Research. Analisa Pasar. Morning Notes : 19-Mar-13. Berita Pasar hari ini : Provident Capital tambah kepemilikan saham di TBIG (TBIG, Rp5.

Transkripsi

1 Research IDX data Last Chg (pt.) % Chg % YTD Jakarta Comp. Index 4, MSCI Indonesia Index Trading data Rp US$ Market Cap 4,654 tn 479 bn Trd. Value 5,014 bn 516 mn Regional Indexes Last Chg (pt.) % Chg % YTD KLCI 1, Stock Ex. Thailand 1, Strait Time 3, Hang Seng 22, Nikkei 12, Shanghai 2, SENSEX 19, Dow Jones 14, FTSE 100 6, DAX 8, Commodities Last Chg (pt.) % Chg % YTD Oil (US$/bl) Coal (US$/ton) weekly Nickel (US$/mt) 16, Gold (US$/oz) 1, Tin (US$/mt) 23, CPO Malaysia (US$/ton) CPO Rotterdam (US$/ton) Rubber (US$/kg) Silver (US$/oz) Currency & Int. rate Last Chg (pt.) YTD (pt.) US$/IDR 9, BI-RATE Govt bond 10yr ADR/Foreign listed Last Rp eqv. Local Px Telkom (NYSE) US$ ,445 10,500 Indosat (NYSE) US$31.9 6,204 6,200 NISP Asset Management Mutual Fund NAV: 30 Days 1 Year NISP FUND NAV * (%) (%) Riil 1 Year (%) NISP Dana Tetap II 1, NISP Dana Tetap Likuid 1, NISP Dana Idola NISP Dana Siaga 1, NISP Dana Handal 2, NISP Flexigrowth 1, NISP Indeks Saham Progresif 1, NISP Obligasi Negara Extra 1, *) NAV as of 18 March 2013 Analisa Pasar Bursa Saham Indonesia cenderung bergerak mixed di awal sesi namun berakhir menurun -16,5 poin atau -0,34% ke level 4.802,83 yang disebabkan oleh sentimen negatif dari zona Eropa terkait retribusi deposito Cyprus. Pelemahan indeks dipimpin oleh pelemahan di sektor pertambangan dan finansial, sedangkan beberapa sektor yang masih mampu mencatat kenaikan yaitu sektor infrastruktur dan konsumer. Saham pertamabangan yang mencatat pelemahan signifikan yaitu Adaro Energy (ADRO IJ: -Rp50 ke Rp1.490 atau -3,25%), Medco Energy (MEDC IJ: -Rp50 ke Rp1.640 atau -2,96%), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA IJ: -Rp450 ke Rp atau -2,91%), sedangkan saham pada sektor finansial yang mencatat pelemahan paling signifikan yaitu Bank Pensiunan Tabungan Negara (BTPN IJ: -Rp225 ke Rp4.875 atau -4,41%), Bank Rakyat Indonesia (BBRI IJ: -Rp250 ke Rp8.550 atau -2,84%), dan Bank Mandiri (BMRI IJ: -Rp100 ke Rp9.900 atau -1%), serta beberapa saham blue chip lainnya yang ikut mengalami pelemahan yang signifikan seperti PT PP (PTPP IJ: -Rp20 ke Rp900 atau -2,17%), Mitra Adiperkasa (MAPI IJ: -Rp500 ke Rp8.150 atau - 5,78%), Semen Indonesia (SMGR IJ: -Rp300 ke Rp atau -1,64%), dan Indosat (ISAT IJ: -Rp150 ke Rp6.200 atau -2,36%). Disisi lain, beberapa saham lapis utama yang masih mampu mencatat kenaikan terutama di sektor konsumer seperti Indofood Sukses Makmur (INDF IJ: +Rp250 ke Rp7.500 atau +3,45%), Kalbe Farma (KLBF IJ: +Rp40 ke Rp1.270 atau +3,25%), dan Unilever Indonesia (UNVR IJ: +Rp200 ke Rp atau +0,9%), dan untuk sektor infrastruktur seperti Telekomunikasi Indonesia (TLKM IJ: +Rp200 ke Rp atau +1,94%), XL Axiata (EXCL IJ: +Rp50 ke Rp5.250 atau +0,96%), sedangkan beberapa saham lapis utama lainnya yang juga ikut mengalami kenaikan seperti Astra International (ASII IJ: +Rp100 ke Rp7.700 atau +1,32%) dan Astra Agro Lestari (AALI IJ: +Rp300 ke Rp atau +1,67%). Rupiah sedikit mengalami pelemahan terhadap dollar AS, +Rp5 ke level Rp9.711 per dollar. Perdagangan berlangsung cenderung ramai senilai Rp5.939 miliar dibandingkan dengan Rp5.121 miliar rata-rata 30 hari nilai pasar. Dana asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp29,4 miliar yang dihasilkan terutama dari pembelian bersih di saham perbankan seperti Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri serta beberapa saham blue chip lainnya seperti Kalbe Farma dan Semen Indonesia. Indeks Dow Jones Industrial melanjutkan koreksinya dengan ditutup menurun - 62,05 poin atau -0,43% ke level ,06. Indeks S&P juga mengalami koreksi - 0,55% ke level 1.552,1. Koreksi ini terutama dikarenakan adanya kekhawatiran pasar mengenai rencana penarikan retribusi atas deposito Cyprus dapat memicu kepanikan penarikan dana deposito secara besar-besaran pada zona Euro lainnya oleh para pemilik rekening yang justru dapat membahayakan ekonomi di zona Euro ini. Berita Pasar hari ini : Provident Capital tambah kepemilikan saham di TBIG (TBIG, Rp5.550) BBTN dan Jasindo akan bangun perusahaan asuransi (BBTN, Rp1.650) WIKA akan bangun pabrik beton di Gresik (WIKA, Rp1.760) BKSL membukukan kenaikan marketing sales di Februari 2013 (BKSL, Rp300) Anak usaha TMAS berencana untuk merger (TMAS, Rp425) 2012 Results (INDF, ICBP, MDLN) Sumber: Investor Daily, Bisnis Indonesia, Kontan, Bloomberg

2 Provident Capital tambah kepemilikan saham di TBIG (TBIG, Rp5.550) PT Provident Capital Indonesia, salah satu pemegang saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menambah saham perseroan sebanyak 15,15 juta lembar saham dengan harga Rp5.562 per saham. Total dana yang dikeluarkan untuk membeli saham tersebut sekitar Rp84,26 miliar dimana transaksi ini dilakukan pada 13 Maret Adapun transaksi ini dilakukan Provident untuk investasi. BBTN dan Jasindo akan bangun perusahaan asuransi (BBTN, Rp1.650) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) akan membentuk perusahaan patungan di bidang asuransi, pada semester II Adapun total dana investasi yang dibutuhkan dan rincian pembentukan perusahaan patungan ini masih dalam tahap kajian. Pembentukan perusahaan patungan tersebut menurut manajemen BBTN sejalan dengan rencana bisnisnya dan dapat meningkatkan pendapatkan non bunga perusahaan. Pada 2013, BBTN menargetkan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar Rp560 miliar atau naik 66% dari tahun sebelumnya, yang hanya Rp300 miliar. WIKA akan bangun pabrik beton di Gresik (WIKA, Rp1.760) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan mengerjakan pembangunan pabrik beton di Jawa Timur pada tahun ini dengan perkiraan biaya mencapai Rp250 miliar. Pabrik beton tersebut untuk rencananya dibangun untuk memenuhi kebutuhan dari permintaan Indonesia Timur, dimana pabrik beton ini memiliki kapasitas produksi sebesar 2 juta ton per tahun. BKSL membukukan kenaikan marketing sales di Februari 2013 (BKSL, Rp300) PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatatkan kenaikan marketing sales di Februari mencapai Rp169 miliar atau naik hingga 3,6 kali lipat dari Februari Kenaikan ini terutama didorong oleh penjualan apartemen Sentul Tower tahap II yang sudah terjual sebanyak 90% dari total 371 unit pada 16 Februari Kontribusi marketing sales juga berasal dari anak usaha BKSL, Sentul Nirwana yang membukukan Rp67,1 miliar per Februari, meningkat 2 kali lipat yoy. Dengan demikian perolehan marketing sales BKSL sejak Januari 2013 hingga Februari 2013 ini sudah mencapai Rp240 miliar atau setara dengan 24% dari target marketing sales di 2013 sebesar Rp1 triliun. Anak usaha TMAS berencana untuk merger (TMAS, Rp425) Emiten transportasi air, PT Pelayaran Tempuran Mas (TMAS) berencana melebur anak usaha yaitu PT Bongkar Olah Jasa Trisari Andal dengan PT Escorindo Stevedoring. PT Escorindo Stevedoring adalah perusahaan yang baru mereka akuisisi. TMAS membeli 99,7% saham Ecorindo pada 31 Januari Nilainya Rp4,98 miliar. Setelah merger, TMAS berniat meningkatkan struktur permodalan di anak usaha tersebut dengan menyalurkan dana tambahan untuk ekspansi. Selain itu, TMAS juga sedang mengkaji right issue untuk keperluan ekspansi seperti peremajaan kapal dan menambah alat berat baru. 2

3 Indofood Sukses Makmur 2012 Results (INDF, Rp7.500) Revenue 45, , % Gross Profit 12, , % Pre-tax Profit 6, , % Net Income 3, , % Gross Margin 27.8% 27.1% -0.7% Pre-tax Margin 14.0% 12.6% -1.4% Net Margin 6.8% 6.5% -0.3% Indofood CBP Sukses Makmur 2012 Results (ICBP, Rp9.050) Revenue 19, , % Gross Profit 5, , % Pre-tax Profit 2, , % Net Income 1, , % Gross Margin 26.0% 26.8% 0.8% Pre-tax Margin 14.2% 14.0% -0.1% Net Margin 10.2% 10.1% -0.1% Modernland Realty 2012 Results (MDLN, Rp880) Revenue , % Gross Profit % Pre-tax Profit % Net Income % Gross Margin 52.8% 47.4% -5.4% Pre-tax Margin 19.5% 29.5% 10.0% Net Margin 14.7% 24.6% 9.9% 3

4 Valuation Plantation Finance P/E P/BV EPS Growth Average Average AALI BBNI LSIP BBRI BWPT BBCA GZCO BMRI UNSP N/A N/A BDMN BBTN Telecommunication BJBR Mining Average TLKM ISAT Average BTEL N/A N/A N/A N/A BUMI N/A N/A N/A N/A EXCL ADRO PTBA Cement ITMG ANTM INCO Average TINS INTP SMCB SMGR Heavy Equipment Consumer Average UNVR GGRM KLBF Average RALS UNTR MAPI HEXA INDF Property Others P/E EV/EBITDA EPS Growth Average Average BSDE ASII ASRI GJTL CTRA PGAS CTRP JSMR Source: Bloomberg 4

5 PT NISP Sekuritas OCBC NISP Tower Lt. 21 (Head Office) Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta Indonesia Phone. (021) (hunting) Fax. (021) Website: Branches Phone: Fax: Pluit Jakarta Jl. Pluit Kencana Raya No. 59 Jakarta Utara (021) (hunting) (021) Bandung Surabaya Wisma HSBC, 3A Floor Jl. Asia Afrika No. 116 Bandung Intiland Tower, 1st Floor Suite 7 Jl. Panglima Sudirman Surabaya (022) (022) (031) (031) Rating Definitions BUY : We expect this stock to give total return of above 15% over the next 12 months. HOLD : We expect this stock to give total return of between -15% and 15% over the next 12 months. SELL : We expect this stock to give total return of -15% or lower over the next 12 months. DISCLAIMER: This report was produced by PT NISP Sekuritas, a member of the Indonesia Stock Exchange (IDX). The Information contained in this report has been obtained from public sources believed to be reliable and the options, analysis, forecasts, projections and expectations contained in this report are based on such information and are expressions of belief only. No representation or warranty, express or implied, is made that such information or opinion is accurate, complete or verified and it should not be replied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of PT NISP Sekuritas who has to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT NISP Sekuritas nor any officer or employee of PT NISP Sekuritas accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT NISP Sekuritas may be involved in transactions contrary to any opinions herein to make markets, or have positions in the securities recommended herein. PT NISP Sekuritas may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies within this report. This report is a copyright of PT NISP Sekuritas. For further information please contact our number or fax