PUTUSAN. Nomor 13/Pdt.G/2017/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG. melawan

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor 13/Pdt.G/2017/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dengan sidang majelis terhadap perkara cerai gugat antara : PEMBANDING, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, pendidikan D III, tempat kediaman di Kecamatan Lahat, semula sebagai Tergugat/Pelawan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding; melawan TERBANDING, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, pendidikan S.1 Ekonomi, tempat kediaman di Kota Palembang, dalam hal ini memberi kuasa kepada Edi Iskandar, S.H, Awansyah, S.H., Muhamad Marnopriansyah, S.H., Idham Agus Kurniawan, S.H., Kurniawan Hidayat, S.H, Advokat & Konsultan Hukum pada Edi Iskandar & Partners yang beralamat di Jl. Timur No.170. RT03. RW.01 Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I Puncak Sekuning Palembang, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 22 November 2016 yang didaftar di Pengadilan Agama Palembang tanggal 24 Nopember 2016, semula sebagai Penggugat/Terlawan untuk selanjutnya disebut Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara yang dimohonkan banding;

2 DUDUK PERKARA Memperhatikan semua uraian yang termuat dalam putusan Pengadilan Agama Palembang Nomor 0010/Pdt.G/2016/PA.Plg, tanggal 9 Januari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 10 Rabiulakhir 1438 Hijriah, dengan mengutip amarnya sebagai berikut: MENGADILI 1. Menyatakan perlawanan yang diajukan oleh Pelawan/Tergugat Asal dapat diterima; 2. Menyatakan perlawanan Pelawan terhadap putusan verstek Nomor : 0010/Pdt.G/2016/PA.Plg tanggal 28 Maret 2016 M., bertepatan dengan tanggal 19 Jumadilakhir 1437 H tidak tepat dan tidak beralasan; 3. Menyatakan perlawanan yang diajukan Pelawan/Tergugat adalah perlawanan yang tidak benar; 4. Mempertahankan putusan verstek tersebut; 5. Menghukum Pelawan membayar semua biaya perkara sejumlah Rp ,- (dua ratus lima puluh satu ribu rupiah); Bahwa terhadap putusan tersebut, Pelawan untuk selanjutnya disebut Pembanding telah mengajukan permohonan banding pada tanggal 10 Januari 2017 sebagaimana tercantum dalam Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Palembang, Permohonan banding tersebut diberitahukan kepada Terlawan untuk selanjutnya disebut Terbanding pada tanggal 12 Januari 2017; Bahwa selanjutnya Pembanding telah mengajukan memori banding pada tanggal 23 Januari 2017 yang isi pokoknya di antaranya Pembanding menganggap bahwa pertimbangan Majelis Hakim menetapkan Terlawan/ Terbanding sebagai pemegang hak asuh anak yang bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I adalah sangat keliru karena tanpa didasari oleh alat bukti yang sah dan fakta yang terungkap dipersidangan, sehingga haruslah dinyatakan ditolak.

3 Bahwa memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 25 Januari 2017 terhadap memori banding tersebut, Terbanding telah memberikan kontra memori banding pada tanggal 13 Pebruari 2017; Bahwa Pembanding telah diberitahu untuk melakukan inzage pada tanggal 22 Pebruari 2016, akan tetapi Pembanding tidak melakukan inzage sebagaimana diuraikan dalam surat keterangan yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Palembang Nomor 0010/Pdt.G/2016/PA.Plg tanggal 28 Pebruari 2017; Bahwa Terbanding telah diberitahu untuk melakukan inzage pada tanggal 14 Pebruari 2017, akan tetapi Terbanding tidak melakukan inzage sebagaimana diuraikan surat keterangan yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Palembang Nomor 0010/Pdt.G/2016/PA.Plg tanggal 28 Februari 2017; Bahwa permohonan banding tersebut telah didaftar di kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Palembang pada tanggal 7 Maret 2017 dengan Nomor 13/Pdt.G/2017/PTA.Plg dan telah diberitahukan kepada Pembanding dan Terbanding dengan surat Nomor W6-A/468/HK.05/I/2017, tanggal 7 Maret 2017; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa Pembanding mengajukan banding pada tanggal 10 Januari 2017 dan Pembanding hadir pada sidang pengucapan putusan Pengadilan Agama Palembang yakni tanggal 9 Januari Dengan demikian permohonan banding tersebut diajukan masih dalam tenggang masa banding sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Tentang Peradilan Ulangan, yakni dalam masa 1 4 ( e m pat belas) hari. Atas dasar itu, permohonan banding Pembanding secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan Tinggi Agama Palembang akan mengadili materi perkara;

4 Dalam eksepsi Menimbang, bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan pengadilan tingkat pertama dalam eksepsi, sepenuhnya dapat disetujui oleh pengadilan tingkat banding, dan oleh karena itu eksepsi Terlawan harus ditolak; Dalam Konvensi Menimbang, bahwa Majelis Pengadilan Tinggi Agama Palembang berpendapat bahwa putusan terhadap perkara ini harus disusun dan diformulasikan menjadi Konvensi dan Rekonvensi, karena ternyata dalam perlawanan Pelawan/Pembanding ada tuntutan balik agar anak pertama Pelawan / Pembanding dan Terlawan / Terbanding bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I ditetapkan dalam pemeliharaan Pelawan/ Pembanding. Untuk selanjutnya hal-hal yang terkait gugatan konvensi akan diuraikan sebagai berikut; Menimbang, bahwa terhadap gugatan cerai yang diajukan Terlawan/ Terbanding, atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan pengadilan tingkat pertama, sepenuhnya dapat disetujui oleh pengadilan tingkat banding, meskipun demikian pengadilan tingkat banding memandang perlu menambah pertimbangan sendiri sebagai berikut ; Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pengadilan tingkat pertama, yaitu berdasarkan keterangan saksi saksi baik dari Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding telah terjadi pisah rumah rumah sejak Agustus 2015 sampai dengan diajukan gugatan cerai atau sekitar 1 (satu) tahun tujuh bulan lamanya, Pelawan/Tergugat Konvensi/ Pembanding bertempat tinggal di Lahat dan Terlawan/Penggugat Konvensi/ Terbanding bertempat tinggal di Palembang, dan masing-masing tidak menunaikan kewajibannya sebagai suami isteri, kondisi tersebut dapat dikualifikasikan telah terjadinya pertengkaran dan perselisihan terus menerus yang sulit untuk diharapkan hidup rukun damai dalam suatu rumah tangga;

5 Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 379 K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 yang mengandung abstraksi hukum Apabila antara suami isteri terjadi perselisihan dan pertengkaran dan terjadi pisah tempat tinggal, maka rumah tangga mereka telah pecah dan telah memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa dalam gugatan cerai dengan alasan pertengkaran terus menerus tidaklah mencari siapa yang salah dan siapa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran itu apakah Penggugat atau Tergugat, akan tetapi ditekankan pada kondisi perkawinan itu sendiri apakah benar perkawinan itu telah pecah dan tidak dapat dipertahankan lagi. Dan berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan di atas perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut telah pecah dan sulit untuk didamaikan serta sulit dapat membina rumah tangga bahagia. Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 38/K/AG/1990 tanggal 22 Agustus 1991 ;- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana tercantum pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu terwujudnya kehidupan rumah tangga yang bahagia yang diliputi suasana sakinah, mawaddah dan rahmah; Menimbang, bahwa disamping itu semua, Pelawan/Tergugat Asal /Pembanding dalam petitum perlawanannya tidak terdapat keberatan terhadap putusan Pengadilan Agama Palembang mengenai perceraiannya dari Terlawan/Penggugat Asal/Terbanding. Hal tersebut memperkuat kesimpulan tidak adanya keinginan Pelawan/Tergugat Asal/Pembanding untuk mempertahankan perkawinannya; Menimbang, bahwa gugatan cerai telah sesuai dan memenuhi maksud pasal 39 ayat 2 Undang-undang No.1 tahun 1974 jo pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi

6 Hukum Islam, oleh karena itu cukup alasan perkawinan Penggugat dan Tergugat diputuskan; Menimbang, bahwa terhadap gugatan pemeliharaan 3 orang anak bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I umur 5 tahun, ANAK PEMBANDING dan TERBANDING II umur 2 tahun dan ANAK PEMBANDING dan TERBANDING III umur 2 tahun, untuk ditetapkan dalam pemeliharaan/ hadhanah Penggugat Konvensi/Terlawan/Terbanding akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat/Pelawan/ Pembanding sebagaimana juga bukti T.2, T.3 dan T.4 berupa Akta kelahiran atas nama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I, Akta Kelahiran atas nama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING II dan Akta Kelahiran atas nama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING III terbukti bahwa ketiga anak tersebut masih belum mumayyiz atau belum umur 12 tahun; Menimbang, bahwa di samping itu fakta di persidangan menunjukkan bahwa anak pertama bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I sejak awal sampai Pelawan dan Terlawan pisah rumah berada dalam pemeliharaan Pelawan sampai diajukan gugatan cerai, sedangkan kedua anak bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING II dan ANAK PEMBANDING dan TERBANDING III berada dalam pemeliharaan Terlawan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 105 angka (1) Kompilasi Hukum Islam, menentukan bahwa dalam hal terjadi perceraian maka pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya; Menimbang, bahwa namun dalam kondisi tertentu, ketentuan umum tersebut dapat disimpangi dengan pertimbangan mengedepankan kepentingan dan kemaslahatan anak saat ini dan masa depan anak; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan bahwa anak pertama bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I sejak awal sampai Pelawan dan Terlawan pisah rumah berada dalam pemeliharaan Pelawan sampai sekarang, maka tentu akan berpengaruh negatif pada

7 kejiwaan anak tersebut jika kemudian dipisahkan dari Ayahnya dan keluarga besar ayahnya, serta lingkungan keluarga, lingkungan teman bermain dan lingkungan tempat belajar sehari-hari. Oleh karena itu hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang berpendapat terhadap anak pertama bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I lebih mashlahat apabila tetap berada dalam pemeliharaan Pelawan sebagai ayah kandungnya; Menimbang, bahwa adapun terhadap kedua anak bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING II dan ANAK PEMBANDING dan TERBANDING III yang secara nyata telah berada dalam pemeliharaan Terlawan dengan baik, maka sesuai dengan ketentuan umum Pasal 105 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam tersebut kedua anak tersebut dapat ditetapkan berada dalam pemeliharaan Terlawan/Penggugat asal/terbanding; Menimbang, bahwa oleh karena itu gugatan pemeliharaan/hadhanah terhadap ketiga anak tersebut dapat dikabulkan untuk sebagian dan ditolak untuk selain dan selebihnya; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Hakim tingkat banding memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Palembang untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kalidoni, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kertapati Kota Palembang, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut, maka Putusan Pengadilan Agama Palembang Nomor 0010/Pdt.G/2016/PA.Plg, tanggal 9 Januari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 10 Rabiulakhir 1438 Hijriah harus dibatalkan dan Pengdilan Tinggi Agama Palembang akan mengadili sendiri;

8 Dalam Rekonvensi Menimbang, bahwa Tergugat Asal/Pelawan/Pembanding dalam memori bandingnya menyatakan keberatannya terhadap putusan pengadilan tingkat pertama, utamanya mengenai penetapan pemeliharanan ketiga anak berada dalam pemeliharaan Penggugat Asal/Terlawan/Terbanding dan sekaligus menggugat atau menuntut agar anak pertamanya bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I ditetapkan dalam pemeliharaan Pelawan/Tergugat Asal/Pembanding; Menimbang, bahwa Pembanding menganggap bahwa pertimbangan Majelis Hakim menetapkan Terlawan/Terbanding sebagai pemegang hak asuh anak yang bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I adalah sangat keliru karena tanpa didasari oleh alat bukti yang sah dan fakta yang terungkap dipersidangan, sehingga haruslah dinyatakan ditolak; Menimbang, bahwa terhadap hal-hal yang dikemukakan dalam memori banding tersebut, pengadilan tingkat banding akan mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan pengadilan tingkat pertama, dan dalam hal ini pengadilan tingkat banding akan memberikan pertimbangan sendiri; Menimbang, bahwa hal-hal yang telah dipertimbangkan mengenai anak pertama Pelawan dan Terlawan bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I dalam konvensi di atas adalah sebagai pertimbangan Hakim Banding dalam rekonvensi ini; Menimbang, bahwa mengenai pemeliharaan anak bukan hanya dilihat dari siapa yang berhak, akan tetapi harus diperhatikan ikut siapa yang lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan anak dengan kata lain yang harus dikedepankan adalah kepentingan anak, prinsip pasal 2 huruf (b) Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, apalagi fakta di persidangan bahwa anak pertama bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I tersebut telah berada dalam pemeliharaan Pelawan sampai sekarang. Dan berdasarkan fakta di persidangan anak akan tidak terpenuhi

9 kebutuhannya jika ikut ibunya (Terlawan), karena Terlawan sudah tentu akan disibukkan dengan kedua anak kembarnya ANAK PEMBANDING dan TERBANDING II dan ANAK PEMBANDING dan TERBANDING III yang baru berusia sekitar 2 ( dua ) tahun, sedangkan berdasarkan fakta di persidangan, sekarang ini anak nama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I tersebut nyaman dan tentram bersama ayahnya dan keluarga besar ayahnya; Menimbang, bahwa memisahkan anak tersebut dari lingkungan keluarganya utamanya ayahnya, lingkungan teman-teman bermainnya, dan dari lingkungan tempat belajarnya yang sudah dengan nyaman ia jalani selama ini akan berdampak negatif terhadap perkembangan kejiwaan anak tersebut, sedangkan dari sisi Pelawan/Pembanding akan menjadi peristiwa yang amat berat dalam hidupnya karena dipisahkan dari semua anak-anaknya, sedangkan di sisi lain Terlawan juga telah bersama dengan kedua anak kembarnya, Tuntunan Islam mengajarkan agar orang tua baik Ibu maupun Ayah anak tidak disusahkan karena anak sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 233 : لا تضا ر والدة بولدھا ولا مولود لھ بولده Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang berpendapat akan lebih bermaslahat jika anak pertama bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I ditetapkan berada dalam pemeliharaan Pelawan/Tergugat Asal/Pembanding, sehingga dengan demikian gugatan dalam rekonvensi dapat dikabulkan. Menimbang, bahwa sekalipun anak yang bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I ditetapkan di bawah pemeliharaan (hadlanah) Pelawan/Tergugat Asal/Pembanding, akan tetapi tidak boleh memutuskan hubungan silaturrhmi dengan Terlawan/Penggugat Asal/ Terbanding selaku ibunya kandungnya, dan Terlawan/Penggugat Asal/ Terbanding mempunyai hak berkunjung, menjenguk, serta mencurahkan kasih

10 sayangnya sebagai seorang ibu terhadap anaknya, yurisprudensi putusan MARI Nomor 110 K/AG/2007; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa di bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang sudah diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 biaya perkara dalam tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat dan pada perlawanan dibebankan kepada Pelawan dan dalam tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Memperhatikan pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI I. Menyatakan permohonan banding Pembanding secara formal dapat diterima; II. Membatalkan putusan Pengadilan Agama Palembang Nomor 0010/Pdt.G/2016/PA.Plg, tanggal 9 Januari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 10 Rabiulakhir 1438 Hijriah Dan dengan mengadili sendiri : - Menyatakan perlawanan yang diajukan Pelawan/Tergugat Asal dapat diterima; - Menyatakan perlawanan terhadap putusan verstek Nomor 0010/Pdt.G /2016/PA.Plg, tanggal 28 Maret 2016 M., bertepatan dengan tanggal 18 Jumadilakhir 1438 H tepat dan beralasan; - Menyatakan perlawanan yang diajukan Pelawan/Tergugat Asal adalah perlawanan yang benar; - Membatalkan putusan verstek tersebut dengan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dengan amar selengkapnya sebagai berikut : Dalam eksepsi - Menolak eksepsi Terlawan/Terbanding tersebut;

11 Dalam Konvensi 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menjatuhkan talak 1 (satu) ba'in sughro Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Menetapkan anak bernama : ANAK PEMBANDING dan TERBANDING II, umur 2 tahun dan ANAK PEMBANDING dan TERBANDING III, umur 2 tahun berada di bawah hadhanah Penggugat; 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Palembang untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Menolak gugatan selain dan selebihnya; Dalam Rekonvensi 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi; 2. Menetapkan anak bernama ANAK PEMBANDING dan TERBANDING I tanggal lahir 6 Agustus 2010 berada di bawah pemeliharan (hadhanah) Tergugat; Dalam Konvensi dan Rekonvensi. - Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- ( empat ratus sebelas ribu rupiah ); - Membebankan kepada Pelawan membayar biaya perkara sejumlah Rp ,- (dua ratus lima puluh satu ribu rupiah); III. Membebankan biaya perkara dalam tingkat banding kepada Pembanding sejumlah Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);

12 Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang pada hari Senin tanggal 10 April 2017 Masehi, bertepatan dengan tanggal 13 Rajab 1438 Hijriah oleh kami, Drs. H. Abbas Fauzi, S.H. sebagai Ketua Majelis, serta Drs. H. Suyadi, M.H. dan Drs. H. Abdullah, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari Selasa tanggal 25 April 2017 M bertepatan dengan 28 Rajab 1438 H dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, didampingi oleh Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh H. Abdul Ghofar, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding; Hakim Anggota Drs. H.Suyadi, M.H. Ketua Majelis Drs. H. Abbas Fauzi, S.H. Hakim Anggota Drs. H. Abdullah, S.H., M.H. Panitera Pengganti H. Abdul Ghofar, S.H Rincian biaya : 1. Administrasi Rp ,- 2. Meterai Rp 6.000,- 3. Redaksi Rp 5.000,- + Jumlah Rp ,-