Oleh : RIZQI AMALIA NIM D

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : RIZQI AMALIA NIM D"

Transkripsi

1 TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (A.md, RMIK) pada Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Oleh : RIZQI AMALIA NIM D PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

2 HALAMAN HAK CIPTA 2016 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Penulis ii

3 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya Tulis ini kupersembahkan kepada : Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta karunia-nya Ibu dan Bapak serta keluarga yang telah mendoakan mendukung memberi semangat untuk menyelesaikan penelitian ini, terimakasih atas pengorbanan dan kesabaran serta doa,terimakasih juga buat adeku yang cantik Dara Puspita yang super cerewet kalau ngingetin urusan KTI biar cepet selesai dikerjain sampai saat ini. Seluruh dosen RMIK terimakasih atas ilmu yang diberikan selama 3 tahun ini. Seluruh petugas Puskesmas Gunungpati yang sudah membantu dalam proses penelitian ini. Terimakasih juga buat sahabatku, kekasihku temen seperjuanganku termasuk sebagai keluarga keduaku Febi widya Aryami,Elisabeth dewi rengganis harumtari,rosalia Indri, Netyara Anggraeni yang sudah saling mengingatkan menemani hingga 3 tahun ini. Tak lupa Semua teman teman RMIK angkatan 2013 senang dapat bertemu dengan kalian dan terima kasih atas kerja samanya. vii

8 RIWAYAT HIDUP Nama : Rizqi Amalia Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 26Juni 1995 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat :Nongkosawit RT.03 RW 01 Gunungpati Semarang. Riwayat Pendidikan : 1. SDN Nongkosawit 01 Semarang 2. SMP Negeri 22 Semarang 3. SMA Negeri 12 Semarang 4. Diterima di Fakultas Kesehatan Program Studi DIII Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2013 viii

9 PRAKATA Puji dan syukur dipanjatkan oleh penulis atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Inayah, Hidayah serta RidhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan, ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ka. Progdi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 4. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing KTI 5. Sri Hartatin,S.KM sebagai Kepala TU Puskesmas Gunungpati Semarang 6. Dr.Yuni Astuti sebagai Kepala di Puskesmas Gunungpati Semarang 7. Supriyono sebagai pembimbing di Puskesmas Gunungpati Semarang 8. Seluruh bapak ibu petugas pendaftaran dan filling di Puskesmas Gunungpati Semarang 9. Bapak dan Ibu dokter di Puskesmas Gunungpati Semarang 10. Semua pihak selain yang telah disebutkan oleh peneliti. Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini,penulis menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi ix

10 kesempurnaannya. Penulis berharap, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat. Semarang, Oktober 2016 Penulis x

11 Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2016 ABSTRAK RIZQI AMALIA TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG Xi + 60 hal + 2 tabel + 2 gambar + 5 lampiran Pelayanan Kesehatan di suatu Puskesmas berhubungan erat dengan sistem pengelolaan rekam medis. Pada pengelolaan dokumen rekam medis ditemukan adanya misfile dan hilangnya family folder sehingga informasi kesehatan pasien menjadi tidak berkesinambungan. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya tracer dan tidak ada pengawasan pada pada proses pengembalian family folder dari poli ke filling. Sistem penjajaran yang digunakan adalah Straight Numerical Filling (SNF). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan dokumen rekam medis di filling. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian Ka.Sub.bag.TU,petugas pendaftaran dan petugas filling. Data dianalisa secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Gunungpati semarang belum memiliki standar prosedur operasional tentang sistem penyimpanan dokumen. Sistem Penjajaran menggunakan Straight Numerical Filling (SNF) dan sistem penyimpanan dengan sistem sentralisasi. Dokumen rawat inap maupun rawat jalan digabungkan menjadi satu family folder. Tingkat kejadian misfile sebesar 43,33%. Disimpulkan bahwa pelaksanaan pengelolaan dokumen belum dilaksanakan dengan maksimal. Disarankan untuk menggunakan tracer untuk melacak keluar masuknya dokumen dan dibuatkan standar prosedur operasional tentang penyimpanan family folder untuk memudahkan pengembalian dan pengambilan dokumen rekam medis ke rak dengan tepat dan cepat Kata Kunci : sistem penyimpanan,penomoran,kejadian misfile. Kepustakaan : 18 ( ) xi

12 RIZQI AMALIA Diploma Degree (D-3) of Medical Records and Health Information Faculty of Health, Dian Nuswantoro University Semarang 2016 ABSTRACT REVIEW OF MEDICAL RECORDS FILING MANAJEMENT IN PRIMARY HEATH CARE GUNUNGPATI SEMARANG Xi + 60 pages + 2 tables + 2 figures + 5 appendixs. Primary Health Care associated with medical record management system. In the medical records management, there were misfile incident and some of family folder were lost, so that patient health information becomes unsustainable. It was happened because of the absence of tracer and no supervision on the family folder take/return process from clinic to filing section. Alignment system used Straight Numerical Filling. The purpose of this study was to investigate filing management of medical records. This study used observation and interviews with a cross sectional approach. Subject Research were Chief of Administration Section, admissions officer and filling officer. Data were in descriptive analysis. Based on this research, Primary Health Care Gunungpati semarang not have a standard operating procedure of document storage systems. Alignment System used Straight Numerical Filling (SNF) and storage systems used centralized system. Inpatient and outpatient document were combined into the same family folder. Misfile incidence rate was 43.33%.. The use of tracer to track the entry and exit of the document were needed and create standard operating system implementation juxtaposition. To facilitate the return and retrieval of medical records documents to rack properly and quickly. Keywords : Storage System, Numbering,Misfile incidence. Bibliography : 18 ( ) xii

13 .DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN HAK CIPTA... PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR... PENGESAHAN PENGUJI... KEASLIAN PENELITIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK... HALAMAN PERSEMBAHAN... RIWAYAT HIDUP... PRAKATA... ABSTRAK... ABSTRCT DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vi vii viii ix xi xii xiii xvi xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR SINGKATAN... xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 3 E. Ruang Lingkup... 5 xiii

14 F. Keaslian Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Rekam Medis... 8 B Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis... 8 C Pelayanan Rekam Medis di Puskesmas D Sarana Prasarana di Pelayanan TPPRJ di Puskesmas E Sistem F Sistem Penyimpanan Rekam Medis G Sistem Penjajaran H Sistem Penomoran I Penyebab Misfile J Standar Operasional Prosedur K Kebijakan L Kerangka Teori BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian C. Variabel Penelitian D. Definisi Operasional E. Populasi F. Instrumen Penelitian G. Cara Pengumpulan Data H. Pengolahan Data I. Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas B. Hasil Penelitian Sistem Penomoran Sistem Penjajaran xiv

15 3. Sistem Penamaan Sarana Pelayanan Rekam Medis Pengetahuan Petugas BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Penomoran B. Sistem Penjajaran C. Sistem Penamaan D. Sarana dan Prasarana di tempat Filling E. Pengetahuan Petugas tentang sistem pengelolaan DRM F. Penerapan dan Pengelolaan DRM BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA xv

16 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Tabel Keaslian Penelitian Tabel Definisi Operasional xvi

17 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Kerangka Teori Kerangka Konsep xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Surat Jawaban Penelitian Pedoman Observasi Hasil Observasi Hasil Wawancara Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Gunungpati xviii

19 DAFTAR SINGKATAN 1. DRM : Dokumen Rekam Medis 2. TPPRJ : Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 3. SNF : Serial Numerical Filling 4. TDF : Terminal Digit Filling 5. MDF : Midle Digit Filling 6. KIB : Kartu Identitas Berobat 7. KIUP : Kartu Indeks Utama Pasien 8. KTPK : Kartu Tanda Pengenal Keluarga 9. CM : Catatan Medis 10. KK : Kartu Keluarga xix

20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua pokok fungsi yaitu melakukan peningkatan usaha kesehatan pribadi dan usaha kesehatan masyarakat. Salah satu program puskesmas adalah peningkatan usaha kesehatan pribadi, salah satu usaha kesehatan pribadi yaitu pengobatan dasar. Ada beberapa faktor yang dapat membantu kelancaran proses pelayanan kesehatan kepada pasien, salah satunya adalah rekam medis. (17) Menurut PerMenKes No 269/MENKES/PER/ III/2008, Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pelayanan rekam medis pasien salah satunya dilakukan oleh bagian penyimpanan (filing). Dimana dokumen rekam medis rawat jalan, rawat inap maupun rawat darurat disimpan karena memiliki sifat rahasia dan mempunyai aspek hukum, maka keamanan fisik menjadi tanggung jawab rumah sakit, sedangkan aspek isi rekam medis merupakan milik pasien. (1) Sistem penjajaran adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu sekuens yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali (retrieve) menjadi mudah dan cepat. Penyimpanan dokumen rekam 1

21 2 medis menurut penjajaran Straight Numerical Filling (SNF) atau urutan langsung adalah suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya dalam rak penyimpanan. Penjajaran dokumen rekam medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak filing. Apabila pelaksanaan penjajaran dokumen rekam medis masih ditemukan adanya salah letak (misfile), maka dapat menghambat dalam ketepatan pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis baik yang di simpan maupun yang akan dipinjam. (18) Berdasarkan hasil survey awal di Puskesmas Gunungpati Semarang memberikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, untuk penyimpanan dokumen rekam medis di Puskesmas Gunungpati tidak mempunyai standar oprasional prosedur. Sistem penyimpanan dokumen rekam medis di Puskesmas Gunungpati dengan cara sentralisasi yaitu penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap maupun rawat jalan berada dalam satu penyimpanan.sedangkan sistem penjajaran menurut nomor rekam medis yang digunakan yaitu dengan cara sistem nomor langsung (SNF). Menurut hasil observasi dan wawancara penulis menemukan penyimpanan dan pengambilan dokumen rekam medis membutuhkan waktu yang lama serta pengambilan dokumen tidak menggunakan tracer, dari 120 sampel yang diamati terdapat kejadian misfile mencapai 43,33%. Selain itu terdapat juga 14 dokumen rekam medis memiliki nomor yang sama dengan dua kepala keluarga yang berbeda., dan satu

22 3 kepala keluarga memiliki dua family folder dengan nomor rekam medis yang berbeda. Duplikasi family folder terjadi karena setiap petugas dalam melakukan registrasi kepada pasien berbeda. Dalam mencatat pengisian buku registrasi tidak lengkap sehingga nomor yang sudah diberikan kepada pasien digunakan kembali oleh petugas lain. Kemudian penulisan nama yang tidak sesuai identitas pasien menyebabkan kesulitan saat melacak kembali identitas pasien dan identitas tersebut tidak ditemukan di SIMPUS sehingga dianggap sebagai pasien baru dan diberi nomor rekam medis baru. Dampak dari permasalahan tersebut adalah informasi medis pasien yang berada dalam family folder menjadi tidak berkesinambungan. Berdasarkan masalah tersebut di atas,penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tinjauan Pelaksanaan Sistem Pengelolaan Dokumen Rekam Medis di Filling Puskesmas Gunungpati Semarang. B. Rumusan Masalah Bagaimana pelaksanaan sistem pengelolaan Dokumen Rekam Medis (DRM) di bagian Filling di Puskesmas Gunungpati Semarang tahun 2016? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pelaksanaan sistem pengelolaan Dokumen Rekam Medis (DRM) di bagian Filling di Puskesmas Gunungpati Semarang.

23 4 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi sistem penomoran di Puskesmas Gunungpati Semarang. b. Mengidentifikasi sistem penjajaran yang dilakukan di Puskesmas Gunungpati Semarang. c. Mengidentifikasi sistem penamaan di Puskesmas Gunungpati Semarang. d. Mengidentifikasi sarana prasarana yang ada di Filling di Puskesmas Gunungpati Semarang. e. Mengidentifikasi pengetahuan petugas tentang pelaksanaan pengelolaan rekam medis. f. Menganalisis penerapan / prosedur penjgelolaan rekam medis yang digunakan di Puskesmas Gunungpati Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menerapkan teori sistem penyimpanan penjajaran dokumen rekam medis serta menambah pengetahuan dan pengalaman. 2. Bagi Puskesmas Sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pengelolaan dokumen rekam medis dengan benar dan teliti. 3. Bagi Institusi Sebagai referensi dan pengetahuan untuk mahasiswa tentang sistem penjajaran dokumen rekam medis.

24 5 E. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Lingkup ini termasuk dalam lingkup keilmuan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2. Lingkup Materi Materi yang digunakan yaitu sistem penyimpanan dokumen rekam medis yaitu tinjauan pelaksanaan sistem penjajaran dokumen rekam medis. 3. Lingkup Lokasi Penelitian ini mengambil lokasi di Puskesmas Gunungpati Semarang. 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara 5. Lingkup Objek Lingkup objeknya adalah pelaksanaan sistem penjajaran di Puskesmas Gunungpati Semarang. 6. Lingkup Waktu Penelitian ini dilakukan mulai priode april F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian NO Nama Judul Metode Hasil Penelitian 1 Retna Tinjauan Observasi Sistem penjajaran Raraswati Pengelolaan dan yang digunakan Rekam Medis Wawancara yaitu Straight di Unit Numerical Filling

25 6 Rekam Medis Puskesmas Kalikotes Kabupaten Klaten tahun (SNF).Terdapat dua rak dan dokumen diletakkan urut dari nomor terkecil ke besar berdasarkan kode wilayah kelurahan 2 Heru Tiinjauan Observasi Sistem Wijayanto Pengelolaan dan apaenjajaran yang Dokumen Wawancara digunakan di Rekam Medis BKPM wilayah Rawat Jalan Kota Semarang bagian Filling menggunakan BKPM sistem angka akhir wilayah dimana angka smarang pertama dan tahun 2014 kelompok angka sudah disusun secara urut,namun kelompok angka ketiga pengaplikasiannya belum sesuai teori. 3 Teofilus Nafiri Tinjauan Observasi Masih ditemukan

26 7 Alan Susilo Pelaksanaan dan dokumen salah tata kelola Wawancara letak,hal tersebut Filling RSJD mengakibatkan tahun 2015 terhambatnya pelaksanaan tata kelola filling.

27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan,pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (1) 2. Menurut E K Huffman, rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai apa,siapa,mengapa bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan dan memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemukenali ( mengidentifikasi ) pasien, menegakkan diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (2) 3. Menurut Gemala R Hatta, rekam medis merupakan kiumpullan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya,termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan masa lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. (7) B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis 1. Tujuan Rekam Medis Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di 8

28 9 rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medisyang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan dari rekam medis secara rinci akan telibat dalam rekam medis itu sendiri. (6) 2. Kegunaan Rekam Medis Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain: 1. Aspek Administration (Administrasi) Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai adminstrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. 2. Aspek Legal (Hukum) Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. 3. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kapada seorang pasien. 4. Aspek Financial (Keuangan)

29 10 Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. 5. Aspek Research (Penelitian) Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data/ informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan. 6. Aspek Education (Pendidikan) Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai. 7. Aspek Documentation (Dokumentasi) Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. (3) C. Pelayanan Rekam Medis di Puskesmas Rekam medis di Puskesmas merupakan salah satu sumber data penting yang nantinya akan diolah menjadi informasi. Jenis-jenis kartu atau status rekam medis yang ada di puskesmas sangat bervariasi sasarannya,sebagai contoh (11) 1. Family Folder

30 11 2. Kartu Tanda Pengenal 3. Kartu Penderita dan indeks Penderita Kusta 4. Kartu Penderita dan indeks penderita TB 5. Kartu Rawat Jalan 6. Kartu Rawat Inap 7. Kartu Ibu 8. Kartu Anak 9. KMS Balita,Anak Sekolah,Ibu Hamil,dan Lansia 10. Kartu Rumah (Sanitasi) Sedangkan pelayanan rekam medis pasien di mulai dari saat pasien datang ke puskesmas pada loket pendaftaran,identitas pasien dicatat di kartu atau status rekam medis dan selanjutnya pasien beserta kartu status rekam medisnya dibawa ke ruang pemeriksaan.oleh tenaga medis pasien tersebut dianamnesa dan diperiksa serta kalau dibutuhkan dilakukan pemeriksaan penunjang.akhirnya dilakukan penegakkan diagnosa dan sesuai kebutuhan, pasien tersebut diberi obat atau tindakan medis lainnya. Semua pelayanan kesehstan ini di catat dalam kartu atau dokumen rekam medis. (12) D. Sarana Prasarana di Pelayanan Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) di Puskesmas Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan, alat, media, syarat, upaya, dan sebagainnya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang

31 12 merupakan penunjang utama terselenggarannya suatu proses (usaha,pembangunan,proyek,dan sebagainnya). (13) Sedangkan menurut kementrian kesehatan sarana adalah sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indra dan dengan mudah dapat dikenali,merupakan bagian dari suatu gedung ataupun gedung itu sendiri. (14) Untuk menunjang kelancaran kegiatan rekam medis ditempat pendaftaran puskesmas diperlukan beberapa peralatan antara lain : 1. Buku Register 2. Kartu Tanda Pengenal Keluarga 3. Kartu Indeks Utama Pasien 4. Staples 5. Meja dan Kursi 6. Telepon 7. Alat tulis pulpen dan Buku-buku. 8. Formulir Tracer 9. Buku Ekspedisi. 10. Komputer 11. Map atau DRM Kartu rawat jalan adalah formulir rekam medis yang digunakan untuk mencatat perjalanan penyakit pasien pada saat menjalani pelayanan rawat jalan di pelayanan kesehatan. Isi pokok formulir ini adalah identitas pasien,tanggal berobat,ringkasan perjalanan penyakit,tindakan dan tanda tangan dokter yang menangani. (16)

32 13 E. Sistem Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerja sama secara bebas dan terikat untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula. Sistem terbentuk dari dua atau lebih subsistem yang ada di bawahnya. (4) F. Sistem Penyimpanan Rekam Medis Sebelum menentukan suatu sistem yang akan dipakai perlu terlebih dahulu mengetahui bentuk pengurusan penyimpanan yang dalam pengelolaan rekam medis. Adapun dua cara pengurusan penyimpanan dalam penyelenggaraan rekam medis yaitu : 1. Sentralisasi Sentalisasi ini diartikan penyimpanan rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan-catatan kunjungan poliklinik maupun catatan-catatan selama seorang pasien dirawat. Sistem ini disamping banyak kebaikannya juga ada kekurangannya. Kelebihan : a. Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam medis. b. Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruangan. c. Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah distandarisasikan. d. Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan. e. Mudah menerapkan sistem unit record.

33 14 Kekurangan : a. Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan dan unit rawat inap. b. Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 4 jam 2. Desentralisasi Desentralisasi memisahkan antara rekam medis poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat. Rekam medis disimpan di satu tempat penyimpanan. Sedangkan rekam medis penderita dirawat disimpan dibagian pencatatan medis. Kelebihan : a. Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat. b. Beban kerja yang dilakukan petugas lebih ringan. Kekurangan : a. Terjadinya duplikasi dalam pembuatan rekam medis. b. Biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak. (8) G. Sistem Penjajaran Sistem penyimpanan menurut nomor yang sering dipraktikkan yaitu : 1. Straight Numbering Filing (SNF) = Metode Nomor Langsung Sistem penjajaran dengan menggunakan metode nomor langsung (SNF) yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dalam rak dengan mensejajarkan folder dokumen rekam medis secara berurutan sesuai dengan urutan nomor rekam medisnya.

34 15 Kelebihan SNF : a. Bila akan sekaligus mengambil dokumen rekam medis dengan nomor yang berurutan dari rak filing untuk keperluan pendidikan, penelitian atau untuk di inaktifkan akan sangat mudah. b. Mudah melatih petugas-petugas yang harus melaksanakan pekerjaan penyimpanan tersebut. Kekurangan SNF : a. Petugas harus memperhatikan seluruh angka nomor rekam medis sehingga mudah terjadi kekeliruan menyimpan. Makin besar angka yang diperhatikan, makin besarpula kemungkinan membuat kesalahan. Hal yang menyebabkan kesalahan tersebut adalah tertukarnya urutan nomor, misalnya rekam medis nomor tersimpan pada tempat penyimpanan nomor Keadaan tersebut sering kali tidak dapat dihindarkan pada saat menyimpan rekam medis karena sibuknya petugas menyimpan dan menyediakan DRM. b. Terjadinya konsentrasi dokumen rekam medis pada rak penyimpanan untuk nomor besar, yaitu rekam medis dengan nomor terbaru, sehingga beberapa petugas yang bekerja bersamaan akan berdesakdesakan disatu tempat. c. Pengawasan kerapian penyimpanan sangat sukar dilakukan, karena tidak mungkin memberikan tugas bagi seseorang staf untuk bertanggungjawab pada rak- rak penyimpanan tertentu

35 16 2. Terminal Digit Filing (TDF) = Metode Nomor Akhir Penyimpanan dengan sistem angka akhir sering disebut Terminal Digit Filing System (TDF) yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis (DRM) dengan mensejajarkan folder dokumen rekam medis tersebut berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok yang terakhhir. Disini digunakan nomor-nomor dengan 6 angka, yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok masing-masing terdiri dari 2 angka. Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka kedua adalah kelompok 2 angka yang terletak ditengah dan angka ketiga adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kiri. Dalam penyimpanan dengan sistem angka akhir (Terminal Digit Filing System) ada 100 seksi angka pertama (primary section) mulai dari seksi 00; 01; 02 dan seterusnya sampai seksi 99. Kemudian cara penyimpanan pada setiap seksi diisi folder dokumen rekam medis dengan nomor rekam medis dengan 2 angka kelompok akhir yang sama sebagai digit pertama (primary digit) sebagai patokan. Selanjutnya secara berturut-turut (dibelakngnya) dengan berpatokan pada 2 angka kelompok tengah sebagai digit kedua (secondary digit) dan patokan berikutnya pada 2 angka kelompok akhir sebagai digit ketiga (tertiary digit). Kelebihan TDF : a. Pertambahan jumlah rekam medis selalu tersebar secara merata ke 100 kelompok (section) didalam rak penyimpanan. Petugas-petugas penyimpanan tidak akan terpaksa berdesak-

36 17 desakan disatu tempat dimana rekam medis harus disimpan dirak. b. Petugas dapat diserahi tanggung jawab untuk sejumlah section tertentu misalnya ada 4 petugas yang masing-masing petugas diserahi section 0024, section 25-49, section 50-74, section atau 25 persen untuk tiap-tiap petugas dari total section. c. Pekerjaan akan terbagi rata mengingat setiap petugas ratarata mengerjakan jumlah rekam medis yang hampir sama setiap harinya untuk tiap section. d. Rekam medis yang tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan dari setiap section, pada saat ditambahkan rekam medis baru dissection tersebut. e. Jumlah rekam medis untuk tiap-tiap section terkontrol dan bisa dihindarkan tibulnya rak-rak kosong. Dengan terkontrolnya jumlah rekammedis membantu memudahkan perencanaan peralatan penyimpanan (jumlah rak) f. Kekeliruan penyimpanan (missfile) dapat dicegah, karena petugas penyimpanan hanya memperhatikan dua angka saja dalam memasukkan rekam medis kedalam rak, sehingga jarang terjadi kekeliruan membaca angka. Kekurangan TDF : a. Latihan dan bimbingan bagi petugas penyimpan dalam hal system angka akhir, mungkin lebih lama dibandingkan latihan

37 18 menggunakan sistem nomor langsung, tetapi umumnya petugas dapat dilatih dalam waktu yang tidak terlalu lama. b. Membutuhkan biaya awal lebih besar karena harus menyiapkan rak penyimpanan terlebih dahulu. 3. Midle Digit Filing (MDF) = Metode Angka Tengah Sistem penjajaran dengan sistem angka tengah (MDF) penyimpanan rekam medisnya disurut dengan pasangan angkaangka sama halnya sengan sistem angka akhir. Namun angka pertama, angka kedua, angka ketiga berbeda letaknya dengan sistem angka akhir. Dalam hal ini angka yang terletak ditengahtengah menjadi angka pertama pasangan angka yang terletak paling kiri angka kedua dan pasangan angka paling kanan menjadi angka ketiga. Kelebihan MDF : a. Memudahkan pengambilan 100 buah rekam medis yang nomornya berurutan. b. Penggantian dari sistem nomor langsung kesistem angka tengah lebih mudah dari pada penggantian sistem nomor langsung ke sistem angka akhir. c. Kelompok 100 buah rekam medis yang nomornya berurutan, pada sistem nomor langsung adalah sama persis dengan kelompok 100 buah rekam medis untuk sistem angka tengah. d. Dalam sistem angka tengah penyebaran nomor-nomor lebih merata pada rak penyimpanan, jika dibandingkan dengan

38 19 sistem nomor langsung tetapi masih tidak menyamai sistem angka akhir. e. Petugas penyimpan dapat dibagi untuk bertugas pada section penyimpanan tertentu dengan demikian kekeliruan penyimpanan dapat dicegah. Kekurangan MDF : a. Memerlukan latihan dan bimbingan yang lebih lama. b. Terjadi rak-rak kosong pada beberapa section, apabila rekam medis dialihkan ketempat penyimpanan tidak aktif. c. Sistem angka tengah tidak dapat dipergunakan dengan baik untuk nomor-nomor yang lebih dari angka. (5) H. Sistem Penomoran Sistem pemberian nomor rekam medis dalam pengelolaan rekam medis yaitu tata-cara penulisan dan pemberian nomor rekam medis yang diberikan kepada pasien yang datang berobat dan setiap formulir rekam medis serta folder dokumen rekam medis atas nama pasien yang bersangkutan. Nomor rekam medis sebagai bagian dari identitas pribadi pasien yang bersangkutan sebab dalam pengelolaan rekam medis nomor rekam medis menyatu dengan identitas pasien. Dikatakan sebagai bagian identitas pribadi karena dengan menyebut atau menulis nomor rekam medis tersebut maka dapat diketahui dokumen rekam medis atas nama pasien yang bersangkutan dan meminimalkan informasi pasien yang hilang.

39 20 Nomor rekam medis memiliki berbagai kegunaan atau tujuan yaitu sebagai pedoman dalam tata cara pendaftaran pasien di admission office, sebagai petunjuk folder dokumen rekam medis pasien yang bersangkutan,sebagai pedoman dalam tata-cara penyimpanan (penjajaran) dokumen rekam medis (DRM) dan sebagai peunjuk dalam pencarian DRM yang telah tersimpan di rak filing. Ada tiga sistem pemberian nomor penderita masuk (Admission Numbering System) yaitu : 1. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System) Pemberian nomor cara seri atau dikenal dengan Serial Numbering System (SNS) adalah suatu sistem pemberian nomor rekam medis kepada setiap pasien yang datang berobat baik pasien yang baru datang maupun berobat ulang. Selain pemberian nomor rekam medis itu,dibuatkan pula dokumen rekam medis atas nama pasien tersebut. a. Kelebihan SNS Bagi pasien yang mendaftar untuk berobat ulang (kunjungan berikutnya) akan lebih cepat dilayani karena pasien langsung memperoleh nomor rekam medis berikut dokumen rekam medisnya dan petugas tidak perlu mencari dokumen rekam medis lamanya. Selain itu,pasien tidak perlu membawa KIB serta petugas tidak perlu mencatat dan mengelola KIUP. b. Kekurangan SNS 1) Terhadap pasien yang pernah datang berobat, informasi medis yang tercatat di dalam dokumen rekam medis pada kunjungan yang lalu tidak dapat dibaca pada kunjungan berikutnya. Hal ini berkaitan

40 21 tidak ada kesinambungan informasi yang mgikan pasien karena pasien dibuatkan nomor rekam medis yang baru. Misalnya pada kunjungan yang lalu pasien memperoleh obat dan alergi terhadap obat tersebut maka pada kunjungan berikutnya informasi tentang alergi obat tersebut tidak diketahui oleh dokter yang merawat sekarang. 2) Terhadap penyimpanan dokumen rekam medis, sehubungan dengan setiap pasien yang datang berobat memperoleh dokemen rekam medis baru akibatnya tempat penyimpanan dokumen rekam medis akan cepat bertambah sehingga beban penyimpanan cepat penuh. 2. Pemberian Nomor Cara Unit (Unit Nambering System) Pemberian nomor cara unit atau dikenal dengan Unit Numbering System (UNS) adalah suatu sistem pemberian nomor rekam medis bagi pasien yang datang mendaftar untuk berobat dan nomor rekam medis tersebut akan tetap digunakan pada kunjungan berikutnya bila pasien datang mendaftar untuk berobat ulang. Dengan demikian satu pasien memperoleh nomor rekam medis dan dokumen rekam medis hanya satu kali seumur hidup selama menjalankan pelayanan di sarana kesehatan yang bersangkutan. a. Kelebihan UNS : Pada unit nambering system adalah informasi hasil pelayanan medis dapat berkesinambungan dari waktu kewaktu dari tempat pelayanan ke tempat pelayanan lainnya karena data atau informasi mengenai pasien dan pelayanan yang diberikan terdapat dalam satu folder dokumen rekam medis.

41 22 b. Kekurangan UNS : Pelayanan pendaftaran pasien yang pernah berkunjung berobat atau sebagai pasien lama akan lebih lama dibanding dengan cara SNS. Hal ini dikarenakan petugas harus menemukan dokumen rekam medis atas nama pasien tersebut terlebih dahulu. Apalagi jika pasien tidak membawa KIB akan lebih lama pelayanannya. 3. Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Unit Numbering System) Pemberian nomor cara seri unit atau dikenal dengan Serial Unit Numbering System (SUNS) adalah suatu sistem pemberian nomor dengan menggunakan sistem seri dan sistem unit, yaitu setiap pasien datang berkunjung untuk mendaftar berobat diberikan nomor rekam medis baru dengan dokumen rekam medis yang baru. Dokumen rekam medis lama dicari di filing, setelah diketemukan dokumen rekam medis baru dan lama dijadikan satu, sedang nomor rekam medis baru atas nama pasien tersebut dicoret diganti nomor rekam medis lama agar nomor baru tersebut dapat digunakan oleh pasien lainnya. a. Kelebihan SUNS : Dari sistem ini yaitu pelayanan menjadi lebih cepat karena tidak memilih antara pasien baru dan lama semua pasien yang datang seolah-olah dianggap sebagai pasien baru. b. Kekurangan SUNS : 1) Petugas menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan 2) Informasi medis pada saat pelayanan dilakukan tidak ada kesinambungan (kesinambungannya terjadi pada pelayanan berikutnya lagi). (5)

42 23 I. Penyebab Missfile Dalam penyimpanan dokumen rekam medis di rumah sakit sering terjadi misfile yaitu dokumen rekam medis tidak berada pada section yang seharusnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Man (manusia) Faktor terpenting dari suatu pelaksanaan sistem untuk mencapai pelayanan kesehatan yang optimal adalah manusia.dalam penyimpanan dokumen rekam medis sumber daya manusia adalah faktor yang sangat penting. Semua petugas harus mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan yang berguna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang rekam medis. Kejadian misfile dapat terjadi akibat dari faktor manusia diantaranya : a. Tingkat pendidikan petugas, tingkat pendidikan petugas filing rumah sakit sangat berpengaruh terhadap tingkat kejadian missfile. Semakin tinggi pendidikan petugas maka makin rendah angka kejadian missfile, namun apabila pendidikan petugas filing rendah maka angka kejadian missfile akan semakin tinggi. b. Faktor beban kerja, faktor beban kerja sangat mempengaruhi tingkat kejadian missfile, semakin tinggi beban kerja petugas filing maka angka kejadian missfile semakin tinggi begitu pula sebaliknya, semakin rendah beban kerja petugas maka angka kejadian missfile semakin kecil.

43 24 2. Money (keuangan) Dana adalah salah satu hal yang paling berperan untuk mencapai pelaksanaan suatu sistem di rumah sakit agar tercipta pelayanan yang baik dan cepat sesuai dengan yang diharapkan pasien. Apabila dana rumah sakit tidak memenuhi dalam pengadaan peralatan pendukung maka tingkat kejadian missfile semakin tinggi, begitu pula sebalikya. 3. Material (bahan) Bahan adalah suatu produk atau fasilitas yang digunakan untuk menunjang tujuan dalam pelaksanaan sitem pelayanan kesehatan yang dibutuhkan rumah sakit. Apabila bahan tidak memenuhi persyaratan maka tingkat kejadian misfile semakin tinggi. 4. Methods (metode) Metode yang tepat dapat sangat membantu tugas-tugas seorang petugas filling, sehingga akan lebih cepat dalam pelaksanaan system pelayanan yang ada dirumah sakit. Beberapa hal yang ada pada metode adalah : a. Sistem penyimpanan yang digunakan adalah sistem penyimpanan sentralisasi dan desentralisasi. b. Sitem penomoran yang digunakan adalah SNF (serial numbering system), UNS (unit numbering system), SUNS (serial unit numbering system). c. Sistem penjajaran yang digunakan adalah SNF (straight numerical filing), TDF (terminal digit filing), MDF (middle digit filing). d. Dalam penyimpanan dokumen rekam medisnya menggunakan kode warna atau tidak.

44 25 e. Dalam ruang filing menggunakan tracer atau tidak. 5. Machine (peralatan) Alat yang digunakan manusia untuk melakukan suatu pekerjaan agar lebih cepat selesai dan sebagai penunjang pelaksanaan system pelayanan kesehatan yang ada dirumah sakit yang diantaranya adalah komputer (yang digunakan untuk membantu pencarian dokumen). (3) J. Standar Operating Procedure Standar Operating Procedure adalah pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi atau tata cara ataupun tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang atau yang bertanggungjawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. (9) Standar Operating Procedure adalah suatu perangkat instruksi yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu, dimana Standar Prosedur Operasional memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi. (15) K. Kebijakan Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang,kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan

45 26 terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu. (10)

46 27 L. Kerangka Teori 1. SOP Puskesmas 2. Sistem penomoran 3. Sistem penamaan 4. Sistem Penjajaran Dokumen Rekam medis FILLING Kejadian Missfile Tinjauan Pelaksanaan Sistem Pengelolaan Dokumen Rekam Medis di Filling Gambar 2.1 Kerangka Teori

47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Sistem Penjajaran Sistem Penomoran Sistem Penamaan Sarana prasarana pelayanan Penerpan / Prosedur Pengelolaan Pelaksanaan system pengelolaan dokumen rekam medis di filling Ketepatan meletakkan atau menyimpan DRM Kejadian Missfile Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan sifat-sifat keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dan memeriksa penyebab dari suatu gejala tertentu. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu mengambil data secara langsung pada saat penelitian,dimana melakukan observasi sekali dan sekaligus pada waktu yang sama. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian meliputi : 1. Sistem Penjajaran 2. Sistem Penomoran 3. Sistem Penamaan 4. Sarana pelayanan rekam medis 5. Penerapan / prosedur pengelolaan rekam medis 28

48 29 D. Definisi Operasional Tabel 3.1 Deinisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1 Sistem Penjajaran Tata cara penjajaran dokumen rekam medis pada rak filling 2 Sistem Penomoran Tata cara penulisan dan pemberian nomor rekam medis yang diberikan kepada pasien yang datang berobat dan setiap formulir rekam medis serta folder dokumen rekam medis atas nama pasien yang bersangkutan. 3 Sistem Penamaan Tata cara pemberian nama pasien saat melakukan pendaftaran pasien yang di simpan dalam rekam medis dan untuk melacak nama pasien. 4 Sarana Pelayanan Rekam Medis sarana-sarana yang digunakan dalam pelayanan di tempat pendaftaran maupun di filling. 5 Penerapan / prosedur pengelolaan rekam medis Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan pengelolaan dokumen rekam medis.

49 30 E. Populasi Populasi dalam Penelitian ini menghasilkan subjek 1 Kepala Tata Usaha, 2 Petugas Pendaftaran, 1 Petugas Filling, sedangkan objek penelitian ini adalah sistem pengelolaan dokumen rekam medis di Filling Puskesmas Gunungpati Semarang. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara yaitu melakukan wawancara dengan petugas pendaftaran,petugas filling dan kepala administrasi kantor tentang sistem pengelolaan rekam medis. G. Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Adapun wawancara dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada petugas tentang proses sistem penjajaran. Adapun sumber data yang digunakan yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. H. Pengolahan Data 1. Penyajian data dengan menguraikan hasil penelitian yang dituangkan dalam bentuk kalimat. 2. Editing adalah perbaikan kualitas data yang telah diambil serta mengoreksi data, sehingga data yang diperoleh benar-banar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. 3. Entry data adalah memasukkan data yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas computer

50 31 I. Analisis Data Dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan dan dianalisa sesuai kenyataan di lapangan. Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat ditarik kesimpulan.

51 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Keadaan Geografi Puskesmas Gunungpati sebagai salah satu puskesmas yang berada diwilayah Kecamatan Gunungpati,yang merupakan puskesmas rawat jalan dan rawat inap untuk umum.ditinjau dari letaknya Puskesmas Gunungpati cukup setrategis,denah luas wilayah ha.puskesmas Gunungpati mempunyai 11 keluruhan binaan dari 16 kelurahan yang ada dikecamatan Gunungpati,yaitu: a. Kelurahan Gunungpati b. Kelurahan Plalangan c. Kelurahan Pakintelan d. Kelurahan Nongkosawit e. Kelurahan Cepoko f. Kelurahan Jatirejo g. Kelurahan Sumurejo h. Keluruhan Mangunsari i. Kelurahan Pongangan j. Kelurahan Kandri k. Kelurahan Sadeng Kesebelas kelurahan binaan mempunyai luas wilayah binaan ha,batas-batas sebagai berikut : a. Utara : Wilayah kerja Puskesmas Sekaran 32

52 33 b. Selatan : Wilayah kerja Pustu Branjang Kab.Semarang c. Timur : Wilayah kerja Puskesmas Mapagan / Kab. Semarang d. Barat : Wilayah kerja Puskesmas Karang malang. Secara Geografis Puskesmas Gunungpati terletak di wilayah kelurahan Plalangan, tepatnya di Jl.Mr. Wuryanto Gunungpati Rt 04/Rw.01,Kecamatan Gunungpati. Luas wilayah kerja Puskesmas Gunungpati adalah ha. 2. Kependudukan Jumlah keseluruhan RW/RT di puskesmas Gunungpati yaitu : a. Kelurahan Gunungpati : 10 RW 44 RT b. Kelurahan Plalangan : 6 RW 19 RT c. Kelurahan Pakintelan : 6 RW 25 RT d. Kelurahan Nongkosawit : 5 RW 24 RT e. Kelurahan Cepoko : 3 RW 15 RT f. Kelurahan Jatirejo : 2RW 10RT g. Kelurahan Sumurejo : 6 RW 30 RT h. Kelurahan Mangunsari : 5 RW 25 RT i. Kelurahan Pongangan : 5 RW 27 RT j. Kelurahan Kandri : 4 RW 26 RT k. Kelurahan Sadeng : 7 RW 46 RT

53 34 Berdasarkan data monografi kecamatan Gunungpati tahun 2015 bahwa jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Gunungpati sebanyak 50,456 jiwa dan KK, terdiri dari : a. Kelurahan Gunungpati 6472 jiwa terdiri dari laki-laki 3197,perempuan 3275 dengan jumlah KK :2132 b. Kelurahan Plalangan 3617 jiwa,terdiri dari laki-laki 1804,perempuan 1813 dengan jumlah KK 1069 c. Kelurahan Pakintelan 4601 jiwa,terdiri dari laki-laki 2363,perempuan 2238, dengan jumlah KK 1310 d. Kelurahan Nongkosawit 4593 jiwa, terdiri dari laki-laki 2249,perempuan 2344 dengan jumlah KK 1241 e. Kelurahan Cepoko 2812 jiwa,terdiri dari laki-laki 1419,perempuan 1393 dengan jumlah KK 764 f. Kelurahan Jatirejo 1882 jiwa,terdiri dari laki-laki 939,perempuan 943 dengan jumlah KK 531 g. Kelurahan Sumurejo 5832 jiwa,terdiri dari laki-laki :2889,perempuan 2943 dengan jumlah KK 1847 h. Kelurahan Mangunsari 4638 jiwa,terdiri dari laki-laki 2233,perempuan 2405 dengan jumlah KK 1275 i. Kelurahan Pongangan 5329 jiwa,terdiri dari laki-laki :2672,perempuan 2657 dengan jumlah KK 1644 j. Kelurahan Kandri 3890 jiwa,terdiri dari laki-laki 1982,perempuan 1908 dengan jumlah KK 1125 k. Kelurahan Sadeng 6790 jiwa,terdiri dari laki-laki 3389,perempuan 3401 dengan jumlah KK 1674

54 35 3. Visi,Misi,Motto dan Komitmen Bersama Puskesmas Gunungpati a. Visi : Menjadi Puskesmas pilihan dan mitra terbaik masyarakat menuju Kecamatan Gunungpati Sehat. b. Misi : 1) Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat c. Motto : Pelayanan Prima untuk Semua d. Komitmen Bersama Puskesmas Gunungpati berkomitmen untuk : a. Melaksanakan tugas dengan baik,jujur, dan tanggungjawab b. Memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan masyarakat c. Selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan antar karyawan d. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan secara berkelanjutan 4. Bangunan Puskesmas Gunungpati merupakan puskesmas Rawat Inap dimana semua ruang sudah memenuhi permenkes 75 tahun 2014, antara lain :

55 36 RUANG KANTOR a. R. Administrasi b. R. Kepala Puskesmas c. R. Rapat / Aula RUANG PELAYANAN a. R. Pendaftaran b. R. Tunggu c. R. Pemeriksaan Umum d. R. Kesehatan Anak dan Imunisasi e. R. Kesehatan Ibu dan KB f. R. Kesehatan Gigi dan Mulut g. R. ASI h. R. Promosi Kesehatan i. R. Farmasi j. Laboratorium k. R. Gawat Darurat l. R. Persalinan m. R. Rawat Pasca Persalinan n. R. Rawat Inap o. R. Jaga Petugas p. R. Sterilisasi q. KM / WC Pasien laki-laki dan perempuan secara terpisah r. R. KM / WC Rawat Inap s. R. Penyelenggaraan Makanan t. KM / WC Petugas

56 37 u. Gudang 5. Pengorganisasian Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Gunungpati Kota Semarang berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.75 tahun 2014 dan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang No. 440/089 Tahun 2015 tentrang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kota Semarang ( terlampir) 6. Jenis-jenis Pelayanan Untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan puskesmas, dimana puskesmas Gunungpati melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), sebagai berikut : a. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) 1) UKM ESSENTIAL : a) Upaya KIA b) Upaya Gizi c) Upaya Promkes d) Upaya Kesehatan Lingkungan e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) 2) UKM PENGEMBANGAN : a. UKS b. Upaya Kesehatan Lansia b. Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )

57 38 1) PELAYAN RAWAT JALAN a) Loket Pendaftaran b) Pemeriksaan Umum c) Kesehatan Gigi dan Mulut d) Kesehatan Ibu dan KB e) Kesehatan anak dan Imunisasi f) Konsultasi Gii dan ASI g) Promosi Kesehatan h) Kesehatan Lingkungan 2) PELAYANAN KEFARMASIAN 1) Pelayanan Resep 2) Konsultasi Farmasi 3) PELAYANAN LABORATORIUM 1) Urine : Urine rutin,urine lengkap,dll (kehamilan) 2) Darah : Darah rutin,darah lengkap 3) Pemeriksaan Lab Tinja 4) Pemeriksaan Mikrobiologi : BTA,IMS 5) Pemeriksaan Serologi : Widal 4) PELAYANAN RAWAT INAP 24 JAM 1) Rawat Inap Anak 2) Rawat Inap Wanita 3) Rawat Inap Pria 5) PELAYANAN PERSALINAN (PONED) 24 JAM 1) Persalinan normal 2) Persalinan dengan komplikasi

58 39 3) Perawatan ibu hamil ibu nifas 4) Menerima rujukan dari BPM dan Klinik 5) Pelayanan Perinatal 6) PELAYANAN GAWAT DARURAT 24 JAM 1) Penanganan kasus kegawatdaruratan B. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di Puskesmas Gunungpati Semarang tentang tinjauan pelaksanaan pengelolaan dokumen rekam medis dengan menggunakan metode Straight Numerical Filling (SNF). adalah sebagai berikut : 1. Sistem Penomoran a. Kebijakan dan Prosedur Tetap (Protap) Belum ada kebijakan dan protap secara tertulis di Puskesmas Gunungpati. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara sistem penomoran yang digunakan sesuai dengan urutan penggunaan nomor rekam medis dimulai dari hingga sekarang. Pelaksanaan Kegiatan 1) Puskesmas Gunungpati menggunakan sistem penomoran Unit Numbering System secara Family Folder artinya setiap satu KK memiliki satu nomor rekam medis. 2) Penomoran DRM terdiri dari 10 digit angka yang terdiri dari 2 angka pertama adalah kode wilayah 6 angka berikutnya adalah nomor registrasi dan 2 angka terahir adalah kode keluarga.

59 40 3) Penomoran DRM di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang menambahkan kode keluarga di bagian belakang nomor rekam medis pada setiap formulir anggota keluarga yang berada di dalam family folder. Keterangan : 00 : Kode Ayah 01 : Kode Ibu,dan seterusnya. 4) Tidak ada Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP), yang digunakan untuk mencari nomor rekam medis pasien, jika pasien tidak membawa KIB maka petugas melacak lewat SIMPUS dengan menuliskan nama dan alamat pasien untuk menemukan nomor rekam medisnya jika tidak ditemukan maka diberi nomor rekam medis baru untuk mempercepat pelayanan. 2. Sistem Penjajaran a. Kebijakan dan Protap Di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang belum ada kebijakan dan protap tentang sistem penjajaran secara tertulis. Akan tetapi berdasarkan hasil wawancara dengan petugas filling yaitu dengan melanjutkan aturan yang sudah ada sejak dulu yaitu dengan menggunakan Straight Numerical Filling (SNF). b. Pelaksanaan Kegiatan 1) Sistem penjajaran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati adalah Straight Numerical Filling (SNF) yaitu sistem penjajaran secara langsung pada rak filling berdasarkan nomor registasi pasien yaitu 6 digit ditengah pada nomor rekam medis.

60 41 2) Puskesmas Gunungpati memiliki 6 rak dan 30 sub rak. 1 sub rak terdapat 9 bantex untuk setiap bantexnya terdapat 24 DRM. 3) Dalam pengambilan dan pengembalian dokumen tidak menggunakan tracer. 3. Sistem Penamaan a. Kebijakan dan Protap Belum ada kebijakan dan protap secara tertulis di Puskesmas Gunungpati Semarang. Akan tetapi berdasarkan hasil wawancara dengan petugas pendaftaran menggunakan aturan yang sudah ada yaitu menggunkan kartu identitas. Aturan tersebut merupakan kesepakatan antara petugas rekam medis dengan Kepala Tata Usaha. b. Pelaksanaan Kegiatan 1) Untuk pasien baru petugas menanyakan identitas pasien kepada pasien atau keluarga pasien dan atau meminjam kartu identitas pasien untuk dicatat dalam SIMPUS dan dokumen rekam medis. 2) Untuk pemberian nama yang digunakan adalah nama lengkap kepala keluarga sesuai KK. 3) Tidak mencantumkan title / gelar, tidak menggunakan kata tuan,sdr,ny. 4) Jika bayi belum memiliki nama maka penulisannya Bayi Ny xxx.

61 42 4. Sarana Pelayanan Rekam Medis Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan rekam medis di gunakan sarana prasarana sebagai berikut : a. Buku register Pada bagian pendaftaran Puskesmas Gunungpati terdapat buku register untuk mencatat pasien datang yang mendaftar poli tujuan pada hari tersebut dan sebagai control pengambilan dan pendistribusian dokumen ke poli. Namun dalam pelaksaanaanya, pengembalian DRM dari poli tidak dilakukan kroscek dengan buku register. b. Meja dan Kursi Pada bagian pendaftaran terdapat 1 meja dengan 3 kursi untuk input pendaftaran dan 1 meja untuk pengembalian dokumen rekam medis yang dikembalikan dari poli ke filling. c. Komputer Terdapat 2 komputer untuk menginput pendaftaran pasien yang dilakukan oleh 2 petugas. d. Mesin antre nomor poli Digunakan untuk mencetak antrean pasien saat di poli. e. Buku penggunaan nomor rekam medis Terdapat buku penggunaan nomor rekam medis yang ditulis secara urut dari nomor rekam medis terkecil ke nomor rekam medis terbesar. Format pengisian dari buku tersebut meliputi nomor registrasi, nama KK, alamat, dan tanggal pendaftaran.

62 43 f. Alat tulis Terdapat alat tulis seperti pulpen,pensil buku,steples,klip, penggaris dan lain-lain yang mendukung dalam proses pekerjaan. g. Formulir Pada bagian pendaftaran terdapat formulir rekam medis baru,meliputi kartu rawat jalan,kartu ibu,kartu anak dan laboratorium. h. Family Folder Terdapat map family folder baru untuk dokumen rekam medis. Fungsi dari family folder adalah sebagai dokumen identitas pasien saat melakukan pelayanan kesehatan. Di dalam family folder terdapat formulir formulir rekam medis yang berisi informasi medis pasien setiap anggota keluarga dan terdapat kode keluarga di dalam family folder tersebut. i. Rak DRM Di bagian tempat pendaftaran terdapat rak untuk menyimpan formulir-formulir baru dokumen rekam medis. 5. Pengetahuan Petugas tentang Sistem Pengelolaan Rekam Medis Di Puskesmas Gunungpati Semarang terdapat 1 petugas bagian filling dan 2 petugas bagian pendaftaran. Petugas berlatar belakang pendidikan SMA dan SKM. Berikut adalah hasil wawancara penulis dengan petugas di Puskesmas Gunungpati Semarang :

63 44 a. Pedoman wawancara dengan K.a.Sub.Bag. TU Umur Lama Kerja : 49 tahun : 29 tahun Pertanyaan Penulis :Apa sistem penyimpanan yang digunakan di Puskesmas Gunungpati? K.a.TU :DRM rawat inap dan DRM rawat jalan berada dalam satu penyimpanan atau secara sentralisasi. Penulis :Menurut Ibu mengapa menggunakan sistem tersebut? K.a.TU :Agar tidak terjadi dublikasi dokumen nomor rekam medis dan riwayat penyakit dan pelayanan berkesinambungan Penulis :Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penyimpanan tersebut? K.a.TU :Belum ada protap. Tapi sudah menjadi ketentuan penyimpanan rekam medis. Penulis :Apa sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati? K.a.TU :Penomoran yang digunakan yaitu Unit Numbering Sistem

64 45 Penulis :Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penomoran tersebut? K.a.TU :Terjadi dublikasi nomor rekam medis. Satu KK memiliki 2 Family folder. Satu nomor CM bisa dimiliki lebih dari satu KK Penulis :bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? K.a.TU :Jika ditemukan CM dengan KK sama tapi nomornya berbeda dijadikan satu. b. Pedoman wawancara dengan Petugas Filling Umur Lama Kerja : 40 tahun : 20 tahun Pertanyaan Penulis :Apa sistem penjajaran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati? P.Filling :Dengan cara mengurutkan CM dari nomor terkecil ke terbesar. Penulis :Bagaimana menurut bapak dengan menggunakan sistem tersebut? P.Filling :Mudah dalam pengambilan dan penyimpanan CM Penulis :Apakah bapak melakukan penyimpanan tersebut ada prosedur yang digunakan?

65 46 P.Filling :Tidak ada prosedur tertulis. Petugas hanya melakukannya dengan cara memisahkan nomor puluhan,ratusan,ribuan kemudian dimasukan ke dalam rak sesuai nomor urut tersebut. Penulis :Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penjajaran tersebut? P.Filling :Kesulitan saat mengembalikan nomor CM. Bingung dengan nomornya. Selain itu Rak CM yang sempit susah dalam memasukan CM. Sampul CM yang lama belum diganti sehingga rusak dan menumpuk. Penulis :Sarana apa saja yang digunakan untuk menunjang pekerjaan bapak? P.Filling :Rak file roll a pack, meja untuk pengembalian CM dari ruang pemeriksaan agar mudah dalam memilah CM, Bantex yang ada di rak file agar mudah mencari nomor CM karena ada batasan nomornya. Penulis :Apa yang akan bapak lakukan jika menemukan dua dokumen rekam medis dengan nomor yang sama? P.Filling :Jika melihat nomor yang sama dengan nama KK yang sama maka dijadikan satu ke CM yang lama,

66 47 c. Pedoman wawancara dengan Petugas Pendaftaran Umur : 43 tahun Lama Kerja : 20 tahun Pertanyaan Penulis :Apa sistem penamaan yang digunakan di Puskesmas Gunungpati dalam pendaftaran pasien? P.Pendaftaran :Berdasarkan kartu identitas pasien. Nama lengkap KK pasien. Penulis :Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penamaan tersebut? jika ada, apa kendala yang di alami? P.Pendaftaran :Ada, jika pada saat melakukan pendaftaran ada petugas yang menulis nama pasien tidak sesuai kartu identitas sehingga akan mengakibatkan kesulitan pada saat membuka simpus data pasien dan membutuhkan waktu yang lama. Penulis :Sarana apa saja yang digunakan dalam melakukan pendaftaran di Puskesmas Gunungpati? P.Pendaftaran :Buku penggunaan nomor registrasi, Buku pendaftaran secara manual,komputer,alat

67 48 tulis,mesin cetak nomor antren ruang pemeriksaan. Penulis :Apa fungsi dari buku registrasi manual sementara pendaftaran juga dilakukan dalam sistem komputerisai? P.Pendaftaran :Sebagai bukti pasien mendaftar dan sudah memberikan nomor CM dan juga sebagai kroscek kalau CM nya sudah ditemukan dan dikirim ke poli. Penulis :Apa yang bapak lakukan jika pasien lama tidak membawa KIB? P.Pendaftaran :Melacak kembali di SIMPUS berdasarkan nama pasien. Jika tidak ditemukan diberi nomor registrasi baru.

68 BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Penomoran Dari hasil wawancara kepada petugas yang terkait dengan pelayanan rekam medis terutama kepada petugas pendaftaran bahwa sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati adalah Unit Numbering System secara family folder. Kelebihan dengan menggunakan sistem ini adalah terciptanya kesinambungan informasi medis pasien dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien dicatat dalam satu folder map rekam medis. (11) Penomoran dengan family folder atau nomor keluarga adalah setiap kepala keluarga mendapatkan satu nomor rekam medis yang digunakan untuk selamanya saat berkunjung di Puskesmas. Nomor rekam medis ini berlaku untuk semua anggota keluarga dan dokumen rekam medis dari semua anggota keluarga disimpan dalam satu folder yang dikenal dengan family folder. (11) Penomoran di Puskesmas Gunungpati terdiri dari 10 digit yaitu 2 digit pertama adalah kode wilayah, 6 digit berikutnya adalah nomor registrasi, dan 2 digit terakhir adalah kode keluarga. 2 nomor digit di depan berfungsi untuk melacak pasien di dalam SIMPUS untuk menunjukan wilayah pasien agar mudah dalam melacak identitas pasien jika pasien tidak membawa KTPK. 6 digit ditengah berfungsi untuk penjajaran penyimpanan family folder ke dalam rak filling sedangkan 2 digit terakhir adalah kode keluarga untuk membedakan setiap anggota keluarga dalam family folder pasien tersebut. 49

69 50 Dari observasi ditemukan nomor rekam medis yang sama yang digunakan oleh kepala keluarga yang berbeda artinya satu nomor rekam medis bisa dimiliki lebih dari satu kepala keluarga dan satu kepala keluarga bisa memiliki lebih dari satu family folder. Hal ini terjadi dimulai saat petugas pendaftaran melakukan pendaftaran pasien dengan memberikan nomor registrasi atau nomor rekam medis yang sudah digunakan sebelumnya. Pada saat menulis registrasi pasien di dalam buku registrasi manual terdapat petugas yang tidak mengisi buku tersebut dengan lengkap hanya menuliskan nomor registrasi saja tanpa menulis nama,alamat maupun identitas lainnya sehingga jika ada petugas pendaftaran lain yang akan melakukan registrasi petugas menggunakan nomor tersebut kembali untuk diberikan kepada pasien lain karena petugas mengira nomor tersebut belum digunakan oleh pasien lain sebelumnya. Karena selain dari petugas pendaftaran ada petugas lain yang ikut merangkap bekerja dalam pendaftaran tersebut dan tidak melakukan pendaftaran sesuai prosedur. Akibat dari nomor rekam medis yang sama adalah salah ambil family folder karena nomor rekam medis yang sama dengan kepala keluarga yang berbeda sehingga saat di antar ke poli tidak sesuai dengan atas nama pasien yang periksa. Selain itu juga terjadi salah masuk formulir anggota keluarga ke family folder yang lain dengan nomor yang sama. Hal ini dapat menimbulkan hilangya formulir rekam medis pasien yang berisi riwayat kesehatan serta pemeriksaan pasien dan menyebabkan ketidaksinambungan informasi medis pasien. Menurut Huffman,1994 kelebihan menggunakan sistem ini adalah informasi klinis yang dihasilkan berkesinambungan karena semua informasi

70 51 mengenai riwayat kesehatan pasien dan pelayanan yang diberikan kepada pasien tercatat dalam satu folder dokumen rekam medis. Kartu Identitas berobat pada setiap kepala keluarga hanya ada satu untuk satu kepala keluarga sehingga tidak kesulitan dalam menemukan kembali dokumen rekam medis pasien yang datang kembali di puskesmas tersebut. Kekuranganya adalah apabila ditemukan dokumen rekam medis lebih dari satu dengan nomor rekam medis yang sama memungkinkan terjadinya misfile saat pengambilan dokumen rekam medis. Sebaiknya jika ditemukan hal tersebut dilakukan kembali pelacakan nomor `rekam medis agar tidak terjadi dublikasi nomor rekam medis sehingga dapat mengurangi dampak kejadian misfile. B. Sistem Penjajaran Menurut hasil observasi dan wawancara dengan petugas filling sistem penjajaran yang digunakan yaitu dengan sistem penjajaran Straight Numerical Filling (SNF). Penjajaran dengan sistem SNF dengan cara mengurutkan dari nomor rekam medis terkecil hingga terbesar. Penyimpanan penjajaran family folder berdasarkan 6 digit nomor di tengah yaitu nomor registrasi dan tidak berdasarkan kode wilayah. Penyimpanan dimulai dari petugas poli membawa dokumen yang sudah selesai digunakan untuk dikumpulkan ke rak meja filling yang telah disediakan sesuai poli pengembalian family folder yaitu satu jam sebelum jam kerja selesai.. Kemudian petugas filing memisahkan antara DRM nomor puluhan,ratusan,ribuan. Setelah itu DRM dimasukan ke dalam rak filling oleh petugas sesuai nomor registrasi atau nomor rekam medis. Di Puskesmas

71 52 Gunungpati dalam pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis tidak menggunakan tracer, Saat pengembalian dokumen dari poli ke filling tidak ada control ulang pengembalian dokumen. Hal ini mengakibatkan terjadinya misfile,hilangnya dokumen rekam medis serta membutuhkan waktu yang lama saat mencari dokumen. Hilangnya dokumen rekam medis akan mengakibatkan hilangnya informasi medis pasien. Selain itu tempat penyimpanan yang kurang ergonomis juga menimbulkan petugas kesulitan saat mengambil dan mengembalikan dokumen. Penulisan nomor rekam medis yang tidak sesuai atau kurang lengkap juga menimbulkan terjadinya misfile karena petugas salah dalam mengembalikan dokumen rekam medis atau salah letak. Menurut buku Shofari,1998 kekurangan SNF adalah sebagai berikut : 1. Petugas harus memperhatikan seluruh angka nomor rekam medis sehingga mudah terjadi kekeliruan menyimpan. Makin besar angka yang diperhatikan, makin besarpula kemungkinan membuat kesalahan. Hal yang menyebabkan kesalahan tersebut adalah tertukarnya urutan nomor, misalnya rekam medis nomor tersimpan pada tempat penyimpanan nomor Keadaan tersebut sering kali tidak dapat dihindarkan pada saat menyimpan rekam medis karena sibuknya petugas menyimpan dan menyediakan DRM. 2. Terjadinya konsentrasi dokumen rekam medis pada rak penyimpanan untuk nomor besar, yaitu rekam medis dengan nomor terbaru, sehingga beberapa petugas yang bekerja bersamaan akan berdesakdesakan disatu tempat.

72 53 3. Pengawasan kerapian penyimpanan sangat sukar dilakukan, karena tidak mungkin memberikan tugas bagi seseorang staf untuk bertanggungjawab pada rak- rak penyimpanan tertentu Menurut buku Shofari,1998 sistem penjajaran yang disarankan adalah Terminal Digit Filling (TDF) atau sistem penjajaran berdasarkan dua nomor akhir. Kelebihan TDF adalah : 1. Pertambahan jumlah rekam medis selalu tersebar secara merata ke 100 kelompok (section) didalam rak penyimpanan. Petugas-petugas penyimpanan tidak akan terpaksa berdesak-desakan disatu tempat dimana rekam medis harus disimpan dirak. 2. Petugas dapat diserahi tanggung jawab untuk sejumlah section tertentu misalnya ada 4 petugas yang masing-masing petugas diserahi section 0024, section 25-49, section 50-74, section atau 25 persen untuk tiap-tiap petugas dari total section. 3. Pekerjaan akan terbagi rata mengingat setiap petugas rata-rata mengerjakan jumlah rekam medis yang hampir sama setiap harinya untuk tiap section. 4. Rekam medis yang tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan dari setiap section, pada saat ditambahkan rekam medis baru dissection tersebut. 5. Jumlah rekam medis untuk tiap-tiap section terkontrol dan bias dihindarkan tibulnya rak-rak kosong. Dengan terkontrolnya jumlah rekam medis membantu memudahkan perencanaan peralatan penyimpanan (jumlah rak)

73 54 6. Kekeliruan penyimpanan (misfile) dapat dicegah, karena petugas penyimpanan hanya memperhatikan dua angka saja dalam memasukkan rekam medis kedalam rak, sehingga jarang terjadi kekeliruan membaca angka. (5) Untuk penggunaan sistem penjajaran TDF yaitu dengan cara 2 digit kode wilayah sebagai petunjuk sub rak, 2 digit nomor rekam medis tengah sebagai urutan DRM salam sub rak, 2 digit terakhir sebagai petunjuk keberadaan dokumen dalam kelompok DRM. Misalnya : : Petunjuk sub rak 02 Urutan DRM 03 : Kelompok DRM Artinya nomor rekam medis berada pada sub rak ke 02 kelompok dokumen ke 03 dan urutan DRM ke 02.Untuk mengurangi dampak kejadian misfile juga bisa diupayakan menggunakan kode warna untuk setiap sub rak. Kode warna adalah untuk memberikan warna tertentu pada sampul,untuk mencegah kekeliruan menyimpam dan memudahkan mencari map yang salah simpan. Garis-garis warna dengan posisi yang berbeda pada pinggiran folder,menciptakan bermacam-macam warna dengan posisi yang berbeda beda untuk setiap section penyimpanan rekam medis. Terputusnya kode warna dalam satu seksi penyimpanan menunjukan adanya salah letak dokumen. Belum dilakukan retensi sejak dulu hingga sekarang sehingga rak penuh dengan posisi map DRM yang berdesakan rusak dan sulit saat mengambil DRM. Seiring dilakukannya pembaharuan map DRM penyimpanan DRM

74 55 tidak rapi banyak DRM yang menumpuk tidak diletakan dalam rak filling. Dengan dilakukannya retensi akan mengurangi beban penyimpanan DRM dan menyiapkan kegiatan penilaian nilai guna rekam medis untuk kemudian di abadikan atau dimusnahkan.retensi bisa dimulai dari data pasien yang sudah meninggal sejak 5 tahun. Untuk jangka waktu kedepan bisa dilakukan dengan membuat KIUP manual dimulai dari pasien datang berobat sehingga dapat melihat kapan terakhir pasien berobat. C. Sistem Penamaan Dari hasil observasi dan wawancara kepada petugas pendaftaran sistem penamaan yang ada di Puskesmas Gunungpati adalah berdasarkan yang tertulis pada kartu identitas,tetapi kenyataanya petugas menanyakan langsung dengan pasien dan menulis sesuai apa yang diucapkan pasien atau keluarga pasien. Pasien atau keluarga pasien hanya menyebutkan nama panggilan saja. Selain itu penulisan huruf yang salah saat melakukan pendaftaran juga menimbulkan petugas kesulitan saat kembali melacak nama pasien. Misalnya huruf Ch ditulis Kh, Y ditulis Z dan lainnya yang bunyi suku kata nya mirip. Akibatnya jika dikemudian hari pasien tersebut saat datang kembali lupa tidak membawa KTPK, petugas akan kesulitan pada saat membuka simpus data pasien dan membutuhkan waktu yang lama dan jika pada ahirnya tidak ditemukan maka petugas akan memberikan nomor rekam medis yang baru. Hal ini juga mengakibatkan duplikasi nomor rekam medis.selain itu petugas juga menuliskan nama di formulir rekam medis dengan nama yang tidak sesuai dalam kartu identitas dan tidak lengkap.hal ini dapat menyebabkan

75 56 kesalahan dalam pelayanan karena dokumen rekam medis yang terisi data rekam medis pasien yang bersangkutan keliru dengan dokumen rekam medis yang lain. Menurut prosedur penyelenggaraan rekam medis DEPKES RI 2006 prinsip utama yang harus ditaati petugas pencatat yaitu penamaan harus mengisi nama dengan lengkap,minimal terdiri satu suku kata atau lebih. Menulis nama berdasarkan kartu identitas pasien yang masih berlaku dan sebagai pelengkap dengan ditambahkanya Ny,Nn,Sdr dan lain-lain sesuai dengan statusnya. D. Sarana dan Prasarana di tempat Filling Berdasarkan hasil pengamatan sarana yang ada di tempat penyimpanan di Puskesmas Gunungpati adalah terdapat, satu meja untuk menerima DRM dari poli setelah selesai pelayanan, 2 kursi, 6 rak file penyimpanan dengan roll a pack setiap 1 rak terdiri dari 5 sub rak,alat tulis,steples, formulir rekam medis,family folder. Sarana tersebut cukup memadahi hanya saja belum ada tracer, dan buku ekspedisi dari poli ke filling untuk meminimalisasi terjadinya hilangnya dokumen rekam medis. Menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 adalah Pemimpin sarana pelayanan kesehatan bertanggungjawab atas hilang,rusak,pemalsuan,dan atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap rekam medis. Sarana yang dibutuhkan untuk menunjang pengelolaan dokumen rekam medis di antaranya adalah :

76 57 1. Tracer berfungsi sebagai tanda keluar masuknya dokumen rekam medis dari rak filling. 2. Buku ekspedisi berfungsi sebagai alat bukti serah terima dokumen rekam medis saat peminjaman atau pun pengembalian dokumen rekam medis. 3. Buku bon pinjam berfungsi sebagai bukti jika dokumen rekam medis dipinjam dan keluar dari rak filling yang didalam buku tersebut tertulis tanggal peminjaman tempat peminjaman dan tanda tangan oleh yang meminjam. Belum adanya tracer,buku ekspedisi dari poli ke filling serta buku bon pinjam sehingga peluang misfile semakin besar bahkan dokumen rekam medis ada yang hilang. Untuk mengurangi tingkat kejadian misfile dan dublikasi nomor rekam medis perlu diadakan penggunaan KIUP,buku ekspedisi,tracer dan buku bon pinjam. E. Pengetahuan Petugas tentang Sistem Pengelolaan DRM Menurut hasil wawancara dengan 1 petugas filling,petugas tersebut tidak mengetahui apa yang dinamakan penjajaran dokumen rekam medis karena petugas hanya berlatar belakang SMA. Hanya mengetahui jika penyimpanan dokumen rekam medis yang dilakukan dengan cara mengurutkan nomor rekam medis saja. Tidak ada SOP dalam penyimpanan dokumen rekam medis. F. Penerapan dan Prosedur Pengelolaan DRM Menurut hasil wawancara belum ada aturan dan prosedur dalam sistem pengelolaan dokumen rekam medis. Namun dalam kebijakan sudah ada. Puskesmas Gunungpati tidak memiliki Protap tentang sistem penyimpanan.

77 58 Hal ini dapat menimbulkan ketidaksesuaian saat penyimpanan dokumen rekam medis dan menimbulkan misfile karena tidak memiliki prosedur saat melakukan penyimpanan dokumen rekam medis. Oleh karena itu perlu dibuatkan protap tentang sistem pengelolaan dokumen rekam medis sebagai prosedur dalam menyimpan. Selain itu perlu diadakannya sosialisasi tentang sistem pengelolaan agar petugas mengerti tentang prosedur pengelolaan dokumen rekam medis.

78 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelayanan rekam medis di Puskesmas Gunungpati Semarang dimulai dari tempat pendafftaran,balai pengobatan,pelaporan dan penyimpanan. 2. Sistem Penjajaran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati Semarang adalah Straight Numerical Filling (SNF). Penjajaran berdasarkan nomor registrasi pasien bukan berdasarkan kode wilayah. 3. Terdapat 6 rak dan dokumen diletakkan urut dari nomor terkecil ke terbesar. 4. Sistem Penomoran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati Semarang adalah Unit Numbering System dengan family folder. 5. Sistem Penamaan di Puskesmas Gunungpati Semarang belum standar,menggunakan nama yang disebutkan pasien tetapi juga ada yang berdasarkan kartu identitas pasien. 6. Belum ada protap yang mengatur tentang sistem penomoran,sistem penamaan dan sistem penjajaran. 7. Sarana dalam penyimpanan dokumen rekam medis belum menggunakan tracer,buku ekspedisi dan buku bon pinjam. 59

79 60 B. Saran 1. Dibuatkan rancangan urutan protap secara tertulis tentang sistem penamaan,sistem penomoran dan sistem penjajaran. 2. Sistem penomoran di ubah dari family folder menjadi Unit Numbering System (UNS). 3. Dibuatkan KIUP untuk memudahkan dalam melacak nomor rekam medis pasien lama yang tidak membawa KTPK dan memudahkan dalam pelaksanan retensi 4. Dilakukan retensi untuk mengurangi beban rak dan mengembalikan kapasitas rak. 5. Pengadaan tracer,buku ekspedisi,buku bon pinjam, untuk mengurangi tingkat kejadian misfile. 6. Mengadakan sosialisasi tentang sistem penjajaran agar petugas mengerti tentang sistem penjajaran.

80 LAMPIRAN

81 HASIL PEDOMAN OBSERVASI Ruang : Filling PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG NO PERTANYAAN ADA TIDAK 1 AdakahProtaptentangsistemPenyimpanan di Filling PuskesmasGunungpati? 2 AdakahkebijakantentangsistemPenyimpanan yang digunakan di filling PuskesmasGunungpati? 3 AdakahProtaptentangsistempenomoranpada filing PuskesmasGunungpati? 4 Adakahkebijakantentangsistempenomoran yang digunakan di filling PuskesmasGunungpati? 5 AdakahProtaptentangsistemPenjajaran di Filling PuskesmasGunungpati? 6 Adakahkebijakantentangsistempenjajaran yang digunakan di filling PuskesmasGunungpati? 7 Adakah tracer yang digunakanpada filling PuskesmasGunungpati? 8 Adakahbukuekspedisidanbuku bon pinjam di filling PuskesmasGunungpati? 9 Adakahkodewarnapada filling PuskesmasGunungpati? 10 Adakahkodewilayah di Filling PuskesmasGunungpati?

82 PEDOMAN OBSERVASI 1. Mengamatiruangpenyimpanan DRM HasilPengamatan : Menggunakan roll a pack Jumlah 6 rak Dalam 1 rakterdapat 5 sub rak, total 30 sub rak 2. Mengamatialat / saranaprasarana yang digunakanuntukpengelolaan DRM HasilPengamatan : Mejauntuktempat CM pengembaliandariruangpemeriksaan Rak file roll a pack Bantextempat DRM sebagaipembatas DRM setiap 24 DRM 3. Mengamati proses penyimpanandanpengambilan DRM HasilPengamatan : PetugasRuangpemeriksaanmengembalikan CM keruang filling padameja yang sudahdisediakandengancara di tumpuktiapmasing-masingpoli. Petugasmemisahkan CM nomorterkecildannomorterbesar. Petugasmemasukan DRM kerak filling 4. Mengetahuicarapendaftaranpasien HasilPengamatan : Petugasmemanggilnomorantreanpendaftaranpasien. Petugasmenanyakanidentitaspasiendansyarat-syarat : KTP,BPJS/JAMKESMAS. Petugasmencatat di bukuregistrasipendaftaranpasienkhususnomorregistrasi.

83 Petugasmembuatkan CM baruuntukpasienbaru. Petugasmemberikan KTPK kepadapasienuntukdisimpandandibawakembalisaatberobat. Petugasmengentri data pasienkedalam SIMPUS registrasi. Petugasmengentri SIMPUS pendaftaranpasien. untukmendaftarkanpasienkepolitujuan. Bagipasienumum (gratis) : 1. Petugasmencatat di bukupendaftaranpasien 2. Memberikan KIB kepasien 3. Memberinomorantreantujuanpengobatanpasien. Bagipasien BPJS/JAMKESMAS 1. Petugasmemasukannomorkartubpjskepicare. 2. Petugasmencatatnomorkartutersebutkedalamlembar BPJS/JAMKESMAS Bagipasienumum (membayar) 1. Petugasmemberikanretribusi / karcisbuktipembayaran.

84 PEDOMAN OBSERVASI HasilCeklistLetak DRM. No No. RM SesuaiLet ak XX XX Salah Letak XX XX XX XX XX XX XX XX Tidak di temukan XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX No. RM Ganda

85 No No. RM SesuaiLetak Salah Letak XX Tidak di temukan XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX No. RM Ganda

86 XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX

87 XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX Hasil 1. SesuaiLetak : Salah Letak+Tidakditemukan : 52

88 Pedoman Wawancara (untuk kepala Tata Usaha) Identitas Responden Nama Jabatan Umur Lama Kerja :Ny. X :K.a.Sub.Bag.TU : 49 tahun : 29 tahun. 1. Apa sistem penyimpanan yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa menggunakan sistem tersebut? Jawaban: DRM rawat inap dan DRM rawat jalan berada dalam satu penyimpanan atau secara sentralisasi. Agar tidak terjadi dublikasi dokumen nomor rekam medis dan riwayat penyakit dan pelayanan berkesinambungan. 2. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penyimpanan tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban: Belum ada protap.tapi sudah menjadi ketentuan penyimpanan rekam medis. 3. Apa sistem penjajaran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban :

89 Dengan cara mengurutkan nomor terkecil keterbesar dalam satu KK. Atau secara SNF. Menggunakan sistem tersebut untuk mempermudah pencarian DRM. 4. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penjajaran tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban: Belum ada protap. Pelaksanaanya berdasarkan peraturan sejak dulu dimulai dari berdirinya Puskesmas hingga sekarang 5. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penjajaran tersebut? Jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban: Ada kendala.yaitu CM misfile, tidak ditemukan. Akan diterapkan dengan menggunakan buku perhitungan jumlah CM yang di ambil pada masingmasing ruang pemeriksaan. 6. Apa sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban: Penomoran yang digunakanyaitu Unit Numbering Sistem.Agar tidak terjadi dublikas inomor rekam medis. 7. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban:

90 Belum ada protap.tapi sudah sesuai kesepakatan yang ditentukan. 8. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban: Terjadi dublikasi nomor rekam medis.satu KK memiliki 2 DRM.Satu nomor CM bisa dimiliki lebih dari satu KK 9. Apa sistem penamaan yang digunakan di PuskesmasGunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban: Berdasarkan kartu identitas pasien. Agar mudah dalam mencari CM bila diperlukan. 10. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban: Belum ada protap hanya sesuai kesepakatan bersama. 11. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban: Jika pasien tidak membawa kartu identitas kesulitan saat melacak nama pasien kembali. Jika ada nama pasien yang sama jika petugas kurang teliti bisa terjadi kekeliruan.

91 12. Sarana apa saja yang digunakan dalam sistem penjajaran,penomoran dan penamaan yang digunakan di PuskesmasGunungpati? Jawaban: Buku registrasi manual, Komputerisasi,Buku penggunaan nomor registrasi,alat tulis lengkap,mesin cetak nomor antrean keruang pendaftaran. Meja untuk pengembalian DRM dari ruang pemeriksaan.

92 Pedoman Wawancara (untuk petugas pendaftaran ) Identitas Responden Nama Jabatan Umur Lama Kerja : Tn. A :Petugas pendaftaran : 43 tahun : 20 tahun 1. Apa sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban : Satu orang mendapat satu nomor registrasi atau nomor CM. Agar tidak terjadi dublikasi nomor CM. 2. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban : Tidak ada protap.hanya ada SOP pendaftaran.berdasarkan ketentuan yang ditetapkan. 3. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban : Ada jika pasien tidak membawa KTPK kesulitan mencari nomor CM.

93 Jika terjadi nomor CM yang sama petugas bisa salah ambil jika tidak dikonfirmasi terlebih dahulu. Salah memasukan formulir ke nomor CM yang sama. 4. Apa sistem penamaan yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban : Berdasarkan kartu identitas pasien.agar mudah mencari kembali. 5. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban: Tidak ada protap.berdasarkan peraturan yang sudah di tentukan. 6. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untukmengatasi kendala tersebut? Jawaban : Ada jika pada saat melakukan pendaftaran menulis nama pasien tidak sesuai akan mengakibatkan kesulitan pada saat membuka simpus data pasien dan membutuhkan waktu yang lama. 7. Sarana apa saja yang digunakan dalam melakukan pendaftaran di Puskesmas Gunungpati? Jawaban :

94 Buku penggunaan nomor registrasi, Buku pendaftaran secara manual,komputer,alat tulis,mesin cetak nomor antren ruang pemeriksaan. 8. Apa yang anda lakukan jika pasien lama tidakmembawa KIB? Jawaban : Melacak kembali berdasarkan nama pasien. Jika tidak ditemukan diberi nomor registrasi baru.

95 Pedoman Wawancara (untuk petugas pendaftaran ) Identitas Responden Nama Jabatan Umur Lama Kerja :Tn. B :Petugas pendaftaran :26 tahun :13 tahun 1. Apa sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban : Satu orang mendapat satu nomor registrasi atau nomor CM. Agar tidak terjadi dublikasi nomor CM. 2. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban : Tidak ada protap.hanya ada SOP pendaftaran.berdasarkan ketentuan yang ditetapkan. 3. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban : Ada jika pasien tidak membawa KTPK kesulitan mencari nomor CM. 4. Apa sistem penamaan yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut?

96 Jawaban : Berdasarkan kartu identitas pasien. Agar mudah mencari kembali. 5. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban: Tidak ada protap.berdasarkan peraturan yang sudah di tentukan. 6. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban : Kesulitan melacak kembali nomor CM pasien.untuk mempercepat pelayanan dibuatkan nomor registrasi baru. 7. Sarana apa saja yang digunakan dalam melakukan pendaftaran di Puskesmas Gunungpati? Jawaban : Buku penggunaan nomor registrasi, Buku pendaftaran secara manual,komputer,alat tulis,mesin cetak nomor antren ruang pemeriksaan. 8. Apa yang anda lakukan jikapasien lama tidak membawa KIB? Jawaban : Melacak kembali berdasarkan nama pasien. Jika tidak ditemukan diberi nomor registrasi baru.

97

98 Pedoman Wawancara (untuk petugas filling) Identitas Responden Nama Jabatan Umur Lama Kerja : Tn. C :Petugas Filling : 40 tahun : 20 tahun 1. Apa sistem penyimpanan yang digunakan di PuskesmasGunungpati?Menurut anda mengapa menggunakan sistem tersebut? Jawaban : DRM rawat jalan dan rawat inap menjadi satu penyimpanan. 2. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penyimpanan tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban : Belum ada protap.berdasarkan ketentuan peraturan. 3. Apa sistem penjajaran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban : Mengurutkan nomor terkecil ke terbesar. Agar mudah mencari CM 4. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penjajaran tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban :

99 Belum ada protap. 5. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penjajaran tersebut?jikaada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untukmengatasi kendala tersebut? Jawaban : Kesulitan saat mengembalikan nomor CM. Bingung dengan nomornya. Rak CM yang sempit susah memasukan CM. Sampul CM yang lama belum diganti rusak menumpuk. 6. Apa sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban : satu KK memiliki satu nomor registrasi. Agar mudah mencari nomor CM 7. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban : Tidak ada protap. 8. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penomoran tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban : Ada beberapa CM dengan nomor yang sama tetapi beda nama KK. Jika ada 1 KK memiliki 2 nomor CM jika sudah ditemukan semuanya dijadikan satu ke CM yang lama.

100 9. Apa sistem penamaan yang digunakan di Puskesmas Gunungpati?Menurut anda mengapa digunakan sistem tersebut? Jawaban : Berdasarkan kartu identitas pasien. 10. Apakah ada protap dalam menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa perbedaan protap dengan pelaksanaanya? jika tidak, selama ini pelaksanaan berdasarkan apa? Jawaban : Tidak ada protap 11. Apakah terdapat kendala dengan menggunakan sistem penamaan tersebut?jika ada, apa kendala yang di alami? bagaimana cara puskesmas untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban : Jika ada CM dengan nama yang sama bisa terjadi salah ambil dokumen. 12. Sarana apa saja yang digunakan dalam sistem penjajaran, penomoran dan penamaan yang digunakan di PuskesmasGunungpati? Jawaban : Rak file roll a pack, meja untuk pengembalian CM dari ruang pemeriksaan, Bantex yang ada di rak file agar mudah mencari nomor CM. 13. Apa yang akan anda lakukan jika menemukan dua dokumen rekam medis dengan nomor yang sama?mengapa hal tersebut bisa terjadi?jelaskan! Jawaban :

101 Jika melihat nomor yang sama dengan nama KK yang sama maka dijadikan satu ke CM yang lama, bisa terjadi karena jika CM tidak ditemukan maka diberi nomor CM baru. 14. Apa yang akan anda lakukan jika menemukan dua dokumen rekam medis denga nnomor yang sama dengan nama kepala keluarga yang berbeda? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?jelaskan! Jawaban : Jika ditemukan nomor sama beda KK maka di biarkan tetap dengan nomor itu. Belum ada ketentuan untuk mengganti.hal tersebut bisa terjadi karena nomor CM yang sudah digunakan oleh KK lain digunakan kembali oleh KK yang berbeda.

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan,pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. rawat jalan dan rawat inap untuk umum.ditinjau dari letaknya Puskesmas

BAB IV HASIL PENELITIAN. rawat jalan dan rawat inap untuk umum.ditinjau dari letaknya Puskesmas 32 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Keadaan Geografi Puskesmas Gunungpati sebagai salah satu puskesmas yang berada diwilayah Kecamatan Gunungpati,yang merupakan puskesmas rawat jalan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) *)Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang **)Staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Huffman E.K, 1992 menyatakan bahwa rekam medis ialah catatan atau rekaman yang berisi mengenai siapa, bilamana, apa, mengapa dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Permenkes no. 269 tahun 2008 Rekam medis disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. REKAM MEDIS Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini di artikan sebagai keterangan baik

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 ABSTRACT EVI MARLINA. Storage system in primary health care Bejen using decentralized system and medical

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN Rully mirna septria, Tri lestari, Sri mulyono Mahasiswa

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN Karya Tulis Ilmiah

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN Karya Tulis Ilmiah EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar diploma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 Umi Werdikesni 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016 TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016 Yulia Indah Setyaningrum*), Maryani Setyowati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 Hera Cahyaningtias *) Jaka Prasetya **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

Progdi DIII RMIK F Kes. Udinus Semarang

Progdi DIII RMIK F Kes. Udinus Semarang Progdi DIII RMIK F Kes. Udinus Semarang TEMPAT TEJADINYA KONTAK I X SARANA YANKES PASIEN PASIEN PUAS PENAMPILAN KESELURUHAN SUATU SARANA YANKES Adalah tata cara penetapan nomor rekam medis bagi pasien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan 1. Karakteristik Petugas Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia 20-30 tahun relative memiliki motivasi kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang usianya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

Menurut Permenkes nomor 75 tahun

Menurut Permenkes nomor 75 tahun Tinjauan Pelaksanaan Family Folder Untuk Rekam Medis Rawat Jalan Di Tahun 2016 The Review of the Implementation Family Folder for Outpatient Medical Records in Primary Health Center Guntung Payung In 2016

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang di harapkan dapat memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016 Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016 Ganda Sakinata Amirul Uma 1, Supriyono Asfawi 2 1 Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Definisi Rekam Medis Menurut Edna K.Huffman (Health information Managemen, physician Recod Co) Rekam Medis adalah kumpulan data dari faktafakta atau bukti keadaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN KECEPATAN WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN LAMA RAWAT JALAN PADA SISTEM PENJAJARAN TERMINAL DIGIT FILING DAN STRAIGHT NUMERICAL FILING Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 Arum Kurniawati *), Supriyono Asfawi **) *) Alumni D3 RMIK UDINUS **) Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGENDALIAN MISSFILE DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANGTAHUN 2013 ARTIKEL

TINJAUAN PENGENDALIAN MISSFILE DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANGTAHUN 2013 ARTIKEL TINJAUAN PENGENDALIAN MISSFILE DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANGTAHUN 2013 ARTIKEL Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Huffman EK menyampaikan batasan rekam medis adalah. rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Huffman EK menyampaikan batasan rekam medis adalah. rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Huffman EK menyampaikan batasan rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI Oniek Mustika Wati 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka Konsep MAN MACHINE METODE MATERIAL Mutu pelayanan rekam medis Evaluasi pengelolaa n filling rawat jalan untuk meningkat kan mutu B. Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Menurut Ery Rustiyanto Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis penentuan fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini tuntutan peningkatan mutu pelayanan kesehatan sudah sangat sering didengungkan, baik dari penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri maupun dari pihak masyarakat

Lebih terperinci

TINJAUAN SISTEM PELAYANAN REKAM MEDIS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG TAHUN 2014

TINJAUAN SISTEM PELAYANAN REKAM MEDIS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG TAHUN 2014 TINJAUAN SISTEM PELAYANAN REKAM MEDIS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG TAHUN 2014 PRAMUDYAH PARAS SULISTYORINI Abstract Improving the quality of health center services to the fulfillment

Lebih terperinci

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013 TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013 Vita Mardityarani *), Retno Astuti S., SS, MM **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE

ARTIKEL ILMIAH ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE ARTIKEL ILMIAH ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE 2013-2017 SITI MUNASIH NIM D22.2010.00940 PROGRAM STUDI DIII REKAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Hal itu disebabkan puskesmas mempunyai dua fungsi pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Hal itu disebabkan puskesmas mempunyai dua fungsi pokok yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Hal itu disebabkan puskesmas

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGENDALIAN MISSFILE

GAMBARAN PENGENDALIAN MISSFILE GAMBARAN PENGENDALIAN MISSFILE PADA BAGIAN FILING RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN BREBES TAHUN 206 Anita Rizkiana *) Dyah Ernawati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG KARYA TULIS ILMIAH

TINJAUAN PELAKSANAAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG KARYA TULIS ILMIAH TINJAUAN PELAKSANAAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Diploma (Amd.RMIK) pada Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit RSUD RAA Soewondo Pati dibangun mulai tahun 1932, sumber dana pembangunan berasal dari Bupati Pati (RAA Soewondo), Sekretaris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis Berdasarkan Permenkes No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

Lebih terperinci

TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar

TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar rosita dewi kurniasari 1, rano indradi sudra 2, riyoko 3 mahasiswa apikes mitra Husada karanganyar 1, dosen

Lebih terperinci

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari pembangunan kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sisitem kesehatan nasional, yang memuat arahan dan tujuan yang menjadi pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 857 Tahun 2009, puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

Lebih terperinci

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PERNYATAAN PERSETUJUAN 1 PERNYATAAN PERSETUJUAN Senin, 2 Maret 2015 saya, Nama NIM Judul KTI : WAHYU SOFYAN HIDAYAT : D22.2011.01128 : TINJAUAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI BKPM SEMARANG GUNA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 Fadhila Rizka Amalia *), Maryani Setyowati **) *)Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lain yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Definisi rekam medik menurut permenkes 269 tahun 2008 adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

Lebih terperinci

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015 TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015 Oki Agung Wibawa*) Retno Astuti S, SS, MM**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit 2.1.1 Sistem Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH.

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH. 1 ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO Nanang Eko Bayu Saputro (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain telah diberikan kepada pasien, Dokumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber daya manusia : 1. Pendidikan terakhir 2. Lama kerja 3. Umur 4. Pengetahuan. Kejadian Missfile

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber daya manusia : 1. Pendidikan terakhir 2. Lama kerja 3. Umur 4. Pengetahuan. Kejadian Missfile 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Sistem : 1. Sistem penjajaran 2. Sistem penyimpanan 3. Kebijakan 4. SOP Sumber daya manusia : 1. Pendidikan terakhir 2. Lama kerja 3. Umur 4. Pengetahuan

Lebih terperinci

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN UNSUR MANAJEMEN 5M DI RSKIA PERMATA BUNDA YOGYAKARTA

PELAKSANAAN PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN UNSUR MANAJEMEN 5M DI RSKIA PERMATA BUNDA YOGYAKARTA PELAKSANAAN PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN UNSUR MANAJEMEN 5M DI RSKIA PERMATA BUNDA YOGYAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Rekam medis di suatu instansi pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Rekam medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/III/2008 Bab IV pasal 8 menyatakan sarana pelayanan kesehatan wajib menyimpan Dokumen Rekam Medis (DRM) pasien. DRM rawat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan. dengan standar pelayanan rumah sakit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan. dengan standar pelayanan rumah sakit. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. RUMAH SAKIT 2.1.1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG, PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK A. Kepala Instalasi Rekam Medik 1. Membuat dan mengevaluasi sistem registrasi (pendaftaran pasien) 2. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis 3. Merencanakan

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah

Lebih terperinci

SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS. Lily Wijaya,SKM., MM.

SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS. Lily Wijaya,SKM., MM. SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS Lily Wijaya,SKM., MM. MANAJEMEN REKAM MEDIS PEMBAHASAN 1. Pendahuluan 2. Peraturan & Kebijakan yang dibutuhkan 3. Sistem Pendaftaran: -Sistem penamaan -Sistem Penomoran /Record

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Petugas 1. Sistem Penyimpanan 2. Sistem Penomoran 3. Sistem Penjajaran Pengendalian Missfile Protap & Kebijakan Sarana & Prasarana Sumber : Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat merupakan Rumah Sakit tipe C khusus milik pemerintah. Kegiatan pelayanan yang diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010 ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010 Rony Falty Sibagariang. Pembimbing I : DR. Felix Kasim, dr., M.Kes. Rekam Medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit bagian integral dari suatu organisasi sosial kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) pencegahan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PROSEDUR PELAYANAN DRM DI TPPRJ RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013

ARTIKEL ILMIAH PROSEDUR PELAYANAN DRM DI TPPRJ RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 ARTIKEL ILMIAH PROSEDUR PELAYANAN DRM DI TPPRJ RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Dimploma III (Amd) pada program studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KEN SARAS Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGELOLAAN FILING RAWAT JALAN DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH NETI PRIMASTUTI D

TINJAUAN PENGELOLAAN FILING RAWAT JALAN DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH NETI PRIMASTUTI D TINJAUAN PENGELOLAAN FILING RAWAT JALAN DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar diploma (Amd,PK) dari program studi DIII

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE

ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE 2013-2017 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK Sistem penyimpanan yang diterapkan di Utara Medan menggunakan sistem sentralisasi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA Bella Trisnaningrum 1, Antik Pujihastuti 2, Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra

Lebih terperinci

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Rekam Medis

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Rekam Medis Perhitungan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Rekam Medis 11:25 AM Work Load Indikator Staff Need (WISN) adalah indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dokumen Rekam Medis 1. Pengertian Dokumen a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data sosial maupun data medis yang sewaktu-waktu bisa digunakan lagi dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan Dokumen Rawat Jalan di TPPRJ RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo TH 2016 Disusun Oleh : ANNISA ISTIQOMAH D22.2013.01360

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015. TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Atika Nur W*), Retno Astuti Setijaningsih, SS, MM**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 Euis Amaliah Putriani *), Arif Kurniadi **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

Lebih terperinci

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN Lampiran 6 No. No. RM IDENTITAS PASIEN Nama TTL JK Pekerjaan SP Agama Ayah Ibu Alamat anamnesis diagnosis Tindakan/ Pengobatan Dokter/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai unit pelaksana teknis. Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai unit pelaksana teknis. Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai

Lebih terperinci