kesalahan dalam melakukan operasi hitung akan tetapi jawabannya benar (salah dalam mengalikan 5600x5). Subyek 3 benar dalam menentukan jumlah uang yang harus dibayarkan pembeli I dan pembeli II. Subyek 3

62 digilib.uns.ac.id 47 menjawab soal nomor 2 dengan benar Dalam mengerjakan soal nomor tiga, subyek 3 hanya menuliskan hal yang diketahui. Subyek 3 menjawab dengan cara coba-coba dan jawabannya tidak tepat. 2) Data Hasil Wawancara Cuplikan wawancara dari subyek 3 : P 3,1,1 : kalau saya punya persoalan seperti ini dua bilangan jumlahnya 14 dan selisihnya 6, berapa hasil kali kedua bilangan itu? (subyek mengerjakan permasalahan tersebut dikertas) S 3,1,1 : bilangannya 10 dan 4 mas P 3,1,2 : saya tanya dulu, apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal itu? S 3,1,2 : yang diketahui ada dua bilangan, kalau dijumlah hasilnya 14 dan selisihnya 6 P 3,1,3 : ya benar, terus yang ditanyakan? S 3,1,3 : dua bilangan itu apa dan apa mas. P 3,1,4 : jawabanmu benar, dengan cara apa kamu memperoleh dua bilangan tersebut?

63 digilib.uns.ac.id 48 S 3,1,4 : Cuma nyari-nyari bilangan aja mas, saya cari yang jumlahnya 14 dan selisihnya 6 P 3,1,5 : bisa tidak kamu menyelesaikan soal itu dengan SPLDV? S 3,1,5 : ga bisa mas P 3,1,6 : kenapa? S 3,1,6 : saya bingung mas P 3,1,7 : kemarin waktu mengerjakan soal tes itu juga sama caranya? S 3,1,7 : iya mas P 3,2,1 : sekarang kita ke soal nomor dua.(soal tes) Seorang penjual memiliki barang jualannya berupa 5 buah jeruk dan 3 buah pir. Modal yang dikeluarkan penjual untuk membeli barang jualannya tersebut adalah Rp 6.200,00 dan penjual tersebut keuntungan sebesar Rp 2.400,00. Ada dua orang pembeli dan masing-masing membeli 3 jeruk, 1 pir dan 2 jeruk, 2 pir. Sebagai petunjuk dari penjualan 2 jeruk, 3 pir terjual seharga Rp 5.600,00. Tentukan besar uang yang harus dibayarkan masing- masing pembeli! P 3,2,1 : apa yang ditanyakan di soal tersebut? S 3,2,1 : berapa uang yang harus dibayarkan oleh pembeli I dan pembeli II P 3,2,2 : kalau yang diketahui? S 3,2,2 : harga 5 jeruk dan 3 pir 8600, terus harga 2jeruk dan 3pir 5600 P 3,2,3 : ada lagi yang diketahui? S 3,2,3 : ga ada mas P 3,2,4 : kamu tulis kedalam model matematika bisa? S 3,2,4 : ga bisa P 3,2,5 : Sudah diajarkan kan? S 3,2,6 : sudah P 3,2,7 : kok ga bisa? S 3,2,7 : lupa mas P 3,2,8 : sekarang kamu selesaikan soal tersebut (subyek 3 mulai mengerjakan)

64 digilib.uns.ac.id 49 S 3,2,8 : gini mas 5jeruk + 3pir = jeruk + 3pir = jeruk = jeruk = 1jeruk = jeruk + 3pir = 8600 x2 2jeruk + 3pir = 5600 x5-10 jeruk + 6pir = jeruk + 15pir = pir = pir = 1pir = 1200 P 3,2,9 : jadi pembeli I dan pembeli II harus membayar berapa? S 3,2,9 : pembeli I membayar 4200 dan pembeli II membayar 4400 P 3,2,10 : dengan metode apa si kamu menjawab soal tersebut? S 3,2,10 : eliminasi mas P 3,3,1 : kita ke soal nomor 3 ya, berapa dek nilai dan? Tentukan nilai dan! S 3,3,1 : ga tau mas P 3,3,2 : kemarin kamu menjawab kan? S 3,3,2 : iya mas, tapi itu asal aja jawabnya Analisis hasil wawancara : Tabel 9. Analisis wawancara subyek 3 Soal Cerita SPLDV Kode Wawancara

65 digilib.uns.ac.id 50 Subyek 3 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan soal nomor satu Subyek 3 mampu menyelsaikan masalah dengan cara coba-coba Subyek 3 menjawab dengan benar Subyek 3 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan soal nomor dua Subyek 3 mampu membuat model matematika soal nomor dua Subyek 3 menyelesaikan soal dengan metode eliminasi Subyek 3 menjawab soal dengan benar Subyek 3 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga S 3,1,2 dan S 3,1,3 S 3,1,4 S 3,1,1 S 3,2,1 dan S 3,2,2 S 3,2,7 S 3,2,7 S 3,2,8 S 3,3,1 dan S 3,3,2 3) Triangulasi Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan tertulis dan analisis data wawancara, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 3 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 3 tidak mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal b) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar c) Subyek 3 mampu membuat model matematika

66 digilib.uns.ac.id 51 d) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode eliminasi dan jawabannya benar walaupun subyek 3 melakukan kesalahan dalam melakukan opersi hitung e) Subyek 3 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Berdasarkan hasil analisis wawancara subyek 3 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 3 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal b) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar c) Subyek 3 mampu membuat model matematikanya d) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode eliminasi dan jawabannya benar e) Subyek 3 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Dengan membandingkan data hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 3 dan data hasil analisis wawancara dari subyek 3 terlihat bahwa data yang diperoleh menunjukan adanya kesamaan. Data subyek 3 yang sama antara hasil analisis tes tertulis dan hasil analisis wawancara adalah sebagai berikut: 1) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar 2) Subyek 3 mampu membuat model matematika 3) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode eliminasi dan jawabannya benar. Namun dalam melakukan operasi hitung, subyek 3 masih mengalami kesalahan. 4) Subyek 3 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga

67 digilib.uns.ac.id 52 Karena data yang diperoleh secara tertulis sama dengan data yang diperoleh melalui wawancara maka data tersebut dikatakan sebagai data yang valid, sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya. b. Pengujian Karakteristik Tingkat Berpikir Kreatif Subyek 3 Data subyek 3 yang valid adalah sebagai berikut : 1) Subyek 3 tidak mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal 2) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar 3) Subyek 3 mampu membuat model matematika 4) Subyek 3 mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, yaitu dengan metode eliminasi dan jawabannya benar. Namun dalam melakukan operasi matematika, subyek 3 masih mengalami kesalahan. 5) Subyek 3 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Data subyek 3 yang valid tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik tingkat berpikir kreatif Gotoh, yaitu: 1. Tingkat Berpikir Kreatif 1 Siswa menjawab soal tanpa menggunakan proses atau prosedur yang sudah diajarkan (siswa mengerjakan dengan cara coba-coba). 2. Tingkat Berpikir Kreatif 2 Siswa menjawab soal menggunakan langkah matematis untuk menyelesaikan soal seperti : a. Menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan b. Membuat model matematikanya c. Menyelesaikan soal dengan metode yang sudah diajarkan

68 digilib.uns.ac.id Tingkat Berpikir Kreatif 3 Siswa mampu menyelesaikan permasalahan non-rutin seperti mengkonstruksi soal ke dalam SPLDV lalu diselesaikan dengan metode yang sudah diajarkan. Hasil pembandingan menunjukan bahwa ada beberapa karakteristik data subyek 3 yang sesuai dengan karakteristik Tingkat berpikir kreatif ke-2 yaitu : 1) Mampu membuat model matematika 2) Mampu menyelesaikan soal dengan metode eliminasi 3) Jawabannya benar Kesimpulan : Subyek 3 berada pada tingkat berpikir kreatif 2 (formal) 4. Analisis Data Subyek 4 a. Validitas Data Subyek 4 1) Data Tes Tertulis Tabel 10. Analisis Data Tes Tertulis Pekerjaan Subyek Analisis Dalam mengerjakan soal nomor satu, subyek 4 mengerjakan dengan cara cobacoba dan jawabannya benar. Akan tetapi, subyek 4 tidak menuliskan hal yang

69 digilib.uns.ac.id 54 diketahui dan hal yang ditanyakan. Dalam mengerjakan soal dua, subyek 4 tidak menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan. Dalam menyelesaikan soal nomor dua, subyek 4 mengerjakan dengan cara coba-coba. Subyek 4 benar dalam menentukan jumlah uang yang harus dibayarkan pembeli I dan pembeli II. Subyek 4 menjawab soal nomor 2 dengan benar

70 digilib.uns.ac.id 55 Dalam mengerjakan soal nomor tiga, subyek 4 hanya menuliskan hal yang diketahui. Subyek 4 menjawab dengan cara coba-coba dan jawabannya tidak tepat. 2) Data Hasil Wawancara Cuplikan wawancara dari subyek 4 : P 4,1,1 : kalau saya punya persoalan seperti ini dua bilangan jumlahnya 16 dan selisihnya 8, berapa bilangan itu? (subyek mengerjakan permasalahan tersebut dikertas) S 4,1,1 : bilangannya 12 dan 4 mas P 4,1,2 : saya tanya dulu, apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal itu? S 4,1,2 : yang diketahui ada dua bilangan, kalau dijumlah hasilnya 16 dan selisihnya 8 P 4,1,3 : ya benar, terus yang ditanyakan? S 4,1,3 : dua bilangan itu apa dan apa mas. P 4,1,4 : jawabanmu benar, dengan cara apa kamu memperoleh dua bilangan tersebut? S 4,1,4 : Cuma masuk-masukin bilangan aja mas, saya cari yang jumlahnya 16 dan selisihnya 8 P 4,1,5 : bisa tidak kamu menyelesaikan soal itu dengan SPLDV? S 4,1,5 : ga bisa mas

71 digilib.uns.ac.id 56 P 4,1,6 : kenapa? S 4,1,6 : lupa P 4,1,7 : kemarin waktu mengerjakan soal tes itu juga sama caranya? S 4,1,7 : iya mas P 4,2,1 : sekarang kita ke soal nomor dua.(soal tes) Seorang penjual memiliki barang jualannya berupa 5 buah jeruk dan 3 buah pir. Modal yang dikeluarkan penjual untuk membeli barang jualannya tersebut adalah Rp 6.200,00 dan penjual tersebut keuntungan sebesar Rp 2.400,00. Ada dua orang pembeli dan masing-masing membeli 3 jeruk, 1 pir dan 2 jeruk, 2 pir. Sebagai petunjuk dari penjualan 2 jeruk, 3 pir terjual seharga Rp 5.600,00. Tentukan besar uang yang harus dibayarkan masingmasing pembeli! P 4,2,1 : apa yang ditanyakan di soal tersebut? S 4,2,1 : berapa uang yang harus dibayarkan oleh pembeli I dan pembeli II P 4,2,2 : kalau yang diketahui? S 4,2,2 : harga 5 jeruk dan 3 pir 8600, terus harga 2jeruk dan 3pir 5600 P 4,2,3 : kamu tulis kedalam model matematika bisa? S 4,2,3 : ga bisa P 4,2,4 : Sudah diajarkan kan? S 4,2,4 : sudah P 4,2,5 : kok ga bisa? S 4,2,5 : lupa mas P 4,2,6 : sekarang kamu selesaikan soal tersebut (subyek 3 mulai mengerjakan) S 4,2,6 : gini mas 5jeruk + 3pir = jeruk + 3pir = jeruk = pir = 1200 P 4,2,7 : jadi pembelei I dan pembeli II harus membayar berapa? S 4,2,7 : pembeli I membayar 4200 dan pembeli II membayar 4400

72 digilib.uns.ac.id 57 P 4,2,8 : dengan cara apa si kamu menjawab soal tersebut? S 4,2,8 : saya coba-coba aja mas, pertama saya coba 1000 untuk harga jeruk, lalu ketemu harga pir nya P 4,2,9 : kenapa 1000? kok ga 2000 atau 3000? S 4,2,9 : gapapa mas, pengen 1000 aja P 4,2,10 : kalo 2000 gimana harga jeruknya? (subyek 4 mengerjakan dikertas) S 4,2,10 : kalo 2000, harga pir nya kemurahan mas jadi ga mungkin P 4,2,11 : bisa ga kamu kerjakan dengan metode yang ada di SPLDV? S 4,2,11 : ga bisa mas P 4,2,12 : kenapa? S 4,2,12 : lupa mas P 4,2,13 : ada berapa si metode yang ada di SPLDV? S 4,2,13 : ada 3 mas, grafik, subtitusi, dan eliminasi P 4,2,14 : nah it tau, kok lupa S 4,2,14 : lupa mas P 4,3,1 : kita ke soal nomor 3 ya, berapa dek nilai dan? Tentukan nilai dan! S 4,3,1 : ga tau mas P 4,3,2 : kemarin kamu menjawab kan? S 4,3,2 : iya mas, kemarin liat punya temen.hehehehe Analisis hasil wawancara : Tabel 11. Analisis wawancara subyek 4 Soal Cerita SPLDV Kode Wawancara Subyek 4 mampu menuliskan hal S 4,1,2 dan S 4,1,3 yang diketahui dan yang commit ditanyakan to user

73 digilib.uns.ac.id 58 soal nomor satu Subyek 4 mampu menyelsaikan masalah dengan cara coba-coba Subyek 4 menjawab dengan benar Subyek 4 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan soal nomor dua Subyek 4 tidak mampu membuat model matematika soal nomor dua Subyek 4 tidak menyelesaikan soal dengan metode yang ada di SPLDV tetapi dengan cara coba-coba Subyek 4 menjawab soal dengan benar Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga S 4,1,4 S 4,1,1 S 4,2,1 dan S 4,2,2 S 4,2,3 S 4,2,8 S 4,2,7 S 4,3,1 3) Triangulasi Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan tertulis dan analisis data wawancara, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 4 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 4 tidak mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal b) Subyek 4 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar c) Subyek 4 tidak mampu membuat model matematika d) Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, tetapi menyelesaikan soal dengan cara coba-coba e) Subyek 4 tidak mampu commit menyelesaikan to user soal nomor tiga

74 digilib.uns.ac.id 59 Berdasarkan hasil analisis wawancara subyek 4 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Subyek 4 mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal b) Subyek 4 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar c) Subyek 4 tidak mampu membuat model matematikanya d) Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, tetapi menyelesaikan soal dengan cara coba-coba e) Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Dengan membandingkan data hasil analisis pekerjaan tertulis subyek 4 dan data hasil analisis wawancara dari subyek 4 terlihat bahwa data yang diperoleh menunjukan adanya kesamaan. Data subyek 4 yang sama antara hasil analisis tes tertulis dan hasil analisis wawancara adalah sebagai berikut: 1) Subyek 4 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar 2) Subyek 4 tidak mampu membuat model matematikanya 3) Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, tetapi menyelesaikan soal dengan cara coba-coba 4) Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Karena data yang diperoleh secara tertulis sama dengan data yang diperoleh melalui wawancara maka data tersebut dikatakan sebagai data yang valid, sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya. b. Pengujian Karakteristik Tingkat Berpikir Kreatif Subyek 4 Data subyek 4 yang valid adalah sebagai berikut : 1) Subyek 4 tidak mampu menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari masing-masing soal 2) Subyek 4 mampu menyelesaikan soal nomor satu dengan cara cobacoba dan jawabannya benar

75 digilib.uns.ac.id 60 3) Subyek 4 tidak mampu membuat model matematika 4) Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor dua dengan salah satu metode yang ada, tetapi menyelesaikan soal dengan cara coba-coba 5) Subyek 4 tidak mampu menyelesaikan soal nomor tiga Data subyek 4 yang valid tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik tingkat berpikir kreatif Gotoh, yaitu: 1. Tingkat Berpikir Kreatif 1 Siswa menjawab soal tanpa menggunakan proses atau prosedur yang sudah diajarkan (siswa mengerjakan dengan cara coba-coba). 2. Tingkat Berpikir Kreatif 2 Siswa menjawab soal menggunakan langkah matematis untuk menyelesaikan soal seperti : a. Menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan b. Membuat model matematikanya c. Menyelesaikan soal dengan metode yang sudah diajarkan 3. Tingkat Berpikir Kreatif 3 Siswa mampu menyelesaikan permasalahan non-rutin seperti mengkonstruksi soal ke dalam SPLDV lalu diselesaikan dengan metode yang sudah diajarkan. Hasil pembandingan menunjukan bahwa ada beberapa karakteristik data subyek 4 yang sesuai dengan karakteristik Tingkat berpikir kreatif ke-1 yaitu : 1) Menyelesaikan soal dengan coba-coba Kesimpulan : Karena subyek 4 hanya mampu menyelesaikan soal dengan cara coba-coba maka subyek 4 berada pada tingkat berpikir kreatif 1 (informal).

76 digilib.uns.ac.id Analisis Data Subyek 5 a. Validasi Data Tes Tertulis 1) Analisis Data Tes Tertulis Tabel 12. Analisis Data Tes Tertulis Pekerjaan Subyek Analisis Dalam mengerjakan soal nomor satu, subyek 2 mengerjakan dengan cara cobacoba dan jawabannya benar. Akan tetapi, subyek 2 tidak menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. Dalam mengerjakan soal dua, subyek 2 menliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan. Dalam menyelesaikan soal nomor dua, subyek 2 hanya membagi dua jumlah modal dan

77 digilib.uns.ac.id 62 keuntungan. Jawaban subyek 2 salah. Dalam mengerjakan soal nomor tiga, subyek 2 hanya menuliskan hal yang diketahui. Subyek 2 menjawab dengan cara coba-coba dan jawabannya tidak tepat. 2) Data Hasil Wawancara Cuplikan wawancara dari subyek 5 : P 5,1,1 : kalau saya punya persoalan seperti ini dua bilangan jumlahnya 10 dan selisihnya 4, berapa hasil kali kedua bilangan itu? S 5,1,1 : sebentar mas (sambil mengerjakan permasalahan tersebut dikertas) S 5,1,1 : hasil kalinya 21 P 5,1,2 : saya tanya dulu, apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal itu?

matematika mengacu pada pengertian berpikir kreatif secara umum, yaitu berpikir kreatif diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang

matematika mengacu pada pengertian berpikir kreatif secara umum, yaitu berpikir kreatif diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang BABII KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Berpikir Kreatif Materna tis Siswono (2008) berpendapat bahwa berpikir kreatif dalam matematika mengacu pada pengertian berpikir kreatif secara umum, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR (Penelitian dilakukan di SMPIT Nur Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DALAM MENYELESAIKAN SOAL PELUANG DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR (Penelitian Dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Ajaran

Lebih terperinci

OLEH : IRENE ANDITA PURNAMASARI K

OLEH : IRENE ANDITA PURNAMASARI K ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL YANG MEMUAT NILAI MUTLAK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SEMESTER II

Lebih terperinci

: BAYU PAMUNGKAS K

: BAYU PAMUNGKAS K ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 SURAKARTA PADA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN BERDASARKAN TEORI BERPIKIR KRITIS ELDER DAN PAUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat berlangsungnya proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : NIKEN TRI WIDAYATI K 2312049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: TRI WIRATNA K7109190

Lebih terperinci

: YUSTITI WULANDARI K

: YUSTITI WULANDARI K ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (STUDI KASUS DI KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013) SKRIPSI

Lebih terperinci

Kata kunci: pemecahan masalah matematika, proses berpikir kreatif, tahapan Wallas, tingkat berpikir kreatif

Kata kunci: pemecahan masalah matematika, proses berpikir kreatif, tahapan Wallas, tingkat berpikir kreatif 1 Proses Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Tingkat Berpikir Kreatif dalam Memecahkan Soal Cerita Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segi Empat Berbasis Tahapan Wallas (The Creative Thinking Process Of

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XII SMA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BIOTEKNOLOGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XII SMA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BIOTEKNOLOGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XII SMA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BIOTEKNOLOGI SKRIPSI Oleh : GAZANIA PRADITANINGTYAS K4313033 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh : ANGGORO WAHYU ADI K

SKRIPSI Oleh : ANGGORO WAHYU ADI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Dilakukan Pada Siswa Kelas 7A

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI (PTK pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gumpang 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

ISMIYATI MARFUAH S

ISMIYATI MARFUAH S PROSES BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR KELAS IX B SMP NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TESIS Disusun untuk

Lebih terperinci

MUKMINATI AN AMALLAH K

MUKMINATI AN AMALLAH K ANALISIS KESALAHAN SISWA YANG MEMILIKI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 18 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: MUKMINATI

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Shinta Nurroh Novitasari K

Skripsi Oleh : Shinta Nurroh Novitasari K UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII H SEMESTER

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013. PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEMPOA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN KELAS IV TUNAGRAHITA SEDANG DI SDLB DAWE KUDUS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh DALIMIN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

Lebih terperinci

DERAJAT PEMAHAMAN KONSEP FUNGSI PADA SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI KONSEP HIMPUNAN (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN

DERAJAT PEMAHAMAN KONSEP FUNGSI PADA SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI KONSEP HIMPUNAN (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN DERAJAT PEMAHAMAN KONSEP FUNGSI PADA SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI KONSEP HIMPUNAN (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/ 2014) SKRIPSI Oleh : QONI AH K1309072 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUTARMI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2016.

SKRIPSI. Oleh : SUTARMI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2016. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 MOJOLABAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III SD NEGERI GAJAHAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Disusun oleh: DWINITA RIANI PURNAMANINGRUM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: NURIDA YUSRIANI K8111057 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan penelitian ini adalah SMP N 16 Surakarta kelas VIII C semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. 2. Waktu

Lebih terperinci

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: DYAH DWI HAPSARI K7109065 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS VII-C DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI SMP NEGERI 1 REMBANG PURBALINGGA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh : JAYANTI SONYTA WAHYU MARTANTI K

SKRIPSI Oleh : JAYANTI SONYTA WAHYU MARTANTI K UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-WRITE-PAIR-SHARE (TWPS) BERBASIS OPEN ENDED KELAS VIII SMP NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan tempat penelitian adalah SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan tempat

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 1 KROBOKAN JUWANGI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: Antonius Hari Suharto X7109126 FAKULTAS

Lebih terperinci

UMMU MUSLIHAH K

UMMU MUSLIHAH K PENGGUNAAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH MATERI ELASTISITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 6 SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K PENERAPAN MODEL KREATIF-PRODUKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA. Skripsi. Oleh: Nirmala Respatiningrum K

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA. Skripsi. Oleh: Nirmala Respatiningrum K ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA Skripsi Oleh: Nirmala Respatiningrum K2310066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i PERNYATAAN KEASLIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI Oleh: Dapimahanani NPM. 12144100063 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN NEWMAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN UNTUK MENYELESAIKAN SOAL CERITA LINGKARAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN 2015/2016 TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN READING WORKSHOP PENERAPAN READING WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SDN TUNGGULSARI I NO. 72 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FAIQOH DAMAYANTI

Lebih terperinci

Disusun Oleh: ANIK ANDINI D

Disusun Oleh: ANIK ANDINI D digilib.uns.ac.id 1 PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI PROGRAM SELF HELP GROUP (SHG) KOTA SURAKARTA OLEH PUSAT PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN REHABILITASI BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (PPRBM) Disusun Oleh: ANIK ANDINI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Ikhwan Pamuji 1, Imam Suyanto 2, Ngatman 3 PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67 A

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI MELALUI METODE PEMBELAJARAN BAGIAN-KESELURUHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SURUHKALANG 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MAGNIT MELALUI ALAT PERAGA KIT IPA BAGI SISWA TUNADAKSA KELAS V SEMESTER II SLB/D YPAC SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Sri Rahayuningsih

Lebih terperinci

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh : DESSY PUSPITANINGTYAS K4311022 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN METODE SETS ( SCIENCE, ENVIRONMET, TECHNOLOGY AND SOCIETY) PADA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN 2011/2012 (Penelitian Tindakan Kelas)

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 PONOROGO KELAS X-8 PADA MATERI OPTIKA TAHUN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Joho 04 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: Lenni Wulandari A

Diajukan Oleh: Lenni Wulandari A PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (PTK pada Siswa Kelas VIII E Semester Gasal

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA

Lebih terperinci

: APRIARTDO YONATA K

: APRIARTDO YONATA K PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : APRIARTDO YONATA K4612020

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SEGI EMPAT DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN METODE PERMAINAN TREASURE HUNT (Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sering kali diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : GIRI WIARTO

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MURGIYANTO X5211207 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENJENJANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN IDENTIFKASI TAHAP BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA

PENJENJANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN IDENTIFKASI TAHAP BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA PENJENJANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN IDENTIFKASI TAHAP BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA Idrus Alhaddad Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta yang beralamatkan di Jalan Kolonel Sutarto

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS MATEMATIS DITINJAU DARI SELF AWARENESS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS MATEMATIS DITINJAU DARI SELF AWARENESS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS MATEMATIS DITINJAU DARI SELF AWARENESS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh: TITI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN MEDIA ANIMASI POWTOON UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK 2 SMK NEGERI I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI TRI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG II NO. 171 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : JOSEP SAPUTRA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: Ningrum Ayu Rahmawati K8112049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN : MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN : 2301-9085 PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED DENGAN TAHAP CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP Skripsi Oleh: Bety Kurniawati K2308075 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA TUNADAKSA KELAS III SDLB YPAC SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: WARJIYAH

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PURWOKERTO (Ditinjau dari Tipe Kepribadian David Keirsey)

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PURWOKERTO (Ditinjau dari Tipe Kepribadian David Keirsey) DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PURWOKERTO (Ditinjau dari Tipe Kepribadian David Keirsey) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K HALAMAN JUDUL SKRIPSI PENINGKATAN PERILAKU SOPAN SANTUN ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K8111025

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : KATRIN PRIMADYANINGSIH

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ardiyanti23@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010

PENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010 PENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010 SKRIPSI Oleh SUDILAH NIM :X5108529 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL

ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL SKRIPSI Oleh: CHARLY WAHYU PAMUJI K2308076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HASAN ABDUL CHOLIL A

HASAN ABDUL CHOLIL A PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING (PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013) S K R I P S I Untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII Skripsi Oleh: Dwi Isworo K 2308082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PURWOKERTO (Ditinjau dari Domain Kecerdasan McKenzie)

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PURWOKERTO (Ditinjau dari Domain Kecerdasan McKenzie) DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PURWOKERTO (Ditinjau dari Domain Kecerdasan McKenzie) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 2 MOJOLABAN SUKOHARJO SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ACHMADI

Lebih terperinci

: AYU PERDANASARI K

: AYU PERDANASARI K UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : AYU PERDANASARI K7413024

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MIND MAPPING BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD N Setono No. 95 Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (PTK Siswa Kelas XI IPA 1 SMA 8 Surakarta

Lebih terperinci

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension PENGGUNAAN STRATEGI DIRECTED-READING-THINKING- ACTIVITY (DRTA) DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS V SDN 5 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Nenik Lestari

Lebih terperinci

PENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN

PENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN PENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PECAHAN UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS III SD DI SLB NEGERI UNGARAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : HAKSARI WIJAYANTI S K5109023 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI IPS 4SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : May Shofiana Amalia K2308101 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: SITI FATIMAH K7111191 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : AHMAD RUSLI ROSYADI YUSUP K4612009

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MULYANI X7111517 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Eka Puji Lestari 1), Kuswadi 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012-2013 SKRIPSI Oleh: ISNANDANI K7109108 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci