HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) YUSLI WIDIAWATI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

2 HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Nama : Yusli Widiawati NPM : Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi : STKIP PGRI Sumatera Barat Padang, Januari 2017 Disetujui Oleh, Pembimbing I Pembimbing II Rahayu Fitri, M. Pd. Ria Satini, M. Pd. Mengetahui, Ketua Program Studi Iswadi Bahardur, S.S., M. Pd.

3 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Nama : Yusli Widiawati NPM : Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, Januari2017 Disahkan oleh, Pembimbing I Pembimbing II Rahayu Fitri, M. Pd. Ria Satini, M. Pd.

4 RELATIONSHIP MASTERY VOCABULARY ABILITYSPEED READING CLASS VIII STUDENTS OF SMP NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN PESISIR SELATAN DISTRICT By Yusli Widiawati 1, Rahayu Fitri 2,Ria Satini 3. 1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT The background to this study is the low ability to read quickly the students of SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Pesisir Selatan District. One of the factors that influence students' low ability to reading faster is a shortage of students vocabulary in expressing ideas in the form of reading. The purpose of this study was untukmendeskripsikan relationshipvocabulary associated with the ability to readingclass VIII student of SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Pesisir SelatanDistrict. This type of research is correlational quantitative method. The population in this study is a class VIII student of SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Pesisir Selatan District yang amounted to 146 people. The sampling technique used in this research is proportional random sampling, a sample of 40 people. The variables of this study is that the date vocabulary scores eighth grade students of SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Pesisir SelatanDistrict and score reading skills Junior High School eighth grade 2 Koto XI Tarusan Pesisir SelatanDistrict. Date were obtained with one test, the objective test. Objective tests used to collect date vocabulary and objective test is also used to collect data is the ability to read quickly.based on research, there are three conclusions diperoleh. One, vocabulary eighth grade students of SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Coastal District Selatanberada on qualifying more than enough (LDC) with average values 65,44dan are in the range of 66-75% Secondly, the ability to reading class VIII student of SMPN 2 Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Districtberada on qualifying more than enough (LDC) with average values 68,24dan are in the range of 66-75% These three, based on the t-test, received at the H1 level a significant 95% and degrees of freedom (df) = n-1 because thitung> ttable ie 2.31> Based on the above date it can be concluded that the vocabulary associated with the ability to reading class VIII student of SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Pesisir SelatanDistrict. Keywords: relationships, vocabulary, mastery fast reading ability

5 HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Yusli Widiawati 1, Rahayu Fitri 2, Ria Satini 3 1) Mahasiswa Program StudiBahasadanSatra Indonesia 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Hal yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan membaca cepat siswa VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan membaca cepat siswa adalah siswa kekurangan kosakata dalam mengungkapkan ide dalam bentuk membaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca cepatsiswakelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatanyang berjumlah 146 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling, sampel berjumlah 40 orang. Variabel penelitian ini adalah, data skor penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatandan data skor kemampuan membaca cepatsiswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Data penelitian diperoleh dengan satu jenis tes, yaitu tes objektif. Tes objektif digunakan untuk mengumpulkan data penguasaan kosakata dan tes objektif digunakan juga untuk mengumpulkan data kemampuan membaca cepat.berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga simpulan yang diperoleh.pertama, penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatanberada pada kualifikasi lebih dari cukup (LdC) dengan nilai nilai rata-rata 65,44dan berada pada rentangan 66-75%.Kedua,kemampuan membaca cepatsiswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatanberada pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC) denganrata-rata 68,24 dan berada pada rentangan 66-75%.Ketiga,berdasarkan uji-t, H1 diterima pada taraf signifikan 95% dan derajat kebebasan (dk) = n-1 karena thitung>ttabel yaitu 2,31>1,68. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata berhubungan dengan kemampuan membaca cepatsiswakelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Kata kunci: hubungan, penguasaan kosakata, kemampuan membaca cepat

6 PENDAHULUAN Membaca merupakan salah satu cara efektif untuk belajar. Dengan membaca seseorang dapat mengetahui informasi dan memperluas wawasan dari berbagai informasi yang belum pernah didapatkan. Membaca juga sangat penting dalam kehidupan, terutama bagi siswa. Tidak hanya siswa, masyarakat umum pun harus gemar melakukan kegiatan membaca untuk memperluas wawasan, karena membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari agar tidak ketinggalan informasi. Pada dasarnya, kegiatan membaca dapat dilakukan secara bebas, seperti membaca dalam hati, membaca cepat, membaca intensif, maupun membaca kritis. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Semakin sering kegiatan membaca dilaksanakan, semakin tinggi pula tingkat kemampuan siswa. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca cepat. Tujuan membaca cepat ialah memperoleh kecepatan membaca yang tinggi secera memindai bacaan serta pemahaman yang tinggi terhadap apa yang dibaca. Membaca cepat sangat diperlukan untuk mengukur kemampuan membaca, serta seberapa banyak kosakata yang kita ketahui dalam bacaan siswa. Dalam pembelajaran di sekolah, siswa dituntut untuk dapat membaca cepat. Hal ini tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Bidang Studi Bahasa Indonesia SMP/MTs, pembelajaran membaca cepat dipelajari di kelas VIII semester I.Standar Kompetensi (SK) materi tersebut yakni 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat, dengan Kompetensi Dasar 3. 3 menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa kemampuan membaca cepat merupakan keterampilan yang penting bagi siswa untuk melatih keterampilan berpikir siswa sehingga siswa mampu dengan tepat menemukan informasi yang tersirat dalam suatu bacaan. Berdasarkan hasil wawancara formal dengan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Ibuk Asnimar, S. Pd tanggal 16 Juni 2016, diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam membaca cepat sangat kurang. Hal ini terlihat dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) membaca cepat adalah 76, namun hanya 45% siswa yang mencapai KKM tersebut. Selain itu, kosakata yang dimiliki siswa masih sedikit. Permasalahan yang sering dialami siswa saat proses belajar mengajar, khususnya membaca cepat adalah sebagai berikut ini. Pertama, kurangnya perbendaharaan kosakata siswa.hal ini membuat siswa kesulitan dalam memahami makna kata dalam bacaan. Kedua, ketidakseriusan siswa dalam proses pembelajaran. Sebagian besar siswa melakukan kegiatan lain ketika guru sedang menerangkan materi, seperti mengerjakan tugas mata pelajaran lain atau mengganggu teman sebangkunya. Ketiga, kurangnya minat siswa terhadap materi membaca. Sebagian besar siswa tidak menyukai materi membaca, karena menurut siswa membaca tersebut membosankan. Kempat, siswa sering kali tidak memahami bacaannya saat membaca cepat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tarigan (2011:2) yang menyatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki maka semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa.wawancara selanjutnya juga dilakukan dengan tiga orang siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa siswa kekurangan kosakata untuk mengungkapkan ide saat membacayang akan diberikan dalam tes membaca cepat. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis beranggapan bahwa penelitian ini penting

7 dilaksanakan untuk mengetahui bagaimanakah hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi tiga permasalahan dalam peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut ini. Pertama, kurangnya perbendaharaan kosakata siswa. Kedua, ketidakseriusan siswa dalam proses pembelajaran.ketiga, kurangnya minat siswa terhadap materi membaca.keempat, sering kali siswa tidak memahami bacaannya saat membaca cepat. Menurut Agustina (2008:152), ada macam-macam membaca cepat yaitu sebagai berikut ini.pertama, skimming atau scanning (kecepatan lebih dari kpm). Kedua, membaca dengan kecepatan tinggi ( kpm).ketiga, membaca secara cepat ( kpm). Keempat, membaca dengan kecepatan rata-rata ( kpm). dan Kelima, membaca lambat ( kpm). Chaer (2007:7) mengemukakan kosakata adalah kata-kata yang dikuasai oleh seseorang atau sekolompok orang dari lingkungan yang sama. Soenardi Djiwandono (2008: ), mengelompokkan kosakata menjadi dua jenis sebagai berikut. Pertama, pasif-reseptif merupakan pemahaman arti kata tanpa disertai kemampuan untuk menggunakan atas prakasa sendiri atau hanya mengetahui arti sebuah kata ketika digunakan orang lain atau disediakan untuk sekedar dipilih. Dan penguasaan pasif-reseptif terhadap kosakata ditunjukandelam bentuk kemampuan untuk, (a) menunjukan benda atau memperagakan sikap, tingkah laku dan lain-lain yang dimaksud oleh kata tertentu, (b) memilih kata sesuai dengan makna yang diberikan dari sejumlah kata yang disediakan, (c) memilih kata yang memiliki arti yang sama atau mirip dengan suatu kata (sinonim), dan (d) memilih kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan suatu kata (antonom). Kedua, aktifproduktif merupakan pemahaman seseorang terhadap arti kata yang didengar atau dibaca melaikan secara nyata dan atas prakasa serta pengasaannya sendiri maupun menggungkapkan dalam wacana untuk menggungkapkan pikirannya. Pengguasaan aktif-produktif ini terhadap kosakata ditunjukan dalam bentuk kemampuan untuk, (a) menyebutkan kata sesuai dengan makna yang dimimta. (b) menyebutkan kata lain yang artinya sama atau mirip (sinonim) dengan suatu kata, (c) menyebutkan kata lain yang artinya berlawanan (antonim), (d) menjelaskan arti kata dengan kata-kata dan menggungkapkannya dalam suatu kalimat yang cocok. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII1-VIII6SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017, berjumlah 146 orang siswa yang tersebar di dalam enam kelas. Data penguasaan kosakata penulis kumpulkan pada tanggal 27 September 2016 dan data kemampuan membaca cepat penulis kumpulkan ada tanggal 26September2016. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah Proportional Rondom Sampling, yaitu penarikan sampel secara acak berdasarkan proporsi jumlah siswa per kelas. Arikunto (2006:134) menyatakan apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Apabila subjek lebih dari 100 diambil 10-15% atau 20-25%. Oleh karena itu, sampel penelitian ini diambil sebanyak 40 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah penguasaan kosakata dengan indikator (a) menyebutkan kata sesuai dengan makna yang dimimta. (b) menyebutkan

8 kata lain yang artinya sama atau mirip (sinonim) dengan suatu kata, (c) menyebutkan kata lain yang artinya berlawanan (antonim), (d) menjelaskan arti kata dengan kata-kata dan menggungkapkannya dalam suatu kalimat yang cocok. Variabel terikatnya adalah kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatandengan indikator sesuai pendapat Irwan (2011:24-26), yaitu (Pertama, kecepatan membaca adalah pengukuran waktu dalam membaca. Kedua, pemahaman isi adalah memahami isi suatu bacaan, digolongkan menjadi lima deskriptor, yaitu (a) menjawab pertanyaan, (b) mencari ide pokok, (c) melengkapi paragraf, (d) isian rumpang, (e) penataan gagasan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Tes yang dimaksud yaitu tes objektif yang berupa pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui penguasaan kosakata dan tes objektif digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca cepat siswa. Khusus untuk mengetahui penguasaan kosakata, sebelum tes diberikan secara menyeluruh terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen di kelas VIII-VIII6di luar sampel penelitian sebanyak 27 siswa, soal yang di uji cobakan sebanyak 60 butir. Data yang terkumpul, dianalisis melalui tahap-tahap, sebagai berikut. Pertama, menentukan penguasaan kosakata; skor 1 diberikan untuk jawaban yang benar dan skor 0 apabila jawaban salah. Kedua, menentukan skor kemampuan membaca cepat dilakukan dengan menggunakan tes objektif juga. Ketiga, mengubah skor penguasaan kosakata dan skor kemampuan membaca cepat menjadi nilai dengan menggunakan rumus presentase. Keempat, menentukan nilai rata-rata hitung. Kelima,mengkonversikan nilai penguasaan kosakata dan kemampuan membaca cepatke tabel skala 10. Keenam, membuatkan histogram penguasaan kosakata dan kemampuan membaca cepat. Ketujuh,melakukan uji persyaratan analisis. Kedelapan, mengkorelasikan nilai penguasaan kosakata siswa dengan nilai kemampuan membaca cepat siswa dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment. Kesembilan, melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan. Kesepuluh, menganalisis, membahas, dan menyimpulkan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca cepatsiswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan temuan penilaian, diketahui bahwa penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatansecara keseluruhan berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LdC) yaitu dengan nilai rata-rata 65,44dengan rentangan tingkat penguasaan 66-75%. Hasil yang diperoleh berdasarkan indikator dideskripsikan menjadi tiga kategori. Pertama, untuk menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta (indikator 1) siswa yang memperoleh skor 10 berjumlah 9 orang (22,50%), skor 9 berjumlah 15 orang (37,50%), skor 8 berjumlah 6 orang (15,00%), skor 7 berjumlah 6 orang (15,00%), skor 6 berjumlah 1 orang (2,50%), dan skor 3 berjumlah 3 orang (7,50%).Kedua, untuk menyebutkan kata lain yang artinya sama atau mirip/sinonim(indikator 2) siswa yang memperoleh skor 9 berjumlah 5 orang (12,50%), skor 8 berjumlah 9 orang (22,50%), skor 7 berjumlah 7 orang (17,50%), skor 6 berjumlah 6 orang (15,00%), skor 5 berjumlah 5 orang (27,50%), skor 4 berjumlah 6 orang (27,50%), skor 2 berjumlah 1 orang (2,50%), dan skor 0 berjumlah 1 orang (2,50%). Ketiga, untuk menyebutkan kata lain yang artinya berlawanan/antonim (indikator 3) siswa yang memperoleh skor 11 berjumlah 4 orang (10,00%), skor 10 berjumlah 18 orang (45,00%), skor 9 berjumlah 10 orang (25,00%), skor

9 8berjumlah 1 orang (2,50%), skor 7 berjumlah 1 orang (2,50%), skor 6 berjumlah 2 orang (5,50%), skor 5 berjumlah 2 orang (5,50%), skor 3 berjumlah 1 orang (2,50%), dan skor 1 berjumlah 1 orang (2,50%).Keempat, untuk menentukan arti kata dengan kata-kata dan menggunakannya dalam suatu kalimat yang cocok(indikator 4) siswa yang memperoleh skor 10 berjumlah 2 orang (5,00%), skor 9 berjumlah 8 orang (20,00%), skor 8 berjumlah 2 orang (5,00%), skor 7 berjumlah 9 orang (22,50%), skor 6 berjumlah 5 orang (5,00%), skor 5 berjumlah 3 orang (17,50%), skor 4 berjumlah 4 orang (17,50%), skor 3 berjumlah 5 orang (12,50%), skor 2 berjumlah 1 orang (2,50%), dan skor 0 berjumlah 1 orang (2,50%). Berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa kemampuan membaca cepat siswa kelas kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatansecara keseluruhan berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LdC)yaitu dengan nilai rata-rata 68,24dengan rentangan tingkat penguasaan 66-75%. Hasil yang diperoleh berdasarkan berdasarkan indikator dideskripsikan menjadi dua kategori. Pertama, untuk kecepatan membaca(indikator 1) siswa yang memperoleh kecepatan membaca kpm berjumlah 3 orang (pembaca rata-rata), kecepatan membaca berjumlah 33 orang (pembaca lambat), dan kecepatan membaca150kpm berjumlah 3 orang (pembicara rata-rata). Kedua, untuk pemahaman isi bacaa (indikator 2) menjadi lima katerori.pertama, menjawab pertanyaan (deskriptor 1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 30 orang (70,00%), danskor 3 berjumlah 10 orang (25,00%).Kedua, mencari ide pokok (deskriptor 2)skor 7 berjumlah 16 orang (40,00%), skor 6 berjumlah 13 orang (32,50%),skor 5 berjumlah 9 orang (22,50%), dan skor 4 berjumlah 2 orang (15,00%).Ketiga, melengkapi paragraf (deskriptor 3) siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 21 orang (52,50%), skor 5 berjumlah 14 orang (35,00%), dan skor 4 berjumlah 5 orang (12,50%). Keempat, melengkapi isian rumpang (deskriptor 4) siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 24 orang (60,00%), dan skor 4 berjumlah 16 orang (40,00%). Kelima, melengkapi penataan gagasan (deskriptor 5) siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 21 orang (52,50%), skor 7 berjumlah 10 orang (25,00%), dan skor 6 berjumlah 9 orang (22,50%). Langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menganalisis penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua, menganalisis kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Ketiga, menghubungkan penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca cepat siwa siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. 1. Penguasaan Kosakata Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Penguasaan kosakata secara keseluruhan meliputi tujuh kategori, yaitu baik, lebih dari cukup, cukup, hampir cukup, kurang, kurang sekali, dan buruk.dari hasil tersebut diketahui bahwa penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatansecara umum tergolong cukup. Penguasaan kosakata dibagi menjadi empat indikator yaitu menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta, menyebutkan kata lain yang artinya sama atau mirip (sinonim) dengan suatu kata, menyebutkan kata lain yang artinya berlawanan (antonim), dan menjelaskan arti kata dengan kata-kata dan menggungkapkannya dalam suatu kalimat yang cocok. Dari empat indikator penguasaan kosakata paling rendah terdapat pada indikator menjelaskan arti kata dengan kata-kata dan menggungkapkannya dalam suatu kalimat yang cocok. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-

10 rata yaitu 65,59 berada pada kualifikasi cukup dan berada pada rantangan 56-65%. Pada indikator menjelaskan arti kata dengan kata-kata dan menggungkapkannya dalam suatu kalimat yang cocoksiswa menentukan arti kata dengan kalimat yang cocok. Indikator yang paling dikuasai siswa adalah indikator menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai rata-rata yaitu 75,00 dan berada pada rentangan 66-75%.Pada indikator menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta siswa menentukan makna kata. Tabel 1 Pengklasifikasian Nilai Penguasaan Kosakata Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI TarusanKabupaten Pesisir Selatan Secara Keseluruhan No Rentangan Nilai Kualifikasi Frekuensi Persentase (%) % Sempurna % Baik sekali % Baik 7 17, % Lebih dari cukup % Cukup % Hampir cukup 7 17, % Kurang % Kurang sekali 1 2, % Buruk 1 2, % Buruk sekali 0 0 Jumlah % Jika di deskripsikan dalam bentuk histogram, maka penyajian data tersebut adalah sebagai berikut.

11 Gambar 1 Histogram Penguasaan Kosakata Siswa KelasVIII SMP Negeri 2 Koto XI TarusanKabupaten Pesisir SelatanSecara Keseluruhan 2. Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Kemampuan membaca cepat secara keseluruhan meliputienam kategori, yaitu baik sekali, baik, lebih dari cukup, cukup, hampir cukup, dan kurang. Dari hasil tersebut diketahui bahwa kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan secara umum tergolong cukup. Kemampuan membaca cepat dibagi menjadi dua indikator yaitu kecepatan membaca, danpemahaman isi, dari pemahaman isi terbagi atas lima deskriptor yaitu. Menjawab pertanyaan,mencari ide pokok, melengkapi kalimat, melengkapi isian rumpang dan menata gagasan.dari lima deskriptorkemampuan membaca cepatpaling rendah terdapat pada indikator mencari ide pokok. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yaitu 86,79 berada pada kualifikasi baik sekali dan berada pada rantangan 86-95%. Pada indikator mencari ide pokoksiswa menentukan ide pokok dalam bacaan. deskriptor yang paling dikuasai siswa adalah deskriptormenjawab pertanyaanberada pada kualifikasi baik sekalidengan nilai rata-rata yaitu 93,75 dan berada pada rentangan 86-95%.Pada deskriptormenjawab pertanyaansiswa menjawab pertanyaan sesuai dengan teks bacaan. Tabel 2 Pengklasifikasian Nilai Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Secara Keseluruhan No Rentangan Nilai Kualifikasi Frekuensi Persentase (%) % Sempurna % Baik sekali % Baik % Lebih dari cukup 9 22, % Cukup % Hampir cukup % Kurang 3 7, % Kurang sekali % Buruk % Buruk sekali 0 0 Jumlah % sebagai berikut. Jika dideskripsikan dalam bentuk histogram, maka penyajian data tersebut adalah

12 Gambar 2 Histogram Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMPNegeri 2Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Secara Keseluruhan 3. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Kosakata memiliki peran yang sangat penting dalam memahami suatu teks bacaan. Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya, maka akan sulit baginya untuk memahami teks bacaan tersebut, penyebabnya tidak lain karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya. Menurut Muhammad Noer (2010:47-48) menyatakan dalam kemampuan memmbaca cepat mengenali kata adalah dasar untuk mengenal kosakata yang di pahami sebelumnya. Maka dari itu, sebagaian dari orang yang rajin membaca memiliki kecepatan yang relatif lebih cepat dibandingkan orang yang jarang membaca karana kekayaan kosakata yang telah dimiliki sebelumnya. Dari hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata data penguasaan kosakata sebesar 65,44 dan data kemampuan membaca cepat sebesar 68,24. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel, kedua data tersebut dikorelasikan dengan rumus product moment. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r sebesar 0,235. Setelah nilai r diperoleh, dilakukan uji hipotesis. Nilai r dimasukkan ke dalam rumus sperman brown dan diperoleh hasil 2,31. Kriteria pengujian hipotesis adalah diterima > dengan dk = n-1. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai adalah 2,31 pada taraf signifikan 95%, dengan 1,68. Dengan kata lain, disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Jika guru ingin melihat kemampuan membaca cepat siswa, maka dihubungkan dengan penguasaan kosakata mereka. KESIMPULAN DAN SARAN

13 Berdasarkan penganalisisan data, maka diambil tiga kesimpulan sebagai berikut. Pertama, penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada kualifikasilebih dari cukup dengan nilai rata-rata hitung 65,44 dan berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Empat indikator penguasaan kosakata yang diujikan, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator 1, yaitu menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta dengan nilai rata-rata 75,00 berada pada kualifikasi baik 66-75%. Kedua, kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada kualifikasi lebih dari cukupdengan nilai ratarata hitung 68,24 dan berada pada rentangan 66-75%. Nilai tertinggi terletak pada deskriptor 1, yaitu menjawab pertanyaan, berada pada kualifikasi baik sekali dengan nilai rata-rata yaitu 93,75 dan berada pada rentangan 86-95%. Ketiga, hasil pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca cepatsiswa kelas VIII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan pada taraf signifikan t 0,05 dengan derajat kebebasan n-1 (40-1 =39). Dengan demikian H1 diterima sedangkan H0 ditolak karena hasil pengujian membuktikan bahwa thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,31>1,68. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat disarankan dua hal sebagai berikut. Pertama, bagi siswa SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan agar lebih meningkatkan penguasaan kosakata dan kemampuan membaca cepatdengan cara terus berlatih membaca, terutamamembaca cepat. Kedua, bagi guru bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan agar lebih mengupayakan peningkatan penguasaan kosakata dan kemampuan membaca cepatsiswa dengan mmperbanyak memberikan latihan agar siswa terampil dalam penguasaan kosakata dan membaca cepat. DAFTAR RUJUKAN Arikunto,Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarata: Rineka Cipta. Noer, Muhammad SPEED Reading for Beginners (Ebook). 15/08/ :22. Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa. Pateda, Mansoer Kosakata dan Pengajarannya. Ende: Nusa Indah. Widiatmoko, Irwan Super Speed Reading (metode lengkap dan praktis untuk meningkatkan kemampuan membaca). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.