FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA CV. MITRA KARYA SAKTI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA CV. MITRA KARYA SAKTI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING"

Transkripsi

1 FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA CV. MITRA KARYA SAKTI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING Widya Cheristiana 1 ; Hatriwi Prabowo 2 Jurusan Manajemen, School Of Business And Management, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat wcheristiana@gmail.com Abstract CV. Mitra Karya Sakti is a company engaged in the business management of betel nut (Betel Nuts) in Jambi province precisely in West Tanjung Jabung. CV. Mitra Karya Sakti established since 2004 and has a factory on Jl. DR. Srisoedewi 78, Parit Gompong, Kuala Tungkal. Business activities conducted by CV. Mitra Karya Sakti are purchasing raw betel nut from farmers, and then processed using an industrial oven machine to dry the betel nut. So that the quality produced is in accordance with the export standard. This research purposes is to analyze internal factors and external conditions of CV. Mitra Karya Sakti, and recommend the right strategy for the company. The research methodology used is descriptive case studies, data collection techniques through direct interviews and questioner. From matching phase three options for strategy alternatives was obtained, which includes market penetration, market development and related diversification. On decision stage using QSPM, the highest score was obtained for market development strategy, scoring CV. Mitra Karya Sakti should implement market development strategies to increase their competitiveness. (WC) Keywords : Formulation of Business Strategy, competitiveness. Abstrak CV. Mitra Karya Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengelolaan biji pinang (Betel Nuts) di Provinsi Jambi tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. CV. Mitra Karya Sakti berdiri sejak tahun 2004 dan memiliki pabrik di Jl. DR. Srisoedewi No.78, Parit Gompong, Kuala Tungkal. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh CV. Mitra Karya Sakti adalah membeli biji pinang dari petani, kemudian diolah hingga kering menggunakan mesin oven agar kualitas yang di hasilkan sesuai dengan standar export. Tujuan penelitian di CV. Mitra Karya Sakti untuk menganalisis kondisi faktor internal dan external perusahaan, dan merekomendasikan strategi yang tepat untuk perusahaan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif-studi kasus, teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung dan questioner. Dari tahap pencocokan diperoleh tiga pilihan strategi alternative yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan diversivikasi terkait. Pada tahap keputusan menggunakan QSPM diperoleh hasil skor tertinggi sebesar untuk strategi pengembangan pasar. CV. Mitra Karya Sakti harus menerapkan strategi pengembangan pasar untuk meningkatkan daya saingnya. (WC) Kata Kunci : Formulasi strategi bisnis, daya saing.

2 PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumberdaya alam, terutama dari hasil pertanian. Sektor pertanian menjadi sector penting sebagai penyedia input bagi sektor lain, sehingga sektor pertanian dikatakan berpengaruh dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka Indonesia mulai merencanakan masa depan menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian akan semakin kuat. Sektor perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian yang dianggap pertumbuhannya paling konsisten jika dilihat dari hasil produksi, luas areal lahan, dan produktivitasnya. Sektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan harga yang berlaku, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sebagai negara berkembang dimana penyediaan lapangan kerja merupakan masalah yang mendesak, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang cukup signifikan. Pinang (Areca catechu) termasuk famili Palmaceae dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi. Pinang tersebar di semua wilayah Indonesia, namun penyebaran terbesar dan sekaligus sebagai daerah pengekspor biji pinang terdapat di Pulau Sumatra antara lain propinsi Aceh dan Jambi. Sementara daerah lain masih terbatas untuk konsumsi lokal. CV. Mitra Karya Sakti berdiri sejak tahun 2004 di Kota Jambi, memiliki pabrik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Usaha yang dilakukan oleh CV. Mitra Karya Sakti adalah mengolah biji pinang (betel nuts). Kegiatan usaha CV. Mitra Karya Sakti yakni mengolah pinang mulai dari proses pembelian, proses pengolahan berupa pengeringan dan standarisasi mutu, proses pengemasan dan pendistribusian. Berdasarkan data statistic yang diperoleh dari BPS Indonesia, provinsi dan kabupaten Jambi ditemukan adanya peningkatan jumlah lahan perkebunan dan hasil produksi perkebunan setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan adanya peluang usaha dalam bisnis pengelolaan biji pinang, sehingga akan mengundang para competitor untuk masuk ke dalam bisnis ini. Di Kuala Tungkal bukan hanya CV. Mitra Karya Sakti yang menjalankan bisnis pengelolaan biji pinang, tetapi juga ada beberapa competitor yang bersaing di bisnis ini dengan skala usaha yang sama dengan CV. Mitra Karya Sakti yaitu CV. Delima, CV. Faisal Karang dan CV. Bintang Selamanya. Semakin banyak jumlah competitor yang masuk ke dalam bisnis ini, maka dapat menjadi ancaman bagi pengusaha yang telah lama bergelut di bisnis ini. Perusahaan harus menerapkan strategi bisnis yang tepat agar bisa tetap berkelanjutan dalam bisnis pengelolaan pinang ini. Jumlah pinang yang ada di pasar di pengaruhi oleh musim panen dan hujan, ketika musim penghujan datang kualitas biji pinang akan menurun karena kurangnya sinar matahari untuk proses pengeringan, biasanya biji pinang akan berwarna kemerahan jika kurang sinar matahari, akibatnya harga jualnya menurun. Harga jual biji pinang ini di tentukan oleh penawaran yang diberikan oleh produsen, pengertian teori penawaran ekonomi yakni penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. CV. Mitra Karya Sakti belum memiliki strategi bisnis yang efektif untuk menanggulangi persaingan yang begitu ketat. Dan dalam artikel ini kami akan melalui 3 tahap yaitu 1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation) Perusahaan harus memilih beberapa langkah strategi yang akan menghasilkan manfaat yang terbesar. Perumusan strategi adalah kombinasi dari orientasi terhadap perspektif masa depan dengan keadaan eksternal dan keadaan internal perusahaan yang terjadi saat ini. Perumusan strategi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: Menetapkan dan mengembangkan visi dan misi. Mengidentifikasi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan. Mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan. Menetapkan tujuan jangka panjang. Menetapkan alternatif strategi. Memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Masalah penting dalam perumusan strategi adalah bisnis apa yang siap untuk dimasuki, juga bisnis apa yang seharusnya ditinggalkan, apakah harus melakukan ekspansi atau diversifikasi usaha, dan lain-lain.

3 2. Pelaksanaan Strategi (Strategy Implementation) Adalah tahap pelaksanaan dari strategy formulation yang sudah diterapkan sebelumnya. Tantangan yang dihadapi ini adalah menstimulasikan pihak manajemen dan pekerja untuk dapat bersinergi dengan baik dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu melalui: Menetapkan tujuan tahunan. Membuat, menetapkan, dan meninjau ulang kebijakan perusahaan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan atau diterapkan. Memotivasi karyawan. Mengalokasikan sumber daya secara tepat. Hal penting lainnya yang terkait dengan pelaksanaan strategi (strategy implementation) adalah mengembangkan budaya yang mendukung pelaksanaan strategi, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan usaha pemasaran, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. 3. Evaluasi Strategy (Evaluation Strategy) Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer pasti ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat dijalankan lagi. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan hari esok. Tiga aktivitas evaluasi strategi diatas adalah: Mengevaluasi kembali, apakah faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal masih bisa dijadikan acuan untuk penetapan strategi pada saat sekarang. Mengukur kinerja (performance) perusahaan. Mengevaluasi dan mengkoreksi tindakan yang diambil. Dan berikut adalah Kerangka Perumusan Strategi yang Komprehensif Tahap1 dari kerangka perumusan terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation - EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation - IFE), dan Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix - CPM). Tahap1, Tahap Input (Input Stage), berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Tahap2, Tahap Pencocokan (Matching Stage), berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik Tahap 2 meliputi Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strengths- Weakness-Opportunities-Threats-SWOT), Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (Strategic Position and ACtion Evaluation - SPACE ), Matriks Internal-Eksternal (IE) dan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix). Tahap3, Tahap Keputusan (Decision Stage), melibatkan satu teknik saja, Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix - QSPM). QSPM menggunakan informasi input dari Tahap1 untuk secara objektif mengevaluasi strategi-strategi alternatif yang diidentifikasi dalam Tahap2. QSPM menunjukkan daya tarik relatif berbagai strategi alternatif dan dengan demikian, memberikan landasan objektif bagi pemilihan strategi alternatif. Tahap Input (Input Stage) Matriks EFE. Menurut David (2009), Matriks EFE (External Factor Evaluation) memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitor. Matriks CPM. Menurut David (2009), Matriks CPM (Competitive Profile Matrix) mengidentifikasi pesaing-pesaing utama suatu perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan sampel. Bobot dan skor bobot total, baik dalam Matriks Profil Kompetitif (CPM) maupun Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), memiliki arti yang sama. Matriks IFE. Menurut David (2009), langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal adalah Matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut Tahap Pencocokan (Matching Stage)

4 Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Menurut David (2009), Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-ancaman). Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada satu pun paduan yang paling benar. Matriks SPACE (Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan), menunjukkan apakah strategi yang paling sesuai untuk organisasi adalah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif. Sumbu Matriks SPACE menujukkan dua dimensi internal kekuatan financial-fs dan keunggulan kompetitif-ca dan dua dimensi eksternal stabilitas lingkungan-es dan kekuatan industri-is. Matriks IE (Internal-External). Dirancang untuk memosisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: skor bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Ingat kembali bahwa setiap divisi dalam suatu organisasi harus membuat Matriks IFE dan Matriks EFE dalam kaitannya dengan organisasi. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix). Menurut David (2009), Matriks Strategi Besar telah menjadi sebuah alat yang populer untuk merumuskan strategi alternatif. Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan organisasi ditampilkan dalam urutan daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut. Kuadran I Matriks Strategi Besar memiliki posisi strategis yang sempurna. Kuadran II berada di industri dengan pasar yang bertumbuh cepat. Kuadran III bersaing di industri yang pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif lemah. Kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Tahap Keputusan (Decision Stage) Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM). Menurut David (2009), diluar strategistrategi pemeringkatan untuk mendapatkan daftar prioritas, hanya ada satu teknik analitis dalam literatur yang dirancang untuk menentukan daya tarik relatif dari berbagai tindakan alternatif. Teknik tersebut adalah Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix - QSPM), yang menyusun Tahap 3 dari kerangka analitis perumusan strategi. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. Dengan latar belakang di atas, menjadi dasar pertimbangan penulis untuk mengetahui penerapan strategi terbaik yang dapat diterapkan oleh CV. Mitra Karya Sakti METODE PENELITIAN Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, menurut Sekaran, Uma metode deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variable yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, Uma 2009:158). Unit analisis dalam penelitian ini adalah CV. Mitra Karya Sakti. Dan Penelitian cross sectional, yang dimaksud dengan cross sectional adalah sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran,Uma. 2009:177). Penelitian ini menggunakan 3 variabel, yaitu: faktor internal dari CV. Mitra Karya Sakti, faktor eksternal dari CV. Mitra Karya Sakti dan rekomendasi strategi untuk CV. Mitra Karya Sakti. Skala pengukuran menggunakan skala nominal, yaitu skala di mana angka yang digunakan sebagai label atau tanda untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi suatu objek dengan korespondensi 1 dengan 1 yang ketat antara angka dan objek tersebut. Skala nominal tidak memiliki karakteristik tingkatan, jarak dan perbandingan, sehingga setiap kategori memiliki tingkatan yang sama. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka metode penelitian yang akan digunakan dalam penyelesaian skripsi adalah dengan metode kualitatif, dimana unit analisis pada perusahaan yaitu CV. Mitra Karya Sakti. Data-data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Pada data primer, informasi didapat dengan melakukan penelitian secara langsung dan bukan merupakan data dari hasil pekerjaan orang lain, data ini didapatkan dari wawancara langsung

5 ke perusahaan. Data sekunder merupakan data yang sudah ada baik dalam bentuk laporan dan hasil penelitian orang lain. Data didapatkan dari hasil studi literature beberapa buku dan jurnal. Metode analisis yang digunakan untuk melakukan penelitian mengenai strategi bisnis pada CV. Mitra Karya Sakti adalah dengan menganalisis dan mengidentifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namum secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman dari lingkungannya. Teknik perumusan strategi bisnis dimasukkan ke dalam hasil Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks IE, Matriks Grand strategy yang kemudian dilanjutkan ke dalam QSPM untuk perumusan strategi akhir yang dianjurkan untuk perusahaan. Untuk melakukan pembobotan matriks IFE, Matriks EFE dan Matriks CPM dipergunakan software expert choice yang menggunakan metode pairwise comparison (perbandingan berpasangan) untuk pembobotan. Teknik perumusan strategi dapat dipadukan menjadi suatu kerangka kerja pembuatan keputusan yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. HASIL DAN BAHASAN Hingga saat ini CV. Mitra Karya Sakti menerapkan strategi bisnis penetrasi pasar, hingga tahun 2013 CV. Mitra Karya Sakti mengalami peningkatan pendapatan signifikan sebesar rata-rata 10% dari tahun Pangsa pasar dalam bisnis pengolahan biji pinang (betel nut) masih luas, hal ini ditandai dengan masuknya pesaing baru ke daerah sekitar Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Hal ini dapat menggeser posisi perusahaan yang telah lama bergelut dalam bisnis pengolaan biji pinang salah satunya CV. Mitra Karya Sakti, perusahaan harus mengenal betul situasi internal dan external perusahaan agar tetap mampu menghadapi persaingan yang begitu ketat. Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter pada PT. Internusa Food Michael Porter menentukan ada 5 hal dasar dalam industri, yaitu persaingan antar perusahaan saingan, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk- produk pengganti, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. Berikut ini adalah gambaran secara singkat mengenai 5 kekuatan porter yang ada dalam CV. Mitra Karya Sakti Yakin: Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Pemasok di sini adalah para petani pohon pinang, yang memanen biji pinang dan menjualnya. Daya tawar pemasok cukup kuat, karena tanpa adanya petani, biji pinang tidak bisa di panen. Tetapi perusahaan telah memiliki kerjasama dengan petani dalam bentuk kontrak pembelian dalam priode dan harga yang telah disepakati. Pendatang baru Dalam bisnis pengolaan biji pinang, tidak mudah untuk menjadi pendatang baru karena sulitnya untuk bersaing dengan perusahaan yang sudah ternama, dikarenakan kepercayaan buyer yang sangat tinggi untuk produk yang sudah terjamin kualitasnya, jadi cukup sulit untuk dapat menjadi pendatang baru. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Daya tawar pembeli cukup tinggi karena pembeli memiliki kekuatannya sendiri dalam menentukan harga sesuai dengan kualitas yang mereka butuhkan. Sehingga perusahaan hanya mengikuti permintaan yang ada. Pembeli tetap CV. Mitra Karya Sakti adalah PT. IMCO, CV. Best Supary, dan PT. Exponesia. Ancaman Barang Pengganti Ancaman barang pengganti ada dalam bisnis pengolaan biji pinang ini walaupun tergolong rendah tingkat ancamannya yaitu ancaman beralih ke rokok yang memungkinkan konsumen untuk beralih menggunakan rokok daripada pinang yang telah diolah. Persaingan Dalam Industri Persaingan dalam industri pengolaan biji pinang sangat ketat dimana ada tiga pesaing utama yaitu CV. Delima, CV. Faisal Karam, dan CV. Bintang Selamanya. Tahap Input IFE Berikut adalah 10 kekuatan CV. Mitra Karya Sakti : 1. Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli. 2. Kualitas biji pinang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. 3. Tidak memiliki beban hutang. 4. Menggunakan alat timbang digital agar hasil akurat. 5. Harga per kg pinang mampu bersaing dengan kompetitor.

6 6. Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru. 7. Hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli 8. Lokasi kantor di Kuala Tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. 9. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang. 10. Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal Jambi. Berikut adalah kelemahan 6 CV. Mitra Karya Sakti : 1. Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi. 2. SDM kurang terlatih dan terdidik. 3. SDM kurang disiplin. 4. Pengiriman barang terlambat karena kelebihan kuota. 5. Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1 orang, sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama. 6. Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta. Table 1 Matrix IFE Faktor Internal Bobot Pering kat Skor Bobot Kekuatan Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli Kualitas biji pinang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli Tidak memiliki beban hutang Menggunakan alat timbang digital agar hasil akurat Harga per kg pinang mampu bersaing dengan kompetitor Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru Hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli Lokasi kantor di Kuala Tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal Jambi Kelemahan Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi SDM kurang terlatih dan terdidik SDM kurang disiplin

7 Pengiriman barang terlambat karena kelebihan kuota Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1 orang, sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta Total EFE Berikut adalah 10 peluang CV. Mitra Karya Sakti : 1. Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas terbaik di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. 2. Jambi merupakan daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. 3. Export pinang meningkatkan pendapatan Negara. 4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari triwulan di bandingkan dengan triwulan IV Pohon pinang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. 6. Hasil perkebunan pinang meningkat dari triwulan di bandingkan dengan triwulan IV Permintaan akan biji pinang selalu meningkat setiap tahun. 8. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan. 9. Biji Pinang bisa di manfaatkan sebagai obat herbal. 10. Adanya Kerjasama antara Indonesia dan Pakistan berupa Preferential Trade Agreement sejak tanggal 1 September Berikut adalah 8 ancaman CV. Mitra Karya Sakti : 1. Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar. 2. Hama tanaman berupa kutu dan jamur yang bisa merusak kualitas biji pinang. 3. Musim penghujan mengurangi kualitas biji pinang. 4. Kondisi politik di India seperti pemilu menghambat kegiatan export dan import. 5. Barang pengganti seperti tembakau atau rokok. 6. Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit. 7. Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau. 8. Buyer India langsung membeli pinang dari petani di daerah. Peluang Table 2 Matrix EFE Faktor External Bobot Peringkat Skor Bobot Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas terbaik di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. Jambi merupakan daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi Export pinang meningkatkan pendapatan Negara Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari triwulan di

8 bandingkan dengan triwulan IV Pohon pinang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. Hasil perkebunan pinang meningkat dari triwulan di bandingkan dengan triwulan IV Permintaan akan biji pinang selalu meningkat setiap tahun. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan Biji Pinang bisa di manfaatkan sebagai obat herbal Adanya Kerjasama antara Indonesia dan Pakistan berupa Preferential Trade Agreement sejak tanggal 1 September Ancaman Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar. Hama tanaman berupa kutu dan jamur yang bisa merusak kualitas biji pinang Musim penghujan mengurangi kualitas biji pinang Kondisi politik di India seperti pemilu menghambat kegiatan export dan import Barang pengganti seperti tembakau atau rokok Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau Buyer India langsung membeli pinang dari petani di daerah Total

9 Matriks CPM Table 3 Hasil Matriks CPM Faktor Keberhasilan Penting Bobot CV. Mitra Karya Sakti Perin gkat Skor CV. Delima Peringk at Skor CV. Bintang Selamanya Peringka t Skor CV. Faisal Karam Peringk at Skor Kualitas produk Daya saing harga Distribusi penjualan Kualitas SDM Manajemen Posisi Keuangan Sistem persediaan Loyalitas konsumen Supply bahan baku Pangsa pasar Total Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) diatas diketahui bahwa ada tiga pesaing utama bagi CV. Mitra Karya Sakti, yaitu CV. Delima, CV. Bintang Selamanya, dan CV. Faisal Karam. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa CV. Mitra Karya Sakti berada pada urutan kedua dengan jumlah skor bobot sebesar dan pada urutan pertama di duduki oleh CV. Bintang Selamanya dengan skor bobot 3.331, urutaran ke tiga dan ke empat di peroleh CV. Delima dengan skor bobot dan CV. Faisal Karam dengan skor bobot Tahap Pencocokan Matriks SWOT Table 4 hasil Matriks SWOT Matrix SWOT CV. Mitra Karya Sakti Kekuatan (S) Kelemahan (W)

10 S1. Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli. S2. Kualitas biji pinang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. S3. Tidak memiliki beban hutang S4. Menggunakan alat timbang digital agar hasil akurat. S5. Harga per kg pinang mampu bersaing dengan kompetitor. S6. Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru. S7. Hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli W1. Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi. W2. SDM kurang terlatih dan terdidik. W3. SDM kurang disiplin. W4. Pengiriman barang terlambat karena kelebihan kuota. W5. Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1 orang, sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama. W6. Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta. S8. Lokasi kantor di kuala tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. S9. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang. S10. Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal Jambi Peluang (O) Strategi SO Strategi WO O1. Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas terbaik di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. O2. Jambi merupakan daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. O3. Export pinang meningkatkan pendapatan Negara. O4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari triwulan di bandingkan dengan triwulan IV O5. Pohon pinang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. O6. Hasil perkebunan pinang Buka pabrik baru di kota Jambi (S1,S2,O1,O2,O7) Pengembangan Pasar Mengolah pinang menjadi pewarna dan obat. (S3,S7,08,09) Diversivikasi Terkait Melakukan export pinang langsung ke India. (S1,S3,O3,O10) Pengembangan Pasar Menambah jumlah karyawan untuk meningkatkan jumlah produksi. (W1,W5,O2,O7) Pengembangan Pasar Merekrut pekerja yang ahli dalam bidang pengolaan kimia dan obat. (W2,O8,O9) Diversivikasi Terkait

11 meningkat dari triwulan di bandingkan dengan triwulan IV O7. Permintaan akan biji pinang selalu meningkat setiap tahun. O8. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan. Menawarkan harga yang lebih murah kepada buyer, dengan kualitas yang baik. (S5,S7,O7) Penetrasi Pasar O9. Biji Pinang bisa di manfaatkan sebagai obat herbal. O10. Adanya Kerjasama antara Indonesia dan Pakistan berupa Preferential Trade Agreement sejak tanggal 1 September Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT T1. Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar. T2. Hama tanaman berupa kutu dan jamur yang bisa merusak kualitas biji pinang. T3. Musim penghujan mengurangi kualitas biji pinang. T4. Kondisi politik di India seperti pemilu menghambat kegiatan export dan import. T5. Barang pengganti seperti tembakau atau rokok. T6. Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit. T7. Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau. T8. Buyer India langsung membeli pinang dari petani di daerah. Membeli perkebunan kelapa sawit. (S3,T6) Diversivikasi tak terkait Menjaga kepercayaan buyer, dengan selalu menjaga kualitas pinang. (S1,S2,S5,T1,T8) Penetrasi Pasar Menanamkan modal untuk petani yang mengolah biji pinang. (S3,S7,T1,T8) Integrasi ke belakang Melakukan kerjasama dengan pendatang baru. (S8,S10,T1,T8) Integrasi Horizontal Menambah jumlah mesin oven untuk menambah kapasitas produksi dan menanggulangi kualitas pada musim penghujan. (S3,S6,T2,T3)Penetrasi Pasar Memasarkan pinang ke daerah domestic. (W7,T4) Pengembangan Pasar Merekrut 2 staff purchasing. (W6,T1,T8) Penetrasi Pasar

12 Matriks SPACE Berdasarkan hasil dari matrix SPACE perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berada di kuadran profil agresif. Perusahaan cukup kuat secara finansial dan memiliki cukup keunggulan kompetitif di industry yang sedang tumbuh dan stabil. Alternatif strategi yang dapat di terapkan oleh CV. Mitra Karya Sakti yaitu : Integrasi kebelakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal Penetrasi pasar Pengembangan pasar Pengembangan produk Diversifikasi (terkait atau tak terkait) Matriks IE (Internal - External Matrix) Matriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks ini didasarkan pada dua dimensi kunci: Skor Bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Berikut adalah tabel Matriks Internal-Eksternal yang diperoleh berdasarkan skor bobot IFE total dan skor bobot EFE total. perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berada di Kuadran 5, strategi yang di rekomendasikan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang penilaiannya didasari pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri). Berdasarkan Matriks Strategi Besar diatas dapat diketahui posisi perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berada pada kuadran IV, dimana pada kuadran tersebut terdapat alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan, diantaranya diversifikasi terkait, diversifikasi tak terkait, dan usaha patungan (joint venture). Tahap Keputusan (Decision Stage) Setelah melakukan analisis dan mengetahui alternatif strategi yang muncul pada tahap analisis dengan tiga macam matriks, yaitu Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks IE, dan Matriks Strategi Besar, selanjutnya membuat keputusan tentang alternatif strategi mana yang paling cocok diterapkan oleh CV. Mitra Karya Sakti Yakin : QSPM Tabel 5 Matriks QSPM Alternatif Strategi Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Diversifikasi Terkait Faktor-Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS Peluang Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas terbaik di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. Jambi merupakan daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. Export pinang meningkatkan pendapatan Negara

13 Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari triwulan di bandingkan dengan triwulan IV Pohon pinang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. Hasil perkebunan pinang meningkat dari triwulan di bandingkan dengan triwulan IV Permintaan akan biji pinang selalu meningkat setiap tahun. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan. Biji Pinang bisa di manfaatkan sebagai obat herbal. Adanya Kerjasama antara Indonesia dan Pakistan berupa Preferential Trade Agreement sejak tanggal 1 September Ancaman Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar. Hama tanaman berupa kutu dan jamur yang bisa merusak kualitas biji pinang. Musim penghujan mengurangi kualitas biji pinang. Kondisi politik di India seperti pemilu menghambat kegiatan export dan import. Barang pengganti seperti tembakau atau rokok. Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau. Buyer India langsung membeli pinang dari petani di daerah Kekuatan

14 Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli. Kualitas biji pinang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli Tidak memiliki beban hutang Menggunakan alat timbang digital agar hasil akurat Harga per kg pinang mampu bersaing dengan kompetitor. Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru Hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli Lokasi kantor di kuala tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang. Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal Jambi Kelemahan Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi SDM kurang terlatih dan terdidik SDM kurang disiplin Pengiriman barang terlambat karena kelebihan kuota. Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1 orang, sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama. Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta

15 Dari hasil matrix QSPM dalam menentukan strategi alternative mana yang memiliki daya tarik lebih tinggi, diperoleh strategi sebagai berikut; strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan diversifikasi terkait. Dengan skor akhir strategi penetrasi pasar sebesar 3.991, pengembangan pasar dan diversifikasi terkait sebesar dari hasil skor bobot matrix QSPM diperoleh keputusan bahwa strategi pengembangan pasar yang paling memiliki daya tarik, di tunjukan dengan hasil skor bobot tertinggi diantara strategi lainnya yaitu SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Dari analisis internal yang telah dilakukan oleh penulis menggunakan alat bantu Matrix IFE (Internal Factor Evaluation) diperoleh hasil > 2.5 artinya perusahaan CV. Mitra Karya Sakti cukup kuat untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan mampu menangulangi kelemahan dari dalam perusahan. 2. Dari sisi external perusahaan penulis telah melakukan analisis menggunakan alat berupa matrix EFE (External Factor Evaluatoin) diperoleh hasil skor bobot > 2.5 artinya perusahaan CV. Mitra Karya Sakti mampu merespon cukup baik dengan memanfaatkan peluang yang ada, dan menghindari ancaman yang ada. 3. Dari hasil analasis menggunakan matrix QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) diperoleh Strategi Bisnis yang tepat dan efektif untuk menghadapi persaingan pada CV. Mitra Karya Sakti yaitu; Pengembangan Pasar: membuka cabang di kota jambi untuk menambah kapasitas penampungan dan produksi. Saran strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan CV. Mitra Karya Sakti Yakin adalah strategi pengembangan pasar. Berikut tindakan yang dapat dilakukan CV. Mitra Karya Sakti Yakin, antara lain: Membuka pabrik baru di kota Jambi,Tetap mempertahankan kualitas produk,menyeleksi pekerja dan Membangun sistem persediaan online antar pabrik di Kuala Tungkal dan Kota Jambi. REFERENSI David, Fred.R. (2011). Manajemen Strategis: Konsep-Konsep. Edisi Duabelas. Jakarta: Salemba Empat. Draft, Richard L. (2006). Manajemen. Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Griffin, Ricky. (2004). Manajemen. Edisi 7 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen: Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Edisi Revisi. Jakarta:Bumi Aksara. Kuncoro, Mudrajad. (2006). Strategi bagaimana meraih keunggulan kompetitif. Jakarta: Erlangga. Muhammad, Suwarsono. (2008). Manajemen Strategik Konsep dan Kasus. Edisi Empat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Pearce, John A., Robinson Richard B. (2008). Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Edisi 10 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Robbins, Stephen P, Coulter, Mary. (2007). Manajemen. Edisi 8. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia. Robbins, Stephen P, Coulter, Mary. (2007). Manajemen. Edisi 8. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

16 Sekaran, Uma. (2009). Reasearch Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta.: Edisi 4. Salemba Empat. Solihin, Ismail. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga. Terry, G.R. (2006). Asas-Asas Manajemen. Bandung: Alumni. Wijayanto, Dian. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Jurnal: Dahmardeh, Nazar. (2011). Investigation of Economic Capabilities of Sistain with Emphasis on Employment Considering SWOT Method. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research Business. 7(3): David, Meredith E., David, Forest R., David, Fred R. (2009). The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied To A Retail Computer Store. The Coastal Business Journal. 8(1): David, Meredith E., David, Forest R., David, Fred R. (2009). The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied To A Retail Computer Store. The Coastal Business Journal. 8(1): Kasim, S.N., Sirajuddin, S.N., Irmayani. (2011). Strategi Pengembangan Usaha Sapi Perah di Kabupaten Enrekang. Journal Agribisnis. 10(3): Kuncoro, Engkos Achmad. (2010). Analisis Perumusan Strategi Bisnis Pada PT Samudra Nusantara Logistindo. Binus Business Review. 11(1): Nurhayati, Siti. (2008). Pendekatan QSPM Sebagai Perumusan Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 9(1): Prabowo, Hartiwi., Nurhanka, Pona., Hasanah, Sri Budi Utami Nur. (2010). Evaluasi dan Rekomendasi Strategi Bisnis pada Divisi LPP-TVRI. Binus Business Review. 11(1): Saghaei, Maryam., Fazayeli, Leila., Shojaee, Mohammad Reza. (2012). Strategic Planning For A Lubricant Manufacturing Company. Australian Journal of Business and Management Research. 1(10): RIWAYAT HIDUP Widya Cheristiana, Lahir di kota Jambi pada tanggal 28 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ekonomi (Manajemen Entrepreneur) pada tahun periode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumberdaya alam, terutama dari hasil pertanian. Sektor pertanian menjadi sector penting sebagai penyedia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan CV. Mitra Karya Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengolaan biji pinang. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yakni membeli biji

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini semakin meningkat. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif menghadapi pesaingnya.

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Manajemen merupakan seni yaitu, seni mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ingin diperoleh (Wijayanto 2012 : 12). Sedangkan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. LANG JAYA MAKMUR BERSAMA

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. LANG JAYA MAKMUR BERSAMA ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. LANG JAYA MAKMUR BERSAMA Mayolus Brian Setiawan, Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, Drs, MBM Universitas Bina Nusantara Jl.Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA

ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA Yasmin Ahmad Zaky, Masruroh Jalan Al-Hidayah no. 66, Pondok Jaya, Pondok Aren, Bintaro 7, Tangerang Selatan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam penelitian ini, jenis peneltitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Dantes (2012: 51) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan strategi sebagai salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses manajemen yang

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA Paramitha Puspasari Fenris_Potion@hotmail.com Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, Drs.,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis yang Efektif bagi PT Nusa Indah Teknik

Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis yang Efektif bagi PT Nusa Indah Teknik Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis yang Efektif bagi PT Nusa Indah Teknik Thika Yuliana Mandang NIM: 10105115 ABSTRACT The purpose of this research is to provide business strategy advice to

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. BAB 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. BAB 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan Toko buku di Indonesia semakin bersaing dan berkembang. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya perusahaan yang bergerak di bidang media massa seperti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sekarang ini terus meningkat. Banyak bisnis dan perusahaanperusahaan baru yang terus tumbuh secara pesat dan memasuki persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN RESTI ANNISA Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. (62-21)

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan dengan kata lain

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robin, Stephen (2007:8), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA KONVEKSI INGLORIOUS INDUSTRIES DI KOTA BANDUNG TAHUN 2017-2021 FORMULATION OF BUSINESS STRATEGY

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING SKRIPSI Oleh Emier Arya Pratama 1100015565 Email : emierarya@gmail.com Rezki Ramadhansyah - 1100024804 Email

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 17-24 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK M. Adhi Prasnowo

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan Negara Indonesia. Faktanya, faktor penentu kemajuan perekonomian suatu Negara tidak lagi semata-mata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Luas Tanaman Perkebunan Besar Menurut Jenis Tanaman, Indonesia (000 Ha), *

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Luas Tanaman Perkebunan Besar Menurut Jenis Tanaman, Indonesia (000 Ha), * BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan luas sebesar 1.910.931,32 yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan berragam. Salah satu sumber daya alam yang dimiliki Indonesia

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA RM. SEDERHANA KM. 57

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA RM. SEDERHANA KM. 57 ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA RM. SEDERHANA KM. 57 Bagus Hadinoto Binus University, Jakarta, Indonesia, bagus.1206@hotmail.com Iskandar Putong, SE., MM Binus University, Jakarta, Indonesia ABSTRACT The

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci