10.3 Gelombang di piring dan Penghalang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "10.3 Gelombang di piring dan Penghalang"

Transkripsi

1 Pada ringkasan ini di tulis dari buku teks yang akan digunakan sebagai bahan belajar utama adalah Acoustics, An Introduction by Heindrich Kuttruff. Bentuk pdf dari buku ini dapat diunduh dari salah satu posting saya terdahulu (Introduction to Acoustics ). Adapun buku R.D. Ford, Finn Jacobsen et al, Leo Beranek, serta Reinstra and Hirschberg digunakan sebagai penunjang. BerSahabat dan BerManfaat dalam arti ringkasan ini dengan harapan dapat menjadi sahabat sejati bagi orang orang yang senantiasa mau berusaha dan mau untuk mengembangkan diri dan pada akhirnya akan membuahkan hasil atau manfaat yang berguna baik untuk diri nya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Dan itu harapan saya, TERUS BERJUANG dan SEMANGAT.!!!!!! 10.3 Gelombang di piring dan Penghalang Volume suatu gelombang yang dibahas dalam Bagian 10.1, yaitu, gelombang kompresi, dan gelombang geser, yang lebih menarik khususnya dalam teknologi USG. Di dalam gelombang ultrasonik frekuensi panjang gelombang sering di kisaran milimeter. Oleh karena itu untuk tubuh yang berukuran sedang, sepotong kain atau komponen mesin, bisa dianggap sebagai praktis tak terbatas. Sebaliknya, dalam rentang suara yang dapat didengar, gelombang propagasi di piring dan penghalang adalah kepentingan yang lebih praktis. Contohnya adalah gelombang suara di dinding dan langit-langit gedung atau dalam komponen mesin dan juga dalam musik tertentu instrumen. Salah satu jenis gelombang tersebut sudah di kenal dengan geser murni atau gelombang transversal. jenis gelombang lebih lanjut akan dijelaskan dalam bab terakhir. Jika tidak dinyatakan lain maka kita mengasumsikan bahwa pelat dan batang kecil yang bersangkutan terdiri dari beberapa bahan isotropik, bahwa benda tersebut adalah perpanjangan yang tak terbatas dan tidak ada gaya eksterior yang bekerja pada benda tersebut. Kondisi ini berarti di bagian tertentu ada gaya tarik atau tegangan geser diarahkan tegak lurus ke permukaan adalah nol.

2 Penyuluhan dan lentur Sebagai bahan persiapan untuk diskusi berikut ini dengan memperlakukan beberapa fakta elastisitas meskipun dasar, yang mungkin sudah tidak akrab lagi bagi pembaca. Jika penghalang ditarik oleh gaya tarik F, kemudian jika panjangnya akan meningkat dengan δl jumlah tertentu (lihat Gambar 10.7a).. Dalam batas tertentu perubahan relative panjang adalah sebanding dengan gaya per satuan luas (hukum Hooke): Dimana S adalah luas penampang batang, Y adalah bahan konstan dan disebut Modulus Young. Seiring dengan ekstensi, penghalang mengalami pengurangan yang dari semua dimensi lateral yaitu, menjadi sedikit lebih tipis dengan ketebalan relatif menjadi fraksi tertentu dalam peningkatan relatif panjang. Perubahan dari dimensi lateral disebut kontraksi lateral. Untuk penghalang silinder dengan jari-jari a memiliki: The ν konstan bernama rasio Poisson, tergantung pada jenis bahan dan terletak pada kisaran 0-0,5. Biarkan sumbu batang bertepatan dengan sumbu x dari koordinat persegi panjang maka sistem ini sesuai tegangan tarik aksial dilambangkan oleh σxx (lihat Bagian 3.1). Lalu eq. (10,6) adalah setara dengan

3 Derivatif di sebelah kanan adalah regangan yang disebut dengan diferensial ekspresi untuk perubahan relatif panjang batang. Lain dengan deformasi dasar penghalang atau piring yang lentur seperti digambarkan dalam Gambar 10.7b. Lapisan material di tengah tetap tidak berubah ketika penghalang atau pelat yang bengkok itu adalah serat netral yang disebut. Di bawahnya materi yang dikompresi ketika dalam keadaan miring di bagian atas atau sebaliknya. Tegangan aksial menggabungkan suatu saat D yang bekerja pada kedua penampang dengan jarak dx. Saat ini tergantung pada tingkat lentur atau lebih tepatnya sebanding dengan jari-jari kelengkungan yang pada saat gilirannya sekitar sama dengan derivatif kedua dari perpindahan η berkaitan dengan x: Faktor proporsionalitas B adalah kekakuan lentur dari penghalang atau piring, dan itu tergantung pada dimensi serta pada sifat elastis dari suatu material. Tempat pertama

4 agar kita lebih tertarik pada lentur pelat, maka di buat yang lebih berguna untuk merujuk pada tempat tersebut. Dan untuk kekakuan lentur dengan satuan lebar piring maka kekakuan lentur pada pelat yang diberikan adalah: Dengan d yang menunjukkan ketebalan Gelombang suara dalam zat padat isotropik. Ketika tingkat lentur bervariasi dengan x sama dengan moment D. Oleh karena itu pada moment D (x + dx) di penampang tepat pada gambar 10.7b yang kemungkinan berbeda dari kanan ke kiri, D (x), dengan perbedaan: Harus dijaga dalam ekuilibrium oleh sepasang gaya yang terdiri dari dua gaya lateral Fv ± pada jarak dx: Ketika gaya lateral Fv juga merupakan fungsi dari x, setiap elemen panjangnya terkait dengan gaya tersebut dengan perbedaan : Dengan menggabungkan persamaan dengan Persamaan. (10,11) dan (10,9) memberikan hasil: di mana hasil tersebut harus seimbang misalnya adalah gaya luar (yang dikecualikan) atau dengan gaya inersia sebagaimana akan rinci dalam sub pokok Konstanta elastisitas Y dan ν adalah berkaitan dengan konstanta yang Pincang diperkenalkan sudah dalam Bagian 3.3. Hubungan ini:

5 Nilai μ konstan yang identik dengan modulus geser atau torsi modulus G sering digunakan dalam elastisitas teknis. Memasukkan hubungan ini ke dalam Persamaan. (10.2) dan (10.3) menunjukkan bahwa rasio CT und CL hanya bergantung pada rasio Poisson: Tabel 10.2 daftar modulus Young dan rasio Poisson's dari beberapa bahan Ekstensional Gelombang Subpokok pembahasan pada sebelumnya di jelaskan dengan deformasi elastis statis atau quasistatic sebuah penghalang lurus atau piring. Jika sebaliknya, deformasi berlangsung dengan kecepatan hingga kemudian tidak hanya elastisitas material yang menentukan gaya inersia yang terjadi tetapi juga menjadi nyata. Untuk account nilai tetapan sebagai berikut : Sebuah keseimbangan gaya mirip dengan Pers. (3.5). Hasilnya dapat segera diambil dengan mengganti p tekanan suara dengan stres (negatif) tarik σxx. Selanjutnya dengan melaksanakan linearisations yang sama seperti dalam Bagian 3.2; Khusus untuk mengganti percepatan total oleh satu lokal dan jumlah kepadatan ρt dengan ρ0 nilai rata-rata sebagai berikut :

6 Menggabungkan hubungan ini dengan eq. (10,8) mengarah pada persamaan gelombang berikut: Dengan membandingkan persamaan dengan persamaan gelombang sebelumnya misalnya dengan eq. (3.21), kita dapat melihat bahwa kecepatan gelombang gelombang ekstensional di sebuah penghalang Solusi umum sesuai dengan Pers. (4.2). Dalam cara yang sama propagasi gelombang ekstensional di piring dengan batas paralel dengan kecepatan gelombang yang ditemukan adalah: Hal ini sedikit lebih tinggi daripada ce1 bahwa kendala Elastisitas pada penghalang lebih rendah daripada yang di piring di mana bantuan stress karena kontraksi lateral hanya dapat terjadi dalam satu arah, yaitu tegak lurus pada permukaan pelat. Dengan menggunakan eq. (10,13) itu akan mudah memverifikasi nilai

7 Gambar 10.8a menggambarkan deformasi terkait dengan gelombang ekstensional pada perjalanan horizontal. Karena kontraksi lateral gerakan partikel material tidak murni longitudinal tetapi ada juga perpindahan antar komponen tegak lurus ke permukaan. Penghalang atau plat tebal mana kompresi memanjang dari materialnya adalah maksimum yang setuju dengan intuisi kita. Oleh karena itu, gelombang ekstensional tidak murni longitudinal meskipun terjadi perpindahan gelombang longitudinal yang berlaku. Oleh karena itu, sering disebut sebagai quasi-longitudinal. Persamaan (10,17) dan (10,18) hanya berlaku sepanjang ketebalan piring atau batang kecil dibandingkan dengan panjang gelombang ekstensional. Jika ini tidak demikian, kecepatan gelombang ekstensional tergantung pada ketebalan dari penghalang atau piring dan juga pada frekuensi yaitu gelombang akan dikenakan dispersi. Selain itu, jenis orde tinggi gelombang dapat terjadi serupa yang dijelaskan di Bagian 8.5 untuk pipa gas yang dipenuhi. Secara umum, variasi jenis gelombang yang mungkin di pandu solid 'adalah jauh lebih tinggi daripada dalam

8 tabung diisi dengan fluida Gelombang Membungkuk ( Lengkung ) Eksitasi gelombang transversal murni atau ekstensional di piring memerlukan tindakan pencegahan khusus yang menjamin bahwa persis seperti dari getaran adalah diinduksi ke piring yang sesuai dengan jenis gelombang yang dikehendaki. Jika lentur gelombang adalah gelombang plat per se, jika satu ketukan dengan palu terhadap sebuah panel hampir murni lentur gelombang yang dihasilkan. Transisi dari deformasi bending statis seperti yang dijelaskan dalam Ayat untuk lentur gelombang memerlukan pertimbangan inersia pasukan. Mereka harus mengimbangi kekuatan transversa dfy subpokok Dengan menggunakan massa jenis m = 0D I dari lempeng seperti yang diperkenalkan dalam subpokok keseimbangan gaya berbunyi: atau dengan menggunakan Pers. (10,12): ekstensi dalam dua dimensi berbunyi: di mana sama artinya Hal ini ternyata merupakan gabungan kedua Persamaan. (10,20) dan (10.20a), yang memiliki solusi dengan karakter gelombang meskipun mereka dari keempat order berkaitan dengan variabel ruang (s), berbeda dengan persamaan gelombang yang kami temui sejauh ini. Akibatnya, kami berharap berbagai yang lebih besar solusi yang memungkinkan dan juga variabel independen: sedangkan di ekstensional gelombang hanya ada dua variabel independen, komponen

9 perpindahan, mengatakan (atau derivatif waktu, VX kecepatan partikel), dan stress ada empat dari mereka dalam gelombang lentur, yaitu, perpindahan Î tegak lurus ke piring (atau partikel vv sesuai kecepatan), yang spasial derivatif dan lebih jauh lagi dua kuantitas gaya-terkait, lentur saat D dan memaksa Fv melintang. Ini sejumlah besar variable sesuai dengan berbagai kondisi batas yang lebih besar yang bagaimanapun kita tidak akan membicarakan di sini secara rinci. Untuk menjaga matematika sederhana, kami mencari pesawat harmonik lentur gelombang merambat dalam arah-x dengan kb wavenumber diketahui sudut: Sebelum memasukkan ekspresi ini ke eq. (10,20) terlebih dahulu mencatat bahwa setiap kali derivatif adalah sama dengan mengalikan η variabel dengan faktor jω sementara setiap diferensiasi spasial berkaitan dengan suatu jkb-faktor. Hal ini menyebabkan : sedangkan yang lebih rendah satu hasilnya: The sudut wave numbers dari Pers. (10,22) sesuai dengan perjalanan gelombang dalam arah positif atau negatif x. Mereka tidak sebanding dengan frekuensi sudut ω; sesuai dengan kecepatan gelombang frekuensi tergantung: Ini adalah karakteristik dispersi. Akibatnya akan berbentuk gelombang yang tidak akan dipertahankan dalam propagasi atau dengan kata lain: solusi umum bukan tipe di eq. (4.2). keepatan gelombang di eq (10,24) adalah kecepatan fase sementara kecepatan grup dari lentur gelombang adalah:

10 Namun dalam Persamaan. (10,22) ke (10,25) ini hanya berlaku untuk frekuensi yang cukup rendah di mana lengkung panjang gelombang besar dibandingkan dengan tebal pelat. Gambar 10.8b menunjukkan pola deformasi gelombang lentur. Sama seperti ekstensional gelombang longitudinal tidak murni tapi mengandung perpindahan transversal komponen juga gelombang lengkung transversal tidak murni yaitu berkaitan dengan perpindahan kecil relatif sejajar dengan arah propagasi. Sekarang kita mempertimbangkan η solusi (x, t) yang milik imajiner wavenumbers (kb) 3,4 di eq. (10,23). Dengan memasukkan mereka ke eq. (10,21) satu memperoleh yang menggambarkan getaran pada tahap yang sama di mana-mana sementara amplitudo mengalami kenaikan atau penurunan secara eksponensial dengan jarak x. untuk mempertimbangkan propagasi gelombang lentur bebas dalam piring tak terbatas kita dapat mengabaikan dekat lapangan seperti '' solusi. Mereka dibutuhkan namun jika ada di pinggiran yang kondisi batas tertentu (bebas, menjepit, dll) harus dipenuhi yang tidak akan dibahas lebih lanjut. Demikian juga di sekitar sumber atau dari inhomogeneities mereka harus diperhitungkan Sound radiasi dari piring bergetar Seperti yang telah disebutkan pada awal Bagian 10,3 pada perlakuan ekstensional dan gelombang lentur didasarkan pada asumsi bahwa permukaan dari penghalang atau pelat bebas dari sebuah gaya. Sebenarnya bahwa dalam bagian padat yang tidak dikelilingi oleh suatu media yang dapat berinteraksi dengan piring getaran. Asumsi ini dapat dihilangkan tanpa membahayakan jika melintang gelombang dianggap dari jenis yang dibahas dalam Bagian 10.1, oleh karena itu pada gelombang ini tidak terkait dengan perpindahan tegak lurus ke permukaan. Demikian pula perpindahan normal yang terjadi pada gelombang ekstensional sebagaian dibahas dalam Bagian Sangat kecil kemungkinanya bahwa setiap interaksi yang signifikan dapat dikecualikan setidaknya

11 jika penghalang atau pelat yang tertanam di dalam gas. Ini berbeda dengan bending gelombang dimana perpindahan lateral adalah dominan satu. Bahkan jika berpengaruh dengan lingkungan gas pada propagasi gelombang lengkung diabaikan, perpindahan lateral dari piring untuk memimpin suara signifikan radiasi ke dalam media yang berdekatan setidaknya di bawah keadaan tertentu. Untuk mengetahui keadaan ini mari kita lihat di pada gambar 10.9a. Hal ini menunjukkan piring membawa gelombang lentur dan medium sekitarnya diasumsikan udara. Setiap gelombang suara yang dipancarkan oleh pelat harus gelombang pesawat. Selanjutnya prinsip 'jejak pas' seperti yang dijelaskan dalam Bagian 6.1 berlaku juga untuk ini kasus yaitu periodisitas dari gelombang suara di udara harus setuju dengan itu gelombang lentur di permukaan piring. Perjanjian ini juga disebut kebetulan sebagai ''. Biarkan θ menjadi sudut antara arah radiasi dan pinggan normal. Kemudian kita melihat langsung dari gambar bahwa, dengan λb = 2π/kB yang menunjukkan panjang gelombang gelombang lentur: Persamaan terakhir ini karena keduanya memiliki gelombang terpancar dan lentur gelombang memiliki frekuensi yang sama. Persamaan ini hanya bermakna jika fase CB kecepatan gelombang lentur lebih besar dari kecepatan suara di udara. Karena, menurut Pers. (10,24), bekas tumbuh dengan akar kuadrat dari Frekuensi harus ada ωc frekuensi kritis di bawah ini yang tidak dapat piring memancarkan gelombang suara. Hal ini ditemukan oleh pengaturan CB c = di eq. (10,24) dan memecahkan untuk frekuensi sudut:

12 atau, setelah membagi persamaan ini dengan 2π dan memasukkan kekakuan lentur dari eq. (10.10): Dengan demikian, frekuensi kritis sangat tinggi untuk pelat berat dan tipis terbuat dari bahan dengan rendah Youngâ s modulus. Setelah menghilangkan B / m dari Persamaan. (10,24) dan (10,27), kecepatan fase gelombang lentur juga dapat direpresentasikan sebagai: Intensitas gelombang terpancar ke udara dapat diturunkan dari persyaratan bahwa kecepatan jωη piring sama dengan komponen normal kecepatan udara di permukaan piring: Dengan menggabungkan Persamaan. (10,26), (10,29) dan (10,30), kita mendapatkan untuk suara tekanan dalam gelombang terpancar: dan untuk intensitas suara gelombang udara: Dari persamaan itu menjadi jelas sekali lagi bahwa sepiring tak terbatas perpanjangan tidak memancarkan suara apapun di bawah frekuensi kritis. Sebaliknya, tekanan dan perbedaan densitas yang dihasilkan oleh perpindahan piring akan segera keluar di udara tingkat lokal mengalir sebagai sketsa pada Gambar 10.9b. Ini fenomena adalah contoh lain dari 'akustik pendek sirkuit' yang sudah disebutkan dalam Bagian 5.5.

13 Frekuensi kritis terhadap beberapa jenis pelat bervariasi lakan ebih beraneka ragam sebagian besar dalam rentang frekuensi audio. Jadi, dinding bata besar dengan ketebalan 24 cm misalnya, memiliki frekuensi kritis tentang 100 Hz, sementara itu terletak di sekitar 12 khz untuk plat baja 1 mm tebal. (Lebih lanjut nilai-nilai frekuensi kritis dapat ditemukan pada Tabel 14.1) Contoh kedua. tampak berlawanan setiap pengalaman sejak memproduksi pelat baja tipis keras suara dengan frekuensi yang mencakup seluruh rentang audio ketika mengetuk dengan palu. Kontradiksi ini disebabkan oleh fakta bahwa hukum yang berasal atas terus ketat untuk pelat jauh hanya diberikan. Real piring sering bebas batas. Di sini istilah 'bebas' berarti tidak hanya ketiadaan kekuatan eksternal tetapi juga saat bekerja pada batas. Kondisi terakhir berarti menurut Pers. (10,9), turunan kedua menjadi pemanjangan η nol sepanjang batas sementara satu mantan sama saja dengan persyaratan bahwa derivatif ketiga hilang juga, sesuai dengan Persamaan. (10,11) dan (10,9). Kondisi ini tidak dapat dipenuhi dengan hanya dua gelombang lentur salah satu berjalan di arah-x positif dan yang lainnya di satu negatif. Sebaliknya, solusi tambahan yang mewakili bidang dekat yaitu, solusi dengan (kb) 3,2 setelah eq. (10,23) yang diperlukan dan ini adalah yang terakhir yang bertanggung jawab untuk radiasi suara terdengar bahkan pada frekuensi di bawah frekuensi kritis. Namun demikian, bahkan dengan piring dibatasi radiasi suara kritis atas frekuensi yang jauh lebih kuat daripada dalam kisaran frekuensi di bawah ini Internal kerugian Jika sebuah benda padat adalah cacat itu akan menyimpan energi elastis. Bila proses ini terbalik tidak semua energi ini dapat kembali sebagai energi mekanik sebaliknya, sebagian yakin itu akan hilang, artinya akan diubah menjadi panas. Dalam gelombang elastis kerugian energi ini akan dilakukan secara periodic dan mengakibatkan sebuah atenuasi gelombang. Beberapa penyebab yang redaman ini disebabkan telah dijelaskan sudah dalam Ayat Saat ini, pengobatan formal kerugian deformasi adalah di latar depan. Mereka dapat dicatat dengan memperkenalkan Young modulus kompleks: Sebuah prosedur yang sama dapat diterapkan pada konstanta elastis lain dan jumlah

14 berhubungan dengan mereka termasuk kekakuan lentur karena semua dari mereka adalah dihubungkan dengan modulus Young oleh hubungan linear. The η konstan yang frekuensi bergantung pada umumnya yang dinamakan 'faktor rugi'. Its signifikansi propagasi gelombang ekstensional menjadi jelas jika avenumber sudut dinyatakan dengan menggunakan Persamaan kecepatan gelombang. (10,17) atau (10,18) dan dimasukkan ke dalam Pers. (10,32): Sekarang kita berasumsi bahwa Î 1. Lalu akar kuadrat dapat diperluas menjadi deret kuasa yang dipotong sesudah waktu kedua: Lalu 'exp gelombang faktor' (-jkex) berbunyi Bandingkan dengan eq. (4,20) menunjukkan bahwa atenuasi intensitas terkait konstan Hubungan ini berlaku juga untuk jenis gelombang lain seperti, misalnya gelombang torsi, kita hanya perlu mengganti E subskrip dengan T. Untuk lentur gelombang, namun sudut wavenumber berbanding terbalik dengan akar keempat dari kekakuan lentur (lihat Pers. (10,22)) dan karenanya dari Muda modulus. Oleh karena itu kita bukan eq. (10,33): dan redaman konstanta diperoleh sebagai Terlepas dari perbedaan oleh faktor 2 ini lebih besar redaman konstan daripada

15 gelombang ekstensional sejak mulai λb jauh lebih kecil daripada λe. Eksperimental, faktor kehilangan sebagian besar ditentukan dengan mendirikan sebuah resonansi sistem dengan massa dan pegas yang terbuat dari bahan di bawah uji. Pada prinsipnya, tidak peduli apakah musim semi merespon lentur, torsi atau perubahan panjang. Dalam hal apapun kepatuhan berbanding terbalik sebanding dengan modulus Young dan begitu rumit: dengan beberapa konstan a. Kemudian frekuensi resonansi rumit juga: dimana akar kuadrat dari 1 + jη telah didekati oleh 1 + jη / 2, seperti sebelumnya. Memasukkan ke eksponensial khas untuk menghasilkan getaran harmonik: yaitu, suatu getaran membusuk dengan konstanta peluruhan yang mudah diamati dan dapat digunakan untuk menentukan η. Sebagai alternatif, faktor

16 rugi dapat diperoleh dari faktor-q getarannya. Menurut untuk Pers. (2,31) baik kuantitas terkait dengan: Pada Tabel 10.3 faktor kerugian dari beberapa bahan terdaftar. Namun, data harus dianggap sebagai perkiraan saja. Secara khusus, kerugian factor polimer tinggi seringkali sangat tergantung pada suhu dan juga pada frekuensi.

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Didalam Bab 4.1 telah dijelaskan bahwa gelombang suara di dalam fluida tidak dipengaruhi oleh permukaan luarnya yang sejajar dengan arah suara propagasi. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK Sepertinya bunyi dalam padatan hanya berperan kecil dibandingkan bunyi dalam zat alir, terutama, di udara. Kesan ini mungkin timbul karena kita tidak dapat

Lebih terperinci

Akustik Bangunan. Bab

Akustik Bangunan. Bab Dalam arti tertentu akustik bangunan adalah mitra dari akustik ruangan karena keduanya merujuk pada propagasi suara di gedung-gedung. Namun, objek pembahasan kedua bidang akustik tersebut berbeda. Sedangkan

Lebih terperinci

Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara

Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Chapter 5 Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Gelombang dasar lain datang jika jarak dari beberapa titik dari titik tertentu dianggap sebagai koordinat relevan yang bergantung pada variabel akustik.

Lebih terperinci

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M0207025 Di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dari An introduction by Heinrich Kuttruff Bagian 6.6 6.6.4 6.6 Penyerapan Bunyi Oleh

Lebih terperinci

Suara Di Ruang Tertutup

Suara Di Ruang Tertutup Suara Di Ruang Tertutup Pada bab-bab sebelumnya menunjukkan bahwa meningkatnya bidang pembatas bunyi disertai dengan meningkatnya kompleksitas. Demikian bayangan yang dihasilkan pesawat yang terkena gelombang

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORITIK. Elastisitas Medium

PENDEKATAN TEORITIK. Elastisitas Medium PENDEKATAN TEORITIK Elastisitas Medium Untuk mengetahui secara sempurna kelakuan atau sifat dari suatu medium adalah dengan mengetahui hubungan antara tegangan yang bekerja () dan regangan yang diakibatkan

Lebih terperinci

Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation

Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation 14.4 Isolasi bunyi pada kolong udara dengan partisi double lapis Seperti yang terlihat dari

Lebih terperinci

ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff

ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff Translate by : Setyaningrum Ambarwati M 0207014 Fisika-UNS Halaman 79-86 5.5 Dipol Sebagai contoh pertama dari sumber suara direktif kita menganggap

Lebih terperinci

PUNTIRAN. A. pengertian

PUNTIRAN. A. pengertian PUNTIRAN A. pengertian Puntiran adalah suatu pembebanan yang penting. Sebagai contoh, kekuatan puntir menjadi permasalahan pada poros-poros, karena elemen deformasi plastik secara teori adalah slip (geseran)

Lebih terperinci

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan 6.6.3 Penyerapan oleh lapisan berpori Selanjutnya kita mempertimbangkan penyerapan suara oleh lapisan tipis berpori, misalnya, dengan selembar kain seperti tirai, atau dengan pelat tipis dengan perforasi

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI Definisi: Suara - gangguan yang menyebar melalui bahan elastis pada kecepatan yang merupakan karakteristik dari bahan tersebut. Suara biasanya disebabkan oleh radiasi dari

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2] BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Elemen Hingga Analisa kekuatan sebuah struktur telah menjadi bagian penting dalam alur kerja pengembangan desain dan produk. Pada awalnya analisa kekuatan dilakukan dengan

Lebih terperinci

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran Bab 5 Puntiran 5.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai kekuatan dan kekakuan batang lurus yang dibebani puntiran (torsi). Puntiran dapat terjadi secara murni atau bersamaan dengan beban aksial,

Lebih terperinci

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT Pembebanan Batang Secara Aksial Suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier i dengan arah saling berlawanan yang berimpit i pada sumbu longitudinal

Lebih terperinci

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan Getaran Teredam Dalam Rongga Tertutup pada Sembarang Bentuk Dari hasil beberapa uji peredaman getaran pada pipa tertutup membuktikan bahwa getaran teredam di dalam rongga tertutup dapat dianalisa tidak

Lebih terperinci

matematis dari tegangan ( σ σ = F A

matematis dari tegangan ( σ σ = F A TEORI PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIk Gelombang seismik merupakan gelombang yang merambat melalui bumi. Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang seismik dapat ditimbulkan

Lebih terperinci

GELOMBANG PADA PLAT TIPIS (Sumarna Fisika FMIPA UNY)

GELOMBANG PADA PLAT TIPIS (Sumarna Fisika FMIPA UNY) GELOMBANG PADA PLAT TIPIS (Sumarna Fisika FMIPA UNY) Sebuah plat dapat disamakan dengan batang dua dimensi atau membran dengan stiffness (kekakuan). Seperti suatu batang, plat dapat mentransmisikan gelombang

Lebih terperinci

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

Bab III Elastisitas. Sumber :  Fisika SMA/MA XI Bab III Elastisitas Sumber : www.lib.ui.ac Baja yang digunakan dalam jembatan mempunyai elastisitas agar tidak patah apabila dilewati kendaraan. Agar tidak melebihi kemampuan elastisitas, harus ada pembatasan

Lebih terperinci

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan

Lebih terperinci

Bab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS

Bab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS 49 Bab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS iwanyy@yahoo.com Pada bab sebelum ini kita telah mempelajari bagaimana persamaan

Lebih terperinci

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA II.1 Umum dan Latar Belakang Kolom merupakan batang tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-balok loteng, rangka atap, lintasan crane dalam bangunan pabrik dan sebagainya yang

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran

Lebih terperinci

FONON I : GETARAN KRISTAL

FONON I : GETARAN KRISTAL MAKALAH FONON I : GETARAN KRISTAL Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat Disusun Oleh: Nisa Isma Khaerani ( 3215096525 ) Dio Sudiarto ( 3215096529 ) Arif Setiyanto ( 3215096537

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL Amplitudo Amplitudo (A) Amplitudo adalah posisi maksimum benda relatif terhadap posisi kesetimbangan Ketika tidak ada gaya gesekan, sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser

BAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser BAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser 4.1 Tegangan dan Regangan Balok akibat Lentur Murni Pada bab berikut akan dibahas mengenai respons balok akibat pembebanan. Balok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi umum Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni dan sains yang membutuhkan

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang

Lebih terperinci

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada Kristal. Ditinjau dari panjang gelombang yang digelombang yang digunakan dan dibandingkan

Lebih terperinci

VII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis

VII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis VII EASTISITAS Kompetensi yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa setelah mempelajari bab elastisitas adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep elastisitas pada kehidupan

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

Bab 2. Teori Gelombang Elastik. sumber getar ke segala arah dengan sumber getar sebagai pusat, sehingga

Bab 2. Teori Gelombang Elastik. sumber getar ke segala arah dengan sumber getar sebagai pusat, sehingga Bab Teori Gelombang Elastik Metode seismik secara refleksi didasarkan pada perambatan gelombang seismik dari sumber getar ke dalam lapisan-lapisan bumi kemudian menerima kembali pantulan atau refleksi

Lebih terperinci

Tegangan Dalam Balok

Tegangan Dalam Balok Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS Tegangan Dalam Balok Pertemuan 9, 0, TIU : Mahasiswa dapat menghitung tegangan yang timbul pada elemen balok akibat momen lentur, gaya normal, gaya

Lebih terperinci

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc GELOMBANG MEKANIK (Rumus) Gelombang adalah gejala perambatan energi. Gelombang Mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. A = amplitudo gelombang (m) = = = panjang gelombang (m) v

Lebih terperinci

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi DAFTAR SIMBOL a tinggi balok tegangan persegi ekuivalen pada diagram tegangan suatu penampang beton bertulang A b luas penampang bruto A c luas penampang beton yang menahan penyaluran geser A cp luasan

Lebih terperinci

Bab V : Analisis 32 BAB V ANALISIS

Bab V : Analisis 32 BAB V ANALISIS Bab V : Analisis 32 BAB V ANALISIS 5.1 Distribusi Tegangan Dari bab sebelumnya terlihat bahwa semua hasil perhitungan teoritik cocok dengan perhitungan dengan metode elemen hingga. Hal ini ditunjukkan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 200 Mata Pelajaran : Fisika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 20 menit

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS 2.1 Konsep Dasar Perpindahan Panas Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya beda temperatur antara dua bagian benda. Panas akan mengalir dari

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan

Lebih terperinci

BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK

BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK.1 Teori Perambatan Gelombang Seismik Metode seismik adalah sebuah metode yang memanfaatkan perambatan gelombang elastik dengan bumi sebagai medium rambatnya. Perambatan

Lebih terperinci

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan oleh kebutuhan ruang yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Semakin tinggi suatu bangunan, aksi gaya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK Nama : Ayu Zuraida NIM : 1308305030 Dosen Asisten Dosen : Drs. Ida Bagus Alit Paramarta,M.Si. : 1. Gusti Ayu Putu

Lebih terperinci

Jurnal Teknika Atw 1

Jurnal Teknika Atw 1 PENGARUH BENTUK PENAMPANG BATANG STRUKTUR TERHADAP TEGANGAN DAN DEFLEKSI OLEH BEBAN BENDING Agung Supriyanto, Joko Yunianto P Program Studi Teknik Mesin,Akademi Teknologi Warga Surakarta ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai 8 BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Pada Pelat Lantai Dalam penelitian ini pelat lantai merupakan pelat persegi yang diberi pembebanan secara merata pada seluruh bagian permukaannya. Material yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Pengupasan Pengupasan merupakan pra-proses dalam pengolahan agar didapatkan bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang sangat penting,

Lebih terperinci

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B 1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

III. TEGANGAN DALAM BALOK

III. TEGANGAN DALAM BALOK . TEGANGAN DALA BALOK.. Pengertian Balok elentur Balok melentur adalah suatu batang yang dikenakan oleh beban-beban yang bekerja secara transversal terhadap sumbu pemanjangannya. Beban-beban ini menciptakan

Lebih terperinci

PEGAS DAUN DENGAN METODE HOT STRETCH FORMING.

PEGAS DAUN DENGAN METODE HOT STRETCH FORMING. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kendaraan roda empat merupakan salah satu alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat. Salah satu komponen alat transportasi tersebut adalah pegas daun yang mempunyai

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian dunia yang berkenaan dengan gelombang ultrasonik bukan hal yang baru melainkan sudah berlangsung cukup lama sehingga pemahaman ilmuwan mengenai sifat dan interaksinya

Lebih terperinci

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan yang terdapat dalam proses perancangan. Kegiatankegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan yang terdapat dalam proses perancangan. Kegiatankegiatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fase Fase Dalam Proses Perancangan Perancangan merupakan rangkaian yang berurutan, karena mencakup seluruh kegiatan yang terdapat dalam proses perancangan. Kegiatankegiatan dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TEGANGAN (STRESS) r (1)

PENDAHULUAN TEGANGAN (STRESS) r (1) HND OUT FISIK DSR I/LSTISITS LSTISITS M. Ishaq PNDHULUN Dunia keteknikan khususnya Material ngineering, Studi geofisika, Civil ngineering dll adalah beberapa cabang keilmuan yang amat membutuhkan pemahaman

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7 Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : 3 SKS Torsi Pertemuan - 7 TIU : Mahasiswa dapat menghitung besar tegangan dan regangan yang terjadi pada suatu penampang TIK : Mahasiswa dapat menghitung

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro PETUNJUK UMUM 1. Tuliskan NAMA dan ID peserta di setiap lembar jawaban dan lembar kerja. 2. Tuliskan jawaban akhir di kotak yang disediakan untuk di lembar Jawaban. Lembar kerja dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

Jenis dan Sifat Gelombang

Jenis dan Sifat Gelombang Jenis dan Sifat Gelombang Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal, Gelombang Permukaan Gelombang Transversal Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah

Lebih terperinci

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²). DAFTAR NOTASI A cp Ag An Atp Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton (mm²). Luas bruto penampang (mm²). Luas bersih penampang (mm²). Luas penampang tiang pancang (mm²). Al Luas total tulangan

Lebih terperinci

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika jawaban anda BENAR, pilihlah alasannya yang cocok dengan jawaban anda. Begitu pula jika

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15 Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TS 05 SKS : 3 SKS Kolom ertemuan 14, 15 TIU : Mahasiswa dapat melakukan analisis suatu elemen kolom dengan berbagai kondisi tumpuan ujung TIK : memahami konsep tekuk

Lebih terperinci

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN Sifat mekanika bahan Hubungan antara respons atau deformasi bahan terhadap beban yang bekerja Berkaitan dengan kekuatan, kekerasan, keuletan dan kekakuan Tegangan Intensitas

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon.

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon. Usikan yang terjadi ketika sebuah batu dijatuhkan dk permukaan air di sebuah kolam akan merambat menjauhi titik jatuh batu dan akhirnya mencapai tepi kolam. Gelombang atau usikan air ini memang bergerak

Lebih terperinci

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. 1 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. Panjang Lebar (menggunakan mistar) (menggunakan jangka sorong) Luas plat logam di atas

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB Getaran (Osilasi) : Gerakan berulang pada lintasan yang sama Ayunan Gerak Kipas Gelombang dihasilkan oleh getaran Gelombang bunyi Gelombang air

Lebih terperinci

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah 1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gelombang Bunyi Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi sebagai hasil dari fluktuasi tekanan karena perapatan dan perenggangan dalam media elastis. Sinyal

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan GERAK HARMONIK SEDERHANA Program Studi Teknik Pertambangan GERAK HARMONIK SEDERHANA Dalam mempelajari masalah gerak pada gelombang atau gerak harmonik, kita mengenal yang namanya PERIODE, FREKUENSI DAN

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp A cp Ag An Atp Al Ao Aoh As As At Av b bo bw C C m Cc Cs d DAFTAR NOTASI = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas bruto penampang (mm²) = Luas bersih penampang (mm²) = Luas penampang

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK SEDERHANA

GERAK HARMONIK SEDERHANA GERAK HARMONIK SEDERHANA Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik

Lebih terperinci

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter maksimum dari pengukuran benda di atas adalah. A. 2,199 cm B. 2,275 cm C. 2,285 cm D. 2,320 cm E. 2,375 cm 2.

Lebih terperinci

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K) Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Baja Baja merupakan bahan konstruksi yang sangat baik, sifat baja antara lain kekuatannya yang sangat besar dan keliatannya yang tinggi. Keliatan (ductility) ialah kemampuan

Lebih terperinci

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s². Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GELOMBANG

KARAKTERISTIK GELOMBANG KARAKTERISTIK GELOMBANG Pemahaman tentang Gelombang 4/17/2017 SMA NEGERI 1 PANGKAJENE AHSAN WAHYUDIN Pada subbab ini Anda harus mampu: Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Berat Jenis dan Kerapatan Kayu Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/cm 3. Berat jenis kayu merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan

Lebih terperinci

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 PTUNJUK UMUM SMA T AL-NAA SLAMC OARDNG SCHOOL UJAN AKHR SMSTR GANJL TAHUN AJARAN 2011/2012 LMAR SOAL Mata Pelajaran : isika Pengajar : Harlan, S.Pd Kelas : X Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2011 AlokasiWaktu

Lebih terperinci

sepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran

sepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran contoh soal dan pembahasan jawaban getaran dan gelombang, materi fisika SMP Kelas 8 (VIII), tercakup amplitudo, frekuensi, periode dari getaran dan gelombang, panjang gelombang, cepat rambat suatu gelombang

Lebih terperinci

Getaran dan Gelombang

Getaran dan Gelombang Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Hukum Hooke, Sistem Pegas-Massa Energi Potensial Pegas Perioda dan frekuensi Gerak Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Efek Doppler Gelombang Berdiri

Lebih terperinci

Dapat merambat melalui sebarang medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat-sifat medium

Dapat merambat melalui sebarang medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat-sifat medium Pertemuan 6 1 Gelombang Suara Termasuk gelombang tipe longitudinal Dapat merambat melalui sebarang medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat-sifat medium Medium bergetar untuk menghasilkan perubahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian rangka Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang-batang yang disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga membentuk suatu rangka

Lebih terperinci

Tabel 1. Kecepatan Bunyi dalam berbagai zat pada suhu 15 C

Tabel 1. Kecepatan Bunyi dalam berbagai zat pada suhu 15 C agaimana bunyi itu bisa terjadi? Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium. Gangguan ini berlangsung melalui interaksi molekul-molekul medium sepanjang

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9] BAB II DASAR TEORI MESIN PRESS BTPTP, KARAKTERISTIK BTPTP DAN METODE ELEMEN HINGGA 2.1 Mesin press BTPTP Pada dasarnya prinsip kerja mesin press BTPTP sama dengan mesin press batako pada umumnya dipasaran

Lebih terperinci

CEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat

CEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat CEPAT RAMBAT BUNYI Cepat rambat bunyi pada zat padat Pada zaman dahulu, orang mendekatkan telinganya ke atas rel untuk mengetahui kapan kereta datang. Hal tersebut membuktikan bahwa bunyi dapat merambat

Lebih terperinci

Pengukuran Ketebalan serta Posisi Cacat pada Sampel Carbon Steel dan Stainless Steel dengan Metode Ultrasonic Testing.

Pengukuran Ketebalan serta Posisi Cacat pada Sampel Carbon Steel dan Stainless Steel dengan Metode Ultrasonic Testing. Pengukuran Ketebalan serta Posisi Cacat pada Sampel Carbon Steel dan Stainless Steel dengan Metode Ultrasonic Testing Fransisca Debora Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sriwijaya Email : fransisca.debora91@gmail.com

Lebih terperinci