BAB III DATA DAN PROFIL
|
|
- Dewi Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III DATA DAN PROFIL 3.1 DATA DAN PROFIL KONDOM SUTRA PROFIL DKT INDONESIA SEBAGAI PEMEGANG MEREK SUTRA Merk Sutra terdaftar sebagai merek kondom yang dimiliki oleh DKT Indonesia. DKT Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang sosial dalam mendistribusikan alat-alat konstrasepsi. DKT Indonesia merupakan perwakilan dari DKT International yang beroperasi di wilayah Indonesia. DKT mempunyai beberapa produk kontrasepsi yang didistribusikan di Indonesia seperti : a. Kondom Sutra. b. Kondom Fiesta. c. Alat-alat kontrasepsi Andalan. DKT Indonesia memiliki visi misi yaitu: Visi : DKT adalah organisasi pemasaran sosial yang inovatif dan berani mengambil prakarsa untuk memperbaiki kehidupan manusia. 28
2 29 Misi : DKT menyediakan pilihan yang aman dan terjangkau bagi semua pasangan untuk keluarga berencana dan pencegahan HIV/AIDS melalui pemasaran sosial yang dinamis. Di Indonesia, DKT menyediakan alat kontrasepsi yang terjangkau dan mudah diperoleh, juga menyediakan kondom untuk pencegahan HIV bagi sekitar dua juta pasangan setiap tahun melalui puluhan ribu gerai, mulai dari apotik dan pasar swalayan sampai para bidan dan kios. Strategi DKT sederhana dan masuk akal: memastikan ketersediaan alat kontrasepsi yang terjangkau dan bermutu tinggi secara luas bagi mereka yang paling membutuhkan, dan mengalihkan perilaku berisiko (seperti rentang waktu kehamilan yang terlalu rapat) melalui pendidikan, informasi, dan pemasaran peralihan perilaku. DKT memanfaatkan penelitian untuk lebih memahami kebiasaan dan siakp konsumen dan melaksanakan kampanye yang efektif untuk mengalihkan perilaku ke arah kebiasaan yang lebih aman. Melalui TV, radio, dan media cetak DKT Indonesia menjangkau jutaan penduduk yang membutuhkan informasi tentang HIV/AIDS, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi. Upaya DKT yang sangat tidak terpusat dapat cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah dan menanggapi setiap peluang dengan menyusun program yang inovatif dan efektif.
3 30 DKT menjalin kerjasama dengan ratusan organisasi non-pemerintah dan lembaga pemerintah di berbagai tempat untuk melakasanakan program di masyarakat tingkat akar rumput dimaksudkan untuk memberi dampak positif pada kehidupan kelompok yang berpenghasilan rendah dan beresiko tinggi. Melalui dukungan dana yang unik DKT menyalurkan bantuan untuk pembuatan berbagai program khusus dan mengembangkan materi edukasi yang terarah. Dana yang dialirkan oleh DKT telah memungkinkan kelompok masyarakat memperoleh dan mendistribusikan alat kontrasepsi dan kondom, sehingga mengurangi perilaku beresiko. Contoh kegiatan yang sudah berjalan beberapa waktu yang lalu: a. Distribusi 50,000 paket seks aman (kondom, buku komik, stiker) pada pengemudi truk yang melalui pintu tol di Surabaya. b. Pelatihan bagi lebih dari 500 pekerja seks komersial tentang negosiasi penggunaan kondom dengan pelaggan mereka di kota Medan dan Jakarta. c. Pembuatan 40 kios kondom yang cukup menonjol dan menyediakan kondom untuk dijual di Manado, Surabaya, Makassar, dan Medan. d. Pembuatan brosur tentang konseling dan tes darah untuk mempromosikan pelayanan di Bali dan juga brosur tentang pengguna narkoba jarum suntik guna mendidik remaja di Jogjakarta. e. Dukungan dana bagi lebih dari 100 organisasi bidan untuk pertemuan bulanan mereka.
4 31 f. Bermitra dengan BKKBN Lombok dan Sumatera Utara untuk menjangkau masyarakat daerah pedesaan yang membutuhkan produk keluarga berencana. DKT Indonesia melaksanakan kegiatan dengan dana dari pemerintah Jerman melalui Kreditanstalt fϋr Wiederaufbau (KfW), The Bill & Melinda Gates Foundation, pemerintah Indonesia, dan DKT international STRATEGY, TARGETING, POSITIONING SUTRA A Strategy Sutra atau lebih tepatnya DKT Indonesia memiliki strategi marketing 360 marketing campaign dalam mengkomunikasikan merknya, strategi yang dipakai adalah bersifat menimbulkan brand awareness dan edukasi kepada masyarakat. Adapun beberapa cara DKT dalam mengkomunikasikan brand Sutra, yaitu: - Iklan televisi. - Iklan di Radio. - Print-Advertising. - Sponsorship. - Trade/Consumer promo. - In-store promo. - Seminar mengenai sex yang aman dan bertanggung jawab.
5 B Targeting DKT memasarkan produk Sutra kepada konsumen di wilayah Indonesia dengan golongan B-C-D, dengan kata lain target konsumen yang dibidik oleh Sutra adalah konsumen menengah kebawah. Pemilihan target ini pun diselaraskan dengan harga Sutra yang sangat terjangkau oleh konsumennya (Rp. 3,000.-/satu pak isi tiga kondom) Lalu DKT pun mempunyai rentang umur yang akan dibidik oleh produk Sutra agar strategi pemasarannya dapat lebih terfokus, Sutra membidik konsumen yang berumur mulai dari 18 tahun sampai dengan 49 tahun C Positioning DKT memiliki positioning untuk brand Sutra yaitu Anda tidak pernah tahu berapa kali Sutra dapat menyelamatkan hidup Anda. Positioning ini dimiliki oleh merk Sutra sebagai cerminan bahwa Sutra sangat peduli dengan pemberantasan PMS, HIV/AIDS, dan praktek Aborsi. Dengan harga yang sangat terjangkau, Sutra memiliki kualitas bertaraf internasional dan dapat dipercaya KEBERADAAN SUTRA Saat ini Sutra menduduki peringat pertama dalam share market atau dengan kata lain Sutra menjadi market leader kondom di Indonesia setelah beberapa tahun lalu sebelum Sutra memasuki pasar di Indoensia, merk saingannyalah menjadi market leader yaitu Durex. Sutra merajai pasar kondom di Indonesia dengan mengusung
6 33 kampanye pemberantasan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Sutra menyentuh bagian akar rumput bangsa ini tentunya tidak sendirian namun dibantu dengan lembaga pemerintah, organisasi luar dan dalam negeri serta seluruh pihak-pihak yang terkait dalam pemberantasan virus HIV/AIDS dan PMS, serta menekan angka pelaku aborsi. Sutra memiliki 3 macam kemasan, yaitu: kemasan isi tiga, kemasan isi 12, dan kemasan isi 24 buah. 3.2 DATA DAN PROFIL KONDOM FIESTA PROFIL DKT INDONESIA SEBAGAI PEMEGANG MEREK FIESTA Merek Fiesta merupakan kepunyaan dari DKT Indonesia juga, sama seperti Fiesta. Sehingga penulis tidak mencantumkan profil dari DKT Indonesia pada poin ini, karena profil DKT Indonesia sudah dijabarkan pada sub bab sebelumnya (sub bab 3.1 ; sub sub bab 3.1.1). Beberapa poin yang ingin ditambahkan adalah mengenai teknik marketing yang dimiliki DKT Indonesia, yaitu: 360 marketing campaign. 360 marketing campaign adalah strategi marketing yang membagi waktu dalam satu tahun menjadi 4 tahapan waktu/termin. Masing-masing tahap (± 4 bulan) DKT akan mempromosikan salah satu produknya melalui strategi-strategi komunikasi yang dimiliki DKT Indonesia. Berikut disampaikan hasil temuan DKT dalam bentuk grafik, grafik tersebut menunjukan hasil yang dicapai oleh DKT Indonesia dalam menembus pasar Indonesia.
7 34 Gambar 3.1 Couple of Years Protection (CYP) Gambar 3.2 DKT Indonesia Cost per CYP
8 35 Sebagai tambahan DKT telah mampu menyampaikan kepada masyarakat Indonesia alat kontrasepsi yang mempunyai mutu terbaik tetapi dengan harga yang sangat rendah. Penitikberatan perhatian dari DKT Indonesia adalah pada lapisan masyarakat menengah kebawah dan juga pada penekanan biaya sehingga DKT sangat dapat menyalurkan dana-dana sumbangan yang didonorkan STRATEGY, TARGETING, POSITIONING FIESTA A Strategy DKT Indonesia memiliki strategi marketing 360 marketing campaign dalam mengkomunikasikan mereknya, strategi yang dipakai adalah bersifat menimbulkan brand awareness terhadap merek Fiesta. yaitu: Adapun beberapa cara DKT dalam mengkomunikasikan merek Fiesta, - Iklan televisi. - Iklan di Radio. - Print-Adv di majalah-majalah high-end khusus remaja dan dewasa. - Sponsorship untuk event/acara diberbagai café dikota-kota besar di Indonesia. - Trade/Consumer promo. - In-store promo.
9 36 - Product promo or Gimmicks. - Mengadakan event atau acara yang menjangkau kaum muda hedonisme di kota-kota besar B Targeting DKT memasarkan produk Fiesta kepada konsumen di wilayah Indonesia dengan golongan A-B, dengan kata lain target konsumen yang dibidik oleh Fiesta adalah konsumen menengah keatas. Fiesta memiliki banyak jenis atau variant yang diperuntukan bagi konsumen yang muda, bergairah, dinamis dan energic. Harga yang ditawarkan sedikit lebih mahal daripada Sutra, maka dari itu Fiesta membidik konsumen golongan A-B dengan rentang umur tahun C Positioning Positioning untuk brand Fiesta adalah Best Quality and the Most Dinamic Condoms ever in Indonesia. Positioning ini dikomunikasikan oleh DKT melalui strategi-strategi komunikasi Fiesta, dan dari positioning tersebut dapat kita simpulkan bahwa target pasar yang dituju adalah konsumen yang taraf hidupnya menengah keatas yang dinamis dan gaul. Selain gaya hidup modern nan gemerlap yang diusung oleh Fiesta, ada pula tujuan lain yang ingin dicapai yaitu safe free sex akibat dari pada gaya hidup hedonisme tadi.
10 KEBERADAAN FIESTA Fiesta berada di peringkat kedua setelah saudaranya Sutra menduduki peringat pertama dalam share market. Fiesta dapat menjadi yang nomor dua dalam share market di Indonesia salah satunya dikarenakan Fiesta memiliki berbagai macam variant/jenis kondom, seperti: - Aroma Strawberry. - Jenis Dot Tate. - Aroma Durian. - Jenis Baggy. - Aroma Mint. - Jenis Ultra Thin. - Aroma Coklat. - Jenis Passion. - Aroma Pisang. - Jenis Twisted. - Jenis Ultra Save. - Jenis Colourred. Fiesta memiliki 2 jenis kemasan yang membedakan jumlah isi dan variant dari isinya yaitu kemasan isi tiga buah, dan party pack yang berisi 12 buah dan variantnya bermacam-macam. 3.3 DATA DAN PROFIL KONDOM DUREX PROFIL SSL INDONESIA SEBAGAI PEMEGANG MEREK DUREX. Merk Durex adalah hak milik SSL International. SSL International Plc (SSL) dibentuk pada bulan Juli 1999 melalui merger antara Seton Scholl Healthcare plc dan London International Group plc.
11 38 SSL merupakan suatu bisnis perawatan kesehatan multinasional yang memproduksi merk-merek terkenal termasuk kondom Durex, produk perawatan kaki dan alas kaki Scholl, sarung tangan rumah tangga Marigold dan sejumlah produk konsumen yang biasa ditemui di counter toko. SSL merupakan perusahaan kondom terkenal dunia dengan merk kondom Durex-nya. Kondom yang dijual di 150 negara di seluruh dunia dan merupakan market leader di lebih 40 pasar, merk Durex mencakup 26% dari keseluruhan empat milyar pasar kondom dunia sehingga Durex menjadi merek kondom No 1 didunia. SSL saat ini mengoperasikan 17 fasilitas pabrik, baik yang merupakan milik sendiri sepenuhnya atau yang merupakan kerjasama dengan pihak lain, di delapan negara dan memiliki kantor di 35 negara. Merk Durex berasal dari tiga atribut utama dalam produk ini Durability (ketahanan), Reliability (kehandalan) dan Excellence (Kesempurnaan). Nama merk ini didaftarkan pada tahun Merk Durex memiliki banyak pencapaian dalam banyak perkembangan evolusi modern kondom termasuk menjadi kondom pertama yang dilengkapi pelicin, kondom pertama yang berbentuk anatomis dan, baru-baru ini, memiliki kondom nonlateks pertama di dunia. Web site Durex.com berperan penting dalam memungkinkan perusahaan berkomunikasi dengan para dewasa muda di seluruh dunia dan memberikan informasi hubungan seksual yang lebih aman dalam bahasa mereka sendiri.
12 39 Terdapat lebih dari 52 sub situs lokal spesifik dari web site ini. Web site ini juga memungkinkan para profesional di bidang pelayanan kesehatan seksual untuk bertukar informasi secara online. Dengan investasi yang berkesinambungan di bidang pemasaran dan R&D, Durex saat ini dikenal secara internasional sebagai merk premium dalam hal kualitas, keamanan dan kehandalan. Durex bekerja sama dengan para profesional di bidang kesehatan, pemerintah dan organisasi termasuk World Health Organization, UNAIDS dan United Nations Population Fund untuk mendukung kesehatan seksual yang baik dan pentingnya pemakaian kondom secara konsisten untuk mencegah HIV dan IMS lain STRATEGY, TARGETING, AND POSITIONING DARI DUREX A Strategy Durex sekarang memiliki strategi dalam mengkomunikasikan merknya, strategi yang dipakai adalah bukanlah bersifat menimbulkan brand awareness, tetapi lebih kepada bagaimana konsumen kondom menjatuhkan pilihan pertamanya kepada merk Durex. Adapun beberapa cara mengkomunikasikan brand Durex yang dilakukan SSL di Indonesia, yaitu: - Iklan, Ad-lips, Quiz, dan Games di Radio. - Print-Advertising di Majalah remaja dan dewasa serta di free-magazine. - Sponsorship di berbagai high exclusive event.
13 40 - Trade/Consumer promo. - In-store promo. - Etc B Targeting Target pasar yang dituju oleh Durex adalah konsumen golongan A dan B, dengan kata lain konsumen yang ekonominya menengah keatas. Mengingat harga yang ditawarkan oleh Durex relatif tidak murah bila dibanding oleh merk lainnya. Harga yang ditawarkan ini relatif tidak murah karena merk Durex sudah sangat dikenal di masyarakat dunia karena kualitas dan nama besarnya. Durex pun memiliki target pasar yang dibedakan oleh umur yaitu masyarakat yang sudah berumur 18 (delapan belas) tahun keatas C Positioning Positioning yang ditetapkan oleh SSL untuk produk Durex nya adalah Sexual Wellbeing. Diartikan lebih luas lagi dengan SSL menginginkan agar setiap pasangan memiliki hubungan intim/sex yang lebih baik (every couple get better sex). Maka dari itu Durex selalu muncul dengan kesan happy, excitement, fun, enjoy.
Appendices. Appendices A. Questionnaire. Appendices B. Interview with Senior Brand Manager of Fiesta. xiv
Appendices Appendices A. Questionnaire Appendices B. Interview with Senior Brand Manager of Fiesta xiv Appendices B. Interview 1. Bagaimana Sejarah Fiesta Kondom berdiri? Dikeluarkan akhir 2003, dijual
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 18 November Ephram Angga. S,KOM Penulis
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur saya kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat rahmat dan karunia-nya maka saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Tanpa terasa sudah berlalu satu tahun lebih saya mengenyam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Hal ini disebabkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dari masa ke masa terus mengalami perkembangan. Hal ini disebabkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di jaman modern ini, kita dihantui dengan bertambahnya angka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman modern ini, kita dihantui dengan bertambahnya angka penderita/korban penyakit AIDS, penyakit kelamin, dan terburuknya adalah pelaku aborsi. Anak muda dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Dalam komunikasi, iklan merupakan salah satu pesan atau stimulus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam komunikasi, iklan merupakan salah satu pesan atau stimulus yang digunakan untuk mengkomunikasikan produk yang mereka miliki kepada khalayak selaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah
Lebih terperinciBAB III. Kemasan Kondom Fiesta dan Durex. DKT (Drammen Kommunale Trikk) Internasional. Kondom Fiesta
BAB III Kemasan Kondom Fiesta dan Durex 3.1 Kondom Fiesta Kondom Fiesta adalah salah satu merek yang paling populer dari DKT (Drammen Kommunale Trikk) Internasional. Kondom Fiesta pertama kali diluncurkan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap iklan atau promosi komunikasi produk kondom oleh para perusahaan kondom di Indonesia kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mencolok untuk dijadikan daya tariknya. Selain kemasan. hal yang penting dalam pemasaran produk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap produk berkeinginan mempunyai kemasan yang beragam dan bisa menarik perhatian calon konsumennya, hal ini terjadi pada produkproduk yang beredar di pasaran
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi dapat terlihat bahwa mayoritas responden memiliki uang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan 1. PT. Reckitt Benckiser Indonesia Awal sejarah Durex (durability, reliability and excellence ) bermula dari
Lebih terperinciABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan
ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut. masyarakat untuk bersaing dengan apa yang dimilikinya di era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut masyarakat untuk bersaing dengan apa yang dimilikinya di era globalisasi. Hal tersebut membuat banyak nilai-nilai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World Health Organization (WHO) sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berusia 10-19
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen, pembahasan dan analisa yang telah dikemukan pada bab-bab terdahulu mengenai pengaruh
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Pada Bab 4 (empat) ini, peneliti akan menguraikan hasil penelitian dengan membandingkan teori-teori yang telah dijelaskan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pandangan bahwa hubungan seksual adalah tabu, membuat remaja enggan berdiskusi tentang kesehatan reproduksinya dengan orang lain. Menurut WHO remaja adalah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS
65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang telah dikemukakan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia tahun , BPS, BAPPENAS, UNFPA, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia, berdasarkan data sensus penduduk jumlah remaja 10-24 tahun mencapai 64 juta pada tahun 2010 atau 28,64% dari total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk terbanyak keempat di dunia yaitu sebesar 256 juta jiwa pada tahun 2015. Pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN
58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat
Lebih terperinciMarketing Plan untuk UKM The Strategy. Oleh hermas puspito
Marketing Plan untuk UKM The Strategy Oleh hermas puspito 1 Catatan Strategy itu senjata, baru akan bermanfaat jika diterapkan 2 Catatan ilmu akan menjadi berkah dalam jangka panjang ketika ditulis 3 APA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit menular yang belum dapat diselesaikan dan termasuk iceberg phenomenon atau fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era reformasi telah memberikan perubahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat Indonesia termasuk perkembangan media massa yang sangat pesat. Perkembangan industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena perilaku seks bebas di kalangan remaja mengakibatkan terjadinya kecenderungan meningkatnya pelaku seks pranikah, penderita HIV/AIDS, dan kasus Aborsi. Fenomena
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian
Lebih terperincikegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia, turut mendorong jumlah produksi kebutuhan pokok salah satunya adalah industri FMCG (fast moving consumer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendatang, akan tetapi teknologi informasi serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Remaja merupakan investasi masa depan bangsa karena mereka merupakan generasi penerus yang produktif dan sangat berharga bagi kelangsungan pembangunan di masa mendatang,
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Ringkasan Eksekutif-1
RINGKASAN EKSEKUTIF Salah satu lembaga di Indonesia yang peduli terhadap persoalan yang dihadapi remaja seperti yang telah diungkap beberapa penelitian di atas adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi Pemasaran 2.1.1 Konsep Strategi Menurut Lawrence, strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Pendahuluan Penyebaran kuesioner dilakukan dengan metode random sampling. Kuesioner disebarkan pada responden dalam lima wilayah penelitian yang ruang lingkupnya di wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep dan strategi pembangunan kesehatan telah mengalami pergeseran, yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah berorientasi kepada
Lebih terperinciBagaimana tanggapan Anda dengan digelarnya Pekan Kondom Nasional?
Rini Syafri, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP Muslimah HTI Tidak dipungkiri, ada agenda kapitalis di balik Pekan Kondom Nasional (PKN). Acara tahunan itu semuanya dibiayai oleh perusahaan kondom. Pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu komunikasi, yang mampu mengarahkan dirinya ke suatu tujuan dan dapat memproses menjadi berkembang
Lebih terperincimengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana
BAB I PENDAHULUAN!.1. Latar Belakang Masalah BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, yang merupakan Lembaga Pemerintahan Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah
Lebih terperinciRiska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA MAHASISWA TINGKAT I TAHUN AJARAN 2013-2014 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian Bezaya group merupakan holding perusahaan yang bergerak dibidang retail fashion muslim ternama. Brand yang berada dalam naungan Bezaya group antar lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara masa kanak-kanak dan dewasa. Menurut WHO (World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Menurut WHO (World Health Organization), batasan usia remaja adalah
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR Oleh : VINA SORAYA A21107638 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia, sejak tahun Kementerian Kesehatan telah mengembangkan model pelayanan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program kesehatan reproduksi remaja diintegrasikan dalam program kesehatan remaja di Indonesia, sejak tahun 2003. Kementerian Kesehatan telah mengembangkan model
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasarkan potensi daerah yang dimilikinya baik secara regional, nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berbagai kota atau kabupaten di Indonesia saat ini sedang berlomba dalam memasarkan potensi daerah yang dimilikinya baik secara regional, nasional maupun
Lebih terperinciTUGAS CASE CANADA GOOSE
TUGAS CASE CANADA GOOSE Kelompok 6 : Ade Lukito Hosea Suranta Ginting Martinus Manurung Mega Nur Innama Toga Sinaga PPM SCHOOL OF MANAGEMENT 2016 I Latar Belakang Canada Goose Inc merupakan perusahaan
Lebih terperinciPentingnya Sex Education Bagi Remaja
Pentingnya Sex Education Bagi Remaja Oleh: Diana Septi Purnama, M.Pd dianaseptipurnama@uny.ac.id WWW.UNY.AC.ID Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri barang maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan
Lebih terperinciLampiran 1. Proyeksi Penduduk Indonesia berdasarkan Kelompok Umur Tahun (x 1000) Kelompok Umur
Lampiran 1 Proyeksi Penduduk Indonesia berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2008-2015 (x 1000) Kelompok Umur 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0-4 20,582 20,652
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Path-UNFPA journal. Volume Sarwono SW Psikologi Remaja. Jakarta: CV. Rajawali. 3
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang diwarnai pertumbuhan dan perubahan munculnya berbagai kesempatan dan seringkali menghadapi resiko-resiko kesehatan reproduksi. Dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge
85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa
Lebih terperinciKISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi
KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu
Lebih terperinci2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV merupakan famili retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia terutama limfosit (sel darah putih) dan penyakit AIDS adalah penyakit yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan harus mampu memainkan strategi pemasaran yang handal sehingga mampu memenangkan pasar. Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang termasuk dalam famili lentivirus. HIV menyebabkan beberapa kerusakan sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan peningkatan pelayanan kesehatan dan sosial bagi remaja semakin menjadi perhatian di seluruh dunia sejalan dengan rekomendasi International Conference
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan
Lebih terperinciDOSEN PENGAMPU. tomi febriyanto
TOMI FEBRIYANTO DOSEN PENGAMPU tomi febriyanto decibeljunkies@yahoo.com https://www.facebook.com/tomifebriyanto @decibeljunkie MEKANISME DAN DESAIN PERKULIAHAN: Kuliah dirancang untuk 12-14 kali pertemuan;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator
Lebih terperinciBAB V ALTERNATIF SOLUSI DAN REKOMENDASI
BAB V ALTERNATIF SOLUSI DAN REKOMENDASI Pada bab ini kami merumuskan alternatif solusi beserta kelebihan dan kekurangannya yang bisa dipertimbangkan oleh Castrol dalam menjalankan bisnis kedepannya, kami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tri Lestari Octavianti,2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS DI SMA NEGERI 1 KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan hasil penelitian Universitas Indonesia dan Australian National University pada 2010, Sebanyak 20,9 persen remaja putri di Indonesia telah hamil
Lebih terperinciPeningkatan Pengetahuan Remaja dan Pemuda tentang Kesehatan Reproduksi dan Hubungannya dengan Lingkungan Sosial di Palangka Raya ABSTRAK
60 Peningkatan Pengetahuan Remaja dan Pemuda tentang Kesehatan Reproduksi dan Hubungannya dengan Lingkungan Sosial di Palangka Raya Oleh : Septi Handayani ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk meningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ekuitas merk sangat berperan dalam memberikan nilai kepada pelanggan dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekuitas merk sangat berperan dalam memberikan nilai kepada pelanggan dan perusahaan. Merk yang memiliki ekuitas kuat akan memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga
Lebih terperinci1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling
1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Menular Seksual merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui aktivitas seksual dengan pasangan penderita infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri,
Lebih terperinciBAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN
BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan President Director Sekretaris Managing Director Marketing Operati onal Distributor Relation Finance & Accounting Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIV/AIDS, mencegah penularan HIV/AIDS, mempromosikan perubahan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi, serta proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk inovasi dan sektor industri yang cukup pesat pada saat ini membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat kebutuhan masyarakat akan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN HIV (Human Immunodeficiency Virus) virus ini adalah virus yang diketahui sebagai penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV merusak sistem ketahanan tubuh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan informasi yang masuk tidak terbendung. Remaja cenderung dapat mengakses informasi dengan mudah
Lebih terperinciOleh: Logan Cochrane
Oleh: Logan Cochrane Pengenalan P. Kepanjangan dari apakah HIV itu? J.Human Immuno-deficiency Virus P. Kepanjangan dari apakah AIDS? J. Acquired Immune Deficiency Syndrome Keduanya memiliki hubungan sebab
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi
95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak
Lebih terperinciWALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,
WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, Menimbang: a. b. c. bahwa dalam upaya untuk memantau penularan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek kesehatan pada akhir abad ke-20 yang merupakan bencana bagi manusia adalah munculnya penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pada masa remaja terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Terjadinya perubahan ini
Lebih terperinciMarketing Mix ( 4 P )
Presented by : M Anang Firmansyah Marketing Mix ( 4 P ) 4P pemasaran ini adalah product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Mari kita lihat 4P tersebut: Product (Produk) Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah tunas, generasi penerus, dan penentu masa depan yang merupakan modal dasar pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan kelompok remaja tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan karakteristik..., Sarah Dessy Oktavia, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Remaja dalam beberapa literatur biasanya merujuk pada usia 10-19 tahun. Badan Koordinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, demi mendapatkan dan. mempertahankan kecantikan dari waktu ke waktu. Inilah yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kosmetik sangat identik dengan keindahan dan kesehatan tubuh dari ujung rambut sampai kaki. Bagi wanita, produk kosmetik selalu menjadi bagian dari kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha, barangkali sudah menjadi hal yang wajar apabila produsen dari sebuah produk akan senantiasa berusaha untuk menghasilkan sebuah produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan seks merupakan kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yang telah mencapai kematangan fisik dan psikis baik pada wanita maupun laki-laki terutama
Lebih terperinciTINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI
TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI Dr. Junaidi, SE, M.Si (Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perwakiltan BKKBN Provinsi Jambi tanggal 1 September 2016) I. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampaknya terus berkembang (The Henry J. Kaiser Family Foundation, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan telah terpengaruh oleh HIV sejak awal epidemi terjadi dan dampaknya terus berkembang (The Henry J. Kaiser Family Foundation, 2010). Secara global HIV dan
Lebih terperinci