BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI"

Transkripsi

1 BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Marketing Strategy Berdasar pada hasil segmentasi dengan menggunakan metode Post Hoc Segmentation, dapat disusun suatu marketing strategy, yang diharapkan untuk dapat diimplementasikan dalam usaha meningkatkan activation growth. Gambar 4.1. Segmenting, Targeting and Positioning Karena market layanan telekomunikasi selular ini memiliki size yang sangat besar, patut disayangkan bila 3 tidak menetapkan targeting ke lima segmen yang ada. Tapi, tiaptiap segmen harus memiliki positioning masing-masing yang jelas, sehingga tidak membingungkan konsumen. Dengan strategi ini, diharapkan agar setiap konsumen dapat memilih salah satu dari brand yang ditawarkan oleh 3 sesuai dengan minat dan keinginan mereka. Strategi ini juga diharapkan dapat meningkatkan awareness brand 3 agar dapat menjadi top of mind di benak konsumen. Urutan prioritas target disesuaikan dengan urutan besarnya segmen, yaitu sebagai berikut: Asal Murah (40.40%) 35

2 Pelanggan Setia (27.27%) Sosialista (14.14%) Emosional Intensif (12.12%) Korban Iklan (6.06 %) Di bawah naungan 3, akan diluncurkan lima brand baru untuk menarget tiap-tiap segmen yang ada, masing-masing dengan positioning yang berbeda. Sobat, dengan tag line selalu setia akan ditargetkan pada segmen pelanggan setia. Brand ini akan diposisikan sebagai brand yang memberikan layanan telekomunikasi selular yang simple dan reliable. Irit, dengan tag line paling hemat akan ditargetkan pada segmen asal murah. Brand ini akan digunakan sebagai fighting brand yang diposisikan sebagai layanan telekomunikasi selular yang paling murah dan menguntungkan bagi konsumen yang sensitif terhadap harga. Senang, dengan tag line suka-suka gue akan ditargetkan pada segmen korban iklan. Brand ini akan diposisikan sebagai layanan telekomunikasi selular yang kreatif dan out of the box. Luv, dengan tag line dunia kita akan ditargetkan pada segmen emosional intensif. Brand ini akan diposisikan sebagai layanan telekomunikasi selular yang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan konsumen. Sosialista, dengan tag line hidup itu indah akan ditargetkan pada segmen sosialista. Brand ini akan diposisikan sebagai layanan telekomunikasi selular premium dan berteknologi tinggi Marketing Mix Masing-masing brand tersebut akan dipasarkan dengan marketing mix yang berbeda. Marketing mix untuk tiap brand akan disesuaikan dengan positioning yang ingin dibentuk oleh perusahaan pada segmen yang menjadi targetnya Marketing Mix Brand Sobat Untuk brand Sobat, produk difokuskan pada dua fungsi utama layanan telekomunikasi selular, yaitu untuk komunikasi suara dan Short Message Service (SMS). Kedua fungsi ini harus dapat diandalkan setiap saat dengan zero error rate sehingga tidak boleh terjadi kesalahan atau pun gangguan yang dapat menyebabkan konsumen gagal melakukan panggilan telepon atau menerima/mengirim SMS. Selain itu, kualitas 36

3 kejernihan suara harus tinggi. Pelanggan juga tidak boleh direpotkan oleh spam message. Layanan yang diberikan untuk brand ini harus sepenuhnya mengacu pada kepuasan konsumen pada tingkat yang paling tinggi. Pricing ditetapkan medium dengan sistem yang sederhana dan mudah untuk dipahami, sehingga tidak membuat konsumen merasa bingung. Harga harus tetap stabil selama masih memungkinkan untuk menjaga brand image sebagai brand yang dapat dipercaya. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara prepaid (dibayar di muka) atau pun post paid (dibayar di akhir). Untuk menjamin kualitas pelayanan dan informasi, voucher perdana hanya akan dijual pada toko khusus milik perusahaan tanpa melibatkan pihak ketiga. Voucher isi ulang akan dapat dperoleh melalui website perusahaan atau pun dari Automatic Teller Machine (ATM). Khusus untuk konsumen post paid, pembayaran dapat dilakukan melalui auto debet dari rekening bank. Gambar 4.2. Marketing Mix Sobat Promosi dari media massa akan digunakan untuk membangun awareness, dengan isi pesan yang sederhana dan jelas, menyatakan positioning brand. Media yang akan digunakan adalah dari media televisi, koran, majalah dan billboard. Sejalan dengan itu, akan ditayangkan testimonial dari konsumen-konsumen yang merasa puas 37

4 menggunakan brand Sobat. Sales person akan disebar ke berbagai titik strategis, seperti pusat perbelanjaan, sekolah dan kantor-kantor, untuk membangkitkan minat calon konsumen untuk mengunjungi flagship store milik perusahaan. Costumer service yang ada di flagship store harus bisa meyakinkan calon konsumen, sehingga mereka merasa benar-benar yakin bahwa brand Setia dapat memberikan layanan yang simple tapi dapat diandalkan Marketing Mix Brand Irit Untuk brand Irit, produk disediakan dalam nominal voucher isi ulang sekecil mungkin, sehingga memudahkan akses konsumen. Pada produk ini akan digunakan prinsip value for money, dengan memberikan layanan sebaik mungkin dengan biaya minimal. Produk akan disediakan dengan masa aktif dan masa tenggang yang panjang, guna menarik minat konsumen dengan budget layanan telekomunikasi selular yang sedikit. Pricing harus ditekan serendah mungkin dengan menetapkan copycat strategy, meniru strategi harga pesaing tapi menetapkannya sedikit lebih murah. Sistem pembayaran hanya akan disediakan dalam bentuk prepaid. Gambar 4.3. Marketing Mix Irit Voucher perdana dan isi ulang harus tersedia di berbagai tempat yang memudahkan akses konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen harus dapat mencapai tempat 38

5 untuk pembelian voucher perdana dan isi ulang tanpa perlu mengeluarkan biaya.tambahan, sehingga point of purchase harus tersedia di tempat-tempat yang memang sering dikunjungi oleh konsumen dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Selain itu akan diterapkan pula sistem jemput bola dengan menggunakan pedagang asongan di kaki lima dan persimpangan jalan raya serta agen-agen yang akan berjualan secara keliling ke kantor-kantor, sekolah, kantin dan perumahan. Untuk membangun awareness, promosi dilakukan melalui media elektronik dan cetak dengan menyampaikan informasi harga. Promosi harus dilakukan terus menerus dengan memberikan diskon biaya dan bonus pulsa. Selain itu, promosi harus didukung oleh acara spesial melalui media televisi yang memeberikan undian hadiah dan kuis interaktif. Voucher perdana akan disebar secara gratis serta melakukan bundling dengan handphone dan dijual dengan harga semurah mungkin Marketing Mix Brand Senang Untuk brand Senang, tidak perlu menyediakan banyak fitur, asal layanan tetap dapat diandalkan. Produk harus dapat dikostumisasi, misalnya dengan memasang foto pemilik di SIM card. Selain itu harus sering dikeluarkan voucher isi ulang edisi khusus dengan kemasan yang cukup menarik untuk dikoleksi dalam jumlah yang terbatas. Price ditetapkan medium, dengan mengikuti trend harga di pasar tapi tetap tanpa ikut serta dalam price war. Sistem pembayaran disediakan dalam bentuk postpaid dan prepaid. Voucher perdana dan isi ulang harus tersedia di berbagai tempat sehingga konsumen memiliki berbagai pilihan. Point of purchase tersebut tetap harus tersedia di berbagai tempat yang dekat dengan aktivitas sehari-hari konsumen, sehingga tidak akan menjadi penghalang yang bisa membuat konsumen merasa enggan untuk menggunakan produk dari brand Senang. 39

6 Gambar 4.4. Marketing Mix Senang Promosi dilakukan secara mass advertising melalui media massa, terutama elektronik, dengan menggunakan tema yang kreatif dan menghibur. Selain itu promosi didukung oleh silent marketing berupa penampilan street performer di jalan-jalan utama dan pusat keramian di kota Bandung, misalnya dengan melakukan pantomim komedi di depan Plaza Dago pada akhir pekan. Selain itu juga harus dilakukan built in commercial pada media-media yang kreatif seperti buku, film dan CD lagu. Rangkaian promosi ini bertujuan untuk menciptakan buzz (dengung) mengenai brand Senang sehingga membuat konsumen pada segmen ini merasa penasaran dan tertarik. Setelah itu diharapkan konsumen tersebut akan berinisiatif untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai brand Senang. Bila konsumen tersebut telah memiliki image yang positif terhadap brand Senang, maka pendekatan melalui sales person yang cerewet dan sedikit memaksa akan dapat meyakinkan mereka untuk beralih menggunakan brand Senang Marketing Mix Brand Luv Produk untuk brand Luv akan dipasarkan dengan menyediakan banyak layanan fitur yang variatif. Misalnya dengan layanan Ring Back Tone (RBT) dan download content yang beragam. Packaging dari voucher perdana dan isi ulang harus didisain dengan baik sehingga tampil menarik. Selain itu, pihak perusahaan harus membentuk dan membina komunitas bagi konsumen, misalnya dengan membentuk Luv Club. Komunitas utama 40

7 ini akan menjadi komunitas dasar bagi pembentukan komunitas-komunitas baru yang akan terkostumisasi sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen, karena komunitas baru ini akan dibentuk oleh konsumen sendiri dengan menggunakan media yang disediakan oleh komunitas utama. Misalnya, konsumen dapat membentuk komunitas Luv SMA 5 ; Luv Sepeda Santai ; Luv Musik dan komunitas lain sesuai dengan inisiatif konsumen. Selain itu konsumen juga akan memperoleh perlakuan yang spesial dan personal dari operator, misalnya setiap hari ulang tahun konsumen, yang bersangkutan akan menerima SMS ucapan ulang tahun beserta hadiah voucher diskon makan yang dapat dipergunakan untuk mentraktir teman-temannya di salah satu food outlet ternama di Bandung. Gambar 4.5. Marketing Mix Luv Price ditetapkan medium dengan mengikuti perkembangan trend pada industri telekomunikasi selulat di Indonesia. Harga khusus akan diberikan kepada anggota komunitas yang aktif berpartisipasi pada komunitas yang dibina oleh brand Luv. Pembayaran disediakan dalam bentuk post paid dan prepaid. Point of purchase harus tersedia di berbagai tempat yang mudah untuk diakses oleh konusmen. Sebagai tambahan, akan dibentuk agen spesial dari anggota komunitas, sehingga mempermudah akses konsumen dan meningkatkan perasaaan spesial yang dapat dirasakan dengan bergabung bersama komunitas brand Luv. 41

8 Promosi dari media massa akan menggunakan pendekatan yang menyentuh secara emosional dengan didukung oleh endorser dari kalangan selebriti yang memiliki image yang positif di benak konsumen segmen ini. Selain itu, promosi juga harus didukung oleh billboard di seluruh titik keramaian di kota Bandung, sehingga intensitas kehadirannya dapat dirasakan oleh konsumen. Komunitas akan memegang peranan penting untuk brand ini, sebagai bagian dari layanan dan terutama untuk mendukung promosi. Perusahaan juga harus mengadakan event sponsorship yang mendukung berbagai kegiatan sosial dan kegiatan yang dapat memfasilitasi kegiatan anggota komunitasnya. Untuk mempermudah penetrasi pada segmen ini, brand Luv akan didukung oleh tenaga sales yang berpenampilan menarik Marketing Mix Brand Sosialista Produk untuk brand Sosialista akan dipasarkan dengan fitur-fitur yang banyak, inovatif dan sarat teknologi. Perusahaan harus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan hal tersebut. Misalnya dengan pihak bank dan industri keuangan untuk melakukan terobosan baru di Indonesia sehingga SIM card dapat berfungsi sebagai electronic wallet yang dapat digunakan untuk pembayaran. Tentu saja kerja sama juga harus dilakukan dengan produsen perangkat handphone sehingga memungkinkan hal tersebut terlaksana. Selain itu, perusahaan juga dapat bekerja sama dengan produsen kunci dan peralatan keamanan, sehingga SIM card juga dapat digunakan sebagai identity card atau pun remote untuk sistem alarm. SIM card harus dapat diaplikasikan ke berbagai aspek kehidupan konsumen yang berhubungan dengan life style dan teknologi. Selain itu, konsumen juga akan menerima layanan yang bersifat personal, seperti ucapan selamat ulang tahun. Price ditetapkan premium dengan sistem pembayaran yang beragam, bisa dengan sistem post paid, prepaid atau pun sistem hybrid di mana konsumen melakukan pembayaran post paid tapi dengan limit tertentu demi alasan keamanan dan kenyamanan. Point of purchase harus tersedia di berbagai tempat yang berada di sekitar lingkungan tempat konsumen melakukan aktivitas. Selain itu, bagi konsumen yang memerlukan akan disediakan suatu spesial boutique di mana konsumen dapat menerima pelayanan 42

9 intensif dan personal mengenai informasi layanan yang disediakan oleh brand Sosialista. Gambar 4.6. Marketing Mix Sosialista Promosi dari media massa akan ditekankan untuk menyampaikan positioning brand Sosialista sebagai layanan telekomunikasi selular premium. Pesan dari media massa tersebut akan bersifat impresive dan prestisius. Untuk memperoleh knowledge mengenai brand ini, konsumen akan diarahkan untuk mendatangi outlet Costumer Service perusahaan. Untuk itu, akan ditarget calon-calon seed yang dapat menjadi cikal bakal virus dalam program viral marketing. Selain itu, akan dilakukan program promosi bundling, dengan menyediakan SIM card yang dijual secara bundling dengan produk handphone berteknologi tinggi yang dapat mendukung fitur-fitur yang disediakan, secara gratis dengan sistem kontrak jangka menengah, sekitar dua sampai tiga tahun. Selain itu, perusahaan juga akan bekerja sama dengan berbagai tempat yang sering dikunjungi oleh konsumen segmen ini sehingga dapat dibentuk suatu komunitas yang elit dan spesial. Misalnya dengan menyediakan suatu lounge khusus untuk konsumen brand Sosialista di bandar udara dan stasiun kereta. Selain itu, bisa juga diterapkan sistem reservasi khusus dengan menggunakan SMS bagi konsumen brand Sosialista. Kerja sama dengan pihak ketiga ini harus dapat menimbulkan suatu kesan diistimewakan bagi konsumen. 43

10 4.3. Evaluasi Untuk melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi dari marketing strategy yang telah ditetapkan, perlu dilakukan analisa terhadap tiga hal, yaitu: Activation Growth dengan cara membandingkan market share antara tahun ini (sebelum program dijalankan) dengan tahun berikutnya, setelah program dijalankan. Market share pada tahun berikutnya harus lebih besar. Brand Positioning dengan cara melakukan Discriminant Analysis terhadap konsumen dari setiap brand yang ada untuk melihat brand positioning dari brand tersebut di benak konsumen. Gap antara brand psoitioning di benak konsumen dan brand positioning yang ditetapkan oleh perusahaan harus seminimal mungkin. Financial dengan cara membandingkan antara seluruh biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menjalankan strategi ini dan seluruh pendapatan cash yang dapat diperoleh, dengan menggunakan pendekatan Net Present Value (NPV). NPV harus lebih besar dari nol. 44

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku dan sikap konsumen dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil analisis pengolahan data yang telah dilakukan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Faktor-faktor yang menjadi petimbangan pelanggan untuk menggunakan dan memilih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 1.1 ALTERNATIF SOLUSI BISNIS Segmentasi memiliki peran utama dalam penentuan marketing strategy dari suatu perusahaan. Dengan segmentasi yang tepat, perusahaan dapat melakukan targeting

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PERIKLANAN Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi PERIKLANAN: PEMBANGUN KESADARAN

Lebih terperinci

SMS MARKETING. Materi ke 20. Apa Itu SMS Marketing? TrainingTokoOnline.com 1

SMS MARKETING. Materi ke 20. Apa Itu SMS Marketing? TrainingTokoOnline.com 1 Materi ke 20 SMS MARKETING Apa Itu SMS Marketing? Pernahkah Anda menerima SMS (short message servis) yang berisikan penawaran produk atau promosi sebuah usaha? Mendapati pertanyaan seperti itu, dapat dipastikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh dari analisis pada bab sebelumnya. Implementasi detil atas solusi bisnis ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti ini Handphone merupakan hal yang sangat penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada awalnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam, perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan merek mereka kepada konsumen yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indomarco Prismatama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jaringan ritel waralaba minimarket dengan merek dagang Indomaret. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii ABSTRAK Layanan telekomunikasi teknologi CDMA 2000-1X adalah teknologi terbaru di dunia telekomunikasi. PT Telkom adalah pionir operator CDMA di Bandung dengan produk Telkom Flexi. Sejak diluncurkan Oktober

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri semakin pesat. Banyak perusahaan baru dan tentu saja hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil insight yang didapat dari masing-masing Key Stakeholder di Jakarta dan observasi secara langsung dalam mengamati perilaku konsumen musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah mendorong mobilitas masyarakat dan individu menjadi semakin dinamis. Teknologi komunikasi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri modern ritel dewasa ini semakin pesat, baik pemain lokal maupun asing semakin agresif bermain dalam pasar yang empuk tersebut. Prospek

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4. 1. Rencana Pilot Project SPBU TOTAL di Kota Bandung Dengan dibukanya pasar hilir migas atau ritel BBM, maka konsumen saat ini memiliki pilihan lebih banyak dan daya tawar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroprasi di Indonesia. Keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan menyebabkan kebutuhan masyarakat akan kelancaran penyampaian informasi semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh berbagai macam teknologi sehingga perusahaan dituntut bersaing ketat. Terlebih lagi

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dalam upaya untuk meningkatkan target penjualan, maka berdasarkan dari hasil analisis dan usulan perbaikan kerja dapat disimpulkan bahwa: 1) Berdasarkan hasil pengolahan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek kehidupan tersentuh olehnya. Perkembangan ini juga mengakibatkan masyarakat sebagai objek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Akan tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan pembeliannya, seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sales Promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dana, kliring, hingga settlement. Cara pembayaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dana, kliring, hingga settlement. Cara pembayaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini, pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang konsumsi cenderung meningkat. Berbagai macam cara penawaran produk dilakukan oleh para produsen untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Penerapan Yield management Yield management diterapkan pada level strategis dan taktis. Yahg dimaksudkan dengan level strategis adalah penerapan yield management yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang telah dikemukakan

Lebih terperinci

TABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG. No Informan Deskripsi Intisari

TABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG. No Informan Deskripsi Intisari TABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG 1. Pelaksanaan strategi promosi PT. Mastel Mandiri yang tepat dalam bersaing a. Segmen pasar yang dituju oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat menyebabkan pesatnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kesimpulan mengenai empat variable tersebut adalah sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Kesimpulan mengenai empat variable tersebut adalah sebagai berikut : BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya mengenai strategi marketing mix yang diterapkan Plasa Telkom Bukittingi, dapat dilihat bahwa variable strategi marketing mix yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pelaksanaan strategi pemasaran produk consumer banking my First Bjb Cabang Majalengka Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri seluler di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Karena telemarketing merupakan bentuk komunikasi langsung dan bersifat dua arah (melalui telepon), maka respon yang timbul dapat diukur dan diketahui secara langsung. Reaksi target market (pertanyaan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan teknologi komunikasi yang mampu memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku usaha membutuhkan penerapan teknologi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku usaha membutuhkan penerapan teknologi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku usaha membutuhkan penerapan teknologi yang dapat membantu operasional bisnisnya agar bisa berjalan dengan lebih baik sekaligus memudahkan bagi para pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Perpindahan Merek (Brand Switching) Perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran yang Dilakukan BMT Al Hikmah Cabang Gunungpati dalam Upaya Meningkatkan Minat Menabung Masyarakat Strategi pemasaran dijalankan pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi yaitu iklan. Periklanan merupakan salah satu alat promosi yang

BAB I PENDAHULUAN. promosi yaitu iklan. Periklanan merupakan salah satu alat promosi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemasaran ditentukan oleh bagaimana pemasar memahami keadaan pasar dan merumuskan strategi pemasaran yang harus ditetapkan. Strategi di sini berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu, tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran alat komunikasi dan informasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Dari survey yang kami lakukan dapat disimpukan bahwa pembeli (pihak yang menentukan pemilihan suatu merek) keramik, umumnya memiliki kualifikasi: - Mayoritas pria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana pelanggan sangat kritis dengan kebutuhan dan keinginan yang terus berkembang. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh dari iklan (X1) dan promosi penjualan (X2) secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 173 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis (analisis jalur) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia persaingan bisnis yang global memaksa para pelaku bisnis berpikir untuk memilih dan menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Dunia industri yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analis yang sudah dilakukan di bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal seperti: 1. Brand Awareness di pasaran saat ini berada peringkat kedua

Lebih terperinci

IKLAN-LINI-ATAS DAN IKLAN-LINI-BAWAH

IKLAN-LINI-ATAS DAN IKLAN-LINI-BAWAH MEDIA PERIKLANAN IKLAN-LINI-ATAS DAN IKLAN-LINI-BAWAH Perusahaan/ institusi menggunakan berbagai media periklanan untuk mempromosikan produknya. Terdapat dikotomi/ pemisahan antara berbagai jenis media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun berkembang dengan pesat. Industri telekomunikasi berkembang megikuti

BAB I PENDAHULUAN. pun berkembang dengan pesat. Industri telekomunikasi berkembang megikuti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin pesat, industri telekomunikasi pun berkembang dengan pesat. Industri telekomunikasi berkembang megikuti kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Perilaku pembelian untuk cluster 1 adalah perilaku pembelian yang rumit. Perilaku pembelian untuk cluster 2 adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 113 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanggapan terhadap

Lebih terperinci

3. SOLUSI BISNIS 3.1. ALTERNATIF SOLUSI BISNIS

3. SOLUSI BISNIS 3.1. ALTERNATIF SOLUSI BISNIS 3. SOLUSI BISNIS 3.1. ALTERNATIF SOLUSI BISNIS Wright, Warner & Winter (1978:649) menyebutkan bahwa iklan, PR, penjualan personal dan promosi penjualan merupakan bagian dari bauran promosi. Senada dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Suasana Toko Utami (2006:238) definisi suasana toko adalah sebagai berikut: Suasana toko adalah desain lingkungan melalui

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

1

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium Klinik Prodia adalah salah satu laboratorium klinik terbesar di Indonesia. Prodia didirikan sebagai laboratorium kecil pada tanggal 7 Mei 1973 di Solo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Telkomsel merupakan salah satu operator telekomunikasi seluler GSM di Indonesia, dengan layanan paskabayar yang diluncurkan pertama kali pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur tanpa garam. Begitu juga dengan produk, tanpa adanya suatu proses pengenalan kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor telekomunikasi memang termasuk salah satu industri yang dinamis. Selain dapat menciptakan nilai bisnis yang menggiurkan, perkembangan teknologinya juga

Lebih terperinci