BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang pesat, hal ini membuat

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi semakin berkembang pesat, hal ini membuat layanan baru maupun layanan yang sudah dimiliki oleh Bank sentral, bank, dan penyedia layanan pembayaran lainnya semakin ditingkatkan dan semakin elektrifikasi dan mobilisasi (Dahlberg dan Öörni, 2007). Layanan bank melalui cabang sudah digunakan lebih dari 200 tahun. Namun pada saat ini semua hal tersebut telah berubah, layanan melalui teller telah digantikan dengan automated teller machines (ATM), pelayanan pelanggan pada cabang bank digantikan oleh layanan call center, dan pembayaran dengan uang telah digantikan oleh kartu kredit (Alagheband, 2006). Jumlah pengguna ponsel yang semakin meningkat menjadikan pengguna sebagai sasaran bisnis untuk mengurangi biaya transaksi dan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Hal ini merupakan potensi besar untuk M-Commerce sebagai cara baru dalam bertransaksi elektronik. Selain itu, untuk dapat efektif di dalam lingkungan M- Commerce perlu pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya (Wang & Liao, 2007). Contoh dari layanan mobile yang perlu didukung adalah Mobile Payment (M-Payment). M-Payment akan memberikan solusi pembayaran untuk layanan mobile. Diprediksikan bahwa layanan M- Payment akan menjadi layanan mobile yang sukses, pertumbuhan M-Commerce 1

2 juga bergantung pada solusi pembayaran efektif yang disediakan oleh layanan M- Payment dan sebaliknya (Lee & Benbasat, 2004). Layanan M-Payment dapat berasal dari bank dan perusahaan kartu kredit, operator selular, pamasok handset, dan pengguna ponsel (Friedrich et al., 2005). Pengguna ponsel adalah salah satu stakeholder penting dalam kesuksesan penerapan M-Payment. Sangat penting untuk dilakukan penyelidikan terhadap stakeholder tersebut, karena selama ini penerimaan pelanggan menjadi sebuah halangan dalam penerapan sebuah sistem baru. Hal ini yang menyebabkan adanya ketidakpastian dalam keberhasilan menerapkan M-Payment. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan penerapan M-Payment (Keramati et al., 2012). 1.2 Sejarah Pembayaran di Indonesia Pembayaran modern di Indonesia dapat dilihat kembali pada tahun 1995, dimana pada tahun tersebut untuk pertama kalinya diluncurkan ATM. Kartu ini awalnya hanya untuk menggantikan servis yang dilakukan oleh teller, sehingga pada saat itu fungsi ATM hanya sekedar penarikan tunai, melihat jumlah tabungan, dan transfer antar bank. Tetapi pada saat ini jaringan ATM menjadi semakin canggih, pengguna dapat melakukan beberapa hal dengan kartu ATM seperti melakukan pembayaran, transfer antar bank, pembelian, dan lain-lain. Pada tahun 2007 diperkenalkan cara pembayaran baru di Indonesia, yaitu pembayaran menggunakan e-money. Pengguna e-money di Indonesia harus terdaftar di perusahaan yang mengeluarkan kartu (Titiheruw & Atje, 2009). M-Payment sendiri mulai banyak digunakan di Indonesia pada tahun 2000-an. Pada tahun 2

3 tersebut mulai banyak di perkenalkan situs belanja online di Indonesia, seperti tokobagus.com, berniaga.com, tokone.com, laku.com, bhinneka.com, dan lain-lain. Menurut International Data Corporation (IDC) pada tahun 2011 terjadi transaksi sebesar US$3,4 miliar melalui internet (Boellstorff et al., 2013). Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini akan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi adopsi M-Payment di Indonesia. Penelitian ini merupakan replikasi dengan modifikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Keramati et al., (2012). Penelitian tersebut mempelajari pengaruh faktor teknis dari Mallat (2007) dan faktor perilaku dari Dahlberg & Öörni (2007) terhadap adopsi M-Payment di Iran. Keramati et al., (2012) melalukan penelitian dengan metode survei terhadap pengguna M-Payment di Tehran, Iran. Penelitian tersebut mendapatkan responden sebanyak 694 dari 800 kuesioner yang disebar dan sebanyak 623 responden yang dinyatakan valid. Hasil dari penelitian tersebut adalah ada beberapa faktor yang tidak sesuai dengan keadaan responden di Tehran, yaitu faktor ketersediaan jaringan, keamanan, dan informasi transaksi pembayaran. Penelitian yang dilakukan Keramati et al., (2012) tidak melibatkan faktor interaksi sosial sebagai salah satu indikator untuk melakukan adopsi teknologi baru. Karena menurut Lockett dan Littler (1997) interaksi sosial merupakan hal yang dapat mempengaruhi adopsi. Lockett dan Littler (1997) melakukan penelitian terhadap adopsi layanan perbankan secara langsung. Penelitian tersebut menggunakan survei dengan kepada responden bank yang menjadi penguasa pasar dalam layanan perbankan langsung dan 500 responden umum. Menurut Lockett dan Littler (1997) social interaction dan communication behavior dapat diukur 3

4 dengan beberapa variabel, tetapi pada penelitiannya Lockett dan Littler hanya berfokus pada Social Character dan Opinion Leadership (Lockett & Littler, 1997). Dalam penelitian Lockett dan Littler (1997) hanya melibatkan faktor karakteristik personal dan tidak melibatkan faktor-faktor teknis dan faktor perilaku seperti penelitian Keramati et al., (2012), sehingga dari penelitian-penelitian tersebut peneliti mencoba untuk menggabungkan faktor interaksi sosial milik Lockett dan Littler (1997) kedalam model penelitian milik Keramati et al., (2012). Dengan menggabungkan ketiga faktor tersebut penelitian ini akan lebih memahami pengaruh adopsi tidak hanya dari faktor teknologi dan faktor perilaku saja tetapi juga dari faktor interaksi sosial pengguna itu sendiri. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Keramati et al., (2012) hanya dilakukan pada satu kota saja di Iran, sehingga hasil yang ditunjukkan hanya megeneralisasikan seluruh pengguna M- Payment di Iran. Dalam penelitian ini akan mencoba untuk menerapkan faktorfaktor tersebut kepada seluruh konsumen M-Payment di Indonesia dan tidak berfokus pada satu kota saja. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi adopsi M-Payment di Indonesia? Penelitian ini menggunakan faktor-faktor adopsi dari penelitian Keramati et al., (2012). Faktor-faktor adopsi tersebut seperti yang dikemukakan oleh Mallat (2007) dan Dahlberg dan Öörni (2007). Kemudian ditambahkan faktor adopsi dari 4

5 Lockett dan Littler (1997). Berdasarkan dari faktor-faktor tersebut pertanyaan penelitian dapat dibagi menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1) Apakah faktor teknis memiliki pengaruh terhadap adopsi M-Payment? 2) Apakah faktor perilaku memiliki pengaruh terhadap adopsi M-Payment? 3) Apakah faktor interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap adopsi M- Payment? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh dari faktor teknis terhadap adopsi M-Payment di Indonesia. 2) Pengaruh dari faktor perilaku terhadap adopsi M-Payment di Indonesia 3) Pengaruh dari faktor interaksi sosial terhadap adopsi M-Payment di Indonesia 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh oleh pihak lain dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi Akademisi Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adopsu M-Payment di Indonesia dan juga dapat sebagai referensi untuk pengembangan penelitian e-business khususnya adopsi M-Payment selanjutnya di Indonesia. 2) Bagi Perusahaan Penelitian dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan seperti bank, operator selular, dan pemasok handset sebagai stakeholder M-Payment di 5

6 Indonesia. Dengan berpacu pada penelitian ini stakeholder dapat meningkatkan adopsi M-Payment dilihat dari fator teknis, faktor perilaku, dan faktor interaksi sosial. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan dan tujuan penelitian, ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan Bab II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Berisi tentang landasan teori dan konsep yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Bab III Metode Penelitian Berisi tentang desain penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data dan metode analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi tentang deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan. Bab V Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi Berisi tentang simpulan, keterbatasan, dan implikasi penelitian. 6