BAB I PENDAHULUAN. umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas
|
|
- Sudomo Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia limfositik akut atau biasa disebut LLA merupakan bentuk umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas tertinggi pada anak usia 2-5 tahun. Jenis penyakit kanker dari sel darah putih ini akan tumbuh cepat dan agresif serta membutuhkan perawatan segera (Howlader, 2012). Data dari National Cancer Institute (2013) menyatakan total insiden kejadian kanker per penduduk adalah leukemia (12,8%), limfoma (19,7%), dan myeloma (5,9%). Data tersebut telah mengalami peningkatan dibanding tahun 2012, yaitu leukemia naik 0,3%; lymphoma dan myeloma naik 0,1%. Angka kejadian kanker di Amerika Serikat setiap tahun mengalami peningkatan sekitar kasus per satu juta penduduk. Kasus LLA di Amerika pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 36 kasus (Ward et al, 2014). Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010, menyatakan di Indonesia kanker menjadi penyebab kematian nomer tiga dan kasus leukemia mencapai 10,4%. Data dari RISKESDAS (2013) prevalensi kejadian kanker wilayah Jawa Tengah sebesar 2,1%. Yayasan Onkologi Anak Indonesia (2009) menyatakan sebanyak 30% sampai dengan 40% dari insiden kanker pada anak merupakan penderita leukemia atau kanker darah yaitu anak.
2 2 Anak yang telah terdiagnosis penyakit Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) membutuhkan proses pengobatan yang lama (minimal 2 tahun), rutin, dan teratur serta berisiko untuk relaps. Orang tua yang memiliki anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) akan mengalami perubahan hidup dan penyesuaian diri dalam merawat anak saat pengobatan. Studi yang dilakukan oleh Saeui et al, (2009) menyatakan bahwa keluarga yang memiliki anak dengan LLA menimbulkan permasalahan yang besar bagi orang tua, karena ancaman hidup anak ada didepan mata. Penanganan secara suportif dan kuratif merupakan terapi yang diperlukan pada pasien dengan kanker, salah satunya adalah kemoterapi. Kemoterapi adalah salah satu terapi pengobatan kanker yang menjadi pilihan pertama bagi pasien. Menurut Frost (2002) bahwa kemoterapi dapat membunuh sel kanker sebesar 50%. Terapi pengobatan kemoterapi pada penyakit kanker menggunakan obat-obat kimia disetiap tahapan (induksi, konsolidasi, dan pemeliharaan) (Smeltzer, et al., 2008). Kemoterapi pada pasien kanker membutuhkan waktu lama, berulang, menimbulkan ketidaknyamanan anak, serta menimbulkan efek samping berupa muntah, kebotakan, stomatitis, konstipasi, diare, neuropati, fatigue dan nyeri (Imbach et al, 2006). Pemantauan respon anak terhadap efek samping kemoterapi perlu diperhatikan dan dipahami oleh orang tua selama merawat anak LLA di rumah. Perawatan di rumah merupakan perawatan lanjutan terpenting bagi anak yang menjalani kemoterapi, sehingga perlu disampaikan ke orang tua
3 3 cara penanganan yang tepat (McMillan, et al., 2006). Orang tua atau keluarga memiliki peran penting dalam merawat anak yang sakit ketika di rumah. Family Centered Care (FCC) atau perawatan berpusat pada keluarga merupakan prinsip penting dalam asuhan keperawatan khususnya pada anak. Perawatan berpusat pada keluarga merupakan perawatan yang melibatkan keluarga dalam melakukan tindakan keperawatan (Wong, 2009). Orang tua dengan anak LLA perlu dilibatkan dan dioptimalkan perannya dalam masa pengobatan. Penelitian Holm, et al (2003) tentang studi kualitatif tentang keterlibatan orang tua dengan family centerd care pada anak dengan kanker, menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga dalam pengobatan anak dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan dan kebutuhan anak akan terpenuhi. Pemberdayaan keluarga dalam menjalankan perawatan yang berpusat pada keluarga dapat berjalan optimal apabila keluarga mengetahui cara perawatan anak di rumah sakit atau di rumah. Kebutuhan keluarga yang diperlukan untuk mengoptimalkan perawatan anak sakit adalah edukasi. Edukasi merupakan salah satu aspek penting dari peran perawat sebagai edukator selama memberikan asuhan keperawatan pada anak. Edukasi sebagai intervensi keperawatan mandiri dapat direncanakan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam perawatan anak. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada keluarga terhadap risiko infeksi yang timbul selama perawatan diwujudkan sebagai penanggulangan kanker terpadu pada anak dengan LLA (Kemenkes RI, 2014). Sehingga pengetahuan akan penyakit dan keterlibatan orang tua diharapakan dapat meningkatkan
4 4 pemahaman dan keyakinan diri orang tua dalam merawat anak yang sakit, khususnya pada anak dengan LLA. Edukasi yang diberikan kepada orang tua dengan anak LLA akan lebih efektif jika diberikan dengan menggunakan pendekatan teori pembelajaran. Teori ini menjelaskan tentang proses pembelajaran dan motivasi peserta didik. Faktor person merupakan salah satu faktor dalam teori pembelajaran yang dipengaruhi oleh pengalaman penguasaan tindakan, pengalaman permodelan, persuasi verbal, dan kondisi fisik-emosional. Edukasi yang dilakukan dengan pendekatan terhadap sumber-sumber tersebut diharapakan dapat meningkatkan efikasi diri, khususnya pada orang tua sehingga dapat merawat anak dengan baik. Efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya, sehingga dapat menjalankan tugas atau tindakan untuk mencapai hasil tertentu (Bandura, 2004). Efikasi diri orang tua dalam merawat anak LLA di rumah merupakan keyakinan orang tua terhadap kemampuan merawat anak LLA ketika berada di rumah. Tingkat efikasi diri masing-masing individu akan berbeda, hal ini dapat dilihat pada tiga aspek efikasi diri yaitu tingkat kesulitan (magnitude), kekuatan keyakinan (strenght), dan generalitas (generality). Sehingga dengan edukasi dan melibatkan orang tua serta keluarga diharapkan dapat meningkatkan efikasi diri orang tua. Menurut McGrath, et al (2006) bahwa keyakinan ibu terhadap kemampuan diri (selfefficacy) menjadikan keberhasilan dalam menjalankan perannya sebagai orang tua. Keyakinan kemampuan diri tersebut meliputi kepercayaan diri,
5 5 harga diri, dan kompetensi terhadap perawatan (Coleman & Karraker, 2006). Studi yang dilakukan Rustina (2005) bahwapengetahuan ibu yang kurang terhadap perawatan bayi menyebabkan orang tua kurang percaya diri ketika merawat bayinya. Penelitian Hendrix, et al (2009) juga menyatakan bahwa memberikan pelatihan dengan demonstrasi pada pengasuh dapat meningkatkan self-efficacy dalam merawat pasien kanker dan membuat nyaman pasien di rumah. Pemberian edukasi secara signifikan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan orang tua dengan anak yang mengalami Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) (Iqbal et al, 2010; Stiff, 2004). Booklet atau yang sering disebut buku saku merupakan salah satu jenis media lini bawah (below the line) yang memiliki kelebihan; dapat disimpan lama dan dibaca ulang, handy, dapat dipercaya, desain dan ilustrasinya menarik. Studi yang dilakukan Tehrani & Nikpour (2014) menyebutkan bahwa pada wanita dengan infeksi saluran kemih menunjukkan pendidikan kesehatan dengan booklet dan powerpoint sangat efektif meningkatkan pengetahuan, efikasi diri, dan perilaku kesehatan. Pemberian pendidikan kesehatan dengan booklet tentang perawatan anak diare meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan ibu dalam merawat anak diare (Sulisnadewi, 2011). Penelitian yang dilakukan Edraki, et al (2012) tentang efek pemberian edukasi dengan menggunakan power point dan booklet menunjukkan terjadi peningkatan kualitas hidup pada anak yang mengalami penyakit jantung kongenital. Edukasi yang terstruktur pada ibu
6 6 dapat meningkatkan rasa percaya diri pada orang tua ketika merawat anak yang sakit (Corner & Nelson, 2006). Hasil penelitian Shieh et al (2010) tentang efektivitas pemberian edukasi perencanaan pulang pada bayi prematur, mengidentifikasi pendidikan yang terstruktur pada ibu secara signifikan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan pengetahuan ibu sebelum bayi dipulangkan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit pemerintah provinsi Jawa Tenga di Surakarta yang bertipe A dan menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Surakarta. Ruang Melati II adalah salah satu ruang rawat inap anak di RSUD Dr. Moewardi, salah satunya adalah kasus Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Berdasarkan data perawat dan dokter yang bertanggungjawab di ruang Melati II RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 diperoleh anak dengan diagnosa Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Hasil wawancara dengan dua orang ibu dengan anak Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) di poliklinik RSUD Dr. Moewardi Surakarta diidentifikasi bahwa ibu-ibu merasa khawatir, takut, cemas, dan tidak yakin terhadap kemampuannya (self-efficacy) untuk merawat anak LLA. Ibu mengungkapkan bahwa masih masih ragu-ragu ketika efek kemoterapi muncul apakah bisa merawatnya atau tidak. Ibu-ibu mengatakan masih sering bimbang ketika menyiapkan makanan untuk anaknya dan apa yang harus dilakukan jika anak tidak mau makan, karena ibu khawatir kalau tidak makan akan mudah sakit. Ibu-ibu mengatakan telah mendapat informasi dari perawat dan dokter rumah sakit
7 7 tentang efek kemoterapi dan cara menurunkan demam. Dampak yang kurang baik terhadap efikasi diri yang kurang pada orang tua dapat menimbulkan masalah ketika merawat anak LLA. Kebutuhan anak akan dampak pengobatan tidak dapat terpenuhi. Pemberian informasi tersebut disampaikan secara lisan oleh perawat atau dokter saat awal masuk ruang rawat inap. Informasi tentang perawatan anak LLA di rumah belum pernah disampaikan menurut hasil wawancara. Berdasarkan pada latar belakang tersebut peneliti memberikan edukasi tentang perawatan di rumah bagi orang tua dengan anak Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) yang kemudian akan dihubungkan dengan peningkatan terhadap efikasi diri orang tua dengan anak Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian edukasi tentang perawatan di rumah terhadap efikasi diri orang tua dalam merawat anak yang menderita leukemia limfoblastik akut (LLA)? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan pengaruh pemberian edukasi perawatan di rumah terhadap efikasi diri orang tua dalam merawat anak yang menderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA).
8 8 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a. Mengidentifikasi hubungan karakteristik responden (usia, pendidikan, pendapatan, pengalaman merawat sebelumnya, dukungan keluarga) terhadap efikasi diri orang tua. b. Mengukur tingkat efikasi diri orang tua dalam merawat anak yang menderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) sebelum dan sesudah diberikan edukasi D. Manfaat penelitian 1. Bagi Pelayanan Keperawatan Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan khususnya pada perawatan anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). 2. Bagi Pendidikan Keperawatan Penelitian ini diharapkan akan dapat mengembangkan intervensi keperawatan khususnya terhadap anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) yang berdasarkan prinsip Family Centered Care (FCC). 3. Bagi peneliti Peneliti berharap, bahwa penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan mengaplikasikan perannya sebagai seorang perawat dalam asuhan keperawatan khusunya pada perawatan di rumah anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Dan hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagai referensi.
9 9 E. Keaslian penelitian 1. Sulisnadewi Efektivitas Pendidikan Kesehatan Keluarga Terhadap Peningkatan kemampuan Ibu Dalam Merawat Anak Diare di RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya Denpasar. Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen dengan rancangan post-test only with group control design. Sampel penelitian sebanyak 62 responden digunakan peneliti pada dua rumah sakit di Denpasar. Hasil post-test menggambarkan bahwa skor pengetahuan, sikap, dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p<0,05) dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak diare, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p=0,000; α=0,05). Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel pendidikan kesehatan, media booklet dan rancangan penelitian. Perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan adalah variabel terikatnya, yakni tingkat efikasi diri orang tua dan subyek penelitian. 2. Shukir et al Penilaian Manajemen Perawatan di Rumah Bagi Pengasuh Yang Memiliki Anak Remaja Dengan Leukemia Di Kota Erbil. Penelitian deskriptif ini dilakukan di Rumah Sakit Nanakali khusus penyakit darah di kota Erbil dengan hasil penelitian mayoritas pengasuh defisit akan pengetahuan penyebab leukemia, nutrisi untuk penderita leukemia, dan pentingnya oral hyigine. Faktor tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, dan sosial-ekonomi pengasuh juga ikut mempengaruhi kurangnya praktik manajemen di rumah bagi pengasuh dengan remaja leukemia. Kuisioner digunakan peneliti untuk menilai praktik manajemen
10 10 di rumah dan mengetahui karakteristik sosio-demografi yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS. Chi-Squre Test digunakan untuk mengetahui hubungan terhadap dua variabel tersebut. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel manajemen perawatan di rumah bagi penderita Leukemia. Perbedaannya adalah subyek penelitian yang hanya menggunakan satu kelompok penelitian, metode penelitian dan variabel yang digunakan. 3. Suyami Pengaruh Edukasi Dalam Perencanaan Pulang Terhadap Tingkat Kecemasan Dan Tingkat Efikasi Diri Ibu Dalam Merawat Bayi Baru Lahir Rendah. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Experimental design dengan pre test dan post test nonequivalent control group. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa sesudah diberikan edukasi 86,4% responden mengalami penurunan terhadap tingkat kecemasan dan 18,2% responden mengalami peningkatan dalam efikasi diri. Kecemasan yang dirasakan oleh ibu dengan bayi baru lahir rendah berhubungan dengan pendapatan dan pengalaman, dengan nilai p<0,05. Tingkat efikasi diri ibu dihubungkan dengan pendapatan, pengalaman, dan jumlah anak dengan nilai p<0,05. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini, edukasi secara efektif dapat menurunkan kecemasan dan meningkatkan efikasi diri. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah metode penelitian, variabel yang diteliti. Perbedaannya terletak pada subyek penelitian dan satu variabel bebas penelitian.
11 11 4. Hendrix, et al A Pilot Sudy on the Influence of an Individualized and Experiental Training on Cancer Caregiver s Self-Efficacy in Home Care and Symptom Mangement. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan self-efficacy caregiver sebesar 41,1 point setelah diberikan intervensi berupa training tentang perawatan di rumah dan manajemen gejala leukemia. Pengalaman pengasuh terhadap pasien leukemia di rumah dan dukungan keluarga memberikan kontribusi keberhasilan dalam merawat pasien leukemia di rumah. Perbedaaannya adalah metode penelitian, variabel penelitian (pengalaman pengasuh), dan menggunakan satu kelompok penelitian yang dinilai pre dan post. 5. Edraki, et al The Effect of Educational Program on the Quality of Life and Self-Efficacy of Mothers of the Infants with Congenital Heart Disease: A Randomized Control Trial. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kualitas hidup antara kelompok intervensi dan kontrol pada tiga periode (F=59,91, p< 0,0001). Perbedaan signifikan juga terlihat pada nilai rata-rata efikasi diri (F=114,11, p<0,0001). Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subyek penelitian dan media edukasi yang digunakan. Subyek penelitian adalah bayi dengan penyakit jantung konginental dan media edukasinya menggunakan presentasi power point pada kelompok intervensi dan booklet pada kelompok kontrol.
BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan kanker pada jaringan pembuluh darah yang disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu sumsum tulang yang paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian kanker pada anak terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyebab kematian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit dimana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute, 2009). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di dunia diprediksikan akan terus meningkat jika tidak ditangani dengan baik. Diperkirakan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Kementrian Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global Action Againts Cancer (2006) dari WHO menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan penyakit keganasan yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang, yang bersifat buruk, sifat tumbuhnya sangat cepat, merusak, menyebar dan menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan banyak negara di dunia dan termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker menjadi penyakit
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi seharihari selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan hospitalisasi dari 1 bulan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia sebagai penyebab utama kedua kematian di negara maju dan di antara tiga penyebab utama kematian di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus. Penyakit serebrovaskular ini merupakan salah satu penyebab utama kecacatan fisik dan kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Tim Cancer Helps, 2010). Data di Eropa pada tahun 1988 dan 1997 telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan suatu penyakit keganasan yang terjadi pada sel darah putih, yang ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan (Handayani, 2008). Di negara Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan penyakit kanker sistemik yang menyerang sel darah putih yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada semua aspek kehidupan yaitu fisik, psikologis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker pada anak menjadi masalah bagi dunia karena kejadiannya terus mengalami peningkatan, terutama di negara-negara sedang berkembang. Di Pakistan tercatat
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu
1 BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Dewasa ini masalah penyakit kanker semakin sering terjadi di berbagai daerah, hal ini dilihat dari banyaknya laporan bahwa penyakit kanker cenderung menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi penambahan sel-sel abnormal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alamiah. Memasuki masa tua berarti mengalami perubahan baik secara fisiologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses menua pada manusia pada hakekatnya merupakan proses yang alamiah. Memasuki masa tua berarti mengalami perubahan baik secara fisiologi maupun psikologi. Kemunduran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2014 sebesar 8,3%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang International of Diabetic Federation (IDF, 2015) menyatakan bahwa tingkat prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan kematian. Dewasa ini tehnologi telah berkembang pesat dalam mendiagnosis dan menangani penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data statistik organisasi WHO tahun 2011 menyebutkan Indonesia menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak setelah Amerika Serikat, China, India.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu tertinggi saat ini. Gejala awal yang timbul bersifat asimtomatis yaitu perdarahan sedikit setelah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai 30%-40% dari seluruh keganasan. Insidens leukemia mencapai 2,76/100.000 anak usia 1-4 tahun (Permono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker menjadi momok bagi semua orang, hal ini karena angka kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2003
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronis beserta pengobatannya mempunyai dampak besar terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). LLA merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan karena pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.
HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr. MOEWARDI Lilis Murtutik, Wahyuni ABSTRAK Latar belakang : Leukemia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar Belakang Masalah Keselamatan pasien adalah mengurangi risiko tindakan yang tidak perlu ke tingkat seminimal mungkin dalam pemberian pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara di banyak negara merupakan kanker yang paling sering terjadi dan penyebab kematian pada wanita. Di kebanyakan negara urutan pertama ditempati oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan bersifat menyebar pada organ tubuh yang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
HUBUNGAN HOSPITALISASI BERULANG DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH YANG MENDERITA LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT DI RUANG MELATI 2 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciLeukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan secara umum merupakan satu kesatuan tenaga yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari semua katagori tenaga
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA DAN PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup, peningkatan konsumsi kalori, lemak dan garam, peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa dapat dilakukan perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi cemas yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasif harus mendapat perhatian khusus dan segera diatasi. Bagi anak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program terapi efektif untuk diabetes mellitus membutuhkan latihan komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis, dan regimen farmakologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena perkembangan anak pada fase awal akan mempengaruhi perkembangan pada fase selanjutnya. Sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat menimbulkan dampak, baik terhadap fisik maupun psikologis diantaranya kecemasan, merasa asing akan lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatankegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal, baik komunikasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus menerus. Komunikasi bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya beban ekonomi, makin lebarnya kesenjangan sosial, serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi suatu hal yang mengancam bagi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian secara global. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensi semakin meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap tekanan baik internal maupun eksternal. Istilah kecemasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dari masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian, serta manfaat penelitian ini. A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa. katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini masyarakat dihadapkan pada berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit Lupus, yang merupakan salah satu penyakit yang masih jarang diketahui oleh masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan keganasan yang paling banyak pada wanita. Penyakit kanker payudara merupakan penyakit yang didominasi oleh wanita (99%)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) tipe 2 yang dahulu dikenal dengan nama non insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak, hal ini disebabkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat mengalami penurunan fungsi, yang disebut dengan gagal ginjal. Prevalensi gagal ginjal di dunia cukup tinggi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Transisi epidemiologis di bidang kesehatan mengakibatkan beban ganda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transisi epidemiologis di bidang kesehatan mengakibatkan beban ganda (double burden) di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi yang merajalela dan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, diperkirakan sebanyak 24 juta orang telah menderita skizofrenia (WHO, 2009). Di Indonesia, menurut Riskesdas (2007), sebanyak 1 juta orang atau sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dengan perkembangan teknologi di berbagai bidang termasuk informasi, manusia modern semakin menemukan sebuah ketidak berjarakan yang membuat belahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental double blind randomized clinical trial post-test group design. 2. Rancangan Penelitian
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE DI BANGSAL MELATI RSUD SRAGEN
i ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE DI BANGSAL MELATI RSUD SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mampu diteliti dan diatasi (Suyono, 2005). Namun tidak demikian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, maka semakin banyak pula penyakit infeksi dan menular yang mampu diteliti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Saat ini Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan penanganan yang tepat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang tinggi di sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada laki-laki (Price & Wilson, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA seluler (Brunner & Suddarth, 2001). Sel abnormal ini membentuk klon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita setelah kanker serviks. Kanker menjadi momok bagi semua orang selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah suatu keadaan yang sangat serius pada pasien pre operasi yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan gelisah serta menggambarkan perasaan keraguraguan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis
Lebih terperinci