BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran"

Transkripsi

1 BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan dari sumber atau pengirim pesan kepada penerima pesan, dengan tujuan untuk mempengaruhi atau mengubah sikap dan tingkah laku orang lain atau penerima pesan. Pengertian tersebut juga diperkuat dengan adanya pengertian bahwa komunikasi adalah proses pengiriman pesan atau informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak. Adapun pengertian lain dari komunikasi yaitu suatu proses dalam menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol pesan sehingga memudahkan pendengar atau penerima pesan dalam memahami makna atau memberikan respon dari pikirannya sesuai dengan apa yang disampaikan oleh komunikator (Mulyana, 2008: 69). Lebih jauh lagi, komunikasi adalah setiap proses dalam menyampaikan informasi, gagasan dan mengatakan perasaan. Dalam hal ini, proses yang dimaksud meliputi pesan atau informasi yang disampaikan baik secara langsung maupun secara tidak langsung/tertulis, dan dapat juga disampaikan melalui bahasa tubuh. Proses komunikasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti surat, memo, atau telepon, sehingga pada akhirnya sebuah pesan menjadi lebih mudah untuk disampaikan dan dipahami oleh penerima pesan atau informasi (Mulyana, 2004: 5). 6

2 7 Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi dan pertukaran ide, informasi, dan perasaan antara komunikator dan komunikan dimana proses tersebut memiliki tujuan tertentu Aspek-Aspek Komunikasi yang Efektif Didalam proses komunikasi terdapat lima aspek yang harus dipahami untuk membangun komunikasi yang efektif (Nurjaman, 2012: 45): 1) Kejelasan (clarity) Bahasa ataupun informasi yang disampaikan harus jelas agar penerima dapat dengan mudah menerima pesan yang disampaikan. 2) Ketepatan (accuracy) Bahasa dan informasi yang disampaikan harus akurat atau tepat. Maksudnya, bahasa yang digunakan harus sesuai dan informasi yang disampaikan juga harus benar. 3) Konteks (contex) Bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan tempat komunikasi itu terjadi. Maksudnya bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan perilaku komunikasi individu/masyarakat yang menerima informasi. 4) Alur (flow) Urutan penggunaan bahasa dan informasi sangat penting dalam menjalin komunikasi yang efektif agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami maksud pesan yang disampaikan.

3 8 5) Budaya (culture) Aspek ini tidak saja melihat dan menyangkut bahasa yang digunakan dan informasi yang disampaikan dalam pesan, tetapi juga mengenai tata krama dan etika yang dilakukan dalam penyampaian pesan Public Relations (PR) Public Relations (PR) adalah kegiatan organisasi dalam melaksanakan program yang terencana dengan baik dan berkelanjutan yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara niat baik perusahaan, serta menghasilkan dan membina hubungan yang baik antara suatu organisasi dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal organisasi/perusahaan. Adapun pengertian lain dari Public Relations (PR) yaitu semua bentuk komunikasi dua arah yang terencana, baik itu komunikasi ke lingkungan internal organisasi maupun ke lingkungan eksternal organisasi, yang terjadi antara suatu organisasi dengan publiknya agar mencapai tujuan-tujuan tertentu demi kepentingan organisasi dan masyarakat (Yadin, 2004: 9-10). Pendapat lain menyatakan bahwa Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk mengevalusi publik, memperkenalkan publik, menginformasikan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu organisasi yang berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengakuan publik (Ardianto, 2011: 8). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations (PR) merupakan bagian dari fungsi manajemen yang kegiatannya dilakukan secara terencana yang bertujuan untuk membuat publik, khususnya publik sasaran,

4 9 memiliki pandangan yang baik dan positif sesuai dengan apa yang diinginkan atau diharapkan oleh perusahaan Tugas Public Relations (PR) Adapun tugas khusus praktisi Public Relations (Jefkins, 2003: 31): 1) Menciptakan dan memelihara agar suatu citra menjadi baik untuk perusahaan atau organisasinya, baik yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan, produk, jasa maupun segala hal yang berkaitan dengan dengan para pekerjanya. 2) Memantau pendapat publik mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra perusahaan, kegiatan yang dilakukan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan organisasi, serta menyampaikan setiap informasi atau masalah yang penting secara langsung kepada pimpinan perusahaan atau organisasi agar masalah yang dihadapi segera ditanggapi dan ditindak lanjuti penyelesaiannya. 3) Memberi masukan kepada pihak manajemen perusahaan mengenai berbagai macam masalah komunikasi yang penting, serta memberikan pembelajaran terkait dengan cara-cara yang dapat dilakukan agar masalah yang dihadapi dapat segera diatasi. 4) Menyediakan berbagai informasi kepada publik terkait dengan kebijakan perusahaan, kegiatan perusahaan, produk perusahaan, jasa, demi menciptakan suatu pengetahuan yang baik bagi publik/masyarakat.

5 Public Relations (PR) di Pemerintahan Di lingkungan pemerintahan, Public Relations (PR) bertugas untuk melaksanakan kebijakan publik dan pelayanan publik. Tujuan PR di pemerintahan hampir sama dengan tujuan PR di perusahaan swasta. Salah satu tujuan yang sama adalah untuk membina hubungan yang baik dengan publik dan membentuk citra yang positif. Tujuan PR di pemerintahan adalah membuat berbagai kegiatan atau program pemerintahan yang dapat membentuk, meningkatkan, dan memelihara citra/reputasi yang baik dan positif kepada masyarakat agar dapat memperoleh opini publik yang menguntungkan. Selain itu, PR di pemerintahan juga harus membina hubungan yang baik dengan publiknya agar setiap kebijakan-kebijakan publik yang dikeluarkan dapat diterima masyarakat. PR dalam lingkungan pemerintahan dilakukan baik ke publik internal maupun ke publik eksternal. Kegiatan PR di lingkungan pemerintahan memiliki fungsi yang dikemukakan Canfield, yaitu: (1) mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the interest of the public), (2) memelihara komunikasi yang baik (maintain a good communication), (3) menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik (to put stress on good morals and manners). Fungsi PR di perusahaan swasta lebih ditekankan dalam setiap kegiatannya memberikan keuntungan kepada perusahaan. Sedangkan PR di pemerintahan lebih ditekankan dalam setiap kegiatannya selalu berpihak kepada kepentingan publik/masyarakat (Ardianto, 2011: 239).

6 Teori Khusus Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility (CSR) membicarakan tentang bagaimana cara sebuah perusahaan dapat mengelola organisasinya baik sebagian maupun secara keseluruhan yang terkait dengan kepentingan internal dan eksternal perusahaan agar memiliki dampak yang positif, baik bagi perusahaan itu sendiri, publik internal dan eksternal perusahaan, maupun bagi lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mengelola bisnis perusahaannya agar dapat menghasilkan produk yang berorientasi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungan (Hadi, 2011: 46). Definisi lain menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) merupakan suatu bentuk tindakan atau kegiatan yang merupakan dasar pertimbangan etis perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi perusahaan dan masyarakat, sekaligus juga dalam hal peningkatan kualitas hidup bagi karyawan perusahaan dan keluarganya, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah usaha perusahaan dan masyarakat secara lebih luas (Hadi, 2011: 48). Adapun pengertian lain CSR adalah sebagai komitmen bisnis yang berperan sebagai pendukung pembangunan ekonomi perusahaan dan masyarakat, bekerja sama dengan karyawan dan keluarganya, masyarakat disekitar wilayah usaha perusahaan dan masyarakat secara luas, untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan melakukan berbagai cara atau kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada perusahaan dan pembangunan ekonomi karyawan serta masyarakat (Nurjaman, 2012: 127). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibily (CSR) adalah suatu bentuk tanggung jawab sosial

7 12 perusahaan. Kegiatan atau program CSR dilakukan perusahaan khususnya kepada masyarakat di lingkungan usaha perusahaan dan masyarakat secara luar. Kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk memecahkan permasalahan sosial yang dihadapi perusahaan dan masyarakat, sehingga kegiatan CSR dilakukan tidak hanya untuk kepentingan perusahaan tetapi juga untuk kepentingan masyarakat Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Penerapan program CSR yang efektif oleh perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholder. Namun demikian, terdapat pula manfaat-manfaat yang diperoleh perusahaan melalui program CSR ini. Ada sepuluh manfaat penerapan CSR (Muhadjri, 2011: 182): 1) Mempertahankan dan meningkatkan reputasi dan citra merek perusahaan. 2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial. 3) Mengurangi risiko bisnis yang mungkin akan dihadapi perusahaan. 4) Memperluas akses sumber daya bagi operasional usaha. 5) Membuka peluang pasar yang lebih luas. 6) Mengurangi biaya operasional. 7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. 8) Memperbaiki hubungan dengan regulator. 9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 10) Kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan penghargaan.

8 Peran PR dalam Corporate Social Responsibility (CSR) PR memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan CSR (Cutlip, Center, dan Broom, 2005: ): 1) Membuat program-program CSR yang sesuai dengan kontribusi yang akan diberikan perusahaan kepada publiknya, seperti menyediakan dana kesejahteraan bagi karyawan dan masyarakat tidak mampu atau menyediakan dana beasiswa bagi pelajar yang berprestasi. 2) Membantu kampanye perusahaan dengan nasehat strategis komunikasi, menyiapkan materi cetak atau audiovisual dan mengiklankan dukungan atau membuat sebuah publisitas. 3) Bertindak sebagai wakil dari perusahaan dalam menjalankan program CSR dan bertanggung jawab dengan kegiatan yang dilakukan. 4) Memlihat permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, kemudian menentukan program apa yang aka dilaksanakan dan menentukan di mana perusahaan dapat memberi bantuan terbaik kepada masyarakat. 5) Membimbing dan bukan mengarahkan, pendekatan partisipatif yang melibatkan unsur pokok masyarakat dalam mengalokasikan dana-dana yang telah disediakan perusahaan Dimensi Corporate Social Responsibility (CSR) Di dalam jurnal Corporate Social Responsibility, Purchase Intention dan Corporate Image pada Restoran di Surabaya dari Perspektif Pelanggan karya Hatane Semuel, dijelaskan bahwa CSR memiliki tiga dimensi, yaitu:

9 14 1. Economic Dimesion Dimensi ekonomi dari Corporate Social Responsibility (CSR) terkait dengan dampak ekonomi dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Banyak yang beranggapan bahwa dimensi ekonomi merupakan masalah keuangan perusahaan sehingga dimensi ekonomi diasumsikan lebih mudah untuk diterapkan dibandingkan dengan penerapan dimensi sosial dan dimensi lingkungan. Padahal dimensi ekonomi tidak hanya melaporkan keuangan atau neraca perusahaan saja, tetapi juga membahas menganai dampak ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap operasional perusahaan di dalam masyarakat atau komunitas lokal dan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perusahaan lainnya. Hal yang perlu diperhatikan dari dimensi ekonomi adalah economic performance/kinerja keuangan perusahaan. Indikator dari dimensi ekonomi: a. Product, adalah salah satu faktor yang memiliki peranan penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Produk yang dihasilkan perusahaan sebaiknya memiliki kualitas yang tinggi, aman digunakan, inovatif, dan dapat memenuhi kebutuhan khalayak. b. Service, agar dapat memberikan kepuasan kepada khalayak/masyarakat sebagai konsumen maka perusahaan harus bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Selain itu, pemenuhan kebutuhan konsumen dan penanganan komplain yang baik juga dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan. Saat ini peningkatan pelayanan terhadap konsumen sudah dilakukan beberapa perusahaan.

10 15 c. Avoiding Actions that Damage Trust, artinya perusahaan dapat beroperasi juga tergantung pada kepercayaan dan dukungan masyarakat serta komunitas lokal. Perusahaan harus menghindari kegiatan atau program perusahaan yang dapat merugikan masyarakat dan merusak lingkungan. Usahakan agar setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan kepada masyarakat harus sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang menjadi target sasaran. 2. Social Dimension Dimensi sosial adalah bentuk penghargaan dari perusahaan yang diberikan kepada stakeholder internal maupun eksternal. Dimensi ini merupakan dimensi yang paling baru terbentuk dibandingkan dengan dimensi ekonomi dan dimensi lingkungan. Saat ini dimensi sosial menjadi perhatian utama bagi beberapa perusahaan. Dimensi sosial merupakan bentuk tanggung jawa terhadap dampak sosial yang diakibatkan oleh perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Inti dari dimensi sosial adalah respect of people atau menghargai orang lain. Indikator dari dimensi sosial: a. Labour Practice Indikator ini merupakan bentuk tanggungjawab perusahaan dalam memberikan perhatian kepada karyawan. Perhatian yang dimaksud seperti perusahaan dituntut untuk menjaga keselamatan karyawannya ketika sedang menjalankan tugas yang diberikan perusahaan, memperlakukan karyawan secara adil, dan masih banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

11 16 b. Social Activities Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatankegiatan sosial. Hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan sosial dapat memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kegiatan sosial yang termasuk dimensi sosial adalah community volunteering. Community volunteering merupakan inisiatif dari perusahaan untuk mendorong para karyawan perusahaan untuk ikut berpartisipasi secara langsung dalam program corporate social responsibility yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Environment Dimension Dimensi lingkungan adalah tindakan perusahaan agar dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dimensi ini merupakan dimensi CSR yang sudah sejak lama diterapkan oleh hampir semua perusahaan. Hal ini disebabkan karena saat ini banyak perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, inti dari dimensi ini adalah management of environment/bagaimana perusahaan bertindak agar dapat mengurangi dampak negative terhadap lingkungan abibat kegiatan operasional bisnis yang dijalankan perusahaan. Indikator dari dimensi lingkungan : a. Waste Management Saat ini hampir semua perusahaan sudah mulai peduli akan kelestarian lingkungan. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya adalah dengan melakukan recycle,

12 17 reduce, reuse untuk mengurangi limbah yang dihasilkan atau dapat pula melalakukan sesuatu yang dapat menjaga dan melestarikan lingkungan agar menjadi bersih dan asri Teori Citra (Image Theory) Secara umum citra diartikan sebagai kesan atau pendapat dari individu tentang suatu hal yang terbentuk sebagai hasil dari pengetahuan seseorang terhadap sesuatu dan pengalaman seseorang terkait dengan hal yang dimaksud. Namun, dalam konteks organisasi, citra adalah persepsi atau pandangan publik/ masyarakat terhadap suatu perusahaan atau produk dari perusahaan tersebut. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak dapat kontrol perusahaan. Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan citra perusahaan adalah penyebaran berita mengenai perusahaan baik itu berita positif maupun berita negatif yang terjadi di media massa dan melalui word of mouth. Citra merupakan salah satu hal yang menjadi perbedaan antara satu produk dengan produk lain dengan jenis produk yang sama, yang dapat dibanggakan oleh pelanggan ketika menggunakan produk tersebut atau menggunakan produk apapun dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini yang menjadi perbedaan dapat dilihat dari citra produk maupun citra perusahaan (Nova, 2011: 289). Citra juga berkaitan dengan pengetahuan pribadi yang diyakini kebenarannya mengenai pandangan terhadap suatu objek yang dimaksud. Citra terbentuk melalui proses penyebaran informasi baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun informasi yang diterima masyarakat dari berbagai sumber yang terpercaya. Proses penyebaran informasi ini tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan citra dari suatu objek.

13 18 Perubahan citra dapat terjadi pada citra perusahaan maupun citra produk. Citra yang baik akan memberikan keuntungan baik kepada perusahaan maupun langsung kepada masyarakat karna citra yang melekat pada perusahaan dan produknya dapat menjadi kepuasan tersendiri bagi masyarakat yang menggunakan produk perusahaan tersebut (Suhayati, Vol. 7: 163). Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, dan penilaian dari seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu organisasi atau produknya. Ada lima jenis citra/image (Yadin, 2004: 20): 1. Citra Bayangan (Mirror Image) Citra bayangan adalah citra atau pandangan yang terbentuk pada pemikiran orang dalam organisasi menganai pandangan luar/masyarakat terhadap organisasinya. 2. Citra yang Berlaku (Current Image) Citra yang berlaku (current image) adalah suatu citra atau pandangan yang ada didalam pemikiran pihak-pihak luar/masyarakat mengenai suatu organisasi. 3. Citra yang Diharapkan (Wish Image) Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang terbentuk di pikiran pihak luar/masyarakat sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan oleh pihak perusahaan. 4. Citra Perusahaan (Corporate Image) Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi yang dilihat secara keseluruhan, jadi bukan hanya dilihat dari citra atas produk dan pelayanannya saja.

14 19 5. Citra Majemuk (Multiple Image) Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya Citra Perusahaan (Corporate Image) Citra perusahaan adalah citra yang dilihat secara keseluruhan dari perusahaan terkait. Sehingga, citra yang terbentuk bukan hanya dipengaruhi oleh kualitas produk dan pelayanannya saja. Dalam hal ini, citra perusahaan terbentuk dari berbagai hal yang terkait dengan perusahaan, seperti sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk yang baik, pencapaian ekspor yang dilakukan, hubungan dengan masyarakat yang baik, dapat menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat, dan melakukan kegiatan tanggungjawab sosial (Yadin, 2004: 22). Citra perusahaan adalah persepsi atau pendapat yang berkembang di dalam pikiran masyarakat mengenai realitas (yang terlihat) yang dilihat atau diketahui masyarakat mengenai sebuah perusahaan. Adapun pengertian lain dari citra perusahaan yaitu keseluruhan kesan atau pandangan masyarakat mengenai perusahaan yang ada dalam benak masyarakat. Selain itu dinyatakan pula citra perusahaan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi masyarakat terhadap perusahaan terbentuk berdasarkan atas apa yang masyarakat lihat dan ketahui tentang perusahaan yang bersangkutan (Nova, 2011: ). Citra perusahaan adalah pandangan atau persepsi seseorang mengenai citra dari sebuah organisas. Persepsi yang terbentuk di pikiran publik diciptakan melalui

15 20 seluruh indra seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba citra rasa dan perasaan yang dialami melalui penggunaan produk, pelayanan konsumen, lingkungan komersil dan komunikasi perusahaan. Citra perusahaan merupakan hasil dari setiap perusahaan yang dilakukan atau tidak dilakukan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa citra perusahaan adalah persepsi atau pendapat dari masyarakat terhadap citra dari sebuah perusahaan secara keseluruhan yang dipengaruhi dari banyak faktor yang ada di perusahaan terkait Manfaat Citra Bagi Perusahaan Citra perusahaan yang baik dan kuat mempunyai manfaat-manfaat (Sutojo, 2004: 3): 1) Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap (Mid and Long Term Sustainable Competitive Position). Perusahaan yang memiliki citra yang baik dan positif akan dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang besar. 2) Menjadi perisai selama masa krisis (An Insurance for Adverse Times). Ketika perusahaan menghadapi masalah yang tidak terlalu besar, maka citra perusahaan yang baik akan dapat sedikit menutupi masalah yang yang sedang dihadapi perusahaan. 3) Menjadi daya tarik eksekutif handal (Attraction The Best Executives Available). Citra perusahaan yang baik akan mendorong para investor untuk menanamkan modelnya di perusahaan terkait.

16 21 4) Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran (Increasing Effectiveness of Marketing Instruments). Dengan memiliki citra perusahaan yang baik, maka segala jenis strategi pemasaran yang dilakukan akan berjalan efektif. 5) Penghematan biaya operasional (Cost Saving). Perusahaan tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk promosi produk baru, karna perusahaan yang memiliki citra yang baik, ketika mengeluarkan produk baru akan dengan mudah diterima masyarakat Pembentukan Citra Proses pembentukan citra (Soemirat dan Ardianto, 2010: 115), dapat digambarkan sebagai berikut: Pengalaman CITRA Kognisi Stimulus Persepsi Sikap (Afeksi) Respon Motivasi Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra Sumber: Soemirat dan Ardianto, 2010: 115

17 22 Pada model diatas, Public Relations (PR) digambarkan sebagai input-output. Proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan stimulus yang diberikan adalah input dan respon/tanggapan/perilaku tertentu adalah output. 1. Stimulus Rangsangan atau kesan terhadap lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi. Rangsangan ini didapat dari berbagai sumber yang diterima, seperti melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran dan perasaan. 2. Pengalaman Akibat atau respons individu sebagai organisme terhadap rangsanganrangsangan yang berasal dari dalam dirinya maupun lingkungan. Pengalaman merupakan perasaan yang dialami oleh seseorang akibat rangsangan atau stimulus yang diterima, baik dalam dirinya maupun dari lingkungan. 3. Respon Tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap rangsangan atau stimulus. Respon atau tingkah laku adalah hasil nyata atau tindak nyata yang dilakukan oleh individu atas hasil dari semua unsure pembentukan citra. Model pembentukan citra diatas menunjukan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus (rangsangan) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak.

18 23 Empat komponen persepsi kognisi motivasi sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsang. Ini disebut sebagai picture in our head (Soemirat dan Ardianto, 2010: 116). 1. Persepsi Persepsi merupakan hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Individu memberikan makna pada stimulus indrawi berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang yang diterima. 2. Kognisi Suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsangan tersebut. Kognisi juga berkaitan dengan aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide, dan konsep. 3. Motivasi Kecendrungan menggerakan respon seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsangan. Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu hal demi mencapai satu tujuan-tujuan tertentu. 4. Sikap Kecendrungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap juga merupakan hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensi-konsekuensi penggunaan suatu objek.

19 Kerangka Pikir CSR (X) a. Economic Dimension b. Social Dimension c. Environment Dimension Citra (Y) a. Persepsi b. Kognisi c. Motivasi d. Sikap Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian 2.4 Penelitian Pendahuluan Untuk memperkuat teori yang berhubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap citra perusahaan, maka digunakan tabel pembanding yang berasal dari jurnal penelitian terdahulu. Tabel 2.1 Jurnal Penelitian Terdahulu No Peneliti & Judul ISSN dan Tahun 1. Hatane Semual Jurnal Corporate Social Manajemen Responsibility, Pemasaran: Purchase VOL. 3, NO. Intention dan 1, April Corporate Image 2008: pada Restoran di Universitas Surabaya dari Kristen Perspektif Petra- Pelanggan. Surabaya. 2. Muhadjri & Gita Fitri Qurani Pengaruh Journal The Winners: VOL. 12, Kesimpulan Persamaan Perbedaan Bahwa CSR berpengaruh signifikan positif terhadap purchase intention, juga berpengaruh signifikan positif terhadap corporate image. Hasil penelitian menyatakan bahwa CSR memberikan Membahas mengenai pengaruh program CSR terhadap citra perusahaan. Membahas mengenai penerapan Pada penelitian terdahulu: melihat pengaruh CSR terhadap purchase intention dan corporate image/citra perusahaan. Pada penelitian sekarang: hanya membahas pengaruh CSR terhadap citra perusahaan. Pada penelitian terdahulu: membahas mengenai penerapan

20 25 Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Persepsi Nasabah Bank dan Dampaknya Terhadap Corporate Image. 3 Sebastian Arendt dan Malte Brettel Understanding the Influence of Corporate Social Responsibility on Corporate Identity, Image, and Firm Performance. NO. 2, September 2011: Universitas Bina Nusantara. Management Decision: VOL. 48 NO. 10, 2010: pp : Center for Entrepreneur ship, RWTH Aachen University, Aachen, Germany. pengaruh terhadap corporate image secara langsung maupun tidak langsung melalui persepsi nasabah. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap identitas perusahaan, citra dan kinerja perusahaan dalam multi-industri. program CSR terhadap citra perusahaan. Membahas menganai pengaruh CSR terhadap citra. program CSR terhadap citra perusahaan melalui persepsi. Pada penelitian sekarang: fokus membahas pengaruh program CSR terhadap citra perusahaan. Pada penelitian terdahulu: melihat pengaruh CSR terhadap identitas perusahaan, citra, dan kinerja perusahaan. Pada penelitian sekarang: hanya membahas pengaruh CSR terhadap citra. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah bahwa di dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian terletak pada pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan terhadap citra perusahaan. Penelitian ini hanya mengkaitkan program CSR terhadap citra perusahaan saja.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan hubungan masyarakat merupakan kebutuhan. Humas akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan adanya hubungan-hubungan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Corporate Image (Citra Perusahaan) Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul -5 Syerli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting mengingat manusia tidak mungkin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja digunakan perusahaan sebagai alat pantau dari suatu rencana. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja organisasi untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Corporate Social Responsibility(CSR) Pengertian Corporate Social Responsibility(CSR) CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAU PUSTAKA

BAB II TINJAU PUSTAKA BAB II TINJAU PUSTAKA 2.1 Kualitas Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyararatan kebutuhan pelanggan (ISO 9000 dalam Lupiyoadi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu (State of the art) Dalam penelitian ini digunakan beberapa penelitian terlebih dahulu sebagai pedoman dalam memberikan arahan yang sesuai dengan topik penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam menyampaikannya atau dengan kata lain penyampaian informasi tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam menyampaikannya atau dengan kata lain penyampaian informasi tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh manusia dalam membina hubungan dengan individu lain. Dalam proses komunikasi tersebut

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Untung (2009:1) Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Untung (2009:1) Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 CSR (Corporate Social Responsibility) 2.1.1 Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut Untung (2009:1) Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin BAB I PENDAHULUAN I.1 Belakang Masalah Hiburan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama pada saat ini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup, tingkat stres yang tinggi dan masih banyak lainnya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

Materi I. Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Materi I. Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Materi I Ada empat esensi Public Relations, yakni : Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik/masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Littlejohn, melalui (Suparmo, 2011:2) mengatakan bahwa setiap upaya untuk menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Corporate Communication dalam mempertahankan citra. Salah satunya yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Corporate Communication dalam mempertahankan citra. Salah satunya yaitu 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas mengenai strategi Corporate Communication dalam mempertahankan citra. Salah satunya yaitu penelitian berjudul

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum 14 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum yang saling berkaitan dengan topik ini, secara garis besar menjelaskan peran dan strategi humas dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Strategi Humas Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. 6 Sebuah strategi public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori-teori umum yang menjadi landasan dalam penelitian, diantaranya: 2.1.1 Komunikasi Publik 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Publik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Corporate Social Responsibility (CSR) sering disebut sebagai suatu program

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Corporate Social Responsibility (CSR) sering disebut sebagai suatu program BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility (CSR) sering disebut sebagai suatu program tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke komunikan sehingga pesan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke komunikan sehingga pesan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Pada prinsipnya, komunikasi adalah cara penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan sehingga pesan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam suatu perusahaan, karena Public Relations yang bertugas untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dikendalikan oleh sistem yang dinamis dalam melakukan kegiatan operasionalnya untuk mempertahankan keberadaan dan menjalankan fungsinya. Selain mempertahankan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising Modul ke: Integrated Marketing Communication Public Relation Fakultas 10FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Public Relation menurut James Grunig dan Todd Hunt,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dengan judul Peranan Public Relations dalam proses pencitraan (Studi Kasus : Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan diantaranya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik. Pemkot ataupun lembaga lain harus mempunyai humas yang bisa membangun citra positif serta memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Dalam definisi dari komunikasi manusia adalah komunikasi yang menggambarkan dalam mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari sebuah individu atau

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: CORPORATE IMAGE Fakultas 04FIKOM Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Aktivitas public relations akan sangat menentukan dalam upaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. communication dan bahasa latin communicatio artinya, tujuan dari komunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. communication dan bahasa latin communicatio artinya, tujuan dari komunikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi menurut Effendy (Hidayat,2012:2) berasal dari bahasa Inggris communication dan bahasa latin communicatio artinya, tujuan dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan universitas di Jakarta sudah semakin pesat dan saling bersaing dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan dapat

Lebih terperinci

IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI JANGKA PANJANG (SOFT SELL)

IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI JANGKA PANJANG (SOFT SELL) Modul ke: 13 Berliani Fakultas Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing communication IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI JANGKA PANJANG (SOFT SELL) Ardha, SE, M.Si Fresh red flowers send the clear and powerful

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Dutapalma Nusantara tentunya memiliki visi dan misi yang ingin dicapai demi kemajuan perusahaan. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan bisnis khususnya di bidang jasa sangatlah ketat. Dengan berhasil atau sekedar bertahan, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Public Relations (PR) II.1.1. Pengertian Public Relations Public relations (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul Peran dan Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul Peran dan Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu 1. Skripsi Kirana Ambarwati, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2009

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI

Produksi Media Public Relations AVI Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: 01Fakultas FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations dan periklanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai pedoman dasar berpikir dan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1). BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah Kilisan mengatakan bahwa Persaingan antara perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah kini semakin ketat. Masyarakat berkembang seiring

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar penelitian dan akan dikembangkan diteori khusus. Beberapa teori umum atau teori dasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada pengelolaan komplain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya kepada pelanggan di media sosial. Pemilihan fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk 11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk lainnya. Kita menyimpan memori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953. Setelah itu,csr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan komunikasi memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan Public Relations. Berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, komunikasi yang dilancarkan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Organisasai Adapun definisi dari komunikasi organisasi dibagi menjadi dua yaitu definisi fungsional dan defini interpretif. Secara fungsional,

Lebih terperinci

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations membutuhkan wartawan dan wartawan membutuhkan Public Relations. Ungkapan ini tidak salah karena pada kenyataannya, dalam kegiatan sehari hari, media

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. bahwa Public Relations mempunyai tiga arti:

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. bahwa Public Relations mempunyai tiga arti: BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST 1. Kerangka Teori A. Public Relations A.1 Definisi Public Relations Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketing mengatakan bahwa Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin keras dan perusahaan harus mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner perusahaan tidak

Lebih terperinci