KARAKTERISTIK ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA AKUT RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Abstract

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARAKTERISTIK ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA AKUT RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Abstract"

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA AKUT RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Sulastriana 1, Sori Muda 2, Jemadi 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, psulastriana@yahoo.com Abstract Acute leukemia (AL) is a disease indicated by abnormal accumulation of leukocytes, malignant and excessive amounts, cause death if not treated. The number of children who suffer AL at in was 174 people. To determine the characteristics of children who suffer AL at RSUP H. Adam Malik Medan in , it has conducted a descriptive study with case series design. Population is all data of children who suffer AL at in , as many as 174 people. Data sample is children who suffer LA at in ( total sampling ). Data Source is data obtained from the card status of children who suffer AL recorded in medical records and analyzed statistically using Chi -square test and t-test, it was presented in tabular form distribution proportion, line charts, pie charts, and narrative. The results showed a decrease trend line according to the equation Y = 100,5-3.8 x. The largest proportion of children suffering from acute leukemia is 0-4 years of age (36.8%), male gender (52.9%), Islam (66.1%), residence outside the city of Medan (77.6% ), pale complaints (43.7%), type of leukemia ALL (78.2%), chemotherapy (57.3%), outpatient home (71.3%), average length of stay (8.5 days), and free medical treatment (46.0%). There was no significant differences between age by type AL (p = 0.998), there was no significant difference gender between the type of AL (p = 0.688) and there was no significant difference the average treatment time between the type of AL( p=0,188). To was expected to complete the recording such as ethnicity, family history, and add time AL was diagnosed. To the families of children who suffered AL were expected to take the patient to follow the treatment prodecure until finished. And the public was expected to avoid or protect themselves from exposure pesticides, chemical substances, and radiation that constantly. Keywords: Acute Leukemia, Characteristics of children Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang mengalami transisi epidemiologi. Kanker merupakan penyebab kematian ke-lima setelah penyakit kardiovaskuler, infeksi, pernapasan dan percernaan. 1 Hasil Riset kesehatan Dasar (2007) menyatakan bahwa prevalensi kanker di Indonesia adalah 430 per penduduk. 2 Di negara Indonesia terdapat kira-kira kasus kanker per tahun dan 650 kasus kanker anak per tahun ditemukan di Jakarta yang sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu. 3 Salah satu jenis kanker adalah leukemia yang ditandai dengan proliferasi selsel darah putih yang abnormal. Menurut WHO (2002) leukemia terjadi hampir di seluruh dunia. Registrasi kanker telah mencatat sekitar kasus baru per tahun (CFR 76%). Dari kasus baru kanker, 1

2 2 Leukemia Mielositik Akut (LMA) sekitar 2,5%, sementara Leukemia Limfositik Akut (LMA) adalah sekitar 1,3%. Leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak dibawah umur 15 tahun. Estimasi kasus baru penyakit leukemia di Amerika Serikat pada tahun 2013 yaitu kasus dan kematian akibat leukemia sebesar kasus. 4,5 Leukemia Akut (LA) merupakan salah satu jenis leukemia dan merupakan leukemia dengan perjalanan klinis yang cepat. Pada populasi anak, umumnya jenis leukemia yang terjadi adalah LA yang terdiri dari Leukemia Limfositik Akut (LLA) dan Leukemia Mielositik Akut (LMA). LLA lima kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan LMA. 4,6 LA pada anak mencapai 97% dari semua leukemia, LLA 82% dan LMA 18%. 7 Di Australia, incidence rate LLA pada anak tahun 2008 adalah 12,2 per anak, tahun 2009 adalah 13 per anak sedangkan LMA incidence rate pada tahun 2008 adalah 2,4 per anak dan tahun 2009 adalah 2 per anak. 8 Di India kanker anak yang paling umum adalah leukemia, 60-85% merupakan LLA. 9 Pada tahun ditemukan 120 anak penderita LLA di RSU Pirngadi Medan. Dari 120 anak yang menderita LLA terdapat 21 penderita yang meninggal (CFR 17,5%). 10 Di RSU Dr. Soetomo Surabaya, pada tahun terdapat 524 kasus leukemia. Dari jumlah tersebut 430 kasus (82%) didiagnosis sebagai LLA, 52 kasus (10%) sebagai LMA, dan 8% Leukemia Mielositik Kronis (LMK). 11 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSK Dharmais tahun kasus LLA sebanyak 34 kasus dan LMA 10 kasus. 12 Pada tahun di Departemen Kesehatan Anak FKUI/RSCM telah dirawat pasien baru LLA sebanyak 198 kasus. 13 Upaya untuk menangani masalah penyakit kanker telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah melalui Depkes RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia) dan juga lembaga non pemerintah baik Yayasan Peduli Penyakit Kanker maupun organisasi profesi tetapi upaya tersebut masih dilakukan dengan sporadis dan belum menyeluruh. Oleh sebab itu, permasalahan penyakit kanker masih belum dapat tertangani dengan optimal. 2 Bardasarkan data yang diperoleh dari rekam medik terdapat data Leukemia Akut pada anak sebesar 174 kasus yaitu 84 kasus pada tahun 2011 dan 90 kasus pada tahun Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahui karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun Tujuan khusus penelitian ini adalah: a. Mengetahui proporsi anak yang menderita LA rawat inap berdasarkan data tahun b. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sosiodemografi yaitu umur, jenis kelamin, suku, agama, dan tempat tinggal. c. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keluhan. d. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan riwayat penyakit keluarga. e. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis Leukemia Akut. f. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis penatalaksanaan medis. g. Mengetahui lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA. h. Mengetahui lama rata-rata anak menderita LA. i. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang. j. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya. k. Mengetahui distribusi proporsi umur anak yang menderita LA berdasarkan jenis LA. 2

3 3 l. Mengetahui distribusi proporsi jenis kelamin anak yang menderita LA berdasarkan LA. m. Mengetahui distribusi proporsi jenis penatalaksanaan medis anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang. n. Mengetahui distribusi proporsi jenis penatalaksanaan medis anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya. o. Mengetahui distribusi proporsi jenis LA pada anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang. p. Mengetahui lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA berdasarkan jenis LA. Manfaat penelitian ini adalah: a. Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian bagi peneliti. b. Memberikan informasi dan masukan mengenai anak yang menderita LA rawat inap bagi dalam upaya peningkatan pelayanannya. c. Sebagai masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti atau melanjutkan penelitian sejenis. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian bersifat deskriptif dengan desain case series. Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dengan pertimbangan bahwa di tersedia data anak yang menderita LA dan penelitian karakteristik anak yang menderita LA belum pernah dilakukan tahun Populasi penelitian ini adalah semua data anak yang menderita LA rawat inap di tahun yang tercatat dalam kartu status sebanyak 174 penderita. Sampel adalah data anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun dan besar sampel sama dengan populasi (total sampling) Hasil dan Pembahasan Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarkan Data Lima Tahun Tabel 1 Distribusi Proporsi Anak yang di Tahun Tahun f % , , , ,7 Total ,0 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa data anak yang menderita LA pada tahun 2008 tidak tersedia di RSUP H. Adam Malik Medan. Pada tahun 2009 terdapat 101 anak yang menderita LA (27,8%), tahun 2010 terdapat 89 anak yang menderita LA (24,4%), tahun 2011 terdapat 84 anak yang menderita LA (23,1%), dan tahun 2012 terdapat 90 anak yang menderita LA (24,7%). Dari persamaan y = 100,5 3,8x maka dapat diprediksikan pada tahun 2013 jumlah anak yang mendeita LA rawat inap di adalah y = 100,5 3,8(5) yaitu 82 kasus, tahun 2014 y = 100,5-3,8(6) yaitu 78 kasus dan tahun 2024 adalah y = 100,5-3,8(16) yaitu 39,7 atau 40 kasus. Sehingga diprediksikan setiap tahunnya terjadi penurunan jumlah kasus anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan. Karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Tabel 2 Distribusi Proporsi Anak yang Berdasarkan Sosiodemografi di Tahun Sosiodemografi f % Umur 0-4 tahun 5-9 tahun tahun ,8 33,9 29,3 3

4 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Agama Islam Kristen Protestan Kristen Katolik 92 52, , , ,1 32,2 1,7 Tempat tinggal Kota Medan Luar kota medan 39 22, ,6 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di tahun yang terbesar berdasarkan sosiodemografi (umur 0-4 tahun 36,8%, jenis kelamin laki-laki 52,9%, agama Islam 66,1%, tempat tinggal luar kota Medan 77,6%). Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan suku tidak tercatat pada kartu status. Leukemia Akut menyerang anak-anak dari semua golongan umur. Pada LLA, puncak usia timbulnya penyakit adalah antara umur 3 dan 4 tahun sedangkan pada anak LMA tidak tampak usia puncak. 9 Besarnya kejadian LA pada kelompok umur 0-4 tahun dikaitkan dengan jenis LLA yang lebih sering terjadi dibandingkan dengan LMA. 2 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Gholami (2011) di West Azerbaijan Province terdapat anak yang menderita LA 56 (43,0%) kelompok umur 0-4 tahun, 45 (34,6%) kelompok umur 5-9 tahun dan 29 (22,3%) kelompok umur tahun. 15 Leukemia Akut lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 1,4 : Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Gholami (2011) di West Azerbaijan Province terdapat anak yang menderita LA berdasarkan jenis kelamin, 72 (55,4%) lakilaki dan 58 (44,6%) perempuan. 15 Besarnya proporsi penderita beragama Islam bukan berarti bahwa agama Islam lebih berisiko untuk menderita LA, namun hanya menunjukan anak yang menderita LA yang datang berobat di RSUP H. Adam Malik 4 Medan tahun yang paling banyak adalah agama Islam. Besarnya proporsi penderita luar kota Medan diasumsikan karena RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit rujukan dari Provinsi Sumatera Utara, NAD, Riau, dan Sumatera Barat sehingga memungkinkan jumlah anak yang menderita LA yang berobat di rumah sakit ini lebih banyak dari luar kota Medan. Tabel 3 4 Distribusi Proporsi Anak yang Berdasarkan Keluhan di Tahun Keluhan f % Pucat 76 43,7 Demam 73 42,0 Perdarahan 35 20,1 Lemas 18 10,3 Pembesaran 15 8,6 kelenjar limfa Nyeri tulang/sendi 13 7,5 Berdasarkan tabel 3. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keluhan terbesar adalah pucat dengan proporsi 43,7% (76 orang) dan terkecil adalah nyeri tulang/sendi dengan proporsi 7,5% (13 orang) Gejala yang ditimbulkan LA adalah pucat, panas/demam, perdarahan, adanya rasa lelah, nyeri tulang dan pembesaran kelenjar limfa. Produksi sel darah merah yang berkurang menyebabkan oksigen dalam tubuh berkurang akibatnya penderita terlihat pucat dan mudah lelah. Anak yang menderita LA akan lebih mudah untuk terkena infeksi karena sel darah putihnya tidak berfungsi normal. Akibatnya tubuh anak tersebut mudah terkena infeksi virus ataupun bakteri sehingga menimbulkan keluhan demam. Perdarahan terjadi akibat produksi sel darah putih meningkat dan sel darah lain menurun mengakibatkan anemia, trombositopenia, leukopenia. Trombositopenia mengakibatkan mudahnya perdarahan berupa ekimosis, petekia, perdarahan gusi dan sebagainya. 17,18 Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan riwayat penyakit keluarga tidak dapat didistribusikan karena data tidak tersedia pada kartu status.

5 5 Tabel 4 Distribusi Proporsi Anak yang Berdasarkan Jenis LA di Tahun Jenis leukemia f % akut Leukemia ,2 limfositik akut(lla) Leukemia 38 21,8 mielositik akut (LMA) Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis LA yang lebih besar adalah LLA dengan proporsi 78,2% (136 orang) sedangkan LMA proporsi 21,8% (38 orang). Pada populasi anak, umumnya jenis leukemia yang terjadi adalah LLA dan LMA. Kasus LLA (82%) lebih sering terjadi pada anak dibandingkan dengan LMA (18%). LMA bisa menyerang segala usia, tetapi paling sering terjadi pada umur dewasa. 7 Tingginya proporsi LLA karena sampel pada penelitian ini adalah anak yang menderita LA. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Chandrayani (2009) di RSK Dharmais dari tahun terdapat 34 (77%) anak yang menderita LLA dan 10 (23%) anak yang menderita LMA. 12 Tabel 5 Distribusi Proporsi Anak yang Berdasarkan Jenis Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Penatalaksanaan medis f % Kemoterapi 86 57,3 Transfusi darah 24 16,0 Kemoterapi dan 40 26,7 transfusi darah Total ,0 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan penatalaksanaan medis terbesar adalah kemoterapi dengan proporsi 57,3% (86 orang) dan terkecil transfusi darah dengan proporsi 16,0% (24 orang). Dari 174 anak yang menderita LA pada tahun di terdapat 150 penderita yang mengikuti penatalaksanaan medis seperti kemoterapi, transfusi darah dan kemoterapi + transfusi darah. Penatalaksanaan medis untuk anak yang menderita LA berbeda-beda tergantung pada jenis LA dan kondisi penderita. Kemoterapi merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien LA untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia dan transfusi darah merupakan terapi suportif untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan sel-sel leukemia itu sendiri seperti perdarahan. 19 Tabel 6 Distribusi Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata di Tahun Lama rawatan rata-rata Mean SD(standar deviasi) 95% Confidence Interval Coefficient of Variation Minimum Maksimum 8,5 6,6 7,5-9,5 77,6%, 1 29 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA adalah 8,5 hari (9 hari), SD (Standar Deviasi) 6,6 hari, Coefficient of Variation 77,6% > 10%, artinya lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA bervariasi, lama rawatan minimum adalah 1 hari dan lama rawatan maksimum adalah 29 hari. Penderita dengan lama rawatan 1 hari sebanyak 5 kasus, dimana 4 kasus diantaranya pulang berobat jalan karena menjalani kemoterapi, 2 kasus didiagnosis LLA berumur 6 dan 7 tahun, 2 kasus LMA berumur 2 dan 9 tahun. Dari 5 kasus terdapat 1 kasus meninggal dengan umur 4 tahun, keluhan (pucat, perdarahan, nyeri tulang/ sendi), didiagnosis LLA, berasal dari luar Medan, dan sumber biaya sendiri. Anak yang menderita LA dengan lama rawatan 29 hari merupakan anak yang 5

6 6 menderita LA berusia 11 tahun, pasien berkunjung ke untuk pertama kali, sehingga memungkinkan lama rawatan lama karena penetapan diagnosis membutuhkan waktu yang tidak cepat, pasien datang dengan keluhan demam dan didiagnosis menderita LLA. Penderita menjalani kemoterapi, dengan sumber biaya SKTM dan pulang dengan status berobat jalan. Distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan lama rata-rata menderita LA tidak tercatat pada kartu status. Tabel 7 Distribusi Proporsi Anak yang Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Keadaan f % sewaktu pulang PBJ ,3 PAPS 22 12,6 Meninggal 24 13,8 Sembuh 4 2,3 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang terbesar adalah pulang berobat jalan (PBJ) dengan proporsi 71,3% (124 orang) dan keadaan sewaktu pulang terkecil adalah sembuh dengan proporsi 2,3% (4 0rang). CFR anak yang menderita LLA adalah 19/136 x 100% =13,9% dan CFR anak yang menderita LMA adalah 5/38 x 100% = 13,1%. Pada pasien LLA lebih dari 2/3 pasien yang diobati akan berada dalam kondisi remisi kompit selama 5 tahun dan kebanyakan kasus akan sembuh sedangkan LMA merupakan suatu kelompok penyakit yang heterogen yang memberikan prognosis yang buruk. 14 Tabel 8 Distribusi Proporsi Anak yang Berdasarkan Sumber Biaya di Tahun i Sumber biaya f % Umum/biaya 21 12,1 sendiri Askes 27 15,5 Jamkesmas 80 46,0 SKTM 40 23,0 JPKMS 3 1,7 JKA 3 1,7 Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya terbesar adalah jamkesmas dengan proporsi 46,0% (80 orang), sumber biaya terkecil adalah JPKMS dan JKA masing-masing dengan proporsi 1,7% (3 orang). Hal ini terjadi karena RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pemerintah yang melayani pasien peserta Jamkesmas. Dapat diasumsikan anak yang menderita LA yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan adalah masyarakat menengah ke bawah. Tingginya kejadian LA pada masyarakat menengah ke bawah diasumsikan karena adanya paparan zat-zat kimia yang cukup lama seperti paparan pestisida di daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS) merupakan sumber biaya yang hanya dimiliki oleh penderita yang tinggal di kota Medan sehingga proporsi JPKMS merupakan yang terendah 1,7% (3 orang). Sama halnya dengan JKA yang hanya dimiliki penderita yang berasal dari provinsi NAD. Proporsi JKA sebesar 1,7% (3 orang), rendahnya proporsi JKA disebabkan karena merupakan rumah sakit rujukan dari provinsi NAD. 6

7 Jenis LA LLA LMA Analisa Statistik Tabel 9 Distribusi Proporsi Umur Anak yang Berdasarkan Jenis LA di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Umur Total 0-4 tahun 5-9 tahun tahun f % f % f % f % 50 36, , , , , , , ,0 Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa anak yang menderita LA dengan jenis LLA terbesar pada umur 0-4 tahun dengan proporsi 36,8% (50 orang) dan terendah umur tahun dengan proporsi 29,4% (40 orang). Anak yang menderita LA dengan jenis LMA lebih besar pada umur 0-4 tahun yaitu 14 orang (36,8%) dan yang lebih kecil pada umur tahun dengan proporsi 28,9% (11 orang). Hasil uji Chi-square diperoleh p = 0,998 (p > 0,05), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur berdasarkan jenis LA. Tabel 10 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Jenis LA di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Jenis LA LLA LMA Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total f % f % f % 73 53, , , , , ,0 Berdasarkan tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa anak yang menderita LA dengan jenis LLA lebih besar terjadi pada laki-laki dengan proporsi 53,7% (73 orang) dan lebih kecil terjadi pada perempuan dengan proporsi 46,3% (63 orang). Anak yang menderita LA dengan jenis LMA pada laki-laki dan permpuan masing-masing proporsinya 50,0% (19 orang). Hasil uji Chi-square diperoleh p = 0,688 (p > 0,05), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis LA dengan jenis kelamin. Tabel 11 Distribusi Proporsi Jenis Penatalaksanaan Medis Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Keadaan Sewaktu Pulang Penatalaksanaan Medis Kemoterapi Transfusi Darah Kemoterapi +Transfusi Darah Berdasarkan tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa dari 101 orang anak yang pulang berobat jalan (PBJ) sebanyak 65,3% (66 orang) kemoterapi, 12,9% (13 orang) transfusi darah dan 21,8% (22 orang) kemoterapi dan transfusi darah. Dari 21 orang anak yang pulang atas permintaan sendiri (PAPS) sebanyak 57,2% (12 orang) kemoterapi, 19,0% (4 orang) transfusi darah dan 23,8% (5 orang) kemoterapi dan transfusi darah. Dari 24 orang anak yang meninggal sebanyak 29,2% (7 orang) kemoterapi, 29,2% (7 orang) transfusi darah dan 41,6% (10 orang) kemoterapi dan transfusi darah. Dari 4 orang anak yang menderita LA yang pulang dengan keadaan sembuh sebanyak 25,0% (1 orang) kemoterapi, 75,0% (3 orang) kemoterapi dan transfusi darah. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 5 sel (41,7%) yang mempunyai expected count < 5. 7 Total f % f % f % f % PBJ 66 65, , , ,0 PAPS 12 57,2 4 19,0 5 23, ,0 Meningg al 7 29,2 7 29, , ,0 Sembuh 1 25,0 0 0,0 3 75, ,0 7

8 8 Sumber Biaya Biaya Sendiri Biaya Tidak Sendiri Tabel 12 Distribusi Proporsi Jenis Penatalaksanaan Medis pada Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Penatalaksanaan Medis Total Kemotera pi Transfusi Darah Kemotera pi +Transfus i Darah f % f % f % f % 5 45,5 4 36,4 2 18, , , , , ,0 Berdasarkan tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa dari 11 anak yang menderita LA yang berobat dengan biaya sendiri 45,5% (5 orang) menjalani kemoterapi, 36,4% (4 orang) diberi transfusi darah dan 18,1% (2 orang) menjalani kemoterapi dan diberi transfusi darah. Dari 139 anak yang menderita LA yang berobat dengan biaya yang tidak sendiri 58,3% (81 orang) menjalani kemoterapi, 14,4% (20 orang) diberi transfusi darah dan 27,3% (38 orang) menjalani kemoterapi dan diberi transfusi darah. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel (33,3%) yang mempunyai expected count < 5. Tabel 13 Keadaan Sewaktu Pulang Distribusi Proporsi Jenis LA pada Anak Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Jenis LA LLA LMA Total f % f % f % PBJ 96 96, , ,0 PAPS 20 90,9 2 9, ,0 Meningg 19 79,2 5 20, ,0 al Sembuh 1 25,0 3 75, ,0 Berdasarkan tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa dari 113 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang yaitu pulang berobat jalan (PBJ) 96,9% (96 orang) dengan jenis LLA, 27,1% (28 orang) dengan jenis LMA. Dari 22 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang yaitu pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 90,9% (20 orang) dengan jenis LLA, 9,1% (2 orang) dengan jenis LMA. Dari 24 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang yaitu meninggal 79,2% (19 orang) dengan jenis LLA, 20,8% (5 orang) dengan jenis LMA. Dari 4 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang sembuh 25,0% (1 orang) jenis LLA dan 75,0% (4 orang) sembuh jenis LMA. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (37,5%) yang mempunyai expected count < 5. Tabel 14 Distribusi Lama Rawatan Ratarata Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Jenis LA di RSUP H. Adam Malik Jenis LA Medan Tahun Lama Rawatan Ratarata f mean SD LLA 136 8,5 6,8 LMA 38 8,4 6,0 t = 1,744 p= 0,188 df= 172 Berdasarkan tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa anak yang menderita LA dengan jenis LA, LLA sebanyak 136 orang dengan lama rawatan rata-rata 8,5 hari, LMA sebanyak 38 orang dengan lama rawatan ratarata 8,4 hari. Berdasarkan statistik uji t diperoleh p = 0,188 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis LA Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. Proporsi tertinggi anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan data tahun adalah pada tahun 2009 yaitu 27,8%. Kecenderungan kunjungan anak yang menderita LA berdasarkan data tahun menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 100,5-3,8x 8

9 9 b. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sosiodemografi tertinggi pada kelompok umur 0-4 tahun 36,8%, jenis kelamin laki-laki (52,9%), agama Islam 66,1%, luar kota Medan 77,6%. c. Proporsi keluhan anak yang menderita LA tertinggi yaitu pucat 43,7%. d. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis LA adalah LLA 78,2%. e. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis penatalaksanaan medis tertinggi adalah kemoterapi 57,3%. f. Lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA adalah 8,5 hari (9 hari) g. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan 71,3%. h. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya tertinggi adalah Jamkesmas 46,0%. i. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur berdasarkan jenis LA (p =0,998), jenis kelamin berdasarkan jenis LA (p=0,688), dan lama rawatan rata-rata dengan jenis LA (p=0,188). 2. Saran a. Kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan pada kartu status, seperti suku, riwayat penyakit keluarga, serta menambahkan pencatatan tentang waktu didiagnosis LA. b. Kepada keluarga anak yang menderita LA diharapkan untuk membawa penderita mengikuti prosedur pengobatan sampai selesai. c. Kepada masyarakat diharapkan untuk menghindari atau melindungi diri dari paparan pestisida, zat-zat kimia maupun radiasi yang terpapar secara terus-menerus. Daftar Pustaka 1. Kepmenkes RI, Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker. Jakarta 2. Depkes RI, Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik Menyumbang 30 Kanker Diakses pada tanggal 27 maret Yayasan Onkologi Anak Indonesia, Kanker pada Anak di Indonesia. Jakarta 4. National Cancer Institute, ctsheet/sites- Types/childhood Diakses pada tanggal 21 maret Hadi N., dkk, A Case ControlStudy Acute Leukemia Risk Factors in Adults, Shiraz, Iran. S hiraz E-Medical Journal. Volume 9, No. 1, January Bakta, M., Hematologi Klinik Ringkas. EGC. Jakarta Depkes RI, Profil Kesehatan Indonesia Jakarta 7. Permono, B. dan IDG. U., Leukemia Akut. Dalam: Hematologi Onkologi Anak. Badan Penerbit IDAI. Jakarta 8. Australasian Assosiation of Cancer Registries, Acute Lymphoblastic Leukemia for Australia. Diakses pada tanggal 27 maret Indian Jurnal of Cancer, Epidemiologi of childhood Cancer in India. Diakses 05 april Arifin, Z., Pola Leukemia Limfoblastik Akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RS Dr. Pirngadi Medan. Jurnal FK USU. Medan 11. IM., Widiaskara, dkk., Luaran Pengobatan Fase Induksi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak di Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya. Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Wangaya. 9

10 10 Denpasar Bagian Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga RS. Dr. Soetomo. Surabaya. 12. S.,chandrayani, Gambaran Distribusi Distribusi Frekuensi Leukemia di RSK Dharmais dari Tahun Skripsi FKM UI. Depok 13. Tjitra, S.T., dkk., Prognosis Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Obes. Departemen Kesehatan Anak, RS Dr.Cipto Mangunkusumo, FK UI. Jakarta 14. Pui, H.P dan William M.C., Leukemia. Dalam: Buku Ajar Pediatri Rudolph (Rudolph s Pediatrics). EGC. Jakarta 15. Gholami, A.,et al., Parental Risk Factor of Childhood Acute Leukemia: A Case Control Study. Journal of Research in Health Sciences. Iran 16. Irani, P., Leukemia Limfoblastik Akut. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Internal Publising. Jakarta 17. Kurnianda, J., Leukemia Mieloblastik Akut. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Internal Publising. Jakarta 18. Buku Kuliah Kesehatan Anak, Diterbitkan Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta 19. Thomson, A.D dan Cotton, R.E., Catatan Kuliah Patologi. EGC. Jakarta 10

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : JULIANTI AISYAH NIM. 061000134 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam

Lebih terperinci

Kejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Kejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Kejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Sri Ari Isnaini 1,2, Maria Tuntun 3 1 Program Studi Diploma IV Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN 2010-2013 Sri Rezeki 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2007 2008 OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL 051000106 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 20-203 Khairun Nikmah Hasibuan, Rasmaliah 2, Jemadi 2 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA AKUT (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DAN LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT) YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA AKUT (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DAN LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT) YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA AKUT (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DAN LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT) YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014-2015 Minimnya data atau informasi mengenai studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka morbiditas, namun angka mortalitas leukemia juga dilaporkan di Amerika. Sampai

BAB I PENDAHULUAN. angka morbiditas, namun angka mortalitas leukemia juga dilaporkan di Amerika. Sampai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami perubahan di banyak bidang dari waktu ke waktu termasuk gaya hidup masyarakat yang ada di dalamnya. Perubahan

Lebih terperinci

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Memakai rumus : Y= a + bx Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 Tahun Tahun dalam kode (Xi)

Lebih terperinci

Keywords: Characteristics, Malaria Parasites Positive, RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Keywords: Characteristics, Malaria Parasites Positive, RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSUD DR. M. YUNUS KOTA BENGKULU TAHUN 2012 Dwi Putri 1, Sori Muda 2, Hiswani 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit hati di Indonesia umumnya masih tergolong tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit hati di Indonesia umumnya masih tergolong tinggi. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit hati di Indonesia umumnya masih tergolong tinggi. Berdasarkan laporan, penderita penyakit dalam yang dirawat di beberapa rumah sakit sentra pendidikan, umumnya

Lebih terperinci

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai dengan penduduknya

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010- Isri Rezta Prianty 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN 2011-2013 Lestari Estaria Sinaga 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Leukemia Mieloid Akut (LMA) adalah salah satu kanker darah yang ditandai dengan transformasi ganas dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid. Bila

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2006-2009 SKRIPSI Oleh : ELIZABETH LOLOAN PANGGABEAN NIM. 061000033 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Pada penelitian ini kerangka konsep mengenai karakteristik pasien PPOK eksaserbasi akut akan diuraikan berdasarkan variabel katagorik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2009-2013 SKRIPSI OLEH RIRIN GULTOM NIM. 081000049 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai 30%-40% dari seluruh keganasan. Insidens leukemia mencapai 2,76/100.000 anak usia 1-4 tahun (Permono,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2010-2011 SKRIPSI Oleh : YESSY OKTORINA NIM. 051000161 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian nasional maupun global. Masalah PTM pada akhirnya tidak hanya menjadi masalah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA DM RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2009 s.d. 31 DESEMBER Oleh: RONY SIBUEA

KARAKTERISTIK PENDERITA DM RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2009 s.d. 31 DESEMBER Oleh: RONY SIBUEA KARAKTERISTIK PENDERITA DM RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2009 s.d. 31 DESEMBER 2009 Oleh: RONY SIBUEA 070100171 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mempertahankan hidup. Hati termasuk organ intestinal terbesar

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mempertahankan hidup. Hati termasuk organ intestinal terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tubuh manusia, hati merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam mempertahankan hidup. Hati termasuk organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013 ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013 Melianti Mairi, 2014. Pembimbing 1 : dr. Dani, M.Kes Pembimbing 2 : dr. Budi Widyarto, M.H Pneumonia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan kanker pada jaringan pembuluh darah yang disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu sumsum tulang yang paling sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi penambahan sel-sel abnormal

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN DISPEPSIA YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2008 SKRIPSI. Oleh : SUCI HERAYANI HRP NIM.

KARAKTERISTIK PASIEN DISPEPSIA YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2008 SKRIPSI. Oleh : SUCI HERAYANI HRP NIM. KARAKTERISTIK PASIEN DISPEPSIA YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh : SUCI HERAYANI HRP NIM. 061000273 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian diseluruh dunia. Prevalensi PJPD di 13 Negara Eropa yaitu Australia (laki-laki

Lebih terperinci

Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN

Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN Penyakit Leukimia TUGAS 1 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah Editor : LUPIYANAH G1C015041 D4 ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN 2004-2008 SKRIPSI Oleh : MERY K. SINAGA 051000066 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan. Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Pusat. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2011

Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan. Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Pusat. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2011 Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2011 Oleh : Raisa Khairuni 100100115 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009 KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : VERARICA SILALAHI NIM. 061000152 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan penyakit kanker sistemik yang menyerang sel darah putih yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada semua aspek kehidupan yaitu fisik, psikologis,

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014 Jeanatasia Kurnia Sari, 2015. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked dan Pembimbing II : Teresa Lucretia Maria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sedang mengalami beban ganda dalam menghadapi masalah penyakit, yang mana penyakit menular dan penyakit tidak menular keduanya menjadi masalah kesehatan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan 21 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah epidemiologi bermula dengan penanganan masalah penyakit menular yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan sosioekonomi dan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN

KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN 2011-2012 Rivando Fernandus 1 ; Sori Muda Sarumpaet 2 ; Hiswani 2. 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012 KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012 Iza Fauziah 1, Jemadi 2, Hiswani 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif.penyakit Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif.penyakit Tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan yang dihadapi pada saat sekarang ini adalah masalah penyakit menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif.penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak setiap orang dan investasi untuk keberhasilan pembangunan suatu negara. 1 Oleh karena itu, dilaksanakan pembangunan kesehatan yang diarahkan

Lebih terperinci

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes.,

Lebih terperinci

Keyword : pulmonary tuberculosis smear positive, characteristic of patient

Keyword : pulmonary tuberculosis smear positive, characteristic of patient KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DAN HASIL PENGOBATANNYA DI POLI PARU RSUD DELI SERDANG TAHUN 2011-2012 Tri Hartini 1, Sori Muda Sarumpaet 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA TUMOR JINAK DAN GANAS TULANG DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: AULADI HALIM UMAR LUBIS

PROFIL PENDERITA TUMOR JINAK DAN GANAS TULANG DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: AULADI HALIM UMAR LUBIS PROFIL PENDERITA TUMOR JINAK DAN GANAS TULANG DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011-2013 Oleh: AULADI HALIM UMAR LUBIS 110100160 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang bagian paru, namun tak

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH.

HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh : IRSYADIL FIKRI 100100007 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 Ida Ayu Komang Trisna Bulan, 2015 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes., PA (K). Pembimbing

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 41 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Data Penelitian RSKD merupakan rumah sakit pusat kanker nasional di Indonesia dan merupakan rumah sakit kanker pertama di Indonesia. Rumah sakit ini melayani rujukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leukemia atau lebih dikenal kanker darah atau sumsum tulang merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal tidak terkontrol (sel neoplasma) yang berasal dari mutasi sel normal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit hati (liver) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan, baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Kerusakan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN juta orang di seluruh dunia (Junaidi, 2010). Asma bronkial bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN juta orang di seluruh dunia (Junaidi, 2010). Asma bronkial bukan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asma bronkial adalah salah satu penyakit kronik yang menyerang antara 100-150 juta orang di seluruh dunia (Junaidi, 2010). Asma bronkial bukan hanya masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan fertilitas, gaya hidup, dan sosial ekonomi yang memacu semakin

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga dapat menyebar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Retinoblastoma (RB) adalah suatu penyakit keganasan pada lapisan retina mata, yaitu bagian mata yang paling peka terhadap cahaya. Penyakit RB dapat menyerang segala

Lebih terperinci

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014. HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014 Oleh : PUTRI YUNITA SIREGAR 120100359 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013 ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013 Data WHO 2013 dan Riskesdas 2007 menunjukkan jumlah penderita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kronis umumnya terjadi pada mereka yang telah cukup lama untuk mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan penyakit

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG Dwirama Ivan Prakoso Rahmadi, 1110062 Pembimbing I : dr. Sri Nadya J Saanin, M.Kes Pembimbing

Lebih terperinci

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi DAFTAR ISI Halaman COVER... i LEMBAR PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.3.1

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke arah yang lebih baik di Indonesia, mempengaruhi pergeseran pola penyakit yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Empat jenis utama penyakit tidak menular menurut World Health Organization (WHO) adalah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2009-2010 SKRIPSI Oleh : HALIMAH 071000175 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN TAHUN SKRIPSI. Oleh : NENNY TRIPENA NIM.

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN TAHUN SKRIPSI. Oleh : NENNY TRIPENA NIM. KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN TAHUN 2008-2010 SKRIPSI Oleh : NENNY TRIPENA NIM. 081000297 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global Action Againts Cancer (2006) dari WHO menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker dapat

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009 ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009-31 DESEMBER 2009 Muhammad Randy, 2010 Pembimbing I : Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes. Pembimbing II : DR. Felix Kasim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia limfositik akut atau biasa disebut LLA merupakan bentuk umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas tertinggi pada anak usia 2-5 tahun.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN Abstract

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN Abstract KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN 008-01 Dumaris Siringo 1, Hiswani, Jemadi 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU Dosen Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia akibat kanker, baik pada pria maupun wanita di dunia. Di seluruh dunia, kematian akibat kanker paru sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi penyebab kematian yang lebih umum bila dibandingkan dengan penyakit akibat infeksi di negara sedang berkembang. Oleh karena

Lebih terperinci

Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III

Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Ana Habibah dan Nunik Puspitasari Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus globalisasi di segala bidang berupa perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada pola hidup masyarakat.

Lebih terperinci

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Sulistyani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Correspondence to : Sulistyani Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA TRAUMA KAPITIS YANG DILAKUKAN TINDAKAN CRANIOTOMY DI RS UMUM MATERNA MEDAN TAHUN SKRIPSI. Oleh :

KARAKTERISTIK PENDERITA TRAUMA KAPITIS YANG DILAKUKAN TINDAKAN CRANIOTOMY DI RS UMUM MATERNA MEDAN TAHUN SKRIPSI. Oleh : KARAKTERISTIK PENDERITA TRAUMA KAPITIS YANG DILAKUKAN TINDAKAN CRANIOTOMY DI RS UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2008-2009 SKRIPSI Oleh : FRIDA. M.R. SIAHAAN NIM. 081000251 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012

PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012 PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran Oleh: ANUOSHA

Lebih terperinci

Pola Lekemia Limfoblastika akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RS. Dr. Pirngadi Medan

Pola Lekemia Limfoblastika akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RS. Dr. Pirngadi Medan Pola Lekemia Limfoblastika akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUSU/RS. Dr. Pirngadi Medan Zairul Arifin Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Abstrak Telah dilakukan suatu penelitian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti kardiovaskular, stroke, kanker, diabetes mellitus, penyakit paru kronik obstruktif di banyak negara, terutama di negara berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) YANG RAWAT INAP DI RSUD LUBUK PAKAM TAHUN 2011 SKRIPSI. Oleh : KHOIRUN TAMIMI HSB NIM.

KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) YANG RAWAT INAP DI RSUD LUBUK PAKAM TAHUN 2011 SKRIPSI. Oleh : KHOIRUN TAMIMI HSB NIM. KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) YANG RAWAT INAP DI RSUD LUBUK PAKAM TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : KHOIRUN TAMIMI HSB NIM. 071000180 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa peningkatan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG REMATIK PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG REMATIK PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG REMATIK PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN 2007-2009 Oleh : AZIZI BIN AZIZAN 070100390 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 i KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 Oleh : YAATHAVI A/P PANDIARAJ 100100394 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci