BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Definisi Komunikasi Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata cummonio yang dalam bahasa inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan usaha dan kerja, dari kata itu dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar-menukar. Kata kerja communicare itu pada akhirnya dijadikan kata kerja benda communication, atau bahasa inggris communication dan dalam bahasa indonesia diserap menjadi komunikasi. 6 Manusia merupakan salah satu makhluk yang tidak bisa terlepas dari komunikasi. Di dalam satu kehidupan, kita sebagai manusia ditakdirkan berhubungan dengan tiga hal penting, yaitu Tuhan, diri sendiri, dan orang lain. Berhubungan dengan Tuhan, seperti misalnya ketika beribadah dan berdo a itulah yang dapat dikatakan kita sedang berkomunikasi dengan Tuhan. Berbeda dengan komunikasi dengan diri sendiri, hal tersebut dapat digambarkan secara sederhana ketika kita mencoba bertanya pada diri sendiri saat menyikapi suatu hal. 6 Agus M Hardjana. Komunikasi Intrapersonal & Inerpersonal. Yogyakarta: Kanisius hal. 5 11

2 12 Komunikasi adalah suatu proses saling memberikan tafsiran kepada atau dari perilaku pihak lain. Seseorang mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau peran yang ingin disampaikan pihak lain itu. Komunikasi dapat diwujudkan dengan pembicaraan,gerak-gerik fisik atau pun perasaan. Selanjutnya, dari sini timbul sikap dan ungkapkan perasaan, seperti senang, ragu-ragu, takut atau menolak, bersahabat, dan sebagainya yang merupakan reaksi atas pesan (message) yang diterima saat ada reaksi dan aksi itulah terjadi komunikasi. 7 Komunikasi berawal dari sebuah interaksi antar dua manusia atau lebih yang sama-sama menginginkan sebuah pengertian makna sehingga mencapai tujuan yang satu dengan yang lainnya secara bersamaan. Komunikasi merupakan suatu kesatuan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa adanya komunikasi, manusia tidak akan bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan suli dalam mencapai sebuah tujuan. Manusia yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak mungkin mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. Kita sadar bahwa kita manusia karena orang-orang disekeliling kita menunjukan lewat perilaku verbal dan nonverbal mereka bahwa kita manusia. Proses komunikasi verbal merupakan bentuk paling umum yang digunakan oleh manusia, kemampuan menggunakan kemampuan komunikasi verbal yang efektif bisa berdampak pada pengembangan strategi dan penyampaian gagasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.komunikasi non verbal juga tidak kalah pentingnya dengan komunikasi verbal, karena keduanya saling 7 Basrowi. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia hal 25

3 13 melengkapi dalam proses komunikasi. Selain itu dengan komunikasi non verbal dapat memberikan penekanan, pengulangan dan pengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah ditafsirkan maknanya dan memberikan efek yang diharapkan. 8 Jadi komunikasi merupakan suatu kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, mulai komunikasi diantara keluarga, teman, kelompok, organisasi atau massa. Apabila kita meneliti lebih jauh lagi tentang komunikasi, banyak terjadi kegagalan komunikasi yang kita lakukan sehingga tujuan komunikasi yang kita inginkan tidak tercapai. Hal seperti ini biasanya terjadi karena tidak adanya kesepahaman, belum bertambahanya informasi, serta ada usaha perubahan tingkah laku seseorang Komunikasi Kelompok Definisi Komunikasi Kelompok Komunikasi tidak hanya terjadi antara seseorang dengan seseorang yang lainnya, komunikasi juga di lakukan dengan sekelompok orang yang disebut dengan komunikasi kelompok. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. 9 8 Ibid Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikai. Jakarta: PT Grasindo hal 46

4 14 Komunikasi kelompok merupakan salah satu bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah kelompok. Komunikasi merupakan cara kita untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Kita selalu berkomunikasi dengan orang setiap saat, karena kita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Melalui komunikasi, seseorang bisa saling bertukar pesan. 10 Dengan adanya komunikasi kelompok maka tentu saja adanya komunikasi tatap muka yang dilakukan lebih dari dua orang serta memiliki rencana kerja untuk mencapai tujuan kelompok. Dalam komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok bisa memudahkan kita untuk memecahkan masalah. Dalam sebuah kelompok terdiri dari beberapa orang yang memiliki gagasan yang berbeda dengan kita dan gagasan dalam sekelompok orang akan lebih baik jika dibandingkan dengan gagasan kita sendiri. Oleh karena itu, komunikasi dalam kelompok berpengaruh sangat penting terutama dalam mempengaruhi anggota kelompoknya. 11 Dapat disimpulkan bahwa, komunikasi kelompok merupakan bagian yang tidak lepaskan dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi semua informasi dalam hampir semua aspek kehidupan. Ia bisa merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan 10 Ibid. 11 Ibid. 47

5 15 pribadi, ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengetahuan para anggotanya dan bisa pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang di hadapi seluruh anggota Karakteristik Komunikasi Kelompok Didalam komunikasi kelompok terdapat karakteristik berdasarkan jenis kelompoknya. Berikut beberapa karakteristik komunikasi kelompok yaitu 12 : 1. Komunikasi kelompok bersifat formal, dalam arti pelaksanaannya direncanakan terlebih dahulu, sesuai dengan komponen-komponennya. 2. Komunikasi Kelompok terorganisir yaitu orang-orang yang tergabung dalam kelompok mempunyai peranan dan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan 3. Komunikasi kelompok terlembaga dalam arti ada aturan mainnya sesuai dengan kelompok lembaga tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi didalam kelompok bisa dikelompokan menjadi beberapa bagian sesuai dengan jenis karakteristik dari kelompok tersebut. Namun di dalam penelitian ini karakteristik komunikasi kelompok dari komunitas yang diteliti oleh peneliti lebih kepada komunikasi jenis karakteristik komunikasi kelompok yang terorganisir. 12 Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Jakarta Press hal 125

6 Fungsi Komunikasi Kelompok Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminakan oleh adanya fungsi-fungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kelompok dan para anggota itu sendiri. Terdapat 5 fungsi komunikasi kelompok yaitu: Fungsi Sosial, untuk memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggota kelompok, 2. Fungsi Pendidikan, untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan semua anggota kelompok, baik pengetahuan yang bersifat umum maupun khusus, pengetahuan berkaitan dengan kepentingan kelompok ataupun anggotanya, 3. Fungsi Persuasi, sebagai upaya untuk mempersuasi atau mempengaruhi maupun mengendalikan anggota kelompok, 4. Fungsi Pemecah Masalah, sebagai upaya untuk mencari alternatif bagi pemecahan masalah kelompok mulai dari penemuan alternatif atau solusi, pembuatan keputusan sampai penerapan solusi. 5. Fungsi Integratif, setiap organisasi atau kelompok berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan anggota dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Pelaksanaan fungsi ini akan menumbuhkan keinginan anggota untuk lebih berpartisipasi di dalam kelompok. 13 Burhan Bungin. Komunikasi Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada Media Hal 165

7 17 Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi dari komunikasi kelompok ini sangat penting untuk di pahami karena untuk tumbuh dan perkembangan pada anggota kelompok itu sendiri dan komunikasi kelompok di pakai di dalam penelitian ini untuk membantu peneliti melihat bagaimana komunikasi kelompok yang terjadi di dalam komunitas dangdut Marsel bulak-buteng sehingga akan membentuk citra bagi komunitasnya. 2.2 Citra Definisi Citra Citra adalah suatu gambaran tentang mental, ide yang di hasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang di tujukan kepada publik oleh seseorang, organisasi, dan sebagainya 14. Citra tidak hanya terdiri dari realitas tunggal yang di pegang oleh individu tetapi juga mereka memegang serangkaian gambaran yang saling terhubung yang terdiri dari bnayak unsure atau objek yang menyatu dan yang di interpretasikan melalui bahasa. 15 Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Jadi citra merupakan kesan, perasaan, nilai, dan keyakinan mengenai suatu organisasi atau individu yang perlu di ciptakan agar bernilai positif dan bisa di pertahankan dalam jangka waktu yang lama. 14 Sandra Oliver. Strategi Public Relations. Ciracas: PT Gelora Aksara Pratama hal Ibid. 52

8 Jenis-jenis Citra Jenis citra yang berkaitan pada penelitian adalah citra yang berlaku (current image). Untuk itu, peneliti juga akan membahas mengenai jenis-jenis citra terdapat beberapa jenis yaitu 16 : 1. Citra bayangan ( Mirror Image ) Citra ini melekat pada anggota-anggota organisasi mengenai pihak luar tentang organisasi. Citra bayangan merupakan citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasi. 2. Citra yang berlaku ( Current Image ) Current image atau citra yang berlaku merupakan suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi, komunitas, perusahaan, perseorangan. 3. Citra yang diharapkan ( Wish Image ) Merupakan suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan dari citra yang ada. Namun secara umum, citra harapan suatu yang terkonotasi lebih baik. 4. Citra perusahaan ( Corporate Image ) Kadang dikenal juga dengan citra lembaga. Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang. 5. Citra majemuk ( Multiple Image ) 16 Frank Jefkins. Public Relations. Jakarta: Erlangga hal:20-23

9 19 Banyaknya juga pegawai (individu), cabang atau perwakilan dari perusahaan dapat dimunculkan citra organisasi secara keseluruhan. Jumlah citra dan dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimiliki. 6. Citra Penampilan ( Performance image ) Citra ini lebih ditujukan kepada subyeknya, yaitu bagaimana kinerja atau penampilan diri para profesional dalam perusahaan yang dilihat dari keseluruhan bentuk dan kualitas pelayanan yang dilakukan. Seseorang dapat menyandang citra yang baik atau yang buruk. Keduanya bersumber dari adanya citra yang berlaku (current image) yang bersifat negatif atau positif. Dan citra yang berlaku terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang yang biasanya terbatas yang ditentukan oleh banyak atau sedikitnya informasi yang diperoleh. Dari penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian ini berdasarkan pandangan-pandangan masyarakat termasuk kedalam jenis citra yang berlaku (current image) karena merupakan suatu pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai proses terbentuknya citra komunitas tersebut. Faktor-faktor pendorong komunitas yang akan mempengaruhi proses terbentuknya citra komunitas: 1. Adanya ikatan lokasi atau lokalitas : Yaitu dimulai dari beberapa remaja yang berdekatan di suatu wilayah yang membentuk sebuah kelompok atau komunitas.

10 20 2. Adanya perasaan komuniti : Dalam hal ini timbul rasa solidaritas yang tinggi antar anggota komunitas. 3. Seperasaan : Terdapat ikatan batin yang kuat antar anggota komunitas, karena mengganggap dirinya sebagai kami ketimbang dengan saya. 4. Sepenanggungan Munculnya rasa sepenanggungan karena setiap anggota komunitas sadar akan peranannya di dalam kelompok atau komunitas. 5. Saling memerlukan : Terdapat hubungan antar anggota komunitas, karena setiap anggota tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan anggota lainnya. Dengan munculnya faktor-faktor pendorong adanya komunitas tersebut maka akan menghasilkan proses terbentuknya citra komunitas Proses Pembentukan Citra Solomon menyatakan, semua sikap bersumber dari organisasi kognitif pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi

11 21 cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. 17 Gambar 2.1 Proses Pembentukan Citra Sumber : Soemirat dan Aldrianto 18 Public Relations digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri dapat dibentuk, seperti yang dijelaskan oleh John S.Nimpoeno bahwa citra dapat digambarkan melalui empat komponen, yaitu melalui persepsi - kognisi-motivasisikap Stimulus Rangsangan (kesan) lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam menerima informasi dari langganan. 17 Elvinaro Ardianto dan Soleh Soemirat, Dasar-Dasar Public Relations, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal Ibid Ibid. 116

12 22 2. Persepsi Adalah hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsangan tersebut berdasarkan pengalamannya mengenai rangasangan. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. 3. Kognisi Adalah suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul jika individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. 4. Motivasi Adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. 5. Sikap Adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluative, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap juga dapat diperteguh atau diubah.

13 23 Proses pembentukan citra ini menunjukan bagaimana stimulus yang berasal dari luar di organisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsang ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini menunjukan bahwa rangsang tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian dari individu tersebut. Sebaliknya jika rangsang itu diterima oleh individu, berarti terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan. Tahap selanjutnya yakni melakukan persepsi dimana persepsi ini memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai objek. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu. Selanjutnya akan dilakukan kognisi, dimana ia mengerti akan rangsangan yang diberikan. Sehingga individu harus diberikan informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. Setelah itu muncul dorongan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu atau biasa disebut dengan motif atau motivasi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Terakhir munculah sikap, yang merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan terdapat perasaan mendalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah.

14 24 Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku umum. Untuk mengetahui bagaimana citra diri seseorang maka dibutuhkan adanya suatu penelitian. Dalam proses pembentukan citra ini peneliti ingin mengetahui dan menganalisa bagaimana citra komunitas marsel bulak-buteng penyuka musik dangdut dalam perspektif remaja di wilayah Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat. 2.3 Komunitas Definisi Komunitas Komunitas muncul ketika manusia membutuhkan kehidupan yang layak, untuk menciptakan suatu komunitas yang baik, mereka harus mengetahui untuk apa komunitas tersebut didirikan dan untuk siapa komunitas itu didirikan. Dimana setiap individu saling bertemu, bertukar pendapat, sehingga akan menimbulkan suatu rasa kekeluargaan yang ada disetiap anggota komunitasnya. Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antara para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berati kesamaan, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak Hermawan Kertajaya. Karakteristik Entrepreneur. Jakarta: PT. Gramedia, Pustaka Utama hal 20

15 25 Komunitas merupakan kelompok sosial terdiri atas beberapa orang yang menyatukan diri karena mempunyai kesamaan dalam banyak hal. Komunitas dalam sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang bebagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Misalnya, kebutuhan, kepercayaan, maksud, minat, bakat, hobi dan kesamaan lain, sehingga mereka merasa nyaman ketika menyatukan diri karena merasa ada teman dalam hal yang sama. Komunitas biasanya terbentuk begitu saja dari beberapa orang yang saling berbagi perhatian, masalah atau kegemaran terhadap suatu topik dan memperdalam pengetahuan serta keahlian mereka dengan saling berinteraksi secara terus menerus. Carol Anne Ogdin menunjukan beberapa alasan yang menyebabkan komunitas berbeda dari kumpulan manusia lain seperti kerumunan atau kelompok manusia. Ada 5 faktor yang disebut Ogdin yang bisa membedakan komunitas dari kelompok-kelompok individu lain yaitu 21 : 1. Pembatasan dan eksluvitas yang berdasarkan hal ini bisa dirumuskan siapa yang menjadi anggota dan bukan anggota komunitas tersebut. 2. Tujuan yang merupakan landasan keberadaan komunitas 3. Aturan yang memberi pembatasan terhadap perilaku anggota komunitas, termasuk ancaman disingkirkan untuk yang berperilaku melanggar aturan. 21 Yosal Iriantara. Community Relations Konsep dan Aplikasinya. Bandung: Simbiosa Rekatama Media hal 22

16 26 4. Komitmen terhadap kesejahteraan orang lain, sehingga ada kepedulian terhadap orang lain yang berada dalam komunitas yang sama atau ada tanggung jawab bagi individu terhadap komunitas secara keseluruhan. 5. Kemandirian yakni memiliki kebebasan sendiri untuk menentukan apa yang dilakukan dan cara memasuki komunitas. Dengan demikian, untuk kepentingan Public Relations kita bisa memandang komunitas berdasarkan lokalitas sebagai sekelompok orang yang berdiam pada lokasi yang sama. Komunitas dapat juga dipandang sebagai interaksi dalam struktur sosial yang berdiam pada lokasi yang berbeda atau mungkin berjauhan namun dipersatukan oleh kepentingan nilai-nilai yang sama Musik Dangdut Definisi Musik Dangdut Musik merupakan bunyi yang diterima oleh individu atau kelompok berdasarkan sejaran, budaya, lokasi dan selera. Hampir semua manusia membutuhkan musik karena musik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia sebab musik dapat menjadikan kita merasa senang, gembira dan nyaman. Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka

17 27 masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. 22 Maka dapat dikatakan musik dangdut sebagai musik yang universal, karena musik dangdut sendiri terbentuk dari 3 unsur yaitu perpaduan dari musik india, arab dan melayu. Ciri khas musik dangdut sendiri terdengar dari suara pukulan gendang serta seruling dan irama lagu dangdut juga sangat melekat di hati masyarakat dan lirik lagunya pun mudah dicerna bagi siapa saja yang mendengarnya. Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu Kerangka Berpikir Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono, kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai hal yang penting. Dengan demikian, kerangka 22 Di akses oleh Nina Kurniawati pada tanggal 6 juli pukul: wib. Dari : 23 Ibid.

18 28 berpikir yakni sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya. Kerangka berpikir merupakan sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk keseluruhan proses penelitian yang di lakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menyusun kerangka konsep sebagai berikut : Citra Stimulus Persepsi Kognisi Motivasi Sikap Citra Komunitas Marsel Bulak-Buteng Penyuka Musik Dangdut Dalam Perspektif Remaja Di Wilayah Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitan ini berangkat dari teori citra, dimana citra merupakan kesan, perasaan, nilai, dan keyakinan mengenai suatu organisasi atau individu yang perlu diciptakan agar bernilai positif dan bisa dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Citra tersebut digambarkan melalui empat komponen yaitu persepsi,

19 29 kognisi, motivasi dan sikap. Dalam hal ini yang menjadi tujuan penelitian yang ingin peneliti lakuakan adalah mengetahui dan menganalisa citra komunitas marsel bulak-buteng penyuka musik dangdut melalui perspektif remaja di wilayah Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat. Peneliti dalam hal ini menjelaskan bagaimana proses pembentukan citra yang dilakukan oleh komunitas Marsel Bulak-Buteng. Komunitas Marsel Bulak-Buteng berusaha memberikan stimulus kepada para remaja di wilayah Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat dengan harapan munculnya respon positif dari mereka terhadap komunitas Marsel Bulak- Buteng. Stimulus tersebut dengan cara memberikan kesan yang sangat baik dalam bersosialisasi dengan para remaja di wilayah Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat. Kegiatan sosial yang di lakukan seperti mengadakan santunan untuk anak-anak yatim piatu dan mengadakan acara event musik dangdut setiap tahunnya saat memperingati acara ulang tahun komunitas Marsel Bulak-Buteng. Komunitas ini juga menunjukan eksistensi komunitasnya yang di peroleh dengan cara mulai dari menghadiri acara dangdut setiap mendapatkan undangan dari komunitas dangdut di wilayah jadebotabek, melakukan kegiatan paguyuban kondangan, melakukan pertandingan futsal agar menjalin persahabatan dengan komunitas dangdut. Stimulus tersebut mula-mula akan menarik perhatian remaja sebagai komunikan atau organisme setalah menaruh perhatian pada rangsangan tersebut selanjutnya para remaja akan melakukan tahap persepsi dimana para remaja akan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator sehingga dengan

20 30 mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Selanjutnya rangsangan yang diberikan oleh komunikator dapat memenuhi kognisi yaitu keyakinan diri dimana ia akan mengerti rangsangan yang diberikan sehingga munculah dorongan motivasi atau motif untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan yang dinginkan. Setelah itu munculah sikap, pendapat, tanggapan dimana para remaja tersebut sebagai komunikan akan memberikan umpan balik yang nantinya akan berpengaruh terhadap citra komunitas Marsel Bulak-Buteng.

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, yaitu, communication berasal dari kata Latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti

Lebih terperinci

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

Seni budaya (rock dan dangdut)

Seni budaya (rock dan dangdut) Seni budaya (rock dan dangdut) Sejarah Rock Tahun 70an: Adanya pengaruh band-band God Bless, Gang pegangsaan, Gypsy. Namun jauh sebelumnya band yang sudah booming adalah The Rollies band beraliran Jazz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting mengingat manusia tidak mungkin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Untuk dapat menjalin hubungan yang baik maka dibutuhkan komunikasi. Bisa dibayangkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari pastinya dapat ditemukan peristiwa komunikasi dimanapun.misalnya seorang anak yang disuruh ibunya untuk membelikan sayur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin BAB I PENDAHULUAN I.1 Belakang Masalah Hiburan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama pada saat ini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup, tingkat stres yang tinggi dan masih banyak lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap perusahaan rokok meluncurkan produk rokok yang selalu baru.

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap perusahaan rokok meluncurkan produk rokok yang selalu baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di masa sekarang banyak sekali produk rokok yang bermunculan. Bahkan hampir setiap perusahaan rokok meluncurkan produk rokok yang selalu baru. Setiap produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Interpersonal Trenholm dan Jensen (dalam Suranto Aw, 2011: 3) mendefenisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan, pendapat-pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan, pendapat-pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah komunitas. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informais manajemen yang diharapkan, pendapat-pendapat

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan komunikasi manusia mampu memenuhi kebutuhan yang bersifat fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Istilah

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Peneliti Temuan peneliti berupa data-data lapangan yang diperoleh dari penelitian kualitatif ini berupa data-data yang bersifat deskriptif.hal ini sangat diperlukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai gelar sarjana S-1 Ilmu Komunikasi. Disusun oleh : Pipin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa menempati posisi penting dalam kehidupan manusia. Karena dalam aktivitas sehari-hari, hampir dipastikan manusia menggunakan bahasa sebagai media komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi kerap dilukiskan sebagai suatu organisme hidup. Karena itu organisasi dipandang berdasarkan berdasarkan siklus hidup satu organisme. Ada saat kelahiran,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Setelah mengurai semua data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian, penulis akan menguraikan hasil yang diperoleh penulis dari penelitian kali ini. Dalam analysis kali ini, penulis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas Public Relations di Lorin Solo Hotel dalam menjalankan peran dan fungsinya bisa dikatakan sangat nyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal ini dikarenakan musik merupakan bahasa universal yang mudah dipahami oleh siapa pun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.

BAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Interpersonal 2.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yang kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat Pendahuluan Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial mempunyai dalam berkomunikasi sehingga bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Namun, ternyata tidak semua orang mempunyai dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan. melibatkan proses pemahaman dan memahami orang.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan. melibatkan proses pemahaman dan memahami orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia pada umumnya. Kita dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan orang lain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa A-10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentuk teknologi sebagai alat penyampaian informasi diantaranya adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa harus bisa menjelaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam kelompok adalah bagian dari kegiatan keseharian kita. Kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan, karena melalui kelompok

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa individu sosial yang tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa individu sosial yang tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok memiliki interaksi dengan anggotanya. Kelompok merupakan beberapa individu sosial yang tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya, dalam individu kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Komunikasi tidak lepas dalam kehidupan sehari hari, komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia dalam berinteraksi. Komunikasi akan berhasil apabila

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Public Relations (PR) II.1.1. Pengertian Public Relations Public relations (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak ada satu orang manusia yang tidak pernah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar belakang Banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dan dijadikan trend bagi masyarakat Indonesia. Kebudayaan yang masuk pun datang dari barat dan timur dunia. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada gaya hidup masyarakat. Keinginan untuk selalu tampil menarik

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada gaya hidup masyarakat. Keinginan untuk selalu tampil menarik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan sosial yang terjadi dewasa ini, dapat dilihat banyak perubahan pada gaya hidup masyarakat. Keinginan untuk selalu tampil menarik bukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran Nama Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak dari kehidupan bermasyarakat kita tidak terlepas dari polapola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak dari kehidupan bermasyarakat kita tidak terlepas dari polapola 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dari kehidupan bermasyarakat kita tidak terlepas dari polapola interaksi komunikasi. Salah satu pola interaksi komunikasi adalah komunikasi interpersonal atau

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas 89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Pada dasarnya komunikasi interpersonal digunakan pada keseharian umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat berkomunikasi di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dapat dikatakan dengan melakukan komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Corporate Image (Citra Perusahaan) Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul -5 Syerli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi landasan yang melatar belakangi penelitian ini begitu penting untuk dikaji, 2) fokus dan pertanyaan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare BAB II 2.1 Pengertian Komunikasi TINJAUAN PUSTAKA Kata komunikasi atau Communication secara etimologis berkaitan dengan dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data merupakan suatu hal yang terpenting dalam sebuah penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian kualitatif, analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Istilah kualifikasi dapat diterjemahkan sebagai keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu atau menduduki jabatan tertentu. Keahlian tersebut yaitu hal-hal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dalam menjawab fokus penelitian yaitu Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal melalui Gaya Kepemimpinan periode Maret sampai dengan Juni 2014

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan suatu perusahaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan suatu perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public relations merupakan fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi. Dalam interaksi antar manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai etnografi komunikasi. Untuk mendukung penelitian ini, penelitian yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya zaman dari hari ke hari, seiring pula dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk kegiatan manusia pun dapat dipermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 05, No. 01, 2015 ------------------------------------------------------------------------------- Hlm. 108 117 Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas yang manusia lakukan seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan sebagainya, pastilah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala. Kata kunci: Komunitas Motor, Citra, Keselamatan Berlalu-lintas

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala. Kata kunci: Komunitas Motor, Citra, Keselamatan Berlalu-lintas PEMBENTUKAN CITRA KOMUNITAS KLUB MOTOR YAMAHA VIXION CLUB INDONESIA CHAPTER LHOKSEUMAWE SEBAGAI PELOPOR KESELAMATAN BERLALU LINTAS Ikhsan kurniawan 1),Ade Irma 2) Program Studi Ilmu Komunikasi,, Universitas

Lebih terperinci

PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI. Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM:

PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI. Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM: PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM: 07220107 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan ekonomi yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat memiliki manajemen yang baik dan karyawan yang dapat bekerja dengan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN * Juhardin ** Masrul ***Joko Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Psychology: * The science

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi saat ini, teknologi komunikasi memegang peranan penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci