BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data yang menyajikan data-data menganalisis dan menginterpretasi. 40 Penelitian deskriptif biasanya dilakukan untuk meneliti dan menjelaskan pendapat, sikap khalayak pada suatu fenomena atau kondisi. Penelitian deskriptif ini berupaya mengungkapkan situasi saat ini terkait pada suatu topik tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif adalah mengumpulkan data dengan cara mencacah pengujian data yang dikumpulkan. Pendekatan kuantitatif menguji data dan hitungan statistik data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data nominal yang diperoleh dari hasil survey. 41 Dikarenakan penelitian ini bersifat deskriptif, maka peneliti hanya akan menggambarkan dan menganalisa Citra Komunitas Marsel Bulak-Buteng Penyuka Musik Dangdut Dalam Perspektif Remaja di Wilayah RT. 001 RW. 04 Meruya Selatan Jakarta Barat. 40 Deni Darmawan. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya hal Koentjoro. Metode-Metode Penelitian Masyarakat Jakarta : Gramedia. Hal 44 31

2 Metode penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulnya. 42 Definisi penelitian survey itu sendiri adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. 43 Dari pengertian ini, artinya jenis penelitian survey ini berusaha menarik kesimpulan dari sampel terhadap populasi yang diteliti. Alasan peneliti menggunakan metode survey adalah karena dalam penelitian ini peneliti memerlukan pengumpulan data dan informasi dari beberapa pihak. Biasanya survey yang dilakukan cendrung lebih sederhana dengan alat analisis statistik yang sederhana pula karena sifatnya hanya sebagai pelengkap data atau informasi. Agar data lebih terarah dan akurat, maka peneliti memerlukan kuisioner sebagai alat untuk mengumpulkan data dari responden. Berdasarkan penjelasan diatas peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, perolehan data yang di dapat peneliti dengan cara penyebaran kuesioner kepada para remaja di wilayah Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat yang pada akhirnya hasil dari pengisian kuesioner tersebut dapat disusun serta dianalisis untuk mendapatkan data yang valid. 42 Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Cetakan XII. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama hal Singarimbun Masri. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES hal 3

3 Populasi Dan Sampel Populasi Suatu penelitian tentunya memiliki keterbatasan dalam menghadirkan sumber informasi atau subjek penelitian. Selain itu, penelitian yang hasilnya dapat digeneralisasikan tentunya memiliki perjalanan proses pengambilan sampel yang proposional sehingga kesimpulanya dapat digeneralisasikan. Artinya siapa saja yang menjadi sasaran langsung pengumpulan data. Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. 44 Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah para remaja di lingkungan Rt 001 Rw 04, Meruya Selatan, Jakarta Barat. Alasan peneliti memilih para remaja sebagai subjek penelitian adalah karena musik dangdut oleh sebagian besar para remaja masih di nilai terkesan norak dan kampungan. Dan banyak pula orang yang menertawakan jika ada para remaja yang menyukai musik dangdut. Komunitas Marsel Bulak-Buteng hadir sebagai komunitas penyuka musik dangdut yang menunjukan kecintaannya terhadap musik dangdut, hal tersebut mungkin bisa menjadi daya tarik bagi para remaja di wilayah Rt 001 Rw 04, Meruya Selatan, Jakarta Barat untuk bisa menilai bagaimana citra komunitas Marsel Bulak-Buteng. Wilayah Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat menjadi tempat objek penelitian. Penelitian ini di lakukan di mulai pada tanggal 26 Desember 2014 sampai dengan 13 Oktober Deni Darmawan, Loc.cit. 137

4 Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Riset kuantitatif bertujuan untuk generalisasi, oleh karena itu sampel yang baik adalah sampel yang memenuhi untuk representatif. 45 Selain itu, besarnya sampel harus memadai. Besarnya ukuran sampel dari suatu populasi tidak ada ukuran yang pasti dari banyak periset. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel total yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian. 46 Peneliti menggunakan sampel total karena populasi yang menjadi objek penelitian ini dalam skala kecil dan keseluruhan objek penelitian masih dapat dijangkau oleh peneliti Teknik Penarikan Sampel Sampel merupakan bagian kecil dari populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti. Karena itu, menurut Bailey sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu. 47 Terdapat beberapa teknik sampling yang bisa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Yakni probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area 45 Rachmat Krisyantoro, Riset Komunikasi : Teknik Praktis, PT. Kencana, Jakarta, 2006, Hal Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana hal Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hal 119

5 35 (cluster). 48 Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball. 49 Namun di dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik pengambilan probability sampling dengan jenis sampel yang digunakan adalah total sampling. Adapun total sampling atau disebut juga dengan sensus, merupakan sampel bila semua anggota populasi dipilih sebagai sampel. 50 Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil seluruh responden dari para remaja yang berusia 12 tahun sampai dengan 25 tahun yang berada di lingkungan Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat dengan total 63 orang. 3.4 Definisi dan Operasional Konsep Definisi Konsep Konsep merupakan istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. 51 Berdasarkan konsep pemikiran dan variabel penelitian yaitu Citra yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan definisi konsep atau penjelasan secara teknis tentang pengertian variabel yang akan diteliti: 48 Burhan Bungin. Op. Cit. hal hal Ibid Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hal Ibid. Hal 75

6 36 1. Citra Citra adalah kesan, perasaan, gambaran, diri public terhadap obyek, orang atau organisasi. Public Relations digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi- kognisi-motivasi-sikap. 1. Stimulus Rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam menerima informasi dari langganan). 2. Persepsi Adalah hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsangan tersebut berdasarkan pengalamannya mengenai rangasangan. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. 3. Kognisi Adalah suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul jika individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.

7 37 4. Motivasi Adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. 5. Sikap Adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluative, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap juga dapat diperteguh atau diubah. Proses pembentukan citra ini menunjukan bagaimana pada saat stimulus (rangsangan) diberikan, maka para remaja akan lanjut ke tahap selanjutnya yakni melakukan persepsi dimana persepsi ini memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai objek. Selanjutnya akan dilakukan kognisi, dimana ia mengerti akan rangsangan yang diberikan. Setelah itu muncul dorongan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu atau biasa disebut dengan motif atau motivasi. Terakhir munculah sikap, yang merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan terdapat perasaan mendalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai.

8 Operasionalisasi Konsep Definisi operasionalisasi konsep merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan dapat diukur, menganalisa data-data yang telah dikumpulkan peneliti. Operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan membuat spesifikasi terhadap kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya. Konstruk merupakan konsep yang dapat diamati dan diukur atau memberikan batasan pada konsep. Dari definisi diatas, diperlukan indikator indikator dari masing masing variabel yang memungkinkan untuk diuji. Pada penelitian ini, peneliti menkonstruk citra kedalam 5 dimensi. Berikut ini adalah dimensi dimensi dan indikator indikator daari masing masing variabel : Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep Citra Diri Anggota Komunitas Remaja Marsel Bulak-Buteng Penyuka Musik Dangdut Variabel Dimensi Indikator Skala Citra Stimulus 1. Anggota komunitas MBB memberikan kesan yang sangat baik dalam bersosialisasi dengan para remaja di lingkungan Rt.001 Rw.04 Meruya Selatan Jakarta Barat. Skala Likert a. Sangat setuju (SS) b. Setuju (S) c. Netral (N) d. Tidak setuju (ST) e. Sangat tidak setuju (STS)

9 39 Persepsi 2. Anggota komunitas MBB menunjukan keperduliannya terhadap musik dangdut. 3. Anggota komunitas MBB menunjukan kesukaannya terhadap musik dangdut dengan menghadiri event dangdut. 4. Anggota komunitas MBB menunjukan eksistensinya sebagai komunitas remaja penyuka musik dangdut memiliki ciri khas gerakan joget secara bersamaan. Kognisi 5. Anggota komunitas MBB yakin dengan membentuk komunitas penyuka musik dangdut merupakan hal yang bersifat positif. 6. Anggota komunitas MBB yakin mereka lebih mudah dalam mendapatkan teman baru.

10 40 7. Anggota komunitas MBB yakin dapat menunjukan kekompakan solidaritas yang tinggi dengan komunitas pecinta musik dangdut. Motivasi 8. Anggota komunitas MBB mengajak para remaja untuk perduli terhadap musik dangdut. 9. Anggota komunitas MBB mengajak para remaja bergabung kedalam komunitas penyuka musik dangdut. 10. Anggota komunitas MBB mempunyai cara untuk merubah image negatif sebagai remaja yang menyukai musik dangdut. Sikap 11. Anggota komunitas MBB merasa telah memiliki sikap / perilaku ramah terlihat dari tutur kata yang sopan.

11 Anggota komunitas MBB merasa telah memiliki sikap yang baik dalam melestarikan musik dangdut. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 52 Validitas alat pengukur diuji dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson s Product Moment : r n XY X Y 2 2 n X X 2 n Y Y 2 Keterangan : r n X Y : Koefisien korelasi : jumlah responden : skor setiap item : skor total item X 52 SuharsiniArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktekEdisi V. RinekaCipta. Hal 145

12 42 Hasil korelasi product moment di atas menunjukan validitas kuesioner apakah validitas tinggi atau rendah. Menurut Azwar, korelasi minimal setiap item lebih besar atau sama dengan 0,30 ( 0,30 ). Dengan demikian pernyataan yang memiliki skor korelasi lebih kecil dari 0,30 tidak digunakan (direvisi atau tidak dipakai). 53 Suatu item pertanyaan dikatakan valid atau dapat mengukur variable penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari satu atau sama dengan 0,30. a. Jika r positif, serta r 0,30 maka item pertanyaan tersebut valid. b. Jika r negative, serta r < 0,30 maka item pertanyaan tersebut tidak valid Berikut ini disajikan ringkasan dari SPSS 20 uji validitas variabel Citra :\ Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Citra No Item r Hitung r Tabel Keterangan Pertanyaan 5 % 1 Q1 0,434 0,244 Valid 2 Q2 0,506 0,244 Valid 3 Q3 0,528 0,244 Valid 4 Q4 0,626 0,244 Valid 5 Q5 0,576 0,244 Valid 6 Q6 0,613 0,244 Valid 53 Sugiyono.MetodePenelitianKuantitatif, kuantitatifdan R & D Bandung :Alfabeta. Hal 123

13 43 7 Q7 0,525 0,244 Valid 8 Q8 0,536 0,244 Valid 9 Q9 0,535 0,244 Valid 10 Q10 0,482 0,244 Valid 11 Q11 0,517 0,244 Valid 12 Q12 0,605 0,244 Valid Sumber : Uji Validitas Output SPSS 20 Dapat dinyatakan bahwa pengujian validitas pada Citra Komunitas Marsel Bulak-Buteng Penyuka Musik Dangdut dinyatakan bersifat valid karena nilai r Hitung > r Tabel yaitu 0, Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama 54. Uji Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Atau dengan kata lain, 54 Ibid. hal 121

14 44 reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Metode pengukuran reabilitas yang sering digunakan adalah metode alpha cronbach. Koefisien alpha cronbach menunjukan sejauh mana kekonsistenan responden dalam menjawab instrument yang dinilai. Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 atau 0. Rumus Alpha: Keterangan : r 11 k = Reliabilitas Instrument = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total Pengukuran tingkat reabilitas menggunakan alpha cronbach akan menghasilkan nilai alpha didalam skala 0-1, yang dapat dikelompokan dalam 5 kelas, nilai masing-masing kelas dan tingkat reabilitasnya seperti terlihat pada tabel dibawah ini Ibid

15 45 Tabel 3.3 Tabel Pengukuran Tingkat Reliabilitas Alpha > > > Tingkat Reliabilitas Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel Sumber : Yohanes Anton Nugroho, It s Easy Olah Data dengan SPSS, Yogyakarta, Skripta Media Creative 2011 Hasil reliabilitas dapat dikatakan relibel apabila nilai alpha 0,6 dan apabila dibawah 0,6 maka dianggap tidak relibel. 56 Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Alpha Cronbach Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Sumber : Uji Reliabilitas Output SPSS Ronny Kontur.MetodePenelitianuntukPenulisanSkripsi.Jakarta : PPM Hal: 164

16 46 Berdasarkan hasil pengelolaan data diatas dengan menggunakan SPSS 20 dengan rumus Cronbach's Alpha menghasilkan angka sebesar 0,776. Dapat dinyatakan bahwa Hasil pengelolaan data diatas dapat diketahui pertanyaan yang hasilnya > r Tabel = 0,244 maka dari seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Data Primer Merupakan data yang secara langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. 57 Untuk memperoleh data yang dinginkan dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada para remaja yang berada di wilayah Rt 001 Rw 04, Meruya Selatan, Jakarta Barat. Kuesioner tersebut yaitu berupa pertanyaan yang disusun secara tertulis guna memperoleh data berupa jawaban dari responden yaitu bagaimanakah citra komunitas Marsel Bulak-Buteng penyuka musik dangdut Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. 58 Dalam hal ini untuk memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi atau sudah tersedia yang dipergunakan untuk melengkapi data dari objek penelitian berhubungan dengan masalah yang diteliti yang berupa kajian kepustakaan. Kajian kepustakaan yang diperoleh melalui buku atau tulisan ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Yang diterima 57 Burhan Bungin. Op.Cit Ibid

17 47 jadi setelah di timbang apakan berhubungan dengan penelitian. Serta penggunaan website atau sumber lain untuk pelengkap data seperti Journal. 3.7 Teknik Analisa Data Teknik analisis data digunakan sebagai proses untuk mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 59 Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data dari kegiatan penelitian, selanjutnya kegiatan menganalisis data. Kegiatan menganalisis data ini terfiri dari tiga tahap 60 : 1. Tahap persiapan Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan antara lain mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, memeriksa instrumen pengisian data dan mengecek isian data. 2. Tahap tabulasi kegiatan Tahap ini merupakan pengelompokan data dalam tabel frekuensi untuk mempermudah dalam menganalisa. Kegiatan tabulasi dalam hal ini yaitu : 59 RachmatKriyanto. TeknikPraktisiRisetKomunikasi Jakarta L KencanaPrenada Media Group. Hal Riduwan. Dasar-Dasar Statistika Bandung : Alfabeta. Hal 38

18 48 a. Coding yaitu pembahsan kode untuk setiap data yang telah diedit. b. Skoring adalah pemberian skor terhadap jawaban responden untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan. Pada penelitian ini, digunakan skala likert yang sudah dimodifikasi untuk menentukan skor. c. Tahap penerapan data. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dengan menggunakan tekhnik tabulasi dengan menyajikan hasil penelitian tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert untuk menentukan sikap atau pendapat responden terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu pilihan yang tersedia dan memberi pertanyaan positif untuk menghasilkan minat positif. Pertanyaan positif diberikan skor 5, 4, 3, 2, dan 1 bentuk jawaban skala Likert terdiri dari Sangat setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju, Sangat tidak setuju. 61 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable peneliti. 61 H. Moch,Idochi Anwar. Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta hal 12

19 49 Tabel 3.5 Skor Skala Likert Skala Likert Pernyataan Positif (Skor) Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Sumber : H. Moch,Idochi Anwar, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2007 Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan adalah data ordinal. Menurut Likert yang dikutip oleh Supranto 62 bahwa format tipe Likert bisa dipergunakan yaitu dengan mengembangkan prosedur penskalaan dimana skala bisa mewakili suatu kontinum bipolar. Pertanyaan dalam kuisioner ini berjumlah 12 buah pertanyaan. Untuk mempermudah perhitungan akan dibuat tabel secara keseluruhan. Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variable, kemudian indikator dijabarkan sebagai titik tolak dalam menyusun pernyataan yang kemudian masing-masing pernyataan diberikan skor. Pernyataan diajukan untuk menunjukan apakah responden menyatakan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral 62 J Supranto. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Harga Pasar. Jakarta: PT Rinka cipta cetakan kedua hal 86

20 50 (N). Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS), dan dalam menilai suatu pernyataan tp-tiap pernyataan diasosiasikan (digabungkan) dalam suatu nilai atau skor masing-masing yaitu : 5, 4, 3, 2, 1. Untuk menentukan skor responden yang diperoleh, maka dapat digunakan rumus Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) Mencari Batas Bawah dan Batas atas dari skala likert : Batas Bawah (B) = Jumlah Responden x Skor Terendah (1) x Jumlah Pertanyaan Batas Atas (A) = Jumlah Responden x Skor Tertinggi (5) x Jumlah Pertanyaan 2. Mencari Range atau n Range (A-B) atau n = (A-B) 3. Menghitung Quartil Quartil 1 (Q1) B + n/4 Quartil 2 (Q2) B + n/2 Quartil 3 (Q3) B + n x ¾ Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara: B s/d Q1 maka : sangat negatif > Q1 s/d < Q2 maka : negatif > Q2 s/d <Q3 maka : positif > Q3 maka : sangat positif 63 Sugiyono. MetodePenelitianBisnis. Bandung: CV Alfabeta hal 86

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Guna mengetahui sejauhmana pengaruh program kunjungan masyarakat terhadap efek kognisi dan afeksi peserta didik khususnya mahasiswa mengenai produk Perum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian kuantitatif juga dapat menuntun dalam penemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian kuantitatif juga dapat menuntun dalam penemuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan angka dan bilangan serta symbol atau akuasi numerik Teori yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan penedekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini, untuk melihat suatu gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1.1.1 Data Primer Merupakan suatu data yang didapat dari sumber

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif. Dimana pada penelitian ini hanya menggambarkan, menjelaskan atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dalam kegiatan Public Relations (PR) dan termasuk bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dalam kegiatan Public Relations (PR) dan termasuk bidang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian dalam kegiatan Public Relations (PR) dan termasuk bidang studi lainnya, bahwa penelitian mempunyai peranan sangat penting sebagai kegiatan pendukung

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode penelitian kuantitatif digunakan karena titik tolak dalam penelitian ini sudah jelas.

Lebih terperinci

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 54 BAB III Metode Penelitian 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kasus ini adalah tipe eksplanatif. Penelitian yang bersifat eksplanatif mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Guna mengetahui sejauhmana pengaruh efektivitas sosial media Twitter terhadap pemenuhan kebutuhan informasi publik eksternal, peneliti menggunakan tipe

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 86 Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian eksplanasi (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif,

Lebih terperinci

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menyusun penelitian, sehingga proses penelitian dapat terarah dan sistematis. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yaitu bertujuan untuk menjelaskan, meringankan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai. Data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana menurut Vardiansyah (2005:64) adalah jenis penelitian yang membangun pengetahuan dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini Paradigma yang dipakai adalah paradigma positivistik. Penelitian ini dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian menurut Soerjono Soekanto merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodelogis, sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Kuantitatif Deskriptif dimana riset penelitian ini menggambarkan keberhasilan suatu program. 1 Penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal. 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari a. Dua bulan pertama: persiapan proposal, seminar proposal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Sifat atau tipe penelitian ini adalah deskriptif. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel satu sama lain yang datanya dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang. UIN Imam Bonjol terletak di Jln. Prof. M. Yunus Lubuk Lintah Padang. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian korelasional. Menurut Kuncoro (2003) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. intrumentasi, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. intrumentasi, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Bab ini menyajikan tentang metode penelitian, jenis data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Jallaludin Rahmat, Penelitian Deskriptif adalah Suatu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. ObjekdanLokasi Semarang. Objek pada penelitian ini adalah Toko Serba Sari yang berlokasi di 3.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif. Rachmat Kriyantono (2009:55) menjelaskan riset kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Paradigma

BAB III METODOLOGI. 1. Paradigma BAB III METODOLOGI 1. Paradigma Paradigma adalah cara pandang seseorang ilmuwan tentang sisi strategis yang paling menentukan nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan itu sendiri. 54 Secara sederhana, paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif survey yaitu sebuah penelitian untuk mendapatkan fakta sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian kausal dengan pendekatan kuantitatif, Yaitu penelitian yang berfungsi untuk menjelaskan sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang menggambarkan pendekatan dan metode yang akan dipilih dalam penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.7 Desain Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif atau pendekatan kuantitatif adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 8 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Modul Metode Penelitian Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 29

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Jenis pendekatan yang disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, yang bertempat di Sungai Bangek Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci