BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka yang berada di DPRD Salatiga dan beberapa ilmuan seperti Mr Djoo Soetontro. Pembentukan yayasan ini dimaksudkan untuk membantu warga di Salatiga memiliki pendidikan lebih lanjut, dan mendapatkan uiian nasional di Salatiga karena hasil tersebut bisa digunakan untuk mendaftar dan bisa mengikuti ujian nasional di Semarang. Setelah mendapatkan surat ijin dari Jakarta SMA B didirikan sebagai sekolah tinggi swasta senior yang pada tanggal 1 Agustus 1954 di Jl. Diponegoro 39. Dua tahun kemudian pada 1 Agustus 1956 SMA B secara resmi diumumkan sebagai SMA Negeri 1 Salatiga. Karena daerah yang sempit, SMA Negeri 1 Salatiga meminjam SGTK pada jalan kartini, kemudian tahun 1963/1964 harus digunakan SMP 2 dan pada tahun berikutnya juga digunakan oleh SMP 1 dimana pelajaran yang diadakan pada sore hari. Pada 27 Mei 1966 SMA Negeri 1 Salatiga diijinkan oleh PEPEKUPER Salatiga untuk menempati bangunan CHKI dijalan kesatrian (sekarang jalan A. Yani) disamping bangunan di Jl. Diponegoro 39. Pada tahun 1967 beberapa kelas SMA 1 menduduki daerah pada jalan kemiri, dimana M. Soedijono, Walikota serta pemimpin yayasan SMA Negeri 1 berhasil 32

2 membuat lahan milik SMA Negeri 1 Salatiga. Kemudian, kelas dijalan ksatrian dan jalan diponegoro secara bertahap pindah kejalan kemiri 1. SMA Negeri 1 Salatiga saat ini memiliki jumlah guru dan karyawan sekitar 110 orang dan jumlah siswa sebanyak 976 siswa dari kelas X,XI,XII dan kelas akselerasi. SMA Negeri 1 Salatiga dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti juga mempunyai pertimbangan lain waktu dan biaya yang praktis karena peneliti tinggal disekitar wilayah SMA Negeri 1 Salatiga. Komite Sekolah Kepala Sekolah Tata Usaha Waka Managemen Mutu Waka Kurikulum Waka Sarana Prasarana Waka Kesiswaan Waka Humas Guru/Wali Kelas Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pegawai di SMA Negeri 1 Salatiga 33

3 Berikut ini merupakan tugas pokok dan fungsi pegawai di SMA Negeri 1 Salatiga : 1. Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap pemerintah kota dan dinas pendidikan dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan disekolah, sesuai dengan visi dan misi disekolah. 2. Tata Usaha bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terselenggaranya seluruh kegiatan ketatausahaan dan pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat. 3. Waka Manajemen Mutu bertanggung jawab memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk pelaksanaan sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara, melaporkan kepada kepala sekolah tentang kerja sistem manajemen mutu disekolah dan kebutuhan apapun untuk perbaikannya, membangkitkan kesadaran disekolah tentang pentingnya harapan stakeholders, menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan system manajemen mutu. 4. Waka Kurikulum bertanggung jawab atas kepala sekolah atas terlaksananya KTSP, KBM, dan penilaian. 5. Waka Sarana Prasarana bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terlaksananya pembangunan pemeliharaan dan perawatan sarana prasana. 6. Waka Kesiswaan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam penyelenggaraan PPDB dan kegiatan bidang kesiswaan. 7. Waka Humas bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas pembinaan, pemberdayaan, dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. 34

4 8. Guru/wali kelas bertanggung jawab kepada kepala sekolah berkenaan dengan proses kegiatan mengajar menurut tingkat yang diajarkan. Visi SMA Negeri 1 Salatiga Beriman, berkarakter, berbudaya, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan Misi SMA Negeri 1 Salatiga 1) Mewujudkan insan yang bertaqwa melalui pendidikan dengan melaksanakan ajaran agama. 2) Mewujudkan insan berahklak mulia melalui keteladanan. 3) Mewujudkan insan berkarakter melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kegiatan organisasi sekolah. 4) Mewujudkan insan yang benar meneliti dan cinta lingkungan. 5) Mewujudkan insan yang menjunjung tinggi kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. 6) Mewujudkan insan yang aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif secara nasional dan interasional. 7) Mewujudkan insan yang berperilaku hidup bersih dan sehat. 8) Mewujudkan insan yang perduli dan berupaya dalam pengelolaan lingkungan hidup. 35

5 4.1.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga Keberhasilan seorang pemimpin sangat bergantung dari kemampuannya untuk membangun orang-orang disekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung kepada potensi sumber daya manusia didalam organisasi tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga pada umumnya sudah baik namun dalam pelaksanaan yang sebenarnya masih memiliki kendala. Kendala yang sering dihadapi oleh kepala sekolah biasanya kendala dari SDM (sumber daya manusia) itu sendiri yang susah untuk berubah dan tidak menerima perubahan yang ada. Menyiasati hal tersebut dalam kepemimpinannya, kepala sekolah memiliki strategi yang dilaksanakan berdasarkan SOP (Standar Operasional Pelaksanaan), selain SOP dilaksanakan juga manajemen mutu dan setiap bulannya dilakukan pengamatan sehingga akan diketahui sudah sampai dimana pelaksanaan yang sudah dilakukan Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga pada umumnya berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah dalam hal peran kepemimpinan kepala sekolah disekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah mencakup 36

6 tujuh hal yaitu kepala sekolah sebagai pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, wirausahawan, pencipta iklim kerja, dan penyelia. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga. 1. Pendidik Dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga tidak hanya dituntut untuk memiliki wawasan luas, selain memiliki wawasan luas kepala sekolah juga dituntut untuk memiliki strategi-strategi dalam mengembangkan kualitas sekolah di bidang pendidikan. Dalam hal mengembangkan kualitas pendidikan disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memilki strategi, strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah antara lain melakukan kegiatan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan kualitas pendidikan disekolah secara efektif dan efisien. Selain itu dilakukan juga manajemen mutu dalam hal ini dilakukan pengecekan setiap bulannya untuk mengetahui apakah dari setiap strategi yang ada sudah terealisasi sampai dimana dan juga untuk mengetahui apakah dari strategi tersebut memiliki kendala atau tidak, sehingga tugas dari kepala sekolah sebagai pendidik dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah dapat terwujud dan berjalan dengan baik. 37

7 2. Pemimpin Sebagai pemimpin kepala sekolah berfungsi menggerakkan semua potensi sekolah khususnya menggerakkan tenaga guru dan tenaga kependidikan. Sebagai pemimpin kepala sekolah juga memiliki tugas yang berorientasi kepada visi dan misi sekolah untuk mencapai tujuan sekolah berdasarkan visi dan misi yang telah ditentukan. Sebagai pemimpin di SMA Negeri 1 Salatiga kepala sekolah dituntut memiliki kepribadian yang teladan dan selalu bertindak sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku serta memberikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan. dalam hal menggerakkan semua potensi sekolah terutama tenaga guru dan tenaga kependidikan kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada guru dan karyawan dengan memberikan tunjangan kinerja dan reward, dengan diberikan tunjangan kerja dan reward akan memotivasi para guru untuk memberikan yang terbaik dalam proses mengembangkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga. 3. Pengelola Sebagai pemimpin dan sebagai pengelola disekolah peran yang dilakukan oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga dalam hal ini yaitu menjalankan program IHT (In House Training) selain IHT dilakukan juga diklat yang berkaitan dengan programprogram baru dengan pembelajaran dan kurikulum, selain itu kepala sekolah mengadakan bitek (bimbingan teknologi) untuk para guru yang dirasa masih kurang dalam penguasaan atau penggunaan teknologi. Penyelenggaraan bitek sangat 38

8 membantu para guru dan karyawan disekolah karena dengan adanya bitek ini dapat membantu para guru dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar disekolah dapat dilakukan dengan mudah. Dalam kepemimpinannya kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga tidak hanya menjalankan IHT, diklat dan bitek. Kepala sekolah dalam kepemimpinannya setiap hari senin juga melaksanakan pembinaan terhadap para guru untuk lebih memotivasi kinerja dari para guru. 4. Administrator Dalam peran kepemimpinannya sebagai administrator kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga mewajibkan setiap guru untuk berperan aktif dalam kegiatankegiatan dan program-program yang sudah direncanakan. Hal ini dilakukan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dalam rangka meningkatkan proses kinerja guru. Selain itu kepala sekolah selalu mengikutsertakan setiap guru untuk mengikuti setiap kegiatan yang ada baik dalam tingkat kota, provinsi maupun nasional. Sebagai pemimpin kepala sekolah melaksanakan pendekatan-pendekatan baru dalam rangka meningkatkan kapasitas sekolah dengan melakukan perubahanperubahan kearah yang lebih baik demi meningkatkan kualitas pendidikan disekolah yang dipimpinnya. 39

9 5. Wirausahawan Peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai wirausahawan berfungsi sebagai inspirator bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. Ideide kreatif diperlukan oleh sekolah jika memiliki sumberdaya keuangan. Di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah memberikan perubahan-perubahan dengan mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada dan digabungkan dengan ide-ide yang akan diterapkan untuk menentukan kualitas pendidikan di sekolah. Sebagai pemimpin di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk mengikuti setiap perlombaan dan selalu melakukan pendekatan personal yang baik dengan lingkungan sekitar, dalam hal ini kepala sekolah selalu memberikan dukungan penuh terhadap siswa siswi untuk mengikuti perlombaan sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang baik dan dapat menunjang kualitas pendidikan disekolah yang dipimpinnya. 6. Pencipta Iklim kerja Kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga dengan perannya sebagai pencipta iklim kerja harus mampu menciptakan iklim kerja yang baik, yang kondusif sehingga dapat meningkatkan semangat kerja guru dan karyawan yang ada disekolah. Selain itu kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga selalu memberikan pembinaan kepada para guru dan karywan disekolah sehingga mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan program-program yang sudah direncanakan. 40

10 Selain melakukan pembinaan kepala sekolah selalu memberikan reward kepada para guru yang memiliki prestasi dan selalu memberikan tunjangan kerja kepada setiap guru dan karyawan yang telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga meningkatkan semangat para guru dan karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik disekolah sehingga kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga dapat berjalan terwujud dengan tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan bersama. 7. Penyelia Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga melakukan kewajiban dan tugas disekolah sebagai penyelia atau supervisor. Sebagai supervisor kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru, kepala sekolah dalam pembinaan yang dilakukan memberikan arahan-arahan dan masukan kepada para guru dan tenaga kependidikan sehingga tugas dan tanggung jawab dari guru dapat terlaksana dengan baik. Sebagai supervisor disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memiliki kewajiban memberikan solusi jika terdapat permasalahan yang terjadi disekolah antara guru dengan guru. Kepala sekolah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada biasanya melakukan sharing sehingga dengan adanya sharing yang dilakukan dari permasalahan tersebut akan menemui jalan keluar. Sebagai supervisor disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memiliki kewajiban untuk mengawasi jalannya proses belajar mengajar disekolah, di SMA Negeri 1 Salatiga kepala sekolah 41

11 melakukan pengawasan dengan menggunakan aplikasi cctv yang ada di telepon genggam untuk mengawasi proses belajar mengajar disekolah, seharusnya kepala sekolah tidak hanya mengandalkan aplikasi cctv saja tetapi harus turun langsung dalam melakukan pegawasan terhadap guru dalam proses belajar mengajar. 4.2 Pembahasan Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga Peran kepemimpinan kepala sekolah merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status dan keberhasilan dari peran kepemimpinan kepala sekolah sangat bergantung dari kemampuannya membangun orang-orang disekitarnya. Peran kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dari kepala sekolah, dalam dunia pendidikan kepala sekolah memiliki tugas mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah melakukan kewajibannya melaksanakan tugas pokok kepala sekolah dengan mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan melaksanakan kegiatan perencanaan dan menggerakan semua potensi yang ada sehingga dalam pencapaian tujuan meningkatkan kualitas pendidikan disekolah dapat terlaksana dengan baik dan dalam pelaksanaannya berjalan secara efektif dan efisien. 42

12 4.2.2 Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga 1. Pendidik Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan yang ada disekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan disekolah yang dipimpinnya. Sebagai edukator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat mempengrauhi profesionalisme kepala sekolah,terutama dalam mendukung terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan tugasnya. Dalam hal meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru, kepala sekolah harus mengikutsertakan para guru dalam pelatihan-pelatihan untuk menambah wawasan dari para guru. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan berkaitan dengan tenaga kependidikan guru seperti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), MGP (Musyawarah Guru Pembimbing), KKG (Kelompok Kerja Guru). Selain itu kepala sekolah juga memiliki strategi-strategi yang harus dilakukan seperti melakukan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi pembelajaran demi terciptanya iklim sekolah yang kondusif. 26 ) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal

13 2. Pemimpin Sebagai pemimpin kepala sekolah harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan terhadap tenaga pendidikan. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah bukan hal yang mudah karena harus menjadi kepala dari suatu sekolah. Kepala sekolah harus memiliki kepribadian yang kuat dan mampu mengambil keputusan dengan baik. Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil, teladan. Kepala sekolah juga harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik itu berkomikasi dengan tamu, tenaga kependidikan maupun siswa-siswa disekolah. Kemampuan berkomunikasi akan tercermin dari kemampuannya untuk berkomunikasi secara lisan dengan tenaga kependidikan disekolah, menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, berkomunikasi secara lisan dengan peserta didik, berkomunikasi secara lisan dengan orang tua dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah. Di dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh kepala sekolah, tugas dan tanggung jawab yang dilakukan harus berorientasi dengan visi dan misi disekolah sehingga semua yang dilakukan sesuai dan dapat berjalan dengan baik. 27) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal

14 3. Pengelola Dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai pengelola (manajer), kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat dan kemampuan untuk memberdayakan tenaga kependidikan. Sebagai kepala sekolah dengan perannya sebagai manajer, kepala sekolah dituntut harus mampu dan mau mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada disekolah demi tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan. Selain itu sebagai pengelola (manajer) kepala sekolah juga dituntut untuk mampu menghadapi berbagai persoalan yang ada disekolah serta dapat mempertanggung jawabkan setiap keputusan yang telah diambil atau diputuskan. Sebagai manajer disekolah, kepala sekolah harus mampu memberdayakan tenaga kependidikan disekolah harus diwujudkan dalam pemberian arahan secara dinamis, pengkoordinasian tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, pemberian hadiah (reward) bagi mereka yang berprestasi, dan pemberian hukuman (punishment) bagi yang kurang disiplin dalam menjalankan tugas. Sebagai seorang pengelola (manajer) disekolah, kepala sekolah harus selalu memberikan arahan dan pembinaan kepada tenaga kependidikan agar supaya apa yang menjadi kendala dalam bidang pendidikan disekolah dapat terselesaikan dengan baik. 28) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal

15 Selain itu sebagai tenaga kependidikan berhak mendapatkan penghargaan jika memiliki prestasi dan penghargaan diberikan langsung oleh kepala sekolah kepada tenaga kependidikan yang memiliki prestasi, sebaliknya kepala sekolah berhak memberikan hukuman (punishment) kepada tenaga kependidikan yang lalai dalam menjalankan tugasnya, sanksi yang biasa diberikan berupa penundaan dalam memberikan tunjangan, tunjangan akan diberikan apabila tenaga kependidikan telah menyelesaikan tugasnya dan adanya bukti yang ditunjukan kepada kepala sekolah. 4. Administrator Kepala sekolah sebagai administrator memiliki kebijakan tertinggi disekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah dituntut harus memiliki kemampuan untuk mengelola semua yang ada didalam sekolah agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Sebagai administrator kepala sekolah juga memiliki tugas mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran yang ada disekolah, memberikan tugas-tugas kepada 29) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal

16 5. Wirausahawan Kepala sekolah sebagai wirausahawan menjalankan tugas dan kewajibannya disekolah dengan memberikan ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. Dalam pelaksanaannya kepala sekolah akan bekerja dan melakukan setiap tugasnya dengan kreatif, disiplin, keteladanan, serta rasional dan objektif. Kreatif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan disekolah, kepala sekolah harus berusaha mencari gagasan dan cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya. Keteladanan, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan disekolah, kepala sekolah harus berusaha memberikan teladan dan contoh yang baik. Rasional dan objektif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan professionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha bertindak berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif. Sebagai wirausahawan, kepala sekolah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan strategi yang tepat sehingga dapat menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. Selain itu dalam proses mencari gagasan-gagasan atau ide-ide baru kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah memberikan pembinaan-pembinaan kepada tenaga kependidikan, agar supaya tenaga kependidikan dapat memahami dengan baik dan dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi sekolah. 30) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal

17 6. Pencipta Iklim Kerja Sebagai seorang pencipta iklim kerja, kepala sekolah harus memiliki strategi yang baik dan tepat dalam memberikan arahan serta motivasi kepada tenaga kependidikan disekolah. Dalam hal memberikan arahan dan motivasi ini supaya tenaga kependidikan disekolah dalam pelaksanaan tugas disekolah memiliki semangat sehingga semua dapat berjalan dengan baik. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar (PSB). Sebagai kepala sekolah harus dituntut mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dan menanamkan sikap disiplin kepada semua anggota didalam sekolah, memberikan motivasi kepada tenaga kependidikan merupakan hal yang mampu membangkitkan semangat tenaga kependidikan disekolah sehingga dapat melaksanakan tugas dengan optimal. 7. Penyelia (Supervisor) Sebagai penyelia (supervisor) kepala sekolah dituntut mampu melakukan pembinaan professional kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, hal ini dilakukan untuk memberikan pengarahan-pengarahan kepada semua tenaga kependidikan di sekolah 31) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal

18 sehingga dalam menjalankan tugas tidak memiliki kendala dan tujuan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien Dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor, kepala sekolah hendaknya memiliki sikap yang terbuka dan tidak menjaga jarak dengan semua tenaga kependidikan disekolah, sehingga jika ada salah satu dari tenaga kependidikan yang memiliki permasalahan di sekolah kepala sekolah dapat menyelesaikan dan memecahkan permasalahan dengan memberikan solusi dan permasalahan tersebut dapat dipecahkan bersama-sama sehingga tidak akan terdapat masalah yang sampai berlarut-larut yang dapat mengganggu jalannya pembelajaran disekolah. Sebagai supervisor di sekolah, kepala sekolah juga dituntut mampu mengawasi jalannya pembelajaran yang ada disekolah, kepala sekolah tidak hanya mengawasi dari aplikasi cctv yang ada di telepon genggam saja melainkan kepala sekolah harus turun langsung untuk melakukan pengawasan sehingga kepala sekolah juga dapat mengetahui apa yang terjadi didalam kelas adakah dari semua tenaga kependidikan yang mengalami kesulitan di dalam proses belajar mengajar dan jika ada kepala sekolah akan dengan mudah memberikan solusi karena melihat langsung permasalahan apa yang dihadapi oleh guru didalam kelas. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penyebaran kuesioner dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan demikian cepatnya, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi/lembaga dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1 Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1. Bentuk pengembangan pendidikan Islam sebagai budaya sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya.

Lebih terperinci

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor sentral di dalam sistem pembelajaran terutama di sekolah. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan : 120 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan : Pertama, Kepemimpinan kcpala sckolah mcmiliki hubungan yang positif dan bermakna

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Learning Organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Telah muncul kesadaran pada diri banyak orang, bahwa pembangunan pendidikan merupakan peristiwa yang tidak akan pernah selesai selagi peradaban manusia masih

Lebih terperinci

Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn

Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn Probo Puji Graffita Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: affitd@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan kompleks yang harus direspons secara positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** EVALUASI PERAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI SE KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi hasil penelitian Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta gambaran sekolah di SMP Negeri 8 Paguyaman Kabupaten Boalemo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha mengalokasikan sumberdaya secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi mampu

Lebih terperinci

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

TAHUN : 2006 NOMOR : 06 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 06 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 674 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hasil pembahasan penelitian yang difokuskan pada manajemen kepala sekolah

BAB V PENUTUP. hasil pembahasan penelitian yang difokuskan pada manajemen kepala sekolah 196 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian di lapangan serta hasil pembahasan penelitian yang difokuskan pada manajemen kepala sekolah dalam peningkatan profesionalisme

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa: BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa: 6.1.1 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator) Kepala sekolah

Lebih terperinci

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya) SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP :. (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya) Petunjuk : Angket ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kepala sekolah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah merupakan suatu sistim yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang harus digerakkan untuk mencapai tujuan. Tujuan pendidikan di Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Kerangka Berpikir Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 48 49 3.2 Gambaran Perusahaan 3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan SMP Negri 5 sebelumnya adalah sebuah Asrama Belanda, kemudian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kompetensi Pedagogik guru PAI di SMK Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. 1 Sejarah Perusahaan Sebelumnya SMKN 7 Tangerang adalah sebuah tanah kosong, kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008 resmi dijadikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal 117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1 NGRAYUN T.P. 2013/2014 Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Lider, Inovator, Motivator (EMASLIM). 1. Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional.

Lebih terperinci

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

No Profil Lulusan Deskripsi Profil III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Ekonomi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Terwujudnya Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara dalam kaitangnya dengan kompetensi kepemimpinan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara dalam kaitangnya dengan kompetensi kepemimpinan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahasa hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil dari penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada bab 1 yaitu Bagaimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964

Lebih terperinci

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudakan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan dan Fungsi Kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang terkandung di dalam diri pribadi pemimpin.

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto, SOAL PILIHAN GANDA 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa dimensi kompetensi supervisi meliputi... a. Mengidentifikasi permasalahan,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam jenjang pendidikan. Sekolah juga merupakan tempat untuk menyiapkan peserta didik menjadi

Lebih terperinci

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu: KONSEP KEPAHLAWANAN DRS. R. A. ANGGORO RAHARDJO HARRY ANWAR, SH., MH. Peran Pendidik dalam Penerapan Konsep Kepahlawanan di Lingkungan Sekolah KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI PEDAGOGIK SOSIAL KEPRIBADIAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja pengawas sekolah, kinerja kepemimpinan kepala sekolah, kinerja professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek yang berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan peran kepala sekolah di SMA

Lebih terperinci

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala 108 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah)

DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah) DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah) EDUKATOR : 1. Apa yang telah dilakukan kepala sekolah agar fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala 142 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala Madrasah dalam memotivasi dan inovasi guru dalam pembelajaran di MTsN 1 Model Palangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Identifikasi Masalah 1. Latar Belakang Dalam menghadapi perkembangan abad 21 semua organisasi dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil dan

Lebih terperinci

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014-2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH Inom Nasution 1 ABSTRAK Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan, kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Kompetensi guru tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs Negeri di Kabuapten Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Manajemen MGMP Akidah Akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi kompleks dan unik, yang memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Sehingga tercapainya tujuan sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan

Lebih terperinci

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL PERAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Banyak variabel yang bisa mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah peran kepala sekolah dan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab terdahulu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan sekolah menjadi sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai organisasi yang menjalankan proses pendidikan dengan segala fungsi dan hasilnya, mempunyai perangkat yang mewujudkan fungsi dan tugasnya melalui manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia, baik itu dalam bidang ekonomi, politik, sosial,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh Media Bina Ilmiah41 MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG Oleh Made Dwianan Mustawan Dosen pada STAH Santika Darma Abstrak

Lebih terperinci

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU A. Pengertian dan tugas-tugas Kepala Madrasah 1. Pengertian kepala madrasah Kata kepala madrasah berasal dari dua kata yaitu kepala dan madrasah. Kata kepala dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatan esktrakurikuler melalui organisasi kemahasiswaan. Serta

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatan esktrakurikuler melalui organisasi kemahasiswaan. Serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pengembangan kemahasiswaan merupakan program yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah dan bertanggung jawab dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 5.1.1 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal. Sekolah

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap organisasi atau perusahaan baik pemerintah maupun swasta untuk bekerja sama dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling vital dalam sebuah organisasi. Karena dalam organisasi, sumber daya manusia menjadi penentu dan tokoh utama untuk

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan budaya organisasi pada PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting dalam masyarakat, karena pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh

Lebih terperinci

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH FORMAT 2A dan 2B INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2010 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia, pembentukan pribadi manusia yang berkualitas menjadi keharusan bagi suatu bangsa jika ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan harus kita optimalkan sedini mungkin. Soedijarto (dalam Tambak, 2013:3) mengemukakan: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan harus kita optimalkan sedini mungkin. Soedijarto (dalam Tambak, 2013:3) mengemukakan: Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan saat ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan menghadapi dua tuntutan yaitu tuntutan dari masyarakat dan tuntutan dunia usaha. Hal yang menjadi tuntutan yaitu tentang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan kualitas. dengan kebutuhan, telah menerapkan kurikulum KTSP.

BAB V PENUTUP. 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan kualitas. dengan kebutuhan, telah menerapkan kurikulum KTSP. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah memaparkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, berikut ini dikemukakan beberapa kesimpulan: 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan kualitas Pembelajaran

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Nama : Nila Puspitasari NIM : 3201409007 Prodi : Pendidikan Geografi JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pembelajaran merupakan salah satu faktor dan indikator terpenting dalam pendidikan karena sekolah merupakan tempat pembelajaran. Dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. dengan peran kepala sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP

BAB V PEMBAHASAN. dengan peran kepala sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP BAB V PEMBAHASAN Memperhatikan dan menelaah hasil wawancara, opservasi dengan para narasumber yang juga dilengkapi dengan studi dokumentasi, maka telah dipaparkan diskripsi umum tentang temuan dan hasil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH FORMAT 1 INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2010 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci