BAB V PENUTUP. Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang berjumlah 26 peserta didik. Secara. terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang berjumlah 26 peserta didik. Secara. terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut."

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan Pendekatan Keterampilan Proses adalah optimal untuk materi pokok Kalor pada peserta didik kelas X SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang berjumlah 26 peserta didik. Secara terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut. 1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses materi pokok Kalor pada peserta didik kelas X SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang mecakup: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran atermasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata secara berturut-turut adalah:,00, 3,86 dan 3, Indikator Hasil Belajar dalam kegiatan pembelajaran fisika pada materi pokok Kalor yang menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses sebagian besar tuntas dengan rata-rata proporsi ketuntasan indikator produk (kognitif) sebesar 0,80, indikator proses sebesar 0,92, indikator afektif sebesar 0,88, dan indikator psikomotor 0, Hasil Belajar peserta didik kelas X SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang dalam kegiatan pembelajaran fisika pada materi pokok Kalor dengan menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses yang terdiri dari 26

2 peserta didik sebagian besar tuntas. Dengan hasil belajar aspek produk (kognitif) 0,80, aspek proses 0,92, aspek afektif 0,88, dan aspek psikomotor 0,89. Rata-rata peningkatan proporsi untuk aspek produk (kognitif) adalah 0,5 dan untuk aspek proses 0,60.. Respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapakan pendekatan Keterampilan Proses yang meliputi lima aspek dengan persentase rata-rata dari kelima aspek adalah 90% yang artinya bahwa peserta didik memberikan respon yang sangat baik terhadap pelaksanaan pembelajaran.

3 B. Saran Demi mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, maka beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Guru perlu lebih banyak lagi untuk menguasai dan memilih strategi, model, pendekatan, serta metode yang tepat sehingga dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik. 2. Pendekatan Keterampilan Proses sangat baik dan efektif dalam pembelajaran fisika, oleh karena itu disarankan agar guru mata pelajaran fisika dapat memilih pendekatan untuk diterapkan pada materi lain. 3. Dalam menerapkan suatu pendekatan atau strategi pembelajaran, guru harus memperhatikan pengelolaan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga semua aktivitas peserta didik lebih terarah dan berjalan sesuai rencana.. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses sangat baik dan efektif dalam pembelajaran sehingga disarankan agar guru dapat menerapkan model pembelajaran ini untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Fisika untuk materi pokok lain dengan memperhatikan karakteristik dari model pembelajaran tersebut. 5. Pendekatan Keterampilan Proses baik digunakan karena mampu melatih keterampilan memproses kerja ilmiah dalam diri peserta didik.

4 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus Desain Sistem Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asep & Abdul Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Aulia, Dinda. dkk Makalah Prestasi Belajar. Jakarta Timur: SMA Perguruan Rakyat 3 Pondok bamboo. Diakses pada tanggal 27 maret 2016 Aunurahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta cv. Benu, Frederick. (2016). Guru Tidak Cukup Hanya Pintar. Pos Kupang, 13 Februari 2016 Bunga Naen, Alfons Pembelajaran IPA Terpadu. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Damanik, Ericson Pengertian dan Tinjauan tentang Repon Siswa menurut Ahli. Diakses pada tanggal 27 maret 2016 Daryanto Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta:Gava Media. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Goa, Krispianus Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Materi Pokok Elastisitas Dan Garak Harmonik Sederhana Pada Peserta Didik Kelas XI IPA2 Semester Ganjil SMA Negeri 7 Tahun Ajaran 2013/201. Kupang: Universitas Widya Mandira Kupang Jihad dan Haris Evaluasi Pembelajaran. Jokjakarta: Multi Presindo Kamajaya Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo Media Pratama Keraf, Frans Modul Kuliah Teori Belajar. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Kusnandar Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Ngura, Maria Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Materi Pokok Pesawat Sederhana Pada Peserta Didik Kelas VIII B Semester Ganjil SMPK

5 Sta. Maria Asumpta Kupang Tahun Ajaran 2013/201. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mintahori. dkk Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Muslich, Masnur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ola Begu, Petrus Modul Kuliah Metodologi Penelitian. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Ratulangi, Niko Inovasi Pendidikan. Pos Kupang, 29 Januari 2016 Rusman Model-model pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Sayekti, Ika Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Analisis dan Sikap Ilmiah. Jurnal Inkuiri. Vol 1, No 2, pasca. uns. ac. id, 11 Januari Sudjiono,Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Semiawan, Conny. dkk Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia Tans, Feliks. (2016). Benahi Sistem. Pos Kupang, 3 Februari 2016 Tim Guru Eduka Mega Bank Soal Fisika SMA Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Cmedia Tim Penulis Tinta Fisika untuk SMA/ MA. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Trianto Mendesain Model Pembelajaran Invatif-Progresif. Surabaya: kencana Uno, Hamzah. dkk Menjadi Peneliti PTK yang professional. Jakarta: Bumi Aksar Uno, Hamzah Oreintasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Widodo, Tri Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

6 Zubaidah, Siti. dkk Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/ MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

7 L A M P I R A N

8 Lampiran 01 SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH : SMA SWASTA TERAKREDITASI PGRI KOTA KUPANG KELAS/ SEMESTER : X/ II MATA PELAJARAN : FISIKA ALOKASI WAKTU : 6 JP Kompeten si Dasar Materi Pokok Pembelajara n Indikator Pencapaian Kompetensi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Aloka si Tek Wak nik Bentuk Instrumen Contoh Instru men tu Sumber Belajar.1 Menganal isis pengaruh kalor terhadap suatu zat. KALOR 1) Mendeskripsikan pegertian kalor dan penerapannya dalam kehidupan seharihari 1. Peserta didik Mencari informasi melalui demonstrasi untuk mendapat konsep mengenai kalor. 2. Peserta didik mendiskusikan pengertian kalor berdasarkan demonstrasi. 3. Peserta didik menyebutkan Tes Tertulis dan tes non Tulis. Tes Pilihan Ganda, Essay Test, dan Praktik. Terlampir 6 JP Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD), Lembar Kerja peserta didik (LKPD), 200

9 kegiatan-kegiatan yang memerlukan kalor dalam kehidupan sehari-hari Buku Fisika kelas X, sumber lainyang relevan, Alat dan Bahan Praktiku m. 2) Menyelidiki pengaruh kalor terhadap kenaikan suh suatu zat 1. Peserta didik melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh kalor terhadap suhu suatu zat dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia 2. Peserta didik mengisi data hasil pengamatan berdasarkan format LKPD yang telah disediakan 3. Melakukan diskusi dalam kelompok tentang data hasil percobaan yang 201

10 dilakukan. Menjawab pertanyaan yang tersedia dalam LKPD dan membuat laporan praktikum 5. Mempresentasikan hasil diskusi (diskusi kelas) mengenai laporan praktikum 3) Menggunakan persamaan kalor Q = mc dan persamaan kapasitas kalor C = dalam menyelesaikan soalsoal. 1. Peserta didik menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan persamaan kalor Q = m.c. T dan persamaan kapasitas kalor C = ) Menentukan pengaruh kalor terhadap pemuaian zat (padat, cair, dan gas) dan penerapannya dalam 1. Guru bersama peserta didik mendiskusikan pengaruh kalor terhadap pemuaian zat (padat,cair dan 202

11 kehidupan seharihari gas) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 5) Menyelidiki pemuaian pada zat gas. 1. Pesrta didik melakukan percobaan untuk menyelidiki pemuaian pada zat gas. 2. Mengamati pemuaian zat gas yang terjadi pada balon pada balon dan mengisi data pada LKPD berdasarkan hasil pengamatan. 3. Melakukan diskusi dalam kelompok tentang percobaan yang dilakukan. Menjawab pertanyaan yang tersedia dalam LKPD dan membuat laporan praktikum 5. Mempresentasikan hasil diskusi dalam bentuk laporan praktikum. 203

12 1. Peserta didik menyelesaikan soalsoal dengan menggunakan persamaan pemuaian pada zat padat, yaitu pemuaian panjang l 0, pemuaian luas A 0 pemuaian volum V 0 2. Menyelesaikan soalsoal dengan menyelesaikan persamaan pemuaian pada zat 6) Menerapkan persamaan pemuaian secara kuantitatif. 3. Peserta didik menyelesaikan soalsoal dengan menggunakan persamaan pemuaian pada zat padat, yaitu pemuaian panjang 20

13 l 0, pemuaian luas A 0 pemuaian volum V 0. Menyelesaikan soalsoal dengan menyelesaikan persamaan pemuaian pada zat 7) Menentukan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat (padat, cair, dan gas) dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. 1. Peserta didik melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat. 2. Mengamati perubahan wujud pada kapur barus yang dipanaskan. 3. Melakukan diskusi dalam kelompok tentang percobaan yang dilakukan 205

14 . Menjawab pertanyaan yang tersedia dalam LKPD dan membuat laporan praktikum. 5. Mempresentasikan hasil diskusi dalam bentuk laporan praktikum. Karakter peserta didik yang diharapkan: 1. Kerjasama 2. Disiplin 3. Kemampuan berpendapat. Aktif 5. Ingin Tahu 6. Jujur 7. Bertanggung Jawab Kupang,..Juni 2016 Mengetahui; Kepala Sekolah Peneliti Drs. Simon Petrus Manu Gabriela Feneranda Agnes Tuto 206

15 Lampiran 02 BAHAN AJAR PESERTA DIDIK MATERI POKOK KALOR I. STANDAR KOMPETENSI. Menerapkan konsep kalor dan prinsip kalor dan konservasi energi pada berbagai perubahan energi. II. KOMPETENSI DASAR.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suatu zat. III. INDIKATOR 1. Mendeskripsikan pengertian kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat. 3. Menggunakan persamaan kalor Q = mc dan persamaan kapasitas kalor C = dalam menyelesaikan soal-soal.. Menentukan pengaruh kalor terhadap pemuaian zat (padat, cair, dan gas), dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menyelidiki pemuaian pada zat gas. 6. Menerapkan persamaan pemuaian secara kuantitatif. 7. Menentukan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat (padat, cair, dan gas) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 206

16 IV. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Peserta didik dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan suhu suatu zat. 3. Peserta didik dapat menggunakan persamaan kalor Q = m.c.δt dan persamaan kapasitas kalor C = dalam menyelesaikan soal-soal.. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 5. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap pemuaian zat. 6. Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan persamaan pemuaian pada zat padat yaitu pemuaian panjang Δ = l0 Δ, pemuaian luas Δ = A0 Δ, pemuaian volum Δ = V0 Δ. 7. Peserta didik dapat menggunakan persamaan pemuaian zat secara kuantitatif. 8. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian wujud zat. 9. Peserta didik dapat mendeskripsikan macam-macam perubahan wujud. 207

17 V. MATERI 1. PENGERTIAN KALOR Saat sendok dimasukan dalam secangkir kopi panas seperti terlihat pada gambar, sendok akan menjadi hangat dan kopi menjadi dingin ketika mencapai kesetimbangan termal. Interaksi yang menyebabkan perubahan suhu ini pada dasarnya aalah perpindahan energi dari suatu bahan ke bahan lainnya. Perpindahan energi yang hanya terjadi karena perbedahan suhu/ temperature disebut aliran panas/ kalor atau perpindahan panas/ kalor, dan energi yang dipindahkan disebut Panas/ Kalor. Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Pengertian kalor sebagai bentuk energi, baru berkembang pada awal abad ke-19 yang dikembangkan oleh Sir James Joule. Pengertian kalor berbeda dengan pengertian suhu. Suhu adalah derajat panas dinginnya sebuah benda, sedangkan kalor adalah energi yang dipindahkan oleh benda ke benda lain karena perubahan suhu. Oleh karena kalor merupakan salah satu bentuk energi, satuan kalor sama dengan satuan energi, yaitu Joule. Sebelum diketahui bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi, orang sudah membuat satuan dari kalor, yaitu Kalori. Secara umum, 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu satu gram air sebesar 1 0 C. Hubungan antara kalori dan joule dapat dilihat dibawah ini: 1 kal =,186 J 1kkal = 1000 kal = 186 J 1 J = 0,2 kal 208

18 2. HUBUNGAN KALOR DENGAN KENAIKAN SUHU Anda dapat memberikan kalor terhadap suatu zat, yaitu dengan cara memanaskannya. Jika sebuah benda dipanaskan, suhu benda akan naik. Sebaliknya, untuk dapat mengurangi kalor suatu benda dengan cara mendinginkannya. Dengan demikian, salah satu akibat pemberian atau pengambilan kalor adalah perubahan suhu. Pernyataan ini berkatan dengan penemuan Sir James Joule, yang mengatakan bahwa kenaikan suhu berbanding lurus dengan jumlah kerja yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu zat ini dipengaruhi oleh massa benda (m), kenaikan suhu ( ), dan jenis zat (c). Jenis zat ini diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan dinamakan kalor jenis(c). Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap zat bermassa 1 gram untuk menaikan suhu sebesar 10 0 C. Hubungan besaran-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut: Q = m. c. Δt Dengan: Q : Kalor yang diserap benda (J) M : Massa benda (Kg) C : Kalor jenis benda (J/ Kg.K) Δt : Perubahan suhu (K) a. Kalor Jenis Jika suatu zat menerima kalor, maka suhu zat tersebut akan naik. Berdasarkan definisi kalor jenis, maka hubungan antara banyaknya kalor yang diserap oleh suatu benda dan kalor jenis benda serta kenaikan suhu dituliskan dalam persamaan berikut: Q = m. c. Δt

19 Alat yang digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat adalah Kalorimeter. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan perubahan suhu yang diakibatkan oleh jumlah kalor yang sama pada zat berbeda adalah tidak sama. Dengan demikian, setiap zat memiliki kalor jenis tertentu. Kalor jenis dinyatakan dalam satuan J/kg. Tabel 1.1 Kalor Jenis Berbagai Jenis Zat Kalor Jenis Kalor Jenis Zat Kkal/ J/kg Zat Kkal/ J/kg kg kg Aluminium 0, Alkohol (ethyl) 0, Tembaga 0, Air raksa 0, Kaca 0,20 80 Air Besi atau Baja Timah hitam 0,11 50 Es (-5 ) , Cair (15 ) 1, Marmer 0, Uap ( ) 0, Perak 0, TubuhManusia Kayu 0, 1700 Protein 0,

20 Contoh soal: 1. Sebatang besi yang massanya 10 kg dari 20 C menjadi 100 C, jika kalor jenis besi 50 J/kg C, besar kalor yang diserap besi tersebut adalah. Penyelesaian: Diketahui :m= 10 kg Δt = = 80 C c = 50 J/kg C Ditanya : Q =...? Jawab : Q = mcδt = (10 kg) (50 J/kg C) (80 C) = 360 kj Jadi, Kalor yang dibutuhkan sebatang besi tersebut sebesar 360 kj. b. Kapasitas Kalor Air dalam panci ketika dimasak hingga mendidih memerlukan kalor tertentu. Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1 0 C disebut kapasitas kalor. 211

21 Kapasitas kalor adalah banyaknya energi yang diberikan dalam bentuk kalor untuk menaikan suhu benda sebesar 1 derajat. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu benda sebanding dengan kapasitas kalor benda tersebut, dan sebanding pula dengan perubahan suhunya. Hubungan antara banyaknya kalor yang diserap oleh suatu benda dan kapasitas kalor benda serta kenaikan suhu benda dituliskan dalam persamaan berikut: C Q T Jika persamaan kapasitas kalor dibandingkan dengan persamaan kalor jenis, maka didapat persamaan sebagai berikut: C = m.c.. 1. Dengan: C : Kapasitas kalor (J/ 0 C) m : Massa benda (kg) c : Kalor jenis (J/ kg 0 C) Contoh Soal: 1. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20 C hingga 120 C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kj. Tentukan kalor jenis dan kapasitas kalor besi! Penyelesaian: Diketahui: m = 3 Kg t 1 = 20 C t 2 = 120 C, Δt 212 = t 2 t 1 = 100 C Q = 135 kj

22 a. Kalor jenis; c = Δ = c = 50 J/Kg C b. Kapasitas kalor; C = m x c = 3Kg x 50 J/Kg C = J/ C Jadi, besarnya Kapasitas kalor besi dan Kalor Jenis besi masing-masing;1350 J/ C dan 50 J/Kg C. 2. Diketahui Kalor jenis air 1 kal/gr 0 C. Tentukan kapasitas kalor dari 5 liter air dalam satuan J/ 0 C, jika 1 kal =,2 J. Penyelesaian: Dik: 1 kal =,2 J 213 C air = 1 kal/gr 0 C = 200 J/Kg 0 C m air = 5 Liter = 5 Kg

23 Jawab: C = m.c = (5kg)(200 J/Kg 0 C) = J = 21 kj Jadi, kapasitas kalor dari 5 liter air adalah J/ Kg 0 C. 3. PENGARUH KALOR TERHADAP PEMUAIAN SUATU ZAT Zat tersusun atas atom. Kumpulan atom-atom membentuk molekul. Molekulmolekul pembentuk zat senantiasa bergerak dan menimbulkan gaya tarik-menarik. 21

24 Jika zat dipanaskan, gerakan molekul-molekulnya makin cepat, seperti terlihat pada gambar dibawah ini: Partkel-partikel pada zat padat (a), cair (b), gas (c). Hal tersebut menyebabkan dorongan antara satu molekul dan molekul lain sehingga jarak antarmolekulnya menjadi lebih renggang. Molekul-molekul akan menempati ruang yang lebih besar. Peristiwa ini dinamakan Pemuaian. Sebaliknya, jika suatu zat didinginkan. Besar pemuaian suatu benda bergantung pada zat penyusun benda, ukuran awal benda, serta besarnya kenaikan suhu benda tersebut. Pemuaian zat padat lebih kecil dibandingkan zat cair, demikian juga dibandingkan dengan zat gas. Pemuaian zat gas lebih besar dibandingkan pemuaian zat padat dan zat cair. Sebagai contoh, jika sambungan satu rel dengan rel yag lainpada kereta ap tidak diberikan celah (jarak), saat terjadi pemuaian, rel tersebut akan melengkung. Lengkungan tersebut terjadi akbat daya dorong pemuaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa zat akan memuai jika dipanaskan, Namun, pemuaian dan penyusutan pada suatu zat tidak berlaku sepenuhnya pada air dan bismut. Sebagai contohnya adalah peristiwa Anomali air. Terjadinya anomali atau kelainan pada air dapat diterangkan dengan mengamati gambar berikut: 215

25 Grafik peristiwa anomali air. Dari grafik diatas, tampak bahwa dari 0 0 C sampai 0 C volume air terus menyusut sampai kurang dari 1,000 cm 3. Kemudian, diatas suhu 0 C volume air memuai. Untuk massa yang sama, pada suhu 0 0 C volume es lebih besar daripada volume air. Berarti, massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air karena massa jenis berbanding terbalik dengan volume ( ). Itulah sebabnya, bongkahan es dapat mengapung diatas air. a. Pemuaian Zat Padat 1. Pemuaian Panjang Untuk membedakan sifat mui berbagai macm zat, digunakan koefisien muai dan untuk pemuaian panjang disebut koefisien muai panjang. Koefisien mai panjang didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang batang dari panjangnya semula untuk kenaikan setiap suhu sebesar satu satuan suhu. Koefisien muai panjang dinyatakan dalam α. Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai: α = 1.5 Dengan: 216

26 Α : Koefisien muai panjang (/ 0 C) : Selisih panjang batang (l 2 -l 1 ) l o : Panjang awal (m) l t : Panjang akhir (m) : Selisih suhu (T 1 -T 2 ) T 1 : Suhu awal ( 0 C) T 2 : Suhu akhir ( 0 C) Tabel 1.2 KOEFISIEN PEMUAIAN PANJANG/ EKSPANSI LINEAR BAHAN ( K -1 atau C -1 ) Aluminium 2, x 10-5 Kuningan 2,0 x 10-5 Tembaga 1,7 x 10-5 Kaca 0,-0,9 x

27 Invar (paduan besi dan nikel) 0,09 x 10-5 Kuarsa 0,0 x 10-5 Baja 1,2 x 10-5 Contoh Soal: 1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakahpertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50 C? Penyelesaian: Diketahui: l 1 = 1000cm, 1 cm = 10-2 m= 10 m T = 50 C baja = 11x10-6 C -1 Ditanya: l =? Jawab: l = l 1 T = (10m) (11x10-6 C -1 ) (50 C) = 5,5x10-3 m Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar; 5,5x10-3 m 218

28 2. Panjang sebuah batang besi pada suhu 20 0 C adalah 10 meter. Jika koefisien muai panjang besi 1,1 x 10-5 / 0 C, tentukan pertambahan panjang besi tersebut jika suhunya dinaikan menjadi C. Penyelesaian: Dik: T 0 besi = 20 0 C T 1 besi = C l 0 besi = 10 meter α besi = 1,1 x 10-5 / 0 C Dit:? Jawab: = l = (1,1 x 10-5 / 0 C) (10 m) (100 0 C-20 0 C) = (1,1 x 10-5 / 0 C) (10 m) (80 0 C) = 8,8 x 10-3 m = 8,8 mm Jadi, pertambahan panjang besi adalah 8,8 mm 2. Pemuaian Luas Jika anda memiliki sebuah pelat besi atau selembar kaca yang akan dipasang sebagai kaca jendela benda tersebut akan memuai kearah panjang dan lebar. Pemuaian dalam dua arah ini disebut muai luas. Jadi, pemuaian luas adalah perkalian antara muai panjang dan muai lebar. Oleh karena muail lebar juga merupakan muai panjang maka koefisien muai 219

29 luas dapat diartikan sebagai koefisien muai panjang ditambah koefisien muai panjang. Secara umum persaman koefisien muai luas dapat ditulis sebagai berikut: A 2 = A 1 (1 + x ) Dengan: A 1 = Luas bidang mula-mula (m 2 ) A 2 = Luas bidang setelah dipanaskan (m 2 ) = Koefisien muai luas (/ C) dengan = Selisih suhu ( C) Contoh Soal: 1. Pada suhu 30 C sebuah pelat besi luasnya 10 m 2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90 C dan koefisien muai panjang besi sebesar0,000012/ C, maka tentukan luas pelat besi tersebut! Penyelesaian: Diketahui: A 1 = 10 2 m 2 T 1 = 30 C T 2 = 90 C T = 60 C besi= 12x10-6 C -1 Ditanya: A 2 =? Jawab: A 2 = A 1 x T) = 10m 2 (1 + 2 x 12x10-6 C -1 x 60 C) = 10,01 m 2 220

30 2. Sebuah lempengan aluminium berbentuk persegi, panjang sisi-sisinya 50 cm dan suhunya 30 0 C. Jika koefisien muai panjang aluminium 25 x 10-6 / 0 C, tentukan luas persegi aluminium tersebut jika suhunya dinaikan menjadi c. Penyelesaian: Dik: A 0 = 50 cm T 0 = 30 0 C T 1 = C α al = 25 x 10-6 / 0 C = 2α = 2 (25 x 10-6 / 0 C) = 5 x 10-5 / 0 C Dit:A t? Jawab: A t = A 0 (1 + ) = (50cm) 2 (1 + 5 x 10-5 / 0 C (120 0 C)) = 2500 cm 2 (1,006) = 2,525 cm 2 221

31 3. Pemuaian Volume Pemuaian volume atau pemuaian ruang merupakan perkalian panjang dikalkan panjang dikalikan panjang, atau panjang pangkat tiga. Koefisien muai panjang adalah α, sehingga koefisien muai volume ( = 3α). Secara umum persamaannya dapat dituliskan menjadi: V t = V 0 (1 + ) TABEL 1.3 KOEFISIEN EKSPANSI VOLUME Padat ( K -1 atau C -1 ) Cairan ( K -1 atau C -1 ) Aluminium 7,2 x 10-5 Etanol 75 x 10-5 Kuningan 6,0 x 10-5 Karbon disulfide 115 x 10-5 Tembaga 5,1 x 10-5 Gliserin 9 x 10-5 Kaca 1,2-2,7 x 10-5 Raksa 18 x 10-5 Invar (paduan 0,27 x 10-5 besi dan nikel) Contoh soal: Kuarsa 0,12 x Sebuah tabung terbuat dari gelas Baja 3,6 x 10-5 dengan α = 10-5 / 0 C, pada suhu 20 0 C mempunyai volume sebesar 250 cm 3. Tabung itu berisi penuh dengan eter ( = 5 x 10-3 / 0 C). Berapakah volume eter yang tumpah jika tabung dipanasi sampai C? 222

32 Penyelesaian: Dik: V 0 = 250 cm 3 = C 20 0 C = C α gelas = 10-5 / 0 C gelas = 3α = 3 x 10-5 / 0 C eter = 5 x 10-3 / 0 C Dit:V t yang tumpah? Jawab: = V t eter V t gelas V t gelas = V 0 (1 + ) = 250 cm 3 (1 + 3 x10 3 / 0 C (100 0 C)) = 325 cm 3 V t eter = 250 (1 + 5 x 10-5 / 0 C (100 0 C)) = 375 cm 3 V yang tumpah = 375 cm cm 3 = 50 cm 3 b. Pemuaian Zat Cair Jika zat padat memiliki koefisien muai panjang, luas dan volume, maka zat cair hanya memilki koefisien muai volume saja yang dilambangkan dengan. Hal ini disebabkan zat cair tidak dapat diukur dalam satu dimensi dan dua dimensi. Zat cair hanya dapat diukur dalam tiga dimensi, yaitu volumenya. Jika volume zat cair pada saat suhunya T 0 adalah V 0, kemudian zat cair itu dipanaskan sehingga suhunya menjadi T 1, akan terjadi pemuaian. Jika 223

33 volumenya bertambah sebesar dituliskan sebagai berikut: V 0 = V 0 (T 1 -T 0 ), pertambahan volume tersebut dapat Setelah suhunya naik, volumenya menjadi V t = V 0 + V t = V 0 (1 + ) 1.9 Persamaa diatas tidak berlaku pada air yang bersuhu antara 0 0 C sampai dengan 0 C karena adanya anomali air. c. Pemuaian Zat Gas Pemuaian pada zat gas tidak besar, karena pada pada umumnya zat gas memuai untuk memenuhi tempatnya. 1) Pengaruh Suhu Terhadap Volume Gas Untuk tekanan (P) tetap, kenaikan suhu gas akan meningkatkan volume gas. Muai volume pada tekanan tetap memenuhi persamaan: V t = V 0 (1 + ) 1.10 Dengan adalah koefisien muai volume gas pada tekanan tetap. Koefisien muai volume untuk semua gas berlaku 0 /C, sehingga persamaan diatas menjadi: V T = V 0 (1 + ) ) Pengaruh Suhu Terhadap Tekanan Untuk menyeldiki hubungan antara kenaikan suhu dan tekanan gas, maka volume gas harus dibuat tetap. Hubungan antara kenaikan suhu dan tekanan gas untuk volume tetap memenuhi persamaan: P T = P 0 (1 + )

34 Dengan 0 /C, sehingga persamaan diatas dapat dituliskan menjadi: P T = P 0 (1 + ) Dengan P 0 adalah tekanan gas awal dan P T adalah tekanan setelah suhunya dinaikan. Dalam SI, tekanan gas diukur dalam satuan pascal (Pa) atau Nm -2 3) Pengaruh Tekanan Terhadap Volume Gas Pemuaian gas juga dapat berlangsung tanpa adanya kenaikan suhu gas, yaitu cara menurunkan tekanan gas. Jika tekanan gas dalam sebuah tabung diturunkan dengan cara menggeser pengisap yang berfungsi sebagai penutup gas ke atas, dengan sendirinya volume gas akan meningkat atau terjadi pemuaian gas. Untuk suhu tetap berlaku persamaan: P V = tetap P atau 1 V 1 = p 2 V Dengan p 1 dan V 1 adalah tekanan dan volume gas, dan p 2 dan V 2 adalah tekanan dan volume gas setelah terjadi perubahan pada suhu tetap. 1. Gas menempati sebuah ruang dengan volume V ditutup oleh sebuah pengisap yang dapat bergerak bebas naik atau turun, suhnya T 0 C. Pada saat dipanaskan pada tekanan tetap, pengisap bergerak secara bebas ke atas. Tentukan besarnya kenaikan suhu gas jika volumenya menjadi dua kali semula! 2. Suatu gas ketika tekanannya 6 atmosfer volumenya 2 liter. Jika suhu tetap dan tekanannya diturunkan menjadi atmosfer, hitunglah volume yang ditempati gas! Penyelesaian: 225

35 1. Dik: V 0 gas = V T gas = T 0 gas = T V t gas = 2V Dit : Jawab: V t = V 0 (1 + ) = / 0 C sehingga diperoleh; V t = V (1 + ) 2V = 1 + ( ) 2.1= 1 + ( ) ( ) = C 1. Dik: V 1 = 2 L P 1 = 6 atm P 2 = atm Dit: V 2 Jawab: P 1 V 1 = P 2 V 2 (6 atm)(2l) = ( atm)(v 2 ) 12 = V 2 V 2 = 3 atm 226

36 d. Penerapan Prinsip Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari a) Pemasangan Kaca Jendela Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai atau yang lebih fatalnya adalah kaca bisa pecah. b) Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok. c) Pemasangan Kabel Listrik/ Telepon Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus. d) Bimetal Keping bimetal adalah penggabungan dua jenis batang logam yang memiliki koefisien muai panjang yang berbeda. Keping ini sangat peka terhadap suhu. Karena koefisien muai dua logam yang digabungkan berbeda, maka ketika dipanaskan keping ini akan melengkung ke arahlogam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil. Sebaliknya, ketika didinginkan, lengkungannya akan mengarah pada logam yang koefisien muai panjangnya lebih besar. Keping bimetal digunakan pada lampu tanda arah pada mobil atausepeda motor, termometer bimetal, termostat bimetal (alat pengatur suhu yang berfungsi sebagai sakelar otomatis pada alat-alat rumah tangga, seperti 227

37 setrika listrik, oven listrik, lemari es, pemanas), dan saklar termal untuk alarm kebakaran.. PENGARUH KALOR TERHADAP PERUBAHAN WUJUD ZAT Zat dapat berada dalam tiga wujud, yaitu wujud padat, cair dan gas. Akibat pengaruh suhu yang dimiliki oleh zat, zat berada dalam ketiga wujud tersebut. Pada saat terjadi peribahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau sebaliknya, dan dari cair menjadi gas atau sebaliknya, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Akan tetapi, perubahan wujud tidak disertai perubahan suhu. Jadi, saat terjadi perubahan wujud, suhu zat tersebut tetap. A. Proses Melebur dan Membeku Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair disebut mencair atau melebur, sebaliknya perubahan wujud dari cair menjadi padat disebut membeku. Grafik perubahan wujud dari es menjadi air. Dari grafik diatas dapat diamati, es pada suhu C menyerap kalor sehingga suhu es naik menjadi 0 0 C (tetap berwujud es). Kemudian, es pada suhu 0 0 C dipanaskan atau diberikan kalor, dan ternyata suhu es tidak mengalami 228

38 perubahan, tetapi es berubah wujud menjadi air, kemudian air pada suhu 0 0 C dipanaskan sehingga mengalami kenaikan suhu. Kalor yang dibutuhkan untuk melebur disebut kalor laten peleburan atau kalor lebur (L). Sedangkan kalor yang dilepaskan ketika zat membeku disebut kalor laten pembekuan atau kalor beku (L). Berdasarkan hasil percobaan menunjukan bahwa kalor lebur = kalor beku. Jadi, kalor lebur suatu zat dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat untuk melebur seluruhnya pada titik leburnya. Jika suatu zat massanya m kg, untuk melebur seluruhnya dibutuhkan kalor sebesar Q Joule. Berdasarkan definisi ini, kalor lebur (L) zat tersebut dapat dituliskan menjadi: L = atau Q = ml Dari persamaan ini, dapat ditentukan satuan dari kalor lebur adalah J/ Kg. Setiap jenis zat memiliki kalor lebur atau kalor beku yang berbeda-beda tergantung pada jenis zatnya. Dari hasil percobaan diperoleh kalor lebur es pada suhu 0 0 C dan tekanan 1 atm adalah 3,36 X 10 5 J/ Kg. B. Proses Menguap dan Mengembun Menguap merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi uap.tanpa adanya proses penguapan tidak akan ada hujan,sungai dan danau pun akan kering. Tumbuhan dan makluk hidup lainnya tidak dapat melangsungkan kehidupan. Ketika anda memanaskan air pada tekanan 1 atm, air akan mendidih pada suhu C. Jika air tersebut terus dipanaskan, kalor yang diserap oleh air bukan untuk menaikan suhunya, melainkan untuk mengubah wujud air menjadi uap pada suhu tetap C. Pada waktu mendidih, akan terjadi penguapan dari seluruh bagian zat cair. Hal tersebut dapat dilihat dari gelembung-gelembung pada seluruh bagian zat cair. Jadi, mendidih adalah proses penguapan yang terjadi diseluruh bagian zat cair. Selama mendidih, suhu zat cair tetap. Suhu ini disebut titik didih 229

39 zat. Pada umumnya, titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atm. Titik didih ini disebut titik didih normal. Setiap zat memiliki titik didih normal yang berbeda dengan titik didih normal zat lainnya. Sebagai contoh, titik didih normal air adalah C dan alkohol adalah 78 0 C. Setiap zat membutuhkan kalor yang berbeda untuk menguap. Untuk menguapkn 1 kg air dibutuhkan kalor yang berbeda dengan untuk menguapkan 1 kg alkohol. Besar kalor yang digunakan untuk menguapkan zat disebut kalor laten penguapan atau kalor uap (L). Kalor uap suatu zat didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan satu satuan massa zat untuk menguap pada titik uapnya. Kebalikan dari proses penguapan disebut pengembunan. Pada proses pengembunan terjadi pembebasan kalor. Artinya, pada proses pengembunan zat tersebut membebaskan atau melepaskan kalor. Besarnya kalor yang dibebaskan oleh suatu zat ketika terjadi pengembunan disebut kalor laten pengembunan kalor embun. Setiap zat yang berbeda akan memiliki kalor embun yang berbeda pula. Kalor embun suatu zat didefinisikan sebagai kalor yang dilepaskan oleh suatu satuan massa zat untuk mengembun pada titik embunnya. Hasil percobaan menunjukan bahwa kalor yang dibutuhkan ketika suatu zat menguap sama dengan kalor yang dilepaskan ketika zat tersebut mengembun. Oleh karena itu, kalor uap suatu zat sama dengan kalor embunnya. Jika suatu zat massanya m kg, untuk menguap pada titik didihnya diperlukan kalor sebesar Q Joule. Berdasarkan definisi kalor uap (L), saat zat tersebut menguap, akan berlaku persamaan : L = atau Q = ml

40 Tugas Mandiri! 1. Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan 0,5 kg air pada suhu C, sehingga seluruhnya menjadi uap pada suhu C! (Kalor uap air = 22,6 x 10 5 J/Kg). C. Hubungan antara Perubahan Suhu dan Perubahan Wujud Grafik perubahan suhu dan perubahan wujud terhadap penyerapan kalor oleh air. Jika anda membuat grafik hubungan antara penyerapan kalor (Q) dan perubahan suhu yang dialami oleh air, mulai dari wujud es pada suhu T 1 hingga seluruhnya menjadi uap pada suhu C, akan didapatkan grafik seperti pada gambar 1.3. Berikut proses yang terjadi pada pemanasan air hingga menjadi air mendidih: 1) Proses A B Suhu es T 1 0 C menyerap kalor sebesar Q 1 sehingga suhunya menjadi 0 0 C, dan tetap berwujud es. Q 1 = m es c es es = m es c es (0 0 -(-T 1 )) = m es c es T 1 231

41 2) Proses B C Terjadi perubahan wujud dari es (0 0 C) menjadi air (0 0 C), pada suhu tetap. Q 2 = m es L (kalor lebur) ) Proses C D Suhu air 0 0 C naik hngga mencapai suhu C, tetapi masih dalam wujud cair. Q 3 = m air c air air Q 3 = m air c air (100 0 C 0 0 C) Q 3 = m air c air C ) Proses D E Terjadi perubahan wujud dari air (100 0 C) menjadi uap (100 0 C), pada suhu tetap. Q = m air L (kalor uap) Contoh Soal: 1. Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 grampada temperatur 0 menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10. Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g. Penyelesaian: Diketahui: m = 500 gram = 0,5 Kg L = 80 Kal/gr, 1kal =,2 J dan 1gr = 10-3 Kg = J/Kg 232

42 Ditanya: Q =? Jawab: Q = m L Q = 0,5Kg J/Kg Q = J Jadi, kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es adalah: J. 2. Tentukan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 0,2 kg es dari C hingga seluruhnya menjadi bersuhu 50 0 C! Diketahui kalor lebur es = 3,36 x 10 5 J/ Kg, kalor jenis es = J/ Kg, dan kalor jenis air.200 J/Kg 0 C Penyelesaian: Dik: m es = 0,2 kg T 0 = C T 1 = 50 0 C L es = 3,36 x 10 5 J/Kg C es = J/Kg 0 C C air =.200 J/Kg 0 C Dit: Q total? Jawab: Q 1 = mc = (0,2 kg)(2100 J/Kg 0 C)(0 0 C (-10 0 C)) = 200 J =,2 kj 233

43 Q 2 = ml = (0,2 kg)(3,36 x 10 6 J/Kg) = J = 67,2 kj Q 3 = mc = (0,2kg)(200 J/Kg 0 C)(50 0 C- 0 0 C) = 2000J = 2 kj Q total = Q 1 + Q 2 + Q 3 = 113, kj Jadi, jumlah kalor yang dibutuhkan adalah 113, kj. 23

44 Lampiran 03a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01 Nama Sekolah : SMA SWASTA TERAKREDITASI PGRI KOTA KUPANG Mata Pelajaran : FISIKA Kelas / Semester : X / GENAP Materi Pokok : KALOR Alokasi Waktu : 2 x 5 A. Standar Kompetensi. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. C. Indikator 1. Indikator Produk a. Mendeskripsikan pengertian kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat. c. Menggunakan persamaan kalor Q = m.c. T dan persamaan kapasitas kalor C = dalam menyelesaikan soal-soal. 2. Indikator Proses a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis c. Merumuskan tujuan d. Mengidentifikasi e. Melaksanakan percobaan f. Membuat tabel pengamatan g. Menganalisis data pengamatan h. Membuat kesimpulan 235

45 variabel-variabel 3. Indikator Psikomotorik a. Memilih alat dan bahan dengan benar (Gelas kimia, Kawat kasa, Pembakar spritus, Air, Stopwatch, Penahan kaki tiga, Termometer, Korek api). b. Merangkai alat dan bahan dengan benar. c. Membaca skala pada termometer dengan benar. d. Membaca skala pada stopwatch dengan benar.. Indikator Afektif a. Kerjasama e. Ingin tahu b. Disiplin f. Jujur c. Kemampuan Berpendapat g. Bertanggung jawab d. Aktif D. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Produk a. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Peserta didik dapat menentukan pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat c. Peserta didik dapat menggunakan persamaan kalor Q = m.c. T dan persamaan kapasitas kalor C = dalam menyelesaikan soal-soal. 2. Tujuan Proses a. Peserta didik dapat merumuskan masalah. 236

46 b. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis. c. Peserta didik dapat merumuskan tujuan percobaan d. Peserta didik dapat mengidentifikasi variabel-variabel dalam percobaan. e. Peserta didik dapat merancang percobaan. f. Peserta didik dapat menyajikan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel. g. Peserta didik dapat menganalisis data hasil pengamatan. h. Peserta didik dapat merumuskan kesimpulan tentang pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat. 3. Tujuan Psikomotor a. Peserta didik dapat Memilih alat dan bahan dengan benar (Gelas kimia, Kawat kasa, Pembakar spritus, Air, Stopwatch, Penahan kaki tiga, Termometer, Korek api). b. Peserta didik dapat Merangkai alat dan bahan dengan benar. c. Peserta didik dapat Membaca skala pada termometer dengan benar. d. Peserta didik dapat Membaca skala pada stopwatch dengan benar.. Tujuan Afektif a. Peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok. b. Peserta didik memiliki sikap disiplin dalam bekerja. c. Peserta didik mampu mengemukakan ide atau pendapat. d. Peserta didik aktif dalam kerjasama dalam kelompok. e. Peserta didik memiliki rasa ingin tahu. f. Peserta didik jujur dalam mengambil data pengamatan. g. Peserta didik mampu bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan. E. SumberBelajar 1. Lingkungan. Buku Sumber 2. Bahan Ajar Peserta Didik 5. Alat dan BahanPraktikum 237

47 3. Lembar Kerja Peserta Didik F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Keterampilan Proses. 2. Metode Pembelajaran : demonstrasi, Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Eksperimen. G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu No Kegiatan Pembelajaran (menit) 1 Kegitan Pendahuluan : 15 1) Keterampilan Proses Mengamati a) Guru memotivasi peserta didik dengan meminta salah seorang peserta didik melakukan demonstrasi yaitu peserta didik disuruh untuk menyentuh ujung sendok sebelum dan setelah dibakar pada sebuah lilin. 2) Keterampilan Proses Berkomunikasi b) Guru bersama pesserta didik lainnya mendiskusikan kemungkinan yang akan terjadi pada demonstrasi yang dilakukan c) Guru meminta peserta didik yang melakukan demonstrasi menceritakan apa yang terjadi saat melakukan demonstrasi d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 238

48 2 Kegiatan Inti : 65 A. Eksplorasi 3) Keterampilan proses merumuskan masalah e) Guru membimbing peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan demonstrasi sebelumnya. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, guru mengarahkan peserta didik pada masalah yang diharapkan. ( Bagaimana pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu benda? ) ) Keterampilan Proses Merumuskan Tujuan f) Guru meminta peserta didik merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. 5) Keterampilan proses merumuskan hipotesis g) Guru meminta peserta didik merumuskan jawaban sementara terhadap masalah yang ada. h) Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi veriabel-veriabel yang ada dalam percobaan. 6) Keterampilan Proses bereksperimen dan Pengamatan i) Guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan berdasarkan LKPD. j) Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan eksperimen. B. Elaborasi 7) Keterampilan Proses Menganalisis data k) Guru membimbing peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk mengola, menganalisis data hasil 239

49 percobaan, dan membuat kesimpulan terhadap hasil percobaan. l) Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan soal pada LKPD. C. Konfirmasi 8) Keterampilan Proses Menyimpulkan m) Guru membimbing peserta didik dalam berdiskusi (diskusi kelas) untuk melaporkan hasil percobaan kemudian bersama peserta didik merumuskan kesimpulan. 3 Kegiatan Penutup: 10 9) Penerapan Konsep n) Guru menegaskan hal-hal penting tentang pengertian kalor dan pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu. o) Guru meminta peserta didik mengaitkan konsep kalor dengan kehidupan sehari-hari. p) Guru membimbing peserta didik merangkum materi pembelajaran. H. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian Tes tertulis Tes unjuk kerja Non tes 20

50 2. Bentuk Instrumen a. Pilihan ganda b. Soal essay c. Uji praktik kerja untuk melihat keterampilan afektif dan psikomotor. 3. Contoh instrumen a. Tes tertulis (pilihan ganda) No Soal dan Penyelesaian Skor 1 Seorang tukang las besi, memanaskan sebatang besi untuk kemudian dikeling pada sambungan yang lainnya yang massanya 10 kg dari 20 C menjadi 100 C, jika kalor jenis besi 50 J/kg C, besar kalor yang diserap besi tersebut adalah. 1 a. 630 kj. c. 150 kj e. 36kJ b. 360 kj. d. 50kJ Penyelesaian: Diketahui : m = 10 kg Δt = = 80 C c = 50 J/kg C Ditanya : Q =...? Jawab : Q = mcδt = 10 kg 50 J/kg C 80 C = 360 kj Jadi, Kalor yang dibutuhkan sebatang besi tersebut sebesar 360 kj. Jawaban: B 2 Erenz memanaskan air sebanyak 100 gram yang memiliki 1 21

51 temperatur 25 C dengan energi sebesar kalori. Jika kalor jenis air 1 kal/g C. Temperatur air setelah pemanasan tersebut adalah. a C. c C e C b C. d C Penyelesaian: Diketahui: m = 100 gram, 1 g = 10 3 Kg = 0,1 Kg T 1 = 25 C, maka; c air = 1 kal/g C, 1 kal =,2 J dan 1 g = 10-3 Kg, =,2 J/ 10-3 Kg C c air =.200J/Kg C Q = kal. =.200 J Ditanya: T 2 =? Jawab: Dengan menggunakan persamaan: Q = m c Δt, Maka untuk mencari temperature air setelah digunakan terlebih dahulu cari kenaikan suhunya: Δt = = 22

52 Δt = 10 C Perubahan temperature artinya selisih antara temperature akhir air setelah pemanasan terhadap temperature awal, atau secara matematis dituliskan sebagai berikut: Δt = t 2 t 1 10 C = t 2 25 C t 2 = 35 C Jadi, temperature akhir air setelah pemanasan adalah 35 C. Jawaban: D Nilai = X 100 Mengetahui; Kupang,..Juni 2016 Peneliti Lampiran 03b Kepala sekolah Gabriela Feneranda Agnes Tuto RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 02 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok : SMA SWASTA TERAKREDITASI PGRI KOTA KUPANG : FISIKA : X / GENAP : KALOR 23

53 Alokasi Waktu : 2 x 5 A. Standar Kompetensi. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat C. Indikator 1. Indikator Produk a. Menentukkan pengaruh kalor terhadap pemuaian zat (padat, cair, gas) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Menyelidiki pemuaian pada zat gas. c. Menerapkan persamaan pemuaian zat secara kuantitatif. 2. Indikator Proses a) Merumuskan masalah b) Merumuskan hipotesis c) Merumuskan tujuan d) Mengidentifikasi variabelvariabel e) Melaksanakan percobaan f) Membuat tabel pengamatan g) Menganalisis data pengamatan h) Membuat kesimpulan 3. Indikator psikomotor a. Memilih alat dan bahan dengan benar (Kaki tiga, pembakar spritus, Asbes, Spritus, Balon, Air, dan Korek api) 2

54 b. Merangkai alat dan bahan dengan benar c. Mengamati pemuaian suatu zat.. Indikator Afektif a. Kerja sama e. Ingin tahu b. Disiplin f. Jujur c. Kemampuan Berpendapat g. Bertanggung jawab d. Aktif D. Tujuan Pembelajaran a. Tujuan Produk 1. Untuk dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian suatu zat. 2. Untuk menyelidiki pemuaian pada zat gas. 3. Untuk dapat menerapkan persamaan pemuaian zat secara kuantitatif. b. Tujuan Proses 1. Peserta didik dapat merumuskan masalah. 2. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis. 3. Peserta didik dapat merumuskan tujuan percobaan.. Peserta didik dapat mengidentifikasi variabel-variabel. 5. Peserta didik dapat merancang percobaan. 6. Peserta didik dapat menyajikan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel. 7. Peserta didik dapat menganalisis data hasil percobaan. 8. Peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang pengaruh kalor terhadap pemuaian zat (padat, cair, dan gas). c. Tujuan psikomotor 1. Peserta didik dapat memilih alat dan bahan dengan benar (Kaki tiga, pembakar spritus, Asbes, Spritus, Balon, Air, dan korek api) 2. Peserta didik dapat merangkai alat dan bahan dengan benar 25

55 3. Peserta didik dapat mengamati pemuaian pada suatu zat. d. Tujuan Afektif 1. Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok 2. Peserta didik memiliki sikap displin dalam bekerja 3. Peserta didik mampu mengemukakan ide atau pendapat. Peserta didik aktif dalam kerja sama dalam diskusi antar peserta didik 5. Peserta didik memiliki rasa ingin tahu. 6. Peserta didik jujur dalam mengambil data pengamatan. 7. Peserta didik mampu bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan. E. Sumber Belajar 1. Lingkungan 2. Bahan Ajar Peserta Didik 3. Lembar Kerja Peserta Didik. Buku Sumber 5. Alat dan bahan praktikum F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1) Pendekatan : Keterampilan Proses 2) Metode : Demonstrasi, diskusi, tanya-jawab, dan eksperimen. G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran Waktu (menit) 1 Kegiatan Pendahuluan : 15 1) Keterampilan Proses Mengamati 26

56 a) Guru memotivasi peserta didik dengan meminta salah seorang peserta didik mengamati pemasangan kaca jendela yang sengaja dibuat agak longgar. 2) Keterampilan Proses Berkomunikasi b) Guru meminta peserta didik yang menceritakan kemungkinan yang akan terjadi pada kaca jendela jika dipasang rapat. c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti : 60 A. Eksplorasi 3) Keterampilan proses merumuskan masalah d) Guru membimbing peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan demonstrasi sebelumnya. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, guru mengarahkan peserta didik pada masalah yang diharapkan. ( Bagaimana pengaruh kalor terhadap pemuaian pada zat padat, cair, dan gas?) ) Keterampilan Proses Merumuskan Tujuan e) Guru meminta peserta didik merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. 5) Keterampilan proses merumuskan hipotesis f) Guru meminta peserta didik merumuskan jawaban sementara terhadap masalah yang ada. g) Guru meminta peserta didik mengidentifikasi variablevariabel. 27

57 6) Keterampilan Proses bereksperimen dan Pengamatan h) Guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan berdasarkan LKPD. i) Guru mendampingi peserta didik melakukan percobaan. B. Elaborasi 7) Keterampilan Proses Menganalisis data j) Guru membimbing peserta didik dalam kelompoknya masing-masing mengola, menganalisis data hasil percobaan, dan membuat kesimpulan terhadap hasil percobaan. k) Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan soal pada LKPD. C. Konfirmasi 8) Keterampilan Proses Menyimpulkan l) Guru membimbing peserta didik dalam melakukan diskusi dan melaporkan hasil percobaan kemudian bersama peserta didik membuat kesimpulan. 3 Kegiatan Penutup 15 9) Penerapan Konsep m) Guru menegaskan hal-hal penting tentang pengaruh kalor terhadap pemuaian. n) Guru meminta peserta didik mengaitkan konsep pemuaian dengan kehidupan sehari-hari. 28

58 o) Guru membimbing peserta didik merangkum merangkum materi pembelajaran. H. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Tes tertulis b. Tes unjuk kerja c. Non tes 2. Bentuk instrument d. Pilihan ganda e. Soal essay f. Uji praktik kerja untuk melihat keterampilan afektif dan psikomotor. 3. Contoh instrumen No Soal dan Penyelesaian 1 Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50 C? Penyelesaian: Diketahui: l 1 = 1000cm, 1 cm = 10-2 m = 10 m T = 50 C baja = 11x10-6 C -1 Ditanya : l =? Jawab: l = l 1 x T 29

59 = 10m x 11x10-6 C -1 x 50 C = 5,5x10-3 m Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar; 5,5x10-3 m Skor: 10 2 Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25 C. Jika koefisien muai panjang bejana / C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75 C! Penyelesaian: Diketahui: V 1 = 1 liter, 1 liter = m 3 T 1 = 25 C T 2 = 70 C T = 5 C bejana = 2x10-5 C -1 Ditanya: V 2 =? Jawab: V 2 = V 1 x T) = m 3 (1 + 3 x 2x10-5 C -1 x 5 C) = 1, m 3 Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar; 1, m 3 Skor: 10 3 Sebuah pelat besi luasnya 10 m 2 pada suhu 30 C, jika suhunya dinaikkan menjadi 90 C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/ C, maka tentukan luas pelat besi tersebut! Penyelesaian: 250

60 Diketahui: A 1 = 10 m 2 T 1 = 30 C T 2 = 90 C T = 60 C besi = 12x10-6 C -1 Ditanya: A 2 =? Jawab: A 2 = A 1 x T) = 10m 2 (1 + 2 x 12x10-6 C -1 x 60 C) = 10,01 m 2 Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar; 10,01 m 2 Skor: 10 Nilai = X 100 Kupang,.Juni 2016 Mengetahui; Kepala Sekolah Peneliti Drs. Simon P. Manu Lampiran 03c Gabriela Feneranda Agnes Tuto RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

61 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok : SMA SWASTA TERAKREDTASI PGRI KOTA KUPANG : FISIKA : X / GENAP : KALOR Alokasi Waktu : 2 x 5 A. Standar Kompetensi. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat C. Indikator 1. Indikator Produk Menentukkan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat (padat, cair, gas) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Indikator Proses a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis c. Merumuskan tujuan d. Mengidentifikasi variabel-variabel e. Melaksanakan percobaan f. Membuat tabel pengamatan g. Menganalisis data pengamatan h. Membuat kesimpulan. 3. Indikator Psikomotorik a. Memilih alat dan bahan dengan benar b. Merangkai alat dan bahan dengan tepat 252

62 c. Mengamati perubahan wujud suatu zat.. Indikator Afektif a. Kerja sama e. Ingin tahu b. Disiplin f. Jujur c. Kemampuan Berpendapat g. Bertanggung jawab d. Aktif D. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Produk Peserta didik menentukkan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat yang diberi kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tujuan Proses a. Peserta didik dapat mengemukakan masalah. b. Peserta didik dapat membuat hipotesis. c. Peserta didik dapat menulis tujuan. d. Peserta didik dapat mengidentifikasi variabel-variabel dalam percobaan. e. Peserta didik dapat merencanakan percobaan. f. Peserta didik dapat menyajikan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel. g. Peserta didik dapat menganalisis data hasil pengamatan. h. Peserta didik dapat merumuskan kesimpulan menentukan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud suatu zat 3. Tujuan Psikomotor a. Peserta didik dapat memilih alat dan bahan dengan benar b. Peserta didik dapat merangkai alat dan bahan dengan tepat c. Peserta didik dapat mengamati perubahan wujud zat.. Tujuan Afektif a. Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok b. Peserta didik memiliki sikap displin dalam bekerja 253

63 c. Peserta didik mampu mengemukakan ide atau pendapat d. Peserta didik aktif dalam kerja sama dalam kelompok e. Peserta didik memiliki rasa ingin tahu f. Peserta didik jujur dalam mengambil data pengamatan g. Peserta didik mampu bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan E. Sumber Belajar 1. Lingkungan 2. Bahan Ajar Peserta Didik 3. Lembar Kerja Peserta Didik. Buku Sumber 5. Alat dan Bahan Praktikum F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Keterampilan proses 2. Metode : Demonstrasi, diskusi, tanya-jawab dan eksperimen G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran Waktu (menit) 1 Kegiatan Pendahuluan : 15 1) Keterampilan Proses Mengamati a) Guru meminta peserta didik mengamati perubahan wujud es setelah dipanaskan. 2) Keterampilan Proses Berkomunikasi b) Guru bersama peserta didik mendiskusikan pengertian wujud zat dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. 25

64 c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti: A. Eksplorasi 3) Keterampilan proses merumuskan masalah d) Guru membimbing peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan informasi yang ditemukan. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, guru mengarahkan peserta didik pada masalah yang diharapkan. (Bagaimana pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat? ) ) Keterampilan Proses Merumuskan Tujuan e) Guru meminta peserta didik merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. 5) Keterampilan proses merumuskan hipotesis f) Guru meminta peserta didik merumuskan jawaban sementara terhadap masalah yang ada. g) Guru meminta peserta didik mengidentifikasi variabelvariabel. 6) Keterampilan Proses Bereksperimen dan Pengamatan h) Guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok untuk melakukan eksperimen berdasarkan LKPD. i) Guru bersama peserta didik melakukan eksperimen. B. Elaborasi 7) Keterampilan Proses Menganalisis data j) Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan soal pada LKPD

65 C. Konfirmasi 8) Keterampilan Proses Menyimpulkan k) Guru membimbing peserta didik dalam kelompoknya masing-masing mengola, menganalisis data hasil percobaan, dan membuat kesimpulan terhadap hasil percobaan. l) Guru membimbing peserta didik dalam melakukan diskusi dan melaporkan hasil percobaan kemudian bersama peserta didik membuat kesimpulan. 3 Kegiatan Penutup 10 9) Keterampilan Proses Penerapan Konsep m) Guru menegaskan hal-hal penting tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat. n) Guru meminta peserta didik mengaitkan konsep perubahan wujud zat dengan kehidupan sehari-hari. o) Guru membimbing peserta didik merangkum materi pembelajaran. H. Penilaian 1) Teknik penilaian a. Tes tertulis b. Tes unjuk kerja c. Non tes 2) Bentuk instrumen a. Pilihan ganda b. Uraian 256

66 c. Uji praktik kerja untuk melihat keterampilan afektif dan psikomotor. 1. Contoh instrumen No Soal dan Penyelesaian 1 Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan 100 gram es 15 0 C menjadi air 30 0 C, jika c air = 200J/ Kg K, c es = 2100 J/ Kg K, dan L f es = J/ Kg. Penyelesaian: Diketahui: m = 100gram = 0,1 Kg L f es = J/Kg c air = 200 J/Kg K c es = 2100 J/Kg Ditanya: Q =? Jawab: Gunakan diagram berikut: 30 0 D 0 0 B C A Q = Q AB + Q BC + Q CD Q AB = m es c es (T B -T A ) 257

67 = 0,1 x 2100 x (0-(-15)) = 3150 J Q BC = m es L f es = 0,1 x = J Q = m es c air (T D -T C ) = 0,1 x 200 (30-0) = J Sehingga, Q total = 3150 J J J = 9350 J Jadi, kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es adalah: J. Skor: 7 2 Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada temperatur 0 menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10. Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g. Penyelesaian: Diketahui: m = 500gram = 0,5 Kg L = 80 Kal/gr, 1kal =,2 J dan 1gr = 10-3 Kg = J/Kg Ditanya: Q =? Jawab: Q = m L Q = 0,5Kg J/Kg Q = J 258

68 Jadi, kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es adalah: J. Nilai Skor: = 3 X 100 Kupang,.Juni 2016 Mengetahui; Kepala Sekolah Peneliti Drs. Simon Petrus Manu Gabriela Feneranda Agnes Tuto 259

69 Lampiran 0a LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 01 Kelompok: Anggota: A. Standar Kompetensi. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat C. Indikator 1. Indikator Produk 1) Mendeskripsikan pengertian kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2) Menyelidiki pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat. 3) Menggunakan persamaan kalor Q = m.c. T. 260

70 2. Indikator Proses a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis c. Merumuskan tujuan d. Mengidentifikasi variabel-variabel e. Melaksanakan percobaan f. Membuat tabel pengamatan g. Menganalisis data h. Membuat kesimpulan 3. Indikator Psikomotorik a. Memilih alat dan bahan dengan benar (Gelas kimia, Kawat kasa, Pembakar spritus, Air, Stopwatch, Penahan kaki tiga, Termometer, Korek api) b. Merangkai alat dan bahan dengan benar c. Membaca skala pada termometer dengan benar d. Membaca skala pada stopwatch dengan benar. Indikator Afektif a. Kerja sama e. Ingin tahu b. Disiplin f. Jujur c. Kemampuan Berpendapat g. Bertanggung jawab d. Aktif D. Tujuan pembelajaran 1. Tujuan Produk 1. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Peserta didik dapat menentukan pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat. 3. Peserta didik dapat menggunakan persamaan kalor Q = m.c. T. 2. Tujuan Proses 261

71 a. Peserta didik dapat merumuskan masalah. b. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis. c. Peserta didik dapat merumuskan tujuan. d. Peserta didik dapat mengidentifikas variabel-variabel. e. Peserta didik dapat merancang dan melaksanakan percobaan. f. Peserta didik dapat menyajikan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel. g. Peserta didik dapat membuat analisis data. h. Peserta didik dapat merumuskan kesimpulan tentang pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat. 3. Tujuan Psikomotor a. Peserta didik dapat memilih alat dan bahan dengan benar. b. Peserta didik dapat merangkai alat dan bahan dengan benar. c. Peserta didik dapat membaca skala pada termometer dengan benar. d. Peserta didik dapat membaca skala pada stopwatch dengan benar.. Tujuan Afektif a. Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok. b. Peserta didik memiliki sikap displin dalam bekerja. c. Peserta didik mampu mengemukakan ide atau pendapat. d. Peserta didik aktif dalam kerja sama dalam kelompok. e. Peserta didik memiliki rasa ingin tahu. f. Peserta didik jujur dalam mengambil data pengamatan g. Peserta didik mampu bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan. E. Dasar Teori Anda dapat memberikan kalor pada suatu zat, yaitu dengan cara memanaskannya. Contohnya sewaktu anda memasak air, anda akan membutuhkan kalor untuk menaikan suhu air hingga mendidihkan air. Semakin lama anda memasak, maka kalor yang diserap oleh air juga semakin besar. Dengan demikian, makin besar kalor yang diserap suatu benda, makin besar 262

72 pula kenaikan suhunya. Selain itu, kalor yang diserap benda juga tergantung pada massa benda dan bahan penyusun benda. Secara matematis dapat ditulis Q = m c T Keterangan: Q : kalor yang diserap/dilepas benda (J) m: massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg o C) T : Perubahan suhu F. Alat dan Bahan 1. Gelas kimia 5. Kawat kasa 2. Pembakar spritus 6. Air dan minyak goreng secukupnya. 3. Stopwatch 7. Statip + Klem. Penahan kaki tiga 8. Termometer 9. Korek api G. Kegiatan Praeksperimen Hubungan antara kalor dengan suhu, massa dan kalor jenis suatu zat Pada kegiatan ini, kalian akan menentukan hubungan antara kalor dengan suhu, massa dan kalor jenis suatu zat melalui percobaan. Sebelum melakukan kegiatan, anda harus mampu merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis berdasarkan teori singkat tentang kalor. Dalam merumuskan masalah, kita menggunakan kalimat pertanyaan (bagaimana, apa, mengapa) dan untuk dapat merumuskan masalah dengan tepat, hal yang perlu dilakukan adalah kita harus memperhatikan judul kegiatan yang akan kita lakukan. Dalam merumuskan tujuan, harus berdasarkan pada masalah yang ada atau sesuai dengan judul kegiatan kita. Dan untuk merumuskan hipotesis anda harus menggunakan kalimat dalam bentuk pernyataan. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara kita terhadap permasalahan yang ada, yang dianggap benar. 263

73 Tahukah Kamu? Memanaskan air dalam panci dengan volume air yang besar akan terasa lama dibandingkan dengan memanaskan air dengan volume yang lebih kecil. 1. Rumusan Masalah 2. Rumusan Tujuan 3. Rumusan Hipotesis Setelah merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis, maka kita harus mampu mengidentifikasi variabel. Ada tiga jenis variabel yaitu variabel kontrol, manipulasi dan respon. Variabel adalah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada situasi tertentu. 26

74 Variabel kontrol adalah variabel yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen, atau variabel yang dibuat tetap/konstan atau tidak berubah-ubah Variabel manipulasi adalah variabel yang sengaja diubah-ubah Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat pemanipulasian variabel manipulasi.. Mengidentifikasi Variabel 1. Variabel Kontrol: 2. Variabel Manipulasi: 3. Variabel Respon: 265

75 H. Prosedur kerja Kegiatan 1 Mengamati perubahan suhu air tiap waktu 1. Rangkailah alat seperti pada gambar. 2. Masukan air secukupnya (50 ml) kedalam gelas kimia. 3. Masukkan termometer ke dalam air dan ukurlah suhu awal air.. Letakkan gelas kimia di atas kaki tiga yang telah dialasi dengan kawat kasa. 5. Nyalakan pembakar spritus dan letakkan dibawah kaki tiga, tepat dibawah gelas beker, bersamaan dengan menyalakan stopwatch untuk diamati perubahan waktu dan memulai mengukur suhu air yang mulai dipanaskan dengan menggunakan termometer. 6. Amatilah perubahan suhu yang terjadi setiap 0,5 menit. 7. Cacatlah hasil pengamatanmu kedalam tabel 1. Kegiatan 2 Mengamati perubahan suhu air dengan volume yang berbeda 8. Ulangi langkah 1- pada kegiatan 1 dengan menggunakan air yang volumenya berbeda-beda yaitu 100 ml, 150 ml dan 200 ml. 9. Nyalakan pembakar spritus dan letakkan dibawah kaki tiga, tepat dibawah gelas beker, bersamaan dengan menyalakan stopwatch untuk diamati perubahan waktu. 266

76 10. Amatilah perubahan suhu air, dan hentikan pembakaran setelah suhu air naik sebesar 10 0 C, secara bersamaan matikan stopwatch. 11. Catatlah hasil pengamatanmu kedalam tabel. Kegiatan 3 Mengamati suhu dua jenis zat cair. 12. Ulangi langkah 1- pada kegiatan 1 dengan menggunakan air dan minyak goreng yang volumenya sama yaitu 100 ml. 13. Nyalakan pembakar spritus dan letakkan dibawah kaki tiga, tepat diatas gelas beker, bersamaan dengan menyalakan stopwatch untuk diamati perubahan waktu 1. Amatilah perubahan suhu, dan hentikan pembakaran setelah 2 menit. 15. Catatlah hasil pengamatanmu kedalam tabel 3. I. Hasil Pengamatan TABEL PENGAMATAN I N o Volume air (ml) Waktu (menit) Suhu ( ) , TABEL PENGAMATAN 2 N Volume Suhu Suhu Waktu o air (ml) awal ( 0 C) akhir ( 0 C) (Menit)

77 TABEL PENGAMATAN 3 No Jenis zat Volume Suhu Suhu Waktu zat (ml) awal ( 0 C) akhir ( 0 C) (menit) 1. Air Minyak goreng J. Pertanyaan dan Kesimpulan Pertanyaan! 1. Buatlah grafik hubungan antara waktu dan kenaikan suhu yang terjadi selama pemanasan? 2. Berikan kesimpulanmu dari tiap kegiatan di atas. 3. Berdasarkan kesimpulan dari tiap kegiatan di atas buatlah kesimpulan secara keseluruhannya. 268

78 Lampiran 0b LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 02 Kelompok: Anggota: A. Standar Kompetensi. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu suatu zat. C. Indikator 269

79 1. Indikator Produk a) Menentukkan pengaruh kalor terhadap pemuaian zat (padat, cair, gas) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. b) Menyelidiki pemuaian pada zat gas. 2. Indikator Proses a) Merumuskan masalah e) Melaksanakan percobaan b) Merumuskan hipotesis f) Membuat tabel pengamatan c) Merumuskan tujuan d) Mengidentifikasi g) Menganalisis data pengamatan h) Membuat kesimpulan variabel-variabel 3. Indikator Psikomotorik a. Memilih alat dan bahan dengan benar (Kaki tiga, Asbes, Pembakar spritus, Labu erlemeyer, Spritus, Balon, Air, dan korek api). b. Merangkai alat dan bahan dengan benar. c. Mengamati hasil pemuaian.. Indikator Afektif a. Kerja sama e. Ingin tahu b. Disiplin f. Jujur c. Kemampuan Berpendapat g. Bertanggung jawab d. Keaktifan D. Tujuan pembelajaran 1. Tujuan Produk a. Peserta didik dapat menentukkan pengaruh kalor terhadap pemuaian zat (padat, cair, gas) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Peserta didik dapat menyelidiki pemuaian pada zat gas. c. Tujuan Proses a. Peserta didik dapat mengemukakan masalah. 270

80 b. Peserta didik dapat membuat hipotesis. c. Peserta didik dapat menulis tujuan. d. Peserta didik dapat menulis variabel-variabel. e. Peserta didik dapat merancang dan melaksanakan percobaan. f. Peserta didik dapat menyajkan data hasil pengamatan. g. Peserta didik dapat merumuskan hasil pengamatan mengenai pemuaian zat gas. d. Tujuan Psikomotor a. Peserta didik dapat memilih alat dan bahan dengan benar (Kaki tiga, Asbes, Pembakar spritus, Labu erlemeyer, Spritus, Balon, Air, dan korek api) b. Peserta didik dapat merangkai alat dan bahan dengan benar. c. Peserta didik dapat mengamati hasil pemuaian. e. Tujuan Afektif h. Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok i. Peserta didik memiliki sikap displin dalam bekerja j. Peserta didik mampu mengemukakan ide atau pendapat k. Peserta didik aktif dalam kerja sama dalam kelompok l. Peserta didik memiliki rasa ingin tahu m. Peserta didik jujur dalam mengambil data pengamatan n. Peserta didik mampu bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan E. Dasar teori Pemuaian gas yaitu bertambahnya volume gas karena mendapatkan suatu kalor atau dapat dikatakan bahwa gas apabila dipanaskan akan memuai. Pemuaian gas pada pada Tekanan tetap/ konstan berlaku Hukum Gay Lussac yaitu gas didalam ruangan tertutup dengan tekanan tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Pemuaian gas pada Volume tetap/ konstan 271

81 berlaku Hukum Boyle yaitu gas didalam ruangan tertutup mengalami perubahan tekanan volumenya berbanding terbalik dengan tekanan. Untuk mengetahui adanya pemuaian pada zat gas, lakukan percobaan ini. F. Alat dan Bahan 1) Balon 2) Labu erlemeyer 3) Air ) Pembakar Spritus 5) Asbes 6) Spritus 7) Korek api G. Kegiatan Praeksperimen Menyelidiki Muai Zat Gas Pada Sebuah Balon Pada kegiatan ini, kalian akan melihat pemuaian zat gas pada sebuah balon. Sebelumnya kalian harus mampu merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis berdasarkan teori singkat tentang pemuaian zat gas. Dalam merumuskan masalah, kita menggunakan kalimat pertanyaan (bagaimana, apa, mengapa), dan untuk dapat merumuskan masalah dengan tepat, hal yang perlu dilakukan adalah kita harus memperhatikan judul kegiatan yang akan kita lakukan. Dalam merumuskan tujuan, harus berdasarkan pada masalah yang ada atau sesuai dengan judul kegiatan kita. Hipotesis harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Hipotesis perlu dinyatakan sebagai pernyataan jika dan maka, dan hipotesis perlu untuk diuji. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara kita terhadap permasalahan yang ada, yang dianggap benar. Tahukah Kamu? 272

82 Balon yang berisi udara, jika dijemur di bawah terik matahari lamakelamaan akan meledak. 5. Rumusan Masalah 6. Rumusan Tujuan 7. Hipotesis Setelah merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis, kalian harus mampu mengidentifikasi variabel. Ada tiga jenis variabel yaitu variabel kontrol, manipulasi dan respon. Variabel adalah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada situasi tertentu. Variabel kontrol adalah variabel yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi dijaga agar tidak memberikan pengaruh ( variabel yang dibuat tetap/konstan atau tidak berubah-ubah) Variabel manipulasi adalah variabel yang sengaja diubah-ubah Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat pemanipulasian variabel manipulasi. 273

83 8. Mengidentifikasi Variabel 1. Variabel Kontrol: 2. Variabel Manipulasi: 3. Variabel Respon: H. Prosedur kerja 1 Siapkalah alat dan bahan yang diperlukan. 2 Masukan air kedalam labu erlemeyer secukupnya. 3 Ikatlah balon pada ujung labu erlemeyer. Nyalakan pembakar spritus dengan korek api 5 Panaskan labu erlemeyer pada pembakar spritus. 6 Amati apa yang terjadi dengan balon. Hati-hatilah ketika melakukan kegiatan ini. Jangan bermain-main dengan api! I. Hasil Pengamatan No Sebelum dipanaskan Keadaan Balon Sesudah dipanaskan 27

84 J. Pertanyaan dan Kesimpulan Pertanyaan! 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian gas! 2. Berikan kesimpulanmu berdasarkan kegiatan di atas dan berikan 3 contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari? Lampiran 0c LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 03 Kelompok : Anggota: A. Standar Kompetensi. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. C. Indikator 275

85 1. Indikator Produk Menentukan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat (padat, cair, gas) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Indikator Proses a. Merumuskan masalah e. Melaksanakan percobaan b. Merumuskan hipotesis f. Membuat tabel pengamatan c. Merumuskan tujuan g. Menganalisis data pengamataan d. Mengidentifikasi variabelvariabel h. Membuat kesimpulan 3. Indikator Psikomotorik a. Memilih alat percobaan dengan benar b. Merangkai alat dengan teliti c. Mengamati pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat dengan teliti. Indikator Afektif a. Kerja sama e. Ingin tahu b. Disiplin f. Jujur c. Kemampuan Berpendapat g. Bertanggung jawab d. Aktif D. Tujuan pembelajaran 1 Tujuan Produk Peserta didik dapat menentukan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat (padat, cair, gas) dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. 2. Tujuan Proses 276

86 a. Peserta didik dapat merumuskan masalah. b. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis. c. Peserta didik dapat merumuskan tujuan. d. Peserta didikdapat mengidentifikasi variabel-variabel. e. Peserta didik dapat merancang dan melaksanakan percobaan. f. Peserta didik dapat menyajikan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel. g. Peserta didik dapat meganalisis data pengamatan. h. Peserta didik dapat merumuskan kesimpulan menentukan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud suatu zat 3. Tujuan Psikomotor a. Peserta didik dapat memilih alat percobaan dengan benar b. Peserta didikdapat merangkai alat dengan teliti. c. Peserta didik dapat mengamati pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat. Tujuan Afektif a. Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok b. Peserta didik memiliki sikap displin dalam bekerja c. Peserta didik mampu mengemukakan ide atau pendapat d. Peserta didik aktif dalam kerja sama dalam kelompok e. Peserta didik memiliki rasa ingin tahu f. Peserta didik jujur dalam mengambil data pengamatan g. Peserta didik mampu bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan E. Dasar Teori Zat berada dalam tiga wujud, yaitu wujud padat, cair, dan gas. Kalor yang diberikan pada zat dapat mengubah wujud zat tersebut. Perubahan wujud yang terjadi ditunjukkan oleh gambar berikut: 277

87 Pada saat terjadi perubahan wujud, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. F. Kegiatan Praeksperimen Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat Pada kegiatan ini, kalian akan menentukan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat melalui percobaan. Sebelumnya kalian harus mampu merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis berdasarkan teori singkat tentang kalor. Dalam merumuskan masalah, kita menggunakan kalimat pertanyaan (bagaimana, apa, mengapa) dan untuk dapat merumuskan masalah dengan tepat, hal yang perlu dilakukan adalah kita harus memperhatikan judul kegiatan yang akan kita lakukan. Dalam merumuskan tujuan, harus berdasarkan pada masalah yang ada atau sesuai dengan judul kegiatan kita. Hipotesis harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Hipotesis perlu dinyatakan sebagai pernyataan jika dan maka, dan hipotesis perlu untuk diuji. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara kita terhadap permasalahan yang ada, yang dianggap benar. Tahukah Kamu? Air yang disimpan di dalam lemari es akan lama-kelamaan akan membeku. 278

88 3. Variabel Respon: 1. Rumusan Masalah 2. Rumusan Tujuan 3. Rumusan Hipotesis Setelah merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis, maka kita harus mampu mengidentifikasi variabel. Ada tiga jenis variabel yaitu variabel kontrol, manipulasi dan respon. Variabel adalah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada situasi tertentu. Variabel kontrol adalah variabel yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi dijaga agar tidak memberikan pengaruh (variabel yang dibuat tetap/konstan atau tidak berubah-ubah) Variabel manipulasi adalah variabel yang sengaja diubah-ubah Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat pemanipulasian variabel manipulasi.. Identifikasi Variabel 1. Variabel Kontrol: Variabel Manipulasi:

89 G. Alat dan Bahan 1. Gelas kimia. Kawat kasa 2. Pembakar spritus 5. Kapur barus 3. Penahan kaki tiga 6. Kertas karton H. Prosedur kerja 1. Masukkanlah kapur barus ke dalam gelas kimia. 2. Taruhlah gelas kimia yang telah di isi kapur barus diatas penahan kaki tiga. 3. Nyalakan pembakar spiritus. Kapur barus Gambar: (a) (b) 280

90 . Amati perubahan wujud pada kapur barus ketika dipanaskan. Perubahan wujud apakah yang terjadi? lihat gambar (a) 5. Ketika kapur barus sudah menguap, peganglah kertas putih di atas gelas kimia sehingga mengenai uap dari kapur barus. Perhatikan gambar (b) 6. Amati keadaan yang terjadi di kertas karton. Perubahan wujud apakah yang terjadi? I. Pertanyaan dan Kesimpulan Pertanyaan! 1. Jelaskan jawabanmu dari pertanyaan no. dan 6 di atas. 2. Berikan 3 contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan seharihari? 3. Berikan kesimpulanmu dari kegiatan di atas. 281

91 Lampiran 05 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR PRODUK Kompete nsi Dasar Indikator Pencapaian Indikator Soal Nom or Soal Klasi fikasi Soal Skor Jenis Soal Uraian Soal Kun ci Jaw aba n Mengana lisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. i. Mendeskri psikan pengertian kalor dan penerapan nya dalam kehidupan sehari-hari. 1. Disajikan sebuah gambar dan pernyataan, peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari kalor. 1 C 2 1 PG 1) Gambar di bawah ini menunjukan bahwa jika segelas air panas dicampur dengan segelas air dingin, setelah terjadi kesetimbangan termal akan menjadi air hangat. C Peristiwa ini merupakan contoh dari kalor, maka kalor adalah. A. Ukuran panas dinginya suatu 279

92 benda. B. Keanehan yang terjadi pada air. C. Perpindahan energi yang terjadi karena perubahan suhu/ temperatur. D. Dorongan antara satu molekul dengan molekul lain. E. Proses penguapan yang terjadi di seluruh bagian zat cair. ii. Menyelid iki pengaruh kalor terhada kenaikan suhu suatu zat. 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi jumlah kalor terhadap kenaikan suhu suatu zat. 1 C 2 1 PG 2) Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda bergantung pada... A. Massa benda, suhu awal, suhu akhir B. Massa benda dan jenis benda C. Jenis benda dan perubahan suhu D. Massa benda, jenis benda dan D 280

93 besar perubahan suhu E. Perubahan suhu dan lama pemanasan iii. Menggun akan persamaa n Q = mc dan persamaa n kapasitas kalor C = 3. Peserta didik dapat menggunakan persamaan Q = mc T, untuk menghitung jumlah kalor.. Peserta didik dapat menghitung besar perubahan suhu dengan menggunakan persamaan Q = mc T, untuk menghitng besar perubahan suhu air. 3 C 3 1 PG 3) Diketahui kalor jenis air 200 J/ Kg C. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu air sebanyak 2 kg dari suhu 20 0 C menjadi 80 0 C? A. 150 kj B. 50 kj C. 50 kj D. 60 kj E. 606 kj C 3 1 PG ) Jems memanaskan air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 0 C dengan energi sebesar 1000 kalori. Jika kalor jenis air air 1 kal/g 0 C berapakah besar perubahan suhu air. A C B C C C D C E C B A 281

94 5. Peserta didik dapat menghitung kalor jenis dengan menggunakan persamaan Q = mc T, untuk menghitung kalor jens air. 5 C 3 1 PG 5) Zat cair yang massanya 10 Kg dipanaskan dari suhu 25 0 C menjadi 75 0 C, memerlukan kalor sebesar x 10 5 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut adalah.. A. 600 J/ Kg. 0 C B. 800 J/ Kg. 0 C C. 900 J/ Kg. 0 C D J/ Kg. 0 C E J/ Kg. 0 C B 6. Peserta didik dapat menghitung perbandingan kalor yang dibutuhkan oleh dua zat cair sejenis yang massanya berbeda. 7. Peserta didik dapat menghitung jumlah kalor 6 C 1 PG 6) Zat cair A bermassa 300 gr dinaikkan suhunya sebesar 50 0 C dan zat cair B bermassa 200 gr dinaikkan suhunya sebesar 25 0 C. Jika kedua zat cair itu sejenis maka perbandingan kalor yang dibutuhkan zat A dan zat B adalah... A. 1 : 3 B. 1 : 2 C. 1 : 1 D. 2 : 1 E. 3 : 1 7 C 3 1 PG 7) Logam yang bermassa 200 gram memiliki kalor jenis 500 J/ Kg 0 C dan E C 282

95 sebuah logam dengan menggunakan rumus Q = mc 8. Peserta didik dapat menghitung kapasitas kalor sebuah tembaga dengan menggunakan rumus C = 9. Disajikan grafik, peserta didik dapat menganalisis hubungan antara kalor (Q) terhadap perubahan suhu ( T). suhunya berubah dari 20 0 C menjadi C. Jumlah kalor yang diterima logam adalah. A J B J C J D J E J 8 C 3 1 PG 8) Sebuah tembaga mula-mula suhunya 80 C, kemudian didinginkan sampai 50 C. Jika jumlah energi kalor yang dilepaskan J, kapasitas kalor tembaga adalah. A. -17 J/ C B. -20 J/ C C. -25 J/ C D. -35 J/ C E. -5 J/ C 9 C 1 PG 9) Dari kelima grafik hubungan kalor (Q) terhadap perubahan suhu ( T) untuk 5 zat berikut ini, maka zat yang memiliki kapasitas kalor terbesar diperlihatkan pada grafik... D C 283

96 A. Q(joule) C) B. Q(joule) C) C. Q(joule) C) D. Q(joule) C) 28

97 E. Q(joule) C) iv. Menentu kan pengaruh kalor terhadap pemuaia n zat (padat, cair, dan gas) dan penerapa nnya dalam kehidupa n seharihari. 10. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh kalor terhadap pertambahan panjang suatu zat. 11. Peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan pemuaian pada zat padat 10 C 2 1 PG 10) Besarnya pertambahan panjang suatu zat jika zat tersebut di panaskan bergantung pada: 1. Jenis zatnya 2. Kenaikan suhu zatnya 3. Panjang mula-mula/ awal. Massa zatnya Pernyataan yang benar adalah... A. 1, 2, dan 3 B. 1 dan 3 C. 2 dan D. saja E. 1, 2, 3, dan 11 C 2 1 PG 11) Panci yang diisi air hingga penuh dipanaskan. Setelah mendidih lama-kelamaan air akan tumpah. A B 285

98 dan zat cair. 12. Disajikan sebuah gambar, peserta didik dapat menentukan konsep pemuaian yang terjadi pada kaca jendela. Hal ini dikarenakan... A. Panci memuai sedangkan air tidak memuai B. Pemuaian air lebih besar dari pada pemuaian panci C. Pemuaian air sama dengan pemuaian panci D. Pemuaian panci lebih besar dari pada pemuaian air E. Air memuai sedangkan panci tidak memuai. 12 C 2 1 PG 12) Perhatikan pemasangan kaca jendela di rumah kalian yang tampak seperti gambar di bawah ini: B Kaca jendela yang sengaja dipasang agak renggang 286

99 dimaksudkan agar... A. Kaca terlihat lebih rapi B. Kaca tidak pecah ketika memuai C. Kaca tidak pecah ketika menyusut D. Pertukaran udara terjadi dengan lancar E. Mudah dilepas saat akan diperbaiki v. Menyelid iki pemuaia n pada zat gas. 13. Disjikan sebuah gambar dan peristiwa tentang pemuaian balon, peserta didik dapat menjelaskan tentang pemuaian gas. 13 C 2 1 PG 13) Pada sebuah tabung kaleng, tutupnya dipasang sebuah pipa kecil yang ujungnya dipasangi balon kempes. Jika tabung tersebut dipanaskan, maka akan tampak seperti gambar di bawah ini. D 287

100 Peristiwa di atas menunjukan A. Telah terjadi penyusutan zat gas B. Telah terjadi penyusutan zat gas pada tekanan tetap. C. Telah terjadi pemuaian zat gas. D. Telah terjadi pemuaian zat gas pada tekanan tetap. E. Telah terjadi pemuaian zat gas pada volume tetap. vi. Menerap kan persamaa n pemuaia n zat secara kuantitati f. 1. Peserta didik dapat menghitung koefisien muai panjang logam dengan menggunakan persamaan L t = L 0 (1 +α ) 1 C 3 1 PG 1) Pada suhu 0 0 C suatu logam yang mempunyai panjang 75 cm. Setelah dipanasi hingga suhu C, panjangnya menjadi 75,09 cm. Koefisien muai panjang logam tersebut adalah. A. 2, / C. B. 1, / C. C. 1, / C. D. 1, / C. E. 0, / C. B 288

101 15. Disajikan tabel dan sebuah pernyataan mengenai koefisien muai beberapa logam, peserta didik dapat menentukan jenis logam menggunakan rumus L t = L 0 (1 +α ) 15 C 5 1 PG 15) Diketahui koefisien muai beberapa bahan sebagai berikut: Bahan Koefisien muai panjang (/ 0 C) Aluminium 2, x 10-5 Kuningan 1,9 x 10-5 Tembaga 1,7 x 10-5 Baja 1,1 x 10-5 Timbal 2,9 x 10-5 D Sebuah logam X pada suhu 20 0 C panjangnya 10 m. Saat dipanaskan pada suhu C panjangnya bertambah 0,0088 m. Logam X adalah.. A. Aluminium B. Kuningan C. Tembaga D. Baja 289

102 16. Peserta didik dapat menentukan pemuaian luas aluminium seelah dipanaskan. 17. Peserta didik dapat menentukan koefisien muai luas sebuah logam. E. Timbal 16 C 3 1 PG 16) Sekeping aluminium dengan panjang 0 cm dan lebar 30 cm dipanaskan dari 0 0 C sampai 10 0 C. Jika koefisien muai panjang aluminium tersebut ( ) adalah 2,5 x 10-5 / 0 C, maka luas keping aluminium setelah dipanaskan adalah... A cm 2 B cm 2 C cm 2 D cm 2 E cm 2 17 C 3 1 PG 17) Sebatang logam memiliki luas 100 cm 2. Jika batang logam yang dipanaskan dari suhu 0 0 C sampai dengan 30 0 C mengalami pertambahan luas sebesar 0,015 cm 2, maka koefisien muai luas logam tersebut adalah... A. 2,2 x 10-6 / 0 C B. 2, x 10-6 / 0 C C.,8 x 10-6 / 0 C D. 5,0 x 10-6 / 0 C A C 290

103 18. Peserta didik dapat menghitung pertambahan luas permukaan bola menggunakan persamaan A 0 (1 + β ) 19. Peserta didik dapat menghitung pertambahan volume suatu zat menggunakan persamaan V 2 = V 1 (1 + ) E. 5,2 x 10-6 / 0 C 18 C 3 1 PG 18) Sebuah bola berongga terbuat dari besi (koefisien muai panjang 1,2 x10-5/ C) pada suhu 10 C jarijarinya 1m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 90 C, maka pertambahan luas permukaan bola adalah. A. 1,92 x 10-3 m 2 B. 2,56 x 10-3 m 2 C. 3,8 x 10-3 m 2 D. 7,68 x 10-3 m 2 E. 9,60 x 10-3 m 2 19 C 3 1 PG 19) Sebutir peluru berbentuk bola terbuat dari tembaga dengan jarijari 3 mm pada suhu 20 C. Jka koefisien muai panjang tembaga bernilai 1,7 x 10-5/ 0 C, tentukanlah volume peluru tersebut jika dipanaskan hingga mencapai suhu 170 C adalah.. A. 110,56 mm 3 B. 113,90 mm 3 C mm 3 D. 150,86 mm 3 D B 291

104 20. Peserta didik dapat menentukan volume air raksa yang tumpah menggunakan persamaan V t = V 0 (1 + γ 21. Peserta didik dapat menentukan tekanan gas di dalam tangki dengan menggunakan persamaan P t = P 0 (1 + ) E. 150,98 mm 3 20 C 3 1 PG 20) Sebuah bejana kaca ( 9 x 10-6 / 0 C) pada suhu 0 0 C terisi penuh dengan 150 cm 3 air raksa (γ = 1,8 x 10 - / 0 C). Jika suhu bejana dan air raksa dinaikan menjadi 0 0 C, maka volume air raksa yang tumpah dari bejana itu adalah. A. 0,5 cm 3 B. 0,6 cm 3 C. 0,7 cm 3 D. 0,8 cm 3 E. 0,9 cm 3 21 C 3 1 PG 21) Di dalam sebuah tangki terdapat 10 liter gas bertekanan 3 x 10 5 Pa dan bersuhu 19 0 C. Tangki tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu C. Tentukan tekanan gas di dalam tangki setelah dipanaskan jika volume tangki tidak berubah. A. 2 x 10 5 Pa B. 3 x 10 5 Pa C. x 10 5 Pa D. 5 x 10 5 Pa E C 292

105 22. Disajikan peristiwa tentang muai panjang aluminium, peserta didik dapat menghitung perbandingan volume dua zat yang berbeda dengan menggunakan persamaan V t = V o (1 + ) E. 6 x 10 5 Pa 22 C 3 1 PG 22) Suatu gas yang menempati sebuah tabung dengan penutup yang dapat digeser-geser. Pada awalnya, tekanan, volume, dan suhu gas adalah 2 atmosfer,,5 liter, dan 29 C. Jika tekanan dibuat tetap dan gas dipanaskan hingga mencapai suhu 120 C, maka volume gas pada tabung tersebut adalah A.,5 L B.,9 L C. 5,0 L D. 5,5 L E. 6,0 L E vii. Menentu kan pengaruh kalor terhadap 23. Disajikan grafik, peserta didik dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat 23 C 1 PG 23) Perhatikan grafik berikut! B 293

106 perubaha n wujud zat (padat, cair, dan gas) dan penerapa nnya dalam kehidupa n seharihari Berdasarkan grafik di atas, garis yang menunjukan suatu zat melebur adalah. 2. Disajikan pernyataan titik lebur suatu zat, peserta didik dapat menganalisis kalor lebur pada zat tersebut. A. ab B. bc C. cd D. de E. ef 2 C 1 PG 2) Zat padat A dan B bermassa sama berada pada titik leburnya. Untuk meleburkan zat A membutuhkan kalor 2500 joule sedangkan untuk meleburkan zat B membutuhkan 500 joule. Perbandingan kalor A 29

107 295 lebur zat A dan B adalah. A. 5 : 9 B. 1 : 2 C. 1 : 1 D. 2 : 1 E. 9 : 5

108 25. Disajikan grafik pemanasan zat padat, peserta didik dapat menganalisis jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu es. 25 C 5 1 PG 25. T( ) C d e A b c 0 Q(J) -5 0 C a Dari grafik di atas, tentukan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 10 gram es dari -5 0 C hingga seluruhnya menjadi air bersuhu C. Diketahui kalor jenis air 200 J/Kg. 0 C, kalor lebur es 3,36 x 10 5 J/Kg, dan kalor jenis es 2100 J/Kg 0 C. A. 7,67 x 10 3 J B. 7,12 x 10 3 J C. 6,50 x 10 3 J D. 6,35 x 10 3 J 296

109 E. 3,36 x 10 3 J Nilai = X

110 Lampiran 06 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR PROSES No Indikator Soal Kunci Jawaban Klasifikas Sk 298

111 i Soal or Merumuskan masalah Merumuskan tujuan Merumuskan hipotesis Suatu percobaan dirancang untuk mengetahui hubungan antara kalor jenis dan perubahan suhu suatu zat yang diberi kalor, dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut: Air, Minyak goreng, pembakar spiritus, gelas kimia, penahan kaki tiga, kawat kasa, thermometer, stopwatch dan korek api 1. Rumusan masalah Bagaimanakah hubungan antara kalor jenis dan perubahan suhu suatu zat? 2. Rumusan tujuan Untuk mengetahui hubungan kalor jenis dan perubahan suhu suatu zat. 3. Rumusan hipotesis Semakin besar kalor jenis sebuah zat maka semakin kecil perubahan suhu, sebaliknya semakin kecil kalor jenis suatu zat maka semakin besar perubahan suhu. C C C. Identivikasi variabel a. Variabel kontrol : massa (m) dan kalor(q) b. Variabel manipulasi: jenis zat cair c. Variabel respon : perubahan suhu ( T). Mengidentifikasi variabel 5. Alat dan bahan Air,Minyak goreng, pembakar spiritus, gelas kimia, penahan kaki tiga, kawat kasa, termometer, stopwatch dan korek api C 299

112 5. 6. Menuliskan alat dan bahan Menuliskan prosedur kerja Gambar di atas menunjukan ketika air dengan massa 100 ml dipanaskan selama 2 menit. Diketahui besar kalor jenis air yaitu 200 J/kg 0 C tentukan besar kalor yang diserap air, kemudian air di ganti dengan minyak goreng dengan massa 100 ml dan dipanaskan juga selama 2 menit. Diperkirakan bahwa kalor yang diserap oleh zat cair (air, minyak goreng) selama 2 menit besarnya sama. Dari pernyataan diatas, tuliskan: 6. Prosedur Kerja 1. Masukan air secukupnya (100 ml) kedalam gelas kimia 2. Masukkan termometer kedalam air dan ukurlah suhu awal air 3. Letakkan gelas kimia diatas kaki tiga yang telah dialasi dengan kawat kasa.. Nyalakan pembakar spritus dan letakkan dibawah kaki tiga, tepat dibawah gelas beker, bersamaan dengan menyalakan stopwatch untuk diamati perubahan waktu dan memulai mengukur suhu air dengan menggunakan termometer selama pemanasan. 5. Amatilah perubahan suhu air setelah 2 menit, dan hentikan pembakaran 6. Catatlah hasil pengamatanmu ke dalam table. 7. Ulangi langkah 1-6 dengan menggunakan minyak goring. C C 1. Rumusan masalah 2. Rumusan tujuan 3. Rumusan hipotesis. Identifikasi variabel- 300

113 variabel 5. Alat dan bahan 6. Prosedur kerja 7. Data pengamatan 8. Analisis data 9. Kesimpulan 7. Tabel pengamatan No Jenis zat Volume zat (ml) Suhu awal/t 1 ( 0 C) Suhu akhir/t 2 ( 0 C) Waktu (menit) 1. Air Minyak goreng 8. Analisis data 7. Menampilkan C 301

114 data N o Jenis zat Massa zat (Kg) Perubaha n Suhu T= T 2 -T 1 ( 0 C) Kalo r (Q) Kalor jenis zat (c) = Q/m T 1. Air 0, J/kg 0 C 2. Minyak 0,01 goreng 9. Kesimpulan Semakin besar kalor jenis sebuah zat maka semakin kecil perubahan suhu, sebaliknya semakin kecil kalor jenis suatu zat maka semakin besar perubahan suhu. 8. Menganalisis data C 302

115 9. Membuat kesimpulan C Jumlah Skor 36 Nilai = X

116 30

117 Lampiran 07 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) AFEKTIF Klasifikasi ranah Ketuntasan hasil belajar afektif Skor A: Kerja sama dalam kelompok A1 1 B: Disiplin dalam bekerja A 1 C: Mengemukakan ide atau pendapat D: Aktif kerjasama dalam kelompok A 1 A 1 E: Memiliki sikap ingin tahu A2 1 F: Jujur dalam bekerja A3 1 G: Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan A3 1 Jumlah 7 Keterangan: A1: Penerimaan A: Organisasi A2: Merespons A5: Pola hidup A3: Menghargai Nilai = X 100 Kupang, Peneliti Pengamat 1/2 (Gabriela Feneranda Agnes Tuto) 305

118 Lampiran 08 KISI-KISI THB PSIKOMOTOR RPP 01 Klasifikasi Ketuntasan hasil belajar ranah psikomotor Skor A. Peserta didik dapat memilih alat dan bahan dengan benar B. Peserta didik dapat merangkaikan alat dan bahan dengan benar. P1 1 P6 1 C. Peserta didik dapat mengukur suhu awal air dengan tepat. C 1 : Tepat memposisikan mata saat membaca skala pada termometer. P5 1 C 2 : Tepat menentukan dan membaca skala pada termometer. P5 1 D. Peserta didik dapat mengukur suhu akhir air dengan tepat. D1 : Tepat memposisikan mata saat membaca skala pada termometer D2 : Tepat menentukan dan membaca skala pada termometer. E. Peserta didik dapat membaca skala pada stopwatch dengan tepat P5 1 P5 1 P5 JUMLAH 7 Keterangan: P1: Persepsi; P2: Kesiapan; P3: Gerakan terbimbing; P: Gerakan terbiasa; P5: Gerakan kompleks; P6: Penyesuaian pola gerakan; P7: Kreativitas Nilai = X

119 Kupang, Peneliti (Gabriela Feneranda Agnes Tuto) KISI-KISI THB PSIKOMOTOR RPP 02 Klasifikasi ranah Ketuntasan hasil belajar psikomotor Skor A. Peserta didik dapat memilih alat dan bahan dengan benar B. Peserta didik dapat merangkaikan alat dan bahan dengan benar. C. Peserta didik dapat mengamati pemuaian gas yang terjadi pada balon. P1 1 P6 1 P 1 JUMLAH 3 Keterangan: P1: Persepsi; P2: Kesiapan; P3: Gerakan terbimbing; P: Gerakan terbiasa; P5: Gerakan kompleks; P6: Penyesuaian pola gerakan; P7: Kreativitas Nilai = X 100 Kupang, Peneliti

120 (Gabriela Feneranda Agnes Tuto) KISI-KISI THB PSIKOMOTOR RPP 03 Klasifikasi Ketuntasan hasil belajar ranah psikomotor Skor A. Peserta didik dapat memilih alat dan bahan dengan benar B. Peserta didik dapat merangkaikan alat dan bahan dengan benar. C. Peserta didik dapat mengamati perubahan wujud zat. P1 1 P6 1 P 1 JUMLAH 3 Keterangan: P1: Persepsi; P2: Kesiapan; P3: Gerakan terbimbing; P: Gerakan terbiasa; P5: Gerakan kompleks; P6: Penyesuaian pola gerakan; P7: Kreativitas Nilai = X 100 Kupang, Peneliti (Gabriela Feneranda Agnes Tuto) 308

121 Lampiran 09 TES HASIL BELAJAR (THB) PRODUK Nama Sekolah Kelas/ Semester Mata Pelajaran Waktu : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : X/ II : Fisika : 75 menit Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat. 1) Gambar di bawah ini menunjukan bahwa jika segelas air panas dicampur dengan segelas air dingin, setelah terjadi kesetimbangan termal akan menjadi air hangat. Peristiwa ini merupakan contoh dari kalor, maka kalor adalah. A. Ukuran panas dinginya suatu benda. B. Keanehan yang terjadi pada air. C. Perpindahan energi yang terjadi karena perubahan suhu/ temperatur. D. Dorongan antara satu molekul dengan molekul lain. E. Proses penguapan yang terjadi di seluruh bagian zat cair. 2) Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada

122 A. Massa benda, suhu awal, suhu akhir B. Massa benda dan jenis benda C. Jenis benda dan perubahan suhu D. Massa benda, jenis benda dan besar perubahan suhu E. Perubahan suhu dan lama pemanasan 3) Diketahui kalor jenis air 200 J/ Kg 0 C. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu air sebanyak 2 kg dari suhu 20 0 C menjadi 80 0 C? A. 150 kj B. 50 kj C. 50 kj D. 60 kj E. 606 kj ) Jems memanaskan air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 0 C dengan energi sebesar 1000 kalori. Jika kalor jenis air air 1 kal/g 0 C berapakah besar perubahan suhu air. A C B C C C D C E C 5) Zat cair yang massanya 10 Kg dipanaskan dari suhu 25 0 C menjadi 75 0 C, memerlukan kalor sebesar x 10 5 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut adalah.. A. 200 J/ Kg.K B. 800 J/ Kg.K C. 900 J/ Kg.K D J/ Kg.K E J/ Kg.K 6) Zat cair A bermassa 300 gr dinaikkan suhunya sebesar 50 0 C dan zat cair B bermassa 200 gr dinaikkan suhunya sebesar 25 0 C. Jika kedua zat cair itu sejenis maka perbandingan kalor yang dibutuhkan zat A dan zat B adalah... A. 1 : 3 B. 1 : 2 C. 1 : 1 D. 2 : 1 310

123 E. 3 : 1 7. Logam yang bermassa 200 gram memiliki kalor jenis 500 J/ Kg 0 C dan suhunya berubah dari 20 0 C menjadi C. Jumlah kalor yang diterima logam adalah. A J B J C J D J E J 8. Sebuah tembaga mula-mula suhunya 80 C, kemudian didinginkan sampai 50 C. Jika jumlah energi kalor yang dilepaskan J, kapasitas kalor tembaga adalah. A. -17 J/ C B. -20 J/ C C. -25 J/ C D. -35 J/ C E. -5 J/ C 9. Dari kelima grafik hubungan kalor (Q) terhadap perubahan suhu ( T) untuk 5 zat berikut ini, yang memiliki kapasitas kalor terbesar diperlihatkan pada grafik... A. Q(joule) D. Q(joule) C) B. Q(joule) E. Q(joule) C) C) C) C. Q(joule) C) 10. Besarnya pertambahan panjang suatu zat jika zat tersebut di panaskan bergantung pada: 311

124 A. Jenis zatnya B. Kenaikan suhu zatnya C. Panjang mula-mula D. Massa zatnya Pernyataan yang benar adalah... A. a, c, dan 3 B. a dan c C. b dan d D. d saja E. a, b, c, dan d 11. Panci yang diisi air hingga penuh dipanaskan. Setelah mendidih lama-kelamaan air akan tumpah. Hal ini dikarenakan... A. Panci memuai sedangkan air tidak memuai B. Pemuaian air lebih besar dari pada pemuaian panci C. Pemuaian air sama dengan pemuaian panci D. Pemuaian panci lebih besar daripada pemuaian air E. Air memuai sedangkan panci tidak memuai 12. Perhatikan pemasangan kaca jendela di rumah kalian yang tampak seperti gambar di bawah ini: Kaca jendela yang sengaja dipasang agak renggang dimaksudkan agar... A. Kaca terlihat lebih rapi B. Kaca tidak pecah ketika memuai C. Kaca tidak pecah ketika menyusut D. Pertukaran udara terjadi dengan lancar E. Mudah dilepas saat akan diperbaiki 312

125 13. Pada sebuah tabung kaleng, tutupnya dipasang sebuah pipa kecil yang ujungnya dipasangi balon kempes. Jika tabung tersebut dipanaskan, maka akan tampak seperti gambar di dibawah ini. Peristiwa di atas menunjukan A. Telah terjadi penyusutan zat gas B. Telah terjadi penyusutan zat gas pada tekanan tetap. C. Telah terjadi pemuaian zat gas. D. Telah terjadi pemuaian zat gas pada tekanan tetap. E. Telah terjadi pemuaian zat gas pada volume tetap. 1. Pada suhu 0 0 C suatu logam yang mempunyai panjang 75 cm. Setelah dipanasi hingga suhu C, panjangnya menjadi 75,09 cm. Koefisien muai panjang logam tersebut adalah. A. 2, / C. B. 1, / C. C. 1, / C. D. 1, / C. E. 0, / C. 15. Diketahui koefisien muai beberapa bahan sebagai berikut: Bahan Koefisien muai panjang (/ 0 C) Aluminium 2, x 10-5 Kuningan 1,9 x 10-5 Tembaga 1,7 x 10-5 Baja 1,1 x

126 Timbal 2,9 x 10-5 Sebuah logam X pada suhu 20 0 C panjangnya 10 m. Saat dipanaskan pada suhu C panjangnya bertambah 0,0088 m. Logam X adalah.. A. Aluminium B. Kuningan C. Tembaga D. Baja E. Timbal 16. Sekeping aluminium dengan panjang 0 cm dan lebar 30 cm dipanaskan dari 0 0 C sampai 10 0 C. Jika koefisien muai panjang aluminium tersebut ( ) adalah 2,5 x C, maka luas keping aluminium setelah dipanaskan adalah... A cm 2 B cm 2 C cm 2 D cm 2 E cm Sebatang logam memiliki luas 100 cm 2. Jika batang logam yang dipanaskan dari suhu 0 0 C sampai dengan 30 0 C mengalami pertambahan luas sebesar 0,015 cm 2, maka koefisien muai luas logam tersebut adalah... A. 2,2 x 10-6 / 0 C B. 2, x 10-6 / 0 C C.,8 x 10-6 / 0 C D. 5,0 x 10-6 / 0 C E. 5,2 x 10-6 / 0 C 18. Sebuah bola berongga terbuat dari besi (koefisien muai panjang 1,2 x10-5/ C) pada suhu 10 C jari-jarinya 1m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 90 C, maka pertambahan luas permukaan bola adalah. A. 1,92 x 10-3 m 2 B. 2,56 x 10-3 m 2 C. 3,8 x 10-3 m 2 D. 7,68 x 10-3 m 2 31

127 E. 9,60 x 10-3 m Sebutir peluru berbentuk bola terbuat dari tembaga dengan jari-jari 3 mm pada suhu 20 C. Jka koefisien muai panjang tembaga bernilai 1,7 x C, tentukanlah volume peluru tersebut jika dipanaskan hingga mencapai suhu 170 C adalah.. A. 110,56 mm 3 B. 113,90 mm 3 C mm 3 D. 150,86 mm 3 E. 150,98 mm Sebuah bejana kaca ( 9 x 10-6 / 0 C) pada suhu 0 0 C terisi penuh dengan 150 cm 3 air raksa ( = 1,8 x 10 - / 0 C). Jika suhu bejana dan air raksa dinaikan menjadi 0 0 C, maka volume air raksa yang tumpah dari bejana itu adalah. A. 0,5 cm 3 B. 0,6 cm 3 C. 0,7 cm 3 D. 0,8 cm 3 E. 0,9 cm Di dalam sebuah tangki terdapat 10 liter gas bertekanan 3 x 10 5 Pa dan bersuhu 19 0 C. Tangki trsebut dipanaskan hingga mencapai suhu C. Tentukan gas di dalam tangki setelah dipanaskan jika volume tangki tidak berubah. A. 2 x 10 5 Pa B. 3 x 10 5 Pa C. x 10 5 Pa D. 5 x 10 5 Pa E. 6 x 10 5 Pa 22. Suatu gas yang menempati sebuah tabung dengan penutup yang dapat digeser-geser. Pada awalnya, tekanan, volume, dan suhu gas adalah 2 atmosfer,,5 liter, dan 29 C. Jika tekanan dibuat tetap dan gas dipanaskan hingga mencapai suhu 120 C, maka volume gas pada tabung tersebut adalah A.,5 L B.,9 L C. 5,0 L D. 5,5 L 315

128 E. 6,0 L 23. Perhatikan grafik berikut ini: Berdasarkan grafik di atas, garis yang menunjukan suatu zat melebur adalah A. ab B. bc C. cd D. de E. ef 2. Zat padat A dan B bermassa sama berada pada titik leburnya. Untuk meleburkan zat A membutuhkan kalor 2500 joule sedangkan untuk meleburkan zat B membutuhkan 500 joule. Perbandingan kalor lebur zat A dan B adalah. A. 5 : 9 B. 1 : 2 C. 1 : 1 D. 2 : 1 E. 9 : d e C b c -5 0 C a 316

129 Dari grafik di atas, tentukan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 10 gram es dari -5 0 C hingga seluruhnya menjadi air bersuhu C. Diketahui kalor jenis air 200 J/Kg. 0 C, kalor lebur es 3,36 x 10 5 J/Kg. 0 C, dan kalor jenis es 2100 J/Kg 0 C. A. 7,67 x 10 3 J B. 7,12 x 10 3 J C. 6,50 x 10 3 J D. 6,35 x 10 3 J Lampiran E. 3,3610 x 10 3 J TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES Nama Sekolah : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang Kelas/Semester : X/II Mata Pelajaran : Fisika Petunjuk: Bacalah petunjuk di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan benar. Suatu percobaan dirancang untuk mengetahui hubungan kalor jenis suatu zat terhadap perubahan suhu, dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut: Air, Minyak goreng, pembakar spiritus, gelas kimia, penahan kaki tiga, kawat kasa, termometer, stopwatch dan korek api. Gambar di atas menunjukan ketika air dengan volume 100 ml dipanaskan selama 2 menit. Diketahui besar kalor jenis air yaitu 200 J/kg 0 C tentukan besar kalor yang diserap air, kemudian air di ganti dengan minyak goreng dengan volume 100 ml dan dipanaskan juga selama 2 menit. 317

130 Diasumsikan bahwa kalor yang diserap oleh zat cair (air, minyak goreng) selama 2 menit besarnya sama. Dari informasi tersebut, tuliskan: 1. Rumusan Masalah 2. Rumusan Tujuan 3. Rumusan Hipotesis. Identifikasi Variabel- Variabel a. Variabel Kontrol : b. Var iabel Manipulasi: c. Variabel Respon :. 318

131 5. Alat Dan Bahan 6. Prosedur Kerja 7. Data Pengamatan 319

132 No Jenis zat Volume zat (ml) Suhu awal/t 1 ( 0 C) Suhu akhir/t 2 ( 0 C) Waktu (menit) Analisis Data No Jenis zat Massa zat (kg) Kalor jenis zat (c) = Q/m T Kalor (Q) Perubahan Suhu T= T 2 -T 1 ( 0 C) J/kg 0 C Kesimpulan Buatlah kesimpulan berdasarkan analisis data! Lampiran 11 LEMBAR PENILAIAN TES HASIL BELAJAR (THB) AFEKTIF 320

133 PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES RPP (01,02,03) Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor Pertemuan ke :... Hari/Tanggal :... Peneliti : Gabriela Feneranda Agnes Tuto Petunjuk! Berikut ini diberikan daftar pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda pada kolom yang sesuai. Keterangan: A: Kerjasama dalam kelompok B: Disiplin dalam bekerja C: Mengemukakan ide atau Pendapat D: Aktif dalam kerjasama berkelompok E: Memiliki sikap ingin tahu F: Jujur dalam bekerja G: Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan Nilai 1 jika Ya Nilai 0 jika Tidak 321

134 No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C D E F G Skor

135 Kupang, 2016 Pengamat I/II (*) (...) (*) Coret yang tidak perlu 323

136 Lampiran 12 LEMBAR PENILAIAN TES HASIL BELAJAR (THB) PSIKOMOTOR PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (RPP 01) Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor Pertemuan ke : Hari/Tanggal : Peneliti : Gabriela Feneranda Agnes Tuto Petunjuk! Berikut ini diberikan daftar pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda silang pada kolom yang sesuai. Keterangan: A: Ketepatan memilih alat dan bahan B: Merangkai alat dan bahan dengan benar C: Ketepatan mengukur suhu awal air dengan menggunakan thermometer. C1: Tepat memposisikan mata saat membaca skala pada termometer. C2: Tepat menentukan dan membaca skala pada termometer. D: Ketepatan mengukur suhu akhir air. D1: Tepat memposisikan mata saat membaca skala pada termometer. 32

137 D2: Tepat menentukan dan membaca skala pada termometer. E: Ketepatan membaca skala pada stopwatch. Aspek yang diamati Skor No Nama peserta didik A B C D E C 1 C 2 D 1 D

138 Skor: Nilai 1 jika melakukan seluruhnya Nilai 0,5 jika melakukan sebagian Nilai 0 jika tidak melakukan Kupang, 2016 Pengamat I/II (*) (...) 326

139 (*) Coret yang tidak perlu LEMBAR PENILAIAN TES HASIL BELaAJAR (THB) PSIKOMOTOR PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (RPP 02) Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor Pertemuan ke : Hari/Tanggal : Peneliti :Gabriela Feneranda Agnes Tuto Petunjuk! Berikut ini diberikan daftar pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda silang pada kolom yang sesuai. Keterangan: A: Ketepatan memilih alat dan bahan B: Merangkai alat dan bahan dengan benar C: Mengamati pemuaian gas pada balon. No Nama peserta didik Aspek yang diamati skor 327

140 A B C

141 Skor: Nilai 1 jika melakukan seluruhnya Nilai 0,5 jika melakukan sebagian Nilai 0 jika tidak melakukan Kupang, 2016 Pengamat I/II (*) (...) (*) Coret yang tidak perlu 329

142 LEMBAR PENILAIAN TES HASIL BELAJAR (THB) PSIKOMOTOR PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (RPP 03) Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor Pertemuan ke : Hari/Tanggal : Peneliti : Gabriela Feneranda Agnes Tuto Petunjuk! Berikut ini diberikan daftar pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda silang pada kolom yang sesuai. Keterangan: a. Ketepatan memilih alat dan bahan dengan benar 330

143 b. Merangkai alat dan bahan dengan benar. c. Mengamati perubahan wujud zat. No Nama peserta didik Aspek yang diamati A B C skor

144 Skor: Nilai 1 jika melakukan seluruhnya Nilai 0,5 jika melakukan sebagian Nilai 0 jika tidak melakukan Kupang, 2016 Pengamat I/II (*) (...) (*) Coret yang tidak perlu 332

145 Lampiran 13 LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES (RPP 01,02,03) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : X/II : Kalor Pertemuan ke : 333

146 Hari/Tanggal : Waktu : Peneliti : Gabriela Feneranda Agnes Tuto Petunjuk! 1. Berikut ini adalah daftar aspek pengelolaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti di kelas. 2. Berilah tanda ( )pada kolom yang sesuai menurut penilaian bapak/ibu guru! A. Perencanaan Pembelajaran No Aspek Pengamatan Ketersediaan Penilaian 1 Silabus a. Guru membuat silabus dengan mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas dan semester. b. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada silabus. c. Guru mencantumkan indikator pada silabus. d. Guru mencantumkan kegiatan pembelajaran pada silabus. e. Guru menyesuakan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. f. Guru mencantumkan materi pokok Ya Tidak

147 pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Guru membuat RPP dengan mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu. b. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada RPP. c. Guru merumuskan indikator pada RPP. d. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP. e. Guru menyesuaikan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. f. Guru merumuskan pendekatan pembelajaran, sumber belajar, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi. 3 Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) a. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada LKPD. b. Guru merumuskan indikator pada LKPD. c. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada LKPD. d. Guru merumuskan judul eksperimen pada LKPD. e. Guru merumuskan landasan teori untuk pada LKPD. f. Guru mek alat dan bahan eksperimen yang relevan pada LKPD. g. Guru merumuskan prosedur eksperimen pada LKPD. 335

148 h. Guru menyertakan tabel data pengamatan pada LKPD. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) a. Guru mencantumkan judul materi pokok pada BAPD. b. Guru menguraikan materi pokok pada BAPD. c. Guru menyertakan gambar atau bagan pendukung pada BAPD. B. Pelaksanaan Pembelajaran No Aspek Pengamatan Ketersediaan Penilaian Ya Tidak Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi motivasi pada peserta didik. b. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan terhadap kegiatan awal. (Mengamati) c. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyampaikan hasil observasi pada kegiatan awal. 336

149 (Berkomunikasi) d. Guru menyampaikan indikator/tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti a. Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi. (Rumusan Masalah) b. Guru membimbing peserta didik merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang ada. (Rumusan Tujuan) c. Guru mengarahkan peserta didik merumuskan hipotesis berdasarkan hasil observasi. (Rumusan Hipotesis) d. Guru mengorganisasikan peserta didik dalam 5 kelompok untuk melakukan eksperimen. (Eksperimen dan Pengukuran) e. Guru membimbing peserta didik dalam menganalisis data hasil eksperimen. (Analisis data) f. Guru mengarahkan peserta didik berdiskusi untuk menarik kesimpulan dan melaporkan hasil kesimpulan dalam bentuk presentasi. 337

150 (Menyimpulkan) 3 Kegiatan Penutup a. Guru memberikan penegasan konsep tentang materi yang dipelajari. (Penegasan Konsep) b. Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman pembelajaran. c. Guru memberikan tugas rumah. Pengelolaan Waktu Guru mengolah waktu dengan baik 5 Suasana Kelas a. Peserta didik sangat antusias selama proses pembelajaran. b. Guru sangat antusias membimbing peserta didik selama proses pembelajaran. C. Evaluasi No Aspek Pengamatan Ketersediaan Penilaian Ya Tidak

151 1 2 3 Guru merumuskan kisi-kisi Tes Hasil Belajar Produk (THB Produk) dan kisikisi Tes Hasil Belajar Proses (THB Proses). Guru melaksanakan Tes Hasil Belajar Produk (THB Produk) dan Tes Hasil Belajar Proses (THB Proses). Guru merumuskan kisi-kisi Tes Hasil Belajar Afektif (THB Afektif) dan kisikisi Tes Hasil Belajar Psikomotor(THB Psikomotor). Guru menyertakan lembar penilaian Tes Hasil Belajar Afektif (THB Afektif) dan lembar penilaian Tes Hasil Belajar Psikomotor. Keterangan: 1 : Tidak baik (Tidak sesuai dengan perangkat yang dibuat). 2 : Kurang Baik (Kurang sesuai dengan perangkat yang dibuat). 3 :Cukup Baik (Sebagian besar sesuai dengan perangkat yang dibuat). :Baik (Sesuai dengan perangkat yang dibuat). 339

152 Kupang, Pengamat I/II (*) (...) (*) Coret yang tidak perlu Lampiran 1 LEMBAR ISIAN RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : X/II Nama siswa : Hari/Tanggal : 30

153 Petunjuk! Berilah tanda cek ( ) pada kolom pilihan yang sesuai dengan pendapatmu! 1: Tidak Baik (TB) 3: Cukup Baik (CB) 5: Sangat Baik (SB) 2: Kurang Baik (KB) : Baik (B) N o Aspek Penilaian Penilaian TB KB CB B SB 1 Kegiatan Pendahuluan g. Saya dan teman-teman diberi motivasi oleh guru. h. Saya dan teman-teman diarahkan untuk melakukan pengamatan terhadap kegiatan demonstrasi. i. Guru menyampaikan indikator/tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti g. Guru mengarahkan saya dan temanteman untuk menemukan masalah berdasarkan hasil observasi. h. Guru mengarahkan saya dan temanteman untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara terhadap masalah 31

154 yang ada. i. Guru mengorganisasikan saya dan teman-teman ke dalam kelompok untuk melakukan eksperimen. j. Guru membantu saya dan temanteman dalam menganalisis data hasil percobaan. k. Guru mengarahkan saya dan temanteman berdiskusi untuk menarik kesimpulan dan melaporkan hasil kesimpulan dalam bentuk presentasi. 3 Kegiatan Penutup i. Guru memberikan penegasan konsep terhadap materi yang diajarkan. j. Guru membimbing saya dan temanteman membuat rangkuman pembelajaran. Pengelolaan Waktu Guru mengawali dan mengakhiri proses pembelajaran tepat pada waktunya. 5 Suasana Kelas a. Guru antusias memberikan pembelajaran kepada saya dan temanteman b. Saya dan teman-teman antusias dalam kegiatan pembelajaran. 32

155 Lampiran 15a LEMBAR VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/ Semester : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor : X/ Genap Validator : 33

156 Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Rencana Pelaksnaan Pembelajaran (RPP). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No Pernyataan/Pertanyaan Kelengkapan Skala penilaian 1 Peneliti menulis identitas yang memuat satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu. 2 Peneliti merumuskan tujuan dalam penyusunan RPP berdasarkan: 1. Kemampuan yang terkandung dalam Kompetensi Dasar 2. Ketepatan penjabaran Kompetensi Dasar ke Indikator 3. Jumlah Indikator dibandingkan dengan waktu yang disediakan. Kejelasan rumusan Indikator 5. Kesesuaian Indikator dengan tingkat perkembangan peserta didik 3 Apakah pendekatan pembelajaran yang dipilh (pendekatan keterampilan proses) sesuai dengan materi yang disajikan? Peneliti menggunakan sarana dan sumber belajar yang meliputi: 1. Sarana/media pembelajaran mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran 2. Sumber belajar relevan dengan materi yang akan disajikan (Bahan Ajar Peserta 3 Ada Tidak

157 Didik, Lembar Kerja Peserta Didik, THB). 5 Peneliti menyusun skenario pembelajaran yang meliputi: 1. Rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru secara berurutan (pendahuluan, kegiatan inti dan penutup). 2. Langkah-langkah pendekatan keterampilan proses 3. Memberikan peluang kepada peserta didik untuk membangun sendiri pengetahuannya.. Mencerminkan ciri khas keterampilan dasar mata pelajaran yang bersangkutan. 5. Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan belajar perseorangan, berpasangan, klasikal atau berkelompok. 6. Alokasi waktu pada proses pembelajaran di atur dengan baik. 6 Peneliti membuat evaluasi pembelajaran yang mencakup: 1. Penugasan 2. Kinerja 3. Proses. Tertulis/lisan 7 Peneliti menyusun kalimat dalam LKPD sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang mudah dipahami SKOR TOTAL 35

158 Keterangan skala penilaian: 1: Sangat kurang 3: Cukup baik 5: Sangat Baik 2: Kurang baik : Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 100% berikut: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel Tabel Tafsiran Harga Persentase Kemampuan Guru Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 21 0 Kurang baik 1 60 Cukup baik Baik Sangat baik Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai) 36

159 1. RPP ini kategorinya: a. Sangat kurang b. Kurang baik c. Cukup baik d. Baik e. Sangat baik 2. RPP ini kategorinya: a. Belum dapat digunakan masih konsultasi. b. Dapat digunakan dengan revisi besar. c. Dapat digunakan dengan revisi kecil. d. Dapat digunakan tanpa revisi. Saran Kupang, Validator ( ) 37

160 Lampiran 15b LEMBAR VALIDASI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/ Semester : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor : X/ Genap Validator : Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No Pernyataan/Pertanyaan Kelengkapan Skala penilaian 1 Peneliti menuliskan organisasi LKPD yang meliputi: 1. Kompetensi Dasar 2. Indikator 3. Rangkaian materi Ada Tidak

161 . Permasalahan 5. Tujuan Pembelajaran 2 Peneliti menjabarkan rangkaian materi yang meliputi: 1. Kesesuaian dengan tujuan 2. Kebenaran konsep 3. Memuat langkah-langkah yang berurutan. Keterbacaan 3 Peneliti merumuskan prosedur yang mencakup: 1. Urutan kerja yang jelas 2. Kegiatan awal/demonstrasi 3. Eksplorasi. Pengenalan konsep 5. Penerapan konsep 6. Evaluasi 7. Keterbacaan Peneliti merumuskan pertanyaan berdasarkan: 1. Kesesuaian dengan tujuan 2. Mendukung konsep 3. Keterbacaan 5 Peneliti menyiapkan alat dan bahan sesuai 39

162 dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran SKOR TOTAL Keterangan skala penilaian: 1: Sangat kurang 3: Cukup baik 5: Sangat Baik 2: Kurang baik : Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 100% berikut: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel Tabel Tafsiran Harga Persentase Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 21 0 Kurang baik 1 60 Cukup baik Baik Sangat baik Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai) 350

163 1. LKPD ini kategorinya: a. Sangat kurang b. Kurang baik c. Cukup baik d. Baik e. Sangat baik 2. LKPD ini kategorinya: a. Belum dapat digunakan masih konsultasi. b. Dapat digunakan dengan revisi besar. c. Dapat digunakan dengan revisi kecil. d. Dapat digunakan tanpa revisi. Saran Kupang, Validator Lampiran 15c ( ) LEMBAR VALIDASI KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/ Semester : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor : X/ Genap Validator : 351

164 Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Tes Hasil Belajar (THB). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No Peryataan/Pertanyaan Kelengkapan Skala Penilaian Ada Tidak Organisasi yang meliputi: 1. Kompetensi Dasar 2. Indikator Soal 3. Nomor Soal. Klasifikasi Soal 5. Skor 6. Jenis Soal 7. Uraian Soal 8. Kunci Jawaban Peneliti menyusun materi yang mencakup: 2 1. Batasan jawaban/ ruang lingkup yang hendak diukur sudah jelas 2. Isi materi yang hendak ditanyakan sesuai dengan pengalaman 3. Isi materi tes sesuai dengan jenis sekolah dan tingkatan kelas 3 Peneliti membuat konstruksi soal berdasarkan: 1. Rumusan butir soal menggunakan kata tanya yang tepat. 2. Rumusan butir soal tidak menimbulkan makna ganda. 352

165 3. Untuk Pilihan ganda hanya ada satu option yang benar.. Keterbacaan Peneliti menggunakan tata bahasa dalam penulisan soal yang mencakup: 1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif serta mudah dipahami 2. Rumusan butir soal menggunakan katakata/kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda 3. Rumusan butir soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Rumusan butir soal tidak menggunakan bahasa daerah yang diberlaku di daerah setempat SKOR TOTAL Keterangan skala penilaian: 1: Sangat kurang 3: Cukup baik 5: Sangat Baik 2: Kurang baik : Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 100% bawah ini: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel di Tabel Tafsiran Harga Persentase 353

166 Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 21 0 Kurang baik 1 60 Cukup baik Baik Sangat baik Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai) 1. THB ini kategorinya: a. Sangat kurang b. Kurang baik c. Cukup baik d. Baik e. Sangat baik 2. THB ini kategorinya: a. Belum dapat digunakan masih konsultasi. b. Dapat digunakan dengan revisi besar. c. Dapat digunakan dengan revisi kecil. d. Dapat digunakan tanpa revisi. Saran Kupang, Validator ( ) 35

167 Lampiran 15d LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR PRODUK Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/ Semester : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor : X/ Genap Validator : Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Tes Hasil Belajar Produk (THBP). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No. Butir Soal Uraian Soal Skala Penilaian Saran 1. Peristiwa pencampuran air panas dan air dingin pada sebuah wadah menyebabkan terjadinya perpindahan energi, yakni energi dari air yang bersuhu tinggi ke air yang bersuhu rendah. Bentuk energi ini disebut.. A. Suhu B. Usaha C. Kalor D. Temperatur E. Cahaya A B C a Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda bergantung pada... A B C A. Massa benda, suhu awal, suhu akhir B. Massa benda dan jenis benda C. Jenis benda dan perubahan suhu D. Massa benda, jenis benda dan besar 355

168 perubahan suhu E. Perubahan suhu dan lama pemanasan. 3. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu air sebanyak 2 kg dari suhu 20 0 C menjadi 80 0 C? A B C A. 150 kj B. 50 kj C. 50 kj D. 60 kj E. 606 kj. Jems memanaskan air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 0 C dengan energi sebesar 1000 kalori. Jika kalor jenis air air 1 kal/g 0 C berapakah besar perubahan suhu air. A B C A C B C C C D C E C 5. Kalor sebesar,5 x 10 J diambil dari 2 kg balok baja yang suhunya 15 0 C. Jika diketahui kalor jenis baja= 50 J/kg o C, berapakah suhu akhir balok baja tersebut? A B C A C B C C C D C E C 356

169 6. Zat cair yang massanya 10 Kg dipanaskan dari suhu 25 0 C menjadi 75 0 C, memerlukan kalor sebesar x 10 5 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut adalah.. A B C A. 200 J/ Kg.K B. 800 J/ Kg.K C. 900 J/ Kg.K D J/ Kg.K E J/ Kg.K 7. Zat cair A bermassa 300 gr dinaikkan suhunya sebesar 50 0 C dan zat cair B bermassa 200 gr dinaikkan suhunya sebesar 25 0 C. Jika kedua zat cair itu sejenis maka perbandingan kalor yang dibutuhkan zat A dan zat B adalah... A B C A. 1 : 3 B. 1 : 2 C. 1 : 1 D. 2 : 1 E. 3 : 1 8. Sebuah benda bermassa 20 gram diberi kalor.800 kal sehingga suhu benda tersebut berubah dari 20 menjadi 70. kalor jenis benda tersebut adalah. A B C A J/kg C B J/kg C C. 21,16 J/kg C D. 20,16 J/kg C E. 2,16 J/kg C 9. Sebuah tembaga mula-mula suhunya 80 C, kemudian didinginkan sampai 50 C. Jika jumlah energi kalor yang dilepaskan J, kapasitas kalor tembaga adalah. A B C

170 A. -17 J/ C B. -20 J/ C C. -25 J/ C D. -35 J/ C E. -5 J/ C 10. Dari kelima grafik hubungan kalor (Q) terhadap perubahan suhu ( T) untuk 5 zat berikut ini, maka zat yang memiliki kapasitas kalor terbesar diperlihatkan pada grafik... A B C A. Q(joule) C) B. Q(joule) C) C. Q(joule) D. Q(joule) C) E. Q(joule) C) C) 358

171 11. Besarnya pertambahan panjang suatu zat jika zat tersebut di panaskan bergantung pada: A B C a. Jenis zatnya b. Kenaikan suhu zatnya c. Panjang mula-mula d. Massa zatnya Pernyataan yang benar adalah... A. 1, 2, dan 3 B. 1 dan 3 C. 2 dan D. saja E. 1, 2, 3, dan 12. Panci yang diisi air hingga penuh dipanaskan. Setelah mendidih lama-kelamaan air akan tumpah. A B C Hal ini dikarenakan... A. Panci memuai sedangkan air tidak memuai B. Pemuaian air lebih besar dari pada pemuaian panci C. Pemuaian air sama dengan pemuaian panci D. Pemuaian panci lebih besar dari pada pemuaian air E. Air memuai sedangkan panci tidak memuai 359

172 13. Pada sebuah tabung kaleng, tutupnya dipasang sebuah pipa kecil yang ujungnya dipasangi balon kempes. Jika tabung tersebut dipanaskan, maka akan tampak seperti gambar di bawah ini. A B C Peristiwa di atas menunjukan A. Telah terjadi penyusutan zat gas B. Telah terjadi penyusutan zat gas pada tekanan tetap. C. Telah terjadi pemuaian zat gas. D. Telah terjadi pemuaian zat gas pada tekanan tetap. E. Telah terjadi pemuaian zat gas pada volume tetap. 1. Suatu batang logam mempunyai panjang awal 10 meter pada suhu 20 0 C, kemudian batang dipanaskan dan mencapai suhu C. Jika koefisien muai panjang logam tersebut 10 - / 0 C, maka pertambahan panjang logam adalah. A B C A.0,5 cm B. 0,2 cm C. 0,1 cm D. 5,0 cm E. 10 cm 360

173 15. Diketahui koefisien muai beberapa bahan sebagai berikut: A B C Bahan Koefisien muai panjang (/ 0 C) Aluminium 2, x 10-5 Kuningan 1,9 x 10-5 Tembaga 1,7 x 10-5 Baja 1,1 x 10-5 Timbal 2,9 x 10-5 Sebuah logam X pada suhu 20 0 C panjangnya 10 m. Saat dipanaskan pada suhu C panjangnya bertambah 0,0088 m. Logam X adalah.. A. Aluminium B. Kuningan C. Tembaga D. Baja E. Timbal 16. Sekeping aluminium dengan panjang 0 cm dan lebar 30 cm dipanaskan dari 0 0 C sampai 10 0 C. Jika koefisien muai panjang aluminium tersebut ( ) adalah 2,5 x C, maka luas keping aluminium setelah dipanaskan adalah... A B C A cm 2 B cm 2 C cm 2 D cm 2 E cm 2 361

174 Sebatang besi yang mempunyai panjang awal 2 m bertambah panjang 1 mm dari 0 C menjadi 100 C. Koefisien muai panjang besi adalah. A B C A / C. B / C. C / C. D / C. E / C. Sebuah bola berongga terbuat dari besi (koefisien muai panjang 1,2 x10-5/ C) pada suhu 10 C jari-jarinya 1m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 90 C, maka pertambahan luas permukaan bola adalah. A B C A. 1,92 x 10-3 m 2 B. 2,56 x 10-3 m 2 C. 3,8 x 10-3 m 2 D. 7,68 x 10-3 m 2 E. 9,60 x 10-3 m 2 Sebutir peluru berbentuk bola terbuat dari tembaga dengan jari-jari 3 mm pada suhu 20 C. Jka koefisien muai panjang tembaga bernilai 1,7 x C, tentukanlah volume peluru tersebut jika dipanaskan hingga mencapai suhu 170 C adalah.. A B C A. 110,56 mm 3 B. 113,90 mm 3 C mm 3 D. 150,86 mm 3 E. 150,98 mm 3 362

175 Sebuah bejana kaca ( 9 x 10-6 / 0 C) pada suhu 0 0 C terisi penuh dengan 150 cm 3 air raksa ( = 1,8 x 10 - / 0 C). Jika suhu bejana dan air raksa dinaikan menjadi 0 0 C, maka volume air raksa yang tumpah dari bejana itu adalah. A B C A. 0,5 cm 3 B. 0,6 cm 3 C. 0,7 cm 3 D. 0,8 cm 3 E. 0,9 cm 3 Di dalam sebuah tangki terdapat 10 liter gas bertekanan 3 x 10 5 Pa dan bersuhu 19 0 C. Tangki trsebut dipanaskan hingga mencapai suhu C. Tentukan tekanan gas di dalam tangki setelah dipanaskan jika volume tangki tidak berubah. A B C A. 2 x 10 5 Pa B. 3 x 10 5 Pa C. x 10 5 Pa D. 5 x 10 5 Pa E. 6 x 10 5 Pa Sebuah balok aluminium memiliki volume cm 3 pada suhu 20 C, dan volume cm 3 pada suhu 100 C. Koefisien muai panjang aluminium tersebut adalah A B C A. 2, / C B. 2, / C C., / C D., / C 363

176 E. 7, / C Perhatikan grafik berikut! A B C a Q(kalor, joule) f d e 0 b c T (Suhu, 0 C) a Berdasarkan grafik tersebut, garis yang menunjukan suatu zat melebur adalah. A. ab B. bc C. cd D. de E. ef 36

177 Zat padat A dan B bermassa sama berada pada titik leburnya. Untuk meleburkan zat A membutuhkan kalor 2500 joule sedangkan untuk meleburkan zat B membutuhkan 500 joule. Perbandingan kalor lebur zat A dan B adalah. A. 5 : 9 B. 1 : 2 C. 1 : 1 D. 2 : 1 E. 9 : T( ) A B C A B C K e t e r a n g a n s k a l a K e t e r a n g a n s a r a n : -5 0 C 0 Q(J) Dari grafik di atas, tentukan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 10 gram es dari -5 0 C hingga seluruhnya menjadi air bersuhu C. Diketahui kalor jenis air 200 J/Kg. 0 C, kalor lebur es 3,36 x 10-5 J/Kg. 0 C, dan kalor jenis es 2100 J/Kg 0 C. A. 7,67 x 10 3 J B. 7,12 x 10 3 J C. 6,50 x 10 3 J D. 6,35 x 10 3 J E. 3,36 x 10 3 J p e n i l a i a n : 365

178 366

179 367

180 Saran 368

181 Kupang, Validator Lampiran 15e LEMBAR VALIDASI ( ) BAHAN AJAR PESERTA DIDIK Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/ Semester : SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kota Kupang : Fisika : Kalor : X/ Genap Validator : Petunjuk: Berikut ini diberikan kepada Bapak/ Ibu suatu daftar penilaian Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD). Penilaian dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. No Peryataan/Pertanyaan Kelengkapan Skala penilaian Ada Tidak Peneliti menyusun organisasi sub konsep yang mencakup: A. Pendahuluan 1. Ilustrasi sub konsep 2. Pengenalan istilah-istilah baru/kata-kata IPA 369

182 B. Isi 1. Tujuan 2. Memuat aktivitas/kegiatan pendukung pembelajaran 3. Memuat konsep-konsep penting. Gambar yang relevan 5. Contoh-contoh yang mendukung konsep 6. Kaitan dengan ilmu pengetahuan/teknologi 7. Sumber yang dipakai jelas C. Karakteristik sub konsep 1. Hubungan antar pelajaran 2. Pemecahan masalah 3. Mencari dan menemukan. Mengembangkan kemampuan bernalar D. Penutup Pertanyaan tentang materi yang baru diajarkan 2 Peneliti menjabaran konsep yang mencakup: 1. Kesesuaian dengan tujuan 2. Kebenaran konsep 3. Urutan konsep. Keterbacaan 5. Gambar menunjang materi 6. Latihan soal mendukung konsep 7. Kebermanfaatan 370

183 SKOR TOTAL Keterangan skala penilaian: 1: Sangat kurang 3: Cukup baik 5: Sangat Baik 2: Kurang baik : Baik Untuk menjawab kesimpulan dibawah ini digunakan rumus: Persentase = x 100% berikut: Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan pada tabel Tabel Tafsiran Harga Persentase Nilai (%) Kategori 0 20 Sangat kurang 21 0 Kurang baik 1 60 Cukup baik Baik Sangat baik Kesimpulannya: (lingkarilah yang sesuai) BAPD ini kategorinya: 1. Sangat kurang 2. Kurang baik 3. Cukup baik. Baik 5. Sangat baik. BAPD ini kategorinya: 1. Belum dapat digunakan masih konsultasi. 2. Dapat digunakan dengan revisi besar. 3. Dapat digunakan dengan revisi kecil.. Dapat digunakan tanpa revisi. Saran 371

184 Kupang, Validator ( ) Lampiran 16a Perhitungan Instrumen Pengelolaan Pembelajaran A. Perencanaan Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01 No Aspek yang diamati RPP 01 X Kategori P 1 P 2 Rata-rata 1 Silabus a. Guru membuat silabus dengan mencantumkan dentitas sekolah, mata pelajaran, kelas, dan semester. 372

185 b. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. c. Guru mencantumkan indikator pada silabus d. Guru mencantumkan kegiatan pembelajaran pada silabus. e. Guru menyesuaikan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. f. Guru mencantumkan materi pokok pembelajaran, penilaian,alokasi waktu, dan sumber belajar. 2 Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) a. Guru membuat RPP dengan mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu. b. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada RPP. c. Guru merumuskan indikator pada RPP. d. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP. e. Guru menyesuaikan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. f. Guru merumuskan pendekatan pembelajaran, sumber belajar, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi. 3 Lembar Kerja Peserta Didik a. Guru mencantumkan standar kompetensi dan,00 Baik,00 Baik 373

186 kompetensi dasar pada LKPD. b. Guru merumuskan indikator pada LKPD. c. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada LKPD. d. Guru merumuskan judul eksperimen pada LKPD. e. Guru merumuskan landasan teori pada LKPD. f. Guru mencantumkan alat dan bahan yang relaven pada LKPD. g. Guru merumuskan prosedur eksperimen pada LKPD. h. Guru menyertakan tabel data pengamatan pada LKPD. Bahan Ajar Peserta Didik (LKPD) a. Guru mencantumkan judul materi pokok pada BAPD. b. Guru menguraikan materi pokok pada BAPD. c. Guru menyertakan gambar atau bagan pendukung pada LKPD. Jumlah: Reliabilitas: 100% B. Pelaksanaan Pembelajaran,00,00 Baik No Aspek yang diamati 1 Kegiatan Pendahuluan a. Guru member motivasi pada peserta didik. b. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan terhadap kegiatan awal (mengamati). RPP 01 P 1 P 2 Rata-rata 37 X Kategori,00 Baik

187 c. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyampaikan hasil observasi pada kegiatan awal (berkomunikasi). d. Guru menyampakan indikator/tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti a. Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi (merumuskan masalah). b. Guru membimbing peserta didik merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang ada (merumuskan tujuan). c. Guru mengarahkan peserta didik merumuskan hipotesis berdasarkan hasil observasi (merumuskan hipotesis). d. Guru mengorgansasikan peserta didikdalam 5 kelompok untuk melakuka eksperimen (eksperimen dan pengukuran). e. Guru membimbing peserta didik merumuskan data hasil eksperimen (analisis data). f. Guru mengarahkan peserta didik berdiskusi untuk menarik kesimpulan dan melaporka hasil kesimpulan dalam bentuk presentasi (menyimpulkan).,00 Baik 375

188 3 Kegiatan Penutup a. Guru memberikan penegasan konsep tentang materi yang dipelajari (penegasan konsep). b. Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman pembelajaran. c. Guru memberikan tugas rumah. Pengelolaan Waktu Guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya. 5 Suasana Kelas a. Peserta didik sangat antusias selama proses pembelajaran. b. Guru sangat antusias membimbing peserta didik selama proses pembelajaran. Jumlah: Reliabilitas: 98,39% C. Evaluasi 3 3,5 3,83 Baik ,00 Cukup baik 3 3,5 3,75 Baik No Aspek yang diamati Guru merumuskan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Proses Guru melaksanakan Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan Tes Hasil Balajar (THB) Proses. Guru merumuskan Tes Hasil Belajar (THB) afektif dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor. Guru menyertakan lembar penilaian Tes Hasil Belajar (THB) afektif dan Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor. RPP 01 P 1 P 2 Rata-rata ,5 X 3,00 3,50,00,00 Kategori Cukup baik Cukup baik Cukup baik Cukup baik 376

189 Jumlah: 1 15 Reliabilitas: 96,55% Keterangan: 1,00-1,99 = Tidak baik 2,00-2,99 = Kurang baik X = Rata-rata Perhitungan tiap kategori selama Instrumen proses Pengelolaan pembelajaran Pembelajaran D. Perencanaan Pembelajaran 3,00-3,9 = Cukup baik 3,50-,00 = Baik P 1 = Pengamat 1 (Matheos Manbait, S.Pd,SH) Lampiran P 2 = Pengamat 16b 2 (Oktofianus Nomleni, S.Pd) Pendekatan Keterampilan Proses Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 02 No Aspek yang diamati RPP 02 X Kategori P 1 P 2 Rata-rata 1 Silabus g. Guru membuat silabus dengan mencantumkan dentitas sekolah, mata pelajaran, kelas, dan semester. h. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. i. Guru mencantumkan indikator pada silabus,00 Baik j. Guru mencantumkan kegiatan pembelajaran pada silabus. k. Guru menyesuaikan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. l. Guru mencantumkan materi pokok pembelajaran, penilaian,alokasi waktu, dan sumber belajar. 2 Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) g. Guru membuat RPP dengan mencantumkan 377

190 identitas sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu. h. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada RPP. i. Guru merumuskan indikator pada RPP. j. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP. k. Guru menyesuaikan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. l. Guru merumuskan pendekatan pembelajaran, sumber belajar, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi. 3 Lembar Kerja Peserta Didik i. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada LKPD. j. Guru merumuskan indikator pada LKPD. k. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada LKPD. l. Guru merumuskan judul eksperimen pada LKPD. m. Guru merumuskan landasan teori pada LKPD. n. Guru mencantumkan alat dan bahan yang relaven pada LKPD. o. Guru merumuskan prosedur eksperimen pada LKPD. p. Guru menyertakan tabel data pengamatan pada,00 Baik,00 378

191 LKPD. Bahan Ajar Peserta Didik (LKPD) d. Guru mencantumkan judul materi pokok pada BAPD. e. Guru menguraikan materi pokok pada BAPD. f. Guru menyertakan gambar atau bagan pendukung pada LKPD. Jumlah: Reliabilitas: 100%,00 Baik No E. Pelaksanaan Pembelajaran Aspek yang diamati 1 Kegiatan Pendahuluan e. Guru member motivasi pada peserta didik. f. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan terhadap kegiatan awal (mengamati). g. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyampaikan hasil observasi pada kegiatan awal (berkomunikasi). h. Guru menyampakan indikator/tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti g. Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi (merumuskan masalah). h. Guru membimbing peserta didik merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang ada (merumuskan RPP 02 P 1 P 2 Rata-rata 379 X Kategori,00 Baik

192 tujuan). i. Guru mengarahkan peserta didik merumuskan hipotesis berdasarkan hasil observasi (merumuskan hipotesis). j. Guru mengorgansasikan peserta didikdalam 5 kelompok untuk melakuka eksperimen (eksperimen dan pengukuran). k. Guru membimbing peserta didik merumuskan data hasil eksperimen (analisis data). l. Guru mengarahkan peserta didik berdiskusi untuk menarik kesimpulan dan melaporka hasil kesimpulan dalam bentuk presentasi (menyimpulkan). 3 Kegiatan Penutup d. Guru memberikan penegasan konsep tentang materi yang dipelajari (penegasan konsep). e. Guru membmbing peserta didik untuk membuat rangkuman pembelajaran. f. Guru memberikan tugas rumah. Pengelolaan Waktu Guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya. 5 Suasana Kelas c. Peserta didik sangat antusias selama proses pembelajaran.,00 Baik 3,83 Baik 3 3,5,00 Baik

193 d. Guru sangat antusias membimbing peserta didik selama proses pembelajaran. Jumlah: Reliabilitas: 99,2% F. Evaluasi 3,50 Baik No Aspek yang diamati Guru merumuskan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Proses Guru melaksanakan Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan Tes Hasil Balajar (THB) Proses. Guru merumuskan Tes Hasil Belajar (THB) afektif dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor. Guru menyertakan lembar penilaian Tes Hasil Belajar (THB) afektif dan Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor. Jumlah: Reliabilitas: 92,86% Keterangan: 1,00-1,99 = Tidak baik 2,00-2,99 = Kurang baik RPP 02 P 1 P 2 Rata-rata X ,00 Kategori Cukup baik 3 3,5 3,50 Baik 3 3,5 3,50 Baik,00 Baik 3,00-3,9 = Cukup baik 3,50-,00 = Baik P 1 = Pengamat 1 (Matheos Manbait, S.Pd,SH) P 2 = Pengamat 2 (Oktofianus Nomleni, S.Pd) X Lampiran = Rata-rata 16c tiap ktegori selama proses pembelajaran Perhitungan Instrumen Pengelolaan Pembelajaran G. Perencanaan Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

194 No Aspek yang diamati RPP 03 X Kategori P 1 P 2 Rata-rata 1 Silabus m. Guru membuat silabus dengan mencantumkan dentitas sekolah, mata pelajaran, kelas, dan semester. n. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. o. Guru mencantumkan indikator pada silabus,00 Baik p. Guru mencantumkan kegiatan pembelajaran pada silabus. q. Guru menyesuaikan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. r. Guru mencantumkan materi pokok pembelajaran, penilaian,alokasi waktu, dan sumber belajar. 2 Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) m. Guru membuat RPP dengan mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu. n. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada RPP. o. Guru merumuskan indikator pada RPP. p. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP. q. Guru menyesuaikan antara indikator dan kegiatan pembelajaran. r. Guru merumuskan pendekatan,00 Baik 382

195 pembelajaran, sumber belajar, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi. 3 Lembar Kerja Peserta Didik q. Guru mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada LKPD. r. Guru merumuskan indikator pada LKPD. s. Guru merumuskan tujuan pembelajaran pada LKPD. t. Guru merumuskan judul eksperimen pada LKPD. u. Guru merumuskan landasan teori pada LKPD. v. Guru mencantumkan alat dan bahan yang relaven pada LKPD. w. Guru merumuskan prosedur eksperimen pada LKPD. x. Guru menyertakan tabel data pengamatan pada LKPD. Bahan Ajar Peserta Didik (LKPD) g. Guru mencantumkan judul materi pokok pada BAPD. h. Guru menguraikan materi pokok pada BAPD. i. Guru menyertakan gambar atau bagan pendukung pada LKPD. Jumlah: Reliabilitas: 100% H. Pelaksanaan Pembelajaran,00,00 Baik No Aspek yang diamati RPP 03 X Kategori 383

196 1 Kegiatan Pendahuluan i. Guru member motivasi pada peserta didik. j. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan terhadap kegiatan awal (mengamati). k. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyampaikan hasil observasi pada kegiatan awal (berkomunikasi). l. Guru menyampakan indikator/tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti m. Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi (merumuskan masalah). n. Guru membimbing peserta didik merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang ada (merumuskan tujuan). o. Guru mengarahkan peserta didik merumuskan hipotesis berdasarkan hasil observasi (merumuskan hipotesis). p. Guru mengorgansasikan peserta didikdalam 5 kelompok untuk melakuka eksperimen (eksperimen dan pengukuran). q. Guru membimbing peserta didik merumuskan data hasil eksperimen (analisis P 1 P 2 Rata-rata,00 Baik,00 Baik 38

197 data). r. Guru mengarahkan peserta didik berdiskusi untuk menarik kesimpulan dan melaporka hasil kesimpulan dalam bentuk presentasi (menyimpulkan). 3 Kegiatan Penutup g. Guru memberikan penegasan konsep tentang materi yang dipelajari (penegasan konsep). h. Guru membmbing,00 Baik peserta didik untuk membuat rangkuman pembelajaran. i. Guru memberikan tugas rumah. Pengelolaan Waktu,00 Baik Guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya. 5 Suasana Kelas e. Peserta didik sangat antusias selama proses pembelajaran. f. Guru sangat antusias membimbing peserta didik selama proses pembelajaran.,00 Baik Jumlah: 6 6 Reliabilitas: 100% I. Evaluasi No 1 2 Aspek yang diamati Guru merumuskan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Proses Guru melaksanakan Tes Hasil Belajar (THB) Produk dan Tes Hasil Balajar (THB) P 1 RPP 03 P 2 Rata-rata X Kategori,00 Baik.00 Baik 385

198 Proses. 3 Guru merumuskan Tes Hasil Belajar (THB) afektif dan kisi-kisi Tes Hasil Belajar,00 Baik (THB) Psikomotor. Guru menyertakan lembar penilaian Tes Hasil Belajar (THB) afektif dan Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor.,00 Baik Jumlah: Reliabilitas: 100% Keterangan: 1,00-1,99 = Tidak baik 3,00-3,9 = Cukup baik 2,00-2,99 = Kurang baik 3,50-,00 = Baik P 1 = Pengamat 1 (Matheos Manbait, S.Pd,SH) P 2 = Pengamat 2 (Oktofianus Nomleni, S.Pd) X = Rata-rata tiap ktegori selama proses pembelajaran 386

199 387

200 388

201 389

202 DOKUMENTASI 390

203 391

204 392

205 393

206 39

207 395

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian

Lebih terperinci

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian Zat Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang

Lebih terperinci

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN PEMUAIAN Pengertian Pemuaian Pada pembicaraan tentang suhu pernah dibicarakan bahwa suhu mempengaruhi gerak partikel suatu benda. Benda yang bersuhu tinggi gerak partikelnya lebih cepat dari pada benda

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan pendekatan inkuiri terbimbing adalah baik untuk materi pokok

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal No No Induk Jenis Kelamin Skor Ketuntasan > 75 1 8710 P 91 Tuntas 2 8712 L 83 Tuntas 3 8716 L 68 Tidak Tuntas 4 8720 P 59 Tidak Tuntas 5 8721

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu

Lebih terperinci

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. 1. C. PRINSIP TEORI Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang yang berjumlah 17 orang.

BAB V PENUTUP. kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang yang berjumlah 17 orang. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan model pembelajaran langsung adalah baik untuk materi pokok

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal 64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester

Lebih terperinci

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila. - - KALOR - - KALOR Definisi Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

Termometri dan Kalorimetri

Termometri dan Kalorimetri Termometri dan Kalorimetri 1 Termometri adalah cara penentuan temperatur/suhu Kalorimetri/Kalorimeter cara penentuan jumlah panas Hygrometri/Hygrometer cara penentuan kelembaban udara Suhu adalah ukuran

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal ,00078 cm. 65,0078 cm. 65,078 cm. 65,78 cm

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal ,00078 cm. 65,0078 cm. 65,078 cm. 65,78 cm SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal 8.2 1. Koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/ Pada saat suhu besi 25C, panjangnya 65 cm. Kemudian besi dipanaskan sampai 125C, panjang akhir

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Peta Konsep. Zat dan Wujudnya. Menunjukkan Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair. Pemuaian pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas

BAB 5 PEMUAIAN. Peta Konsep. Zat dan Wujudnya. Menunjukkan Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair. Pemuaian pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas BAB 5 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan pengertian pemuaian dan jenis-jenisnya; 2. melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian; 3. mengetahui

Lebih terperinci

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi Standar Kompetensi 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor 8. Menerapkan konsep fluida 9. Menerapkan hukum Termodinamika 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi 11. Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet

Lebih terperinci

KALOR DAN KALOR REAKSI

KALOR DAN KALOR REAKSI KALOR DAN KALOR REAKSI PENGERTIAN KALOR Kalor Adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan. Satuan kalor adalah Joule (J)

Lebih terperinci

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian Tujuh2wujud Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI POKOK 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memformulasikan konsep kalor jenis dan kapasitas kalor. Mendeskripsikan

Lebih terperinci

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia! IKHLAS BERAMAL KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN JEPARA ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Hari/tanggal : 2010 Kelas : VII (tujuh) Waktu : 90 menit

Lebih terperinci

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat,

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat, III Wujud Zat dan Perubahannya Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Bagaimana sifat-sifat

Lebih terperinci

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor Soal Dan Suhu Dan Kalor 1. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30 C. Jika kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/gr C, tentukan suhu akhir logam! :

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based. kelas VIID SMPK St.Theresia Kupang yang berjumlah 30 orang.

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based. kelas VIID SMPK St.Theresia Kupang yang berjumlah 30 orang. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis asosiatif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah

Lebih terperinci

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terdiri atas 4 bagian proses pembelajaran yang meliputi 4 kompetensi dasar, yaitu: 1. Memahami konsep suhu dan kalor, yang terdiri

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Kalor dan Suhu Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sebuah gunung es mempunyai kalor yang lebih

Lebih terperinci

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1 By The Nest We do you Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1. Sebuah benda diukur menggunakan termometer Celcius menunjukan 20 o C jika diukur menggunakan termometer Fahrenheit menunjukan.

Lebih terperinci

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? SUHU DAN PERUBAHAN A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.

Lebih terperinci

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN A. Suhu sebagai Tingkat Panas BAB SUHU DAN PEMUAIAN Suhu merupakan sesuatu untuk menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu rendah berarti dingin atau sejuk. Suhu tinggi berati panas. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam II. DASAR TEORI III. Kalor itu sendiri sering kita identikkan dengan panas,

Lebih terperinci

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Pengertian Sifat Termal Zat. Sifat termal zat ialah bahwa setiap zat yang menerima ataupun melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami : - Perubahan suhu / temperatur

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok

Lebih terperinci

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas 2 Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas- Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri dari suatu benda karena pengaruh panas (kalor).

Lebih terperinci

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 PENGERTIAN KALOR Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 1. Sebuah kamar bersuhu 30 Suhu kamar tersebut jika dinyatakan dalam skala derajat Fahrenheit adalah... 54F 86F 99,5F 303F http://latex.codecogs.com/gif.latex?^{0}f=\leftspace;(space;\frac{9}{5}.30space;\rightspace;)+32=54+32=86^{0}f

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur M O D U L Fisika itu mudah dan menyenangkan lho SUHU DAN KALOR Peta Konsep Keseimbangan Suhu Azas Black Pengukuran Alat Ukur Penentuan Skala Termometer Perubahan Wujud Kalor Kalor Jenis Kapasitas Kalor

Lebih terperinci

Penggunaan Matematika

Penggunaan Matematika Penggunaan Matematika Jika dalam bentuk lambang: Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula (L t L o ). Maka, panjang benda setelah pemuaian dapat ditentukan, yakni Contoh

Lebih terperinci

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini?

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? Antiremed Fisika Persiapan UAS 1 Fisika Kelas 7 Doc. Name: AR07FIS01UAS Version: 2015-04 halaman 1 01. Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? (A) 20 ml (B) 40 ml (C) 40 ml (D)

Lebih terperinci

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA 67 Lampiran Ia ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA Berikan tanda centang ( ) pada kolom yang anda pilih. No. PERNYATAAN PILIHAN SS S TS STS 1 Saya tertarik pada pelajaran Fisika 2 3 4 5 6 7 Saya antusias/semangat

Lebih terperinci

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Lebih terperinci

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur SUHU DAN KALOR 1. Definisi Suhu Suhu merupakan derajat/tingkatan panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran skalar denagn satuan pokoknya kelvin (K). Alat utnuk mengukur suhu adalah termometer.termometer

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C. 1 BAB SUHU DAN KALOR Contoh 7.1 Alkohol etil mendidih pada 78,5 0 C dan membeku pada -117 0 C pada tekanan 1 atm. Nyatakan kedua suhu ini dalam (a) Kelvin, (b) Fahrenheit. a. Sesuai dengan persamaan (7.1)

Lebih terperinci

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : IPA Fisika Silabus Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 1.1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor untuk kegiatan PELATIHAN

Lebih terperinci

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! KALOR Kelas 7 SMP Nama : NIS : PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu disebut... a. Kalorimeter b. Kalor c. Kalori

Lebih terperinci

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang Bab VI Tujuan Pembelajaran Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sumber:Pembakaran dan Peleburan,

Lebih terperinci

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Sumber : Ilmu Pengetahuan Populer 5 Energi matahari diubah menjadi energi termal kalor - dengan menggunakan kolektor parabolik matahari. Fisika SMA/MA X 105 Peta Konsep

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Besaran pokok beserta Satuan Internasional yang benar adalah. a. massa ons b. panjang

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan pendidikan : SMP Kelas VII

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan pendidikan : SMP Kelas VII 131 Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : SMP Kelas VII Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Konsep Zat. Sub Pokok bahasan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29 Kegiatan Belajar 2 1. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan siswa dapat: Mendeskripkan fenomena yang berkaitan dengan pemuaian zat Menyebutkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifkan antara minat belajar terhadap hasil belajar dan penerapan model

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. 1. b. panjang m besaran pokok ada 7, yaitu No. Besaran Pokok Satuan SI 1. Panjang meter 2. Massa kilogram. Waktu detik 4. Suhu Kelvin. Kuat arus listrik ampere 6. Intensitas

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL Bagian I

FISIKA TERMAL Bagian I FISIKA TERMAL Bagian I Temperatur Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer.

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud

KALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud BAB 6 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari KALOR Peta Konsep

Lebih terperinci

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM keenam dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang membahas mengenai suhu dan kalor. Dalam keseharian, kita sering

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka...

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka... 1. Perhatikan skala termometer berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-8.1.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8 Berdasarkan gambar di atas skala

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 1. Kalor jenis zat A sama dengan ¾ kalor jenis zat Apabila kalor diberikan kepada zat A dan B yang massanya sama besar dalam jumlah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : 12 45 menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Dasar 3.8. Menganalisis pengaruh kalor dan

Lebih terperinci

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor B a b 7 Kalor Sumber: ma hem-chaos.net Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi dengan cara menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR DENGAN METODE KOLOM BERIMBANG

PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR DENGAN METODE KOLOM BERIMBANG PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR DENGAN METODE KOLOM BERIMBANG KOLOQIUM Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Dalam Mata Kuliah Seminar Fisika Oleh RIZQA SITORUS NIM:

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran Standar Kompetensi 3. Menerapkan prinsip kerja

Lebih terperinci

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur TEMPERATUR Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda disetebut termometer. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Wujud Zat dan Perubahannya

Wujud Zat dan Perubahannya BAB 3 Wujud Zat dan Perubahannya A. Wujud Zat B. Massa Zat C. Pemuaian D. Kalor Sumber: Blaustein, D. et. al, 1999 Bab 3 Wujud Zat dan Perubahannya 61 Peta Konsep memiliki massa menentukan massa jenis

Lebih terperinci

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: BAB 6 KALOR Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya

Lebih terperinci

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2 TEMPERATUR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH FISIKA DASAR 2 Tugas Matakuliah Fisika Dasar 2 pada Program Strata1 ( S1) KUAT 20148300571 MUHAMMAD HENDRA 20148300572 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Kalor. Pengertian kalor

Kalor. Pengertian kalor Kalor Pengertian kalor Gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air panas, air ledeng mengalami kenaikan suhu dan air panas mengalami penurunan suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok

Lebih terperinci

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : a.perubahan suhu benda b. perubahan wujud benda Menyelidiki: a. faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto MENU HARI INI TEMPERATUR KALOR DAN ENERGI DALAM PERUBAHAN FASE Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat

Lebih terperinci

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi BAB 4 KONSEP ZAT Dokumen penerbit Kompetensi Dasar: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer 1 BAB SUHU DAN KALOR 7.1 Suhu dan Termometer Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Kamis, 8 Januari 2009 Waktu : 90 menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

KALOR. hogasaragih.wordpress.com KALOR Ketika satu ketel air dingin diletakkan di atas kompor, temperatur air akan naik. Kita katakan bahwa kalor mengalir dari kompor ke air yang dingin. Ketika dua benda yang temperaturnya berbeda diletakkan

Lebih terperinci

KOEFISIEN MUAI PANJANG

KOEFISIEN MUAI PANJANG KOEFISIEN MUAI PANJANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak sekali hal-hal yang terjadi berkaitan dengan pemuaian dan pengerutan suatu benda. Misalnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Lampiran 2a 200 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Satuan pendidikan : SMPK Santa Familia Sikumana Kupang Mata pelajaran : IPA Fisika Kelas/semester : VII/I Tahun Ajaran : 2017/2018 Topik : Suhu

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT NAMA NIM : : KEGIATAN PRAKTIKUM A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES 1. Suhu es sebelum dipanaskan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.1

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.1 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.1 1. Peristiwa yang akan terjadi apabila tiga liter air dipanaskan sampai mendidih, jika setelah mendidih air terus dipanaskan adalah...

Lebih terperinci

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR SAMSINUR SUHU DAN KALOR A. SUHU suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Sedangkan kalor adalah satu bentuk energy (energy panas

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SOAL LATIHAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEMESTER 2 BANK SOAL PAKET 1 SMP Nama Guru Pelajaran Nama Kelas : : : : 1. Alat ukur waktu yang paling teliti adalah. a. arloji b. jam atom c. stopwatch

Lebih terperinci

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1A WACANA Setiap hari kita menggunakan berbagai benda dan material untuk keperluan kita seharihari. Bagaimana

Lebih terperinci

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 12 menit 1. Di antara besaran - besaran seperti kelajuan, temperatur, percepatan, momentum, intensitas

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor

Lebih terperinci

Lampiran I HASIL VALIDASI BUKU SISWA

Lampiran I HASIL VALIDASI BUKU SISWA No. I II III Lampiran I HASIL VALIDASI BUKU SISWA Aspek penilaian Skor validasi Keterangan Isi/ Materi 1. Kesesuaian materi dengan kurikulum 3 Baik 2. Keluasan/ cakupan materi kalor 3 Baik 3. Tingkat Kesulitan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang

Lebih terperinci

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

12/3/2013 FISIKA THERMAL I FISIKA THERMAL I 1 Temperature Our senses, however, are unreliable and often mislead us Jika keduanya sama-sama diambil dari freezer, apakah suhu keduanya sama? Mengapa metal ice tray terasa lebih dingin?

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Budi Purwanto MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sains Fisika Konsep dan Penerapannya untuk Kelas VII SMP dan MTs 1 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar HIDROSTATIS 05. EBTANAS-02-09 Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar Gunung es 01. EBTANAS-93-05 Di dalam tabung gelas terdapat minyak setinggi 20 cm. Dengan mengabaikan tekanan udara luar,

Lebih terperinci

BAB III ZAT DAN WUJUDNYA

BAB III ZAT DAN WUJUDNYA BAB III ZAT DAN WUJUDNYA 1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis suatu zat? 2. Mengapa massa jenis dapat dipakai sebagai salah satu ciri dari suatu zat? 3. Apa perbedaan zat padat, cair dan gas? 4. Bagaimana

Lebih terperinci

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C. LATIHAN SOAL PERSIAPAN UJIAN KENAIKAN KELAS BAB 1 ELASTISITAS A. Soal Konsep 1. Sifat benda yan dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda dihilangkan merupakan penjelasan dari...

Lebih terperinci