LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014"

Transkripsi

1 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 16.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan dalam meningkatkan perekonomian perlu mengacu pada kebijakan program penanaman modal yaitu serangkaian peraturan perundang undangan untuk menciptakan iklim usaha yang kondutif bagi penanaman modal, memperkuat daya saing perekonomian dan mempercepat peningkatan penanaman modal di sektor / bidang usaha unggulan di daerah yang memiliki keunggulan komperatif. Dalam sektor usaha / bidang usaha ungula n mencakup lokasi, ketersediaan lahan, kesesuaian dengan tata ruang daerah, potens ipasar,perkiraan investasi,dan bentuk dukungan Pemerintah Daerah. Salah satu bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah. yaitu Urusan Penanaman Modal, yang meliputi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).Penanaman Modal merupakan salah satu sumbe rpembiayaan yang penting bagi wilayah yang sedang berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan. Tujuan penyelenggaraan penanaman modal hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi.hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi daerah dalam menggali potensi daerahnya dan menciptakan peluang penanaman modal. Berbagai upaya sudah dilaksanakan untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan-kegiatan usaha penanaman modal, agar mencapai tujuan yang diharapkan dan sekaligus juga mencegah akibat negatif yang mungkin timbul. Di antaranya melalui perbaikan koordinasi antar instansi Pemerintah Pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukum di bidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, iklim usaha yang kondusif dan keamanan berusaha serta peningkatan pelayanan perijinan PROGRAM DAN Kebijakan pembangunan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal diarahkan pada peningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi daerah melalui penciptaan iklim yang kondusif, peningkatan investasi / penanaman modal, pemberdayaan BUMD dan optimalisasi manajemen aset daerah.perkembangan penanaman modal suatu daerah selain ditentukan oleh kebijakan makro ekonomi dibidang keuangan baik kebijakan fiskal maupun moneter seperti tingkat suku bunga, inflasi maupun nilai tukar rupiah sehingga berpengaruh pada iklim usaha yang kondusif. 248

2 Adapun pada tahun anggaran 2014 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut : Program-program penunjang, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan serta memperlancar tugas perkantoran sehingga berjalan dengan tertib dan lancar. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, program ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai penunjang kelancaran kegiatan perkantoran. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui capaian dan realisasi kinerja pelaporan keuangan semesteran dan akhir tahun Program Peningkatan promosi dan kerjasama Investasi, program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan investasi dan pengembangan potensi daerah serta peningkatan koordinasi kerjasama dengan instansi pemerintah dan dunia usaha. 5. Program peningkatan ilkim investasi dan realisasi investasi di Kota Semarang, untuk meningkatkan nilai investasi dan perekonomian daerah. Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah, program ini bertujuan untuk menyediakan hasil hasil kajian potensi yang terkait dengan investasi di Kota Semarang yang selanjutnya ditawarkan kepada calon investor yang berminat, serta koordinasi pelaksanaan penyusunan program terpadu pemanfaatan potensi secara optimal, efektif dan efesien oleh Pemerintah Daerah HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan Urusan Wajib Penanaman Modal selama tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut : 1. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program ini dilaksanakan melalui kegiatan promosi investasi sebanyak 12 kali diantaranya dengan melakukan ekspo atau pameran, temu bisnis antara lain Semarang Business Forum (SEM BIZ) dan Central Java Investment Business Forum (CJIBF), serta Rapat Koordinasi Perencanaan 249

3 Pengembangan Penanaman Modal Daerah (RKPPMD) dan Forum Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP). Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk : 1) Tersedianya Data Penanaman Modal di Kota Semarang. 2) Terjalinnya hubungan dan komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan antara Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha. 3) Meningkatnya Penanaman Modal (PMA dan PMDN) di Kota Semarang. 4) Terciptanya Iklim Investasi yang kondusif 5) Peningkatan Realisasi Investasi. Dalam rangka meningkatkan investasi, Pemerintah Kota Semarang mengembangkan Aplikasi Perijinan berbasis Web Based yang diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pelayanan perijinan dan investasi kepada masyarakat secara online dan mendekatkan masyarakat dan dunia usaha dalam mengakses pelayanan perijinan di Kota Semarang. Kemudahan ini memberikan hasil yang baik dimana pada tahun 2014, penanaman modal dalam negeri mengalami trend yang positif, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah proyek penanaman modal dalam negeri sebesar 54 %, di mana pada tahun 2013 jumlah proyek penanaman modal dalam negeri sebanyak 2866 proyek dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 4405proyek.Peningkatan jumlah proyek tersebut berpengaruh terhadap peningkatan nilai investasi penanaman modal dalam negeridari Rp ,- pada tahun 2013, menjadirp di tahun 2014 atau sebesar 29,7 %. Dampak positif lainnya adalah terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap dalam perusahaan yang berinvestasi di Kota Semarang dari orang menjadi orang. INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN TAHUN Jumlah dan nilai penanaman modal daerah (RPJMD) 2 Jenis dan jumlah potensi investasi di Kota Semarang 3 Nilai potensi investasi di Kota Semarang Peningkatan promosi dan kerjasama investasi 5 Jumlah kegiatan dan jenis promosi untuk mendatangkan investasi (Forum PPTSP, RKPPMD, Sem BIZ, TemuBisnisdll) 6 Laju pertumbuhan investasi 46, Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

4 INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN TAHUN Ada / tidaknya sistem informasi Ada Ada penanaman modal 9 Jumlah Pihak Ketiga yang bekerjasama 10 dengan Pemerintah Kota Semarang 10 Jumlah Seleksi Kerjasama 1 11 Dokumen Evaluasi Kerjasama Pihak 1 dokumen Ketiga 12 Kebijakan Kerjasama Pemanfaatan 28 Lahan Konservasi Semarang Atas 13 Jumlah kerjasama terkait Pemanfaatan 610 Lahan Konservasi Semarang Atas 14 Keuntungan yang didapat Kota Rp Semarang dalam kerjasama dg pihak ke III 15 Ketersediaan pranata penyertaan modal , ,- PDAM Kota Semarang 16 Meningkatkan kemitraan antara 7 9 IKM/UKM Kota Semarang dengan IKM/UKM daerah lain melalui DEKRANASDA 17 Keikutsertaan UKM/IKM Kota Semarang 4 4 dalam ajang pameran baik yang diselenggarakan di dalam kota maupun di luar kota Semarang 18 Pelaksanaan SEMARGRES 1 2 Sumber: BPPT Kota Semarang tahun Program Peningkatan Iklim Investasi Kondisi iklim investasi tahun 2014 menunjukkan kegairahan pelaku usaha dalam melakukan investasi, baik perluasan usaha yang telah ada maupun untuk investasi baru. Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan Penanaman Modal dari tahun 2013 sampai dengan akhir tahun 2014, dimana terjadinya peningkatan realisasi jumlah nilai investasi PMDN, tahun 2013 sebanyak proyek dengan nilai investasi sebesar Rp ,- dan pada tahun 2014 meningkat sebesar Rp ,- sebanyak proyek. Sedangkan laju pertumbuhan investasi tahun 2014 sebesar 48 %, lebih besar dari pada laju pertumbuhan investasi tahun 2013 sebesar 46,17 % dan dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA 1 Tingkat daya tarik investasi dalam bentuk jumlah pelaku investasi pembangunan daerah (RPJMD) CAPAIAN TAHUN 2013 TAHUN Jumlah tenagakerja yang terserap (RPJMD) Jumlahjenisperijinan yang mendapatkanpengakuan ISO 9001 : Jumlah dan nilai persetujuan investasi selama setahun - Penanaman Modal Asing (PMA)

5 INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2013 TAHUN $ Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) 6 Jumlah permohonan penanaman modal penanaman modal asing (PMA) penanaman modal dalam negeri (PMDN) Jumlah proyek penanaman modal asing (PMA) Nilai investasi penanaman modal asing (PMA) Jumlah proyek penanaman modal dalam negeri (PMDN) 10 Nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) Jumlahpersetujuaninvestasi yang diterbitkan (IKK) JumlahPerijinan yang dilayani Investasi Non Investasi Jumlah permohonan pelayanan perijinan kepada BPPT Total Ijin Lokasi Persetujuan Pendirian Rumah Sakit 3 2 Persetujuan Penempatan dan Pengelolaan Tower Bersama Persetujuan Pendirian Hotel Persetujuan Pendirian SPBU 1 7 Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Ijin Gangguan (HO) Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Pendaftaran Penanaman Modal 0 0 Ijin Prinsip Penanaman Modal 5 3 Ijin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 0 0 Ijin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 0 0 Ijin Usaha Penanaman Modal 8 8 Ijin Usaha Perluasan Penanaman Modal 0 0 Ijin Usaha Penggabungan Penanaman 0 0 Modal (Merger) Ijin Perubahan Penanaman Modal 0 0 Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Ijin Usaha Industri (IUI) 19 3 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tanda Daftar Gudang (TDG) 4 20 Tanda Daftar Industri (TDI) 10 6 Ijin Usaha Toko Modern (IUTM) Ijin Waralaba 0 0 Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Ijin Usaha Angkutan 3 6 Ijin Tenaga Kesehatan (AA, Perawat, Apoteker kecuali dokter) Ijin Laboratorium Kesehatan Swasta 5 3 Ijin Pedagang Eceran Obat/Toko Obat 10 9 (TO) Ijin Penyelenggaraan Medis Dasar Swasta 252

6 INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2013 TAHUN 2014 Ijin Penyelenggaraan Medis Dasar 0 0 Swasta Rawat Inap Ijin Optik Ijin Klinik Spesialis Ijin Usaha Apotek/Farmasi Ijin Klinik Kecantikan Estetika 2 0 Ijin Penyelenggaraan Reklame Ijin Titik Reklame Jumlah pelayanan perijinan yang diterbitkan oleh BPPT Total Ijin Lokasi Persetujuan Pendirian Rumah Sakit 3 2 Persetujuan Penempatan dan Pengelolaan Tower Bersama Persetujuan Pendirian Hotel Persetujuan Pendirian SPBU 1 7 Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Ijin Gangguan (HO) Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Pendaftaran Penanaman Modal 0 0 Ijin Prinsip Penanaman Modal 5 3 Ijin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 0 0 Ijin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 0 0 Ijin Usaha Penanaman Modal 8 8 Ijin Usaha Perluasan Penanaman Modal 0 0 Ijin Usaha Penggabungan Penanaman 0 0 Modal (Merger) Ijin Perubahan Penanaman Modal 0 0 Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Ijin Usaha Industri (IUI) 21 3 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tanda Daftar Gudang (TDG) 4 20 Tanda Daftar Industri (TDI) 10 6 Ijin Usaha Toko Modern (IUTM) Ijin Waralaba 0 0 Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Ijin Usaha Angkutan 3 6 Ijin Tenaga Kesehatan (AA, Perawat, Apoteker kecuali dokter) Ijin Laboratorium Kesehatan Swasta 5 3 Ijin Pedagang Eceran Obat/Toko Obat 10 9 (TO) Ijin Penyelenggaraan Medis Dasar Swasta Ijin Penyelenggaraan Medis Dasar 0 0 Swasta Rawat Inap Ijin Optik Ijin Klinik Spesialis Ijin Usaha Apotek/Farmasi Ijin Klinik Kecantikan Estetika 2 0 Ijin Penyelenggaraan Reklame Ijin Titik Reklame Jumlah permasalahan yang timbul akibat - 1 pemberian ijin oleh BPPT Sumber: BPPT Kota Semarang tahun

7 3. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah Dalam rangka fasilitasi penanaman modal telah disusun Peta Potensi Investasi Daerah. Tersedianya peta tersebu tdiharapkan dapat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan untuk berinvestasi, mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan investasi daerah.,dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2013 TAHUN Ketersediaanpranatainvestasi (RPJMD) 100% 100% DokumenPemetaanPotensi 1 Dok. Peta Potensi 1 Dok.Peta Potensi Sektor Perdag, properti, industri dan pariwisata 2 Peningkatan prasrana investasi Penataan Ruang Rapat dan Arsip BPPT Lt.III Daerah Sektor Infrastruktur dan SDM Penataan Ruang Arsip dan Ruanga Tuggu Pelayanan 3 PeningkatanProduk BUMD - 1 x kegiatan Sumber: BPPT Kota Semarang tahun 2014 FGD Revitalisasi BUMD Kota Smg 16.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Sekretariat Daerah (Bagian Kerjasama dan Bagian Perekonomian) JUMLAH PEGAWAI Jumlah pegawai yang menangani Urusan wajib Penanaman Modal adalah sebanyak 87 orang terdiri dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 68 orang, Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang dan Bagian Kerjasama sebanyak 15 orang ALOKASI DAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2014 sebesar Rp dengan perincian Rp ,00 untuk program penunjang dan Rp ,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Penanaman Modal. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut : Anggaran program penunjang Urusan Wajib Penanaman Modal 254

8 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik (Rp.) (Rp.) (%) Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 4 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor 5 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 6 Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 8 Belanja jasa penunjang administrasi perkantoran JUMLAH PROGRAM Program PeningkatanSaranadan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : (Rp.) (Rp.) (%) SKPD : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 1 Pengadaan Kendaraan dinas / operasional 2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas / operasional 5 Pemeliharaan Rutin/Berkala PeralatanGedung Kantor 6 Pemeliharaan rutin/berkala mebeluer JUMLAH PROGRAM Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan Program ini adalah sebagai berikut : (Rp.) (Rp.) (%) SKPD : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir

9 Tahun 5 Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 7 Penyusunan lakip Penyusunan lkpj skpd Penyusunan renja skpd JUMLAH PROGRAM Anggaran Program Pelaksana UrusanPenanaman Modal 1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (Rp.) (Rp.) (%) 1 Koordinasi perencanaan dan ,78 pengembangan penanaman modal 2 Peningkatan koordinasi dan kerjasama di ,75 bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah 3 Peningkatan kegiatan pemantauan, ,43 pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal 4 Penyelenggaraan promosi investasi ,87 JUMLAH SKPD ,51 SKPD : SETDA (BAGIAN KERJASAMA) 1 Wasdal Kerjasama Investasi ,62 2 Peningkatan Kerjasama Regional, ,75 Nasional, Internasional 3 Peningkatan Koordinasi dan Optimalisasi ,38 Kerjasama dengan Pihak Ketiga 4 Evaluasi Kerjasama dengan Pihak Ketiga ,34 5 Fasilitasi Seleksi Kerjasama ,26 JUMLAH SKPD ,50 SKPD : SETDA (BAGIAN PEREKOMIAN ) 1 Fasilitas Penunjang Kegiatan Dekranasda ,20 Kota Semarang 2 Semarang Expo ,99 JUMLAH SKPD ,79 JUMLAH PROGRAM ,59 2. Program PeningkatanIklim Investasi dan Realisasi Investasi Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : (Rp.) (Rp.) (%) SKPD : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 1 Peningkatan pelayanan perijinan & pelayanan penanaman modal (sertifikasi iso ) 2 Pengawasanpelayananperijinan Pengelolaan dan pengembangan sistem informasi dan pelayanan perijinan 4 Peningkatan koordinasi pelayanan

10 perijinan 5 Pengelolaan data perijinan dan informasi investasi JUMLAH PROGRAM Program Penyiapan Potensi Sumber daya, Sarana dan Prasarana Daerah Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : (Rp.) (Rp.) (%) SKPD : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 1 Pemberdayaan BUMD Peningkatan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Pelayanan 3 Pengembangan potensi daerah JUMLAH PROGRAM PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti PERMASALAHAN Dalam pelaksanaan urusan ini masih ditemukan beberapa kendala diantaranya adalah: a. Peraturan peraturan Pusat tentang Penanaman Modal dan Perijinan sering berubah ubah, menyulitkan daerah dalam pelaksanaannya.. 257

11 b. Belum terlaksananya penyesuaian kelembagaan BPM-PTSP sesuai dengan Perpres No. 97 Tahun 2014 tentang PTSP, karena diterbitkannya Undang undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Adanya perbedaan 2 (dua ) regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga khususnya terkait dengan kerjasama pemanfaatan asset yaitu antara Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, perbedaan tersebut dalam pelaksanaan kerjasama pihak ketiga antara lain terkait dengan persetujuan DPRD, mekanisme / proses seleksi, serta jumlah peserta seleksi / tender mitra kerjasama TINDAK LANJUT Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada urusan ini di antaranya adalah: 1. Konsultasi dan Koordinasi terkait teknis pelaksanaan fungsi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan 2. Evaluasi Kelembagaan BPPT 3. Perlu peningkatan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat PRESTASI / PENGHARGAAN 1. Pada Tahun 2014 BPPT mempertahankan Sertifikasi ISO untuk proses pelayanan 29 perijinan. 2. SINDO GOVERNMENT AWARD tahun 2014 tentang Pelayanan Publik Tingkat Nasional. 3. Nominee Investment Award Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal (PTSP-PM) Kota terbaik tahun 2014 Tingkat Nasional. 17. URUSAN WAJIBKEBUDAYAAN KONDISI UMUM Keberadaan seni dan budaya memerlukan pelestarian agar tidak punah, dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan fasilitasi bagi masyarakat dalam pelestarian kebudayaan tersebut yang diaplikasikan dalam berbagai bentuk pagelaran-pagelaran seni budaya yaitu dengan mengadakan : pagelaran wayang kulit, wayang orang, festival budaya, sarasehan maupun seminar yang membahas tentang kebudayaan yang ada di kota Semarang. Selain hal tersebut Pemerintah 258

12 Kota Semarang memberikan sarana dan prasarana berupa gedung kesenian bagi masyarakat khususnya bagi para seniman untuk menyalurkan bakat seni dan budayanya. Adapun gedung kesenian yang disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk dapat digunakan oleh masyarakat dalam melakukan pagelaran seni dan budaya antara lain: Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) yang diperuntukan kepada seniman dan budayawan untuk mengembangkan kreasi dan kreatifitasnya. Fasilitas yang disediakan TBRS meliputi gedung pertemuan, gedung Ki Narto Sabdo, open teater, sanggar seni lukis, seni tari, dan juga pengembangan sentra seni dan budaya seperti Sobokarti, Kampung Batik, serta sanggar- sanggar seni lainnya. Selain pelaksanaan pagelaran-pagelaran seni budaya tersebut Pemerintah Kota Semarang juga melakukan perlindungan terhadap bangunan-bangunan cagar budaya salah satunya penataan kota lama dan beberapa bangunan cagar budaya lainnya yang ada di Kota Semarang Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antar Pemerintah Pusat dengan pemerintah daerah. Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Otonomi daerah merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan program dan kegiatan mencakup hiburan bagi masyarakat yang didukung berbagai atraksi seni dan budaya dalam rangka membentuk karakteristik masyarakat dan memberi ruang gerak untuk berkreasi dan berinovasi terhadap pengembangan kesenian lokal secara optimal PROGRAM DAN Kebijakan program pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dalam mendukung urusan wajib kebudayaan pada tahun 2014 dengan menitik beratkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan bahwa kota Semarang memiliki potensi seni budaya yang berlatar belakang 4 ( empat ) pilar seni budaya masa lalu yag membentuk peradaban seni budaya kota Semarang saat ini yaitu Jawa, Cina, Arab dan Belanda dan apabila dikembangkan dapat menjadi daya tarik wisata yang 259

13 mampu meningkatkan kunjungan wisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara sekaligus mampu menjadikan Kota Semarang menjadi salah satu destinasi wisata nasional,regional asia bahkan internasional. Guna menyelaraskan kebijakan pengembangan dibidang kebudayaan pada tahun 2014 program program yang dilaksanakan pada urusan wajib kebudayaan adalah sebagai berikut ; Program penunjang yang meliputi ; 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Bahwa untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kedinasan diperlukan kegiatan pelayanan administrasi perkantoran agar dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan adiministrasi perkantoran 2. Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Bahwa guna menunjang aktifitas kedinasan yang terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan publik. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Bahwa, guna memenuhi standar pelayanan yang baik maka perlu di dukung dengan peningkatan disiplin aparatur yang berhubungan langsung dengan pelayanan pariwisata, sehingga upaya peningkatan pendapatan sector pariwisata dapat terpenuhi. 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja dan Keuangan. Bahwa program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel. Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi ; 1. Program Pengembangan Nilai Budaya Bahwa program ini diarahkan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai budaya sehingga nilai nilai serta pesan moral yang termuat di dalam seni budaya tradisi luhur masyarakat kota Semarang tetap terjaga, selain itu melalui program ini upaya inventarisasi dan pendokumentasian peninggalan sejarah dan purbakala dapat dilaksanakan secara terarah dan komprehensif 260

14 2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Bahwa, tradisi budaya kota Semarang yang beragam baik secara kualitas maupun kuantitasnya memerlukan sentuhan tangan pemerintah diantaranya melalui program ini diarahkan agar tradisi budaya dapat terus dilestarikan dan dikembangkan dengan diadakannya sosialisasi dan saresehan budaya yang melibatkan masyarakat,stekholder, budayawan serta pemerhati seni budaya daerah. 3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Bahwa program ini diarahkan sebagai upaya penanaman pesan dan nilai moral yang luhur aplikatif diterapkan dalam menjaga keharmonisan hubungan dalam masyarakat, berbangsa, bernegara dan beragama harus terus dipelihara dan dikembangkan diantaranya melalui kegiatan kegiatan atraksi seni dan budaya sehingga pesan dan nilai moral tersebut tersampaikan kepada masyarakat luas HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Hasil kinerja yang dicapai pada urusan wajib kebudayaan adalah sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Nilai Budaya. Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan kegiatan kegiatan seni dan kebudayaan mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari penyelenggaraan pagelaran wayang kulit dan wayang orang mengalami peningkatan. Untuk Pagelaran wayang kulit pada tahun 2013 pagelaran yang dilaksanakan sebanyak 28 pagelaran dan pada Tahun 2014 sebanyak 30 pagelaran, sedangkan untuk pagelaran wayang orang pada tahun 2013 pelaksanaan pagelaran dilaksanakan 4 pagelaran meningkat menjadi 52 pagelaran. Peningkatan ini disebabkan bahwa masyarakat kota Semarang telah menerima pagelaran tersebut sebagai sarana hiburan dan edukasi alternatif terhadap nilai-nilai kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan kebudayaan yang dilaksanakan di kota Semarag untuk memperingati hari-hari penting/ besar/ bersejarah seperti kegiatanpelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah, Penyelenggaraan Upacara Tradisional Dugderan, Fasilitasi Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kekayaan Budaya, Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Daerah. Penyelengaraan Pentas Seni, Festival Seni dan Budaya Rakyat. 261

15 Indikator kinerja pada Program Pengembangan Nilai Budaya dapat dilihat pada tebel dibawah ini : INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2014 KONDISI AWAL (TAHUN 2013) KONDISI AKHIR (TAHUN 2014) 1. Meningkatkan pelestarian nilai tradisional 3 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan adat budaya sebesar 10% per tahun 2. Jumlah penyelenggaraan pagelarana/ festival/ pentas seni dan budaya Wayang kulit Ketoprak Tari 1 Band/Vocal Group Upacara Tradisi Keroncong Atraksi Budaya Wayang Orang Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya 55 kegiatan 133 kegiatan 134 kegiatan Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Pemerintahkota Semarang pada tahun 2014 telah melakukan penataan terhadap kawasan-kawasan cagar budaya dalam hal ini melakukan verifikasi, sertifikasi terhadap bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah dan budaya untuk dilindungi. Indikator Kinerja pada Program Pengembangan Nilai Budaya dapat dilihat pada tebel dibawah ini : INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2014 KONDISI AWAL (TAHUN 2013) KONDISI AKHIR (TAHUN 2014) 1. Meningkatkan pelestarian kekayaan 3 kegiatan 2 kegiatan 5 kegiatan budaya sebesar 10% per tahun 2. Daftar Cagar Budaya di Kota Semarang 174 buah 174 buah 174 buah 3. Jumlah obyek Cagar Budaya 315 buah 315 buah 315 buah 4. Jumlah Obyek Cagar Budaya yang telah memiliki sertifikat 5. Jumlah Obyek Cagar Budaya yang juga 3 buah 3 buah 3 buah merupakan obyek wisata 6. Benda, Situs, Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 98 buah 98 buah 98 buah Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun Program Pengelolaan Keragaman Budaya, Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 telah memberikan dukungan terhadap pengembangan dan pelestarian kesenian dan budaya daerah dengan memfasilitasi penyelenggarakan pagelaran / festival / pentas seni dan budaya. Adapun Indikator kegiatan untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan dilakukan dengan pembinaan terhadap potensi budaya yang ada di Kota Semarang yaitu : 262

16 INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatkan pelestarian kekayaan seni budaya daerah sebesar 10% per tahun (RPJMD) 2. Jumlah sanggar seni dan Budaya di Kota Semarang 3. Jumlah Sanggar Seni dan Budaya di Kota Semarang yang di bina 4. Frekuensi pembinaan sanggar seni dan TARGET TAHUN 2014 KONDISI AWAL (TAHUN 2013) KONDISI AKHIR (TAHUN 2014) 3 kegiatan 5 kegiatan 7 kegiatan 350 sanggar 336 sanggar 364 sanggar 350 sanggar 336 sanggar 364 sanggar budaya 5. Jumlah organisasi budaya Jumlah grup kesenian 364 group 336 group 364 group 7. Jumlah gedung kesenian 13 gedung 13 gedung 14 gedung 8. Jumlah kegiatan untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan Sarasehan, Seminar Diskusi, Bengkael seni & Budaya (Workshop) Penyerapan narasumber Studi kepustakaan Penggalian, Eksperimentasi Rekonstruksi, Revitalisasi Konservasi, Studi Banding Inventarisasi, Dokumentasi Pengemasan bahan kajian Jumlah kegiatan fasilitas untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan Penyuluhan substansial maupun teknikal Pemberian bantuan Bimbingan organisasi Kaderisasi Promosi Penerbitan dan pendokumentasian Kritik seni dan budaya Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Wajib Kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Wajib Kebudayaan adalah sebanyak 71 orang ALOKASI DAN Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Kebudayaan 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 263

17 ( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber ,64 Daya Air dan Listrik 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor ,40 4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan ,36 Kerja 5 Penyediaan Alat Tulis Kantor ,99 6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 8 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga ,50 9 Penyediaan Bahan Bacaan dan ,92 Peraturan Perundang Undangan 10 Penyediaan Makanan dan Minuman ,29 11 Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi ,69 ke Luar daerah 12 Penyediaan Keanekaragaman Hayati Makanan Hewan/Ternak/Satwa JUMLAH PROGRAM ,81 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor ( % ) , ,93 3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor ,36 4 Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor 5 Pemeliharaan Rutin / Berkala ,76 Kendaraan Dinas / Operasional 6 Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 7 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan ,64 Gedung Kantor 8 Pemeliharaan Rutin / Berkala Mebelair JUMLAH PROGRAM ,9 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut ; ( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 Pengadaan Pakaian Kerja lapangan JUMLAH PROGRAM Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan 264

18 Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut ; SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2 Penunjang kinerja PA. PPK, Bendahara dan Pembantu ( % ) , ,25 JUMLAH PROGRAM ,75 Anggaran Program Pelaksana UrusanKebudayaan 1. Program Pengembangan Nilai Budaya Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut ; ( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1. Pelestarian dan Aktualisasi Adat ,65 Budaya Daerah 2. Pemberian Dukungan,Penghargaan ,60 dan Kerjasama di Bidang Budaya 3. Penyelenggaraan Upacara ,88 Tradisional Dugderan 4. Penyelenggaraan Simfoni Kota Lama ,71 JUMLAH PROGRAM ,46 2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut ; ( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1. Fasilitasi PartisipasiMasyarakat dalam Pengelolaan Kekayaan Budaya 2. Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya lokal Daerah 3. Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala,Musium, dan Peninggalan Bawah air ,25 4. Pengembangan Kebudayaan dan ,09 Pariwisata 5. Pengembangan Nilai dan Geografi Sejarah JUMLAH PROGRAM ,67 3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut ; 265

19 ( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1. Pengembangan Kesenian dan , Kebudayaan Daerah ,00 2. Fasilitasi Perkembangan Keragaman ,00 98,59 Budaya Daerah ,00 3. Penyelenggaraan Apresiasi Seni ,00 99, ,00 4. Penyelenggaraan Berbagai Kegiatan ,00 99,78 Kesenian Daerah ,00 5. Penyelenggaraan Festival Seni dan , ,00 98,91 Budaya Daerah 6. Penyelenggaraan Pentas Seni , ,00 99,94 7. Festifal Seni dan Budaya Rakyat , ,00 94,2 JUMLAH PROGRAM ,67 4. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut ; ( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1. Promosi Pentas Seni di TMII Jakarta , ,00 99,07 2. Pelaksanaan Pameran di Yogyakarta , ,00 96,76 3. Pelaksanaan Pameran di Semarang , ,00 84,66 4. Pelaksanaan Pameran di jakarta , ,00 96,41 JUMLAH PROGRAM , PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti 266

20 17.9. PERMASALAHAN 1. Generasi muda masih tertarik terhadap seni dan budaya asing dibanding budaya lokal 2. Kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi mempermudah masuknya budaya asing yang lebih diminati generasi muda. 3. Kepedulian masyarakat terhadap pelestarian seni budaya tradisional dan peninggalan bersejarah masih kurang TINDAK LANJUT 1. Memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda sesuai dengan perkembangan zaman dimasa sekarang. 2. Menumbuhkan minat generasi muda dengan kegiatan atraksi seni dan budaya yang lebih atraktif, Inovatif serta kreatif melalui sekolah, lembaga kepemudaan dan sanggar seni budaya. 3. Memanfaatkan tempat-tempat bersejarah dalam setiap pelaksanaan eventevent seni kebudayaan baik tingkat lokal maupun nasional PENGHARGAAN Juara Nasional Tradisi Lesan. 267

21 18. URUSAN WAJIBPEMUDA DAN OLAH RAGA KONDISI UMUM Sejalan dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang lebih luas kepada Pemerintah Daerah, membuka kesempatan bagi setiap masyarakat untuk mengisi pembangunan daerah.pemuda sebagai salah satu elemen penting masyarakat dalam pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan daerah.karenanya pemuda untuk dapat memposisikan diri dan berperan aktif dalam pembangunan daerah. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa.pembangunan kepemudaan diharapkan dapat mewujudkan pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Selanjutnya untuk pembangunan keolahragaan menuntut dimensi waktu yang cukup panjang demi tercapainya kualitas hasil yang langgeng (sustainable development) melingkupi olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi secara proporsional, sehingga tercipta interaksi sinergis yang berlangsung secara sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan melalui olahraga dapat dilakukan national character building suatu bangsa, sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan nasional. Berbagai kemajuan pembangunan di bidang keolahragaan yang bermuara pada meningkatnya budaya dan prestasi olahraga, ditunjukkan antara lain dengan dihasilkannya beberapa atlit-atlit Kota Semarang yang mampu berprestasi dalam level daerah, regional maupun nasional. Namun demikian upaya pembinaan dan pengembangan olahraga secara terencana, sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan harus terus digalakkan, yang dimulai dari pembudayaan dengan pengenalan gerak pada usia dini, pemassalan dengan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, pembibitan dengan penelusuran bakat dan pemberdayaan 268

22 sentra-sentra keolahragaan, serta peningkatan prestasi melalui pembinaan olahraga unggulan nasional sehingga olahragawan andalan dapat meraih puncak pencapaian prestasi PROGRAM DAN Kebijakan pembangunan Urusan Pemuda dan Olah Raga pada tahun 2014 diarahkan pada peningkatan pembinaan dan pengembangan sikap perilaku yang baik di kalangan generasi muda secara dini, terpadu dan berkelanjutan, peningkatan peran serta organisasi pemuda sebagai pengembangan bakat, minat, kreatifitas dan ketrampilan pemuda dan peningkatan peran organisasi olahraga dalam meningkatkan prestasi olahraga. Adapun program-program yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas kepemudaan melalui pengembangan even-even kepemudaan yang berupa peringatan Sumpah Pemuda maupun fasilitasi kegiatan kepemudaan lainnya seperti pembinaan ekstrakurikuler sekolah, lomba wawasan wiyata mandala, pengembangan organisasi kepramukaan, dan organisasi sosial kepemudaan di masyarakat (karang taruna). 2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program ini diarahkan untuk meningkatkan partisipasi pemuda melalui pembinaan organisasi kepemudaan, pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan (pelatihan paskibraka), pertukaraan pemuda antar provinsi, negara dan pemuda pelopor pembangunan, lomba pidato berbahasa inggris bagi generasi muda, penyuluhan pencegahan dan perlindungan bahaya distruktif bagi generasi muda, lomba tata upacara bendera dan baris berbaris bagi generasi muda, dan lomba kreativitas di kalangan generasi muda. 3. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Program ini diarahkan untuk meningkatkan kreativitas pemuda melalui pelatihan kewirausahaan bagi pemuda. 4. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Program ini diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga keolahragaan dan pemantapan kelembagaan organisasi keolahragaan melalui pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan olahraga dan pengelolaan dana hibah. 269

23 5. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program ini diarahkan untuk meningkatkan prestasi olah raga melalui pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga, pemasalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat, pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat, pengembangan olahraga rekreasi, penyelenggaraan kompetisi olahraga mahasiswa, karyawan dan masyarakat, lomba tri lomba juang, fasilitasi kegiatan keolahragaan masyarakat, dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah SD, SMP, SMA (POPDA SD, SMP, SMA) 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga melalui peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga, pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga, rehabilitasi sedang/berat sarana dan prasarana olahraga, dan pengembangan informasi database bidang sosial, pemuda dan olahraga HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga pada tahun 2014 dapat dilihat pada beberapa indikator berikut: 1. Jumlah peserta pada tahun 2014 dalam pengembangan dan keserasian pemuda mengalami peningkatan sebesar 50,29% dari tahun 2013 yang diikuti oleh orang pesertamenjadi peserta di tahun Jumlah organisasi kepemudaan pada tahun 2014 menjadi 60 organisasi meningkat 25% dari yang semula hanya 48 organisasi di tahun Peningkatan jumlah organisasi diikuti pula dengan peningkatan jumlah anggotanya sebesar 28,69% 3. Jumlah kegiatan dan partisipasi pemuda pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan signifikan dari 1,37% menjadi 8,35%. Adapun beberapa peran serta kepemudaan pada kegiatan dimaksud adalah - terbinanya anggota organisasi kepemudaan sebanyak 60 orang; - terbentuknya Tim Paskibraka Tingkat Kota Semarang sebanyak 72 orang; - terseleksinya pemuda yang mengikuti pertukaran pemuda antar provinsi negara dan pemuda pelopor pembangunan tingkat provinsi sebanyak 25 orang; 270

24 - terselenggaranya Penyuluhan Pencegahan dan Perlindungan Bahaya Destruktif bagi Generasi Muda sebanyak 150 orang; - terselenggaranya lomba pidato bahasa Inggris bagi generasi muda dengan peserta sebanyak 16 orang; - terselenggaranya Lomba Tata Upacara Bendera dan Baris-berbaris yang dipersiapkan sebagai tim yang mewakili lomba Tingkat Provinsi Jawa Tengah dengan peserta lomba sebanyak 180 orang; 4. Jumlah kegiatan pelatihan kewirausahaan/life skill bagi pemuda pada 2014 meningkat menjadi 5 kegiatan dengan peserta yang juga bertambah signifikan menjadi 222 orang. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: - Pelatihan Kewirausahaan Perbengkelan bagi Pemuda sebanyak 30 orang; - Pelatihan Kewirausahaan Souvenir bagi Pemuda sebanyak 32 orang; - Pelatihan Kewirausahaan Boga bagi Pemuda sebanyak 32 orang; - Pelatihan Kewirausahaan Komputer bagi Pemuda sebanyak 64 orang; - Pelatihan Kewirausahaan Perbaikan/Service Handphone bagi Pemuda sebanyak 64 orang; 5. Dalam rangka pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, secara rutin diselenggarakan Liga Pendidikan Indonesia di tingkat SD, SMP, dan SMA. Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga berpatisipasi dalam kegiatan pekan olahraga di tingkat Provinsi hingga tingkat Nasional. Adapun untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) selama 2 (dua) tahun ini tidak diselenggarakan karena kegiatan tersebut merupakan event 4 (empat) tahunan, dimana event berikutnya akan diselenggarakan pada tahun Namun dalam rangka pembinaan, pengiriman peserta event olahraga dan penyelenggaraan event olahraga tetap dilakukan. Salah satu prestasinya adalah berhasil mempertahankan Juara Umum tingkat SD, SMP, maupun SMA dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA). 6. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan dan pemasyarakatan olahraga adalah sebagai berikut: - kompetisi Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Tingkat Kota Semarang dengan jumlah peserta Kelompok SD sebanyak 16 team, Kelompok SLTP sebanyak 16 team dan Kelompok SMU sebanyak 16 team. - seleksi Tim Kota Semarang untuk mengikuti kejuaraan LIPIO Tingkat Jawa Tengah, untuk kelompok umur SMP dan berhasil mendapatkan prestasi Juara I Tingkat Jawa Tengah 271

25 - tes bakat dan potensi pelajar dalam olahraga sebanyak 200 pelajar SD/MI - pelaksanaan peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) Tingkat Provinsi Jawa Tengah dengan peserta sebanyak orang - pelaksanaan pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat, yang terdiri dari: Pendidikan dan Pelatihan Kebugaran dan gizibagi Lansia dan penyandang cacat sebanyak 50 orang; dan Lomba Catur bagi Lansia dan Penyandang Cacat dengan peserta sebanyak 60 orang - kompetisi Futsal dan Tenis Lapangan bagi mahasiswa, karyawan dan masyarakat dengan peserta sebanyak 147 orang - seleksi atlet Tri Lomba Juang dengan peserta sebanyak 25 orang yang dipersiapkan mengikuti Lomba Tingkat Provinsi Jawa Tengah 7. Sarana dan prasarana olahraga yang memadai diperlukan untuk mendukung kegiatan olahraga masyarakat maupun pencapaian prestasi dalam event olahraga. Pada tahun 2014, GOR Tri Lomba Juang direnovasi secara bertahap untuk memenuhi ketersediaan sarana olahraga yang ada di Kota Semarang. Adapun untuk sarana dan prasarana olahraga lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang seperti GOR Manunggal Jati dan Stadion Citarum dilakukan peningkatan pembangunan, pemeliharaan rutin/berkala, hingga rehabilitasi sedang/berat. Sarana dan prasarana olahraga untuk umum di Kota Semarang telah tersedia di 16 (enam belas) Kecamatan 8. Jumlah fasilitasi bantuan perlengkapan dan peralatan olahraga meningkat 2 (dua) kali lipat yang pada tahun 2013 sebanyak 51 kelompok penerima bantuan menjadi 110 kelompok penerima bantuan di tahun Secara lebih lengkap hasil dari Urusan wajib Pemuda dan Olahraga dapat dilihat pada tabel berikut ini : INDIKATOR SATUAN KONDISI AWAL KONDISI AKHIR (2013) (2014) 1 Peran serta dalam pengembangan dan orang keserasian pemuda 2 Jumlah organisasi kepemudaan organisasi Jumlah karang taruna organisasi Jumlah anggota/warga yang ikut dalam orang organisasi kepemudaan 5 Jumlah kegiatan kepemudaan kegiatan Tingkat partisipasi kegiatan kepemudaan persen 1,37% 8,35% dalam pembangunan (persentase jumlah peserta dibandingkan jumlah anggota) 7 Jumlah kegiatan pelatihan kegiatan 2 5 kewirausahaan/life skill bagi pemuda 8 Jumlah peserta kegiatan pelatihan orang kewirausahaan/life skill bagi pemuda 9 Penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Tk. SD ada ada Tk. SMP ada ada 272

26 INDIKATOR SATUAN Tk. SMA 10 Prestasi dalam Pekan Olahraga PON - Medali Emas - Medali Perak - Medali Perunggu PORCANAS - Medali Emas - Medali Perak - Medali Perunggu POPDA - SD - SMP - SMA buah buah buah buah buah buah KONDISI AWAL (2013) KONDISI AKHIR (2014) (16 nasional) (Juara I Jateng) ada tidak (Juara I Jateng) diselenggarakan tidak diselenggarakan Juara Umum I Juara Umum I Juara Umum I tidak diselenggarakan tidak diselenggarakan Juara Umum I Juara Umum I Juara Umum I 11 Sarana Olahraga - Gelanggang Olahraga ada ada - Sarana & Prasarana Olahraga ada ada Kecamatan - Jumlah fasilitasi bantuan olahraga kelompok Jumlah pembangunan/perbaikan sarana olahraga tempat Penyelenggaraan event olahraga ada ada 13 Jumlah fasilitasi bantuan olahraga kelompok Sumber: Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, Tahun SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan wajib pemuda dan olahraga dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan U Urusan wajib pemuda dan olahraga adalah sebanyak 50 orang ALOKASI DAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program / kegiatan dalam Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga pada tahun 2014 sebesar Rp ,-. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga adalah sebagai berikut : 1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut: (Rp.) (Rp.) (%) SKPD : DISOSPORA 1 Peringatan hari soumpah pemuda ,75 2 Fasilitasi kegiatan kepemudaan ,71 JUMLAH PROGRAM ,71 273

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 LKPJ WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2014 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 UMUM Keberadaan seni dan budaya memerlukan pelestarian agar tidak punah, dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan fasilitasi

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA 4.1.18 URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA 4.1.18.1 KONDISI UMUM Sejalan dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang lebih luas kepada Pemerintah Daerah, membuka kesempatan

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL Salah satu sumber dana utama guna memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar dalam melaksanakan pembangunan diperoleh melalui kegiatan penanaman modal atau investasi. Mengingat

Lebih terperinci

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16 URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

Lebih terperinci

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D ) K O T A S E M A R A N G T A H U N

L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D ) K O T A S E M A R A N G T A H U N 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 16.1 PROGRAM DAN Kebijakan pembangunan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal diarahkan pada peningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi daerah melalui penciptaan

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n W a j i b K e b u d a y a a n

B A B I V U r u s a n W a j i b K e b u d a y a a n 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 KONDISI UMUM Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang

Lebih terperinci

18. URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

18. URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA 18. URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA A. KEBIJAKAN PROGRAM Pembangunan kepemudaan dilaksanakan dalam bentukpelayanan kepemudaan, yang berfungsi melaksanakanpenyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensikepemimpinan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n W a j i b P e m u d a d a n O l a h r a g a URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

B A B I V U r u s a n W a j i b P e m u d a d a n O l a h r a g a URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA 4.1.18 URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA 4.1.18.1 KONDISI UMUM Keberadaan pemuda sangat menentukan perjalanan sejarah suatu bangsa. Telah tercatat, dalam perkembangan peradaban dunia yang membuktikan bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan : Organisasi : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2016 1.17. - KEBUDAYAAN 1.17.01. - Formulir RKA - SKPD 2.2 Halaman 1 dari 5

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016 ( Dalam Juta Rupiah) NO / BIDANG DAN / INDIKATOR (OUTPUT) 1 2 3 4 1 Urusan Wajib 1.17 Bidang Kebudayaan 1. 1.17.01 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1.17.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.17.01.02

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 18 Kepemudaan dan Olah Raga PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG KAS TAHUN 2014 Unit Organisasi : 1. 18. 01 DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PEMERINTAH KOTA CIREBON KATA PENGANTAR Menindaklanjuti Peraturan Walikota Cirebon Nomor: 16

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 16.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor

Lebih terperinci

Total Anggaran. Belanja langsung : Rp ,- Belanja Tidak Langsung: Rp ,-

Total Anggaran. Belanja langsung : Rp ,- Belanja Tidak Langsung: Rp ,- Total Anggaran : Rp.125.013.599.000,- Belanja langsung : Rp.103.855.000.000,- Belanja Tidak Langsung: Rp.21.158.599.000,- PROGRAM KEGIATAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Visi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga tahun 06 0 adalah

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Renstra SKPD Pada tahun 2012, tidak semua kegiatan dalam Rencana Kerja tahun 2012 dapat dilaksanakan,

Lebih terperinci

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output) Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan Tujuan Sasaran Indikator

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA 214-218) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 1.1.

Lebih terperinci

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 06-0 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN Tujuan Sasaran Uraian Indikator Sasaran 06 07 08 09 00 0 Kebijakan Program ) Meningkatkan Meningkatnya kunjungan Jumlah kunjungan

Lebih terperinci

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 06 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 07 PEMERINTAH KOTA DEPOK Nama OPD :.8.0. DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA Halaman dari 9 Indikator Rencana

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA AKSI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

FORMULIR RENCANA AKSI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 FORMULIR RENCANA AKSI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 216 Sasaran Kegiatan Program Uraian Indikator Kinerja Target Uraian Indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI Untuk merealisasikan program dan kegiatan seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu disusun Rencana

Lebih terperinci

IV.B.8. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga

IV.B.8. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga 8. URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Pembangunan pemuda dan olahraga mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Pemuda memiliki peran aktif

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dab Pendanaan Indikator Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dab Pendanaan Indikator Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Kinerja, Kelompok dab Pendanaan Dinas Kebudayaan, Tujuan 1.1 Pembinaan dan pengmbangan profesionalisme sumber daya aparatur 1.1.1 terwujudnya pembinaan dan pengembangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ratahan, Januari 2017 KEPALA DINAS, BOYKE A. AKAY, S.E., M.E. Pembina Tingkat I NIP

KATA PENGANTAR. Ratahan, Januari 2017 KEPALA DINAS, BOYKE A. AKAY, S.E., M.E. Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat-nya, Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Minahasa Tenggara dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Kerja

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Penataan Ruang diarahkan untuk mewujudkan tata ruang kota yang sinergis, serasi dan berkelanjutan didukung oleh dokumen perencanaan tata

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015-2019 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan.

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n 4.1.26 URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN 4.1.26.1 KONDISI UMUM Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam UUD Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA RENJA 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 1 DAFTAR ISI BAB I

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI TAHUN ANGGARAN : 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI TAHUN ANGGARAN : 2016 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI TAHUN ANGGARAN : 2016 Realisasi Keuangan (spj) PROGRAM PEMBIBITAN, PEMBINAAN DAN PEMANDUAN SERTA PEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal 9. URUSAN PENANAMAN MODAL Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu wilayah itu mampu secara finansial

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

14 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

14 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 14 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pemuda, olah raga, kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan.

PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan. PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013 SKPD : DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA (Outcome)/Kegiatan (Output) Indikatif APBN APBD I APBD II Indikatif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 URUSAN WAJIB BIDANG

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN A Kewenangan Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 626 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 61 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI TERENDAH PADA DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata dipandang sebagai sektor andalan yang mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN Peran strategis kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA JADWAL KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TR1 TR2 TR3 TR4

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA JADWAL KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TR1 TR2 TR3 TR4 RENCANA AKSI TAHUN 2016 DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA STRATEGIS TR2 TR TR4 TR2 TR TR4 1 2 4 5 6 7 8 9 1 2 4 5 6 7 8 9 11 12 11 Aparatur 0 Pelayanan administrasi perkantoran Terwujudnya

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan posisinya yang strategis sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, dan berada pada jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa, serta merupakan koridor pembangunan Jawa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE Tahun Anggaran 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE Tahun Anggaran 2015 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN Formulir DPA SKPK 2.2 Urusan Pemerintahan : 1. 17 Urusan Wajib Kebudayaan Organisasi : 1. 17. 03 Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah

Lebih terperinci

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 SKPD : DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR /PAGU Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 1 Peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur Progam Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Wonosobo dengan kondisi geografis pegunungan dan panorama alam yang memukau merupakan kekayaan alam yang tak ternilai bagi potensi pariwisata. Selain itu budaya dan keseniannya

Lebih terperinci

PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA GAMBARAN UMUM DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KARAWANG Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang dibentuk berdasarkan Perda No.10 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

9. URUSAN PENANAMAN MODAL 9. URUSAN PENANAMAN MODAL Peningkatan penanaman modal di daerah dapat menjadi tolok ukur adanya perkembangan perekonomian daerah, yang dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 110 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I : KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN : 2014 1 DINAS Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Jasa Lainnya 3 unit roda empat,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV

Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV Realisasi Triwulan IV Unsur Bidang Program Target Kinerja Tahunan No. Kode Rekening Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rancangan Rencana Kerja (Renja) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Rancangan Rencana Kerja (Renja) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancangan Rencana Kerja (Renja) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) Kota Banda Aceh merupakan dokumen perencanaan yang berisi tujuan, sasaran, Rancangan

Lebih terperinci

Renja ( Rencana kerja ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat Tahun Indikator Kegiatan

Renja ( Rencana kerja ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat Tahun Indikator Kegiatan Renja ( Rencana kerja ) Dinas Kebudayaan dan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2014 No. Program dan Kegiatan Out Put Indikator Kegiatan Out Come 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Pelayanan

Lebih terperinci

4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN

4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN Tradisional Modern yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu Pasar Rasamala dan Pasar Tradisional Terpadu Modern Rejomulyo Tahap I. Selain itu Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran tahun

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Sebagaimana diuraikan pada pasal 3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 13 30 December 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Peran strategis kecamatan di Kota Badnung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MALANG BULAN MARET 2016

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MALANG BULAN MARET 2016 REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MALANG BULAN MARET 2016 KODE Jumlah Anggaran Anggaran Reali 5 BELANJA 5,083,785,534 310,550,482 596,879,121

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA 12 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA 2.1 Sejarah Singkat Kabupaten Kampar merupakan tempat yang penuh dengan berbagai obyek wisata. Oleh karena itu pembangunan pariwisata ini sebagai

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASURUAN

Lebih terperinci