BAB IV ANALISA. 4.1 Perbaikan / Modifikasi Rangkaian LogikaCoal Feeder

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA. 4.1 Perbaikan / Modifikasi Rangkaian LogikaCoal Feeder"

Erlin Setiabudi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB IV ANALISA 4.1 Perbaikan / Modifikasi Rangkaian LogikaCoal Feeder Gbr 5.1 Keseluruhan Perbaikan / Modifikasi Rangkaian LogikaCoal Feeder Gambar di atas adalah gambar keseluruhan perbaikan atau modifikasi rangkaian logika coal feeder terhadap gangguan plugging. Setelah dilakukan modifikasi, rangkaianinimempunyaikehandalahterhadapgangguan plugging baik plugging di outlet coal bunker/inlet Coal Feeder maupun di outlet coal feeder. Kelebihannya antara lain: a. Ketika terjadi plugging padaoutlet coal bunker/inlet coal feeder, maka vibrator akan bekerja sesuai dengan terdeteksinya kekosongan batu bara 69

2 pada coal feeder sehingga bisa dijadikan alat penanggulangan plugging pada inlet coal feeder sedini mungkin. b. Ketika terjadi plugging pada outlet coal bunker/inlet coal feeder, operator bisa mengoperasikan sequence stop untuk sistem coal feeder dan Pulverizer karena mempunyai delay waktu yang cukup. c. Ketika terjadi plugging pada outlet coal feeder, operator bisa mengoperasikan sequence stop untuk sistem Coal Feeder dan Pulverizer karena mempunyai delay waktu yang cukup. 4.2 Metode Re-Start Coal Feeder Metode Re-Start Coal Feeder initelah diaplikasin oleh Operator di PLTU Suralaya Unit 1-4 sejak bulan April 2015 dimana gangguan coal plugging sangat banyak karena bertepatan dengan musim hujan yang membuat batu bara menjadi lengket dan menempel di dinding InletCoal Feeder. Berikut data coal plugging pada bulan Januari-Agustus tahun Grafik5.1Jumlahgangguan Plugging bulanjanuari Agustus

3 Untuk mengetahui efektifitas metode Re-Start Coal Feeder ini bisa diketahui pada grafik gangguan coal plugingtiap unit di PLTU Suralaya, sebagai berikut: Grafik 5.2Jumlah Keberhasilan Metode Re-Start Coal Feeder Terhadap Gangguan Plugging Pada Unit 1 Grafik 5.3 Jumlah Keberhasilan Metode Re-Start Coal Feeder Terhadap Gangguan Plugging Pada Unit 2 71

4 Grafik 5.4 Jumlah Keberhasilan Metode Re-Start Coal Feeder Terhadap Gangguan Plugging Pada Unit 3 Grafik 5.5 Jumlah Keberhasilan Metode Re-Start Coal Feeder Terhadap Gangguan Plugging Pada Unit 4 72

Pada ke empat grafik di atas menunjukan bahwa pada bulan april terjadi gangguan plugging yang mempunyai jumlah yang banyak sedangkan tingkat keberhasilan metode Re-Start Coal Feeder tidak mencapai

5 Pada ke empat grafik di atas menunjukan bahwa pada bulan april terjadi gangguan plugging yang mempunyai jumlah yang banyak sedangkan tingkat keberhasilan metode Re-Start Coal Feeder tidak mencapai 50%. Hal ini terjadi karena pada tanggal 1-22 April 2015 yang melakukan metode ini hanya satu regu operator saja dari empat regu yang ada, tetapi pada tgl 23 April - 31 Agustus 2015 semua Regu operator sudah melakukan metode Re-Start Coal Feeder ini. Sebagai referensi bisa dilihat pada grafik di bawah ini: Gbr. 5.6 Grafik Jumlah Keberhasilan Metode Re-Start Coal Feeder Antara tanggal 1-22 April 2015dengan April 2015 Pada tanggal 1-22 april, total Plugging pada unit 1-4 adalah 267 kali pluging dan penanggulangan dengan metode restart Coal Feeder hanya sebanyak 73

6 30 kali (satu regu operator). Lain halnya pada tangggal bulan April, dimana gangguan Plugging pada Coal Feeder terjadi 200 kali dan penanggulangan gangguan pluging dengan metode restart sebanyak 120 (empat regu operator). Selain itu, setelah dilakukannya metode Re-Start Coal Feeder angka derating yang di alami oleh PLTU Suralaya Unit 1-4 akibat gangguan Plugging inlet Coal Feeder / outlet coal bunker mengalami penurunan yang cukup drastis seperti pada grafik di bawah ini. Gbr 5.7 Grafik Derating unit 1-4 Maka dari itu, metode penanggulangan Re-Start Coal Feeder terhadap gangguan Coal Feeder dan Pulverizer yang berasal dari Plugging pada Inlet Coal 74

7 Feeder merupakan metode yang cukup efektif dalam menekan angka derating unit pembangkit. 75

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III PERANCANGAN. dapat menyebabkan derating pada unit pembangkit karena satu sistem Coal

BAB III PERANCANGAN. dapat menyebabkan derating pada unit pembangkit karena satu sistem Coal BAB III PERANCANGAN 3.1 Derating PLTU Suralaya Unit 1-4 Sistem Coal Feeder dan Pulverizer merupakan peralatan utama pada suatu proses pembangkitan PLTU batubara UP. Suralaya unit 1-4 karena sistem tersebut