DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008
|
|
- Hendri Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS SARJANA TEKNIK PENGENDALIAN KEBISINGAN MODIFIKASI DESIGN DAN UJI EKSPERIMENTAL SILENCER DENGAN DOUBLE SALURAN PADA KNALPOT TOYOTA KIJANG 7K YANG TERBUAT DARI MATERIAL KOMPOSIT O L E H : NAMA : PANCA PUTRA MUNTHE N I M : DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008
2 TINTVERSITTAS St'MATtsRA UTARA FAKU!-TAS TTKNIK DDPARTEMDN TEKNIK MESIN IISDAN 200E TTIGAS SARJAI{A TEKNIK PENGENDALIAII IGBISINGAI\I MOI'IFIKASI DESIGNDAN UJI EKSPERIMENTAL SILINCER DENGAI\I IX)UBLE SALT]RAN PADA KNALFOT TOYOTA KIJANG 7K YANG TERBUAT IIARI MATERHL KOMPOSIT OLEII; PANCA PUTRA MIINTIIE NIM:03 04lll l}fil Ilfisffiiui Obh Iloccn Pembimbing Iln Ins. Ikhrrrpvrh Isilrurl NrP t 669
3 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan silencer knalpot yang mengalami pengembangan konstruksi dibuat dari material komposit dengan melakukan pengujian secara eksperimental. Dalam pengujian ini dilakukan beberapa tahap kegiatan atau pengerjaan yaitu, Pemeriksaan engine Toyota Kijang 7K, Pengukuran tingkat tekanan bunyi (sound pressure level), Pengukuran temperatur gas buang pada silencer dan melakukan analisa secara teoritik tingkat daya bunyi pada silencer knalpot berdasarkan sebaran temperatur. Setelah melakukan pengujian maka didapatlah data-data tingkat tekanan bunyi yang menunjukkan bahwa silencer double saluran menghasilkan tingkat tekanan bunyi yang terendah, berikutnya adalah silencer komposit saluran tunggal dan yang tertinggi adalah silencer standard (mild steel). Jadi, berdasarkan hasil diatas didapat bahwa material komposit dan pengembangan kostruksi dapat mengurangi tingkat tekanan bunyi yang keluar dari knalpot. Kata kunci : Silencer, Double Saluran, Tingkat Tekanan Bunyi
4 DAFTAR ISI SPESIFIKASI TUGAS KARTU BIMBINGAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI i ii iii iv vi x xiii xvii BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Batasan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan 5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Knalpot Peredaman Bunyi Pada Knalpot (Silencer) Ruang Ekspansi Pada Silencer Hal-hal Yang Mempengaruhi Peredaman Material Komposit Klasifikasi Komposit Kelebihan Bahan Komposit 12
5 2.3 Resins Klasifikasi Resin Resin Polyester Sifat-sifat Resin Polyester Konsep Dasar Tentang Bunyi Kebisingan Propagasi Bunyi Mesin Sebagai Sumber Kebisingan Pemantulan dan Penyerapan Material Akustik Frekuensi Kecepatan Perambatan Panjang Gelombang Intensitas Kecepatan Partikel Tekanan Bunyi dan Tingkat Tekanan Bunyi Tingkat Intensitas Bunyi Daya Bunyi Dan Tingkat Daya Bunyi Tingkat Tekanan Suara Tingkat Tekanan Suara dan Tingkat Tekanan Suara Berbobor A (Tingkat Bebisingan) Tingkat Tekanan Suara Berbobot A yang Sepadan dan Kontinyu Kerangka Konsep Diagram Alir 36 BAB 3. MODIFIKASI DESIGN SILENCER Konstruksi Silencer Standar Toyota Kijang 7K 37
6 3.1 Penentuan Banyak Lubang Pipa Double Saluran Masuk Selimut Tabung Silencer Konstruksi Silencer Double Saluran 43 BAB 4. PENGUJIAN DAN ANALISA TEORITIS Tahap Pengujian Pemeriksaan Engine Toyota Kijang 7K Pengukuran Sound Pressure Level (Lp) Alat Ukur Yang Digunakan Hubungan Sound Pressure Level (Lp) Terhadap Putaran Mesin Pengukuran Temperatur Gas Buang Alat Ukur Yang Digunakan Hubungan Temperatur Gas Buang Terhadap Putaran Mesin Analisa Teoritik Kebisingan Berdasarkan Sebaran Temperatur Hubungan Lw Silencer Pada Silencer Standar (Mild Steel) Hasil Analisa Berdasarkan Sebaran Temperatur Terhadap Temperatur Gas Buang Hubungan Lw Silencer Pada Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Berdasarkan Sebaran Temperatur Terhadap Temperatur Gas Buang Hubungan Lw Silencer Pada Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Berdasarkan Sebaran Temperatur Terhadap Temperatur Gas Buang 83
7 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 91 DAFTAR PUSTAKA 92 LAMPIRAN
8 DAFTAR TABEL 1. Tabel 2.1 Koefisien Serapan Bunyi (α) dari Beberapa Material Tabel 2.2 Jarak frekuensi yang Ditransmisikan dan Diterima oleh Sumber dan Penerima Bunyi Tabel 4.1 Data Pemeriksaa dan Penyetelan Engine Tabel 4.2 Sound Pressure Level (Lp) pada Pengujian Sumbu X Tabel 4.3 Sound Pressure Level (Lp) pada Pengujian Sumbu Y Tabel 4.4 Sound Pressure Level (Lp) pada Pengujian Sumbu X Tabel 4.5 Sound Pressure Level (Lp) pada Pengujian Sumbu Z Tabel 4.6 Karakteristik Thermokopel Tabel 4.7 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik Tabel 4.8 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik Tabel 4.9 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik Tabel 4.10 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik Tabel 4.11 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik Tabel 4.12 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik Tabel 4.13 Besar Tenaga Mesin Tabel 4.14 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.15 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.16 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik 3 72
9 19. Tabel 4.17 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.18 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.19 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.20 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.21 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.22 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.23 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.24 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.25 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.26 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.27 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik 3 85
10 31. Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik 6 88
11 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 Ruang Ekspansi Tunggal 9 2. Gambar 2.2 Ruang Ekspansi Ganda dengan Penghubung Luar Gambar 2.3 Ruang Ekspansi Ganda dengan Penghubung Dalam Gambar 2.4 Klasifikasi Bahan Struktur Gambar 2.5 Tiga Elemen Akustik Gambar 2.6 Yang Dipukul Menghasilkan Perubahan Tekanan Diudara karena Getaran Gambar 2.7 Kondisi Noise pada Sumber Bunyi Gambar 2.8 Gelombang Longitudinal Gambar 2.9 Pemantulan dan Penyerapan Bunyi pada suatu Muka Dataran dari Dua Media Akustik Gambar 2.10 Pemantulan dan Penyerapan Energi Bunyi Pada Media Akustik Gambar 2.11 Karateristik Frekwensi Gambar 2.12 Hubungan Tingkat Tekanan Suara dengan Waktu Gambar 2.13 Konsep Pengujian Gambar 2.14 Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian Gambar 3.1 Tabung Silencer Standar Toyota Kijang 7K Gambar 3.2 Konstruksi Dalam Tabung Silencer Standar Toyota Kijang 7K Gambar 3.3 Gabungan Makroskopis Fasa-fasa Pembentuk Komposit 42
12 18. Gambar 3.4 Silencer Knalpot Double Saluran Gambar 3.5 Kerangka Dalam Silencer Knalpot Double Saluran Gambar 4.1 Engine Toyota Kijang 7K Gambar 4.2 Engine Tunner EA Gambar 4.3 Kondisi Pengukuran Knalpot Gambar 4.4 Sketsa Pengukuran Kebisingan pada Knalpot Gambar 4.5 Sonic Gambar 4.6 Hubungan Sound Pressure Level (Lp) pada Sumbu X+ Dengan Putaran Mesin Gambar 4.7 Hubungan Sound Pressure Level (Lp) pada Sumbu Y+ Dengan Putaran Mesin Gambar 4.8 Hubungan Sound Pressure Level (Lp) pada Sumbu X- Dengan Putaran Mesin Gambar 4.9 Hubungan Sound Pressure Level (Lp) pada Sumbu Z- Dengan Putaran Mesin Gambar 4.10 Titik-titik Pengukuran Temperatur pada Silencer Gambar 4.11 Infrared Thermometer Gambar 4.12 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik Gambar 4.13 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik Gambar 4.14 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik 3 61
13 34. Gambar 4.15 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik Gambar 4.16 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik Gambar 4.17 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik Gambar 4.18 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.19 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.20 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.21 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.22 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.23 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.24 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.25 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.26 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 3 79
14 46. Gambar 4.27 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.28 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.29 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.30 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.31 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.32 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.33 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.34 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik Gambar 4.35 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 6 88
15
16 DAFTAR NOTASI c = Keceatan Gelombang Bunyi m/s γ = Rasio panas spesifik ---- Pa = Tekanan atmosfer pascal ρ = Kerapatan Kg/m 3 T = Suhu K, 0 C K = Koduktifitas Lubang Pipa m S 2 ϕ = = Perbandingan Luas permukaan Pipa Saluran dan Tabung --- S 1 n t = Banyak Lubang pada pipa saluran silencer m 2 St = Luas lubang lubang pada Silencer m 2 l = Tebal Pipa m E = Modulus Young Pascal λ = Panjang gelombang bunyi m f = Frekuensi Hz I = Intensitas bunyi W/m 2 W = Daya akustik Watt A = Luas Area m 2 V = Kecepatan partikel m/det P = Tekanan pascal p l = Tekanan bunyi pascal P t = Tekanan bunyi ditransmisikan pascal P r = Tekanan bunyi dipantulkan pascal
17 P a = Amplitudo tekanan bunyi pascal t = Waktu detik x = Jarak dari sumber m Lp = Tingkat tekanan bunyi (Sound Pressure Level/SPL), db P ref = Tekanan bunyi referensi N/m 2 p 2 rms = akar tekanan bunyi Pa I = Intensitas bunyi W/m 2 I ref = Intensitas referensi W/m 2 W s =Total daya bunyi watts I s = Maksimum intensitas udara pada jarak radius r L w = Tingkat daya bunyi (Sound Power Level) db W = Daya bunyi watts W 0 = Daya bunyi referensi Watts l = Konstanta Elastis Lame s --- G = Koefisien Kekakuan --- I a = Intensitas bunyi yang diserap W/m 2 I i = Intensitas bunyi yang terjadi W/m 2 Vm = Kecepatan rata-rata gerakan piston m/det S = Langkah Piston m D = Diameter Piston m kw = Energi atau tenaga mesin kwatts l in = Panjang pipa m
18 N i = Tenaga mesin PS V L = Volume langkah torak cm 3 n = Putaran poros engkol rpm V L = Volume langkah torak cm 3 TL = transmission loss db Se = Luas Permukaan masuk atau keluar m 2 Sc = Luas permukaan silencer kanlpot m 2 Lc = panjang knalpot m 2
BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan permintaan akan kebutuhan transportasi. Hal tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan pergerakan yang ditandai dengan peningkatan permintaan akan
Lebih terperinciPERANCANGAN KNALPOT BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK MENGURANGI KEBISINGAN PADA SEPADA MOTOR
PERANCANGAN KNALPOT BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK MENGURANGI KEBISINGAN PADA SEPADA MOTOR TUGAS SARJANA Tugas Sarjana Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik CHANDRA SIMARMATA
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bunyi secara fisis adalah penyimpangan tekanan akibat pergeseran partikel benda
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bunyi Bunyi secara fisis adalah penyimpangan tekanan akibat pergeseran partikel benda pada medium udara. Adapun tiga elemen utama yang perlu diperhatikan dalam setiap situasi
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KEBISINGAN (NOISE) PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K TESIS
PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KEBISINGAN (NOISE) PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K TESIS OLEH SUPRIYADI 057015009/TM PROGRAM MAGISTER TEHNIK
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE
A KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pada knalpot terdapat tabung peredam suara yang disebut silencer. Secara umum
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Knalpot Knalpot adalah alat peredam kebisingan yang dipasang pada kendaraan, pada knalpot terdapat tabung peredam suara yang disebut silencer. Secara umum knalpot pada kendaraan
Lebih terperinciSTUDI EKPERIMENTAL PERBANDINGAN KEBISINGAN KNALPOT KOMPOSIT POLYPROPHYLENE (PP) DAN PALM OIL FLY ASH DENGAN KNALPOT STANDAR SKRIPSI
i STUDI EKPERIMENTAL PERBANDINGAN KEBISINGAN KNALPOT KOMPOSIT POLYPROPHYLENE (PP) DAN PALM OIL FLY ASH DENGAN KNALPOT STANDAR SKRIPSI Skripsi yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI
BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI Definisi: Suara - gangguan yang menyebar melalui bahan elastis pada kecepatan yang merupakan karakteristik dari bahan tersebut. Suara biasanya disebabkan oleh radiasi dari
Lebih terperinciAkustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT
Akustik By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT Bunyi Bunyi merupakan suatu gelombang. Banyaknya gelombang yang dapat diterima bunyi antara 20-20.000 Hz Dapat merambat melalui MEDIA media disini bisa berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi selain membawa dampak positif dalam kehidupan manusia juga banyak menimbulkan dampak negatif yang merugikan manusia seperti di antaranya polusi
Lebih terperinciCEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat
CEPAT RAMBAT BUNYI Cepat rambat bunyi pada zat padat Pada zaman dahulu, orang mendekatkan telinganya ke atas rel untuk mengetahui kapan kereta datang. Hal tersebut membuktikan bahwa bunyi dapat merambat
Lebih terperinciPengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan
Pengertian Kebisingan Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki, kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT
DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM Batara Sakti 2408100040 Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT Latar Belakang Pada Kamar Hotel membutuhkan ketenangan dan kenyamanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah knalpot standart satriafu dan juga knalpot komposit polymer poliproplena dan Palm oil fly ash 3.2 Parameter Penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa
2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Pengertian Perencanaan dan perhitungan diperlukan untuk mengetahui kinerja dari suatu mesin (Toyota Corolla 3K). apakah kemapuan kerja dari mesin tersebut masih
Lebih terperinciHalaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel
aman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel DAFTAR ISI Hal i ii iv v vii x xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar belakang 1 1.2 Permasalahan 2 1.3 Batasan masalah
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMENTAL PENGUKURAN TRANSMISSION LOSS DARI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM MENGGUNAKAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGUKURAN TRANSMISSION LOSS DARI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM MENGGUNAKAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Dasar Teori Serat Alami
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori Serat Alami Secara umum serat alami yang berasal dari tumbuhan dapat dikelompokan berdasarkan bagian tumbuhan yang diambil seratnya. Berdasarkan hal tersebut pengelompokan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian
1 I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian meningkat. Berbanding lurus dengan hal tersebut, penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar
Lebih terperinciGelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)
Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruksi Pompa Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut [15]. Adapun
Lebih terperinciEvaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS
Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Ir. Wiratno Argo Asmoro, MSc. NIPN. 196002291987011001 Latar Belakang Akustik Ruang
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIK. Elastisitas Medium
PENDEKATAN TEORITIK Elastisitas Medium Untuk mengetahui secara sempurna kelakuan atau sifat dari suatu medium adalah dengan mengetahui hubungan antara tegangan yang bekerja () dan regangan yang diakibatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Akustik Papan Partikel Sengon 4.1.1 Koefisien Absorbsi suara Apabila ada gelombang suara bersumber dari bahan lain mengenai bahan kayu, maka sebagian dari energi
Lebih terperinciDINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA
DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA Kristofel Ade Wiyono Pangalila 1, Prasetio Sudjarwo 2, Januar Buntoro 3 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kombinasi campuran material
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN
PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Agus Martono 1, Nur Aji Wibowo 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK KEBISINGAN KNALPOT KOMPOSIT PADA MOBIL TOYOTA KIJANG TIPE 7K
ANALISIS KARAKERISIK KEBISINGAN KNALPO KOMPOSI PADA MOBIL OYOA KIJANG IPE 7K Eka Sunitra (1) (2), Mulyadi (2), Supriyadi (2) (1) Staf Jurusan eknik Mesin Politeknik Negeri Padang (2) Pusat Pengembangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Motor bakar adalah suatu mekanisme atau konstruksi mesin yang merubah energi panas menjadi energi mekanis. Terjadinya energi panas karena adanya proses pembakaran,
Lebih terperinciSTUDI AWAL EMISI KEBISINGAN KNALPOT DENGAN PROFIL SILINDER YANG DIBUAT DARI MATERIAL TITANIUM DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI METODE ELEMEN HINGGA
1 TUGAS SARJANA TEKNIK PENGENDALIAN KEBISINGAN STUDI AWAL EMISI KEBISINGAN KNALPOT DENGAN PROFIL SILINDER YANG DIBUAT DARI MATERIAL TITANIUM DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI METODE ELEMEN HINGGA OLEH : MASTRIA
Lebih terperinciPENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga Jurusan Fisika-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru,
Lebih terperinciMODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA Rilwanu Ahmad P, Wiratno Argo Asmoro, Andi Rahmadiansah Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciGelombang Mekanis Adiwarsito.wordpress.com SUMBER-SUMBER BUNYI. dan di bagain tengah terjadi perut. jadi panjang kawat L = 1 2
SUMBER-SUMBER BUNYI GETARAN BUNYI Sehelai dawai ditegangkan dengan beban variabel. Jika dawai dipetik di tengahtengahnya, maka seluruh dawai akan bergetar membentuk setengah panjang gelombang. Gelombang
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan
Lebih terperinciI. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt
I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu
Lebih terperinciFISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian.............
Lebih terperinciGetaran, Gelombang dan Bunyi
Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang mereka inginkan. Karakteristik yang paling mendasar pada manusia
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Teknik Manusia selalu merancang sesuatu untuk mempermudah dalamn mencapai tujuan yang mereka inginkan. Karakteristik yang paling mendasar pada manusia adalah membuat
Lebih terperinciANALISA KEBISINGAN ALAT PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK PADA LABORATORIUM PRESTASI MESIN
ANALISA KEBISINGAN ALAT PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK PADA LABORATORIUM PRESTASI MESIN Ipick Setiawan 1*, Agung Sudrajad 2, Mohammad Auriga 3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sultan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. motor, dan lain sebagainya. Untuk tujuan tersebut maka knalpot dirancang sedemikian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.2. Pendahuluan Knalpot adalah alat peredam kebisingan pada kendaraan, apakah itu mobil, sepeda motor, dan lain sebagainya. Untuk tujuan tersebut maka knalpot dirancang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian dunia yang berkenaan dengan gelombang ultrasonik bukan hal yang baru melainkan sudah berlangsung cukup lama sehingga pemahaman ilmuwan mengenai sifat dan interaksinya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengetahui Perbandingan Pemakaian 9 Power Dengan Kondisi Standar Pada Motor 4 langkah Honda Supra X 125 cc perlu melakukan suatu percobaan. Akan tetapi penguji menggunakan
Lebih terperinciGETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :
Rancang Bangun Kotak Peredam Generator Set (Genset) dengan Beberapa Variabel Bahan dalam Skala Rumah Tangga Ulvi Loly Amanda a, Nurhasanah a *, Dwiria Wahyuni a a Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana alur kerja dan proses pembuatan material komposit sandwich serat alami serta proses pengujian material tersebut untuk karakteristik
Lebih terperinciTabel 1. Kecepatan Bunyi dalam berbagai zat pada suhu 15 C
agaimana bunyi itu bisa terjadi? Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium. Gangguan ini berlangsung melalui interaksi molekul-molekul medium sepanjang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum
4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin 2.1.1. Penjelasan Umum Motor bensin merupakan suatu motor yang menghasilkan tenaga dari proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar. Karena pembakaran ini
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Gelombang - - GELOMBANG - GELOMBANG ------------------------------- 1 Gelombang Gelombang Berjalan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Gangguan Pada Audio Generator Terhadap Amplitudo Gelombang Audio Yang Dipancarkan Pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat audio generator
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang menggunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini masuk ke dalam ruang silinder terlebih dahulu terjadi percampuran bahan
Lebih terperinciPENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN Fajri Ridhola, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG
PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Vonny Febrita, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN
PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN Ferdy Ansarullah 1), Lila Yuwana, M.Si 2) Dra. Lea Prasetio, M.Sc 3) Jurusan Fisika Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Eksperimen Fisika Dasar 1. Di susun oleh : U. Tini Kurniasih ( ) PEND. FISIKA / B EFD-1 / D
TUGAS BROWSING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Eksperimen Fisika Dasar 1 Di susun oleh : U. Tini Kurniasih ( 0605566 ) PEND. FISIKA / B EFD-1 / D Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciDapat merambat melalui sebarang medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat-sifat medium
Pertemuan 6 1 Gelombang Suara Termasuk gelombang tipe longitudinal Dapat merambat melalui sebarang medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat-sifat medium Medium bergetar untuk menghasilkan perubahan
Lebih terperinciSection 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation
Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation 14.4 Isolasi bunyi pada kolong udara dengan partisi double lapis Seperti yang terlihat dari
Lebih terperinciPERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM
1 PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Motor Bakar Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang banyak dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kelapa Sawit yang sudah tidak produktif. Indonesia, khususnya Sumatera Utara,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia mendapatkan tantangan besar dalam mengolah limbah pohon Kelapa Sawit yang sudah tidak produktif. Indonesia, khususnya Sumatera Utara, memiliki banyak
Lebih terperinciStudi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid
Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Darwin Rio Budi Syaka, Furqon Bastian dan Ahmad Kholil Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPENGUKURAN GETARAN DAN SUARA
PENGUKURAN GETARAN DAN SUARA ISI: PENDAHULUAN GETARAN MENGUKUR GETARAN ACCELEROMETER KALIBRASI PENGUKURAN AKUSTIK TEKANAN SUARA DAN TINGKAT TEKANAN SUARA ALAT PENGUKUR SUARA METODE KALIBRASI WHAT IS VIBRATION?
Lebih terperinciPerancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer
Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer Oleh : Alfarizki Wuka Nugraha 2408 100 006 Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST,
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
PERANCANGAN ALAT KENDALI KEBISINGAN AKTIF PADA KNALPOT STANDART SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 D DAN MENGIDENTIFIKASI REDUKSI SUARA YANG TERJADI SKRIPSI Skripsi yang Diajukan Untuk melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Halaman 1 01. Jika P adalah tekanan, V adalah volume, n adalah jumlah molekul, R adalah konstanta gas umum, dan T adalah suhu mutlak. Persamaan
Lebih terperinciPENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK
PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK Arda Rahardja Lukitobudi Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciAKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh
AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA Dani Ridwanulloh 13306037 LATAR BELAKANG Kondisi akustik ruangan yang baik sesuai fungsi ruangan diperlukan agar penggunaan ruangan tersebut
Lebih terperinciBab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS
49 Bab III. Gelombang Bunyi Pengantar Akustik by: Iwan Yahya Grup Riset Akustik & Fisika Terapan (iarg) Jurusan Fisika FMIPA UNS iwanyy@yahoo.com Pada bab sebelum ini kita telah mempelajari bagaimana persamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara bertekanan. Karena udara dimampatkan maka mempunyai tekanan
Lebih terperinciBAB 6. SATUAN UKURAN KEBISINGAN
BAB 6. SATUAN UKURAN KEBISINGAN 6.1. LEVEL DAN DESIBEL Respon manusia terhadap suara kira-kira sebanding dengan logaritma intensitas suara. Tingkat logaritmik (diukur dalam desibel atau db), di Akustik,
Lebih terperinciUNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rizki Npm : 24411960 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : 1. Dr. Rr.
Lebih terperinciMETODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk
METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Spesifikasi TOYOTA YARIS Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA YARIS memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Daya maksimum (N) : 109 dk. Putaran
Lebih terperinciANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)
ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE) SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik FAISAL RIZA.SURBAKTI
Lebih terperinciSkripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik TAMBA GURNING NIM SKRIPSI
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN LAJU ALIRAN TERHADAP EFISIENSI TERMAL DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR ENERGY DEMONSTRATION TYPE LS-17055-2 DOUBLE SPOT LIGHT SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk
Lebih terperinciSoal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121
SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap
Lebih terperinciUNIVERSITAS MEDAN AREA. Gambar 2.1 Fenomena absorpsi suara pada permukaan bahan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat-Sifat Akustik Kata akustik berasal dari bahasa Yunani yaitu akoustikos, yang artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran pada suatu kondisi ruang yang
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Gelombang Bunyi - Latihan Soal Doc. Name: K13AR12FIS0101 Version : 2015-09 halaman 1 01. Efek Doppler menunjukkan perubahan. (A) kekerasan suara (B) nada (C) amplituda (D) kecepatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bunyi dengan melakukan perhitungan koefisien penyerapan bunyi. Doelle pada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koefisien serap bunyi merupakan salah satu cara untuk mengetahui karakteristik bunyi dengan melakukan perhitungan koefisien penyerapan bunyi. Doelle pada tahun 1993 menyatakan
Lebih terperinciPEMROGRAMAN KOMPUTER UNTUK MENGANALISIS TINGKAT KEBISINGAN ELLA DESYNATA S
PEMROGRAMAN KOMPUTER UNTUK MENGANALISIS TINGKAT KEBISINGAN ELLA DESYNATA S NRP : 9821040 Pembimbing : V. Hartanto S.,Ir. M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciPENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT
1 PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT Avininda Galih M 1),Ir. Tutug Dhanardono, MT 2) Ir Heri Joestiono 3) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology
Lebih terperinciKurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika
Kurikulum 2013 Kelas 12 SA Fisika Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: K13AR12FIS01UTS Version : 2016-04 halaman 1 01. Suatu sumber bunyi bergerak dengan kecepatan 10 m/s menjauhi seorang pendengar
Lebih terperinciMesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi
Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciRANCANGAN TURBOCARJER UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI MOTOR DIESEL
RANCANGAN TURBOCARJER UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI MOTOR DIESEL DAYA PUTARAN : 80 HP : 2250 RPM SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik RUSLI INDRA HARAHAP N I M : 0
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART 4.1. Analisa Performa Perhitungan ulang untuk mengetahui kinerja dari suatu mesin, apakah kemampuan
Lebih terperinciMESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A
MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI 2711100129 MUHAMMAD SAYID D T 2711100132 REIGINA ZHAZHA A 2711100136 PENGERTIAN Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Spektrum gelombang elektromagnetik jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke yang paling besar adalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti pemborosan energi. Selain itu semakin majunya
Lebih terperinciGelombang sferis (bola) dan Radiasi suara
Chapter 5 Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Gelombang dasar lain datang jika jarak dari beberapa titik dari titik tertentu dianggap sebagai koordinat relevan yang bergantung pada variabel akustik.
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kelas 11 FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K13AR11FIS02UAS Version : 2016-05 halaman 1 01. Perhatikan gambar berikut ini! F=15N 5kg kasar s = 0,4 Jika benda diam, berapakah gaya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi
BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB
GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB Getaran (Osilasi) : Gerakan berulang pada lintasan yang sama Ayunan Gerak Kipas Gelombang dihasilkan oleh getaran Gelombang bunyi Gelombang air
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan mist blower merek Yanmar tipe MK 15-B. Sistem yang digunakan pada alat tersebut didasarkan oleh hembusan aliran udara berkecepatan tinggi. Oleh karena
Lebih terperinci(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan
6.6.3 Penyerapan oleh lapisan berpori Selanjutnya kita mempertimbangkan penyerapan suara oleh lapisan tipis berpori, misalnya, dengan selembar kain seperti tirai, atau dengan pelat tipis dengan perforasi
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN
KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang
Lebih terperinciSoal dan Pembahasan Gelombang Bunyi dan Cahaya
Nama: Firasazkia Nadhira N. Kelas : XII-MIA 2 Mapel : Fisika Soal dan Pembahasan Gelombang Bunyi dan Cahaya 1. Dengan menggunakan garputala berfrekuensi 1.368 Hz dan tabung resonator, bunyi keras pertama
Lebih terperinci1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.
1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah
Lebih terperinci