ABO. WAHID CHAIRULLAH TESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABO. WAHID CHAIRULLAH TESIS"

Transkripsi

1 TESIS PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA PEGA WA I NEGERI SIPIL PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DJNAS Dl LINGKUP PERTANIAN KABUPATEN SAMPANG (Tinjauan berdasarkan Metode Analisis Fungsi Statistik) ABO. WAHID CHAIRULLAH PROGRAM STUDf PSDM PROGRAM PASCASARJANA ljniv ERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2004

2 TESIS :f PEGAWAI~ PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA r...negeri SIPIL PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN ~S PEMBANGUNAN DAERAH DAN DINAS DI LINGKUP /',..PERTANIAN KABUPATEN SAMPANG ~ ; 5~r (Tin_jauan berdasark.: n Metode :~alisis Fun~Statistik~ PROGRAM STUDI PSDM PROGRAM PASCASARJANA UNIV ERSITAS AIRLANGGA SURABA YA 2004

3 TESIS PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DINAS DI LINGKUP PERTANIAN KABUPATEN SAMPANG (Tinjauan berdasarkan Metode Analisis Fungsi Statistik) ABD. W AHID CHAIRULLAH NIM /M PROGRAM STUDI PSDM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABA Y A

4 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DINAS DI LINGKUP PERTANIAN KABUPATEN SAMPANG (Tinjauan berdasarkan Metode Analisis Fungsi Statistik) TESIS Guna memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Program Studi Ilmu Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya Oleh: ABD. W AHID CHAIRULLAH NIM M PROGRAM STUDI PSDM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AJRLANGGA SURABA Y A 2004 Ill

5 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI : TANGGAL: 15 Juni 2004 OLEH: PEMBIMBING KETUA Dr. H. HARYADI S3.0. dr, DOB, MS<, APU NIP " BIMBING ~ MENGETAHUI WAKIL KETUA PROGRAM STUDIPENGEMBANGAN SDM IV

6 Telah diuji pada Tanggal 15 Juni 2004 P ANITIA PENGUJI TESIS Ketua Anggota :Prof. Haryono Suyono, MA, Ph.D : I. Dr. H. Haryadi Soeparto, dr, DOR, MSc, APU 2. Jusuflrianto, drs, M.Com 3.Dr.SunaDo,dr,~S.MSc 4. Pudjo Rahardjo, MA, Ph.D 5. Prof. DR I Gede Winasa, drg. v

7 UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama, saya panjatkan puji syukur kepada Allah swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Terima kasih sebesar-besamya dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Bapak Dr. H. Haryadi Soeparto, dr, DOR, MSc, APU sebagai pembimbing ketua yang dengan tulus dan sabar memberikan dorongan, bimbingan, araban, saran dan nasehat terbaik pada peneliti sehma proses penyusunan dan penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Bapak Jusuf Irianto, drs, M.Com sebagai pembimbing yang dengan tulus dan sabar memberikan dorongan, bimbingan, saran dan nasehat terbaik pada peneliti selama proses penyusunan dan penyelesaian tesis ini. Dengan selesainya tesis ini, perkenankaniah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada: 1. Rektor Universitas Airlangga, Bapak Prof Dr. H. Med. Purohito, dr. atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program Magister. 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya Bapak Prof Dr. H. Muhammad Amin, dr, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi mahasiswa program Magister pada program Pascasarjana Universitas Airlangga. Bapak Prof. Dr. Laba Mahaputra, drh, M.Sc; selaku asisten direktur bidang Akademik, Bapak Prof H:-Haryono Suyono, MA, Ph.D; selaku ketua Program Studi Ilmu Pengembangan Swnber Daya Manusia (PSDM), Bapak Dr. Sunarjo, dr, MS, MSc; baik selaku asisten direktur bidang umum maupun sebagai Wakil ketua Program Studi Ilmu Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Unair. 3. Seluruh Staf pengajar pada Program Studi Ilmu Pengembangan Swnber Daya Manusia (PSDM) yang tidak mengenal Ieiah dalam memberikan wawasan dan ilmunya. VI

8 4. Panitia Penguji Tesis : Bapak Prof H. Haryono Suyono, MA, Ph.D; Bapak Dr. Sunarjo, dr, Ms, MSc; Bapak Pudjo Rahardjo,MA, Ph.D dan Bapak Prof. DR I. Gede Winasa, drg yang telah memberikan sumbangan pikiran dan masukan guna penyempurnaan tesis ini. 5. Bapak Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Pusdiklat Perencanaan Pembangunan OTO Bappenas Jakarta, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti Program Pengembangan Aparatur Negara studi dalam negeri di Universitas Airlangga Surabaya. 6. Bapak H. Fadhilah Budiono, selaku Bupati Sampang; Drs. H. Asyhar, MM selaku Sekretaris Daerah; Bapak Drs. H. Moh. Zainal Abidin, MM selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sampang, atas perkenannya memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti program tugas belajar Pascasarjana di Universitas Airlangga Surabaya. 7. Ir. Hary Soeyanto, MM selaku Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sampang, Ir. Tontowi, MM, MBA selaku Kepala Dinas Petemakan Kabupaten Sampang, Ir. Rusdi, MM selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan serta Ir. Soewito, MM selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sampang atas perkenannya memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di lingkungan unit kerjanya sehingga penyusunan tesis ini dapat terlaksana dengan Iancar. 8. Istri tercinta Sufiatun Ghazali SE, Anak-anak tersayang Alfian Ramadhana dan Elsa Dwi Cahyanie, lbunda tersayang Ny. Hj. Hoiriyah Djamik, lbu Mertua dan seluruh anggota keluarga atas dukungan dan dorongan semangatnya serta restunya sehingga saya dapat menyelasaikan pendidikan program Magister pada Program Studi llinu Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga Surabaya. 9. Ternan-ternan seperjuangan mahasiswa PSDM angkatan 2002 (Ani Werdhiastutie, Tulus Widodo, dan lain-lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas dukungan moril dan kerjasamanya selama saya mengikuti pendidikan di Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya, 2004 Penulis, Vll

9 RINGKASAN PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DINAS DI LINGKUP PERTANIAN KABUPATEN SAMPANG (Tinjauan berdasarkan Metode Analisis Fungsi Statistik) ABD. W ARID CHAIRULLAH Penilaian kinetja merupakan kegiatan mengukur/menilai untuk menetapkan seorang pegawailkaryawan sukses atau gagal dalam meiaksanakan pekerjaannya dengan menggm1akan standar peketjaan sebagai tolok ukurnya. Penilaian kinerja di lingkwlgan pegawai negeri sipil (PNS) dikenal dengan sebutan penilaian pelaksanaan peketjaan. Penilaian kinetja tersebut dilaksanakan menggm1akan daftar penilaian pelaksanaan peketjaan (DP3), dengan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, meliputi : kesetiaan, prestasi ketja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, ketjasama, prakarsa dan kepemimpinan. Selama ini pelaksanaan penilaian kinetja di lingkungan pegawai negeri sipil (PNS) dilakukan dengan menjumlah nilai-nilai yang telah diberikan oleh atasan ( selaku penilai). Cara penilaian yang demikian mempunyai kelemahan, karena nilai dari masing-masing unsur yang terdapat dalam DP3 dianggap sama bobotnya. Penyamarataan bobot nilai unsur-unsur tersebut tidak sesuai dengan kaidah-kaidah aritmatika. Jika dilihat dari ke 8 (delapan) aspek yang dinilai di dalam DP3 terdapat I (satu) variabel yang merupakan kategori variabel hasil (output) yaitu prestasi ketja, sedangkan lainnya merupakan variabel proses. Oleh karena itu metode penjumlahan tersebut perlu ditinjau kembali. Penelitian penilaian kinetja dengan menggm1akan metode aritmatika ini menggunakan 4 (empat) pendekatan yaitu : (1) regresi tinier berganda, (2) regresi polynomial (model kuadratik), (3) regresi logistik dan ( 4) regresi logaritma. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas di Iingkup Pertanian Kabupaten Sampang dengan jumlah sam pel sebanyak 115 (seratus lima belas) responden terdiri dari pegawai negeri sipil di lingkungan lembaga-lembaga tersebut, dan bertujuan untuk mengembangkan model penilaian kinetja pegawai negeri sipil (PNS) Pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang model mana yang lebih baik adalah dengan mencari nilai dari persamaan tersebut koefisien determinasi (R 2 ) tertinggi, p (probabilitas) terkecil dan nilai F hitungnya. Apabila cara terse but belum berhasil menentukan model mana yang lebih baik, maka digunakan pendekatan NFGDT (Nominal Focus Group Discussion Technique). Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang disebar pada 115 responden dan diolah dengan bantuan perangkat lunak komputer program SPSS seri Vlll

10 Hasil pengolahan data yang dibantu dengan perangkat komputer program SPSS versi 10.0 I dengan pendekatan (1) regresi linier berganda diperoleb : Koefisien detenninasi (R 2 ) = 0,737; p = 0,000; dan F hitung = dengan model persamaan Y = 0,249XI + 0,406X2 + 0,376X3; (2) regresi polynomial model kuadratik dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) = 0,777, p = 0,000 dan F hitung = 46537,815 dan model persamaan Y = (-8.519X X2 2 ) + (3.617X XJ 2 ); (3) regresi logistik : R 2 = 0,501; p = 0,000 dan Chi square ()(2) = dengan 1 persamaan Y =! + e-<-n x,+O.sJ 9 X 2 > dan (4) regresi 1ogaritma: R 2 = 0,732; p = 0,000 dan F bitung = dengan persamaan : Y = -262, ,597LnXI + 32,290LnX2 + 26,460LnX3. Dari basil perhitungan tersebut, jika yang menjadi patokan metode yang paling sesuai berdasarkan nilai R 2, maka metode yang sesuai Wltuk penilaian kinerja adalah model regresi polinomial (kuadratik) dengan nilai R 2 tertinggi yaitu 0,777, p = 0,000 dan F hitung = 46537,815. Namun Jika dilihat dari nilai F bitung yang didapat, maka model regresi logaritma merupakan model yang lebih baik dengan nilai F hitung sebesar , p = 0,000 dan R 2 = 0,732. Sebingga kita menjadi kesulitan untuk mencari mana model yang lebih baik diantara ke 4 (empat) model yang diuji. Berdasarkan pada kondisi di atas, maka untuk pengambilan keputusan mengenai model mana yang lebih baik, dilakukan pengujian melalui pendekatan NFGDT (Nominal Of Focus Group Discussion Technique) dengan mengumpulkan pendapat dari Pakar mengenai model mana yang lebih baik berdasarkan basil penghitllllgan dengan melihat nilai koefisien variasi terendah dari masing-masing model sebagaimana yang tertera berikut ini : Regresi Regresi Regresi Regresi Linier 1 Polynomial Logistik Logaritma N Valid Missing Mean Std. Deviation Variance Sum Coef Of Variation '---- Sehingga dari tabel tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa model regresi yang lebih baik diantara ke 4 (empat) model tersebut adalah model regresi polynomial, karena memiliki nilai coefisien of variation terendah, hal itu berarti tingkat keragaman daripada pemyataannya adalah rendah, yang berarti tingkat kemufakatan musyawarab yang merupakan kesepakatan untuk menentukan model yang terbaik adalah tinggi. IX

11 SUMMARY THE DEVELOPMENT OF A MODEL OF MEASUREMENT FOR CIVIL GOVERNMENT OFFICER'S PERFORMANCE AT THE OFFICE OF DEVEWPMENT OF REGENCY PLANNING AND THE OFFICE OF AGRICULTURE IN THE AREA OF SAMPANG REGION (Based on Statistical Functional Analyses Method) ABD. WAHID CHAIRULLAH Perfonnance measurement is an activity which is done to perceive a government officer's failure or succeed in performing his tasks. This activity is usually done by a officeholder by using a certain working standard. To measure the officer's performance in a government office, the officeholder usually uses a certain tool which is usually called Daftar Penilaian Pelaksanaan Peketjaan (DP3). In the measurement tool, there are 8 elemens to be measured, those are officer's loyalty, working performance, responsibility, obedience, honesty, cooperativeness, inisiative, and his leadership. At the moment, to measure civil government officer's working performance, the officeholder has to give score to all of eight working performance elements. After that, all of the score has to be summed up altogether without giving priority to one of the elemens; he treats all of the aspects as the same thing. As a matter of fact, the 8 elements are not the same thing; there are 7 aspects which can be categorized as a process elements, those are loyalty, responsibility, obedience, honesty, cooperativeness, inisiative, and leadership, and there is one elements, that is working performance, that can be categorized into a result elements. Though contradict to arithmatic principle, that method of measurement is still used as the only way of measuring government officer's performance until now. That is why, this study is aiming at reconsidering that old method, and trying to apply the new one which is more objective in summing up elements of civil government officer's performance. The method of the study is quantitative in nature because this study of performance measurement conducted by way of arithmetic method. This investigation is carried out by using four approaches, i.e., (I) doubled linear regression, (2) polynomial regression quadratic model, (3) logistic regression, and (4) logarithmic regression. In order to acquire the best model of measurement, the researcher take three things into consideration, those are, the coefficient value of determination (R 2 ), F counted, and the smallest p or the smallest value of probality which is obtained. If the result still uncertain, the NFGDT ( Nominal of Focus Group Discussion Technique) approach will be used to help the researcher to come to the best model. The subject of the study has been taken from two offices, those are, The Office of The Environment Planning Of Development Area (BAPPEDA), On Duty Agriculture Of Crop Food, On Duty Ranch, On duty Oceanic and Fishery and On duty Plantation and Forestry ofsampang Region. which involve 115 civil government officers as respondents. Before data gathering, it is decided to take 3 elements of DP3, i.e., obedience,cooperativeness, inisiative, and put them as independent variabels, and one element of DP3, i.e. working performance, and is put as dependent variable. With those criteria, data is gathered from 115 respondents of the two offices mentioned X

12 above using questionnaire instrument. The data is analyzed with SPSS computer program. The result of the data processing obtained with the four approach can be shown respectively: (I) with doubled linear regression found that coefficient of determinasion ( R 2 ) = 0,737; p = 0,000; and F count = , and with model equation of Y = 0,249Xl + 0,406X2 + 0,376XJ; with (2) polynomial regression square's model come to the result that coefficient of determinasion ( R2) = 0,777, p = 0,000 and F count= 46537,815 with model equation ofy = ( X X 2 2) + ( 3.617X X 2 3 ); with (3) logistics regression: R2 = 0,501; p = 0,000 and Chi square (X 2 ) = with equation ofy = 1 + e-<- 136 _ 28~0 _ 6 su-, x 2 > ; with (4) logaritmic regression: R 2 = 0,732; p = 0,000 and F count = ; with equation : Y =- 262,896 + l9,597lnxl + 32,290LnX2 + 26,460LnX3. From F count obtained by the computer processing above, it can be said that logaritmic regression with R 2 = 0, 732; p = 0,000 and F count = is the best result. But, from the result it is difficult to decide which model of measurement is the best. That is why, NFGDT (nominal of Focus Group Discussion Technique) method has to be accounted for. By collecting expert judgement to the lowest value of coeffisient of variance, it is hoped that they can see which of the variance that can be useri as the best civil government performance measurement (see tabel below). Linier 1 Polynomial Logistic Logaritmic Regression Regression Regression Regression N Valid Missing Mean Std. Deviation Variance Sum Coef Of Variation I The tabel above shown that polynomial regression is the best model among the tour model, because this model can give to the lowest value of coeffisient of variance. It means that the variant of the statement is low, and it can be interpreted further that the agreement to choose the best model is high. XI

13 ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF A MODEL OF MEASUREMENT FOR CIVIL GOVERNMENT OFFICER'S PERFORMANCE AT THE OFFICE OF DEVELOPMENT OF REGENCY PLANNING AND THE OFFICE OF AGRICULTURE IN THE AREA OF SAMPANG REGION (Based on Statistical Functional Analyses Method) ADD. W ARID CHAIRULLAH Performance measurement is an activity which is done to perceive a government officer's failure or succeed in performing his tasks. This activity is usually done by a officeholder by using a certain working standard. To measure the officer's performance in a government office, the officeholder usually uses a certain tool which is usually called Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). In the measurement tool, there are 8 eiemens to be measured, those are officer's loyalty, working performance, responsibility, obedience, honesty, cooperativeness, inisiative, and his leadership. The method ofthe study is quantitative in nature; it is carried out by using four approaches, i.e., (1) doubled ~inear regression, (2) polynomial regression quadratic model, (3) logistic regression, and ( 4) logarithmic regression. In order to acquire the best model of measurement, the researcher take three things into consideration, those are, the coefficient value of determination (R 2 ), F counted, and the smallest p or the smallest value of probality which is obtained. If the result is still uncertain, the NFGDT ( Nominal off ocus Group Discussion Technique) approach will be used to help the researcher to come to the final conclusion. The subject of the study are 115 respondents from The Office of The Environment Planning Of Development Area ( Bappeda), On Duty Agriculture Of Crop Food, On Duty Ranch, On duty Oceanic and Fishery and On Duty Plantation and Forestry of Sampang Region. The data of the study, which is taken using a questionnaire instrument containing 3 elements ofdp3, i.e., obedience, cooperativeness, inisiative, and put them as independent variabels, and working performance element as dependent variable, is analyzed with the help of SPSS The result of the study shown that the model of measuring the civil officer's performance in a government office can be achieved by using the approach of polynomial regresion square's model with value of R 2 = and F count = and p = with equation of the following regression Y (-8.519X X2 2 ) + (3.617X X3 2 ). But when we compare the result with the F count of logaritmic regression: R = 0, 732; p = 0,000 and F count = ; with equation : Y = - 262, ,597LnXl + 32,290LnX2 + 26,460LnX3, it can be said that the F count of the latest is better. From this reality, expert judgement said that logaritmic regression with R 2 = 0,732; p = 0,000 and F count = is better. As the final conclusion, the study advise to use the approach of polynomial regresion square's model as the means of measuring the civil government officer's performance. Keywords : development of model, assessment of peiformance of PNS, analyses function of statistics. XII

14 DAFTARISI Halam11n Sampul Depan I Sampul Dalam n Prasyarat Gelar iii Persetujuan v Peta..;p.. en pan paruua engujl... _ V Ucapan Terima Kasih v1 Ringkasan vn Summary... x Abstrak xt DAFT AR lsi xii DAFTAR TABEL xvn DAFT AR GAMBAR XVIll DAFT AR LAMPIRAN XVIX BAB I PENDAHULUAN... I I. I Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis Xlll

15 BAB2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model Manajemen Kine:rja Penilaian Pelaksanaan Peke:rjaan Pengertian Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Makna dan Hakikat Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Kegunaan atau Manfaat Penilaian Pelaksanaan Peke:rjaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pengertian dan Kegunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Unsur-unsur Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekeijaan (DP3) Pejabat Penilai Daftar Penilaian Pelaksanaan Peke:rjaan (DP3) Tata Cara Penilaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Peke:rjaan Penyampaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Atasan Pejabat Penilai Pengajuan Keberatan Sifat dan Penyimpanan Daftar Penilaian Pelaksanaan 27 Peke:rjaan (DP3) Analisis Regresi Pengertian dan Asumsi Klasik Regresi Uji Goodness of Fit Models Analisis Regresi Non Linier BAB3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Kerangka Konseptual Penelitian Hipotesis XIV

16 BAB4 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel Lokasi dan Waktu Penelitian Definisi Operasional lnstnunen Penelitian Validitas Instrumen Penelitian Reliabilitas Instrumen Jenis dan Sumber Data Cara Pengumpulan Data Cara Anal isis Data BAB5 HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Obyek Penelitian Kedudukan dan Bagan Organisasi Obyek Penelitian Diskripsi Non Variabel Penelitian Diskripsi Pengembangan Model Hasil Penelitian Pengembangan Model Penilian Kinetja berdasarkan DP3 ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan Regresi Linier Berganda Pengembangan Model Penilaian Kinetja berdasarkan DP3 ditinjau dari sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan Regresi Polynomial Kuadratik XV

17 5.4.3 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan Regresi Logistik Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan BAB6 Regresi Logaritma... PEMBAHASAN Pengembangan Model Penilian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan Regresi Linier Berganda Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan Regresi Polynomial Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan Regresi Logistik Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari sudut Metode Penjumlahan dengan Pendekatan Regresi Logaritma Penentuan Model yang Sesuai untuk Penilaian Kinerja ber dasarkan DP3 ditinjau dari berbagai Model Persamaan Regresi Penentuan Model Berdasarkan Nilai Statistik R 2, F hitung dan p (probabilitas) Penentuan Model Berdasarkan NFGDT (Nominal Focus Dis cussion Technique) XVI

18 BAB7 PENUTUP Kesimpulan Saran DAFT AR PUST AKA LAMPIRAN 85 xvn

19 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Model Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS Tabel 2.2 Tabel Analisis ofvarians (Anova) Tabel 5.1 Jumlah Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan tahun Tabel 5.2 Jumlah Responden berdasarkan Pangkat (Golongan) tahun Tabel 5.3 N-Par Kolmogorov Smimov Test Tabel 5.4 Anova Regresi Tabel 5.5 Koefisien Regresi Tabel 5.6 Model Jumlah Kuadrat Regresi Non Linier Polynomial Tabel 5.7 Estimasi Parameter Regresi Polynomial Tabel 5.8 Variabel-variabel dalam Persamaan Regresi Logistik Tabel 5.9 Model Jumlah Kuadrat Regresi Logaritma Tabel 5.10 Estimasi Parameter Regresi Logaritma Tabel 5.11 Perbandingan nilai R 2, p, dan F hi tung Tabel 5.12 Hasil Penghitungan Statistik NFGDT Tabel 5.13 Hasi! Penghitu..'lgan Statistik NFGDT II XVlll

20 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kurva Regresi Kuadratik r = Gambar 2.2 Kurva Regresi Kubik r = Gambar 2.3 Kurva Regresi Logistik Gambar 2.4 Kurva Regresi Logaritma Gambar 3.1 Kerangka Konseptuallama Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Penelitian Gambar 5.1 Bagan Organisasi Bappeda Gambar 5.2 Bagan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Gambar 5.3 Bagan Organisasi Dinas Petemakan Gambar 5.4 Bagan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Gambar 5.5 Bagan Organisasi Dinas Perkebunan dan Kehutanan XIX

21 DAFTAR LAMPIRAN Lamp iran Kuesioner Penelitian... Lamp iran 2 Rekapitulasi Data.... Lamp iran 3 Kuesioner NFGDT I... Lamp iran 4 Rekapitulasi Data NFGDT I... Lamp iran 5 Kuesioner NFGDT II... Lamp iran 6 Rekapitulasi Data NFGDT II... Lamp iran 7 Hasil Penghitungan Statistik.... XX

22 BABl PENDAHULUAN

23 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah somber daya manusia secara historis dapat ditinjau dari perkembangannya sejak dulu. Bahkan masalah sumber daya manusia yang kelihatannya hanya merupakan masalah intern dari suatu organisasi, sesungguhnya mempunyai hubu.,gan yang erat dengan peri kehidupan manusia dan masyarakat yang telah menimbulkan berbagai konsepsi tentang somber daya manusia dan statusnya dalam masyarakat dimana organisasi itu berada. Dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sumber daya manusia sehari-hari pada hakikatnya setiap atasan I pimpinan yang mempunyai wewenang tertentu seperti pengangkatan, penempatan, pemindahan, pemanfaatan, pengembangan serta pemberhentian biasanya juga menentukan kebijaksanaan pelaksanaan sendiri. Perumusan dan penetapan kebijaksanaan yang demikian ini pada umumnya tidak terpadu, sehingga sering dirasakan sebagai pencerminan selera pribadi yang tentunya sangat subyektif sifatnya. Ada yang beranggapan bahwa banyak segi somber daya manusia diatur atas dasar hak prerogatif pimpinan yang berwenang memutuskan. Keputusan tersebut sering dirasakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai sangat subyektif, pilih kasih, like and dislike, dan sebagainya. Penetapan suatu kebijakan berupa keputusan tentang orang sering menimbulkan perbedaan persepsi terlladap kebijaksanaan atau keadilan pimpinan kepada bawahan termasuk di dalamnya penilaian kinerja PNS yang dilakukan dengan menggunakan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), karena belom ada ukuran yang obyektif sebagai patokan yang dimengerti. Seringkali 1

24 2 pula perbedaan itu membawa akibat yang merugikan bagi pihak yang dinilai berdasar ukuran yang berbeda tersebut. Padahal penilaian kineija bagi pegawai I karyawan organisasi sangat penting dan bermanfaat untuk mengetahui prestasi keijanya dan langkah-langkah positif ke depan dalam rangka meniti karir (penempatan, promosi dan suksesi). Penggunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekeijaan (DP3) di lingkungan pemerintahan sekarang ini, menetapkan 8 (delapan) aspek seperti tersebut di atas perlu ditinjau kembali. Hal itu disebabkan pada model penghitungan jumlah nilai dari aspek-aspek yang dinilai dalam DP3 seperti kesetiaan, ketaatan, prestasi keija, kejujuran, tanggung jawab, keijasama, prakarsa dan kepemimpinan terdapat 1 (satu) aspek berupa prestasi keija yang merupakan kategori hasil keija (output) dari seorang pegawai I karyawan yang dinilai (dalam bahasa statistik disebut Y), sedangkan aspekaspek yang lain merupakan aspek proses menuju hasil atau dalam bahasa statistik disebut variabel X. Selama ini penjumlahan aspek-aspek yang dinilai tersebut dilakukan tanpa melihat apakah aspek tersebut merupakan aspek hasil ataupun aspek proses, sehingga hal tersebut menyalahi kaidah-kaidah penjumlahan di dalam hukum aritmatika. Penyebab lain, karena 7 aspek (variabel X) yang ada terdapat keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya, padahal di dalam statistika hal tersebut tidak dibenarkan (harus berdiri sendiri I independen satu sama lain). Disamping itu peninjauan kembali penggunaan daftar penilaian pelaksanaan pekeijaan (DP3) disebabkan oleh variasi dari variabel-variabelnya yang tidak mencerminkan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan/prestasi keija seorang pegawailkaryawan, dan juga karena pembobotan yang tidak jelas antara variabel yang

25 3 satu dengan yang lain, sehingga dalam pelaksanaannya tidak dapat berfungsi dengan baik (Nawawi,2003). Format DP3 yang ada sekarang terkesan kurang fleksibel untuk mengekspresikan hal-hal yang menjadi karakter khusus yang membedakan suatu profesi satu dengan profesi lainnya. Unsur-unsur yang dinilai ( seperti kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran dan prakarsa) tumpang tindih satu sama lainnya, standar yang digunakan tidak jelas dan interpretable serta cenderung pada penilaian terhadap ciri-ciri atau karakteristik kepribadian (Ruky, 2001:55-56). Padahal untuk dapat menilai karakteristik kepribadian, para penilai seharusnya mempunyai pengetahuan yang cukup tentang ilmu jiwa dan perilaku manusia (psikologi). Dalam kondisi seperti ini sangat penting untuk mempertimbangkan perbaikan, atau penyempurnaan DP3 dalam menilai pelaksanaan pekeijaan pegawailkaryawan di lingkungan pemerintahan agar benar-benar berfungsi sebagai instrumen penilaian yang valid. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas di lingkup Pertanian yang terdiri atas Dinas Pert&n.ian Tanaman Pangan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Peternakan Kabupaten Sampang tidak terlepas dari kondisi-kondisi di atas yang selalu dan hams memperbaiki kineija karyawannya di dalam pemberian pelayanan kepada publik dan pencapaian sasaran kineija seperti yang telah disyaratkan sebelumnya dan tercantum dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Penilaian kineija pada kelima lembaga tersebut dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada setiap akhir tahun, yaitu dengan menggunakan model DP3 yang ada saat ini.

26 4 Dengan jumlah pegawai yang ada : Bappeda 38 orang, Dinas Pertanian Tanaman Pangan 22 orang, Dinas Peternakan 24 orang, Dinas Kelautan dan perikanan 25 orang serta Dinas Kehutanan dan Perkebunan 31 orang, mengharuskan Badan dan dinas tersebut mengembangkan metode penghitungan penjumlahan DP3 sebagai tolok ukur penilaian kinerja yang dapat dijadikan dasar pengembangan sumber daya manusia utamanya sistem karir, pendidikan dan pelatihan, serta evaluasi kinerja karyawannya. Pengembangan tersebut seiring dengan semakin tingginya kompetisi pegawai negeri sipil di lingkungan 5 (lima) lembaga untuk memegang jabatan (eseloncring), seperti : eselon lib sebanyak 3,60 % (5 orang), eselon Ilia sebanyak 14,3% (20 orang), eselon IVa sebanyak 40,7% (57 orang), dan tenaga staf sebanyak 41,4% (58 orang). Untuk menghindari sistem karir, perencanaan SDM, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang tidak didasarkan pada basil penilaian kinerja yang dihitung berdasarkan metode penjumlahan yang lebih baik, maka dipandang perlu untuk menganalisis lebih lanjut dalam suatu penelitian tentang " Analisis pengembangan model penilaian kinerja pegawai negeri sipil pada kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas di Iingkup Pertanian Kabupaten Sampang". 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan Jatar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : " Bagaimanakah pengembangan model penilaian kinerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas di Iingkup Pertanian Kabupaten Sampang? ".

27 5 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dibagi atas tujuan wnwn dan tujuan khusus sebagai berikut : Tujuan Umum Mengemb~gkan model penilaian kinelja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas di lingkup Pertanian Kabupaten Sampang Tujuan Khusus 1. Membandingkan model penilaian kinelja berdasarkan DP3 ditinjau dari sudut metode penjumlahan variabel-variabel (ketaatan, keljasama, dan prakarsa) dengan pendekatan regresi linier berganda, 2. Membandingkan model penilaian kinelja berdasarkan DP3 ditinjau dari sudut metode penjumlahan variabel-variabel (ketaatan, keljasama, dan prakarsa) dengan pendekatan regresi polynomial model kuadratik, 3. Membandingkan model penilaian kinelja berdasarkan DP3 ditinjau dari sudut metode penjumlahan variabel-variabel (ketaatan, keljasama, dan prakarsa) dengan pendekatan regresi logistik, dan 4. Membandingkan model penil&ian kinelja berdasarkan DP3 ditinjau dari sudut metode penjumlahan variabel-variabel (ketaatan, keljasama, dan prakarsa) dengan pendekatan fungsi logaritma.

28 6 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : Manfaat Teoritis I. Sebagai sumbangan pengetahuan pengembangan sumber daya manusia. 2. Dapat_menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya Manfaat Praktis 1. Menjadi masukan informasi bagi organisasi Pemerintah Kabupaten khususnya Pemerintah Kabupaten Sampang dalam pengembangan model penilaian kinetja ka.ryawan di lingkungan unitnya. 2. Dapat digunakan untuk pengembangan organisasi Pemerintah Kabupaten Sampan g.

29 BAB2 rfinjauan PUSTAIZA

30 BAB2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Model Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Departemen P dan K, 1984:75). Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenamya, dalam gambaran yang lebih sedemana serta mempunyai tingkat prosentase }'ang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenamya (Simamarta, 1983: ix- xii). Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda : I. Kelas I, pembagian menurut fungsi : a. Model deskriptif : hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan. Contoh : peta organisasi b. Model prediktif: model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi. c. Model normatif : model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang verlu diambil. Contoh : model budget advertensi, model economics, model marketing. 7

31 8 2. Kelas II, pembagian menurut struktur. a. Model Ikonik : adalah model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam suatu skala tertentu. Contoh: model pesawat. b. Model Analog : adalah suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem ptpa. c. Model Simbolis : adalah suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau. 3. Kelas III, pembagian menurut referansi waktu. a. Statis : model statis tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya. b. Dinamis : mempunyai unsur waktu dalam perumusannya. 4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian. a. Detenninistik : dalam model ini pada setiap ku.mpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti. b. Probabilistik : model probabilistik menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari hargaharga tersebut.

32 9 c. Game : teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti. 5. Kelas V, pembagian menwut tingkat generalitas. a. Umum b. Khusus Model yang akan disusun dalam penelitian ini termasuk model Simbolis, yaitu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel riari karakteristik sistem yang ditinjau. 2.2 Manajemen Kinerja Menwut Armstrong ( 1998), Manajemen kineija (performance management) adalah satu upaya untuk memperoleh hasil terbaik dari organisasi, kelompok dan individu-individu melalui pemahaman dan penjelasan kineija dalam suatu kerangka keija atas tujuan-tujuan terencana, standar dan persyaratan-persyaratan atribut atau kompetensi yang disetujui bersama. Manajemen kineija bersifat menyeluruh dan menjamah semua elemen, unsur atau input yang hams didaya gunakan oleh organisasi untuk meningkatkan kineija organisasi. Menwut Mathis dan Jackson (2002), Sistem manajemen kineija berusaha mengidentifikasikan, mendorong, mengukur, mengeva luasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kineija kmyawan. Menwut Villere (2002: 17), ada 4 (empat) kunci keberhasilan di dalam organisasi dimana seorang bekeija, yaitu: 1. Hubungan yang saling mendukung dan mempercayai harus dikembangkan dan dipupuk di seluruh rantai perintah. Para kmyawan harus merasa bahwa mereka adalah anggota tim yang sama tanpa memperhatikan dimana tempat mereka dalam

33 lo organisasi. Pendekatan-pendekatan kekasaran, ketidak pedulian, dan pennusuhan kepada orang-orang dan masalah hams sepenuhnya ditentang, dan digantikan dengan kersama tim, dan saling mempedulikan. 2. Organisasi dan anggotanya tidak dapat efektif kecuali sasaran yang samar digantikan dengan sasaran-sasaran yang spesifik dan dapat diukur. Tehnik-tehnik hams diciptakan untuk : a. Menetapkan rencana dan sasaran yang realistik; b. Membuat sasaran dan rencana spesifik tetapi tidal<:: kaku; c. Menetapkan sasaran singk:at, sedang danjangk:a panjang; d. Menetapkan tanggal-tanggal target; e. Memperbaharuhi dan memperbaiki sasaran serta rencana. 3. Keterampilan hams dikembangkan untuk mengatasi kelambanan dan perlawanan komponen organisasi terhadap perubahan. 4. Beberapa anggota organisasi memerlukan dukungan dan perhatian khusus untuk berubah dari komponen organisasi menjadi prestasi produktif. Manajemen kineija meliputi upaya membangun harapan yang jelas serta pemahaman tentang : 1. Fungsi kineija esensial yang diharapkan dari para karyawan. 2. Seberapa besar kontribusi pekeijaan karyawan bagi pencapaian tujuan organisasi. 3. Apa arti kongkritnya "melakukan pekeijaan yang baik". 4. Bagaimana karyawan dan penyelianya bekeija sama untuk mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan kineija karyawan yang sudah ada sekarang.

34 11 5. Bagaimana prestasi keija akan diukur. 6. Mengenali berbagai hambatan kincija dan menyingkirkannya (Bacal, 2001). Selanjutnya Armstrong ( 1998) berpendapat, bahwa manajemen kinetja dapat dioperasionalkan dengan berbagai kunci sebagai berikut : 1. Sebuah kerangka keija atas tujuan-tujuan yang terencana, standar dan persyaratan-persyaratan atribut atau kompetensi tertentu yang disetujui bersama : dasar manajemen kinetja adalah persetujuan antara manajer dan individual tentang sebuah harapan dalam kaitannya dengan pencapaian target tertentu. 2. Sebuah proses manajemen kinetja bukan hanya merupakan sistem dan prosedur belaka, namun juga sebuah kegiatan atau proses dimana setiap orang tersebut untuk mencapai hasil-hasil kcija maksimal dari hari ke hari dan sedemikian rupa peningkatan kinetja masing-masing dikelola secara obyektif. 3. Saling pengertian : untuk meningkatkan kineija setiap individu memerlukan saling pengertian tentang level tinggi dari kineija dan kompetensi yang dibutuhkan dan apa saja yang harus dikeijakan. 4. Sebuah pendekatan untuk mengelola dan mengembangkan manusta. Manajemen kineija mempunyai tiga tbkus : pertama, bagaimana manajer dan pimpinan kelompok dapat bekeija efektif dengan siapa saja yang ada di sekitamya. Kedua, bagaimana setiap individu dapat bekeija dengan para manajer dan tim keijanya. Dan ketiga, bagaimana setiap individu dapat dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian serta tingkat kompetensi dan kinetjanya.

35 12 5. Pencapaian : Manajemen kinerja adalah pencapman keberhasilan kerja individual dikaitkan dengan kemampuan pekerja memanfaatkan kemampuannya, kesadaran akan potensi yang dimilikinya dan memaksimalkan kontribusi mereka terhadap keberhasilan organisasi. Menurut ~ (200 1 ), manfaat manajemen kinerja ditinjau dari aspek pengembangan sumber daya manusia sebagai berikut : 1. Penyesuaian program pelatihan dan pengembangan karyawan. Dengan melaksanakan manajemen kinerja, dapat diketahui atau diidentifikasi pelatihan tambahan apa saja yang masih hams diberikan pada karyawan untuk membantu agar mampu mencapai standar pr~stasi yang ditetapkan. 2. Penyusunan program seleksi dan kaderisasi. Dengan melaksanakan manajemen kinerja selayaknya juga dapat diidentifikasi siapa saja karyawan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan karirnya dengan dicalonkan untuk menduduki jabatan-jabatan yang tanggung jawabnya lebih besar pada masa yang akan datang. 3. Pembinaan karyawan. Pelaksanaan manamejen kinerja juga dapat menjadi sarana untuk meneliti hambatan karyawan untuk meningkatkan prestasinya. Alan Brache (2002:55) menuliskan ada 7 (tujuh) asums1 yang dapat menghambat kinerja oragnisasi : Asumsi I : Perbaikan-perbaikan produktivitas yang paling signifikan berasal dari tindakan-tindakan yang diarahkan ke orang-orang yang melakukan pekerjaan tersebut. Asumsi ini mengabaikan kenyataan bahwa mengelola pekerja di tempat kerja ha.tyalah satu aspek dari tanggung jawab pimpinan untuk

36 13 mengelola kineija, padahal masih banyak aspek lain yang mempengaruhi kinerja seperti: swnber daya manusia yang tersedia, suasana fisik pekeijaan, aliran keija, penghargaan dan hukuman serta informasi yang diberikan kepada kmyawan. Asumsi II: Pelatihan, reorganisasi, penetapan sasaran, dan dorongan positif adalah intervensi perbaikan kineija yang efektif Aswnsi III: Orang-orang memahami apa yang diharapkan dari mereka di tempat kerja. Adanya uraian jabatan a tau pedoman prosedur tentu saba tidak menjamin bahwa orang-orang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Para karyawan mempunyai dua kebutuhan dasar dalam bidang ini : pemyataan-pemyataan yang jelas tentang basil yang diharapkan untuk basil keija mereka dan standar-standar spesifik yang menggambarkan kualitas kinerja yang diharapkan dari setiap bidang basil. Aswnsi IV: Sistem penghargaan organisasi mendukung kineija produktifberkualitas tinggi. Asumsi V: Penilaian kineija tahunan memberikan umpan balik yang dibutuhkan karyawan untuk memperbaiki atau mempertahankan kineija. Umpan balik tahunan betapun bernilainya adalah tidak cukup. Para karyawan di semua tingkat membutuhkan informasi yang jauh lebib sering yang diberikan secara formal dan informal, tentang apa pekeijaan mereka dan bagaimana basilnya. Aswnsi VI: Tidak perlu memperbatikan bagian-bagian organisasi yang memenubi atau melampaui sasaran-sasaran organisasi.

37 14 Asumsi VII: Unsur kunci dalam perbaikan kinetja adalah motivasi yang sukar dipahami dan sulit diraba. 2.3 Penilaian Pelaksanaan Pekerjaaan Pengertian.Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Menurut Nawawi (2003:395) pengertian penilaian pelaksanaan pekeijaan yang bersifat komprehensip meliputi : a. Penilaian kinerja adalah usaha mengidentifikasi, mengukur atau menilai dan mengelola pelaksanaan peketjaan oleh para pegawailkaryawan. b. Penilaian kinerja adalah usaha mengidentifikasi dan menilai aspek-aspek pelaksanaan pekerjaan yang berpengaruh kepada kesuksesan organisasi non profit dalam mencapai tujuannya. c. Penilaian kinetja adalah kegiatan mengukur/menilai untuk menetapkan seorang pegawai/karyawan sukses atau gagal dalam melaksanakan pekeijaannya dengan mempergunakan standar pekeijaan sebagai tolok ukurnya. Dari pengertian terse but jelas bahwa yang dinilai adalah : a. Apa yang telah dikcijakan oleh seorang pekeija selama periode tertentu, mungkin setelah beketja selama satu semester atau satu tahun atau lebih singkat, sesuai jenis dan sifat pekerjannya. b. Bagaimana cara pegawailkaryawan yang dinilai dalam melaksanakan pekerjaannya selama periode tersebut di atas. c. Mengapa pegawailkaryawan tersebut melaksanakan pekerjaannya seperti itu. Armstrong ( 1998:194) menjelaskan bahwa peni1aian kinerja bukanlah kegiatan kontrol atau pengawasan, dan bukan pula mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkan sangsi atau hukuman. Kegiatannya difokuskan pada usaha mengungkapkan kekurang-

38 15 an dalam bekeija tmtuk diperbaiki dan kelebihan bekeija untuk di kembangkan, agar setiap pegawai I karyawan mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas kontribusinya dalam melaksanakan pekeijaannya guna mencapai tujuan organisasi non profit yang mempekeijakannya. Untuk itu aspek-aspek yang dinilai barns sesuai dengan apa yang sebarusnya dikeijakan, sebagaimana terdapat di dalam analisis pekeijaan berupa deskripsi pekeijaan. Tolok ukur penilaian kineija merupakan tolok ukur kineija yang mendorong organisasi mencapai tujuannya. Syarat-syarat penilaian kinerja dan indikator penilaian kineija pendekatannya sama dan dapat diputar balikkan penggunaannya. Beberapa organisasi menggunakan penilaian kineija untuk basil yang bersifat kuantitatif, dan indikator kineija untuk keadaan yang bersifat kualitatif. Dalam proses penilaian pelaksanaan pekeijaan sangat diperlukan tolok ukur sebagai pembanding cara dan basil pelaksanaan pekeijaan seorang pegawailkaryawan. Tolok ukur itu disebut standar pekeijaan yang barus dibuat jika basil analisis pekeijaan sudah tidak sesuai lagi untuk dipergunakan, karena sebagian besar atau seluruh tugas-tugas dan cara melaksanakannya sudah mengalami perubahan atau perkembangan, sebagai wujud dari dinamika pekeijaan (Nawawi, 2003:402). Sebubungan dengan uraian tersebut diatas, maka pengertian standar pekeijaan adalah sejumlah kriteria yang dijadikan tolok ukur atau pembanding pelaksanaan pekeijaan. Sedangkan pengertian lainnya adalah harapan organisasi pada pegawai I karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya sebari-bari. Menurut. Alewine dalam Timpe (2002), Standar kineija dapat dibuat dari uraian jabatan untuk mengaitkan definisi jabatan statis ke kineija keija dinamis. Standar kineija juga dibuat untuk setiap individu dengan berpedoman pada uraian jabatannya. Setiap karyawan mengusulkan sasaran-sasarannya sendiri kepada

39 16 pimpinan secara tertulis, bila keduanya menyepakati setiap sasaran, kemudian dapat dibuat pernyataan sasaran secara tertulis. Standar kineija dianggap memuaskan bila pernyataannya menunjukkan beberapa bidang pokok tanggung jawab kaiyawan, memuat bagaimana suatu kegiatan keija akan dilakukan, dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme kuantitatif bagaimana hasil-hasil kineijanya akan diukur. Lebih lanjut Alewine menambahkan bahwa penilaian kineija dilakukan untuk memberi tahu kaiyawan apa yang diharapkan pimpinan untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian hams mengenali prestasi serta membuat rencana untuk meningkatkan kineija kaiyawan. Penilaian kineija harus memungkinkan pekeijaan dapat diorganisasikan dengan baik serta memberikan kepuasan, pencapaian dan pemerkayaan jabatan yang lebih besar. Penilaian kineija merupakan landasan penilaian kegiatan manajemen sumber daya manusia seperti perekrutan, seleksi, penempatan, pelatihan, penggajian, pengembangan karir dan lain-lain. Kegiatan penilaian kineija sangat erat kaitannya dengan kelangsungan organisasi. Data atau informasi tentang kineija k31yawan terdiri dari riga kategori (Mathis dan Jackson, 2002) 1. lnformasi berdasarkan ciri-ciri seperti kepribadian yang menyenangkan, inisiatif, atau kreatifitas dan mungkin sedikit pengaruhnya pada pekeijaan tertentu. 2. Informasi berdasarkan tingkah laku memfokuskan pada perilaku yang spesifik yang mengarah pada keberhasilan pekeijaan. Informasi perilaku lebih sulit diidentifikasikan dan mempunyai keuntungan yang secara jelas memberikan gambaran akan perilaku apa yang ingin dilihat oleh pihak manajemen.

40 17 3. Infonnasi berdasarkan hasil mempertimbangkan apa yang telah dilakukan karyawan atau apa yang telah dicapai karyawan. Untuk pekerjaan-pekerjaan dimana pengukuran itu mudah atau tepat, pendekatan hasil ini adalah cara yang terbaik. Akan tetapi apa-apa yang akan diukur cenderung ditekankan dan apa yang sama-sama pentingnya dan tidak merupakan bagian yang diukur mungkin akan diabaikan karyawan Makna dan Halukat Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Makna dari penilaian pelaksanaan pekerjaan pada dasarnya adalah : a. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang tidak dihubungkan dengan tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab di dalam hasil analisis pekerjaan atau dengan standar pekerjaan, hasilnya tidak akurat dan pasti bersifat bias/menyimpang, yang akan menyesatkan dalam menafsirkan hasilnya. Akibatnya yang negatif pengambilan keputusan mengenai pegawaifkaryawan akan mengarah pada perilaku yang kurang adil, karena bertolak dari penafsiran yang keliru mengenai keadaan yang sebenamya dalam melaksanakan pekerjaan. b. Penilaian pelaksanaan pekerjaan dilakukan bukan sekedar untuk mencan kelemahan atau kekurangan dan kesalahan pegawailkaryawan dalam melaksanakan pekerjaannya untuk dijatuhi sangsi atau hukuman. Penilaian harus dilakukan juga untuk mengungkapkan keberhasilan atau kelebihan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, agar dapat dipertahankan, ditingkatkan dan dihargai. c. Penilaian bersifat standar dan diperlakukan sama bagi semua pekerjalkaryawan dan berguna bagi organisasi non profit karena mampu memberikan umpan balik tidak saja bagi pegawailkaryawan yang dinilai, tetapi juga bagi pimpinannya.

41 18 Sedangkan hakikat penilaian pelaksanaan peketjaan dimaksud adalah : a. Penilaian pelaksanaan peketjaan adalah kegiatan mengarnati seorang pegawail karyawan dalam beketja (meskipun tidak berarti hams dilakukan hanya dengan observasi, karena masih banyak cara lain), hams mampu membedakan antara fakta dan penafsiran agar hasilnya obyektif b. Penilaian pelaksanaan peketjaan merupakan peketjaan menilailmengukur dan membuat keputusan mengenai keberhasilan atau kegagalan seorang pegawail karyawan dalam melaksanakan tugas pokoknya, hams dilaksanakan secara obyektif danjujur serta bebas dari prasangka khususnya perilaku KKN, agar tidak merugikan nasib dan masa depannya. c. Penilaian pelaksanaan peketjaan dilakukan pada pegawailkaryawan sebagai manusia yang unik dan komplek. Oleh karena itu pelaksanaannya tidaklah sesederhana menghadapi benda atau sejenisnya, karena : I. Dapat menyentuh dan mengintervensi kehidupan pribadi sebagai hak asasi berupa aspek kehidupan yang dirahasiakan seseorang. Untuk itu kegiatannya perlu dilakukan secara hati-hati, bijaksana dan diusahakan agar tidak merugikan pegawailkaryawan yang dinilai atau berakibat menimbulkan konflik yang dapat merugikan organisasi. 2. Dapat menyentuh sesuatu yang sensitif dan mudah memancing perilaku emosional yang hams dihindari agar tidak betkembang menjadi konflik. 3. Harus dilakukan sebagai kegiatan yang berkesinambungan, karena pegawail karyawan sebagai manusia mungkin saja mengalami perubahan/ perkembang an dalam melaksanakan peketjaannya dari yang buruk menjadi baik atau sebaliknya.

42 19 d. Penilaian pelaksanaan pekerjaan dilakukan tidak sekedar untuk menilai para pegawailkaryawan sebagai bawahan, tetapi juga pada para atasan, karena kekeliruan, kesalahan dan kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan mungkin saja bersumber dari para pimpinan dalam membuat dan memerintahkan keputusan dan kebijaksanaannya, atau bukan disebabkan oleh para pegawailkaryawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Oleh karena itu hasil penilaian pelaksanan pekerjaan pada para bawahan hams digunakan sebagai umpan balik (feed back) tidak saja untuk para bawahan yang dinilai, tetapi juga untuk atasan masing-masing dalam mengoreksi kepemimpinannya Kegunaan atau Manfaat Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Adapun kegunaan atau manfaat dari penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut : a. Untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang keliru oleh para pegawai/ karyawan, dan sebagai masukan bagi para pimpinan dalam membantu dan mengarahkan pegawailkaryawan dalam memperbaiki pelaksanaan pekerjaannya di masa depan. b. Berguna untuk melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan manajemen SDM lainnya seperti : 1. Menyelaraskan upahlgaji atau insentif lainnya bagi para pegawailkaryawan terutama untuk yang berprestasi dalam bekerja. 2. Memperbaiki kegiatan penempatan, promosi, pindah dan demosi jabatan sesuai dengan prestasi atau kegagalan pegawailkaryawan yang dinilai. 3. Membantu memperbaiki kegiatan pelatihan, baik dalam menyusun kurikulum nya maupun memilih pegawailkaryawan yang akan diikut sertakan dalam

43 20 kegiatan pelatihan. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat memberikan infonnasi mengenai kondisi keterampilanlkeahlian yang kurangltidak dikuasai oleh pegawailkaryawan sehingga berpengaruh pada efisiensi, efektivitas dan produktivitas serta kualitas keija dan hasil-hasilnya. Hasil tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dalam melakukan analisis kebutuhan pelatihan, baik pada tingkat organisasi, tingkat unit kerja maupun dalam analisis individual. 4. Memberikan informasi bagi pegawailk3.1)awan dalam menyusun perencanaan karir. Sedang bagi organisasi non profit dapat digunakan dalam membantu pegawailkaryawan melakukan perbaikan atau peningkatan kekurangan/ kelemahannya dalam bekeija, bahkan untuk menyusun program dan kegiatan pengembangannya dalam mengantisipasi tantangan barn di masa depan. 5. Dapat dipergunakan sebagai infonnasi untuk memperbaiki validitas dan reliabilitas tes yang rendahlburuk, hila temyata calon pegawailkaryawan yang diprediksi memiliki kemampuan tinggi, setelah bekerja hasilnya menunjukkan kemampuan sebenarnya rendah. 6. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat digunakan untuk mendiagnosa atau mengidentifikasi masalah-masalah organisasi non profit, yang harus dicarikan cara penyelesaiannya.

44 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DPJ) Ketentuan yang mengatur tentang daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) di seluruh Indonesia adalah: 1. Undang-undang Pokok Kepegawaian nomor 8 tahun 1974 pasal 12 ayat (1) <Jan (2), dan pasal Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS). 3. Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 20/SE/ Pengertian dan Kegunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DPJ) Yang dimaksud dengan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) adalah suatu daftar yang memuat basil penilaian pekerjaan seorang pegawai negeri sipil (PNS) dalam jangka waktu satu tahun yang dibuat oleh pejabat yang berwenang. Daftar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan pembinaan PNS berdasarkan sistem karir dan prestasi kerjanya, antara lain dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat, penempatan jabatan, pemindahan, kenaikan gaji berkala dan lain-lain. Nilai dalam DP3 digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan mutasi kepegawaian dalam tahun berikut kecuali ada perbuatan tercela dari pegawai negeri sipil yang bersangkutan yang dapat mengurangi nilai tersebut (Anonim, 1979: 487). Menurut Soeprihanto, bahwa penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang pegawai telah melaksan.akan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan (2000:7). Dan karena

45 22 menggunakan sebuah daftar maka dikenal dengan sebutan Daftar Penilaian Pelaksanaan PekeJjaan (DP3) Unsur-unsur Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DPJ) Unsur-unsu,r yang terdapat dalam daftar penilaian pelaksanaan pekejjaan (DP3) meliputi : kesetiaan, prestasi kejja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kejjasama, prakarsa dan kepemimpinan (Nawawi, 2003:395). Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang disertai dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kesetiaan meliputi pengabdian kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah. Prestasi KeJja adaiah hasil kejja yang dicapai oleh seorang pegawai negeri sipil dalam melaksanakan togas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi seorang pegawai negeri sipil antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan pegawai negeri sipil yang bersangkutan. Tanggung jawab adalah kesanggupan seor.mg pegawai negeri sipil menyelesaikan pekejjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. Ketaatan adalah kesanggupan seorang pegawai negeri sipil untuk mentaati perturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.

46 23 Kejujuran merupakan ketolusan hati seorang pegawai negeri sipil dalam melaksanakan togas dan kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Keljasama adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk bekelja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuato togas yang ditentukan sehingga mencapai dayaguna dan hasilguna yang sebesar-besarnya. Prakarsa adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk mengambil keputusan, langkah-laitgkah atau melaksanakan sesuato tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan togas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksana kan togas pokok. Adapun nilai pelaksanaan pekeljaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : a. amat baik = b. baik = c.cukup d. sedang e. kurang = = = 50 ke bawah. Setelah dilakukan penilaian pelaksanaan pekeljaan terhadap seorang pegawai negeri sipil, maka hasil penilaian tersebut dimasukkan ke dalam suatu format yang sudah ditentukan. yaito dengan menjuj.-ulah nilai semua unsur penilaian tersebut ke dalam tabel sebagaimana tabel2.1 (Anonim, 1979: 488) di bawah ini:

47 24 N Tabel:2. 1 Model Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS UN SUR NIL AI 0 ANGKA SEBUTAN Kesetiaan 2 Prestasi kerja 3 Tanggung_ Jaw:ab 4 Ketaatan 5 Kejujuran 6 Kerjasama 7 Prakarsa 8 Kepemimpinan Jumlah Rata-rata KET Pejabat Penilai Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DPJ) Pejabat penilai adalah atasan langsung pegawai negeri sipil yang dinilai. Pejabat penilai serendah-rendahnya berpangkat kepala urusan atau pajabat lain setingkat dengannya, kecuali ditentukan lain oleh Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Teringgi/tinggi Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah non Departemen, dan Gubemur dalam lingkungannya masing-masing. Pejabat penilai wajib malakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap pegawai negeri sipil yang berada dalam lingkungannya. Pejabat penilai barn dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan apabila ia telah membawahi pegawai negeri sipil yang bersangkutan sekurang-kurangnya enam bulan. Pejabat penilai yang belum membawahi pegawai negeri sipil selama enam bulan dapat membuat DP3 dengan menggunakan bahan-bahan yang ditinggalkan pejabat penilai sebelumnya.

48 Tata Cara Penilaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Penilaian DP3 dilakukan dengan mempergunakan tetacara sebagai berikut : I. Pejabat penilai menyampaikan DP3 kepada atasan pejabat penilai dengan ketentuan: a. Apabila tidak ada keberatan dari pegawai negeri sipil (PNS) yang dinilai, DP3 tersebut disampaikan tanpa catatan. b. Apabila ada keberatan dari pegawai negeri sipil (PNS) yang dinilai, DP3 tersebut disampaikan dengan catatan tentang tanggapan pejabat penilai atas keberatan yang diajukan oleh pegawai negeri sipil yang dinilai. 2. Atasan pejabat penilai memeriksa dengan seksama DP3 yang disampaikan kepadanya. Apabila terdapat alasan-alasan yang cukup, atasan pejabat penilai dapat mengadakan perubahan nilai yang tercantum dalam DP3 yang dibuat oleh pejabat penilai. 3. Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan angka sebagaimana yang tercantum pada tabel Setiap unsur penilaian ditentukan dahulu nilainya dalam angka, kemudian barn sebutan Penyampaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Penyampaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaaan (DP3) diatur sebagai berikut: 1. DP3 diberikan secara langsung oleh pejabat penilai kepada pegawai negeri sipil yang dinilai. 2. Apabila tempat kerja antara pejabat penilai dan pegawai negeri sipil yang dinilai berjauhan, DP3 tersebut dikirimkan kepada pegawai negeri sipil yang dinilai.

49 26 3. Tanggal terima harus dicantumkan pada DP3 tersebut pada ruangan yang telah disediakan. 4. Apabila isi DP3 dapat diterima oleh pegawai negeri sipil yang dinilai, ia membubuhkan tanda tangannya pada tempat yang telah disediakan Atasan Pejabat Penilai Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai. Atasan pejabat penilai berkewajiban memeriksa DP3 yang disampikan kepadanya, memeriksa keberatan pegawai negeri sipil dan tanggapan pejabat penilai yang tercantum dalam DP3 yang disampaikan kepadanya. Apabila keberatan tersebut cukup beralasan, atasan pejabat penilai dapat mengubah nilai yang telah dibuat oleh pejabat penilai. Perubahan yang dibuat oleh atasan pejabat penilai tidak dapat diganggu gugat. DP3 bam berlaku setelah disahkan oleh atasan pejabat penilai Pengajuan Keberatan Setelah pegawai yang dinilai menenma DP3 ia dapat menelitinya dan mengajukan keberatan terhadap penilaian tersebut. Pengajuan keberatan tersebut diatur sebagai berikut : 1. Pegawai negeri sipil yang dinilai berha.lc mengajukan keberatan apabija menurut pendapatnya penilaian tersebut kurang sesuai. 2. Keberatan tersebut hams sudah diajukan dalam jangka waktu 14 hari terhitung mulai ia menerima DP3 tersebut. 3. Keberatan yang diajukan melebihijangka waktu 14 hari tidak dipertimbangkan. 4. Alasan-alasaan keberatan hams dikemukakan dengan lengkap secara tertulis.

50 27 5. Walaupun pegawai negeri sipil yang dinilai keberatan atas seluruh atau sebagian nilai yang tercantum dalam DP3 ia harus menanda tangani DP3 tersebut dengan catatan tentang keberatannya pada tenpat yang disediakan Sifat dan Penyimpanan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Daftar Penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) adalah suatu dokumen yang bersifat rahasia, oleh sebab itu DP3 hanya boleh diketahui oleh : I. Pegawai negeri sipil yang dinilai. 2. Pajabat penilai. 3. Atasan pejabat penilai. 4. Atasan dari atasan pejabat penilai sampai dengan pejabat penilai tertinggi. 5. Pejabat lain yang terkait dengan penilaian tersebut. DP3 harus disimpan dengan baik dan aman oleh pejabat yang diserahi urusan kepegawaian. Jangka waktu penyimpanan adalah 5 (lima) tahun, setelah itu DP3 tidak dapat dipergunakan lagi. 2.5 Analisis Regresi Pengertian dan Asumsi Klasik Regresi Analisis regresi pada dasamya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas I bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 1995:6).

51 28 Aswnsi utama yang mendasari model regrest linier klasik dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) adalah: 1. Model regresi linier, artinya linier dalam parameter; 2. X diasumsikan non stokastik artinya nilai X dianggap tetap dalam sampel yang berulang; 3. Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau E (J.L I Xi)= 0; 4. Homoskedastisitas, artinya varian kesalahan sama untuk setiap periode (homo= sama, skedastisitas = sebaran) dinyatakan dalam bentuk matematis: Var (JL'Xi) = 0 5. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan (antara j.ji dan I.Jj tidak ada korelasinya). Dinyatakan dalam bahasa matematis: Covarians (J.Li, J.Lj) = 0; 6. Antara J.1 dan X saling bebas, sehingga covarians (J.Li, X) = 0 7. Tidak ada multikolinieritas yang sempurna antar variabel bebas; 8. Jwnlah observasi n hams lebih besar daripada jumlah parameter yang diestimasi (jumlah variabel bebas); 9. Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya nilai X hams berbeda (tidak boleh sama semua); 10. Model regresi telah dispesifikasikan secara benar. Dengan kata lain tidak ada bias (kesalahan) spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris (Mudrajad Kuncoro, 200 I :97). Menurut teorema GAUSS-Markov, setiap pemerkira I estimator OLS hams memenuhi kriteria BLUE, yaitu (Gujarati,1995:72-73). Bebas = yang terbaik; Linier = merupakan kombinasi linier dari data sampel; Unbiased= rata-rata a tau nilai harapan (E I b) harus sama dengan nilai sebenarnya (bl).

52 29 Eficient estimator = memiliki varians yang minimal diantara pemerikira lain yang tidak bias. Sedangkan basil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masingmasing varia bel independen. V ariabel ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan 2 (dua) tujuan : pertama, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen; kedua, mengoptimalkan korelasi antara nilai aktual dan nilai estimasi varaibel dependen berdasarkan data yang ada (Tabachnick & Fidell, 1996:128). Uji Autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain ( Hanke and Reitch, 1998:360). Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dengan kata lain masalah ini seringkali ditemukan apabila kita menggunakan data runtut waktu. Hal ini disebabkan karena "gangguan" pada individu I kelompok yang sama pada periode berikutnya; pada data cross secsional, masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu I kelompok yang berbeda (Ana.nta, 1987:74). Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dilakukan uji Durbin-Watson (OW-Test) dengan ketentuan: Bila nilai DW lebih besar daripada batas atas (upper bound, U), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, artinya tidak ada autokorelasi positif; Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (lower bound, L), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, artinya ada autokorelasi positif

53 30 Bila nilai OW terletak diantara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat disimpulkan. Uji Normalitas Uji nonnalitas dengan mikro TSP dilakukan dengan mengamati histogram atas nilai residual dan statistik Jarque-Bera (JB). Histogram memperlihatkan distribusi frekuensi dari data yang diamati. Statistik JB digunakan untuk menguji apakah suatu data berdistribusi normal ataukah tidak yang dinyatakan dalam : JB = (n=k)/6. (S2+Y4 (K-3) 2, Dimana jumlah observasi ; k sama dengan nol untuk suatu data biasa dan jumlah koefisien pada saat meneliti residual dari suatu persamaan ; S = skewness; dan K = kurtosis. (Gujarati, 1995:143-4). Semakin kecil nilai probabilitas statistik JB (mendekati 0,000), kita dapat menolak Hipotesis bahwa residual berdistribusi normal. Uji lain dari normalitas ini adalah dapat dideteksi dengan persamaan Kormogorov-Smirnov test, dimana apabila nilai signifikansi yang dihasilkan mendekati 0,000, maka dapat dikatakan distribusi data yang kita uji adalah normal. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya (Hanke and Reitch, 1998:259). Artinya setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat pertumbahan dalam kondisi yang melatar belakangi tidak terangkumnya dalam spesifikasi model. Gejala heteroskedastisitas lebih senng dijumpai dalam data si,ang daripada data runtut waktu, namun juga sering juga muncul dalam analisis yang menggunakan data rata-rata (Ananta, 1987:62).

54 31 Uji heteroskedastisitas dianjurkan oleh White, yang berpendapat bahwa uji X2 merupakan uji umum ada tidaknya misspesifikasi model karena hipotesis nol yang melandasi adalah asumsi bahwa : ( 1) residual adalah homoskedastis dan merupakan variabel independen; (2) spesifikasi linier atas model sudah benar (White, 1980). Dengan hipotesis nol tidak ada heteroskedastistas, jumlah observasi (n) dikalikan R 2 yang diperoleh dari regresi auxiliary secara asimptotis akan mengikuti distribusi Chisquare dengan degree of freedom sama dengan jumlah variabel independen (tidak tennasuk konstanta). Bila salah satu atau kedua asumsi ini tidak dipenuhi akan mengakibatkan staistik t yang signifikan. Namun hila sebaliknya, nilai statistik t tidak signifikan berarti kedua asumsi di atas dipenuhi. Artinya model yang digunakan lolos dari masalah heteroskedastisitas. Uji Multikolinieritas Pada dasamya multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna (mendekati sempuma) antar beberapa atau semua variabel bebas. Adapun cara mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah : Apabila korelasi antara dua variabel bebas lebih tinggi dibandingkan dengan salah satu atau kedua variabel bebas tersebut dengan variabel terikat (Pindyk and Rubinfield, 1990:89).. Gujarati (1995:335) lebih menegaskan bahwa : Bila korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8 maka multikolinieritas menjadi masalah yang serius". Adanya statistik F dan koefisien determinasi yang signifikan namun diikuti dengan banyaknya stiatistik t yang tidak signifikan. Perlu diuji apakah sesungguhnya XI dan X2 secara sendiri-sendiri tidak memupunyai pengaruh temadap Y; atau adanya multikolinieritas yang serius menyebabkan koefisien mereka menjadi tidak

55 32 signifikan. Bila dengan menghilangkan salah satu, yang lainnya menjadi signifikan, besar kemungkinan ketidak signifikanan variabel tersebut disebabkan adanya multikolinieritas yang serius (Ananta, 1987:91) UJi Goodness of Fit Model Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arab hubungan antara varaiabel dependen dengan variabel independen, dimana variabel dependen diasumsikan random I stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik dan variabel bebas diaswnsikan memiliki nilai tetap ( dalam pengambilan sampel yang berulang). Cara yang digunakan untuk melihat tujuan tersebut yaitu dengan melihat nilai R 2 (koefisien determinasi) dan F hitung ( untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terb.adap variabel dependen) serta nilai t hitung (untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial I sendiri-sendiri terhadap variabel dependen). Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari statistik t, statistik F dan koefisien determinasinya (R 2 ). Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan hila hasil uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasamya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan

56 33 nol atau Ho : bi = 0, artinya apakah suatu variabel independent bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis altematifuya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi # 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik t. Statistik t dihitung dari formula sebagai berikut : T = (bi- 0)/S = bi/s Dimana : S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians. Varian (variance), atau S 2, diperoleh dari SSE dibagi denganjumlah derajad kebebasan (degree offreedom), dengan kata lain : SSE S2 = n-k dimana n = jumlah observasi; k = jumlah parameter dalam model, termasuk intercept. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dengan titik kritis menurut tabel; apabila nilai statistik t hitung lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis altematif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F). Uji statistik F pada dasamya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau Ho: bl =b2 =b... =bk=o

57 34 Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terbadap variabel dependen. Hipotesis altematifuya (Ha), tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : Ha : b 1 ;C b2 #... # bk # 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik F. Nilai statistik F dihitung dengan formula sebagai berikut : MSR SSR/k F = = Dimana: MSE SSE I (n-k) SSR =sum of squares due to regression = L CYi- y) 2, SSE =sum of squares error= L (Yi- Yi) 2 ; N = jumlah obeservasi K = jumlah parameter (termasuk intercept) dalam model; MSR =mean squares due to regression; MSE =mean squares due to e"or Pada dasarnya nilai F hitung diturunkan dari tabel Anova (Analysis of Variance), sebagaimana tertera pada table 2.2 di bawah ini: Tabel2.2 Tbel Analisis ofvarians (ANOVA) Sumber ss Df I MS (source) (Sum of Squares) (d~ree of Freedom) I (Mean of Squares) Regression SSR K 1 MSR= SSR/k Residual SSE n-k I MSE= SSE/(n-k) Total TSS n-1 I

58 35 Pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai F basil perhitungan dengan F menurut tabel; hila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama I serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Koefisien determinasi I koefisien penentuan (R 2 ) Koefisien detenninasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi varia bel terikat. Formula untuk menghitung koefisien determinasi adalah : R 2 = (TSS-SSE)ffSS = SSRffSS Rumus tersebut menunjukkan proporsi total jumlah kuadrat (TSS) yang diterangkan oleh varia,bel independen dalam model. Sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model, formulasi model yang keliru dan kesalahan eksperimental (Mendelhall et all, 1989:587). Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi vaiabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua infonnasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Analisis Regresi Non Linier Model regresi non linier merupakan analisis statistik yang banyak digunakan terutama dalam penelitian-penelitian pertanian, diantaranya untuk mengetahui hubungan I pengaruh penggunaan dosis pemupuk_an terhadap produktivitas pertanian (Prayitno, 1981:72). Pada contoh kasus ini akan kitajumpai suatu tingkat peningkatan

59 36 produksi yang tetap akibat dari meningkatnya dosis pupuk sampai pada suatu titik tertentu. Di atas titik-titik tersebut tingkat penambahan produksi tersebut makin berkurang, dan malahan akhimya peroduksi menjadi menurun dengan makin bertambahnya dosis pupuk. Dalam hal ini apabila perhatian kita hanya terpusat pada dosis-dosis rendah sampai menengah, maka model regresi linier cukup mewakili gambaran hubungan antara produksi dan pemupukan. Namun untuk dosis-dosis yang lebih tinggi jelas dibutuhkan suatu model regresi non linier untuk menyatakan hubungan tersebut. Model regresi yang digunakan umumnya mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel dependen dengan variabel-variabel penjelasnya. Model ini lebih banyak dihasilkan dari pendekatan persamaan regresi linier sederhana (untuk I variabel bebas dengan I variabel terikat) dan atau regresi linier berganda (untuk 1 variabel dependen dengan 2 atau lebih variabel bebas). Akan tetapi dalam praktek, data yang kita gunakan belum tentu mempunyai hubungan linier. Cara untuk melihat linier tidaknya hubungan antara varaiabel terikat dengan variabel penjelas adalah dengan melihat diagram sebaran (scarter diagram) (Mudrajad Kuncoro, 2001:104). Apabila diagram sebaran menunjukkan tanda-tanda bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh dari linier dan atau tidak linier, salah satu cara yang bias dilakukan adalah dengan mentransformasikan variabel penjelas ke dalam bentuk lain yang lebih sesuai. Ada beberapa metode transformasi variabel yang dikenal dengan regresi non linier dan dapat digunakan antara lain : I. Regresi Polynomial, yang terdiri antara regresi polynomial kuadratik, kubik, dan lain sebagainya; 2. Regresi logistik;

60 37 3. Regresi Logaritma, dan 4. lain sebagainya. Regresi Polynomial Regresi polynomial dalam pelaksanaannya terbagi atas beberapa model persamaan tergantung pada jumlah pangkat yang dibutuhkan pad.a kategori yang sud.ah ditentukan, diantaranya : regresi polynomial kuadratik dengan jumlah pangkat pada kategori sebanyak 2; regresi polynomial kubik denganjumlah pangkat pada kategori sebanyak 3; regresi polynomial kwartet denganjumlah pangkat pada kategori sebanyak 4, dan lain sebagainya. Untuk menduga bentuk regresi polynomial berpangkat I berderajad dua, atau tiga dan empat dan seterusnya dibutuhkan persyaratan sebagai berikut : I. n > pangkat + 1 (pasangan data) hams lebih banyak darijumlah pangkat + 1; 2. ei I nilai error hams berupa vaiabel random; 3. Garis persamaan I sebaran d.atanya mengikuti garis persamaan lengkung ( cekung dan cembung) tergantung nilai koefisien regresi yang ada. 4. Model ini lebih banyak berlaku pad.a dunia ekonomi (misalnya : law of diminishing return), dunia pendidikan, dan hal lain yang menyangkut kemampuan manusia (lrianto A, 2003: 175).

61 38 Untuk r = 2 (derajad pangkat polynomial) dan r = 3 bentuk grafik dari fungsi tersebut adalah sebagaimana gambar di bawah ini : y y ',' J33<0,_,,, ' ' ' ' ' ~~..>0,, ' ', ', ', ', ' ' ' --,...,,,, Gambar 2.1 Kurva Regresi kuadratik r = 2, X Gambar2.2 Kurva Regresi Kubik r = 3 X Regresi Logistik Model logistik biasanya digunakan untuk mewakili data yang menggambarkan perkembangan/pertumbuhan yang mula-mula cepat sekali, tetapi lambat laun agak lambat, dimana kecepatan pertumbuhannya makin berkurang sampai akhimya tercapai suatu titikjenuh (saturation point). Regresi logistik dirancang untuk melakukan prediksi keanggotaan group. Artinya tujuan dari analisis regresi logistik adalah untuk mengetahui seberapa jauh model yang digunakan mampa memprediksi secara benar kategori group dari sejumlah individu. Syarat-syarat regresi logistik : 1. Variabel independent merupakan campuran antara variabel diskrit dan kontinyu; 2. Distribusi data yang digunakan tidak normal.

62 39 Kelebihan regresi logistik disbanding regresi yang lain : I. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya variabel penjelas tidak hams memiliki distribusi normal, linier, maupunmemiliki varian yang sama dalam setiap group. 2. Variabel bebas dalam regresi logistik bisa campuran dari variabel kontinyu, diskrit dan dikotomis; 3. Regresi logistik amat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linier dengan satu atau lebih variabel bebas. Karena model yang dihasilkan dengan regresi logistik bersifat non linier, persamaan yang digunakan untuk mendiskripsikan hasil sedikit lebih komplek disbanding regresi berganda. Variabel hasil Y adalah probabilitas mendapatkan 2 hasil atau lebih her dasarkan fungsi non linier dari kombinasi linier sejumlah variabel bebas. y X C'J3mbar (bo + b1x1+b2x2+... bixi) Kurva Regresi Logistik Y = 1 I ( 1 + e ) Regresi Logaritma Regresi Logaritma merupakan transformasi dari persamaan regrest eksponensial, dimana model (trend) ini sring digunakan dalam memprediksi jumlah penduduk di masa yang akan datang, karena bentuk pertumbuhan penduduk yang cenderung mengikuti pola garis eksponensial. Selain dari pada itu, model ini sering

63 40 digunakan untuk mengatasi problem regresi yang semula diduga linier temyata tidak terbukti bahwa persamaannya linier, yaitu dengan melakukan transfonnasi dengan jalan menghitung a maupun b berdasarkan logaritma atas nilai Y (Irianto, 2004: 184 ). Bentuk lain dari fungsi logaritma adalah "semi-log tr5ansfonnation", dengan persamaan Y = ij + p In X, dimana besamya sudut kemiringan maikin berkurang seiring dengan makin bertarnbahnya X. Fungsi semacarn ini sering pula disebut sebagai " steadygrowth function" (Prayitno, 1981:82) dengan grafik seperti pada gambar dibawah ini : e -alp Gambar 2. 4 : Kurva Grafik fungsi logaritma X

64 BAB3 KERANGKA~ KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELTTIAN.

65 BAB3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.4 Kerangka konseptual Penelitian Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada bah 2, penelitian ini memiliki kerangka konseptual sebagai berikut : Penilaian Kinerja Analisis Furigsi Dan lain-lain Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Non Linier : - Regresi Polinomial - Regresi Logistik - Regresi Logaritma tradisional FGD ilmiah NGT NFGDT Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Lama 41

66 42 Sedangkan konsep alur pikir tinjauan model penilaian kinerja dalam penelitian ini sebagai berikut : =~ ~ Kesetiaan, Kejujurart Tanggung Jawab,,,.,.,_ ~. Kepemimpinan Penilaian Kinerja Penjumlahan METODE Dan lain-lain Musyawarah tradisional ilmiah FGD NGT Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Penelitian

67 Hipotesis Hipotesis penelitian dalam kegiatan ini tidak ada. Yang ada adalah hipotesis statistika, yaitu aswnsi atau dugaan yang dikhususkan untuk populasi, wnumnya nilairulai parameter populasi. Adapun hipotesis statistik dalam kegiatan penelitian ini merupakan hipotesis pembuktian dalam penghitungan dari model fungsi statistik yang dianalisis yaitu regresi linier berganda, regresi non linier (regresi polynomial, regresi logistik, fungsi logaritma).

68 BAB4 METODE PENELITIAN

69 BAB4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi (penjelasan) dan cross sectional, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan obyek yang diteliti melalui data yang terkumpul dan pengamatan hanya dijakukan satu kali saja (Sugiyono : 1999). Seluruh data yang diperoleh akan diproses dan diolah dengan suatu analisa kuantitatif. 4.2 Populasi dan sample Populasi Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil pada Badan Perencanaan Pembangunan dan Dinas di lingkup Pertanian Kabupaten Sampang yang beijumlah 115 orang yang terdiri atas pegawai negeri sipil yang menduduki eselon IVa sebanyak 57 orang dan tenaga staf sebanyak 58 orang Sample Adapun besamya sample dalam penelitian ini adalah 115 orang dengan pendekatan sampling jenuh (Sugiono, 1999:61 ). Pertimbangan menggunakan total populasi untuk mendapatkan gambaran yang lebih representatif dan mengurangi tingkat kesalahan sehingga data yang diperoleh mendekati nilai sesungguhnya. 44

70 Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini d.ilakukan d.i Organisasi Pemerintah Kabupaten Sampang yang berlokasi d.i Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang sebagai organisasi pemerintahan yang bergerak di bidang pelayanan publik dan jasa pemerintahan. Penelitian ini d.ilakukan pada bulan Maret - September 2004, sedangkan kolekting datanya dilakukan bulan Maret-April Definisi Operasional I. Ketaatan (XI), adalah derajad tinggi rendahnya skor pertanyaan yang mengukur tingkat ketaatan seorang pegawai negeri sipil untuk mentaati peraturan perundangundangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentatati perintah kedinasan yang d.iberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan. 2. Kerjasama (X2), adalah derajad tinggi rendahnya skor pertanyaan yang mengukur kemampuan responden untuk bekeija bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang d.itentukan sehingga mencapai dayaguna dan hasilguna yang sebesar-besaamya. 3. Prakarsa (X3), adalah derajad tinggi rendahnya skor pertanyaan yang mengukur kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk mengambil keputusan, langkahlangkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.

71 46 4. Prestasi kelja (Y), adalah derajad tinggi rendahnya skor pertanyaan yang mengukur basil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai negeri sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi seorang pegawai negeri sipil antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampil~, pengalaman dan kesungguhan pegawai negeri sipil yang bersangkutan. Metode penilaian kinerja pegawai dengan menggunakan daftar pengecekan ( chek list) yang memuat berbagai pemyataan yang berkaitan dengan kinerja karyawan. Jenis datanya interval dan menggunakan skala pengukuran interval sebagai skala pengukuran kuantitatif dengan pemberian angka pada kelompok dari obyekobyek yang mempunyai skala nominal dan ordinal serta mempunyai jarak yang sama dari obyek yang diukur. 4.5 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian untuk mendapatkan data dengan cara sebagai berikut : 1. Kuisioner, untuk mendapatkan data kuantitatif tentang variabel-variabel pendukung penilaian pelaksanaan pekerjaan yaitu : ketaatan, kerjasama, dan prakarsa serta prestasi kerja. 2. Blanko isian, yang digunakan untuk mendapatkan data kuantitatiflkualitatif karyawan pada kantor Badan Perencanaan Pembangunan dan Dinas di lingkup Pertanian Kabupaten Sampang berdasarkan data terakhir bagian kepegawaian.

72 Validitas Instrumen Penelitian Cara pengukuran validitas angket menggunakan tehnik korelasi dengan r Pearson atau koefisien korelasi produk momen Pearson dengan taraf signifikansi 5 % yaitu dengan rumus : r = n(ixy)-(ixxiy) Dimana: r adalah koefisien korelasi produk momen Pearson n adalah banyaknya pasangan pengamatan x adalahjumlah pengamatan variabel x (ketaatan, keijasama dan prakarsa) y adalahjumlah pengamatan variabel y (prestasi keija) Reliabilitas Instrumen Pengujian rcliabilitas instrum<m dengan menggunakan tehnik alpha cronbach, dimana reliabilitas instrumen dianggap andal jika memiliki koefisien reliabilitas?: 0,5 (lebih besar atau sama dengan 0,5). Tehnik ini cocok untuk menguji skala instrumen yang masing-masing butirnya mempunyai lebih dari satu altematif jawahan Jenis dan Somber Data Prosedur pengambilan data penelitian ini ada dua jenis : I. Data Primer Sumber data yang didapat dari obyek penelitian yang berkaitan dengan faktorfaktor penilaian pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari : ketaatan, kerjasama, prakarsa dan prestasi keija.

73 48 2. Data sekunder Data ini diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporan tentang indikator kineija karyawan pada kantor Badan Perencanaan Pembangunan dan Dinas di lingkup Pertanian Pemerintah Kabupaten Sampang. Jenis data ya_ng dibutuhkan dalam analisis fungsi statistik digunakan data jenis intenral dan ratio untuk analisis fungsi regresi linier berganda, regresi polynomial, dan regresi logaritma. Sedangkan untuk analisis fungsi logistik digunakan jenis data nominal dikotomik dengan membagi data variabel Y (prestasi keija ke dalam dua jenis yaitu prestasi kerja baik dan prestasi keija tidak baik berdasarkan nilai rata-rata dari data tersebut) dengan ketentuan: Nilai prestasi keija S rata-rata dikategorikan sebagai prestasi keija tidak baik, dan Nilai prestasi keija >rata-rata dikategorikan sebagai prestasi keija baik Cara Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang tepat yaitu dengan mempertimbangkan penggunaannya berdasarkan jenis data dan sumbemya. Data yang obyektif dan relevan dengan pokok permasalahan penelitian merupakan indikator keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: 2. Observasi yaitu suatu cara untuk mendapatkan data dengan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. 3. Penilaian berupa kuisioner untuk memperoleh data sesua1 dengan tujuan penelitian.

74 Cara Analisis Data Analisis data dilakukan dengan mengukur tingkat regresi antara variabel independen dan dependen, menggunakan analisis regresi linier berganda, analisis regresi polymonial (metode kuadratik), analisis regresi logistik dan analisis fungsi logaritma (Sudjana,-2002:337). Berdasarkanpenjelasan di atas, maka dipandang perlu untuk mencari metode penjumlahan dari unsur-unsur di dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) pegawailkaryawan, yang nantinya akan diseleksi diantara 7 unsur tersebut yang mana yang tidak memiliki keterkaitan satu sama lainnya (variabel independen) diambil sebanyak 3 unsur penilaian (yaitu ketaatan, keijasama dan prakarsa) yang nantinya akan dianalisis pengaruh masing-masing variabel tersebut terhadap variabel basil (variabel Y). Data yang diperoleh akan diproses dengan program SPSS 2000 versi Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Dimana: Y = bo + btxl + b2xl + b3xl +... bixi + e y = variabeldependen = konstanta = ketaatan = keijasama = prakarsa bi,b2,b3 e = koefisien parsial regresi = variabelpengganggu

75 50 Persamaan Regresi Polynomial (model Parabola Kuadratik) Y = a + (btxt + c1x1 2 ) + (b2x2 + czxr ) + (bixi + cixi 2 ) + e Dimana : a, b, c, adalah koefisien-koefisien yang dihitung dari data hasil pengamatan. Syarat dari persamaan tersebut : e berupa variabel random yang bersifat NID (0, a 2 ). Persamaan Regresi Logistik 1 l+e - (bo + btxt + b2x2 + bjxj +... bixi) untuk (- oo <X< oo ), sedangkan e = bilangan logaritma natural2,7183. Persamaan regresi logaritma (trend logaritma): Y= bo + bl Ln Xl + b2 LnX2 + b3 LnX bi LnXi Adapun syarat yang hams dipenuhi dalam analisis masing-masing persamaan regresi tersebut diatas adalah sebagai berikut : I. Regresi Linier Berganda, dengan syarat-syarat sebagai berikut : a. Model regresi linier; b. Eksistensi (X diasumsikan non stokastik); c. Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau E (~Xi)= 0; d. Homoskedastisitas, artinya varian kesalahan sama untuk setiap periode (homo= sama, skedastisitas = sebaran) dinyatakan dalam bentuk matematis: Var(~)=O; e. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan (antara IJi dan IJj tidak ada korelasinya). Dinyatakan dalam bahasa matematis: Covarians (J.ti, J.tj) = 0: f. Antara J.1 dan X saling bebas, sehingga covarians (J.ti, X)= 0; g. Tidak ada multikolinieritas yang sempurna antar variabel bebas;

76 51 h. Jumlah observasi n hams lebih besar daripada jumlah parameter yang diestimasi (jumlah varia bel be bas); 1. Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya nilai X harus berbeda (tidak boleh sama semua); J. Model regresi telah dispesifikasikan secara benar. Dengan kata lain tidak ada bias (kesalahan) spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris (Kuncoro, 200 I :96 ) 2. Regresi Polynomial model kuadratik, dengan syarat-syarat seperti : a. n > pangkat +I (pasangan data) hams lebih banyak darijwnlah pangkat +I; b. ei I nilai error harus berupa vaiabel random; c. Garis persamaan I sebaran datanya mengikuti gans persamaan lengkung ( cekung dan cembung) tergantung nilai koefisien regresi yang ada. d. Model ini lebih banyak berlaku pada dunia ekonomi (misalnya : The law of diminishing return), dunia pendidikan, dan hal lain yang menyangkut kemampuan manusia (lrianto, 2004:175 ). 3. Regresi logistik, syarat-syaratnya adalah : a. Variabel independen merupakan campuran antara variabel diskrit dan kontinyu; b. Distribusi data yang digunakan tidak normal. c. Kelebihan regresi logistik dibanding regresi yang lain : Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya variabel penjelas tidak barns memiliki distribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap group.

77 52 V ariabel bebas dalam regres1 logistik bisa campuran dari variabel kontinyu, diskrit dan dikotomis; Regresi logistik amat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linier dengan satu atau lebih variabel bebas (Kuncoro, 200 I :217 ). 4. Regresi Logaritma, dengan syarat-syarat seperti di bawah ini : a. Data yang digunakan berjenis data interval sampai ratio; b. Distribusi data tidak normal. c. Merupakan transformasi dari persamaan regresi linier. d. Grafik mengikuti model" steadygrowthfunction,, (Prayitno, 1981:81) Menurut Kuncoro ( : 97), ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya (R 2 ). Pengambilan keputusan dari keempat analisis tersebut dicari persamaan yang memiliki nilai kesalahan terkecil yaitu dengan mencari nilai koefisien Penentuan (R 2 ) (coefficient of determination) terbesar dan dipadukan dengan nilai probabilitas (p) terkecil, serta ni1ai tertinggi F hitung. Apabila dengan cara diatas masih sulit ditentukan model mana yang sesuai untuk menilai kineija berdasarkan unsur-unsur daftar penilaian pelaksanaan pekeijaan (DP3) yang telah ditetapkan, maka pengambilan keputusan selanjutnya dilakukan dengan metode Nominal Focus Group Discussion Technique (NFGDT), yang merupakan kombinasi dari model Fokus Group Discussion (FGD) dan Nominal Group Technique (NGT).

78 53 Adapun sifat-sifat dari tehnik ini meliputi : I. Kualitatif atau kuantitatif, 2. Mula-mula tanpa struktur kemudian berstruktur, 3. Bebas, 4. Bertukar infonnasi (tidak saling tahu), 5. Tidak perlu homogen, 6. Pendekatan umum kemudian menuju ke khusus, 7. Kesimpulan oleh peserta, 8. Tidak hams berkumpul. Tehnik ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada pakar yang dijadikan responden dalam penelitian ini dengan cara mengisi skor pada kolom penilaian ( 0-10 ) untuk masing-masing model persamaan. Kemudian dari data skor yang diperoleh, dianalisis dengan menentukan nilai koefisien variasi terendah dari masing-masing persamaan tersebut. Adapun responden pakar yang digunakan dalam kegiatan NFGDT ini berasal dari perguruan tinggi dan lembaga non perguruan yang eksis di dalam penganalisisan statistik penelitian, seperti : I. Institut Tehnologi Sepuluh Nopember (ITS) Negeri Surabaya; 2. Universitas Negeri Malang; dan 3. Lembaga Analisjs Statistik dan Penelitian "Medcom" Surabaya.

79 BABS HASIL PENELITIAN

80 BAB5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum ObyekPenelitian Pembentukan Organisasi Lembaga Tehnis Daerah seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di kabupaten Sampang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2002 dengan tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Sedangkan fungsi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah tersebut pasall2 adalah: c. Merumuskan kebijakan tehnis dalam lingkup Perencanaan Pembangunan Daerah; d. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemertintahan kabupaten. Pembentukan Organisasai Dinas Kabupaten Sampang yang meliputi Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan dan Dinas lain ditetapkan berdasarkan Peraturan daerah Nomor 4 Tahun 2002 dengan tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Adapun fungsi dari masing-masing dinas tersebut berdasarkan pasa14 adalah: a. Perumusan kebijakan tehnis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; c. Pembinaan terbadap Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) dan Cabang Dinas dalam lingkup tugasnya. 54

81 55 Selanjutnya tugas dan fungsi dari dinas-dinas diatas, sesuai dengan lingkup kewenangannya adalah : A. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tugas: Melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten di bidang Pertanian Tanaman Pangan. Fungsi : 1. perumusan kebijakan tehnis di bidang Pertanian Tanaman Pangan; 2. pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; 4. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Tehr..is Dinas (UPTD) dan cabang dinas di bidang Pe11anian tanaman pangan; 5. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. B. Dinas Peternakan Tugas : Melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten di bidang Petemakan. Fungsi : 1. perumusan kebijakan tehnis di bidang Petemakan; 2. pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; 3. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) dan cabang dinas di bidang Petemakan; 4. pengelo1aan urusan ketatausahaan Dinas. C. Dinas Ke1autan dan Perikanan Tugas : Melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten dl bidang Kelautan dan Perikanan. Fungsi : 1. perumusan kebijakan tehnis di bidang Kelautan dan Perikanan; 2. pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; 3. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) dan cabang dinas di bidang Kelautan dan Perikanan;

82 56 4. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. D. Dinas Perkebunan dan Kehutanan Tugas : Melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten di bidang perkebunan dan kehutanan. Fungsi : I. perumusan kebijakan tehnis di bidang Perkebunan dan kehutanan; 2. pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; 3. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) dan cabang dinas di bidang Perkebunan dan Kehutanan; 3 pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. 5.2 Kedudukan dan Bagan Organisasi Obyek Penelitian Perangkat daerah yang terdiri dari Organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam hal ini Bupati. Badan/Kantor adalah lembaga tehnis daerah yang mempunyai fungsi koordinasi dan perumusan kebijakan pelaksanaan serta fungsi pelayanan masyarakat. Sedangkan Dina8 kabupaten adalah unsur pelaksana pemerintah kabupaten. Adapun Bagan organisasi dari masing-masing Badan/Dinas obyek penelitian ini seperti pada gambar dibawah ini :

83 57 Gam bar 5.1: Bagan Organisasi Bappeda KEPALA KELOMPOK SEKRETARIAT JABATAN FUNGSIONAL I I 1 I SUB BAG SUB BAG SUB BAG UMUM KEUANGAN PRK I ~ t l BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG EKONOMI KESEJAHTERA AN FISIKDAN DATA, EVALUASI SOSIAL PRASARANA DAN DOKUMENTASI I I I SUB BID SUB BID SUB BID SUB BID PERTANIAN AGAMADAN PERHUB, PARIWI EVALUASI DAN f-- - PENDIDIKAN 1-- SATA, SEN! DAN - LAPORAN BUDAY A 1-- SUB BID INDUSTRI SUB BID SUB BID SUB BID DAN KEPENDUDUKAN SUMBERDAYA PENEUTIAN DAN PERDAGANGAN f-- DANKEL. 1-- ALAMDAN I- PENGEMBANGAN BERENCANA SUMBERDAYA LAUT SUB BID SUB BID SUB BID SUB BID KOPERSIDAN KESEHATAN DAN KESEJAHIERAAN PENGEMBANGAN... STATISTIK DAN t-- DUNIAUSAHA PEMUKIMAN DAN VISUAUSASI, SOSIAL WILAYAH DOKUMENTASI.._ SUB BID PERTAMBANGAN SUB BID DANNERGI TATA RUANG DAN '-- TATAGUNA TANAH

84 58 Gambar 5.2: Bagan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL I SEKRET ARIAT I I SUB BAG SUB BAG SUB BAG UMUM KEUANGAN KEPEGAWAIAN I SUBDINAS SUB DINAS SUBDINAS SUBDINAS BINA PROGRAM PRODUKSI TEHNIK PENYULUHAN DAN USAHATANI I SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI... DATA DAN PRODUKSI PADI, - PERLINDUNGAN r-- - TATA STATISTlK?ALAw1JA TANAMAN PENYULUHAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI - IDENTIFIKASI DAN - PRODUKSI f-- ALA T DAN MESIN - KELEMBAGAAN, PERUMUSAN HORTIKULTURA PERTANIAN 1ENAGADAN SARAN A SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI EVALUASIDAN BENlli/BIBIT PADI, TATAGUNAAIR - PASCAPANEN - PENGENDALIAN '--- PALAWUADAN '--- DAN REHAB DAN AGROBISNIS HORTIKULTURA LAHAN SEKSI - PEMANF AA TAN SUMBERDAYA DAN PERUINAN UPTD CABANG DIN AS

85 59 Gambar 5.3 : Bagan Organisasi Dinas Peternakan KEPALA KELOMPOK SEKRETARIAT JABATAN FUNGSIONAL T I T I SUB BAG SUB BAG SUB BAG UMUMDAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN PERLENGKAPAN I I I SUBDINAS SUBDINAS SUBDINAS SUBDINAS PROGR.<\M PRODUKSI KESEHATAN USAHATANI DAN HEW AN PENYULUHAN I I I SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI r-- PERENCANAAN I-- PEMBffiiTAN 1-- PENGAMATAN, - PERUINAN DAN PENYIDIKAN P:::NGCLAHAN PENYAKIT HEW AN HASIL TERNAK SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI PENGUMPULAN PAKAN DAN KAJI PENCE GAHAN 1-- DAN ANALISIS 1-- TERAP DATA KESEHATAN ~ USAHA TANI DAN t-- PENY, PELA Y ANAN SUMBERDAYA HEW AN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI EV ALUASI DAN PENYEBARAN DAN TA TA KESEHA TAN PENYULUHAN, PELAPORAN L PENGEMBANGAN L MASY. VETERINER I- KELEMBAGAAN, '--- TERNAK TENAGADAN SARANA UPTD CABANG DIN AS

86 60 Gam bar 5.4 : Bagan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan KEPALA KELOMPOK SEKRET ARIAT JABATAN FUNGSIONAL I I l SUB BAG SUB BAG SUB BAG UMUM KEUANGAN KEPEGAWAIAN I I l SUBDINAS SUBDINAS SUBDINAS SUBDINAS BINA PROORAM BUDIDAYA DAN PENGELOLAAN USAHA KELAUTAN PRASARANA SUMBERDAYA DAN PERIK.ANAN I I I SEKSI SEKSI SEKSI SEKSITATA - IDENTIFIKASI DAN r-- BUDIDA YA DAN..._... PENANGKAPAN f- PERMODALAAN EVALUASI PEMBENIHAN IKAN DAN PEMASARAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI r-- DATA DAN - PENGENDALIAN f-- PENGENDALIAN._ PERDINAN STATISTIK. LINGKUNGAN DAN DAN PENYAKIT PENGAWASAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI L--- PENDIDIKAN DAN '--- SARANADAN L--- PENGEMBANGAN._ PEMBINAAN LATIHAN PRASARANA KA WASAN PESISIR, MUruDAN PANTAIDAN PENGOLAHAN KEPULAUAN UPTD CABANG DIN AS

87 61 Gam bar S.S: Bagan Organisasi Dinas Perkebunan dan Kehutanan KEPALA KELOMPOK SEKRET ARIAT JABATAN FUNGSIONAL I I l SUB BAG SUB BAG SUB BAG UMUM KEUANGAN KEPEGAWAIAN I I I SUBDINAS SUBDINAS SUBDINAS SUBDINAS BINA PROGRAM PRODUKSI DAN KONSERVASI PENYULUHAN USAHA TANAHDAN PERKEBUNAN USAHA KEHUTANAN I I I SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI FENYUSUNAN BUDIDA YA DAN KONSERV ASI DAN lenagadan 1-- PROGRAM 1- PENGEMBANGAN r-- REHABIUTASI r- SARANA TANAMAN TANAH SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI - PENGUMPULAN f-- PERLINDUNGAN r-- PENGEMBANGAN 1- PENDIDIKAN DAN DAN PENGOLAHAN TANAMAAN HUTANRAKYAT LAIDIAN DATA SEKSI SEKSI SEKSIANEKA SEKSI... EVALUASIDAN '-- USAHATANI DAN r-- USAHADAN '- TATA PELAPORAN PENGOLAHAN PEREDARAN HASIL PENYULUHAN HASIL HUT AN SEKSI '-- PERLINDUNGAN TANAMAN UPTD CABANG DIN AS

88 Diskripsi Non Variabel Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada 115 responden. Rsponden dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda); Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Petemakan, Dinas Kelautan dan perikanan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan dengan komposisi responden menurut tingkat pendidikan dan pangkat (golongan) sebagaimana tabeltabel di bawah ini: Tabel5.1 Jumlah Responden BerdaS&lam Tingkat Pendidikan tahun 2003 No UNITKERJA TINGKAT PENDIDIKAN SMA % I Sl % I S2 % KE BAWAH 1 Badan Perencanaan Pembangu i i nan Daerah (Bappeda) I 2 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 7 6.o9 I Dinas Petemakan Dinas Kelautan dan Perikanan : I Dinas Perkebunan dan Kehutanan JUMLAH \ Sumber : Data Primer d10lah Pada tabel 5.1 berdasarkan data primer yang diolah, dapat diketah.ui bahwa jumlah responden yang berpendidikan SMA dan sebelumnya 53 orang (46.08%), Saijana (Sl) 57 orang ( %), dan yang berpendidikan pasca saijana (S2) 5 orang ( 4.35 %). I I I I! I I I I I I

89 63 Tabel5.2 Jumlah Responden Berdasarkan Pangkat (Golongan) tahun 2003 No Unit Kerja PANGKAT(GOLONGAN) II lid % lll/b % 11/d % :s;; % /b 111/c III/a 11/c I Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) 2 Dinas Pertanian 10 Tanaman Pangan Dinas Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan 5 Dinas Perkebunan dan 6 Kehutanan JUMLAH Sumber : Data Pruner diolah Berdasarkan tabel 5.2 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai golongan di atas IV/a adalah 0 orang, III!d - 111/c 49 orang (42.60%), III/b- IIIIa 43 orang ( %), 11/d- Illc 11 orang ( 9.57 %), 11/b dan dibawahnya 12 orang (10.44 %). 5.4 Diskripsi Pengembangan Model Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka dilakukan pengujian masing-masing model regresi (linier berganda, polynomial kuadratik, logistik, dan logaritma) dengan menggunakan perangkat program SPSS 2000 versi Hasil pengujian dengan program SPSS 2000 versi terhadap beberapa model regresi diatas, telah memberikan hasil seperti yang disajikan pada tabel 5.3

90 64 Table: 5.3 N-Par Kolmogorov-Smimov Test Prestasi Ketaatan Kerjasama Prakarsa Keria Kolmogorv-smimov Z Asymp.Significant Berdasarkan tabel 5.3 diatas, dimana nilai masing-masing variabel Asymtotic Significance berada pada kisaran di bawah 0.05, yang berarti distribusi data dari penelitian ini adalah tidak normal, sehingga analisis ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan model analisis regresi non linier Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DPJ ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Linier Berganda Berdasarkan tujuan penelitian nomor 1 dari penelitian ini, maka analisis data hasi1 pengisian kuesioner responden dilakukan dengan pendekatan analisis regresi linier berganda, dengan dibantu o1eh program SPSS 2000 versi Hasil analisis dari varian-varian dengan pendekatan regresi linier berganda tersebut disajikan pada tabel 5.4 di bawah ini. Tabel: 5.4 Anova Regresi Model Jumlah kuadrat db Regression Residual Ill Total F hitung 103,628 p2 0,000 R 0,737 Rata- rata kuadrat

91 65 Sedangkan untuk mengetahui nilai koefisien masing-masing variabel (konstanta, ketaatan, kerjasama dan prakarsa), sebagaimana disajikan pada table 5.5 di bawah ini: Tabel: 5.5 Koefisien Regresi Model (Constant) Ketaatan Kerjasama Prakarsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta T Significant Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DPJ ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Polynomial Kuadratik Untuk mengetahui analisis data hasil pengisian kuesioner responden yang dilakukan dengan pendekatan analisis regresi polynomial, sebagaimana tercantum dalam tujuan peneltian nomor 2 dilaksanakan dengan bantuan oleh program SPSS 2000 versi Adapun hasil analisis pendekatan regresi polynomial untuk model kuadratik tersebut disajikan pada table 5.6 di bawah ini. Somber Tabel 5.6 Model Jumlah Kuadrat Regresi Non Linier Polynomial Db Jumlah kuadrat Rata- rata kera aman hi tun kuadrat Regression Residual Uncorrected Total (Corrected Total) F hitung p2 0,000 R 0,777

92 66 Sedangkan perkiraan nilai koefisien parameter/variabel konstanta, ketaatan, keijasama dan prakarsa, disajikan pada table 5.7 di bawah ini: Parameter Estimate Tabel 5.7 Estimasi Parameter Regresi Polynomial Asymtotic Std. Error t hitung t tabel Ket Konstanta ± 1,97 s Ketaatan NS Ketaatan NS Kerjasama s Kc. 2 eijasama s Prakarsa s Prakarsa s Keterangan NS S = non signifikan = signifikan Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DPJ ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Logistik Untuk menjawab tujuan penelitian nomor 3 dengan pendekatan analisis regresi logistik dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan analisis, karena sebagaimana persyaratan di dalam analisis tersebut, dimana data yang akan dianalisis harus nominal dikotomik. maka data tersebut dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu kategori prestasi keija baik (Step 1) apabila nilai prestasi keija yang diperoleh berada diatas nilai rata-rata responden tersebut. Sedangkan untuk kategori prestasi keija tidak baik (Step 0) apabila nilai prestasi kerja yang diperoleh berada S nilai rata-rata prestasi keija responden, sebagaimana tersaji pada tabel 5.8 di bawah ini.

93 67 Tabel5.8 Variabel-variabel dalam Persamaan Model Ketaatan Kerjasama Prakarsa Konstanta Cox and Snell R.z p Chi-square B I Sig Exp (B) I I t , Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DPJ ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Logaritma Untuk mengetahui ana1isis data basil pengisian kuesioner responden yang dilakukan dengan pendekatan analisis regresi logaritma, sebagaimana tercantum dalam tujuan penelitian nomor 4 dilaksanakan dengan bantuan oleh program SPSS 2000 versi Adapun basil analisis pendekatan regresi logaritma untuk model tersebut disajikan pada tabel 5.9 di bawah ini. Tabel: 5.9 Model Jumlah Kuadrat Regresi Logaritma Somber keragaman Db Jumlah kuadrat Rata-rata kuadrat hi tung h!tung egression Residual Ill Uncorrected Total (Corrected Total) F hitung p 0,000 ~-. R2 0,732

94 68 Sedangk:an untuk mengetahui perkiraan nilai koefisien parameter/variabel (konstanta, ketaatan, kerjasama dan prakarsa), disajikan pada tabel5.10 di bawah ini: Parameter Tabel5.10 T abel Estimasi Parameter Regresi Logaritma Estimate Asymtotic Std. Error t hi tung t tabel Ket Konstanta ,805 ± 1,97 s Ketaatan -262, ,776 s Kerjasarna 19, ,029 s Prakarsa 32, ,982 s 26,460 - Ket: S = Signifikan

95 BAB 6. PEMBAHASAN

96 BAB6 PEMBAHASAN 6.1 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DPJ ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Linier Berganda Berdasarkan tabel 5.4 di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi s~besar 0,000 ( p < 0,05), maka hal ini berarti terdapat pengaruh secara bersama- sama seluruh variabel bebas (ketaatan, kerjasama dan prakarsa) terhadap variabel terikat (prestasi kerja). Dari hasil ini pula dapat diketahui besarnya prestasi kerja yang dapat dijelaskan dari variabel ketaatan, kerjasama dan prakarsa adalah sebesar 0,737. Sisanya dijelaskan oleh variabellain yang tidak masuk dalam model (tidak diteliti). Berdasarkan tabel5.5 pada bah sebelumnya diperoleh Persamaan Regresi seperti: Y = 0.249Xt X XJ Nilai konstanta tidak masuk dalam model atau persamaan regresi karena nilai signifikansinya adalah sebesar 0,717, yang berarti nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi penelitian sebesar 0.05 ( p > 0,05 ). Bcrdasarkan persamaan tersebut d.i atas dapat dijelaskan bahwa prestasi kerja karyawan/pegawai dipengaruhi oleh variabel ketaatan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,249, variabel kerjasama dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,406 dan variabel prakarsa dengan nilai koefisien regresi 0,376. Artinya dengan asumsi variabel-variabel lain konstan, maka apabila seorang karyawan/pegawai ingin menambah 1 (satu) satuan nilai ketaatan yang ada, maka prestasi kerja yang ak~ d.icapai akan bertambah sebesar 0,249 satuan, dan juga apabila ingin menambah 1 (satu) satuan nilai kerjasama, maka prestasi kerja yang akan dicapai akan bertambah 69

97 70 sebesar 0,406 satuan, serta apabila ingin menambah I (satu) satuan nilai prakarsanya, maka prestasi kerja yang akan dicapai akan bertambah sebesar 0,376 satuan. Sehingga dengan persamaan ini seorang karyawan/pegawai dapat memprediksi prestasi kerja yang akan dicapainya apabila ia melakukan penambahan pada variab~lvariabel yang ada. Uji t adalah uji mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas ketaatan, prakarsa dan keijasama terhadap prestasi keija Berdasarkan tabel5.5, diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai thitwjg variabel ketaatan (XI) sebesar 2,722 dengan tingkat signifikansi ( p < 0.05). Berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel ketaatan (XI) terhadap prestasi kerja. 2. Nilai trutung variabel keijasama (X2) sebesar 4,005 dengan tingkat signifikansi (p < 0.05). Berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel keijasama (X2) terhadap prestasi keija. 3. Nilai trutwjg variabel prakarsa (X3) sebesar 6,126 dengan tingkat signifikansi ( p < 0.05). Berarti ada pengaruh yang signifikan antara prakarsa (X3) terhadap prestasi keija. Berdasarkan tabel tersebut diatas pula, dapat dilihat hahwa nilai beta yang merupakan petunjuk untuk melihat variabel yang dominan, nilai tertinggi dimiliki oleh variabel kerjasama (X2).

98 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Polynomial Berdasarkan perhitungan statistik sebagaimana tabel 5.6 di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 46537,85. Jika F hitung tersebut dibandingkan dengan F tabel pada (7; 108; 0,05) yaitu sebesar 2,12 maka F hitung lebih besar dari F tabel sehingga terdapat pengaruh secara bersama-sama seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat (prestasi kerja). Sedangkan nilai p (probabilitas) yang mencapai 0,000 menunjukkan tingkat signifikansi terhadap basil dari suatu perhitungan atau persamaan. Semakin kecil nilai probabilitas yang diperoleh semakin signifikan basil yang diperoleh dari persamaan atau perhitungan tersebut. Dari basil ini pula dapat diketahui besamya prestasi kerja yang dapat dijelaskan dari variabel ketaatan, kerjasama dan prakarsa adalah sebesar 0,777. Sisanya dijelaskan oleb variabellain yang tidak masuk dalam model (tidak diteliti). Berdasarkan tabel 5.7 pada bab sebelumnya diperoleb Persamaan Regresi seperti di bawah ini: Y = (-8.519Xz X2 2 ) + (3.617XJ XJ 2 ) Dari persamaan regresi tersebut diatas, maka diketahui bahwa untuk variabel X1 tidak masuk dalam model dikarenakan nilai t bitung < t tabel (- I,363 <. ± I,97 ) yang berarti nilai t hitung tersebut tidak bermakna. Artinya variabel XI (ketaatan) tidak berpengaruh terbadap variabel Y (prestasi kerja). Demikian juga jika variabel tersebut ditingkatkan dua kali lipat, maka tetap saja variabel XI (ketaatan) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (prestasi kerja).

99 72 Berdasarkan persamaan regresi tersebut diatas pula dapat dijelaskan bahwa prestasi keija seorang pegawailkaryawan dipengaruhi oleh 2 (dua) macam variabel bebas, yaitu variabel keijasama dan prakarsa dan 1 (satu) variabellain yaitu berupa konstanta yang merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh seorang karyawan/ pegawai apabila ia melakukan aktifitas walaupun aktifitas lain berupa keijasama dan prakarsa tidak dilakukan. Dari hasil itu pula apabila seorang pegawai/karyawan melakukan peningkatan keijasama sebesar 1 (satu) satuan, maka ia akan mendapatkan penurunan prestasi keija sebesar 8,519 satuan. Dan apabila ia melakukan peningkatan nilai keijasama menjadi dua kali lipat, maka ia akan mendapatkan tambahan prestasi keija sebesar 0,057 satuan. Demikian juga apabila seorang karyawan melakukan peningkatan nilai prakarsa sebesar 1 (satu) satuan, maka ia akan menadapatkan tambahan prestasia keija sebesar 3,617 satuan sedangkan apabila ia meningkatkan prakarsanya menjadi dua kali lipat maka justru akan menurunkan prestasi keijanya sebesar 0,022 satuan. Uji t adalah uji mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas ketaatan, prakarsa dan keijasama terhadap prestasi keija Berdasarkan tabel5.8, diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Nilai tmt~~~~g variabel ketaatan (X1 1 ) sebcsar -1,363. Scdangka.tl nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel ketaatan (X1 1 ) terhadap prestasi kerja. 2 Nilai trutung variabel ketaatan (X1 2 ) sebesar 1,538. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel ketaatan (X1 2 ) terhadap prestasi kerja.

100 73 3 Nilai trutung variabel kerjasama (X2 1 ) sebesar -2,174. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel kerjasama (X2 1 ) terhadap prestasi kerja. 4 Nilai thitung variabel kerjasama (Xl) sebesar 2,280. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel kerjasama (Xl) terhadap prestasi kerja. 5 Nilai trutung variabel prakarsa (X3 1 ) sebesar 3,050. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel prakarsa (X3 1 ) terhadap prestasi kelja. 6 Nilai lrutwjg variabel prakarsa (X/) sebesar -2,750. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel prakarsa (Xl) terhadap prestasi kelja. 6.3 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 dit!njau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Logistik Berdasarkan pada tabel 5.8 pada bah 5 di atas diketahui bahwa nilai Cox and Snell R 2 diperoleh nilai 0,50 1 dengan demikian variabel be bas yang dapat menjelaskan variabel tergantung (prestasi kelja) adalah sebesar 0,501 sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model. Sedangkan nilai p (probabilitas) yang diperoleh yaitu 0,000. Untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap prestasi kelja dapat diketahui dengan penjelasan sebagai berikut : 1 Nilai signifikansi variabel ketaatan (XI) sebesar 0,007 (p < 0,05). Oleh karena nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 maka ada pengaruh variabel ketaatan terhadap prestasi kelja.

101 74 2 Nilai signifikansi variabel ketjasama (X2) sebesar 0,004 (p < 0,05). Oleh karena nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 maka ada pengaruh variabel ketjasama terhadap prestasi kejja. 3 Nilai signifikansi variabel prakarsa (X3) sebesar 0,348 (p > 0,05). Oleh karena nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel prakarsa terhadap prestasi kerja. Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi seperti di bawah lill : Y= e-(-136,284+0,651x 1+0,839X 2 ) Dari persamaan tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa apabila nilai e diganti dengan nilai bilangan logaritma natural sebesar 2, 7183, maka prestasi kejja yang dicapai oleh seorang karyawan/pegawai dipengaruhi oleh variabel ketaatan sebasar 0,651 satuan dan variabel kejjasama sebesar 0,839 satuan. Sehingga apabila ia ingin meningkatkan nilai masing-masing variabel bebas tersebut, maka dapat diprediksi prestasi kejja yang akan dicapainya. 6.4 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DPJ ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Regresi Logaritma Berdasarkan tabel 5.9 diperoleh basil perhitungan statistik dengan nilai F hi tung sebesar 69542,776. Jika F hi tung terse but dibandingkan dengan F tabel pada (4; 111; 0,05) yaitu sebesar 2,45 maka F hitung lebih besar dari F tabel sehingga terdapat pengaruh secara bersama - sama seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat (prestasi kejja ).

102 75 Dari basil ini pula dapat diketahui besamya prestasi ketja yang dapat dijelaskan dari variabel ketaatan, kerjasama dan prakarsa (koefisien detenninasi/r2) adalah sebesar O Sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model (tidak diteliti). Sedangkan nilai p (probabilitas)nya adalah Uji t adalah uji mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas ketaatan, prakarsa dan kerjasama terhadap prestasi ketja Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : I. Nilai tbillmg variabel ketaatan (X1) sebesar 2,776. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel ketaatan (X1) terhadap prestasi ketja. 2. Nilai thitung variabel ketjasama (X2) sebesar 4,029. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel ketjasama (X2) terhadap prestasi ketja. 3. Nilai thitwlg variabel prakarsa (X3) sebesar 5,982. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,97. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel prakarsa (X3) terhadap prestasi kerja. Sehingga diperoleh Persamaan Regresi seperti di bawah Ini : Y = Ln X LnX LnXJ Berdasarkan persamaan tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa prestasi ketja karyawanlpegawai dipengaruhi oleh variabel ketaatan dengan nilai koefisien regresi sebesar 19,597, variabel ketjasama dengan nilai koefisien regresi sebesar 32,290 dan variabel prakarsa dengan nilai koefisien regresi 26,460 dan variabel konstanta sebesar (-262,896) yang merupakan nilai prestasi ketja yang dicapai oleh seorang karyawan/ pegawai apabila ia melakukan aktivitas walaupun aktifitas lain berupa ketaatan, kerjasama dan prakarsa tidak dilakukan. Artinya dengan asumsi variabel-variabellain

103 76 konstan, maka apabila seorang karyawan/pegawai ingin menambah I (satu) satuan nilai ketaatan yang ada, maka prestasi keija yang akan dicapai akan bertambah sebesar Ln I9,597, dan juga apabila ingin menambah I (satu) satuan nilai keijasama, maka prestasi keija yang akan dicapai akan bertambah sebesar Ln 32,290, serta apabila ingin menambah I (satu) satuan nilai prakarsanya, maka prestasi keija yang akan dicapai akan bertambah sebesar Ln 26,460. Sehingga dengan persamaan ini seorang karyawan/pegawai dapat memprediksi prestasi keija yang akan dicapainya apabila ia melakukan penambahan pada variabel-variabel yang ada. 6.5 Penentuan Model yang Sesuai untuk Penilaian Kinerja berdasarkan DPJ ditinjau dari Berbagai Model Persamaan Regresi Penentuan Model berdasarkan Nilai Statistik R 2, F hitung dan p ( probabilitas ) Berdasarkan hasil ar.alisis statistik yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka model yang sesuai dapat dilihat berdasarkan nilai R square dari masing -masing metode uji regresi, baik regresi parametrik maupun regres1 non parametrik. Berikut ini adalah tabel perbandingan nilai R 2, F hit, dan p: Tabel 5.I I Perbandingan nilai R 2, F hitung dan probabilitas Metode regresi Nilai Rz Nilai F hitunz Nilai p (probabilitas) Linier berganda 0,737 I Polinomial 0, I Logistik 0,50I Logaritma 0,

104 77 Berdasarkan tabel tersebut maka jika yang menjadi patokan metode yang paling sesuai berdasarkan nilai R 2 maka metode yang sesuai untuk penilaian kineija adalah model regresi polinomial (kuadratik) dengan nilai R 2 tertinggi yaitu 0,777, p = 0,000 dan F hitung = 46537,815. Namun Jika dilihat dari nilai F bitung yang didapat, maka model regresi logaritma merupakan model yang Iebih baik denga11 nilai F bitung sebesar , p = 0,000 dan R 2 = 0,732. Sehingga kita menjadi kesulitan untuk mencari mana model yang lebih baik diantara ke 4 (empat) model yang diuji di atas. Berdasarkan pada kondisi tersebut di atas, maka untuk pengambilan keputusan mengenai model mana yang Iebih baik, akan dilakukan pengujian melalui pendekatan NFGDT (Nominal Of Focus Group Discussion Technique) Penentuan Model berdasarkan NFGDT (Nominal Focus Group Discussion Technique) Berdasarkan basil survey pakar tentang pengembangan model penilaian kineija pegawai negeri sipiul berdasarkan akumulasi daftar penilaian pelaksanaan pekeijaan (DP3) ditinjau dari sudut akumulasi variabel dengan berbagai pendekatan yang telah dilakukan maka persamaan model regresi yang dianggap lebih baik dapat dilihat pada table 5.12 basil penghitungan statistik di bawah ini : Tabel 5.12 Hasil Penghitungan Statistik NFGDT I Regresi Regresi Regresi Regresi Linier I Polynomial Logistik Logaritma N Valid Missing Mean Std. Deviation Variance Sum Coef. Of Variation

105 78 Setelah dilakukan pengulangan pada pengisian data oleh responden ahli, maka hasil yang didapat berdasarkan hasil pengitungan statistik selanjutnya seperti pada tabel 5.13 berikut: Tabel5.13 Hasil Penghitungan Statistik NFGDT II Regresi Regresi Regresi Regresi Linier Polynomial Logistik Logaritma N Valid Missing Mean Std. Deviation Variance Sum Coef. Of Variation Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi yang lebih baik diantara ke 4 (empat) model tersebut adalah model regresi polynomial, karena memiliki nilai coefisien of variation terendah, yang berarti tingkat kemufakatan musyawarah yang merupakan kesepakatan untuk menentukan model yang terbaik adalah tinggi.

106 BAB. 7 PENUTUP

107 BAB7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seperti yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian yang telah dilakukan pada 5 (lima) lembaga di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Petemakan, Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Perkebunan dan Kehutanan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa : Hasil pengolahan data yang dibantu dengan perangkat komputer program SPSS versi dengan pendekatan (1) regresi tinier berganda diperoleh : Koefisien determinasi (R 2 ) = 0,737; p = 0,000; dan F hitung = dengan model persamaan Y = 0,249XI + 0,406X2 + 0,376X3; (2) regresi polynomial model kuadratik dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) = 0,777, p = 0,000 dan F hitung = 46537,815 dan model persamaan Y = (-8.519X X2 2 ) + (3.617X X3 2 ); (3) regresi logistik : R 2 = 0,501; p = 0,000 dan Chi square (XZ) = dengan persamaan Y == 1 + e-< x,+O.s 39 x 2 > dan (4) 1 regresi logaritmik : R 2 = 0,732; p = 0,000 dan F hitung = dengan persamaan : Y = -262, ,597LnXI + 32,290LnX2 + 26,460LnX3. Dari hasil perhitungan tersebut, jika yang menjadi patokan metode yang lebih baik berdasarkan nilai R 2, maka metode yang lebih baik untuk menentukan pengembangan model periilaian kineija PNS adalah model regresi polinomial kuadratik dengan nilai R 2 tertinggi yaitu 0,777, p = 0,000 dan F hitung = 46537,815. Namun Jika dilihat dari nilai F hitung yang didapat, maka model 79

108 ~ 80 regresi logaritma merupakan model yang lebih baik dengan nilai F hitung sebesar , p = 0,000 dan R 2 = 0,732. Sehingga kita menjadi kesulitan untuk. mencari mana model yang lebih baik diantara ke 4 ( empat) model yang diuji. Berdasarkan pada kondisi di atas, maka untuk pengambilan keputusan mengenai model mana yang lebih baik, dilakukan pengujian melalui pendekatan NFGDT (Nominal Of Focus Group Discussion Technique) dengan mengumpulkan pendapat dari Pakar mengenai model mana yang lebih baik berdasarkan basil penghitungan dengan melihat nil::ti koefisien variasi terendah dari masing-masing model sebagaimana yang tertera berikut ini : I Regresi! Regresi Regresi Regresi i Linier Polynomial Logistik Logaritma IN Valid I Missing i Mean i Std. Deviation : Variance ; Sum : Coef. OfVariation i Sehingga dari tabel tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa model regresi yang lebih baik diantara ke 4 (empat) model tersebut adalah model regresi polynomial, karena memiliki nilai coefisien of variation terendah, hal itu berarti tingkat keragaman daripada pemyataannya adalah rendah, yang berarti tingkat kemufakatan musyawarah yang merupakan kesepakatan untuk menentukail model yang terbaik adalah tinggi.

109 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bab sebelumnya, dimana pengembangan model penilaian kineija PNS yang lebih baik berdasarkan analisis ke empat fungsi statistik yang digunakan dan pendapat para pakar melalui Nominal Focus Group Discussion Technique (NFGDT) adalah pendekatan analisis fungsi statistik model regresi polynomial kuadratik, maka untuk selanjutnya disarankan agar nantinya model tersebut dapat digunakan secara praktis di tingkat operasional dalam menghitung akumulasi nilai-nilai variabel yang ada pada daftar penilaian pelaksanaan pekeijaan (DP3). Namun dalam penggunaannya harus memiliki perangkat lunak yang sudah terisi program tersebut di atas dengan formula sebagaimana hasil penelitian ini. Untuk membangun keobyektifan penilaian kineija PNS tersebut akan lebih baik jika proses penilaian ini dapat ditampilkan secara on-line pada semua lembaga sehingga pegawai/karyawan yang dinilai dapat secara langsung memasukkan, menghitung, dan menyimpulkan sendiri prestasi keijanya dengan mengetahui kekuatan dan kelemahannya sendiri. Sehingga diharapkan pula peningkatan kineija PNS dapat didasarkan pada peiformance management yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian awal pengembangan model penilaian kineija ditinjau dari sudut metode penjumlahan dengan menggunakan pendekatan analisis fungsi statistik yang masih memerlukan penelitian dan kajian lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan meliputi wilayah keija yang lebih luas serta melibatkan variabel-variabel lain yang terkait dengan penilaian kineija pegawai negeri sipil (PNS) sebagaimana tercantum dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekeijaan (DP3) saat ini.

110 DAFTAR PUSTAI(A

111 DAFTAR PUSTAKA Alan Brache, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia " Kinetja I Performance" (Ed), Tujuh Asumsi Yang Menghambat Perbaikan Kinerja, hal 55-61, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia. Ananta, A (1987), Landasan Ekonometrika, Jakarta, PT. Gramedia. Armstrong, M, 1998, Performance lvfanagement, Clays,Ltd,St.lves pie, England. Bacal R, 2001, Performance Management, Edisi Bahasa Indonesia, Sun, Jakarta. Gujarati, D, (1995), Basic Economics (3rd edition ed), New York: Me Graw-Hill, Inc. Hadari Nawawi, 2003, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Gajah Mada University Press, Y ogyakarta. Hanke, J.E. & Reitch, A.G. (1998), Bussiness Forcasting (6th ed), London: Printice Hall Intematonel Ltd. Insukindro (1998), Smdrom R 2 da/am Ana/sis Regresi Limer Runtun Waktu, Jumal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 13( 4 ), 1-1 I. Irianto, A, (2004), Statistik (Konsep dasar & Aplikasinya), Jakarta, Prenada Media. Mathis RL dan Jackson J.H, 2002, Manajemen Sumber daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta. Maurice F. Villere, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia " Kinetja I Performance " (Ed) Apakah sayur Mayur Organisasi Tumbuh di Tempat Anda Bekerja?, hal 17-30, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia. 82

112 83 Mendenhall, W, Reinmuth, J.E. & Beaver, R (1989), Statistics for Mangement and Economics (6th ed), Boston:PWS-Kent Publishing Company. Mudrajad Kuncoro, 2001, Metode Kuantitatif (Feori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi), Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta. Peraturan Daerah Nom or 3 dan 4 tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Organisasi Dinas Kabupaten Sampang, Sekretariat Kabupaten Sampang, Sampang. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1979 tentang Peni1aian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Biro Kepegawaian Sekretariat Wilayah Tingkat I Jawa Timur, Surabaya. Pindyk, R.S. & Rubinfield, D.L (1990), Economics Models and Econometric Forcasts, (3rd edition), New York:McGraw-Hill. Prayitno, Djoko (1981), Analisa Regresi- Kore/asi, Yogyakarta, Liberty. Ruky A, 2001, Sistem Manajemen Kinerja, Gramedia, Jakarta. Surat Edaran Nomor 02/SE/1980 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Biro Kepegawaian Sekretariat Wilayah Tingkat I Jawa Timur, Surabaya. Stephen C. Harper, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia " Kinerja I Performance " (Ed), Pendekatan Pengembangan terhadap Peni/aian Kinerja, hal , Jakarta, PT. Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia. Sugiono, 1998, Metode Pene/itian Administrasi, Alfa beta, Bandung. Sudjana, 2002, Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

113 84 Tabachnick, B.G & Fidell, L.S. (1996), Using Multivariate Statistics (3rd ed), New York:Harpercollins Collage Publisher. Thomas C. Alewine, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia " Kinerja I Performance" (Ed), Penilaian Kinerja dan Standar Kinerja, hal , Jakarta, PT. Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia. White, H. (1980), A Heteroskedasticity - Consistent Covariance Estimator and A Direct Test For Heteroskedasticity, Econometrica, 48,

114 LAMP IRAN

115 Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN

116 85 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini merupakan alat untuk menggali informasi mengenai pendapat pegawai/karyawan yang berkaitan dengan penilaian kinerja pegawai negeri sipil pada kantor Badan Perencanaan Pembangunan dan Dinas di Iingkungan Pertanian Kabupaten Sampang terutama yang berhubungan dengan aspek-aspek penilaian kinerja seperti prestasi kelja, ketaatan, keljasama dan prakarsa.. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan tidak akan mempengaruhi keberadaan Bapak/Ibu di iingkungan kerja, karena penelitian ini semata-mata untuk keperluan akademis. Untuk itu kami mengharapkan jawaban serta informasi yang benar-benar obyektif berdasarkan penilaian hati nurani bapak/ibu sesuai dengan kondisi dan situasi di tempat kelja Bapak/Ibu. Atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini kami ucapkan terima kasih. IDENTIT AS RESPOND EN 1. Nama Penilai 2. Pangkat/gol 3. Jabatan 4. Nama yang Dinilai 5. Pangkat/golongan 6. Jabatan 7. Unit kerja/bagian

117 86 BLUE PRINT KUESIONER VARIABEL INDIKATOR INTERVAL NILAI Prestasi Kerja 1. Kecakapan dalam tugas Keterampi1an 3. Pengalaman 4. Ketepatan waktu 5. Sehat jasmani dan rohani 6. Berdaya guna dan berhasil gun a 7. berbasis kompetensi Ketaatan 1. T aat peraturan per undang undangan dan kedinasan 2. Taat perintah kedinasan 3. Taatjam kerja 4. Pelayanan prima. 5. Sop an san tun Kerjasama 1. Penghargaan pendapat orang lain. 2. Adaptif pada pendapat yang benar 3. ~ernpertirnbangkan usul orang lain. 4. Dapat bekerjasarna 5. Dapat menerima keputus an. Prakarsa 1. Kreatifitas Inovatif.

118 87 Lampiran Kuesioner Mohon pemyataan berikut diisi sesuai dengan keyakinan Bapak/Ibu yang sebenamya. Tidak ada jawaban yang salah atau jelek. Semua jawaban benar atau baik karena itu merupakan keyakinan Bapakllbu. Dengan memperhatikan indikator penilaian yang ada pada halamari sebelumnya, Bapakllbu dimohon memberikan nilai/penilaian terhadap sejumlah karyawan yang berada di bawah kewenangan penilaian Bapak/lbu. Adapun interval nilai yang diberikan adalah antara 0 (nol) hingga 100. N 0 NIL AI UN SUR KET. ANGKA SEBUTAN Prestasi Keija 2 Ketaatan 3 Keijasama 4 Prakarsa TERIMA KASIH ATAS KERJA SAMANY A

119 Lampiran: 2 REKAPITULASI DATA

120 88 Rekapitulasi data Responden Penelitian " Pengembangan Model Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas di lingkup Pertanian Kabupaten Sampang (Tinjauan Berdasarkan Analisis Fungsi Statistik). No. Prestasi Kerja Ketaatan Kerjasama Prakarsa (Y) (XI) (X2) (X3) I

121 :

122 Ill

123 Larnpiran : 3 KUESIONER NFGDT I

124 91 KUESIONER PENGAMBILAN KEPUTUSAN NFGDT Kuesioner ini merupakan alat untuk menggali infonnasi mengenai pendapat pakar/ahli yang berkaitan dengan model statistic penilaian kineija pegawai negeri sipil berdasarkan basil penghitungan statistik sebagaimana yang tertera di bawah ini. Perbandingan nilai R square, F hitung dan probabilitas Metode Ree;resi Nilai R 2 Nilai F hitung Nilai X 2 Nilai p Linier Berganda 0, ,000 Polinomial 0, ,000 Logistik 0, ,000 Logaritma 0, ,000 Jawaban yang Bapak/lbu berikan akan menentukan basil penelitian model mana yang lebih baik. Untuk itu kami mengharapkan jawaban yang benar-benar obyektif berdasarkan penilaian hati nurani bapakllbu sesuai dengan keahlian yang Bapak/Ibu miliki, dengan memberi skor pada kolom yang telah tertera di bawah ini : Metode Regresi Skor ( 0-10) Linier Berganda Polinomial I Logistik Logaritma Kemudian setelah Bapak/lbu mengisi kolom skor dimaksud, kami mohon agar jawaban kuesioner ini dapatnya dikirim kepada kami via pos/atau kami ambil sendiri ke tempat Bapakllbu selambat-lambatnya 3 hari setelah kuesioner ini sampai ke tangan Bapakllbu. Atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini kami ucapkan terima kasih.

125 Lampiran: 4 REKAPITULASI DATA

126 92 I! RESPOND EN Reg.Linier Regresi Regresi Regresi Ber2anda Polynomial Lo2istik Logaritma I lo

127 Lampiran: 5 KUESIONER NFGDT II

128 93 KUESIONER PENGAMBILAN KEPUTUSAN NFGDT (II) Kuesioner ini merupakan kelanjutan untuk menggali informasi mengena1 p~mdapat pakar/ahli yang berkaitan dengan model statistic penilaian kinerja pegawai negeri sipil berdasarkan hasil penghitungan statistik sebagaimana yang tertera di bawah ini. Reg.Linier Regresi Regresi Regresi Berganda I Polynomial Logistik Logaritma Mean Std. Deviation Variance Sum Coef. Variation N I 6.6~ I Bapak/lbu dimohon sekali Jagi mengisi kolom skor dan memberikan nilai pada kolom dimaksud berdasarkan pertimbangan perhitungan tabel diatas. Metode Regresi Linier Berganda Polinomial Logistik Logaritma i Skor ( 0-10 ) Kemudian setelah Bapak/lbu mengisi kolom skor dimaksud, kami mohon agar jawaban kuesioner ini dapatnya dikirim kepada kami via pos/atau kami ambil sendiri ke tempat Bapak/lbu selambat-lambatnya 3 hari setelah kuesioner ini sampai ke tangan Bapak/Ibu. Atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini kami ucapkan terima kasih.

129 Lampiran: 6 REKAPITULASI DATA NFGDT II

130 94 RESPOND EN Reg.Linier Regresi Regresi Regresi Berganda Polynomial Logistik Logaritma I

131 Lampiran: 7 HASIL PENGHITUNGAN STATISTIK

132 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smimov Test Prestasi kerja Ketaatan Kerjasama Prakarsa.. N Normal Parametersa.b Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

133 Regression Variables Entered/Removedb Variables Variables Modei Entered Removed Method 1 Prakarsa, Ketaatan, a Keriasama a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi kerja Enter Model Summaryb Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson a. Predictors: (Constant), Prakarsa, Ketaatan, Kerjasama b. Dependent Variable: Prestasi kerja Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression oooa Residual Total a. Predictors: (Constant), Prakarsa, Ketaatan, Kerjasama b. Dependent Variable: Prestasi kerja Coefficientr Standardiz ed Unstandardized Coefficient Coefficients s Model 8 Std. Error Beta t Slg. 1 (Constant) Ketaatan Kerjasama Prakarsa

134 Coefficients"'.. Correlations Collinearit' Statistics Model Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 (Constant) Ketaatan Kerjasama Prakarsa a. Dependent Variable: Prestasi kerja Collinearity Diagnostics"' I Condition Variance Proportions Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) Ketaatan Kerjasama Prakarsa E E E a. Dependent Variable: Prestasi kerja

135 Non-linear Regression All the derivatives will be calculated numerically. Iteration Residual SS ' Run stopped after 16 model evaluations and 8 derivative evaluations. Iterations have been stopped because the relative reduction between successive residual sums of squares is at most SSCON = 1.000E-08 Nonlinear Regression Summary Statistics Dependent Variable PRESTASI

136 Source DF Sum of Squares Mean Square Regression Residual unc:;orrected Total (Corrected Total) R squared = 1 - Residual SS I Corrected SS Asymptotic 95 % Asymptotic Confidence Interval Parameter Estimate Std. Error Lower Upper BO B B B B B B Asymptotic Correlation Matrix of the Parameter Estimates BO B1 B2 B3 B4 B5 B6 BO B B B B OOOG B B

137 Logistic Regression Case Processing Summary Unweighted Casesa N Percent Selected Cases Included in Analysis Missing Cases 0.0 Total Unselected Cases 0.0 Total a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value kurang baik 0 baik 1 Block 0: Beginning Block Classification Table" b Predicted Kategori )restasi Percentage Observed kurang baik baik Correct StepO Kategori prestasi kurang baik baik Overall Percentage 53.0 a. Constant is included in the model. b. The cut value is.500 Variables in the Equation 8 S.E. Wald df Sig. Exp(B) StepO Constant Variables not in the Equation Score df Sig. Step Variables KETAATAN KERJASAM PRAKARSA Overall Statistics Block 1: Method = Enter Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step Block Model

138 Model Summary -2 Log Cox&Snell Nagelkerke R Step likelihood R Square Sguare Classification TableB Predicted Kategori :>restasi Percentage Observed kurang baik baik Correct Step 1 Kategori prestasi kurang baik baik Overall Percentage 87.0 a. The cut value is.500 Variables in the Equation 8 S.E. Wald df Sig. Exp(B) SJep KETAATAN KERJASAM PRAKARSA Constant Variables In the Equation 95.0% C.l.for EXPCB) Lower Upper SJep KETAATAN KERJASAM PRAKARSA Constant a. Variable(s) entered on step 1: KETAATAN, KERJASAM, PRAKARSA.

139 Non-linear Regression All the derivatives will be calculated numerically. Iteration Residual SS BO B2. B D Run stopped after 14 model evaluations and 7 derivative evaluations. Iterations have been stopped because the relative reduction between successive residual sums of squares is at most SSCON = 1.000E-08 Nonlinear Regression Summary Statistics Dependent Variable PRESTASI Source DF Sum of Squares Mean Square Regression Residual Uncorrected Total ll (Corrected Total) R squared = 1 - Residual SS I Corrected SS Asymptotic 95 % Asymptotic Confidence Interval Parameter Estimate Std. Error Lower Upper BO Asymptotic Correlation Matrix of the Parameter Estimates

140 BO B1 B2 B3 BO B'l B B

141 Frequencies Statistics Regresi Regresi Regresi Regresi Linier 1 Polinomial 1 Logistik 1 Logaritmik 1 N Valid Missing Mean Std. Deviation Variance Sum Frequencies Statistics Regresi Regresi Regresi Regresi Linier2 Polinomiai2 Logistik 2 Logaritmik 2 N Valid Missing Mean Std. Deviation Variance Sum

142

RINGKASAN ABD. WAHID CHAIRULLAH

RINGKASAN ABD. WAHID CHAIRULLAH RINGKASAN PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DINAS DI LINGKUP PERTANIAN KABUPATEN SAMPANG (Tinjauan berdasarkan Metode Analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah sumber daya manusia secara historis dapat ditinjau dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah sumber daya manusia secara historis dapat ditinjau dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah sumber daya manusia secara historis dapat ditinjau dari perkembangannya sejak dulu. Bahkan masalah sumber daya manusia yang kelihatannya hanya merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sampul Depan.. Sampul Dalam.. Prasyarat Gelar. Persetujuan... Penetapan panitia Penguji. Ucapan Terima Kasih. Ringkasan. Summary...

DAFTAR ISI. Sampul Depan.. Sampul Dalam.. Prasyarat Gelar. Persetujuan... Penetapan panitia Penguji. Ucapan Terima Kasih. Ringkasan. Summary... DAFTAR ISI Halaman Sampul Depan.. Sampul Dalam.. Prasyarat Gelar. Persetujuan.... Penetapan panitia Penguji. Ucapan Terima Kasih. Ringkasan Summary.... Abstrak.. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR

Lebih terperinci

ABO. WAHID CHAIRULLAH TESIS

ABO. WAHID CHAIRULLAH TESIS TESIS PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA PEGA WA I NEGERI SIPIL PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DJNAS Dl LINGKUP PERTANIAN KABUPATEN SAMPANG (Tinjauan berdasarkan Metode Analisis

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN. 6.1 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari

BAB 6 PEMBAHASAN. 6.1 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari 69 BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Pengembangan Model Penilaian Kinerja berdasarkan DP3 ditinjau dari Sudut Metode Penjumlahan Variabel dengan Pendekatan Linier Berganda Berdasarkan tabel.4 di atas, diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan SDM, recruitment dan seleksi, orientasi, pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan SDM, recruitment dan seleksi, orientasi, pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Pengembangan SDM yang terencana dan berkelanjutan merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada bab 2, penelitian ini. METODE Analisis Fungsi

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada bab 2, penelitian ini. METODE Analisis Fungsi 41 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.4 Kerangka konseptual Penelitian Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada bab 2, penelitian ini memiliki kerangka konseptual sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi 44 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi (penjelasan) dan cross sectional, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANYUASIN II KABUPATEN BANYU ASIN TESIS

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANYUASIN II KABUPATEN BANYU ASIN TESIS ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANYUASIN II KABUPATEN BANYU ASIN TESIS Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pada Program

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The study was conducted at PT. Semangat Sejahtera Bersama located in Tangerang. The purpose of this study was to determine the adequacy and application of Management Control Systems to determine

Lebih terperinci

TESIS. Oleh AGUNG NUGROHO JATI NIM: Q

TESIS. Oleh AGUNG NUGROHO JATI NIM: Q KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PERILAKU EKSTRA PERAN: STUDI EMPIRIS PADA PARA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, GAJI, DAN PROMOSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PATI TESIS

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, GAJI, DAN PROMOSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PATI TESIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, GAJI, DAN PROMOSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PATI TESIS Oleh: Mimpi Arde Aria NIM : 2008-01-020 PROGAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM BAURAN PEMASARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA TESIS

IMPLEMENTASI PROGRAM BAURAN PEMASARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA TESIS IMPLEMENTASI PROGRAM BAURAN PEMASARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI IMPERSONAL DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI SEKOLAH DI SMP NEGERI RAYON TENGAH KABUPATEN SRAGEN TESIS

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI IMPERSONAL DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI SEKOLAH DI SMP NEGERI RAYON TENGAH KABUPATEN SRAGEN TESIS KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI IMPERSONAL DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI SEKOLAH DI SMP NEGERI RAYON TENGAH KABUPATEN SRAGEN TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : HARDIANSYAH /IM

TESIS. Oleh : HARDIANSYAH /IM ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE TERHADAP KINERJA PT TRAKINDO UTAMA CABANG MEDAN TESIS Oleh : HARDIANSYAH 107019019/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : MASYKUR NIM : P

TESIS. Oleh : MASYKUR NIM : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Pada Program Studi Manajemen Oleh

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research has a background of the emergence of inter-brand competition phenomenon, primarily for the category of notebook in Indonesia. This research specially discusses equity strength of

Lebih terperinci

PENGARUH SEMANGAT KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS

PENGARUH SEMANGAT KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS PENGARUH SEMANGAT KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2015 1 PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD KELET KABUPATEN JEPARA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN, DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMIPUTERA 1912 KUDUS

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN, DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMIPUTERA 1912 KUDUS 1 ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN, DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMIPUTERA 1912 KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan kinerja manajerial. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan kinerja manajerial. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam menjalankan suatu usaha, diperlukan sumber daya manusia sebagai peran aktif di dalam menjalankan proses manajemen. Maka dari itu diperlukannya seorang pemimpin yang handal, guna untuk mengendalikan

Lebih terperinci

PENGARUH LOYALITAS, DISIPLIN KERJA, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. SUKUN

PENGARUH LOYALITAS, DISIPLIN KERJA, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. SUKUN PENGARUH LOYALITAS, DISIPLIN KERJA, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. SUKUN Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata ( SI ) pada Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WARUNA NUSA SENTANA TESIS. Oleh

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WARUNA NUSA SENTANA TESIS. Oleh PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WARUNA NUSA SENTANA TESIS Oleh RONNY EDWARD 127045007 M A G I S T E R I L M U K O M U N I K A S I FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

TESIS BUDAYA KERJA, KEMAMPUAN DAN KOMITMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

TESIS BUDAYA KERJA, KEMAMPUAN DAN KOMITMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TESIS BUDAYA KERJA, KEMAMPUAN DAN KOMITMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR WIDYO YUDO PRAYITNO NIM. 090214678M PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PADA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PADA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PADA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, INSENTIF, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DPPKD SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG

PENGARUH MOTIVASI, INSENTIF, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DPPKD SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG PENGARUH MOTIVASI, INSENTIF, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DPPKD SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG SKRIPSI NAMA : ADVAN RIZKYANTO NIM : 43110010107 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP TARGET PENJUALAN PADA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. MITRA BETON PERKASA KUDUS

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP TARGET PENJUALAN PADA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. MITRA BETON PERKASA KUDUS PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP TARGET PENJUALAN PADA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. MITRA BETON PERKASA KUDUS Oleh: USWATUN HASANAH NIM 2013-11-132 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES PELAKSANAAN SELEKSI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS

PENGARUH PROSES PELAKSANAAN SELEKSI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS PENGARUH PROSES PELAKSANAAN SELEKSI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH. Yunita Sinurat

SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH. Yunita Sinurat 1 SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH Yunita Sinurat 110522182 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TESIS Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Bank Danamon Sudirman Solo) TESIS

FAKTOR-FAKTOR PENENTU YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Bank Danamon Sudirman Solo) TESIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Bank Danamon Sudirman Solo) TESIS Diajukan Kepada Program Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH PELAKSANAAN PENGAWASAN INTERN OLEH SATUAN PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH PERUM PEGADAIAN YOGYAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Sarjana Universitas

Lebih terperinci

OLEH: MOHAMAD MAS UD, SE NIM:

OLEH: MOHAMAD MAS UD, SE NIM: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN DAYA SERAPAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA DI WILAYAH PEMBAYARAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) JEMBER THE ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

KOMPETENSI, MASA KERJA, JAM KERJA EFEKTIF, DAN KINERJA KARYAWAN DI THE DHARMAWANGSA JAKARTA

KOMPETENSI, MASA KERJA, JAM KERJA EFEKTIF, DAN KINERJA KARYAWAN DI THE DHARMAWANGSA JAKARTA KOMPETENSI, MASA KERJA, JAM KERJA EFEKTIF, DAN KINERJA KARYAWAN DI THE DHARMAWANGSA JAKARTA Tesis Untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S 2 Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penilaian kinerja dan Kompensasi terhadap Produktivitas kerja (Studi Pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji Syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas karunia-nya

KATA PENGANTAR. Puji Syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas karunia-nya KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas karunia-nya sehingga tesis ini dapat tersusun sebagai syarat melengkapi tugas akhir untuk menyelesaikan tesis pada Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KESIAPAN PEGAWAI MENUJU REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BPS SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA TESIS

PENGARUH KESIAPAN PEGAWAI MENUJU REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BPS SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA TESIS PENGARUH KESIAPAN PEGAWAI MENUJU REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BPS SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek. ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana logo baru XL memberikan pengaruh terhadap citra perusahaan XL berdasarkan persepsi masyarakat kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: SRI ENDANG WATI NIM

TESIS. Oleh: SRI ENDANG WATI NIM PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI DENGAN VARIABEL INTERVENING KEPUASAN KERJA (Studi Kasus Pegawai Bappeda Kabupaten Jepara) TESIS Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH TEKANAN KETAATAN, SENIORITAS AUDITOR, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, PENGALAMAN AUDITOR, DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) Skripsi ini

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN HUTANG DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA PT JASA MARGA Tbk)

PENGARUH PENGGUNAAN HUTANG DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA PT JASA MARGA Tbk) PENGARUH PENGGUNAAN HUTANG DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA PT JASA MARGA Tbk) Oleh: NUR ARIZKA HAZMI NPM: 13.1.02.08602 Progam Studi: Manajemen SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN PERIJINAN PERT ANAHAN TERHADAP KEPUASAN MASY ARAKA T

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN PERIJINAN PERT ANAHAN TERHADAP KEPUASAN MASY ARAKA T ANALISIS PENGARUH PELAYANAN PERIJINAN PERT ANAHAN TERHADAP KEPUASAN MASY ARAKA T Studi Kasus Pemegang ""Sertifikat" Tanah Hijau Yang Mengurus Perijinan Di Badan Pengelolaan Tanah dan Bangunan Kota Surabaya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT...ii. LEMBAR PENGESAHAN...iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR BAGAN... x. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT...ii. LEMBAR PENGESAHAN...iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR BAGAN... x. DAFTAR TABEL... Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui wisdom pada mentor Youth Gereja X Bandung. Mentor dalam pelayanannya menghadapi masalah-masalah hidup yang pelik membutuhkan wisdom untuk mampu memahami

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Oleh : NAMA : RAKHMAT BASUKI : P

TESIS. Disusun Oleh : NAMA : RAKHMAT BASUKI : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI PEMEDIASI TESIS Diajukan Kepada Program

Lebih terperinci

ABSTRACT. iiuniversitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iiuniversitas Kristen Maranatha ABSTRACT Indonesia is known as a country that have big influence through attraction of tourism. This cause closest competition in tourism business world, particularly in hotel. There are several hotel

Lebih terperinci

ANALISIS JAMINAN SOSIAL, INSENTIF, DAN PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA FOOD PATI

ANALISIS JAMINAN SOSIAL, INSENTIF, DAN PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA FOOD PATI 1 ANALISIS JAMINAN SOSIAL, INSENTIF, DAN PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA FOOD PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI BADAN KOORDINASI WILAYAH II (BAKORWIL II) SURAKARTA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI BADAN KOORDINASI WILAYAH II (BAKORWIL II) SURAKARTA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI BADAN KOORDINASI WILAYAH II (BAKORWIL II) SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN DP3 DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN GELADIKARYA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN DP3 DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN GELADIKARYA ANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN DP3 DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN GELADIKARYA Oleh: INDAH SARI LIZA LUBIS NIM. 127007007 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PENGARUH PEMBERIAN UPAH PUNGUT TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI DAN TEAM WORK SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset

Lebih terperinci

PENGARUH TARIF RAWAT INAP, KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSU JATI HUSADA KARANGANYAR TESIS

PENGARUH TARIF RAWAT INAP, KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSU JATI HUSADA KARANGANYAR TESIS PENGARUH TARIF RAWAT INAP, KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSU JATI HUSADA KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Raysha Barbara Rivany, S.E

Oleh: Raysha Barbara Rivany, S.E PENGARUH NAMA MEREK, KUALITAS PRODUK, HARGA, SUASANA GERAI, PROMOSI, DAN KUALITAS JASA TERHADAP SIKAP PADA PERLUASAN MEREK MC DONALDS DENGAN LOYALITAS PELANGGAN SEBAGAI VARIANBEL INTERVENING TESIS Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, ORIENTASI BERPRESTASI DAN EFFORT

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, ORIENTASI BERPRESTASI DAN EFFORT PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, ORIENTASI BERPRESTASI DAN EFFORT PADA KINERJA JABATAN DAN KEPUASAN KERJA (Studi Kasus di PT Perkebunan Nusantara V (Persero)) T E S I S Diajukan Kepada Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PURA NUSA PERSADA KUDUS. Diajukan oleh:

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PURA NUSA PERSADA KUDUS. Diajukan oleh: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PURA NUSA PERSADA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

PENGARUH REMUNERASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI SURAKARTA) TESIS

PENGARUH REMUNERASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI SURAKARTA) TESIS PENGARUH REMUNERASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI SURAKARTA) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: MAULIN NIKMAH NIM

TESIS. Oleh: MAULIN NIKMAH NIM PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Di Pemerintah Kabupaten Jepara)

Lebih terperinci

( Studi Pada PT. Nojorono Kudus )

( Studi Pada PT. Nojorono Kudus ) PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM REWARD, PROFIT CENTER, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK YANG DIMEDIASI HUBUNGAN MEREK

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK YANG DIMEDIASI HUBUNGAN MEREK ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK YANG DIMEDIASI HUBUNGAN MEREK (Studi Pada Konsumen Produk Kosmetik Wardah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYA WAN DI DINAS TENAGA KERJA KOTASURABAYA

PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYA WAN DI DINAS TENAGA KERJA KOTASURABAYA PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYA WAN DI DINAS TENAGA KERJA KOTASURABAYA Tesis Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Menajemen Oleh: DRS. JUNJUNGAN

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS ALTMAN MODEL SEBAGAI PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK BANK DANPAC, BANK FAMA, DAN BANK PIKKO TESIS

EFEKTIFITAS ALTMAN MODEL SEBAGAI PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK BANK DANPAC, BANK FAMA, DAN BANK PIKKO TESIS EFEKTIFITAS ALTMAN MODEL SEBAGAI PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK BANK DANPAC, BANK FAMA, DAN BANK PIKKO TESIS OLEH : HANIARTO BUDIONO, S.E. NIM : 812.2408.012 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PO. NUSANTARA KUDUS

PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PO. NUSANTARA KUDUS 1 PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PO. NUSANTARA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1)

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI, DAN LOYALITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT KUMALA SIWI KALIWUNGU KUDUS

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI, DAN LOYALITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT KUMALA SIWI KALIWUNGU KUDUS 1 PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI, DAN LOYALITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT KUMALA SIWI KALIWUNGU KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HESTI OKTAVIA NIM. K6410031

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : KASTOWO NIM : Q

Disusun Oleh : Nama : KASTOWO NIM : Q KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-GUGUS SULTAN AGUNG UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN PUCAKWANGI PATI TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Management Control Systems, Organizational Culture, and Innovation Work. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Management Control Systems, Organizational Culture, and Innovation Work. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Implementation of the new control system and effective management will lead to the improvement of organizational innovation and achievement of organizational goals. Therefore we need an innovative

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEIVED QUALITY, BRAND IMAGE, KEPUASAN KONSUMEN DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK KOSMETIK MERK WARDAH

PENGARUH PERCEIVED QUALITY, BRAND IMAGE, KEPUASAN KONSUMEN DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK KOSMETIK MERK WARDAH PENGARUH PERCEIVED QUALITY, BRAND IMAGE, KEPUASAN KONSUMEN DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK KOSMETIK MERK WARDAH TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

MASA KERJA, PENDIDIKAN, KOMPETENSI, GENDER DAN KOMPENSASI KARYAWAN PT. MOWILEX INDONESIA

MASA KERJA, PENDIDIKAN, KOMPETENSI, GENDER DAN KOMPENSASI KARYAWAN PT. MOWILEX INDONESIA MASA KERJA, PENDIDIKAN, KOMPETENSI, GENDER DAN KOMPENSASI KARYAWAN PT. MOWILEX INDONESIA Tesis Untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S 2 Program Studi Magister Manajemen (

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi sebagian syarat mencapai Derajat Sajana S-1. Oleh : Rizky Fawzi Dwi Aryanto

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi sebagian syarat mencapai Derajat Sajana S-1. Oleh : Rizky Fawzi Dwi Aryanto 1 PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA MANDOR KEAMANAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BALAPULANG KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA GRISSEE COFFEE & RESTO

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA GRISSEE COFFEE & RESTO PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA GRISSEE COFFEE & RESTO Oleh : Susi Sasi 13051025 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTANADI MEDAN SKRIPSI YUNI MASDAYANI HARAHAP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTANADI MEDAN SKRIPSI YUNI MASDAYANI HARAHAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTANADI MEDAN SKRIPSI YUNI MASDAYANI HARAHAP 110823005 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

ABSTRACT. Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung)

ABSTRACT. Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung) ABSTRACT Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung) Research is aimed at identifying the influence of management

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDY PADA PELANGGAN TOKO GROSIR CELANA RIZKY BAROKAH PASAR KLIWON KUDUS) Diajukan oleh : ROBY DWI OCTAVIAN NIM. 2012-11-143

Lebih terperinci

PENGETAHUAN BIDANG KERJA, BUDAYA KERJA, ETOS KERJA, DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKOHARJO

PENGETAHUAN BIDANG KERJA, BUDAYA KERJA, ETOS KERJA, DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKOHARJO PENGETAHUAN BIDANG KERJA, BUDAYA KERJA, ETOS KERJA, DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKOHARJO T E S I S Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : MUHAIMIN NIM

TESIS. Oleh : MUHAIMIN NIM KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, LINGKUNGAN KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA PENGAIRAN & ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Style of Leadership, employee s work performance. vii

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Style of Leadership, employee s work performance. vii ABSTRACT Company as an organization consists of a group of people who is working and doing several routine activities which is planned under the coordination of a leader towards achieving specific goals.

Lebih terperinci

Keywords: Goal-Setting Process, System Award, Achievement

Keywords: Goal-Setting Process, System Award, Achievement ABSTRACT Process in achieving corporate goals is the responsibility of every individual in the company. There are three factors that help limit the development of the concept of goal setting. First, the

Lebih terperinci

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS (Studi Kasus Produksi Jagung di Indonesia) Oleh VICTOR SATRIA SAPUTERA M0112089 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS

PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS i PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang

Lebih terperinci

PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS

PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, IKLIM KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUDUS KARYA PRIMA

PENGARUH KOMPENSASI, IKLIM KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUDUS KARYA PRIMA 1 PENGARUH KOMPENSASI, IKLIM KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUDUS KARYA PRIMA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PP. Argoboyo Papua Cab. Bantul) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CARSURINDO SUPERINTENDENT MEDAN OLEH : NAFATALI FEBRYANTI

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CARSURINDO SUPERINTENDENT MEDAN OLEH : NAFATALI FEBRYANTI SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CARSURINDO SUPERINTENDENT MEDAN OLEH : NAFATALI FEBRYANTI 080521155 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI TESIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DWI HARYADI NUGRAHA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Kota Administrasi Jakarta Barat,

Lebih terperinci

Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM:

Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 5 MADIUN Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM:110020315 TESIS Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI HARGA, ATRIBUT PRODUK, KESAN KUALITAS DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PADA SHAMPOO SUNSILK DI SURABAYA TESIS

PENGARUH PERSEPSI HARGA, ATRIBUT PRODUK, KESAN KUALITAS DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PADA SHAMPOO SUNSILK DI SURABAYA TESIS i PENGARUH PERSEPSI HARGA, ATRIBUT PRODUK, KESAN KUALITAS DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PADA SHAMPOO SUNSILK DI SURABAYA TESIS Oleh: Jessica Nugroho, S.T. PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN. PADA PT. ZYREXINDO MANDIRI BUANA sebagai salah satu syarat yang harus

KATA PENGANTAR KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN. PADA PT. ZYREXINDO MANDIRI BUANA sebagai salah satu syarat yang harus KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kuasanya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION

Lebih terperinci

Oleh : TUNING WIJAYANTI K

Oleh : TUNING WIJAYANTI K PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA Artikel Publikasi Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: ROBERTUS RIANTO SUNUR, S.T. NIM : I "----"'1 ","~ rl» {, 1. :,~~- " t,i''','('.

TESIS. Oleh: ROBERTUS RIANTO SUNUR, S.T. NIM : I ----'1 ,~ rl» {, 1. :,~~-  t,i''','('. PENGARUH BUDA YA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIV ASI TERHADAP LOYALITAS KARYA WAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI V ARIABEL INTERVENING DJ PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH TESIS Oleh: ROBERTUS RIANTO SUNUR,

Lebih terperinci

TESIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN JUNI2008 TANTOMO SUHARIYANTO ~ ~

TESIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN JUNI2008 TANTOMO SUHARIYANTO ~ ~ ANALISIS ELEM EN BRAND ASSOCIATION (PERCEI VED VALUE, BRAND PERSONALITY, ORGANIZATION ASSOCIA TION) TERHAOAP BRAND IMAGE GAMEQUARTERS VANGUARD 01 SlJRAHAYA TESIS TANTOMO SUHARIYANTO 8112407001 --~----

Lebih terperinci