Lampiran 1. Matriks Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Matriks Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1. Matriks Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data No Tujuan Variabel Data yang dibutuhkan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Profil PT 1. Bidang usaha PT 2. Lokasi Kantor PT : Letak kantor, batas-batas kantor, luas kantor. 2. Mengetahui cara pandang perusahaan terhadap CSR 3. Mengetahui perencanaan program strategis CSR perusahaan 4. Mengetahui pendekatan pengembangan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk pengimplementasian 1. Pandangan perusahaan: 1. External driven, environmental driven, reputation driven 2. Compliance 3. Internal driven 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan 4. Kebijakan 5. Struktur Organiasi 6. Penyediaan SDM 1. Direktif 2. Non-Direktif 3. Prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat 1. Sejarah didirikannya PT 2. Bidang-bidang usaha PT 3. Letak kantor PT 4. Batas-batas kantor PT 5. Luas kantor PT 1. Penyebab mengapa perusahaan tersebut menjalankan CSR 1. Perangkat lengkap aktivitas CSR perusahaan 1. Cara Community worker dalam mendekati masyarakat 2. Kesempatan 1. Data Sekunder: data dari PT 2. Data Primer: Pegawai PT 1. Data Sekunder: data dari PT 2. Data Primer: Pegawai PT 1. Data Sekunder: data dari PT 2. Data Primer: Pegawai PT 1. Data Sekunder: data dari PT 2. Data Primer: 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 101

3 program CSR masyarakat menyalurkan kebutuhannya 5. Mengetahui jeni-jenis program CSR perusahaan 6. Menjelaskan tingkat partisipasi masyarkat terhadap program CSR 7. Menganalisis dampak yang dirasakan bagi masyarakat pada pelaksanaan program CSR 1. Bidang sosial 2. Bidang ekonomi 3. Bidang lingkungan 1. Tahap partisipasi a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Menikmati hasil d. Evaluasi 2. Faktor internal (umur, tingkat pendidikan, jumlah pendapatan, jumlah beban keluarga dan lama tinggal) 3. Faktor Eksternal (metode dan kualitas pelayanan kegiatan) 1. Dampak Sosial Kepercayaan warga terhadap perusahaan Kerjasama warga Solidaritas warga Akses warga terhadap sarana pendidikan Peran perempuan kepada perusahaan 1. Kegiatan CSR yang berbasiskan masyarakat pada program CSR di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan 1. Tingkat partisipasi/peran serta masyarakat dalam setiap tahapan program yang dilaksanakan 2. Masyarakat yang mengikuti program 1. Pandangan masyarakat terhadap program CSR sesudah menerima program. Pegawai PT, observasi lapang. 1. Data Sekunder: data dari PT 2. Data Primer: Pegawai PT, observasi lapang. 1. Data Sekunder: laporan CSR dari PT, 2. Data Primer: Pegawai PT, kuesioner, observasi lapang, masyarakat sasaran program 1. Data Sekunder: laporan CSR dari PT, data pemerintah setempat dan data instansi 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan 1. Studi literatur 2. Wawancara mendalam 3. Pengamatan berperan serta 4. Penyebaran kuesioner 1. Studi literatur 2. Wawancara mendalam 3. Pengamatan berperan serta 4. Penyebaran kuesioner 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Tabulasi silang 4. Penyajian data 5. Analisis data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Tabulasi silang 4. Penyajian data 5. Analisis data 102

4 Peran pemuda/karangtaruna Kesempatan warga dalam mengambil keputusan Peluang konflik Penyelesaian konflik. 2. Dampak Ekonomi Perolehan kesempatan kerja Kesempatan berusaha Upah kerja Pendapatan warga Kesejahteraan warga. 3. Dampak Lingkungan Akses sarana transportasi Kerusakan lingkungan Kesadaran masyarakat untuk konservasi. terkait 2. Data Primer: Pegawai PT, kuesioner, observasi lapang, masyarakat sasaran program 103

5 Lampiran 2. Status Penilaian Astra Green Company HITAM MERAH HIJAU EMAS 1. Mempunyai IPAL (bila diperlukan) 2. Melakukan Pengolahan Air limbah 3. Konsentrasi air limbah 500% dari BMAL (izin) 4. Mempuyai alat pengendalian pencemaran udara 5. Melakukan pengendalaian pencemaran udara 6. Konsentrasi emisi udara 500% dari BME (izin) 7. Mengelola limbah B3 dan mempunyai dampak terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat 8. Mempunyai dokumen AMDAL atau RKP/RKL yang disetujui instansi yang berwenang 9. Mempunyai izin pembuangan air limbah (apabila telah diwajibkan) 10. Swapantau air limbah minimal 1x per bulan 11. Melaporkan hasil swapantau air limbah 12. Mempunyai alat ukur debit dan berfungsi dengan baik 13. Melakukan pengukuran debit harian 14. Kadar air limbah memenuhi BMAL/izin 15. Beban air limbah memenuhi BMAL/izin 16. Mempunyai izin untuk dumping ke laut 17. Stack dilengkapi dengan sampling hole dan peralatan pendukung lainnya 18. Stack dilengkapi dengan alat pemantauan udara (CEM) 19. Melakukan pengukuran emisi udara (harian atau setiap 6 bulanan) 20. Melaporkan hasil pemantauan hasil udara 21. Emisi udara memenuhi BME 22. Mempunyai semua izin pengelolaan limbah B3 untuk semua aspek 23. Melakukan pelaporan pengelolaan L- B3 24. Penyimpanan L-B3 dilakukan sesuai izin 25. Pengelolan L-B3 di lokasi (on site incenerator) dilakukan sesuai persyaratan 26. Pengelolaan L-B3 (on site landfill) dikelola dengan baik sesuai izin 27. Melakukan persyaratan-persyaratan dalam AMDAL dan RKL/RPL 28. Melakukan pelaporan UKL atau UPL 29. Telah melakukan kegiatan swapantau air limbah dan melaporkan swapantau air limbah kepada instansi terkait (paling tidak 20 data swa pantau per bulan) 30. IPAL yang ada terawat dan berfungsi dengan baik 31. Konsentrasi air limbah yang dihasilkan < 50% BMAL (izin) 32. Beban pencemaran yang idhasilkan < 50 % BMAL (izin) 33. Emisi udara < 50% BME 34. Peralatan pengendalian pencemaran udara terawat dengan baik 35. Telah melakukan minimilasi limbah lebih dari 50% dan total limbah B3 yang dihasilkan 36. Telah mempunyai pengelolaan sumber daya yang baik 37. Telah melakukan housekeeping dengan baik 38. Telah melakukan penggunaan dan konservasi air dengan baik 39. Penggunaan bahan baku yang efesien 40. Mempunyai komitmen dan kebijakan lingkungan yang kuat 41. Mempunyai organisasi pengelolaan lingkungan yang layak untuk mencapai target dan objektif pengelolaan lingkungan yang ada 42. Mempunyai sitem STD (Sistem Tanggap Darurat) yang baik 47. Konsentrasi air limbah yang dihasilkan < 5% dari BMAL (izin) 48. Beban pencemaran air limbah < 5% dari BMAL (izin) 49. Emisi udara < 5% Baku Mutu Emisi Udara 50. Perusahaan telah melakukan upaya minimisasi limbah B3 lebih dari 95% total limbah B3 yang dihasilkan 51. Perusahaan telah melakukan kegiatan pengembangan masyarakat 43. Mempunyai organisasi yang bertanggung jawab dalam kegiatan dan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat 44. Berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan disekitar lokasi kegiatan perusahaan 45. Mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat disekitar lokasi kegiatan perusahaan 46. Mengikutsertakan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat sekitar baik langsung maupun tidak langsung 104

6 Lampiran 3. Kebijakan Perusahaan PT. IAMI APPU 105

7 Lampiran 4. Kebijakan Lingkungan PT. IAMI APPU 106

8 Lampiran 5. Hasil Uji Korelasi Spearman Hubungan Antara Karakteristik Komunitas, Tahap Partisipasi dan Dampak Kegiatan CSR Perusahaan Correlations Spearman's rho age_res pddk_res pdpt_res lm_tggl bsrkel tk_prtisipasi_8 Dmpak_3 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). tk_ age_res pddk_res pdpt_res lm_tggl bsrkel prtisipasi_8 Dmpak_ ** ** ** ** ** -.569**

9 108 Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian 1. Sumbangan kepada anak yatim atau anak asuh 2. Beasiswa pendidikan LAZIS Astra 3. Sumbangan beras kepada janda

10 Sunatan Massal 5. Bantuan modal tanpa bunga 6. Perbaikan becak

11 Bedah rumah 8. Go green with Astra

12 111 Lampiran 7. Panduan Pertanyaan PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Informan : Pihak PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA Hari/tanggal wawancara : Lokasi wawancara : Nama dan umur informan : Jabatan : Pertanyaan Penelitian Cara Pandang Perusahaan 1. Bagaimanakah definisi CSR menurut PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA? 2. Bagaimanakah tanggapan perusahaan mengenai lingkungan alam dalam kaitannya dengan aktivitas perusahaan PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA? 3. Menurut perusahaan, bagaimanakah opini tentang masyarakat sebagai salah satu stakeholder yang terdapat disekitar berdirinya perusahaan? 4. Apakah terdapat kebijakan perusahaan yang membahas mengenai CSR? 5. Jika ya,maka bagaimanakah peraturan CSR tersebut dapat dicantumkan dalam kebijakan perusahaan? 6. Bagaimanakah tanggapan perusahaan mengenai membangun citra positif perusahaan dengan kegiatan CSR? 7. Bagaimanakah PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA menanggapi perusahaan lain yang juga bergerak di bidang manufaktur dalam kaitannya dengan pelaksanaan CSR? 8. Bagaimanakah menanggapi masalah-masalah atau isu-isu yang mengakibatkan menurunnya citra perusahaan akibat konflik dengan masyarakat? 9. Apakah terdapat anggaran khusus dari perusahaan yang diperuntukkan bagi pelaksanaan CSR?

13 Apakah terdapat divisi khusus dari perusahaan yang diperuntukkan bagi pelaksanaan CSR? 11. Apakah CSR dilaksanakan karena ada regulasi yang mengaturnya (di bawah peraturan pemerintah)? 12. Apakah terdapat kerugian yang dirasakan oleh perusahaan (baik dari segi materiil maupun SDM) dalam menjalankan program CSR? 13. Terkait dengan tahap perencanaan sebelum program dimulai, maka strategi apakah yang dilakukan pada tahap ini?apakah melalui rapat staf atau melibatkan beberapa pihak sebagai perwakilan dari sasaran program? 14. Jika dilihat pada pelaksanaannya, maka strategi spesifik apakah yang digunakan yang berbeda dengan situasi pada saat perencanaa? 15. Apakah terdapat evaluasi terhadap program yang dijalankan? Jika ya,maka bagaimanakah proses evaluasi tersebut berjalan? 16. Setelah program dijalankan, maka adakah laporan dari hasil yang didapatkan? Jika ada, maka seperti apakah mekanisme laporan tersebut? 17. Dalam perencanaan maupun, maupun evaluasi dan pelaporan, apakah ada pihak sasaran yang terlibat dalam menyusun strategi program? 18. Dengan siapakah pihak pembuat program mempertanggungjawabkan programnya? 19. Bagaimanakah cara yang dilakukan PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA dalam menarik simpati sasaran untuk bergabung dalam program yang diselenggarakan? 20. Apakah tujuan utama perusahaan dalam melakukan CSR? 21. Manfaat seperti apakah yang ingin diperoleh perusahaan dengan menjalankan CSR? 22. Dalam kenyataannya, manfaat apa saja yang telah didapatkan PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA dengan menerapkan CSR? 23. Bagaimanakah perolehan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari segi materi? 24. Dari segi sosial, apakah citra positif perusahaan tersebut terbangun? 25. Dari sisi masyarakat, apakah perusahaan merasakan bahwa perusahaan memperoleh manfaat yang cukup signifikan?

14 Dengan kegiatan CSR yang telah dijalankan, apakah perusahaan pernah mendapatkan penghargaan?jika ya, bagaimanakah penghargaan tersebut diperoleh? Perencanaan Program Strategis Perusahaan 27. Apa visi perusahaan tentang kebijakan CSR? 28. Apa misi perusahaan tentang kebijakan CSR? 29. Apa tujuan perusahaan dalam melaksanakan program CSR? (merumuskan apa yang akan diselesaikan oleh perusahaan dan kapan akan diselesaikan dan indikator keberhasilannya serta hasil keberhasilan tersebu? 30. Bila terdapat kebijakan dalam melaksanakan program CSR, sebutkan macam kebijakan tersebut! 31. Apakah pelaksanaan program CSR ditempatkan pada posisi yang berbeda atau menyatu dengan divisi lain dengan struktur organisasi? 32. Apakah terdapat kualifikasi-kualifikasi SDM yang menempati dan menjalankan program CSR?bila ada, apa saja yang menjadi kualifikasi SDM tersebut? Pendekatan Pengembangan Masyarakat 33. Bagaimanakah cara anda bergerak dalam mendekati masyarakat? 34. Siapakah yang mendefinisikan kebutuhan pada pengimplementasian program? 35. Jika masyarakat sudah mandiri, apa yang akan anda lakukan terhadap masyarakat tersebut? Implementasi Program 36. Program CSR apa saja yang telah dijalankan oleh PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA? Bidang Sosial: a. Pendidikan/Pelatihan? b. Kesehataan? c. Kesejahteraan sosial? d. Kepemudaan/Kewanitaan?

15 114 e. Keagamaan? f. Kebudayaan? g. Penguatan kelembagaan? h. Lainnya..? Bidang Ekonomi: i. Kewirausahaan? j. Pembinaan UKM? k. Pembukaan lapangan kerja? l. Sarana prasarana ekonomi? m. Lainnya.? Bidang Lingkungan: n. Penggunaan energi secara efisien? o. Proses produksi yang ramah lingkungan? p. Pengendalian polusi? q. Penghijauan? r. Pengelolaan air? s. Pelestarian alam? t. Pengembangan ekowisata? u. Penyehatan lingkungan? v. Perumahan dan pemukiman? w. Lainnya.?

16 115 Lampiran 8. Kuesioner Penelitian Nomor Responden Tanggal Survei Nama Enumerator Tanda Tangan KUESIONER Kuesioner ini diberikan dalam rangka penyusunan tugas akhir M. Arya Wicaksono Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam program tanggung jawab sosial perusahaan/corporate social responsbility) yang diberikan oleh PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA ASSY PLANT PONDOK UNGU (PT. IAMI APPU). Untuk itu, dimohon agar anda menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan baik dan sejujur-jujurnya. Jawaban yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan tidak ada kaitannya dengan status anda di masyarakat. Karakteristik Responden 1 Nama... 2 Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan 3 Usia... Tahun 4 Alamat Lengkap Jl...RT:... RW:... No:... Kode Pos:... Kelurahan... Kecamatan... Kabupaten/Kota... 5 Nomor Telepon Petani 6 Pekerjaan Utama 2. Pegawai Negeri 3. Pegawai Swasta 4. TNI/Polri 7 Pendikan terakhir 1. TK/SD 2. SMP/SMA/SMK 3. Akademi/Diploma 8 Pendapatan / Bulan 9 Jumlah Beban Keluarga Orang 10 Lama Tinggal di Lokasi Tahun 11 Jenis Program CSR 5. Wiraswasta 6. Pedagang 7. IRT 8. Lainnya 4. S1 5. S2/S3 6. Lainnya....

17 116 A. Tingkat Partisipasi Keterangan : 1 = Tidak Pernah 2 = Kadang-Kadang 3 = Selalu No Pernyataan Skala I. Manipulasi Perusahaan menjanjikan akan memberikan bantuan 2 Perusahaan meminta tanda tangan masyarakat untuk mendukung kegiatan CSR 3 Perusahaan memberikan bantuan, tetapi dengan syarat-syarat tertentu, misalnya menggunakan produk isuzu 4 Perusahaan kenal baik dengan tokoh-tokoh penting masyarakat sekitar II. Terapi Kegiatan CSR berlangsung dalam sekali waktu (Bencana alam, Hari Raya, dll) 2 Bantuan diberikan dalam bentuk uang 3 Pengorganisasian dilakukan oleh perusahaan 4 Kegiatan yang dilakukan perusahaan adalah untuk meredamkan amarah warga masyarakat III. Pemberitahuan Perusahaan mensosialisasikan kegiatan kepada masyarakat 2 Pemberitahuan kegiatan CSR disampaikan melalui media berita, pamphlet, poster 3 Kegiatan CSR sudah ditentukan oleh peusahaan sebelumnya 4 Perusahaan memberikan jawaban yang sulit dipahami ketika masyarakat bertanya mengenai kegiatan CSR tersebut IV. Konsultasi Masyarakat duduk bersama dengan perusahaan untuk melakukan tanya jawab dalam merencanakan kegiatan CSR 2 Pihak perusahaan selalu hadir dalam setiap kegiatan CSR Masyarakat mulai memiliki keinginan bekerjasama dengan 3 perusahaan (joint project) untuk melakukan kegiatan CSR berdasarkan kebutuhan masyarakat 4 Pendapat masyarakat sering diperhitungkan dalam pengambilan keputusan* V. Penenangan Masyarakat pernah mengalami konflik dengan kegiatan CSR 2 Terdapat pihak ke-3/pelerai (misal Pak RT) masalah antara perusahaan dan masyakat jika terjadi konflik sebelum dibawa

18 117 ke lembaga formal Masyarakat ikut memberi saran (menentukan jenis program 3 dll) kegiatan CSR namun saran masyarakat tidak selalu digunakan (keputusan tetap dipertimbangkan oleh perusahaan) 4 Hanya segelintir anggota masyarakat yang ikut serta dalam mengurusi kegiatan CSR, selebihnya adalah perusahaan VI. Kemitraan Saran masyarakat dipadupadankan dengan saran perusahaan 2 Ikut menentukan jenis program 3 Ikut organisasi kegiatan CSR Masyarakat dan perusahaan sepakat untuk berbagi 4 perencanaan dan pengambilan keputusan melalui struktur tanggungjawab kebijakan bersama VII. Pendelegasian Kekuasaan Ikut menyediakan sarana dan prasarana 2 Ikut menyediakan tenaga fisik 3 Warga masyarakat memiliki kewenangan keputusan yang dominan atas rencana atau pada program tertentu Warga mulai melaksanakan kegiatan CSR nya sendiri mulai 4 dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan sedikit bantuan perusahaan VIII. Kontrol Masyarakat Program sepenuhnya ditentukan oleh masyarakat 2 Perusahaan menempatkan dirinya sebagai warga negara yang memiliki derajat yang sama dengan masyarakat 3 Perusahaan dan masyarakat bersama-sama menyamakan visi, kesepakatan, dan komitmen kegiatan CSR 4 Masyarakat bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan dan aspek manajerial

19 118 B. Dampak Keterangan : 1 = Tidak Pernah 2 = Kadang-Kadang 3 = Selalu No Pernyataan Skala 1 Membuka kesempatan kerja 2 Membuka kesempatan berusaha 3 Mendorong peningkatan upah kerja 4 Meningkatkan pendapatan warga 5 Meningkatnya kesejahteraan warga A. Dampak Ekonomi Meningkatkan kepercayaan warga terhadap perusahaan 2 Meningkatkan kerjasama warga 3 Meningkatkan solidaritas warga 4 Melibatkan peran perempuan 5 Membuka peluang konflik* 1 Meningkatkan akses terhadap sarana transportasi 2 Meningkatnya kerusakan lingkungan* B. Dampak Sosial C. Dampak Lingkungan 1 2 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27 BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27 PERATURAN WALI KOTA CILEGON NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG IZIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH WALI KOTA CILEGON, Menimbang : a. bahwa air merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT Isuzu Astra Motor Indonesia Assy Plant Pondok Ungu) Oleh: MOHAMMAD ARYA WICAKSONO I34053879 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya

Lebih terperinci

Nama : Anes Ika Murti Menyetujui, NRP : H A. Data Responden (Petunjuk: Berilah tanda (X) pada setiap jawaban yang anda dimaksud)

Nama : Anes Ika Murti Menyetujui, NRP : H A. Data Responden (Petunjuk: Berilah tanda (X) pada setiap jawaban yang anda dimaksud) 84 LAMPIRAN 84 85 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kajian Penerapan Good Corporate Governance melalui Audit Internal terhadap Kemajuan Perkembangan Perusahaan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC)

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci

BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN DAMPAK EKONOMI SERTA SOSIAL CSR BERDASARKAN PELAPISAN SOSIAL

BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN DAMPAK EKONOMI SERTA SOSIAL CSR BERDASARKAN PELAPISAN SOSIAL BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN DAMPAK EKONOMI SERTA SOSIAL CSR BERDASARKAN PELAPISAN SOSIAL.1 Karakteristik Komunitas Dampak CSR dan Bukan Dampak CSR.1.1 Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian diketahui

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 WALIKOTA BOGOR,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 WALIKOTA BOGOR, BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA WALIKOTA BOGOR, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Saudara/i Responden Di PSIK UMY Dengan hormat, Saya Wisni Pratiwi mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup yang

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAN. Nomor : Lampiaran : 1 (satu) gabung Perihal : Laporan Pengelolaan Lingkungan

KOP PERUSAHAN. Nomor : Lampiaran : 1 (satu) gabung Perihal : Laporan Pengelolaan Lingkungan KOP PERUSAHAN Nomor : Lampiaran : 1 (satu) gabung Perihal : Laporan Pengelolaan Lingkungan Kepada : Yth. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung di- Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja

Lebih terperinci

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan Limbah

Lebih terperinci

- 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

- 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan

Lebih terperinci

Metode Transformasi Skor

Metode Transformasi Skor Lampiran 1 Metode Transformasi Skor DOMAIN 1 DOMAIN 2 DOMAIN 3 DOMAIN 4 Jumlah skor Transformasi skor Jumlah skor Transformasi skor Jumlah skor Transformasi skor Jumlah skor Transformasi skor 4-20 0-100

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) yang ditetapkan oleh Badan Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

Lebih terperinci

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - 216 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan Limbah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN 2 Desember 2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Nomor 1 Seri E

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN (STUDI KASUS : KECAMATAN RUNGKUT) Disusun Oleh: Jeffrey Arrahman Prilaksono 3608 100 077 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran 1 Surat Izin Penelitian 87 Lampiran 2 88 Lampiran 3 89 Lampiran 4 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Carolina Aprilia M.M NRP : 930113 Adalah mahasiswa

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG IZIN LINGKUNGAN BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG IZIN LINGKUNGAN BUPATI KUDUS, SALINAN BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 20 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA Bab empat ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Bontang tahun 2011-2015 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pengendalian Dampak 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 2. Analisis Mengenai Dampak (AMDAL) 3. Pengelolaan Kualitas

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

TATA CARA PENILAIAN KETAATAN DAN PENILAIAN KINERJA LEBIH DARI KETAATAN

TATA CARA PENILAIAN KETAATAN DAN PENILAIAN KINERJA LEBIH DARI KETAATAN LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP TATA CARA PENILAIAN KETAATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 39 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kota Bogor 4.1.1 Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 30 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH

PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah JL. TITIAN PUSPA IV KOBA Email : klh@bangkatengahkab.go.id

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH CAIR BAGI USAHA MIKRO BATIK DENGAN INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH KOMUNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

Lebih terperinci

Lampiran. Harap diisi dulu kolom data diri berikut sebelum memulai pengisian kuesioner. Nama Perusahaan Bagian

Lampiran. Harap diisi dulu kolom data diri berikut sebelum memulai pengisian kuesioner. Nama Perusahaan Bagian Lampiran Kuesioner CSR A. Data Diri Responden Harap diisi dulu kolom data diri berikut sebelum memulai pengisian kuesioner Nama Perusahaan Bagian : : Umur : a. Dibawah 20 tahun (Lingkari salah satu) b.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 62 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 62 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 62 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP LAMPIRAN VIII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Pengendalian Dampak 1. Pengelolaan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012) 4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Dengan hormat saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Agistha Nurhitha Arda Nandhi NIM : 20120310032 Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 79 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT Kuesioner ini dibuat dalam rangka penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

LAMPIRAN. Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LAMPIRAN Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kepada Yth :... Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari agar sudi

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Assalamu alaikum Wr.Wb Sebagai persyaratan tugas akhir, Saya Ivana Edlin Marissa mahasiswa Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul Jakarta, sedang melakukan

Lebih terperinci

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) STRUKTUR ORGANISASI Unsur organisasi Ba terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu unsur Pimpinan (Kepala Ba), Pembantu Pimpinan (Sekretaris Sub Bagian)

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja LAMPIRAN 93 Lampiran 1 Hasil Pengujian Chi-Squere 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja Nominal by Nominal Contingency Coefficient.383.001 H0: tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kondisi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 05 TAHUN 2009 T E N T A N G PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN LUMAJANG BUPATI LUMAJANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PERAN MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility PPMJ

Corporate Social Responsibility PPMJ Corporate Social Responsibility PPMJ Latar Belakang Rangkaian Tragedi Lingkungan dan Kemanusiaan : Minamata (Jepang), Bhopal (India), Chernobhyl (Uni soviet), Shell (Nigeria), Grasberg (Indonesia), Ok

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL

Lebih terperinci

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung V isi menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 13 Juni 2011 NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG : UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016 Syauriansyah Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN/ATAU IZIN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Kriteria Proper terdiri dari dua bagian yaitu: a. kriteria penilaian ketaatan; dan b. kriteria penilaian lebih dari ketaatan (beyond compliance).

Kriteria Proper terdiri dari dua bagian yaitu: a. kriteria penilaian ketaatan; dan b. kriteria penilaian lebih dari ketaatan (beyond compliance). Setelah calon peserta Proper telah terdata di sekretariat Proper, selanjutnya tim teknis Proper menetapkan daftar peserta Proper dengan mengacu kepada: a. kriteria peserta Proper; b. rencana strategis

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN

ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN Disusun guna memenuhi ujian tengah semester mata kuliah AMDAL Dosen Pengampu : Arum Siwiendrayanti SKM., M.KES Oleh : Nama : Fitri Laila Nim : 6411411172 Rombel : 04

Lebih terperinci

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan 1 Pendahuluan 1986 tonggak awal (PP Nomor 29 tahun 1986) 1993 1999 2010 Perbaikan (PP Nomor 27 tahun 1999) revitalisasi Pengembangan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

Lebih terperinci

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI LAMPIRA Lampiran Kuesioner penelitian p Bapak/Ibu yang terhormat, kuesioner ini merupakan instrumen dalam penelitian berjudul Analisis Analisis Hubungan Faktor-Faktor Terhadap Tingkat Kerja Pegawai pada

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

LEMBAR INFORMASI DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kepada Yth : saudara di Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dengan Hormat Saya yang

Lebih terperinci

SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013

SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013 SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013 Kriteria Penilaian Sistem Manajemen Lingkungan, Penurunan Emisi dan Efisiensi Energi Disampaikan oleh Herry Hamdani Kementerian Lingkungan Hidup Jakarta,

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI KEBIJAKAN AMDAL

BAB 4 EVALUASI KEBIJAKAN AMDAL BAB 4 EVALUASI KEBIJAKAN AMDAL 4.1. METODOLOGI PENULISAN Metode yang digunakan adalah dengan menerapkan metode RIA yang berupa analisis deskriptif kualitatif yaitu melakukan wawancara mendalam dengan pihak

Lebih terperinci

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH `BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN STATUS KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ.

Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ. 69 Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ. MANAJER KEUANGAN/AKT DAN UMUM PERSONALIA Lilik Hartini MR/EMR MomonD/Agus W MANAJER PEMASARAN Putut H DIREKTUR UTAMA Mara Amikal,SE SPI Yayat Kusmiyati

Lebih terperinci

No Pernyataan Jawaban. 1 Menurut saya, perawat bersikap santai dan tidak kaku 2 Menurut saya, perawat tidak membedabedakan

No Pernyataan Jawaban. 1 Menurut saya, perawat bersikap santai dan tidak kaku 2 Menurut saya, perawat tidak membedabedakan QUESIONER HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD KOTA TANGERANG A. Petunjuk Pengisisan Quesioner 1. Bapak/Ibu/Saudara/i, dimohon menjawab setiap pertanyaan dengan memilih

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam kerangka pembangunan Good Governance yang berorientasi pada hasil, dan dalam rangka mendukung pencapaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan 33 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan metode dengan informan, dan observasi. Data tentang karakteristik masyarakat lokal, tingkat,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 1994 Tentang : Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang :

Lebih terperinci

PRINSIP DAN KRITERIA ISPO

PRINSIP DAN KRITERIA ISPO Hal. 1 NO. PRINSIP DAN KRITERIA INDIKATOR 1. SISTEM PERIZINAN DAN MANAJEMEN PERKEBUNAN 1.1 Perizinan dan sertifikat. 1. Telah memiliki izin lokasi dari pejabat yang Pengelola perkebunan harus memperoleh

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PERIZINAN LINGKUNGAN TERHADAP PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PERIZINAN LINGKUNGAN MENGENAI PEMANFAATAN AIR LIMBAH

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKAA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 118 Lampiran 1. KUESIONER IKLAN MANULIFE TERHADAP BRAND AWARENESS NASABAH PT. ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA DI KOTA MEDAN Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Anda diminta untuk memberikan tanggapan atas

Lebih terperinci