BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator (Widjaja, 2010: 8). Sedangkan pengertian lainnya, komunikasi adalah seluruh proses yang dipergunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain (Nurjaman dan Umam, 2012: 36). Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat ditarik secara garis besar bahwa komunikasi adalah suatu interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih yang berupa percakapan mengenai pesan yang digunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain, dengan maksud untuk mengubah sikap, pikiran, dan perilaku Proses Komunikasi Dalam proses komunikasi terdapat enam unsur di dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut (Widjaja, 2010: 11-22): 7

2 8 1. Sumber (Source) Sumber adalah orang, lembaga, buku, dan sebagainya yang memiliki kredibilitas. Sumber adalah dasar yang digunakan untuk menyampaikan dan dapat memperkuat pesan itu sendiri. 2. Komunikator Komunikator atau sender adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Komunikator dapat berupa individu, sekelompok orang, bagian dari organisasi, dan lain sebagainya. 3. Pesan Pesan adalah apa yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Adapun pesan yang dikirim dapat berbentuk informasi, perintah atau instruksi, saran, usul, permintaan, pengumuman, dan sebagainya. 4. Saluran (Channel) Saluran adalah jalan atau media yang dilalui oleh komunikator kepada komunikan untuk menyampaikan pesan, atau jalan yang dilalui komunikan kepada komunikator yang digunakan untuk memberikan feedback. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa medium. Proses komunikasi seperti ini disebut komunikasi langsung atau face to face. 5. Komunikan Komunikan berperan sebagai penerima pesan. Dengan diterimanya umpan balik dari pihak komunikan, maka terjadi komunikasi dua arah atau timbal balik.

3 9 6. Effect (hasil) Effect adalah hasil yang timbul dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Effect dapat merubah sikap atau perilaku yang dikehendaki komunikator, berupa attention (perhatian), interest (kepentingan), desire (keinginan), decision (keputusan), atau action (tindakan). Dari unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sumber merupakan unsur yang menjadi kekuatan komunikator dalam menyampaikan pesannya kepada komunikan melalui channel tertentu atau secara langsung dengan maksud untuk menghasilkan effect tertentu dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya Fungsi-fungsi Komunikasi Fungsi-fungsi komunikasi adalah sebagai berikut (Riswandi, 2009: 13-23): 1. Fungsi Komunikasi Sosial Fungsi komunikasi sosial menunjukkan bahwa komunikasi penting untuk: a. Membangun konsep diri yang merupakan pandangan kita tentang siapa diri kita yang diperoleh dari informasi yang diberikan orang lain kepada kita. b. Pernyataan eksistensi diri. c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan baik dengan orang lain.

4 10 2. Fungsi Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif dapat dilakukan secara sendiri dan kelompok. Komunikasi ekspresif tidak bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan non-verbal. 3. Fungsi Komunikasi Ritual Komunikasi ritual merupakan komunikasi yang berhubungan dengan keyakinan pelaku komunikasi. Komunikasi ini dapat berupa komunikasi terhadap Tuhan melalui doa, upacaraupacara adat atau keagamaan, dan lain sebagainya. Komunikasi ritual ini bisa jadi akan tetap ada sepanjang zaman karena merupakan kebutuhan manusia. 4. Fungsi Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum, yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, keyakinan dan perilaku, menggerakkan tindakan, dan menghibur. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi memiliki berbagai macam fungsi. Komunikasi berfungsi sosial dengan maksud dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Fungsi ekspresif dengan maksud untuk mengutarakan pesan komunikator kepada komunikan dengan menunjukkan ekspresi-ekspresi yang dapat memperkuat pesan. Fungsi ritual, maksudnya adalah komunikasi

5 11 berfungsi untuk berinteraksi dengan Tuhan melalui doa ataupun upacara adat. Dan fungsi instrumental dengan maksud menginformasikan, mengedukasi, mendorong keyakinan, sikap dan perilaku, dan menghibur komunikan Konseptualisasi Komunikasi Menurut Mulyana (2009: 61), konseptualisasi komunikasi dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Komunikasi sebagai Tindakan Satu Arah Komunikasi yang dilakukan sebagai suatu tindakan yang bersifat secara satu arah dan tidak melibatkan tanya jawab. Komunikasi ini merupakan komunikasi satu arah sebagai suatu komunikasi yang bersumber dan berorientasi. 2. Komunikasi sebagai Interaksi Yaitu komunikasi sebagai suatu interaksi yang dilakukan dalam proses komunikasi karena adanya sebab-akibat atau aksi-reaksi secara bergantian. Komunikasi ini kedua belah pihak dapat berfungsi secara berbeda, dimana pada saat yang sama pihak yang terlibat tidak dapat menjadi pemberi atau penerima pesan secara sekaligus, tetapi bergantian. 3. Komunikasi sebagai Transaksi Komunikasi sebagai transaksi mengartikan bahwa komunikator dan komunikan memiliki fungsi menjadi pemberi dan penerima pesan sekaligus dalam waktu yang sama.

6 12 Dari tiga konseptualisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dapat bertindak secara satu arah dan juga dua arah. Komunikasi satu arah mengartikan bahwa komunikasi komunikasi hanya berlangsung dari komunikator kepada komunikan saja. Komunikasi dua arah memiliki konseptualisasi secara interaksi dan transaksi, dimana komunikasi sebagai interaksi mengartikan bahwa kedua belah pihak berkomunikasi secara bergantian, sementara komunikasi sebagai transaksi dapat kedua pihak dapat berkomunikasi dalam waktu yang sama Citra Pengertian citra adalah rupa atau gambaran; gambaran yang dimiliki orang terhadap dirinya sendiri, organisasi atau produk; suatu bayangan atau kesan yang ditimbulkan dari adanya suatu komunikasi (Nurjaman dan Umam, 2012: 125). Citra diartikan sebagai kesan dari seseorang atau individu terhadap sesuatu yang dapat timbul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh individu tersebut. Citra adalah kesan yang timbul dari suatu pengetahuan dan pengertian seseorang atau individu terhadap kenyataan atau fakta-fakta tertentu. Citra dapat mempengaruhi sikap pada seseorang terhadap orang lain, organisasi atau produk (Soemirat dan Ardianto, 2010: 114). Citra merupakan suatu kesan atau gambaran yang dimiliki oleh individu, kelompok atau organisasi terhadap suatu obyek (Nova, 2011: 298).

7 13 Jadi, dapat disimpulkan bahwa citra adalah kesan atau gambaran yang dimiliki oleh seseorang, kelompok atau organisasi terhadap suatu obyek sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalaman individu, kelompok atau organisasi tersebut Jenis-jenis Citra Berikut adalah beberapa jenis citra, yaitu sebagai berikut (Jefkins dan Yadin, 2003: 20-23): 1. Citra Bayangan (Mirror Image) Citra bayangan merupakan citra yang dianut oleh pihak dalam suatu organisasi, biasanya adalah pimpinan organisasinya yang memiliki anggapan mengenai organisasinya sendiri berdasarkan pandangan luar terhadap organisasinya. 2. Citra yang Berlaku (Current Image) Citra yang berlaku merupakan kebalikan dari citra bayangan, dimana citra yang berlaku merupakan suatu citra atau pandangan dari orang atau pihak luar organisasi terhadap suatu organisasi. Namun, citra terhadap organisasi ini hanya sebatas pengetahuan yang dimiliki orang-orang atau pihak luar saja. 3. Citra yang Diharapkan (Wish Image) Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan atau diharapkan oleh suatu organisasi mengenai pandangan dari khalayak organisasi terhadap organisasi tersebut. Untuk itu,

8 14 citra yang baik menjadi suatu harapan bagi pihak organisasi terhadap organisasinya sendiri. 4. Citra Perusahaan (Corporate Image) Citra perusahaan adalah citra yang diperoleh oleh suatu organisasi secara keseluruhan dari khalayak organisasi. Citra ini merupakan citra yang dimiliki oleh organisasi secara keseluruhan, bukan hanya pelayanan atau produknya saja. Citra ini bisa muncul karena cerita sukses organisasi, prestasi organisasi, riwayat hidup organisasi yang baik, dan lain sebagainya. 5. Citra Majemuk (Multiple Image) Citra suatu organisasi adalah sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Banyaknya jumlah khalayak internal dan eksternal organisasi dapat menciptakan citra yang belum tentu sama dan berbeda-beda terhadap organisasi. Untuk itu, perbedaan citra yang dihasilkan tersebut membuat citra organisasi tersebut majemuk. 6. Citra yang Baik dan yang Buruk Seorang tokoh popular dapat memiliki reputasi yang baik dan buruk. Reputasi tersebut berasal dari citra yang berlaku (current image) yang dapat bersifat positif ataupun negatif. Citra yang ideal adalah kesan yang benar, yaitu sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Untuk itu, citra yang baik akan

9 15 memiliki keuntungan bagi sebuah organisasi dan citra yang buruk akan memberikan kerugian. Dari jenis-jenis citra di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan. Karena citra tersebut dapat memberikan dampak kepada perusahaan itu sendiri. Untuk itu, perusahaan harus mampu menciptakan dan mengelola citra yang baik agar selalu mendapatkan dampak yang positif bagi perusahaan sendiri. 2.2 Teori Khusus Sosialisasi Definisi Sosialisasi Terdapat tiga definisi mengenai sosialisasi, yaitu adalah (Rush dan Althoff, 2005: 27-28): 1. Menanamkan pola-pola, aksi sosial, atau aspek tingkah laku kepada individu atau kelompok. 2. Proses dimana individu mengembangkan diri dan tingkah lakunya sesuai dengan standar atau nilai-nilai yang dimiliki oleh kelompok atau lingkungannya. 3. Komunikasi yang didapat dari individu, kelompok atau organisasi untuk dipelajari orang lain. Sosialisasi adalah suatu proses yang berupa interaksi untuk menanamkan suatu kaidah, norma ataupun mengenai kehidupan sosial dalam masyarakat. Sosialisasi adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang dalam mempelajari

10 16 kehidupan dalam suatu masyarakat untuk diterapkan pada dirinya, baik sebagai individu atau sebagai anggota dalam kelompok dalam rangka untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan norma, nilai atau kebiasaan dalam masyarakat tersebut (Murdiyatmoko, 2007: 111). Sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses penanaman atau pemberian informasi mengenai kebiasaan atau nilai-nilai dan juga aturan dari generasi ke genarasi, kelompok ke kelompok lainnya, atau masyarakat untuk dipelajari (Maryati dan Suryawati, 2004: 111). Definisi-definisi sosialisasi di atas dapat ditarik secara garis besar bahwa sosialisasi adalah proses penanaman dan pemberian informasi yang dikomunikasikan kepada individu atau kelompok untuk dipelajari dalam rangka untuk meningkatkan potensi dan menyesuaikan diri dengan nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat Tujuan Sosialisasi Sosialisasi memiliki tujuan, antara lain adalah sebagai berikut (Maryati dan Suryawati, 2004: 118): 1. Untuk membekali seseorang agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam hidup bersama dalam suatu lingkungan masyarakat. 2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif untuk dapat berinteraksi dengan yang lainnya.

11 17 3. Mengetahui fungsi-fungsi dan peranan dalam masyarakat sebagai pengembangan diri. 4. Membiasakan individu atau kelompok berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan dalam masyarakat. Dari tujuan-tujuan sosialisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi memiliki berbagai tujuan, diantaranya dilakukan dengan maksud agar seseorang mampu berkomunikasi secara efektif, memilki keterampilan agar dapat hidup bersama dalam masyarakat, mengetahui dan menerapkan nilai-nilai atau norma yang berlaku di masyarakat ke dalam hidupnya untuk mengembangkan potensi diri Agen-agen Sosialisasi Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melakukan sosialisasi kepada individu atau kelompok. Agen-agen sosialisasi tersebut adalah (Maryati dan Suryawati, 2004: ): 1. Keluarga Di sini proses sosialisasi dikomunikasikan oleh keluarga kepada anggota keluarganya dari anak-anak sampai dewasa untuk mempelajari kehidupan mengenai keluarga ataupun bermasyarakat.

12 18 2. Kelompok dalam Masyarakat Sosialisasi dilakukan kepada anggota kelompok ataupun kelompok lainnya, agar mampu berinteraksi, mempelajari dan menerapkan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. 3. Lembaga atau Organisasi Selanjutnya adalah sosialisasi yang dikomunikasikan oleh lembaga atau organisasi. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan individu atau kelompok memahami apa yang disampaikan oleh organisasi dan memiliki pengetahuan dan perkembangan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. 4. Media Massa Media massa merupakan media sosialisasi yang dapat menjangkau sejumlah besar orang. Media massa mampu menampilkan sosialisasi dalam bentuk komunikasi yang kreatif. Hal itu membuat media massa begitu dominan dalam proses sosialisasi Teori Integrasi Informasi Teori integrasi informasi merupakan teori tentang pengorganisasian pesan atau informasi. Semua informasi memiliki potensi untuk mempengaruhi sikap seseorang, tetapi derajat bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi sikap dipengaruhi oleh tujuan dan kebenaran informasi yang

13 19 mendukung keyakinan seseorang (Gama dan Widarwati, 2008: 70). Teori ini berasumsi bahwa manusia mengorganisasikan informasi yang diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi atau ide-ide untuk membentuk sikap yang sesuai dengan konsep yang terbentuk dari hasil penerimaan informasi tersebut (Pratama, Erdinaya dan Perbawasari, 2012: 7). Teori integrasi informasi membantu menjelaskan bagaimana orang-orang berpikir dan membentuk sikap merupakan suatu hal penting dalam komunikasi. Teori ini membangun pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi oleh informasi. Teori ini bermula dengan konsep kognisi yang digambarkan kekuatan sistem interaksi. Informasi adalah salah satu dari kekuatan tersebut dan dapat mempengaruhi sebuah sistem kepercayaan atau sikap individu. Besar tidaknya pengaruh tersebut tergantung kepada dua hal, yaitu: 1. Valensi atau tujuan, yang berarti sejauh mana suatu informasi mendukung apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya. 2. Bobot penilaian, yang berkaitan dengan tingkat kredibilitas informasi tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi tersebut sebagai suatu kebenaran, maka orang

14 20 tersebut akan memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu. Perubahan sikap terjadi karena informasi baru memberikan tambahan pada sikap. Sikap mempunyai korelasi dengan keyakinan dan menyebabkan seseorang memiliki perilaku atau persepsi tertentu terhadap informasi dan juga pemberi informasi (Littlejohn dan Foss, 2008: 75-78). Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori integrasi informasi merupakan teori yang memiliki asumsi bahwa sesorang mengorganisasikan pesan yang diterimanya. Dimana suatu informasi dianggap memiliki potensi untuk mengubah sikap seseorang jika informasi dianggap sesuai dengan tujuan dan dianggap memiliki kebenaran. Sikap memiliki korelasi dengan keyakinan, persepsi Corporate Image Definisi Corporate Image Citra merupakan kesan, perasaan dan gambaran publik terhadap perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya (Soemirat dan Ardianto, 2010: ). Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Citra tersebut dapat bersifat positif atau negatif (Prihastiti dan Indah, 2012: 108).

15 21 Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan sekedar citra atas produk atau pelayanannya. Citra perusahaan tidak konsisten dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh kekuatan lingkungan, untuk itu perusahaan harus mengelola citranya secara periodik (Herstein, Mitki, dan Jaffe, 2008: 380). Citra perusahaan merupakan keseluruhan pandangan mengenai perusahaan yang ada dalam benak publik dan diartikan sebagai karakter sebuah organisasi. Citra perusahaan juga dapat diartikan sebagai sejumlah persepsi terhadap sebuah organisasi didasari atas apa yang mereka ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan (Nova, 2011: 301). Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa citra perusahaan adalah kesan atau pandangan publik terhadap perusahaan yang dapat menjadi asset bagi perusahaan itu sendiri Proses Pembentukan Citra Perusahaan Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif dapat dijelaskan melalui gambar sebagai berikut:

16 22 Pengalaman mengenai stimulus Stimulus Perilaku CITRA Persepsi Kognisi Sikap Respon Motivasi Gambar 2.1 Pembentukan Citra Stimulus yang diberikan adalah sebagai input dan output adalah tanggapan atau respon tertentu yang dihasilkan. Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap. Empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsang. Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha untuk mengerti tentang stimulus tersebut. Persepsi adalah hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna berdasarkan pengalamannya mengenai stimulus. Kognisi adalah keyakinan individu terhadap suatu stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti stimulus tersebut. Untuk itu, individu harus diberikan pemahaman yang cukup yang dapat mempengaruhi kognisinya. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi dan sikap

17 23 yang ada akan menggerakkan respons seperti yang diinginkan oleh pemberi stimulus. Sikap adalah bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap menentukan apakah orang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu (Soemirat dan Ardianto, 2010: ) Peran Citra bagi Perusahaan Peran citra bagi perusahaan yaitu sebagai berikut: 1. Citra yang positif dapat membantu organisasi untuk berkomunikasi secara efektif, sehingga membuat orang-orang lebih mengerti dengan komunikasi dari mulut ke mulut. 2. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan publik. 3. Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen dalam suatu organisasi. Setiap perusahaan harus mempunyai citra di masyarakat, dan citra itu sendiri dapat berperingkat baik, sedang, atau buruk. Peringkat citra yang berlainan tersebut memberikan dampak terhadap keberhasilan kegiatan perusahaan yang berlainan juga (Nova, 2011: ).

18 Manfaat Citra bagi Perusahaan Citra perusahaan yang baik dan kuat memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut: 1. Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang baik. 2. Menjadi perisai selama masa krisis. 3. Menjadi daya tarik eksekutif terbaik. 4. Meningkatkan efektivitas strategi komunikasi perusahaan. 5. Penghematan biaya operasional. Tidak sedikit perusahaan di banyak negara termasuk Indonesia bersikap tidak peduli terhadap citra perusahaannya. Dalam jangka panjang citra baik membawa banyak manfaat. Manfaat itu sendiri dapat dinikmati baik pada saat perusahaanya mengalami masa jaya maupun pada saat menghadapi berbagai macam krisis (Nova, 2011: ). Selain itu, ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan membangun dan mengelola citra perusahaan yaitu (Portal Kementrian BUMN, 2011): 1. dapat merangsang penjualan. 2. dapat membangun nama baik perusahaan. 3. membangun identitas bagi karyawannya. 4. mempengaruhi investor dan lembaga-lembaga keuangan. 5. memajukan hubungan baik dengan khalayak perusahaan. 6. mendapatkan posisi dalam persaingan.

19 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti & Judul ISSN & Tahun 1. Antonacopoulou, Elena; Pesqueux, Yvon. The Practice of Socialization and the Socialization of Practice 2. Joanne, Klossner. The Role of Legitimation in the Professional Socialization of Second-Year Undergraduate Athletic Training Students , Vol. 5, No. 1. (2010: 10-20) , Vol. 43, No. 7. (2008: ) Kesimpulan Persamaan Perbedaan Membahas mengenai sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi sebagai salah satu agen sosialisasi. Dimana lembaga organisasi melakukan sosialisasi atau secara professional kepada masyarakat. Sehingga keprofesionalan suatu lembaga akan berdampak terhadap persepsi dan citra positif untuk suatu lembaga yang telah melakukan sosialisasi karena telah membantu mengatasi ketegangan konflik yang sedang dihadapi suatu lingkungan. Menjelaskan tentang sosialisasi yang merupakan peranan dari agen sosialisasi untuk menjelaskan mengenai tanggung jawab dan aturan yang perlu diketahui dan diterapkan oleh atlet. Dimana sosialisasi dianggap sebagai hal yang penting untuk Membahas mengenai sosialisasi yang dapat membentuk citra masyarakat terhadap organisasi dari atau lembaga yang telah membantu mengatasi ketegangan atau konflik dalam masyarakat. Agen memiliki peranan untuk memberikan sosialisasi, dimana sosialisasi dapat memberikan informasi yang mampu memberikan manfaat yang baik bagi penerima sosialisasi sehingga dapat membentuk suatu Penelitian terdahulu: menjelaskan mengenai keprofesionalan dalam bersosialisasi. Penelitian sekarang: membahas sosialisasi yang dapat mempengaruhi citra lembaga yang timbul dari masyarakat karena informasi dianggap memiliki manfaat bagi masyarakat. Penelitian terdahulu: sosialisasi yang dilakukan oleh agen sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi mengenai aturan dan tanggung jawab atlet yang dapat membentuk citra diri bagi atlet.

20 26 3. Steven, Walczak; Dawn, Gregg. Factors Influencing Corpo rate Online Identity: A New Paradigm , Vol. 4, No. 13. (2009: 17-29) memberikan informasi yang mampu menunjukkan arah yang tepat bagi atlet dalam menjalankan peran sesungguhnya dan dapat menghindarkan atlet dari konflik karena kurangnya pemahaman, sehingga dapat membentuk citra diri bagi atlet tersebut. Membahas mengenai perusahaanperusahaan online yang memperkenalkan identitas perusahaan dan bisnisnya dengan sosialisasi yang dilakukan menggunakan media website (ecommerce). Sosialisasi melalui website ini dilakukan untuk mendapatkan perhatian dan membentuk citra (e-image) yang positif terhadap perusahaan online dari penggunapengguna internet atau rekan bisnis lainnya. citra. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi kepada khalayak yang mampu membentuk suatu citra positif terhadap lembaga atau perusahaan. Penelitian sekarang: agen memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk membantu masyarakat dalam mengatasi konflik yang terjadi, dimana dengan adanya manfaat positif yang dirasakan oleh masyarakat dapat memunculkan citra positif bagi lembaga sebagai agen sosialisasi. Penelitian terdahulu: sosialisasi dilakukan oleh agen sosialisasi dengan menggunakan media internet (online) melalui website untuk memperkenalkan identitas perusahaan dan bisnisnya. Penelitian sekarang: agen memberikan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung tanpa menggunakan media apapun (face to face).

21 Kerangka Pikir Teori Integrasi Informasi (X) 1. Valensi/ tujuan 2. Bobot penilaian (Littlejohn dan Foss, 2008: 75-78) Citra (Y) 1. Persepsi 2. Kognisi 3. Motivasi 4. Sikap (Sumber: Soemirat dan Ardianto, 2010: ) Gambar 2.2 Kerangka Pikir

PENDAHULUAN Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Integrasi Informasi

PENDAHULUAN Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Integrasi Informasi PENGARUH SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH TERHADAP CITRA BANK INDONESIA (STUDI PADA : PESERTA UNDANGAN SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH) Reni Fransisca Bhernadetta Pravita W., S.Sos.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang diperlukan dan membuang yang tidak diperlukan serta mengirimkan simbolsimbol sedemikian rupa sehingga

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting mengingat manusia tidak mungkin mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Komunikasi dapat terjadi baik secara antar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam menyampaikannya atau dengan kata lain penyampaian informasi tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam menyampaikannya atau dengan kata lain penyampaian informasi tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh manusia dalam membina hubungan dengan individu lain. Dalam proses komunikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAU PUSTAKA

BAB II TINJAU PUSTAKA BAB II TINJAU PUSTAKA 2.1 Kualitas Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyararatan kebutuhan pelanggan (ISO 9000 dalam Lupiyoadi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Interpersonal Trenholm dan Jensen (dalam Suranto Aw, 2011: 3) mendefenisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Pokok Bahasan PROSES KOMUNIKASI KELOMPOK Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Advertising and Kode MK Marketing Communication 06

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Corporate Image (Citra Perusahaan) Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul -5 Syerli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin pesat berkembang mendorong bagi pelaku pasar untuk dapat menyasar konsumen menggunakan teknologi yang telah berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari pastinya dapat ditemukan peristiwa komunikasi dimanapun.misalnya seorang anak yang disuruh ibunya untuk membelikan sayur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengalaminya. Ada beberapa tempat rekreasi yang menarik. paralayangnya serta tempat- tempat rekreasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengalaminya. Ada beberapa tempat rekreasi yang menarik. paralayangnya serta tempat- tempat rekreasi lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan Kota Batu sejak 2001, merupakan pemerintahan yang berdiri sendiri, sehingga merupakan kota yang sedang berkembang dan membutuhkan perubahan yang dirasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis PASAR KONSUMEN DAN TINGKAH LAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI Pasar konsumen: Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN. Nadira Artantie.

PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN. Nadira Artantie. PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN Nadira Artantie (nadiraart@yahoo.co.id, 105020200111061@students.ub.ac.id) Menurut (Sumarwan: 2003) menyebutkan : Kelompok referensi (reference

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak

BAB I PENDAHULUAN. Negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art) Penelitian sebelumnya merupakan teori yang telah melalui proses penelitian sebelum yang dilakukan sebagai dasar atau acuan penelitian ini

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Universitas Islam bandung terkenal dengan universitas bernafaskan Islam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Universitas Islam bandung terkenal dengan universitas bernafaskan Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Universitas Islam bandung terkenal dengan universitas bernafaskan Islam. Hal tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk warga Bandung atau pun seluruh masyarakat

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 35 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang berisi informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Saat proses tersebut berlangsung, sumber

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7.

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. By Yetti Wira Citerawati SY 1. Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. Tanggapan balik Sumber dasar yg digunakan dlm penyampaian pesan dan

Lebih terperinci

Makalah Pengantar Ilmu Komunikasi

Makalah Pengantar Ilmu Komunikasi Makalah Pengantar Ilmu Komunikasi Disusun oleh : KELOMPOK 7 Ridho Azlam 44111010143 Galih Pinasti 44111010245 Sudarmono 44111010148 Indah Fitri Yani 44111010037 Maulana Rizky 44111010257 Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menggunakan jasa spa. Membuat setiap perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menggunakan jasa spa. Membuat setiap perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karena meningkatnya permintaan konsumen terhadap kebutuhan manusia dalam menggunakan jasa spa. Membuat setiap perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa

Lebih terperinci

KIP dan Perubahan Sikap

KIP dan Perubahan Sikap KIP dan Perubahan Sikap Pertemuan ke 8-9 1 Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap perubahan sikap terjadi dalam dua arah. Arah pertama bersifat incongruent, yaitu perubahan sikap yang menuju ke arah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Public Relations (PR) II.1.1. Pengertian Public Relations Public relations (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1.KOMUNIKASI Berikut ini beberapa pendapat menutut para ahli mengenai pengertian komunikasi diantaranya : menurut Barnlund komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang lahir dari produk - produk seperti media cetak dan media elektronik. Produkproduk ini menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai 1 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Karyawan PT. INALUM 1. Pengertian Karyawan Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan keterampilan dan sikap. Seseorang dapat belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi saat ini, teknologi komunikasi memegang peranan penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin BAB I PENDAHULUAN I.1 Belakang Masalah Hiburan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama pada saat ini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup, tingkat stres yang tinggi dan masih banyak lainnya.

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk hidup sosial, artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penyajian data dan analisis data yang telah dilakukan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penyajian data dan analisis data yang telah dilakukan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penyajian data dan analisis data yang telah dilakukan peneliti sesuai langkah-langkah yang dituntut dan dilaksanakan dalam menjawab persoalan pada fokus penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. communication dan bahasa latin communicatio artinya, tujuan dari komunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. communication dan bahasa latin communicatio artinya, tujuan dari komunikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi menurut Effendy (Hidayat,2012:2) berasal dari bahasa Inggris communication dan bahasa latin communicatio artinya, tujuan dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini mengacu pada bagaimana analisis pengaruh budaya organisasi, kompetensi karyawan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. 2.1.1 Budaya Organisasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah

BAB 4 HASIL PENELITIAN. terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Setelah semua data yang dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan sudah terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas penting serta mendasar dalam kehidupan manusia. Manusia mulai berkomunikasi sejak dia lahir hingga sepanjang hidupnya. Manusia normal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010). BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI

BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI Orientasi dapat diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk memperkenalkan dengan rekan-rekan kerja atau proses pengenalan dengan teman lama, dan dapat di definisikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1. Definisi Komunikasi Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti

Lebih terperinci

Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan

Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan Augusto Ardy Anggoro Bidang Kajian Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant 1. Definisi Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant Komunikasi interpersonal (interpersonal communication)

Lebih terperinci

Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai gelar sarjana S-1 Ilmu Komunikasi. Disusun oleh : Pipin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru bahasa Sunda memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru bahasa Sunda memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang Guru bahasa Sunda memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi kepada muridnya. Karena seorang guru bahasa sunda harus menyampaikan pesan yang disengaja dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai pedoman dasar berpikir dan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI. Institutionalization:

BUDAYA ORGANISASI. Institutionalization: BUDAYA ORGANISASI Institutionalization: Bila suatu organisasi memiliki kehidupannya sendiri, terlepas dari siapa pun anggotanya, dan memperoleh keabadian. 1 Apakah Budaya Organisasional Itu? Budaya Organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI. Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : Rachmat Al Fajar F 100 950 017 /

Lebih terperinci

TEKNIK BERKOMUNIKASI. Bahan diskusi untuk Pembekalan Manajemen Media Kemtrologian, 15 Februari Dinn Wahyudin, MA.

TEKNIK BERKOMUNIKASI. Bahan diskusi untuk Pembekalan Manajemen Media Kemtrologian, 15 Februari Dinn Wahyudin, MA. TEKNIK BERKOMUNIKASI Bahan diskusi untuk Pembekalan Manajemen Media Kemtrologian, 15 Februari 2009 Dinn Wahyudin, MA. APA YANG BISA DIBACA, DIDENGAR DARINYA? APA KOMUNIKASI ITU? Penyampaian/pertukaran

Lebih terperinci