PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR OKTOBER 2014 INFLASI 0,44 PERSEN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 70/11/35/Th.XII, 3 November 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR OKTOBER 2014 INFLASI 0,44 PERSEN Pada bulan Oktober 2014 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,65 persen, diikuti Banyuwangi sebesar 0,51 persen, Surabaya sebesar 0,49 persen, Probolinggo dan Madiun masing-masing sebesar 0,46 persen, Malang sebesar 0,40 persen, Kediri sebesar 0,32 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,12 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran, semua kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,00 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,91 persen, kelompok makanan jadi, minuman dan rokok sebesar 0,54 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,22 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,12 persen, kelompok sandang sebesar 0,10 persen, dan inflasi terendah terjadi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, beras, cabai merah, nasi dengan lauk, ikan bandeng/bolu, sepeda motor, udang basah, buah jeruk, dan cabai rawit. Dampak kenaikan tarif listrik bulan September 2014 bagi pelanggan pasca bayar terjadi pada bulan Oktober 2014, sedangkan bagi pelanggan pra bayar dampaknya langsung pada bulan September. Komoditas yang harganya terkendali dan memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah daging ayam ras, telur ayam ras, buah pir, buah semangka, angkutan udara, gula pasir, buah anggur, gipsum, emas perhiasan, dan tongkol pindang. Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi dan inflasi terendah terjadi di kota Bandung sebesar 0,14 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kota Semarang sebesar 0,55 persen, diikuti kota Surabaya sebesar 0,49 persen, kota DKI Jakarta sebesar 0,40 persen, kota Serang sebesar 0,37 persen dan kota Yogyakarta sebesar 0,28 persen. Dari 82 kota IHK nasional ada 74 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,18 persen. Dari 74 kota IHK di Indonesia yang mengalami inflasi, 5 kota inflasi terendah yaitu Mamuju sebesar 0,06 persen, Jember sebesar 0,12 persen, Watampone sebesar 0,13 persen, Bandung sebesar 0,14 persen, dan Ambon sebesar 0,15 pesen. Sedangkan dari 8 kota yang mengalami deflasi, deflasi tertinggi di Sorong sebesar 1,08 persen dan deflasi terendah di Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen. Laju inflasi tahun kalender (Desember 2013-Oktober 2014) Jawa Timur mencapai 3,83 persen. Inflasi year-on-year (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) Jawa Timur sebesar 4,57 persen, angka ini lebih tinggi dari pada inflasi year-on-year bulan September 2014 sebesar 4,13 persen. Tetapi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir inflasi year-on-year bulan Oktober 2014 merupakan inflasi terendah. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th.XII, 3 November

2 1. Inflasi Jawa Timur Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dari hasil pemantauan harga pada bulan Oktober 2014 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,44 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,26 pada bulan September 2014 menjadi 113,76 pada bulan Oktober Inflasi bulan Oktober dari tahun 2006 sampai dengan 2014 terjadi inflasi sebanyak tujuh kali dan deflasi sebanyak dua kali. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 0,89 persen dan deflasi tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 0,16 persen. Tingginya inflasi pada bulan Oktober tahun 2006 dan 2007 merupakan dampak perayaan keagamaan umat islam, yaitu puasa dan idul fitri yang berlangsung pada bulan Oktober dan hal ini berlaku sebaliknya pada bulan Oktober tahun sesudahnya. Dalam kurun waktu 6 (enam) tahun terakhir, inflasi bulan Oktober tahun 2014 merupakan inflasi tertinggi. Gambar 1. Series Data Inflasi Jawa Timur Bulan Oktober Tahun Inflasi Jawa Timur bulan Oktober 2014 sebesar 0,44 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebagai penyumbang inflasi terbesar yaitu sebesar 0,24 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan sumbangan sebesar 0,09 persen, kelompok bahan makanan dan kelompok kesehatan masing-masing memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen, kelompok sandang, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th.XII, 3 November 2014

3 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar merupakan penyumbang inflasi terbesar. Hal ini dikarenakan kenaikan tarif listrik golongan R-3/TR 2200 VA-3000VA yang diberlakukan pada bulan September 2014, baru dirasakan dampak kenaikkannya oleh pelanggan yang menggunakan sistem pembayaran pasca bayar pada bulan Oktober, sedangkan pelanggan dengan sistem pembayaran pra bayar langsung merasakan dampaknya pada bulan September yang lalu. Kenaikan tarif listrik memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,12 persen. Tabel 1. Tingkat Inflasi, Andil Inflasi, Inflasi Tahun Kalender dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun Dasar 2012=100) Kelompok Pengeluaran IHK Oktober 2013 IHK Desember 2013 IHK September 2014 IHK Oktober 2014 Inflasi Oktober ) Andil Inflasi OKtober 2014 Tingkat Inflasi Tahun Kalender ) Inflasi Year on Year 3) (1) (2) (3) (4) (4) (5) (6) (7) (8) UMUM 108,79 109,56 113,26 113,76 0,44 0,44 3,83 4,57 1 Bahan Makanan 114,54 115,95 118,10 118,36 0,22 0,05 2,08 3, Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 108,04 108,87 115,33 115,95 0,54 0,09 6,50 7,32 106,09 107,03 111,54 112,66 1,00 0,24 5,26 6,19 4 Sandang 101,24 101,29 104,21 104,31 0,10 0,01 2,98 3,03 5 Kesehatan 104,29 104,81 109,35 110,35 0,91 0,05 5,29 5, Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 1) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Desember ) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Oktober ,62 104,54 107,73 107,86 0,12 0,01 3,18 3,10 112,90 113,54 115,73 115,77 0,03 0,01 1,96 2,54 Disamping itu komoditas lain pada kelompok ini yang mengalami inflasi dan memberikan sumbangan inflasi yang cukup besar adalah bahan bakar rumah tangga khususnya kenaikkan gas elpiji 12 kg sejak bulan September lalu, dan pada bulan ini harga gas elpiji 12 kg terus mengalami kenaikkan sebesar 4,30 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan sumbangan inflasi terbesar kedua yaitu sebesar 0,09 persen, disebabkan oleh kenaikan nasi dengan lauk sebesar 1,44 pesen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Kelompok bahan makanan memberikan sumbangan inflasi terbesar ketiga yaitu sebesar 0,05 persen, karena terjadi kenaikan harga pada komoditas cabai merah sebesar 49,54 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Fenomena kenaikan cabai merah yang sangat tinggi, terjadi di seluruh kota IHK Jawa Timur. Kenaikan harga tertinggi terjadi di Banyuwangi sebesar 106 persen. Komoditas lainnya pada kelompok ini yang mengalami inflasi dan Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th.XII, 3 November

4 memberikan sumbangan yang cukup tinggi adalah komoditas beras, ikan bandeng, udang basah, dan cabai rawit. Kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen, disebabkan oleh kenaikan harga komoditas sepeda motor yang mengalami inflasi sebesar 0,75 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Bahkan komoditas mobil juga mengalami kenaikan harga di beberapa kota dan menjadi komoditas penyumbang inflasi utama dari kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan di kota Jember dan Kediri. Hal ini terjadi karena dampak turunnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar sehingga harga komoditas impor mengalami kenaikan. Sedangkan komoditas yang terkendali harganya dan merupakan penghambat laju inflasi utama yang berasal dari kelompok bahan makanan adalah daging ayam ras, telur ayam ras, buah pir, buah semangka, gula pasir, buah anggur, dan tongkol pindang. Komoditas penghambat inflasi dari kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan adalah angkutan udara, dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar adalah gipsum, dan dari kelompok sandang adalah emas perhiasan. Gambar 2. Perkembangan Indeks Harga Konsumen menurut Kelompok Pengeluaran Januari Oktober 2014 (2012=100) Jawa Timur Perkembangan indeks harga konsumen tahun dasar 2012=100 pada gambar 2 di atas, terlihat bahwa indeks harga konsumen kelompok bahan makanan mulai Januari 2013 sampai dengan Oktober 2014 masih berada di atas indeks harga konsumen umum. Indeks harga konsumen kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan melampaui indek harga konsumen umum sejak bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober Sedangkan Indeks harga 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th.XII, 3 November 2014

5 konsumen kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau melampaui indek harga konsumen umum sejak bulan April 2014 sampai dengan Oktober Kelompok pengeluaran bahan makanan, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau selama ini mendominasi terbentuknya inflasi di Jawa Timur. Gambar 3. Perkembangan Inflasi Kumulatif Bulanan Jawa Timur Tahun Perkembangan inflasi kumulatif bulanan Jawa Timur dari tahun 2006 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada Gambar 3. Terlihat pergerakan inflasi pada trisemester pertama masih landai, kemudian mulai mengalami kenaikan pada trisemester kedua dan seterusnya. Dibandingkan tahun 2013 (6,74 persen), pada posisi bulan Oktober 2014 kumulatif Jawa Timur masih lebih rendah (3,83 persen). Selama tahun 2014 Jawa Timur tidak pernah mengalami deflasi, tetapi inflasi Jawa Timur lebih terkendali dibandingkan inflasi pada tahun-tahun sebelumnya. Selama kurun delapan tahun terakhir, inflasi kumulatif di bulan Oktober tertinggi terjadi pada tahun 2008 (10,08 persen). 2. Inflasi 8 Kota di Jawa Timur Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,65 persen, diikuti Banyuwangi sebesar 0,51 persen, Surabaya sebesar 0,49 persen, Probolinggo dan Madiun masing-masing sebesar 0,46 persen, Malang sebesar 0,40 persen, Kediri sebesar 0,32 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,12 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 4. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th.XII, 3 November

6 Gambar 4. Inflasi 8 Kota dan Jawa Timur Gambar 5. Inflasi Kumulatif 8 Kota dan Jawa Timur Inflasi kumulatif sampai dengan bulan Oktober 2014, Kota Surabaya menduduki peringkat pertama dengan kumulatif inflasi sebesar 4,23 persen, diikuti Sumenep sebesar 3,98 persen, Malang sebesar 3,71 persen, Madiun sebesar 3,53 persen, Probolinggo sebesar 3,19 persen, Kediri sebesar 3,14 persen, Jember sebesar 2,78 persen, dan kumulatif inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 2,74 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 5. Gambar 6. Inflasi Year On Year 8 Kota dan Jawa Timur ( Bulan Oktober Oktober 2014) Dilihat dari inflasi year-on-year (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013), Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 4,57 persen, angka inflasi ini lebih rendah dibanding dengan inflasi bulan Oktober 2013 sebesar 7,55 persen. Dari 8 kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 5,05 persen, diikuti Malang sebesar 4,49 persen, Probolinggo sebesar 4,24 persen, Sumenep sebesar 4,07 persen, Madiun sebesar 4,06 persen, Kediri sebesar 3,83 persen, Jember sebesar 3,32 persen, dan inflasi year-on-year terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 3,11 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 6. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th.XII, 3 November 2014

7 3. Inflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi dan inflasi terendah terjadi di kota Bandung sebesar 0,14 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar 0,55 persen, diikuti Kota Surabaya sebesar 0,49 persen, Kota DKI Jakarta sebesar 0,40 persen, Kota Serang sebesar 0,37 persen, dan Kota Yogyakarta sebesar 0,28 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 7. Sedangkan inflasi kumulatif terendah terjadi di kota Yogyakarta sebesar 3,58 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kota Serang sebesar 6,18 persen, diikuti kota Semarang sebesar 4,57 persen, kota DKI Jakarta sebesar 4,54 persen, kota Surabaya sebesar 4,23 persen dan kota Bandung sebesar 3,97 persen, sebagaimana Gambar 8. Gambar 7. Inflasi Ibukota Provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Gambar 8. Inflasi Kumulatif Ibukota Provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Gambar 9. Inflasi Year On Year Ibukota Provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur (Oktober 2013 Oktober 2014) Inflasi year-on-year bulan Oktober 2014 dari 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di kota Serang sebesar 6,21 persen, diikuti oleh kota DKI Jakarta sebesar 5,17 persen, kota Semarang sebesar 5,11 persen, kota Surabaya sebesar 5,05 persen, Yogyakarta sebesar 4,40 persen, dan inflasi terendah terjadi di Bandung sebesar 4,04 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 9. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th.XII, 3 November

8 Lampiran 1 Tabel 2. Inflasi 8 Kota dan Jawa Timur Kelompok dan Sub Kelompok Jenis Barang/ Jasa Kabupaten/Kota Jbr. Bwg. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby Jatim 000 UMUM BAHAN MAKANAN Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan Minyak Bahan makanan lainnya MAK. JADI, MIN., Rokok Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol PERUMAHAN Biaya tempat tinggal Bhn bakar, Penerangan & Air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang Wanita Sandang anak-anak Barng Pribadi & sandang lainnya KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-Obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani & Kosmetik PEND. REKREASI & O.R Jasa Pendidikan Kursus-Kursus / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendd Rekreasi Olahraga TRANS, KOM & JASA KEU Transport Komunikasi dan Pengiriman Sarana & Penunjang Transport Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November

9 Lampiran 2 Tabel 3. Kumulatif Inflasi 8 Kota dan Jawa Timur Kelompok dan Sub Kelompok Jenis Barang/ Jasa Kabupaten/Kota Jbr. Bwg. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby Jatim 000 UMUM BAHAN MAKANAN Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan Minyak Bahan makanan lainnya MAK. JADI, MIN., Rokok Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol PERUMAHAN Biaya tempat tinggal Bhn bakar, Penerangan & Air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang Wanita Sandang anak-anak Barng Pribadi & sandang lainnya KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-Obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani & Kosmetik PEND. REKREASI & O.R Jasa Pendidikan Kursus-Kursus / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendd Rekreasi Olahraga TRANS, KOM & JASA KEU Transport Komunikasi dan Pengiriman Sarana & Penunjang Transport Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November 2014

10 Lampiran 3 Tabel 4. Year on Year Inflasi 8 Kota dan Jawa Timur Kelompok dan Sub Kelompok Jenis Barang/ Jasa Kabupaten/Kota Jbr. Bwg. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby Jatim 000 UMUM BAHAN MAKANAN Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan Minyak Bahan makanan lainnya MAK. JADI, MIN., Rokok Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol PERUMAHAN Biaya tempat tinggal Bhn bakar, Penerangan & Air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang Wanita Sandang anak-anak Barng Pribadi & sandang lainnya KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-Obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani & Kosmetik PEND. REKREASI & O.R Jasa Pendidikan Kursus-Kursus / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendd Rekreasi Olahraga TRANS, KOM & JASA KEU Transport Komunikasi dan Pengiriman Sarana & Penunjang Transport Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November

11 Lampiran 4 Tabel 5. Sumbangan Kelompok Pengeluaran 8 Kota dan Jawa Timur Kelompok dan Sub Kelompok Jenis Barang/ Jasa Jbr. Bwg. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby Jatim 000 UMUM BAHAN MAKANAN Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya Daging & hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan hsl-nya Sayur-2an Kacang-2an Buah-2an Bumbu-2an Lemak dan Minyak Bahan makanan lainnya MAK. JADI, MIN., Rokok Makanan Jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol PERUMAHAN Biaya tempat tinggal Bhn bakar, Penerangan & Air Perlengkapan rumahtangga Penyelenggaraan rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang Wanita Sandang anak-anak Barng Pribadi & sandang lainnya KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-Obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani & Kosmetik PEND. REKREASI & O.R Jasa Pendidikan Kursus-Kursus / Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendd Rekreasi Olahraga TRANS, KOM & JASA KEU Transport Komunikasi dan Pengiriman Sarana & Penunjang Transport Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November 2014

12 Lampiran 5 Tabel 6. Komoditi Penyumbang Inflasi Terbesar 8 Kota dan Jawa Timur No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi 09. KAB. JEMBER 10. KAB. BANYUWANGI 1 TARIF LISTRIK CABAI MERAH BERAS BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA JERUK CABAI RAWIT BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA PISANG MOBIL ANGKUTAN UDARA SALAK BAWANG PUTIH SABUN MANDI TARIF LISTRIK PEMBASMI NYAMUK BAKAR TEMPE LELE JERUK KOL PUTIH/KUBIS KACANG PANJANG KAB. SUMENEP 71. KOTA KEDIRI 1 BERAS BERAS CABAI MERAH TARIF LISTRIK DAGING SAPI CABAI MERAH UDANG BASAH BAWANG MERAH AKADEMI/PERGURUAN TINGGI NASI DENGAN LAUK BAWANG MERAH BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA JERUK DAUN BAWANG TOMAT SAYUR TARIF LISTRIK BANDENG/BOLU NASI DENGAN LAUK MOBIL KOTA MALANG 74. KOTA PROBOLINGGO 1 CABAI MERAH BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA TARIF LISTRIK BERAS NASI DENGAN LAUK CABAI MERAH BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA TARIF LISTRIK PECEL DAGING AYAM KAMPUNG PASIR KEMBUNG/BANYAR RAWON SHAMPO ES ROKOK KRETEK FILTER BERAS TONGKOL/AMBU-AMBU SIOMAY SABUN MANDI Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November

13 Lampiran 5 Tabel 6. Komoditi Penyumbang Inflasi Terbesar 8 Kota dan Jawa Timur Lanjutan No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi 77. KOTA MADIUN 78. KOTA SURABAYA 1 BERAS TARIF LISTRIK TARIF LISTRIK BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BERAS KONTRAK RUMAH CABAI MERAH CABAI MERAH BANDENG/BOLU SEMEN SEPEDA MOTOR SOTO UDANG BASAH CABAI RAWIT SABUN MANDI ROKOK KRETEK FILTER MAKANAN RINGAN/SNACK ROKOK KRETEK BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TIMUR 1 TARIF LISTRIK BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BERAS CABAI MERAH NASI DENGAN LAUK BANDENG/BOLU SEPEDA MOTOR UDANG BASAH JERUK CABAI RAWIT Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November 2014

14 Lampiran 6 Tabel 7. Komoditi Penyumbang Deflasi Terbesar 8 Kota dan Jawa Timur No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 09. KAB. JEMBER 10. KAB. BANYUWANGI No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi 1 DAGING AYAM RAS DAGING SAPI BAWANG MERAH LAMURU TERI IKAN ASIN BELAH CUMI-CUMI CUMI-CUMI BIJI NANGKA / KUNIRAN KEMBUNG REBUS DAGING AYAM KAMPUNG DAGING AYAM RAS DAGING SAPI KOPI BUBUK LABU SIAM/JIPANG TONGKOL PINDANG CABAI RAWIT TELEVISI BERWARNA ALPUKAT MERNYING KAB. SUMENEP 71. KOTA KEDIRI 1 DAGING AYAM RAS DAGING AYAM RAS TONGKOL PINDANG PINDANG ASIN TONGKOL/AMBU-AMBU BATU BATA/BATU TELA CAKALANG/SISIK TONGKOL PINDANG KETIMUN TELUR AYAM RAS KOMPUTER TABLET PIR KELAPA KELAPA JEROAN GENTENG KACANG PANJANG GULA PASIR SAWI HIJAU MELON KOTA MALANG 74. KOTA PROBOLINGGO 1 DAGING AYAM RAS DAGING AYAM RAS GULA PASIR RAMPELA HATI AYAM ANGKUTAN UDARA TELEPON SELULER KELAPA JAGUNG MUDA PIR TELUR AYAM RAS APEL PISANG TELUR AYAM RAS KANGKUNG KANGKUNG DAGING SAPI BENSIN TOMAT SAYUR RAMPELA HATI AYAM KACANG PANJANG Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November

15 Lampiran 6 Tabel 7 Komoditi Penyumbang Deflasi Terbesar 8 Kota dan Jawa Timur Lanjutan No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) No Jenis Komoditi/Barang Persentase perubahan harga Sumbangan inflasi 77. KOTA MADIUN 78. KOTA SURABAYA 1 DAGING AYAM RAS DAGING AYAM RAS TELUR AYAM RAS TELUR AYAM RAS NANGKA MUDA ANGGUR LELE SEMANGKA KELAPA EMAS PERHIASAN APEL ANGKUTAN UDARA MINYAK GORENG GIPSUM WORTEL PIR KANGKUNG BENSIN SEMANGKA APEL PROVINSI JAWA TIMUR 1 DAGING AYAM RAS TELUR AYAM RAS PIR SEMANGKA ANGKUTAN UDARA GULA PASIR ANGGUR GIPSUM EMAS PERHIASAN TONGKOL PINDANG Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November 2014

16 No. Kota IHK IHK Inflasi (%) No. Kota Sept'14 Okt'14 Sept'14 Okt'14 1 MEULABOH TANGERANG BANDA ACEH CILEGON LHOKSEUMAWE SERANG SIBOLGA SINGARAJA PEMATANG SIANTAR DENPASAR MEDAN MATARAM PADANGSIDIMPUAN BIMA PADANG MAUMERE BUKITTINGGI KUPANG TEMBILAHAN PONTIANAK PEKANBARU SINGKAWANG DUMAI SAMPIT BUNGO PALANGKARAYA JAMBI TANJUNG PALEMBANG BANJARMASIN LUBUKLINGGAU BALIKPAPAN BENGKULU SAMARINDA BANDAR LAMPUNG TARAKAN METRO MANADO TANJUNG PANDAN PALU PANGKAL PINANG BULUKUMBA BATAM WATAMPONE TANJUNG PINANG MAKASSAR DKI JAKARTA PARE-PARE BOGOR PALOPO SUKABUMI KENDARI BANDUNG BAU-BAU CIREBON GORONTALO BEKASI MAMUJU DEPOK AMBON TASIKMALAYA TUAL CILACAP TERNATE PURWOKERTO MANOKWARI KUDUS SORONG SURAKARTA MERAUKE SEMARANG JAYAPURA TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA JAWA TIMUR Lampiran 7 Tabel 8. Inflasi 82 Kota di Indonesia (Tahun Dasar 2012 = 100) Kota di Jawa Timur yang mengalami Inflasi tertinggi : Sumenep (0.65%) dan Banyuwangi (0.51%) Inflasi (%) 5 Kota Yang Mengalami Inflasi Tertinggi Oktober 2014 : 1. Tual (2.18%) 2. Manado (1.42%) 3. Palu (1.31%) 4. Tangerang (1.23%) 5. Padang (1.18%) 5 Kota Yang Mengalami Deflasi Tertinggi Oktober 2014 : 1. Sorong (-1.08%) 2. Pangkal Pinang (-0.68%) 3. Maumere (-0.51%) 4. Balikpapan (-0.48%) 5. Singkawang (-0.48%) Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 70/11/35/Th. XII, 3 November

17 BPS PROVINSI JAWA TIMUR Informasi Lebih Lanjut Hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi SAPUAN, SP sapuan@bps.go.id Tel : (hunting) Fak :