PERANAN SELF-SERVING COGNITIVE DISTORTION DALAM MEMPREDIKSI AGRESIVITAS PADA REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE DI JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN SELF-SERVING COGNITIVE DISTORTION DALAM MEMPREDIKSI AGRESIVITAS PADA REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE DI JAKARTA"

Transkripsi

1 PERANAN SELF-SERVING COGNITIVE DISTORTION DALAM MEMPREDIKSI AGRESIVITAS PADA REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE DI JAKARTA Berdi Dwijayanto Universitas Bina Nusantara, Jl. Kemanggisan Ilir III No.45 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat, Telp /fax , Esther Widhi Andangsari Universitas Bina Nusantara, Jl. Kemanggisan Ilir III No.45 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat, Telp /fax , ABSTRACT This study aimed to examine the role of Self-Serving Cognitive Distortion in predicting Aggressiveness in adolescent Online Game users in Jakarta. This study used a quantitative research methods with predictive correlational study, the characteristics of the study subjects were adolescent online game users aged years. Analysis of the results using linear regression, where the results obtained show a significant role in the Self-Serving Cognitive Distortion in predicting Aggressiveness. Acquisition value obtained significance at p=0.000, <0,05 with a correlation value of r = The conclusion of this research is the Self-Serving Cognitive Distortion have a role in predicting Aggressiveness in adolescent Online Game users in Jakarta. Keyword:Self-Serving Cognitive Distortion, Agresivitas, Online Game, Adolescent ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan Self-Serving Cognitive Distortion dalam memprediksi Agresivitas pada remaja pengguna game online di Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian korelasional prediktif, karateristik subjek penelitian adalah remaja pengguna game online yang berusia tahun. Analisis hasil menggunakan uji regresi linier, dimana hasil yang didapat memperlihatkan peranan yang signifikan pada Self-serving Cognitive Distortion dalam memprediksi Agresivitas. Perolehan nilai signifikansi yang didapat sebesar p=0.000, <0.05 dengan nilai korelasi sebesar R = 0,612. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Self-serving Cognitive Distortion berperan dalam memprediksi Agresivitas pada remaja pengguna game online di Jakarta. Kata Kunci:Self-Serving Cognitive Distortion, Agresivitas, Game Online, Remaja. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat membuat manusia mempunyai keinginan untuk terus berinovasi. Salah satu produk manusia yang selalu berkembang adalah internet. Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat

2 angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 sudah mencapai 71,19 juta orang. Survei tersebut dilakukan pada 78 kabupaten/kota di 33 Propinsi Indonesia ( 2013). Teknologi internet dewasa ini semakin berkembang pesat dibarengi dengan pertumbuhan pengguna internet yang terus meningkat, salah satu manfaatnya adalah sebagai sarana hiburan, misalnya untuk bermain. Permainan video game dengan menggunakan koneksi internet tersebut dikenal sebagai game online. Game online merupakan permainan (games) yang dapat diakses oleh banyak pemain, di mana mesin-mesin yang digunakan pemain dihubungkan oleh suatu jaringan (Adams & Rollings, 2007), jaringan yang digunakan adalah internet. Game online dapat memberikan manfaat positif bagi pemainnya, seperti mengenalkan teknologi, melatih motorik, melatih anak-anak dan remaja untuk memecahkan masalah dan logika, memberikan pelajaran dalam hal mengikuti pengarahan dan aturan, serta bersifat menghibur (Henry, 2010). Pada saat yang bersamaan, sebuah media lain menyediakan konten yang tidak baik, termasuk halaman web dengan materi audiovisual yang tidak pantas, serta video game dengan kekerasan (Donnerstein, 2009). Anak-anak dan remaja juga memungkinkan terkena dampak negatif dari game online ini, salah satunya adalah meningkatnya agresivitas (Budiarto, 2001), dan salah satu faktor yang diduga mempengaruhi meningkatnya agresivitas anak-anak atau remaja adalah faktor permainan pada game yang menampilkan kekerasan. Faktor media (televisi, video game, internet, dll) sangat berpengaruh kepada individu untuk melakukan tindakan kekerasan karena dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat terutama bagi para remaja dan anak-anak (Krahe, 2005). Peneliti juga sudah melakukan survei awal yang digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui remaja yang menggunakan game online. Survei ini mewakili wilayah Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 413 pelajar SMP. Terbagi menjadi responden laki laki sebanyak 200 (48,5%) dan responden perempuan sebanyak 213 (51,5%). Dari data yang di peroleh, game online yang mendapat urutan pertama adalah Point Blank sebanyak 162 responden (39,2%), urutan kedua adalah Counter Strike sebanyak 133 responden (32,2%), dan urutan ketiga adalah Dota sebanyak 106 responden (25,6%). Dari survey tersebut dapat diketahui bahwa jenis game online yang paling diminati oleh responden adalah First Person Shooter (FPS) yaitu game online yang mengandung kekerasan (Grace, 2005). Beberapa contoh kasus agresivitas karena pengaruh game online yang mengandung kekerasan. Pada bulan April 2010, seorang ibu ingin menghentikan anaknya yang berusia 15 tahun dari kegiatan game online, namun sang anak berani memukul dan menyebabkan lebam. Pada Februari 2010, seorang remaja berusia 22 tahun memukul ibunya hingga meninggal karena mengusik dirinya yang tengah bermain game online. Setelah pembunuhan, remaja tersebut melanjutkan permainan online-nya berjamjam dan membayar dengan kartu kredit ibunya (teknologi.inilah.com, 2010). Lalu pada tanggal 18 Januari 2010 yaitu seorang remaja menghujani ibunya dengan tikaman pisau hanya karena sang ibu menolak membayar tagihan internet (detikinet.com, 2010). Sedangkan di Indonesia tepatnya di Ciracas, 2 siswa SD dan teman-temannya munghujani pukulan kepada siswa SMP sampai tewas. Setelah ditelusuri, kedua siswa SD tersebut senang bermain game online bernama Point Blank (poskota.co.id, 2010). Agresivitas yang muncul karena game online pada penelitian yang dilakukan oleh Ramdhani (2013) menyatakan bahwa pada saat bermain game online, para remaja sering terlihat agresif dimana pada saat karakternya didalam game tersebut kalah, maka remaja tersebut akan mengumpat dengan kata-kata kasar dan sampai menghentakkan keyboard dan mouse didepannya. Tidak sampai disitu, remaja tersebut akan menulis kata kata kasar untuk lawan mainnya dengan menggunakan chat game. Media game online memang sedang banyak diminati oleh para remaja. Sampai saat ini ada lebih dari 25 juta pemain game online di Indonesia (solopos.com, 2014). Kebanyakan dalam bermain game online terdapat tampilan visualisasi kekerasan yang ditunjukkan secara berulang, misalnya pada aksi peledakan bangunan, membunuh, dan menusuk lawan. Game dengan ciri-ciri tersebut dapat terlihat pada permainan Counter Strike, Point Blank, War Rock, dll yang berjenis game First Person Shooter (FPS). Sehingga jika dimainkan berulang-ulang dikhawatirkan dapat memicu kekerasan dan agresif pada remaja. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Kim (2008) menyebutkan bahwa agresi berkorelasi positif dengan kecanduan game online, sedangkan pengendalian diri berkorelasi negatif dengan kecanduan game online. Ditambahkan pula dalam studi meta analisis oleh Anderson dan Brushman (2010), kepada 4262 orang remaja usia di bawah 18 tahun, game online berdampak pada peningkatan fisiologis, kemarahan, rasa permusuhan, dan penurunan perilaku sosial.

3 Agresi adalah perilaku disengaja yang ditujukan untuk merugikan atau menyebabkan rasa sakit kepada orang lain (Aronson, Wilson & Akert, 2007). Agresi menurut Moore & Fine (dalam, Suprihatin, 2011) adalah tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain atau terhadap objek. Agresi secara fisik meliputi kekerasan yang dilakukan secara fisik, seperti memukul, menampar, menendang dan lain sebagainya. Selain itu agresi secara verbal adalah penggunaan kata-kata kasar seperti bego, tolol. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Huanhuan & Su (2013), terbukti bahwa terdapat hubungan antara cognitive distortion dengan game online. Penelitian ini dilakukan di China dengan subjek penelitiannya adalah remaja usia tahun yang setiap hari aktif bermain game online. Ada dua bagian dari cognitive distortion yang berperan penting terhadap remaja yang kecanduan bermain game online pada penelitian ini, yaitu rumination dan short-term thinking, dimana kedua hal tersebut dinyatakan sebagai menghindari pemecahan masalah dimana individu menghadapi stres emosional, stres akademik, dan konflik interpersonal, dan hanya terlibat dalam kesenangan yang dibawa pada saat bermain game online (Wang & Li, 2009). Hal ini didukung juga oleh Sestir dan Bartholow (2007) yang menyimpulkan bahwa ada bukti yang kuat, baik dari praktek dan penelitian, untuk hubungan antara kognisi dan perilaku agresif. Cognitive distortion didefinisikan sebagai cara-cara yang tidak akurat atau bias dalam memberi makna atas pengalaman pada individu (Barriga, Gibbs, Potter & Liau, 2001), dan istilah self-serving cognitive distortion diperkenalkan dalam rangka untuk menentukan cognitive distortion yang secara khusus terkait dengan perilaku agresi dan kenakalan (Barriga et al., 2000). Sebagaimana dinyatakan oleh Sestir dan Bartolow (2007, hal. 158), "untuk memahami sepenuhnya sifat agresi manusia dan kekerasan, kita harus memahami bagaimana fungsinya pada tingkat kognisi". Dengan pernyataan yang membuktikan bahwa memang terdapat keterkaitan antara kognitif dengan agresi, disertai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penelitian kali ini akan meneliti variabel yang lebih spesifik, yaitu peranan self-serving cognitive distortion dalam memprediksi agresivitas. METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya (Sugiyono, 2008). Populasi dari penelitian ini adalah remaja pengguna game online di Jakarta dengan usia tahun yang selama satu bulan belakangan aktif dalam bermain game online. Iskandar (2013) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini bersifat nonprobability sampling yaitu setiap sampel tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih (Shaughnessy, Zechmeister & Zechmeiser, 2006). Sampel didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling, karena subjek dipilih berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu (Iskandar, 2013). Pada penelitian ini, desain yang akan digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan penelitian korelasional prediktif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sebagian besar menggunakan angka mulai dari pengumpulan data sampai data yang diperoleh kemudian data tersebut diolah secara statistik (Shaughnessy, Zechmeister & Zechmeisster, 2006). Desain korelasional prediktif digunakan untuk memprediksi satu variabel dari variabel lainnya yang berfungsi sebagai prediktor (Thompson, 2006). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data dilakukan melalui metode kuesioner. Kuesioner yang digunakan merupakan instrumen yang dapat mengukur variabel self-serving cognitive distortion dan agresivitas. Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan oleh penulis untuk variabel self-serving cognitive distortion diadaptasi dari alat ukur How I Think - Questionnaire (HIT-Q) dari Barriga, Gibbs, Potter & Liau (2001). HIT-Q berisi 54 item yang terbagi atas 6 dimensi, yaitu self-centered 9 item, blaming others 10 item, minimizing/mislabeling 9 item, assuming the worst 12 item, anomalus response 8 item, dan positive fillers 7 item yang ke 7 item ini adalah favorable. Untuk mengukur variabel agresivitas dilakukan adaptasi alat ukur Aggression Questionnaire (AQ) dari Buss dan Perry (1992). Alat ukur ini terdiri atas 29 item dan memiliki 4 dimensi, yaitu physical aggression 9 item dimana terdapat 1 item yang favorable, verbal aggression 5 item, anger 7 item dimana terdapat 1 item favorable, dan hostility 8 item. Validitas merupakan kesesuaian antara skor pengukuran dengan apa yang ingin diukur (Kaplan & Saccuzzo, 2013). Kriteria yang ditetapkan untuk uji validitas pada penelitian ini adalah korelasi setiap

4 butir dengan total skor dari skala yang bersangkutan harus lebih besar dari 0.2. Apabila ditemukan butir yang memiliki korelasi butir kurang dari 0.2, maka butir tersebut akan dihilangkan (Nisfiannoor, 2009). Reliabilitas konsistensi internal yang digunakan adalah Cronbach s Alpha dimana apabila mendapatkan hasil koefisien yang cukup tinggi maka ada kemungkinan reliabilitas yang sesungguhnya lebih tinggi lagi dan sebaliknya dengan kriteria index Alpha > 0.6. apabila nilai Cronbach s Alpha Coefficient sama dengan atau lebih besar dari 0.6, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel (Sarwono, 2006). HASIL DAN BAHASAN Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa Uji Regresi Linier. Uji Regresi Linier hanya dapat digunakan apabila melakukan Uji Data terlebih dahulu, yaitu Uji Normalitas dengan Kolmogrov- Smirnov, Uji Homokedastisitas dengan Levene Test, dan Uji Autokorelasi Durbin Watson. Berikut hasil dari perhitungan Uji Data melalui SPSS versi 22 menunjukkan data sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Tabel 1 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov HIT AQ N Statistic p,200,200 Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov maka dapat dilihat bahwa HIT memiliki nilai p sebesar 0,200, dan AQ memiliki nilai p sebesar 0,200. Dari uji normalitas ini diketahui bahwa HIT dan AQ memiliki data yang berdistribusi normal karena memiliki signifikansi >0,05. Oleh karena itu digunakan metode statistik parametrik pada penelitian ini karena hasil dari HIT dan AQ berdistribusi normal. 2. Uji Homokedastisitas Tabel 2 Hasil Uji Levene Test Levene Statistic ρ Hasil p>0,05 Uji homokedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuh grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Cara menguji data ini dengan menggunakan analisis Levene Test. Variabel tersebut dapat dikatakan memiliki varians yang sama jika perolehan nilai ρ pada bagian mean sebesar >0,05. Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa varians populasinya adalah homokedastisitas yang artinya mempunyai varians yang sama karena nilai ρ 0,567 atau >0.05.

5 3. Uji Autokorelasi Tabel 3 Uji Autokorelasi Durbin Watson Durbin Watson (d) d L Hasil d > d L Uji autokorelasi atau juga disebut sebagai uji variabel dependent. Uji tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah variansnya terjadi autokorelasi dan tidak terjadi autokorelasi. Cara ini dilakukan dengan menggunakan residual Dublin-Watson. Untuk hasil yang baik adalah d > d L artinya tidak ada autokorelasi. Gambar diatas menjelaskan, bahwa terjadi autokorelasi pada variabel penelitian. Nilai berdasarkan perhitungan dan tabel Durbin Watson. d= 1,894 dan d L = 17332, maka cara penghitungannya adalah d L (1,894 >1,733) yang artinya tidak terdapat autokorelasi. Setelah Uji Data dilakukan diatas, dapat dinyatakan bahwa Uji Regresi dapat dilanjutkan karena semua proses Uji Data telah memenuhi syarat. Berikut hasil Uji Regresi Linier: 4. Uji Regresi Linier Tabel 4 Hasil Uji Regresi Linier Variabel R R 2 p Agresivitas 0,612 0, Pada tabel diatas, Agresivitas memiliki nilai skor p dari tabel Anova adalah 0.000, dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan. Dapat disimpulkan hipotesa penelitian bahwa peranan self-serving cognitive distortion dalam memprediksi Agresivitas diterima (H0 1 ditolak). Nilai R 2 dari Agresivitas adalah 0,375, dapat dinyatakan bahwa Self-serving cognitive distortion berkontribusi sebanyak 37.5% terhadap Agresivitas dan 62,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai R dari Agresivitas adalah 0,612. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa kedua variabel penelitian ada di kategori kuat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil uji regresi linier membuktikan bahwa, Self-serving cognitive distortion berperan dalam memprediksi Agresivitas pada remaja pengguna game online di Jakarta. Self-serving cognitive distortion juga mampu berperan dalam memprediksi seluruh dimensi dari Agresivitas, yakni physical aggression, verbal aggression, anger, dan hostility pada remaja pengguna game online di Jakarta. Saran Saran berikut ditujukan untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa ataupun ketahapan yang lebih lanjut. Pada penelitian selanjutnya diharapkan agar peneliti bisa menambahkan variabel ataupun memberikan pertanyaan yang lebih mendetail agar semua informasi yang didapatkan berguna dalam penelitian. Pada durasi bermain game online yang tidak terdapat korelasi,

6 disarankan agar setiap responden mengisi durasi waktu bermain game online sesuai game online yang dimainkan, karena pada penelitian ini setiap responden diberikan pilihan lebih dari satu game online dan durasi bermain game online tidak dipisah sesuai game yang dimainkan. Bagi peneliti yang ingin meneliti lebih mendalam, peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian eksperimen dengan melihat pengaruh self-serving cognitive distortion dengan agresivitas berdasarkan jenis game online yang lebih spesifik, maka dari itu peneliti selanjutnya disarankan agar memilih subjek berdasarkan kriteria jenis game online yang ingin diteliti, bukan pemain game online secara universal. Peneliti juga menyarankan untuk menambah responden yang mewakili seluruh wilayah di Jakarta dan menyempurnakan adaptasi alat ukur dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh subjek terutama remaja (SMP). REFERENSI Adams, E., & Rollings, A. (2007). Fundamentals of Game Design. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc. Aronson, Wilson, & Akert, R. M.(2007).Social psychology.(6th ed). New York: Pearson Education. Barriga, A.Q., Gibbs, J.C., Potter, G., & Liau, A.K. (2001). The how i think questionnaire manual. Champaign, IL: Research Press. Barriga, A.Q., Landau, J.R., Stinson, B.L., Liau, A.K., & Gibbs, J.C.(2000). problem behaviours in adolescents. Criminal justice and behaviour, 27, Budiarto, E.(2001). Biostatika. Jakarta: Buku Kedokter EGC. Cognitive distortion and Buss, A.H., & Perry, M.(1992). The aggression questionnaire. Journal of personality and social psychology, 63: Donnerstein, E.(2009). Internet bullying.(6th ed). North America: Pediatr Clin. Grace, L. (2005). Introduction to Game Type and Game Genre. Diperoleh pada 24 April 2014, dari Harianti.(2014, 21 Januari). Survei BPS: Jumlah pengguna internet indonesia tahun 2013 tembus 71 juta orang. Diperoleh 4 April 2014, dari tembus-71-juta-orang/ Henry, S.(2010). Cerdas dengan game. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama Huanhuan, Li. & Su, W.(2013).The role of cognitive distortion in online game addiction among Chinese adolescent.children and youth service review,35: Iskandar.(2013). Metode Penelitian pendidikan dan sosial. Jakarta: Refrensi. Kaplan, R. M., Saccuzzo, D. P. (2013). Psychological testing principles, applications, & issues, 8 th ed. Belmont:Cengage Learning Kim, E.J.(2008). Agressive in children. European psychiatry, 23 (3): Krahe, B.(2005). Perilaku agresif, buku panduan psikologi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nisfiannoor, M.(2009). Pendekatan statistika modern untuk ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika Sarwono, J.(2006).Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.yogyakarta: Ghara Ilmu Sestir, M. A., & Bartolow, B. (2007). Theoretical explanations of aggression and violence. In T. Gannon, T. Ward, A.R. Beech, & D. Fisher. Aggressive offenders cognition. Theory, research and practice (pp ). Chichester: John Wiley & Sons Ltd. Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2006). Research Methods in Psychology. (7th ed.). New York: McGraw-Hill. Solopos. (2014, 29 Januari). Pemain game online di Indonesia capai 25 juta orang. Diperoleh 03 April 2014, dari game-online-di-indonesia-capai- 25-juta-orang Sugiyono (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

7 Suprihatin, T. (2011).Agresivitas anak (suatu studi kasus). Proyeksi, 6(1), Teknologi.inilah.(2010). Diperoleh 2 April 2014 dari, Thompson, M. (2006). A Correlational Study on Critical Thinking as a Predictor of Associate Degree Nursing Program at Seminole Community Diakses dari Proquest Dissertation and Theses Database UMI internet Success in the College (Doctoral of Philosophy). Wang, S., & Li, H. H. (2009). Development of an Online Game Addiction Distortion Scale in chinese adolescents (in Chinese). Chinese Journal of Clinical Psychology. 17(6) RIWAYAT PENULIS Berdi Dwijayanto, lahir di kota Sanggau (Kalimantan Barat) pada tanggal 22 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang psikologi pada tahun Saat ini bekerja sebagai asisten penelitian di Fakultas Humaniora Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara.

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI 12-20 TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK Online game yang mengandung unsur kekerasan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut Azwar (2013,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.1.1 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri dan keberadaannya diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal yang sebaiknya dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah menentukan subjek penelitian, memahami tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti sampel

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3. 1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3. 1. 1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel 1 : Persepsi Stres Definisi Operasional : Tinggi rendahnya persepsi terhadap stres

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini membahas tentang hasil pengambilan data penelitian yang telah dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak yang mengenalkan game online,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment. kedua variabel tersebut normal atau tidak

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment. kedua variabel tersebut normal atau tidak BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment untuk menguji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melaksanakan uji asumsi yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan semua hal dalan suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA Ully Winiarty Amaniar Sitorus ullywas@yahoo.com Dosen Pembibing : Dr.Istiani Binus University

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian, dan dalam hal ini akan dibatasi secara sistematis sebagai berikut: Variabel penelitian, subjek penelitian, metode dan instrument

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai variabel dan hipotesis penelitian. Selain itu, akan diuraikan juga desain penelitian yang digunakan untuk membantu kelancaran didalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang sedang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Sampel peneliti terbagi dalam 2 kelompok yaitu gamers DotA dan gamers

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Sampel peneliti terbagi dalam 2 kelompok yaitu gamers DotA dan gamers BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Sampel peneliti terbagi dalam 2 kelompok yaitu gamers DotA dan gamers Ragnarok Online. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian berfungsi untuk menentukan alat pengumpulan data dan teknik analisis yang akan

Lebih terperinci

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas Psikometri Modul ke: Aplikasi uji Reliabilitas dan Fakultas Psikologi Validitas Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Manual Uji Reliabilitas 2 Kruder-Richardson (K-R 20) =

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Varibabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya : 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa terbagi dalam delapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1. Gedongtataan semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1. Gedongtataan semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015. 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Gedongtataan semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015. 2. Sampel Kelas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Populasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kota Bandung dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa di kota Bandung yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain dari penelitian, definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Wiyatama Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 14 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendefinikan pendekatan kuantitatif yaitu: pendekatan ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan tabel, grafik, bagan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendefinikan pendekatan kuantitatif yaitu: pendekatan ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan tabel, grafik, bagan, A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Self Esteem dengan Tingkah Laku Agresi pada Remaja Awal ini adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian regresi. Menurut Sugiyono (2007) regresi adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas: Kohesivitas keluarga dan harga diri 2. Variabel tergantung: Kesepian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (S1) jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober-November 2013 di SMA N 1 Adiluwih Kab. Pringsewu. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan eksperimen one group pretest posttest design

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengelolaannya juga sangat mudah. Setelah beroperasi telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengelolaannya juga sangat mudah. Setelah beroperasi  telah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Tokopedia adalah ensiklopedia toko-toko online Indonesia dengan wujud sebuah mal online yang mempertemukan para penjual dengan pembeli dan memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 79 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan berbagai temuan selama melakukan penelitian yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Pembahasan ini sebagai jawaban atas permasalahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran 2013 2014 2. Sampel Kelas populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995:16).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan di jabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tiga sekolah menengah kejuruan di Phuket, Thailand pada siswa jurusan Pariwisata, tiga sekolah yang digunakan yaitu; Phuket

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN statistik. 2 Metode yang didunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah guru SMK yang mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kecamatan Pesanggrahan. Dilaksanakan pada 30 November sampai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 262 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Devisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara derajat stress dan coping stress pada guru SLB B X Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SLB B X Bandung yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, yang merupakan bentuk desain dari Quasi Eksperimental, di mana subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Hal yang dibahas diantaranya subjek penelitian, desain penelitian, variabel dan definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE. Hubungan kesepian dan..., Nuzuly tara Sharaswati, FPsi Universitas Indonesia

BAB 3 METODE. Hubungan kesepian dan..., Nuzuly tara Sharaswati, FPsi Universitas Indonesia 29 BAB 3 METODE 3.1 Permasalahan Penelitian Permasalahan yang akan dipertanyakan dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat hubungan antara kesepian dan agresi pada remaja yang sedang berpacaran? 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12, Kecamatan Lowokwaru, kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena lokasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan openness terhadap readiness

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui pendekatan kuantitatif. Metode survey adalah penelitian yang mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan data dan alat

Lebih terperinci

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian 30 III. Metode Penelitian 3.1. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di wilayah kelurahan Ketawanggede, kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci