PENDEKATAN TEORITIK. Elastisitas Medium

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDEKATAN TEORITIK. Elastisitas Medium"

Transkripsi

1 PENDEKATAN TEORITIK Elastisitas Medium Untuk mengetahui secara sempurna kelakuan atau sifat dari suatu medium adalah dengan mengetahui hubungan antara tegangan yang bekerja () dan regangan yang diakibatkan (). Jika suatu bentuk kubus kecil dipandang sebagai bagian pembentuk suatu medium maka akan ada enam tegangan (Gambar 7) dan enam regangan (Gambar 8) pada bidang elemen kubus tersebut. Setiap tegangan dinyatakan dengan ij dan setiap regangan dinyatakan dengan ij, dimana indeks kedua (j) menyatakan arah bidang dimana tegangan itu bekerja, yaitu arah normal bidang tersebut. Jika indeks i j maka tegangannya merupakan tegangan longitudinal dan regangannya merupakan regangan longitudinal. Jika indeks i j maka tegangannya disebut tegangan geser dan regangannya disebut regangan geser. Gambar 7 Komponen-komponen tegangan pada bidang elemen kubus.

2 8 Gambar 8 Komponen-komponen regangan pada bidang elemen kubus. Tegangan-tegangan yang bekerja pada elemen kubus dapat dinyatakan secara utuh oleh enam komponen tegangan yang bebas, yaitu tiga tegangan longitudinal:,, dan, ditambah tiga tegangan geser: y,, dan z. Sedangkan regangan-regangan (fraksi perubahan panjang) yang diakibatkan, yaitu tiga regangan longitudinal:,, dan ditambah tiga regangan geser: y,, dan z. Menurut hokum Hooke, jika tegangan yang bekerja berada di bawah batas elastisitas medium maka akan sebanding dengan regangan yang terjadi. Secara umum setiap tegangan dapat dinyatakan sebagai fungsi linier dari keenam komponen regangan. c z 16 y c z 6 y c c z z y y () z c z 56 y y c z 66 y

3 9 Konstanta-konstanta berbentuk c rs (indeks r dan s bernilai 1 hingga 6) persamaan adalah konstanta-konstanta elastik medium. Terlihat bahwa untuk dapat mengetahui secara sempurna kelakuan atau sifat dari suatu medium diperlukan 36 koefisien, namun karena adanya konstanta simetri pada konstanta elastik (c rs c sr ) maka jumlah konstanta elastik yang diperlukan hanya menjadi 1 konstanta. Bahan yang mempunyai 1 konstanta elastik ini adalah bahan anisotropik sedangkan bahan isotropik hanya mempunyai konstanta elastik yang bebas. Kedua konstanta ini disebut konstanta Lame yang diberi notasi λ dan μ. Untuk bahan isotropik berlaku hubungan-hubungan sebagi berikut: c 1 c 1 c 13 c 31 c 3 c 3 λ c c c c 55 c c μ λ + μ (3) c rs yang lain 0 Dengan demikian hubungan tegangan dan regangan untuk medium isotropik dapat dinyatakan dengan persamaan-persamaan : ( λ + μ) + λ + λ λ + ( λ + μ) + λ λ μ + λ + ( λ + μ) (4) z μ z y μ y Di dalam menentukan keelastisan bahan, dalam prakteknya kedua konstanta Lame (λ dan μ) jarang digunakan. Ada empat istilah konstanta elastik yang lebih sering digunakan dalam menentukan keelastisan bahan, yaitu : Young modulus, bulk modulus, shear modulus, dan Poisson ratio. Young modulus berkenaan dengan terjadinya deformasi satuan panjang bahan, bulk modulus berkenaan dengan deformasi satuan volume bahan, dan shear modulus berkenaan dengan

4 30 adanya pergeseran bentuk bahan. Poisson ratio didefinisikan sebagai perbandingan antara konstraksi lateral (pengurangan diameter) dan ekspansi aksial (pertambahan panjang). Keempat istilah konstanta elastik dalam menentukan keelastisan bahan tersebut masing-masing dituliskan dengan persamaan : Y( Young Modulus) μ( 3λ + μ ) λ + μ tegangan regangan F A δl L FL AδL (5) B( Bulk Modulus) + tekanan dilatasi ii + P δv V λ + μ 3 (6) G( Shear ij Modulus) ij μ tegangan dilatasi F A δv V FV AδV (7) λ v( poisson ratio ) (8) ( λ + μ ) Jenis modulus elastis yang relevan akan bergantung pada sistem gelombang yang dirambatkan (arah getar dan arah perambatannya), berupa gelombang longitudinal atau gelombang transversal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah perambatannya, sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya berhimpit atau sejajar dengan arah perambatannya. Gelombang akustik termasuk kedalam gelombang longitudinal.

5 31 Identifikasi Gelombang Ultrasonik dan Karakteristik Gelombang Ultrasonik Identifikasi Gelombang Ultrasonik Gelombang adalah suatu gejala terjadinya suatu gangguan melalui suatu medium, dimana setelah gangguan tersebut lewat medium akan kembali seperti keadaan semula. Gelombang dapat disebut pula sebagai getaran yang merambat yaitu gerakan bolak balik secara berulang akibat suatu simpangan (simpangan terbesar disebut amplitudo). Bila besaran gangguan tadi berupa perpindahan partikel dari suatu medium dan berada pada titik keseimbangannya yang disebabkan oleh adanya gaya-gaya mekanik, maka gelombang ini disebut gelombang mekanik Sifat-sifat gelombang mekanik tergantung pada sifat-sifat elastik dari medium yang dilaluinya sehingga gelombangnya disebut juga sebagai gelombang elastik (Goberman, 1968). Akibat perpindahan partikel-partikel tadi maka rapat masanya akan berubah karena massanya tetap dan selanjutnya akan menyebabkan tekanannya berubah. Jika melihat terjadinya perubahan tekanan maka gelombang tersebut disebut gelombang akustik. Gelombang akustik yang paling umum adalah gelombang suara yang biasa kita dengar. Ada tiga jenis gelombang akustik jika didasarkan pada banyaknya pengulangan bergetarnya partikel-partikel di dalam medium elastis dalam satu detiknya atau yang disebut frekuensi (Cracknel, 1980). Ketiga jenis gelombang akustik tersebut adalah : 1 Gelombang infrasonik, yaitu gelombang akustik yang memiliki frekuensi sangat rendah sehingga tidak dapat didengar oleh manusia. Batas tertinggi frekuensinya adalah sekitar 0 Hz. Gelombang sonik atau suara, yaitu gelombang akustik yang memiliki frekuensi di antara batas pendengaran telinga manusia sehingga dapat didengar atau sering disebut bunyi. Batas bawah dan atas frekuensi gelombang akustik ini masing-masing adalah sekitar 0 Hz dan 0 khz. 3 Gelombang ultrasonik adalah gelombang akustik yang memiliki frekuensi lebih tinggi dari gelombang sonik dengan batas bawah lebih besar dari 0 khz,

6 3 sedangkan batas atasnya belum ditentukan secara jelas. Yang diketahui adalah daerah-daerah frekuensi yang biasa dipakai dalam berbagai macam aplikasi. Jenis gelombang elastis ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia karena frekuensinya yang tinggi. Kecepatan Rambat Seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa gelombang didefinisikan sebagai suatu gejala terjadinya penjalaran suatu gangguan melalui suatu medium dimana setelah gangguan ini lewat, medium akan kembali ke keadaan semula seperti sebelum gangguan itu datang. Diumpamakan gangguan tersebut merupakan suatu besaran sembarang θ dengan kecepatan c yang menjalar sepanjang sumbu dari suatu koordinat kertesian, seperti digambarkan pada Gambar 9. Gambar 9 Perambatan gelombang di dalam suatu medium. Selama menjalar, besar dan bentuk besaran θ dianggap tidak berubah. Pada saat t 0 maka besaran θ akan merupakan suatu fungsi dari : θ f ( ) (9)

7 33 Setelah selang waktu t, θ akan menjalar sejauh ct. Oleh karena besar dan bentuk θ dianggap tidak berubah, maka besaran θ akan tetap dinyatakan oleh persamaan 9 asalkan pusat sumbu dari sistem koordinat semula dipindahkan ke posisi ct. Jadi jika dinyatakan dalam sistem koordinat semula akan didapat : θ f ( ct ) (10) Jila besaran θ yang dinyatakan oleh persamaan 10 diturunkan dua kali terhadap dan t maka berturut-turut akan diperoleh : θ θ c t f ''( f ''( ct ) ct ) (11) (1) Hubungan antara turunan kedua θ terhadap dan turunan kedua terhadap t diperoleh dari persamaan 11 dan 1 : θ c t θ (13) Persamaan diferensial yang ditunjukkan pada persamaan 13 di atas adalah persamaan dasar dari suatu gelombang. Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa gelombang akustik (ultrasonik) merupakan gelombang mekanik. Sifat-sifat dari perambatan gelombang mekanik ini dipengaruhi oleh sifat-sifat elastis dari medium yang dilaluinya. Sedangkan keelastisan bahan dapat ditentukan dari besaran Young modulus bahan tersebut. Bila besaran gangguan berupa perpindahan partikel-partikel di dalam medium maka akan terjadi perubahan rapat massa karena massa dari medium yang dilalui tersebut adalah tetap.

8 34 Diumpamakan suatu gelombang menjalar ke satu arah pada suatu medium padatan berbentuk batang yang mempunyai luas penampang A dengan Young modulus Y dan rapat massa ρ (Gambar 10). Gambar 10 Elemen volume dalam padatan pada keadaan setimbang (atas) dan pada saat dilalui gelombang akustik (bawah). Dengan memandang sebuah elemen volume setebal Δ yang terletak sejauh dari salah satu ujung batang. Pada saat terjadi gelombang maka elemen volume ini akan mengalami deformasi sehingga kedua permukaannya berpindah tempat dengan jarak yang berbeda. Deformasi ini terjadi karena adanya tegangan (stress) yang mengakibatkan adanya regangan (strain). Dengan menggunakan deret Taylor pada perpindahan dan gaya akan diperoleh : ( + Δ ) ( ) + Δ F F( + Δ ) F( ) + Δ ( + Δ ) ( ) Δ (14) F F f ( + Δ ) f ( ) Δ (15)

9 35 Dari hukum Hooke akan diperoleh : (16) AY F F AY F Y Y A F Y Δ Δ Δ Δ Dari persamaan gerak Newton akan diperoleh : (17) Y t t ) A ( AY ma F ρ Δ ρ Δ Sehingga kecepatan rambat gelombang akustik di dalam padatan adalah : ρ ρ Y c Y c (18) Koefisien Atenuasi Pada kenyataannya, besaran amplitudo atau intensitas atau energi suatu gelombang ketika dirambatkan pada suatu medium akan mengalami penurunan secara eksponensial terhadap jarak rambat. Penurunan total intensitas atau energi gelombang setelah melewati medium diistilahkan dengan atenuasi. Misalkan suatu berkas gelombang akustik menjalar dalam suatu medium (Gambar 11). Karena terjadi atenuasi maka jika intensitasnya diukur sebagai fungsi pada bidang akan lebih rendah dibanding intensitas pada bidang 1 (intensitas semula).

10 36 Gambar 11 Atenuasi gelombang akustik pada medium rambat. Cracknel (1980) mendefinisikan pengertian atenuasi secara umum bahwa intensitas akhir dari perambatan gelombang ultrasonik melalui suatu medium dengan jarak tertentu adalah sebanding dengan intensitas asal dan jarak rambatnya. I ( α) I 0 ep (19) Dari rumus persamaan 19, koefisien atenuasi tersebut dapat diturunkan menjadi : ( I / I ) ln α 0 (0) Satuan unit koefisien atenuasi yang digunakan pada persamaan 0 adalah Neper/m (Np/m). Selain unit satuan Np/m dapat juga dan lebih sering digunakan unit satuan desibel/m (db/m). Dengan menggunakan satuan db/m, persamaan 0 berubah menjadi : 10 log (I 0 /I) α (1)

11 37 Bila yang diukur berupa tekanan akustiknya, maka persamaan untuk menentukan koefisien atenuasi adalah : 0 log ( P0 / P) α () Persamaan didasarkan bahwa berkurangnya tekanan akustik akibat dari peristiwa absorbsi. Persamaan untuk menyatakan berkurangnya tekanan akustik akibat peristiwa defleksi dan absorsi adalah : P 0 log 0 P α (3) Dalam penelitiannya, Mizrach et al. (1991) menggunakan amplitudo (tegangan dalam mv) sebagai intensitas gelombang ultrasonik dan Np sebagai satuan koefisien atenuasinya. Dengan demikian persamaan untuk menentukan koefisien atenuasi adalah : ln (Am0 /Am1 ) α (4) Atenuasi gelombang akustik dapat diakibatkan oleh sifat-sifat sumber gelombang, dimana pada dasarnya radiasi gelombang dari sumber gelombang akan menyebar (luas berkas gelombang bertambah) sehingga intensitasnya berkurang. Atenuasi gelombang akustik juga dapat diakibatkan oleh peristiwaperistiwa gelombang, sebagai misal adalah terjadinya pemantulan dan pembiasan yang terjadi pada bidang batas antara dua medium yang mempunyai impendansi akustik yang berbeda. Peristiwa gelombang ini (pemantulan dan pembiasan) akan menyebabkan berubahnya arah penjalaran gelombang sehingga intensitas gelombang yang menjalar pada arah tertentu menjadi lebih rendah dari gelombang semula. Namun jika gelombang akustik merupakan gelombang bidang datar yang

12 38 menjalar dalam suatu medium maka gelombang akustik tersebut tidak akan mengalami atenuasi. Hal ini dikarenakan bahwa jenis gelombang datar ini arah penjalaran berkas gelombangnya tidak menyebar dan juga tidak mengalami peristiwa-peristiwa gelombang (perubahan arah gelombang). Namun atenuasi pada gelombang akustik jenis ini akan tetap terjadi karena akan mengalami absorbsi oleh medium yang dilewatinya. Atenuasi oleh absorbsi medium ini tergantung pada jenis mediumnya. Atenuasi akan semakin besar dengan urutan medium padatan, cairan, dan gas. Jadi besarnya atenuasi merupakan kebalikan dari besarnya kecepatan rambat gelombang akustik. Absorbsi oleh medium biasanya dinyatakan dengan koefisien atenuasi. Berbeda dengan atenuasi yang diakibatkan oleh sifat-sifat sumber gelombang (terjadinya penyebaran berkas gelombang) dan yang diakibatkan peristiwa-peristiwa gelombang (terjadinya perubahan arah gelombang berupa refleksi dan refraksi), atenuasi yang diakibatkan peristiwa absorbsi oleh medium adalah karena terjadinya peristiwa konversi energi dari energi akustik menjadi energi dalam bentuk-bentuk lain. Secara umum disipasi energi pada gelombang akustik dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu disipasi yang terjadi di dalam medium dan disipasi yang terjadi pada bidang-bidang medium. Disipasi yang terjadi di dalam medium akan penting terutama jika volume mediumnya jauh lebih besar disbandingkan dengan luas bidang-bidang batasnya, sedangkan disipasi yang terjadi pada bidang-bidang medium akan penting jika volume medium jauh lebih kecil dibandingkan dengan bidang-bidang batasnya. Tiga penyebab utama (masing-masing berbeda mekanismenya) hilangnya energi di dalam medium adalah : 1 Viskositas Konduktivitas panas 3 Pertukaran energi molekuler Phenomena absorbsi oleh medium yang sedang dilewati oleh gelombang akustik dapat ditinjau secara umum dengan menggunakan pengertian waktu relaksasi yang merupakan ukuran dari keterlambatan medium melakukan respon terhadap perubahan yang dialaminya. Di dalam fluida, kondensasi akan tertinggal

13 39 oleh perubahan tekanan akustik sedangkan di dalam padatan regangan selalu tertinggal oleh tegangan. Absorbsi yang dialami oleh gelombang ultrasonik yang sedang merambat di dalam suatu medium, menurut teori klasik disebabkan oleh dua sifat makroskopik fluida, yaitu : viskositas (η) dan konduktivitas panas (κ) yang masing-masing menyebabkan terjadinya gradien kecepatan dan gradien tempertur (Gooberman, 1968). Medium yang dilalui gelombang ultrasonik akan memberi reaksi berupa proses penyamaan kecepatan dan penyamaan temperatur yang akan mengembalikan ke keadaan semula. Kedua proses ini akan memerlukan energi dan ini diambil dari gelombang yang melewatinya. Besarnya koefisien atenuasi akibat viskositas dan konduktivitas panas ini dapat ditentukan dari persamaanpersamaan (Gooberman, 1968) sebagai berikut : ω η (5) 3 ρ 0c 0 α VIS 3 α TH 1 ( γ 1) ω κ (6) 3 ρ c 0 0 C p Jika kedua persaman di atas (persamaan 5 dan 6) digabungkan maka akan diperoleh koefisien atenuasi klasik : α 1 ω 4 ( γ 1) η + κ 3 ρ 0c0 3 C p KLASIK (7) Power Spectral Density Power spectral density merupakan suatu karakteristik sinyal dari suatu gelombang yang merambat pada suatu medium tertentu, dan sering dilambangkan sebagai Mo. Setiap karakteristik sinyal berbeda tergantung dari bentuk dan struktur bahan yang dirambatkan gelombang. Dengan mengetahui besarnya nilai

14 40 Mo kita dapat mengetahui besarnya jumlah energi yang dapat ditransmisikan ke bahan medium yang dirambatkan gelombang. Nilai Mo ditentukan dari jumlah luasan di bawah kurva dari power spectral density yang dapat dihitung menggunakan integrasi numerik (Cheng dan Haugh, 1994). Power spectrum density adalah hasil transformasi hubungan antara amplitudo (tegangan) dengan waktu perambatan gelombang ultrasonik. Ketika gelombang ultrasonik dirambatkan ke dalam medium, data sinyal gelombang (tegangan vs waktu rambat) direkam, lalu dianalisis menggunakan Fast Fourier Transform (FFT) dengan bantuan program yang dibuat dalam bahasa program MatLab. Kemudian Mo dikuantitatifkan menggunakan integrasi numerik. Bagan alir program komputer untuk pengolahan dan analisa sinyal tersebut disajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Diagram alir program pengolahan power spectral density gelombang ultrasonik. Prediksi Masa Simpan Buah Manggis Menurut Kwolek dan Bookwalter (1971), hubungan mutu suatu produk dengan masa simpan dapat dijelaskan dengan persamaan regresi, baik dalam bentuk regresi sederhana, logaritma, maupun bentuk transformasi lainnya. Secara sederhana persamaan regresi tersebut dapat ditulis :

15 41 Y a ± (8) M bt S Selanjutnya Labuza (1983) menyatakan bahwa apabila perubahan mutu (D) dipandang sebagai reaksi kimia dalam sistem makanan, maka perubahan mutu tersebut umumnya mengikuti persamaan diferensial orde pertama (pseudo firstorder). Apabila perubahan zat A menjadi zat B maka persamaan diferensial ordo pertama dapat ditulis dd ± kd (9) dt Dengan mengintegrasikan persamaan 9 dan dengan memasukkan kondisi batas t 0 dan D D 0 maka didapat D1 D1 D0 ep( -kt) ln kt D (30) 0 Besarnya konstanta laju penurunan indeks mutu (k) merupakan slope dari grafik antara indeks mutu tersebut dan lama penyimpanan, namun secara matematik besarnya konstanta laju penurunan indeks mutu tersebut merupakan koefisien dari suatu persamaan regresi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian dunia yang berkenaan dengan gelombang ultrasonik bukan hal yang baru melainkan sudah berlangsung cukup lama sehingga pemahaman ilmuwan mengenai sifat dan interaksinya

Lebih terperinci

matematis dari tegangan ( σ σ = F A

matematis dari tegangan ( σ σ = F A TEORI PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIk Gelombang seismik merupakan gelombang yang merambat melalui bumi. Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang seismik dapat ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang

Lebih terperinci

BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK

BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK.1 Teori Perambatan Gelombang Seismik Metode seismik adalah sebuah metode yang memanfaatkan perambatan gelombang elastik dengan bumi sebagai medium rambatnya. Perambatan

Lebih terperinci

Bab 2. Teori Gelombang Elastik. sumber getar ke segala arah dengan sumber getar sebagai pusat, sehingga

Bab 2. Teori Gelombang Elastik. sumber getar ke segala arah dengan sumber getar sebagai pusat, sehingga Bab Teori Gelombang Elastik Metode seismik secara refleksi didasarkan pada perambatan gelombang seismik dari sumber getar ke dalam lapisan-lapisan bumi kemudian menerima kembali pantulan atau refleksi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Parameter Mutu Mentimun Jepang Mentimun jepang yang akan dipasarkan harus memenuhi karakteristik yang ditentukan oleh konsumen. Parameter mutu untuk mentimun jepang meliputi

Lebih terperinci

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK Sepertinya bunyi dalam padatan hanya berperan kecil dibandingkan bunyi dalam zat alir, terutama, di udara. Kesan ini mungkin timbul karena kita tidak dapat

Lebih terperinci

Tabel 1. Kecepatan Bunyi dalam berbagai zat pada suhu 15 C

Tabel 1. Kecepatan Bunyi dalam berbagai zat pada suhu 15 C agaimana bunyi itu bisa terjadi? Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium. Gangguan ini berlangsung melalui interaksi molekul-molekul medium sepanjang

Lebih terperinci

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK 3.1 Gelombang Ultrasonik Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau gelombang bunyi dengan persamaan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran

Lebih terperinci

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K) Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL Amplitudo Amplitudo (A) Amplitudo adalah posisi maksimum benda relatif terhadap posisi kesetimbangan Ketika tidak ada gaya gesekan, sebuah

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

C iklm = sebagai tensor elastisitas

C iklm = sebagai tensor elastisitas Teori elastisitas menjadi dasar pokok untuk mendiskripsikan perambatan gelombang elastik. Tensor stress σ ik dan tensor strain ε ik dihubungkan oleh persamaan keadaan untuk suatu medium. Pada material

Lebih terperinci

GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M

GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M0208050 Gelombang seismik merupakan gelombang yang merambat melalui bumi. Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang seismik dapat

Lebih terperinci

Bab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS

Bab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS 49 Bab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS iwanyy@yahoo.com Pada bab sebelum ini kita telah mempelajari bagaimana persamaan

Lebih terperinci

DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.

DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi. DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi. MACAM GELOMBANG Gelombang dibedakan menjadi : Gelombang Mekanis : Gelombang yang memerlukan

Lebih terperinci

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber: Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. GELOMBANG ULTRASONIK SEBAGAI BAGIAN DARI SUARA Suara merupakan bagian dari energi, suara berjalan melalui vibrasi dari kehadiran atom dan molekul, merambat dengan kecepatan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Gangguan Pada Audio Generator Terhadap Amplitudo Gelombang Audio Yang Dipancarkan Pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat audio generator

Lebih terperinci

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada Kristal. Ditinjau dari panjang gelombang yang digelombang yang digunakan dan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III TEORI FISIKA BATUAN. Proses perambatan gelombang yang terjadi didalam lapisan batuan dikontrol oleh

BAB III TEORI FISIKA BATUAN. Proses perambatan gelombang yang terjadi didalam lapisan batuan dikontrol oleh BAB III TEORI FISIA BATUAN III.1. Teori Elastisitas Proses perambatan gelombang yang terjadi didalam lapisan batuan dikontrol oleh sifat elastisitas batuan, yang berarti bahwa bagaimana suatu batuan terdeformasi

Lebih terperinci

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping.

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping. Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah Bagian A 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping. a. Berapakah panjang gelombang? b. Berapakah amplitudo

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI

GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI GETARAN Getaran adalah gerak bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak

Lebih terperinci

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT Pembebanan Batang Secara Aksial Suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier i dengan arah saling berlawanan yang berimpit i pada sumbu longitudinal

Lebih terperinci

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS 2.1 Konsep Dasar Perpindahan Panas Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya beda temperatur antara dua bagian benda. Panas akan mengalir dari

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan

Lebih terperinci

CEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat

CEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat CEPAT RAMBAT BUNYI Cepat rambat bunyi pada zat padat Pada zaman dahulu, orang mendekatkan telinganya ke atas rel untuk mengetahui kapan kereta datang. Hal tersebut membuktikan bahwa bunyi dapat merambat

Lebih terperinci

10.3 Gelombang di piring dan Penghalang

10.3 Gelombang di piring dan Penghalang Pada ringkasan ini di tulis dari buku teks yang akan digunakan sebagai bahan belajar utama adalah Acoustics, An Introduction by Heindrich Kuttruff. Bentuk pdf dari buku ini dapat diunduh dari salah satu

Lebih terperinci

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI Definisi: Suara - gangguan yang menyebar melalui bahan elastis pada kecepatan yang merupakan karakteristik dari bahan tersebut. Suara biasanya disebabkan oleh radiasi dari

Lebih terperinci

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah 1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t

Lebih terperinci

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M0207025 Di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dari An introduction by Heinrich Kuttruff Bagian 6.6 6.6.4 6.6 Penyerapan Bunyi Oleh

Lebih terperinci

HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd.

HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2013 HandOut Mata Kuliah Konsep Dasar Fisika Prodi. PGSD Semester

Lebih terperinci

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium

Lebih terperinci

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang

Lebih terperinci

Ditanya : v =? Jawab : v =

Ditanya : v =? Jawab : v = 1. Telinga manusia mampu menanggapi gelombang longitudinal pada jangkaun frekuensi ± 20 Hz-20.000 Hz. Hitunglah panjang gelombang di udara dengan perambatan v = 344 m/s! Diket : v = 344 m/s f 1 = 20 Hz

Lebih terperinci

Getaran dan Gelombang

Getaran dan Gelombang Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Hukum Hooke, Sistem Pegas-Massa Energi Potensial Pegas Perioda dan frekuensi Gerak Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Efek Doppler Gelombang Berdiri

Lebih terperinci

Gelombang. Rudi Susanto

Gelombang. Rudi Susanto Gelombang Rudi Susanto Pengertian Gelombang Gelombang adalah suatu gejala terjadinya perambatan suatu gangguan (disturbane) melewati suatu medium dimana setelah gangguan ini lewat keadaan medium akan kembali

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5

Lebih terperinci

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 PTUNJUK UMUM SMA T AL-NAA SLAMC OARDNG SCHOOL UJAN AKHR SMSTR GANJL TAHUN AJARAN 2011/2012 LMAR SOAL Mata Pelajaran : isika Pengajar : Harlan, S.Pd Kelas : X Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2011 AlokasiWaktu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK Nama : Ayu Zuraida NIM : 1308305030 Dosen Asisten Dosen : Drs. Ida Bagus Alit Paramarta,M.Si. : 1. Gusti Ayu Putu

Lebih terperinci

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Didalam Bab 4.1 telah dijelaskan bahwa gelombang suara di dalam fluida tidak dipengaruhi oleh permukaan luarnya yang sejajar dengan arah suara propagasi. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon.

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon. Usikan yang terjadi ketika sebuah batu dijatuhkan dk permukaan air di sebuah kolam akan merambat menjauhi titik jatuh batu dan akhirnya mencapai tepi kolam. Gelombang atau usikan air ini memang bergerak

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Gelombang - - GELOMBANG - GELOMBANG ------------------------------- 1 Gelombang Gelombang Berjalan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

Sifat Alami Gelombang

Sifat Alami Gelombang Sifat Alami Gelombang Bunyi Sebagai Gelombang Mekanik Sifat alami gelombang bunyi serupa dengan gelombang slinki. Seperi halnya gelombang slinki, pada gelombang bunyi ada medium yang membawa gangguan dari

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2] BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Elemen Hingga Analisa kekuatan sebuah struktur telah menjadi bagian penting dalam alur kerja pengembangan desain dan produk. Pada awalnya analisa kekuatan dilakukan dengan

Lebih terperinci

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM) Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI 2. 1 Gelombang Elastik Gelombang elastik adalah gelombang yang merambat pada medium elastik. Vibroseismik merupakan metoda baru dikembangkan dalam EOR maupun IOR

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TEGANGAN (STRESS) r (1)

PENDAHULUAN TEGANGAN (STRESS) r (1) HND OUT FISIK DSR I/LSTISITS LSTISITS M. Ishaq PNDHULUN Dunia keteknikan khususnya Material ngineering, Studi geofisika, Civil ngineering dll adalah beberapa cabang keilmuan yang amat membutuhkan pemahaman

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

(a) Gelombang Tali 2 = tali) untuk menjalar. Sehingga Laju gelombang tali

(a) Gelombang Tali 2 = tali) untuk menjalar. Sehingga Laju gelombang tali (a) Gelombang Tali Gelombang transversal yang memerlukan medium (tali( tali) untuk menjalar Dengan analisis gaya didapatkan persamaan diferensial tali Sehingga Laju gelombang tali 2 F m v = dimana µ =

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN MELDE

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN MELDE LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN MELDE ANGGOTA KELOMPOK : ANDHIKA PRASETYO ELISA FREDERICA SIBURIAN FAHRANI WIDYA M. FATTAH ROMDHONI NABILA ADIDAYA NURITA DWI NURUL HAFSHAH KELAS XII IPA 1 SMAN 1 TAMBUN SELATAN

Lebih terperinci

Rheologi. Stress DEFORMASI BAHAN 9/26/2012. Klasifikasi Rheologi

Rheologi. Stress DEFORMASI BAHAN 9/26/2012. Klasifikasi Rheologi Rheologi Sifat-sifat rheologi didefinisikan sebagai sifat mekanik yang menghasilkan deformasi dan aliran bahan yang disebabkan karena adanya stress/gaya Klasifikasi Rheologi Stress DEFORMASI BAHAN 1 Stress

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Menggunakan pengetahuan fisika dalam kehidupan sehari-hari 2. Memiliki kemampuan dasar fisika untuk mengembangkan kemampuan dibidang teknologi bangunan gedung KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permukaan bumi mempunyai beberapa lapisan pada bagian bawahnya, masing masing lapisan memiliki perbedaan densitas antara lapisan yang satu dengan yang lainnya, sehingga

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA Getaran A. Pengertian getaran Getraran adalah : gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.salah

Lebih terperinci

4/6/2011. Stress, DEFORMASI BAHAN. Stress. Tegangan Normal. Tegangan: Gaya per satuan luas TEGANGAN NORMAL TEGANGAN GESER. Stress.

4/6/2011. Stress, DEFORMASI BAHAN. Stress. Tegangan Normal. Tegangan: Gaya per satuan luas TEGANGAN NORMAL TEGANGAN GESER. Stress. Stress DEFORMASI BAHAN RINI YULIANINGSIH Stress Tegangan: Gaya per satuan luas TEGANGAN GESER TEGANGAN NORMAL Tegangan Normal Gaya bekerja pada luas penampang yang tegak lurus Simbol ( ) Deformasi: Perubahan

Lebih terperinci

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK Elinda Prima F.D 1, Muhamad Naufal A 2, dan Galih Setyawan, M.Sc 3 Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Lebih terperinci

GELOMBANG YUSRON SUGIARTO

GELOMBANG YUSRON SUGIARTO GELOMBANG YUSRON SUGIARTO OUTLINE Gelombang Klasiikasi Gelombang Siat gelombang Gelombang Suara Eek Doppler GELOMBANG KLASIFIKASI GELOMBANG Gelombang menurut arah perambatannya: Gelombang Longitudinal

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA 13321070 4 Konsep Dasar Mekanika Fluida Fluida adalah zat yang berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi oleh suatutegangan geser.mekanika fluida disiplin ilmu

Lebih terperinci

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis. SIFAT ELASTIS BAHAN Menguasai Konsep Elastisitas Bahan Indikator : 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis. Hal.: 2 Menguasai Konsep Elastisitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan

Lebih terperinci

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3) 1. Simpangan terjauh pada suatu benda bergetar disebut. a. Amplitudo c. Periode b. Frekuensi d. Keseimbangan 2. Berikut ini adalah sebuah contoh getaran. a. Roda yang berputar pada sumbunya b. Gerak buah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut. BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang penurunan model persamaan gelombang satu dimensi. Setelah itu akan ditentukan persamaan gelombang satu dimensi dengan menggunakan penyelesaian analitik

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG GEARAN DAN GELOMBANG Getaran dapat diartikan sebagai gerak bolak balik sebuah benda terhadap titik kesetimbangan dalam selang waktu yang periodik. Dua besaran yang penting dalam getaran yaitu periode getaran

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

BAB 2 SIFAT GELOMBANG

BAB 2 SIFAT GELOMBANG BAB SIFAT GELOMBANG.1 Prinsip Superposisi Suatu medium dapat dilalui oleh dua atau lebih gelombang secara bebas. Simpangan yang terjadi pada medium tersebut merupakan jumlah dari simpangan yang dihasilkan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008 TUGAS SARJANA TEKNIK PENGENDALIAN KEBISINGAN MODIFIKASI DESIGN DAN UJI EKSPERIMENTAL SILENCER DENGAN DOUBLE SALURAN PADA KNALPOT TOYOTA KIJANG 7K YANG TERBUAT DARI MATERIAL KOMPOSIT O L E H : NAMA : PANCA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan data penelitian yang telah diolah, penulis menemukan hal-hal sebagai berikut : 1. Miskonsepsi yang terungkap melalui penelitian ini adalah

Lebih terperinci

sepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran

sepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran contoh soal dan pembahasan jawaban getaran dan gelombang, materi fisika SMP Kelas 8 (VIII), tercakup amplitudo, frekuensi, periode dari getaran dan gelombang, panjang gelombang, cepat rambat suatu gelombang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008 BAB II DASAR TEORI 2.1 KLASIFIKASI ALIRAN FLUIDA Secara umum fluida dikenal memiliki kecenderungan untuk bergerak atau mengalir. Sangat sulit untuk mengekang fluida agar tidak bergerak, tegangan geser

Lebih terperinci

GELOMBANG PADA PLAT TIPIS (Sumarna Fisika FMIPA UNY)

GELOMBANG PADA PLAT TIPIS (Sumarna Fisika FMIPA UNY) GELOMBANG PADA PLAT TIPIS (Sumarna Fisika FMIPA UNY) Sebuah plat dapat disamakan dengan batang dua dimensi atau membran dengan stiffness (kekakuan). Seperti suatu batang, plat dapat mentransmisikan gelombang

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar

III. TEORI DASAR. melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar III. TEORI DASAR 3.1. Jenis-jenis Gelombang Seismik 3.1.1. Gelombang Badan (Body Waves) Gelombang badan (body wave) yang merupakan gelombang yang menjalar melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free

Lebih terperinci

Gelombang Transversal Dan Longitudinal

Gelombang Transversal Dan Longitudinal Gelombang Transversal Dan Longitudinal Pada gelombang yang merambat di atas permukaan air, air bergerak naik dan turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya tidak bergerak maju

Lebih terperinci

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi SYARIFAH RAISA 1006103030009 Reguler A Tugas Evaluasi PENGETAHUAN (C1) Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam taksonomi Bloom. Sering kali disebut juga aspek ingatan (recall). Contoh soal yang

Lebih terperinci

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah

Lebih terperinci

Pendahuluan Gelombang

Pendahuluan Gelombang Pendahuluan Gelombang Dede Djuhana E-mail:dede@fisika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Gelombang Gangguan sifat fisis suatu medium yang merambat dalam medium menurut tempat dan waktu, dimana medium

Lebih terperinci

PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2014

PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2014 http://materi4fisika.blogspot.co.id/2015/05/laporan-praktikum-percobaanmelde.html LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II PERCOBAAN MELDE Dosen Pengampu : A. Latar Belakang PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

Bab III Elastisitas. Sumber :  Fisika SMA/MA XI Bab III Elastisitas Sumber : www.lib.ui.ac Baja yang digunakan dalam jembatan mempunyai elastisitas agar tidak patah apabila dilewati kendaraan. Agar tidak melebihi kemampuan elastisitas, harus ada pembatasan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GELOMBANG

KARAKTERISTIK GELOMBANG KARAKTERISTIK GELOMBANG Pemahaman tentang Gelombang 4/17/2017 SMA NEGERI 1 PANGKAJENE AHSAN WAHYUDIN Pada subbab ini Anda harus mampu: Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Elongasi dan Regangan Bahan Proses penyambungan adalah merangkai dua konduktor yang terpisah menjadi satu rangkaian. Menyambung konduktor dengan selongsong penyambung tekan (Compression

Lebih terperinci

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. _Bio Akustik_01 Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu? dan apa hubungannya

Lebih terperinci

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 100 menit 1. Jika cepat rambat gelombang longitudinal dalam zat padat adalah = y/ dengan y modulus

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

Gelombang Mekanis Adiwarsito.wordpress.com SUMBER-SUMBER BUNYI. dan di bagain tengah terjadi perut. jadi panjang kawat L = 1 2

Gelombang Mekanis Adiwarsito.wordpress.com SUMBER-SUMBER BUNYI. dan di bagain tengah terjadi perut. jadi panjang kawat L = 1 2 SUMBER-SUMBER BUNYI GETARAN BUNYI Sehelai dawai ditegangkan dengan beban variabel. Jika dawai dipetik di tengahtengahnya, maka seluruh dawai akan bergetar membentuk setengah panjang gelombang. Gelombang

Lebih terperinci

Gelombang Dan Bunyi. - Getaran selaras sederhana adalah gerak harmonis yang grafiknya merupakan sinusoidal dengan frekuensi dan amplitudo tetap.

Gelombang Dan Bunyi. - Getaran selaras sederhana adalah gerak harmonis yang grafiknya merupakan sinusoidal dengan frekuensi dan amplitudo tetap. Gelombang Dan Bunyi Pengertian Getaran Dan Persamaan Getaran Harmonis PENGERTIAN GETARAN - Getaran selaras adalah gerak proyeksi sebuah titik yang bergerak melingkar beraturan, yang setiap saat diproyeksikan

Lebih terperinci

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA Tujuan Instruksional Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perambatan gelombang, yang merupakan hal yang penting dalam sistem komunikasi serat optik. Pembahasan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENCELUPAN Halaman 1 dari 16

TEKNOLOGI PENCELUPAN Halaman 1 dari 16 MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan peserta didik terhadap lingkungan alam sekitar. 2. Memberikan pemahaman dan kemampuan untuk menunjang kompetensi produktif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Ultrasonik Pemakaian gelombang ultrasonik telah digunakan sejak abad ke 19 dimana pertama kali digunakan untuk mendeteksi kapal selam. Sumber ultrasonik dihasilkan oleh

Lebih terperinci

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil dan pembahasan dari perangkat yang telah dirancang dan dibuat. Sebelum dibahas mengenai hasil dan pembahasan dilakukan terlebih dahulu pengujian dari

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci