PENINGKATAN PELAYANAN SISTEM CUSTOMER CARE DALAM RANGKA PENANGANAN GANGGUAN DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA (STUDI KASUS DI PT NET2CYBER)
|
|
- Devi Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN PELAYANAN SISTEM CUSTOMER CARE DALAM RANGKA PENANGANAN GANGGUAN DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA (STUDI KASUS DI PT NET2CYBER) Moch Mizanul Achlaq 1), Roelly Soelaiman 2) 1) PT Net2Cyber Indonesia, Surabaya, 2) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. ABSTRAK PT. Net2Cyber merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang internet. Sebagai perusahaan jasa, maka salah satu service yang paling menentukan adalah adanya layanan yang baik dengan para customernya. Termasuk dalam penanganan apabila terjadi problem. Dalam setiap perusahaan jasa, penanganan keluhan/complain dari customer merupakan salah satu penilaian yang menetukan kemajuan perusahaan tersebut. Dalam rangka peningkatan pelayanan penanganan gangguan tersebut, maka akan dilakukan pembenahan terhadap manajemen sistem penanganan gangguan tersebut. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan konsep lean six sigma (lean~sigma). Sebagai langkah awal dibuat pemetaan terhadap proses jasa yang diterapkan oleh manajemen, berupa aliran fisik dan informasi yang terkait dengan keluhan/complain dari pelanggan. Dari hasil tersebut maka akan di dapatkan waste dan juga alur-alur yang mestinya dapat berjalan dengan lebih baik. Dengan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan DMAIC (define, measure, analyze, improve, & control) diharapkan peningkatan kualitas proses system penanganan gangguan tersebut dengan ditandai semakin berkurangnya keluhan/complain yang masuk. Kata kunci: Pelayanan PT Net2Cyber, Lean Six Sigma, DMAIC LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi di bidang informasi telah membawa banyak perubahan di semua bidang, termasuk pada proses pelayanan di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan tersebut di tuntut untuk bisa memberikan layanan sebaik mungkin terhadap para pelanggannya. PT Net2Cyber merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang internet. Untuk menunjang layanan kepada para pelanggan, PT Net2Cyber menggunakan sarana komunikasi baik telpon maupun internet sebagai salah satu penunjang relationship dengan para customer / calon customer. Adapun Visi dan Misi PT Net2Cyber Indonesia yang menjadi dasar dan arah dari kebijakan-kebijakan strategis adalah : Visi : - Menjadi salah satu key player dalam memberikan solusi terbaik di bidang komunikasi dan informasi yang terintegrasi bagi end-customer. Misi : - Memberikan solusi melalui teknologi canggih dengan kualitas yang terjamin dan harga yang terjangkau. - Memberikan komitmen dan pelayanan secara profesional bagi pelanggan
2 Sesuai dengan visi & misinya, PT Net2Cyber berusaha menjadikan dirinya sebagai provider yang care dengan kebutuhan customer nya. Ditinjau dengan bertitik berat pada pelaksanaan misi ke 2, yaitu memberikan komitmen dan pelayanan secara profesional bagi pelanggan, maka salah satu bagian terpenting dari pelayanan tersebut yaitu, bagaimana cara menangani suatu masalah yang muncul di sisi customer sehubungan dengan layanan yang ada secara efisien. CALL HANDLING LIFE-CYCLE PT NETTOCYBER Helpdesk 1 st Level Engineer 2 nd Level Engineer Vendor / Partner Management Customer Call Receive Call Acknowledge Call Log Call & Open Ticket Receive Call Classify Problem by Engineer Acknowledge Call & Diagnose Problem Receive Solution Analyze, Resolved / Escalate Call Receive & Diagnose Call Confirm Problem Resolution Close Ticket Analyze, Resolved / Escalate Call Receive Call & Issue Ticket Receive Alert Confirm Problem Resolution Record Closed Call & Update Problem Data Base Diagnose & Resolved Call Confirm Closurement Gambar 1. Call Handling Life-Cycle Received & Discuss Call Report Kualitas dari sumber daya manusia yang ada merupakan salah satu faktor penting yang mampu menunjang terlaksananya misi tersebut (dalam hal ini proses menangani problem). Adapun sumber daya manusia yang dimaksud adalah seluruh karyawan PT Net2Cyber. Saat ini proses penanganan gangguan masih di lakukan belum secara sistematis. Apabila ada gangguan yang muncul, ada beberapa intern problem yang sering muncul (contoh : penanggung jawab, inventory, document, t ransport dan lainlain). Padahal setiap problem memiliki level prioritas masing-masing dan semakin tinggi prioritas problem maka yang bertanggunjawab untuk menghandle juga semakin tinggi levelnya. Jadi dengan adanya proses yang masih belum sistematis tersebut menyebabkan MTTR (Mean Time To Response) dan MTTS (Mean Time To Solve) C-11-2
3 yang telah di berlakukan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini terlihat pada grafik MTTR & MTTS pada Gambar 2. dan Gambar 3. Grafik Mean Time To Response 0% MTTR (Good) MTTR (Fail) 100% Gambar 2. MTTR (Mean Time To Response) Grafik Mean Time To Solve 23% MTTS (Good) MTTS (Fail) 77% Gambar 3. MTTS (Mean Time To Solve) Karena penanganan masalah yang belum diatur terorganisir & sistematik maka diperlukan suatu sistem yang nantinya bisa melakukan penanganan masalah dengan lebih teratur sesuai dengan tingkat kesulitan problem yang dihadapi. Termasuk juga dalam waktu penanganannya, sehingga waste time yang diperlukan untuk menghandle problem bisa lebih diredam. Dalam hal ini dibutuhkan Sistem Customer Care yang pada intinya berusaha untuk lebih menyederhanakan proses penanganan problem. Jika hal ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan terjadi penurunan tingkat kepuasan pelanggan dan tingkat loyalitas pelanggan yang pada akhirnya akan menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan. LEAN THINKING Prinsip dari lean thinking adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan waste dan meningkatkan value added agar memberikan customer value. Atau dengan kata lain berlandaskan pada minimisasi penggunaan summer-sumber daya dengan berfokus pada identifikasi dan eliminasi aktifitas-aktifitas yang kurang memiliki nilai tambah dan supply chain management yang berkaitan langsung dengan customer. Terdapat lima prinsip dasar lean sebagai berikut : 1. Spesifikasi secara tepat nilai produk yang diinginkan oleh pelanggan 2. Identifikasi value stream untuk setiap proses jasa C-11-3
4 3. Eliminasi semua waste & delay yang terdapat dalam aliran proses jasa agar proses yang berlangsung tanpa hambatan 4. Menetapkan system anti kesalahan (mistake -proof system) untuk setiap proses jasa dalam menghindari waste & delay 5. Mengejar keunggulan untuk mencapai kesempurnaan melalui peningkatan terusmenerus baik terhadap sumber daya yang ada Pendekatan Lean berfokus pada peningkatan terus-menerus customer value melalui identifikasi dan eliminasi aktifitas-aktifitas yang tidak memiliki nilai tambah yang akhirnya merupakan waste. Waste sendiri dapat di definisikan sebagai segala aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah dalam sebuah proses sepanjang value stream. Secara umum target dari Lean Service adalah mengurangi 7 kategory waste, meliputi : Tabel 1. 7 (Seven) Waste of Manufacture No. Waste Manufaure 1 Defect Scrap, rework, customer return, customer dissatisfaction 2 Transportation Memindahkan material atau orang dalam jarak yang sangat jauh dari satu proses ke proses berikut yang dapat mengakibatkan waktu penanganan material bertambah 3 Overproduction Memproduksi lebih daripada kebutuhan pelanggan internal dan eksternal, atau memproduksi lebih cepat/awal daripada waktu kebutuhan pelanggan internal dan eksternal. 4 Waiting Keterlambatan yang tampak melalui orang-orang yang sedang menunggu mesin, peralatan, bahan baku, supplies, perawatan/pemeliharaan (maintenance), dll, atau mesin-mesin yang sedang menunggu perawatan, orang-orang, bahan baku, peralatan, dll. 5 Processing Mencakup proses-proses tambahan atau aktivitas kerja yang tidak perlu atau tidak efisien. 6 Movement Setiap pergerakan dari orang atau mesin yang tidak menambah nilai kepada barang/jasa yang akan diserahkan kepada pelanggan, tetapi hanya menambah biaya dan waktu saja 7 Inventory Pada dasarnya inventories menyembunyikan masalah dan menimbulkan aktivitas penangan tambahan yang seharusnya idak diperluka. Inventories juga mengakibatkan extra paperwork, extra space dan extra cost. (Sumber : Hines & Tylor, 2000) dibawah ini : Waste yang terjadi dalam bidang jasa/service, ditunjukkan dalam tabel Tabel 2.2. Seven Waste of Service No. Waste Service 1 Defect Errors in document 2 Transportation Transport of documents 3 Overproduction Doing unnecessary work not requested 4 Waiting Waiting for the next process step 5 Processing Process of getting approvals 6 Movement Unnecessary motions 7 Inventory Backlog in work queues SIX SIGMA Metodologi Six Sigma berusaha meningkatkan kinerja suatu proses yang dalam hal ini akan mempengaruhi proses yang berhubungan dengan layanan customer. Dalam pelaksanaan Six Sigma ada dua model pendekatan, tergantung proses tersebut sudah ada atau belum. Untuk membangun proses yang belum ada, C-11-4
5 menggunakan pendekatan DMADV (define, measure, analyz e, design, verify). Sedangkan untuk memperbaiki proses yang ada menggunakan pendekatan DMAIC (define, measure, analyze, improve, control). Berikut gambaran mengenai DMAIC sebagai berikut : - Define : Mendefinisikan secara formal sasaran peningkatan proses yang konsisten dengan layanan pelanggan dan strategi perusahaan - Measure : Mengukur kenerja proses saat ini agar dapat dibandingkan dengan target yang ditetapkan - Analyze : Menganalisa hubungan sebab akibat berbagai factor yang dipelajari untuk mengetahui factor-faktor dominant yang perlu dikendalikan - Improve : Mengoptimisasikan proses-proses yang berlangsung - Control : Melakukan pengendalian terhadap proses secara terus menerus untuk meningkatkan kapabilitas proses menuju target Six Sigma Tujuan Six Sigma adalah menyelesaikan masalah yang memiliki hubungan dengan layanan ke customer. LEAN SIX SIGMA Lean Six Sigma (atau disebut Lean~Sigma) dapat di definisikan sebagai suatu pendekatan sistematik untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan atau aktifitas-aktifitas yang tidak bernilai tambah melalui peningkatan terus menerus untuk mencapai tingkat kinerja six sigma dengan menyediakan cara untuk meningkatkan proses bisnis dengan tujuan menurunkan variasi proses dan meningkatkan kualitas layanan. Implementasi Lean~Sigma dalam layanan, lebih di prioritaskan pada beberapa aspek sebagai berikut : - Ketepatan Waktu Pelayanan - Akurasi Pelayanan - Keramahan - Tanggung jawab - Kelengkapan - Kemudahan - Variasi Pelayanan - Pelayanan Khusus - Kenyamanan - Atribut Pendukung Pelayanan Sesuai prinsip-prinsip Lean~Sigma, ada beberapa tahap yang bisa diterapkan dalam pelaksanaan aplikasi sebagai berikut : - Langkah Pertama Spesifikasi nilai jasa (service value) yang diharapkan pelanggan. Nilai inti pelayanan terletak pada proses pelayanan itu sendiri, yang terdiri dari serangkaian metode untuk melakukan sesuatu. Spesifikasi nlai layanan yang diharapkan customer ini akan mengharuskan kita untuk menspesifikasikan desain layanan itu secara mendetail, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan - Langkah Kedua Melakukan Service Value Stream Mapping sepanjang moments of truth atau setiap kejadian atau titik dalam suatu proses jasa yang memberikan kesempatan kepada pelanggan unutuk membentuk opini tentang proses pelayan tersebut. Sebagai contoh pada saat komplain terjadinya problem C-11-5
6 - Langkah Ketiga Menghilangkan pemborosan yang tidak bernilai tambah dari semua aktifitas sepanjang service value stream dalam rantai proses jasa itu. Contoh pemborosan adalah kesalahan dalam melakukan aktifitas, melakukan aktifitas yang tidak perlu, menunggu untuk proses berikut, langkah-langkah proses yang berlebihan - Langkah Keempat Mengorganisasikan agar material, informasi, dan aktifitas-aktifitas dapat berjalan lancer, efektif, dan efisien sepanjang rantai proses. Komponen-komponen yang perlu diperhatikan karena sering kali menjadi hambatan dan menciptakan opini negative pelanggan adalah fasilitas fisik, prosedur dan langkah proses jasa, perilaku karyawan dan manajemen dan lain-lain. Agar hambatan tersebut lebih di eliminir, maka diperlukan pembuatas SOP atau layout untuk setiap layanan - Langkah Kelima Mencari terus-menerus berbagai tehnik dan alat (improvement tools and techniques) untuk mencapai keunggulan (service excellent) dan peningkatan terus menerus agar mencapai kondisi yang diharapkan Untuk kelancaran proses Lean~Sigma, metode yang akan digunakan yaitu metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) secara SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Relevant to business, Time Bound) sesuai dengan gambar 3. DEFINE MEASURE ANALYZE IMPROVE CONTROL Mengembangkan Visi, Misi, Prinsip dan Tujuan Perusahaan Penetapan Pengukuran Indikator Kinerja Penetapan Tema untuk Lean~Sigma Implementasi Rencana Tindakan dan Program Dokumentasi Standart Operasi Melakukan Analisis SWOT dan Force-Field Membangun Team Fungsional Silang Sepanjang Proses Value Steam Pemetaan Proses Value Stream yang Diinginkan untuk Menghilangkan Pemborosan E- DOWNTIME & Meningkatkan Nilai Sigma Penggunaan Metode Lean~Sigma untuk Solusi Masalah Penetapan Rencana Tindakan Mengukur Hasilhasil Perbaikan Pemantauan Terus Menerus Rekomendasi untuk Project YAD Identifikasi Pemborosan E- DOWNTIME dan Hambatan Sepanjang Proses Value Stream Gambar 3. Lean Six Sigma Road Map Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) FMEA adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan sebanyak mungkin mencegahnya (gasperz, 2002). Mode kegagalan adalah semua yang termasuk dalam kecacatan atau kegagalan. Misalnya dalam desain, kondisi diluar batas spesifikasi yang telah ditetapkan, atau perubahan pada produk yang menyebabkan terganggunya fungsi dari produk tersebut. Dengan menghilangkan mode kegagalan FMEA akan meningkatkan keandalan dari produk dan pelayanan C-11-6
7 dengan meningkatkan kepuasan pelanggan produk tersebut. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan, efek yang muncul pada proses operasi produk dan mengidentifikasi aksi atau tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Process Step/Input Potential Failure Mode Potential Failure Effect S E V Potential Causes O C C Current Control D E T R P N Severity : most severe impact to customer Occurance : most likely to occur Detection : least likely to be noticed given your current control method RPN : risk priority number (sev * occ * det) HASIL DAN DISKUSI Adapun urutan kerja sesuai dengan system DMAIC sebagai berikut : Define : Melakukan pemilihan obyek penelitian yang di fokuskan pada proses pelayanan penanganan gangguan beserta penggambaran proses aliran informasi dan fisik dari proses tersebut untuk kemudian mengidentifikasi defect / waste yang terjadi. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu antara lain ; penyebaran kuisioner kepada pihak terkait, wawancara, brainstorming, data historis perusahaan, serta pengambilan data dan pengukuran dari pengamatan secara langsung, untuk kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam tahap ini adalah sebagai berikut : Penggambaran proses pelayanan jasa eksisting untuk mengetahui aliran informasi baik material maupun fisik. Proses pelayanan jasa eksisting antara lain dimulai dari data jumlah keluhan yang masuk, diagram alir proses keluhan, diagram alir action plan terhadap keluhan, dan lain-lain. Measure : Pada tahap ini, dilakukan penentuan defect / waste yang sering terjadi. Selanjutnya dilakukan pemilihan value stream mapping tool yang tepat untuk mengeliminasi defect / waste tersebut.output dari identifikasi waste, merupakan input bagi tahap ini. Dengan tool cause effect diagram akan diketahui akar dari penyebab waste tersebut, untuk kemudian diolah dengan menganilis resikonya berdasarkan FMEA. Analyze : Pada tahap ini, dilakukan analisa terhadap defect / waste, mapping tool yang terpilih Improve : Dari hasil analisa tersebut bisa diberikan usulan perbaikan proses pelayanan gangguan serta meningkatkan kapabilitas proses tersebut. KESIMPULAN Pemborosan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah delapan waste service yaitu error in document, transport of document, doing unnecessary work not requested, waiting for the next process step, process of getting approval, unnecessary motions, backlog in work queues, underutilized employees. Rekomendasi adanya suatu SOP (Standart Operating Procedure) yang nantinya sebagai acuan untuk melakukan suatu kegiatan. Rekomendasi adanya suatu tool sebagai sarana control bagi setiap individu / karyawan dalam melaksanakan kewajibannya. C-11-7
8 DAFTAR PUSTAKA Jill Dyche (2002) The CRM Handbook, Addison Wesley Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George, & Joseph S. Valacich (1999) Modern System Analysis And Design, Addison Wesley. Vincent Gaspersz, (2007) Lean Six Sigma, Addison Wesley Sudimin Mina, & Agus Rachman (2005) Six Sigma, SDA ASIA Magazine Vol 08 Sony Arianto Kurniawan (2005) Customer Relationship Management, SDA ASIA Magazine Vol 08 Michael L. George (2005) Lean Six Sigma, McGraw-Hill C-11-8
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciSix Sigma, Lean dan Lean Six Sigma
Six Sigma, Lean dan Lean Six Sigma Six Sigma Source : Juran Institute A symbol A Metric A Benchmark A Vision A Method A Tool A Goal A Value A Philosophy A Strategy A System Six Sigma a Greek letter a performance
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Fase atau tahapan yang banyak menghasilkan produk yang cacat adalah di bagian proses stripping, terlihat dari diagram Pareto nya dari ketiga tahapan di area produksi Produk X. 2.1
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul : ANALISA
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITY (NVAA) GUNA MEMPERBAIKI ALIRAN PROSES OPERASI PELAYANAN DENGAN PENDEKATAN LEAN SERVICE DI CV.PERMATA DARUSSALAM TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciAlternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala.
Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala. Adapun alternatif tersebut memiliki kelebihan antara lain : Mempercepat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciSejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici
Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI
PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI BENANG KARET DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciREDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)
TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502
Lebih terperinci3.1 Persiapan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V
IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V Prita Lukitasari 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1) Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang.
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik dan memberikan kepuasan,
Lebih terperinciGambar I.1 Part utama Penyusun meter air
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Gaspersz (2011, p.92), Lean Six sigma merupakan suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur
1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI
PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI H HARISUPRIYANTO Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap perusahaan harus dapat bersaing secara global baik di pasaran nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi banyak sekali industri manufaktur yang berdiri dengan menghasilkan produk yang sejenis. Kondisi seperti ini mengakibatkan terjadinya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang dihadapi
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Bisnis Lean Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma master Black Belt
1. Apa Itu Lean? Evaluasi Sistem Bisnis Lean Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma master Black Belt Lean adalah suatu upaya terus-menerus (continuous improvement efforts) untuk: menghilangkan pemborosan
Lebih terperinciMETODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan landasan atau acuan agar proses penelitian berjalann secara sistematis, terstruktur, dan terarah. Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam usaha peningkatan produktivitas, perusahaan harus mengetahui kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan jasa)
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciDamper DB2B24SSC, diantaranya adalah:
BAB III. METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT.Dulmison Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hardware energi yang memproduksi alat-alat berat dan aksesoris
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE
PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE Shanty Kusuma Dewi 1*,Tatok Dwi Sartono 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciOleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010
ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1990, Lean Production System yang lahir dari Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. Dimana tujuan dari sebuah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) Ratnaningtyas, Moses Laksono Singgih Magister Managemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciWiwik Sulistiyowati Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI SERVQUAL, LEAN DAN SIX SIGMA UNTUK MENGEMBANGKAN METODE PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (STUDI KASUS : PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR, APJ SURABAYA SELATAN-UPJ NGAGEL)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciAnalisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service
Petunjuk Sitasi: Sugiono, S., Himawan, R., & Fadla, A. (2017). Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F178-183).
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
MENGURANGI AKTIVITAS-AKTIVITAS YANG TIDAK BERNILAI TAMBAH UNTUK MEMPERBAIKI ALIRAN PROSES PENERAPAN COMPUTERIZED MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (CMMS) DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING Chauliah Fatma Putri,
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES
PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES Bonifasius Yorie Margo Putro Program Studi Teknik Indusri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka menguraikan teori dan bahan penelitian yang akan dijadikan landasan dan kerangka berpikir untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu tugas akhir. 2.1. Kualitas Kualitas
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KINERJA MELALUI PENERAPAN METODE LEAN SIX SIGMA GUNA MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITIES
C.7. Upaya Peningkatan Kinerja Melalui Penerapan Metode Lean Six Sigma... (Novi Marlyana) UPAYA PENINGKATAN KINERJA MELALUI PENERAPAN METODE LEAN SIX SIGMA GUNA MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITIES Novi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama dalam perusahaan agar tetap survive. Buruknya kualitas ataupun penurunan kualitas akan
Lebih terperinciAnalisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum
Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Sulung Rahmawan Wira Ghani 1, Sudjito Soeparman 2, Rudy Soenoko 3 Program Magister Teknik Dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA
STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA Tuti Sarma Sinaga 1 1 Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara Medan Masuk: 6 Juni 2015, revisi masuk: 4 Juli 2015, diterima:
Lebih terperinciISKANDAR ZULKARNAIN Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto
ISKANDAR ZULKARNAIN 2510.100.086 Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto LEAN SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI TANGKI UNTUK MEREDUKSI WASTE DENGAN PENDEKATAN PENGUKURAN PERFORMANSI PODUKSI (STUDI KASUS: CV.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 merupakan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA MEMINIMASI WASTE PADA PRODUKSI LINK BELT DI PT PINDAD PERSERO
IMPLEMENTASI METODE LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA MEMINIMASI WASTE PADA PRODUKSI LINK BELT DI PT PINDAD PERSERO IMPLEMENTATION OF LEAN SIX SIGMA METHOD TO MINIMIZE WASTE ON LINK BELT PRODUCTION PROCESS
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Penelitian tentang penerapan Value Stream Maping ini dilakukan di PT. XYZ, Plant Daan Mogot. Untuk itu penulis akan membahas sekilas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tingkat persaingan di dunia usaha yang semakin tinggi menuntut setiap perusahaan berperan sebagai penghasil nilai (value creator), dengan memperbaiki
Lebih terperinciEVALUASI PROSES PRODUKSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA (Studi Kasus: PT Temprina Media Grafika Malang)
EVALUASI PROSES PRODUKSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA (Studi Kasus: PT Temprina Media Grafika Malang) PRODUCTION PROCESS EVALUATION TO MINIMIZE WASTE USING LEAN
Lebih terperinciPenerapan Lean Manufacturing dalam Proses Produksi Common Rail 4D56
Petunjuk Sitasi: Patrisina, R., & Ramadhan, K. M. (2017). Penerapan Lean Manufacturing dalam Proses Produksi Common Rail 4D56. prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C131-135). Malang: Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tahap Improve Setelah dilakukan tahap analyze, maka seluruh akar permasalahan serta faktor-faktor penyebabnya dapat teridentifikasi. Langkah selanjutnya adalah memperbaiki
Lebih terperinciB A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1
B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI BAN DALAM MOBIL (Studi Kasus Pada PT. United Kingland)
PENERAPAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI BAN DALAM MOBIL (Studi Kasus Pada PT. United Kingland) Rahmi Maulidya, Andri Bagio Satrio dan Rico Susanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Waktu siklus Pengukuran waktu adalah kegiatan mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja atau oleh operator serta mencatat waktu-waktu kerjanya baik waktu setiap elemen maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah memerlukan suatu kerangka penelitian yang sistematis dan terarah berdasarkan permasalahan yang ditinjau agar proses penelitian dan hasil yang diperoleh
Lebih terperinciTahapan Lean Six Sigma (DMAIC)
Tahapan Lean Six Sigma (DMAIC) June 30, 2008 at 9:07 am 11 comments Langkah-langkah penerapan Lean Six Sigma a. DEFINE Tahap Define adalah tahap pertama dari proses DMAIC, tahap ini bertujuan untuk menyatukan
Lebih terperinciWINTER. Template. Meningkatkan Kualitas Layanan Bank Dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Value (Studi Kasus : BNI Cabang Kota Malang)
WINTER Meningkatkan Kualitas Layanan Bank Dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Value (Studi Kasus : BNI Cabang Kota Malang) Template 01 Peneliti Tugas Akhir : Yanuar Tri Nanda P. (2509 100 099) Pembimbing
Lebih terperinciLean Thinking dan Lean Manufacturing
Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai suatu konsep
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan kegiatan utama dalam perusahaan industri manufaktur. Tingkat efektifitas dan efisiensi berproduksi dituntut memiliki nilai yang tinggi.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi saat ini menimbulkan dampak persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Banyak perusahaan berlombalomba untuk mendapatkan keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat. Agar dapat memenangkan persaingan tersebut perusahaan
Lebih terperinciPerancangan Usulan Perbaikan Kualitas Proses Penanganan Gangguan Layanan Internet & Broadband dengan Metode Six Sigma
Petunjuk Sitasi: Arini, Y., Trusaji, W., Wangsaputra, R., & Irianto, D. (2017). Perancangan Usulan Perbaikan Kualitas Proses Penanganan Gangguan Layanan Internet & Broadband dengan Metode Six Sigma. Prosiding
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi ABSTRAKSI... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciIDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI
IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI DISUSUN OLEH : WAHYU EKO NURCAHYO 0632010198 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Lean Konsep lean pertama kali dirumuskan oleh Toyota, pada prinsipnya konsep lean dalam berpikir atau lean thinking merupakan : (1) konsep berpikir untuk mencari cara
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI UNTUK MEREDUKSI NON VALUE ADDING ACTIVITY
IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI UNTUK MEREDUKSI NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT PADA PRODUK SEPATU DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA DI PT.CITRA HARAPAN SEMESTA KRIAN SKRIPSI Oleh : RAKHMAT WIRA YUDHA NPM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, penjelasan mengenai permasalahan yang diangkat yaitu berupa perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, batasan masalah, dan sistematika
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN SIGMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PELAKSANAAN DI COAL HANDLING SYSTEM PLTU CILACAP
IMPLEMENTASI LEAN SIGMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PELAKSANAAN DI COAL HANDLING SYSTEM PLTU CILACAP Ester Agustina Tampubolon 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan landasan agar proses penelitian berjalan secara sistematis, terstruktur, dan terarah. Metodologi penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciPendahuluan. I.1 Latar belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu,
Lebih terperinciKAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA
KAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA Minto waluyo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa
Lebih terperinciANALISA NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. BAYER INDONESIA BAYER CROPSCIENCE SURABAYA SKRIPSI
ANALISA NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. BAYER INDONESIA BAYER CROPSCIENCE SURABAYA SKRIPSI Oleh : DENNY SETIA ABADI 0732010140 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA
BAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA 5.1 Analisis hasil Current State Value Stream Mapping Dari Current State Value Stream Mapping yang telah dibuat diketahui bahwa ada setidaknya 10 gate yang didalamnya masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan dalam hal untuk meningkatkan produktivitasnya harus mempunyai sistem produksi yang baik dengan proses yang terkendali agar dapat memberikan output yang sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lean dan Six sigma merupakan dua metodologi perbaikan yang berbeda satu sama lain dalam hal target, fokus maupun metode yang digunakan. Dalam perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas
ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan diagram alir pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan mulai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
62 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan masalah Metodologi pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinci