Konsep Integrasi Knowledge Management dengan Case-Based Reasoning
|
|
- Widya Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Petunjuk Sitasi: Santoso, P. B., & Choiri, M. (2017). Konsep Integrasi Knowledge Management dengan Case-Based Reasoning. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. G77-82). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Konsep Integrasi Knowledge Management dengan Case-Based Reasoning Purnomo Budi Santoso (1), Mochamad Choiri (2) (1), (2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, Indonesia (1) (2) ABSTRAK Riset ini membahas bagaimana mengintegrasikan Knowledge Management (KM) dan Case-Based Reasoning (CBR) dengan contoh kasus pada perawatan mesin. KM adalah sebuah proses yang mengkoordinasikan penggunaan informasi, pengetahuan dan pengalaman yang ada didalam perusahaan. Proses internalisasi, yakni mengubah tacit knowledge menjadi explicit knowledge atau dengan kata lain learning by doing dilaksanakan melalui CBR. Proses integrasi antara KM dan CBR dapat dilaksankan dengan mudah dengan cara menyiapkan sejak awal bentuk format database kasus pada langkah pengumpulan pengetahuan pada metode KM, kemudian pada metode CBR database kasus ini digunakan untuk pembuatan aplikasi CBR dengan menggunakan tool CBR.. Kata kunci Knowledge Management, Case Based Reasoning, Machine Maintenance. I. PENDAHULUAN Organisasi yang mau maju selalu dituntut untuk terus menerus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan jaman. Salah satu sumber internal organisasi untuk belajar adalah belajar dari obyek-obyek yang ada dalam organisasi itu. Sebagai contoh, dalam suatu divisi perawatan mesin suatu organisasi, dapat ditemukan obyek ilmu sebagai berikut: Teknisi: setiap teknisi mempunyai ketrampilan, watak, dan kecocokan pada mesin tertentu. Misal teknisi A: trampil pasa mesin pendingin, wataknya teliti, dan biasa menangani mesin pendingin generator listrik. Tenisi B: trampil pasa mesin perkakas, wataknya kurang teliti, dan biasa menangani mesin bubut Z. Mesin: bila setiap mesin dapat dan boleh bercerita, maka mesin bubut X akan bercerita: usia saya sudah lanjut (12 tahun), saya sulit distart butuh minimal 3 kali start, saya gampang panas dan perlu istirahat 15 menit kalau sudah bekerja 2 jam. Saya sebaiknya dirawat lebih sering, minimal setelah bekerja 500 jam kerja. Spare parts: bila setiap ordendil mesin/spare parts dapat dan boleh bercerita, maka onderdil Z akan bercerita: saya motor penggerak mesin Mixer, merk saya Osaka, harga saya mahal (dua juta rupiah), saya biasa rusak di bagian seal setelah bekerja 200 jam kerja, cara menangani seal sementara adalah dengan diberi tambahan perekat dari bahan lem karet merk X. Supplier saya terbaik adalah PT. XYZ, di Surabaya. Metode yang tepat dipakai bagi suatu organisasi untuk terus belajar adalah Knowledge Management (KM, Manajemen Pengetahuan). KM dapat dianggap sebagai metode bisnis yang melibatkan identifikasi, pengumpulan, organisasi, analisis, dan pengolahan data dan informasi untuk menciptakan pengetahuan baru agar orang lain bisa menggunakan (Malhotra, 2000). Manfaat KM mencakup pembuatan keputusan yang lebih baik (lebih cepat, lebih akurat), lebih tinggi kemampuan beradaptasi dan lebih fleksibel, serta pencegahan kerugian kehilangan pengetahuan. Proses KM kunci adalah penciptaan pengetahuan, berbagi, dan menggunakan kembali. Kemudian, agar pengetahuan tersebut mudah disimpan dan digunakan secara bersama, salah satu metode yang mudah dan menarik untuk digunakan adalah Case Based Reasoning (CBR). Pengertian CBR adalah a case-based reasoner solves new problems by adapting solutions that were used to solved old problems (Barletta, 1991). Jadi, CBR adalah metode dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan solusi kasus-kasus lama yang serupa dan menggunakannya G-77
2 Santoso, Choiri kembali untuk menyelesaikan masalah baru, serta merupakan metode untuk membangun sistem komputer yang cerdas. Nampak bahwa tujuan utama CBR dan KM adalah sama: untuk menangkap dan menggunakan kembali pengalaman atau pengetahuan. Namun berlawanan dengan KM, pekerjaan CBR kurang menekankan penciptaan dan aspek berbagi pengetahuan; kasus diasumsikan ada dan biasanya hanya ada satu basis kasus ( Mansar, dan Marir, 2003). Meskipun KM dan CBR memiliki kesamaan, namun dikatakan bahwa CBR adalah alat pengorganisasian dan implementasi dari KM, permasalahannya, bagaimana mengintegrasikan CBR pada langkah-langkah KM? Pada penelitian ini akan dibahas bagaimana mengintegrasikan CBR untuk langkah penyimpanan dan sharing knowledge pada KM dengan mengambil contoh kasus pada bidang perawatan mesin. II. METODOLOGI A. Tipe Knowledge Pada KM, knowledge secara umum digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge dengan penjabaran sebagai berikut: a. Tacit Knowledge Pada dasarnya tacit knowledge (TK) bersifat personal, dikembangkan melalui pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et al., 2004). TK bersifat subjektif dan melekat dalam pengetahuan individu serta dapat disimpulkan sebagai intuisi, dugaan, idealisme, nilai-nilai, dan emosi. Knowledge ini bersifat pribadi, sukar untuk dibentuk dan ditransfer kepada orang lain. Dua dimesnsi penting dalam TK adalah: pertama, dimensi teknis mewakili berbagai macam keahlian atau keterampilan yang sulit diformalkan. Dimensi ini sering diistilahkan dengan know-how, keahlian dan keterampilan misalnya seorang koki profesional ketika masak dan melakukan demo di depan penonton. Koki dalam menuangkan garam tidak pernah mengukur berat garam yang dituangkan ke dalam masakan melainkan hanya dengan perkiraan saja. Ketika sang koki diminta untuk menjelaskan keahliannya ke penonton, sering kali koki kesulitan mencari kata yang tepat untuk mendeskripsikan prinsip teknis maupun ilmu yang ada di dalam kepala sang koki. Kedua, dimensi kognitif yang berkaitan mengenai kepercayaan, persepsi, nilai-nilai, emosi, dan mental sehingga dimensi ini sulit untuk dinotulensikan. Dimensi ini menentukan cara pandang seseorang dalam menanggapi kejadian di sekitarnya dan bagaimana mereka mengambil tindakan. Contoh lain dalam bidang maintenance adalah pengalaman teknisi yang sudah tahunan, misalnya hanya dengan melihat asap knalpot mobil atau bunyi mesin mobil, teknisi tersebut sudah bisa meramalkan jenis kerusakan yang terjadi pada mobil itu. b. Explicit Knowledge Explicit knowledge (EK) bersifat formal dan sistematis sehingga mudah untuk dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al., 2004). Knowledge ini diinterpretasikan dalam bentuk data, formula ilmu pengetahuan, manual-manual, prinsip-prinsip umum, serta dapat dijelaskan sebagai suatu proses, metode, pengalaman rancangan suatu produksi, dan pola bisnis. Knowledge ini berada dalam organisasi dan siap untuk dibagikan ke seluruh individu dalam organisasi atau perusahaan dalam bentuk formal dan sistematis, contoh dalam divisi maintenance adalah Manual Operating Prosedure, System Operating Procedure, dan manual/pedoman perawatan mesin berupa text book (Chan, Lin-Li, dan Liqiang, 2000). B. Knowledge Management Empat aktivitas penting dalam KM menurut Watson (2003) adalah: a) Memperoleh pengetahuan dengan cara belajar, mencipta atau identifikasi data dan informasi yang telah dikumpulkan. b) Menganalisis pengetahuan dengan mengukur, validasi atau menilai data dan informasi yang telah diperoleh. G-78
3 Konsep Integrasi Knowledge Management dengan Case-Based Reasoning c) Menyimpan pengetahuan dengan mengorganisasi, menyajikan, atau memelihara data dan informasi yang telah diolah. d) Menggunakan pengetahuan dengan mengimplementasikan, mentransfer atau menyebarkan pengetahuan yang telah disimpan. C. Case Based Reasoning (CBR) Beberapa pengertian CBR dari para pakarnya antara lain adalah (Aamodt, dan Plaza, 1994): CBR adalah reasoning by remembering yang artinya CBR adalah penalaran dengan mengingat pengalaman masa lalu. Riesbeck dan Schank (1989) mengartikan CBR sebagai a case-based reasoner solves new problems by adapting solutions that were used to solved old problems, yang artinya penalaran berdasarkan kasus untuk menyelesaikan masalah baru dengan cara mengadaptasi solusi masalah lama. Dengan demikian dapat disimpulkan CBR adalah suatu istilah yang mengandung arti: Proses penalaran manusia Representasi proses penalaran manusia Suatu metode untuk pengembangan aplikasi bagi penyelesaian masalah yang serupa Dengan kata lain, CBR adalah metode dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan solusi kasus-kasus lama yang serupa dan menggunakannya kembali untuk menyelesaikan masalah baru, serta merupakan metode untuk membangun sistem komputer yang cerdas. D. Kasus Hal yang paling mendasar dalam CBR adalah kasus (case) karena kasus menghubungkan sebagian dari pengetahuan yang menggambarkan suatu pengalaman. Suatu kasus adalah kumpulan ciri-ciri (features) beserta nilainya. Menurut Barleta (1991), feature dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut: Descriptive Feature (ID Feature), yaitu ciri-ciri yang paling mudah untuk mengenal atau mengelompokkan kasus. Pada umumnya berupa nama, nomor identitas, deskripsi penjelas, dan lain-lain. Adjustment Feature, yaitu ciri-ciri yang berubah atau bersifat dinamis dan sangat menentukan solusi kasus. Featur ini digunakan untuk menyesuaikan solusi kasus lama agar sesuai dengan situasi dan kondisi masalah baru, misal umur dan berat badan sangat menentukan doses pengobatan. Solution Feature, yaitu ciri-ciri yang menunjukkan jawaban kasus. Contoh: obat apa, dan berapa takaran yang harus diberikan. Setiap feature juga mempunyai nama, tipe data, domain, nilai, bobot dan jenis keserupaan (feature matching). E. Database Kasus Kasus-kasus lama pada umumnya disusun dalam suatu database kasus dengan menggunakan aturan yang sesuai dengan struktur kasus. Sebagai contoh, dalam kasus kedokteran, berdasarkan pengalaman seorang dokter, maka dapat disusun database kasus yang terdiri ribuan kasus pasien yang telah ditanganinya selama ini (misal selama 20 tahun praktek). Contoh kecil database kasus yang sangat sederhana (bukan riil) dapat dilihat pada Tabel 1. Cara interpretasi tabel diatas, misal baris 1: Kasus dari pasien yang bernama Ana, perempuan, demam, usia 18 tahun dan berat badan 50 kg. Setelah diperiksa, diputuskan bahwa Ana terserang demam, maka diberikan obat Panadol dengan doses tiga kali sehari satu tablet, diminum setelah makan. G-79
4 Santoso, Choiri Nama Ana Antok Alex Dani Elisa Descriptive Feature Adjusment Feature Solution Feature Jenis Kelamin P L L L P Penyakit Demam Demam Demam Diare Maag Berat Badan Umur Obat Dosis Takaran Panadol Panadol 3 ½ Panadol Diapet Promag 1 3 Tabel.1. Contoh Database Kasus Catatan : L = laki-laki P = perempuan Dosis diukur dalam sekian kali per hari, Takaran: tablet, senduk makan, tetes, dst F. Siklus CBR Setelah basis kasus yang berisi kasus-kasus lama (previous cases) dibangun, maka CBR akan siap digunakan. Aamodt & Plaza (1994) menjelaskan bahwa CBR dapat digambarkan melalui empat putaran proses yang disebut dengan Four Re s (4 R), yaitu (lihat Gambar 1) : 1. Retrieve (Penelusuran): Proses ini merupakan proses retrieve the most similar case (mencari kembali kasus lama yang paling serupa dengan kasus baru). Pencarian kembali atau penelusuran diawali dengan tahap mengenali masalah pada kasus baru dan berakhir dengan hasil penelusuran pada solusi kasus lama yang paling mirip dengan kasus baru. Proses menentukan tingkat kemiripan (similarity) antar kasus merupakan langkah penting dalam tahap sistem penalaran komputer berbasis kasus. Tingkat similarity antar kasus ditentukan dengan melakukan perhitungan kemiripan antar kasus sehingga nantinya dihasilkan daftar terurut dari kasus-kasus yang mirip. Dua teknik kemiripan yang sering digunakan adalah algoritma nearest neighbor dan induksi. 2. Reuse (Penggunaan kembali): Proses ini merupakan proses reuse the case to attempt to solve the problem (menggunakan kembali solusi kasus lama untuk menyelesaikan kasus baru). Reuse mengandung arti Pengalaman adalah guru terbaik, jadi artinya menggunakan kembali pengetahuan dan informasi kasus lama berdasarkan bobot kemiripan dengan kasus yang baru, sehingga solusi kasus lama diusulkan menjadi solusi kasus yang baru, yang mirip kasus lama. 3. Revise: Kasus baru belum tentu persis sama dengan kasus baru, atau karena perubahan situasi dan kondisi dan aturan, maka perlu dilakukan revisi atau penyesuaian pada solusi kasus baru. Contoh perubahan: adalah harga dan pajak pada kasus pembangunan rumah, atau berat badan dan usia pada kasus pengobatan. Jadi, proses ini merupakan proses peninjauan kembali solusi yang diusulkan dan kemudian mengetesnya pada kasus nyata dan jika perlu, dilakukan penyesuaian demi memperbaiki solusi tersebut agar cocok dengankondisi kasus yang baru. 4. Retain: Merupakan proses menyimpan kasus baru yang telah berhasill mendapatkan solusi agar dapat digunakan oleh kasus-kasus selanjutnya yang mirip dengan kasus tersebut. Dengan demikian, CBR akan bertambah cerdas mengingat selalu bertambah berpengalaman karena bertambahnya kasus baru pada database kasusnya. G-80
5 Konsep Integrasi Knowledge Management dengan Case-Based Reasoning Gambar 1. Case-Based Reasoning Cycle III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan mengambil contoh kasus pada perawatan mesin, dan membatasi knowledge pada lingkup internal pada divisi maintenance serta pada jenis TK nya saja, maka langkah integrasi antara KM dan CBR adalah sebagai berikut: A. Langkah KM menghasilkan kumpulan TK dari hasil pengamatan dan kuesioner yang berupa kumpulan kasus-kasus, misalnya berbagai kasus pengalaman teknisi dalam mengatasi perawatan dan kerusakan mesin. B. Kasus-kasus ini dibawa kebentuk Database Kasus dari CBR agar mudah diimplementasikan menjadi software dengan menggunakan tools CBR yang banyak terdapat di pasaran dunia. Contoh Database kasus pada perawatan mesin adalah pada Tabel berikut ini: C. Tabel 2. Database Kasus tentang troubleshooting mesin Kode Nama Bunyi Temperatur Getaran Performance Nama Solusi Mesin Mesin M02 Boiler Kring kring M03 Ice bank Tek tek M04 PHE Drrr drrr Kerusakan Normal Normal Rendah Boiler kurang air Normal Normal Rendah Aus pada piston kompresor Normal Normal Rendah Kebocoran saluran susu Air dalam boiler kurang. Matikan mesin boiler agar alarm juga ikut berhenti berbunyi. Tunggu tangki penuh atau melewati batas level. Piston mesin kompresor harus ganti dengan yang baru. Karet(gasket) pada mesin PHE harus diganti Jadi, proses integrasi antara KM dan CBR dapat dilaksankan dengan mudah dengan cara menyiapkan sejak awal bentuk format database kasus pada langkah pengumpulan pengetahuan pada metode KM, kemudian pada metode CBR database kasus ini dapat digunakan untuk pembuatan aplikasi CBR dengan menggunakan tool CBR. G-81
6 Santoso, Choiri IV. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: a. Setiap perusahaan yang ingin efisien dan kompetitive perlu selalu belajar, metode belajar bagi organisasi yang bagus adalah Knowledge Management. b. KM memerlukan langkah: memperoleh pengetahuan, menganalisis pengetahuan, menyimpan pengetahuan, dan menggunakan pengetahuan. c. Untuk memanfaatkan pengetahuan yang sudah terkumpul dan terorganisasi secara bersama dalam suatu organisasi diperlukan suatu metode, CBR adalah suatu metode yang cocok untuk hal itu. d. Langkah integrasi KM dan CBR adalah pada pembentukan Database Kasus.Aplikasi CBR adalah bentuk nyata untuk sharing knowledge pada KM. DAFTAR PUSTAKA Aamodt, A and Plaza, E, 1994, Case-Based Reasoning: Foundational Issues, Methodological Variations and Systems Approaches AI Communications, Vol 7 No i pp Allen, B P, 1994, Case-Based reasoning: Business Applications, Communications of the ACM Vol 37 No 3 (March 1994) pp Althoff, K.-D., Bomarius, F., & Tautz, C.,2000, Using a Case-Based Reasoning Strategy to Build Learning Software Organizations. Accepted for the IEEE Journal on Intelligent Systems, special issue on KM and Knowledge Distribution over the Internet. Barletta, B., 1991, An introduction to case-based reasoning AI Expert, Vol 6 No 8 (1991) pp B. & Herman, K., 1985, Formaldehyde Release From Pressed Wood Products, dalam Turoski (Editor), Proceedings of the Symposium at the 187th Meeting on the American Chemical Society, hlm , Washington: American Chemical Society Chan, W C, Lin-Li, C and Liqiang, G, 2000, Knowledge engineering for an telligent case-based system for help desk operations Expert systems with applications, Vol 18 (2000) pp Mansar, Marir, and Reijers. Case-Based Reasoning as a Technique for Knowledge Management in Business Process Redesign. Electronic, Journal on Knowledge Management, Volume 1 Issue 2 (2003) Malhotra, Y.,2000, Knowledge management for [e-] business performance information strategy. The Executive Journal, 16, (4), pp G-82
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING Fransica Octaviani S. (1) Joko Purwadi (2) Rosa Delima (3) foctas@yahoo.com jokop@ukdw.ac.id rosa@ukdw.ac.id Abstraksi Penalaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paru-paru sebagai pompa satu-satunya untuk sistem pernapasan adalah organ yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Namun masih banyak orang yang kurang peduli
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resep Elektronik Sistem resep elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik untuk menfasilitasi dan meningkatkan komunikasi urutan resep atau obat, membantu pilihan, administrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Kulit Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia. Gangguan pada kulit sering terjadi karena ada faktor peyebabnya,
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE NEAREST NEIGHBOR DAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGANALISIS KEMUNGKINAN PENGUNDURAN DIRI CALON MAHASISWA DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PERBANDINGAN METODE NEAREST NEIGHBOR DAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGANALISIS KEMUNGKINAN PENGUNDURAN DIRI CALON MAHASISWA DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kusrini 1, Sri Hartati 2, Retantyo Wardoyo 3, Agus Harjoko
Lebih terperinciRANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT
RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT Murien Nugraheni Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Warungboto, Janturan,
Lebih terperinciPERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT TBC DENGAN METODE CBR
SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT TBC DENGAN METODE CBR Arnes Yuli Vandika* 1, Ahmad Cucus 2 1,2 Ilmu Komputer - Universitas Bandar Lampung (UBL) e-mail: arnes@ubl.ac.id 1, ahmad.cucus@ubl.ac.id 2 Abstrak Penyakit
Lebih terperinciCase-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient
17 Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient Tursina Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan Bagi Anak
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan Bagi Anak Rizky Ria Kumaladewi, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika Universitas islam Indonesia Jl. Kaliurang km 14 Yogyakarta 55510 Telp (0274)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan penyebab kematian nomor satu di dunia jika tidak ditangani dengan baik. Di Indonesia
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning
Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning Diki Andita Kusuma 1, Chairani 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, IBI Darmajaya 1,2 Jl. A. Pagar Alam,
Lebih terperinciALGORITMA NEAREST NEIGHBOR
ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR A. Algoritma Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari
Lebih terperinciPenerapan Case Based Reasoning pada Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Komplain Penyewa Mall
138 Penerapan Case Based Reasoning pada Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Komplain Penyewa Mall Meivi Kartikasari, Purnomo Budi Santoso, dan Erni Yudaningtyas Abstract One of the factors affecting
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENALARAN BERBASIS KASUS (CASE BASED REASONING) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KEHAMILAN
TEKNOLOGI PENALARAN BERBASIS KASUS (CASE BASED REASONING) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KEHAMILAN Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Lebih terperinciPERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Bahan bangunan merupakan salah satu faktor yang penting untuk membuat sebuah rumah, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Bahan bangunan merupakan salah satu faktor yang penting untuk membuat sebuah rumah, untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan seperti semen, besi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empiris Ada beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan mengenai Penerapan Metode Probabilitas Bayesian dan Nearest Neighbour dalam Sistem Pakar Berbasis Case
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI SIMULATED ANNEALING PADA CASE BASED REASONING UNTUK STUDI KASUS PEMBELIAN KOMPUTER
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SIMULATED ANNEALING PADA CASE BASED REASONING UNTUK STUDI KASUS PEMBELIAN KOMPUTER Aribawana Budiman¹, Ririn Dwi Agustin², Endro Ariyanto³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING 1 Nur Kahfi Ibrahim, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROBABILITAS BAYESIAN DAN NEAREST NEIGHBOUR DALAM SISTEM PAKAR BERBASIS CASE BASED REASONING (CBR) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI
PENERAPAN METODE PROBABILITAS BAYESIAN DAN NEAREST NEIGHBOUR DALAM SISTEM PAKAR BERBASIS CASE BASED REASONING (CBR) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI WAYAN RIRIN PUSPITA DEWI NIM. 1108605045 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciFungsi Similaritas Pada Sistem Berbasis Kasus Penyelesaian Masalah Akademik Mahasiswa
Fungsi Similaritas Pada Sistem Berbasis Kasus Penyelesaian Masalah Akademik Mahasiswa Syaiful Hendra, Sri Kusumadewi 2 Jurusan Teknik Informatika STMIK Adhi Guna Jl. Undata No. 3 Palu Sulawesi Tengah Indonesia
Lebih terperinciCase Base Reasoning Penentuan Harga Rumah Dengan Menggunakan Metode Tversky (Studi Kasus: Kota Pontianak)
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2017) 1 Case Base Reasoning Penentuan Harga Rumah Dengan Menggunakan Metode Tversky (Studi Kasus: Kota Pontianak) Hendra 1, Tursina 2, Rudy
Lebih terperinciPENERAPAN CASE BASED REASONING DALAM MENDUKUNG PENYELESAIAN KASUS
PENERAPAN CASE BASED REASONING DALAM MENDUKUNG PENYELESAIAN KASUS Emha Taufiq Luthfi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta E-mail : emha_tl@yahoo.com ABSTRAKSI
Lebih terperinciProgram Aplikasi Diagnosa Kerusakan Mobil dengan Metode Case Based Reasoning berbasis Open Source
Program Aplikasi Diagnosa Kerusakan Mobil dengan Metode R. Budiarianto Suryo Kusumo P2 Informatika-LIPI budiarianto@informatika.lipi.go.id Abstrak Kunci untuk meningkatkan kepuasan pelanggan adalah mempertahankan
Lebih terperinciVol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA
CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA Oleh: Arif Rohmadi* *)Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Abstrak Organisasi
Lebih terperinciSISTEM DIAGNOSA PENYAKIT MUSANG DENGAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS WEB
SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT MUSANG DENGAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS WEB Muhamad Rheza, Herfina, Adriana Sari Aryani. Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Jl. Pakuan Po. Box 452
Lebih terperinciKNSI MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS CBR PADA SERVICE CENTER ELEKTRONIK
KNSI2014-327 MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS CBR PADA SERVICE CENTER ELEKTRONIK Rahmawati Ilmu Komputer, Fakultas Pascasarjana, STMIK Nusa Mandiri lovely_razbie@yahoo.co.id Abstrak Paper ini
Lebih terperinciCASE BASED REASONING MENENTUKAN KELOMPOK UKT (STUDI UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA)
CASE BASED REASONING MENENTUKAN KELOMPOK UKT (STUDI UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA) Muh. Nurtanzis Sutoyo 1), Andi Tenri Sumpala 2) 1)2) Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, USN Kolaka
Lebih terperinciCASE-BASED REASONING UNTUK MENJAGA MUTU PELAYANAN PURNA JUAL OTOMOTIVE
CASE-BASED REASONING UNTUK MENJAGA MUTU PELAYANAN PURNA JUAL OTOMOTIVE Mochammad Choiri 1, Purnomo Budi Santoso 2 1,2 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Malang 65145, Indonesia
Lebih terperinciSISTEM PENENTUAN PEMASANGAN SALURAN AIR PDAM KOTA CIMAHI DENGAN MENGGUNAKAN CBR DAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBORS
SISTEM PENENTUAN PEMASANGAN SALURAN AIR PDAM KOTA CIMAHI DENGAN MENGGUNAKAN CBR DAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBORS ABSTRAKS Feri Frasetiyono 1, Gunawan Abdillah 2, Asep Id Hadiana 3 Program Studi Informatika,
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KONSELING MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING. Syaiful Hendra 1*, Sri Kusumadewi 2
PERANCANGAN APLIKASI KONSELING MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING Syaiful Hendra 1*, Sri Kusumadewi 2 1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Adhi Guna Jl. Undata No 3 Palu, Sulawesi Tengah
Lebih terperinciJurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK BERBASIS WEB Tri Rezki Maulidia 1, Tedy Rismawan 2, Syamsul Bahri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciPenentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit...
Penentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit... (Risfianti dkk.) PENENTUAN PENANGANAN KASUS TERHADAP PENYAKIT BERDASARKAN GEJALA MENGGUNAKAN CASE BASE REASONING DAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR(STUDI KASUS:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu
Lebih terperinciMetode Case Based Reasoning (CBR) dalam Menyusun Rencana Pemasaran
Metode Case Based Reasoning (CBR) dalam Menyusun Rencana Pemasaran Juwita Utami Putri, Wisnu Sukma Maulana, I Wayan S. Wicaksana Universitas Gunadarma E-mail: nony juwita@student.gunadarma.ac.id, snowhite
Lebih terperinciCASE BASED REASONING UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMILARITAS PROBABILISTIC SYMMETRIC
CASE BASED REASONING UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMILARITAS PROBABILISTIC SYMMETRIC Pramudyas Arya Aconcagua 1, Setyawan Wibisono 2 1,2 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dan Permasalahan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, namun tidak semua orang dapat menempuh
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dan Permasalahan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, namun tidak semua orang dapat menempuh pendidikan sesuai yang diharapkan. Salah satu permasalahan
Lebih terperinciRima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK
IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESEHATAN UNTUK PENANGANAN DINI PADA KECELAKAAN DENGAN METODE HERBAL Studi Kasus Dalam Rumah Tangga Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CASE BASE REASONING (CBR) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT KULIT PADA BAYI
IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING (CBR) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT KULIT PADA BAYI YulmainiA 1, *), Sri Lestari 2) 1) Software engineering, IBI Darmajaya Z.A Pagar Alam No.93, Bandar Lampung, 35142,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID
Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Galuh Gupita 1, Budi Harijanto 2, Yuri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK MENENTUKAN TUJUAN WISATA
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK MENENTUKAN TUJUAN WISATA Billy Kadmiel *, Lukito Edi Nugroho, Silmi Fauziati Jurusan Teknik Eletro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu penelitian yang bersifat ilmiah, pengertian dan penalaran konsep diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam menafsirkan makna konsep yang dipakai sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang semua orang, namun di sisi lain jumlah dokter gigi di Indonesia masih sangat sedikit
Lebih terperinciPERANCANGAN MANAJEMEN PENGETAHUAN TEKNIK PEMASANGAN TIANG LISTRIK TEGANGAN MENENGAH MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING
PERANCANGAN MANAJEMEN PENGETAHUAN TEKNIK PEMASANGAN TIANG LISTRIK TEGANGAN MENENGAH MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING Fathoni Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciPENENTUAN PENANGANAN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI RESLETING DI PT. HERO TOP ZIP MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING DAN SORENSEN COEFFICIENT
Penentuan Penanganan Kerusakan Mesin Produksi Resleting (Prakasa dkk.) PENENTUAN PENANGANAN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI RESLETING DI PT. HERO TOP ZIP MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING DAN SORENSEN COEFFICIENT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan
Lebih terperinciKata kunci: Case based reasoning, repository, intra.gmf-aeroasia.co.id/jobcard
TROUBLESHOOTING MANDIRI DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INTRA.GMF-AEROASIA.CO.ID/JOBCARD DENGAN METODE CASE BASED REASONING (CBR), STUDI KASUS: PT. GMF AERO ASIA Rizky Arizona, Naning Aranti Wessiani Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi begitu pesat terutama dalam bidang komputer, sehingga tidak berlebihan apabila komputer dijadikan alat untuk memperingan beban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan
Lebih terperinciPENERAPAN CASE-BASED REASONING UNTUK PENENTUAN LOKASI PEMASANGAN SMART ALARM KEBAKARAN
PENERAPAN CASE-BASED REASONING UNTUK PENENTUAN LOKASI PEMASANGAN SMART ALARM KEBAKARAN Sopiyan Dalis Abstract Fire is one of the concerns the citizens of Jakarta. In addition to causing substantial material
Lebih terperinciPENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA
PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281 Yogyakarta
Lebih terperinciIntelligent Tutoring System: Expert-Knowledge Module Menggunakan Case-Based Reasoning
Jurnal Generic, Vol. 9, No. 1, Maret 2014, pp. 284~291 ISSN: 1907-4093 (print), 2087-9814 (online) 284 Intelligent Tutoring System: Expert-Knowledge Module Menggunakan Case-Based Reasoning Abdiansah 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara, 2013). Kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :
KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama
Lebih terperinciDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY JACCARD COEFFICIENT
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 40 DIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY JACCARD COEFFICIENT Annisa 1, Tursina 2, Helen Sasty Pratiwi 3 Program
Lebih terperinciIntelligent Tutoring System: Expert-Knowledge Module Menggunakan Case-Based Reasoning
Jurnal Generic, Vol. 9, No. 1, Maret 2014, pp. 1~7 1 Intelligent Tutoring System: Expert-Knowledge Module Menggunakan Case-Based Reasoning Abdiansah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING
ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING Mukhammad Shaid (sahid48@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Yustina Retno Utami (yustina.retno@gmail.com)
Lebih terperinciCASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DIAGNOSA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA MANUSIA
CASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DIAGNOSA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA MANUSIA Abdiansah, abdiansah@unsri.ac.id Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren dan pola gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan pola hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit.
Lebih terperinciKonsep Business Inteligence. (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom
Konsep Business Inteligence (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom Data, informasi dan pengetahuan Arsitektur BI Komponen utama BI Siklus analisis BI Tahap pengembangan sistem BI Sebuah organisasi memiliki data
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164
EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam pengembangan berbagai aplikasi dan mekanisme berbasis informasi memberikan new core competency dalam penerapannya
Lebih terperinciFORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM TERINTEGRASI III
FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM TERINTEGRASI III 1. FORMAT UMUM a. Batas pengetikan laporan atau margin adalah Inside 3,5 cm, Outside 2,5cm, Top 2,5 cm, Bottom 2,5 cm dengan menggunakan mirror margin.
Lebih terperinci(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan
(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan dan interaksi obat yang benar yaitu meliputi cara pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini aplikasi dari Artificial Intelligence(AI) yang terbesar adalah sistem pakar (expert system). Dibandingkan dengan cabang bisnis AI lainnya, sistem pakar mengalami
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Komputer merupakan salah satu teknologi yang berkembang cepat seiring dengan kemajuan informasi sekarang ini. Hal inilah yang mendorong manusia untuk mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi ini masalah kesehatan merupakan masalah kompleks. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang dapat dicegah atau dihindari.
Lebih terperinciCase Based Reasoning Untuk Mendeteksi Kerusakan Harddisk
Case Based Reasoning Untuk Mendeteksi Kerusakan Harddisk Nola Ritha 1, M. Nurtanzis Sutoyo 2 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji 2 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciGambar 7. Tahapan Proses penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan
Lebih terperinciTabel 3. 4 Hasil kuesioner permasalahan pada aplikasi JC147
sebagai common problem, dimana permasalahan tersebut merupakan permasalahan-permasalahan overall yang sering dialami pengguna ketika berinteraksi dengan intra.gmfaeroasia.co.id/jobcard. Pada bagian ini
Lebih terperinciSistem Pakar Konsultasi Penyakit Kehamilan Berbasis Kasus Menggunakan Methode Case Based Reasoning (CBR)
Riau Journal Of Computer Science Vol.2/No.1/2016 : 66-75 66 Sistem Pakar Konsultasi Penyakit Kehamilan Berbasis Kasus Menggunakan Methode Case Based Reasoning (CBR) Adyanata Lubis Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Interaksi Manusia dan Komputer Seseorang yang bekerja dengan komputer, akan melakukan interaksi dengan komputer. Cara yang lazim digunakan adalah pengguna memberikan
Lebih terperinciPENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB. Uswatun Hasnah
PENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB Uswatun Hasnah Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri (UNISI) Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar. Gizi buruk banyak dialami oleh bayi dibawah lima tahun (balita).
Lebih terperinciPERANCANGAN VIRTUAL FRIEND MENGGUNAKAN ALGORITMA CASE-BASED REASONING BERBASIS APLIKASI DEKSTOP
PERANCANGAN VIRTUAL FRIEND MENGGUNAKAN ALGORITMA CASE-BASED REASONING BERBASIS APLIKASI DEKSTOP Bima Amei Prayansyah 1), Muhammad Maksum Aszhari 2), Wahyu Pratama 3) 1), 2, 3) Teknik Informatika STMIK
Lebih terperinciREKAYASA PENGETAHUAN AKUISISI PENGETAHUAN. Adam Hendra Brata
REKAYASA PENGETAHUAN AKUISISI PENGETAHUAN Adam Hendra Brata Pokok Bahasan Rekayasa Sistem Berbasis Pengetahuan Akusisi Pengetahuan REKAYASA SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN Sistem Berbasis Pengetahuan Knowledge-based
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan
Lebih terperinciSISTEM BERBAASIS KASUS MENENTUKAN MAJIKAN TKI
1 SISTEM BERBAASIS KASUS MENENTUKAN MAJIKAN TKI Widya Seno Pambudi Teknik Informatika STMIK El Rahma e-mail: senopambudi71@gmail.com Abstract Currently the determination of employers by PPTKIS is still
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat tingginya permintaan kebutuhan daging ayam broiler. Permintaan pasar yang tinggi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan ternak ayam memiliki banyak manfaatnya seperti telur dan dagingnya tidak terlepas dari kebutuhan konsumsi sehari-hari. Namun, ada permasalahan utama yang hampir
Lebih terperinciPertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) POKOK BAHASAN Biaya PL Software Quality Attribute Standar kualitas Takaran Jaminan Kualitas CASE TOOLS Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC/Software Development
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESTISIDA PADA TANAMAN JAGUNG BISI 2 MENGGUNAKAN METODE CBR
semantik, Vol.1, No.2, Jul-Des 2015, pp. 69-76 ISSN: 2460-1446Ily pp. 1~5 69 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESTISIDA PADA TANAMAN JAGUNG BISI 2 MENGGUNAKAN METODE CBR Yaseruddin * 1, Muh. Ihsan
Lebih terperinciPENENTUAN TIPE KEPRIBADIAN BERBASIS ANDROID DENGAN METODE CASE BASED REASONING (CBR) SKRIPSI TIANY DWI LESTARI
PENENTUAN TIPE KEPRIBADIAN BERBASIS ANDROID DENGAN METODE CASE BASED REASONING (CBR) SKRIPSI TIANY DWI LESTARI 131421062 PROGRAM STUDI EKSTENSI S-1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciJURNAL INFORMATIKA PEMBANGUNAN APLIKASI TRAVEL RECOMMENDER DENGAN METODE CASE BASE REASONING
PEMBANGUNAN APLIKASI TRAVEL RECOMMENDER DENGAN METODE CASE BASE REASONING Uung Ungkawa [1], Dewi Rosmala [2], Fanny Aryanti [3] Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Nasional Bandung uung@itenas.ac.id,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,
Lebih terperinciCASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN
CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN Oleh: Minarni, Indra Warman, Wenda Handayani Jurusan Teknik
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING
ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN TUJUAN WISATA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN TUJUAN WISATA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING DECISION SUPPORT SYSTEM TO DETERMINE TRAVEL DESTINATION IN BANDUNG USING CASE BASED
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT. Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom
KNOWLEDGE MANAGEMENT Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Agar mahasiswa mengerti perangkat manajemen pengetahuan apa saja yang dapat diterapkan
Lebih terperinciIntegrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi
Petunjuk Sitasi: och, B. N., Muslim, E., & Karina, L. (2017). Integrasi Balanced card dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F125-131).
Lebih terperinciFormat Penulisan Laporan Praktikum Statistik Industri Periode Genap 2014/2015
1. Format Umum Format Penulisan Laporan Praktikum Statistik Industri Periode Genap 2014/2015 Kertas yang dipakai kertas A4 80 gr. Margin pengetikan laporan sebagai berikut: 3 cm dari sisi kiri kertas,
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut maka setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Abnormal Psychology merupakan salah satu cabang dalam ilmu psikologi yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA KERUSAKAN MESIN COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA KERUSAKAN MESIN COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED Rd. Galih Prawira Martakusumah 1), Tacbir Hendro Pudjiantoro 2), Rezki Yuniarti 3) 1), 2) Program Studi Informatika, Fakultas
Lebih terperinciGambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014
Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Pengertian Sistem dan Informasi Sistem Suatu jaringan kerja dari
Lebih terperinciDECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS
DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS Pengertian Suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan
Lebih terperinci