LAMPIRAN. B. Visi Misi Kota Bogor Visi Kota Bogor Kota Jasa yang nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan Amanah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. B. Visi Misi Kota Bogor Visi Kota Bogor Kota Jasa yang nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan Amanah."

Transkripsi

1 LAMPIRAN A. Fungsi Organisasi Dengan berpedoman kepada Peraturan Walikota Bogor, No: 53 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja dan uraian tugas jabatan struktur di lingkungan kelurahan disebutkan dalam Bab II Bagian Pertama pasal (2) berbunyi Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud pada ayat (1) Kelurahan menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan Rencana dan Program Kerja Kelurahan b. Pelaksanaan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh camat. c. Fasilitasi tugas-tugas dinas dan lembaga teknis yang dilaksanakan di wilayah kelurahan. d. Pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. e. Penyelenggaraan tugas-tugas pembantuan dan tugas lain yang diberikan atasan. (Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Tegal Gundil 2009) B. Visi Misi Kota Bogor Visi Kota Bogor Kota Jasa yang nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan Amanah. Misi Kota Bogor adalah: 1) Mengembangkan perekonomian masyarakat dengan titik berat pada jasa yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada, 2) Mewujudkan Kota yang Bersih, Indah, Tertib, dan Aman dengan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan lingkungan, 3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan berketerampilan, dan

2 92 4) Mewujudkan Pemerintahan Kota yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi supremasi hukum. (Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Tegal Gundil 2009) C. Dokumentasi Kantor Kelurahan Tegal Gundil Kantor Kelurahan Bantar Jati D. E. F. Delapan Indikator Kelurahan Siaga Denah Lokasi

3

4

5 G. Pedoman Wawancara Mendalam Pedoman Wawancara Mendalam dengan Lurah 1. Bagaimana proses pemilihan lurah dan siapa yang memilih? 2. Siapa yang menentukan visi misi? Apakah melalui proses diskusi? 3. Bagaimana Anda memimpin staf-staf anda? 4. Bagaimana gaya kepemimpinan anda dalam hal pengambilan keputusan? 5. Dalam hal apa saja anda mengambil keputusan secara: Sendiri tanpa diskusi dengan bawahan Sendiri setelah adanya masukan, saran, atau diskusi sebelumnya dengan bawahan Mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan bersama dengan bawahan Mendelegasikan pengambilan keputusan beserta langkah pelaksanaan kepada pegawai 6. Apabila anda memberikan tugas pada bawahan, apakah anda langsung memerintah atau anda menanyakan kesangupan bewahan dalam mengerjakannya? 7. Apabila anda langsung memerintah, apakah anda mendiskusikan dahulu langkah pengerjaannya atau anda mempercayakan sepenuhnya pada bawahan? 8. Mengapa anda menerapkan gaya kepemimpinan seperti yang anda jelaskan sebelumnya? Apa alasan anda (apa yang anda harapkan?)? 9. Bagaimana sikap anda apabila ada bawahan yang terlambat atau melakukan kesalahan dalam pekerjaan? 10. Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi yang terjalin antara anda dan bawahan maupun antar sesama bawahan anda? 11. Bagaimana pendapat anda mengenai kinerja bawahan ada? 12. Bagaimana pendapat anda mengenai partisipasi pegawai di dalam semua aktivitas kelurahan? 13. Bagaimana cara anda untuk meningkatkan motivasi kerja, kinerja, efektivitas komunikasi, dan partisipasi pegawai anda? 14. Apa indikator keberhasilan yang anda atau organisasi anda tetapkan? 15. Bagaimana efektivitas atau keberhasilan yang anda rasakan selama ini? Pedoman Wawancara Mendalam dengan Pegawai 1. Bagaimana proses pemilihan lurah dan siapa yang memilih? 2. Apakah ada perbedaan visi misi antara lurah sebelumnya? 3. Siapa yang menentukan visi misi? Apakah melalui proses diskusi? 4. Menurut anda dalam hal apa saja Lurah mengambil keputusan secara: Sendiri tanpa diskusi dengan bawahan Sendiri setelah adanya masukan, saran, atau diskusi sebelumnya dengan bawahan Mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan bersama dengan bawahan

6 Mendelegasikan pengambilan keputusan beserta langkah pelaksanaan kepada pegawai 5. Menurut anda, cara mana yang lebih sering diterapkan lurah? 6. Bagaimana pendapat anda mengenai penerapan gaya kepemimpinan Lurah seperti yang anda jelaskan sebelumnya? 7. Apakah Lurah memberikan kesempatan kepada anda atau pegawai untuk menyampaikan pendapatnya? 8. Apabila lurah hendak memberikan tugas kepada anda, apakah beliau langsung memberi perintah atau menanyakan dahulu kesanggupan anda dalam mengerjakannya? 9. Bagaimana sikap Lurah apabila ada bawahan yang terlambat atau melakukan kesalahan dalam pekerjaan? 10. Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi yang terjalin antara anda dan lurah maupun antar anda dengan sesama pegawai? 11. Menurut anda, Gaya kepemimpinan seperti apa yang anda harapkan? Mengapa demikian? 12. Bagaimana pendapat anda mengenai kinerja kelurahan? 13. Bagaimana pendapat anda mengenai partisipasi pegawai di dalam semua aktivitas kelurahan? 14. Bagaimana cara lurah untuk meningkatkan motivasi kerja, kinerja, efektivitas komunikasi organisasi, dan partisipasi para pegawainya? 15. Apa indikator keberhasilan suatu kelurahan menurut pandangan anda? 16. Bagaimana efektivitas atau keberhasilan kelurahan yang anda rasakan selama ini? 17. Menurut anda apakah keberhasilan kelurahan selama ini dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan lurah? H. Hasil Wawancara Narasumber : AY (47 tahun) Tanggal : 21 Juni 2010 AY menjelaskan bahwa lurah berbeda dengan kepala desa. Lurah merupakan Pegawai Negeri Sipil. Dalam pemilihannya kepala desa dipilih oleh masyarakat setempat sedangkan lurah ditugaskan oleh walikota. Saat ini seseorang bisa menjadi lurah dengan syarat pendidikan minimal S1. Visi dan Misi kelurahan merupakan ketentuan kewenangan dari lurah yang menjabat. Maksudnya adalah setiap lima tahun sekali Lurah diberi kewenangan untuk menentukan visi dan misi kelurahan yang dipimpinnya. Untuk menetapkan visi dan misi kelurahan, lurah berkoordinasi dengan LPM dan beberapa pihak lain. Ada kemungkinan visi dan misi kelurahan sama dari lurah sebelumnya,

7 tergantung apakah visi dan misi tersebut masih dianggap relevan atau tidak. Visi dan misi tersebut disesuaikan dengan visi dan misi Kota Bogor. Setiap lapisan masyarakat mempunyai hak untuk ikut serta menyumbang pemikiran dalam menentukan visi dan misi kelurahan. Namun keputusan akhir mengenai visi misi tetap berada di tangan lurah. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Lurah Tegal Gundil mempunyai beberapa cara tergantung dengan kondisi dan permasalahannya. Dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan yang sudah dimandatkan kepada stafnya dan telah mempunyai Perda yang jelas, maka Lurah akan menyerahkan langsung penyelesaiannya kepada staf yang bersangkutan, Lurah hanya membackup dan mengawasinya saja. Namun, untuk menyelesaikan dan membuat keputusan yang menyangkut permasalahan-permasalahan rancu, Lurah sering melakukan koordinasi dengan beberapa pihak seperti Camat, Lurah yang lebih senior, termasuk dengan stafnya. Gaya yang lebih sering digunakan oleh lurah adalah gaya konsultatif, dimana lurah membuka ruang untuk penyampaian aspirasai, saran, dan pendapat, namun keputusan akhir tetap ada pada lurah. Lurah berhak menolak pendapat yang dianggapnya tidak sesuai. Menurut AY, penerapan gaya kepemimpinan oleh lurah sudah sangat tepat. Menurut beliau, hal ini dipengaruhi oleh kesenioran Lurah Tegal Gundil sehingga dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda tergantung dengan situasi dan permasalahan yang terjadi. Lurah Tegal Gundil dapat berkomunikasi dengan baik kepada stafnya baik pada saat bekerja maupun di luar pekerjaan. Lurah memberikan kesempatan para pegawai dalam menyampaikan aspirasi dan pendapatnya. Biasanya waktu penyampaian aspirasi dilakukan setiap hari senin dan kamis setelah apel pagi. Saat itu biasanya lurah beserta stafnya melakukan rapat mengenai apa saja kendala yang dihadapi sekaligus mencari solusi. Ketika lurah hendak memberikan tugas biasanya lurah menanyakan dahulu kesediaanya dari yang diberikan tugas. Misalnya ketika dari Kesbang meminta perwakilan dari tiap kelurahan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, lurah biasanya mengabarkan hal tersebut kepada seklur dan meminta dikondisikan. Saat itu biasanya seklur mengadakan rapat untuk menentukan siapa saja yang memungkinkan mengikuti diklat tersebut. Ketika terpilih biasanya lurah menyanyakan terlebih dahulu kesediaannya. Sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada yang merasa terpaksa. Sedangkan mengenai keterlambatan, hal ini sudah telah ada kesepakatan bersama. Hal ini didasarkan pada rapor penilaian pegawai. Tiap kasi memiliki laporan tersendiri mengenai jumlah kehadiran dan keterlambatan staf pelaksananya. Hasil laporan kehadiran dan keterlambatan akan mempengaruhi tunjangan tiap bawahan. Menurut seklur komunikasi yang berlangsung di Kelurahan Tegal Gundil sudah cukup baik. Saat wawancara berlangsung, bawahan seklur masuk dan menawarkan bantuan kepada seklur tanpa diminta. Hal itu jelas membuktikan

8 bahwa hubungan dan komunikasi antar bawahan sudah sangat dekat dan baik. Komunikasi antara atasan dan bawahan juga demikian. Lurah menganggap bawahan sepeti teman. Sering ngumpul dan ngopi bareng. Namun ketika masalah pekerjaan lurah bisa saja bertindak tegas. Misalnya ketika seklur terlambat datang karena ban sepeda motornya kempes, lurah langsung menelponnnya dan menanyakan keberadaan beliau. Staf mempunyai tingkat partisipasi yang tinggi dalam aktivitas kelurahan, terutama dalam melayani masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh keprofesionalisan para staf untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Diluar tugas pokoknya, staf juga mempunyai partisipasi yang tinggi karena untuk beberapa permasalahan, Lurah kerap mengikutsertakan mereka dalam pemecahan masalah atau sekedar sharing untuk mengatasi permasalahan. Kedekatan yang diciptakan oleh Lurah tersebut dapat meningkatkan partisipasi setiap staf baik langsung maupun tidak langsung. Narasumber : AB (26 tahun) Tanggal : 23 Juni 2010 Pemilihan Lurah dilakukan oleh Walikota dengan waktu pergantian yang disesuaikan dengan kebijakan. Visi dan Misi kelurahan dibuat mengikuti visi dan misi kecamatan setempat. Inti dari visi misi kelurahan adalah melayani masyarakat. Menurut AB, kepemimpinan yang diterapkan Lurah Bantar Jati mempunyai beberapa gaya. Penerapan gaya kepemimpinan ini disesuaikan dengan situasi dan permasalahannya. Perbedaan ini juga mencakup pada pengambilan keputusan. Pada beberapa masalah seperti penanggulangan pertama pada bencana alam, Lurah memutuskan sendiri langkah-langkah yang harus diambil. Pengambilan keputusan seperti ini juga diterapkan pada penanganan beberapa masalah yang sifatnya mendadak atau mendesak. Pada beberapa kasus, Lurah seringkali mengadakan rapat atau sekedar obrolan untuk meminta pendapat dari para stafnya dalam pemecahan masalah. Apabila stafnya tidak bisa atau tidak mau menyelesaikannya, maka Lurah akan menyelesaikan permasalahan itu sendiri. Komunikasi yang terjalin antara Lurah dengan stafnya sangat baik. Lurah Bantar Jati sering melakukan obrolan dengan para stafnya baik pada jam kerja maupun di luar jam kerja, baik mengenai pekerjaan maupun di hal-hal di luar pekerjaan. Lurah juga kerap melontarkan candaan atau pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut keluarga staf. Hal ini merupakan salah satu indikator keakraban hubungan antara Lurah dan stafnya. Komunikasi yang baik juga terjalin antara Lurah dengan warganya. Lurah sering mengadakan Ngaliwet yaitu Ngariung Lintas Warga Enak Tenan. Inti dari acara tersebut adalah mendekatkan dan

9 bertukar pikiran dengan warga. Selain itu, untuk meningkatkan kreativitas dari warganya, Lurah juga membuat beberapa perlombaan seperti Lomba antar PPS. Kinerja Kelurahan Bantar Jati tergolong baik. Menurut AB, indikator dari keberhasilan kelurahan dapat dilihat dari pelayanan kelurahan yang prima, sosialisasi dan pelaksanaan program yang ditujukan pada masyarakat dapat berjalan dengan baik, adanya keakraban Lurah dengan warganya, serta kemenangan kelurahan dalam lomba-lomba tertentu di tingkat daerah maupun pusat. Lurah Bantar Jati melakukan beberapa cara yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan motivasi kerja, kinerja, serta partisipasi staf-stafnya. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui pendekatan personal dengan para stafnya, membangun komunikasi yang baik antar staf, dan tidak memaksakan kehendaknya baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Lurah juga mengadakan apel pagi dan berkunjung ke rumah para stafnya. Apabila para stafnya melakukan kesalahan, maka Lurah menegur secara personal, termasuk pada keterlambatan. Biasanya, masalah keterlambatan ditangani sepenuhnya oleh Sekretaris Kelurahan, Lurah hanya mengontrol saja. Untuk staf yang bekerja dengan baik, Lurah kadang kala memberikan tunjangan financial tambahan apabila memang teranggarkan. Namun frekuensinya sangat jarang. Menurut AB, terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan yang diterapkan Lurah dengan keberhasilan sebuah kelurahan Narasumber : LS (38 tahun) Tanggal : 23 Juni 2010 Menurut LS, kepemimpinan Lurah Tegal Gundil cukup baik. Beliau dinilai mempunyai tanggung jawab dan disiplin yang tinggi, serta mempunyai wibawa. Beliau juga merupakan sosok yang humoris dan dapat menempatkan diri dalam bergaul dan berkomunikasi dengan stafnya. Komunikasi diantara Lurah dan stafnya juga baik, Lurah tidak sungkan untuk memberikan arahan pada stafnya apabila kesulitan dalam menyelesaikan tugas mereka. Pada pengambilan keputusan, Lurah Tegal Gundil juga mempertimbangkan pendapat yang berasal dari stafnya. Dengar pendapat tersebut biasanya terjadi pada saat briefing yang diadakan satu bulan sekali. Pada rapat tersebut juga dilakukan evaluasi yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Selain rapat bulanan, di Kelurahan Tegal Gundil juga ada rapat mingguan dan rapat yang bersifat dadakan. Kegiatan yang rutin dilaksanakan di Kelurahan Tegal Gundil adalah apel pada hari Senin dan Kamis. Pada saat apel dan briefing inilah biasanya Lurah menegur stafnya yang terlambat secara tidak langsung. Pada penugasan di luar tupoksi dari staf (untuk beberapa tugas tertentu), Lurah

10 memberikan kewenangan kepada Kepala Seksi yang bersangkutan untuk menunjuk staf di bawahnya yang akan menyelesaikan tugas tersebut. Menurut pendapat LS, keberhasilan Kelurahan Tegal Gundil sudah dapat terlihat. Hal ini berdasarkan indikator keberhasilan menurut beliau, yaitu pelayanan kepada masyarakat, kebersihan, serta keikutsertaan dalam beberapa lomba yang diadakan. Selain itu juga kelurahan harus bisa mengaharumkan namanya. Gaya kepemimpinan dan keberhasilan dari kelurahan merupakan suatu hal yang berhubungan. Dengan gaya kepemimpinan yang baik, dimana Lurah dapat menempatkan diri dan memotivasi stafnya untuk bekerja dengan maksimal akan meningkatkan kinerja kelurahan. Lurah Tegal Gundil memotivasi stafnya dengan mengingatkan bahwa kelurahan harus dapat melayani masyarakat dengan baik, termasuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Narasumber : LP (46 tahun) Tanggal : 23 Juni 2010 Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Lurah Tegal Gundil sudah baik. Menurut LP, lurah merupakan sosok pemimpin yang baik karena beliau mau mengerti pekerjaan yang dilakukan oleh para stafnya. Beliau juga tanpa segan memberikan bantuan kepada para stafnya yang mengalami kesulitan dalam pekerjaannya. Lurah juga sesekali meminjamkan buku kepada stafnya agar dapat menunjang kinerja mereka. Komunikasi antara Lurah dan stafnya sangat baik. lurah sangat ramah kepada para stafnya. Beliau tidak sungkan untuk berbincang-bincang dengan para stafnya baik pada saat jam kerja maupun di luar jam kerja. Suasana akrab ditimbulkan karena Lurah Tegal Gundil mempunyai sifat ke bapak an dan mau mengayomi stafnya. Sifat yang seperti inilah yang menyebabkan para staf menyukai dan menghormati lurah. Komunikasi yang baik juga disebabkan rutinnya briefing yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali, bahkan untuk kondisi-kondisi tertentu juga diadakan briefing yang sifatnya insidental. Pada saat briefing berlangsung, Lurah selalu menjelaskan kondisi dan permasalahan yang ada di kelurahan dan tidak jarang meminta pertimbangan pemecahan masalah. Lurah juga menanamkan prinsip bekerja kepada stafnya yaitu apabila tidak bisa maka harus belajar. Pada pengambilan keputusan, lurah hampir selalu mendiskusikannya kepada para kepala seksi maupun staf. Proses diskusi tersebut dilakukan baik dalam rapat maupun di luar rapat. Lurah jarang sekali mengambil keputusan secara sepihak. Dalam pendelegasian tugas kepada stafnya, Bapak Deden juga menanyakan kesanggupan dari staf yang bersangkutan melalui kepala seksi. Menurut LP, motivasi staf Kelurahan Tegal Gundil sangat besar untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini juga selaras dengan partisipasi staf dalam

11 menyelesaikan tugas dan turut sertanya para staf tersebut dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di kelurahan walaupun permasalahan tersebut bukan merupakan permasalahan yang berkaitan dengan tupoksinya. Misalnya pada saat kiriman beras yang akan dibagikan kepada masyarakat miskin datang, maka stafstaf selain staf seksi sosial juga ikut membantu hingga larut malam. Begitu juga dengan Bapak Lurah yang juga membantu beberapa tugas dari stafnya. Misalnya warga Kelurahan Tegal Gundil ada yang menderita tumor dan harus dibawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk mendapatkan perawatan, maka lurah bersedia meminjamkan mobilnya untuk membawa warga tersebut ke Jakarta. Lurah juga berkenan untuk turun langsung ke beberapa wilayah untuk mengecek kondisi dan menyelesaikan masalah yang ada di wilayahnya tersebut. Menurut LP, Kelurahan Tegal Gundil sudah cukup berhasil melaksanakan tugas mereka terutama dalam melayani masyarakat. Menurut beliau, indikator dari keberhasilan dari kelurahan adalah kepuasan dari warga sebagai pihak yang dilayani serta keberhasilan kelurahan dalam keikutsertaannya pada beberapa lomba yang diadakan oleh daerah. Keberhasilan yang dimiliki oleh kelurahan tidak terlepas dari peran pemimpin, yaitu lurah dalam memimpin para stafnya. Hal ini disebabkan apabila pemimpin dapat mengayomi dan memahami stafnya. Narasumber : HS (53 tahun) Tanggal : 25 Juni 2010 Menurut HS, Lurah Bantar Jati merupakan Lurah yang demokratis. Beliau dinilai sebagai pemimpin yang mau mendengarkan pendapat dan masukan dari para stafnya. Lurah Bantar Jati juga seorang yang mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Apabila ada pekerjaan yang dapat dilakukan sendiri, maka beliau akan melaksanakannya sendiri. Komunikasi yang terjalin diantara Lurah dan stafnya juga baik. Beliau sering melakukan diskusi atau sekedar membicarakan hal-hal tertentu dengan para stafnya. Beliau juga sering mengajak stafnya untuk bermain catur dan bergurau saat istirahat atau setelah jam kerja selesai. Menurut keterangan HS, Lurah Bantar Jati tidak pernah perhitungan terutama pada saat memiliki rejeki lebih. Beliau sering berbagi rejeki dengan para stafnya. Sebagai Lurah senior, Lurah Bantar Jati kerap memberikan nasehat dan himbauan kepada stafnya. Nasehat tersebut juga berlaku bagi staf yang melanggar peraturan atau terlambat. Sebagai Staf, HS memiliki kriteria pemimpin yang ideal, yaitu pemimpin seharusnya bersikap demokratis. Melibatkan bawahannya dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mempertimbangkan masukan dan pendapat dari bawahannya untuk mendapatkan solusi terbaik dalam pemecahan masalah. Selama menjadi staf Lurah bantar jati, HS menilai bahwa Lurah bantar Jati sekarang telah sesuai dengan kriteria tersebut. Pada dasarnya tidak semua

12 keputusan diambil sepihak oleh Lurah, namun Lurah lebih sering menerapkan gaya tersebut dan hanya untuk beberapa kasus atau permasalahan tertentu saja yang beliau putuskan sendiri. Menurut bapak Hidayat, kinerja Kelurahan Bantar jati sudah baik. Hal ini didasarkan oleh kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh kelurahan Bantar Jati, Kelurahan Bantar Jati dapat mengatasi permasalahanpermasalahan yang ada, dan kemenangan Kelurahan dalam beberapa lomba. Penyelesaian permasalahan yang pernah terjadi misalnya adanya ketidaksesuaian warga yang menerima Jamkesmas dengan kriteria yang ditetapkan. Hal ini dapat diselesaikan dengan pendekatan kepada warga yang menjadi sasaran. Penyelesaian tersebut tidak lepas dari pendekatan dan kedekatan antara pihak kelurahan dan warganya. Sebagai seorang lurah, NH dianggap suka memberikan motivasi bagi para stafnya. Misalnya beliau datang tepat waktu dan disiplin agar para stafnya semakin disiplin dalam bekerja. Walaupun ada motivasi dari Lurah, namun kadangkala ada staf yang memang datang terlambat. Pada kasus tersebut, Lurah tidak akan langsung memarahinya tetapi melakukan pendekatan dan menanyakannya dengan sikap yang bersahabat. Keterlambatan yang dilakukan oleh staf biasanya berhubungan dengan pekerjaan, misalnya ada staf yang menghadiri pertemuan dengan warga hingga larut dan atau ada beberapa kondisi yang sifatnya tidak disengaja. Narasumber : AM (50 tahun) Tanggal : 28 Juni 2010 AM menilai hubungan yang terjalin antara Lurah dengan para staf sangat baik. Pada saat memimpin, lurah selalu berkoordinasi dengan para kasi. Koordinasi juga dilakukan pada saat pengambilan keputusan. Apabila ada permasalahan atau kejadian yang sifatnya urgent atau mendesak yang harus segera ditindaklanjuti, lurah akan mengambil keputusan secara langsung tanpa koordinasi. Contoh peristiwa yang pernah terjadi adalah pada saat ada bencana. Selain peristiwa-peristiwa yang bersifat urgent tersebut, lurah selalu melakukan koordinasi dengan bawahannya. Komunikasi yang terjalin antara Lurah dengan para kasi dan stafnya sangat baik. Lurah memiliki sifat kebapakan dan sering memberikan masukan kepada stafnya. Apabila ada staf yang melakukan kesalahan atau terlambat, lurah tidak pernah langsung memarahi mereka malainkan memberikan teguran baik secara lisan ataupun tulisan. Lurah juga sering memberikan nasihat dan berbagi pengalaman. Komunikasi yang baik juga disebabkan adanya briefing yang dilaksanakan dua kali dalam satu minggu. Pada saat briefing tersebut Lurah dan

13 stafnya melakukan diskusi seputar pekerjaan. Untuk mempererat hubungan, Kelurahan Tegal Gundil pernah mengadakan acara bagi keluarga besar. Menurut pendapat AM, partisipasi staf dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di kelurahan sudah baik, terutama hal-hal yang berhubungan dengan tupoksinya masing-masing. Para staf juga selalu bersedia untuk membantu staf lain yang mengalami kesulitan atau membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Misalnya pada saat beras bagi warga miskin datang, bukan hanya Kasi Sosial dan stafnya saja yang mengurusi, namun beberapa staf lain termasuk Pak Lurah dan kasi lainnya juga turut membantu bahkan hingga larut malam. Pak Amud menilai kinerja dari Kelurahan Tegal Gundil sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya kegiatan-kegiatan yang diinstruksikan dari kecamatan, Kota Bogor, dan seterusnya. Indikator keberhasilan kelurahan dapat dilihat dari kemenangan kelurahan yang bersangkutan dalam lomba kinerja, lomba posyandu, balita, PKK dan lomba-lomba lainnya baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat yang lebih tinggi. Kinerja kelurahan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan Lurah karena staf kelurahan sudah memiliki tupoksi dan wajib melaksanakan tupoksi tersebut dengan sebaik mungkin. Narasumber : DS (55 tahun) Tanggal : 29 Juni 2010 Pemilihan Lurah merupakan kewenangan dari Wali Kota. Lurah berbeda dengan Kepala Desa yang dipilih oleh warganya. Masa jabatan seorang Lurah di setiap kelurahan juga tidak tentu, tergantung dari Surat Keputusan Wali Kota. Wewenang Wali Kota juga berlaku bagi tempat tugas Lurah yang selanjutnya. Visi dan misi kelurahan yang ada di Kota Bogor merupakan kelanjutan visi dan misi Kota Bogor. Penentuan visi dan misi tersebut dilakukan bersama dengan melakukan musyawarah dengan para kasi, staf, dan masyarakat. Visi dan misi yang telah disepakati tidak boleh bertentangan dengan visi dan misi Kota Bogor. Selama menjabat sebagai Lurah di Kelurahan Tegal Gundil, Bapak Deden belum pernah mengganti visi dan misi kelurahan. Hal ini disebabkan visi dan misi dari lurah yang sebelumnya masih relevan dijadikan pedoman. Sebagai seorang pemimpin, DS menanamkan pada para stafnya bagaimana dapat bekerja dengan baik, saling menghargai dan menanamkan bahwa kelurahan diibaratkan sebagai tubuh yang memiliki beberapa bagian yang harus menyatu satu sama lain. Dalam memimpin, DS lebih banyak memberikan contoh kepada para stafnya. Misalnya beliau datang tepat waktu. Keterlambatan yang dilakukan oleh para stafnya akan ditindaklanjuti dengan cara yang halus, seperti tidak menegur staf yang bersangkutan di depan umum melainkan dipanggil menghadap ke ruangan beliau. Sebagai lurah, DS tidak pernah marah dan tidak pernah pilih

14 kasih terhadap para stafnya. Apabila ada staf yang bekerja dengan baik atau berprestasi, maka staf tersebut akan diberi ucapan terima kasih dan atau dipanggil namanya dan diumumkan pada saat apel berlangsung. Proses dan cara pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan diambil dengan beberapa gaya tergantung dari permasalahan, situasi serta kondisi saat itu. Pada peristiwa atau kasus yang mengharuskan adanya keputusan yang sifatnya segera maka akan diputuskan tanpa melakukan koordinasi dengan kasi, staf, atau pihak lainnya. Keputusan-keputusan yang langsung merupakan kebijakan lurah. DS mempunyai prinsip bahwa keputusan kelurahan merupakan keputusan bersama yang membutuhkan banyak pertimbangan. Oleh sebab itu, dalam mengambil keputusan DS cenderung mengkoordinasikannya dulu dengan kasi ataupun stafnya. Menurut DS, kinerja staf Kelurahan Tegal Gundil secara umum sudah baik. Hal ini dinilai dari dapat terlaksananya pekerjaan dan tugas yang menjadi kewajiban masing-masing staf. Apabila terdapat kesalahan atau kurang tepatnya sebuah pekerjaan dipengaruhi oleh kemampuan individu staf. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya pembinaan dari atasan. Penugasan yang dilakukan oleh lurah kepada bawahannya juga mempunyai beberapa cara. Lurah tidak akan menugaskan kembali tugas-tugas yang sudah jelas termuat dalam tupoksi karena tugas tersebut merupakan kewajiban dari masing-masing staf. Sedangkan tugastugas yang sifatnya mendadak atau khusus maka akan disesuaikan kembali dengan situasi, kondisi baik dari sisi tugas maupun kemampuan dari staf. Misalnya ada tugas bagi salah sat kasi dan kasi tersebut dianggap tidak mampu melaksanakannya, maka lurah akan membimbingnya terlebih dahulu. Komunikasi yang terjalin antara lurah dengan stafnya juga baik dan lancar. Staf tidak pernah segan dan canggung dalam berkomunikasi baik yang berkaitan dengan pekerjaan atau di luar pekerjaan. Sebagai lurah, DS tidak pernah menutupi permasalahan-permasalahan yang ada, bahkan selalu mendiskusikannya dengan para staf. Komunikasi yang baik juga mempengaruhi kinerja dari pegawai karena secara tidak langsung staf akan memiliki partisipasi dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan yang ada dalam kelurahan walaupun hal itu tidak berlaku pada seluruh staf. Masih ada beberapa staf yang harus diingatkan atau diperintah oleh atasannya. Sebagai seorang lurah, DS memiliki beberapa cara untuk meningkatkan motivasi kerja, kinerja, efektivitas komunikasi, dan partisipasi stafnya. Salah satunya adalah menerapkan prinsip bahwa kelurahan harus bekerja melayani masyarakat, bukan masyarakat yang melayani kelurahan karena kelurahan digaji oleh masyarakat. Jadi sudah merupakan kewajiban kelurahan untuk melayani dengan sepenuh hati, tidak harus selalu diingatkan atau disuruh-suruh lagi karena kelurahan ada karena ada masyarakat. Cara selanjutnya adalah melakukan pendekatan dan memperbaiki komunikasi yang terjalin diantara staf dengan menjenguk keluarga yang sakit dan saling menghargai satu sama lain.

15 Evaluasi dilakukan oleh lurah baik yang sudah terprogram (DP3) maupun yang tidak terprogram. Evaluasi juga teratur dilakukan pada saat rapat yang diadalan setiap hari Selasa. Cakupan dari evaluasi adalah keberhasilan atau kegagalan serta kendala yang dirasakan dalam penyelesaian tugas. Narasumber : GA (56 tahun) Tanggal : 29 Juni 2010 Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh lurah sudah baik. Selain disesuaikan dengan kondisi dan jenis permasalahnnya, penerapan gaya kepemimpinan sebenarnya juga dipengaruhi oleh stafnya. Kadang ada staf yang kurang memahami pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan SDM yang kurang memadai. Pada pengambilan keputusan, Lurah Bantar Jati hampir selalu melakukan diskusi dengan seklur dan para kasi. Namun pada beberapa kasus, lurah juga mengambil keputusan secara sepihak, tanpa ada masukan dan koordinasi dengan staf lainnya. Biasanya hal ini dolakukan apabila masalah yang dihadapi sangat urgent atau membutuhkan tindakan segera. Keputusan yang seperti itu nantinya tetap akan disampaikan kepada staf lainnya atau paling tidak kepada seklur selaku orang terdekat. Pada dasarnya kepemimpinan yang diterapkan oleh lurah sudah baik walaupun tidak sempurna. Pengamanatan tugas kepada para stafnya dilakukan sesuai dengan kemampuan staf yang bersangkutan. Pertimbangan lainnya adalah situasi dan kondisi pada saat itu. Apabila pada saat itu stafnya tidak dapat dan atau tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang akan diamanatkan pada dia, maka Bapak NH akan melakukannya sendiri. Lurah merupakan pemimpin yang menerapkan tanggung jawab dan kedisiplinan kepada stafnya. Apabila ada staf yang terlambat maka lurah akan memberikan teguran lisan walaupun sebenarnya permasalahan absensi staf dipegang sepenuhnya oleh seklur. Komunikasi yang terjalin antara lurah dan para staf sangat baik. Walaupun baru enam bulan menjabat Lurah di Kelurahan bantar Jati, lurah dapat akrab dengan stafnya. Topik pembicaraannya juga tidak terbatas hanya pada masalah pekerjaan saja. lurah selalu berhasil menyampaikan pesan kepada stafnya baik secara lisan maupun melalui pesan singkat (sms). Komunikasi yang baik juga terlihat dari sharing atau bertukar pikiran (ngobrol) yang kerap terjadi. Peristiwa tersebut juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja, kinerja, serta partisipasi kerja pada kelurahan. Lurah juga merupakan sosok yang menghargai stafnya dan menjunjung tinggi kebersamaan. Menurut penilaian GA, indikator keberhasilan suatu kelurahan dapat dilihat dari apa yang telah kelurahan berikan atau lakukan kepada masyarakat. Selain itu, kelurahan juga bisa mensinergikan antara bantuan yang diberikan oleh pemerintah dengan bantuan dari pihak lain demi kesejahteraan masyarakat.

16 Keberhasilan kelurahan juga merupakan pengaruh gaya kepemimpinan lurah namun yang paling mempengaruhi adalah pribadi masing-masing staf dan lurahnya. Artinya kadang ada lurah yang mempunyai perilaku kurang terpuji yang bertindak untuk tercapainya keberhasilan pribadi bukan keberhasilan dan kemajuan kelurahan. Hal semacam inilah yang akan menghambat keberhasilan kelurahan. Narasumber : RA (50 tahun) Tanggal : 29 Juni 2010 Menurut Ra gaya kepemimpinan lurah tidaklah otoriter. Menurut beliau lurah merupakan orang yang senior dan banyak pengalaman. Beliau mengaku merasa nyaman dengan kehadiran lurah. Menurut beliau lurah sangat enak diajak bekerjasama. Komunikasi yang terjalin diantara staf dan lurah berjalan baik. Hal ini disebabkan adanya kesempaan bagi staf untuk menyampaikan pendapat atau keluhan seputar pekerjaan. Staf juga tidak merasa canggung untuk berbincang. Cara lurah untuk mempererat hubungan dengan para staf biasanya dengan ngaliwet. Acara ini kadang dilakukan juga bersama warga. Menurut RA pelaksanaan rapat biasanya dilakukan antara lurah dan kasi. Staf tidak dilibatkan karena hanya merupakan pelaksana. Menurut RA penugasan sesuai tupoksi biasanya langsung diberikan. Langkah dan pelaksanaannya diserahkan kepada Kasi. Kecuali jika hasil kurang bagus, biasanya lurah memberikan saran mengenai langkah-langkah yang mungkin dapat dilakukan. Sedangkan tugas yang tidak termasuk tupoksi lurah langsung menunjuk staf. Menurut beliau perintah seorang pejabat identik dengan peraturan. Jadi harus segera dilaksanakan. Dalam penerapan kedisiplinan, lurah akan menegur pegawainya yang datang terlambat. Staf tersebut akan dipanggil dan ditanya mengenai alasan keterlambatan. Biasanya secara lisan. Menurut beliau indikator keberhasilan kelurahan ada 8 indikaor, yaitu dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, kemasyarakatan, kelembagaan, hukum, pemerintahan, dan ekonomi seperti taraf hidup keluarga mikin. Bantuan pemerintah dirasakan cukup banyak. Misalnya Program Raskin, BLT, Jamkesmas, PKK, Keluarga Harapan, dan lainnya. Apabila program-program tersebut tercapai atau terlaksana, maka kelurahan juga dianggap berhasil. Keberhasilan kelurahan tersebut dilihat dari keberhasilannya menjadi juara satu tingkat kota dan juara dua tingkat provinsi dalam lomba kinerja kelurahan tahun Menurut RA, terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan dengan keberhasilan kelurahan. Beliau mengatakan bahwa kepemimpinan itu berfungsi untuk me-manage. Banyak yang jadi pemimpin yang tidak bisa memimpin. Tapi lurah dianggap mampu dalam menjalankan kepemimpinan.

17 Narasumber : NH (55 Tahun) Tanggal : 29 Juni 2010 Proses pengambilan keputusan kadang kala dilakukan secara sepihak atau diputuskan sendiri oleh lurah. Hal ini disesuaikan dengan konteks permasalahnnya. Apabila terdapat permasalahan yang berhubungan dengan datadata makan lurah akan menanyakannya kepada staf yang memang berwenang menanganinya. Contohnya apabila ada masalah yang menyangkut pertanahan, maka lurah akan mengumpulkan informasi-informasi yang terkait kepada beberapa pihak seperti tokoh masyarakat, aparatur desa, dan para staf yang memang sudah lama ada di wilayah tersebut. Permasalahan yang membutuhkan keputusan langsung dari lurah pada saat itu juga seringkali muncul pada saat lurah berada di lapangan. Misalnya penanganan pertama pada bencana banjir. Penugasan bagi staf telah diatur dalam tupoksi. Untuk tugas-tugas yang sudah ditetapkan di tupoksi, lurah tidak akan mendikte karena itu sudah menjadi kewajiban dari masing-masing staf. Sedangkan penugasan untuk pekerjaan di luar tupoksi maka NH selaku lurah akan menugaskan ke staf yang lain dan sering juga dikerjakan sendiri. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat umum, maka pengerjaannya diserahkan kepada seklur. Dalam memimpin, NH selalu memperhatikan orang-orang disekitarnya, baik staf maupun masyarakat sekitar. Hubungan yang baik timbul dari komunikasi yang baik. Untuk menciptakan situasi seperti itu, NH mempunyai pembagian dimana beliau bekerja keluar, berhubungan dengan masyarakat sedangkan masalah internal diserahkan kepada seklur dengan pengawasan dari beliau. Kedekatan yang terjalin antara lurah dengan staf dan warganya dapat dilihat dari adanya acara Ngaliwet atau ngariung lintas warga enak tenan. Acara ini merupakan inisiatif lurah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar. Obrolan yang terjadi selama acara tersebut seringkali berupa masukan-masukan dan aspirasi dari masyarakat. Bapak lurah juga sering mengajak stafnya bermain catur atau makan bersama. NH juga merupakan pribadi yang menjunjung tinggi rasa tanggung jawab yang tinggi. Apabila ada staf yang melanggar ketertiban misalnya dating terlambat, maka lurah akan menegur. Dalam memimpin, Bapak Noer menekankan tiga prinsip yang harus diterapkan yaitu pemimpin harus dapat menjadi atasan, rekan, dan bapak. Hal ini sangat disesuaikan dengan kondisinya masing-masing. Sebagai lurah senior, NH mempunyai beberapa cara untuk meningkatkan motivasi kerja, partisipasi, dan kinerja stafnya. Salah satunya yang telah disebutkan sebelumnya adalah mengadakan Ngaliwet. Mengikutsertakan staf pada briefing dan diskusi-diskusi dan memberikan perhatian kepada masingmasing staf. Apabila terlihat kejenuhan dalam bekerja maka lurah akan segera melakukan imprivisasi atau penyegaran. Cara yang dilakukan pun sangat sederhana misalnya mengajak bergurau dan main catur. Dalam membina

18 hubungan baik dan untuk memotivasi para stafnya lurah juga menerapkan ajaran bahwa kita harus bisa menghargai hak orang lain termasuk mengucapkan terima kasih, memperhatikan kesejahteraan dan bentuk perhatian-perhatian lainnya yang sebenarnya sangat sederhana. Indikator keberhasilan kelurahan menurut NH adalah terlaksananya tugas dari masing-masing staf sesuai dengan tupoksi dan lembaga kemasyarakatan telah berperan dengan baik. Selain itu, keberhasilan juga harus didukung oleh kesiagaan para aparat kelurahan terutama lurah 24 jam. Indikator keberhasilan sebuah kelurahan juga dapat dilihat sebagai keberhasilan staf dan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Untuk mendukung keberhasilan tersebut, lurah juga melakukan evaluasi kepada stafnya atau lebih dikenal sebagai DP3. Evaluasi juga dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan berbincang, pendekatan pribadi, dan pengamatan kerja setiap hari. Hal-hal tersebut menjadi tambahan bagi catatan kinerja seorang staf. Menurut NH, keberhasilan Kelurahan Bantar Jati sudah terlihat. Salah satunya dengan pernah memenagkan beberapa perlombaan. Sebagai lurah baru, beliau hanya bertugas melanjutkan dan meningkatkan keberhasilan kelurahan dengan meningkatkan peran kelembagaan yang ada. Narasumber : TH Tanggal : 29 Juni 2010 Keberhasilan kelurahan menurut TH merupakan keberhasilan antara Lurah dan istrinya. Pernyataan ini didasarkan pada kenyataan bahwa salah satu pertimbangan bagi Wali Kota untuk mengangkat seorang lurah adalah keaktifan dari istrinya. Selama memimpin sebuah kelurahan, lurah akan saling berkoordinasi pula dengan istri. Istri lurah juga sangat berpengaruh meningkatkan keikutsertaan para warga terutama ibu-ibu untuk aktif di masyarakat dengan kegiatan PKK. Dukungan lurah bagi kegiatan PKK sangat berperan dalam keberhasilan pencapaian tujuan. Dalam hal ini lurah berperan sebagai pengawas sedangkan yang bertanggung jawab penuh adalah ibu lurah. Kegiatan PKK sepenuhnya harus selalu disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Kekompakan antara keduanya dapat terlihat dari pertukaran informasi yang berkaitan dengan masyarakat diantara lurah dan istrinya. Bu lurah juga harus bisa memberikan masukan-masukan yang berhubungan dengan kegiatan atau permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai pertimbangan bagi lurah untuk memutuskan atau menindaklanjuti permasalahan tersebut.

19 Narasumber : CH (RT 5 RW 10 Kelurahan Bantar jati) Tanggal : 29 Juni 2010 Lurah merupakan seorang pemimpin yang baik dan dekat dengan warganya. Walaupun beliau baru enam bulan menjabat sebagai lurah, beliau sudah sangat mengenal warganya. Hal ini disebabkan lurah merupakan orang yang tanggap dan peduli terhadap kondisi warganya. Cara yang dilakukan oleh lurah adalah mengajak warganya untuk Ngaliwet atau sekedar berkunjung ke rumah warga. lurah juga aktif di setiap kegiatan dan selalu hadir dalam acaraacara warga. Menurut CH, pelayanan yang dilakukan oleh Kelurahan Bantar Jati sudah baik. Beberapa kendala yang muncul biasanya seputar kekurangan persyaratan administrasi yang menyertai surat permohonan warga. Kekurangnyamanan yang sebenarnya wajar terjadi adalah apabila ada antrian dari beberapa warga yang sama-sama akan membuat surat keterangan. Kesigapan tindakan dari lurah juga terlihat pada saat terjadi bencana banjir. Lurah langsung meninjau dan berada di lokasi hingga pagi. Peran Ibu Lurah juga sangat besar dalam kegiatan PKK. Ibu Nur aktif dalam membina masyarakat. Beliau juga selalu menyempatkan mengunjungi posyandu-posyandu yang berada di wilayah Bantar Jati. Selain pelayanan yang baik terhadap warganya, menurut CH indikator keberhasilan Kelurahan Bantar Jati dapat dilihat dari lima RWnya yang telah ditetapkan sebagai RW siaga oleh Dinas Kesehatan. Penilaian tersebut didasarkan pada kemandirian dalam menangani kesehatan di wilayah tersebut.

BAB V PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN LURAH

BAB V PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN LURAH BAB V PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN LURAH Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang diterapkan pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Menurut Wahjosumidjo (1984) dalam Randhita (2009)

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI Penerapan gaya kepemimpinan seorang lurah mempengaruhi efektivitas organisasi kelurahan. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB VI EFEKTIVITAS ORGANISASI KELURAHAN

BAB VI EFEKTIVITAS ORGANISASI KELURAHAN BAB VI EFEKTIVITAS ORGANISASI KELURAHAN Efektivitas organisasi merupakan ukuran keberhasilan suatu organisasi. Efektivitas organisasi Kelurahan Tegal Gundil dan Kelurahan Bantar Jati dianalisis berdasarkan

Lebih terperinci

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 1 Pedoman Wawancara LAMPIRAN 71 Lampiran 1 Pedoman Wawancara 1. Apakah visi dan misi Kecamatan Tuntang? 2. Apakah sejauh mana Kecamatan Tuntang sudah melakukan pelayanan publik dengan baik? Apakah masih ada yang harus dibenahi?

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Pemimpin PUR adalah laki-laki yang berumur 49 tahun yang menjabat sebagai Manager R&D. Latar belakang PUR berasal dari kalangan orang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI Nomor : 30 Tahun 2008 Tanggal : 28 Nopember 2008 Tentang : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA CIMAHI KECAMATAN NO NAMA JABATAN TUGAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Penyelenggaraan pemerintahan lebih ditunjukkan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama Bapak bergabung di PT FIRST MEDIA TBK dan dibagian mana Bapak pertama kali masuk?. Sebutkan!. 2. Apa yang membuat Bapak tertarik untuk bergabung di PT First Media

Lebih terperinci

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2005 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBINAAN TENAGA KONTRAK KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan dan dapat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan dan dapat V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Informan Sumber data primer penelitian ini adalah hasil wawancara mendalam yang dilakukan antara peneliti dan informan. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Penerapan Komunikasi Organisasi Pimpinan Di Kantor Camat. Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Penerapan Komunikasi Organisasi Pimpinan Di Kantor Camat. Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. BAB III PENYAJIAN DATA A. Penerapan Komunikasi Organisasi Pimpinan Di Kantor Camat Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. Pada penyajian data yang penulis lakukan merupakan hasil dari lapangan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan : 1. Patroli Keamanan Sekolah yang selanjutnya disebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Umum BEM IPB Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) merupakan salah satu lembaga kemahasiswaan resmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Sebagaimana diuraikan pada pasal 3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang,

Lebih terperinci

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG Dalam bagian ini akan disampaikan faktor yang mempengaruhi kapasitas kelompok yang dilihat dari faktor intern yakni: (1) motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dokumen rencana strategis yang pada subtansinya diarahkan untuk mendukung terwujudnya tujuan dan sasaran renstra Kabupaten Bandung, yaitu tujuan sasaran capaian kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. data tentang penerapan human relations dalam meningkatkan kepuasan kerja

BAB III PENYAJIAN DATA. data tentang penerapan human relations dalam meningkatkan kepuasan kerja BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data berikut ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis di Museum Sang Nila Utama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang penerapan human

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 10 TAHUN : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b. BUPATI BOGOR, bahwa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka yang berada di DPRD Salatiga

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Yang menjadi simpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Tugas kepala sekolah dalam manajemen berbasis adalah dalam pelaksanaan kegiatan sudah terlaksana sesuai dengan

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan

Lebih terperinci

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DI TINGKAT KECAMATAN WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008 Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT DI KECAMATAN SANGATTA UTARA DAN KECAMATAN SANGATTA SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT DI KECAMATAN SANGATTA UTARA DAN KECAMATAN SANGATTA SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (1): 16-24 ISSN 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 S1 PIN PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT DI KECAMATAN SANGATTA

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III. Pelaksanaan Magang

BAB III. Pelaksanaan Magang BAB III Pelaksanaan Magang 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai pelaksanaan magang pada Kantor Walikota Administrasi Jakarta Barat selama 2 (dua) bulan yang dimulai dari 1 Maret 2016 s/d 31

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) L 1 LAMPIRAN Transkrip Wawancara A. Pertanyaan Dan Jawaban Dua Direktur Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) Pertanyaan untuk dua direktur : 1. Bagaimana gaya

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI. Umum a. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan tahun sekali/setelah selesai kontrak I, II atau ke III. b. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal 117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Fungsi BKM pada program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran perlu ditingkatkan, sehingga dalam pemberdayaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA No.1095, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Bagian ini menjelaskan mengenai kesimpulan dalam penelitian, berdasar pada pertanyaan penelitian serta pembahasan penelitian. Berikut hasil penelitian yang dapat disimpulkan

Lebih terperinci

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA DESA MENES PERATURAN DESA MENES NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA MENES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MENES Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1094, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Kode Etik. Pegawai Negeri Sipil. Pembinaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA PADI Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH

BAB IV KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BAB IV KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Kepemimpinan Kepala SD Islam Hidayatullah

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2013

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2013 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN SINERGITAS KINERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa memiliki

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA KUESIONER PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang akan anda jawab. Sebelum anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan yaitu : 1. Isilah identitas anda

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2016 2 BUPATI

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TI BAN SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DI TINGKAT KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama? esponden 1 Hari / tanggal : abu / 9 Oktober 2013 Identitas esponden Nama : Aji Wawancara : Sudah, hususnya saya sebagai karyawan KFC Suzuya Binjai mengusahakan sesama karyawan itu begitu saya memberikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal Gambar 1.1 Suasana di desa yang masih alami Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal di desa? Pernahkah kalian mengunjungi mereka? Bila kalian pernah pergi ke desa, pasti kalian

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO. KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA

BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO. KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA BADAN PERWAKILAN DESA Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah Bupati dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 05 Tahun 2012 PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Temuan-temuan dari penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 5.1.1 Komponen organisasi Budaya organisasi adalah pola nilai dan keyakinan bersama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, membawa angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia telah bertekad

Lebih terperinci

LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA

LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA MEKANISME KERJA ORGANISASI PERIODE 2017 BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Mekanisme kerja organisasi adalah suatu aturan yang memuat pola kerja dan tata tertib organisasi LDK UKDM UPI. 2. Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, disini peneliti memaparkan hasil temuan di lapangan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN Mukadimah

ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN Mukadimah ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN 2015 Mukadimah Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita. Berawal dari rasa keperihatinan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif PEMBAHASAN 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif Model kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena model kepemimpinan akan efektif jika disesuaikan dengan tingkat kematangan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berperan dalam organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan dari sumber daya manusia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2037, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Desa. Kelurahan. Evaluasi.Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG EVALUASI PERKEMBANGAN DESA

Lebih terperinci

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik Keuangan desa adalah barang publik (public goods) yang sangat langka dan terbatas, tetapi uang sangat dibutuhkan untuk membiayai banyak

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Daerah Indonesia berdasarkan UUD 1945 Pasal 18 ayat (1) terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Daerah Indonesia berdasarkan UUD 1945 Pasal 18 ayat (1) terdiri dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Indonesia berdasarkan UUD 1945 Pasal 18 ayat (1) terdiri dari daerah provinsi, dibagi atas kabupaten dan kota. Kabupaten atau kota sendiri dibagi atas

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci