BAB II METODE PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODE PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Lampu Tempurung Kelapa karya Babeh Udin a. Desain Perancangan Lampu Tempurung Kelapa Karya Babeh Udin Dalam melakukan perancangan, sebagai penulis dalam perancangan ini menggunakan landasan aksiologis, yakni kemaslahatan manusia artinya segenap wujud ketahuan itu secara moral ditujukan untuk kebaikan hidup manusia. Didasari oleh metode kualitatif, dalam pengertiannya data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau obserfasi. Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman vidio. (Jujun S. Suriasumantri, 2009.Filsafat Ilmu(Jakarta: PUSTAKA SINAR HARAPAN). Adapun metode yang penulis gunakan dalam perancangan ini adalah metode pustaka dimana metode pustaka adalah metode dengan mengumpulkan data data dari berbagai sumber seperti internet dan buku. Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif merupakan metode yang penulis gunakan untuk menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya, penelitian deskriptif biasanya pada umummya dilakukan dengan tujuan utama yaitu, menggambarkan sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat serta melakukan observasi langsung kelapangan. b. Tempat dan Waktu Lokasi atau tempat yang dijadikan tempat observasi pada karya sejenis berada didaerah JL. H.Ilyas no. 35, Rempoa, Jakarta Selatan. Lokasi kerajinan batok kelapa tersebut berada tidak jauh dari jalan besar antara sekolah SMA 87 Jakarta dan super market Circle K, dan tidak jauh pula dari pemukiman warga setempat yang menjadikan lokasi atau tempat kerajinan batok kelapa Babeh Udin. Sehingga memudahkan para konsumen untuk melihat dari lokasi kerajinan tersebut. 4

2 Keberadaan lokasi perancangan karya terdahulu yang penulis cari tahu kebenarannya, sebagai tempat pengrajin batok kelapa Babeh Udin. Babeh Udin sendiri sudah melakukan kegiatan berwirausaha dibidang penjualan kelapa sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi memulai usaha kerajinan dari bahan baku limbah batok kelapa ini sudah dari lima tahun yang lalu (2010). Adapun jangka waktu dalam melakukan penelitian riset kerajinan batok kelapa ini saya sebagai penulis mulai observasi, mencari dokumen dan wawancara dimulai dari bulan september sampai saat ini tertanggal 28 oktober c. Cara Pengumpulan data Dalam melakukan perancangan yang saya kerjakan, data merupakan suatu hal yang penting dan di peroleh bedasarkan penelitian yang di kerjakan. Agar dapat di percaya dan sah data yang di dapatkan sesuai bedasarkan hasil observasi penelitian secara langsung. Adapun data-data yang digunkan dalam melakukan riset penelitian ini,sumber data itu meliputi : 1. Data Primer Dalam hal ini penulis pribadimendapatkan data primer dengan datang langsung menemui si narasumber yaitu babeh Udin untuk mengetahui segala sumber yang terdapat di lokasi penelitian. Sehingga penulis mendapatkan data primer meliputi ; kendala apa saja yang dialami si pemilik kerajinan batok kelapa ini dalam mendistribusikan produk olahan batok kelapanya, keutamaan produk kerajina batok kelapa ini berbahan batok kelapa asli yang dipilih langsung oleh si pengrajin, serta keterampilan proses produksi kerajinan batok kelapa tersebut. 2. Observasi Dari observasi dalam perancangan lampu limbah tempurung kelapa pada pengolahan limbah batok kelapa karya babeh yang penulis dapatkan berupa data - data dari pengolahan, lokasi pengolahan limbah, hingga proses pembuatan sebagai berikut. 3. Wawancara Hasil penelitian terhadap Babeh Udin (pengrajin batok kelapa). Menurut pendapat babeh Udin memang keberadaan kerajinan yang menggunakan limbah sendiri hampir punah dan dilupakan oleh sebagian masyarakat, pada kenyataannya bila masyarakat mengerti akan pentingnya menjaga lingkungan, dan bekerjasama dengan alam dan mengolah limbah 5

3 sampah dan sebagainya menjadi produk yang memiliki nilai jual, dampaknya mereka dapat membuka lapangan pekerjaan dan mendapatkan keuntungan dari ide-ide kreatif dan inovatif tersebut. Babeh Udin menceritakan asal-usul beliau memulai usaha kerajinan dari bahan baku limbah batok kelapa. Pertama-tama beliau merintis usahanya sejak tahun 2010 yang lalu bermodalkan keuangan yang tidak banyak. Dengan membuka usaha pemarutan kelapa (santan) dibeberapa bulan kedepan, babeh Udin memiliki kejenuhan dan kerisauwan pada sampah batok kelapa yang dibuang begitu saja.dan sejak saat itu pula Babeh Udin belajar mengelola dan merancang untuk membuat kerajinan dari batok kelapa. Hingga saat ini tidak hanya menjual santan saja, babeh Udin juga berinovasi membuat minyak kelapa yang serbaguna dalam dunia medis hingga sampai saat ini. d. Hasil Penelitian Karya Terdahulu Produsen pengrajin kerajinan batok kelapa Gambar 2.1 Foto Babeh Udin (Sumber : Pribadi/2016 ) Ini adalah foto dari pengrajin kerajinan batok kelapa bernama Babeh UDIN umur 63 Tahun.Memulai berkarya dari 2010 yang lalu ditemukannya ide untuk membuat kerajinan batok kelapa, unkapnya berawal dari kejenuhan Babeh Udin dalam menjual kelapa, dan akhirnya dia mulai berinovasi untuk memanfaatkan semua yang ada dari buah kelapa yang dijualnya. Pada prosesnya, didapat tehnik membuat kerajinan batok kelapa sehingga semua fungsi dari buahnya terpakai dan tak ada limbah yang terbuang. 6

4 Konsep Konsep dari kerajinan batok kelapa yang dibuat Babeh Udin ini terkesan natural dan mempunyai karakter yang kuat. Babeh Udin menggunakan konsep natural pada karya kerjinan batok kalapa dengan tetap mempertahankan keaslian dari texture batok kelapa. Sebab proses awal pengerjaan sampai finising tidak ada yang menggunakan proses singkat dengan tidak menggunakan alat yang tergolong modern. Babeh Udin sendiri hanya menggunkan alat seadanya yang ada di sekitarnya dengan cara tradisional seperti pada proses finising yang membuat karya lebih gelap dan mengkilat Babeh Udin hanya menggosokan minyak kelapa yang diproduksinya sendiri, tanpa memakai obat kayu ataupun pernis. Dan yang lebih menarik si produsen memanfaatkan bahan dan alat yang ada di sekitarnyaseperti gunting, kampak, dan gergaji besi untuk membuat pola ukiran pada bodi utama lampu. Jenis-jenisproduk Macam macam bentuk yang sudah diproduksi oleh produsen pengrajin batok kelapa yang unik dan menarik seperti : Celengan Lampu gantung Lampu tidur Tempat acesoris Gayung Asbak Gelas 7

5 Bahan Baku Bahan baku kerajinan batok kelapa materialnya yakni batok kelapa itu sendiri, di utamakan batok yang masih bulat utuh tanpa ada retakan diarea batok tersebut. Gambar 2.2 Bahan Baku (Sumber : Pribadi/2016) Bentuk dari produk- produk batok kelapa Macam macam bentuk dari pengolahan limbah batok kelapa ini ada lampu tidur, asbak, ada yang berbentuk seperti kura kura sebagai tempat menaro asesoris, ada juga gelas,celengan, tas dan masih banyak lagi seperti contoh gambar di bawah ini. Gambar 2.3 Bentuk Produk (Sumber : Pribadi/2016) 8

6 Hasil bentuk produk dan fungsinya 1. Celengan Sebagai tempat menyimpan uang dengan bentuk yang unik memiliki nilai seni tersendiri. Ukuran : Tinggi 20cm x Lebar 10cm Berat : 0.25kg Gambar 2.4 Bentuk Celengan 2. Tempat Asesoris Sebagai tempat penyimpanan acesoris seperti, perhiasan dan benda- benda lainnya. Ukuran : Tinggi 12cm x Lebar 11cm Berat : 0.30kg Gambar 2.5 Tempat AsesoriS 3. Lampu Gantung Lampu gantung sebagai alat untuk menyinari ruangan dengan lampu yang bewarna dan corak motif dari ukiran batoknya sehingga sinar yang dipancarkan memiliki motif tersendiri dari hasil cukil pada batok kelapa. Ukuran : Tinggi 30cm x Lebar 25cm Berat : 1kg Gambar 2.6 Tempat Asesoris 9

7 4. Lampu Tidur/ Lampu Duduk Seperti halnya lampu gantung sebagai alat menyinari ruangan, hanya posisi penempatan dan bentuknya yang berbeda. Ukuran : Tinggi 19cm x Lebar 14cm Berat : 0.50kg Gambar 2.7 Tempat Asesoris 5. Gelas Sebagai wadah atau tempat untuk air minum. Ukuran : Tinggi 10cm x Lebar 8cm Berat : 0.20kg Gambar 2.8 Gelas Tempat pengolahan batok Tempat pengolahan limbah batok kelapa tersebut berada di daerah JL. H.Ilyas no.35 Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan yang berada di pinggir jalan Rempoa tidak jauh dari pemukiman warga setempat yang memudahkan para konsumen untuk melihatnya. Gambar 2.9 Tempat Pengolahan/Produksi (Sumber : Pribadi/2016) 10

8 A. ORISINALITAS Tempurung kelapa mempunyai texture yang cukup unik, dengan struktur dari tempurung itu sendiri yang cukup padat dan kuat. Tempurung kelapa pada permukaannya tidak dapat terserap air karena tempurung kelapa tidak memiliki pori-pori yang dapat memungkinkan terserap oleh air. Tempurung yang sudah dikategorikan sebagai material utama biasanya tempurung kelapa yang sudah tua atau sudah lama dari proses awal pengolahan buah kelapa itu sendiri. Berdasarkan pengamatan yang perancang lakukan lampu berbahan tempurung kelapayang dirancang dan didesain khusus untuk ruangan dengan bergaya oriental dan unik. Bagian struktur lampu memang sangat berkembang tetapi belum ada yang memikirkan dan tertarik untuk mendesain lampu dengan bahan utama tempurung kelapa dengan dipadukan meterial lainnya serta menambahkan fungsi lebih dari fungsi utamanya sebagai lampu. Lampu tempurung kelapa di nilai lebih ergonomis dan lampu tempurung kelapa tidak menghilangkan nilai lampu itu sendiri sebagai media inovasi dari perancang. Untuk itu perancang membuat struktur lampu yang berbeda dengan sebelumnya seperti pada bentuk lampu, dan ornamen yang dipakai serta fungsi dari lampu itu sendiri. Sehingga membuat lampu termpurung kelapa agak berbeda dari lampu pada umumnya. Faktor yang membedakan dengan lampukarya sejenis tempurung kelapa diatas, lampu tersebut memakai material utamanya tempurung kelapa dengan beberapa kesulitan karena material yang digunakan terdapat unsur hara atau mikro organisme sehingga bila perancang tidak teliti nantinya akan tumbuh jamur dibeberapa tempat. Sedangkan karya Babeh Udin dari segi bentuk tetap mempertahankan bentuk bulat dari tempurung kelapa itu sendiri, dan hasil finishing dari pengerjaannya dibuat sederhana karena disesuaikan dengan target pasar yang diambil dan alat yang digunakan. Bahan baku tempurung kelapa memiliki struktur tulang yang padat serta kuat walaupun kekurangan dari lampu tidur berbahan tempurung kelapa sangat rentan untuk pecah bila pemilihan material tidak teliti. Seperti tempurung kelapa yang terlalu muda atau belum terlalu keras untuk di jadikan bahan utama, disitu ketelitian perancang diuji dan dicoba untuk memilih material yang sesuai. Selain itu tempurung kelapa mempunyai texture dan pola tersendiri pada bagian kulit luar tempurung kelapa sehingga membuat tempurung kelapa mempunyai karakter yang kuat dan keunikan tersendiri. 11

9 B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK 1. Demografis Target utama penulis adalah Wanita atau Pria berumur tahun. Memiliki status dari pelajar hingga pekerja karena kategori usia tersebut cukup produktif untuk membeli produk lampu tempurung kelapa ini dalam kebutuhan hidupnya mencangkup kebutuhan dekoratif ruangan.hampir setiap rumah atau keluarga pastinya membutuhkan barang-barang perabot rumah tangga. Kebutuhan seperti inilah yang kemudian melahirkan peluang bisnis cukup menguntungkan bagi para pelakunya. Trend perkembangan pasar meubel dan furniture di Indonesia belakangan ini mulai memanfaatkan potensi kayu dan daur ulang limbah sebagai bahan baku utamanya. Sekarang ini aneka perabot rumah tangga yang beredar di pasaran juga mulai menggunakan bahan baku ramah lingkungan untuk menarik calon konsumen, contohnya saja seperti perabot rumah tangga unik yang terbuat dari batok kelapa. Siapa yang mengira bila tempurung kelapa (batok) yang sudah tidak berguna, bisa disulap menjadi aneka perabot rumah tangga yang memiliki bentuk dan tekstur unik, serta aman dan nyaman untuk dipergunakan. Ditambah lagi dengan fungsi yang lebih sehingga konsumen merasa lebih diuntungkan dari segi kegunaannya. Gambar 2.10 Target Pasar Sumber : Solutsitesis.com 12

10 2. Geografis Tersebar di toko toko yang menjual produk hand made, acara pameran, dan komunitas seni dan budaya. Gambar 2.11 Toko Handmade (Sumber : internasionaltravellermag.com) Gambar 2.12 Bazzar (Sumber : Travellerpood.com) 13

11 3. Psikografis Orang orang yang sudah mempunyai pengasilan (Pekerja), pasangan yang baru berumah tangga, dan orang yang memiliki minat dibidang seni dan budaya. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan a. Menjadi opsi sebagai prodak berbahan limbah tempurung kelapa b. Meningkatkan potensi limbah tempurung kelapa menjadi produk yang bernilai jual c. Mengenalkan kepada masyarakat cara mengelola limbah tempurung kelapa menjadi sebuah produk d. Melihat peluang hasil olahan limbah tempurung kelapa 2. Manfaat a. Untuk Personal 1) Mengetahui tentang wawasan mengelola limbah menjadi sebuah produk. 2) Belajar lebih banyak tentang kerajinan tangan atau handcraf. 3) Meningkatkan kreatifitas. b. Untuk Masyarakat 1) Mengurangi jumlah limbah tempurung kelapa. 2) Mengenalkan kepada masyarakat cara pemanfaatan limbah menjadi produk. 3) Memberi nilai guna dan fungsi pada limbah tempurung kelapa. 4) Membantu mengurangi angka pengangguran dengan membuka usaha kerajinan tangan. c. Untuk Ilmu Pengetahuan Yaitu menciptakan inovasi kerajinan tangan yang modern untuk mengembangkan pola fikir kreatif, membudidayakan sumber daya alam dan manusia. 14

12 D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 1. LOGIKA DASAR PERANCANGAN Perancangan lampu limbah tempurung kelapa adalah produk ricycle yang menggunakan material berbahan limbah tempurung kelapa yang sudah tidak terpakai dan dipadukan dengan material kayu seperti multiplek, sistem pengaliran listrik menggunakan kabel listrik sejenisnya yang dapat dijumpai di rumah pada umum nya, lampu yang digunakan pun berjenis lampu biasa atau lampu LED sehingga sinar yang dihasilkan cukup terang untuk menghiasi ruangan. Pada fungsi lampu itu sendiri perancang menambahkan fungsi sebagai tempat penyimpanan, sehingga lampu tersebut lebih istimewa dari lampu pada umumnya. 2. TEKNOLOGI YANG DIBUTUHKAN a. Mesin Potong Kayu Gambar 2.13 Mesin Potong Kayu (Sumber: Pribadi/2016) Mesin ini sangat penting dalam proses produksi, karena mesin ini menentukan hasil produksi selanjutnya. Mesin ini dipergunakan pada saat material utama seperti kayu atau tempurung kelapa sudah diberi pola, lalu tahap selanjutnya dilakukan pemotongan dengan mesin ini. Bila pada tahap pemotongan tidak sesuai maka untuk proses selanjutnya tidak akan sesuai keinginan, maka tahap pemotongan ini dibilang sangat penting. 15

13 b. Mesin Amplas Gambar 2.14 Mesin Amplas (Sumber: Fajar Arrahman/2016) Mesin amplas pada perancangan digunakan untuk memperhalus beberapa bagian matetial seperti kayu dan tempurung kelapa. Dengan mesin ini mempermudah perancang melakukan proses penghalusan. c. Mesin Bor Gambar 2.15 Mesin Bor (Sumber:Pribadi/2016) Mesin pada tahap perancangan ini dipergunakan untuk melubangi beberapa bagian tertentu. Misalnya, membuat pola pada tempurung kelapa, Pada penggunaannya mesin ini juga dipakai untuk memasang skrup untuk memperkuat bodi lampu pada tahap pemasangan beberapa bagian kayu. 16

14 d. Lampu LED Gambar 2.16 Lampu LED Langgeng (Sumber: Pribadi/2016) Lampu LED pada pemakaiannya mudah digunakan, hemat energi, ekonomis, dan aman. Keunggulan lainnya lampu ini dapat beroprasi pada tegangan naik turun antara v. Lampu yang digunakan pada perancangan ini menggunakan ukuran 3w. 3. MATERIAL YANG AKAN DIPERGUNAKAN a. Bahan Utama Perancangan Lampu 1) Bahan Limbah Sisa Pembuangan Buah Kelapa ( Tempurung Kelapa ) Gambar 2.17 Limbah Tempurung kelapa ( Sumber Pribadi/2016:) Tempurung kelapa sebagai bahan baku utama padabodi lampu, adalah kulit yang terletak kedua setelah sepet/kulit terluar kelapa yang bersifat keras, tempurung kelapa tidak 17

15 seperti kayu atau bahan lainnya yang memiliki pori-pori pada lapisan kulitnya sehingga membuat tempurung kelapa tidak mudah terserap air. 2) Kayu Multiplek Gambar 2.18 Kayu Multiplek (Sumber :Fajar Arrahman/2016) Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Tebalnya bervariasi, dari 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dengan lebar satu multipleks adalah 244 x 122 cm. Makin tebal, makin kuat, makin mahal. Multipleks ini yang menjadi bahan utama produk saya. Harganya lebih murah dari kayu solid namun kekuatannya mirip. Penampangnya luas sehingga bisa dibentuk jadi ukuran apa saja. Kita tidak perlu tidak perlu memakai sambungan antar kayu, seperti jika memakai kayu jati Belanda. Makin sedikit sambungan, furniture makin kuat. b. Bahan Pembantu/ Penunjang 1) Vernis / Pernis Vernis yang digunakan untuk pembuatan lampu tempurung kelapa ini yaitu Pernis merek Ultron Vernis. Gambar 2.19 Pernis /Vernis. Ultron ( Sumber Pribadi / 2016) 18

16 Tujuan penggunaan dari vernis tersebut adalah untuk melindungi permukaan dasar bodi lampu dari kerusakan. Finishing akan menahan goresan, air, sinar ultraviolet, noda, bahan kimia, dan lain-lain. 2) Dempul/Pelapis pori-pori kayu Dempul yang digunakan pada perancangan lampu tempurung kelapa adalah merek Impra wood filter. Gambar 2.20 Dempul Impra (Sumber :Pribadi/2016) Impra wood filter adalah dempul pengisi pori-pori kayu dengan bahan dasar bermutu tunggi sehingga memiliki daya isi pori yang baik, cepat kering, mudah diamplas serta memyerap warna wood stain secara merata. 3) Plitur Kayu Plitur yang digunakan dalam perancangan lampu tempurung kelapa adalah plitur merek ultran yunior p-05. Gambar 2.21 Dempul Ultran Yunior P-05 (Sumber :Pribadi/2016) Ultran yunior p-05 adalah cat pelapis kayu dibuat dari modifikasi urethane resin dan pigment. Produk ini didesain untuk interior dan eksterior kayu bangunan, ekonomis dan mudah digunakan. 19

17 4) Lem / Perekat Lem yang digunakan dalam perancangan lampu ini yaitu lem Fulloc. Gambar 2.22 Lem/ Perekat Fulloc ( Sumber : Pribadi/2016 ) Lem atau perekat ini digunakan untuk merekatkan beberapa bagian tempurung kelapa yang sudah dibentuk sesuai konsep yang diinginkan. 5) Serbuk kayu Gambar 2.23 Serbuk Kayu ( Sumber : Pribadi/2016 ) Serbuk kayu hasil dari proses penghalusan pada permukaan tempurung kelapa yang di amplas atau gerinda ini dapat dipergunakan kembali untuk memperkuat rekatan pada media tempurung yang sudah di lem. 20

18 6) Baut kupu-kupu Gambar 2.24 Baut Kupu-kupu (Sumber :Pribadi) Baut ini fungsinya pada perancangan adalah untuk mengencangkan atau mengendurkan bagian tertentu pada lampu, sehingga perancang dapat dengan mudah memutar baut karena terdapat sisi pegangan yang memudahkan untuk diputar. 7) Selongsong Besi Gambar 2.25 Selongsong Besi (Sumber :Pribadi/2016) Selonsong besi ini sebenarnya dapat diperoleh dari mana saja, tetapi besi yang perancang pakai pada proses perancangan yakni besi yang terdapat pada antena bekas. Selongsong ini berguna untuk memudahkan skrup masuk kedalam kayu tanpa merusak kayu, dan berguna untuk memudahkan kayu saat diputar tanpa skrup atau baut ikut berputar. 21

19 8) Tali Sabut / Serabut Gambar 2.26 Tali Sabut (Sumber :Pribadi/2016) Tali sabut ini terbuat dari serabut pohon pisang atau kulit bambu. Biasanya dapat anda jumpai di toko-toko yang menjual asesoris kerajinan tangan. Tali sabut ini pada tahap perancangan sebagai komponen tambahan untuk memperindah, atau menutupi beberapa bagian komponen yang ada, seperti kabel dan soket lampu. 9) Rumahan lampu Gambar 2.27 Rumahan Lampu (Sumber :Pribadi.2016) Rumahan lampu dipergunakan untuk memasang lampu agar listrik yang tersalurkan dapat membuat lampu menyala. 22

20 10) Kabel listrik Gambar 2.28 kabel listrik (Sumber: Pribadi/2016) Kabel dalam penggunaannya adalah untuk mengaliri listrik. Kabel disini dipakai menggunakan ukuran 3m, dengan warna hitam. 11) Soket listrik dan kuningan Gambar 2.29 Soket dan kuningan listrik (Sumber: Pribadi/2016) Pada tahap perancangan soket listrik penggunaannya sangat penting. Soket ini berguna untuk mengantar listrik dari kabel ke kabel. 23

21 4. ALAT YANG DIGUNAKAN a. Golok Gambar 2.30 Golok Potong ( Sumber : Pribadi/2016 ) Golok berfungsi sebagai alat untuk membuka kulit lapisan luar dari buah kelapa dan membuang bagian serat sehingga hanya tersisa batok dan isi buah pada kelapa. b. Hand Saw / Gergaji Kayu Gambar 2.31Hand Saw /Gergaji Kayu ( Sumber : Pribadi/2016 ) Gergaji kayu dipergunakan untuk membelah tempurung yang masih utuh atau bulat menjadi beberapa bagian. 24

22 c. Hack Saw /Gergaji Besi Gambar 2.32Hack Saw / Gergaji Besi ( Sumber : Pribadi/2016) Fungsinya Sama dengan alat gergaji kayu, tetapi pada penggunaannya gergaji besi lebih kepada untuk memotong bagian yang lebih kecil pada tempurung kelapa sehingga pada permukaan pinggir hasil potongan lebih terlihat rapih dan halus. d. Sendok Besi Gambar 2.33 Sendok Besi ( Sumber : Pribadi/2016 ) Sendok Besi berfungsi sebagai alat bantu untuk mencungkil buah kelapa pada tempurungnya. e. Pensil Gambar 2.34 Pensil ( Sumber : Pribadi/2016 ) Pensil digunakan untuk membuat pola atau motif yang akan dipotong pada bagian tempurung kelapa atau kayu yang sudah dibuat pola. 25

23 f. Coping Saw / Gergaji U Gambar 2.35 Coping Saw / Gergaji U ( Sumber : Pribadi/2016 ) Jenis gergaji coping saw dapat digunakan untuk memotong bentuk-bentuk rumit atau pola pada bagian yang sempit tempurung kelapa. Tampilan gergaji seperti huruf U mempermudah dalam memotong dalam lengkungan atau lekukan. Mata gergaji coping saw kecil, tipis, dan tajam. g. Amplas Kayu Gambar 2.36 Amplas kayu (Sumber : Pribadi/2016 ) Amplas kayu fungsinya pada perancangan untuk memperhalus permukaan terluar dari kulit tempurung kelapa, sehingga serat yang menempel hilang dan permukaan tempurung lebih halus. 26

24 5. BIAYA PERANCANGAN DAN PRODUKSI no Keterangan biaya 01 multiplek ( 2lbr Rp Balok ( 2x Rp Bahan cat Ultran p-05 ( 1klg ) Rp Dempul impra wf.jati (1klg) Rp Tinner (1klg) Rp Batok kelapa (1 karung) Rp Lem Fulloc Rp Triplek 0,75 mm (1lbr) Rp Lampu LED 3 Watt Rp Soket listrik Rp Kabel listrik (3meter) Rp Amplas kasar gulung(2lbr)+amplas lembaran (4lbr) Rp Paku triplek Rp Amlas alus gulung (2lbr)+ Amplas lembaran (3lbr) Rp Mur panjang + MurPendek + Baut kupu-kupu (3psg) Rp Rumahan lampu+colokan (2buah) RP Akomodasi + Biaya tak terduga Rp JUMLAH Rp Gambar 2.37 Tabel biaya Produksi (Sumber :Pribadi/2016) 27

25 1. Skema produksi a. Kerangka perancangan Latar belakang masalah Data-data analisa penentuan ie Penklentuan sasaran Proses Produksi Proses Pra Produksi Brain storming menentukan konsep furnitur lampu tempurung. Sketsa desain alternative. Membuat gambar kerja. Proses Produksi Membuat konstruksi dasar. Perakitan furnitur. Pewarnaan dan finishing kayu. Proses Paska Produksi Membuat branding sebagai wadah dan identitas produk furnitur. Membuat promotion kit. Gambar 2.38 Tabel Kerangka Perancangan (Sumber :Pribadi/2016) 28

26 A. Proses Perancangan 1. Stategi Desain Desain Brief Menentukan konsep desain. Menentukan media. Scanning Data dan informasi dari internet. Data dari buku. Rumusan Paparan konsep dan ide perancangan menjadi visual yaitu sketsa. Merakit dan merancang produk sesuai konsep yang ditentukan. Implementasi Desain Brain Storming. Sketsa desain perancangan, sketsa alternatif desain, gambar kerja, gambar blow-up. Eksplorasi warna. Implementasi Media Pemilihan media dasar kayu dan media pendamping Perakitan furnitur Pemberian warna dan finishing. Rincian Proses Perancangan Konsep Perancangan Sketsa Desain Alternatif Gambar Kerja Produksi Publikasi Gambar 2.39 Tabel Kerangka Perancangan (Sumber :Pribadi/2016) 29

27 Dalam sebuah proses penciptaan sebuah karya desain, diperlukan langkah-langkah yang menuntun desainer guna memberikan arahan yang tepat dalam merealisasikan tujuan desain. Berikut ini adalah langkah-langkah proses penciptaan karya desain. a. Pencarian Data Data maupun informasi didapatkan dari buku, internet, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan produk furnitur b. Sketsa Desain Alternatif Setelah mengetahui seluruh teori-teori desain yang menjadi pedoman kerangka berfikir, maka tahap berikutnya adalah membuat sketsa desain alternatif. Sketsa desain yang dibuat sesuai pedoman pada konsep desain yang sudah dibuat, sehingga dalam pembuatan furnitur tetap konsisten dan sejalan antara pemikiran dan analisisnya. Sketsa desain alternatif yang berpedoman pada konsep desain dapat dipelajari dari studi sketsa atau juga dapat mempelajari dan menganalisa desain furnitur dari desainer-desainer furnitur terkenal. c. Gambar Kerja Gambar kerja merupakan gambar yang digunakan sebagai bahan acuan untuk diimplementasikan di lapangan, gambar kerja ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dan bisa dimengerti dalam pelaksanaan pekerjaannya, gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan existing. d. Produksi Dalam tahapan ini semua proses perencanaan diproduksi secara nyata. Proses produksi furnitur dilakukan meliputi dari pemilihan material yang akan digunakan, perakitan konstruksi produk, pewarnaan dan finishing. e. Publikasi Setelah semua tahap proses selesai mulai dari sketsa sampai tahap produksi langkah selanjutnya adalah mempublikasikan ide konsep perancangan ini kepada khalayak umum. Dengan adanya proses publikasi produk diharapkan terciptanya identitas baru produk furnitur ini. 30

II. METODE/PROSES PERANCANGAN. Data-data Analisis

II. METODE/PROSES PERANCANGAN. Data-data Analisis II. METODE/PROSES PERANCANGAN A. Kerangka Perancangan Latar Belakang Masalah Data-data Analisis Penentuan Ide Pencarian bahan limbah. Pemilihan bahan yang akan digunakan. Membuat furnitur yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Latar Belakang. Data Data Analisis. Solusi Permasalahan. Proses Produksi. Proses Produksi

II. METODOLOGI. Latar Belakang. Data Data Analisis. Solusi Permasalahan. Proses Produksi. Proses Produksi A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI Latar Belakang Data Data Analisis Penentuan Ide Penentuan Sasaran Desain Membuat furniture yang tidak hanya memiliki fungsi tetapi memiliki nilai estetik dan konseptual

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Latar Belakang masalah. Data-data Analisis. Solusi Permasalahan

II. METODOLOGI. Latar Belakang masalah. Data-data Analisis. Solusi Permasalahan A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI Latar Belakang masalah Data-data Analisis Penentuan Ide Penentuan Sasaran Desain Ingin mengangkat citra kayu peti kemas ketingkat yang lebih tinggi. Membuat furniture

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan. BAB II METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Metode perancangan ini mengacu kepada beberapa desain yang dikembangkan menjadi sebuah furniture yang berbeda dari sebuah desain dan material meja ruang tamu

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Lemari penyimpanan yang beredar di indonesia kini sudah banyak sekali, mulai dari lemari ukuran besar, lemari super mini, tempat tidur yang memiliki fungsi ganda

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun

Lebih terperinci

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

II. METODE/PROSES PERANCANGAN II. METODE/PROSES PERANCANGAN A. Kerangka Perancangan Latar Belakang Masalah Data-data Analisis Penentuan Ide Menambahkan tema hewan endemik pada loker tas dan sepatu. Membuat loker yang tidak hanya memiliki

Lebih terperinci

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber: BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Referensi Karya Sejenis Gambar 1 www.desainic.com merupakan salah satu home indrustri yang juga bergerak di bidang furniture anak anak, dengan konsep yang lucu

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan atau Komunitas Perancangan tempat ganti popok bayi model lipat ini adalah produk yang berkaitan dengan kebutuhan orang tua untuk keperluan bayi. Karena produk

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan, yaitu pemilihan bahan baku bambu petung diolah menjadi bambu laminasi. Bambu laminasi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dalam melakukan pembelian produk konsumen tidak mengetahui produk edisi terbaru hold project, konsumen mengeluhkan untuk mencari produk edisi terbaru, dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC. BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 1. Meja Kopi Stainless (Sumber dari internet: http://desaininteriorrumah.info) Pada desain ini mengutamakan kesan minimalis dan modern dengan pengkombinasian

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide Desain Perancangan Ide ini muncul dari teman penulis yang memang mempunyai suatu usaha dari produk lampu hias. Walaupun teman penulis usahanya lampu hias ruangan, akan tetapi

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,

Lebih terperinci

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu Gambar di atas adalah Tempat tidur karya sejenis dari segi bahan dan materialnya produk di atas menggunakan bahan baku kayu,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. ULASAN PRODUK SEJENIS Dalam perancangan desain ini merupakan peluang dari pengembangan desain sejenis yang telah ada lebih dulu. Pengembangan dilakukan dari

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. KEASLIAN (ORISINILITAS) Dekoratif berbahan dasar limbah botol kaca akhir akhir ini menjadi salah satu yang banyak diminati oleh para desainer produk, banyak hal yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Metodologi Mencari data mengenai produk lampu ruang belajar. Mencari studi pustaka yang bersumber dari buku ataupun internet. Melakukan studi banding dengan karya

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Produk Sejenis Produk meja dan kursi belajar dari P kolino ini memiliki desain yang unik dengan meja dan kursi yang dapat menyatu. Pemilihan bentuk yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam perancangan ini perancang mencari reverensi karya sejenis sebagai pembanding karya. Di antaranya produk scooter mini buatan vespa berikut hasil alasannya.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pemanfaatan limbah plastik menjadi benda seni sudah banyak dilakukan serta dengan cara yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dari limbah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Iyus Susila 1,*, Fakhri Huseini 1 1 Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas 1. Ulasan Tentang Gapura Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan. Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Ilustrasi merupakan salah satu jenis desain yang dipakai untuk mengkomunikasikan suatu karya desain ke masyarakat atau pengguna. Dengan menggunakan ilustrasi kita

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Meja tracing atau trace box sudah tidak asing lagi dikalangan pembuat komik dan animasi, pada umumnya meja tracing atau trace box digunakan untuk mempermudah seorang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur secara maksimal. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias? BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia menghasilkan banyak sampah dalam seharinya. Sampah tersebut menjadi polusi bagi rakyat Indonesia mulai dari sampah yang mudah hancur pada tanah dan ada juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ /

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ / BAB II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan tas yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan desain bentuk seperti tas ransel dan selempang, Dengan menonjolkan kelebihan sebuah karya motif rajut

Lebih terperinci

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Produk kriya yang bersifat manual banyak digemari konumen dengan kreatifitas pembuatan produk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORSINALITAS Partisi Ruangan adalah salah satu furnitur yang memiliki fungsi sebagai pembatas antara ruang yang sifatnya portable dan flexible agar mudah saat dipindahkan. Pada

Lebih terperinci

II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan kursi mancing lipat dengan cagak pancing yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan fungsi seperti kursi lipat yang ada cagak pancingnya, Dengan menonjolkan

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Topeng betawi adalah kedok yang di pakai dalam tari topong tunggal yang biasanya digunakan sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat betawi melalui watak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Dewasa ini masyarakat di berbagai belahan dunia semakin sadar dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri, alam seakan menjadi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Gambar 5 Sampah yang berada dilingkungan pabrik (sumber: Data Pribadi 2015) Kulit Sintetis adalah Kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1. Penjelasan Tema/ Ide/ Judul Perancangan Pada judul laporan Desain Sofa Ruang Tamu Menggunakan Material Daur Ulang, dengan konsep Go-Green. Pemanfaatan

Lebih terperinci

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn JENIS PAPAN KAYU Eko Sri Haryanto, M.Sn 1. Solid ( kayu utuh ) Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, kayu solid yang cukup populer di Indonesia al; kayu jati, sungkai, nyatoh, ramin,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Menurut Daniel Ronda pada artikel Orisinalitas Plagiat dan Bukan Plagiat menjelaskan, Orisinalitas adalah sebuah kata yang secara filosofis masih harus dikaji,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi A. Latar Belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dan organisasi kepada konsumen. Produk dapat diwujudkan berdasarkan bentuk, ukuran dan jenisnya.

Lebih terperinci

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan, PERSETUJUAN Tugas akhir karya seni yang berjudul Ikan Tuna Sebagai Inspirasi Penciptaan Lampu Hias ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Pembimbing Muhajirin,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Bentuk dari Meja kopi ini dibuat berdasarkan pertimbangan material dan sifat velg bekas yang sudah berbentuk lingkaran dengan mengeksplorasi dari bentuk

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab

Lebih terperinci

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada dasarnya mainan edukatif memiliki berbagai macam variasi bentuk maupun variasi dari cara bermainnya. Ada variasi mainan yang sudah memiliki bentuk dan ukuran

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Spiral Lamp Gambar. 2. Sebagai bahan buku Spiral Lamp 1. Tataran lingkungan Kocokan kue ini gunanya adalah untuk proses pembuatan kue dimana di gunakan untuk mengocok telur

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni rupa sebagai ciptaan manusia senantiasa dikembangkan di setiap zaman dan tempat yang berbeda, hal itu akibat semakin meningkatnya kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Rancangan desain produk dari drum bekas ini memiliki keterhubungan dengan lingkungan. Karena desain dari tempat, tempat gunakan material bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. PROSES PENCIPTAAN Pengolahan ide berkarya merupakan proses pengolahan konsep yang kemudian diwujudkan kedalam bentuk karya lukis dimulai dengan mengolah rasa, kepekaan,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Mengenalkan dan mendetugas akhirkan tentang pemanfaatan bamboo sebagai partisi ruangan yang digunakan sebagai pembatas antara dua ruang agar memiliki

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Meja dan kursi yang bertujuan untuk bermain belum pernah penulis temui. Kebanyakan untuk pembuatan meja dan kursi hanya mempertimbangkan biaya, sehingga fungsi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, tas koper yang di rancang khusus untuk para remaja saat ini belum ada. Bagian struktur tas koper memang berkembang,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Acuan ide perancangan ini berasal dari berbagai macam bentuk refrensi desain, yaitu salah satunya desain catur yang mengangkat budaya berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pedal car merupakan salah satu mobil-mobilan dengan sistem penggerak menggunakan rantai yang terhubung ke roda sehingga mobilmobilan ini juga bermanfaat untuk

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

Debri Haryndia Putri

Debri Haryndia Putri Debri Haryndia Putri-27109002 Keunikkan Transformasi Kontainer Bekas ISU pemanasan global masih menghangat di segala bidang kehidupan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghambat pemanasan bumi, perubahan

Lebih terperinci