V. SIMPULAN DAN SARAN. diajukan diterima yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara budaya

Transkripsi

1 V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pada CV Fajarindo Jaya Bandar lampung. Hal ini didasarkan pada: 1. Hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Y= X Maka dapat dikatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada CV Fajarindo Jaya di Bandar Lampung. 2. Berdasarkan Pengujian yang dilakukan dengan melihat angka Sig.F hitung pada tabel Anova SPSS, didapat angka Sig.F hitung sebesar dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar Karena angka probabilitas 0.004<0.05 sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada CV Fajarindo Jaya di Bandar Lampung. 3. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi koefesien regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada tabel Coefficients (Tabel 12), didapat angka t hitung > t tabel 2.178, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima; artinya koefesien regresi signifikan.

2 80 4. Hasil uji dengan SPSS menunjukkan bahwa nilai R square sebesar atau 51%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 51% budaya organisasi yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel kinerja. Sedang sisanya yaitu 49% harus dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya. Besar hubungan variabel budaya organisasi dan kinerja ialah atau 71.4% yang artinya hubungan kedua variabel tersebut kuat. 5. Hasil penelitian menunjukkan dari keenam indikator budaya organisasi dapat dilihat bahwa: Indikator observed behavioral regularities mempunyai tingkat hubungan sedang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 53,57% pimpinan selalu melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan dan karyawan menyetujui perusahaan memberikan penambahan jam kerja. Indikator Norms mempunyai tingkat hubungan sedang. Hal ini dapat 57,2% pimpinan menegur karyawan yang melakukan kesalahan dan karyawan memiliki kemampuan yang besar dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan oleh perusahaan. Indikator dominant values mempunyai tingkat hubungan rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 39,3% kehadiran bekerja tidak lebih dari 3 kali absen dan pencapaian target yang ditetapkan perusahaan. Indikator Philosophy mempunyai tingkat hubungan kuat. Hal ini dapat

3 81 64,3% pimpinan sering memberikan penghargaan serta menghargai hasil kerja bawahannya. Indikator Rules mempunyai tingkat hubungan kuat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 64,3% hubungan atasan dan bawahan terjalin dengan baik. Dengan demikian Rules yang ada di perusahaan harus bisa dipertahankan, sehingga hubungan yang terjadi antara karyawan dan atasan akan terjalin dengan baik. Indikator organizational climate mempunyai tingkat hubungan sedang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan setuju sebesar 53,6% tidak ada komplain dari pelanggan dan karyawan suka melaksanakan pekerjaan dengan tim. 6. Kinerja karyawan CV Fajarindo Jaya terdiri dari beberapa indakator yaitu: Faktor kualitas kerja mempunyai tingkat hubungan rendah. Hal ini dapat dilihat dari responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 39,3% karyawan mampu membuat keputusan yang dapat menjawab permasalahan dalam waktu tertentu dan karyawan mau mengambil resiko serta berfikir keras untuk selalu dapat bekerja dangan baik. Faktor kuantitas kerja mempunyai tingkat hubungan sedang. Hal ini 57,15% karyawan melakukan pekerjaan berorientasi pada keberhasilan dan mempunyai kemampuan dalam bekerja. Faktor kemampuan kerja mempunyai tingkat hubungan sedang. Hal ini dapat dilihat dari responden yang menyatakan setuju sebesar 57,2%

4 82 karyawan mengetahui permasalahan yang ada dilingkungan perusahaan, sehingga karyawan mampu mengatasi masalah yang terjadi. Faktor keandalan kerja mempunyai tingkat hubungan sedang. Hal ini 53,6% karyawan berusaha keras dalam meningkatkan prestasi dan mencoba pekerjaan sulit yang penuh tantangan. Faktor kehadiran kerja mempunyai tingkat hubungan kuat. Hal ini 64,4% karyawan datang ke kantor tepat waktu. Faktor kerjasama mempunyai tingkat hubungan rendah. Hal ini dapat 35,7% karyawan berusaha untuk bekerja dalam kelompok dan mencurahkan perhatian terhadap tugas atau perintah yang diberikan pimpinan. 5.2 Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jawaban responden terendah untuk faktor budaya organisasi yaitu pernyataan tentang kehadiran dalam bekerja dan pencapaian target yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu CV Fajarindo Jaya harus menerapkan kebijakan sanksi kedisiplinan terhadap karyawan yang sering tidak masuk kerja dan menyusun target perusahaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

5 83 2. Perusahaan harus memberikan motivasi kepada karyawan berupa arahan dan imbalan kepada karyawan yang mampu mencapai target, meningkatkan komitmen tugas yang diberikan perusahaan kepada karyawan, menanamkan disiplin dan melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan.