PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2016, PROVINSI RIAU DEFLASI 1,10 PERSEN

Transkripsi

1 No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 216, PROVINSI RIAU DEFLASI 1,1 PERSEN Bulan April 216, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 1,1 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 122,28. Tingkat Deflasi Tahun Kalender (Januari 216-April 216) sebesar,65 persen, sedangkan Inflasi Tahun ke Tahun/Year on Year (April 216 terhadap April 215) sebesar 2,53 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua mengalami deflasi, yakni Pekanbaru sebesar 1,26 persen, Dumai,64 persen, dan Tembilahan,36 persen. Deflasi Riau bulan April 216 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,67 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar,26 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar,1 persen. Kenaikan harga terjadi pada dua kelompok yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar,49 persen dan kelompok sandang sebesar,8 persen. Sedangkan kelompok kesehatan relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain: cabai merah, bensin, beras, daging ayam ras, tarif listrik, telur ayam ras, solar, buncis, cabai rawit, angkutan udara, ikan serai, semen, dan lain sebagainya. Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami deflasi. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,79 persen, diikuti oleh Bukittinggi sebesar 1,59 persen, dan Jambi sebesar 1,45 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar,12 persen dan Meulaboh sebesar,14 persen. Dari 1 ibukota di Provinsi Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Jambi, Tanjung Pinang, dan Pekanbaru. Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 77 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga, diikuti oleh Bukittinggi, dan Jambi, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Singaraja sebesar,6 persen dan Madiun sebesar,8 persen. Inflasi terjadi di 5 kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar,45 persen, diikuti Tual sebesar,22 persen dan Kupang sebesar,9 persen. I. PENDAHULUAN Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216 1

2 Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. II. INFLASI DI PROVINSI RIAU Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada April 216 di Riau terjadi deflasi sebesar 1,1 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,64 pada Maret 216 menjadi 122,28 pada April 216. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar,65 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,53 persen. Deflasi Riau pada bulan April 216 sebesar 1,1 terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen pada empat kelompok pengeluaran, dengan deflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 3,67 persen dengan andil,87 persen. Komoditas utama yang mengalami deflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, buncis dan cabai rawit, ikan serai, dan lain sebagainya. Kemudian diikuti kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,73 persen dengan andil,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar,26 persen dengan andil,6 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar,1 persen dengan andil,4 persen. Kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar,49 persen dengan andil,1 persen, dan kelompok sandang sebesar,8 persen dengan andil,5 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran kesehatan relatif stabil. Tabel 1. IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Provinsi Riau Bulan April 216, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi April 216 menurut Kelompok Pengeluaran (212=1) Kelompok Pengeluaran [1] Tingkat Tingkat Tingkat IHK IHK IHK IHK Inflasi/ Inflasi/ Inflasi/ Andil April Desember Maret April Deflasi Deflasi Deflasi Inflasi/ April Kalender 216 2) Tahun ke Tahun 216 3) (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [4] [5] [6] [7] [8] Deflasi U m u m Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan ) Kolom (5) Persentase perubahan IHK April 216 terhadap IHK Maret 216 3) Kolom (7) Persentase perubahan IHK April 216 2) Kolom (6) Persentase perubahan IHK April 216 terhadap IHK Desember 215 terhadap IHK April Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216

3 III. INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan April 216, kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 3,67 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 132,1 pada Maret 216 menjadi 127,26 pada April 216. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 2,23 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 5, persen. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, enam subkelompok mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 17,8 persen, diikuti subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 4,73 persen, subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 4,47 persen, subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 1,87 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar,4 persen, dan subkelompok ikan segar sebesar,2 persen. Sedangkan lima subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok lemak dan minyak sebesar 3,95 persen, subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 1,84 persen, subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,87 persen, serta subkelompok ikan diawetkan dan subkelompok buahbuahan masing-masing sebesar,69 persen. Pada April 216 dari total deflasi Riau sebesar 1,1 persen, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar,87 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai merah dengan andil sebesar,64 persen, beras sebesar,2 persen, daging ayam ras sebesar,13 persen, telur ayam ras sebesar,5 persen, buncis dan cabai rawit masing-masing sebesar,2 persen, serta ikan serai sebesar,1 persen. Komoditas lainnya menyumbang masing-masing kurang dari,1 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada April 216 mengalami inflasi sebesar,49 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 13,11 pada Maret 216 menjadi 13,75 pada April 216. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,19 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,47 persen. Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar,76 persen, berikutnya subkelompok makanan jadi sebesar,5 persen, dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar,6 persen. Pada April 216 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar,1 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: kue basah dengan andil sebesar,4 persen, rokok kretek dan rokok putih masing-masing sebesar,2 persen, serta ketupat/lontong sayur dan ayam bakar masing-masing sebesar,1 persen, sedangkan komoditas lainnya menyumbang inflasi masing-masing kurang dari,1 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan April 216 mengalami deflasi sebesar,26 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 119,83 pada Maret 216 menjadi 119,51 pada April 216. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216 3

4 Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar,33 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 1,17 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok yang mengalami deflasi yakni subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 1,9 persen, dan subkelompok biaya tempat tinggal sebesar,1 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami kenaikan harga atau inflasi, dengan tingkat inflasi tertinggi pada subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar,13 persen, diikuti subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar,1 persen,. Pada April 216, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan deflasi sebesar,6 persen dengan komoditas penyumbang deflasi terbesar antara lain: tarif listrik sebesar,6 persen dan semen sebesar,1 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang deflasi kurang dari,1 persen. 4. Sandang Kelompok Sandang pada April 216 mengalami inflasi sebesar,8 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 11,1 pada Maret 216 menjadi 11,1 pada April 216. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar,94 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,2 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar,18 persen, berikutnya subkelompok sandang wanita sebesar,12 persen, dan subkelompok sandang laki-laki sebesar,6 persen, sedangkan subkelompok sandang anak-anak mengalami penurunan harga atau deflasi sebesar,1 persen Pada April 216, kelompok sandang menyumbang andil inflasi sebesar,5 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan dengan andil sebesar,21 persen, pembalut wanita sebesar,19 persen, kaos dalam/singlet pria sebesar,11 persen, dan celana dalam pria sebesar,1 persen, serta beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari,1 persen. 5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada April 216 relatif stabil. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar,75 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,12 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan April 216 mengalami deflasi sebesar,1 persen atau terjadi penurunan indeks dari 118,27 pada Maret 216 menjadi 118,26 pada April 216. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,27 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,8 persen. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok mengalami deflasi yakni subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar,36 persen, sedangkan subkelompok rekreasi mengalami inflasi 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216

5 sebesar,24 persen. Tiga subkelompok lainnya yaitu subkelompok jasa pendidikan, subkelompok kursuskursus/pelatihan, dan subkelompok olahraga relatif stabil. Pada April 216, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan deflasi sebesar,4 persen, dengan komoditas penyumbang deflasi adalah laptop/notebook dengan andil sebesar,36 persen, vcd/dvd player sebesar,7 persen, kamera sebesar,3 persen, dan sebagainya. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan pada bulan April 216 mengalami deflasi sebesar 1,73 persen atau terjadi penurunan indeks dari 12,81 pada Maret 216 menjadi 118,73 pada April 216. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 2,95 persen dan Tingkat Deflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 1,41 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok mengalami deflasi yakni subkelompok transpor sebesar 2,86 persen, dua subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar,46 persen, dan subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar,2 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan relatif stabil. Pada April 216, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar,29 persen, dengan komoditas penyumbang deflasi adalah bensin dengan andil sebesar,29 persen, solar dan angkutan udara masing-masing sebesar,2 persen, serta beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari,2 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216 5

6 INFLASI INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & 2. Tembilahan Bulan April 215-April Riau Pekanbaru Dumai Tembilahan -2. Pada bulan April 216, semua kota IHK di Provinsi Riau mengalami deflasi, yakni Pekanbaru sebesar 1,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,61, Dumai sebesar,64 persen dengan IHK 123,43, dan Tembilahan sebesar,36 persen dengan IHK 127,2. Di Kota Pekanbaru pada April 216, andil deflasi disumbang oleh tiga kelompok pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 1,1 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar,31 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil sebesar,6 persen. Dua kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil sebesar,12 persen, dan kelompok sandang sebesar,1 persen. Sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Pekanbaru antara lain: cabai merah dengan andil sebesar,75 persen, bensin sebesar,3 persen, beras sebesar,25 persen, daging ayam ras sebesar,13 persen, tarif listrik dan telur ayam ras masing-masing sebesar,6 persen, buncis, solar, dan angkutan udara masing-masing sebesar,2 persen, serta cabai rawit, semen, dan cabai hijau masing-masing sebesar,1 persen Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru menurut Kelompok Pengeluaran, April Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216

7 Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada April 216 ada tiga kelompok, yaitu kelompok bahan makanan dengan Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai menurut Kelompok Pengeluaran, April 216 andil sebesar,35 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar,27 persen, Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar,6 persen. Satu kelompok menyumbang inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar,4 persen. Sedangkan tiga kelompok lainnya relatif stabil yaitu kelompok sandang, kelompok kesehatan, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Dumai antara lain: bensin dengan andil sebesar,27 persen, cabai merah sebesar,14 persen, daging ayam ras sebesar,9 persen, ikan serai dan telur ayam ras masing-masing sebesar,6 persen, tarif listrik sebesar,5 persen, ikan tongkol sebesar,3 persen, ikan kembung, cabai rawit, dan udang basah masing-masing sebesar,2 persen, dan lain sebagainya. Tiga kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan deflasi Kota Tembilahan pada April 216. Tiga kelompok tersebut yaitu kelompok bahan makanan dengan andil sebesar,19 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar,17 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar,3 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar,2 persen. Sedangkan tiga kelompok lainnya relatif stabil yaitu kelompok sandang, kelompok kesehatan, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan menurut Kelompok Pengeluaran, April Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 deflasi di Tembilahan adalah cabai merah sebesar,24 persen, bensin sebesar,21 persen, tarif listrik sebesar,4 persen, daging ayam ras dan udang basah masing-masing sebesar,3 persen, serta solar dan cabai rawit masingmasing sebesar,1 persen, dan lain sebagainya. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216 7

8 IV. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 212=1. Pada bulan April 216, 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami deflasi. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,79 persen, diikuti oleh Bukittinggi sebesar 1,59 persen, dan Jambi sebesar 1,45 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar,12 persen dan Meulaboh sebesar,14 persen. Dari 1 ibukota di Provinsi Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Jambi, Tanjung Pinang, dan Pekanbaru. Berdasarkan urutan deflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Pekanbaru berada pada urutan ke-5, Dumai urutan ke-18, dan Tembilahan urutan ke-2. Dari 82 kota IHK di Indonesia, 77 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga, diikuti oleh Bukittinggi, dan Jambi, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Singaraja sebesar,6 persen dan Madiun sebesar,8 persen. Inflasi terjadi di 5 kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar,45 persen, diikuti Tual sebesar,22 persen dan Kupang sebesar,9 persen. Berdasarkan urutan deflasi dari 82 kota di Indonesia, Pekanbaru berada pada urutan ke-5, Dumai urutan ke-24, dan Tembilahan urutan yang ke-51. Tabel 2. Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan April 216 Kota IHK April 216 Inflasi April 216 [1] [2] [3] SIBOLGA BUKITTINGGI JAMBI TANJUNG PINANG PEKANBARU MEDAN BANDA ACEH PANGKAL PINANG PADANG BATAM BENGKULU METRO BANDAR LAMPUNG LUBUKLINGGAU PADANGSIDIMPUAN PEMATANG SIANTAR TANJUNG PANDAN DUMAI LHOKSEUMAWE TEMBILAHAN PALEMBANG MEULABOH BUNGO Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216

9 Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, April 216 (Tahun 212 = 1,) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK April 216 Mar 216 (Inflasi Bulanan) Des 215 (Inflasi Tahun Kalender) Apr 215 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216 9

10 Tabel 4. Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, April 216 (Tahun 212 = 1,) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK April 216 Mar 216 (Inflasi Bulanan) Des 215 (Inflasi Tahun Kalender) Apr 215 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216

11 Tabel 5. Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, April 216 (Tahun 212 = 1,) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK April 216 Mar 216 (Inflasi Bulanan) Des 215 (Inflasi Tahun Kalender) Apr 215 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei

12 Tabel 6. Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, April 216 (Tahun 212 = 1,) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK April 216 Mar 216 (Inflasi Bulanan) Des 215 (Inflasi Tahun Kalender) Apr 215 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei 216

13 No. Tabel 7. Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, April 216 (Tahun 212 = 1,) Kota IHK April 216 April 216 thd Maret 216 No. Kota IHK April 216 April 216 thd Maret 216 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH KEDIRI BANDA ACEH MALANG LHOKSEUMAWE PROBOLINGGO SIBOLGA MADIUN PEMATANG SIANTAR SURABAYA MEDAN TANGERANG PADANGSIDEMPUAN CILEGON PADANG SERANG BUKITTINGGI SINGARAJA TEMBILAHAN DENPASAR PEKANBARU MATARAM DUMAI BIMA BUNGO MAUMERE JAMBI KUPANG PALEMBANG PONTIANAK LUBUKLINGGAU SINGKAWANG BENGKULU SAMPIT BANDAR LAMPUNG PALANGKA RAYA METRO TANJUNG TANJUNG PANDAN BANJARMASIN PANGKAL PINANG BALIKPAPAN BATAM SAMARINDA TANJUNG PINANG TARAKAN DKI JAKARTA MANADO BOGOR PALU SUKABUMI BULUKUMBA BANDUNG WATAMPONE CIREBON MAKASSAR BEKASI PARE-PARE DEPOK PALOPO TASIKMALAYA KENDARI CILACAP BAU-BAU PURWOKERTO GORONTALO KUDUS MAMUJU SURAKARTA AMBON SEMARANG TUAL TEGAL TERNATE YOGYAKARTA MANOKWARI JEMBER SORONG BANYUWANGI MERAUKE SUMENEP JAYAPURA Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 19/5/14/Th. XVII, 2 Mei