Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman.

Transkripsi

1 Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman Oleh, Yeli Yudersam 1, Wirsal Chan 2, Upit Yulianti DN 3. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ), 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research is motivated by the first, low motivation of students in reading comprehension because reading materials available bit. Second, the method used is less interesting and less varied. Third, the lack of student interest in learning writing skills especially writing paragraphs deductive. Fourth, the lack of students' skills in reading comprehension and deductive writing paragraphs. This study aims to determine the relationship kamampuan reading comprehension with writing paragraphs deductive skills class XI SMA Negeri I Pasaman Two Koto. This research is quantitative research using descriptive methods, Arikunto ( 2002:10 ). The population in this study were students of class XI SMA Negeri I Two Koto Pasaman totaling 190 people. Proportional random sampling technique sampling, sample numbered as many as 40 people. Analysis using the formula korelasi.berdasarkan outcomes research is that, first reading comprehension ability of students are on qualification" more than enough" with % mastery level on a scale of Second, deductive paragraph writing skills students are on qualification " reasonably " with % mastery level on a scale of 10 Third there is a relationship with the reading comprehension skills of writing paragraphs deductive as seen from 5,926 t value is greater than the value of t table Key word: reading comprehension and deductive paragraphwriting skills of students

2 Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman Oleh, Yeli Yudersam 1, Wirsal Chan 2, Upit Yulianti DN 3. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ), 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertama, rendahnya motivasi siswa dalam membaca pemahaman karena bahan bacaan yang tersedia sedikit. Kedua, metode yang digunakan kurang menarik dan kurang bervariasi. Ketiga, kurangnya minat siswa dalam belajar keterampilan menulis khususnya menulis paragraf deduktif. Keempat, kurangnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dan menulis paragraf deduktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kamampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI Pasaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif, Arikunto (2002:10). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Pasaman yang berjumlah 190 orang. Teknik pengambilan sampel propotional random sampling, sampel berjumlah sebanyak 40 orang. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi.berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa, pertama Kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan tingkat penguasaan 66-75% pada skala Kedua, keterampilan menulis paragraf deduktif siswa berada pada kualifikasi cukup dengan tingkat penguasan 56-65% pada skala 10 Ketiga terdapat hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif karena dilihat dari nilai t hitung 5,926 lebih besar dari nilai t tabel 2,021. Kata kunci: membaca pemahaman dan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa

3 PENDAHULUAN Mata pelajaran Bahasa Indonesia mengembangkan empat keterampilan berbahasa, keempat keterampilan berbahasa itu meliputi, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hubungan keterampilan berbahasa tersebut yaitu hubungan antara menulis dan membaca hubungan keduanya sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu dibaca oleh orang lain, paling sedikit kita baca pada saat lain, dan hubungan antara menulis dan berbicara. Membaca merupakan suatu proses yang kompleks dan rumit. Kompleks maksudnya dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal dapat berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, bakat, dan tujuan membaca. Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan, lingkungan, latar belakang sosial, ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman, Pada tanggal 30 Maret 2013, hari sabtu pukul 00 WIB, ditemukan informasi bahwa rendahnya motivasi siswa untuk membaca karena bahan bacaan tersedia sedikit. Hal ini terbukti dengan menurunnya jumlah pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun, hanya sedikit sekali siswa yang bertahan duduk di perpustakaan untuk membaca bacaan yang tersedia, bahkan surat kabar yang ada di perpustakaan hampir tidak dibaca. Guru juga menjelaskan tentang kurangnya minat siswa dalam belajar keterampilan menulis khususnya menulis paragraf deduktif, dan juga siswa menjelaskan tentang metode yang diberikan guru kurang menarik dan kurang bervariasi. Rendahnya keterampilan membaca disebabkan oleh kurangnya pemahaman dalam memahami dan menggali informasi dari bacaan. Disamping itu, minat baca

4 siswa juga kurang sehingga siswa kurang berlatih dalam membaca pemahaman. Keyataan menunjukkan bahwa soal-soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebagian besar nyaring. Materi tersebut tertuang dalam kompetensi dasar ke-3.1, yaitu menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca menuntut pemahaman siswa dalam intensif. Kegiatan menulis tidak bisa mencari dan menentukan pokok pikiran, kalimat utama, membaca grafik, alur/plot, amanat, seting, dan sebagainya. Tanpa kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, mustahil siswa dapat menjawab soal-soal tersebut. Oleh karena itu, membaca pemahaman berperan penting untuk menentukan jawaban yang benar. Selain itu, karena ditetapkan pula standar nilai kelulusan, hal ini memotivasi guru bahasa Indonesia khususnya, untuk dapat mencapai target nilai yang baik. Membaca pemahaman (membaca dipisahkan dari kegiatan membaca. Begitu juga keterampilan menulis paragraf deduktif berhubungan erat dengan ketermapilan membaca. Menulis paragraf deduktif yang baik tentu dilatar belakangi oleh pengetahuan penulis. Dengan kata lain, keterampilan membaca khususnya, membaca pemahaman sangat berpengaruh dalam menulis. Dalam menulis paragraf deduktif, siswa harus mengetahui hakikat paragraf yang baik. Hal itu disebabkan paragraf yang ditata dengan baik memudahkan intensif) merupakan materi pokok yang pembaca mendapatkan informasi yang dipelajari dan harus dikuasai siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada kelas XI semester 1 terdapat disampaikan. Sebaliknya, penataan paragraf yang tidak tepat dapat menimbulkan keraguan makna bagi dalam rumusan standar kompetensi ke-3, pembaca. Jadi paragraf deduktif perlu yaitu memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca diperhatikan letak kalimat topiknya. Sebab paragraf deduktif merupakan paragraf

5 yang bersifat umum ke khusus sehingga sebuah paragraf dikatakan deduktif apabila kalimat topiknya berada di awal paragraf. Berdasarkan fenomena tersebut, penting dilakukan penelitian tentang, kemampuan membaca pemahaman dan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto. Penulis juga ingin mengetahui hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto. Selain itu, penelitian mengenai kemampuan membaca dan keterampilan menulis paragraf deduktif ini belum pernah dilaksanakan di SMA Negeri I Dua Koto. METODE Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif penafsiran terhadap data, serta penampilan hasilnya (Arikunto, 2002 :10). Jumlah siswa kelas XI yang terdaptar 190 siswa, yang tersebardalam 6 kelas. Sampel penelitian ini berjumlah 40 siswa (20% dari jumlah populasi perkelas) orang. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu veriabel bebas (X) kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan membaca pemahaman dan variabel terikat (Y) keterampilan menulis paragraf deduktif. Dari variabel-variabel tersebut, akan diperoleh data yang mencangkup tiga hal, yaitu (1) kemampuan membaca pemahaman diabil berdasarkan hasil tes objektif, (2) keterampilan menulis paragraf deduktif diambil berdasarkan tes menulis paragraf deduktif siswa,(3) hubungan kemampauan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif. dengan menggunakan korelasi. Dikatakan kuantitatif karena dalam penelitian ini banyak menggunakan data berupa angkaangka, mulai dari pengumpulan data,

6 HASIL PENELITIAN Gambaran nilai kemampuan Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut ini. No Indikator Nilai ratarata kualifikasi 1 Menentukan Ide Pokok 69,375 Lebih dari cukup (Ldc) 2 Membedakan 74,5 Baik (B) Fakta dan Opini 3 Menyimpulkan isi bacaan 68,5 Lebih dari cukup (Ldc) 4 Menentukan Organisasi Bacaan 69,85 Lebih dari cukup (Ldc) Nilai rata-rata = 69,85 Lebih dari cukup (Ldc) Dari tabel di atas, kemampuan Pasaman tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata 69,85 dengan tingkat penguasaan berada pada 66-75% pada skala Gambaran nilai kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut ini. No Indikator Nilai rata-rata kualifikasi 1 Urutan 60 Lebih dari gagasan yang cukup (ldc ) logis 2 Hubungan 67 Lebig dari sebab akibat 3 Langkahlangkah dalam proses 4 Defenisi yang terurai cukup (ldc) 63,5 Lebih dari cukup (ldc) 63,63 Lebih dari cukup (ldc) Nilai rata-rata = 63,63 Cukup (c) Dari tabel di atas, keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI Pasaman tergolong cukup (c) dengan ratarata 63,63 dengan tingkat penguasaan berada pada 56-65% pada skala Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf Pasaman. Hasil pengujian membuktikan bahwa t hitung lebih besar dari pada t tebel yaitu 5,926 lebihbesar dari 2,021. Dengan demikian H 0 dalam dalam penelitian ini

7 ditolak sedangkan H 1 diterima. Dapat Rata-rata penguasaan siswa 69,375% dan disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berari antara kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa pada taraf signifikan 95% denganderajat kebebasa n- 2. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini. Uji-t hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI Pasaman R T hitung n-2 T tabel 0,607 5, ,021 PEMBAHASAN 1. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman a. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Pasaman untuk indikator menentukan ide pokok (indikator1). bahwa tingkat penguasaan kemampuan Pasaman ditinjau dari menentukan ide pokok tergolong lebih dari cukup (Ldc). b. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman untuk indikator membedakan fakta dan opini (indikator 2). bahwa tingkat penguasaan kemampuan Pasaman ditinjau dari membedakan fakta dan opini tergolong baik (B ). Rata-rata penguasaan siswa 74,5% dan berada pada rentangan 76,85% pada skla c. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman untuk indikator menyimpulkan isi bacaan (indikator 3). bahwa tingkat penguasaan kemampuan Pasaman ditinjau dari menyimpulkan isi bacaan tergolong lebih dari cukup (Ldc ).

8 Rata-rata penguasaan siswa 68,5% dan d. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman untuk indikator menentukan organisasi bacaan (indikator 4). bahwa tingkat penguasaan kemampuan Pasaman ditinjau dari mengoranisasi bacaan tergolong lebih dari cukup (Ldc ). Rata-rata penguasaan siswa 69,85% dan 2. Keterampilan menulis paragraf Pasaman a. Keterampilan menulis paragraf Pasaman. Dalam menggunakan urutan gagasan yang logis ( indikator 1) bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI Pasaman ditinjau dari urutan gagasan yang logis tergolong lebih dari cukup (Ldc ). Rata-rata penguasaan siswa 60% dan b. Keterampilan menulis paragraf Pasaman. Dalam menggunakan hubungan sebab dan akibat ( indikator 2) bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI Pasaman ditinjau dari hubungan sebab akibat tergolong lebih dari cukup (Ldc ). Rata-rata penguasaan siswa 67% dan c. Keterampilan menulis paragraf Pasaman. Dalam menggunakan langkah-langkahdalam proses ( indikator 3) bahwa tingkat penguasaan keterampilan

9 menulis paragraf deduktif siswa kelas XI tebel dengan derajat kebebasan (n -2) 40-2= 38 dan taraf signifikan 95%. Jadi,jadi Pasaman ditinjau dari langkah-langkah dapat disimpulkan bahwa terdapat dalam proses tergolong lebih dari cukup (Ldc). Rata-rata penguasaan siswa 63,5% dan berada pada rentangan 66,75% pada skla d. Keterampilan menulis paragraf Pasaman. Dalam menggunakan urutan gagasan yang logis ( indikator 4) bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI Pasaman ditinjau dari urutan gagasan yang logis tergolong lebih dari cukup (Ldc ). Rata-rata penguasaan siswa 63,63% dan 3. Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menilis paragraf Pasaman. hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca dengan keterampilan menulis paragraf deduktifsiswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat kesimpulan sebagai berikut: Pertam, Kemampuan membaca pemahaman siswa SMA Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman dengan nilai rata-rata 69,85berada pada kualifikasilebih dari cukupdengan rentangan nilai 66,75% Kedua, Keterampilan menulis paragraf deduktif siswa SMA Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman dengan nilai rata-rata 63,63 berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan rentangan nilai 66,75%. Setelah dianalisis, di peroleh t Ketiga, terdapat hubungan yang hitung sebesar 5,926 lebih besar dari t signifikan antara hubungan kemampuan

10 membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman pada derajat Tarigan, Hendry Guntur Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tampubolon. DP Kemampuan Membaca Bandung: Aksara. kebebabasan n-2 pada taraf signifikan 95%. Nilai t hitung yang diperoleh yaitu 5,926 lebih besar dari t tabel dengan derajat kebebasan (n -2) 38 dan taraf signifikan 95% yaitu sebesar 2,021. KEPUSTAKAAN Abdurahman dan Ellya Ratna Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.(Buku Ajar). Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS Padang. Agustina Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang: Universitas Negeri Padang. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys Ikrar Mandiriabadi. Semi, M. Atar Padang: Angkasa Raya. Komposisi. Jakarta: Menulis Efektif. Soedarso Sistem Membaca Cepatdan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tarigan, Djago Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.