A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami
|
|
- Farida Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 66 A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami yakni memiliki pengetahuan yang luas tentang agama dan memiliki akhlak yang baik sebagaimana ajaran Islam. Upaya mewujudkan tujuan pengajaran Aqidah akhlak sebagaimana dalam visi dan misi MA Nahdlatusy Syubban. Materi Aqidah akhlak seharusnya diberikan sesuai proses belajar mengajar adalah wahana yang paling penting terhadap pencapaian tujuan. Guru sebagaimana orang yang bertanggung jawab dalam proses KBM harus betul-betul menguasai bidang yang diajarkannya baik yang diperoleh dalam pendidikan formal maupun non-formal. Selain itu seorang guru harus menguasai landasan-landasan kependidikan. Sehingga strategi mengajar yang dipilih sesuai dengan kemampuan siswa, tujuan dan meteri. Materi pelajaran Aqidah akhlak di MA Nahdlatusy Syubban khususnya kelas XI diampu oleh Bapak Masruri MHS secara akademik beliau telah menamatkan pendidikan formal di SPG tahun sedangkan pendidikan non-formal adalah pondok pesantren. Aktifitas lain selain mengajar adalah mubaligh. Beliau mengajar di MA Nahdlatusy Syubban sejak tahun 1987 dan sebagai guru Aqidah Akhlak dan Alqur an Hadits kelas I. Sebagai seorang guru yang cukup berpengalaman, walaupun beliau belum pernah mengenyam pendidikan keguruan di Perguruan Tinggi, beliau selalu komitmen dengan tugas dan tanggung jawabnya. Banyak cara yang telah dilakukan oleh guru ini untuk bisa mengikuti perkembangan zaman khususnya dalam dunia pendidikan, yaitu melakukan konsultasi dan selalu menerima kritik dan saran dari guru-
2 67 guru yang lain sebagai solusi terhadap kekurangannya khususnya yang berkaitan dengan cara mengajar, sehingga beliau tetap dapat mengajar dengan konsep mengajar yang benar dan baik. B. Siswa MA Nahdlatusy Syubban yang terdiri dari tiga kelas yaitu I, II, III. Secara keseluruhan memiliki 250 siswa kelas I terdiri ari 80 siswa, kelas II terdiri dari 80 siswa dan kelas III terdiri dari 90 siswa. 6 Untuk mengetahui kinerja guru mata pelajaran agama dalam semester genap, kelas yang dipilih dalam penelitian adalah kelas II-1, dengan jumlah siswa 40 orang. C. Deskripsi kinerja guru Aqidah Akhlak. Kualitas pendidikan dapat dinilai dari kualitas mengajar seorang guru, baik yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, lebih lebih selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut Arifin mengajar diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan menyampaikan bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. 9 Maka dari itu seorang guru harus mampu memancarkan nilai-nilai yang bersumber dari kasih, baik dalam penampilan dirinya secara pribadi maupun penampilan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan seorang guru dalam kegiatan mengajar bukan dilihat dari kemampuan pribadi ataupun kemampuan sosialnya ketika di kelas, akan tetapi lebih terfokus pada kemampuan mengelola 6 Data Siswa MA Nahdlatusy Syubban 2004/ Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung; Sinar Baru Algesindo, 2000) hlm.181
3 68 pembelajaran atau kompetensi profesionalnya selama proses pembelajaran. Bentuk dari kinerja yang diperoleh setelah melakukan proses belajar mengajar oleh guru mata pelajaran agama di MA Nahdlatusy Syubban sebagai pengelola pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Membuat Rencana Pembelajaran. Pada hakikatnya rencana pembelajaran merupakan persiapan yang dilakukan oleh seorang guru sebelum pembelajaran dimulai sebagai kontrol terhadap diri sendiri agar dapat memperbaiki cara mengajarnya.disamping itu perencanaan akan menentukan langkah pelaksanan dan evaluasi. Ketergantungan pengajaran sebagai sistem bukan hanya antara komponen-komponen proses belajar mengajar, tetapi juga antara langkah yang satu dengan yang berikutnya. Di MA Nahdlatus Syubban kegiatan membuat persiapan atau perencanaan telah dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak. Perencanaan tertulis dilakukan dengan membuat program tahunan, program semesteran, satuan pelajaran dan rencana pelajaran. Dari persiapan atau rencana tertulis yang telah dibuat, hal yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru dan hasil belajar siswa yaitu pembuatan Satuan Pelajaran dan Rencana Pelajaran. Program Satuan Pelajaran merupakan salah satu bagian dari program pelajaran yang memuat satuan bahasan untuk dijadikan dalam beberapa kali pertemuan, sedangkan Rencana Pelajaran merupakan rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan yang merupakan bagian dari program Satuan Pelajaran. Pentingnya membuat rencana pembelajaran dan satuan pelajaran menurut pak Masruri (guru mata pelajaran Aqidah Akhlak) adalah supaya proses belajar mengajar dapat terlaksana secara efektif
4 69 dan efisien, juga rencana pembelajaran merupakan langkah terencana yang dijadikan pedoman atau acuan bagi guru selama kegiatan mengajar berlangsung. 10 Secara umum untuk mengefektifkan pembelajaran Aqidah Akhlak supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, maka perencanaan yang dibuat berupa Rencana Pelajaran telah disesuaikan dengan konsep Rencana Pelajaran, yaitu terdapatnya komponen-komponen sebagai berikut: 1) Tujuan pembelajaran khusus. Tujuan pengajaran merupakan komponen yang harus dirumuskan guru dalam proses belajarmengajar, karena tujuan merupakan sasaran dari proses balajar mengajar. Dalam merumuskan tujuan intruksional khusus, masingmasing guru agama telah menyusun dengan berpedoman pada GBPP segaimana tertulis dalam rencana pelajaran. Hal ini karena tujuan instruksional khusu merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum. Juga dalam perumusannya telah memperhatikan ketentuan perumusan tujuan instruksional khusus, yaitu spesifik, operasional dan dapat diukur. Serta dari keseluruhan tujuan yang dibuat telah mencakup sasaran kognitif, afektif dan psikomotorik. 2) Materi atau bahan pelajaran. Materi merupakan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal menentukan materi yang akan diajarkan, Guru Aqidah Akhlak mengambil keseluruhan urutan materi sesuai dengan GBPP, yaitu GBPP 1994, yakni mencakup: - Sikap Perwira dan Hikmahnya 10 Wawancara tanggal 9 Mei 2005, Pukul WIB
5 70 - Hakikat Nafsu dan Pembagiannya - Maqomat Ahwal menuju Ridho Allah SWT - Ksiah Orang Durhaka dan Orang Saleh - Aliran-Aliran dalam Aqidah Islam Penentuan materi pelajaran berdasarkan GBPP 1994, karena memang di MA Nahdlatusy Syubban belum menerapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi. 3) Alokasi waktu. Layaknya mata pelajaran yang lain, materi Aqidah Akhlak diajarkan sesuai dengan ketentuan waktu yang ada dalam GBPP, yakni 1 jam dalam satu kali tatap muka. 4) Metode mengajar. Sebelum materi pelajaran disampaikan, guru sudah mempersiapkan bahan materi dengan memperhatikan GBPP yang ada sebagai jalan untuk mengadakan hubungan dengna peserta didik pada saat berangsungnya pembelajaran supaya meteri dapat diterima dengan mudah, maka metode yang dipakai untuk pembelajaran Aqidah Akhlak secara terus menerus adalah metode konvensional. Yaitu : a. Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara penyampaian sebuah meteri pelajaran dengan cara penentuan lisan kepada siswa atau khalayak ramai. Metode ini digunakan oleh guru Aqidah Akhlak untuk menerangkan semua materi-materi Aqidah Akhlak dan menjadi metode favorit. Hal ini karena metode inilah yang paling efektif digunakan mengingat jumlah materinya yang sangat banyak sedangkan alokasi waktunya yang diberikan
6 71 sangat sedikit. Sehingga salah satu alternatif adalah bagaimana materi bisa disampaikan semuanya walaupun guru harus berperan aktif dalam proses belajar mengajar. b. Metode tanya jawab Metode tanya jawab merupakan cara penyampaian materi melalui sebuah pertanyaan, sehingga peserta didik memiliki kewajiban untuk menjawabnya. Metode tanya jawab dilakukan oleh guru aqida akhlak dengan maksud supaya peserta didik memiliki tetap berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Metode ini biasanya dilakukan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. c. Metode diskusi Metode diskusi adalah sebuah cara yang dilakukan dalam mempelajari bahan atau menyanpaikan materi dengan jalan mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku pada siswa. Metode ini dilakukan oleh guru supaya peserta didik lebih aktif dan kreatif untuk mengeluarkan pendapat berkenaan dengan permasalahan yang timbul, dan cara ini akan menjadikan siswa menjadi krisis sehingga siswa mampu mencari jalan keluar terhadap permasalahan dengan tetep berpegang pada materi. Metode-metode tersebut digunakan dengan mempertimbangkan dan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan tujuan yang akan dicapai. Namun yang terlihat dalam setiap pembelajaran, dari sekian metode yang ada, yang paling dominan adalah metode caramah dan tanya jawab.
7 72 5) Sarana atau media belajar. Dalam sebuah pembelajaran, seorang guru tidak mungkin tidak membutuhkan media atau alat yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi, baik itu berupa media cetak, gambar, tulis ataupun elektronik. Hal ini karena selain sebagai alat penunjang pembelajaran, media juga dapat memotivasi belajar siswa serta memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Untuk menunjang pembelajaran mater Aqidah Akhlak, media yang dipakai oleh guru adalah peralatan kelas yakni papan tulis dan kapur. Keseluruhan media yang digunakan dalam pembelajaran materi-materi agama menurut pak Masruri sudah dipertimbangkan sebelumnya dan alat tersebut sudah mempresentasikan alat pengajaran klasikal, individual dan peraga. 6) Sumber Belajar Dalam rencana pembelajaran yang telah dibuat, sumber belajar yang digunakan selain guru adalah buku paket Aqidah Akhlak, Penerbit Depag, Toha Putra dan wicaksana. 7) Strategi evaluasi. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
8 73 Untuk menilai keberhasilan pembelajaran yang telah berlangsung, sistem evaluasi yang dilakukan di MA Nahdlatusy Syubban berupa: a. Penilaian proses belajar, yaitu penilaian terhadap siswa ketika sedang terjadi proses belajar, yang meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. b. Penilaian hasil belajar, yaitu penilaian terhadap siswa melalui hasil yang dicapainya. Secara umum bentuk evaluasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah sebagai berikut : a. Tes Formatif atau Harian - Tertulis, yaitu bentuk soal yang dilakukan oleh guru berupa soal-soal uraian. Waktu pelaksanaan dilakukan setiap hari yaitu setelah selesai proses belajar mengajar dan sebagai tugas individu. - Tidak tertulis, yaitu berupa tanya jawab dan demonstrasi waktu pelaksanaan dilakukan setiap hari yaitu selama proses belajar mengajar. - Tes tengah semester yaitu tes yan dilakukan setiap satu kali dalam pertengahan semester. b. Tes Sumatif - Satu kali dalam setiap 6 bulan sekali 11 8) Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Dan sebagai tindak lanjutnya setelah diketahui hasil evaluasi, maka guru mata pelajaran agama yang ada di MA Nahdlatusy Syubban biasanya mengadakan program remedial, 11 Wawancara dengan guru mata pelajaran agama tanggal 9 sampai 12 Mei 2005
9 memberikan tugas secara rutin, mengulang materi yang belum dipahami, dan sebagainya Selain persiapan mengajar berupa persiapan tertulis yang telah dibuat seperti diatas, juga ada persiapan atau rencana lain yaitu rencana tidak tertulis, misalnya: a. Penguasaan Bahan Pelajaran. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan perwujudan pelaksanaan program pelajaran yang telah digariskan dalam kurikulum, khususnya GBPP. Untuk dapat menyampaikan materi dengan baik, seorang guru dituntut untuk menjadi guru profesional, artinya ia harus menguasai ilmu dibidang tersebut secara mendalam dan meluas. Secara keilmuan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak telah memiliki ilmu pengetahuan agama yang profesional, baik yang diperoleh melalui lembaga pendidikan ataupun dari pengalaman mengajar. Hal ini terlihat dari penyampaian materi yang telah dilakukan di dalam kelas. b. Persiapan Mental Sebagai pribadi yang selalu mendapat sorotan dari siswa, seorang guru harus bisa menjadi sosok yang dapat digugu dan ditiru baik dalam bentuk penampilannya maupun akhlaknya. Secara fisik guru mata pelajaran Aqidah Akhlak yang ada di MA Nahdlatus Syubban tidak memiliki cacat fisik, juga tidak memiliki penyakit menular. Dan secara mental, mereka telah menyiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan keberadaanya selama berada di kelas. 12 Ibid
10 75 Mereka telah menunjukan kesiapannya dalam mengelola kelas dengan sikap tegas dan percaya diri dan siap menerima serta menaggulangi kegagalan yang akan terjadi. Misalnya dalam menghadapi siswa yang nakal. 2. Pelaksanaan Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran adalah proses dimana guru melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas dalam rangka mencapai tujuan instruksional, kegiatan ini akan menyangkut 3 kompentensi sekaligus yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pribadi, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dalam pembelajaran yang telah berlangsung di MA Nahdlatusy Syubban guru mata pelajaran Aqidah Akhlak telah konsisten dengan apa yang telah direncanakan dalam satuan pelajaran atau rencana pembelajaran. Sebagaimana yang telaah diketahui berikut ini: Pertemuan Pertama Dalam pembelajaran yang telah berlangsung di MA Nahdlatusy Syubba khususnya kelas XI sebagaimana hasil observasi tanggal 9 Mei 2005 maka dapat diketahui sebagaimana berikut. a. Pendahuluan - Kegiatan pertama yang dilakukan oleh guru adalah membuka pelajaran dengan salam. Selanjutnya untuk mengkondisikan kelas dilakukan tanya jawab singkat selama 5 menit. Cara ini dilakukan selain agar suasana kelas menjadi tenang juga untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menangkap materi yang lalu. b. Kegiatan Inti
11 76 Setelah melakukan pendahuluan berupa Quiz, Guru Aqidah Akhlak melanjutkan kegiatannya dengan menjelaskan materi tentang kisah orang durhaka. Dalam menyampaikan materi, metode yang dipakai adalah metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan metode diskusi tidak dilakukan. Hal ini karena materinya banyak berkaitan dengan cerita yaitu tentang kisah Nabi Nuh as dan Abu Lahab. Sehingga metode yang paling efektif adalah metode ceramah. Selama proses pembelajaran, selain metode ceramah juga digunakan metode tanya jawab. Metode ini dilakukan oleh sebagai selingan untuk mengkonsentrasikan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, selain itu juga dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai yaitu sebagai post tes. c. Penutup Sebelum pertemuan diakhiri, hal yang dilakukan guru selain melakukan tanya jawab adalah memberikan tugas untuk merangkum materi. Pertemuan Kedua 1. Materi Materi pelajaran pada pembahasan ini adalah tentang aliran-aliran dalam aqidah Islam. 2. Pembukaan Sebagai langkah awal dalam pembelajaran, kegiatan membuka pelajaran dimulai dengan salam, mengabsen dan tanya jawab (Kuis). 3. Kegiatan Inti Mengingat materi yang diajarkan mencakup beberap sub pokok bahasan tentang aliran-aliran dalam aqidah Islam, maka
12 77 metode yang dipakai adalah metode ceramah. Metode ini merupakan metode yang paling efektif karena banyaknya materi yang harus diajarkan dan ketidak siapan atau ketidak pahaman peserta didik terhadap materi tersebut. Selain metode ceramah, metode yang lain yang digunakan adalah metode tanya jawab. Metode ini dilakukan pada saat proses pembelajaran, yakni ketika akan mengakhiri pelajaran, sebagai metode yang sekaligus dapat memberikan informasi akan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan, maka tanya jawab dilakukan secara acak. Hal ini supaya semua peserta didik tetap berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran. 4. Penutup Sebelum mengakhiri pelajaran, guru aqidah akhlak selain melakukan post test secara lesan, juga melakukan evaluasi secara tertulis sebagai tugas pribadi. Hal ini karena materi-materi tentang aliran dalam aqidah Islam menyangkut keberagaman faham dalam aqidah Islam yang terlihat peserta didik kurang bisa menguasai materi. 13 Pertemuan Ketiga Sebagaimana proses belajar mengajar yang lain, kegiatan pada pertemuan ini hampir sama dilakukan pada pertemuan yang lalu. 1. Pembukaan Kegiatan membuka pelajaran langsung dimulai dengan mengabsen, tidak ada kuis atau tanya jawab yang ditanyakan oleh guru. 13 Observasi tanggal 23 Mei 2005, pukul 11.00
13 78 2. Kegiatan Inti Penjelasan materi tentang macam-macam aliran dalam aqidah Islam seperti khawarij, murji ah, dan sebagainya dilakukan dengan menggunakan metode ceramah atau bercerita. Hal ini karena materi-materi yang cukup banyak tersebut harus bisa dimengerti dan dipahami oleh peserta didik, sehingga peserta didik bisa membedakan dan memahami tentang ajaran yang terkandung dalam setiap satu paham atau aliran dalam aqidah Islam. 3. Penutup Mengingat pertemuan ini adalah pertemuan yang terakhir, maka sebelum pembelajaran diakhiri guru melakukan post test berupa tanya jawab atau soal lesan secara langsung. Ini sebagai bentuk evaluasi formatif yang dilakukan selama kegiatan proses belajar mengajar. 14 Selain melaksanakan apa yang ada dalam rencana pembelajaran, hal lain yang juga perlu dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah: 1. Membuka pelajaran dengan melakukan pre test. Pemberian pre test berupa tanya jawab pada awal pertemuan akan memberikan kontribusi positif baik bagi guru maupun bagi siswa. Guru akan lebih mudah mengatur dan menguasai kelas bilamana siswanya telah siap untuk menerima pelajaran. Sedangkan bagi siswa sendiri,mereka akan selalu berkompetesi untuk meningkatkan belajarnya. 14 Observasi tanggal 30 Mei 2005 Pukul 11.00
14 79 Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak secara keseluruhan adalah sama, yaitu didominasi dengan tanya jawab atau pertanyaan singkat dan appersepsi Memberikan penguatan atau meningkatkan Motivasi siswa. Penguatan di samping melatih siswa mempertajam ingatannya. Juga meningkatkan motivasi siswa untuk menerima respon sehingga siswa ingin meningkatkan pengetahuannya setiap kali terjadi proses belajar mengajar. Memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali sehingga dapat mengarahkan siswa kepada cara berpikir yang baik dan inisiatif pribadi, disamping itu untuk meberikan penekanan kepada siswa materi mana yang harus dikuasai dan dimengerti secara baik. Dalam rangka memotivasi siswa, penguatan dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak dengan cara memberi nilai pada setiap evaluasi formatif, melakukan tugas individu berupa tes lisan, serta bekerja sama dengan siswa dalam mengatasi sebuah permasalahan yang berkaitan dengan materi pelajaran, untuk dicari solusinya secara bersama Menunjukkan sikap antusias. Sebelum terjadinya proses belajar mengajar guru telah membangun hubungan yang baik dengan murid. Hubungan yang baik sudah barang tentu akan menciptakan suasana yang kondusif dan sangat penting untuk menunjang usaha untuk 15 Wawancara dengan siswa pada tanggal 7 Juni Wawancara dengan guru mata pelajaran agama, Op.cit
15 80 mencapai hasil dari proses belajar mengajar. Keantusiasan guru akan berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan siswa dalam belajar. Sikap keantusiasan guru yang ditunjukkan berupa memulai pelajaran dengan tepat waktu, serta mengabsen siswa setiap pertemuan khususnya ketika jam pertama dan terakhir. 4. Memakai metode yang bervariasi. Walaupun metode ceramah menjadi dominan digunakan oleh guru mata pelajaran Aqidah Akhlak. Namun sesuai dengan materi dan tujuannya, metode lain banyak digunakan oleh mereka yaitu metode tanya jawab. Metode diskusi dan metode nasihat, hanya saja presentasinya kecil Merangkum materi pada akhir pengajaran. Kesimpulan dari materi sangatlah penting, karena murid biasanya lebih menitik beratkan perhatiannya pada akhir pelajaran. Oleh karena itu rangkuman pada akhir pengajaran harus dapat lebih mudah dipahami dan diterima murid dengan singkat dan jelas rangkuman dari materi harus menjadi catatan penting bagi siswa dari sebuah keterangan. Dalam rangka menggugah kreatifitas dan konsentrasi siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan, guru Aqidah Akhlak tidak melakukan kegiatan menyimpulkan pelajaran secara terus menerus. Bahkan kegiatan ini tidak pernah 17 Wawancara dengan siswa, Op.cit
16 81 dilakukan, paling hanya 10 % yang melakukan kegiatan ini selama satu semester Menguasai Kelas. Ketrampilan mengelola kelas merupakan keterangan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan yaitu bisa dengan cara mendisiplinkan atau melakukan remedial. Kegiatan menguasai kelas atau mengelola kelas juga menyangkut kegiatan sebagi berikut : - Mengatur tata ruang kelas, misalnya meja kursi, menempatkan papan tulis dan sebagainya - Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi, dalam arti guru harus mampu menangani dan mengarahkan tingkah laku siswa agar tidak merusak suasana kelas. 3. Menilai Prestasi Belajar Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru tentunya mengharapkan pembelajaran yang telah dilakukan mendapat hasil yang optimal, yaitu tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui keberhasilantersebut, banyak skali alat yang dapat digunakan untuk mengetahuinya, misalnya dengan tes formatif dan tes sumatif. Dalam pelaksanaannya, teknik evaluasi yang dilakukan di MA Nahdlatusy Syubban untuk materi plajaran agama telah sesuai 18 Ibid
17 82 dengan apa yang telah direncanakan, yaitu dengan penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar. Penilaian proses belajar atau yang biasa disebut dengan tes formatif dilakukan dalam bentuk pretest dan post test. Pre test dilakukan ketika awal pelajaran, hal ini sebagai umpan untuk mengetahui keantusiasan dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Biasanya berupa pertanyaan singkat atau quiz, dan mnuut para pengajar cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui siswa semangat mengikuti pelajaran atau tidak Sedangkan post test dilakukan biasanya pada saat akhir pelajaran atau selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menerima pelajaran, disamping itu juga umpan balik terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, sehingga guru akan mengetahui bahwa cara mengajarnya bisa diterioma siswa atau tidak. Post test biasanya berupa tanya jawab, pekerjaan rumah (PR), wawancara kelompok atau pribadi. Dalam kegiatan evaluasi ini, khususnya formatif dalam bentuk tertulis. Persiapan pembuatan soal tidak dilakukan oleh keempat guru agama, mereka memberikan soal tertulis secara spontanitas dan diambilkan dari bagian materi yang telah diajarkan. Jadi untuk dokumen soalnya tidak ada, sehingga buku digunakan sebagai pedoman utama dalam pembuatan soal. 19 Setelah soal diberikan dan diketahui hasilnya, hal selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis hasil evaluasi. Ini menjadi penting bagi guru karena akan diketahui bahwa kegiatan proses pembelajaran sudah baik atau belum. 19 Observasi tanggal 2 Juni 2005
18 83 Dan untuk penilaian hasil belajar dilakukan secara bersama yaitu tes semesteran, dan untuk soalnya semua guru tidak membuat sendiri, akan tetapi sudah dibuatkan oleh Departemen Agama. Hasil tes inilah nantinya yang banyak menentukan akan prestasi siswa yang ditunjukan dalam raport. 4. Melaksanakan Tindak Lanjut Sebagai langkah awal setelah terlaksananya evaluai, tentunya akan terlihat hasilnya baik berupa angka atau nilai. Tugas guru sebagai pelaksana evaluasi selanjutnya adalah menindak lanjuti dari hasil evaluasi tersebut. Selama ini guru mata pelajaran agama di MA Nahdlatusy Syubban menindak lanjuti dengan mengadakan program remedial bagi siswa yang kurang mampu memahami materi, jelasnya yang memiliki nilai dibawah 6. Program ini dilaksanakan oleh mereka diluar jam pelajaran yaitu hari jum at dan minggu, sebagai cara untuk membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya. Sedangkan bagi siswa yang mendapat nilai baik akan selalu dipacu dengan diberikannya tugas baik secara kelompok maupun individual. Jadi secara keseluruhan, kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak adalah : - Mengadakan program remedial. - Melakukan tanya jawab - Memberikan tugas individu atau kelompok. - Appersepsi.
19 84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum khusus keagamaan dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Selain
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciSkripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K
PENAMBAHAN MEDIA BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 7 SURAKARTA Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K4303038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pembelajaran di SD Negeri 2 Padas masih bersifat konvensional dimana guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah menengah atas cenderung bersifat monoton dan tidak menghasilkan banyak kemajuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Perencanaan pendidikan agama islam di SDN 1 Pakel Dalam melakukan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI). Guru biasanya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini memuat tentang: a) latar belakang masalah; b) identifikasi dan pembatasan masalah; c) rumusan masalah; d) tujuan penelitian; hipotesis penelitian; f) kegunaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan merupakan modal suatu bangsa untuk dapat berkembang secara optimal.
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL di SMK PI AMBARRUKMO dilaksanakan terhitung dari 1 Juli sampai dengan 15 September 2014. Uraian tentang pelaksanaan program PPL tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI A. Pembahasan 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan tabel 4.4. yang terdapat pada bab IV tentang hasil analisis guru selama kegiatan belajar mengajar model
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan tanpa menggunakan metode Jigsaw, tindakan dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SDN Se Kecamatan Bokan Kepulauan merupakan salah satu lembaga atau pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, manusia baik secara individu maupun kelompok
Lebih terperinciBAB IV DATA PENELITIAN. A. Strategi Matriks Ingatan Mata Pelajaran SKI di MI NU Miftahul Ulum Loram Kulon Jati Kudus
BAB IV DATA PENELITIAN A. Strategi Matriks Ingatan Mata Pelajaran SKI di MI NU Miftahul Ulum Loram Kulon Jati Kudus Penulis mengikuti pelaksanaan belajar mengajar bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL Data-data yang telah diperoleh akan penulis analisa dalam Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Program PPL adalah program kegiatan yang memadukan antara program kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah terletak di Desa Batu Tangga Kecamatan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap Prestasi Siswa di SMPN se Kabupaten Tulungagung. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus globalisasi yang semakin meluas mengakibatkan munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan terutama lapangan kerja, dibutuhkan sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi awal di kelas IX MTs Ma arif NU 1 Karanglewas Kabupaten Banyumas. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciAPLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Skripsi Oleh: Wijayanti K4301016 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN Proses pembelajaran merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini terutama di zaman yang begitu pesat perkembangan teknologi dan informasinya yang selalu menuntut adanya perkembangan dan perubahan dalam semua
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL KEJENUHAN
BAB IV ANALISIS HASIL KEJENUHAN A. Kejenuhan Belajar Mata Pelajaran SKI Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, para siswa kadang kala mengalami gangguan psikologis dalam belajar seperti kejenuhan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Swasta Sabilal Muhtadin Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Madrasah Ibtidaiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan proses pembelajaran sebelum diterapkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 A. Analisis Proses Pembelajaran Muatan Lokal di Kelas V SDN Sapuro 05 Pekalongan Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi. Keberhasilan proses pembelajaran biologi dapat diukur dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan biologi menjadi bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata
Lebih terperinciPenelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan
71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. TEMUAN AWAL Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan, terdapat masalah dalam sistem pembelajaran di kelas VII E yaitu ketidakbiasaan siswa untuk
Lebih terperinciDeskripsi Siklus 1
17 Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan, dengan Standar Kompetensi: 5. Memahami Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya, dan Kompetensi Dasar: 5.1. Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keberhasilan siswa dalam belajar, dan siswa kelas III MI NAHDLATUL. ULAMA KEDUNGREJO WARU sebagai sampel.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data yang peneliti sajikan ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara partisipan (angket), observasi aktifitas siswa di kelas dan pengukuran keberhasilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Faktor apa yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar siswa bidang studi SKI Belajar adalah hal yang menyenangkan dan kadang-kadang sedikit membosankan tergantung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG
BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG A. Analisis Terhadap Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang Perpindahan kurikulum
Lebih terperinciLAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembangunan nasional. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS Kegiatan PPL merupakan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk
Lebih terperinciLampiran 1 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Lampiran 1 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SD/MI : SD Negeri 01 Uteran Madiun Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : V / 1 Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan) A.
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut bisa dimulai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem
kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah proses transformasi menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian yang dilanjutkan dengan analisis data dan refleksi terhadap proses pelaksanaan tindakan, maka penerapan metode brainstorming
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Usaha tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha pemerintah Indonesia dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Usaha tersebut dilakukan mulai dari jenjang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Siklus I a. Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG
BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 1 Ulujami Pemalang)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pengajar dan peserta didik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE MENGHAFAL DAN PROBLEMATIKANYA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS BESERTA SOLUSI ALTERNATIFNYA
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE MENGHAFAL DAN PROBLEMATIKANYA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS BESERTA SOLUSI ALTERNATIFNYA A. Analisis Tentang Penerapan Metode Menghafal Dan Problematika nya Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencegahan), dan mengembangkan kepada kondisi yang optimal apabila terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap proses pengajaran harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat dihindarikan kondisi yang merugikan (usaha pencegahan),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 TENGARAN. Disusun oleh: Ahmad Zahry Mujadid Pendidikan Seni Musik
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 TENGARAN Disusun oleh: Ahmad Zahry Mujadid 2501409030 Pendidikan Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 PENGESAHAN Laporan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI
BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI A. Analisis Ketercapaian Standar Isi Mata Pelajaran Al-qur an Hadits Semester II kelas V MI 1. Analisis Ketercapaian Standar
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki Rahmat No.46 Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut
Lebih terperinci