BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division"

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifkan antara minat belajar terhadap hasil belajar dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang diterapkan pada materi pokok pemuaian peserta didik kelas VII SMPK St. Theresia Kupang adalah efisien, dan secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada peserta didik kelas VII E SMPK St. Theresia Kupang adalah baik dengan perolehan skor rata-rata berturut-turut adalah 4,00; 3,90 dan 3,8. 2. Indikator hasil belajar peserta didik untuk kognitif dan psikomotor semuanya dikatakan tuntas dalam kegiatan pembelajaran sedangkan untuk afektif terdapat satu aspek yang tidak tuntas karena proporsi IHB di bawah dari 75% yakni proporsinya adalah 63%. 3. Hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada peserta didik kelas VII E SMPK St. Theresia Kupang adalah tuntas dengan rata-rata proporsi untuk tes hasil belajar produk, afektif dan psikomotor berturut-turut adalah 82%, 88% dan 85%

2 4. Berdasarkan hasil analisis data di kelas VII E SMPK St. Theresia Kupang, saat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), minat belajar dari setiap peserta didik meningkat. 5. Ada pengaruh yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar, dilihat dari nilai F hitung > F tabel, yaitu 8,38> 4,20 dan t hitung > t tabel sehingga H 0 ditolak B. SARAN berikut: Beberapa saran yang peneliti berikan kepada para pembaca yaitu sebagai. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat afektif diterapkan pada mata pelajaran fisika. Oleh karena itu disarankan kepada para guru agar menerapkannya dalam pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang afektif pada materi pokok yang sesuai. 2. Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar para peserta didik, sangat membantu dalam mendapatkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu sangat disarankan kepada para guru untuk mengetahui miant belajar masing-masing peserta didiknya. 3. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak dilihat dalam penelitian ini, oleh karena itu sangat disarankan kepada para peneliti mendatang agar melihat juga pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar.

3 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : PT. Askara Bumi Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar. Banjarmasin : Rineka Cipta Dimyanti dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Jihad, Asep dan Haris, Abdul Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo Maranata Mali, Gracia Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi Gaya Antar Molekul Siswa Kelas XI IPA SMAK Suria Atambua TahunAjaran 203/204. Skripsi. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Min, Aloysius Minat Belajar Masih Rendah. Pos kupang, 09 April Nainaban, Kriswinda Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Pokok Suhu dan Pengukuran Kelas VII B Semester Ganjil pada SMP Plus Mentari Kupang Tahun Pelajaran 2006/2009. Skripsi. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Purwanti, Endang IPA Fisika Eksplorasi untuk Kelas VII. Klaten: Intan Pariwara Poerwadarminta, W.J.S. 20. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka Sharan, Shlomo The Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Istana Media Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berprientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

4 Suyono dan Harianto Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Remaja Rosdakaria Siregar, Sofian Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Kencana Pranada Media Group Tirtaraharja,Umar dan La Sulo Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Pranada Media Group Tim Abdi Guru IPA Terpadu. Jakarta : Erlangga

5 L A M P I R A N

6 Lampiran 0 SILABUS Nama Sekolah : SMPK St. Theresia Kupang Mata Pelajaran : IPA-Fisika Kelas/Semester : VII/I Standar Kompetensi : Memahami Wujud Zat dan Perubahannya Kompetensi Indikator Kegiatan Pembelajaran Materi Penilaian Alokasi Sumber Belajar Dasar Pokok Teknik Bentuk Contoh Waktu Penilaian Instrumen Instrumen Melakukan. Menyelidiki Siswa melakukan eksperimen untuk Pemuaian Tes tertulis Pilihan Terlampir 3 JP Buku IPA Fisika percobaan proses pemuaian mengetahui proses pemuaian pada zat ganda Kelas VII, Alat yang berkaitan pada zat padat padat (muai panjang, muai luas dan dan Bahan dengan muai volume) Praktikum, BAS 36

7 pemuaian dalam kehidupan sehari-hari Siswa mengumpulkan data dan membuat laporan hasil eksperimen Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan LKS 2. Menyelidiki Siswa melakukan eksperimen untuk Tes tertulis Pilihan Terlampir 3JP Buku IPA Fisika proses pemuaian mengetahui proses pemuaian pada zat ganda Kelas VII, Alat pada zat cair cair dan mengetahui perbedaan muai dan Bahan 3. Menyelidiki volume berbagai jenis zat cair Praktikum, BAS perbedaan muai Siswa mengumpulkan data dan dan LKS volume berbagai membuat laporan hasil eksperimen jenis zat cair Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4. Menyelidiki Siswa melakukan eksperimen untuk proses pemuaian mengetahui proses pemuaian pada zat pada zat gas gas Siswa mengumpulkan data dan 37

8 membuat laporan hasil eksperimen Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok 5. Menerapkan Siswa menyelesaikan soal-soal Tes tertulis Pilihan Terlampir 3 JP Buku IPA Fisika persamaan menggunakan persamaan ganda Kelas VII, BAS,,, dan LDS, dan dan dalam pemecahan masalah 6. Mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi Siswa mencari informasi mengenai prinsip pemuaian dalam teknologi pada buku sumber Siswa melakukan diskusi untuk menjelaskan prinsip pemuaian dalam teknologi Siswa mempresentasikan hasil diskusi 38

9 kelompok 7. Mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat Siswa mencari informasi mengenai masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zapada buku sumber Siswa melakukan diskusi untuk menjelaskan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok Peneliti Kupang (Stevia M. Kase) 39

10 Lampiran 02 BAHAN AJAR PESERTA DIDIK (BAPD) PEMUAIAN I. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya. II. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. III. Indikator. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat. 2. Menyelidiki proses pemuaian zat cair. 3. Menyelidiki perbedaan muai volume berbagai jenis zat cair. 4. Menyelidiki proses pemuaian pada zat gas. 5. Menerapkan persamaan,, dan dalam pemecahan masalah pemuaian. 6. Mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi. 7. Mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat. IV. Tujuan Pembelajaran. Siswa dapat menjelaskan muai panjang zat padat. 2. Siswa dapat membedakan muai panjang berbagai jenis logam. 3. Siswa dapat menjelaskan muai luas zat padat. 36

11 4. Siswa dapat menjelaskan muai volume zat padat. 5. Siswa dapat menjelaskan pemuaian zat cair. 6. Siswa dapat membedakan pemuaian berbagai jenis zat cair. 7. Siswa dapat menjelaskan pemuaian pada gas. 8. Siswa dapat menerapkan persamaan,, dan dalam pemecahan masalah pemuaian. 9. Siswa dapat mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi. 0. Siswa dapat mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat. V. Materi Pembelajaran PEMUAIAN Peta Konsep terjadi pada Zat Cair Gas Kata Kunci Pemuaian Muai volume Pemuaian zat padat Pemuaian zat cair Muai panjang Pemuaian gas Muai luas Koefisien muai A. Pemuaian Zat Padat, Zat Cair dan Gas. 37

12 Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian disebabkan oleh adanya pergeseran partikel zat akibat pemanasan. Partikelpartikel zat selalu bergetar. Getaran yang dialami setiap partikel dalam benda bergantung pada suhu benda tersebut. Semakin tinggi suhu, semakin kuat getaran partikel benda tersebut sehingga ruang yang dibutuhkan untuk bergetar semakin besar, sebaliknya semakin rendah suhu benda, semakin lemah getaran partikel sehingga ruang yang dibutuhkan untuk bergetar tidak terlalu besar. Gerakan molekul akan semakin cepat jika suhunya dinaikkan (dipanaskan), akibatnya ruang gerak molekul akan semakin luas, itulah sebabnya zat memuai jika dipanaskan maupun sebaliknya gerakan molekul-molekul zat berkurang kecepatannya jika suhu turun (didinginkan) akibatnya ruang gerak molekul-molekul zat berkurang, itulah sebabnya zat akan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat tergantung ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis zat. Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai teknologi. Kegiatan : Pemuaian zat padat. Pemuaian Zat Padat Pemuaian pada zat padat terdiri atas 3, yaitu: a. Muai Panjang Pemuaian linier atau pemuaian panjang adalah pemuaian yang terjadi pada satu dimensi benda, misalnya pemuaian yang terjadi pada panjang suatu benda. Pemuaian panjang berbagai zat dapat diamati dengan menggunakan alat Musschenbroek. Alat 38

13 ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas, ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yang ditunjuk jarum. Makin besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala. Perubahan penunjukan ketiga jarum pada alat Musschenbroek (alat muai panjang) ketika dipanasi, menunjukkan bahwa zat padat/logam akan bertambah panjang yang disebut pemuaian panjang. Gambar. Alat Musschenbroek Besarnya pemuaian panjang bergantung pada beberapa faktor, antara lain: ) Panjang awal logam, 2) Kenaikan suhu, dan 3) Jenis logam. Koefisien muai panjang (α) suatu zat adalah besarnya pertambahan panjang setiap satuan panjang zat jika suhunya dinaikkan sebesar 0 C. Koefisien muaipanjang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 39

14 Koefisien Muai Panjang Berbagai Zat Jenis Zat α (/ 0 C) Intan,2 0-6 Kaca Pyrex 3,2 0-6 Platina 8,9 0-6 Kaca biasa 9,0 0-6 Baja,0 0-5 Besi, Tembaga, Aluminium 2, Sumber: Teguh Sugiyarto (2008: 86) Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: l T l0 l0 T l T l0 T l l 0 T l l l T 0 0 T l0 ( T T0 l ) dengan: 40

15 l T : panjang benda setelah dipanaskan (m) l 0 : panjang benda mula-mula (m) ΔT : kenaikan suhu ( 0 C) Α : koefisien muai panjang (/ 0 C) Δl : pertambahan panjang T 0 : suhu mula-mula ( 0 C) T : suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) Contoh Soal : Sebatang tembaga panjangnya 0 m memiliki suhu awal 25 0 C dipanaskan sampai 50 0 C. Tentukan pertambahan panjang batang tembaga tersebut! Penyelesaian: Diketahui: l 0 : 0 m T 0 : 25 0 C T : 50 0 C α tembaga : 0, / 0 C Ditanya: Δl =? 4

16 Jawab: l l 0 T l 0 0, l 0, 00475m Jadi pertambahan panjang tembaga adalah 0,00475 meter. b. Muai Luas Pemuaian luas adalah benda hanya mengalami pemuaian secara memanjang dan melebar. Pemuaian luas dapat diselidiki pada zat padat dengan bentuk lempengan atau keping tipis misalnya, kaca jendela.supaya kaca jendela tidak pecah pada saat memuai, maka dibuat celah antara kaca dan bingkainya. Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas. Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan: ) Berbandinglurus dengan luas mula-mula 2) Berbanding lurus dengan perubahan suhu 3) Bergantung dari jenis zat Koefisien muai luas (β) suatu zat adalah besarnya pertambahan luas untuk setiap satuan luas zat jika suhunya dinaikan sebesar 0 C. Hubungan koefisien muai luas (β) dengan koefisien muai panjang (α) adalah β = 2α. 42

17 Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan luas suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: A T A0 A0 T A T A0 T A A T 0 A A A A T 0 0 T A0 ( T T0 ) dengan: ΔA : pertambahan luas A T : luas akhir benda setelah pemanasan (m 2 ) A 0 : luas awal benda (m 2 ) ΔT : kenaikan suhu ( 0 C) β : koefisien muai luas (/ 0 C) T 0 : suhu mula-mula ( 0 C) T : suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) Contoh Soal : Luas lempeng besi pada suhu 30 0 C adalah 80 cm 2. Bila koefisien muai panjang besi 0,00002 / 0 C, berapakah luasnya pada suhu 60 0 C? Penyelesaian: Diketahui: A 0 : 80 cm 2 α : 0,00002 / 0 C β = 2 α = 2 0,00002 / 0 C = 0, / 0 C 43

18 T 0 : 30 0 C T : 60 0 C Ditanya: A =? Jawab: A A A T 0 A A 0 0 T A 80 0, A 80 0, A 80,0576 cm 2 Jadi luas lempeng besi pada suhu 60 0 C adalah 80,0576 cm 2. c. Muai Volume Suatu benda padat mengalami pemuaian volume. Artinya, benda padat tersebut mengalami pemuaian yang menyebabkan benda memanjang, melebar, dan meninggi. Pemuaian yang dialami oleh balok, kubus dan bola dapat diamati berdasarkan volumenya. Pemuaian yang seperti ini disebut muai volume. Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis: ) Berbanding lurus dengan volume mula-mula zat 2) Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat 44

19 3) Bergantung dari jenis bahan Koefisien muai ruang atau volume (γ) suatu zat adalah besarnya pertambahan volume untuk setiap satuan volume zat jika suhunya dinaikan sebesar 0 C. Hubungan koefisien muai ruang atau volume (γ) dengan koefisien muai panjang (α) adalah γ = 3α. Koefisien muai ruang atau muai volume dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Koefisien Muai Ruang/Muai Volume Berbagai Jenis Zat Jenis Zat γ (/ 0 C) Alkohol,2 x 0-3 Raksa,8 x 0-4 Air 2, 0-4 Minyak paraffin 9,0 x 0-4 Gliserin 5,0 x 0-4 Aseton,5 0-3 Bensin 9,5 x

20 Udara 3, Sumber: Teguh Sugiyarto (2008: 87) Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: V T V0 V0 T V T V0 T V V 0 T V V V V T 0 0 T V0 ( T T0 ) dengan: ΔV : pertambahan volume V T : volume akhir benda setelah pemanasan (m 3 ) V 0 : volume awal benda (m 3 ) ΔT : kenaikan suhu ( 0 C) γ : koefisien muai volume (/ 0 C) T 0 : suhu mula-mula ( 0 C) T : suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) Contoh Soal: Air sebanyak 5 L dengan suhu 30 0 C dipanaskan hingga mencapai suhu 60 0 C. Tentukan volume air setelah dipanaskan! Penyelesaian Diketahui: V 0 : 5 L 46

21 T 0 : 30 0 C T :60 0 C γ air : 0,0002 / 0 C Ditanya: V =? Jawab: V V 0 T V 5 0, V 5,035 L Jadi volume air setelah dipanaskan 5,035 Liter. Kegiatan 2: Pemuaian zat cair dan gas. Pemuaian Zat Cair Zat cair hanya mengalami pemuaian volume karena sifat zat cair yang selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Zat cair memiliki volume yang tetap meskipun dipindah ke wadah lain. Makin tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar. 2. Pemuaian Gas Gas merupakan zat yang dapat memuai jika mengalami kenaikan suhu. Pemuaian 47

22 yang terjadi pada gas adalah pemuaian volume. Pemuaian gas jauh lebih cepat dari pada zat padat dan zat cair. Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambah dan mengalami penyusutan jika suhunya turun. Kegiatan 3: Prinsip pemuaian dalam teknologi dan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian A. Prinsip Pemuaian dalam Teknologi Alarm kebakaran merupakan salah satu alat yang menerapkan prinsip pemuaian zat. Selain alarm kebakaran masih banyak lagi alat-alat yang prinsip kerjanya menerapkan prinsip pemuaian zat seperti termometr bimetal dan termostat.. Termometer Pemuaian zat cair seperti raksa dan alkohol pada tabung termometer dimanfaatkan sebagai indikator (petunjuk) suhu. 2. Bimetal Bimetal adalah gabungan dua jenis batang logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda dan digabungkan dengan cara dilas atau dikeling. 48

23 Gambar 2. Keping bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda kecepatan pemuaiannya (kuningan dan baja) Ketika dipanaskan atau didinginkan, bimetal tersebut melengkung yang disebabkan oleh pemuaian atau penyusutan kedua logam berbeda. Saat dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil dan jika didinginkan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih besar. a. Thermometer bimetal Sebuah thermometer bimetal keeping tipis. Bimetal dibuat dalam bentuk spiral, ujung dalamnya diikat sedangkan ujung bagian luar bebas dan dihubungkan dengan jarum penunjuk skala. Jika suhu naik, lengkung spiral bimetal semakin kencang dan jarum penunjuk skala bergerak ke kanan. Sebaliknya jika suhu turun, lengkung spiral akan mengendur sehingga jarum penunjuk skala kembali ke kiri. b. Alarm kebakaran Alarm kebakaran bekerja berdasarkan perubahan suhu. Jika suatu ruangan terdapat api dan suhu ruangan memanas, bimetal akan bereaksi. Bimetal berfungsi sebagai kontak listrik, arus akan mengalir dari sumber arus baterai ke bel sehingga bel berbunyi. c. Termostat 49

24 Termostat sering dijumpai pada setrika listrik otomatis, oven elektronik, lemari es, pemanas nasi dan lain-lain. Logam biasa Keping bimetal Gambar 3. Termostat Termostat adalah alat pengatur suhu dengan bimetal sebagai komponen utama yang berfungsi sebgai sakelar otomatis. Bahan bimetal yang digunakan adalah kuningan dan besi. Prinsip kerja thermostat sebagai berikut. Bila udara di ruangan dingin maka keping bimetal padagambar 3 akan menyusut, membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa sehingga kedua ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian tertutup dan menyalakan pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Sebaliknya, apabila ruangan telah cukup hangat maka keping bimetal akan mengembang dan kembali ke posisi semula, yaitu membengkok ke kanan. Akibatnya ujung bimetal tidak bersentuhan lagi dengan logam biasa sehingga rangkaian pemanas menjadi terbuka dan pemanasan ruangan tidak terjadi lagi. 3. Pengelingan Pengeligan diperlukan untuk menyatukan dua buah batang besi agar hasilnya benar-benar kuat. Pengelingan biasanya dilakukan pada pembuatan sasis (kerangka) kendaraan, pintu gerbang besi. Pengelingan adalah proses penyambungan dua batang logam dengan menggunakan paku keling. Sebelum dikeling kedua batang logam yang sudah dilubangi 50

25 dipanaskan sampai lubangnya agak besar sehingga paku keeling dapat masuk. Setelah itu pemanasan dihentikan, selanjutnya paku keeling ditempa. Pada saat suhu besi menurun, lubang dan besi menyusut dan mengika erat pada keling. 4. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Roda pedati dan roda kereta api memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Untuk dapat memasang roda logam tersebut, maka dengan cara pemanasan. Hal ini mengakibatkan roda logam akan mengalami pemuaian. Kemudian roda logam tersebut dipasang pada bingkainya, setelah dingin roda akan menyusut dan terpasang pada bingkainya dengan kuat. B. Masalah-Masalah Yang Ditimbulkan Oleh Pemuaian Salah satu masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian zat adalah retaknya gelas tebal ketika diisi air mendidih karena sisi dalam gelas memuai lebih dahulu dari pada sisi luarnya. Beberapa masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian adalah sebagai berikut:. Pemasangan kaca jendela Kaca jendela mobil dapat retak karena diparkir di bawah terik matahari. Ketika suhu kaca naik, kaca memuai. Oleh karena kaca jendela tertutup rapat dan tidak tersedia ruang celah yang cukup pada bingkai untuk menahan pemuaian kaca. Akibatnya kaca jendela pecah. Peristiwa yang sama dapat terjadi pada kaca nako di rumahmu. 5

26 Gambar Pemasangan daun pintu dan kaca jendela harus diberi rongga Untuk mengatasi retaknya kaca jendela mobil, dianjurkan pemilik mobil memberi ruang sedikit (jangan menutup kaca terlalu rapat) ketika memarkir mobil cukup lama di bawah terik sinar matahari. Untuk mengatasi retaknya kaca jendela atau kaca nako rumah, tukang kayu selalu mendesaian ukuran bingkai yang sedikit lebih besar dari pada ukuran kacanya pada suhu normal. 2. Sambungan Rel Kereta Api Rel kereta api memuai di hari yang panas. Oleh karena itu, di antara sambungan dua batang rel selalu diberi celah, agar pemuaian rel tidak menyebabkan rel melengkung. Pada hari yang sangat panas, celah yang disiapkan dapat saja tidak cukup untuk menampung pemuaian rel yang sangat besar. Jika ini terjadi, rel dapat melengkung. Gambar 5. Rel kereta api melengkung akibat pemuaian besi selama musim kemarau. 52

27 Desain yang banyak digunakan pada saat ini adalah batang-batang rel dilas membentuk rel panjang yang bersambungan. Dengan desain ini, hanya 50 atau 00 m terakhir dari setiap rel panjang yang memuai. Untuk mengatasi masalah ini, ujung rel diruncingkan dan disambung saling bertautan. Penyambungan dengan cara seperti ini memungkinkan rel panjang memuai menyebabkan kerusakan rel. 3. Celah Pada Konstruksi Jembatan Konstruksi jembatan khususnya jembatan panjang yang dibangun dari bahan logam, selalu diberi celah pada salah satu ujung untuk memberi ruang pemuaian. Ujung jembatan yang dibiarkan memuai ditopang oleh roda-roda agar ujung ini bisa bergerak bebas sewaktu memuai atau kembali menyusut. 4. Celah Pemuaian Pada Sambungan Jembatan Jembatan umumnya dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu agar sambungan besi baja tidak melengkung, karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam hari, maka sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan lainnya. Harus ada rongga yang cukup diantara sambungan-sambungan itu. Gambar 6. Celah pada sambungan sebuah jembatan yang memberi ruang bila terjadi pemuaian 53

28 5. Kawat Telepon Atau Kawat Listrik Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon atau listrik mengalami penyusutan sehingga kawat tersebut tidak putus. Gambar 7. Kawat listrik dibiarkan kendor pada siang hari 54

29 Lampiran 03a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 0 Sekolah Mata Pelajaran : SMPK St. Theresia Kupang : IPA-Fisika Kelas/Semester : VII / I Materi Pokok Alokasi Waktu : Pemuaian : 3 x 40 menit A. Standar Kompetensi 3.Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar 3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator. Indikator Produk a. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat 2. Indikator Psikomotor a. Menyelidiki jarum penunjuk skala pada musschenbroek dengan tepat b. Membaca skala pada mistar dengan tepat c. Menyelidiki bola yang dimasukkan dalam cincin gravesande (sebelum dan sesuda dipanaskan) dengan tepat 3. Indikator Afektif a. Mengungkapkan pendapat 55

30 b. Mengajukan pertanyaan c. Bekerja sama dalam kelompok d. Mendorong adanya partisipasi e. Menggunakan kesepakatan D. Tujuan Pembelajaran. Produk Peserta didik dapat: a. Menjelaskan tentang muai panjang zat padat b. Membedakan muai panjang berbagai jenis logam c. Menggunakan rumus muai panjang untuk menyelesaikan soal d. Menjelaskan tentang muai luas zat padat e. Menggunakan rumus muai luas untuk menyelesaikan soal f. Menjelaskan tentang muai volume zat padat g. Menggunakan rumus muai volume untuk menyelesaikan soal 2. Psikomotor Peserta didik terampil: a. Menyelidiki jarum penunjuk skala pada muschenbroek dengan tepat b. Membca skala pada mistar dengan tepat c. Menyelidiki bola yang dimasukkan dalam cincin gravesande (sebelum dan sesudah dipanaskan) dengan tepat 3. Afektif Peserta didik mampu: a. Mengungkapkan pendapat b. Mengajukan pertanyaan 56

31 c. Bekerja sama dalam kelompok d. Mendorong adanya partisipasi e. Menggunakan kesepakatan E. Model dan Metode Pembelajaran. Model Pembelajaran: Kooperatif Tipe STAD 2. Metode Pembelajaran: Eksperimen, diskusi dan tanya jawab F. Sumber Belajar. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) 2. Buku IPA SMP kelas VII 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 4. Alat dan Bahan Praktikum yaitu : Musschenbroek, spritus, korek api, beberapa batang logam yang berbeda jenis (besi, aluminium dan tembaga), kasa, mistar, penjepit, selembar plat logam tipis (aluminium), pembakar spritus, kaki tiga, bola, penjepit dan cincin gravesande. G. Langkah-Langkah Pembelajaran Fase-fase/tahap-tahap Kegiatan pembelajaran Waktu (menit) Fase : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa A. Kegiatan pendahuluan Apersepsi. Guru memberi salam pembuka kepada siswa Motivasi. Guru meminta salah satu siswa melakukan kegiatan untuk menggoyangkan kaca nako yang ada di ruang kelas dan meminta siswa yang lain untuk memperhatikan nya. 0 menit 57

32 Fase 2: menyajikan/menyampaikan informasi Fase 3: mengorganisasikan siswa ke dalam kelompokkelompok belajar Fase 4: membimbing kelompok belajar B. Kegiatan inti 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk menceriterakan kegiatan yang baru saja dilakukan dan meminta siswa yang lain untuk menanggapi kegiatan tersebut. 3. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran. Eksplorasi. Guru menjelaskan materi tentang pemuaian zat padat dan rumus-rumus terkait dengan pemuaian zat padat secara garis besar ebagai langkah awal pengetahuan siswa. Elaborasi. Membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang secara heterogen. 2. Membagi LKPD pada kelompok belajar. 3. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan yang ada pada LKPD tersebut. Elaborasi. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan yang ada pada LKPD. 2. Guru mengontrol kerja siswa dan membantu seperlunya serta memotivasi siswa agar aktif dalam bertanya dan 5 menit 0 menit 50 menit 58

33 Fase 5: evaluasi Fase 6: membuat kesimpulan dan memberikan penghargaan mengemukakan pendapat dalam kelompok masingmasing. 3. Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan hasil eksperimen dan membuatnya dalam bentuk laporan. 4. Guru membantu dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pemuaian zat padat. Konfirmasi C. Kegiatan penutup. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. 2. Guru memberikan penjelasan tambahan jika masing-masing kelompok masih mengalami kesulitan.. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan. 2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik. 20 menit 5 menit H. Penilaian. Teknik Penilaian : Tes Tertulis. 2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda 3. Contoh Instrumen : ). Dari percobaan pemuaian dengan alat Muschenbrock ditunjukan bahwa... 59

34 A. Tidak semua jenis logam memuai B. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda C. Pemuaian berbagai jenis logam sama D. Logam memuai setiap saat Kunci : B Kupang, 206 Peneliti (Stevia M. Kase) 60

35 Lampiran 03b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 02 Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMPK St. Theresia Kupang : IPA-Fisika : VII / I : Pemuaian : 3 x 40 menit I. Standar Kompetensi 3. Memahami wujud zat dan perubahannya II. Kompetensi Dasar 3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari- hari III. Indikator. Indikator Produk a. Menyelidiki proses pemuaian zat cair b. Menyelidiki perbedaan muai volume berbaga jenis zat cair c. Menyelidiki proses pemuaian pada gas 2. Indikator Psikomotor a. Menyelidiki air, minyak goreng dan alkohol pada saat dilatometer tersebut dimasukkan dalam bak pemanas b. Menyelidiki balon sebelum dan sesudah dipanaskan 6

36 3. Indikator Afektif a. Mengungkapkan pendapat b. Mengajukan pertanyaan c. Bekerja sama dalam kelompok d. Mendorong adanya partisipasi e. Menggunakan kesepakatan IV. Tujuan Pembelajaran. Produk Peserta didik dapat: a. Menjelaskan tentang pemuaian zat cair b. Membedakan pemuaian berbagai zat cair c. menjelaskan tentang pemuaian pada gas 2. Psikomotor Peserta didik terampil: a. Menyelidiki air, minyak goreng dan alkohol pada saat dilatometer tersebut dimasukkan dalam bak pemanas b. Menyelidiki balon sebelum dan sesudah dipanaskan 3. Afektif Peserta didik mampu: a. Mengungkapkan pendapat b. Mengajukan pertanyaan c. Bekerja sama dalam kelompok d. Mendorong adanya partisipasi e. Menggunakan kesepakatan 62

37 V. Model dan Metode Pembelajaran. Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD 2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Eksperimen VI. Sumber Pembelajaran. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) 2. Buku IPA SMP kelas VII 3. Lembar Kerja Peesra Didik (LKPD) 4. Alat dan Bahan Eksperimen seperti: air, mnyak goreng, alkohol, dilatometer, pipa kaca, bak pemanas, cerek pemanas, pewarna, kain serbet, balon, korek api, labu erlemeyer, pembakar spritus, kasa dan kaki tiga. VII. Langkah-Langkah Pembelajaran Fase-fase/tahap-tahap Kegatan pembelajaran Waktu (menit) Fase : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa A. Kegiatan pendahuluan Apersepsi. Guru menyampaikan salam pembuka kepada siswa Motivasi. Guru menanyakan kepada siswa: 0 menit Jika kamu memasak air dalam panci hingga penuh, apa yang terjadi jika air tersebut mendidih? Jika kamu meniup balon sampai besar dan menyimpannya di tempat panas, maka apa yang terjadi pada balon tersebut? 63

38 Fase 2: menyajikan/menyampai kan informasi Fase 3: mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Fase 4: membimbing kelompok belajar B. Kegiatan inti 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi pertanyaan yang diberikan. 3. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran Eksplorasi. Guru menjelaskan materi tentang pemuaian zat cair dan zat gas secara garis sebagai langkah awal pengetahuan siswa Elaborasi. Membagi siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang secara heterogen. 2. Membagikan LKPD pada kelompok belajar. 3. Mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan yang ada pada LKPD tersebut. Elaborasi. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan yang ada pada LKPD. 2. Guru mengontrol kerja siswa dan membantu seperlunya serta memotivasi siswa agar aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dalam kelompok masingmasing. 3. Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan hasil eksperimen dan membuatnya dalam bentuk laporan. 4. Guru membantu dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pemuaian zat 64 5 menit 0 menit 50 menit

39 Fase 5: evaluasi Fase 6: membuat kesimpulan dan memberikan penghargaan Konfirmasi C. Kegitan penutup cair dan zat gas. 3. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. 4. Guru memberikan penjelasan tambahan jika masing-masing kelompok masih mengalami kesulitan. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan. 2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik. 20 menit VIII. Penilaian. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda 3. Contoh Instrumen : ). Panci diisi air hingga penuh dan dipanaskaan, air akan tumpah karena... A. Panci memuai sedangkan air tidak memuai B. Panci tidak memuai sedangkan air memuai C. Pemuaian panci lebih besar dari pada pemuaian air D. Pemuaian air lebih besar daripada pemuaian panci Kunci : D Kupang, 206 Peneliti (Stevia M. Kase) 65

40 Lampiran 04a Nama anggota: ).. 2).. 3).. 4).. 5).. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 0 I. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari II. Indikator ) Indikator produk a. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat 2) Indikator Psikomotorik a. Menyelidiki jarum penunjuk skala musschenbroek dengan tepat b. Membaca skala pada mistar dengan tepat c. Menyelidiki bola yang dimasukkan dalam cincin gravesande (sebelum dan sesudah dipanaskan) dengan tepat 3) Indikator Afektif a. Mengungkapkan pendapat b. Mengajukan pertanyaan c. Bekerja sama dalam kelompok 66

41 d. Menunjukan sikap kejujuran III. Rancangan Eksperimen A. Tujuan ) Tujuan Produk Peserta didik dapat : a. Menjelaskan muai panjang zat padat b. Membedakan muai panjang berbagai jenis logam c. Menjelaskan muai luas zat padat d. Menjelaskan muai volume zat padat 2) Tujuan Psikomotorik Peserta didik terampil: a. Menyelidikijarum penunjuk skala pada musschenbroekdengan tepat b. Membaca skala pada mistar dengan tepat c. Menyelidiki bola yang dimasukkan dalam cincin gravesande (sebelum dan sesudah dipanaskan) dengan tepat 3) Tujuan Afektif Peserta didik dapat : a. Mengungkapkan pendapat b. Mengajukan pertanyaan c. Bekerja sama dalam kelompok d. Menunjukan sikap kejujuran B. Landasan Teori Pemuaian Zat Padat Pemuaian zat padat terdiri atas tiga jenis : 67

42 a. Muai panjang Pemuaian linier atau pemuaian panjang adalah pemuaian yang terjadi pada satu dimensi benda, misalnya pemuaian yang terjadi pada panjang suatu benda. Pemuaian panjang berbagai zat dapat diamati dengan menggunakan alat Musschenbroek. Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas, ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yang ditunjuk jarum. Makin besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala. Perubahan penunjukan ketiga jarum pada alat Musschenbroek (alat muai panjang) ketika dipanasi, menunjukkan bahwa zat padat/logam akan bertambah panjang yang disebut pemuaian panjang. Gambar. Alat Musschenbroek Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: 68

43 l T l0 l0 T l T l0 T l l 0 T l l l T 0 0 T l0 ( T T0 l ) dengan: l T : panjang benda setelah dipanaskan (m) l 0 : panjang benda mula-mula (m) ΔT : kenaikan suhu ( 0 C) Α : koefisien muai panjang (/ 0 C) Δl : pertambahan panjang T 0 : suhu mula-mula ( 0 C) T : suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) b. Muai luas Pemuaian luas adalah benda hanya mengalami pemuaian secara memanjang dan melebar. Pemuaian luas dapat diselidiki pada zat padat dengan bentuk lempengan atau keping tipis misalnya, kaca jendela.supaya kaca jendela tidak pecah pada saat memuai, maka dibuat celah antara kaca dan bingkainya. Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas. 69

44 Koefisien muai luas (β) suatu zat adalah besarnya pertambahan luas untuk setiap satuan luas zat jika suhunya dinaikan sebesar 0 C. Hubungan koefisien muai luas (β) dengan koefisien muai panjang (α) adalah β = 2α. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan luas suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: A T A0 A0 T A T A0 T A A T 0 A A A A T 0 0 T A0 ( T T0 ) dengan: ΔA : pertambahan luas A T : luas akhir benda setelah pemanasan (m 2 ) A 0 : luas awal benda (m 2 ) ΔT : kenaikan suhu ( 0 C) Β : koefisien muai luas (/ 0 C) T 0 : suhu mula-mula ( 0 C) T : suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) c. Muai volume Suatu benda padat mengalami pemuaian volume. Artinya, benda padat tersebut mengalami pemuaian yang menyebabkan benda memanjang, melebar, dan meninggi. Pemuaian yang dialami oleh balok, kubus dan bola dapat diamati berdasarkan volumenya. Pemuaian yang seperti ini disebut muai volume. 70

45 Koefisien muai ruang atau volume (γ) suatu zat adalah besarnya pertambahan volume untuk setiap satuan volume zat jika suhunya dinaikan sebesar 0 C. Hubungan koefisien muai ruang atau volume (γ) dengan koefisien muai panjang (α) adalah γ = 3α. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: V T V0 V0 T V T V0 T V V 0 T V V V V T 0 0 T V0 ( T T0 ) dengan: ΔV : pertambahan volume V T : volume akhir benda setelah pemanasan (m 3 ) V 0 : volume awal benda (m 3 ) ΔT : kenaikan suhu ( 0 C) γ : koefisien muai volume (/ 0 C) T 0 : suhu mula-mula ( 0 C) T : suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) C. Alat dan Bahan. Musschenbroek 2. Spritus 3. Korek api 4. Beberapa batang logam yang berbeda jenis (besi, aluminium dan tembaga) 5. Kasa 7

46 6. Mistar 7. Penjepit 8. Selembar plat logam tipis (aluminium) 9. Pembakar spritus 0. Kaki tiga. Bola, penjepit dan cincin gravesande D. Prosedur Kegiatan a. Kegiatan Tujuan Kegiatan : menyelidiki proses pemuaian (muai panjang) pada zat padat a. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia di depan kelas b. Susunlah alat dan bahan seuai gambar Penunjuk skala Batang Logam Sekrup Pengatur Jarum penunjuk skala Pembakar Spiritus Gambar c. Atur jarum penunjuk skala dengan memutar sekrup pengatur sehingga menunjukan skala yang sama 72

47 d. Nyalakan pembakar spritus tersebut dan panasakan batang logam tersebut selama 0 menit. e. Amati jarum penunjuk pada skala muai f. Lengkapilah tabel berikut dan catatlah data pengamatan dalam tabel pengamatan Tabel hasil Pengamatan No Jenis Simpangan Skala Muai Logam Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan b. Kegiatan 2 Tujuan kegiatan : menyelidiki proses pemuaian (muai luas) pada zat padat a. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia didepan kelas b. Ambil selembar plat logam tipis (aluminium) kemudian ukur luas plat logam tersebut menggunakan mistar. c. Catat hasil pengamatanmu dalam tabel! 73

48 d. Panaskan plat logam tersebut di atas pembakar spritus selama 0 menit. e. Amati keadaan plat logam setelah dipanaskan. f. Lengkapilah tabel berikut dan catatlah data pengamatan dalam tabel pengamatan. Tabel hasil Pengamatan Jenis benda Luas Plat Logam Tipis (cm 2 ) Sebelum pemanasan (A 0 ) Setelah pemanasan (A T ) Panjang Lebar Panjang Lebar c. Kegiatan 3 Tujuan kegiatan : menyelidiki proses pemuaian (muai volume) pada zat padat a. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia di depan kelas b. Ambil bola tersebut kemudian masukkan ke dalam cincin gravesande c. Catat hasil pengamatanmu dalam tabel d. Panaskan bola di atas pembakar spritus selama 5 menit. e. Masukkan bola yang telah dipanaskan ke dalam cincin gravesande. f. Lengkapilah tabel berikut dan catatlah data pengamatan dalam tabel pengamatan! 74

49 Tabel hasil Pengamatan Perlakuan Peristiwa yang Terjadi. Sebelum. dipanaskan. 2. Setelah. dipanaskan IV. Tuliskan Variabel dalam Penyelidikan untuk Setiap Kegiatan. Variabel manipulasi : 2. Variabel kontrol : 3. Variabel respon : V. Diskusi Pertanyaan a. Kegiatan. Apa yang terjadi pada jarum penunjuk skala musschenbroek sebelum, selama dan sesudah batang logam di panaskan? 2. Dari ketiga batang logam tersebut (besi, aluminium dan tembaga) manakah yang lebih menyerap panas dengan cepat? 3. Membaca bahan ajar yang terkait dengan koefieien muai panjang laogam 4. Berdasarkan fakta pada butir 2 dan butir 3. Tulis kesimpulan Anda! b. Kegiatan 2. Apa yang terjadi pada pelat logam tipis sebelum dan sesudah dipanaskan? 75

50 c. Kegiatan 3. Apa yang terjadi pada bola gravesande sebelum dan sesudah dipanaskan VI. Kesimpulan 76

51 Lampiran 04b Nama anggota: ).. 2).. 3).. 4).. 5).. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 02 I. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari II. Indikator ) Indikator produk a. Menyelidiki proses pemuaian zat cair b. Menyelidiki perbedaan muai volume berbaga jenis zat cair c. Menyelidiki proses pemuaian pada gas 2) Indikator Psikomotorik a. Menyelidiki air, minyak goreng dan alkohol pada saat dilatometer tersebut dimasukkan dalam bak pemanas b. Menyelidiki balon sebelum dan sesudah dipanaskan 3) Indikator Afektif a. Mengungkapkan pendapat b. Mengajukan pertanyaan 77

52 c. Bekerja sama dalam kelompok d. Menunjukan sikap kejujuran III. Rancangan Eksperimen A. Tujuan ) Tujuan Produk Peserta didik dapat: a. Menjelaskan tentang pemuaian zat cair b. Membedakan pemuaian berbagai zat cair c. menjelaskan tentang pemuaian pada gas 2) Tujuan Psikomotorik Peserta didik terampil: a. Menyelidiki air, minyak goreng dan alkohol pada saat dilatometer tersebut dimasukkan dalam bak pemanas b. Menyelidiki balon sebelum dan sesudah dipanaskan 3) Tujuan Afektif Peserta didik dapat: a. Mengungkapkan pendapat b. Mengajukan pertanyaan c. Bekerja sama dalam kelompok d. Menunjukan sikap kejujuran B. Landasan Teori Pemuaian zat cair dan zat gas. Pemuaian zat cair 78

53 Zat cair hanya mengalami pemuaian volume karena sifat zat cair yang selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Zat cair memiliki volume yang tetap meskipun dipindah ke wadah lain. Makin tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar. 2. Pemuaian Gas Gas merupakan zat yang dapat memuai jika mengalami kenaikan suhu. Pemuaian yang terjadi pada gas adalah pemuaian volume. Pemuaian gas jauh lebih cepat dari pada zat padat dan zat cair. Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambah dan mengalami penyusutan jika suhunya turun. C. Alat dan Bahan. Air 2. Minyak goreng 3. Alkohol 4. Dilatometer 3 buah 5. Pipa kaca 6. Bak pemanas 7. Cerek pemanas 8. Pewarna 9. Kain serbet 0. Balon 79

54 . Korek api 2. Labu erlemeyer 3. Pembakar spritus 4. Kasa 5. Kaki tiga D. Prosedur Kegiatan a. Kegiatan Tujuan Kegiatan : membedakan pemuaian berbagai zat cair. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia di depan kelas 2. Rangkaikan alat seperti pada gambar Pipa kaca I II III Gambar Dilatometer Bak pemanas 3. Masukkan air dalam dilatometer I, minyak goreng dalam dilatometer II, dan alkohol dalam dilatometer III hingga penuh. 4. Usahakan agar permukaan zat cair dalam dilatometer sama tinggi 5. Tutup ketiga mulut dilatometer dengan kasa yang sudah diberi pipa kaca 80

55 6. Masukkan ketiga dilatometer tersebut ke dalam bak pemanas 7. Panaskan air, kemudian tuangkan air panas tersebut ke dalam bak pemanas (tempat ketiga dilatometer diletakkan) secara perlahan 8. Amati perubahan tinggi zat cair dalam dilatometer 9. Lengkapilah tabel berikut dan catatlah data pengamatan dalam tabel pengamatan Tabel hasil Pengamatan Jenis Zat Cair Ketinggian Zat Cair (cm) Sebelum Setelah Dipanaskan Dipanaskan b. Kegiatan 2 Tujuan kegiatan : menyelidiki pemuaian pada gas. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia di depan kelas 2. Rangkaikan alat dan bahan seperti gambar 8

56 Balon Labu erlemeyer Kasa Gambar Kaki tiga Pembakar spiritus 3. Amati apa yang terjadi dengan balon tersebut 4. Lengkapilahtabel berikut dan catatlah data pengamatan dalam tabel pengamatan Tabel hasil Pengamatan Jenis Keadaan Balon Bahan Sebelum Selama Sesudah Perlakuan Perlakuan Perlakuan.... E. Tuliskan Variabel dalam Penyelidikan untuk Setiap Kegiatan. Variabel manipulasi : 2. Variabel kontrol : 3. Variabel respon : 82

57 F. Diskusi Pertanyaan a. Kegiatan. Apa yang terjadi dengan air, minyak goreng dan alkohol sebelum dan sesudah dipanaskan? 2. Apakah besarnya pemuaian pada setiap jenis zat cair itu sama? b. Kegiatan 2. Apa yang anda lihat pada balon sebelum, selama dan sesudah dipanaskan? 2. Apakah yang akan terjadi pada balon tersebut jika dipanaskan secara terus menerus? G. Kesimpulan 83

58 Lampiran 05a LEMBAR SOAL KUIS RPP 0. Apa yang terjadi pada jarum penunjuk skala musschenbroek sebelum, selama dan sesudah batang logam dipanaskan? Bagaimana kesimpulanmu? 2. Apa yang terjadi pada pelat logam tipis sebelum dan sesudah dipanaskan? Bagaimana kesimpulanmu? 3. Apa yang terjadi pada bola gravesande sebelum dan sesudah dipanaskan? Bagaimana kesimpulanmu? 84

59 KUNCI JAWABAN SOAL KUIS RPP 0. Keadaan jarum penunjuk skala pada musschenbroek pada saat sebelum batang logam dipanaskan adalah jarum penunjuk skala tidak goyang, selama batang logam dipanaskan adalah jarum penunjuk skala naik, sesudah batang logam dipanaskan adalah jarum penunjuk skala akan turun kembali pada posisi awal dan kesimpulan saya adalah naiknya jarum penunjuk skala pada musschenbroek menunjukan bahwa terjadi pemuaian panjang pada batang logam. 2. Sebelum dipanaskan, pelat logam tipis yang sudah diukur luasnya tidak mengalami penambahan luas. Sesudah dipanaskan, pelat logam tipis tersebut mengalami penambahan luas. Kesimpulan saya adalah bertambahnya luas pada pelat logam tipis tersebut menunjukkan bahwa terjadi pemuaian luas pada pelat logam tipis. 3. Sebelum dipanaskan, bola gravesande tersebut bisa melalui lubang dari cincin gravesande. Setelah dipanaskan, bola gravesande tersebut tidak dapat melalui lubang dari cincin gravesande. Kesimpulan saya adalah bola gravesande mengalami muai volume, dilihat dari ketidakmampuan bola gravesande tersebut melalui lubang cincin gravesande. 85

60 Lampiran 05b LEMBAR SOAL KUIS RPP 02. Apa yang terjadi dengan air, minyak goreng, dan alkohol sebelum, dan sesudah dipanaskan? Bagaimana kesimpulanmu? 2. Apakah besarnya pemuaian pada setiap jenis Zat cair itu sama? Berikan alasanmu! 3. Apa yang kamu lihat pada balon sebelum, selama, sesudah dipanaskan? Bagaimana kesimpulanmu? 4. Apakah yang akan terjadi pada balon tersebut jika dipanaskan secara terus-menerus? 86

61 KUNCI JAWABAN SOAL KUIS RPP 02. Keadaan air, minyak goreng, dan alkohol pada saat sebelum dipanaskan berada tenang di dalam dilatometer masing-masing dan berada pada ketinggian yang sama. Saat dipanaskan, masing-masing zat cair bergerak naik melalui pipa kaca. Tinggi permukaan ketiga zat cair tersebut setelah dipanaskan tidaklah sama. Permukaan zat cair yang paling tinggi adalah alkohol dan yang paling rendah adalah air. Kesimpulan saya adalah naiknya ketiga zat cair pada pipa kacatersebut menunjukan peristiwa pemuaian zat cair dan besar pemuaian pada setiap jenis zat cair tidak sama. 2. Besarnya pemuaian pada berbagai jenis zat cair itu berbeda karena setiap zat cair memiliki koefisien muai yang berbeda. 3. Keadaan balon pada saat sebelum dipanaskan adalah kempis/loyoh, selama dipanaskan akan tegang secara perlahan kemudian tegang secara utuh, sesudah dipanaskan akan kembali kempis/loyoh dan kesimpulan saya adalah tegangnya balon menunjukan adanya pemuaian pada zat gas. 4. Jika balon tersebut dipanaskan secara terus-menerus, maka balon tersebut akan meledak. 87

62 Lampiran 06a KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) Kompetens i dasar Indikator Indikator soal Nom or Soal Klasi fikasi Skor Jenis soal Soal Kunc i Jawa ban Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. Menyelidi ki prosess pemuaian pada zat padat Disajikan gambar, siswa dapat menentukan jenis logam yang mengalami pemuaian paling lama dan paling cepat C4 PG. Perhatikan gambar berikut! C Logam yang mengalami pemuaian paling lama dan paling cepat ditunjukkan pada nomor... A. dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan D. dan 3 36

63 Disajikan gambar, siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan pemuaian dengan alat musschenbroe k 2 C2 PG 2. Perhatikan gambar di atas. Dari percobaan pemuaian dengan alat Musschenbroek D disimpulkan bahwa... A. Semua jenis logam memuai dengan besar yang sama B. Tidak semua jenis logam dapat mengalami pemuaian C. Logam memuai pada tekanan dan suhu tertentu D. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda Disajikan tabel, siswa dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data pada tabel 3 C4 PG 3. Perhatikan tabel berikut ini! Jenis Zat Koefisien muai panjang (C 0- ) Logam 0,00009/ 0 C A 37

64 Logam 2 Logam 3 Logam 4 0,00007/ 0 C 0,0000/ 0 C 0,000009/ 0 C Jika logam-logam tersebut memiliki panjang awal yang sama, kemudian dipanaskan pada suhu yang sama secara bersamaan, maka pertambahan panjang logam tersebut adalah... A. Logam akan lebih panjang dibandingkan logam 4 B. Logam 2 akan lebih panjang dibandingkan logam C. Logam 3 akan lebih panjang dibandingkan logam 2 D. Logam 4 akan lebih panjang dibandingkan logam 2 38

65 2. Menyelidi ki proses pemuaian pada zat cair Disajikan gambar, siswa dapat menganalisa peristiwa ketika dilatometer dimasukkan dalam wadah air panas 4 C4 PG 4. Perhatikan gambar berikut! Ketika dilatometer berisi air dimasukkan D dalam wadah yang berisi air panas, maka air akan naik melalui pipa kaca pada dilatometer. Peristiwa tersebut menunjukkan... A. Air dalam dilatometer tidak mengalami perubahan pemuaian B. Air dalam dilatometer mendidih dan pipa kaca menyempit C. Air dalam dilatometer mendidih dan pipa kaca melebar D. Air dalam dilatometermengalami pemuaian 39

66 Disajikan pernyataan, siswa dapat menjelaskan peristiwa pemuaian zat cair dalam kehidupan sehari-hari 5 C2 PG 5. Ani menuangkan air panas ke dalam gelas. Setelah beberapa saat kemudian gelas tersebut pecah. Hal ini terjadi karena... A. Koefisien muai air lebih besar dibandingkan koefisien muai kaca B. Bagian dalam dan luar gelas mengalami pemuaian secara C serentak C. Bagian dalam gelas mengalami pemuaian sedangkan bagian luar gelastidak mengalami pemuaian D. Bagian luar gelas mengalami pemuaian sedangkan bagian dalam tidak mengalami pemuaian Disajikan data, peserta didik dapat mengidentifika si faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian zat cair 6 C PG 6. Perhatikan data berikut:. Panjang awal logam 2. jenis wadah penampung zat cair 3. Volume awal 4. Kenaikan suhu 5. Jenis zat cair Berdasarkan data di atas, faktor yang mempengaruhi pemuaian zat cair D adalah... 40

67 A., 3 dan 5 B.,2 dan 3 C. 2, 3 dan 4 D. 3, 4 dan 5 3. Menyelidi ki perbedaan muai volume berbagai jenis zat cair Disajikan tabel zat cair, dapat menetukan jenis zat yang mengalami pemuaian paling besar dan yang paling kecil 7 C4 PG 7. Perhatikan tabel di bawah ini! Jenis Zat Cair γ (/ 0 C) Aseton 0,005 Gliserin 0,0005 Minyak parafin 0,0009 D Air 0,0002 Alkohol 0,002 Zat yang mengalami pemuaian paling besar dan paling kecil adalah. A. Air dan gliserin B. Minyak parafin dan alkohol C. Aseton dan alkohol 4

68 D. Aseton dan air 4. Menyelidi ki proses pemuaian pada zat gas Disajikan sebuah peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat menjelaskan penyebab terjadiinya fenomena tersebut 8 C2 PG 8. Mobil yang dibiarkan di bawah terik matahari dalam waktu yang lama akan mengakibatkan ban mobil tersebut meletus. Peristiwa ini terjadi karena. A. Udara dalam ban memuai, sedangkan ban tetap B. Ban memuai, sedangkan udara dalam ban tetap C. Koefisien muai udara lebih besar dari koefisien muai karet D. Koefisien muai karet lebih besar C dari pada koefisien muai udara Disajikan gambar, siswa dapat menarik kesimpulan berdasarkan fenomena yang terjadi pada gambar 9 C4 PG 9. Perhatikan gambar berikut ini! C 42

69 Berdasarkan gambar, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah... A. Balon tidak mengalami perubahan apapun ketika pembakar spritus dinyalakan B. Labu erlemeyer mengalami pemuaian sehingga balon akan pecah C. Balon akan tegang karena terjadi pemuaian D. Labu erlemeyer akan pecah karena pembakar spritus dinyalakan dengan waktu yang cukup lama Siswa dapat menetukan perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan zat cair 0 C2 PG 0. Salah satu perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan zat cair adalah... A. Volume zat gas mudah diubah-ubah B. Volume zat gas tidak dapat diubahubah C. Volume zat padat mudah diubah-ubah A D. Volume zat cair mudah diubah-ubah 43

70 5. Menerapkan persamaan, dan dalam pemecahan masalah pemuaian, Siswa dapat menghitung pertambahan panjang benda dengan menggunakan persamaan C3 PG. Sebatang baja dengan panjang 20 m dipanaskan dari 25 0 C hingga 45 0 C. Jika koefisien muai panjang baja adalah 0,0000 / 0 C maka pertambahan panjang baja tersebut adalah... A. 0,0044 mm B. 0,44 mm C. 4,4 mm C D. 44,0 mm Siswa dapat menghitung luas benda dengan menggunakan persamaan Siswa dapat menghitung volume zat cair dengan menggunakan persamaan 2 C3 PG 2. Selembar aluminium tipis pada suhu 20 0 C luasnya 00 cm 2. Jika koefisien muai panjang aluminium 0,000026/ 0 C, maka luas aluminium pada suhu 90 0 C adalah. A. 00,082 cm 2 B. 00,0364 cm 2 C. 00,82 cm 2 D. 00,364 cm 2 3 C3 PG 3. Volume bensin pada sebuah tangki yang suhunya 0 0 C sebanyak 5 liter. Jika koefisien muai volume bensin 0,00095/ 0 C, maka volume bensin pada suhu 50 0 C sebanyak. D B 44

71 Siswa dapat menghitung kenaikan suhu pada suatu benda dengan menggunakan persamaan Siswa dapat menghitung koefisien muai panjang suatu benda dengan menggunakan persamaan A. 250, 375 liter B. 250, 2375 liter C. 250, 3375 liter D. 250, 4375 liter 4 C3 PG 4. Panjang sebatang baja (α = 0,0000/ 0 C) pada suhu 30 0 C adalah 50 cm. Bila panjang baja itu menjadi 50,0 cm, maka suhunya naik sebesar... A C B C C C D C 5 C3 PG 5. Sebuah kawat besi mula-mula panjangnya 75 cm. Setelah dipanaskan panjangnya menjadi 75,045 cm dengan kenaikan suhu 50 0 C. Koefisien muai panjang kawat besi tersebut adalah. A. 0,000002/ 0 C B. 0,0002/ 0 C C. 0,00002 / 0 C D. 0,002/ 0 C A C 45

72 6. Mendeskr ipsikan prinsip pemuaian dalam teknologi Disajikan pernyataan, siswa dapat menganalisa arah lengkungan bimetal ketika dipanaskan 6 C4 PG 6. Sebuah keping bimetal tersusun atas logam kuningan dan logam baja. Jika keping bimetal tersebut dipanaskan, maka bimetal akan melengkung ke arah. A. Logam yang angka koefisien muai panjangnya besar B B. Logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil C. Logam yang angka koefisien muai ruangnya besar D. Logam yang angka koefisien muai ruangnya kecil Siswa dapat menentukan alat-alat yang menggunakan prinsip bimetal 7 C2 PG 7. Alat-alat yang menggunakan prinsip bimetal adalah... A. Setrika otomatis dan alarm kebakaran B. Sekring dan alarm kebakaran D C. Setrika otomatis dan sekring D. A, B dan C benar 46

73 Siswa dapat menentukan kegiatan yang memanfaatkan peristiwa pemuaian 8 C2 PG 8. Kegiatan berikut yang memanfaatkan peristiwa pemuaian adalah. A. Pemasangan celah pada rel kereta api dan pemasangan kaca jendela B. Pemasangan celah pada rel kereta D api dan pembuatan saklar otomatis bimetal C. Pembuatan termometer bimetal dan pembuatan saklar otomatis bimetal D. A, B dan C benar 7. Mendeskr ipsikan masalahmasalah yang disebabka n oleh pemuaian pada berbagai zat Siswa dapat menjelaskan cara mengatasi masalah akibat pemuaian dalam kehidupan sehari-hari 9 C2 PG 9. Tukang kayu merancang ukuran kaca jendela sedikit lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Hal ini bertujuan. A. Memudahkan pemasangan B. Untuk memberi ruang kaca saat terjadi pemuaian C. Memudahkan saat pembongkaran dilakukan D. A, B dan C benar D 47

74 Siswa dapat menjelaskan cara mengatasi masalah akibat pemuaian dalam kehidupan sehari-hari 20 C2 PG 20. Pemasangan kawat telpon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud... A. Memudahkan pemasangan B. Memudahkan saat perbaikan C C. Agar tidak putus saat terjadi penyusutan D. Agar tidak putus saat terjadi pemuaian 48

75 Lampiran 06b Kisi-Kisi Tes Indikator Hasil Belajar (THB) Afektif Pembelajaran Kooperatf Tipe STAD (RPP 0,02) No Aspek yang diamati Klasifikasi Soal Skor Kerja sama dalam kelompok A 4 2 Disiplin dalam bekerja A 5 3 Mengemukakan ide atau pendapat A 2 4 Memiliki sikap ingin tahu A 2 5 Jujur dalam bekerja A 2 6 Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan A 4 Jumlah total skor 6 Keterangan: A : Penerimaan A2 : Merespon A3 : Menghargai A4 : Organisasi A5 : Pola hidup N= 00% 36

76 Lampiran 06c Kisi-Kisi Tes Indikator Hasil Belajar (THB) Psikomotor Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (RPP 0, 02) No Aspek yang diamati Klasifikasi soal Skor Ketepatan dalam memilih alat dan bahan 2 Ketepatan merangkai alat dan bahan P 3 P 4 3 Ketepatan dalam menggunakan mussschenbroek P 3 2 Jumlah total skor 4 Keterangan : P : Meniru P2 : Menggunakan P3 : Ketepatan P4 : Merangkaikan P5 : Naturalisasi N = 00% 37

77 Lampiran 07 SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PRODUK Nama Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Waktu : SMPK St. Theresia Kupang : VII / I : IPA-FISIKA : 90 menit Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Tepat!. Perhatikan gambar berikut! Logam yang mengalami pemuaian paling lama dan paling cepat ditunjukkan pada nomor... A. dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan D. dan 3 38

78 2. Perhatikan gambar di atas. Dari percobaan pemuaian dengan alat Musschenbroek disimpulkan bahwa... A. Semua jenis logam memuai dengan besar yang sama B. Tidak semua jenis logam dapat mengalami pemuaian C. Logam memuai pada tekanan dan suhu tertentu D. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda 3. Perhatikan tabel berikut ini! Jenis Zat Logam Logam 2 Logam 3 Logam 4 Koefisien muai panjang (C 0- ) 0,00009/ 0 C 0,00007/ 0 C 0,0000/ 0 C 0,000009/ 0 C Jika logam-logam tersebut memiliki panjang awal yang sama, kemudian dipanaskan pada suhu yang sama secara bersamaan, maka pertambahan panjang logam tersebut adalah... A. Logam akan lebih panjang dibandingkan logam 4 B. Logam 2 akan lebih panjang dibandingkan logam C. Logam 3 akan lebih panjang dibandingkan logam 2 D. Logam 4 akan lebih panjang dibandingkan logam 2 4. Perhatikan gambar berikut! 39

79 Ketika dilatometer berisi air dimasukkan dalam wadah yang berisi air panas, maka air akan naik melalui pipa kaca pada dilatometer. Peristiwa tersebut menunjukkan... A. Air dalam dilatometer tidak mengalami perubahan pemuaian B. Air dalam dilatometer mendidih dan pipa kaca menyempit C. Air dalam dilatometer mendidih dan pipa kaca melebar D. Air dalam dilatometermengalami pemuaian 5. Ani menuangkan air panas ke dalam gelas. Setelah beberapa saat kemudian gelas tersebut pecah. Hal ini terjadi karena... E. Koefisien muai air lebih besar dibandingkankoefisien muai kaca F. Bagian dalam dan luar gelas mengalami pemuaian secara serentak G. Bagian dalam gelas mengalami pemuaian sedangkan bagian luar gelastidak mengalami pemuaian H. Bagian luar gelas mengalami pemuaian sedangkan bagian dalam tidak mengalami pemuaian 6. Perhatikan data berikut:. Panjang awal logam 2. jenis wadah penampung zat cair 3. Volume awal 4. Kenaikan suhu 5. Jenis zat cair Berdasarkan data di atas, faktor yang mempengaruhi pemuaian zat cair adalah... E., 3 dan 5 F.,2 dan 3 G. 2, 3 dan 4 H. 3, 4 dan 5 7. Perhatikan tabel di bawah ini! Jenis Zat Cair γ (/ 0 C) Aseton 0,005 Gliserin 0,0005 Minyak parafin 0,0009 Air 0,0002 Alkohol 0,002 40

80 Zat yang mengalami pemuaian paling besar dan paling kecil adalah. E. Air dan gliserin F. Minyak parafin dan alkohol G. Aseton dan alkohol H. Aseton dan air 8. Mobil yang dibiarkan di bawah terik matahari dalam waktu yang lama akan mengakibatkan ban mobil tersebut meletus. Peristiwa ini terjadi karena. E. Udara dalam ban memuai, sedangkan ban tetap F. Ban memuai, sedangkan udara dalam ban tetap G. Koefisien muai udara lebih besar dari koefisien muai karet H. Koefisien muai karet lebih besar dari pada koefisien muai udara 9. Perhatikan gambar berikut ini! Berdasarkan gambar, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah... E. Balon tidak mengalami perubahan apapun ketika pembakar spritus dinyalakan F. Labu erlemeyer mengalami pemuaian sehingga balon akan pecah G. Balon akan tegang karena terjadi pemuaian H. Labu erlemeyer akan pecah karena pembakar spritus dinyalakan dengan waktu yang cukup lama 0. Salah satu perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan zat cair adalah... E. Volume zat gas mudah diubah-ubah F. Volume zat gas tidak dapat diubah-ubah G. Volume zat padat mudah diubah-ubah H. Volume zat cair mudah diubah-ubah. Sebatang baja dengan panjang 20 m dipanaskan dari 25 0 C hingga 45 0 C. Jika koefisien muai panjang baja adalah 0,0000 / 0 C maka pertambahan panjang baja tersebut adalah... E. 0,0044 mm F. 0,44 mm 4

81 G. 4,4 mm H. 44,0 mm 2. Selembar aluminium tipis pada suhu 20 0 C luasnya 00 cm 2. Jika koefisien muai panjang aluminium 0,000026/ 0 C, maka luas aluminium pada suhu 90 0 C adalah. E. 00,082 cm 2 F. 00,0364 cm 2 G. 00,82 cm 2 H. 00,364 cm 2 3. Volume bensin pada sebuah tangki yang suhunya 0 0 C sebanyak 5 liter. Jika koefisien muai volume bensin 0,00095/ 0 C, maka volume bensin pada suhu 50 0 C sebanyak. E. 250, 375 liter F. 250, 2375 liter G. 250, 3375 liter H. 250, 4375 liter 4. Panjang sebatang baja (α = 0,0000/ 0 C) pada suhu 30 0 C adalah 50 cm. Bila panjang baja itu menjadi 50,0 cm, maka suhunya naik sebesar... E C F C G C H C 5. Sebuah kawat besi mula-mula panjangnya 75 cm. Setelah dipanaskan panjangnya menjadi 75,045 cm dengan kenaikan suhu 50 0 C. Koefisien muai panjang kawat besi tersebut adalah. E. 0,000002/ 0 C F. 0,0002/ 0 C G. 0,00002 / 0 C H. 0,002/ 0 C 6. Sebuah keping bimetal tersusun atas logam kuningan dan logam baja. Jika keping bimetal tersebut dipanaskan, maka bimetal akan melengkung ke arah. E. Logam yang angka koefisien muai panjangnya besar F. Logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil G. Logam yang angka koefisien muai ruangnya besar H. Logam yang angka koefisien muai ruangnya kecil 7. Alat-alat yang menggunakan prinsip bimetal adalah... E. Setrika otomatis dan alarm kebakaran F. Sekring dan alarm kebakaran G. Setrika otomatis dan sekring H. A, B dan C benar 42

82 8. Kegiatan berikut yang memanfaatkan peristiwa pemuaian adalah. E. Pemasangan celah pada rel kereta api dan pemasangan kaca jendela F. Pemasangan celah pada rel kereta api dan pembuatan saklar otomatis bimetal G. Pembuatan termometer bimetal dan pembuatan saklar otomatis bimetal H. A, B dan C benar 9. Tukang kayu merancang ukuran kaca jendela sedikit lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Hal ini bertujuan. E. Memudahkan pemasangan F. Untuk memberi ruang kaca saat terjadi pemuaian G. Memudahkan saat pembongkaran dilakukan H. A, B dan C benar 20. Pemasangan kawat telpon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud... E. Memudahkan pemasangan F. Memudahkan saat perbaikan G. Agar tidak putus saat terjadi penyusutan H. Agar tidak putus saat terjadi pemuaian 43

83 Lampiran 08 LEMBAR VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Validator : SMPK St. Theresia Kupang : IPA-Fisika : Pemuaian : VII / II :.. Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Rencana Pelaksnaan Pembelajaran (RPP). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No Pernyataan/Pertanyaan Kelengkapan Skala penilaian Peneliti menulis Identitas yang memuat satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu. Ada Tidak Peneliti merumuskan tujuan dalam penyusunan RPP berdasarkan:. Kemampuan yang terkandung dalam Kompetensi Dasar 44

84 2. Ketepatan penjabaran Kompetensi Dasarke Indikator 3. Jumlah Indikator dibandingkan dengan waktu yang disediakan 4. Kejelasan rumusan Indikator 5. Kesesuaian Indikator dengan tingkat perkembangan siswa 3 Apakah model pembelajaran yang dipilh (pembelajaran berdasarkan masalah) sesuai dengan materi yang disajikan? 4 Peneliti menggunakan sarana dan sumber belajar yang meliputi:. Sarana/media pembelajaran mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran 2. Sumber belajar relevan dengan materi yang akan disajikan (bahan ajar, Lembar Kerja, THB). 5 Peneliti menyusun skenario pembelajaran yang meliputi:. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru secara berurutan (pendahuluan, kegiatan inti dan penutup). 2. Tahap-tahap model pembelajaran berdasarkan masalah 3. Memberikan peluang kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya. 4. Mencerminkan ciri khas keterampilan dasar mata pelajaran yang bersangkutan. 5. Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan belajar perseorangan, berpasangan, klasikal atau berkelompok. 6. Alokasi waktu pada proses pembelajaran di atur dengan baik. 45

85 6 Peneliti membuat evaluasi pembelajaran yang mencakup:. Penugasan 2. Kinerja 3. Tertulis/lisan 7 Peneliti menyusun kalimat dalam LKS sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang mudah dipahami SKOR TOTAL Keterangan skala penilaian: : Sangat kurang 3: Cukup 5: Sangat Baik 2: Kurang 4: Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 00% 46

86 berikut: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel Tabel. Tafsiran Harga Persentase Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 2 40 Kurang 4 60 Cukup 6 80 Baik 8 00 Sangat baik Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai). RPP ini kategorinya: 2. RPP ini kategorinya: a. Sangat kurang a. Belum dapat digunakan masih konsultasi b. Kurang b. Dapat digunakan dengan revisi besar c. Cukup c. Dapat digunakan dengan revisi kecil d. Baik d. Dapat digunakan tanpa revisi e. Sangat baik 47

87 Saran Kupang,..206 Validator 48

88 LEMBAR VALIDASI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Validator : SMPK St. Theresia Kupang : IPA-Fisika : Pemuaian : VII / II :.. Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai No Pernyataan/Pertanyaan Peneliti menuliskan organisasi LKS yang meliputi:. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar 3. Tujuan 4. Alat dan bahan 5. Langkah kerja Kelengkapan Skala penilaian Ada Tidak Peneliti merumuskan pertanyaan 49

89 berdasarkan:. Kesesuaian dengan tujuan 2. Mendukung konsep 3. Keterbacaan 3 Peneliti menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran SKOR TOTAL Keterangan skala penilaian: : Sangat kurang 3: Cukup 5: Sangat Baik 2: Kurang 4: Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 00% berikut: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel 50

90 Tabel. Tafsiran Harga Persentase Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 2 40 Kurang 4 60 Cukup 6 80 Baik 8 00 Sangat baik Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai). LKS ini kategorinya: 2. LKS ini kategorinya: a. Sangat kurang a. Belum dapat digunakan masih konsultasi b. Kurang b. Dapat digunakan dengan revisi besar c. Cukup c. Dapat digunakan dengan revisi kecil d. Baik d. Dapat digunakan tanpa revisi e. Sangat baik 5

91 Saran Kupang,..206 Validator 52

92 LEMBAR VALIDASI KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Validator : SMPK St. Theresia Kupang : IPA-Fisika : Pemuaian : VII / II :.. Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Tes Hasil Belajar (THB). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No Peryataan/Pertanyaan Organisasi yang meliputi: Kelengkapan Skala Penilaian Ada Tidak Kompetensi Dasar 2. Indikator Soal 3. Nomor Soal 4. Klasifikasi Soal 5. Skor 53

93 6. Jenis Soal 7. Uraian Soal 8. Kunci Jawaban. Batasan jawaban/ ruang lingkup yang hendak diukur sudah jelas 2. Isi materi yang hendak ditanyakan sesuai dengan pengalaman 3. Isi materi tes sesuai dengan jenis sekolah dan tingkatan kelas 2 Peneliti membuat konstruksi soal berdasarkan: 3. Rumusan butir soal menggunakan kata tanya yang tepat. 2. Rumusan butir soal tidak menimbulkan makna ganda. 3. Untuk Pilihan ganda hanya ada satu option yang benar. 4. Keterbacaan Peneliti menggunakan tata bahasa dalam penulisan soal yang mencakup: 4. Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif serta mudah dipahami 2. Rumusan butir soal menggunakan katakata/kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda 3. Rumusan butir soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar 4. Rumusan butir soal tidak menggunakan bahasa daerah yang diberlaku di daerah setempat 54

94 SKOR TOTAL Keterangan skala penilaian: : Sangat kurang 3: Cukup 5: Sangat Baik 2: Kurang 4: Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 00% berikut: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel Tabel. Tafsiran Harga Persentase Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 2 40 Kurang 4 60 Cukup 6 80 Baik 8 00 Sangat baik 55

95 Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai). THB ini kategorinya: 2. THB ini kategorinya: a. Sangat kurang a. Belum dapat digunakan masih konsultasi b. Kurang b. Dapat digunakan dengan revisi besar c. Cukup c. Dapat digunakan dengan revisi kecil d. Baik d. Dapat digunakan tanpa revisi e. Sangat baik Saran Kupang,. 206 Validator 56

96 LEMBAR VALIDASI BAHAN AJAR PESERTA DIDIK Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Validator : SMPK St. Theresia Kupang : IPA-Fisika : Pemuaian : VII / II :.. Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Bahan Ajar Siswa. Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No Peryataan/Pertanyaan Peneliti menyusun organisasi sub konsep yang mencakup: A. Pendahuluan. Ilustrasi sub konsep B. Isi. Tujuan 2. Memuat aktivitas/kegiatan pendukung pembelajaran 57 Kelengkapan Skala penilaian Ada Tidak

97 3. Memuat konsep-konsep penting 4. Gambar yang relevan 5. Contoh-contoh yang mendukung konsep 6. Kaitan dengan ilmu pengetahuan/teknologi 7. Sumber yang dipakai jelas C. Karakteristik sub konsep. Hubungan antar pelajaran 2. Pemecahan masalah 3. Mencari dan menemukan 4. Mengembangkan kemampuan bernalar D. Penutup Pertanyaan tentang materi yang baru diajarkan Peneliti menjabaran konsep yang mencakup: 2. Kesesuaian dengan tujuan 2. Kebenaran konsep 3. Urutan konsep 4. Keterbacaan 5. Gambar menunjang materi 6. Latihan soal mendukung konsep 7. Kebermanfaatan SKOR TOTAL Keterangan skala penilaian: : Sangat kurang 3: Cukup 5: Sangat Baik 2: Kurang 4: Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 00% 58

98 berikut: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel Tabel. Tafsiran Harga Persentase Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 2 40 Kurang 4 60 Cukup 6 80 Baik 8 00 Sangat baik Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai). Bahan Ajar ini kategorinya: 2. Bahan Ajar ini kategorinya: a. Sangat kurang a. Belum dapat digunakan masih konsultasi b. Kurang b. Dapat digunakan dengan revisi besar c. Cukup c. Dapat digunakan dengan revisi kecil d. Baik d. Dapat digunakan tanpa revisi e. Sangat baik 59

99 Saran Kupang,. 206 Validator 60

100 Lampiran 09a LEMBAR PENILAIAN TES HASIL BELAJAR (THB) AFEKTIF PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (0,02) Nama Sekolah : SMPK St. Theresia Kupang Mata Pelajaran : Fisika Materi Pokok : Pemuaian Pertemuan ke :... Hari/Tanggal :... Peneliti : Stevia M. Kase Petunjuk! Berikut ini diberikan daftar pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda pada kolom yang sesuai. Keterangan: A: Kerja sama dalam kelompok B: Disiplin dalam bekerja C: Mengemukakan ide atau Pendapat D: Memiliki sikap ingin tahu E: Jujur dalam bekerja F: Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan 6

101 Nilai jika Ya Nilai 0 jika Tidak (*) Coret yang tidak perlu Kelompok I No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C D E F Skor Kelompok II No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C D E F Skor Kelompok III 62

102 No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C D E F Skor Kelompok IV No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C D E F Skor Kelompok V No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C D E F Skor 63

103 Kelompok VI No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C D E F Skor Kupang, Pengamat I/II (...) 64

104 Lampiran 09b LEMBAR PENILAIAN TES HASIL BELAJAR (THB) PSIKOMOTOR PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (RPP 0,02) Nama Sekolah : SMPK St. Theresia Kupang Mata Pelajaran : Fisika Materi Pokok : Pemuaian Pertemuan ke :... Hari/Tanggal :... Peneliti : Stevia M. Kase Petunjuk! Berikut ini diberikan daftar pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda silang pada kolom yang sesuai. Keterangan: A: Ketepatan memilih alat dan bahan B: Merangkai alat dan bahan dengan benar C: Ketepatan dalam menggunakan musschenbroek 65

105 Kelompok No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C Skor Kelompok 2 Aspek yang diamati Skor No Nama peserta didik A B C Kelompok 3 No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C Skor 66

106 Kelompok 4 Aspek yang diamati Skor No Nama peserta didik A B C Kelompok 5 Aspek yang diamati Skor No Nama peserta didik A B C 2 67

107 3 4 5 Kelompok 6 Aspek yang diamati Skor No Nama peserta didik A B C Skor: Nilai jika melakukan seluruhnya Nilai 0,5 jika melakukan sebagian Nilai 0 jika tidak melakukan (*) Coret yang tidak perlu Kupang, Pengamat I/II (...) 68

108 Lampiran 0 LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (RPP 0,02) Nama Sekolah : SMPK St. Theresia Kupang Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : VII/II Materi Pokok : Pemuaian Pertemuan ke :... Hari/Tanggal :... Waktu :... Guru : Stevia M. Kase Petunjuk!. Berikut ini adalah daftar aspek pengelolaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. 2. Berilah tanda ( )pada kolom yang sesuai menurut penilaian bapak/ibu guru! A. Perencanaan Pembelajaran No Aspek Pengamatan Ketersediaan Penilaian 69

109 Ya Tidak Silabus a. Guru membuat silabus dengan mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas dan semester. b. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada silabus. c. Guru mencantumkan indikator pada silabus. d. Guru mencantumkan kegiatan pembelajaran pada silabus. e. Adanya kesesuaian antara indikator dan kegiatan pembelajaran. f. Guru mencantumkan materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Guru membuat RPP dengan mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu. b. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada RPP. c. Guru mencantumkan indikator pada RPP. d. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP. e. Adanya kesesuaian antara indikator dan kegiatan pembelajaran. f. Guru mencantumkan pendekatan pembelajaran, sumber belajar, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi. 3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) a. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada LKS 70

110 b. Guru mencantumkan indikator pada LKS c. Guru mencantumkan tujuan pembelajaran pada LKS. d. Guru mencantumkan judul eksperimen pada LKS. e. Guru mencantumkan landasan teori untuk pada LKS f. Guru mencantumkan alat dan bahan eksperimen yang relevan pada LKS. g. Guru mencantumkan prosedur eksperimen pada LKS h. Guru mencantumkan tabel data pengamatan pada LKS. 4 Bahan Ajar Siswa (BAS) a. Guru mencantumkan judul materi pokok pada BAS b. Guru menguraikan materi pokok pada BAS c. Guru menyertakan gambar atau bagan pendukung pada BAS. B. Pelaksanaan Pembelajaran No Aspek Pengamatan Ketersediaan Penilaian Ya Tidak Kegiatan Pendahuluan Fase : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 2 Kegiatan Inti a. Guru memberi motivasi pada siswa b. Guru mengajukan demonstrasi c. Guru menjelaskan topik dan tujuan pembelajaran 7

111 Fase 2 : menyampaikan informasi a. Guru menyampaikan materi secara garis besar kepada siswa sebagai pengetahuan awal Fase 3 : mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok beberapa kelompok yang beranggotakan 4-6 orang b. Guru membagi LKS pada kelompok c. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan yang ada pada LKS tersebut Fase 4 : membimbing kelompok belajar a. Guru mengontrol kerja siswa dan memotivasi siswa agar aktif dalam bertanya serta mengemukakan pendapat dalam kelompok Fase 5 : evaluasi a. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya b. Guru memberikan penjelasan tambahan jika masing-masing kelompok masih mengalami kesulitan 3 Kegiatan Penutup Fase 6 : membuat kesimpulan dan memberikan penghargaan a. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik 4 Pengelolaan Waktu Guru mengolah waktu dengan baik 5 Suasana Kelas a. Siswa sangat antusias selama proses 72

112 pembelajaran. b. Guru sangat antusias membimbing siswa selama proses pembelajaran. C. Evaluasi No 2 3 Aspek Pengamatan Guru membuat kisi-kisi Tes Hasil Belajar Produk (THB Produk) dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar Proses (THB Proses). Guru membuat Tes Hasil Belajar Produk (THB Produk) dan Tes Hasil Belajar Proses (THB Proses). Guru membuat kisi-kisi Tes Hasil Belajar Afektif (THB Afektif) dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar Psikomotor(THB Psikomotor). Guru membuat lembar penilaian Tes Hasil Belajar Afektif (THB Afektif) dan lembar penilaian Tes Hasil Belajar Psikomotor. Ketersediaan Penilaian Ya Tidak Rubric : Tidak baik 2 Kurang Baik 3 Cukup Baik 73 Jika seluruh aspek yang diamati tidak sesuai dengan perangkat yang dibuat Jika sebagian besar yang diamati tidak sesuai dengan yang sebenarnya tetapi masih dapat diterima Jika seluruh aspek yang diamati sebagian besar sesuai

113 yang sebenarnya 4 Baik Jika seluruh aspek yang diamati sesuai dengan yang sebenarnya (*) Coret yang tidak perlu Kupang, Pengamat I/II (...) 74

114 Lampiran LEMBAR PENGAMATAN KETERAMILAN KOOPERATIF PESERTA DIDIK Nama Sekolah : SMPK St. Theresia Kupang Mata Pelajaran : IPA Materi Pokok : Pemuaian Kelas/Semester : VII E /II Pertemuan ke :... Waktu :... Peneliti : Stevia M. Kase Petunjuk :. Pengamatan ditujukan kepada 2 kelompok yang dilakukan secara bergantian setiap periode 2,5 menit (2 menit pengamatan dan 0,5 menit mencatat hasil pengamatan). 2. Kategori keterampilan kooperatif yang diamati meliputi: A. Berada dalam tugas Peserta didik terlibat aktif dalam kelompok Peserta didik mengerjakan/meneruskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya B. Mengambil giliran dan berbagi tugas Peserta didik bersedia menerima tugas Peserta didik memberi kepercayaan kepada temannya dalam menyeleseikan tugas Peserta didik bekerjasama dalam kelompok dan bersedia membantu teman dalam menyeleseikan tugas C. Mendorong berpartisipasi Peserta didik memotivasi temannya untuk memberikan pendapat/ide D. Bertanya/menjawab Peserta didik mengemukakan pertanyaan/jawaban kepada teman/guru E. Mendengarkan dengan aktif Peserta didik memperhatikan informasi/penjelasan/pendapat yang disampaikan teman/guru 75

115 Peserta didik menghargai pendapat teman Kelompok :... No Nama Peserta Didik Keterampilan Kooperatif Yang Muncul A B C D E Keterangan : A : Berada dalam tugas B : Mengambil giliran dalam berbagai tugas C : Mendorong berpartisipasi D : Mendengarkan dengan aktif E : Bertanya Kupang, Pengamat I/ *coret yang tidak sesuai (...) 76

116 Lampiran 2 KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK Variabel Indikator No. butir angket Minat belajar siswa a) Perasaan senang, 2, 3, 4 b) Perhatian 5, 6, 7, 8 c) Perasaan tertarik 9, 0,, 2 d) Giat belajar 3, 4, 5 e) Mengerjakan tugas 6, 7, 8 f) Mengetahui tujuan belajar 9, 20 Skala penilaian angket minat belajar peserta didik Alternatif jawaban Bobot penilaian Positif Negatif Sangat setuju 5 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak setuju

117 Sangat tidak setuju 5 Untuk mengukur ketercapaian indikator angket digunakan rumus: SP CI 00% ST Keterangan: CI SP ST : Persentase capaian setiap pernyataan minat : Jumlah skor yang dicapai untuk setiap pernyataan minat : Jumlah skor total pernyataan minat Untuk mengukur minat belajar siswa digunakan rumus : jumlah skor yang diperoleh siswa persentase 00% jumlah skor maksimum Kriteria interpretasi skor : Angka 0% - 20% : Sangat lemah Angka 2% - 40% : Lemah Angka 4% - 60% : Cukup Angka 6% - 80% : Kuat Angka 8% - 9% : Sangat kuat 78

118 Lampiran 3 ANGKET MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK Nama Sekolah : Nama Siswa : Kelas : Hari/tanggal : Petunjuk :. Pada kuesioner ini terdapat20 pernyataan pertimbangkan baik-baik stiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran ini dan tentukan kebenarannya. 2. Berilah tanda chek list ( ) untuk pilihan yang benar dan cocok dengan penilaian anda 3. Keterangan pilihan jawaban : 5 : Sangat setuju 4 : Setuju 3 : Ragu-ragu 2 : Tidak setuju : Sangat tidak setuju No Pernyataan Pilihan jawaban Saya merasa senang saat belajar Fisika 2 Materi pembelajaran ini tidak terlalu sulit bagi saya 3 Saya merasa lebih jelas dalam memahami materi 79

119 pelajaran yang diajarkan secara kelompok 4 Saya merasa senang bila saya mendapat nilai yang baik pada materi pelajaran Fisika 5 Saya tidak merasa mengantuk ketika mengikuti pembelajaran ini 6 Pelajaran ini menarik perhatian saya 7 Saya mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 8 Perhatian belajar saya menjadi hilang apabila ada keributan di kelas 9 Saya menyukai pelajaran ini 0 Rasa ingin tahu saya seringkali tergerak oleh pertanyaan yang dikemukakan dari masalah yang diberikan guru pada materi pembelajaran ini Saya tertarik pada sikap guru Fisika dalam menjalani proses pembelajaran 2 Saya tertarik pada materi pelajaran Fisika 3 Saya memiliki catatan pelajaran Fisika maupun buku penunjang pelajaran ini 4 Saya harus bekerja keras untuk berhasil dalam 80

120 pelajaran ini 5 Saya membaca buku yang berkaitan dengan pelajaran Fisika 6 Saya merasa lebih mudah memahami materi Pemuaian dengan adanya LKPD dan dibimbing oleh guru 7 Saya mengerjakan PR atau tugas Fisika dengan baik dan mengumpulkan tepat waktu 8 Saya aktif saat melakukan eksperimen Fisika 9 Saya melihat bagaimana hubungan antara isi pembelajaran ini dengan segala sesuatu yang telah saya ketahui 20 Isi pembelajaran ini sesuai dengan harapan dan tujuan saya 8

121 Lampiran 4a A. Perencanaan Pembelajaran RPP 0 RPP 02 NO. ASPEK YANG DIAMATI P P2 RATA- RATA X KATEGORI P P2 RATA- RATA X KATEGORI 2 Silabus a. Pendidik membuat silabus dengan mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas dan Semester b. Pendidik mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada silabus c. Pendidik mencantumkan indikator pada silabus ,00 BAIK ,00 BAIK d. Pendidik mencantumkan kegiatan pembelajaran pada silabus e. Adanya kesesuaian antara indikator dan kegiatan Pembelajaran f. Pendidik mencantumkan materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Penidik membuat RPP dengan mencantumkan identitas sekolah,mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok dan alokasi waktu b. Penidik mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada RPP ,00 BAIK ,00 BAIK c. Pendidik mencantumkan indikator pada RPP d. Pendidik merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP e. Adanya kesesuaian antara indikator dan kegiatan

122 3 4 Pembelajaran f. Pendidik mencantumkan pendekatan pembelajaran, sumber belajar, alat dan bahan, langkah-lngkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi Lembar Kegiatan Peserta didik a. Pendidik mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada LKPD b. Pendidik mencantumkan indikator pada LKPD c. Pendidik mencantumkan tujuan pembelajaran pada LKPD d. Pendidik mencantumkan judul eksperimen pada LKPD 4,00 BAIK e. Pendidik mencantumkan landasan teori pada LKPD 4,00 BAIK f. Pendidik mencantumkan alat dan bahan eksperimen yang relevan pada LKPD g. Pendidik mencantumkan prosedur eksperimen pada LKPD h. Pendidik mencantumkan tabel data pengamatan pada LKPD Bahan Ajar Peserta Didik a. Pendidik mencantumkan judul materi pokok pada BAPD 4,00 BAIK 4,00 BAIK b. Pendidik menguraikan materi pokok pada BAPD c. Pendidik menyertakan gambar atau bagan pendukung pada BAPD JUMLAH RELIABILITAS 00% 00% 243

123 Lampiran 4b B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No. 2 ASPEK YANG DIAMATI P P2 RATA- RATA RPP 0 RPP 02 X KATEGORI P P2 RATA- RATA X KATEGORI Kegiatan pendahuluan Fase : menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik a. pendidik memberi motivasi pada peserta didik ,83 BAIK BAIK b. Pendidik mengajukan demonstrasi 4 3 3, c. Pendidik menjelaskan topik dan tujuan pemblajaran kegiatan Inti fase 2: menyampaikan informasi 4 a. pendidik menyampaikan materi secara garis besar kepada peserta didik sebagai pengetahuan awal 3,5 fase 3: mengorganisasi peserta didik dalam kelompok belajar a. pendidik membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 5 orang b. Pendidik membagi LKPD pada kelompok 4 3 3, c. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegatan ,86 BAIK yang ada pada LKPD tersebut 3,57 BAIK fase 4: membimbing kelompok belajar a. pendidik mengontrol kerja peserta didik dan memotivasi peserta 4 didik agar aktif dalam bertanya serta mengemukakan ,5 pendapat dalam kelompok fase 5: evaluasi a. pendidik meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya 244

124 3 4 5 b. Pendidik memberikan penjelasan tambahan jika masingmasing 4 3 3, kelompok masih mengalami kesulitan Kegiatan Penutup fase 6: membuat kesimpulan dan memberikan penghargaan 4 4 a. Pendidik membimbing peserta didik untuk membuat BAIK BAIK kesimpulan b. Pendidik memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik Pengelolaan Waktu 4 4 BAIK 4 4 BAIK Pendidik mengolah waktu dengan baik Suasana Kelas 3,5 4 a. peserta didik sangat antusias selama proses pembelajaran ,75 BAIK 4 BAIK b. Pendidik sangat antusias membimbing peserta didik selama proses pembelajaran JUMLAH RELIABILITAS 98% 98% 245

125 Lampiran 4c No. C. EVALUASI PEMBELAJARAN ASPEK YANG DIAMATI P P2 RATA- RATA RPP 0 RPP 02 X KATEGORI P P2 RATA- RATA X KATEGORI Pendidik membuat kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan 4 3 3,5 3,5 BAIK 4 3 3,5 3,5 BAIK kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Proses Pendidik membuat Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan Tes 2 Hasil Belajar (THB) Proses 4 3 3,5 3,5 BAIK BAIK Pendidik membuat kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Afektif dan BAIK BAIK 3 kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor 4 Pendidik membuat lembar penlaian Tes Hasil Belajar (THB) Afektif dan lembar penilaian Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor BAIK BAIK JUMLAH RELIABILITAS 94% 97% 246

126 LAMPIRAN 5 KETUNTASAN INDIKATOR HASL BELAJAR PESERTA DIDIK DAN SENSITIVITAS BUTIR SOAL Indikator Soal N o. KdP D U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U ASK AL AYR APR N U AJP AELE BDO CL CDA Y DRD DAV S DL FCT GMC P HAD HVS IDP JFS JRM JBG WR U U U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U U 2 U 0 0 S U S M 20 0,2 20 0,2 P U U2 U 0,8 5 0,8 5 TT TT KET U 2 T T 20 0,4 0,8 TT T 20 0,3 0,9 TT T 20 0, ,3 5 0, ,5 20 0, ,5 0,8 5 TT 0,7 TT T T T 0,8 TT T 0,8 5 0,7 5 0,7 5 TT TT TT T T T 20 0,3 0,8 TT T 20 0, ,2 0,8 5 0,8 5 TT TT T T 20 0,2 0,8 TT T 20 0,4 20 0,3 20 0,2 0,8 5 0,6 5 0,8 5 TT TT TT T T T T 20 0,3 0,9 TT T , 5 0,2 5 0,8 5 TT T 0,9 TT T

127 2 JDC JJS KHJT MAG PNN Y RNL T RR RJS RAA N WYB SIHB KPD PB 7 # 8 30 # ### # # , , ## , , # , , IS 0,6 0,53 0,60 0,30 0,67 0,63 0,57 0,30 0,57 0,73 0,67 0,43 0,70 0,47 0,47 0,60 0,50 0,47 0,53 0,47 PIHB 0,86 0,82 0,9 0,78 0,80 0,82 0,85 KIHB T T T T T T T RATA-RATA PROPORSI JAWABAN PESERTA DIDIK , , ,3 0,7 TT ,2 5 0, 5 0,8 5 0,9 5 TT TT T T T T 20 0,3 0,9 TT T 20 0,3 0,8 TT T 20 0, ,4 20 0, 20 0,3 20 0, 0, 3 0,8 5 0,7 5 0,7 5 0,8 5 0,8 5 0, 8 TT TT TT TT TT T T T T T T T T Keterangan: KIH B : Ketuntasan IHB SM : Skor Maksimum SIH B : Jumlah Peserta Didik yang Mencapai IHB S : Skor yang Diperoleh Peserta Didik KP D : Keseluruhan Peserta Didik P : Proporsi PB : Proporsi Butir Soal TT : Tidak Tuntas IS : Indeks Sensitivitas T : Tuntas PIH : Proporsi IHB KdP : Kode Peserta Didik 248

128 B LAMPIRAN 6 D MATRIKS PERHITUNGAN ASPEK AFEKTIF PESERTA DIDIK No. KdPD NOMOR ASPEK RPP 0 RPP 02 S SM P KET A B C D E F A B C D E F Kelompok ASK ,75 T 2 CDAY ,75 T 3 HAD 0 2 0,92 T 4 JDC 2 2 T 5 RNLT ,83 T Kelompok 2 AL ,83 T 2 DRD 2 2 T 3 HVS ,75 T 4 JJK 0 2 0,92 T 5 RR ,83 T Kelompok 3 AR ,83 T 2 DAVS ,75 T 3 IDP 0 2 0,92 T 4 KHJT ,75 T 5 RJS 0 2 0,92 T Kelompok 4 APRN ,83 T 2 DL ,75 T 3 JS 2 2,00 T 4 MAG 2 2 T 5 WYB 2 2 T 249

129 Kelompok 5 BDO 2 2 T 2 FCT 2 2,00 T 3 JRM 0 2 0,92 T 4 PNNY ,67 TT 5 RAAN 0 2 0,92 T Kelompok 6 CL ,83 T 2 GMLP 2 2 T 3 JR 0 2 0,92 T 4 ATP 0 2 0,92 T 5 AELE 2 2,00 T SS KPD PB 0,73 0,97 0,9 0,73 0,53 0,8 0,93 PIHB 0,89 0,88 KIHB T T RATA-RATA 0,88 T Ket. KdPD : Kode Peserta Didik KPD : Keseluruhan Peserta Didik TT : Tidak Tuntas S : Skor yang Diperoleh Peserta Didik PBS : Proporsi Butir Soal SM : Skor Maksimum PIHB : Proporsi IHB P : Proporsi KIHB : Ketuntasan IHB SS : Jumlah Peserta Didik yang Menjawab Benar T : Tuntas 250

130 LAMPIRAN 7 MATRIKS PERHITUNGAN ASPEK PSIKOMOTOR PESERTA DIDIK Nomor Aspek No. KdPD RPP 0 RPP 02 S SM P KET A B C A B C Kelompok ASK ,83 T 2 CDAY ,83 T 3 HAD ,83 T 4 JDC 6 6 T 5 RNLT ,83 T Kelompok 2 AL ,83 T 2 DRD 6 6 T 3 HVS ,83 T 4 JJS ,83 T 5 RR ,83 T Kelompok 3 AR ,83 T 2 DAVS ,83 T 3 IDP ,5 TT 4 KHJT ,83 T 5 RJS ,83 T Kelompok 4 APRN ,83 T 2 DL ,83 T 3 JS ,83 T 4 MAG 6 6 T 25

131 5 WYB 6 6 T Kelompok 5 BDO ,83 T 2 FCT ,83 T 3 JRM ,83 T 4 PNNY ,83 T 5 RAAN 6 6 T Kelompok 6 CL ,83 T 2 GMLP 6 6 T 3 JR ,83 T 4 ATP ,83 T 5 AELE ,83 T SS KPD PBS 0,9 0,73 0,8 0,9 0,8 PIHB 0,88 0,83 KIHB T T RATA-RATA 0,86 T Keterangan KdPD : Kode Peserta Didik KPD : Keseluruhan Peserta Didik TT : Tidak Tuntas SM : Skor Maksimum PBS : Proporsi Butir Soal S : Skor yang Diperoleh Peserta Didik PIHB : Proporsi IHB P : Proporsi KIHB : Ketuntasan IHB SS : Jumlah Peserta Didik yang Menjawab Benar T : Tuntas 252

132 LAMPIRAN 8 KETUNTASAN AFEKTIF PER INDIVIDU NO KdPD PROPORSI (%) KIHB ASK 75% T 2 AL 83% T 3 AYR 83% T 4 APRN 83% T 5 AJP 92% T 6 AELE 00% T 7 BDO 00% T 8 CL 83% T 9 CDAY 75% T 0 DRD 00% T DAVS 75% T 2 DL 75% T 3 FCT 00% T 4 GMCP 00% T 5 HAD 92% T 6 HVS 75% T 7 IDP 92% T 8 JFS 00% T 9 JRM 92% T 20 JBGWR 92% T 2 JDC 00% T 22 JJS 92% T 23 KHJT 75% T 24 MAG 00% T 25 PNNY 67% TT 26 RNLT 83% T 27 RR 83% T 253

133 28 RJS 92% T 29 RAAN 92% T 30 WYB 00% T RATA-RATA 88% T LAMPIRAN 9 KETUNTASAN PSIKOMOTOR PER INDIVIDU NO KdPD PROPORSI (%) KIHB ASK 83% T 2 AL 83% T 3 AYR 83% T 4 APRN 83% T 5 AJP 83% T 6 AELE 83% T 7 BDO 83% T 8 CL 83% T 9 CDAY 83% T 0 DRD 00% T DAVS 83% T 2 DL 83% T 3 FCT 83% T 4 GMCP 00% T 5 HAD 83% T 6 HVS 83% T 7 IDP 50% TT 8 JFS 83% T 9 JRM 83% T 20 JBGWR 83% T 2 JDC 00% T 254

134 22 JJS 83% T 23 KHJT 83% T 24 MAG 00% T 25 PNNY 83% T 26 RNLT 83% T 27 RR 83% T 28 RJS 83% T 29 RAAN 00% T 30 WYB 00% T RATA-RATA 85% T LAMPIRAN 20 PERHITUNGAN NILAI AKHIR PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATERI POKOK PEMUAIAN NO KdPD N. N. N. KUIS RATA-RATA DISKUSI RATA-RATA TUGAS N. N. RATA-RATA Uj Af N. Psi JUMLAH N. Akhir KET ASK , ,5 86 T 2 AL , ,5 88 T 3 AYR , , T 4 APRN , ,5 90 T 5 AJP T 6 AELE , ,5 88 T 7 BDO , ,5 92 T 8 CL , ,5 88 T 9 CDAY , ,5 84 T 0 DRD , , T DAVS T 2 DL T 255

135 3 FCT , ,5 9 T 4 GMCP T 5 HAD , , T 6 HVS , ,5 83 T 7 IDP T 8 JFS , ,5 93 T 9 JRM T 20 JBGWR T 2 JDC , , T 22 JJS , , T 23 KHJT , ,5 89 T 24 MAG T 25 PNNY , ,5 84 T 26 RNLT , ,5 89 T 27 RR T 28 RJS , , T 29 RAAN T 30 WYB , ,5 94 T RATA-RATA 89 T 256

136 LAMPIRAN 2 PERHITUNGAN MINAT BELAJAR Indikator Minat ynag Diamati dan Nomor Butir Angket No KdPD A B C D E F S SM P ASK % 2 AL % 3 AYR % 4 APRN % 5 AJP % 6 AELE % 7 BDO % 8 CL % 9 CDAY % 0 DRD % DAVS % 2 DL % 3 FCT % 4 GMCP % 5 HAD % 6 HVS % 7 IDP % 8 JFS % 9 JRM % 20 JBGWR % 2 JDC % 22 JJS % 23 KHJT % 24 MAG % 257

137 25 PNNY % 26 RNLT % 27 RR % 28 RJS % 29 RAAN % 30 WYB % SP ST CI 80% 67% 6% 95% 77% 77% 85% 87% 82% 80% 8% 80% 87% 86% 87% 83% 87% 83% 85% 82% CI 76% 8% 8% 86% 84% 83% Keterangan : SP : skor yang dicapai untuk setiap butir pernyataan ST : jumlah skor total pernyataan motivasi minat CI : presentase capaian setiap pernyataan CI : Rata-rata presentase pencapaian setiap indikator 258

138 LAMPIRAN 22 Analisis Capaian Indikator Angket Minat Belajar Peserta Didik Indikator A B C D E F Nomor Aspek dan Nomor Indikator Capaian Indikator (%) Peraaan Senang Perhatian Perasaan tertarik Giat belajar Mengerjakan Tugas Rata-Rata Capaian Indikator Mengetahui Tujuan Belajar Kriteria 76 Kuat 8 Sangat Kuat 8 Sangat Kuat 86 Sangat Kuat 84 Sangat Kuat 83 Sangat Kuat Rata-Rata 8,83 Sangat Kuat 259

139 Keterangan A : Perasaan Senang B : Perhatian C : Perasaan Tertarik D : Giat Belajar E : Mengerjakan Tugas F : Mengetahui Tujuan Belajar 260

140 LAMPIRAN 23 PERHITUNGAN KETRAMPILAN-KETRAMPILAN KOOPERATIF PESERTA DIDIK No KdPD RPP 0 RPP 02 A B C D E A B C D E ASK CDAY HAD JDC RNLT AL DRD HVS JJK RR Jumlah Rata-Rata Frekuensi 5,8 7,5 3,80 4,50 2,6 7,9 7,8 3,90 4,8 2,9 Frekuensi Maksimum Alokasi Waktu 60 menit 60 menit Persentase 88% 42% 2% 25% 4% 99% 43% 22% 27% 6% Keterangan A : Berada dalam tugas B : Mengambil giliran dan berbagi tugas C : Mendorong berpartisipasi D : Bertanya atau menjawab E : Mendengarkan dengan aktif 26

141 LAMPIRAN 24 Regression Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N HASIL BELAJAR MINAT BELAJAR Correlations HASIL BELAJAR MINAT BELAJAR Pearson Correlation HASIL BELAJAR MINAT BELAJAR Sig. (-tailed) HASIL BELAJAR..000 MINAT BELAJAR.000. N HASIL BELAJAR MINAT BELAJAR

142 Variables Entered/Removed b Variables Variables Model Entered Removed Method MINAT BELAJAR a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR Model Summary b Change Statistics Adjusted R Std. Error of the Sig. F Model R R Square Square Estimate R Square Change F Change df df2 Change.630 a a. Predictors: (Constant), MINAT BELAJAR b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), MINAT BELAJAR b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR 263

143 Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients 95% Confidence Interval for B Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound (Constant) MINAT BELAJAR a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR 264

144 265

145 266

146 267

147 LAMPIRAN 25 Chi-Square Test Descriptive Statistics Percentiles N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th NILAI AWAL

148 Frequencies NILAI AWAL Observed N Expected N Residual Total

149 Test Statistics NILAI AWAL Chi-Square a df 7 Asymp. Sig..395 Monte Carlo Sig. Sig..426 b 95% Confidence Interval Lower Bound.46 Upper Bound.436 a. 8 cells (00,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 3,8. b. Based on 0000 sampled tables with starting seed

150 Graph 27

151 Lampiran 26 DOKUMENTASI Pemberian tes awal Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 272

152 Pembentukan kelompok Lampiran 26 DOKUMENTASI Pemberian tes awal Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik 273

153 Menyajikan atau menyampaikan informasi Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar Menjelaskan alat dan bahan praktikum 274

154 Membimbing kelompok belajar Eksperimen tentang pemuaian zat padat Eksperimen tentang pemuaian zat cair 275

155 Eksperimen tentang pemuaian zat gas Perwakilan dari beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya 276

156 Pemberian tes akhir Pemberian lembar pengisian angket 277

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang yang berjumlah 17 orang.

BAB V PENUTUP. kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang yang berjumlah 17 orang. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan model pembelajaran langsung adalah baik untuk materi pokok

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian Zat Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan pendekatan inkuiri terbimbing adalah baik untuk materi pokok

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN PEMUAIAN Pengertian Pemuaian Pada pembicaraan tentang suhu pernah dibicarakan bahwa suhu mempengaruhi gerak partikel suatu benda. Benda yang bersuhu tinggi gerak partikelnya lebih cepat dari pada benda

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Peta Konsep. Zat dan Wujudnya. Menunjukkan Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair. Pemuaian pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas

BAB 5 PEMUAIAN. Peta Konsep. Zat dan Wujudnya. Menunjukkan Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair. Pemuaian pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas BAB 5 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan pengertian pemuaian dan jenis-jenisnya; 2. melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian; 3. mengetahui

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal ,00078 cm. 65,0078 cm. 65,078 cm. 65,78 cm

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal ,00078 cm. 65,0078 cm. 65,078 cm. 65,78 cm SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal 8.2 1. Koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/ Pada saat suhu besi 25C, panjangnya 65 cm. Kemudian besi dipanaskan sampai 125C, panjang akhir

Lebih terperinci

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN A. Suhu sebagai Tingkat Panas BAB SUHU DAN PEMUAIAN Suhu merupakan sesuatu untuk menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu rendah berarti dingin atau sejuk. Suhu tinggi berati panas. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. 1. C. PRINSIP TEORI Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian

Lebih terperinci

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? SUHU DAN PERUBAHAN A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.

Lebih terperinci

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan

Lebih terperinci

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas 2 Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas- Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri dari suatu benda karena pengaruh panas (kalor).

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan pendidikan : SMP Kelas VII

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan pendidikan : SMP Kelas VII 131 Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : SMP Kelas VII Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Konsep Zat. Sub Pokok bahasan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Lampiran 2a 200 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Satuan pendidikan : SMPK Santa Familia Sikumana Kupang Mata pelajaran : IPA Fisika Kelas/semester : VII/I Tahun Ajaran : 2017/2018 Topik : Suhu

Lebih terperinci

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat,

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat, III Wujud Zat dan Perubahannya Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Bagaimana sifat-sifat

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29 Kegiatan Belajar 2 1. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan siswa dapat: Mendeskripkan fenomena yang berkaitan dengan pemuaian zat Menyebutkan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 1. Sebuah kamar bersuhu 30 Suhu kamar tersebut jika dinyatakan dalam skala derajat Fahrenheit adalah... 54F 86F 99,5F 303F http://latex.codecogs.com/gif.latex?^{0}f=\leftspace;(space;\frac{9}{5}.30space;\rightspace;)+32=54+32=86^{0}f

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Kamis, 8 Januari 2009 Waktu : 90 menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka...

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka... 1. Perhatikan skala termometer berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-8.1.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8 Berdasarkan gambar di atas skala

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM keenam dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang membahas mengenai suhu dan kalor. Dalam keseharian, kita sering

Lebih terperinci

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA 67 Lampiran Ia ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA Berikan tanda centang ( ) pada kolom yang anda pilih. No. PERNYATAAN PILIHAN SS S TS STS 1 Saya tertarik pada pelajaran Fisika 2 3 4 5 6 7 Saya antusias/semangat

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur TEMPERATUR Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda disetebut termometer. Pada dasarnya

Lebih terperinci

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian Tujuh2wujud Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

Wujud Zat dan Perubahannya

Wujud Zat dan Perubahannya BAB 3 Wujud Zat dan Perubahannya A. Wujud Zat B. Massa Zat C. Pemuaian D. Kalor Sumber: Blaustein, D. et. al, 1999 Bab 3 Wujud Zat dan Perubahannya 61 Peta Konsep memiliki massa menentukan massa jenis

Lebih terperinci

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Kalor dan Suhu Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sebuah gunung es mempunyai kalor yang lebih

Lebih terperinci

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian.

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian. Bagian BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Terdiri dari Kegiatan.1 Benda apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Kegiatan. Bagaimana caranya

Lebih terperinci

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan

Lebih terperinci

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : IPA Fisika Silabus Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 1.1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. 1. Suhu dan Termometer Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. besaran pokok satuan SI Kelvin (K) skala Kelvin tidak dikalibrasi

Lebih terperinci

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator Bab V Benda dan Sifatnya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: - membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda, - menjelaskan alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. langsung pada materi pokok suhu dan Pemuaian perserta didik kelas X SMA. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. langsung pada materi pokok suhu dan Pemuaian perserta didik kelas X SMA. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah diperoleh data penelitian dan dilakukan analisis, maka secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung pada materi pokok suhu

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. 1. b. panjang m besaran pokok ada 7, yaitu No. Besaran Pokok Satuan SI 1. Panjang meter 2. Massa kilogram. Waktu detik 4. Suhu Kelvin. Kuat arus listrik ampere 6. Intensitas

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

Penggunaan Matematika

Penggunaan Matematika Penggunaan Matematika Jika dalam bentuk lambang: Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula (L t L o ). Maka, panjang benda setelah pemuaian dapat ditentukan, yakni Contoh

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING. : Pemuaian Zat Padat. Keterlaksanaan

FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING. : Pemuaian Zat Padat. Keterlaksanaan FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Konsep Alokasi Waktu : SMPN 12 Bandung : VII/1 : Fisika : Pemuaian

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

TEMPERATUR. dihubungkan oleh 49 50 o F. Temperatur pada skala Fahrenheit dan Celcius TEMPERATUR 1. Teori atom zat mendalilkan bahwa semua zat terdiri dari kesatuan kecil yang disebut atom, yang biasanya berdiameter 10-10 m.. Massa

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Suhu dan Pemuaian - Soal Doc. Name: RK13AR11FIS0501 Version: 2016-11 halaman 1 01. Dua ratus Kelvin ekivalen dengan suhu sebesar (A) -73 C (B) 73 C (C) -32 C (D) 373

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan 106 Lampiran 1. Daftar Terjemah LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mengamati 1 Proses pembelajaran diawali dengan siswa diminta untuk menggenggam sebongkah es di depan kelas sambil menutup rapat-rapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Pagak : Fisika : X / Dua : MIA : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Topik Alokasi Waktu : SMP IT Al-Multazam : Ilmu Pengetahuan Alam : 7 (Tujuh) / 2 (Dua) : Kalor dan Perpindahannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik dan mengajar

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik dan mengajar BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik dan mengajar berorientasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang berjumlah 26 peserta didik. Secara. terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang berjumlah 26 peserta didik. Secara. terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan Pendekatan Keterampilan Proses adalah optimal untuk materi pokok Kalor pada

Lebih terperinci

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2 TEMPERATUR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH FISIKA DASAR 2 Tugas Matakuliah Fisika Dasar 2 pada Program Strata1 ( S1) KUAT 20148300571 MUHAMMAD HENDRA 20148300572 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar mempunyai pengertian yang sangat luas, dari sejumlah pengertian belajar terdapat arti yang sangat penting yaitu change

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based. kelas VIID SMPK St.Theresia Kupang yang berjumlah 30 orang.

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based. kelas VIID SMPK St.Theresia Kupang yang berjumlah 30 orang. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis asosiatif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah

Lebih terperinci

BAB XI SUHU DAN PEMUAIAN

BAB XI SUHU DAN PEMUAIAN BAB XI SUHU DAN PEMUAIAN 1. Apa perbedaan suhu dan kalr? 2. Mengapa indra peraba bukan alat ukur yang baik? 3. Bagaimana prinsip kerja termmeter? 4. Bagaimana membuat skala termmeter? 5. Apa perbedaan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT 1. USAHA Sebuah benda bermassa 50 kg terletak pada bidang miring dengan sudut kemiringan 30 terhadap bidang horizontal. Jika

Lebih terperinci

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur SUHU DAN KALOR 1. Definisi Suhu Suhu merupakan derajat/tingkatan panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran skalar denagn satuan pokoknya kelvin (K). Alat utnuk mengukur suhu adalah termometer.termometer

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Besaran pokok beserta Satuan Internasional yang benar adalah. a. massa ons b. panjang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP NEGERI 38 SEMARANG TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP NEGERI 38 SEMARANG TAHUN PELAJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP NEGERI 38 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi BAB 4 KONSEP ZAT Dokumen penerbit Kompetensi Dasar: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Budi Purwanto MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sains Fisika Konsep dan Penerapannya untuk Kelas VII SMP dan MTs 1 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia! IKHLAS BERAMAL KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN JEPARA ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Hari/tanggal : 2010 Kelas : VII (tujuh) Waktu : 90 menit

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2011 SOAL TES EKSPERIMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : 12 45 menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Dasar 3.8. Menganalisis pengaruh kalor dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Kota BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Kota Bengkulu pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Siswa kelas VII A ini berjumlah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.1 1. Perhatikan sifat-sifat zat berikut! (1) Volume tetap (2) Susunan partikel sangat teratur (3) Bentuk berubah sesuai wadahnya (4) Jarak antar partikelnya sangat berjauhan (5) Gaya tarik antar partikelnya

Lebih terperinci

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini?

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? Antiremed Fisika Persiapan UAS 1 Fisika Kelas 7 Doc. Name: AR07FIS01UAS Version: 2015-04 halaman 1 01. Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? (A) 20 ml (B) 40 ml (C) 40 ml (D)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Berbah Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / I Alokasi Waktu : 80 menit (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal No No Induk Jenis Kelamin Skor Ketuntasan > 75 1 8710 P 91 Tuntas 2 8712 L 83 Tuntas 3 8716 L 68 Tidak Tuntas 4 8720 P 59 Tidak Tuntas 5 8721

Lebih terperinci

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur TEMPERATUR Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda disetebut termometer. Pada dasarnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMP N 2 Pegandon : VIII ( Delapan ) / Genap : Ilmu Pengetahuan Alam Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud

KALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud BAB 6 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari KALOR Peta Konsep

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Perhatikan pernyataan berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Angin laut terjadi pada siang hari, karena udara di darat lebih panas daripada di laut. 2. Sinar

Lebih terperinci

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

TEORI SAMBUNGAN SUSUT TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan

Lebih terperinci

KOEFISIEN MUAI PANJANG

KOEFISIEN MUAI PANJANG KOEFISIEN MUAI PANJANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak sekali hal-hal yang terjadi berkaitan dengan pemuaian dan pengerutan suatu benda. Misalnya

Lebih terperinci

TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit

TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit 180 TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit Petunjuk : Kerjakanlah soal-soal berikut dengan sebaik-baiknya! 1. Suatu benda

Lebih terperinci

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang Bab VI Tujuan Pembelajaran Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sumber:Pembakaran dan Peleburan,

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. Lampiran 08 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Topik/ Sub Topik :Gaya/ Jenis-jenis Gaya dan Pengukuran Gaya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Keristen 1 Metro Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : V/ 2 Waktu : 4 x 35 menit (2 X pertemuan) Metode : Student Team Achievment

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF INKUIRI UNTUK MEMBELAJARKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF INKUIRI UNTUK MEMBELAJARKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF INKUIRI UNTUK MEMBELAJARKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP Pokok Bahasan Suhu dan Perubahannya Kalor dan Perpindahannya OLEH: MUKTAR B.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal 64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK 1 Lau Maros Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRA SIKLUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRA SIKLUS LAMPIRAN II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRA SIKLUS Sekolah : SD Negeri Rogomulyo 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/semester : IV / I Waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi 7. Temperatur 1. Teori Atom Zat Atom Tidak dapat dibagi Hukum perbandingan yang tetap: ketika dua atau lebih unsur bergabung untuk membentuk senyawa, seyawa tersebut akan terbentuk dengan perbandingan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT NAMA NIM : : KEGIATAN PRAKTIKUM A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES 1. Suhu es sebelum dipanaskan

Lebih terperinci

Lampiran : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Lampiran : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I 47 Lampiran : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SDN Tambahmulyo 02 Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VI / 1 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (70 menit) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Menyelidiki peristiwa konveksi di dalam zat cair. II. ALAT DAN BAHAN Pembakar Spritus Statif 4 buah Korek api Tabung konveksi Serbuk teh Air

Lebih terperinci

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara

Lebih terperinci

Pengembangan alat percobaan muai panjang zat padat sebagai alat praktikum fisika pada materi pemuaian

Pengembangan alat percobaan muai panjang zat padat sebagai alat praktikum fisika pada materi pemuaian SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 122 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor

Lebih terperinci

BAB III ZAT DAN WUJUDNYA

BAB III ZAT DAN WUJUDNYA BAB III ZAT DAN WUJUDNYA 1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis suatu zat? 2. Mengapa massa jenis dapat dipakai sebagai salah satu ciri dari suatu zat? 3. Apa perbedaan zat padat, cair dan gas? 4. Bagaimana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) 63 RPP KELAS EKSPERIMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP : IPA FISIKA : IX / II : MAGNET : 2 jam pelajaran

Lebih terperinci

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd TEMPERATUR A. TEMPERATUR; Sebuah Kuantitas Makroskopis Secara kualitatif, temperatur dari sebuah objek (benda) dapat diketahui dengan merasakan sensasii panas atau dinginnya benda tersebut pada saat disentuh.

Lebih terperinci